1 minute read

Pedagang

tempat transit sementara para pedagang di Pasar Godean, sebelum mereka dipindahkan ke lahan relokasi di Sidoluhur.

“Yang namanya transit itu memang tidak sempurna. Jadi, seandainya geronjal-geronjal, itu hal yang biasa. Kami akan sempurnakan nanti,” kata dia.

Advertisement

Lebih lanjut, Kustini menerangkan bahwa pihaknya memindahkan pedagang lebih awal dari rencana sebelumnya, karena Pasar Godean akan direvitalisasi di awal tahun 2023 ini, menggunakan anggaran APBN Kementerian PUPR senilai Rp106 miliar. Na-

Pasar Godean, Bupati Sleman: Itu Hak Rakyat

mun, karena tempat relokasi di Sidoluhur belum selesai, pedagang sementara menempati lahan transit di tiga tempat, di antaranya di Sidokarto. “Nah tempat (transit Sidokarto) sudah kami sempurnakan. Tapi, memang namanya transit tidak sempurna,” katanya. Ia berharap perkara tersebut bisa selesai di tahap mediasi. “Kami harap mediasi selesai, lah. Sama-sama warga kami juga. Kami tetap komunikasi. Komunikasi adalah satu-satunya jalan untuk semua selesai,” ujar Kustini. Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupa- ten Sleman, Tina Hastani mengatakan, pihaknya sebagai pelaksana terus mengupayakan kelayakan sarana dan prasarana di lahan transit pedagang. Penggarapan sampai saat ini menurutnya terus berjalan, namun sempat terkendala cuaca buruk beberapa waktu lalu.

“Intinya, semaksimal mungkin diupayakan, termasuk juga setelah pedagang menempati seperti saat ini, baru bisa dirasakan apa yang kurang dan apa yang harus dibenahi. Misalnya, saluran air kurang lancar, pembuangan limbah ikan dan lainnya. Selalu kita sempur- nakan supaya pedagang dan pembeli merasa nyaman,” kata dia. Dalam gugatan perdata bernomor 4/pdt.G/2023/PN Sleman itu, Bupati Sleman jadi pihak tergugat 1 dan Kepala Disperindag sebagai tergugat 2. Pihak penggugat atas nama konsumen, Kunto, warga Sinduadi, memohon ke PN agar Bupati Sleman memperbaiki sarana-prasarana (sarpras) kelayakan dan keamanan konsumen maupun pedagang di tempat transit Sidokarto, yang menurutnya jauh dari kata layak dan merugikan pedagang maupun konsumen. (rif)

This article is from: