7 minute read
Harga Cabai Tembus Rp70.000
Musim Hujan Picu Penurunan Produksi dan Jumlah Pasokan
SLEMAN, TRIBUN - Harga sejumlah komoditas bahan pangan di Kabupaten Sleman merangkak naik mendekati
Advertisement
Ramadan 2023, termasuk cabai rawit merah dan beras. Berdasarkan data harga pangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman dari beberapa pasar tradisional, per Selasa (21/2), rata-rata harga cabai sudah Rp64.500 per kilogram (kg) dan tertinggi menyentuh Rp70.000 per kg.
Kepala Bidang Usaha
Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman Kurnia Astuti mengatakan, cabai mengalami kenaikan harga karena dipengaruhi banyak faktor. Tetapi, faktor dominannya karena pengaruh musim. “Kemarin hujan terus, otomatis naik karena banyak tanaman (cabai) rusak. Kemudian, juga karena mungkin belum masa panen (sehingga harganya naik),” kata Nia, Selasa (21/1).
Kendati demikian, Nia memastikan bahwa persediaan cabai masih ada, terutama yang ada di pasar-pasar lelang di Kabupaten Sleman.
Ia mengaku sudah mengecek di beberapa pasar tradisional dan stoknya di tingkat pedagang masih ada. Hanya saja, persediaannya memang tidak banyak, karena harganya yang sedang melambung tinggi.
“ Demand -nya (permintaan) naik, sehingga harga juga ikut naik,” kata dia.
Selain rawit merah, harga cabai rawit hijau juga ikut merangkak naik di angka Rp56.500 per kg. Kemudi- an, cabai merah keriting di harga Rp49.500 per kg, dan cabai merah besar Rp42.143 per kg. Adapun untuk beras masih stabil tinggi di harga
Rp12.948 per kg untuk jenis IR I, sedangkan IR II di harga Rp12.062 per kg.
Bupati Sleman, Kustini, mengatakan, peningkatan harga cabai karena dipengaruhi oleh cuaca. Menurut dia, komoditas cabai memang berbeda dibanding lainnya karena perawatannya tidak mudah. Ia mencontohkan, jika petani tidak telaten merawat tanaman cabai, begitu terkena hujan, pasti tanaman akan menjadi kuning terserang penyakit. Hal tersebut tentu berpengaruh kepada produksi cabai.
“Harga cabai itu mengikuti kebutuhan di pasar. Kemarin ada yang Rp40.00050.000 (per kg). Sekarang
Rp50.000 dan ada juga yang
Rp60.000 yang kualitas Ori
1,” terang Kustini. Meski harga cabai sedang mahal, ia memastikan stok masih ada di pasaran. Kustini juga meminta warga tidak berlebihan dalam berbelanja. Busuk Tingginya harga cabai juga diakui oleh pedagang di Pasar Sleman. Harga komoditas ini disebutkan memang fluktuatif, dengan banyak faktor yang mempengaruhinya.
Sumarni, pedagang sayur di Pasar Sleman mengatakan, harga cabai saat ini masih tergolong stabil meski tinggi. Rata-rata harga per kilogramnya untuk cabai rawit merah sebesar
JELANG PUASA
Harga sejumlah komoditas bahan pangan di merangkak naik mendekati Ramadan 2023, termasuk cabai rawit merah dan beras.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman mencatat, rata-rata harga cabai Rp64.500 per kilogram (kg) dan tertinggi menyentuh Rp70.000 per kg.
Stoknya di pasaran dipastikan tetap ada, meski tak banyak.
Rp65.000, cabai rawit hijau sebesar Rp65.000, cabai merah keriting Rp50.000, dan cabai hijau keriting sebesar Rp25.000.
“Musim hujan begini juga mempengaruhi (kualitas) produksi komoditas. Kayak cabai, musim hujan gini banyak yang busuk, jadi harganya kadang naik,” ujarnya.
Namun begitu, fluktuasi harga itu menurutnya tidak terlalu berpengaruh ke tingkat transaksi penjualan dan pembelian. Pasalnya, cabai termasuk komoditas yang dibutuhkan masyarakat sehingga konsumen tetap membelinya meski harga mahal.
“Iya, harga yang naik dan turun itu sebenarnya tidak begitu mempengaruhi jumlah jual beli produk. Saya rasa sepertinya masyarakat sudah paham dan menerima dengan harga komoditas yang terkadang cenderung tidak stabil,” ujar dia. (rif/nei)
DOK. PEMKAB SLEMAN PRODUK
LOKALBupati Sleman, Kustini (kedua dari kiri) didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Haris Murtapa meninjau produk UMKM yang terdaftar marketplace Mbizmarket di Pendopo Parasamya Kabupaten Sleman, Selasa (21/2).
Pemkab Sleman Dorong UMKM Ikut
Pengadaan Barang dan Jasa Secara Daring
SLEMAN, TRIBUN - Ratusan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Sleman telah terdaftar go digital menjadi mitra marketplace Mbizmarket. Meski belum menyeluruh, Bupati Sleman Kustini mengaku telah menerapkan pemanfaatan produk lokal dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, khususnya melalui Mbizmarket. Penerapan kebijakan tersebut sebagai bentuk keberpihakan Pemerintah Kabupaten Sleman dalam penguatan eksistensi UMKM di wilayah Bumi Sembada. “Transaksi pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui Mbizmarket merupakan salah satu bentuk komitmen Pemkab Sleman dalam mengutamakan pemberdayaan dan pemasaran produk UMKM,” kata Kustini, melalui keterangannya, da-
Pekerjaan Fisik Padat Karya
Harus Sesuai Jadwal
BANTUL, TRIBUN - Program padat karya infrastruktur di Bantul tahun ini akan dimulai serentak pada 20 Maret 2023 mendatang. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul mencatat ada aturanaturan yang harus dilakukan para pekerja dalam proses pembangunan fisik.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga
Kerja dan Perluasan Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Bantul, Rumiyati, menjelaskan, tujuan dari program padat karya adalah sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat meski dalam waktu singkat. “Tujuan proyek padat karya selain untuk membangun infrastruktur bagi masyarakat, juga untuk penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya, Selasa (21/2).
Namun demikian, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam pengerjaannya. Selain mengerjakan sesuai spesifikasi yang ditentu- kan, proses pengerjaanjuga harus tepat sesuai jadwal, tidak mendahului atau mengulur pekerjaan.
“Juga, jangan mengerjakan proyek pada malam hari. Kerjakanlah proyek pada siang hari. Kalau malam untuk istirahat saja,” jelasnya.
Ia juga menerangkan, upah padat karya akan dibayarkan setelah program selesai, bukan dibayar setiap Sabtu atau seminggu sekali seperti proyek pada umumnya. Sedangkan lama pengerjaan padat karya yang dibiayai dari APBD DIY melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) selama 20 hari dan APBD Bantul selama 21 hari. Jumlah lokasi padat karya tahun ini tersebar di 355 titik, terbagi untuk sumber dana APBD Bantul 153 lokasi dengan anggaran setiap titik Rp100 juta serta BKK DIY 202 titik dengan rincian 85 titik dan anggaran Rp100 juta serta 117 titik dengan anggaran Rp200 juta. Total anggaran padat karya mencapai Rp47,2 miliar.
“Proyek dengan anggaran Rp100 juta dikerjakan satu kelompok terdiri 26 orang dan yang anggaran Rp200 juta dikerjakan dua kelompok atau 52 orang,” terangnya.
Kepala Disnakertrans Bantul, Istirul Widilastuti, menambahkan,proyek padat karya infrastruktur tahun ini menyasar 17 kapanewon dan 70 kalurahan. Semuanya dikerjakan oleh warga sekitar, karena tujuannya sebagai pemberdayaan warga dan mengurangi angka pengangguran meski dalam jangka pendek. Namun demikian, ia menekankan bahwa pengerjaannya tidak boleh asal-asalan.
Proyek yang dikerjakan telah melalui konsultasi dari para ahli dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul. “Bangunan yang dihasilkan tidak boleh asal-asalan karena sudah ada konsultasi dengan ahli,” tandasnya. (nto/ord)
Kemenag Kulon Progo Raih Penghargaan Satker Terinovatif
KANTOR Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kulon Progo meraih penghargaan sebagai satuan kerja terinovatif dari Kantor Wilayah (Kanwil)
Kemenag DIY. Penghargaan diraih dari dua program inovasi yang diinisiasi Kemenag Kulon Progo, yakni Silaturahmi
Obrolan Jajaran Ormas Keagamaan Kulon Progo (Sonjoku) dan Haji Siaga. Kedua program juga telah maju dalam penilaian kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Kemenpan-RB).
Kepala Kemenag Kulon Progo, Wahib Jamil menjelaskan, Sonjoku merupakan sarana komunikasi dan sinergi antarpemangku kepentingan untuk mencari solusi terhadap berbagai permasalahan di masyarakat. Sementara, Haji Siaga ialah program yang berlatar belakang adanya antrean masa tunggu jemaah haji yang sangat lama. Latar belakang jemaah juga berbeda-beda, termasuk pemahaman tentang agama. Sehingga, dicetuskan untuk memberikan pema- haman kepada jemaah terkait ilmu agama sejak lahir. “Penghargaan sebagai satker terinovatif ini juga atas dedikasi seluruh ASN di Kemenag Kulon Progo. Ke depan, kita semakin meningkatkan kinerja tanpa terkecuali,” kata Wahib, Selasa (21/2). Setelah diperolehnya penghargaan ini, ia berharap dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Bahkan, pelayanan menerapkan program long time service (LTS). (scp)
Gunungkidul Gandeng Dua Kampus untuk Bangun Daerah
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul menjalin kerja sama strategis dengan dua perguruan tinggi, yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Negeri
Surakarta (UNS) Sebelas Maret. Penandatanganan kerja sama dilakukan langsung oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta.
Sunaryanta mengatakan, ada sejumlah poin penting yang menjadi dasar kerja sama tersebut, terutama terkait pembangunan di Gunungkidul. “Kami ingin mendorong percepatan pembangunan daerah dan masyarakatnya,” kata Sunaryanta lewat keterangannya pada Selasa (21/2). Ia ingin kerja sama tersebut bisa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di Gunungkidul, termasuk menangani permasalahan sosial di masyarakat. Selain itu, Sunaryanta ingin ada dukungan untuk pengembangan dan promosi sektor pariwisata, serta promosi produk UMKM lokal.
“Baru 45 persen produk UMKM Gunungkidul yang masuk ke pasar modern, ini yang ingin dimaksimalkan. Saya harap kerja sama seperti ini bisa memberi dampak positif pada pemba- ngunan di Gunungkidul,” jelasnya.
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Phil Al Makin, M.A mengatakan kerja sama dengan Pemkab Gunungkidul ini merupakan kelanjutan dari sinergi yang sudah dilakukan sebelumnya. Setidaknya sudah ada 14 jenis kegiatan yang dilakukan dari kerja sama tersebut. Ia pun menyatakan dukungan penuh untuk pengembangan pembangunan di Gunungkidul. “Apalagi, Gunungkidul mengalami banyak perubahan positif, dan ini bisa kami dukung lewat prinsip Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Al Makin. (alx) lam kegiatan temu mitra UMKM yang terdaftar Mbizmarket, Selasa (21/2) di Pendopo Parasamya, Sleman. Temu mitra ini dihadiri 50 pelaku
UMKM, terdiri dari 26 pelaku UMK penyedia snack dan 24 pelaku UMK penyedia makanan. Mereka dipertemukan dengan calon konsumen, dalam hal ini organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sleman. Ajang ini juga untuk memberikan wawasan, pengetahuan, dan edukasi mengenai proses pengadaan barang atau jasa melalui toko daring. Terutama bagi UMKM mitra Mbizmarket yang belum bertransaksi. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sleman, Haris Martapa menyampaikan, hingga saat ini terdapat 684 UMKM Sleman yang telah terdaftar menjadi mitra Mbizmarket, meski belum semuanya dapat diakses Pemkab karena berbagai faktor. Pihaknya mengaku terus berupaya mendorong keterlibatan pelaku UKM sektor usaha penyediaan akomodasi dan makan minum untuk bermitra dengan Mbizmarket sehingga dapat diakses pemerintah. Upaya tersebut dilakukan melalui sosialisasi, menguatkan kelembagaan, juga legalisasi produk melalui fasilitasi PIRT maupun halal. “Bahkan, setelah temu usaha ini, kami juga akan melakukan pembinaan kepada pelaku UMK yang sudah mendapatkan order. Mengingat, terdapat beberapa pelaku UMK yang tidak tepat dalam pencantuman legalitas dan juga dalam penerapan legalisasi perijinan,” kata dia. (rif)
Lagi, Wisatawan Nyaris Tenggelam di Palung Pantai Parangtritis
BANTUL, TRIBUN - Seorang wisatawan di Pantai Parangtritis nyaris tenggelam terseret arus palung laut pada Selasa (21/2). Beruntung, korban masih bisa diselamatkan oleh petugas SAR setempat. Korban yakni seorang pelajar, AJP (15) warga Dusun Sidomulyo, Desa Klaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Koordinator SAR Satlinmas Wilayah 3, Arief Nugraha, menjelaskan, korban datang bersama rombongan pelajar dari Kediri sebanyak empat bus datang ke Pantai Parangtritis pada pukul 15.00.
“Sesampainya di pantai, korban bersama tiga temannya langsung menuju pantai dan bermain air,” jelasnya.
Ketika itu, tiga remaja ini tidak sadar bahwa mereka bermain air menuju ke arah palung dan satu korban terbawa arus balik ke tengah. Melihat hal tersebut, petugas SAR langsung berusaha melakukan pertolongan. Dua teman korban berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepi, sementara korban justru terbawa arus balik palung ke arah tengah laut. “Petugas memberikan pertolongan kepada korban dengan berenang, melakukan observasi dan pertolongan lanjutan kepada korban di posko,” ungkapnya. Korban berhasil diselamatkan dengan keadaan sehat. Setelah dilakukan pertolongan lanjutan di posko SAR Satlinmas wilayah 3, pelajar tersebut kembali bisa berkumpul bersama rombongan pelajar lainnya. Sehari sebelumnya, Senin (20/2), dua wisatawan juga nyaris terseret arus palung Pantai Parangtritis. Maka dari itu, Arief tak henti-hentinya memberikan imbauan kepada wisatawan agar tidak nekat untuk bermain air di Pantai Parangtritis. Pasalnya, Pantai Parangtritis memiliki karakter pantai dengan sejumlah cekungan sehingga membentuk arus palung. “Arus palung tidak terlalu tampak, tetapi kalau ada yang terjebak bisa terseret dan ini yang menyebabkan banyak korban tenggelam di Pantai Parangtritis,” tandasnya. (nto)