10 minute read

Cimahi

Next Article
Rangkasbitung

Rangkasbitung

Polisi Mulai Sidik Perkara Dugaan Pencabulan Altet Gulat Bantul

BANTUL, TRIBUN - Kasus dugaan pencabulan terhadap seorang atlet gulat asal Bantul oleh pelatihnya memasuki tahap penyidikan. Meski begitu, polisi hingga kini sama sekali belum menetapkan tersangka dalam kasus itu.

Advertisement

Kepolisian Resor (Polres) Bantul telah melakukan gelar perkara atas kasus dugaan pencabulan oleh pelatih gulat berinisial AS (28) kepada atletnya yang berinisial A (18), Senin (21/11) lalu. Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Archye Nevadha mengatakan, setelah dilakukan gelar perkara, tahapan selanjutnya adalah penyidikan dan pihaknya akan melakukan serangkaian tindakan serta mengumpulkan buktibukti. Dengan demikian, tindak pidana atau dugaan kasus pencabulan yang menimpa warga Kapanewon Pandak itu menemui titik terang.

“Untuk saat ini, kasus dugaan pencabulan oleh pelatih gulat terhadap muridnya sudah masuk tahap penyidikan,” ujar Archye saat dikonfirmasi, Senin (21/11).

Archye menyatakan bahwa pihaknya belum menetapkan status tersangka atas kasus ini karena masih harus melalui berbagai tahapan, di antaranya melewati tahap penyidikan, kemudian melengkapi kembali berkas laporan, serta pemeriksaan kembali terhadap para saksi.

“Untuk penetapan tersangka, kemungkinan masih nanti. Setelah melewati penyidikan, melengkapi berkas, dan pemeriksaan saksi kembali,” terangnya.

Sementara dalam proses penyelidikan sebelumnya, pihaknya telah mengumpulkan keterangan dari lima saksi, mulai dari teman sesama atlet hingga pengurus cabang olahraga gulat Kabupaten Bantul. Pihaknya juga mengantongi hasil tes psikologi dari terlapor.

Selain itu, Satreskrim Polres Bantul juga telah melakukan pemeriksaan kepada AS saat pekan kemarin. Berdasarkan pemeriksaan awal, AS tidak mengakui perbuatan sebagaimana yang dilaporkan oleh A. “Kami sudah melakukan pemeriksaan kepada terlapor. Dan dia tidak mengakui perbuatan tersebut. Nanti kita cocokan berdasarkan keterangan saksi dan alat bukti yang ada,” ujarnya.

Kasus itu dilaporkan terjadi pada 27 Juli 2022 silam. Atlet gulat berinisial A mengaku mendapatkan pelecehan seksual oleh pelatihnya, AS, seusai berlatih di sebuah sasana di Sanden untuk menghadapi Pekan Olahraga Daerah (Porda) XVI. A diminta datang oleh pelatihnya ke sasana untuk berlatih di luar jadwal yang semestinya, kemudian justru mendapat perlakuan tidak senonoh. (nto)

Tim SAR Temukan Dua Motor

„ Belum Ada Petunjuk Terkait Posisi Korban Tanah Longsor di Semin

GUNUNGKIDUL, TRIBUN - Keberadaan dua korban kejadian tanah longsor di Padukuhan Blembem, Kalurahan Candirejo, Semin, Gunungkidul belum juga ditemukan, meski sudah tiga hari upaya pencarian dilakukan. Namun, sejumlah barang berhasil terangkat dari timbunan longsor.

Kapolsek Semin, AKP Arif Heriyanto menyampaikan barang tersebut berupa dua unit sepeda motor, ditemukan dalam kondisi rusak berat berlumur lumpur. “Kelihatannya milik korban yang masih hilang,” kata Arif pada Senin (21/11) sore.

Dugaan tersebut muncul lantaran posisi sepeda motor ditemukan di kawasan yang sebelumnya jadi rumah korban. Meski demikian, hingga operasi pencarian hari kemarin dihentikan pada sore, keberadaan dua korban yang hilang belum juga bisa ditemukan. Upaya pencarian masih akan dilanjutkan Selasa (22/11) pagi ini.

“Petunjuk terkait posisi korban juga masih belum didapat,” ujarnya.

Dua korban longsor yang belum ditemukan ini bernama Karni (55) dan Karso Wijoyo (97). Keduanya merupakan ibu dan anak. Saat longsor terjadi pada Sabtu (19/11) dini hari, keduanya gagal menyelamatkan diri hingga akhirnya tertimbun longsoran.

Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto mengatakan pihaknya bisa melakukan pencarian setidaknya selama sepekan atau tujuh hari terhitung sejak hari kejadian. Setidaknya ratusan personel diterjunkan dalam Tim SAR Gabungan yang dibagi menjadi 3 kelompok untuk memaksimalkan pencarian. Selain cara manual, operasi pencarian juga melibatkan dua ekskavator.

Peralatan seperti tandu hingga kantong jenazah pun sudah disiapkan. Sesuai rencana, tubuh korban akan dibawa ke Puskesmas Semin jika nantinya ditemukan. Operasi pencarian juga terkendala kondisi medan yang sulit, serta kondisi cuaca yang tak menentu.

Longsor juga terjadi pada talut penahan area SMP Negeri 3 Saptosari, Gunungkidul. Kapolsek Saptosari, AKP Kusnan Priyono mengatakan talut itu longsor pada Minggu (20/11) sekitar pukul 11.00 WIB. Talut yang longsor memiliki tinggi sekitar 10 meter. Longsoran menyebabkan tiang listrik ambruk hingga akses jalan setempat terblokir, namun tidak ada korban jiwa. “Tiga rumah warga yang berada di bawah talut juga terancam jika terjadi longsor susulan,” kata Kusnan.

Mengungsi

Kondisi itu memaksa sekitar 30 warga dari 11 kepala keluarga di Padukuhan Widoro, Kalurahan Kanigoro, Saptosari harus mengungsi. Jogoboyo Kalurahan Kanigoro, Suhadiyono mengatakan rumah para warga itu posisinya di sekitar talut yang longsor.

Menurutnya, 9 KK harus mengungsi lantaran akses jalan menuju rumah terblokir longsoran. Dua KK lain juga ikut mengungsi karena berpotensi terdampak longsor susulan. Mereka sementara ini menetap di rumah kerabat ataupun menumpang di rumah tetangga.

Kegiatan belajar mengajar di SMPN 3 Saptosari pun dihentikan sementara sebagai dampak longsornya talut. Keputusan ini diambil setelah koordinasi dilakukan dengan pihak sekolah dan kapanewon. “Gedungnya sendiri sebenarnya aman, tapi kami tetap putuskan kegiatan sekolah diliburkan dulu,” kata Suhadiyono.

Suhadiyono mengungkapkan talut tersebut masih terbilang baru. Pembangunannya bersamaan dengan gedung SMPN 3 Saptosari yang baru pada 2020 silam. Sebelumnya bahkan pernah muncul retakan pada bagian lain talut tersebut. Ia menilai ambrolnya talut lebih karena hujan yang terus-menerus mengguyur selama beberapa hari terakhir.

“Hari ini pun juga masih hujan, sehingga ada potensi longsor susulan,” kata Suhadiyono.

Ia mengatakan penanganan longsor harus menggunakan alat berat. Pihaknya sudah mengirimkan surat permohonan bantuan alat berat ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul. Area longsor kini ditutup terpal sebagai penanganan sementara. “Kami tetap waspada (longsor susulan) mengingat saat ini juga hujan terus,” ujarnya.

Kepala SMPN 3 Saptosari, Savitri membenarkan jika aktivitas pembelajaran di sekolah dihentikan sementara selama tiga hari ke depan, berdasarkan hasil konsultasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Gunungkidul. Kegiatan di sekolah ditiadakan dengan alasan keamanan dan memaksimalkan penanganan. “Sementara, pembelajaran dialihkan secara daring,” kata Savitri. (alx)

Retakan Tanah di Ngawen

SEBUAH retakan panjang muncul pada sebuah lahan pertanian di Pedukuhan Sambeng III, Kalurahan Sambirejo, Ngawen, Gunungkidul. Retakan tanah itu diperkirakan terjadi pada Minggu (20/11) malam. Kapolsek Ngawen, AKP Harjiyanto mengatakan lahan tersebut milik Sutoyo (61) warga setempat.

“Lahannya kebetulan jauh dari kawasan permukiman,” katanya, dihubungi pada Senin (21/11).

Pihaknya sudah melakukan pengecekan ke lokasi. Menurut Harjiyanto, tanah yang retak memiliki panjang sekitar 500 meter dan lebar 20 sentimeter hingga 2 meter. Ia mengatakan lokasi retaknya tanah bersebelahan langsung dengan Kali Bedrek. Lebar sungai sendiri sekitar 75 meter dengan kedalaman 1-7 meter.

“Sungainya mengalir dari Pedukuhan Sambeng V,” ungkap Harjiyanto.

Meski jauh dari permukiman warga, ia tetap meminta warga setempat waspada, karena ada potensi longsor bisa terjadi. Harjiyanto mengatakan potensi semakin tinggi jika terjadi hujan dengan curah tinggi. Lokasi sekitar tanah retak pun sudah dipasangi garis polisi.

“Mungkin bisa semakin rawan ke depannya,” jelasnya.

Lurah Sambirejo, Paryati baru mengetahui kejadian tersebut pada Minggu (20/11) sekitar pukul 19.30 WIB. Ia mendapatkan informasinya dari potongan video yang beredar di warganya. Pihaknya pun sudah melakukan pengecekan langsung ke lokasi, setelah mengumpulkan informasi dari warganya.

“Kami sudah melakukan antisipasi agar tidak jadi longsor susulan dan menimbulkan korban,” kata Paryati. (alx) TERUS DICARI

z Upaya pencarian terhadap dua korban kejadian tanah longsor di Blembem, Kalurahan

Candirejo, Semin,

Gunungkidul memasuki hari ketiga. z Keberadaan korban hingga kini belum bisa ditemukan, dan belum ada petunjuk terkait posisinya. z Selain cara manual, operasi pencarian juga melibatkan dua ekskavator.

TRIBUN JOGJA/SRI CAHYANI PUTRI BAWA HARAPAN - Perwakilan guru swasta yang lolos PG menggelar aksi damai di halaman kantor DPRD Kulon Progo, Senin (21/11). Mereka mengadukan nasibnya supaya diangkat menjadi PPPK guru.

Tak Kunjung Diangkat Jadi PPPK, 251 Guru Swasta Mengadu ke Dewan

KULON PROGO, TRIBUN - Sebanyak 251 guru sekolah swasta yang tergabung dalam Forum Guru Swasta Lulus Passing Grade (FGSLPG) menggelar aksi damai di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kulon Progo, Senin (21/11). Mereka mengadukan nasibnya yang tak kunjung diangkat sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2022.

Mereka menuntut haknya diangkat sebagai PPPK, karena telah dinyatakan lulus passing grade (PG) prioritas 1 (P1) pada 2021. “Mengingat dana alokasi umum (DAU) enggak mampu, mungkin diharapkan 2023 (dapat terakomodasi),” kata Sujanmo, Perwakilan FGSLPG Kulon Progo saat ditemui seusai audiensi, Senin (21/11).

Kendati demikian, pihaknya juga belum mendapat kepastian jaminan pengangkatan sebagai PPPK di tahun mendatang. Sebagai perwakilan FGSLPG, pihaknya menyampaikan nasib ke kalangan legislatif. “Ini baru berjuang. DPRD Kulon Progo akan mengirimkan hasil audiensi ini ke pemerintah pusat. (Guru) yang lolos PG di Kulon Progo bisa jadi skala prioritas juga,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BKPP Kulon Progo, Sudarmanto menyampaikan, pihaknya tetap menyesuaikan Peraturan Menpan RB Nomor 20 Tahun 2022 tentang peran pemerintah pusat dalam rekrutmen tenaga PPPK untuk jabatan fungsional guru pada instasi daerah. Dalam aturan itu disebutkan bahwa prioritas penempatan atau pengangkatan PPPK yang lolos PG mulai dari golongan tenaga honorer kategori (THK) II, guru yang lolos PG di sekolah negeri, pendidikan profesi guru (PPG), dan guru yang lolos PG di sekolah swasta.

Dari keempat golongan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo mendapatkan kuotaformasi PPPK guru 2022 sejumlah 205 orang berdasarkan urutan golongan tersebut. “Di tahun ini (2022), kita baru menyelesaikan 19 orang (guru yang lolos PG di sekolah swasta yang diangkat PPPK guru),” ucapnya.

Menurutnya, masih ada 251 guru swasta yang lolos PG dan belum diangkat sebagai PPPK. BKPP Kulon Progo juga tidak bisa memastikan bahwa mereka bisa diangkat sebagai PPPK guru di tahun mendatang karena kebijakannya berada di pemerintah pusat. “Di tahun mendatang, kita mengikuti regulasi dari pusat sesuai formasi maupun ranking yang ada. Nama-nama, yang menentukan pusat,” jelasnya.

Ketua DPRD Kulon Progo, Akhid Nuryati menyampaikan, legislatif akan menyampaikan persoalan itu kepada pemerintah pusat. Diharapkan para guru itu bisa jadi prioritas pengisian kuota khusus pensiun guru 2023 sejumlah 250 orang. (scp)

Lagi, Puisi Karya Mahasiswa ITNY Sabet Penghargaan

SLEMAN, TRIBUN - Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY), Deandra Marhaendra, kembali lagi dengan prestasinya. Kali ini, dengan puisi berjudul “Batas”, ia berhasil menyabet penghargaan sebagai penulis terbaik 4 dalam penerbitan buku kumpulan karya Komunitas Remaja Geblek Bersastra 2022 pada puncak pengumuman dan launching buku oleh Sastra Regas, Minggu (20/11).

Penerbitan buku antologi Komunitas Remaja Geblek Bersastra 2022 yang diadakan secara online pada 9 Oktober-20 November 2022 ini mengambil tema “Bebas”. Antologi ini digelar untuk menyambut ulang tahun pertama Regas pada 20 November 2022.

“Sebagai warga Kulon Progo, saya ingin terus menampung karya-karya terbaik bersama remaja-remaja Kulon Progo. Semoga semua memiliki porsi yang sama untuk menjadi seorang penopang dan penerus dunia literasi untuk ke depannya. Saya berharap pada tahun ini banyak bakat yang terus akan tergali dan tertajamkan lagi,” ungkap Deandra, Senin (21/11).

Ia menambahkan bahwa jumlah peserta yang mengikuti antologi ini kurang lebih mencapai 60 peserta dari seluruh penjuru Kabupaten Kulon Progo. Selanjutnya, akan dibagi menjadi 43 penulis terpilih kategori puisi serta kategori cerpen. Bagi Deandra, menulis puisi adalah juga untuk terus merawat literasi dan mengembangkan diri melalui tulisan-tulisan.

Meskipun jurusan yang diambil Teknik Sipil, Deandra juga bercita-cita dapat menginspirasi lebih banyak para remaja untuk giat da-

lam literasi demi kemajuan negeri. “Impian saya ialah berperan melalui bait-bait puisi untuk mendorong literasi negeri dan membanggakan Kulon Progo,” pungkas Mahasiswa Teknik Sipil ITNY Angkatan 2021 itu. (rls/ord) Kasus Pembunuhan Perempuan Hamil, Tersangka Sempat Seret Tubuh Korban ke Tebing

GUNUNGKIDUL, TRIBUN - Satreskrim Polres Gunungkidul menggelar reka ulang perkara pembunuhan RN (25), perempuan hamil yang jasadnya ditemukan di Pantai Ngrawe, Tanjungsari. Reka ulang berlangsung di Pantai Kukup, Tanjungsari, Senin (21/11), dengan menghadirkan tersangka ERW (24) dan AA (38).

Kasubbag Humas Polres Gunungkidul, AKP Suryanto mengungkapkan total ada 10 adegan yang direka ulang dari perkara ini. “Seluruh adegan dilakukan di atas tebing Pantai Kukup,” katanya.

Menurut Suryanto, adegan yang direka ulang mulai dari saat kedua tersangka dan korban tiba di Pantai Kukup. Kemudian, saat aksi pembunuhan dilakukan hingga kedua tersangka meninggalkan kawasan pantai.

Proses reka ulang ini dipandu oleh Kanit 3 Satreskrim Polres Gunungkidul, Ipda Akbar Ramadhan. Adapun korban RN dilakoni pemeran pengganti serta boneka. “Proses reka ulang tadi berlangsung lancar,” ujar Suryanto.

Kawasan Pantai Kukup ditutup bagi umum sejak reka ulang digelar mulai pukul 09.00 WIB. Akses wisata kembali dibuka setelah reka ulang selesai pada siang tadi.

RN diduga dibunuh oleh ERW dan AA pada Selasa (15/11) dini hari. Jasadnya dibuang ke laut dari tebing Pantai Kukup. Jasad RN ditemukan pagi harinya, mengapung di Pantai Ngrawe, sisi barat Kukup.

Kasatreskrim Polres Gunungkidul, AKP Mahardian Dewo Negoro mengatakan RN dibunuh lantaran menolak menggugurkan kandungannya, hasil hubungannya dengan ERW. “ERW merencanakan pembunuhan terhadap RN, dibantu AA yang merupakan tetangga ERW,” jelas Mahardian.

Kedua tersangka berhasil dibekuk pada Selasa malam, setelah jasad RN ditemukan pagi harinya. Keduanya diamankan saat berada di Sukoharjo, Jawa Tengah, tempat mereka tinggal. Menurut Mahardian, RN awalnya dibekap oleh ERW hingga lemas dan tubuhnya sempat diseret di bebatuan tebing. Tubuh RN kemudian dibuang ke laut oleh ERW, dibantu AA.

“AA juga diketahui sempat melecehkan korban sebelum dibuang ke laut,” ujarnya. (alx)

This article is from: