4 minute read

Porkab dan Kejurkab Digelar April-Mei 2023

Next Article
Krisis Lini Depan

Krisis Lini Depan

SLEMAN, TRIBUN - Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Sleman dan Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) 2023 akan digelar April-Mei 2023. Ajang itu akan dibiayai dari dana hibah yang didapat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sleman dari Pemkab Sleman.

Ketua Harian KONI Sleman, Endardjo Hadisaputro mengatakan dana hibah KONI Sleman mungkin cair dalam waktu dekat, dan dapat segera diserap oleh cabang olahraga (cabor) anggota untuk melaksanakan kegiatan.

Advertisement

“Dibagi dua tahap, tahap pertama mendapatkan Rp3,5 miliar. Kami mengumpulkan cabor anggota, besok (hari ini) untuk rencana penggunaan anggaran tahap pertama. Agar dana yang ada bisa segera diserap oleh cabor anggota,” ujar Endardjo, Senin (27/2).

Ia menambahkan, bagi cabor yang tidak dipertandingkan di Porkab, akan meng- gelar Kejurkab. Hal ini dilakukan untuk mendorong cabor menjalankan program pembinaan yang berjenjang dan berkelanjutan guna melanjutkan estafet prestasi Sleman di Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY.

“Untuk aturan Porkab sedang kami bahas. Yang pasti, cabor yang tidak dipertandingkan di Porkab akan digelar Kejurkab,” jelasnya.

Selain Porkab dan Kejurkab, KONI Kabupaten Sleman juga akan memaksimalkan dana yang ada untuk melengkapi sarana dan prasarana cabor serta membantu atlet mengikuti kejuaraan baik di level daerah maupun di tingkat nasional.

“Kami bantu untuk atlet yang berlaga di Kejurda maupun saat tampil di Kejurnas.

Selain itu, kami juga mendukung pelatihpelatih di cabor anggota itu upgrade kemampuan dengan mengikuti pelatihan,” tandas Endardjo. (tsf)

KONI DIY Buka Peluang Pergantian Atlet Karena Dipanggil Pelatnas

YOGYA, TRIBUN - Aturan pergantian atlet di ajang Porda DIY 2025 mengalami perubahan. Aturan baru yang akan segera ditetapkan adalah alasan pemanggilan untuk mengikuti program pemusatan latihan nasional (Pelatnas).

Wakil Ketua Umum (WKU) II KONI DIY, Pramana mengatakan bahwa aturan baru itu akan dibahas oleh pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY bersama seluruh perwakilan KONI kabupaten/kota se-DIY, Selasa (28/2) hari ini.

“Jika selama ini atlet yang telah didaftarkan jadi peserta hanya dapat diganti dengan alasan cedera dan atau sakit (dibuktikan surat keterangan dokter KONI DIY), kami membuka peluang pergantian atlet karena alasan dipanggil Pelatnas,” terang Pramana, Senin (27/2).

Sebelumnya, aturan mengacu pada Keputusan KONI DIY Nomor 02 Tahun 2020 tentang Pekan Olahraga Daerah DIY, Pasal 19 tentang pergantian atlet. Dalam aturan ini, kontingen peserta hanya memiliki dua alasan yakni cedera dan atau sakit untuk mengganti atletnya.

Dijelaskan Pramana, peluang pergantian atlet ini bisa dilakukan pada atlet yang sudah didaftarkan pada tahapan entry by name, namun dalam perjalanannya, sang atlet dipanggil untuk memperkuat tim nasional atau menjalani program Pelatnas.

“Usulan ini muncul karena daerah tanya, jika ada atlet yang awalnya tidak masuk program Pelatnas dan didaftarkan di entry by name, tapi tiba-tiba ada pemanggilan dan sudah dapat surat keputusan pemanggilan Pelatnas,” kata Pramana. “Padahal, di aturan Porda, kalau dipanggil Pelatnas tidak bisa ikut Porda. Makanya, kami lakukan perubahan aturan pergantian khusus untuk atlet Pelatnas ini,” ungkap dia.

Selain masalah pergantian atlet akibat pemanggilan program Pelatnas, dalam pertemuan pertama beberapa waktu lalu Pramana juga menjelaskan adanya usulan mengenai perubahan aturan sebuah nomor yang bisa ditandingkan/dilombakan dalam Porda DIY.

Jika saat ini syarat sebuah nomor bisa ditandingkan/dilombakan itu diikuti tiga daerah dengan minimal empat atlet, maka muncul usulan untuk merevisinya jadi hanya diikuti dua daerah dengan minimal diikuti lima atlet.

“Bantul dan Gunungkidul usul agar sebuah nomor lomba/pertandingan itu bisa digelar jika pesertanya ada dua daerah dan lima atlet saja, bukan seperti sekarang yang minimal tiga daerah peserta dengan minimal empat atlet. Keputusannya tetap ada di KONI DIY,” paparnya.. Meski belum memutuskan, Pramana mengatakan bahwa Porda adalah ajang olahraga multi event sehingga basisnya adalah keterwakilan daerah peserta. “Porda kan multi event, seperti PON, sehingga yang bertanding itu berdasar pada jumlah daerahnya, bukan jumlah atletnya,” katanya. Mosok yang tanding hanya atlet-atlet dari dua daerah saja. Selain itu, dari semangat pembinaan kan juga kurang. Karena harapannya, daerah yang sebelumnya belum ada atletnya itu bisa mengembangkan dan Porda selanjutnya ikut tanding,” pungkas dia. (tsf)

Puluhan Ribu Nahdliyin Hijaukan Paseban Bantul Rayakan 1 Abad NU

BANTUL, TRIBUN - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bantul menggelar Jalan

Sehat sebagai rangkaian akhir kegiatan Satu Abad NU di Lapangan Paseban Kabupaten Bantul, Minggu (26/2).

Tak kurang 50.000 warga NU dari seluruh penjuru Kabupaten

Bantul tumplek bleg memadati kawasan Lapangan Paseban Bantul. Kegiatan ini semakin meriah dengan sejumlah doorprize yang disediakan panitia, tak tanggungtanggung yakni 3 ekor sapi, sepeda motor, peralatan elektronik dan sebagainya.

Jalan sehat Satu Abad NU ini dilepas Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, puluhan ribu warga

NU dengan antusias dan sema- ngat mengikuti jalan sehat yang menempuh jarak 3,5 km menyu- suri ruas jalan di Kota Bantul. Pada kesempatan itu, Bupati Bantul mengucapkan terima kasih atas peran serta warga NU mendukung program-program pemerintah. Bupati mengajak warga bersama-sama mengentaskan kemiskinan dan stunting yang masih ada di Kabupaten Bantul. “Baru saja kita mengikuti jalan sehat sejauh 3,5 km yang diikuti sekitar 50.000 warga NU di Kabupaten Bantul. Dengan olahraga ini semoga warga Kabupaten Bantul semakin sehat,” ucap Bupati Abdul Halim Muslih. Abdul Halim Muslih menyampaikan apresiasi kepada warga

NU Bantul atas dukungannanya kepada pemerintah dalam mewujudkan Kabupaten Bantul yang sejahtera.

“Pemerintah Kabupaten Ban- tul turut berbahagia pada hari ini. Untuk itu, dalam rangka satu abad NU ini, marilah kita guyub rukun, bersama-sama meneruskan pembangunan Kabupaten Bantul, karena masih memiliki banyak PR, misalnya mengentaskan kemiskinan, menghilangkan stunting, demi mewujudkan masyarakat Bantul yang sejahtera,” ucap Bupati Abdul Halim.

Abdul Halim juga mengatakan, NU Bantul telah mempunyai ambulans sebanyak 27 armada yang memberikan pelayanan transportasi gratis kepada masyarakat.

“Adanya ambulans NU itu menunjukkan satu kekuatan sosial yang sangat solid, 27 ambulans itu dibeli warga NU, kemudian akan terus dikembangkan NU, sehingga kemiskinan dan keterbelakangan warga Kabupa- ten Bantul itu bisa kita atasi bersama-sama,” sambungnya.

Ketua PC NU Kabupaten Bantul Riyanto SH MHum, juga mengajak warga nahdliyin Kabupaten Bantul untuk terus berkiprah dan berjuang memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Saya bersyukur atas antusias warga NU Kabupaten Bantul yang luar biasa. 50 ribu orang terkonfirmasi mengikuti acara jalan sehat ini dan data sebarannya ada di panitia. Subuh pagi tadi sempat hujan rintik, namun tak mengurangi semangat antusias jemaah mengikuti jalan sehat. Alhamdulillah, menjelang kegiatan dimulai, cuacanya mendung namun cerah sehingga jalan sehat bisa berlangsung lancar,” kata Riyanto. Sementara Anggota DPD RI Dr Hilmy Muhammad juga mengung-

TRIBUN JOGJA/ISTIMEWA kapkan rasa syukurnya atas antusias warga NU Bantul menyambut Satu Abad NU.

1 ABAD NU - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Anggota DPD RI Gus Hilmy (Dr Hilmy Muhammad) mengikuti acara Jalan Sehat 1 Abad NU di sepuran Kota Bantul, Minggu (25/2).

“Menyaksikan ribuan jemaah yang hadir di Lapangan Paseban ini, sungguh luar biasa. Saya ber- harap, NU Bantul dengan potensi jemaahnya bisa terus berkembang dan memberi manfaat di bidangnya masing-masing demi kemajuan Yogyakarta dan Indonesia,” ujar Gus Hilmy. (ayu/ord)

This article is from: