2 minute read
Kerinduan Pada Kampung Halaman
TRADISI mudik saat Lebaran menjadi pemandangan sosial yang selalu menjadi fokus perhatian setiap tahun. Harga tiket yang mahal, persiapan finansial yang tak sedikit, serta perjuangan dalam perjalanan pulang kampung seakan tak menjadi soal bagi para perantau.
Mudik selalu menjadi saat yang ditunggu mereka yang memilih hidup jauh dari tempat lahirnya. Entah itu karena alasan harus menuntut ilmu di negeri orang, bekerja di tempat yang jauh untuk memenuhi kebutuhan dan masih banyak lagi.
Advertisement
Merasakan makanan khas daerah asal, melakukan berbagai ritual bersama keluarga besar, menjadi kesempatan yang selalu dinanti ketika mudik ke kampung halaman. Mudik, walau seberat atau sekeras apa pun perjuangannya, menurut mereka akan terbayar setelah melepas rindu bersama sanak saudara.
Untuk mengakomodasi semua perasaan itu, Ronie Udara, seorang penyanyi solo yang mengembangkan karier bermusiknya di Yogyakarta, merilis sebuah karya musik terbaru. Karya teranyarnya tersebut berjudul ‘Kidung Kelana’, yang didaulat menjadi single keduanya setelah berhasil merilis lagu ‘Takdir Ini’ pada tahun lalu. Musisi yang juga personel grup musik Rubah Di Selatan tersebut merilis lagu Kidung Kelana dibanyak Digital Streaming Platform. Lagu ini tak ia nyanyikan sendiri, melainkan dibawakan bersama seorang penyanyi wanita berbakat Indonesia, Putri Ariani. Ronie Udara mengatakan, lagu Ki - dung Kelana mengisahkan tentang seorang perantau yang sedang merindukan kampung halamannya. Banyak hal yang ia rindukan di sana. Mulai masakan rumah, suasana sekitar tempat ia bermukim dulu, kawan-kawan lama, dan masih banyak lagi. Namun, rasa rindunya itu tak dapat terbalaskan, karena ia tak bisa pulang ke kampung halaman karena beberapa alasan. “Di banyak tempat, banyak sekali perantau yang tak bisa pulang ke kampung halamannya lantaran beberapa alasan. Terkadang, hal itu membuat hati mereka sedih. Perasaan dan kisah yang ada di dalam lagu ini (Kidung Kelana) benar-benar hal yang pernah aku alami sendiri. Sejak lulus sekolah dulu, aku memutuskan merantau untuk kuliah. Bahkan sampai hari ini, ketika aku bekerja. Rasanya cukup membuat dada sesak ketika menghadapi kondisi tersebut,” ujar Ronie.
Lanjutnya, untuk mewakili perasaan yang pernah ia rasakan itu, dan juga perasaan yang juga dialami banyak orang, ia pun langsung menuliskan semuanya ke dalam lagu ini. Kata Ronie, Kidung Kelana khusus ia dedikasikan kepada orang-orang yang pernah merasakan sesuatu yang sama dengannya, juga bagi mereka yang saat ini sedang mengalami hal serupa.
“Lagu ini aku dedikasikan bagi para pejuang yang merantau baik untuk belajar, bekerja ataupun lainnya. Percayalah, apa yang kalian perjuangkan akan membuahkan hasil, dan yakinlah akan tiba saatnya kalian akan bisa kembali pulang,” paparnya. “Ketika menulis lagu Kidung Kelana ini, aku langsung terbayang bahwa lagu ini harus dinyanyikan dengan penyanyi perempuan. Lalu, ketika itu aku langsung terbayang suaranya Putri Ariani. Karena menurutku karakter suara dari Putri mampu membius para pendengar untuk mendengarkan perasaan yang ada dalam lagu ini,” sambung Ronie.
Curahan Hati
Putri Ariani mengaku, ketika pertama kali mendapatkan tawaran untuk ikut bernyanyi dalam lagu ‘Kidung Kelana’ ia sangat senang sekali. Karena selain suka dengan lagunya, kisah yang terdapat dalam Kidung Kelana sangat mewakili perasaan yang sedang ia rasakan saat ini. Di mana, pada hari raya tahun ini, Putri tak bisa pulang ke kampung halamannya.
“Buat Putri, Kidung Kelana tuh bukan hanya sekadar lagu, tapi juga curahan hati Putri yang selalu rindu dengan tanah kelahiran. Untuk yang lagi di perantauan, lagu ini relate banget, soalnya liriknya emang sedalem itu. Semua prosesnya seru dan having fun banget. Ditambah, Putri sendiri yang isi permainan flute pada melodi lagunya,” papar Putri. Selain melibatkan Putri Ariani dalam karya terbarunya, Ronie pun melibatkan beberapa nama seniman lainnya dalam proses penggarapan lagunya. Mereka, adalah M Davit Yunidar, Yafi Aria, Diyanpe dan juga Sasi Kirono. (han)