![](https://assets.isu.pub/document-structure/210409040558-28aed64ecafb843c289892c3edd19719/v1/52a0458a725ab362cce9dff16b3b34f3.jpg?width=720&quality=85%2C50)
45 minute read
Sharing Experience Lesson Study di FMIPA
SHARING EXPERIENCE LESSON STUDY
DIFMIPA
Advertisement
FMIPA UNY mengadakan Sharing Experience atau berbagi pengalaman dari kegiatan Lesson Study, Senin. 22 Mei 2006, di Ruang Sidang FMIPA. Untuk kegiatan Lesson Study ini dibentuk tim pelaksana yang terdiri atas dosen senior, dosen yunior, dosen kependidikan, dan dosen nonkependidikan dari Jurusan Pendidikan Matematika, Fisika, Klmia, dan Biologi dengan 16 topik mata kullah, berlangsung selama satu semester. Dalam sambutannya, Oekan FMIPA UNY, H. Sukirman, M.Pd., bertiarap agar Lesson Study ini bisa diterapkan langsung pada mahasiswa, ide-
1 d e dalam pembelajaran ditampakkan pada khalayak, sehingga para guru dapat datang dan belajar
untuk merefleksi pembelajaran mereka. Dengan itu, akan dapat diubah budaya guru yang biia Lesson Study sudah tidak diajarkan dan dipantau akan kemball mengajar dengan pola seperti
semula.
Menurut
Ketua Pelaksana Kegiatan Sharing Experience, Suratsih, M.SI., berdasarkan has!) monitoring pelaksanaan Lesson Study di FMIPA UNY dosen model telah matakukan persiapan matang untuk melaksanakan Lesson Study ini beri(aitan dengan media, metode, materi, maupun mentalnya, yang jelas sangat bert>eda dengan ketika mereka tidak melaksanakan Lessor? Study. Mahasiswa jugaterpacu untuk belajaraktif, kerjasama dalam kelompok menjadi dinamis, keberanian mengemukakan pendapat lebih berkembang, waktu peri(uliahan menjadi efektif, partisipasi mahasiswa dalam pembelajaran secara kelompok maupun individual meningkat tajam. Kendala yang ada, seperti penyusunan perangkat pembelajaran, adalah karena baru pertama kali dilakukan. Dengan meiibatkan banyak anggota agenda itu dapat diselesaikan dalam waktu singkat, yakni dengan penyelenggaraan workshop pelaksanaan perkuliahan. Paidi, M.Si., Koordlnator Lokal Kegiatan JICA FMIPA UNY, menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan Lesson Study sebagai berikut. Dosen Model (DM) melakukan pembelajaran, dosen lain bertindak sebagai observer. Pada tahap yang disebut implementasi ini DM secara mandiri melaksanakan pembelajaran dan mengimpiementaslkan inovasi pembelajaran yang akan dikembangkan dan diwajibkan melaksanakan peniiaian afektif di samping peniiaian lainnya. Observer mencatat jalannya pembelajaran, observasi difokuskan pada "bagaimana mahasiswa belajar" pada setiap tahapan pembelajaran. Observer melakukan observasi dan analisis kegiatan pembelajaran
g u n a mengidentifik asi apakah
p a r a mahasiswa telah belajar
s e s u a i dengan yang diharapkan.
S e m u a anggota tim pelaksana diharapkan
melakukan
observasi dengan mengembang kan the eyes
to see
student' dan tim dokumentasi melakukan perekaman terhadap jalannya pembelajaran yang difokuskan pada aktivitas belajar mahasiswa, secara kelompok maupun individual. Setelah tahap implementasi selesai, dilaksanakan tahap refleksi. Fokus utama tahap ini adalah menganalisis "bagaimana mahasiswa belajai^. Hal terpenting bagi peserta lesson
study adalah mengambil makna apa yang bisa dipelajari dari tampilan tersebut. Dengan kata lain, mahasiswa bisa "belajar apa" dari penampilan DM tersebut. Refleksi dilakukan setelah pembelajaran berakhir, dengan maksud apa yang telah dipelajari observer dari pembelajaran tersebut dapat dikarifikasi dan diketahui. Bahan yang digunakan untuk refleksi adalah catatan yang dimiliki observer dan hasil rekaman tim dokumentasi yang dapat diputar ulang untuk kejadian yang menarik perhatian. Kegiatan Lesson Study direncanakan untuk dapat diimpiementasikan ke universitas lain sebagai suatu pembelajaran. (Dedy)
INOVA BANK BNI UNTUK UNY
•—B .g
W.-f- A I '
Penv^ra
an bant^kijang inova dang
untuklU
Kerjasama yang sudah terjalin selama ini antara Bank BNI dan UNY kembali dikukuhkan dengan penandatanganan MoU antara Bank BNI dan UNY, Kamis, 8/6/2006, dl Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Dalam sambutannya, Edy Subagyo, Pimpinan BNI Wllayah 05 Semarang, menyampaikan harapan agar kerjasama yang selama ini sudah terjalin dalam bentuk layanan tabungan, gaji karyawan/dosen, dan ATM bisa ditingkatkan lag], sep'erti pembuatan KTM yang sekallgus berupa BNI Card bag! lulusan UNY. Peningkatan kerjasama tersebut juga d'itandal dengan bantuan Kijang Inova dari Bank BNI
![](https://assets.isu.pub/document-structure/210409040558-28aed64ecafb843c289892c3edd19719/v1/67e7b1cb1f0d5c6a38e965b9d0cfda1b.jpg?width=720&quality=85%2C50)
kepada UNY untuk menunjang kelancaran dalam
SIRKUITTENISANTARDOSEN-KARYAWAN
pemberian pelayanan kepada sivltas akademika. Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., dalam pidato balasannya mengatakan, UNY berterima kaslh atas bantuan Kijang inova tersebut, akan dirawat sebaik-baiknya, dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga menjadi amal jariah bagi Bank BNI. Lebih lanjut, Sugeng mengatakan, penandatanganan MoU diharapkan akan leblh meningkatkan kerjasama dengan saling memberikan informasi. Apa yang diinglnkan UNY bisa diberikan oleh Bank BNI, demlklan seballknya. Inti dari keijasama adalah mengingatkan dan memberikan masukan demi kebaikan kedua belah pihak, sehingga kerjasama yang terjalin saling menguntungkan. Penandatanganan MoU dan Berita Acara Serah Terima Bantuan Kendaraan dilakukan oleh Pemlmpin BNI Kantor Gabang UGM, Drs. AH Mukarto, M.M. dan Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., disaksikan oleh Pemlmpin BNI Wllayah Semarang dan PR II UNY, Sutrisna Wibawa, M.Pd. dan tamu undangan, dari jajaran Bank BNI dan UNY. Turut hadir pada kesempatan tersebut PR I, PR III, Dekan-dekan, Direktur Pascasarjana, Karo AUK, Karo AAKPSI, Kadiv Humas Internal, Kadiv Humas Eksternal,
dan Kadiv Promosi. Usai penandatanganan dilakukan Test Drive dl bou/evarc/UNYoleh Pimpinan Bank BNI dan Pimpinan UNY (iensa)
SIRKUIT TENIS ANTARDOSEN-KARYAWAN
PTN/PTS DIYJATENC
Dalam rangka mempererat komunikasi dan tali persaudaraan antarperguruan tinggi negeri dan swasta di DIY-Jawa Tengah, diselenggarakan sirkuittenis lapangan, terkait dengan Dies Natalis UNY yang ke-42, dllkuti 8 Perguruan TInggI, yakni STSI, UNDIP, UNSOED, ISI Yogyakarta, UGM, UNS, UNNES, dan POLINES. Sebagai Pra-Pembukaan, dipertandingkan Tuan
Rumah UNY melawan UNSUD. Tim Tuan Rumah menampllkan Sumaryanto, M.Kes./Wawan Sundawan S., M.Ed., UNSUD menampllkan Suyadi/Teguh di lapangan 3 yang berakhir dengan skor 3 - 2. Sementara dl lapangan 2 pasangan Hari Yuliarto, M.Kes./Sridadi, M.Kes. melawan Nana/ Rahmatino dengan skor 8 3. Selanjutnya, Sirkuit dibuka oleh Pembantu Rektor III UNY, Dr. H. Herminarto Sofyan. HadIr pada kesempatan itu Dirjen Mendikdasmen Depdiknas, Prof. H. Suyanto, Ph.D. Hasil selengkapnya dari Sirkuit Tenis Lapangan tersebut, Score 8-2. pasangan Hari Yullarto/Sukadiyanto Masrukin/lbnu dengan skor 8 - 2. Sementara Itu, pasangan Sukadiyanto/Sunardlyanto - Syafe'i/ Aziz berakhir dengan skor 7 8, Bambang Priyonoadi/Ngatman - Syafe'l/Rudi menghasilkan skor 3-8. Pada partai lain, UNY menang dari STSI dengan skor 3 - 2. Pasangan Herminarto Sofyan/Dapan Lasino/Suyanto dengan skor 0 - 8, Hari Yuliarto/FX Sugiyanto - Slamet/Prasad dengan skor 8 - 0, Sukadiyanto/Margono - Ribut/lrvan dengan skor 5 - 8, Sunardlyanto/Yunus SB - Suiardi/Slamet memperoleh skor 8 3, Agus S/Hari Y - Lasino/lrvan dengan skor 8-5. Tim UNS - UNNES menghasilkan skor 3 - 2 untuk kemenangan UNS, Tim UGM - UNSOED dengan skor 3 - 2 untuk kemenangan UGM, Tim ISI Yogyakarta - UGM dimenangkan UGM dengan skor2 3. Pada pertandingan antara Tim STSI melawan Tim UNDIP, UNDIP unggul 3 2, Tim UNNES berhadapan dengan Tim IS! Yogyakarta dimenangkan oleh UNNES dengan skor 4 1, dan Tim POLINES melawan Tim UNS dimenangkan oleh UNS dengan skor 3 2. (Had)
TIDAK CUKUP!
Beberapa kompetensi yang teiah wisudawan kuasai, sebagaimana dituntut dalam Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005, periu terus dikembangkan, bahkan lebih disempumakan. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang penyeienggaraan program sertifikasi pendidik yang dalam waktu dekat segera akan ditetapkan (direncanakan paling lambat Juli 2006) menjadi Peraturan Pemerintah, periu diantisipasi dengan keslapsiagaan penuh. Demikian juga para Iuiusan nonkependidikan. Semuanya harus tetap terus meningkatkan kompetensi yang telah dimillkinya. Hal tersebut disampaikan Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., pada acara Wisuda Lulusan S2, SI, dan SO UNY, Sabtu, 3/6/2006 di Auditorium UNY. Kali ini UNY mewisuda 531 wisudawan, 13% lebih banyakdaripada periode wisuda sebelumnya. Mereka terdiri atas: Program Pascasarjana (PPs) 55 orang, FMiPA 91 orang, FT 114 orang, FIP 63 orang, FBS 98 orang, FISE 81 orang, dan FIK 29 orang. Wisudawan cumlaude ada 38 orang, masingmasing PPs 5 orang, FMIPA8 orang, FT 6 orang, FIP9 orang, FBS 3 orang, dan FISE 7 orang. Jumlah tersebut meningkat 81% dibandingkan jumlah wisudawan cumlaude pada periode wisuda Februan 2006 yang lalu. Lebih lanjut dikatakan Rektor, kenyataan menunjukkan bahwa untuk menjadi manusia seutuhnya tidak cukup hanya dengan modal penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Pengembangan kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional, olah rasa dan olah hati, pengembangan soft skill dan soft knowledge, semuanya sangat dibutuhkan. Untuk itu, waiaupun telah lulus, masih diperlukan perhatlan khusus dan terus-menerus agar porsi latihan, penghayatan, dan Implementasi berbagai jenis kecerdasan pendukung kompetensi terus dilakukan, bahkan lebih ditingkatkan kualitasnya. Kecerdasan daiam mengombinaslkan olah cipta, olah hati, dan olah rasa, semuanya sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai kenyataan dan cobaan hidup seperti yang belum lama ini terjadi, bahkan barangkali masih berlangsung, prihatin bersama dalam pengungsian, gempa bumi, vulkanik maupun tektonik yang terus menems, luncuran lahar, dingin maupun panas, dan barisan awan panas 'wedhusgembel'. "Kami menyadari bahwa para wisudawan telah berjuang keras dan berhasil dapat memenuhl berbagai persyaratan yang diperlukan untuk menyelesaikan studinya dengan cara mempertanggungjawabkan setiap karyanya kepada dosen penguji yang bersangkutan. Langkah sullt itu sudah terlewatkan," tutur Rektor. Sungguhpun demikian, para wisudawan masih ditunggu oleh sederetan tugas berikutnya, yang barangkali bahkan lebih suiit, yaitu mempertanggungjawabkan keberhasiiannya kepada masyarakat iuas. Hai ini mengandung maksud bahwa setiap saat iuiusan UNY harus siap siaga mengantisipasi berbagai kemungkinan dengan seialu meningkatkan kompetensi yang diperlukan.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/210409040558-28aed64ecafb843c289892c3edd19719/v1/a20c40804dd1b4bf3470be55da22206b.jpg?width=720&quality=85%2C50)
Mengakhiri pidatonya Rektor memohon kepada hadirin untuk memberikan doa restu agar UNY semakin dapat meningkatkan peran dan fungsinya sehingga berhasil dalam
115
MAHASISWA HALUOLEO KE FIK
Enam mahasiswa didampingi seorang dosen, La Sawali, S.Pd., M.Kes., dari Universitas Haluoleo Kendari melakukan kunjungan Studi Banding ke FIK UNY, diterima oieh Dekan FIK, Sumaryanto. M.Kes., didampingi oleh PD I, Wawan Sundawan S.. M.Ed., PD ii, Dapan, M.Kes., PD ill, Agus Sumhendartin S,, M.Pd., dan Ketua Prodi PJKR, Suhadi,
M.Pd.
Pimpinan Rombongan menegaskan bahwa kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui lebih dekat tentang pengelolaan dan pengembangan Program Studi PJKR di FIK UNY agar mahasiswa dapat menerima/menimba ilmu kepada RK UNY, sehingga diharapkan mahasiswa lebih siap dalam menyongsong masa depan yang lebih balk. . Rombongan mengunjungi Laboratorium Olah Raga yang ada di FIK UNY, yakni Lab. Tes dan Pengukuran, Lab. Media Pembelajaran, Lab. Komputer, Lab. Adaptif, Lab. Fisioterapi, Lab. Anatomi, dan Lab, Fisiologi. Demikian pula, mereka meiihat.dari dekat fasilitas olahraga yang lain, seperti GOR, Lapangan Tenis Indor, Kolam Renang bertaraf internasional, dan seterusnya. (had)
UNJ - UNY PEDULIGEMPA
Rombongan^dari Universitas Negeri Jakarta
(UNJ) yang terdiri atas tim Humas, tim dokter/medis, staf Lembaga Pengabdian Masyarakat, dan mahasiswa dipimpin langsung oleh Rektor UNJ, Dr. Bedjo Sujanto, diterima oleh Rektor UNY dan jajarannya di Kampus Karangmalang Selasa, 30 Mei 2006. Pada kesempatan itu Rektor UNJ menyatakan akan menyalurkan bantuannya melalui Posko-posko Peduli Gempa yang
telahdidirikan oleh UNY. Rombongan UNJ mengadakan peninjauan ke posko-posko UNY di Lap SKB Sewon, Posko Karangsemut, dan dan Posko Gantiwarno Klaten. Di Sana rombongan yang didampingi Pimpinan UNY menyerahkan bantuan berupa bahan makanan, obat-obatan, tenda,
dan alas kasur. Posko terakhiryang dikunjungi adalah
Posko Gantiwarno Klaten yang berada
![](https://assets.isu.pub/document-structure/210409040558-28aed64ecafb843c289892c3edd19719/v1/03ab9912cbdb83d43d26469e2e3cf076.jpg?width=720&quality=85%2C50)
di bawah koordlnasi FT UNY. Pada posko tersebut, para reiawan dari UNJ t i n g g a i beberapa hari untuk
meiakukan penndampingan kepada para korban benoana gempa.
Rektor UNJ juga sempat meiakukan peninjuan daerah bencana dari udara menggunakan heiikopter TNi AL didampingi Ketua Divisi Humas Eksternal UNY, Lena Satlita, M.Si., dan Wartawan SKH Kedaulatan Rakyat, Jayadi K. Kastari. Sementara itu, menurut data terakhir yang diperoieh dari SKH Kedauiatan Rakyat, per 1 Juni 2006 tercatat 1.111 gedung sekolah (SD/SMP/SMA/SMK/PT) rusak, sehingga kegiatan belajar-mengajarpraktistidak dapat dilakukan. Kepala Dinas Pendidikan DiY, Drs. Sugito, M.SI., mengatakan akan segera mendirikan sekolah darurat dengan tenda-tenda seiain membangun kembaii sekolah-sekolah yang hancur. Dr. H. Rochmat Wahab, M.A., Pembantu Rektor I UNY, di ruang kerjanya mengatakan, UNY tidak akan asai
membuka sekolah darurat. Saat ini recovery pendidikan sedang dislapkan dan nantinya akan ditangani oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM). Pada kesempatan itu pula, ketika disinggung masaiah pelaksanaan ujian yang sampai saat ini masih ramai dipergunjingkan orang, Rochmad mengatakan bahwa hai tersebut memang dilematis. Secara psikologis pendidikan memang beium memungkinkan, tetapi "the show must go on". Karena menyangkut banyak hal, mau tidak mau itu harus dilaksanakan. Kegiatan beiajar-mengajar yang menjadi kebijaksanaan Dinas Pendidikan akan segera dimulai. Yang penting, sekarang mencari solusi. Penanganan korban pasca gempa tidak bisa
dilaksanakan secara parsial.
Se i a i n
^-5 memberikan soiusi bagaimana agar korban
kemudian bisa survive untuk
m e m e n u h i kebutuhan sehari-hari, yang juga tidak kalah penting adalah
^bantuan penanganan korban yang trauma (traumatic recovery), orangorang dewasa maupun anak-
anak sekolah. Yang dapat dilakukan UNY, pertama, mahasiswa "KKN Masyarakat" (KKN Peduli GempaRed.) yang akan diterjunkan akhir buian Juni, bisa membantu siswa untuk kembaii tegar menghadapi kenyataan yang ada, memotivasi siswa untuk kembaii beiajar, dan memberikan bantuan bimbingan belajar. Kedua, tenda-tenda dari Diknas Jakarta yang didirikan di sekolah yang terkena bencana hendaknya setelah dipakai untuk kegiatan beiajar-mengajar pada siang hari, bisa dipakai untuk tidur warga yang kenyataannya sampai sekarang masih membutuhkan tenda, semacam tenda terpadu.f/ensaj
EXPERT JICA KE BANTUL
L
k/ 3^
Tenaga Ahli {expert) dari JICA Jepang, Mr. Toyomane dan Mr. Saito, mengunjungi Dinas Pendidikan Kabupaten Bantu!, Jumat, 9/5/2006. Kunjungan dimaksudkan untuk melanjutkan kegiatan pelatihan guru seperti yang tertuang pada MOD yang ditandatangani pada 18 April 2006 lalu. Expert JICA didampingi oleh Pembantu Dekan II FMIPA UNY, Drs. Sutiman, Koordinator JICA FMIPA UNY, Paidi, M.SL, dan Humas FMlPAUNY,R.DedyHerdito,S.E. Dalam pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten BantuI, Drs. H. Sudarman DM, M.M., yang didampingi Kasubag Perencanaan, Bobot Arifiaidin, S.T., M.T., diungkapkan bahwa meskipun Kabupaten BantuI setelah ditimpa bencana gempa bumi 27 Mei 2006 lalu banyak sekolah yang rusak, namun komitmen Kabupaten BantuI untuk meningkatkan kualitas guru tetap akan dijalankan. Diharapkan pitiak JICA dan UNYdapatmembantu. Sutiman mengungkapkan, Fakultas MlPA UNY akan membantu sepenuhnya komitmen Kabupaten BantuI untuk meningkatkan kualitas guru. Untuk itu, perlu pendataan guru dan sekolah yang akan digunakan. Diharapkan mulai 17 Juii 2006 kegiatan ini dapat mulai berjalan meskipun bersifat darurat. Pada pertemuan itu diungkapkan bahwa bantuan dari JICA berupa tenda sebanyak 200 buah, setiap sekolah yang rusak berat diberi 2 buah untuk kegiatan belajar-mengajar. Pada tahap awal diadakan persiapan data, termasuk pertemuan dengan para Kepala Sekolah tempat proses pelatihan dilakukan. (Dedy)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/210409040558-28aed64ecafb843c289892c3edd19719/v1/98ed93c403e1617aca69c5a62aa64e8b.jpg?width=720&quality=85%2C50)
PD III FMIPA UNY:
JANGAN LUPAKAN AIMAMATER
Setelah 5 - 6 tahun dibina dan didewasakan di Fakultas, diharapkan para wisudawan dapat menerapkan ilmunya di daerah masing-masing dengan tidak meiupakan Fakultas MlPA UNY sebagai almamaternya. Lulus adalah awal dari pembelajaran yang sebenarnya dan siap bersaing di lapangan kerja. Demikian disampaikan oleh Pembantu Dekan III FMIPA UNY, Suyoso, M.Si. dalam sambutannya pada acara pelepasan wisuda bagi fresh graduate yang dilaksanakan di halaman gedung baru fakultas MlPA, 17 Juni 2006, yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
FMIPAUNY.
Pada kesempatan yang juga dihadiri oleh para orang tua dari para wisudawan tersebut, Ketua BEM, Yanuar, mohon maaf atas pelaksanaan kali itu yang berbeda dari biasanya dikarenakan peristiwa gempa bumi beberapa hari sebelumnya yang membuat trauma bagi mahasiswa. Seiain itu, juga karena waktu pelaksanaan bersamaan dengan ujian akhir semester genap. Namun, kesuksesan kakak angkatan diharapkan dapat memperbesar semangat adik-adiknya untuk lulus tepat padawaktunya. Pada acara pelepasan tersebut FMIPA UNY berhasil melepas 98 mahasiswa dengan 8 orang berpredikat cumlaude, yakni: 1) Heni Wuryaningsih (P. Mat. '02 / IP 3,64), 2) Sari Wahyuningslh (IP 3,64 / P. Mat '02), 3) Catur ApriAntun (IP 3,65/ P. Pis '02), 4) PonidI (IP 3,61 / P. Fis '02), 5) Erika Yusnita (IP 3,60 / P. Bio '01), 6) Jamil Suprihatiningrum (IP 3,75 / P. Kim '02), 7) Azisa Rusmaladevi (IP 3,52 / Mat '01), dan 8) Dyah Mainar Ambarwati (IP 3,57 / Kim '01). (Dedy)
ROBOT UNY STRAIEGITERBAIK
Urn Robot UNY yang terdiri atas Mamik, Munir, Destya, Yuli, Indra, dan Wahyu dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNY berhasil meraih juara lomba untuk kategori Tim Robot dengan Strateg! Terbaik pada Kontes Robot Indonesia ke-8tahun 2006 di Universitas Indonesia, 3-4/6/2006. Pada babak penyisihan Tim UNY berhasil memenangkan 3 dari 4 pertandingan dengan poin kemenangan 28 setiap pertandingan. Bahkan, ada pertandingan berkesudahan dengan poin 28 0 untuk kemenangan Tim UNY. Hasil itu mengukuhkan Tim UNY sebagai juara grup dan masuk ke delapan besar. Namun, perjuangan Tim harus terhenti karena pada babak kedua yang menggunakan sistem gugur, Tim UNY bertemu dengan tim tangguh dari PENS Surabaya, yang akhimya berhasil menjadi juara pada kontes robottahun ini. Robot Tim UNY yang diberi nama Ksatria Langit memiiiki berat 35 kg (dari 50 kg berat maksimum yang diperbolehkan), terbuat dari aluminium batangan untuk rangka dan motor serta beberapa rangkaian kontrol. Robot Ksatria Langit terdiri atas 1 robot manual dan 2 robot otomatis. Robot manual bertugas menata builder block 6\ twin tower, sedangkan robot otomatis bertugas menata builder block di middle skybrldge dan left skybiidge. Pembuatan robot ini memakan waktu 5 buian, mulai Januari sampai dengan Mei2006. Heriambang, S.P., Pembimbing tim UNY, menjelaskan, sudah untuk ketiga kalinya Tim UNY lolos pada Kontes Robot di level nasional, bahkan pada tahun
![](https://assets.isu.pub/document-structure/210409040558-28aed64ecafb843c289892c3edd19719/v1/97603be12c770dd0ef24fbce92e0636d.jpg?width=720&quality=85%2C50)
lalu Tim UNY berhasil masuk 10 besar. Keberhasilan rnenjuarai kategori kali ini diperkirakan karena Dewan Juri menilal strategi pengambilan dan penataan pada robot manual yang menggunakan conveyor be//yang dipadukan sebagai penjepit, merupakan satu-satunya tim yang menggunakan model tersebut. Sedangkan pada robot otomatis, strategi peletakan builder block menggunakan pendorong dari tali yang dipadukan dengan motor listrik. Pengajar mata kuliah Robotika pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNY dan supervisor untuk Tim Robot UNY Ini, Totok Heru, M.T., Mengatakan, keunggulan Robot Ksatria Langit adalah robot ini betui-betul merupakan impiementasi dari teori robotika yang ada, yaitu robot otomatis untuk mencapai tujuan menggunakan tracer line, robot berjalan mengikuti garis dan berbelok jika telah menghitung jumlah tertentu dari perempatan yang dilewati. Robot otomatis Tim UNY mempunyai performansi yang relatif stabil pada saat pertandingan, sementara beberapa tim lain cenderung menggunakan ide kreatif dengan sistem mekanik. Selain itu, Robot Ksatria Langit didesain dengan sangat sederhana sesual dengan target yang ingin dicapai, sehlngga bisa dibuat hanya dengan berat 70% dari berat maksimum yang diperkenankan. Hasil selengkapnya dari Kontes Robot Indonesia 2006 sebagai berikut. Juara 1: Depth4 dari PENS, Juara II: Chaesar dari PENS, Juara III: A1 Fauzah dari POLTEK Banjarmasin dan Sky Walker dari UNHAS. Juara kategori Desain terbaik: The Blues dari ITB, kategori Strategi Terbaik: Ksatria Langit dari UNY, dan nilai tertinggi diraih oleh Depth4 dari PENS, (lensa/fas).
so
ic:?.
t-'i
UNILA KE FJVIIEA
Mahasiswa FKiP Universitas Negeri Lampung (UNILA) sebanyak 88 orang dengan didampingi 4 orang dosen dan dipandu oleh Ketua Rombongan, Drs. A.S. Ibrahim, mengunjungi FMIPA UNY pada 9/5/2006. Rombongan disambut oieh Ketua Jurusan Pendidikan Fisika, Prof. Suparwoto, M.Pd. Kunjungan bertujuan menjalin siiaturahmi antarperguruan tinggi. Rombongan melihat dari dekat Laboratorium FMiPA UNY beserta pengelolaannya. Seiain itu, mereka mendapatkan tambahan materi tentang Manajemen Laboratorium dan Lab. Pembelajaran Fisika oieh Siamet, M.T., M.Pd., materi KKN-PPLdan Microteaching oleh insih Wilujeng, M.Pd., dan materi Metode Peneiilian Pendidikan dan Skripsioleh Prof, Mundilarto. (Dedy)
PELUANG JADI DOSEN DAN KARYAWAN FIK
'Para lulusan FIK UNY diharapkan segera mendapatkan pekerjaan untuk mengimplemantasikan ilmu yang telah didapatkan selama belajar di FIK dan membawa nama baik FIK khususnya dan UNY umumnya. Demikian pula, para lulusan yang Ingin melanjutkan stud! ke S-2 FIKUNY, kesempatan masih terbuka lebar' Pemyataan itu disampaikan oleh Dekan FIK UNY, Sumaryanto, M.Kes., dalam sambutannya pada acara Pelepasan Wisudawan per 10 Juni 2006 di Ruang Sidang Utama FIK UNY. Lebih lanjut dikatakan bahwa tawaran pekerjaan bermunculan, di antaranya Palembang membutuhkan segera 4 orang guru. Yang lebih membanggakan lagi, BadanAsesor telah memberikan nilai A kepada Jurusan PJKR dan IKORA, walaupun untuk Jurusan PKO sampai berita ini diturunkan nilai akreditasinya belum turun. Pelepasan atas 23 wisudawan kali itu temyata merupakan Pelepasan yang terakhir kali, karena untuk selanjutnya acara Pelepasan akan digabung dengan acara Yudlsium. Kasubag Pendidikan FIK UNY, Amro, S.Pd., mengatakan bahwa penggabungan Yudlsium dengan Pelepasan itu sudah menjadi kebljakan Pimplnan, namun dalam hal pemungutan biaya juga digabungkan, tidak sendiri-sendiri, sehingga mahaslswa bisa lebih mudah melaksanakannya, akan teijadi sinkrcnisasi, dan tidak membingungkan. Menurut Dekan FIK, pada September dan Oktober 2006 UNY masih akan membuka pendaftaran penerimaan Dosen dan Karyawan baru, sehingga para
![](https://assets.isu.pub/document-structure/210409040558-28aed64ecafb843c289892c3edd19719/v1/598de5cc2f52dc80bbe8deb502e47bf5.jpg?width=720&quality=85%2C50)
lulusan diimbau untukselalu aktif mencarl Informasl. Pada kesempatan Itu diberlkan kenangkenangan sebagai penghargaan atas prestasi akademik tertlnggi yang dicapal oleh 3 orang mewakill Jurusan maslng-masing: Muhani, S.Pd.Jas. (IPK 3,42 / PJKR), Ahmad Nasrulloh, S.O.R. (IPK 3,361 IKORA), dan Dessy Yunita.S.Pd.Kor.(IPK2.96/PKO).(Hadj
•r
Si- >
Selepasan sudawan
FIK l^NY
ANUGERAH SAHALANCANA KARYA SATYA
Dalam suasana berkabung dan berdukacita atas perlstiwa 27 Mel lalu berupa gempa yang sampai saat ini masih berlangsung, kami atas nama sivltas akademika UNY mengucapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya, mudah-mudahan arwah yang telah dipanggll menjadi syuhada dan khusnul khotimah, yang ditlnggalkan tetap kuat menghadapi masa depan yang masih panjang. Demikian disampaikan Rektor IJNY, Prof. H. Sugeng Mardlyono, Ph.D., dalam sambutan pengarahannya pada Upacara penganugerahan tanda kehormatan "Satyalancana Karyasatya" untuk 30,20, dan 10 Tahun kepada dosen dan kayawan UNY dl Ruang Sidang Utama Gedung Rektorat, Rabu, 7 Junl 2006. Lebih lanjut Rektor mengatakan, penghargaan ini diberlkan tidak sekedar anugerah karena seseorang telah melampaui waktu yang ditetapkan, tetapi anugerah atas kesetiaan, kejujuran, kedislpllnan, dan kecakapan. Terhadap keempat hal itu tidak ada plafon pasti, sehingga keempatnya ke depan masih dapat ditingkatkan melalul
kinerja maslng-masing. Sugeng juga menambahkan, "produktlvitas kineija Bapak/lbu tentu tidak hanya akan berdampak pada unit tempat Bapak/lbu bekerja di UNY, tetapi sekaligus lebih bisa menglbarkan bendera UNY. Diharapkan juga agar maslng-masing penerima melakukan introspeks! dan merencanakan untuk menlngkatkan dirl. Yang baru S-1 saya dukung untuk melanjutkan ke S-2, demikian juga yang sudah S-2 silakan ke S-3, yang S-3 segera menlngkatkan produktivitas kinerja untuk meraih jabatan Profesor, dan yang sudah Profesor marl kita menlngkatkan
UNY secara bersama-sama. Penghargaan tanda kehormatan "Satyalancana Karyasatya' 30 Tahun diserahkan kepada 6 orang penerima oleh Rektor secara langsung, sedang penghargaan untuk 20 dan 10 tahun diserahkan secara paralel oleh PR 1, Dr. H. Rochmat Wahab, dan PR 111, Dr. H. HerminartoSofyan. (Fasj
UNY BANGUN RUMAH SAKIT DARURAT
Goncangan gempa tektonik berkekuatan 5,9 SR yang terjadi pada 27 Mei 2006 lalu di Yogyakarta dan sekitarnya -- terbesar sejak gempa terakhir pada 23 Juli 1943 -- ternyata cukup memilukan. Korban-korban berjatuhan lebih dari enam ribu jiwa. Gempa menciptakan pemandangan yang cukup memilukan. Mereka, tua-muda, dewasa-anak-anak, manuia-baiita, laki-lakl-perempuan, tidak pandang bulu. Ada yang meningga! dunia di remntuhan bangunan, di peijalanan, di rumah sakit. Dari gedung-gedung megah sampai dengan rumah-rumah tua banyakyang harus rata dengan tanah. Yogyakarta-Jawa Tengah terkejut. Indonesia kaget. Dunia terperanjat. Gempa Itu ternyata meluluhlantakkan bangunan rumah penduduk, kantor, sekolah, kampus, dan sebagainya. Berbagai agenda untuk membantu korban bencana spontan dilakukan. Pun oleh berbagai pihak, dalam maupun luar daerah, dalam negerl maupun luar negerl. Tidak terkecuali Universitas Negeri Yogyakarta {UNY), terpanggil untuk melakukan aksi kemanusiaan, baik untuk warga UNY sendiri maupun warga masyarakat pada umumnya. Untuk melakukan evakuasi dan pemberian bantuan medis kepada korban gempa bum! di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah tersebut, di samping mendirikan puluhan Posko Peduli Bencana Gempa, baik di Yogyakarta maupun Jawa Tengah. Di antaranya di Boulevard depan Gedung Rektorat UNY, di Lapangan SKB Sewon Bantui, Posko Karangsemut, Posko Taji Prambanan Klaten, di depan Kantor Lurah Timbulharjo Sewon Bantui, Tembi Bantui, Perempatan Paibapang Bantui, Ganti Warno Klaten yang dijaga secara bergantian oleh mahaslswa UNY yang tergabung dalam UKM, Pramuka, KSR, Madawima, Menwa, UNSTRAT dan alumni. DI samping itu, UNY telah mendirikan Posko Bersama berupa rumah sakit darurat yang menempati Gelanggang Olah Raga (GOR) UNY di Jl. Kolombo Yogyakarta. Posko Bersama itu merupakan kerjasama antara UNY dan Badan SAR Nasionai, TNI AL, serta EnergI Sumber Daya Mineral (ESDM). Posko Bersama itu memberikan pelayanan cepat karena diiengkapl dengan tiga pesawat helikopter untuk mengangkut korban dari lokasi gempa dan sebaliknya untuk mengangkut bantuan kemanusiaan ke lokasi bencana. Hal ini dimungkinkan karena GOR tersebut memiiiki halaman parkir yang cukup iuas untuk mendarat helikopter. Di dalam GOR UNY yang belum sempuma itu sendiri tersedia iayanan Unit Gawat Darurat (UGD), kamar operasi, unit rawat-inap, apotek, dan informasi seputar korban. Tidak kurang dari 60 kali operasi medis berat dan ringan dilakukan di 'rumah sakit' ini. Demiklan pula berbagai penanganan cepat yang dilakukan terhadap korban-korban yang didatangkan silih berganti. Saiah satu keluarga korban yang sempat dlwawancarai oleh reporter Pewara Dinamika UNY/Hadimin, keberadaan Rumah Sakit Darurat di GOR UNY cukup tanggap, cepat, dan strategis dalam melakukan evakuasi pasien, dalam merawat korban-korban bencana, dan prosedurnya pun tidak bertele-tele. Droping logistik ke wilayah-wilayah yang kurang terjangkau juga dilayani melalui kerjasama dengan Posko Peduli Bencana yang didirikan oleh UNY. Bantuan nyata yang lain di antaranya UNY mengirimkan nasi bungkus 1500 bungkus lebih per hari, yang pengiriman pertamanya dikawal sendiri oleh Rektor UNY dengan menumpang Helikopter AL untuk warga masyarakat di lapangan SKB Sewon Bantui. Demikian pula, Pimpinan UNY berinisiatif untuk menggalang bantuan dari LPTK seluruh Indonesia dan Anggota Badan Kerjasama Antar-Perguruan Tinggi SeJatengdanDIY. Posko Bersama yang dimotori oleh Soemanto/RiyadI ini berupaya memberikan respon cepat terhadap permintaan masyarakat yang membutuhkan bantuan sesegera mungkln. Posko Bersama ini baru menutup pintu GOR UNY ketika proses evakuasi sudah dipandang cukup. UNY yang hari itu (27/5/2006 malam) akan menggelar pentas wayang kulit "Bimo Suci" dengan'dalang Kl Anom Suroto dan bintang tamu Anik Sunyahni dalam rangka Dies Natalls ke-42 serta-merta ditunda oleh Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., sampai batas waktu yang belum ditentukan. Demikian pula, kegiatankegiatan lain yang sedang berlangsung, seperti sisa ujlan semester, pemberian satya lencana kepada dosen/karyawan, dan Iain-Iain ditunda pelaksanaannya. (Lensa/fas)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/210409040558-28aed64ecafb843c289892c3edd19719/v1/3dfc6a98cde449831c2bc72c9e6220bb.jpg?width=720&quality=85%2C50)
GOR UNVberubah jadi "rumah sakjt danpasca bencana gempa di J^ja c ng
Pelatihan ini sangat bermanfaat bag! lulusan untuk mempersiapkan diri-menembus ri mbanya dunia kerja. Dengan pelatihan ini, masa tunggu lulusan sampai memperoleh pekerjaan dlharap leblh singkat. Selanjutnya, lulusan yang sudah memperoleh pekerjaan segera melapor langsung ke Fakultas atau melalui email: fise@unv.ac.id. sehingga nantlnya Fakultas akan lebih mudah memantau dan membantu lulusannya. Demlkian disampaikan oleh H.
Sardiman A.M., M.Pd., Dekan FISE UNY, pada pembukaan Pelatihan Strategi Menembus Peluang Kerja yang diikuti 95 lulusan (mahaslswa yang sudah r--diyudislum), 23/5/2006, di Ruang KiHajarDewantara FISE UNY. Ketua Humas, Kerjasama, dan Protokol FISE UNY, Lena Satllta, M.SL, yang sekaligus selaku Ketua Panitia Pelatihan, pelatihan yang diprogram oleh Humas FISE dan PD III FISE serta bekerjasama dengan IKOMA FISE UNY ini dirancang untuk diadakan lima kali dalam setahun. Tujuan dari pelatihan Ini adalah meningkatkan soft skill lulusan dan memberi bekal kepada mereka untuk menghadapi kerasnya persaingan dunIa kerja.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/210409040558-28aed64ecafb843c289892c3edd19719/v1/42d9706d9ba5c50462c7789e7d7b64fa.jpg?width=720&quality=85%2C50)
Materi pelatihan yang diberikan seputar pengembangan kepribadian, kewirausahaan, pembuatan surat lamaran dan CV, menghadapi wawancara kerja, triktrik menembus dunia kerja pada instltusi pendidikan dan
a
nonpendidikan. Pemateri dan instruktur pelatihan ini dipilih
dari dalam dan dari luar Fakultas. ' Pelatihan diawali Ice breaking yang dipandu psikolog Hery S, yang dengan beberapa games-nya mampu membangkltkan motivasi peserta. Tampil pada sesi pertama M. Suyanto, M.M. dari Primagama Grup yang mengupas berbagai persoalan dalam mencari kerja dan
kiat-kiat smart In entrepreneur. SesI kedua diisi oleh Pratiwi Wahyu Widiarti, M.SL yang
member i kan pengembangan kepribadian dan kiat-kiat menghadapi wawancara. Setelah itu, Hery S.
kembali memandu Ice breaking agar mahasiswa tidak jenuh dan tetap kompak. Pembicara terakhir, Drs.
Juni Sutrisno dari Dinas Pendidikan Prop. DIY, mengupas rekrutmen pegawai negerl sipil, khususnya calon guru. Sejak awal sampai dengan akhir pelatihan peserta tampak antusias, responsif, dan aktif mengikuti praktek-praktek yang diberikan pemateri. Dari angket evaluasi yang diisi peserta ada masukan agar ke depan pelatihan sebalknya dilakukan di luar Fakultas, di alam terbuka, dan waktunya diperpanjang. (lensa) r
PEMERIKSAAN KESEHATAN DI FISE
Kesehatan merupakan salah satu nikmat Tuhan yang tak ternilai harganya. Untuk itu, kesehatan perlu dijaga dan disyukuri. Seseorang dalam kondisi sehatatau tidak dapat dideteksi melalui pemeriksaan. Salah satu cara pemeriksaan untuk mendeteksi seseorang dalam kondisi sehat atau tidak, salah satunya dengan metode elektronik. Metode ini tidak memakan waktu lama, berbeda dengan pemeriksaan secara medis. Demikian penjelasan Yulianto, saat memberikan keterangan kepada para pegawai dan dosen yang akan memeriksakan dirinya di Gedung Pusat Layanan Akademik FISE UNY beberapa waktu lalu. Metode yang diterapkan untuk penyembuhan dan deteksi penyakit hanya memerlukan waktu kurang lebih 10 menit untuk penyakit yang belum parah. Kalau sudah parah, bisa memakan waktu lebih lama, ungkapnya. Untuk pemeriksaan yang dilakukannya. Yulianto tidak memasang tarif. Pemeriksaan mendapat tanggapan yang positf dari dosen dan karyawan FISE karena mereka sadar bahwa kesehatan mahal harganya. Sekitar 32 dosenkaryawan mendaftarkan diri untuk memeriksakan kesehatannya. Dari sejumlah dosen dan karyawan yang telah diperiksa tersebut, ada salah satu pegawai yang mengalami penyakit slrok ringan. Strok ini harus segera disembuhkan agar tidak menjadi strok yang lebih berat. Selain bergejala strok, beberapa di antaranya kolestoro). Menurut Suparmini, M.Si., salah satu peserta, mengaku, setelah diperiksa dan diterapi dirinya merasa enak dan ingin tidur. Sebenarnya cara hidup sehat itu sangat mudah teorinya, namun pelaksanaan hidup sehat itu yang sulit. Cara hidup sehat, sebagaimana diungkapkan oleh Yulianto yang beralamat praktek di Perum Graha Prima Sejahtera Blok G No.l, Karangjati, Kasihan, BantuI adalah makan teratur, banyak munim air putih, istirahat cukup, dan olahragaminimal sekalidalamsatuminggu. (poyo)
RELAWAN FBS
BERSIHKAN PUING-PUING
Gempa tektonik berkekuatan 5.9 skala Richter, Sabtu, 27 Mei 2006, yang meluluhlantakan bumi Mataram dan sekitarnya telah menyisakan kepedihan. Ribuan orang tak terselamatkan, puluhan ribu luka-Iuka, ribuan rumah hancur, puluhan masjid, gedung sekolah, instansi pemerintah dan swasta hancur. Mereka hidup di tendatenda darurat. Udara dingin di malam hari, terik panas matahari di siang hari, tidak lagi mereka hiraukan. Mereka pasrah, semuanya kehendak Yang Maha Kuasa. Hati siapa yang tidak tersentuh untuk membantu ketika melihat penderltaan seperti itu. Sebagai ungkapan kepedulian untuk mengurangi penderitaan sesama, terutama bag! dosen dan karyawan Fakultas Bahasa dan Sen! (FBS) yang rumahnya hancur akibat gempa tersebut, dosen dan karyawan FBS mengadakan kerja bakti membersihkan sisa bangunan yang hancur dan merapikan peralatan rumah tangga yang masih ada. "Memang berat kalau dirasakan, namun saya senang, bisa membantu teman kita. Hanya tenaga inilah yang bisa kita berikan," kata salah seorang tim reiawan FBS yang tidak mau disebut
namanya. Berbekal semangat yang tinggi, tim yang beranggotakan 20 orang terdiri atas dosen dan karyawan FBS, sampai berita ini ditulls, teiah melaksanakan kerja bakti di sepuluh rumah. Di FBS UNY tercatat 13 rumah hancur total dan 14 rumah rusak sebagaian. Kerja bakti dimuiai di rumah Drs. Sudirmanto (Kasubbag Umper) di Prambanan Klaten, kemudian ke teman-teman yang iain. Semula kegiatan ini dilaksanakan setiap hari, namun karena kegiatan kantor dan ujian sudah aktif kembali, make kegiatan hanya diiaksanakan pada hari Sabtu setelah senam pagi. Waiaupun, tidak tertutup kemungkinan bisa hari lain apabila sangat dibutuhkan. Setelah beberapa kali melaksanakan kerja bakti membersihkan puing-puing bangunan rumah, temyata dirasakan banyak manfaatnya oieh teman-teman yang terkena ifibslbali gempa. Hal itu dibuktikan dengan makin banyaknya permintaan untuk membantu, bahkan setelah pemah datang sekali, diminta untuk datang lagi. Tim Reiawan FBS ini sudah bertekad maju terus pantang mundur. Walau debu berterbangan, walau panas matahari menyengat, tak mereka hiraukan. Yang ada dalam hati meraka adalah semangat untuk membantu meringankan penderitaan teman-temannya. Semangat mereka pantas diacungijempol.fharj
![](https://assets.isu.pub/document-structure/210409040558-28aed64ecafb843c289892c3edd19719/v1/08c19bb76e5295dd6e4793569a163cc3.jpg?width=720&quality=85%2C50)
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Perlngkat Pertama
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris S-1 FBS UNY menduduki perlngkat pertama dllihat dari besarnya animo pendaftaran calon mahasiswa baru Nonreguler (218 orang) gelombang pertama tahun akademik 2006/2007, mengungguli Program Studi Akuntansi D-3 (195 orang) di perlngkat kedua, dan animo nomor urut tiga diperoieh Program Studi Manajemen S-1 (155 orang). Pendaftaran calon mahasiswa baru Nonreguler gelombang 1 dibuka 5- 17 Juni 2006, dengan jumlah pendaftar sebanyak 1713 orang, berasal dari DIY, Jateng, dan di luar itu. Jumlah tersebut mengalami penurunan sedikit dibanding tahun lalu. Di samping itu, di UNY juga teiah dilaksanakan pendaftaran mahasiswa baru Nonreguler untuk jalur Penelusuran Dibit Daerah (PBD), yang seiekslnya tidak melalui ujian tulis, cukup mengumpuikan rapor dari kelas satu semester satu sampai dengan kelas tiga semester lima, tidak pernah tinggal kelas, dan juga masuk peringkat 1 sampai dengan 20 di sekolah. Menurut Catalan Pewara Dinamika l//\/Yyang ada di kantor Registrasi BAAKPSI, sampai pendaftaran terakhir (17/6/2006) tercatat 459 calon yang mendaftar, yang terdiri atas: Pendidikan Bahasa Inggris 218 pendaftar, Pendidikan Matematika 120 pendaftar, Akuntansi S-1 195 pendaftar, Manajemen 155 pendaftar, Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan RekreasI 131 pendaftar. Semua pendaftar calon mahasiswa baru Nonreguler, balk meiaiul jalur ujian tulis maupun jalur PBD, akan diseieksi, seianjutnya pada awal Jull nanti calon diharapkan sudah melakukan heregistrasi di Fakultas maslng-masing sesuai jadwai yang telah ditetapkan. (Apw)
r\
r■CD 'lRetugas:informaShpehd^ra7i mahasjswa^Progi;a S''jI!embeVifeytMnjelasa^^1)ada^aiS^
Nop Re uer
SOSIALISASISERTIFIKASI GURU - DOSEN
Sosialisasi sertifikasi guru dan dosen secara parsial barangkali sudah ada, tetapi resmi sosialisasi secara menyeluruh belum dilakukan dan memang harus dilakukan dengan pemikiran, siapa tahu nanti kita akan dilibatkan dalam program sertifikasi guru dan dosen. Oleh karena itu, kita mengundang Prof. H. Zamroni, Ph.D. selaku Direktur Jenderal PMDK Jakarta, yang juga dosen FISE UNY. Demikian dikatakan oleh Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., mengawali sambutannya dalam rangka seminar sosialisasi sertifikasi guru dan dosen beberapa waktu ialu di ruang sidang utama gedung
rektorat UNY. Prof. Sugeng juga menyampaikan bahwa berdasarkan pengalaman yang ada, pertama, siapa nanti yang akan ditunjuk untuk melakukan sertifikasi, kriterianya sudah jelas, perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan dan tenaga pendidikan yang terakreditasi dan yang ditunjuk oleh Pemerintah. Hanya, yang tidak jelas kriterianya itu, PT yang terakreditasi itu apa dasarnya, apakah persentase dari Prodi yang ada di PT, itu nanti menentukan akreditasi dari institusi, atau hanya Prodi yang terakreditasi yang nanti akan diberi tugas untuk meiaksanakan sertifikasi, atau yang bagaimana. Kedua, pelaksanaanya nanti kirakira seperti apa, semacam tugas beiajar, kerjasama dengan Pemerintah, atau langsung dari sekolahnya masing-masing mendaftarkan siapa, mau terus dikarantina selama satu tahun lebih pius kompetensinya, apa PT yang ditunjuk itu mengirimkan tenaganya ke Pemerintah Daerah yang di sana sudah dikoordinasikan, sehingga sernbarfmengajardiaturjadwalnya, kaiau ada guru yang tidak iulus harus mengulang atau bagaimana. Harapannya iebih ianjut, masih menurut Sugeng, agar bekerjasama mempersiapkan diri untuk bisa berpartisipasi daiam penyelenggaraan sertifikasi guru dan dosen, jeiasnya LPTK itu ada 12, yang sekarang eks IKIP, kemudian ada 19 FKIP yang menempel di Universitas Negeri, sementara itu, yang swasta ada 126. UNY sendiri sudah menyiapkan diri tentang fasilitas untuk perkuiiahan seandainya nanti ketiban sampur untuk meiaksanakan sertifikasi yang dimaksud. Prof. H. Zamroni, Ph.D. menyampaikan bahwa Pemerintah memandang penting bahwa Undang-undang Guru dan Dosen sangat penting dan strategis dalam mendukuhg keberhasiian peningkatan mutu pendidikan nasional. Jabatan guru sebagai profesi dicanangkan oieh Presiden pada 2 Desember 2004 dan Undang-undang Guru dan Dosen disahkan pada 6 Desember 2005. Selanjutnya, Zamroni menegaskan bahwa kuaiifiasi dan kompetensi guru wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi profesional pendidik sebagai agen pembelajaran. Kualifikasi akademik diperoieh meiaiui pendidikan tinggi program Sarjana (S-1) atau program Diploma Empat (D-IV) sesuai dengan tugasnya sebagai guru. Kompetensi profesi pendidik meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosiai. Sementara itu, kaiau ada guru SD belum S-1 nantinya akan dilakukan up grading, bisa dalam bentuk diklat, penataran, atau yang lainnya, sampai dinyatakan layak untuk diuji dalam uji sertifikasi nanti. Memang Pemerintah juga memikirkan nasib guru yang belum Sarjana untuk diharuskan kuliah. Yang akan menjadi kendala, siapa yang harus mengajar di kelas, siapa yang akan membiayai kuliahnya, belum kaiau guru bertempat tinggal di daerah terpencii, dan seterusnya. Zamroni juga menyinggung hak guru untuk memperoleh penghasiian yang layak, meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan fungsional, tunjangan profesi guru, serta maslahat tambahan. Selama guru belum memiiiki sertifikat profesi, mereka memperoleh peningkatan kesejahteraan meiaiui perbaikan tunjangan fungsional. Tentang kewajiban guru, di antaranya untuk merencanakan pembelajaran, meiaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, dan menilai/mengevaluasi hasil pembelajaran, juga perlu meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan, sejalan dengan perkembangan iimu pengetahuan, teknologi, dan seni. Di samping itu, juga bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasarpertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, serta menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan hukum dan kode etik guru serta niiai-nilai agama dan etika.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/210409040558-28aed64ecafb843c289892c3edd19719/v1/ee47bf15cbfdcf616c9f5a1596aa3cbb.jpg?width=720&quality=85%2C50)
Menurut Zamroni, dalam keadaan darurat, Pemerintah dapat memberlakukan wajib kerja kepada guru/WNI yang memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi untuk meiaksanakan tugas sebagai guru di daerah khusus di wilayah NKRi, meiaiui Pemerintah Daerah dapat juga menetapkan poia ikatan dinas bagi calon guru bersama LPTK.
Hadir dalam seminar tersebut Rektor beserta para Pembantu Rektor, Dekan, para Pembantu Dekan, Kajur, Sekjur, dan Kaprodi di lingkungan UNY, sekitar 160 orang. (APW)
Sebagai tindak lanjut pelatihan konseling traumatik pasca gempa, UNY bekerjasama "dengan
Pengurus Besar Asosiasi Bimbingan dan Konseling (PB ABKIN) yang dikoordinasikan oleh Jurusan PPB meneijunkan relawan konselor ke lapangan. Sembilan puluh relawan berada di dua posko, yaitu di Balal Desa SItimulyo Plyungan dan di lapangan Ketcnggo Pleret
Bantu!.
Setlap hari diterjunkan satu kelompok secara bergilir di maslng-masing posko. Para relawan terdiri atas dosen dan mahasiswa BK, guru BK, serta alumni BK. Kegiatan Inl juga didukung oleh Jurusan Psikoiogi Pendidikan dan Bimbingan UP! Bandung, LINES, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Jakarta, iKiP Singaraja, Universitas Negeri Makasar, UKSW, dan Universitas Negeri Malang. Acara kulanuwun para relawan dipimpin langsung oleh Dekan FiP UNY, H. Muh. Farozin, M.Pd, didampingi beberapa dosen Jurusan PPB. Di Desa Sitimuiyo rombongan diterima oleh Sutiyar, Kabag Kesra dan Agama serta dokter dari TNI-AD, dr. Iqbaii. Sutiyar menyambut gembira kedatangan relawan konselor ini. Nantinya para konselor akan berdamplngan dengan relawan lain dalam contribute masing-masing. Di kelurahan Sitimuiyo 3154 dari 15.000 warga kehilangan tempat tinggai. Sekarang mereka teiah mendiami tenda-tenda serta melakukan pengobatan di posko. Masalah korban pasca gempa, terutama kondisi psikis beragam.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/210409040558-28aed64ecafb843c289892c3edd19719/v1/0a306d2c23fa0ae05aa6f2f5151a9212.jpg?width=720&quality=85%2C50)
\ Kasusstres, trauma, sulittidur.jantung berdebar, pusing, hipertensi akut, psikosomatik adalah kasus-kasus yang sering muncul. Ada sebuah kasus yang baru saja terjadi, seorang ibu mengaku sakit dengan keluhan seperti di atas. Seteiah diperiksa ternyata tidak ada indikasi Ibu itu menderita sakit. Maka, diagnosisnya, ibu tersebut menderita penyakit tekanan psikis. Demikian disampaikan dr. Iqbaii. Sehingga, hadirnya relawan konselor untuk pendampingan korban gempa sangat menunjang penyembuhan psikis. H. Muh. Farozin, M.Pd, yang juga Sekjen PB ABKIN, mengungkapkan, kehadiran relawan ini adalah sepanjang pagi hingga sore hari seiama satu bulan. Seteiah dievaluasi, tidak menutup kemungkinan berlanjut hingga tiga bulan. Ajang kulanuwun ini seiain bersilaturahmi dengan pengurus desa setempat, tim relawan juga mendapat arahan untuk melangkah di lapangan, karena perangkat desa yang lebih paham peta, kondisi serta kebutuhandilapangan. Demikian halnya di lapangan Ketonggo Pleret BantuI, rombongan relawan diterima oleh Sekdes, RIyanto. Disampaikan bahwa 90% rumah dl lokasi kedua ini hancur. Riyanto mewakiii aparat desa mengungkapkan kegembiraan dengan kedatangan relawan. Desanya sebagai backgroundpembangunan sekoiah pertama kali di daerah BantuI memiliki 2 SLA, 3 SLIP, 6 SD, 7TKyang seat ini rusak. Seiain Itu, dilnformasikan agar seluruh iapisan masyarakat mendapat layanan relawan termasuk pasangan usia subur. (Ratna EW)
HIBAH KOMPETISI A2 PLS
Belum lama ini Jurusan Pendidikan Luar Sekoiah FIP UNY menyelenggarakan seminar hasil penelitian tahun 2005 sebagai tindak lanjut diterimanya dana termin pertama Program Hibah Kompetisi (PHK) A-2. Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh dosen Jurusan PLS, Ketua Program Studi di lingkungan FIP dibuka oleh Pembantu Dekan I FiP UNY, TatangM.Amirin, M.SI. Yoyon Suryono, M.S., penanggung jawab kegiatan, mempresentasikan makalah "Impiementasi Program Pendidikan Kecakapan Hidup {Life Skilf) bagi Warga Beiajar di Propinsi Daerah istimewa Yogyakarta" bersama FX Sudharsono, Ph.D. dan Sumarno, Ph.D. Lulusan pendidikan formal mulai SD sampai dengan Perguruan Tinggi yang keseiuruhannya belum tentu terserap dl pasar kerja merupakan masalah besar di Indonesia. Padahal setiap tahun lembaga pendidikan. negeri maupun swasta, meiuluskan lamatan dalam jumiah besar. Permasaiahan utama yang dihadapi adalah tidak dimilikinya bekal keterampiian mandiri sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Untuk mengurangi dan mengatasi permasaiahan tersebut, Pemerintah melalui sanggar Kegiatan Beiajar (SKB), Pusat Kegiatan Beiajar Masyarakat (PKBM), dan Balai Latihan Kerja (BLK) menyelenggarakan program pendidikan kecakapan hidup yang bertujuan memberdayakan warga masyarakat agar mampu bekerja mandiri serta layak sebagi pencari kerja yang dibutuhkan oiehdunia kerja. Masalah yang periu dikaji , apakah penyelengaraan kegiatan sudah sesuai dengan prinsip Pendidikan Luar Sekoiah (PLS) yang dipersyaratkan guna menjamin kuaiitas proses maupun hasil pendidikan pelatihan, mengingat impiementasi di masyarakat beragam. (Ratna EW)
UNY TERJUNKAN KKN PEDULIGEMPA
Terkait dengan gempa 27 Mei yang meluluhlantakkan Yogyakarta dan sekitarnya, UNY menerjunkan 599 mahasiswa ke lokasi KKN di daerah gempa di wilayah DIY. Pelepasan dilakukan oleh Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., di halaman LPM UNY, Selasa (20/6). Mereka berada di iokasi KKN untuk dua
bulanlebih.
Peserta dibagi dalam 20 kelompok iokasi, di Bantu! 12 keiompok (359 orang), Gunungkidui 3 kelompok (90 orang), Sleman 3 kelompok (90 orang), dan Kuionprogo 2 kelompok (60 orang). Setiap kelompok terdlri atas 30 orang yang ditempatkan daiam satu Keiurahan/Desa. Yang ditempatkan di Bantui berada di Sewon 3 iokasi (Bangunharjo, Pendowoharjo, Timbuiharjo), Pleret 3 lokasi (Pleret, Wonokromo, Segoroyoso), Pandak 1 lokasi (Wijirejo), Bambanglipuro 2 iokasi (Sidomulyo, Mulyodadi), Imogiri 3 lokasi (imogiri, Wukirsarl, Sriharjo). Yang dl Gunungkidui di Kecamatan Pathuk 3 lokasi (Pathuk, Ngorooro, Semoyo). Yang di Sleman di Kecamatan Prambanan 3 iokasi (Sumberhafjo 1, Sumberharjo 2, Madurejo). Yang di Kuionprogo dl 2 lokasi (Ngentakrejo Lendah, Tuksono Sentolo).
Peserta KKN kali in! adaiah peserta program KKN Masyarakat semester khusus tahun akademik 2005/2006 yang telah dipersiapkan lama dan untuk lokasi yang telah ditetapkan. Tetapi, dengan terjadinya musibah gempa bum!, seiuruh lokasi KKN dan program-programnya diarahkan untuk penanganan masyarakat korban pasca gempa. Pembekalan diberikan pada 16-17 Juni 2005 dengan materi: Kebijakan Umum KKN UNY (oleh PR I UNY, Dr. H. Rochmat Wahab), Pendampingan Psikologis Pasca Gempa (oleh Yulia Ayriza, M.Si.), Rehabiiitasi Pemukiman Pasca Gempa (oleh Sumarjo, M.T.), Manajemen Krisis
![](https://assets.isu.pub/document-structure/210409040558-28aed64ecafb843c289892c3edd19719/v1/0627a50e01fe1f679617615899f2132f.jpg?width=720&quality=85%2C50)
I ilphRRRirnarrin M Si 1 Ppnat Pendidikan Pasca Gempa (oleh Sari Rudiyati, M.Pd.). Dikatakan oleh Yulia, dampak yang ditimbulkan bencana, pada aspek psikologis a.i. akan mempengaruhl kondlsi emosi seseorang, cara bertingkah laku dan berpikir, kemampuan mengingat, dan kemampuan belajar. Pada aspek sosial a.i. poia hubungan yang berubah karena kematian, perpisahan, pengisoliran, dan kehiiangan iainnya. Individu yang rentan terhadap gangguan psikologis, jelas Yulia, adaiah mereka yang mendeiita cidera atau luka-iuka, terutama anak-anak, yang mellhat secara langsung orang-orang yang menuju kematian, yang kehiiangan tempat tinggai secara permanen, yang terpisah dari keluarganya, atau kehiiangan kontak dengan sahabat terdekat, yang memiiiki keleiahan, lapar, dan terganggu tidurnya, yang terkontaminasi racun, dan yang memiiiki kerentanan psikologis. Yang harus diperhatlkan dalam berinteraksi dengan masyarakat, di antaranya mengucapkan salam menurut adat setempat ketika mendatangi mereka, membina hubungan yang balk, menunjukkan empati,]angan bersikap "sok tahu/pintar", bersikap senyaman mungkin, slap menjadi pendengar yang baik dan aktif, serta percaya
diri.
Gunardo menjeiaskan, krisis pasca gempa dl bidang ekonomi a.i. ambruknya ribuan bangunan rumah, terhentinya aktivitas perdagangan, produksl, hilangnya pendapatan warga, dan pengangguran akibat pabrik/tempat usaha hancur. Di bidang sosial a.i. tingkat derajat kesehatan menurun karena tewas, iuka-luka, sakit, fasiiitas kesehatan ambruk, pendidikan porak poranda, baik gedung, fasiiitas, maupun tenaga pendidiknya. Bantuan bidang pendidikan dapat saja melebar dengan ikut gotong royong, kerja bakti membersihkan puing-puing rumah, memberikan siraman
rohani. dan ikut ronda. (Pra)
PENGHARGAAN UNTUK TIM ROBOT BERPRESTASI
Kebijakan fakultas adaiah mendorong kepada setiap mahasiswa di semua jurusan dan prodi, S-1 maupun D-3, reguler maupun nonreguier, untuk menunjukkan prestasinya. Karena setelah kita mengaku menjadi orang Fakultas Teknik, itu berarti harus ada produk teknik yang dimuncuikan. Demikian disampaikan Dekan Fakultas Teknik UNY, Prof. Dr. H. Sugiyono, pada acara penyerahah hadiah kepada mahasjswa yang berprestasi dalam Kontes Robot Indonesia di Universitas Indonesia (Ui) Jakarta 3-4 Juni 2006 lalu di Auia FT UNY, 17/6/2006. Tim dari UNY meraih juara I dalam kategori Strategi Terbaik. Robot yang dibuat oleh Mamik.Yunanto, Endra Dwi Priyono, Dian Wahyu Prasetyo, dibantu 3 orang mekanlk (Misbakhul Munir, Destya Purna Atmaja, dan Yuii
Trisaritono) diberi nama Robot Ksatria iangit. Dikatakan Sugiyono, bertahun-tahUn Jurusan Pendidikan Teknik Eiektro tidak ada mahasiswa yang luius cumlaude, tetapi berhasil menciptakan prestasi yang
pertama untuk mendapatkan suatu perighargaan secara nasional maupun interen fakultas ini. Dari Fakultas memberikan hadiah Rp 3.000.000,00 (tigajUtarupiah) untuk prestasi tersebut. Pada kesempatan itu Dekan juga mengharapkan, jurusan lain di FT bisa mencapai prestasi serupa. Fakultas sangat mendorong dan menyediakan hadiah. Selain iuius cumlaude, prestasi juga dibuktikan dalam bentuk karya teknologi. Acara diakhiri dengan demo robot ksatria iangit. (wit)
KOREOGRAFITARI:
REFLEKSI DAN REFRAKSIKREATOR
Koreografi pada hakikatnya merupakan sebuah ekspresi. Dalam dan melalui "bahasa pilihan" masingmasing, para koreografermemang membangun sejumlah hal. Di samping refleksi emosional dan intelektual sang kreator yang ditimba dari sumur pengalaman individualnya tatkala bersemuka dengan realitas, juga sering dijumpai refraksi {tidak hanya refleksi) keadaan dan pengalaman yang ditimba dari sumur-sumur soslal dan spiritual-agama. Belum lag! jika dikaitkan dengan pilihan bentuk atau genre. Oieh karena itu, ketika kita menyiapkan dan atau menonton pentas koreografi, selalu saja terbayang dalam pikiran kita sejumlah hal. Pernyataan di atas disampaikan oieh Dekan FBS UNY, Prof. Dr. H. Suminto A. Sayuti, mengawali sambutan tertuiisnya yang bertajuk "Koreografi 2006: Apa yang Kaucari, Sayang?" dalam rangka Gelar Karya
![](https://assets.isu.pub/document-structure/210409040558-28aed64ecafb843c289892c3edd19719/v1/98d41280e946362020deb9e239276af9.jpg?width=720&quality=85%2C50)
i---h Koreografi 2006, Sabtu, 13 Mel 2006, di Stage Tedja Kusuma I Kampus Kuningan FBS UNY. Lebih lanjut Dekan mengatakan, mencipta teks kreatif memang merupakan urusan yang soliter. Berkonfrontasi dengan medium pilihan, seorang koreografer sering tidak mempunyai pilihan lain, kecuali mengisolasi diri dari hiruk-pikuk di luarnya. la meioncat ke dalam semesta ingatan yang paling dalam, membangun perasaan nostaigik, hasrat-hasrat rahasia, intuisi dan insting, seiuruh unsuryang memberi 'makan' dan makna padaimajinasi kreatif. Membangun kreativltas diri sendirl bukan sekedar proses penyesuaian, meiainkan proses integrasi dalam mencapai kemanusiaan sejati itu, baik sebagai (calon) cendekiawan di bidang pendidikan tarl maupun sebagai (calon) seniman tari yang cendekia. Apakah 'ruang gaung' dalam sebuah garapan koreografis benarbenardapat dimasuki, secara bersama, oieh koreografer maupun penonton, adalah sebuah pertanyaan yang seharusnya dapat dijawab, minimal dijadikan bahan pertimbangan, demi proses kreatif berikutnya. Demikian
imbuh Prof. Suminto. Pada kesempatan yang sama, Ketua Jurusan Pendidikan Sen! Tari, Ni Nyoman Seriati, M.Hum., mengatakan, mata kuliah Komposisi dan Koreografi III merupakan bentuk pembelajaran seni tarl yang mempersyaratkan interpretasi suatu bentuk pemikiran yang mencari pengalaman baru dan memberi peluang pada interpretasi yang akan membantu mengungkap kekuatan yang terdapat dalam suatu karya seni tari. Mahasiswa seni tari UNY di samping mempunyai bekal yang cukup dalam bidang tari, mereka juga diharapkan memiliki kemampuan berkreasi olah tari sebagai bekal pengembangan dirinya di masyarakat. Geiar Karya Koreografi 2006 yang dilaksanakan Mei iaiu di Stage Tedja Kusuma I FBS UNY di bawah tim pengampunya, Ni Nyoman Seriati, M.Hum., Trie Wahyuni, M.Pd., dan Endang Sutiyati, M.Hum., menampilkan 12 karya, masing-masing: Kidung Sundayana (Elly M dan Rini SL), Sumilaking Wadi (Lisa K dan Tri MJ), Tembang Rumpun Bambu (Endang SM dan Lena PA), Dara (Myrza M dan undari), Kalaban Mana (Candra), Keduwung (Yulita F dan Suryani), Punthes (Ika FP dan Riana), Nyranti (Wiwie Ch dan Susanti), Rah (Endah PU dan Susi W), Kawelagar (Yunita P dan Hanni S), Saleh Gadih (Retci A dan SittaY), dan Bedegel (Fitri KdanAri W). (mar)
mo robot Ksatria Langit di FT UNY
BUI RUMAH KITA
Bumi rumah kita bukannya tidak terbatas. Butni sangatterbatas. Manusia mumpunyai populasi paling cepat perkembangannya dengan berbagai-tuntutan kehidupan yang hanya dipenuhi oleh ketersediaan sumber daya bumi. Biosfer dengan segala sistem ekologinya memberikan dukungan bagi kehidupan manusia. Namun, keberlanjutannya sangat ditentukan oleh perilaku kehidupan manusia. Kehidupan berkelanjutan itu menjadi tuntutan bagi
manusia yang berperadaban. Demikian disampaikan Prof. Dr. H. Wuryadi pada Seminar Regionai Peringatan Hari Bumi yang digelar oleh HIMA Pendldikan Geografi FIS UNY, Sabtu, 29/4/2005, di Ruang SidangTjut Nyak Dhien FiS UNY. Prof. Wuryadi menegaskan, manusia hanya dapat menyeiamatkan kehidupannya dengan iimu pengetahuan dan teknologi apabiia dinaungi oleh peradaban, kepeduiian, dan perlindungan yang berkelanjutan. Penyelamatan bumi merupakan tanggung jawab bersama dan tanggung gugat. Kebersamaan lebih menekankan persoaian moral dan nilal. Kebersamaan dimulai dengan komitmen bersama demi kepentingan bersama. Kebersamaan bermuara pada
keadilan sosial-ekonomi dan keadiian daiam bertanggung jawab dan bertanggung gugat. Kebersamaan juga memberikan jaminan bagi kehidupan berkelanjutan, keadiian antargenerasi dan keadiian antarbangsa (ruang). SituasI dunia mempengaruhi kondisi bumi. Pola produksl dan konsumsl dunIa telah berada pada kondisi yang
![](https://assets.isu.pub/document-structure/210409040558-28aed64ecafb843c289892c3edd19719/v1/f45b184bb89176f55e79e4e718b05a27.jpg?width=720&quality=85%2C50)
kritis dan daiam keadaan "saklt" Affiuenza. DominasI kekuasaan pemiiik modal semakin nyata daiam seluruh kehidupan di muka bumi dengan orientasi tunggainya "mencari keuntungan". Keuntungan sebagai tujuan utamanya, tanpa memikirkan keadaan lain, sehingga yang terjadi adalah munculnya ketidakadilan, kemiskinan, dan ketidakpedulian. Kesenjangan semakin nyata, semakin iebar. Konfiik kekerasan makin menyebar, penderitaan makin berat. Sumber daya bumi banyak dinikmati oleh penduduk yang mempunyai modal. Hanya sebagian kecii sumber daya bumi terbagi pada sebagian besar pendudukmiskin. iimu dan teknologi lebih banyak dikuasai oleh si kaya. Akibatnya telah pasti, ekpioltasi kekayaan bumi hanya untukmereka si kaya. Prinsip-prinsip Piagam Bumi harus ditegakkan dan dilaksanakan dengan cara menghormati dan memelihara komunitas kehidupan, menjaga keutuhan ekologis, menjaga
kesetaraan keadiian sosiai dan ekonomi, dan mengimpiementasikan kehidupan daiam demokrasi, perdamalan, dan anti kekerasan. Seminar yang dihadiri oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi FiS UNY dan pemerhati masalah iingkungan tersebut, ditegaskan oleh Safran Sairui Alim, Ketua Panitia, sebagai rangkaian daiam memperingatl Harl Bumi tahun 2006 dengan tajuk "Save Our Earth by4Actions: 1) Conse/vaf/o/i, 2) Use of Morerenewable Resources, 3) Reuse & Recyeling, 4) Population Control. (Poyo)
REVITAIISASI
PENDIDIKAN PROFESIONAL GURU
Kebijakan sertiflkasi daiam rangka profesionaiisme guru ibarat sebuah puncak gunung es, karena di bawahnya terdapat beriapis-lapis permasalahan yang menghadang, di antaranya pemulihan dan peningkatan kapasitas LPTK agar dapat mengemban misi penyeienggaraan program pendidikan profesionai. Di samping itu, pengeloiaan tenaga guru selama ini telah berakar budaya (cara berpikir dan bertindak) kurang hirau efislensi dan kurang hirau mutu yang disertal kecenderungan tIdak jujur serta keengganan bekeija keras untuk meraih hasil yang terbaik. Sebelumnya penghargaan terhadap guru hanya berupa basa-basi, akibatnya kinerja guru kurang membuahkan pendidikan yang bermutu. Demikian disampaikan oleh Prof. Dr. T. Raka Joni daiam sarasehan sertiflkasi pendldik di Aula Registrasi UNY, Sabtu 20/5/2006, yang diikuti oleh dosen-dosen dari FiP UNY, dihadiri pula oleh Pembantu Rektor I UNY, Dr. H. Rochmat
Wahab, M.A. Lebih ianjut, Raka Joni menuturkan, jabatan guru masih merupakan piiihan terakhir bagi lulusan SMA. Kebanyakan siswa iulusan SMA masuk ke Perguruan Tlnggi dengan piiihan pertama nonkeguruan/nonkependidikan. Akibatnya, siswa yang masuk program kependidikan/keguruan (baca: sekoiah guru) diikuti oleh iulusan SMA sisa-sisa, setelah kelas lapis pertama tertampung di Perguruan "Hnggi umum. Biia hal in! terus dibiarkan, menjadi guru merupakan piiihan terakhir, maka kinefja guru gagal membuahkan pendidikan bermutu tinggi. Dengan tersedianya imbalan yang signifikan melalui pemberiakuan UU guru dan dosen, ada peluang untuk meningkatkan kinerja guru serta daya tarik bidang keguruan, sehingga dapat merekrut calon-calon yang bermutu, dari segi
kemampuan maupun komitmen. Menjadi guru tidak bisa diiakukan dengan cara Instan. Profesi apapun akan menjadi arif manakaia telah memlliki jam terbang tinggi. Ada dua kelompok profesionai pendidikan guru. Pertama, Pendidikan Pra-Jabatan dapat dipiiahkan menjadi Pendidikan Profesionai Guru Terintegrasi' dan Pendidikan Profesionai Guru 'Konsekutif. Untuk kedua jenis program ini, pembelajaran diselenggarakan secara konvensionai, yaitu mahasiswa beiajar secara purna waktu di kampus dan diakhiri dengan tes kompetensi akademik dan asesmen penguasaan kompetensi profesionai yang mengedepankan rekam jejak {track record) daiam PPL. Kedua, Pendidikan untuk Guru Berpengalaman, dipiiahkan menjadi program sertiflkasi yang dirancang khusus dan diperuntukkan sejumiah besar guru berpengalaman yang sangat heterogen iatar beiakang serta kebutuhan beiajarnya, sehingga perlu dirancang secara khusus. Selanjutnya, Program RevalidasI Sertifikat Pendldik dibutuhkan apabiia kelak diberlakukan ketentuan usia vailditas sertifikat pendldik. Daiam kedua jenis program ini peiaksanaan dimulai dengan survai awai kompetensi akademik peserta untuk menentukan menu program yang sesuai yang sesuai dengan kebutuhan beiajar kelompok peserta. Demikian Raka Joni
menutup sarasehan. (RatnaEW)
PEIMH KONSEIINGIRAUMAUK
Semua terjadi atas kehendak Allah. Tidaksehelal daun pun jatuh tanpa kehendak-Nya. Ketika Yogya berslap dengan letusan gunung Merapi, tiba-tiba gampa bum! datang dan mengubah kehldupan beribu umat manusia daiam sekejap. Ada yang kehllangan rumah, harta benda, dan juga keluarga. Bag! yang masih hidup, hikmah yang didapatkan adalah bersyukur. Namun, keberlanjutan hidup masih menyisakan masalah, dl antaranya trauma dan sires. Tugas para dosen dan mahasiswa Bimbingan dan Konseling (BK) adalah memberikan semangat. Mali kita tunjukkan keseriusan daiam menjalankan tugas Ini. Demikian disampaikan oleh Dr. Ahman, M.Pd, Dosen UP! Bandung, sekallgus Ketua I PB ABKIN, mengawall keglatan Pelatihan Konseling Traumatik Pasca Gempa yang diikuti oleh 101 peserta berasal dari dosen, mahasiswa, dan alumni BK berbagai
perguruan tinggi di Indonesia, selama 2 harl, 13-14 Juni 2006. Keglatan yang berlangsung sejak MInggu 11 Juni 2006 diikuti oleh 60 guru bimbingan karier darl berbagai sekolah. "Ada dua niat dari kegiatan ini. Pertama, menambah pengelahuan bagi peserta sebagai tambahan belajar dan menyambungkan materi kepada keluarga yang terkena musibah. Daiam menjalankan tugas dl lapangan hendaknya kita mampu menjadi penyejuk dan penyegar suasana bagI masyarakat yang terkena musibah. Jangan kita membawa masalah kita ke sana. Semoga kita bisa membawa kecerahan bagi kehidupan mereka dengan keprofesionalitasan kita." Demikian disampaikan oleh H. Muh. Farozin, M.Pd., Dekan FIP UNY, sekallgus Sekjen PB ABKIN
![](https://assets.isu.pub/document-structure/210409040558-28aed64ecafb843c289892c3edd19719/v1/b9f42a131a167758e0ea14c279a83539.jpg?width=720&quality=85%2C50)
ketika membukaacara. Pelatihan tersebut menghadirkan pembicara: (1) Drs. Nandang Rusmana, M.Pd. (DPI) dan Drs. Suherman, M.Pd. (UP!) dengan materi: 'ice breaking dan perkenalan antarpeserta'. Pada sajian ini peserta diminta mengelompok berdasarkan nama kelompok yang tercantum sesuai dengan tanda peserta masingmasing. Tiap kelompok diminta untuk mengidentiflkasi permasalahan anggota sebeium diterjunkan ke lapangan. (2) Lobby Leokmono, Ph.D. (UKSW) materi 'identifikasi harapan dan masalah pelaksanaan konseling pasca trauma'. (3) Drs. Allzamar, M.Pd. Kons. (UNP) dengan materi 'Konsep dasar konseling pasca traumatik', (4) Prof. Dr. Soli Abimanyu, dengan materi 'Keterampilan dan teknik pelaksanaan intervensi pasca trauma'. (5) Dra. Wiraha Hanum, M.Pd. (UNJ) lentang 'Pengembangan Intervensi konseling pasca traumatic.' (6) Dr. Triono, M.Pd. (UM) dengan materi 'Monitoring program pasca trauma.' (7) Prof. Dr. I Ketut Dharsana, M.Pd. (IKIP SIngaraja) dengan materi 'Pengembangan foster dan penyiapan aiat-alat pendukung kegiatan.' (8) Suwarjo, M.Pd. (UNY) dengan materi 'Pengembangan tugas untuk intervensi.' Pembicara pada MInggunya berasal dari International Islamic University Malaysia dan UGM. Sofia Retnowati, Dosen Psikologi UGM, memaparkan teknik reiaksasi untuk mengatasi stress. Menurutnya, tekanan dan ketegangan yang meningkal dari hari ke hari, pada gillrannya akan berpengaruh pada kondisi jasmaniah-fislologis, psikologis,soslal, dan spiritual. Ada beberapa cara untuk mengurangi stress, dl antaranya dengan mengenaii diri, yaltu dengan menerima kelebihan dan kekurangan diri. Melakukan olahraga secara tepat dan teratur karena dengan olahraga otak akan memproduksl zat penenang (endorphln) yang membuat tubuh dan piklran menjadi rilek dan segar. Istlrahat dan cukup tidur akan memulihkan tenaga. Selain itu, kita harus panda! mengatur waktu untuk merencanakan kegiatan di samping poia makan
sehat.
Teknik lain untuk mengurangi stres adalah reiaksasi pernafasan dan otot. Pada reiaksasi pemafasan peserta diajak praktek dengan memejankan mata, menghlrup udara panjang dari hidung, menahannya daiam 10 detik, kemudian dihembuskan lewat mulut, Itu dilakukan berulang-ulang sampal perasaan nyaman mengallr daiam tubuh. Pada reiaksasi otot, peserta diajak menggenggam tangan kiri dan membuat kepalan kencang, selanjutnya melepaskannya perlahan-lahan, menekuk kedua tangan ke belakang, kedua jari menunjuk ke langit-langit. Reiaksasi otot juga dilakukan pada daerah pundak, mata, leher, rahang, bibir, dan punggung. (RatnaEW)
FIS BERUBAH MENJADI FISE
Sesual dengan Permendlknas, mulai 1 Maret 2006 Fakultas llmu Sosial (FIS) UNY secara yuridis berubah menjadi Fakultas llmu Sosial dan Ekonomi (FISE) UNY FIS UNY. Perubahan tersebut dilakukan dengan pertimbangan filosofis, yakni untuk memperkuat lulusan dan membangun kehldupan akademis yang berkualitas, serta untuk memenuhi tuntutan pasar. Demikian diungkapkan H. SardimanA.M., M.Pd., Dekan FISE UNY, pada upacara yudisium periode April 2006. Launc/j/ng perubahan FIS menjadi FISE dilaksanakan pada 17
Mei2006.
Sardiman mengatakan, FISE UNY mempunyai tujuan membangun insan yang cerdas, arif, dan religius, menghasilkan lulusan yang cendekia dan berakhlak mulla. Moralitas religius diperlukan untuk memahami etika masyarakat kampus agar tidak luweh, mengingat di sekitar kita ada manusia lain dan makhluk lain. Oleh karena itu, membangun insan tidak sekedar cedas saja, namun harus
bermoral.
Yudisium periode April 2006 diikuti 64 peserta, terdiri atas: program S1 kependidikan 30 orang, program SI nonkependidikan 17 orang, dan program D-lll 17 orang. IP tertinggi program kependidikan diraih Maemunah (3,49) darl Prodi PPKn, program nonkependidikan diraih Farlda AnifatuI W. (3,47) dari Prodi Manajemen, dan program D-lll diraih Anita Siwi Cahyani (3,80 / cumlaude). Hadir pada yudisium tersebut Prof. Dr. Muhyadi (PD I), Drs. Agus Sudarsono (PD II), Sugi Rahayu, M.Pd, M.Si. (Sekretaris Senat), dan beberapa Kajur dan Kaprodi di lingkungan FISE UNY. (Poyoj