Volumes, No.1-2 AGUST-SEPT2006
P
E
W
A
R
A
Din^KA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
t
\
t-
'AW
DRFTHR 151 Jendela
Berjaya Indonesia, Berjaya Bangsaku Berita Utama
2
Dosen Muda Harus Lancar Dalam Proses Pencapaian Status
3
CPNS Dosen Harus Profesional
4
Teknologi Baru Hasil Sampingan Tidak Terduga
Opini
20 23
Meraih Sejahtera Melalui Pendidikan di Daerah Pasca Gempa Menyoal Akuntabilitas Pendidikan Beserta Resikonya
Bunga Rampai 24 Akankah Tsunami Datang untuk Kedua Kalinya 25
Virus itu Bernama TV
Cerpen 27
Tamu dari Jakarta
Bina Rohani
29
Puasa dan Pendidikan Keluarga
30 Gempa dan Tsunami Sebuah Siksaan, Benarkah? Puisi/gegurltan/tembang Pojok Gelltik
RE□ n K S I
_
Penerbit
i
, •
Zulfi Hendri, S.Pd.
Humas Universitas Negeri Yogyakarta
Izin
.
SK Rektor Nomor 321 Tahun 1999 •
Penanggung Jawab
Tata Letak
Witono Nugroho, S.IP.
ISSN 1693-1467
Desain Sampul
FotografI Ngadina
Reporter
Rektor
ig:
PemDantu Rektor I Pembantu Rektor 11 Pembantu Rektor III Penasehat
Kepala Biro AUK Kepala BiroAAKPSI Kepala KKHP
Pemlmpin Umum Thohar Fuaedi, M.Pd.
Pemlmpin Redaksl Sumaryadi, M.Pd.
Pemlmpin Perusahaan Sri Sudjarwanti, S.IP.
Fitri Rahmawati, M.P. (FT) Supaya, S.Pd. (FIS) Ratna Ekawati, A.Mdm (FIP) Deddy Herdito, S.E. (FMIPA) Haryono (FBS) Hadlmin, S.Pd. (FIK) Prayoga, S.IP. (LPM) Drs. Wedho Chrisnamo (BAUK)
Agus Purwatma W., S.Pd. (BAAKPSI) Iklan/Pemasaran
Kristiyono, S.H. Rizka, S.H. Fashilaturahmah
Sekretaris Redaksi
Slrkuiasi
Ahmad Natsir Eka Putra, S.H.
Sri Widodo
Redaksl
Tri Widayati
Widyastuti Purbani, M.A.
Sudarman
Sudarmaji, M.Pd.
Suwanto
Mormantn
PH
n i
f •
jifiUii
lEmNDONESIH DEIJAH BANGSAKU! Di dalam bulan Agustus ada tanggal yang sampai hari ini, bahkan mungkin sampai kapan pun, mungkin ketika
perjalanan sejarah bangsa Indonesia harus berakhir, akan selalu dianggap 'keramat', yakni 17 Agustus. Kita bersepakat bahwa tanggal 17 Agustus dicanangkan sebagai tanggal yang teramat signiflkan dalam perikehidupan berbangsa dan bemegara, bagi bangsa Indonesia.Apa pasal? Ternyata pada 17Agustus yang lalu, tepatnya tahun 1945 yang lalu, ada dua 'anak muda' Indonesia, Soekarno-Hatta, yang dengan iantang dan giglh mengumumkan kemerdekaan Indonesia kepada dunial Sejak saat Itulah dunia sadar bahwa Indonesia ada, maslh ada, layak ada, dan 'ada'-nya layak mereka perhitungkani Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Itu pun menyadarkan kita, bangsa Indonesia, bahwa kita bukan bangsa gembel, bukan bangsa tengik, kita pun layak untuk ada, untuk meng-'ada', dan ke-'mengada'-an bangsa Indonesia teramat pantas untuk mereka buat perhltungan! Pendek kata, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia telah mengubah segala-galanya. Dari waktu ke waktu, kita, semua elemen bangsa
Indonesia, daii berbagal iaplsan masyarakat, dalam skala kecll maupun besar, bernlat untuk menglsl ruang kemerdekaan Itu dengan sungguh-sungguh dan optimal, menurut bidang kerja maslng-masing, garapan maslngmaslng, kapling masing-maslng,tugas dan tanggung jawab maslng-maslng. Mereka bahu-membahu, saiyegsaekakapti, ringan sama dijlnjlng berat sama dlplkul. DI
pembangunan demi kemaslahatan manusia dl Indonesia inl khususnya maupun masyarakat dunIa pada umumnya sedang dan selalu kita lakukan, selalu kita upayakan, tidak dapat dipungkirl, ada juga sebaglan dari laplslapls masyarakat kita yang memposlslkan diri (dan kelompok/golongannya) secara berseberangan. Mereka terang-terangan atau
sembunyi-sembunyl bersikap menthengkeiek, selalu ngisruh, mereka berangkatdarl paham dan pemiklran yang tIdak sejalan, dari gagasangagasan pemiklran yang bertolak belakang, demlklan dan seterusnya. Padahal, semua Itu sudah diusahakan untuk selalu
diakomodasl. Perbedaan-
perbedaan Itu tidak dinaflkan, seballknya diakul sah-sah saja. Namun demlklan, pencuatannya, pengekspreslannya, dan pengaktuallsaslannya sudah tentu harus melalul tatacara, prosedur,
atau mekanlsme yang konstruktlf dan elegan, dengan semangat menjunjung tinggi 'boleh berbeda tetapl tetap satu', dalam bingkal demokrasi dan musyawarah untuk mufakat. Nahl Sebagai sebuah amsal, tIdak heran jika pada 30 September yang lalu,tepatnya tahun 1965 yang lalu, meletuslah .aksl pemberontakan
yang imotori oleh PKI. PKI yang pada waktu Itu diberl hak hidup dl Indonesia sebagalmana yang lain, ternyata diam-diam telah menyusun
Sana, dl sini, di situ, dl mana-mana kita meiakukan
kekuatan untuk'memaksakan kehendak' mereka
pembangunan, pun dl berbagal bidang kehidupan. Di mana-mana kita tingkatkan pemberdayaan sumber-sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia mapun sumber daya nonmanusla. Ujung-ujungnya hanya satu, kita ingin membangun masyarakat yang sejahtera lahir-batin, masyarakat yang adil-makmur, masyarakat yang makmur dalam keadilan, masyarakat yang adil dalam kemakmuran. Tetapl ... Itulah! MeskI berbagal upaya ke arah
kepada bangsa Indonesia. Ternyata dan terbukti, bahwa 'persatuan dan kesatuan'sungguh merupakan sebuah resep
yang jos, yang luar biasa. Berjaya Indonesia, berjaya bangsaku. Rawe-rawe rantas, malangmalang tuntas! Tetapl, jangan lengah, yang namanya bahaya laten itu Xeramainyebahi!(Redm)
Berita Utama
PEMBANTU REKTOR I:
DOSENMUDAHiUIIISLW 6i«
melakukan evaluasi secara fair, (2) tidak boleh tinggal diam dan harus melakukan promosi diri melalui pencapaian degree yang lebih tinggi, (3) harus sadar sebagai anggota masyarakat ilmiah profesional, harus menyatukan did dalam organisasi profesi, (4) tanggung jawab untuk bisa menjujung tinggi nama universitas, tidak menggunakan nama universitas untuk kepentingan pribadi, dan (5) punya tanggung jawab kepada masyarakat yang lebih luas, sadar betut bahwa PT bukanlah menara gading tetapi mehara air (water tower), dapat memberikan pelayanan terhadap
y?-
masyarakat di sekltar.
Pada kesempatan yang sama, Rektor, Prof. H.
m
menangkap niat dan itikad baik dari universitas.
Or
Secara' iwarrtftatff'^da 1 Mei 20df^lafy
W. m.
'.■ ■.-kJ.-S'if
Sugeng Mardiyono, Ph.D., meminta kepada dosen muda yang energik dan potensial agar ke depan lebih tertata dan produktif, serta dapat
seharusnya mereka sudah mendapatkan jabatan fijngsional Asisten Ahli, tetapi temyata masih ada 128 dosen yang periu didorong untuk memperoleh jabatan itu. Selain itu, baru ada 2 Doktor, 29 Master, dan selebihnya masih Si. 01 sisi lain, Undang-undang Guru dan Dosen (UUGD) yang tentunya segera diikuti oleh PP Dosen menghendaki staf edukatif harus memiliki kuallfikasi
akademik S-2 di samptng mempunyai Sertifikat Pendidlk. Senyampang undang-undang masih menunggu PP Dosen. segeralah dosen yang sudah PNS mengurus jabatan Asisten Ahli, baik mereka itu S-1, S-2, maupun S-3. Kemampuan bahasa Inggris juga mesti ditingkatkan untuk
Setelah diterima dan terpilih sebagai dosen, ada kewajiban untuk segera menjabat sebagai Asisten Ahli.
Tidak lupa Sugeng juga menjelaskan strategi 'Sapta Guna' untuk mencapai tujuan yang dlinginkan. yakni: (1) kebersamaan (peran yang berbeda harus dioptimalkan), (2) pemberdayaan (meningkatkan kemampuan
sebagai apa pun, dosen harus S-2, yang belum diberi tenggang waktu 10 tahun), (3) pembudayaan etos kerja yang tinggi, (4) profesionalisme, (5) pengendalian (sifat dinas, institusional), (6) keberlangsungan (sustainable), dan (7) kewirausahaan. Rektor menegaskan Sapta Guna merupakan panduan
memenuhi tuntutan TOEFL 425. Demikian Pembantu
untuk mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Rektor 1 UNY, Dr. H. Rochmat Wahab, MA pada Temu Koordinasi Dosen Muda, Jumat (21/7), yang
(Natsir)
dihadiri Rektor, para Dekan, Pembantu Dekan
I, dan Kepala Biro AAKPSI di Ruang Sidang Utama Rektorat.
Komltmen UNY untuk membangun satu universitas yang memiliki keungguian,
tidak bisa dicapai tanpa didukung profesionalisme SDM. Terkait dengan hal itu, kegiatan dimaksudkan untuk membehkan
infbrmasi, motivasi, dan dukungan kepada dosen-dosen muda agar lancar daiam proses pencapaian statusnya sebagai dosen, tegas Rodimat.
Lebih lanjut, Rochmat mengatakan,
ada lima tangggung jawab yang menempel
pada diri dosen, yaitu; (1) tanggung jawab terhadap mahasiswa, bagaimana bisa menyiapkan program pembelajaran sampai
1—"1
Agusl-Sept 200A
t
fi erita Utama
PEMBANTU REICTOR11;
CPNS DOSEN HARUS PROFESIONAL Menjadi dosen baru atau CPNS dosen UNY merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa yang harus disyukuri dan ditunjukkan dengan pengembangan komitmen dan rasa bangga terhadap iembaga tempat
<r
pengabdian dan berupaya sebaik mungkin untuk menjadi pendidik profesionat sekaligus ilmuwan yang dapat membawa nama baik Iembaga. Demlkian laporan Pembantu Rektor II UNY, Sutiisna Wibawa, M.Pd., pada
pembukaan Pembinaan CPNS Dosen UNY, Senin (7/8). di RuangP3AIUNY. €
Tujuan pembinaan tersebut iaiah; pertama, memltiki kemauan dan kemampuan melaksanakan
pendidikan dan pengajaran, peneiitian, dan pengabdian terhadap masyarakat {Tri Dharma Perguruan Tinggi) yang tangguh dan andai, kedua, memliiki kompetensi pedagogik, kepribadian, profeslonal, dan sosial sebagaimana
Foto: Natsir
diamanatkan oleh Undang-undang Guru dan Dosen
(UUGD), serta memiliki kemauan untuk mengembangkannya, ketiga, memiliki kemauan dan kemampuan untuk meningkatkan dan mengembangkan jurusan atau program studi yang berdampak pada kualltas kelembagaan, fakultas dan universitas, dan mutu lulusan. Keempat, memiliki kemantapan dan kelembagaan sebagai tenaga edukatif, Kelima, memiliki kemauan dan kemampuan bekerjasama dengan pihak lain, balk sesama dosen, mahasiswa, staf administrasi, pimpinan iembaga,
pimpinan jurusan, pimpinan fakuitas, pimpinan universitas. stakeholder, maupun masyarakat iuas dan ditekankan
pada soft ski! sebagai dosen, Keenam, memtiiki kemauan dan kemampuan untuk membuat program pengembangan
diri, di bidang akademik maupun nonakademik, dalam
rangka mengembangkan karier dan kelembagaan. Ketujuh, mengenal berbagai fasilitas yang dimiliki UNY, termasuk penggunaan, pemafaatan, dan pemeiiharaannya.
Target secara umum pembinaan CPNS UNY
2006/2007 ini, CPNS dosen menguasai seperangkat
kompetensi yang dibutuhkan sebagai agen Tri Dharma Perguruan "Hnggi, sehingga kinerjanya sesuai dengan tuntutan profesi. Di samping itu, seperangkat kompetensi dalam pembinaan ini sengaja dipersiapkan sejak dlni untuk CPNS dosen agar mereka menyadari sepenuhnya bahwa dosen sebagai pendidik profesionat dan iimuvk/an tidak hanya memenuhl kualifikasi akademik minimal S-2, tetapi
diharapkan juga memenuhi program sertifikasi dosen. Sutrisna menyampaikan bahwa materi pembinaan tersebut meliputi: pekerti, keterampilan, dan teknik instruksionai yang merupakan syarat wajib untuk seseorang
diangkat sebagai tenaga edukatif. Seteiah pekerti, para caion dosen akan mendapatkan etika akademik, wawasan
kependidikan, dan bahasa Inggris. Untuk bahasa Inggris ditargetkan minimal perolehan skor foeff 425, mengingat hal itu merupakan syarat utama untuk pengangkatan tenaga edukatif. Pemilik skor Toefl 525 ke atas akan mengikuti tes
institusional yang diseienggarakan Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi (P3T), dan akan diarahkan untuk studi ke
luar negeri. Calon dosen diberi kesempatan minimal setama 5tahun harus sudah S-2.
Seiain bahasa Inggris, para caion dosen dibekali dengan metodologi peneiitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kepegawaian. Dalam masa pembinaan satu tahun para calon dosen juga akan mengikuti paket prajabatan yang diiakukan 14 hari (golongan III) dan 12 hari (goiongan II) yang akan dilaksanakan pada September 2006. Seiain Wahana Studi Pengembangan Kreatvitas,
Lembaga Peneiitian UNY akan memberikan materi tentang
pengembangan kreativitas yang diarahkan pada pengembangan diri masing-masing calon dosen, secara akademik maupun nonakademik.(Natsir) Foto; Natsir
Agust-Sept 2006
j dBUHlIn ^
K 5
Berita Utama
Prof. Dr. Sutiman Bambang Sumitro, M.Sc.:
TEKNOIOGIBARU HASH SAMPINGAN TIDAK TERDUGA Di awal perkembangannya ilmu atau sains dikembangkan secara terpisah dengan teknologi. Balk ilmu maupun teknologi masingmasing dikembangkan oleh komunitas penelltl
jawab atas pemenuhan hak-hak siswa,
yang berbeda. BagI llmuwan motif utama adalah rasa Ingin tahu untuk mengungkap mister! atau rahasia alam yang akhirnya menemukan konsep yang merupakan hukum dan kaidah yang kemudlan dipakai sebgai dasar pengembangan ilmu dan dasar pemikiran pengembangan teknologi. Seorang teknolog umumnya memiliki motif utama berupa rasa ingin memecahkan permasalahan yang terkait dengan kepentingan
siswa dengan adil. Untuk itu, diperlukan pembinaan profesional dengan cara sertifikasi dan kualifikasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan tidak meninggalkan tugas mengajar. Sertifikasi profesi guru dalam jabatan akan dimulai dari tingkat guru pratama (golongan III Adan III B), guru muda (golongan III C dan III D), guru dewasa (golongan IV A dan IV B), dan guru utama (golongan IV C ke atas) yang setara dengan profesordi perguruan tinggi.
h
i
d
u
Profesionar menegaskan, guru bertanggung menjadikan siswa memahami pelajaran, mengembangkan potensi, serta memperlakukan
p
Seminar
m a n usi a.
yang diikuti oleh lebih
De m i kIa n
dari 200 orang
diungkapkan
mahasiswa, guru SMP/SMA, dan dosen
Prof. Dr. Sut iman
itu dibuka oleh Dekan
Ba m bang
FMIPA UNY. H. Sukirman, M.Pd.
Sumitro,
M.Sc. pada
Dalam sambutannya
Seminar N asi0na I Penel itian Pendidikan d a n
Suk i rman
mengatakan, seminar yang bertema 'Penelitian Pendidikan
dan Penerapan MlPA serta peranannya dalam Peningkatan Keprofesionalan
Penerapan MlPA di Hotel Inna Garuda 1
Agustus 2006.
Pendidlk dan Tenaga
Dal
Kependidikan' ini disesuaikan dengan Foto; dedy ' semangat
a
m
makalahnya
yang berjudul 'Science and Technology is Melting' Guru Besar FMIPA Universitas
Brawijaya Malang mengatakan, ilmu dan teknologi berkembang sinergis dewasa ini, maka semakin banyak perkembangan ilmu yang tidak mungkin terjadi tanpa dukungan teknologi. Ketlka Watson dan Crick pada 1953 menemukan struktur DMA, mereka sama sekali
tidak berpikir bahwa konsep itu akhirnya dapat menghasilkan teknologi rekayasa genetika. Di kala orang melakukan eksperimen ilmu
diberlakukannya Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menjanjikan untuk mewujudkan profesionalisasi jabatan pendidlk, meski masih banyak hal dan kendala yangharusdigarap. Ketua Panltia Pelaksana, Jaslin
Ikhsan, Ph.D., mengatakan, seminar ini diharapkan dapat menjadi wahana bag! peneliti
pengetahuan, tidak jarang berbagai teknologi baru diperoleh peneliti sebagai hasil sampingan
dan pemerhati pendidikan MlPA untuk bertemu
yang tidakterduga.
dan
Seminar yang diseleggarakan FMIPA
berdiskusi serta
memublikasikan
hasil
penelitian sebagai upaya untuk meningkatkan
UNY bekerjasama dengan CPIU Dikti
keprofesionalan guru dan dosen MlPA sesuai
Depdiknas juga menampilkan Direktur Profesi Pendidlk Dirjen PMPTK Depdiknas, Prof. H.
dengan tuntutan Undang-undang Guru dan Dosen yang pada akhirnya mampu
Zamroni, Ph.D. Zamroni dalam makalahnya yang berjudul 'Kebljakan Pembinaan Guru
Agost-SqM 2006
meningkatkan kualitas pendidikan MlPA di Indonesia.(Dedy)
Berita
PEUTIHAN PEMIUAWIMIKAN DISRANDAKANBANTUL FItri Rahmawati dan Kokom Komariah,
peningkatan, penganekaragaman, penyediaan
keduanya dosen FT UNY, melakukan kegiatan pelatihan pembuatan "sosis ikan" di Bantul baru-baru ini. Kegiatan dimaksudkan agar
bahan makanan, sekaligus upaya peningkatan pendapatan
masyarakat di daerah pesisir Srandakan Bantul
penunjang pariwisata.
dapat: (1) memllih dan menggunakan bahan dan teknik olah pembuatan sosis ikan yang benar,(2)kemasan yang cocok digunakan agar lebih menarik konsumen, (3) penerapan sanitasi higienis pada produksi sosis ikan yang
Kecamatan Srandakan merupakan daerah pesisir sebagai penghasil ikan,sehingga merupakan daerah yang strategis untuk pengembangan usaha yang berkaitan dengan
balk, dan (4) cara perhitungan perolehan keuntungan dan titik impas produksi sosis ikan. Kegiatan pelatihan ini menggunakan metode ceramah, diskusi, dernonstrasi, dan
praktek. Sasaran kegiatan adalah masyarakat pesisir pantai di daerah Srandakan Kabupaten Bantul sebanyak 16 orang. Seiain peserta, pelatihan ini juga dihadiri oleh perwakiian dari
Deperindagkoptam Kabupaten Bantul, Bagian Ekonomi Bappeda Kabupaten Bantul, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Bahan untuk pelatihan beserta segaia
masyarakat
melalui
pengembangan potensi makanan loka!sebagai
potensi ikan laut yang dimiiikinya. Dalam kaitan ini peranan ikan cukup penting, yakni sebagai sumber bahan pangan hewani bagi seluruh penduduk.Secara umum ikan memiliki berbagai keunggulan dibandingkan sumber bahan pangan dan sumber protein iainnya. Pengkajian potensi untuk penerapan teknologi pangan dan pengembangan industri sampai pariwisata perlu diiakukan, mengingat perubahan kebiasaan makan {food habits) di Indonesia sangat ditentukan oleh potensi daerah. Penerapan teknologi pangan yang tepat harus dikembangkan berdasar potensi wilayah, produk pangan setempat perlu
perlengkapannya disediakan oleh tim
diangkat ke arena nasional dan internasional
pelaksana. Untuk memberikan gambaran
dengan berbagai penyempurnaan, sehingga pada saatnya nanti produk pangan yang dihasilkan oleh masyarakat Srandakan bisa merupakan buah tangan atau oleh-oleh yang khas, yang tiba ke tangan konsumen dalam
kepada peserta, tim pelaksana membuat contoh hasil jadi sosis ikan yang akan
dipraktekkan bersama. Selanjutnya, dari contoh yang sudah ada seluruh peserta praktek membuat sosis ikan dan hasilnya dipresentasikan pada akhir kegiatan.
Hasil evaluasi menunjukkan, sebagian besar peserta menyatakan kegiatan pelatihan tersebut sangat bermanfaat(60%), bermanfaat (30%), dan kurang bermanfaat(10%). Kegiatan itu dirasakan bermanfaat bagi responden karena isi dari pelatihan dapat mengembangkan kemampuan diri, pengembangan usaha, pemanfaatan ikan ketlka berlimpah, menambah pengetahuan tentang bahan, pengembangan keterampilan pengolahan ikan, serta pengetahuan tentang sanitasi higienis, dan kemasan produk. Hal itu menunjukkan bahwa pembinaan dan pelatihan yang serupa sangat dibutuhkan oleh
masyarakat untuk masa yang akan datang. Pangan dan gizi merupakan faktor penting serta mendasar dalam menentukan
keadaan sehatdan aman.
Pelatihan yang diiakukan menggarap dua aspek, yaitu kognitif dan skill, berlangsung dua hah. Aspek pertama diiakukan pada 15 Agustus 2005, dengan materi: (1) potensi dan pengembangan industri pariwisata di Kecamatan Srandakan,(2) pengetahuan bahan yang digunakan dalam pembuatan sosis, (3) pengetahuan teknik olah yang digunakan dalam pembuatan sosis,(4)sanitasi dan higiene dalam pengolahan sosis, (5) pengetahuan kemasan, dan (6) teknik perhitungan harga jual dan penentuan titik impas produksi.
Aspek kedua diiakukan pada 16
Agustus 2005 dengan kegiatan pelatihan yang berupa latlhan dan praktek pengolahan yang meliputi: (1) pemilihan bahan pembuatan, (2) teknik pengolahan, dan (3) teknik memilih kemasan,(Fitri)
kualitas sumber daya manusia dan tingkat kehidupan masyarakat. Sejalan dengan itu, upaya
pemerintah Kabupaten Bantul perlu
direspon positif sehubungan dengan upaya
Agust-Sept | 2006 | dlnamtka 5
Berita
ANAK-ANAK TUNA GRAHITA BEKGEMBIRA DAN BERPRESTASI Suasana
riuh dan gembira terlihat di wajah anak-anak yang melakukan
s
perlombaan olahraga dalam acara
Anak-anak Tuna Grahita pada PORDA Solna)
Pekan
Olahraga Daerah Special Olympics Indonesia (PORDA SOIna). Acara yang berlangsung Rabu (9/8) di lapangan
Foto: Ermawan A 11 e 11 k
dan
Sepakbola FIK UNY itu diadakan oleh Penguins SOIna PropinsiDIYogyakarta. SOIna merupakan sebuah ajang perlombaan olahraga bag!anak dengan kebutuhan khusus atau khusus bag] Tuna Grahlta se-DIY. Perlombaan olahraga In! difasilitasi oleh pengurus SOIna DIY, Dlnas Pendidikan DIY, dan FIK UNY sebagai fasilitator. Keglatan Ini merupakan program rehabilitasi bag! korban gempa dan Program 'Jogjaku Bangkit'. Hadir dalam acara tersebut Pengurus SOIna DIY, Dekan FIK UNY, Sumaryanto, M.Kes., dan tokoh-tokoh dari Dinas Pendidikan Propinsi DIY.
Gabang olahraga yang dllombakan di a'ntaranya: atletik (lari 25 m, 50 m. 100 m, dan estafet 4x100 m), sepakbola mini, bulutangkls, tenls meja, dan olahraga boci (menggelindlngkan bola ke sasaran tertentu). Porda SOIna diikuti seluruh Kabupaten/Kota dl DIY, berlangsung pagi hingga slang harlnya. "Porda bag! anak khusus Tuna Grahita tersebut merupakan perwujudan kepedullan pengurus dalam memfasilitasi kebutuhan jasmani anak melalul sebuah ajang kompetisi," demikian Ketua II SOIna DIY, Dra. Sumaryanti,
M.S., yang juga dosen FIK UNY. Lebih lanjut dikatakan, dengan slogan "Together We Win:Biarkan Kita Menang,jlka Kita Tidak Menang, Berilah Kami Keberanlan untuk
Mencobanya", pengurus berharap muncul atlit-atlit olahraga yang bisa mewaklll DIY ke pentas yang leblh tinggi seperti PORCANAS atau bahkan Olimpiade. Antuslasme memancar tidak hanya dari para atlitnyayang bertanding,tetapijuga dari para orang tua yang
mendampinginya. Setlap ada anak yang berhasil menyentuh garis finish pertama, terlihat betapa gemblranya orang tua. Dari kegiatan Ini dihasllkan banyak pelajaran bahwa anakanak dengan kebutuhan khusus mampu melakukan sesuatu yang biasa dilakukan oleh orang normal, sebagai gambaran bahwa IntelegencyQuetion(IQ)anakTuna Grahita adalah di bawah75.{Erm)
148DARMA SISWA
BELAJAR BAHASA DAN BUDAYA INDONESIA Pelatihan Bahasa dan Budaya Indonesia yang diikuti generasi muda dari 41 negara sahabat, terutama
besar dl lokasi industri batik kain dan batik kayu. Peserta juga
negara berkembang, yang ingin belajar bahasa Indonesia
Indonesla/daerah.
mendapatkan kesempatan memasak berbagai masakan
dan mengenal lebih jauh budaya Indonesia dengan
Dalam rangka HUT Rl ke-61, peserta membaur
beasiswa dari Pemerintah Rl melalul Biro Perencanaan dan
dengan masyarakat, menglkuti lomba, keija bakti, dan kegiatan kemasyarakatan lainnya. Pada malam haii, peserta berlatih pentas seni, baik yang berasal dari negaranya
Kerjasama Luar Negeri Depdiknas,dibuka Rabu(9/8). Dari pelatihan yang diselenggarakan oleh UNY untuk yang ketujuh kalinya ini menunjukkan adanya kepercayaan yang tinggi terhadap UNY dari Biro Perencanaan Kerja Sama Luar Negeri Depdiknas. Demikian Ka-KKHP UNY, Suglrin, Ph.D., selaku Ketua Panitia, dalam laporannya. Suglrin menyampaikan, pelatihan yang
berlangsung dua minggu tersebut diselenggarakan dl P3G Matematika. Setelah pelatihan mereka segera menuju ke 39 lembaga pendidikan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia dan akan belajar di jurusan sesuai pllihan mereka
masing-masing maupun yang baru dipelajari selama di Yogyakarta. Selain kegiatan tersebut, para peserta juga mengunjungi Kraton Yogyakarta, Candi Borobudur, dan menyaksikan Sendratari Ramayana di Prambanan.
Rangkalan kegiatan pelatihan diakhiri dengan malam penutupan di UNY dengan pengumuman hasil prestasi belajar, pelepasan peserta, dan pentas senI hasil latihan
kesungguhan (perpaduan antara learning dan enjoyment).
selama dua minggu di PPPG Matematika Yogyakarta. Program Dharmasiswa Rl Ini merupakan salah satu unggulan sarana diplomasi Rl di forum Internasional. Setelah kembali ke negara asal, pada umumnya peserta ini terbukti menjadi duta-duta Indonesia karena mereka menyuarakan kebalkan-kebaikan Indonesia di negara asal mereka,
Selain kelas-kelas bahasa, diselenggarakan 25 sesi
sehingga nama Indonesia terangkatditingkatdunla.fsDm)
selama 1 tahun.
Semua kegiatan pelatihan memadukan unsur belajar melalul praktek dan suasana santai penuh
workshop kesenlan di PPPG Matematika dan 2 workshop
6 |(IInaniHia j Agust-Sepf 2006
Berita
LESSON STUDY FMIPA UNY TAHAP KEDUA Kegiatan Lesson Study FMIPA UNY tahap kedua yang dijadwalkan pada semester genap 2006/2007 pada September-Desember 2006 dibuka oleh Dekan
FMIPA UNY, H. Sukirman, M.Pd., berlangsung sehari dengan menampilkan pemakalah Paid!, M.Si., Koordinalor Lokal JICA di FMIPA UNY, dan Suratsih, M.SL, Ketua
Pelaksana Lesson Study FMIPA UNY. Paid! mengungkapkan. Lesson Study ini bertujuan untuk memperbalki kualitas perkul iatian di
lesson) atau merupakan pembelajaran berbasis riset oleh
peneiiti. Dengan kata lain, research lesson merupakan praktek pembelajaran yang menjadi objek peneiltian seseorang. Daiam pembelajaran, riset Ini diangkat dan diujicobakan suatu inovasi. Seianjutnya profii pembelajaran hasil inovasi ini dianalisis untuk dlllhat segi positif dan negatifnya dari bagian ke bagian.
Daiam perkembangannya lesson study diangkat sebagai bentuk kegiatan di sekolah-sekolah di Jepang dengan atau tanpa diawai i d e n g a n pembelajaran riset.
kampus, memperbalki ikllm akademis saling
Lesson study bisa
beiajar dan hubungan kesejawatan
berangkat dari pemikiran, ide, atau
antardosen.
g a g a s a n
memberikan contoh
pembelajaran dari seseorang, balk dosen, pemikir,
kepada matiaslswa calon guru daiam membelalarkan
maupun
guru.
siswa-siswanya daiam berkoiaborasi
Namun, pada
dengan sejawatnya
u m u m n y a
dan
merupakan kerja
daiam
kolaboratif antara
menlngkatkan keprofeslonalannya, serta
memberikan
kesiapan sebagian
dosen dan guru, antara peneiiti dan
Paidi, M.Si., pada Lesson Study FMIPA
untuk membantu para guru di sekolah daiam mengembangkan lesson study yang menunjukkan trend semakin berkembang.
Untuk memuiai campus based lesson study tersebut awai semester genap 2006/2007, pada 4 Jurusan di FMIPA UNY dibentuk 4 keiompok besar untuk lesson study yang beranggotakan 10-12 dosen serumpun atau yang ber-background akademik dan bidang yang diampu berdekatan. Keiompok besar inl dipecah menjadi 2 keiompok kecii yang beranggotakan 5-6 dosen serumpun. Jadi, daiam kegiatannya Wesson study telah terbagi atas 16 keiompok kecil. Daiam sejarah perkembangan lesson study di
Jepang ada pergeseran makna, pengertlan, dan tujuan. Pada awai pertumbuhannya lesson study dimaksudkan sebagai ajang pengkajlan dan pengujian kualitas atas
praktek pembelajaran yang telah terseienggara oieh guru lain atau pengamat di sekolah-sekolah di Jepang. Melaiui lesson study dapat diketahui seberapa efektif dan efislen suatu tampilan pembelajaran yang telah terseienggara menurut strategi, pendekatan, atau model pembelajaran, penggunaan media, dan sebagainya yang telah direncanakan sebagai suatu inovasl. Pembelajaran yang diuji tersebut merupakan pembelajaran riset (research
guru, atau antara Foto: dedy
besar dosen FMIPA
guru dan guru untuk menghasilkan
pembelajaran inovatif. Keiompok inl laiu membuka inovasi pembeiajarannya kepada guru atau pemerhati pendidikan
iainnya. Open class ini juga dimaksudkan untuk menjaring ide, masukan,saran, atau pendapat orang lain atas inovasi yang telah dikembangkan oleh keiompok kolaboratif tersebut.
Pada kesempatan yang sama Suratsih mengungkapkan, lesson study dibagi menjadi tiga tahap,
yaitu perencanaan, impiementasi pembelajaran, dan observasi serta refleksi. Dosen yang daiam hal ini bertindak sebagai tim membuat rencana perangkat pembelajaran yang terdiri atas rencana perkuliahan, petunjuk peiaksanaan perkuliahan, hand-out untuk mahasiswa, media pembelajaran, instrumen peniiaian, dan lembar observasi. Keiompok dosen melakukan diskusi untuk
menyempurnakan hasil penyusunan perangkat pembelajaran ini. Seianjutnya, peiaksanaan tatap muka oieh dosen yang ditunjuk dan dlobservasl oleh dosen lain daiam keiompok itu. Seteiah itu baru diadakan kegiatan refleksi. (Dedy)
Agust-Sept 2006
^ ainmika ^
B erita
STRATEGl MENANGKAN PELUANG KERIA DAN KIAT WAWANCARA Persaingan memasuki dunia kerja semakin sulit dan ketat. Untuk memenangkan peluang kerja diperlukan strategi yang jitu. Strategi untuk memenangkan dalam menembus peluang kerja adalah: (1) percaya diri: sikap percaya diri merupakan modal utama dan pertama untuk meralh sukses, (2)slap di segala bidang,(3)slap hijrah,(4)tidak menuntut gajl terlalu tinggi,(5)jell mengantislpasi lowongan,(6) persyaratan lamaran kerj^ terpenuhl,(7) mengukur kemampuan, dan (8) memiliki nilal plus. Demlkian ditegaskan oleh Dra. Magdalena Sukartono pada Pelatihan Strategi Menembus Peluang Kerja bagi Alumni PISE, Selasa (1/8) di Ruang SIdang Ki Hadjar DewantaraFISEUNY.' Menurut Magdalena, nilal plus yang harus dimlliki bagI seorang pencarl kerja adalah penampiian. Penampilan seseorang merupakan kesan pertama ditangkap oleh orang lain. Usahakan penampilan yang menarik dan meyakinkan. Selain Itu, keprlbadian yang mantap juga merupakan nilal plus bagI seorang pencari kerja. Pengalaman berorganisasi dan dunIa kerja serta jenjang pendidlkan tidak kalah pentlngnya untuk memasuki dunia kerja.
Dalam menghadapl ujlan wawancara pelamar harus memlllkl kemampuan berkomunlkasi, berani bertanya, dan
menyatakan pendapat, tidak menyebut kekurangan instansi lain, tidak menlnggung hal-hal yang sensitif atau berlsifat pribadi, tidak terjebak pada siluasi. Pelamar harus mampu menciptakan kesan simpatik dl akhir wawancara, bersikap sopan, berterlma kaslh, dan menyampalkan harapannya untuk bisa bergabung pada lembaga yang akah dimasukl. Kegagalan seorang pencari kerja pada umumnya dipengaruhi oleh:(1) Keprlbadian tidak mantap,(2) Jawaban pada wawancara kurang sistematis, (3) Kurang antusias/kurang minat terhadap pekerjaan, (4) Pengetahuan umum kurang luas, (5) Tuntutan gaji terlalu tinggi, dan (6) Kurang mampu berkomunlkasi. Pelatihan tersebut dihadirl para alumni PISE UNY perlode Juli 2006 dan para pencari kerja lalnnya yang seluruhnya ada 1807 orang, berlangsung pk. 08.00 - 15.00, dibuka secara resmi oleh Dekan PISE UNY, Sardlman A.M., M.Pd.
Kepada peserta pelatihan Sardlman menyatakan, "kepuasan seseorang terletak pada karya maslng-masing, bukan selesalnya suatu pekerjaan. Blla suatu karya dapat tahan lama, menjadi kepuasan tersendlri bagi kita. Sebagaimana bangsa Korea yang mempunyal kultur pekerjaan adalah kepuasan."(poyo)
WORKSHOP PE NEtiTlAN DAN PPM FIP Penelltlan dan Pengabdian pada Masyarakat (PPM)
merupakan komponen penting dalam Trl Darma Perguruan Tinggi. Dosen dituntut memiliki tiga keahilan,salah satunya pendidlkan dan
pengajaran. Dengan terdptanya komponen akademik yang lebih
tema mutakhir yang relevan dengan bidang konseling. Banyak ragam penelltlan yang dapat dipillh, baik penelltlan kualitatif maupun kuantitatif, bahkan penelitian dan pengembangan {Research and Developmenf), serta penelitian tindakan. Kedua penelitian terakhir itu merupakan perpaduan antara penelltlan kuantitatif dan kualitatif
baik, kapasltas penelitian akan meningkat darl tahun ke tahun. Forum ini dapat dijadikan ajang belajar dengan keserlusan dan ketaatan peserta. Demlkian Ketua Panltia workshop Penelltlan dan Pengabdian pada Masyarakat Prodi BK FIP UNY, Pathur Rahman,
{mixed quantitive-qualitative research). Apa pun jenis penelitian yang diambil, dalam implementasinya tahap demi tahap pengindetiflkaslan masalah harus terjaga sampai dengan anallsis
SPd.,dalam laporan pembukaan.
datanya.
Workshop penelltlan dan pengabdian pada masyarakat
yang dllkuti sejumlah dosen Jurusan Pendidlkan dan Psikologi Bimbingan beberapa waktu lalu dan dldukung oleh SP4Inl bertujuan mengkajl kiat dan strategi melakukan research (penelltlan), mendapatkan pengembangan dan variasl penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Workshop menampllkan empat pemateri, masing-
Dalam mengidentifikasl tema-tema penelitian, Rochmat mencontohkan tema yang terkait dengan minat, misalnya yang berminal dalam bidang konseling sekolah mengangkat tema
penanganan kesulitan atau kegagalan belajar. Bagi peminat tema psikologi klinis dapat mengangkat kondisi traumatik Kekerasan dalam Rumah Tangga(KKSD)ataupun akibat bencana alam, dsb.
Rochmat Wahab, M.A. (Pengembangan Tema Penelitian Bidang
Menurutnya. tema yang terkait dengan riset terdahuiu model R&D (Research and Development) sangat cocok dlterapkan, contohnya pengembangan konsep studi, kesuksesan studi, pengembangan
Bimbingan Konseling), Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro (Kebijakan
instrumen evaluasi domain afektif, pengembangan model bimbingan
Nasional dan Lokai bidang PPM), dan H. Sukidjo, M;Pd.(Kiat-Kiat Meralh HIbah). Rochmat menyatakan, bagi peneliti yang masih belum
akademik sosial personal, atau karir pada jenjang SD sampai SMA.
punya pengalaman, mengembangkan tema-tema penelltlan seringkail sulit dilakukan. Hal itu dlkarenakan intuisinya masih terbatas. Selain pengalaman, peneliti harus menguasal metode
terkait dengan peranan profesi dan penggunaan riset dalam
maslngiOr. Gunawan(Paradigma dan MetodologI Penelitian), Dr. H.
penelitian. Implementasinya akan memberikan kontribusi bagi peneliti dalam merumuskan tema-tema penelitian, khususnya tema-
Agust-Sept 2006
Selain dua tema terkait pembuatan model konseling yang diadopsl dari Heppner (1992), masih ada dua tema lagi, yaitu tema yang menjawab persoalan kehidupan.
Nadir pada keglatan tersebut para ketua jurusan di lingkungan FIR UNY dan Humas FIP, Ratna Ekawati, S.l.P.(Ratna EW)
Berita
UNY TERIMA MAHASISWA LANDAK UNY menerima 43 calon mahasiswa baai dari
merealisasikan ide, gagasan, dan perhatian terhadap para
Landak Kalimantan Baral yang terdirl atas Jurusan Blologi 20 orang dan Jurusan Geografi 23 orang, Senin (28/8), di
putra daerahnya untuk diberi kesempatan kuiiah di UNY. Hal
Ruang Sidang Utama Rektorat.
Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., dalam sambutannya mengatakan, UNY
bekerjasama dengan Kabupaten Landak untuk mengelola calon-calon generasi muda penerus di kabupaten Landak. Kerjasama semacam ini merupakan komltmen dari UNY, yaltu mereallsasi pemerataan pendldikan di seluruh wilayah Nusanlara, yang mempunyal makna, untuk bisa memberdayakan SDM di seluruh peiosok Nusantara. Sampai saat in! yang dididik di UNY hampir dari setiap propinsi di seluruh wilayah Nusantara,ada juga yang dari luar negeri. Menurut catatan, begitu banyak luiusan yang sudah dihasilkan mencarl tempat sesuai keinginannya di tempat-tempat yang nyaman. Seteiah lulus mau mereka di Jogja, Jakarta, Bandung, Surabaya. Jarang yang punya niat dari awai seteiah lulus nanti akan mengabdi di daerah Aceh atau Papua. Diharapkan putra daerah memlliki komitmen yang tinggi untuk membina Kabupaten Landak dengan sepenuhhati. Dikatakan Rektor, UNY memberikan
yang sangat positif ditiru oleh kabupaten lain di daerah
Pontianak Kalimantan Barat. UNY juga bekerjasama dengan Kabupaten Kutai Timur, menangani masalah pendidikan ke Kutai Kertanegara, Banjar Banjarmasin,Teiuk BIntuni Irian Jaya, dan nanti yang iain-lain, karena itu adalah daerah wilayah Nusantara yang menjadi perhatian kita bersama. Nantlnya Anda di sini akan belajar Pendidikan Bioiogi dan Geografi. Tahun depan mungkin akan meiangkah pada bidang studi yang lain. Program 3-1 Bioiogi dan Geografi didesain 4 tahun seiesai. Diharapkan paling iambatStahunselesai.
"Jumlah mahasiswa di sini sekitar 23.000 orang dari 30 jurusan, 64 program studi. Muiai Seiasa (29/8) diiakukan OSPEKyang diikuti sekitar6000 mahasiswa baru.
JadI, Anda menyiapkan diri secara mental dan juga fisik karena tanpa persiapan yang bagus,tanpa dengan motivasi yang tinggi,Anda akan tertinggal. Kuasai segera pada masa orientasi tentang mengenai iingkungan UNY, mengenal pimpinan universitas, pimpinan fakuitas, pimpinan jurusan, pimpinan prodi, karyawan yang nanti setiap kail Anda akan memerlukannya,"tegas Rektor.(Wit)
penghargaan yang tinggi kepada Kabupaten Landak yang
PRODI m DM KECMIIKAN DEKflUMAMA DENGM PIDI DM SOtlSA Program Studi
yang meliputi perawatan wajah dan tubuh.
Rias dan
Kunjungan menghasiikan beberapa kesepakatan
Kecantikan, Program
kerjasama antara Prodi Rias dan Kecantikan FT UNY dan
Studi baru di Fakuitas Teknik UNY meiakukan
PiBi, yakni pengembangan kurikuium, SDM, fasiiitas
Sorisa Surabaya dalam
berstandar sertifikasi internasional,dan workshop. President Director PIBI, Windiyati Nugroho, mengatakan bahwa periu sekali adanya kerjasama antarlembaga pendidikan. Pihak PIBIjuga slap bekeijasama daiam kegiatan yang lain untuk kepentingan pendidikan
rangkas/iaring program dan aiat pembelajaran
masyarakat. Kerjasama yang diiakukan Prodi Rias dan
Rias dan Kecantikan.
Kecantikan FT UNY dengan Sorisa adaiah pengadaan peraiatan guna meiengkapi fasiiitas yang ada di laboratorium Rias FT UNY. Pengadaan peraiatan ini diiakukan untuk mendukung kurikulum yang diarahkan pada
kunjungan ke Pacific
international Beauty Institute (PIBI) dan
Fotafiiri , Kunjungan ditenma oieh President DirectorP\B\ yang sekaiigus Managing D/rectorSorisa. PIBI
adaiah iembaga pendidikan yang mencetak tenaga profesional di bidang kecantikan bertaraf internasional.
Kuaiifikasi tenaga pengajar, kurikulum, dan fasiiitas
berstandar internasional, muiai dari basic hingga high-endtechnology. Lembaga pendidikan tersebut juga menyelenggarakan program sertifikasi internasional, yaltu Diploma Cidesco-Switzerland dan Diploma Cibtac-London
program sertifikasi internasional, yakni dengan adanya dana hibah peraiatan sebesar 1,3 M. Program Rias dan Kecantikan FT UNY adaiah
pendidikan formal yang dirancang untuk menghasiikan tenaga rias dan kecantikan yang dapat meraih sertifikasi internasional, seiain sertifikasi yang didapatkan dari institusi sendiri.(Fitri)
Agust-Sept 200G ^ mnnmlUa ^
Berita
RIBUAN MAHASISWA BARU UNY
KIRIM SURAT KEPADA PRESIDEN SBY Penulisan surat di atas kain sepanjang 1.437
meter yang diprakarsai oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Republik Mahasiswa (ReMa) UNY berhasil
OSPEK dan studium general di GOR UNY, secara tertib berbaris dan kemudian beramai-ramai menuliskan
asplrasinya.
memecahkan rekor dan tercatat di Museum Rekor Dunia
Pemanfaatan momentum OSPEK untuk
Indonesia (MURI). Secara resmi Piagam Pemecahan
pemecahan rekor Muri Itu, menurut Ketua OSPEK ReMa
Rekor diserahkan oleh Ocke Rubino dari MURI Selasa
UNY2006,FitraHariadi, adalah untuk menghilangkan kesan
sore (29/8). Surat yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia ituditulis oleh sekitar 6.100 mahasiswa baru, berisikan aspirasi mahasiswa tentang pendidikan di
mengenai OSPEK yang keras, melelahkan, dan penuh
Indonesia.
Menurut Presiden BEM ReMa UNY, Dian Budi
Setiawan,tujuan kegiatan inl adalah mengajak mahasiswa
calon pemimpin bangsa, generasi penerus, untuk memikirkan nasib bangsa ini, khususnya yang berkaitan dengan kondisi pendidikan yang masih amburadul.
hukuman.
Selain pemecahan rekor, mahasiswa baru juga menikmati orasi pendidikan yang disampaikan oleh Prof. Dr.
H. Wuryadi(Ketua Dewan Pendidikan Yogyakarta), Prof. Dr. H. Syafil Maarif, Dr. H. Rochmat Wahab, M.A.,(Pembantu Rektor I), dan Presiden BEM ReMa UNY. Tampak hadir dalam
acara
t e r s e b u t
Ditambahkan oleh Menterl KomunikasI dan Politik Kampus BEM ReMa UNY, Heru Farhani,"kita ingin mengkritisi dan
Pembantu Rektor
mengingatkan Pemerintah dengan cara yang lebih bijak. Surat ini akan kami kirimkan kepada Presiden Rl melalui
H e r m i n a r 10
Sofyan, Wakll dari
PTPos Indonesia."
PT Pos Indonesia,
I I I , Dr. H.
Acara dilaksanakan di 'hutan' Mlanding sekitar
MURI, jajaran III
gedung rektorat UNY, berlangsung sejak pukul 15.30.
dan Kadiv Humas
Ribuan mahasiswa baru sehabis mengikuti pembukaan
Foto: Natsir
Bks{ema\.(lensa).
VOLI LESEHAN DIGELAR DI UNY "Wah..kok berdiri, katanya pantatnya ndak boleh lepas dari bumi," semua tertawa. "Angel je..nek lesehan
mereka yang cacat. "Di UNY sudah ada laboratorium pengembangan olahraga bagi orang cacat, baru setahun
terus...l" Itulah suasana di halaman Rektorat UNY di
lalu dikembangkan. Nah, hari ini uji coba realisasi salah satu ide mengembangkan olah raga bagi mereka yang cacat ini dilakukan oleh dosen dan karyawan, menandai peringatan Hari Olah Raga Nasional,"tegas Rumpis. Selain itu, ada kompetisi yang diikuti oleh Perguruan TInggi di Yogyakarta sebagai kegiatan Sport for
Karangmalang. 6 orang pemain Itu pun tetap diharuskan lesehan untuk menyelesaikan pertandingan bolavoli yang diselenggarakan untuk memeriahkan Hari Olahraga Nasional(Haornas),Sabtu(9/9). Ini memang fun sport, jadi kita coba empati terhadap mereka yang cacat. Aturannya, semua pemain tidak boleh angkat pantat dari posisi duduk. Atau, bolehlah disebut semua lesehan, ndak boleh ada yang berdiri, apalagi berjalan," kata Ketua Panitia, Rumpis Agus Sudarko, yang juga dosen FIK UNY. Idenya berawal dari keinginan untuk membuat olah raga yang bisa dikerjakan oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki kekurangan atau cacat tubuh,seperti kehilangan kaki."Voli lesehan ini dlilhami dari olah raga tuna daksa atau cacat kaki. Mereka yang normal bisa merasakan bagaimana sulitnya jika mendapati dirinya cacat dan butuh olah raga, sehingga dengan kegiatan
Solution. JenIs perlombaannya meliputi bola basket two on
two berpasangan (laki-laki dan perempuan), sepak bola 4
lawan 4(1 tim4 orang),voli mix(1 tim 6orang:3 putra 3 putri ). "Berpasangan adalah olah raga bagi- pasangan, inl mengingatkan fungsi rekreatif, beroiah raga bagi suamiistrl agarbugarselalu,"lan]utnya. Sport for Solution ini didukung oleh Deputi Pemberdayaan Kewirausahaan, Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. 32 tim dari PTN-PTS di DIY mengikuti sepakbola, 20 tim mengikuti basket, bola voli mix diikuti 10 tim dari 4 PT di Yogyakarta. Sejak pagi seluruh dosen dan karyawan serta mahasiswa melakukan senam
semacam ini, semua bisa berolahraga, yang normal
aerobik. Demo voli lesehan atau voli pantat itu konon pemah
ataupun mereka yang cacat,"lanjut Rumpis. Sebenamya banyak ragam jenis olahraga untuk
dipertandlngkan di tingkat internaslonal oleh para penyandang tuna daksa.(Wit)
10
(HDamtta ^ Agust-Sept 2006
Berita
PENEUTIAN 3 DOSEN FMIPA sabun,dan uji amilum untuk berbagai makanan.
Ketlganya menggunakan metode laboratorium atau eksperimen karena metode ini telah lama dianggap sebagai metode terbaik untuk mendukung keaktifan siswa, yakni praktlkum dalam pembelajaran kimia merupakan saiah satu cara untuk memfasllitasi mahasiswa agar mengetahui cara berpikir llmuwan dan mengaiami proses bagaimana suatu konsep ditemukan. Eksperimen dimaksudkan bukan hanya sebagai cara untuk mencoba suatu resep reaksl atau hanya membuktikan bahwa
reaksinya sudah sesual dengan teorl. Pengiaman praktikum sukar tergantlkan oleh metode pembelajaran yang lain
Foto: dedy
Das Salirawati, M.Si., Lies Permana Sari,
M.Si., dan Sukisman Purtadi, M.Pd. melakukan penelitian
berjudul "Penerapan Metode Belajar Kooperatif Tlpe Investigasi Kelompok pada Praktlkum Kimia Dasar untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Mahasiswa." Penelitian yang dilaksanakan baru-baru ini di Laboratorium Kimia Dasar FMIPA UNY melibatkan mahasiswa Pendidlkan Kimia
Reguler angkatan 2005 yang dibagi atas delapan kelompok dengan materi indikator bahan alam, mengukur tekanan
osmotik dengan media wortel dan kentang, minuman isotonik, pembuatan madu sintetik, phosphat dalam
minuman segar, identifikasi lemak dalam susu, geiembung
sebab dalam prkatikum mahasiswa langsung mengaiami sendirl, mengobservasi,dan akhimya menyimpulkan. Penelitian ini menggunakan metode
Investigasi Kelompok dengan asumsl bahwa pembentukan kelompok kecil Ini telah lama digunakan dl berbagai sekolah. Selain Itu, investigasi kelompokjuga menekankan regulasi diri mahasiswa dalam belajar serta membebaskan mahasiswa memilih topik sendirl dan kelompok yang
diikutlnya dengan InferensI dosen dimungkinkan untuk memastlkan bahwa isu kunci dapat dicakup, topik tidak tumpang tindlh, dan kelompok heterogen. Proses yang dllakukan meliputi enam tahap, yaltu seleksl topik,
perencanaan kerjasama, implementasi penelitian, anallsis dan sintesis, presentasi,dan evaluasi.(dedy)
KARYAWAN BALAI PENGEMBANGAN KEGIATAN BELAJAR MAGANG DI PERPUSTAKAAN UNY Unit pelaksana teknis daerah Balal
Pengembangan Keglatan Belajar Dinas Pendidlkan Propinsi DIY mengirlmkan tiga karyawannya untuk magang pengelolaan perpustakaan di UPT Perpustakaan UNY beberapa waktu lalu dengan harapan bahwa mereka dapat merigelola perpustakaan dengan balk sesual dengan kaldah dan peraturan perpustakaan. Materi magang yang disampalkan oleh para
pustakawan dari perpustakaan UNY meliputi: (1) Inventarisasi bahan pustaka, kataloglsasi, katalogisasi subjek, dan praktek kataloglsasi (Drs. Sofyan RIyanto,
S.I.P.), (2) katalogisasi deskriptif dan praktek deskiipsi katalog dan layanan perpustakaan (Sri Hartati, S.H., Kepala
Perpustakaan UNY),(3) entri data, labeling, shelving, filing kartu katalog. dan praktek sirkulasi (RIyanto), (4) pengelolaan terbitan berkala,leori, dan praktek(Sukarjono,
S.Sos.), (5) perawatan bahan pustaka, teori, dan praktek (D.A. Muryatmo,S.H.,S.Sos.). Sementara Itu, baru-baru Ini perpustakaan UNY
pembinaan keterampllan berbahasa Indonesia yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta di Badan Penelitian Kesehatan Kalasan. Hal itu ditempuh menglngat bahwa dalam penyelenggaraan administrasi perkantoran diperlukan konseptor dan arslparis yang andal untuk mempermudah temu kembali data dan surat-surat serta InformasI yang diperlukan secara cepat dan tepat, dl samping untuk mendapatkan tenaga pustakawan yang menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar. Acara pembinaan berbahasa yang dllkuti 29 orang pustakawan dan 30 orang guru SD se-ProplnsI DIY mengangkat materi penataran: (1) pembentukan kata, pemillhan kata, dan perlstilahan (Edi Setiyanto), (2)
paragraf, sebuah pengenalan (Merry Mardiyanto). (3) Pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempumakan, (4) mengembangkan apresiasi sastra Indonesia (Achmad Abidan, H.A.), dan (5) bahasa surat (Slamet Riyadi). ffut)
mengirlmkan Matlnus Marsanto untuk mengikuti acara
Agust-Sept 2006
^ fllnaralfia ^
11
B e r ita
SEMINAR KKN WAJAR DIKEBUMEN Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Begitulah kira-kira sosialisasi kepada masyarakat yang digencarkan daiam rangka
menyukseskan Wajib Belajar Sembilan Tahun (Wajar 9 Tahun). Secara nasional penuntasan Wajar 9 Tahun bagi anak usia 7-15 tahun ditargetkan hingga 2009. Bupati Kebumen, Dra.
lokasi KKN yang mempunyal karaktehstlk berbeda antara satu dan yang lain. Ketlka dl KKN mahaslswa mendapat kesempatan untuk
mengembangkan life skill, leader ship, dan dikuasainya Isu-lsu tentang wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun. KKN
merupakan sesuatu yang memberlkan nilal
Hj. Rustriningsih, M.Si., bertekad penuntasan
tambah calon sarjana, mahaslswa hidup bersama
Wajar 9 Tahun dl wilayahnya harus tercapai pada 2008, setahun lebih cepat dari target
dl masyarakat,tIdak hanya mengenal kampus. Bupati Kebumen, Dra. Hj. Rustriningsih,
nasional.
M.SI., dalam sambutannya yang dibacakan Plh. Kepala DInas Pendidikan Kebumen, Drs. Maryono, menyampalkan terlma kaslh dan apresiasi yang tinggi, terutama kepada
Kecamatan Allan, Pejagoan, dan Sruweng dl kabupaten Kebumen merupakan wllayah garapan mahaslswa KKN UNY dalam program KKN Wajar 9 Tahun. KKN Wajar Ini
kerjasama UNY-Depdiknas, dengan pelaksana program LPM UNY, Direktorat Pemblnaan SMP, dan
D I n a s
Pendidikan
Kabupaten Kebumen. Mahaslswa
UNY yang d 11 e r j u n k a n sebanyak 30 orang, terbagl dalam tiga kelompok, masingmaslng 10 orang, RembantulRektoraHUNiy^D yaltu kelompok I dl adafSemlnardaruEenarikan Allan, kelompok II dl Pejagoan, dan kelompok III dl Sruweng. Mereka diterjunkan dl lokasi KKN selama dua bulan, Jull-Agustus, diakhiri
dengan seminar hasll temuan mahaslswa KKN (31/8)dlAulaDlnas Pendidikan Kebumen. Dari sisi anggaran pemerlntah, blaya pendidikan bisa dl-APBD-kan, sehingga gratis, bahkan mungkin termasuk bantuan buku, alat tulis, dan seragam sekolah. Tetapl, blaya transportasi tidak mungkin masuk APBD. Menylkapl hal Inl mahaslswa KKN Wajar dl Allan mengusulkan penentuan pola/satuan
pendidikan berupa pembangunan SD-SMP Satu Atap dan juga aktivitas Kejar Paket B.
Sementara Itu, Pembantu Rektor I
UNY, Dr. H. Rochmat Wahab, M.A., dalam sambutan penarlkan KKN Wajar, seusal seminar menyatakan terlma kaslh kepada Pemkab Kebumen dan Depdiknas Pusat yang telah bersedia menempa mahaslswa UNY dl
■\2 ^il DainJJia ^Agust-Sept2006
mahaslswa peserta KKN dan sivltas akademika UNY atas pemlllhan Kabupaten Kebumen sebagai lokasi KKN Wajar Dikdas 9 Tahun. DIharapkan tal.l sllaturahml yang telah terjalin Inl dapat terus dipertahankan dl masa mendatang. Penarlkan
peserta KKN kali Inl berbeda dengan blasanya, karena didahulul dengan acara seminar hasll keglatan KKN. Sehubungan RoclTmMWahab, KKN'miar dl Kebumen i dengan I tu , Rustriningsih Foto: Prayoga mengharapkan agar rumusan hasll seminar dapat segera ditlndaklanjuti dan dijadlkan sebagai salah satu referensi dalam menyukseskan pelaksanaan
program Wajar Dikdas 9 Tahun dl Kabupaten Kebumen. "Kesemuanya Inl demi penlngkatan kualitas sumber daya manusia masyarakat Kebumen," kata Bupati.
Pada kesempatan Itu, ketua LPM UNY, Prof. Dr. Burhan Nurglyantoro, memberlkan informasi bahwa selain KKN Wajar Dikdas 9 Tahun, ke depan UNY juga akan menyelenggarakan KKN Pemberantasan Buta
Aksara (KKN PBA), keijasama antara UNY dan Direktorat PLS DIkslupora Depdiknas. Jlka Pemkab Kebumen menghendaki, LPM UNY slap
menerjunkan mahaslswa untuk KKN PBA. (Pre)
Berita
PENIAS ADAPTIF DI FIK Guna mendapatkan pelayanan pembelajaran pendidikan jasmani (penjas) yang capable dj lingkungan Sekolah Luar Biasa (SLB), diperlukan komponenkomponen pembelajaran yang menarik dan tepat sasaran bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Komponen tersebut di antaranya kurikulum penjas, metode pengajaran penjas, dan sarana-prasarana penjas di SLB. Dengan demlkian, keberhasiian pengajaran penjas di SLB ditentukan oleh keterkaitan antarbeberapa komponen tersebut.
Berangkat dari itu, Fakultas llmu Keoiahragaan (FIK) UNY bersama Direktorat Pembinaan Sekolah Luar
Biasa Ditjen Mandikdasmen Depdiknas menyelenggarakan 'Orientasi Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif PK dan PLK Tahun 2006 bagI Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) SeIndonesia' di FIK UNY selama 10 hari (1121/9) yang ditkutl
Ditambahkan oleh Sumaryanti, anak dengan kebutuhan khusus sangat memeriukan sentuhan pembelajaran jasmani yang akan membawa anak pada kondisi sehat dan bugar. Terlebih, sarana dan prasarana yang digunakan juga dengan spesifikasi khusus agar tujuan yang ingin dioapai dapat terlaksana, menglngat bahwa siswa dengan kebutuhan khusus harus diperlakukan sebagalmana siswa normal daiam hal pemenuhan kebutuhan pendidikan, khususnya pendidikan jasmani. Di FIK UNY salah satu keahlian yang dikembangkan iaiah mata kuiiah Penjas Adaptif, yaitu matakullah yang berisikan tentang pendidikan jasmani bagi siswa dengan kebutuhan khusus, termasuk anak autis. (Erm)
oleh 70 guru SLB se-lndonesia.
Menurut Koordinator Kegiatan, Sumaryanti, M.S., seluruh peserta dikoordinasikan oleh Depdiknas. Harapannya, kegiatan Ini dapat menambah khasanah keilmuan guru penjas di SLB dan seluruh peserta bisa mendapatkan keterampilan mengajar penjas di SLB dengan balk. Acara itu memang dimaksudkan untuk meningatkan kualitas dan mengasah keterampilan mengajar guru penjas di SLB. Maka, seluruh peserta diasramakan di wisma LPP Demangan. Pengampu
SuJ
kegiatan ini adalah dosen-dosen dari FIK UNY dan UGM. Foto: ermawan
MAHASISWA PLS
IKUTI PELAYARAN KEBANGSAAN Fuji Rahayuningsih, mahasiswa Pendidikan Luar
Sekolah (PLS) FiP UNY maju ke tingkat Nasional. Fuji memenuhi undangan setelah terpiiih dari Dirjen Dikti bersama 102 peserta dari berbagai Perguruan Tinggi seindonesia selama 9 hari(10-19/7). DItuturkan Fuji, tujuan kegiatan ini untuk tukar pendapat tentang Integritas nasional dan menumbuhkan
wawasan kebangsaan. Selama 9 hari seluruh peserta Pelayaran Kebangsaan melakukan rute perjalanan: Jakarta - Pulau Bangka - Pulau Bintan - Pulau Penyengat PulauTolop-Jakarta.
Mereka di Istana Negara mendapatkan mated Pembekalan Kebaharian dan Wawasan Kebangsaan. Setiap kegiatan diselingi dengan pentas kesenlan daerah, maka setiap peserta diwajibkan menguasai lagu daerah masing-masing. Pada hari ketiga mereka beriayar
mengunjungi masyarakat Cina perantauan. Di samping itu, ada diskusi kelompok tentang pemetaan permasalahan kemajemukan dan kebangsaan, diskusi tentang isu-isu strategis butir-butir pemikiran yang berkembang, perumusan pokok-pokokpikiran mahasiswa, pemutaranfilm antikekerasan, perdamaian, kemanusiaan,dan kebaharian.
Seperti dituturkan Fuji, dia terpiiih sebagai wakll peserta pelayaran kebangsaan berawal dari mengikuti kegiatan dan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi. Waktu itu, Fuji menuiis makaiah "Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Anak". Seteiah melalui berbagai tahapan seleksi Fuji diminta menuiis kembali makaiah
tentang integritas nasional untuk dikirim pada seleksi pelayaran kebangsaan.(Ralna EW)
Agust-Sept 2006
^ mmika ^
13
B erita
MAHASISWABARU:
MASUK UNY SANGAT MENGESAN! Penggunaan Komputer untuk mengakses, mengolah, dan menyajikan informasi, secara individu maupun kelompok, merupakan kebutuhan utama di era digital seperti saat ini. Selaras dengan perkembangan teknologi, sebagai langkah awal bag! mahasiswa baru di UNY, telah diberikan pembekalan tentang ICT {Information and Communication Technology) untuk penguasaan komputer dan penguasaan informasi sebelum perkuliahan perdana dilaksanakan di masing-masing fakultas. Menurut data di USIM, mahasiswa yang mendapatkan
pelatihan ICT ada 5.748 orang, lerdiri atas mahasiswa Regular maupun Nonreguier. Kegiatan yang akan berakhir pada Oktober
wawasan ICT, layanan perpustakaan, pokok-pokok peraturan akademik, dan sistem informasi akademik. Materi yang
diberikan di tingkat Fakultas meliputi pembahasan praktek internet dasar dan penggunaan SIAKAD (Sistem Informasi Akademik).
Kegiatan pembekalan mendapatkan sambutan positif dan perhatian tersendiri bag! mahasisiwa baru.APW dari Pewara menyaksikan sendiri, sebagian dari peserta masih belum banyak mengenal komputer. Hal ilu juga tampak ketika mereka harus mengisi angket pembekalan ICT. Tampaknya mereka senang dengan pembekalan semacam ini, harapannya
2006 ini dilaksanakan setiap hari, dengan pelatihan yang dibagi
ke depan mereka tidak lagi mendapat predikat 'gagap
menjadi dua tahap, yaitu satu minggu untuk tingkat Universitas
teknologi'.
dan satu bulan untuk tingkat Fakultas,
Tujuan daii pembekalan Ini adalah mengoptimaikan persiapan dan keslapan mahasiswa baru dalam pengenalan situasi dan kondisi kampus dan suasana akademik untuk mendukung pencapaian keberhasilan studi. Targetnya antara lain: memperoleh wawasan dan mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan bidang ICT, terampil daiam menggunakan komputer untuk memperoleh, mengolah, dan menyajikan informasi, mampu menggunakan fasilitas ICT dalam melakukan administrasi akademik dan layanan perpustakaan,serta mampu
mengakses informasi melalui intranet/internet. Materi pembekalan di tingkat Universitas terdiri atas:
Menurut Septi, mahasiswa baru yang diterima di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, masuk UNY sangat
mengesan. "Ya saya merasa senang, habis sebelum mendapatkan kuliah, plhak akademik telah mempersiapkan dan membekali kepada mahasiswa baru untuk mengenalkan ICT, bahkan ketika seiesai pendaftaran uiang kemarin kami telah diberikan beberapa buku pegangan kuliah, dalam hal ini buku agama, Pancasila, Bahasa Inggris, Pendidikan Kewarganegaraan. Sementara, buku pegangan kuliah Kependidikan ditambah dengan buku Pengantar llmu Pendidikan, Psikoiogi Kependidikan, Bimbingan Konseling, dan Administrasi Supervisi Pendidikan."(APW)
FISE UNY TAMBAH 11 CADOS ' Fakultas llmu Sosial dan Ekonomi(FISE)UNY mulal 1
Agustus 2006 mendapat tambahan sebelas orang Calon Dosen (Cados). Penyerahan surat keputusan pengangkatan sebagai Calon Pegawal Negeri Sipil (CPNS) disampaikan oleh PR II UNY, Sutrisna Wibawa, M.Pd., di P3A1 UNY. Pengangkatan sebagai CPNS tersebut untuk mengisi formasi yang lowong pada tahun anggaran 2005. Setelah menerima surat keputusan pengangkatan
sebagai CPNS, 11 orang tersebut selanjutnya diterima secara resmi oleh Dekan FISE UNY, Sardiman AM., M.Pd., di Ruang Sidang Kartini FISE UNY.
Dalam pengarahannya Sardiman menandaskan, "Diterima sebagai CPNS merupakan bentuk ridha Allah, kehendak Allah, di samping usaha keras yang telah Anda tempuh. Proses seleksi yang cukup ketat dan Anda dapat diterima sebagai CPNS, Andalah yang bernasib balk. Nasib seseorang semuanya adalah kekuasaan Allah." Sardiman berharap, setelah bergabung dengan FISE
UNY para Cados dapat meningkatkan diri dan meningkatkan profesionalismenya. Peningkatan profesionalisme dapat melalui Pengabdian pada Masyarakat(PPM), maupun karyatulis ilmiah. Sebagai media untuk meningkatkan karya tulis ilmiah, di FISE UNY setiap Jurusan telah memiliki jurnal. Maka, jurnal-jurnal
| plnamaifl Agusl-Sept 2006
14
yang ada dapat dijadikan lading untuk berkarya. Selain itu, bagi Cados yang masih berpendidikan S-1, nantinya segera menempuh jenjang S-2, karena Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 mengamanatkan tenaga pengajar (Dosen) minimal harus berpendidikan S-2.Bagi yang telah berpendidikan S-2 dalam jangka waktu lima tahun ke depan diharapkan dapat melanjutkan studi ke jenjang S-3, karena yang masih muda seperti Anda memiliki kesempatan leblh luas. Para tenaga pengajar baru tersebut selanjutnya
ditempatkan pada jurusan yang sesuai dengan kualiflkasi pendldikannya. Secara rinci mereka adalah: 1) Amika Novl Yusita, S.E. (Jurusan Pendidikan Akuntansi), 2) Bambang Suprayltno, S.E. (Jurusan Pendidikan Ekonomi), 3) Grendi Hendiastomo, S.Sos. (Jurusan Pendidikan Sejarah), 4) Sudrajat, S.Pd. (Jurusan Pendidikan Sejarah), 5) Halili, S.Pd. (Jurusan PKn dan Hukum),6)Siti Umi Khayatun,S.Pd.(Jurusan Pendidikan Administrasi), 7) Mustofa, S.Pd. (Jurusan Pendidikan Ekonomi), 8) Diana Rahmawaty, M.Si. (Jurusan Pendidikan Akuntansi), 9) Peny Rahmawaty, M.Si. (Jurusan Manajemen), 10)Adi Cilik Pierewan, M.Si.(Jurusan Pendidikan Sejarah), dan 11) Nurul Khotimah, M.Si. (Jurusan Pendidikan Geografi).(poyo)
Berita
GANGGUAN ANAK KASUS Dl UB PLB
Foto: ratna
Foto: ratna
Masih dalam rangkaian kegiatan SP-4, Jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) FIP UNY
memberikan pelatihan 'penanganan anak berkebutuhan khusus' di Lab PLB, Kamis (10/8), dihadiri oleh dosendosen PLB, perwakilan dosen jurusan lain di lingkungan FIP UNY,serta beberapa mahasiswajurusan PLB. Sukinah, S.Pd., dosen PLB FIP,
menyampaikan materi tentang macam gangguan pada anak, kasus di Lab PLB. Selama ini, Lab PLB selain
difungsikan untuk belajar-mengajar, juga melayani masyarakat luas yang memerlukan layanan anak berkebutuhan khusus.
Dijelaskan Sukinah, yang harus diperhatikan pada hari-hari pertama menangani anak berkebutuhan khusus adalah; 1) Usahakan anak sudah berada di ruangan sebelum terapis datang, 2) Buat jam belajar yang menyenangkan dan menarik, 3) Berikan imbalan/pujian, 4) Modifikasi antara tugas dan belajar, misalnya dengan prasyarat jam belajar tahap pertama singkat antara 5-10 menit.
Masalah yang sering muncul antara lain: 1) anak menangis, ingin keluar, 2) Anak memperoleh gagasan merusak alat (mungkin kita berpikir anak sekedar menangis, namun bisa saja anak melawan dengan merusak alat yang ada. Anak berpikir, dengan merusak alat, maka proses belajar berhenti), 3) Tlngkatkan kepatuhan, misalnya anak tidak mau duduk, jangan mengalihkan perhatian dengan diseiingi memberikan mainan lain.
"Latihan awai yang bisa dilakukan memberikan perintah secara sederhana, misal: duduk,ambil, pegang, dan seterusnya. Semua perintah diucapkan lembut dan tegas, satu demi satu, dengan instruksi yang jelas dan konsisten, karena anak belum memahami konsep.
Jangan sampai satu perintah belum selesai dikerjakan anak, guru pendamping sudah beralih ke perintah lain lagi,"imbuh Sukinah.
Drs. Lasidjan Nur Priyanto,guru SLBN 3 Bantul, menyajikan "Analisis Kasus Pembelajaran Wicara bagi Anak Tunarungu Wicara". Orang dapat berbicara normal awai mulanya dari mendengar orang lain di sekitarnya. Selanjutnya, suara yang telah didengarkannya ditirukan secara berulang-uiang, demikian seterusnya sampai perkembangan bicaranya dianggap normal. Namun, tidak demikian halnya dengan anak yang mengaiami tuna rungu. Ketunarunguan menyebabkan anak tidak dapat mendengar suara-suara di sekitarnya. Akibatnya, anak yang mengaiami tuna rungu pada saat ^prelinguistik' akan mengaiami tuna wicara juga. Padahal anak membutuhkan alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga, yang disebut bahasa Ibu bagi anak tuna rungu adalah bahasa isyarat. Masalah akan timbul manakala seorang anak tuna rungu sebagai pengguna bahasa isyarat, harus berkomunikasi dengan orang yang bukan pengguna bahasa isyarat. Pelatihan wicara perlu diberikan kepada anak tuna wicara agar mereka memiiiki kesenangan menggunakan wicara, menyerap pesan dari orang lain, serta mengungkapkan pesan. Huruf yang bisa diajarkan pertama adalah huruf a dan p. Huruf a berlatih membuka mulut iebar-lebar, dan huruf p berlatih menutup bibir. Pada saat belajar usahakan siswa melihat ekspresi wajah dan mulut pengajar, imbuh Lasidjan. Alat yang dapat digunakan dalam belajar antara lain: cermin artikulasi, speech trainer, lilin, korek api, kapas, balon karet, bola pingpong, pias-pias gambar, pias-pias nama gambar, pias-pias kata,frase, dan kalimat pendek.(Ratna EW)
Agust-Sept200G | (IInamHia^I5
B erita
SERTIFIKASI:
SARANA MENINGKATKAN KUALITAS! Setelah cukup lama
dipertanyakan apakah
Menurut Zamroni, UUGD merupakan suatu ketetapan politik bahwa pendidlk adalah pekerja profesional, yang berhak mendapatkan hak-hak sekallgus kewajiban profesional. Dengan itu, diharapkan pendldik dapat mengabdikan secara total pada profesinya dan dapat hidup
sertlfikasi akan secara otomatis
layak dari profesi tersebut.
menlngkatkan kualitas kompetensi guru. Adakah
jaminan bahwa dengan memiliki sertlfikasi, guru akan lebih bermutu. Tidak .hanya perlu dana dan tenaga yang
Menyimak dari pengalaman pelaksanaan sertifikasi di berbagai negara, muncul pertanyaan, bagaimana agar sertifikasi bisa meningkatkan kualitas kompetensi guru. Jika gagal, mengapa sertifikasi gagal meningkatkan kualitas gum. Sertifikasi merupakan sarana atau instmmen untuk meningkatkan kualitas kompetensi
amat
guru. Sertifikasi bukan tujuan, meiainkan sarana untuk
melakukan sosialisasi Undangundang Guru dan Dosen
(UUGD), patut mulai
r'?;
Foto; witono
besar
untuk
melaksanakan sertlfikasi, tetapi juga karena bukti-bukti
mencapai tujuan, yakni keberadaan gum yang berkualitas.
hasil sertifikasi bervariasi.
Kegagalan dalam mencapai tujuan terutama dikarenakan menjadikan sertifikasi sebagai tujuan itu sendiri.
Di Amerika Serikat kebijakan sertifikasi bagi guru telah gaga! meningkatkan kualitas kompetensi gum, sebaliknya kebijakan yang sama telah berhasil meningkatkan kualitas kompetensi guru di Singapura dan Korea Selatan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Profesi Pendldik, Dirjen Peningkatan Mutu Profesi Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas, Prof. H. ZamronI, Ph.D., pada Seminar Nasional dengan tema 'Peran TeknologI informasi dan KomunikasI dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Sertifikasi Kompetensi Guru', yang diselenggarakan oleh Jurdik Teknik Elektro FT UNY
yang diikuti kalangan dosen,Kepala Sekolah,dan guru. Tampil pula sebagai pembicara dalam seminar
itu Prof. Dr. Soekartawi, Guru Besar Unibraw Malang, Dr. Joko Suthsno, Direktur Pembinaan SMK Ditjen Mandikdasmen, Kardiawarman, Ph.D., Staf Diijen PMPTK Depdiknas, Onno W. Purbo, Praktisi Tl, dan Prof. Dr. H. Sugiyono, Dekan FTUNY.
Bangsa dan Pemerintah Indonesia harus
senantiasa mewaspadai kecendemngan itu, jangan sampai sertifikasi menjadi tujuan. Oleh karena itu, semenjak awal harus ditekankan, khususnya di kalangan pendldik, gum, dan dosen, bahwa tujuan utama adalah kualitas, sedangkan kuallfikasi dan sertifikasi mempakan sarana untuk mencapai kualitas tersebut.
Praktisi Tl, Onno W.Purbo, menjelaskan, dengan semakin murahnya internet 24 jam,temtama didorong oleh berkembangnya RT/RW-net yang menggunakan Wireless di frekuensi 2.4Ghz, berbagai aplikasi Internet menjadi semakin menarik untuk digunakan. Yang membuat kagum peserta seminar, pada presentasinya Onno juga menampilkan berbagai gambar antena yang terbuat dari pipa pralon, wajan, kaleng biscuit, dan Iain-Iain yang bIsa dibuat sendiri tanpa hams mengeluarkan banyak uang karena bahan pembuatannya dari barang-barang bekas yangadadisekitarkita.(Wit)
UJIAN PENYESUAIAN DASAH DI UNY Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan naik pangkat karena penyesuaian ijasah harus memenuhi persyaratan lulus ujian penyesuaian kenaikan pangkat.
S.I.P., Heri Purwanto, S.i.P, dan Mugiyanto, S.I,P.; dari BAUK: Bayu Purbawan Hertanto, S.I.P,; darj FIK: Suroto, S.E.-; dari FIP: Jumrodah, S.T., Sugiri, S.I.P, Ratna Ekawati,
Dengan mengacu Peraturan Pemerintah {Ppj No. 99
S.I.P.; dan Suyanto, S.Pd.; dari FBS; Erika Rahayu, S.E.;
Tahun 2000,juga Keputusan Kepala BKN No. 11 Tahun 2001, dan Keputusan Mendiknas Rl No. 020 Tahun
dari FMIPA;Sugiyanto, S.T. Menurut Kepala BiroAUK, H. Sutrisna,SH, materi
2002, UNY melaksanakan ujian Penyesuaian Ijazah (PI), Senin-Rabu (7-9/8), di Gedung Rektorat UNY
ujian PI meliputi: Pengetahuan Umum dan Kebijakan Pemerintah, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Lantailll.
Administrasi Perkantoran, Tes Substantif, dan pembuatan makalah.(Natsir)
Ujian PI PNS tenaga Administrasi UNY kali ini diikuti oleh 12 orang peserta. Dari BAAKPSI: Suroto,
^ dfnamHia ^
16
Agust-Sept 2006
Berita
MALU MAS. BADAN SAYA GEDE Banyak alasan/kendala anak-anak tidak
bersekolah di sekolah formal,seperti SD/Ml,SMP/MTs,dan SMA/SMK/MA. Faktor ekonomi, misalnya orangtua tidak mampu membiayal anak, anak hams membantu orangtua di sawah, bekerja, dan sebagainya. Tidak sepenuhnya benar. Faktor kemampuan/kecerdasan berpikir anak, kemalasan anak. pengamh lingkungan/budaya/tradisi,atau tergiur tetangga, bekerja merantau? Tidak juga sepenuhnya benar.
Mahasiswa Universltas Negeri Yogyakarta (UNY) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun(KKN Wajar Dikdas9Tahun)di Kabupaten Kebumen mengungkap fakta di lapangan. Ada 30 orang mahasiswa UNY peserta KKN Wajar di Kabupaten Kebumen yang terbagi dalam tiga kelompok. Kelompok I di Kecamatan Alian, yaitu Fairuzul Mumtaz, Erna Kristianti, Unik KhumI, NumI Zullaifah, Nugroho Santoso, Wuri Dian T, Fajar Hariycno, Isti Chanah, Murtina, dan Yuyun Kumiati. Kelompok II di Kecamatan Pejagoan, yaitu Dhita Indah Rosari,Subekti WA,Leny Widia, DwiZunairoh, Nurhidayah, Hendriek Widhie, Adhi Kumiawan, Ana Setyaningmm, Gailh K, dan Imanuel Tekad. Kelompok III di Kecamatan Smweng, yaitu Dyah Dwi Setyorini, Arniaga, Karuna W, Sumartini, Ali Sofan, FIncha S, M. Sigit P, Kabul Tri H, Taryatman, dan Sigit Nugroho. Mereka berada di lokasi
KKN Wajar selama dua. bulan penuh (Juli-Agustus 2006), menemukan kenyataan kenapa di suatu. daerah/desa maslh ada saja anak tidak sekolah, putus sekolah SD,lulus SD tidak melanjutkan ke SMP/MTs. Ketika melakukan pendataan dan sekaligus pendekatan ke rumah-rumah warga, mahasiswa menemukan. seorang anak badannya bongsor (gede), tetapi la tidak sekolah. "Lho, dik kenapa tidak sekolah?" sapa mahasiswa itu. Sambil menunduk malu. si anak
menjawab," Malu, Mas, badan. saya gede, sedangkan teman-teman saya kecil-kecil." Menemukan permasalah anak seperti ini mahasiswa berbagi tugas, ada yang membujuk dan membesarkan hati agar anak mau sekolah, ada yang melakukan pendekatan kepada orangtua, ada yang berkoordlnasi dengan sekolah yang mau menerima. Dicapailah solusi, dengan pertlmbangan pihak sekolah yang akan dimasuki dan calon guru pemblmbing,anak yang bongsor tadi dimasukkan. sekolah ke kelas dua, dan ia mau.Jadllah ia siswa MTs. Mu'allmin Sruweng. DI lokasi lain ditemukan, seorang anak gadis
sekolah."lanjut'mBak KKN'."Ya, mau"jawab si gadis ifialu. "Oke, nanti sore ikut mBak ke kota bell seragam dan peralatan sekolah." Keesokan harlnya jadilah si gadis kecil itu sebagai siswa SDN Sidoagung Sruweng. Suatu. ketika, dalam kesempatan blncangbincang 'pendekatan' kepada anak yang dilihat dari penampiiannya sepertinya 'gigih dan iumayan kreatif, tetapi sudah tidak sekolah. Mahasiswa menemukan jawaban, ia tidak berminat meneruskan sekolah karena SMP (Negeri) yang ada. di desanya tidak ada aktivitas lain selain proses belajar mengajar (PBM) pada jam sekolah. Mencoba menemukan solusi masalah ini, mahasiswa KKN
mengadakan kreativitas seni di sekolah, berlabel merayakan HUT Rl, temyata ada antusias luar biasa dari
siswa-siswa sebuah SMPN di Pejagoan itu. Di Kecamatan Alian lain lagi permasalahan ketidaksuksesan penuntasan Wajar Dikdas 9Tahun. Medan berat di Alian, jarak antara desa satu ke desa lainnya jauh, berbukit-bukit, jalanan naik-turun, terjal, ■ tidak semua beraspal, dan sarana transportasi umumJ<urang memadai menjadikan tantangan tersendiri untuk penuntasan Wajar 9 Tahun.Sekolah yang ada(SMPN)hanya ada di kecamatan, jauh darijangkauan desa-desa.Anak sekolah dengan antarjemput oleh orangtua, dengan sepeda motor, ongkos pengeluaran untuk BBM tinggi. Dengan angkutan umum ,(angkudes)kendala waktu dan terbatasnya rute trayek, dan ongkos PP bisa puluhan ribu ruplah seharinya, apalagi - dengan ojek,ongkostidak tedangkau masyarakat. Solusinya untuk daerah Alian, mahasiswa
mengusulkan segera. dibuka SD-SMP Satu Atap, SMP Terbuka, dan Kejar Paket B. Memang, hal ini disadari oleh
pihak DInas Pendidikan Kabupaten Kebumen. Untuk biaya sekolah bisa dibebaskan (gratis) dengan dibebankan pada APBD, bahkan untuk bantuan perlengkapan sekolah dan seragam sekalipun. Tetapi untuk transportasi tidak mungkin di-APBD-kan, perbaikan sarana dan prasarana. j alan juga terbatasdan bertahap. Kabupaten Kebumen, Bupati Dra. Hj. Rustrlningsih, M.Si. berambisi, penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun di daerahnya harus selesal tahun 2008,setahun lebih cepat yang dicanangkan secara Nasional tahun 2009.
Gayung bersambut, obsesi "Bu Bupati" diapresiasi Ketua LPM UNY, Prof Dr. Burhan Nurgiyantoro dengan menerjunkan mahasiswa UNY untuk KKN Wajar Dikdas 9 Tahun di Kebumen.
Luar biasa perjuangan "Intelektual Muda
menginjak remaja sedang di rumah, sementara
Kampus Karangmalang" dalam 'membujuk rayu' generasi
teman/tetangga yang lain seusianya sedang sekolah."Dik, sedang llbur sekolah ya, atau sedang sakit, kok, tidak masuk sekolah." sapa mahasiswa KKN. "Tidak mBak, sudah tidak sekolah, tidak punya seragam."jawab si gadis kecil tadi. "Tapi mau sekolah, to, kalau punya seragam
sekolah karena tidak-ada dorongan dari orang lain yang mengajak. Terbukti, ketika didatangi mereka (anak-anak)
adik-adlknya untuk mau bersekolah. Anak tidak mau
antusias ingin sekolah.(Pra)
Agust-Sept 2006 ^ Olnamika
17
Berita
REKTOR KUNJUNGI KKN DI BANTUL Gempa, Rektor dan
seperti buku, bimbingan kepada para siswa, dan lain sebagainya untuk ikut meringankan beban dari warga masyarakat yang tertimpa gempa sesuai dengan
Pembantu Rektor 1, II,
kemampuanUNY.
Dalam rangka KKN
UNY Peduli
lll.Kepala LPM, Kepala
Kehadiran mahasiswa KKN PPL UNY ini
UPPL, beserta Pejabat UNY yang lain
Bambanglipuro BantuI,
diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman riii di lapangan, llngkungan masyarakat yang sedang terkena musibah, juga banyak membantu kegiatan yang sifatnya pembangunan fisik. Juga daiam rangka membangkitkan semangat para siswa supaya bisa optimal di daiam menempuh peiajaran, agar para siswa bisa bangkit
Sabtu (12/8). Dalam
kembali.Yang menyebabkan rasa nyaman Itu tidak serriata-
sambutannya dl SD
Negerl 2 Cepit Sewon
mata tersedianya kondisi fisik, tetapi penataan hati yang bisa diusahakan dengan sentuhan-sentuhan, dengan
BantuI Rektor UNY,
nasehat-nasehat,imbuh Rektor.
mengunjungidua lokasl pascagempa di Desa Cepit Sewon dan
Foto: natsir
Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., mengatakan, "Kalau kami mendengarkan dari Ibu Kepala Sekolah darl beberapa ha! yang sudah disampaikan, tentu kami Ikut merasa prihatin juga dengan kondisi yang menimpa, tidak hanya SD 2 Cepit tetapl juga yang lain. Perlu kami sampaikan sebelum KKN PPL ini diiakukan, kami dari UNY teiah meiakukan partisipasl untuk membantu dampak bencana yang terjadi di Bantui, bahkan tidak hanya BantuI tetapl juga dl daerah Jawa Tengah, khususnya Wedi dan Gantiwamo Kiaten."
Daiam kaitan itu UNY telah menyampalkan
bantuan berupa pengobatan kesehatan, alat-aiat tuils
UNY tidak hanya ingin memberdayakan mahasiswa dari segi pengetahuan dan keterampilan
mengajar saja, tetapi di samping mumpuni daiam hal ilmu mengajar, skill, juga sikap dan perilaku sebagai figur keteiadanan seorang guru. Ketika KKN PPL ini selesai,
diharapkan sekolah ini paling tidak sudah bangkit kembaii, lebih semangat lagi. Dengan semangat maka faktor pendukung lainnya akan bisa bermakna. Kepada para mahasiswa Rektor berpesan, waktu yang sangat terbatas ini digunakan untuk menyerap pengalaman di lapangan yang tidak akan didapatkan di bangku kuliah.(Lensaj
UNV BUTUH SATPAM PEREMPUAN "Saya ingin, ke depan di UNY harus ada satpamsatpam perempuan, biar ada kesejukan, gairah menjaga
kedisipilnan. Kalau poiisi punya PolisI Wanita (Poiwan), kenapa satpam di UNY di dominasi bapak-bapak?" tanya Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., pada acara Pembukaan Peiatihan Satpam UNY di Auditorium
UNY (31/7) yang diikutl 37 orang seiama dua hari (31/71/8). Materi peiatihan meliputi: tugas pokok satpam, pengamanan TKP, praktek Pasukan Baris Berbaris(PBB), praktek laiu lintas, dan praktek keamanan. Di samping Rektor, Pembukaan juga dihadiri oleh para Dekan, Kepala Biro,dan Kapoisek Bulaksumur.
Lebih lanjut Rektor mengatakan, satpam^ di Yogya orangnya lembah manah. Sebagai orang Yogya boleh lembah manah,tetapi sebagai satpam harus tegas,
disiplln, adil, tapi wajahnya simpatik, cukup bersahabat, dan jangan menyeramkan. "UNY merencanakan bahwa Oktober akan
dijadikan bulan tertib kampus, khususnya kampus UNY. Buian Oktober direncanakan ada tilang akademlk. Kaiau
18
I mmiKa ^
Agust-Sept 2006
mahasiswa/karyawan/dosen melanggar aturan yang sudah ditetapkan,direncanakan ada tilang,ada catatan khusus. Itu juga jadi dukungan tatkala mahasiswa akan diwisuda. Mahasiswa cumlaude, dilihat dulu ada tidaknya data tilang itu. Kalau menjadi karyawan berprestasi atau dosen teladan, ada tidak catatan tiiangnya. Karena itu, semua merupakan figur-figurketeladanan.''imbuhnya Cara yang demikian tidak bermaksud untuk mempersuilt dan merepotkan,justru melangkah ke depan. Terjadinya suatu lingkungan yang nyaman adalah karena adaketertiban.
Seiain tertib iaiu lintas dan parkir,juga diharapkan
adanya tertib perkuiiahan. Bagaimana supaya perkuliahan pada jam pertama bisa dipantau, kuiiah mulai jam 07.00. Nanti Tim Monitoring EvaluasI Internal (Monevin) dan Penjaminan Mutu akan diberdayakan. Tim ini menjadi prioritas pertama yang pada pengembangan itu ditekankan. Penjaminan mutu dan monevin juga merupakan bagian untuk mendukung ketertiban.(Wit)
Berita
ENGLISH JOURNAL CLUB
JURDIK MATEMATIKA UNDANG ELTl Jurdik Matematika FMIPA UNY mengadakan
kegiatan English Journal Club (EJC) yang berlangsung di Perpustakaan Jurdik matematika FMIPA UNY, Sabtu
Erlia Kurniasari dengan judul "Teaching Mathematics". Sesi kedua menampilkan Erni Widayati dengan "Semirings and Its Properties", Pariyatun dan Atang Supriyadi dengan "The
(23/9). Ketua Jurdik Matematika FMIPA, Djamilah Bondan WidjajantI, M.SI., dalam sambutannya mengatakan, kegiatan EJC sudah berlangsung sepuluh kali, diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kemahiran berbahasa Inggris para dosen dan mahasiswa. Selain itu, juga dapat mendekatkan hubungan antardosen. Mahasiswa tidak perlu malu-malu untuk berbicara, tidak usah
Steps of Lesson Study, Teacher Learn How to Improve
memperhatikan grammar-nya dulu, yang penting dapat berbicara denganlancar. Kegiatan berformat seminar yang menampilkan pembicara dari dosen dan sebagian besar mahasiswa ini terbagi atas tiga sesi. Dr. Hartono
Mathematics Education".
mengawalinya dengan "Bifurcation on An Autonomous First Order Ordinary Differential Equations:An Introduction", Siti Rohayah dan Ermy Kurniawati dengan "Math at home",dan
Instruction', dan Rumtini dengan "Scale of Measurement". Sesi ketiga menampilkan Pramlta Setyo Rahayu dengan
makalah berjudul "Golden Ratio", disusul Sari Noviana dengan judul "How to Improve Mathematics", FItrlyani dengan "Teaching with Training Methods", dan terakhir M.
Ridwan Aziz dengan judul "History of Mathematics in EJC ini mendatangkan pe-reWew Aris Wijaya
Murti (ELTl Yogyakarta) yang memberikan penilaian atas bahasa Inggris yang digunakan selama kegiatan
berlangsung, balk grammar maupun penulisannya dan bagaimana pengucapan dan penulisan dalam bahasa Inggris yang baikdan benar.(dedy)
PRODI PGSD DISERBU PENDAFTAR UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan PP Nomor 19 Tahun 2005, mensyaratkan bahwa guru SO harus berijasah S-1 atau D-4. Dalam upaya peningkatan
Karangmalang, UPP 1, dan UPP 2 FIP UNY. Pendaftar yang mendaftar melalui Dinas Pendidikan Kabupaten
mutu guru SD dari lulusan D-ll PGSD menjadi S-1 PGSD,
dilaksanakan di daerah tersebut. Soal dikirim dari UNY.
Fakultas llmu Pendidikan (FIP) UNY telah mendapat izin dari Dirjen Dikti untuk
Materi tes yang meliputi Matematika, IPA, IPS, PPKN,
Magelang, Purbalingga, Banjarnegara, dan Purworejo tes
Bahasa Indonesia, dan
dengan tanpa membatasi usia.^^^ S e I a i n' d i K a m p u s
-•
H pada kouta kebutuhan
Vj! daerah masing-masing.
^ Artinya, sebelum proses
^
- rekrutmen calon mahasiswa
f'
' baru, antara Pemda dan
\ \ \ ^\
'
UNY telah ada koordinasi
Ka ra ng m a I a n g, calon mahasiswa dapat mendaftarkan
\ \
mengenai kebutuhan calon
melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Banjarnegara,
Pehdaftar&n Pendaftar&n PGT PGTK^dan'RG§6-di>FIT UNY; ^ masing-masing. Diharapkan ^ - ~ priin- ratnfl sctolah mahasiswa lulus
tenaga pengajar di daerah
Purworejo, Purbalingga, Magelang,dan Klaten. Calon mahasiswa di lingkungan DIY dapat langsung mendaftarkan diri ke kampus UNY Karangmalang. Sebanyak 1.636 calon mahasiswa S-1 PGSD. 1.821 calon mahasiswa D-2 PGSD, 145 calon mahasiswa
dari PGSD/PGTK dapat
langsung terserap di lapangan kerja. Tes PGSD dilaksanakan secara serempak di UNY, UNS, UKSW, dan UNES, sehingga calon mahasiswa tidak mungkin mengikuti di dua tempat.(Ratna EW)
D-2 PGTK mengikuti tes tertulis di kampus UNY
Agust-Sept 2006 i UlnamlUa ^
19
PINI
MERAIH SEJAHTERA MELALUI PENDIDIKAN
DI DAERAH PASCA GEMPA" Oleh: Tuti Nurhayati^' (Baglan 1 dari 2 Tullsan) Pendahuluan
disebabkan oleh keadaan fisik, karena mereka tak mampu lagi bergerak cepat guna menghindar dari
Pada 27 Mei 2006 pukul 05.55 WIB di Yogyakarta
dan sebagian Jawa Tengah dilanda gempa dengan kekuatan 5,9 SR. Ketika itu banyak penduduk yang masih
runtuhan gedung,rumah,dan tempat berpijak saat Itu. 5.
Gedung sekoiah, sarana beiajar, dan prasarana
terlena dalam tidur dan sebagian lag! telah bangun untuk
pendidikan lain hancur dan rusak berat. Sangat banyak
melakukan aktivitas sehari-hari.
bangunan yang tidak mungkin digunakan lagi, sehingga kegiatan belajar-mengajar diselenggarakan di tenda-tenda padahai waktu itu mendekati berlangsungnya tes hasil beiajar (ujian sekoiah dan UNAS). Beberapa bagian dari bangunan rumah sakit dengan segala periengkapan operasionai pemeliharaan kesehatan masyarakat dan Puskesmas.
Belum semua orang dapat menangkap makna atas musibah yang terjadi itu. Apakah itu suatu iaknat untuk masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, ataukah merupakan suatu peringatan dari Tuhan Yang Maha Esa agar manusia melakukan instrospeksi diri. Yang jelas,
6.
gempa itu membuat Yogyakarta porak-poranda, sebagian besar Bantu! rata dengan tanah, ribuan orang meninggal
dunia, pun ribuan orang mendsrita iuka parah maupun
7.
Rumah tempat tinggal yang merupakan naungan
8.
keluarga daiam menjaiani kehidupan. Sentra produksi, pusat layanan publik, pabrik, dan
ringan. Di daiam Ai Quran SuratAI Baqoroh: 117 tersirat blla Tuhan menghendaki maka yang sudah menjadi kepastian Tuhan pun jadiiah. Tuhan mempunyai kuasa untuk mencipta, memelihara, dan meniadakannya. 'Kun
tempat usaha yang dikelola secara mandiri [home
Fayaqun maka segaianya akan terjadi'. Demikian pula, kuasa dan kehendakTuhan untuk memberikan cobaan.
Berbagai tempat di Daerah Istimewa Yogyakarta hancur. Kecamatan imogiri, Bambanglipuro, Tirtonirmolo, dan Kasihan Kabupaten Bantui merupakan daerah paiing parah dan banyak jatuh korban jiwa. Beberapa saatsetelah peristiwa gempa,di mana-mana yang terpampang di depan mata adalah jiwa-jiwa yang meregang dijemput ajal dan ribuan orang yang menderita secara morii maupun materiil. Selain ribuan korban manusia,juga ribuan rumah roboh dan rusak berat maupun ringan. Gempa pada hari Sabtu pagi tersebut menimbulkan kerusakan berbagai sendi kehidupan masyarakat, baiksarana maupun prasarana. Secara global, untuk kabupaten Bantui, pembangunan serasa harus dimuiai iagidarititiknol. ntik berat kehancuran dan dampak dari bencana aiam tersebutadalahsebagaiberikut 1. Berkurangnya sumber daya manusia karena meninggal, padahai merekaitu merupakan angkatan kerja produktif. 2. Anak-anak balita dan prasekolah, anak-anak yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak, SMP, SMA, dan perguruan tinggi yang merupakan kader penerus pembangunan turut menjadi korban, meninggal maupun iuka parah dan ringan. 3. Fenomena wajah-wajah kebingungan dari setiap orang dan keadaan yang paling menyedihkan bagi anak-anak dan keluarga yang dalam sekejap demikian banyak anak menjadi yatim, piatu, kehiiangan kakak, adik, dan anggota keluarga yang lain tempat berbagi kasih sayang dan tumpuan pengharapan. 4. Para iansia yang meninggal dan Iuka parah
20 ^dinanKKa| Agust-Sept 2006
9.
industry) dan berbagai usaha yang dikelola perusahaan swasta, BUMN, bangunan kantor, dan pusat iayanan masyarakatlainnya. Harta benda yang menjadi simpanan atau investasi pada saat-saat dibutuhkan sebagai tambahan
penghasilan guna menopang kebutuhan penghidupan keluarga. Jika dikiasifikasi, kerugian negara paling besar pada musibah di atas ada pada sektor pendidikan. Sangat besar dana yang telah dialokasikan untuk pembiayaan pendidikan, yang telah diserap untuk pendidikan SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi yang tidak dapat dihitung, musnah dalam hitungan detik. Demikian besar pula kerugian atas dana yang telah dikeluarkan untuk mendidik tenaga kerja melaiui jaiur pendidikan pintas pada baiai latihan kerja, kursus, pelatihan teknologi,dan sejenisnya. Pada sektor pendidikan npnformal, para
pengusaha swasta kehiiangan modal SDM yang telah diupayakan mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja lewat bengkei kerja dan model pelatihan lain kepada para karyawannya untuk kepentingan keberhasiian usaha yang dikelola secara mandiri. Banyak pengusaha swasta yang mendidik tenaga kerjanya untuk menjadi terampil dengan biaya sendiri guna mendukung hasil produksi yang memenuhi standar ekspor, contoh usaha konveksi, produksi gerabah, handicraf, patung kayu, bunga kering, mebei, dan kerajinan kuilt di Manding dan sekitarnya. Secara global home industry(W daerah Bantui dan sekitarnya merupakan nafas kehidupan bagi masyarakat, terutama tenaga kerja yang tidak dapatterserap dalam iapangan kerja formal. Seiain modal usaha, tempat usaha, tenaga kerja terdidik, tenaga terampil, dan tenaga serabutan, pengusaha juga kehiiangan pangsa pasar dari negara pengimpor hasil produksi dari Indonesia karena tak adanya stok barang yang
1PINI dapat dikirim untuk memenuhi permintaan konsumen luar
negeri. Untuk menumbuhkan dan membangkitkan kembali derap ekonomi dan pembangunan di daerah pascagempa, sangat dibutuhkan modal, tenaga kerja terdidik, tenaga pendidlk, kesempatan belajar, waktu belajar, dan tempat yang tersedia bagi usaha pembeiajaran dari awal lag!. Bukannya tidak mungkin bahwa angkatan kerja formal dan informal di berbagai sektor turut menjadi korban dan masuk data korban yang meninggal jika melihat situaslnya yang demikian parah.
Pendldikan Menjadi Tanggung Jawab Masyarakat Mempelajari peta daerah musibah, praktis pendidikan merupakan skala priorltas yang harus menjadi perhatian guna mewujudkan kebangkitan kembali sistem perekonomlan dan kehidupan soslal selaras dengan citacita masyarakat Indonesia pada umumnya, yaitu suatu tatanan masyarakat yang maju dan berkembang, terdidik, dan bercita-cita luhur untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur dan dapat mengikuti perkembangan dunia global saat ini. Untuk kepentingan dan keberhasilan cita-cita tersebut, tentu tidak semudah membalikkan telapaktangan seteiah melihat sarana dan prasarana yang hancur dan sangat sulit untuk dikals dan dipilih untuk digunakan lagi. Maka,diperiukan suatu "pendidikan aiternatif sederhana dan merupakan jalan pintas yang dapat dilaksanakan pada jangka waktu tertentu (darurat dan dalam kurun waktu yang tidak begitu lama sebelum segalanya tertata kembali). Berbagai pemikiran untuk mewujudkan pendidikan aiternatif bagi daerah yang diianda bencana aiam sebagai berikut.
1.
Mengadakan kerjasama dengan iembaga terkail, di antaranya Departemen soslal, iembaga kependudukan, Dinas Pendidikan Kabupaten dan Propinsi, Iembaga pendidikan atau perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri, untuk penyeienggaraan pendidikan, rencana peiaksanaan,tempat,waktu, dan SDM pendamping, dan penyediaan dana untuk membangun prasarana secara kiiat meskipun beium permanen. Bantuan dari donatur iuar negeri, seyogianya diwujudkan dalam bentuk sarana dan
prasarana pendidikan yang tersedia secara cepat agar
dapat segera digunakan, sedangkan untuk tenaga pendidik sedapat mungkin diusahakan tenaga iokal agar peserta didik dari anak-anak sampai dewasa dan
pendidikan masyarakat umum tetap dapat mempertahankan nilai kultur budaya setempat. Untuk kepentingan itu, Pemerintah Pusat dapat meiakukan kerjasama dengan UNESCO. WHO, UNICEF. ILO, dan iembaga lainnya sesual dengan tanggung jawab badan dunia yang disepakati oleh para anggotanya. 2. Mengadakan musyawarah secara tepat dan konkret untuk meiakukan pembeiajaran sehingga ditemukan metode yang dapat diterima oleh siswa dan pendidik dengan melihat situasi dan kondisi setempat dan situasi psikoiogis peserta didik.
3. Tempat yang dipilih untuk penyeienggaraan
pendidikan hendaknya daerah aman meskipun beium dapat dikatakan nyaman.
4. Meiakukan pendekatan persuasif untuk meraih kepercayaan dan meyakinkan masyarakat bahwa belajar tidak selamanya harus menempati tempat yang representatif.
5. Mengadakan pemiiahan atas siswa didik dengan membedakan usia prasekolah, sekoiah, dan
pendidikan untuk masyarakat umum di iuar sekoiah
formal,' yang bertujuan: a) untuk mempermudah pemberian materi sesuai kelompok masing-masing, b) untuk menyesuaikan tempat dan kondisi masyarakat sekeliiingnya, dan c) akan mempermudah penyerapan bahan yang diajarkan waiaupun semuanya dalam keadaan darurat atau sementara.
Metode yang diterapkan disesuaikan dengan tataran usia masing-masing anak. Untuk anak berusia 2- 4 tahun dapat dikelompokkan siswa Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), adopsi dari sistem pendidikan yang dikembangkan di masyarakat Kota Yogyakarta bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu untuk melimitkan perbedaan status dengan anak-anak orang kaya yang biasanya daiam usia dini teiah dimasukkan play group, sehingga mempunyai bekal yang cukup untuk memasuki Taman Kanak-kanak). Metode pembeiajaran yang diberikan pada PAUD adaiah program bermain dan belajar, menyanyi dan pengenaian bendabenda, pengenaian warna dan pengenaian oiahraga permainan. Bagi anak-anak prasekolah atau usia 4 - 5 tahun,
poia yang diterapkan adaiah belajar dan bermain. Hampir sama dengan
PAUD, namun ditingkatkan sedikit demi
sedikit dengan jalan pengenaian huruf dan angka, belajar merangkai kata, membaca, dan menanamkan nilai
kedisiplinan. Mulai dari balita iniiah dapat dibangun budaya baca sejak dini. Jika sejak baiita sudah dibiasakan mengenal huruf dan kata, gambar-gambar yang menarik, buku cerita, atau yang sejenisnya, anak akan terangsang untuk mengetahui atau ingin dibacakan oleh orang-orang yang berada di sekitamya. Dewasa ini sudah banyak majalah dan buku untuk PAUD dan prasekolah.
Manfaat yang diperoieh selanjutnya adaiah tumbuhnya generasi yang suka membaca.Apabiia kegiatan membaca teiah menjadi kebutuhan pokok anak sehari-hari, pada saat memasuki bangku sekoiah anak dengan mudah dapat menyerap pengetahuan yang diberikan oleh guru di keias. Membaca adaiah pintu gerbang untuk mencapai sukses belajardan proses aktuallsasi diri. Poia pembeiajaran untuk anak-anak usia sekoiah
yang berusia 6 -12 tahun (kelas 1 - 6) sama dengan yang diterapkan pada SD pada umumnya,tetapi tidak harus sama persis ketika mereka berada dalam sekoiah formal. Yang pasti, poia pendidikan untuk anak-anak korban bencana
alam harus dibedakan dan mereka mendapatkan periakuan khusus dalam jangka waktu tertentu sebeium keadaan normal kembali.
Beberapa aiasan mendasar yang harus diperhatikan oleh para pendidik yang diteijunkan di daerah bencana sebagai
Agust-Sept 2006 i (MaI 21
aPINI berikut.
kerja dan membangkitkan gairah kerja yang terampas oleh
1. Fungsi utama dari pendidikan alternatif di daerah
keadaan tiba-tiba dan di luar dugaan. Pola pendidikan ini
bencana adalah menghilangkan gangguan kejiwaan
dimaksudkan untuk memberikan bekal keterampilan
yang disandang siswa (stres, depresi, dan gangguan kejiwaan lainnya) dengan jalan memberikan metode
teknologi tepat guna, kewirausahaan, dan sejenisnya guna
relaksasidan hiburan.
2.
Memberikan kekuatan hati dan memberikan
ketenangan jiwa atas rasa kehllangan yang diderita karena ditinggal orang tua, saudara, adik, kakak, dan orang-orang sekitar yang pemah hidup bersama dalam llngkungan keluarga, tetangga, maupun teman sepermainan.
membangkitkan semangat berkarya dan berusaha bagi masyarakat umum dan tenaga kerja produktif. Di samping mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, masyarakat juga mendapatkan pengalaman baru karena memperoleh pendidikan yang sebelumnya tidak pemah dibayangkan, seperti anak-anaknya yang mengenyam pendidikan formal.
Pada 1960-an pemah diselenggarakan sekolah
3. Pada suasana dan waktu yang penuh kedukaan ini
masyarakat dengan materi pendidikan keterampilan, seperti
peran ustad,guru agama,dan pemuka agama sangat
membuat kecap, memproduksi guia Jawa, dan kerajlnan tangan, sebagai percontohan pendidikan masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta yang waktu itu menumpang di SD I Tegalrejo Yogyakarta. Hadimya sekolah untuk masyarakat di daerah bencana ini selain menambah keterampilan juga menghilangkan rasa jenuh, frustrasi,
membantu untuk memberikan rasa tenteram dan
menumbuhkan keyakinan dan keikhlasan bahwa keluarga dan handai taulan yang mendahului menghadap Sang Khaliq merupakan takdir Tuhan yangtakdapatditoiak. 4. Tenaga kesehatan, paramedis, dan dokter, juga ahli psikologi anak, psikologi remaja, dan pslkologi orang tua guna memberikan terapi kesehatan jiwa bagi para korban.
5. Apablla suasana sudah reda, proses pembelajaran baru dapat dimulai. Materi pelajaran yang sama dan dapat diberikan untuk balita serta kelompok umur SD kelas 1 - 6 adalah pendidikan moral melalul metode bercerlta.
Metode ini mengandung pesan moral yang
disampaikan lewat cerita dan bacaan yang di depan siswa diiakukan dengan intonasi dan gaya bahasa yang menank agar anak-anak yang mendengarkan tidak merasa jenuh. Pada tahapan Ini anak-anak diarahkan untuk mencermati cerita yang disampaikan. Materi cerita yang baik harus mengandung kejujuran, menghormati hak orang lain, gotong-royong, ikhias membantu sesama, reia menunggu giliran pada kesempatan berinteraksi dengan orang lain, dansebagalnya.
Pada kesempatan lain anak dipancing untuk
belajar menceritakan kembali cerita yang pemah didapatnya. Pada saat yang berbeda pula anak-anak dimintai pendapatnyatentang topikyang pemah diceritakan sebelumnya. Peran timbal balik antara anak didik dan pendidik dalam sekolah darurat atau di tempat penampungan akan membuat suasana belajar menjadi hangatdan menarik. Setelah alternatif 1 - 5 dapat teriaksana, barulah anak didik diberi materi pembelajaran di dalam
kelas seperti blasanya sebelum terjadi gempa. Waktunya diatursedemiklan rupa dengan mempertimbangkan situasi,
kondisi,dan kemajemukan anak didik yang temyata berasal
kesal,dan bingung. Sarana untuk memberikan kegiatan kepada
masyarakat umum di luar kelompok masyarakat yang masih. mengikuti pendidikan formal adalah penyedlaan bahan bacaan yang mengandung ilmu pengetahuan terapan, buku pendidikan agama, dan bahan bacaan yang bersifat rekreatif, yakni novel, roman sejarah, cerita rakyat, dan buku-bukufiksi yang lain.
Pada situasi seperti itu, pendidikan teknologi terapan sangat bermanfaat untuk dikembangkan. Sistem pendidikan untuk masyarakat umum ini membutuhkan peran dari Departemen Sosial, Departemen Perindustrian dan Perdagangan,serta InstansI terkait. Meialui modal usaha dan pendidikan teknologi tepat guna, masyarakat dibawa untuk kembali merajut dan memperbaiki situasi perekonomian secara bertahap. Lahan kerja, lahan usaha, dan tempat kerja yang hilang dapat diusahakan kembali melalul bantuan Pemerintah, donatur, danrelawan.
Belajar mengukir, menganyam, membuat tahu, tempe, kerajinan tangan, membuat gerabah, membuat bunga kering, patung kayu, dan aneka produksi kerajinan yang lain patut diusahakan lagi seperti sebelum bencana. Jika pembimbing dan tenag& pembina untuk pekerjaan yang berhubungan dengan keterampilan masih belum memadai, kewajiban Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Departemen Tenaga Kerja, serta Badan Usaha Kecil dan Menengah untuk mendatangkan tenaga pelatih beserta alatalat yang dapat digunakan sebagai modal kerja. Penyedlaan modal kerja ini sangat diperlukan agar mampu berkarya dan berbagai kegiatan yang menunjang bangkltnya perekonomian seperti sedia kala.
dari berbagai status sosial masyarakat.
1)Juara II Lomba PustakawanTeladan TIngkat Propins DlY.i Pendidikan Umum untuk Masyarakat di Daerah Bencana
Penyelenggaraan pendidikan untuk masyarakat ini dimaksudkan sesegera mungkin menclptakan lapangan
| Agust-Scpt 2006
22
diedit kembali disesuaikan dengan gaya selingkung PewaraDlnamikaUNY).
2)TutiNurhayati,Pustakawan UPTPerpustakaan UNY.
1PINI MENYOAL AKUNTABILITAS PENDIDIKAN BESERTA RESIKONYA Oleh: Bambang Subali*) masa studinya menjadi 3 tahun 10 bulan. Jadi, hanya karena terlambat mendaftar 1 hari, ia mendapatkan akibat
Pendahuluan
Salah satu keberhasilan sistem pendidikan adalah
dilihat dari sisi akuntabilitasnya. Berbicara akuntabilitas berarti berbicara seberapa jauh hasil yang dicapai dibanding dengan kriteria. Tanpa disadari apa yang ditetapkan dalam peraturan akademik Universitas Negeri Yogyakarta(UNY)kurang sesuai dengan harapan yang diinginkan. Tentang Konversi Skor Sebuah contoh yang layak dicermati, konversi skor yang diperoleh mahaslswa menjadi nilai yang berupa hurufdan kemudian dikonversi lag! menjadi nilai saat penghltungan
indeks prestasi (IP) temyata mengandung kesesatan dalam konteks akuntabilitas. Contoh di bawah ini menarik untuk
diperhatikan. i^lbiflah
NilalNoyD
Nilai Suto
!KS
PSutO
PNoyo
Angka
Konversi
Hmd
Angka
Konversi
Hunrf
Kotversi
Kanvetsl
i.b!ema}3 tear
7,0
21
B-
W
19,8
B-
8,2
825
%ikaD3S3
7,0 7,0
14
B-
132 132
53
8-
6,6 63
B-
14
6-
53
55 53
7,0 7,0
14
BB-
132 132
B-
14
6,6 6,6
S3 53
53 55
3025 ns
3025 2.75
CntsDasa
tenLhun
'AjUogi
2
B-
Bratcri IIMAH
11
P
77
723
7.0
6.6
bertambahnya lama studi sampai 1,5 bulan. Dari sudut pandang akuntabilitas, lama studi 1,5 bulan bukan angka yang kecil. Kalau perhitungan tersebut dikaltkan dengan mahaslswa itu berprestasi dengan pujian, manakala ia 4 tahun dihitung berdasarkan tanggal ketika nilai
diserahkan ke bagian akademik, maka ia menjadi tidak iuius dengan pujian diakibatkan yang bersangkutan belum diyudisium. Dapat pula, karena ia tidak dapat mengikuti yudislum pada bulan itu. Padahal, sebelum mahaslswa mengikuti ujian skripsi, semua nilai sudah diperhitungkan dan
memenuhi persyaratan untuk lulus manakala ujian skripsinya lulus. Jadi, begitu mahaslswa memperoleh nilai; sebenamya secara hak ia sudah lulus dalam menempuh program. Namun, akibat peraturan yang kurang mendukung, mahaslswa menjadi dirugikan. Kadang-kadang pula, pejabat malah melihat dari sisi lain yang seolah-olah menguntungkan mahaslswa, padahal
sebenamya merugikan. Misalnya,jika peristiwa itu terjadi pada bulan bersamaan mahaslswa harus membayar uang kuliah, pejabat yang bersangkutan mengatakan, "Kan mahaslswa untung, karena,walau belum yudislum, mahaslswa sudah tidak
perlu membayar lagi." Dari sisi mahasiswa, ia kehiiangan kesempatan yang sangat berharga, yakni tidak dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi ketika dalam kurun
Secara tidak sadar IP Suto diturunkan hingga sama dengan IP Noyo karena semula IP Suto berdasarkan nilai sebelum dikonversi ke humf(7,0) lebih besar daripada
IP Noyo (6,6) dan setelah dikonversi ke dalam huruf, kemudian dikembalikan ke angka, menurut aturan yang ada di Peraturan Akademik, IP Suto sama dengan IP Noyo, yakni2,75. Terkait Lama Stud!
Dalam hal perhitungan lama studi demiklan pula. Dinyatakan dalam Peraturan Akademik bahwa mahaslswa dinyatakan lulus sesuai tanggal yudislum. Dan, yudislum dilakukan oleh Dekan pada akhir bulan. Jika seseorang
sudah menempuh ujian skripsi dan sudah memperoleh nilai dari dosen penguji pada 16 Mei 2006 misalnya, sementara itu batas pendaftaran yudislum adalah 15 Mei, maka ia harus mengikuti yudislum pada bulan Juni 2006. Karena dilakukan pada akhir bulan, maka ia baru dinyatakan lulus pada 30 Juni 2006 saat dilakukan yudislum. Berarti, mahaslswa itu mengalami penambahan lama studi 1,5 bulan. Jika awal studi dihitung mulai 1 September 2002 dan mahaslswa itu dinyatakan lulus pada 16 Mei 2006 (sesuai dengan nilai yang disetorkan oleh dosen penguji), maka ia memiliki lama studi 3 tahun 8 bulan 16 hari. Jika ia dapat mengikuti yudislum pada 31 Mei 2006, maka ia memiliki lama masa studi 3 tahun 9 bulan. Tetapi, karena ia baru dapat mengikuti yudislum pada 30 Juni 2006, maka lama
waktu tersebut ada penerimaan pegawal baru misalnya. Menunda Yudislum
Rasanya iebih lucu lagi, ketika ada fakuitas
mengambil kebijakan yang sama sekali tidak bijaksana, yakni menunda yudislum ke bulan berikutnya hanya karena pada bulan tersebut ada penyeienggaraan wisuda. Sungguh na'if, karena kebijakan yang diambil justru bukan kebijakan yang populls dan justru merugikan lembaga maupun mahasiswa. Penutup Masih banyak praktik pada lembaga UNY tercinta ini yang kurang mendukung kepentingan mahasiswa pada saat mahasiswa menempuh ujian skripsi. Ada dosen sebagai Ketua
Penguji Skripsi justru memberikan pertanyaan panjang lebar, sehingga Penguji Utama seolah-olah hanya sebagai pelengkap. Dalam hal ini apa artinya Penguji Utama.Ada puia, yang menjadi Sekretaris Penguji Skripsi selalu Kaprodi/Sekjur,
sehingga seolah-olah menjadi penghasilan tambahan bagi yang bersangkutan.
Harapannya, tulisan kecil ini dapat ditangkap dan atau ditanggapi secara positif demi kemajuan lembaga UNY tercinta, amin.
Drs. Bambang Subali, M.S. Staf Pengajar pada FMiPA UNY, sedang menempuh studi S-3 pada PPs UNY.
Agust-Sept 2006 ^
23
Bunga Rampai
AKANKAH TSUNAMI DATANG
UNTUK KEDUA KALINYA? Oleh: Bertiani Eka Sukaca *) Tak terasa, dua tahun lamanya bencana
tsunami tergambar di benak kita. Sisa puingpuing akibat bencana luapan air yang
Gempa yang iebih dahsyat pun kembaii terjadi pada 19 Juil 2006, tepatnya di sekitar kawasan Cilacap dan Pangandaran. Gempa
mengguyur kota Aceh itu masih bisa kita
berkekuatan sekitar 6,2 SR ini menewaskan
rasakan. Di antaranya desah tangis saat terjadi
ratusan orang dan merusak daerah sekitar pantai. Warga memang sempat panik oieh adanya geiombang tsunami di sana. Tetapi, mereka sekarang mungkin sedikit-iega sebab air pasang sampai sekarang hanya beberapa meter saja dari iaut. Tidak seperti yang terjadi di NAD yang menewaskan ribuan orang. Waiaupun, kerusakan yang terjadi akibat gempa ini pun cukupbesar. Kerusakan yang terjadi di wiiayahwilayah itu memang sangatiah besar. Kerusakan itu tidak hanya berakibat secara material saja, tetapi ketakutan yang luar biasa dari penduduk pasca bencana itu masih amat dirasakan. Di samping, gempa susulan ternyata masih saja terjadi pasca gempa itu. Hai itu tentu saja
bencana itu belum terhapus dari memori kita. Bencana itu serasa akan selaiu menghantui kita karena kita tidak tahu apakah iempeng-lempeng benua itu akan bertabrakan lagi satu dengan yang iain. Yang kita tahu sekarang hanyaiah bahwa lempeng senantiasa bergerak seiama 17mm per tahun.Akankah tsunami mengguncang dunialagi? Tepat 26 Desember 2004 laiu bencana tsunami teiah meiulunlantahkan NAD. Hal itu
tentu menjadi momentum sejarah yang sangat berkesan sepanjang abad ini. Kota yang dianggap 'keramat' itu justru menjadi tempat p^ringatan Tuhan yang terbesar pada dekade terakhir ini. Karena, di samping kita tahu banyak terjadi konfiik di kota itu, ternyata di sana juga tempat berdirinya pabrik sesuatu yang berlabei "haram".
Nama Serambi Mekkah yang dianggap sakral itu tak dapat dipertanggungjawabkan iagi
kesuciannya dari kemaksiatan. Banyak juga dari m^reka yang memanfaatkan lahan kosong untuk budidaya pohon-pohon ganja yang notabena dilarang oieh Undang-undang. Malahan, banyak dari mereka yang ingin memisahkan diri dari NKRi.Apakah Itu akibat dari semua kelaiaian kita dulu?
Seharusnya, bencana yang teiah menghancurleburkan NAD ini dapat kita ambii hikmahnya. Tetapi, ternyata bencana gempa yang mirip dengan bencana di Aceh itu terasa kembaii melanda Yogyakarta dan sekitarnya, tepatnya pada 27 Mei 2006 yang laiu. Gempa berkekuatan 5.9 SR ini mengguncang yogyakarta, yang konon berpusat di dekat Kabupaten Bantu). Entah mengapa bencana itu meianda wllayah yang mayoritas penghuninya adaiah para pendatang dari berbagai daerah. Yogyakarta merupakan sumber ilmu dan terkenai dengan predikat sebagai kota pendidikan. Tetapi, pada kenyataannya para penghuni kota ini banyak meiakukan hai-hai yang menyimpang dari ajaran agama. Sebagian dari mereka teiah melaksanakan program "samen leven" yang jelas-jelas melanggar norma agama maupun masyarakat.
24^ fl naraOfa ^
Agust-Sept 2006
membuat trauma yang berkepanjangan bagi sebagian penduduk yang terkena bencana. Sebenarnya biia kita teiaah iebih ianjut, kita seharusnya iebih takut kepada Sang
Pencipta yang teiah menciptakan kita daripada air atau pun gempa yang sebenarnya bisa bersahabat dengan kita. Kenapa kita harus takut
dengan bencana gempa dan tsunami yang sesungguhnya itu merupakan peringatan Tuhan kepada kita? Sangat disayangkan hai itu tidak menjadikan diri kita iebih bermorai, justru membuat akhiak kita semakin menjadi-jadi. Hai itu ditandai oieh adanya upaya penimbunan bantuah-bahtuan secara iiegal, akibatnya bantuan-bantuan itu tidak terdistribusikan ke
daerah-daerah atau peiosok-peiosok yang seharusnya berhakmenerimanya. Akhlrnya, kemungkinan pahit yang akan terjadi manakaia kita tidak tanggap dan tidak peka terhadap kejadian-kejadian seperti itu, tidak mustahii tsunami itu pun akan datang iagi. Tinggai diri kita yang akan memiiih, taat kepada Tuhan dengan sebenar-benartaat, atau bencana itu biarkan datang iagi, bahkan iebih dekat dan mungkin Iebih hebat daripada yang diperkirakan orang.
I BertianiEka Sukaca, mahasiswa FiP UNY.
VIRUS ITU BERNAMA TV Oleh: Wedho Chrisnarno *) Sepuluh stasiun televisi swasta nasional saat ini mengharu-biru, membius, dan nyaris menenggelamkan alam bawah sadar kita. Stasiun televisi, sebagaimana industri media lainnya, benar-benar menikmati berkah adanya kebebasan pengelolaan media massa pascareformasi. Slapa yang diuntungkan dan siapa dirugikan, agaknya sudah tidak penting lagi untuk diperdebatkan, karena yang berlaku dalam
dunia
industri
adalah
mengeksploitasi berbagai sumber daya untuk mendapatkan keuntungan material sebesar-besarnya. 'Syahwat kapitalistik' semacam ini barangkali yang menafikan idealisme dan haklkat media televisi sebagai sumber Informasi dan berita (fo inform), fungsi pendidikan (fo education), dan fungsi hiburan (to entertainment). Televisi sudah menjadi realitas hidup masyarakat. Stasiun televisi berpijak pada bisnis dan idealisme, dan tidak mudah menjalankan idealisme itu' (Ishadi, 2005). Apa yang dkatakan oleh pakar komunikasi dan Direktur Trans-TV ini barangkali sebuah keputusasaan dari seorang Idealis, tapi terkurung dalam rimba bisnis media yang amat kompetitif. Angka-angka hasil survey perolehan banyaknya penonton terhadap program acara tertentu {rating) menjadi 'berhala' bagi para pengelola media televisi. Sebuah program acara, semakin banyak penontonnya, akan makin mendatangkan iklan, dan ini berarti keuntungan besar bagi stasiun TV. Tidak peduli acara tersebut bermutu atau tidak. Masa bodoh acara itu
meracuni pemirsa atau tidak. Dikatakan bermutu tentu jika acara tersebut mampu memberikan
nilal-nilai
kebaikan
dan
peningkatan kualitas hidup, bukan sekedar tayangan dramatik yang akhirnya membuat penonton meniru-niru apa saja yang ada di TV.
'Sebagai media informasi televisi memiliki kekuatan yang ampuh {powerfuH) untuk menyampaikan pesan dan mengubah
perilaku, karena media ini dapat menghadirkan pengalaman yang seolaholah dialami sendiri dengan jangkauan luas dan dalam waktu yang bersamaan'(Anwas, 2002). Beraneka macam program acara televisi saat ini bisa kita tonton di rumah.
Informasi berita dunia dan siaran langsung olahraga merupakan tayangan yang cukup memiliki rating tinggi. Bagi mereka yang menyukai siaran rohani, bisa melihat ustadz favoritnya secara live di TV. Penggemar filmfilm box-office Hollywood tidak perlu susahsusah ke gedung bioskop. Apalagi ibu-ibu rumah tangga penikmat setia sinetron dan gosip artis, televisi menyediakan ruang dan waktu cukup banyak untuk menguras air mata haru kaum hawa. Bahkan bagi mereka yang menyukai dunia /c/en//c (supranatural), terdapat beberapa program siaran, baik berupa sinetron maupun kemasan dalam bentuk reality-show dengan nuansa klenik. Sementara itu, program untuk anak-anak, meskipun tidak banyak, menjadikan televisi sebagai sebuah panggung tontonan yang variatif sekaligusmenghibur. Anak-anak merupakan segment pasar yang cukup diperhitungkan oleh pengelola stasiun televisi. Celakanya, tidak semua program acara anak-anak di televisi benar-benar pantas ditonton oleh anakanak. Banyak film animasi (kartun) dan sinetron anak menggunakan dialog dan adegan yang tidak sesuai dengan tingkat usia mereka.'Sudah banyak hasil penelitian menyebutkan, siaran televisi mempunyai dampak buruk terhadap perkembangan perilaku anak. Di antara pengaruh buruk tersebut antara lain: berbagai film kartun kerap menampilkan adegan kekerasan dan jorok. Akibat lebih jauh dari tontonan itu adalah meningkatnya perilaku agresif, hilangnya kepekaan sosial, dan prestasi akademik menurun. Dan, yang lebih berbahaya adalah munculnya anggapan bahwa segala persoalan hanya bisa diselesaikan lewat kekerasan' (Wahyudi,
Agust-Sept| 2006
25
Bunga Rampai
2005). Kekhawatiran terhadap serbuan arus informasi dan hiburan lewat media TV
saat in! telah menemukan jawabannya. Banyak anak kita yang mengidentifikasikan perilaku dan gaya hidupnya seperti apa yang mereka tonton di TV. Mereka berpakaian ala tokoh favoritnya di film TV, mereka
makan
camilan
dan
minum
minuman seperti yang ada di ikian TV. Bahkan, anak-anak sekarang iebih pintar memiiih barang dan bisa membedakan antara sepatu yang asii seperti di TV dan yang paisu. Pada tingkatan periiaku konsumtif semacam itu, mungkin bagi yang berduit masih beium merepotkan. Tetapi, bagaimana jika orang tua dihadapkan pada kenyataan, bahwa anak-anak kita menjadi amat masa bodoh terhadap iingkungannya, termasuk terhadap orang tuanya sendiri. Reran orang tua terabaikan sebagai akibat teievisi telah memberikan banyak hai kepada anak-anak kita. Bagaimana jika sifat agresif kemudian berujung pada periiaku distruktif dan melawan normanorma sosial. Di sebuah sekolah 'SMU' di
Coiorado Amerika Serikat, misalnya, pernah terjadi pembantalan yang diiakukan oleh seorang siswa terhadap beberapa temannya. Para pakar dan akademisi mencurigai periiaku sadis ini dipengaruhi oleh tayangan kekerasan di TV dan game. Lebih khawatir iagi jika anak-anak dibiarkan ieluasa nonton teievisi dan bebas
memiiih acara yang disukai, termasuk program acara yang seharusnya hanya untuk orang dewasa. Untuk mengurangi rasa bersalah, beberapa stasiun teievisi memang telah mencantumkan title yang dapat kita lihat di sudut atas iayar teievisi: SU (semua umur), dewasa atau 17 + (hanya untuk penonton dewasa), BO (bimbingan orang tua), artinya ketlka anakanak menonton periu didampingi orang tua. Pernahkan kita memperhatikan tulisan kecii di sudut iayar TV tersebut sebagi sebuah peringatan dini. Di antara orang tua hanya sedikit yang menyadari bahwa apabiia tidak pandai memiiih tayangan teievisi, kita seperti memelihara virus di rumah sendiri,
26^ dlnamlSa I Agusf-Sept 2006
di ruang keiuarga,dan bahkan di kamartidur. Sebentar saja kita iengah, ancaman terhadap moraiitas dan kecerdasan anakanak kita menjadi taruhan. Memang tidak mudah meiindungi keiuarga kita dari tayangan-tayangan buruk di TV. Kita tidak mungkin mematikan TV, apalagi menyingkirkannya dari rumah. Karena, untuk masyarakat menengah ke bawah, teievisi adaiah satu-satunya hiburan di rumah yang paling murah-meriah.TV sudah menjadi kebutuhan hidup, bukan iagi gaya hidup. Faktanya, banyak puia informasi dan tayangan-tayangan bermanfaat, sekaiigus dapat dijadikan sebagai hiburan di tengah himpitan hidup. Layaknya virus penyakit, Jika ketahanan tubuh kita lemah, maka virus itu
akan semakin menggerogoti tubuh kita. Demikian hainya, ancaman tayangantayangan buruk di TV pada anak-anak. Sudahkah para orang tua memberikan perlindungan cukup dari serangan virus TV. Bagi orang tua yang seharian sibuk dengan pekerjaan dl iuar rumah, hampir bisa dipastikan tidak bisa mendampingi anakanak ketika menonton TV. Yang paling penting, barangkaii, membekali anak-anak dengan pemahaman tentang baik dan buruknya sebuah tayangan teievisi. Anakanak juga harus dibiasakan berani bertanya tentang berbagai hal yang mereka lihat di TV. Jika kemajuan teknologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita, maka piiihannya akan suiit. Menerimanya dengan berbagai konsekuensi, atau reia menjadi manusia primitif dengan peradaban terbelakang. Jika teknoiogi teiah mampu merebut anak-anak dari pangkuan orang tua, maka kita dihadapkan pada sebuah realitas, suka atau tidak suka. Sebagai orang tua, kita susahpayah membangun tata nilai pada anakanak, seketika itu puia teievisi merenggutnya dan menggantinya dengan tata nilai baru. Maka, tidak ada piiihan lain, kecuaii berhati-hati dengan virus TV, karena virus itu iebih jahat darlpada virus H5N1 penyebab flu burung yang mematikan itu. *) Drs. Wedha Chrisnarno, Kasubag Perlengkapan UNY
Cerpen TAMU DARI JAKARTA Oleh: SukarnI *) Lima tahun ialu, pada suatu slang. Sengatan matahari, angin yang tak juga kunjung datang, perut yang keroncongan mendorongku menyemangati TIa memacu motor dengan kecepatan tinggi. "TIa, lebih cepat lagi!" suaraku di antara deru kendaraan yang Ialu lalang. "Upss ...!!" desis TIa si rambut lurus sesampainya di depan kos. "B/i/g.'/'Terdengar suara badan yang beradu dengan ubin. . "Panas kali!" Tia mencoba mengatur nafasnya yang turun nalk tak beraturan.
Lalu album berpindab ke tangan Tia. ia serlus memperbatikan wajah Budi. "Kok kamu bisa dapatfotonya?"tanya Tia. "Karena kami satu kelompok Pelatlban Jurnalistik di kampus putib," jawabku. "Jadi, kamu sudah sedikit tabu
sifatnya dongl" kata TIa. "Dia sudab banyak cerita. 70 persenlab,"jawabku. "Obbbb ... segitu. Kenapa tidak dipertimbangkan dulu?" "Karena aku tidak mau pacaran!"
"Minum!"seru Tia.
"Ambl l
sendlri. Eh, mana
albumnya?" kataku. Album foto yang barusan diambil dari studio itu segera berpindahtangan. Aku asylk membolak-ballk basil jepretan kamera digital hadiah ultah. "Inl loh Budi. Anak Jakarta yang kuliah dl Desain. MIrip Ariel PIterpen /can?" kataku.
"Mana?"tanya Tia. "Budi Ini yang kemarin SMS aku sukakamu.... Tenan, orangapusi, darilubuk hafiku yang paling dalam." "Terus?"tanya Tia. "6a/caku balas...."jawabku. "Budi kan orang Sunda, jadi SMSnya paling hanya main-main,"tambahku. "Kok?"TIa penasaran. "Buktinya, seteiah itu tidak pernah SMS-an lagl,"jelasku. "Kok?"
"Budi keburu lulus dan dia kembaii
ke Jakarta."Aku menerangkan. "Terus,ceritanya k a m menyesai? Sungguh,tidak berbohong?" Akumenggeleng. "Kok?"desakTia lagl.
u
"Perasaan, dari tadi kamu kak-kok,
kak-kokaya," balasku. "Lab babis gimana lagi .... I!" Tia membeladlri.
"Dia bukan pejuang sejati,"jawabku. "Ohhhhhhhhh ?"Tia bengong.
Setelab iima tabun terlewati, pada suatu senja, mimpi menyisakan lelab. Lima tahun memang telah kulalui semua percakapan Itu. KIni Tia sudab kembaii ke kotanya, Malang. Aku pun meninggalkan
Jogja, tempat aku dan TIa kuliab. Tetapi, bukannya aku pulang ke kampungku di Sidareja, kota kecil dl Kabupaten Cilacap. Aku memilib tinggal dan bekerja dl Semarang. Lima tabun, bila satuannya ban, sekitar seribu delapan ratus duapulub satu barl. Blla dalam bitungan detik, ketemunya puiuban ribu detlk. Padabal pada setiap detIk nafas, banyak peristiwa yang terjadl. Pertukaran rasa kangen, rindu, sedib, jengkel, babagia, takut, tertekan, dan gemblra. Bergantian. Aku kangen. Kangen pada Tia.
Kangen juga pada Budi. Tiba-tiba saja. Setelab aku terjaga dari mimpi menjelang senja inl. Aku bermlmpi tentang percakapan album itu. Apa mungkin mimpi Itu dikarenakan desakan orang tua yang menginginkan aku segera menlkab dl usia yang bampirtlga pulub tabun Inl. Mimpi yang dipengaruhi adrenalin mengingat orangorang dari masa lalu. Tiba-tiba
Ibu
masuk
kamar
mengagetkan. "Ibul" Kupegangi dadaku tanda kaget.
Agust^Sept2flOG | | dlnmlka 27
Cerpen "Ndhuk, selesai mandi ke ruang keluarga ya. Kita ngobrol," kata ibu. "lya, Bu,"jawabku. Kupandangi beliau dari ujung kaki hingga rambutyang sudah beruban. Hilang menjadititikputih. "Ibu sudah sepuh," batlnku. Setelah rapi aku melangkah dengan segumpal tanya dan gelisah. Ada apa dengan bapak dan ibu. Mereka akan menghukumku? Jangan-jangan perihai pernikahanlagi. "Bapak memanggiiku?" "Sebenarnya Bapak hanya ingin tanya, kamu sudah punya pacar apa belum?"
Aku
hanya
mendesah. Lalu
menunduk.
"Nduk Ahmad, anaknya Kang Karjo, kakak kelasmu di SD dulu kemarin datang ke sini. Baik Iho orangnya," ujar bapak. Tiba-tiba. "Tok...tok...tok.J!"
Pintu depan diketuk.Aku beranjak. "Carl siapa?"tanyaku. "Mira. Mira Suryaputra. Yang dulu kuliah dl Jogja,"suara tamu itu. "Budi.... kaukah?"Aku terpeklk. "Siapa, Mir?" Ibu sudah di belakangku. "Bu,
Budi
darl Jakarta, teman
kuliah Mira di Jogja." Aku tergagap menjawab pertanyan Ibu. "Masuk, Nak,"sikap ibu ramah. "Pak,ini Nak Budi.Teman Mira." Bapak kaget. Mereka berjabat tangan. Aku jadi tak konsentrasi. Sebongkah tanya menyelinap dl dada, mengapa Budi tiba-tiba muncul. Dan, sampai ia tahu rumah ini? "Mira, teh sekalian
kue teman
ngobrol," kata bapak. "Pak, Nak Budi mesti ngobrol sama Mira dulu fo?"usul Ibu.
"Ngobrol sama Bapak dulu aja, ya?" kata bapak pada Budi. "Nggih, Pak." Budi tersenyum. Budi, ibu, dan bapak ngobrol hingga malam
bertambah
larut. Aku
memillh
berblncang dengannya keesokkan harinya
28 ^fflnamifca
Agust-Sept 2006
di samping rumah dekat kolam bertemankan suara kicau burung dan sepihng ubi goreng. "Budi, kok kamu tahu rumah sini?" Itulah pembuka obrolan pagi yang kulontarkan.
"Emang gak boleh main ke sini?" tanyanya.
"Karena aku sudah bekerja, aku ingin menanyakan kembali SMS yang pernah kukirimkan padamu lima tahun yang lalu," jawab Budi begitu tenang. "Kenapa kamu begitu yakin aku masih sendiri," kutahan muka agar tidak memerah.
"Dari Ramod, partermu bekerja di Semarang. DIa sepupuku,"jawabnya. "Ram
..., Ramod ...??]!]" Aku
mengingatwajah Ramod bagian personalia. "Butuh waktu. Bud!" jawabku tidak karuan.
"Aku akan menunggu, Mir!" "lya. Dan sebalknya kamu pulang secepatnya." Aku beranjak. Kutatap kepergian Budi. Tiba-tiba aku berucap, "Budi, kata-katamu pagi tadi tenan ora ngapt/s/?"tanyaku. lamengangguk. "Dua minggu lagi datang kembali bersama abah dan ummimu. Katakan pada bapak 'dan ibuku tentang keseriusanmu," jelasku. Kuiihat seraut senyum lesung pipitnya. Eh ..., aku pikir-pikir Ariel Piterpen kayaknya tidak punya lesung pipit. Kenapa lima tahun lalu aku mengaggap Budi mirip dengan Ariel. Entah. Selepas Budi pulang aku akan bercerita kepada bapak dan ibu bahwa sampai saat Ini Mas Ahmad hanya kuanggap sebagai kakak. Tak lebih dan tak kurang. Nologaten,April-November 2005*) Sukarni, kuliah formal di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UNY angkatan 2002, bergiatdl HAM PBSI, BEM FBS,dan IMPB (Ikatan Mahasiswa Penerima Beasiswa) FBS,Email: nanda-kasum@yahoo.com.
HANI
PUASA DAN PENDIDIKAN KELUARGA Oleh: Sudaryanto *) Pendidikan merupakan proses pendewasaan anak meialui berbagai program dan kegiatan, baik dalam konteks formal maupun nonformal. Hasil akhir pendidikan iaiah pembentukan insan yang berkualitas, berakhlak mulia, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, mandiri. dan berguna bagi sesama manusia, masyarakat, dan bangsanya.
Pendidikan pada hakikatnya harus mampu memberdayakan semua anak didik ke arah yang lebih dewasa. mandiri, bertanggung jawab kepada dirinya, masyarakatnya, serta negara dan bangsanya. Guna menjamin keberhasilan pendidikan, perlu ada lingkungan yang kondusif. Di antaranya, lingkungan sekolah, masyarakat,dan keluarga.
Kesemua lingkungan di atas saling melengkapi atau bersifat komplementer satu dengan yang lain. Hal itu dapat terwujud jika ada upaya sistematis dan berkelanjutan {follow up)dari ketlga lingkungan pendidikan tersebut untuk memosisikan diri sebagai agen perubahan {agent of change)bagi proses pendidikan.
Keluarga sebagai institusi sosial sangat menentukan dalam pembentukan sistem nilai pada anak, seperti konsep dirl, kemandlrian, kreatlvltas, etos keija, dan sebagainya. Beragam nilai itu pada gilirannya akan dibawa sebagai modal dasar bagi proses pembelajaran di sekolah. Dengan kata lain, cita-cita menjadi keluarga harmonis {mawaddah wa rahmah) semaksimal mungkin harus
Magrib berbunyi. Kondisi selndah ini jarang terjadi di luar Ramadhan. Setelah berbuka, seluruh anggota keluarga segera melakukan shalat Magrib berjamaah.
Suasana yang tak kaiah menarlknya iaIah waktu makan sahur. Blasanya ibu sudah bangun terlebih dahulu guna mempersiapkan makanan
untuk sahur, atau sekadar
memanaskan makanan sambii mengatur meja makan. Pukul 03.00 atau 03.30 anggota keluarga berkumpu!di meja makan.Anak kecil yang belum mampu berpuasa pun ikut bangun sambii menggosok matanya karena terasa masih mengantuk. Selesai sahur mereka beristlrahat
sebentar mendengarkan radio atau menonton TV atau membaca Al Quran,seraya menunggu azan
Subuh. Jika waktu Subuh tiba, mereka pun pergi ke masjid untuk melakukan shalat Subuh
berjamaah. Nah, begitulah suasana dan nuansa puasa Ramadhan yang indah, menarik, dan sekaligus menyenangkan. Mungkin, sebelum Ramadhan,
hubungan ayah dan ibu dulunya renggang, hubungan ayah-ibu dan anak-anaknya kurang akrab, atau mungkin hubungan suami dan istri kurang mesra, dengan adanya momentum
dari keluarga yang harmonis akan lahir dan tumbuh
Ramadhan. kesemuanya akan sirna sedikit demi sedikit. Bila kondisi demiklan yang tercipta, maka niscaya rahmat Allah swt akan meliputi mereka. Rezeki keluarga menjadi lapang dan lancar, urusan dimudahkan, dan dikenang baik
generasi "qurrata a'yun" ('buah hati yang menyejukkan',
masyarakat sekelilingnya.
Q.S. 25:74), dan "zinah hayatui dunya"('hiasan kehidupan
Sebaliknya, keluarga yang selalu dirundung konflik, rezekinya akan sempit,
diwujudkan.
Hal tersebut di atas penting, mengingat bahwa
dunia', Q.S. 18: 74) yang menjadi pelopor kebaikan atau
"dzurri^ah thayyibah"{'anak keturunan yang baik') seperti
urusannya sulit, dan dikenang buruk di
yang diminta oleh Nabi Zakariya (Q.S. 3:38), Nah, ibadah puasa, dalam hal ini, turut membantu terciptanya jalinan keharmonisan dan keakraban keluarga. Suasana dan nuansa puasa seolah memberikan daya tarik untuk merajut keharmonisan dan keakraban rumah tangga. Secara kasat mata, slang hari bagi sepasang suami-istri dilarang melakukan hubungan seks. namun kemesraan keluarga harus tetap dijaga. Rasulullah saw sendiri sewaktu puasa mencium Aisyah dan Aisyah
lingkungannya. Hal ini tersirat dari sabda
suatu saat menyisir rambut Rasulullah saw ketika beliau
i'tikaf. Jadi, selama tidak membatalkan puasa dan itikaf, jalinan kemesraan harustetap dipelihara. Ketika seluruh anggota keluarga telah mengaiami latihan menahan lapar dan haus, betapa indah dan nyamannya perasaan seluruh anggota keluarga itu duduk menghadapi hidangan waktu berbuka menjelang.
Semuanya dengan sabar dan tenang menanti bedbug
Rasulullah saw,"Barangsiapa ingin dijembarkan rezekinya atau ingin dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia bersilaturrahim."(HR Bukhari dan Muslim).
Nikmat kehangatan dan keakraban
keluarga yang tumbuh dan berkembang di hat! setiap anggota keluarga selama melaksanakan Ibadah puasa akan dapat bertahan lama bila semuanya tetap taat dan patuh melaksanakan
perintah Allah swt. Inilah esensi pendidikan yang terkandung dalam ibadah puasa. khususnya dalam lingkup keluarga.Semoga bermanfaat! *; Sudaryanto, mahasiswa PBSI FBS UNY, anggota Forum Lingkar Pena (FLP) Yogyakarta.Telp.:0815 78031823.
Agust-Sept 2006
1
1
29
^INA^D
HANI
GEMPA DAN TSUNAMI SEBUAH SIKSAAN,BENARKAH? Oleh: Sarjono*) Saudaraku yang budiman. Dua tahun terakhir ini di negara kita sering terjadi bericana, tanah longsor, gempa bumi, gelombang tsunami, kecelakaan pesawat terbang, kecelakaan kapal laut, kecelakaan kereta api, peledakan bom, kecelakaan-kecelakaan yang lain, banjir bandang, banjir lumpur, dan masih banyakiagi.
Berbagai tanggapan dari saudarasaudara kita yang terkena bencana bermacammacam. Ada yang menganggapnya sebagai ujian, ada pula yang menganggap bencana alam sebagai cobaan, namun ada pula yang menganggap bahwa bencana merupakan siksaan.
Saudaraku yang budiman. Memang satu kejadian yang menimpa banyak orang,
seperti yang belum hilang dari ingatan kita, yakni gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, Gempa dan Tsunami di Jawa Barat dan Ciiacap,selain menimbulkan kerugian
materi juga kurban jiwa yang tidak sedikit, menimbulkan trauma, stres, dan gangguan
kerohanian yang lain.
Apabila kita mau merenung sejenak, tanggapan dari banyak pihak atau anggapan dari saudara-saudara kita tentang bencana
tersebut, dapat dibedakan atau dikelompokkan menjadi dua. Adapun dua kelompok atau golongan tersebut adalah:
Siapapun manusia yang telah mengaku beriman kepada Allah, bertaqwa kepada Allah, tidak akan langsung dipercaya oleh Allah sebelum diuji keimanan dan ketaqwaannya. Dalam rangka memperoleh pengakuan sebagai hamba Allah yang beriman atau bertaqwa inilah Allah menguji hamba-Nya melalui Malaikat yang ditugasi oleh Allah. Dengan ujian itu sudah tentu
ada yang lulus, ada pula yang tidak lulus. Sebagai misal, apabila saat diuji dengan rumahnya roboh dan rata dengan tanah, dengan meninggalnya
anggota keluarga yang dicintai, rusaknya fasilitas atau harta benda seperti kendaraan dan perkakas elektronik tetapi ia masih tetap beriman dan
bertaqwa, maka ia termasuk hamba Allah yang lulus ujian.
Malaikat Allah memang sangat taat
kepada-Nya, tidak terkontaminasi oleh kepentingan politik, tidak ingin mencari pengaruh, tidak ingin dipuji-puji, tidak untuk kepentingan perusahaan, bukan untuk kepentingan jabatan, sehtngga malaikat tidak pernah "leda-lede, esuk dhele sore fempe"seperti manusia yang selama ini kita saksikan di panggung politik. Bagi Malaikat, sekali perintah Allah, tidak ada jawan lain selain siap melaksanakan.
Kedua, golongan atau kelompok yang
menganggap bahwa bencana alam adalah 'siksaan'. Oleh kelompok atau golongan ini, rumah roboh, rusaknya harta benda karena
Pertama, kelompok yang berpendapat
gempa, tsunami, dan bencana alam lainnya
bahwa bencana alam yang terjadi selama ini,
dirasakan sangat menyedihkan, sehingga
yang menimpa mereka, atau yang menimpa dirinya adalah 'ujian' dari Allah swt. Hal itu dapat dibenarkan, karena Allah tetah menerangkan
dengan
firman-Nya yang tercantum dalam
hadisqudsi;
"Allah berfirman kepada Makaikat-Nya: "Pergilah kepada hamba-Ku, lalu
timpahkaniah bermacam-macam ujian kepadanya, karena Aku akan mendengar suaranya."
Menurut hadis qudsi itu, Allah memerintahkan kepada para Malaikat-Nya yang
sangat jujur dan tidak pernah durhaka, untuk melakukan berbagai ujian kepada hamba-Nya, karena Allah ingin mengetahui apa yang
tersembunyi di dalam hati hamba-Nya. Manusia itu sedang diuji apakah tetap tabah dan ingat kepada Allah, tetap beriman dan bertaqwa, atau sebaliknya.
]
30
I
AgQSt-Sept 2006
mereka terasa tersiksa. Pada saat gempa bumi
terjadi, rasanya cemas, getisah, takut, tidak bisa minta tolong kepada siapa pun, dan serba dalam ketidakpastian. Mau lari keluar rumah saja pintu tidak dapat dibuka, sehingga rasanya semakin cemas.
Saudara-saudara kita yang tergolong
dalam kelompok ini biasanya sulit membedakan mana yang hak dan mana yang batil, tidak memahami mana yang halal dan mana yang
haram, bahkan ada yang berpendapat "mencari yang haram saja susah,apalagi yang halal". Apabila mereka bekerja di lembaga resmi, dalam berebut kepentingan tidak pandang kawan atau lawar>, bahkan kawan bisa menjadi
lawan, sedangkan lawan bisa menjadi kawan. Sikut kiri kanan, injak bawah jilat atas merupakan
pekerjaan sehari-hari. Bagi saudara-saudara kita yang menganggap bencana alam adalah sebuah
5ina^d slksaan juga benar, seperti diterangkan oleh Allah dengan fIrman-Nya dalam hadis qudsi: "Kalau saja Aku . melihat tingkahnya
hamba-Ku(yahg berbuatzina, yangjudi,
di daerah itu masih banyak orang yang rukuk dan sujud di keheningan malam?
kirimkan adzab (siksaan) kepada
Kalau di daerah yang tertimpa bencana masih banyak orang yang beriman dan bertaqwa, masih banyak orang yang rukuk dan sujud
orang-orang tua yang rukuk dan sujud di keheningan malam, bayi-bayi yang
kepada Allah, maka bencana tersebut adalah
menyusu Ibunya, maka surutlah murka-
ujian, yang tentunya untuk menguji keimanan dan
Ku".
tampaknya Allah sudah benar-benar bosan melihat tingkah rrianusia karena hal-hal berkut.
Makin maraknya peredaran obat terlarang untuk mabuk-mabukkan yang sangat merusak sendi-sendi kehidupan manusia. Apalagi, kalau peredaran obat itu
didukung oleh aparat Pemerintah, balk yang masih aktif maupun yang sudah purnakarya, seperti penegak hukum dan aparat keamanan lainnya, sehingga tidak ada tandatanda penyelesalan dengan balk sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
3.
Allah. Yang menjadi pertanyaan kita sekarang, kalau berbagai daerah tertimpa bencana,apakah
maksiat lainnya), maka akan Aku
Apa bila kita cermati firman Allah tersebut,
2.
surut karena melihat orang-orang tua yang rukuk dan sujud di keheningan malam menyembah
yang mabuk-mabukkan, dan tindakan
mereka. Namun, kalau Aku melihat
1.
HANI
Perjudian yang kian marak terjadi di berbagal belahan tanah air, yang tampaknya tak kunjung reda, sehubungan backing-nya
ketaqwaan manusia. Tanda-tanda bahwa itu dari
Allah, adalah jika ujian atau cobaan itu sesuai
dengan tingkat keimanan seseorang. Sehingga, setiap orang mampu menerima ujian atau cobaan tersebut. Tetapi, kalau saja manusia sudah tidak kuat dengan ujian atau cobaan yang diterimanya, maka boleh dikata itu bukan ujian atau cobaan lagi. Sebaliknya, apabila di daerah yang terkena bencana itu sebagian besar penduduknya tidak beriman dan tidak bertaqwa, sebagian besar tidak bersujud kepada Allah, maka menurut hadis qudsi tersebut, bencana alam itu adalah adzab atau siksaan.
Terlepas dari kedua persoalan itu, sebagal ujian atau siksaan, yang jelas semua bencana mengingatkan kita semua untuk mengoreksi diri kita masing-masing, masihkah
juga orang yang sangat berpengaruh di lingkungan Pemerintah atau masyarakat.
kita tergolong orang yang beriman dan bertaqwa, masihkah di antara kita rajin rukuk dan sujud menyembah Allah, ataukah kita sudah tergolong
Maksiat-maksiat yang lain, seperti: korupsi yang benar-benar merugikan rakyat banyak, penebangan hutan secara liar yang
orang yang sombong dan dzalim kepada Allah. Saudaraku yang budiman. Mahlah kita
semakin menyengsarakan rakyat saja karena berdampak dengan terjadinya bencana alam banjir, tanah longsor, kekeringan, dan sebagainya. 4. Pemerintah yang dzalim kepada rakyatnya, dengan berbagai bentuk tindakan yang dapat menyengsarakan rakyat, seperti mahalnya harga-harga, mahalnya biaya pendidikan, mengumbar "janji gombaf, dan bentuk-bentuk dzalim lainnya. 5. Rakyat yang dzalim kepada Pemerintah, misalnya menempati kaplirig yang sebenarnya bukan haknya, menentang Pemerintah yang sah, memprofokasi rakyat untuk melawan Pemerintah, padahal ada kewajiban bagi rakyat untuk mentaati Pemerintahnya, ternyata masih ada sebagian kecil yang tidak taat kepada Pemerintahnya, bahkan berani menentangnya.
Melihat semua itu, sangat bisajadi Allah akan mengirimkan adzab atau siksaan kepada manusia. Namun, murka Allah tersebut dapat
gunakan waktu ketika kita masih sehat dan
sebelum jatuh sakit. Kita gunakan waktu ketika kita masih hidup atau ajal belum menjemput kita. Kita gunakan waktu selama masih ada
kesempatan untuk rukuk dan sujud menyembah Allah.
Mahlah kita tingkatkan iman kita, kita
tingkatkan taqwa kita, sehingga kalau saja kita diuji, kita akan mampu menerima ujian itu. Kita menjauhi semua larangan-Nya dan melakukan apa saja yang diperintahkan-Nya. Semoga Allah membehkan petunjuk kepada kita. bahwa yang benar itu benar dan kita diberi kekuatan untuk melakukannya. Demikian pula, kita ditunjukkan bahwa yang salah itu salah dan kita diberi kekuatan untuk meninggalkannya. Dengan demikian, kita dapat mencapal kehidupan yang berbahagia dunia dan akhirat.,
*) Drs. Sarjono, Kabag TU FMIPA Universitas NegeriYogyakarta.
^rustrSept 2006^ *WHtl ^ 31
Puisi/
Geguritan/
Sajak-sajak Ratna Ekawati
Telah terbang, melayang Menjadi titik'di padang terang
Tembang
Kemarau...
Apakah ini gersang penghabisan Tiada lelah berjalan Lewati perbukitan
Kunanti datang Berpulang Mengubur gersang
Mendaki curam
Pada pohon dan alam Kupandang sayang hatiku bimbang Bertanya siang jadikan gemilang ...akh
Lalu ranting patah tersenyum Semua tiah meranggas
-
sunyi
Terbanglang di padang terang
pendakian in! di kemarau penghabisan
Menjemput gumintang
Yogya, Maret 2006
Yogya, Maret 2006
lA
Blntangku
Hanya bisa kupandang nun jauh Cahyanya nan indah pancar dl wajah tengadah Kurnampu
Ingin kugapai ..buatku tentui Sayang, cukup cahyanya kutangkap, kudekap erat lepas bersama pekat...
Bila temaram berujung Masih tersisa di relung Memandang bintang
dekap dan tiada lepas
Walau sesaat, dalam mimpi semu atau berlaiu. Yogya, Maret 2006
^ojok
^^^elitik Jiltre
i
I
m: .'■rv I'-v:
-
■
IV »
Cangik;-
Ngik, nanti akan ada pembekalan calon pejabat. Menurutmu, bidang studi apa yang cocok untuk pembekalan itu? Menurutku ya Manajemen Keuangan, Organisasi Manajemen SDM, Manajemen Periengkapan, dan sebagainya, k/buk. Kalau hanya itu, kita sudah banyak pakarnya. Dan, hampir semua calon pimpinan mengerti. Manajemen SDM berbicara seputar bagaimana mempersulit orang naik jabatan, mempersulit orang naik pangkat, rotasi (pemindahan), . . . Lalu tambahan pengetahuan apa yang pas untuk para calon pejabat?
Umbuk:
Matematika!
Cangik: Umbuk:
Lbo, kok, apa hubungannya? Pejabat itu kalau mengalikan sudah pintar, mengurangi sudah jago, tetapi kalau membagi rata-rata kesulitan.
Cangik:
Maksudmu?
Umbuk:
Coba cermati, biaya membangun kembali rumah korban gempa sekian, dikurangi biaya pendampingan sekian, dikurangi lagi biaya administrasi sekian, sudah beres ta. Tetapi, untuk membagikan kepada yang berhak sudah tiga bulan masih kesulitan. Selain itu, membagi Santunan Langsung Tunal (SLT) kisruh, membagi raskin juga kisruh. ..... ? (Qjsno)
Umbuk:
Cangik; Umbuk:
Cangik:
%
Foto: Natsir
Foto: Na
Foto: Natsir
Gambar searahjarumjam
- Mahasiswa asing yang sedang belajar Bahasa Indonesia di UNY mengikuti upacara Hari Kemerdekaan Indonesia ke-61, Halaman rektorat UNY, 17Agustus 2006. - Setelah mengikuti upacara mereka ikut memerlahkan lomba panjat pinang di Gllang Banguntapan BantuI, 17Agustus 2006 - Penyerahan sertifikat MURl Penulisan SuratTerpanjang untuk Presiden Rl kepada Ketua BEM Rema UNY, Halaman Rektorat UNY, 29 Agustus 2006 - Mahasiswa UNY memanfaatkan fasilitas internet di Pusat Komputer UNY, September 2006
- Praktik pengamanan pada pelatihan Satpam UNY, Auditorium UNY, 31 Juli 2006 - Peserta PORDA SOIna pada pembukaan Lomba, lapangan Atletik dan Sepakbola FIK UNY,9 Agustus 2006. - Pertandingan Voli Lesehan memeriahkan Hari Olahraga Nasional (Haornas),
4 /5
A\
Halaman Rektorat UNY,9 September 2006
- Seorang pengasuh Tempat Penitipan Anak(TPA) UNY sedang membimbing anak-anak bermain, Gedung TPA UNY,Agustus 2006
1
I#/
iL
•ft
wqetli "SSSwSSfyssw.ew
•mwm
ssaaes
R'-: niri I',:-
Foto
roio c