Volume 8, No. 12 Juli 2007
P
E mm.
I UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
M
^1^
P-
m
- -fe-'-v.
't/
%\
R
U
.-■i-
i
^§3
91
1
X
1
i
■.v..
*/.
V. i w-
DIPILIHLAE SAPTAGUNA
DAFTAR ISI Jendeia
1
Ketika Anak Indonesia Punya Hari I
Berita Utama
2 3 4
Dengan prinsip Ibadah dipilihiah Sapta Guna Bag. 2 Menjadi Guru di Era Global TIdak Mudah! Bag. 2 FISE UNY Seminar ke Malaysia
OpInI 28 Proses Pembelajaran melalui Media Wahana Pemikiran llmiah & Non Itmlah
30
UNY, Lahan Prakerin Strategis
Resensi Buku
29
Bunga Ri • i
31 32
Guru Kehidupan, Guru Tiada Batas Saatnya Menumbuhkan Budaya Membaca
Cerpen 33
Sterill
35 Kunci Hidup Bahagia Puisi/gegurltan/tembang
Penerbit Humas Universftas Negeri Yogyakarta
Desain Grafis
Izin SK RektorNomor321 Tahun 1999
Fotografi
Witono Nugroho, S.I.P.
Ngadlna
ISSN 1693-1467
Reporter
Penanggung Jawab
Ratna Ekawati, S.I.P.(FIP)
Rektor
Isti Kistianingslh, S.Pd.(FISE) Deddy Herdlto, S.E.(FMIPA) Haryono(FBS)
Pengarah Pemoantu Rektor I Pembantu Rektor II Pembantu Rektor III
Hadimin, S.Pd,(FIK)
Hj. Rani EryanI, S.I.P.(FT)
Kepala Biro AUK Kepala BiroAAKPSI Kepala KKHP
Prayoga, S.I.P.(LPM) Drs. Wedho Chrisnamo(BAUK) Agus Purwatma W.. S.Pd.(BAAKPSI) Syamsu Rahmadi. S.E.(Kemahasiswaan)
Pemimpin Umum
Iklan/Pemasaran
Penasehat
H. Thohar Fuaedi, M.Pd.
Dra. Hj. Yuswati
Pemimpin Redaksi
Zulfi Hendri, M.Sn.
Sumaryadi. M.Pd,
Fashilaturahmah
Pemimpin Perusahaan
Haryani, A.Md.
Hj. Sri Sudjarwanti, S.I.P.
Sirkulasi
Sekretaris Redaksi Ahmad Natsir Eka Putra, S.H. Redaksi
Kusmarwanti, M.Pd. Hermanto, M.Pd.
Ermawan Susanto, S.Pd.
Drs. H. Trisila
Suwanto Sudarman Sri Widodo
>
(
w
A
B
A
DiRAiniCA UNIVERBtUI NESrU YDSttXUn
■ Jiilii2007
isaiiigisJfsS ui'^:
1
..D'j' 1
- : nr-."uif<-j ,|-L, v" pi'=
or--,,
mi
it;pr
Icrn:;
> yn|!s)!ih''3 Si^'s ■c.n}'"''fA'o
.-y^ ,
. I'm. -un"' Uj'x''
'"■/ ;Presiden'Repiiiblikind^ Kepbtus'an Presfder?' l^omdr' fahUn ^'1984' meny^akan^_bahw^^ tanggai "23 Mi''d)pOtuskari sebagai''i^an'A^ "'Nabional.
(4AN);'Jika dihitlinf'^itun^ HANsudah,berus^^
23 Jiili 2007,ini
dapat
cjjbilangaukup'xiewasa.-Per™^^ itu kita buat menjad dalam pengertiari, sudahkah
kfta yang 'mantan'anak'jnisecara.dewasaj memandang,, mensikapi, mengapresiasi, dan'^mendudukkan ;HAN itu secaraproporsional?<fiii.'^
- v. - > •".> '
• :
■ ^ ■ Kita boleh saja mengatakan bahwa pada setiap tanggai 23 Juliltuj pada setiap'HAN datang.'anak-anak Indonesia berkesempatan untuk 'merayakan hari bahagiahya'. Dalam'pengertian';'tentu sajapahak-anakahak Indonesia lldak'ham's hanya sehan dalam setahun
meWakan''atau^^menikma^^^
kalau bisa -- setiap'saatJ. Mesk^
jua' iahu'bahwa latar
belakang penetapan'hari seperti itu merhang tidak"untuk sepertiitu._ .
bengan HAN sudah tentu menjadi'pengingat bagi
kita bahwa yang namanya anak-anak indonesia itu ada, seialu ada, dan selaiu 'hams' tems meng-adal Artinya,
segala sesuatu yang hams mereka 'konsumsi' secara internai dan segala sesuatu yang harus mereka proyeksiekspresikan secara ekstemal, keduanya mesti mendapatkan porsi yang propofsional (dan profesional!). Pun, untuk aspek-aspek yang ada dalam diri anak: jasmani dan rohani, lahiriah dan batiniah, kecerdasan intelektuai
dan emosionai, aspek kognitif-afektif-psikomotorik, dan setemsnya. Pun, tidak hanya sisi kuantitifnya saja, melainkan juga sisi kualitatifnya.
Dalam kaitan dengan konsumsi anak 'ke dalam', berbagai pertanyaan pun muncul di benak kita. Sudahkah anak-anak kita mendapatkan 'tempat yang layak' ketika berada di lingkungan keluarga masing-masing? Sudahkah anak-anak kita mendapatkan 'menu-menu yang bergizi' ketika berada di lingkungan sekoiah mereka? Sudahkah anak-anak-i.kita mendapatkan '.vitamin-vitamin yang
menyehatkah''^'ketika berada'di lingkungan'masyarakat mereka? Sudahkah anak-anak kita 'kemasukan' nilai-niiai
luhur, nilai-nilai adiluhung, dan berbagai nilai tambah yang sernua itu pada gilirannya akan teramat bermanfaat bagi
kemaslahatan urnat manusia? Sudahkah ada 'jaminan' dari kita bahwa.anak-anak kita tidak akan lagi masuk daiam
komunitas 'gapipteks': ;gagap ilmu pengetahuan, gagap
teknqlogi, dan gagap sehi? Sudahkah kohsumsi-konsumsi yang; bempa 'barang tercetak' itu memenuhi kebutuhan anak-anak' lant^fan keberadaahnya yang 'dulce et utile' (menyehangkan' dan 'berguna)? Sudahkah konsumsikohsLimsi yang 'dipertunjukkan' itu merrieriuhi kebutuhan anak-anak lantaran keberadaannya yang dikemas sebagai 'tontonan',-.dengan 'tatanan', sehingga mampu m.enjadi 'tuntunan'?"
-
' ' Sementara
itu,
terkait dengan
perproyeksiekspresian anak-anak, ada permasalahanperm"asalahan''ybng muncul. di depan mata. Sudahkah
tersedia lahan.yahg cukiip kondusif bagi anak-anak untuk mengaktualisasikan diri iriereka, untuk unjuk keboiehan
'gigi' mereka, untuk rriemperformansikan hasil-hasil pengembangan potensi-pptensi ifiereka dalam tangkai ipteks masing-masing ~ baik daiam kawasan yang sempit maupun luas, dalam iingkup yang kecil maupun besar, dalam skala lokal maupun global, dan setemsnya. Sadar atau tidak, kendala hambatan, tantangan,
ancaman, dan gangguan-- untuk semua itu ternyata tidak dapat diabaikan. Yang semuanya itu terkait dengan situasi dan kondisi lingkungan keluarga, sekoiah, dan masyarakat yang so pasti teramat heterogen, pun dilihat dari sudut pandang idiologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan-keamanan.
Apa pun yang teijadi, kita mesti secara arif mencermati dan mengkritisi berbagai fenomena yang
nampak di permukaan. Sebab, sesu&tu yang secara sepintas tampak memfasilitasi, menyediakan berbagai kemudahan, memberikan penawaran modernisasi, saiahsalah justm dapat menjerumuskan anak-anak, yang pada gilirannya hanya akan membuahkan generasi instan yang seialu cenderung kepada instanisme, sok modern sehingga tanpa sadar kehilanganjati diri, menjadi mogo/karena serba setengah-setengah, atau malah matang sebelum waktunya. Mari kita renungkan! Atau, mau bertanya pada rumput yang bergoyang? (Red-m)
f/ W * « a
DinaniiCA UMVOMMNB
JuU 2007
^y5
Rektor:
Dengan Prinsip Ibadah Dipilihlah Saptaguna ffsgian 2, habis)
rumah sakit darurat dan pangkalan utama untuk pertolongan
korban gempa yang dilengkapi dengan fasilitas 3 heiikopter milik TNi AL. Pada saat itu GOR UNY betum tuntas sekali
-m.
pembangunannya. Tidak ketinggalan, bantuan finansial juga diberikan kepada warga UNY yang terkena musibah gempa, balk dosen,karyawan, maupun mahasiswa. Budaya publish or perish terus ditingkatkan, sehingga pertumbuhan penerbitan jumal dan publlkasi ilmlah semakin subur. Tahun 2006 dapat dihasllkan 748 artlkei (naik 8,09%) leblh banyak dibanding tahun sebelumnya, Pertumbuhan jumlah penerbitan jumal atau majalah ilmiah baru terus meningkat(40 buah penerbitan), Namun demlklan. baru 5
buah yang terakreditasi, yaitu: Jurnal Kependidikan (Lemlit), Cakrawala (LPM), Jumal Pendidikan Matematika dan Sains (FMIPA), Diksl, dan Litera (FES). Untuk mempercepat laju pertumt7uhan jumal terakreditasi, mulai tahun 2006 telah
disediakan block grant internal untuk pengembangan kualitas jurnal. Tim jumal universitas terus diberdayakan dan diharapkan dapat mendukung laju peningkatan kualitas jumal. Di samping Itu, UNY juga telah merintis jumal intemaslonal (Journal of Social Studies) yang dikembangkan oleh Fakullas llmu Sosial dan Ekonomi(FISE) yang sampal saat Ini tetah 3 Sepert! biasanya pada setiap kali Untversitas
Negeri Yogyakarta fUNY) melaksanakan perhelatan Upacara Dies Natalis yangjakih pada 21 Mei tahun 2007 ini Dies yang
ke-43- Rektor harus menyampaikan Laporan Tahunan yang merupakan pertanggungjawaban Rektor UNY, Berikut beberapa butir penting dari Laporan Pertanggungjawaban tersebut.
Dalam rangka memberdayakan dan membudayakan masyarakat, Lembaga Pengabdian kepada Masy^akat (LPM) UNY telah meiakukan banyak keglatan pengabdian kepada masyarakat(PPM) di antaranya; Kuliah Kerja Nyata (KKN), KKN yang terpadu dengan Praktek Pengalaman Lapangan (KKN-PPL}, KKN Mandiri, dan KKN Tematik. Di samping itu, tahun Ini LPM memasuki tahun kedua (dari 3 tahun yang direncanakan) untuk KKN Wajar 9 tahun di Kabupaten NIas Sumatera Utara, Banjar Kalimantan S^atan, Kebumen, dan Magelang yang melibatkan 100 orang mahasiswa. Serapan dana untuk tahun ini terjadi peningkatan 42% (Rp 548.000.000,00), sedangkan dana untuk tahun ini dan kenaikan jumlah dosen yang meiakukan PPM naik 8,8% (800 orang). Selanjutnya, LPM juga mendapatkan dana dari Dirjen DIklusepa, program PKBM Back sloping, dan berbagai sponsor,termasuk Pemda Kabupaten.
Terkait dengan bencana gempa bum!27 Mei 2006, banyak PPM yang dilakukan UNY, di antaranya; membentuk 11 Posko, mengusahakan dan membaglkan barang-barang yang dibutuhkan, seperti makanan, pakaian, obat-obatan, tenda untuk tempat tinggal sementara, alat-alat tulis, buku, dan tas sekolah, trauma terapis, dan kebutuhan sehari-hari
iainnya. Di samping Itu, bersama TNi Angkatan Laut, 8ASARNAS, dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), UNY terpanggil untuk meiakukan mis!
kemanusiaan dengan menggunakan GOR UNY sebagai
kaliterblt.
Mahasiswa merupakan unsur yang tidak kalah penting dalam pengembangan universitas. Untuk itu. pemblnaan dan pendamplngan yang humanis bagi mahasiswa, baik yang terkait dengan kecerdasan Intelektual, kecerdasan spiritual, maupun kecerdasan emosional terus dilakukan.
Prestasl mahasiswa semakin membanggakan dengan munculnya mahasiswa berprestasi di setiap fakultas. baik
tingkat lokal, nasionai, bahkan intemasional. Sebanyak 171 mahasiswa beiprestasi telah tampil, baik dalam bidang penalaran, olahraga, seni, maupun bidang khusus, 3 omng di antaranya bertaraf intemasional. Dalam bidang penalaran, mahasiswa UNY termasuk 15 besar paling responsif di antara 123 perguruan tinggi. Di samping itu, beberapa kejuarsan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ataupun kejuaraan Iainnya, baik juara I. II, ataupun 111 telah berhasil diraih. Khusus untuk juara I, telah berfiasil diralh dalam btdang pendidikan, robotik, rancang faangun alat reduksi emisi gas buang, olahraga, dan inovasi teknologi. Lebih tanjut, di bidang olahraga 3 mahasiswa telah berhasil meraih juara intemasional, 1 orang juara I intemasional pencak sllat yang diperebutkan di antara 32 negara pada kejuaraan Singapore Open,2 orang berhasil sebagai juara I panahan Asean Grand Prix Myanmar. Kerjasama antara UNY dan Badan Pembina Olahraga Mahasiswa (BAPOMI) telah meiakukan Pekan
Olahraga Mahasiswa Daerah iPOMDA) untuk olahraga: renang,sepak takraw,dan tenis lapangan.
Dalam bidang seni. secara rutin mahasiswa UNY telah menyelenggarakan beberapa pentas kolaborasi yang didukung oleh dosen, karyawan. dan mahasiswa. Bahkan, pada 12 Mei 2007 yang lalu, mahasiswa bersama dosen dan
karyawan (termasuk beberapa guru besar dan pimpinan,.^ik
binAniicA UMMUIM Ntini nmnok
« Juli 2007
Berita Utama :^
Prof. H. Suyanto, Ph.D.:
Menjadi Guru di Era Global Tidak Mudah! (Bagian 2, Habis) secara objektif. Untuk menllai baikburuknya seorang guru,dengan
cara yang sederhana, dapat kita lihat dari unjuk kerjanya di kelas ketika proses belajar-mengajar bertangsung. Untuk itu, mari kita perhatikan pendapat Barbara MacGilchrist, Kate Myers, dan Jane Reed (2004; 79)dalam mendeskripsikan guru yang baik dan yang tidak baik. Menurut mereka, guru yang baik di antaranya memiliki
karakteristik sebagai berikut. (1) Explain things more deeply:(2) Are nottoo quick and not toslow;(3))Do notignore you (pupils):(4)
Give(thepupils)choices:(5) Give you(pupils) ways ofremembering things.
Sebaliknya, ciri guru yang tidak baik juga dldeskripsikan secara singkat oleh mereka. Menurut pandangan mereka, inilah
beberapa karakteristik dari guru yang tidak baik. yaitu; (1) Shout, (2)Make you sit still for too long,(3)Speak too fast.(4) Do not trust you(pupils).
Sebagai guru yang profesionai. tentu harus
menghindarkan diri dari ciri negatif yang disebut terakhir oleh Barbara MacGilchrist, Kate Myers,dan Jane Reed tersebut. Unhik dapat demikian, sudah barang tentu belajar sepanjang hayatjuga bertaku untuk para guru. Fenomena Global
Pada Upacara Dies Natatis LINY 21 Mei 2007-Dies ke-
43 Prof. H. Suyanto, Ph.D.. Dirjen Mandikdasmen Depdiknas, didaulat untuk menyampaikan Pidato Dies. Redaksi berupaya
menayangkan pidato itu dalam dua edisi Pewara Dinamika UNY (Juni-Juli).
Dalam upaya untuk meiakukan sertifikasi guru, kompetensi kepribadian seperti ini perlu dilihat, dikembangkan, dan dibuktikan dalam praksis pembelajaran secara pedagogis, maupun dalam konteks interaksi sosial agar setelah dikeluarkan sertifikat pendidik, para guru kita memang mampu meiakukan
unjuk kerja profesionai sesuai dengan ketentuan yang dimandatkan oleh Pasal 10ayat(1)Undang-undang No. 14Tahun 2005. Kalau karakteristik kepribadian seperti itu dapat dievaluasi dan dapat dikembangkan, niscaya pengembangan
profesior^iisme guru di masa yang akan datang akan menjadi lebih t^stem dan akuntabel. Meskipun demikian, kita tidak boleh beitienti dalam konteks evaluasi kinerja guru semata.
Pengembangan profesi mereka secara tersistem dan berkelanjutan juga harus menjadi bagian integral dari setiap upaya untuk meiakukan evaluasi kinerja guru dalam konteks sertifikasi. Hal ini penting untuk kita perhatikan karena semangat dan ide dasar untuk meiakukan evaluasi memang harus bermuara pada
pengembangan. Oleh karena itu. metafora yang terkenal dan sudah secara luas diterima oleh kalangan ahii evaluasi, yang mengatakan; Evaluation is not only to prove but to improve, perlu kita refieksikan dalam setiap langkah untuk meiakukan sertifikasi gurudi Republikini. Guru yang baik akan selalu didntai siswa dan juga
orang tua siswa. Bahkan,guru yang baik juga akan diteladani dan dikenang oleh masyarakat secara luas. Saya yakin, kita semua ini memlliki catatan di hati mengenai guru-guru kita dulu, yang baik
maupun yang tidak baik, secara subjektif. Mengapa catatan tentang guru kita itu saya katakan secara subjektif? Karena, kenyataannya guru yang baik untuk seseorang belum tentu baik untuk semua orang. Dengan kata lain, memang sulit untuk
Dalam bagian ini akan didiskusikan beberapa saja dari fenomena global yang memiliki dampak maupun tantangan
profesionai bagi para gum kita. Fenomena global tidak bisa kita abaikan begitu saja dalam mengembangkan profesionalisme para guru pada saat ini dan dt masa-masa mendatang. Mengapa begitu? Karena berbagai fenomena global berpengaruh secara
signifikan terhadap proses pembelajaran di sekolah-sekolah.Tidak Itu saja pengaruh yang akan kita rasakan. Lebih jauh dari itu, fenomena global akan berpengaruh juga pada bagaimana masyarakat memiliki standar hidup, gaya hidup, pola interaksi satu sama lain, dan pola migrasi pekerjaan secara maya begitu mudahnya dari satu negara ke negara lain tanpa mengenai batasbatas negara secara teritorial maupun politis. Ini semua pada akhimya akan meminta para guru untuk mempersiapkan para peserta didik menjadi lebih memiliki daya nalar yang tinggi, kreativitas yang baik, dan juga kemampuan untuk meiakukan jejaring sistem kerja yang fleksibel terhadap berbagai perubahan global. Mengapa gum hams mempersiapkan hal Itu? Karena penelitian Bank Dunia menunjukkan tohwa kekuatan suatu negara
ditentukan oleh faktorfaktor:(1)innovation and creativity(45%);(2) networicing(25%);(3)technology(20%);dan(4)natural resources (10%).
Fenomena global milenia ketiga saat ini ditandai oleh munculnya berbagai wacana dan kesadaran dalam berbagai aspek kehldupan bemegara dan berbangsa seperti;
(1) Ketergantungan pada Iptek (ICT, Bio-teknologi, Nano teknoiogi); (2) Perdagangan Bebas; (3) Fenomena kekuatan
Global(Spe^,Connectivity, dan intangible);(4)Demokratisasi;(5) HAM (Hak Asasi Manusia);(6) Linglmngan Hidup;(7) Kesetaraan gender dan(8)Multikutturalisme.
Dalam praksis pembelajaran, fenomena global seperti itu perlu diperhatikan oleh guru. Bahkan,tema-tema pembelajaran
hams pula mengadopsi dan mengadaptasi secarater^grasl arah dan semangat fenomena global itu. Dari fenomena global itu
menenbjkan mana guru yang balk dan mana guru yang tidak baik
Mi
f
I
■
A
K
A
Dindmiu uNrawM Nuw >Bmum
Berita Utama
FISE UNY Seminar ke Malaysia ^.5
JiuawsSiiS2iris:>,2rj-i WieViJ -i •* -
Dekan beserta 30 dosen FISE UNY Rabu (20/6) bertolak ke Pulau Penang Malaysia untuk menghadiri Seminar internasionat yang diseienggarakan oleh Unlversitas Pendidikan Sultan Idris (UPSi) (20-25/6). Seminar tersebut membahas masaiah pendidikan IPS dl
berbagai negara, dibuka oleh Pro Chancellor UPSI,Tan Sri
benar-benar mampu memberikan konthbusi siswa dalam menghadapi globailsasi."
Delegasi UNY juga melakukan pertemuan khusus dengan UPSI Malaysia, berkaitan dengan MoU antara UNY dan UPSI yang belum lama ditandatanganl. "Kita merealisasikan MoU tersebut dengan membahas
Dato Dr Hj. Yahya bin Ibrahim, dihadiri wakil-wakil perguruan tinggi dan berbagai negara.
'ekspor-impor" pembelajaran IPS. Malaysia dan Indonesia
Menurut Dekan FISE UNY, H. Sardiman AM.
kesamaan dalam berbagai hal. Model 'ekspor-impor" pembelajaran yang akan dllaksanakan dalam beberapa
M.Pd., seminar menghasilkan berbagai rumusan konsep pendidikan IPS yang bermakna. "Memang tidak mungkin membuat satu konsep pendidikan IPS untuk berbagai negara. Tetapi, banyaknya kesamaan masalah-masalah di berbagai negara dapatdikomunikasikan melalui acara ini.
Kita berharap terjadi inovasi dalam pembelajaran IPS
merupakan dua negara yang banyak mempunyai
cara. "Dalam waktu dekat ini kita akan melakukan tukar-
menukar dosen dan mahasiswa dengan UPSI. Program Ini diharapkan memberikan transformasi pengetahuan dan pengaiaman,"imbuh Sardiman. Ketua delegasi FISE UNY, Suhadi Purwantoro,
melalui komunlkasi Pendidikan IPS dl berbagai negara ini."
M.Si., menambahkan. Seminar Internasional itu
Kegiatan ini, lanjut Sardiman, dilatarbelakangi oleh adanya upaya inovasi atas berbagai masaiah yang
menampllkan pembicara dari berbagai negara. Sementara
terjadi dalam pembelajaran IPS. Pembelajaran IPS yang diharapkan dapat memberikan konthbusi terhadap
pembentukan good citizenship ternyata masih banyak kendaia, di antaranya nuansa pembelajaran kognitif yang maslh dominan. Akibatnya, siswa merasa bosan dengan pembelajaran IPS. "Padahal, idealnya pembelajaran IPS merupakan jalan yang membantu sisvi/a menyelesaikan masalah-masalah soslal. Kita berharap pendidikan IPS
itu, pembicara dari FISE UNY, masing-masing Sardiman AM, M.Pd., HariantI, M.Pd., Terry Irenewaty, M.Hum., Suhadi Purwantoro, M.Si., Puji Lestari, M.Hum., Luslna M.E.Dev., dan Indah Respati. M.Hum., yang membahas masaiah pendidikan dan pembelajaran IPS dari hasil kajian dan penelitian yang teiah dilakukan di Yogyakarta. (MR SPD/lensa)
»
I
W
A
B
A
DtnAniiCA UNivERBtni Niem YDsrAuim
■ Juli 2007
B B r it a
Online, Pembayaran SPP dan Pengisian KRS di UNY masyarakat untuk menunjukkan kepedulian, penghargaan UNY kepada masyarakat untuk membantu kesulitan masyarakat. Pembayaran SPP dan pengisian KRS online sangat kental dengan misi UNY dan mis! Bank, yaitu memberikan layanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat. "Kalau sesuatu blsa cepat kenapa dibuat lambat, kalau blsa tertib kenapa diblarkan acak-acakan, kalau blsa dilakukan di mana pun kenapa harus
berbondong-bondong datang ke tempat terlentu. Ini pemikiran yang sangat indah. Pemberdayaan Bank BTN, Bank BNI, Bank Mandiri di mana pun berada bisa melayani dengan baik, tetapi semuanya disentralisasi dengan baik, sehingga terkontroj dengan mudah," jeiasnya. Dengan sistem pembayaran online, UNY akan Foto: Natsir,20Q7 iebih dikenal karena bisa dibayar di daerah lain. Dalam prosesnya teruslah diamati, berhati-hati, dan dikendalikan Pejabat UNY mencoba pembayaran SPP online di Bank BTN Yogyakarta supaya semuanya berjalan iancar. Sementara itu, Herman Surjono, Ph.D., Kepala Muiai 2007 daiam ha! pembayaran SPP UNY Pusat Komputer UNY, mempresentasikan mekanisme bekerjasama dengan 3 Bank, yaitu Bank BTN, BNI, dan pembayaran SPP dan pengisian KRS online sebagai berikut. Mandiri. Bank BTN melayani mahasiswa program Mekanisme pembayaran SPP online, mahasiswa datang ke nonreguier. Bank BNI melayani mahasiswa program ioket BTN atau kantor pos yang sudah online (mahasiswa reguler, dan Bank Mandiri melayani D-3 Fakultas Teknik nonreguier) atau BNI (mahasiswa regular) di seluruh UNY. Mahasiswa PBU sudah mulai membayar SPP di Bank Indonesia. Di sana mahasiswa tidak perlu mengisi apa-apa, BNI muiai Senin (11/6). Dan, yang membayar dari iuar DIY secara teknis cukup menyebut nomor mahasiswa sudah mulai masuk. (mahasiswa lama) atau nomor registrasi bagi mahasiswa Demikian penyampaikan PR II UNY, H. Sutrisna baru. Untuk menghindari kesaiahan, sebaiknya mahasiswa Wibawa, M.Pd., pada acara launching Pembayaran SPP lama menunjukkan kartu mahasiswa dan kartu pendaftaran Online UNY di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, Rabu bagi mahasiswa baru. Setelah mahasiswa menyebut nomor, (20/6). Hadir pada kesempatan tersebut Kepala BNI Cab. petugas akan mengonfirmasi data mahasiswa. Setelah UGM, Edi Widadi, Kepala Bank BTN Yogyakarta, Prabowo berproses, mahasiswa akan menerima bukti pembayaran. Di Sakti, dan Pimpinan Bank Mandiri Cab. UGM, Dewi, para sana akan tercantum nomor pin/password untuk pengisian Pembantu Rektor, Para Dekan, dan pejabat iainnya di KRS. iigkungan UNY. Mahasiswa baru yang belum tahu NIM-nya, bisa Lebih lanjut Sutrisna mengatakan, pembayaran melihat website. Di sana sudah tercantum data mahasiswa SPP oniine tidak semata-mata tren IT, tetapi benar-benar yang sudah membayar. Secara berkala Bank akan memberikan layanan mahasiswa supaya cepat, tepat, melaporkan kepada UNY siapa saja yang sudah efisien, dan aman. Untuk mahasiswa nonreguier, selain di bertransaksi. Pada masa pengisian KRS, mahasiswa bisa Bank BTN, pembayaran juga bisa lewat Kantor Pos yang mengisi KRS secara oniine dari mana pun di seluruh M
r-X
online.
Indonesia lewat internet.
"Untuk sosialisasi, selain lewat media cetak dan
elektronik, UNY juga menerbitkan media cetak, juga akan dibuat baliho di kampus. Sehingga, pembayaran online ini sampai pada yang membutuhkan,"tambah Sutrisna. Pada kesempatan tersebut, Rektor UNY,Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., mengatakan, inovasi ini menunjukkan bahwa kita hidup dan tumbuh dari waktu ke waktu,seperti hainya pembayaran SPP dan pengisian KRS online UNY. Dengan sistem layanan online, kita bisa meningkatkan iayanan dengan meningkatkan kuaiitas sistem komunikasi UNY. Berkomunikasi dengan
Pada kesempatan tersebut dilakukan demo oieh seorang mahasiswa yang sudah membayar SPP online dengan mengisi KRS secara online. Dari demo tersebut, teriihat bahwa membayar SPP dan mengisi KRS secara online memang lebih mudah,cepat,dan aman.(wit)
P
t
H
A
a
A
DiRAmiCA UNivmtiu Mam YDinuAnn
Juli 2007
Berita
PR III Melepas Mahasiswa KKN KKNPBAtersebut.
Sementara itu, Ketua LPM UNY, Prof. Dr. H. Burhan Nurgiyantoro, berpesan, di lapangan mahasiswa
harus dapat membawa nama balk UNY, memperbanyak silaturahmi dengan masyarakat, jangan merasa pintar
sendiri, menunjukkan kemampuan yang dimiliki yang berguna bag! masyarakat, dan selalu menjaga sopan santun.
Fob:Prayoga, 2007
Ketua Tim KKN, Fauzi, M.Si., dalam iaporannya mengatakan, KKN kali ini merupakan Program KKN Semester Khusus 2007 yang diikuti 764 orang. Mereka dibagi dalam KKN Wajar 60 orang, KKN PBA150 orang, dan KKN Masyarakat554 orang. Untuk 60 orang KKN Wajar kail ini ditempatkan di Kabupaten Magelang dan Pubalingga
Mahasiswa mengikuti upacara pelepasan KKN
Jawa Tengah. Untuk 150 orang KKN PBA ditempatkan dl
diLPMUNY
Wonosari Gunungkidul. Sedangkan untuk 554 orang KKN
Sebanyak 764 orang mahasiswa UNY dilepas ke lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah DIY dan Jawa Tengah oleh Pembantu Rektor III, Dr. H. Hermlnarto
Sofyan, Jumat (29/6) dl halaman Gedung LPM UNY. Mahasiswa akan berada di lokasi selama dua bulan penuh (30/6-31/8). Upacara pelepasan dihadiri Ketua LPM UNY, Prof. Dr. H. Burhan Nurgiyantoro, beserta Dosen Pembimbing Lapangan(DPL). PR III dalam pesannya mengatakan, berdasarkan hasil dan permintaan masyarakat, KKN masih
dibutuhkan, khususnya darl UNY. Sedangkan untuk KKN Penuntasan Wajib Belajar 9 tahun (KKN Wajar) dan KKN Pemberantasan Buta Aksara (KKN PEA) dinllal sebagal agen-agen pembaruan di masyarakat. Oleh karena itu, peran mahasiswa sangat strategis dalam KKN Wajar dan
Masyarakat ditempatkan dl Prambanan Sleman 120 orang,
di Piyungan dan Sewon BantuI 148 orang, dl Patuk dan Saptosarl Gunungkidul 226 orang, dan di Wates Kulonprogo 60 orang.
Peserta KKN kali ini berasal dari FIP103orang(39 pria dan 64 wanita), dari FBS 168 orang (50 pria dan 118
wanita),dari FMIPA251 orang(77 pria dan 174 wanita), dari FISE 215 orang (112 pria dan 103 wanita), dari FIK27 orang (19 pria dan 7 wanita),dan dari FT no!. KKN Wajar tahun ini merupakan tahun ketiga. Sebelumnya, UNY telah memberangkatkan KKN mahasiswa ke Nias Sumatra Utara, Banjar Kalimantan
Selatan,Kebumen dan Magelang Jawa Tengah.(Pra)
Reuni FIK UNY 2007 Menindaklanjuti kegiatan reuni alumni FPD-FIK yang pemah diselenggarakan pada 2001 dan 2003, Fakultas llmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang sebelumnya bernama IKIP Yogyakarta, menyelenggarakan "Reuni Fakultas llmu Keolahragaan 2007" dimulal dari FSPF-PD,FPD,STO, FKIK, FPOK,dan FIK.Acara ini dlgelar pada 1315/7di Gedung Olahraga(GOR)UNY Jl. Colombo No.1 Yogyakarta dan di Taman Wisata Kaiiurang Sleman. Beberapa acara yang dilaksanakan adalah: 1) Studium General, 2) Sarasehan Penetapan Hari Jadi, 3) Kegiatan Olahraga(Tenis Lapangan,Sepak Bola,Bola Voli, dst.),4)Rekreasi Bersama dan OutBond. Secara rinci, di GOR UNY Jumat(13/7) berlangsung Temu llmiah dengan tema "Pemantapan Kerjasama Sinergis
antar-Alumni untuk Meningkatkan Klnerja FIK UNY" dengan nara sumber: Adyaksa Dault, SH, M.Si (Menpora), Rahimin Katjong, M.Sc.(Wagub Irjabar), dan Sumaryanto, M.Kes.(Dekan FIK UNY). Dl samping itu,juga berlangsung Temu Olahraga
(tenis lapangan,futsal/sepakbola,softbaii, bolavoii, bola basket, bulutangkis,tenis meja,dan renang yang berlangsung di UNY. Pada Sabtu hingga Minggu (14-15/7) berlangsung Temu Rekreasi, Temu Kangen (Grup Lawak COCOK dan Live Music),dan Ou/bond& aneka lomba di kawasan wisata Kaiiurang Sleman Yogyakarta.(Erm)
r
I
W
A
B
A
DiRAniiCA UNNStama NEBSRIYESUKUm
Juli 2007
Berita
Bahasa Inj^ris, untuk Kemudahan Studi ke Luar Negeri Tenaga pengajar di perguruan tinggi (PT) seharusnya merasa perlu untuk terus memperbaiki kinerjanya sesuai dengan tuntutan yang terns berkembang. Salah satu aspek panting dan strategis adalah kemampuan berbahasa Inggris karena kemampuan bahasa Inggris sangat bermanfaat bag! updating ilmu di bidangnya dan wawasan secara keseluruhan, demlkian juga bagi
kemudahan studi, baikdi dalam maupun di luar negeri. Demikian Pembantu Rektor i UNY, Dr. H.
Rochmat Wahab, M.A., saat memberikan sambutan
sebeium diiaksanakannya Tes Toefl-Like bagi dosen UNY
dalam rangka seieksi InstitusionalTestingProgram (IIP)di P3B UNY baru-baru ini yang diikuti oleh 100 orang.
Kemampuan berbahasa inggris bagi dosen UNY, ianjut Rochmat, sangat dituntut, terutama dalam menyukseskan program intemasionalisasi. UNY teiah meiaksanakan PPl bilingual bagi sejumiah Program Studi yang tersebar di semua fakultas, Prodi Pend. Matematika (FMIPA), Prodi Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia(FBS), Prodi Pend. Teknik Otomotif dan Mesin (FT), Prodi
Pendidlkan Luar Biasa (PLB), Bimbingan Konseiing (FiP), Prodi Pend.AkuntansI(FISE),dan Prodi PJKR(FIK). Untuk terus menyuskseskan program ini
diharapkan dosen-dosen dapat meningkatkan kuaiitas layanan pendidikan bagi mahasiswanya yang mambutuhkan bimbingan dalam bahasa inggris. Demikianlah, untuk mengetahui kecakapan bahasa inggris
Foto: Witono, 2007
para dosen UNY, diiaksanakan seieksi TOEFL-iTP yang sepenuhnya didanai oieh universitas. Bagi yang teiah
mencapaiskortertentuakandiberikaninsentifsebagaimana yang teiah ditetapkan melaiui Kep. Rektor No. 042 Tahun 2007. Demikian juga, diharapkan dapat memperoleh kesempatan untuk mengikuti pelatihan bahasa inggris dengan kelas khusus. Ditambahkan Rochmat, UNY memiliki program
mempersiapkan dosen-dosen UNY untuk mengikuti kompetisi meraih beasiswa daiam dan luar negeri. Untuk merealisasikan program tersebut, dosen-dosen UNY perlu didorong mengikuti tes TOEFL-iTP sebagai salah satu persyaratan untuk meraih beasiswa dimaksud. Sebeium pelaksanaan tes TOEFL-iTP, para dosen perlu diseieksi dengan cara mengikuti tes TOEFLLike. Dosen yang mencapai skor 500 atau 500 ke atas akan diikutkan pada tes ITP. Untuk studi ianjut dalam negeri, sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia mempersyaratkanskortesTOEFL-Like minimal 450. Untuk melanjutkan studi ianjut dan memperoleh beasiswa, seperti ADS, Fuilbright, DAAD, dsb., dan beasiswa dalam negeri, seperti BPPS, beasiswa meialui grant IMHERE, DUE-LIKE, dan TPSD para dosen dituntut memiliki skor TOEFL-Like dan atau ITP yang tinggi agar memenangkan kompetensi.(Wit)
Foto: Witono, 2007
PR I UNY, Dr. Rochmat Wahab, membuka Tes Toefl-Like bagi dosen UNY;peserta tes Toefl-like
r
1
V
A
I
A
DiRAniiCA UNiVEJutni MsnuTDroxun
JuU 2007
Berita
Workshop Penyusunan Tema PenelMan Perguruan Tinggi perlu mengarahkan
penelitlan untuk menjalankan fungsi pengerribangan institusi, menciptakan inovasi, pengembangan IPTEK, serta menyelesaikan berbagai masalah akademik di tingkat nasional dan internasional yang dilaksanakan bekerjasama dengan instansi lain. Penelitlan digunakan untuk menemukan kebenaran ilmiah yang dimulal dari rasa
ingin tahu dari masalah yang ada, untuk memperoleh suatu pengetahuan bam. Oleh karena itu, peneliti hams memiliki kemampuan dalam bidang ilmu tertentu,sekaligus memiliki kriteria: kompeten,objektif,jujur,faktual,dan terbuka. Demikian Prof. Sutarno, M.Sc., Ph.D. dalam
workshop penyusunan tema penelitlan yang dilaksanakan di Ruang Sidang Dekanat FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,Kamis(21/6). Menumt Sutamo, proposal yang baik akan mempengamhi pembaca untuk melakukan sesuatu, seperti mempengamhi pembelian sesuatu, membujuk
Foto: dedy, 2007
Workshop penyusunan tema penelitian di FMIPA
founder untuk membiayai proyek, dan sebagainya. Bagi pe-reweiv proposal akan dilihat ketepatan tulisan, meliputi apa, bagaimana, kapan, siapa, dan berapa banyak biaya yang diperiukan untuk keglatan tersebut. Pada kesempatan itu, Sutarno juga memberikan beberapa tips untuk membuat proposal, di antaranya: proposal yang dibuat hams merefleksikan ide dari penulis sendiri, berpikir profesional, dan mengetahul dengan tepat apa sasaran yang dituju. Workshop yang dibuka oleh Dekan FMIPA
UNY, H. Sukirman, M.Pd., diikuti oleh sejumlah dosen dari Jumsan Pendidikan Matematika, Pendldikan Fisika,
Pendidikan Kimia,Pendidikan Biologi, dan mahasiswa. Pembicara lain yang dihadirkan, FX Sudarsono, Ph.D., mengetengahkan kriteria penilaian atas proposal penelitian, bahwa untuk meneliti sebuah proposal perlu 2 orang reviewer yang diberi waktu satu mlnggu, sekaligus melakukan seleksi secara independen, dan melakukan cross check. Beberapa jenis penelitian yang ditawarkan, meliputi penelitian dosen muda, studi kajian wanita, hibah bersaing, penelitian fundamental, penelitian pasca, dan pekerti yang merupakan penelitian
antarperguman tinggi.(Dedy)
PELATIHAN PROGRAM PENINGKATAN
MUTU DOSEN MELALUI LESSON STUDY Keglatan Pelatihan Program Peningkatan Mutu Dosen diikuti oleh 24 orang dosen dari lima fakultas (FIP, FBS, FIS, FT, dan FIK) di lingkungan UNY dan satu orang dosen UPN sebagal peserta "tamu". Keglatan dilaksanankan dalam rangka meningkatkan kompetensi dosen, khususnya kompetensi pedagogik, yaitu kompetensi profesional, pedagogik, pribadi, dan sosial.
Materi pelatihan terdiri atas tiga topik, yaitu (1) meningkatkan kualitas pembelajaran melalui lesson study,
(2) langkah-langkah lesson study, dan (3) strategi pembelajaran. Dosen narasumber dalam pelatihan lesson study in! adalah Dr. Ariswan, Suratsih, M.Si., dan Dr. Haryanto. Keglatan pelatihan lesson study dilanjutkan dengan praktek pelaksanaan lesson study pada-saiah satu mata kuiiah yang diselenggarakan pada semester
pendek/khusus sebagai penerapan apa yang diperoleh dalam keglatan pelatihan. Untuk itu, dalam pelaksanaan
lesson study perlu diikuti langkah-langkah:(1)pembentukan keiompok ini sesual dengan fakultas, yang secara khusus
sudah berbasis kelomok mmpun ilmu, (2) melaksanakan tahapan lesson study yang meliputi menyusun perencanaan
(menyiapkan RPP dan alat atau media pembelajaran topik tertentu), melaksanakan pembelajaran (dengan dosen model,anggota yang lain, dan pendamping mengobservasi) pada saat KBM berlangsung akan dilakukan perekeman, serta merefleksi (dalam bentuk diskusi keiompok), melalui pelaksanaan lesson study ini diharapkan dapat diperoleh dokumen RPP hasil kerja keiompok, (3) alat/media hasil kerja keiompok,(4)model pembelajaran lesson study dalam bentuk dosen model,(5)refleksi model pembelajaran lesson study dalam bentuk dosen model. Selain itu, pengalaman melaksanakan lesson study diharapkan dapat meianjutkan dan menseminasikan kepada dosen lain,(palrin)
r
E
W
A
t
A
DinAmi<A UNIVrUtlAB NEOERI YDSfiUOUirA
Juli 2007
Berita
Camaba S-1 PGSD PIT Mengikuti Tes Kulon Progo, Kota Yogyakarta, Punworejo, Purbalingga, Banjamegara), serta memiliki Kartu Tanda Penduduk dari daerahtersebut.
Terkait dengan itu, sebanyak 188 calon mahasiswa baru peserta S-1 PGSD PJJ mengikuti seieksi ujian tulis dan wawancara di Kampus DPP 2 FIP UNY,Jaian Bantu! 50 Yogyakarta (18-20/6), dengan mater! tulis: Matematika, IPA, IPS, PPKn, Bahasa Indonesia, dan Bahasa inggris.
Persyaratan lain yang harus ada pada calon mahasiswa, mereka harus memiliki ijasah D-2 PGSD
dengan IPK 2,25, berusia maksimum 52 tahun, menyerahkan surat keterangan mengajar dari Kepaia Foto: ratna, 2007 Seleksi Camaba S-1 PGSD PJJ
Pada semester ini, Fakultas llmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta ditunjuk oleh Depdiknas untuk menyelenggarakan Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jarak Jauh (S-1 PGSD PJJ). Peserta yang boleh mengikuti adaiah para guru SD yang mengajar di wilayah DIY (Sleman, Bantu!, Gunung KIdul,
Sekolah,serta persetujuan melanjutkan studi yang disahkan
oleh Kepaia Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota. Penyeienggaraan S-1 PGSD PJJ semester in! adaiah yang kedua kali diselenggarakan oleh FIP UNY. Model pembelajaran pada S-1 PGSD PJJ diiakukan dengan tatap muka dan pembelajaran on line meialui Internet, sehingga calon mahasiswa disyaratkan mengikuti tes keterampilan apiikasi komputer. Tes akan menyeleksi 100 dari calon peserta tersebut untuk menjadi mahasiswa S-1 PGSD PJJ FiP UNY.fra^naew)
Mengisi Liburan dengan Belajar Bahasa Inggris Sebanyak 124 anak TK, SD, dan SMP mengisi liburan sekolah dengan mengikuti English for Holidays
(EfH)2007 yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNY (2-14/7) dengan tema Fun English Learning on Holidays. Menurut Yuniar Diyanti, S.Pd., di antara mereka
ada yang pernah ikut program serupa tahun lalu dan ada pula peserta yang baru. Peserta yang pernah ikut sekitar 25%. Program ini dari tahun ke tahun seiaiu diminati oleh masyarakat, sehingga banyak pesertanya. Hal tersebut menunjukkan kesadaran dari para orang tua dalam mendidik anaknya, dalam hal ini mengisi liburan dengan
"Rasanya senang banget, belajar bahasa inggris sambii bermain.Apalagi permainannya banyak.Tahun depan saya ingin ikut belajar seperti ini lagi." Erni, juga siswa kelas 3 SD, mengatakan, saya tahun kemarin sudah ikut belajar bahasa Inggris seperti ini. Sekarang saya ikut lagi karena belajar sambii bermain lebih menyenangkan, apaiagi guru pembimbingnya ramahramah.(wit)
belajarbahasa Inggris. Mrs
Kegiatan ini, tambah Yuniar, merupakan laboratorim bagi dosen dan mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNY untuk mempelajari dan mengetahui pembelajaran bahasa Inggris untuk anakanak dan mengembangkan sistem pembelajaran yang
tepat dengan fokus terutama pada pengajar, metode pengajaran, dan metode pembelajaran. Saat ini, program ini juga memberikan kesempatan kepada masyarakat iuas untuk mempelajari bahasa inggris dan mengetahui pentingnya mempelajari bahasa Inggris. Adi, salah satu peserta EfH kelas 3 SD,
mengatakan, saya baru kali ini ikut acara seperti ini.
Foto: witono, 2007
Belajar Bahasa Inggris dengan bermain lebih menyenangkan
f
E
N
A
1
*
DiRAiniCA UNIVERBtUS NUERIYOTOKARn
Juli 2007
Berita
Pemkab Pasir Kirim 80 Mahasiswa untuk Belajar di UNY Seorang mahasiswa harus menjaga normaiitas emosinya. Dia hams menjaga supaya emosinya jangan
isinya juga berkualitas. "Dalam hal ini nanti Anda menjadi
labll. Fluktuasi emosi,rasa senang dan susah yang sangat
dilatih skill dan ilmu tentang keolahragaan. Hasilnya nanti hams diamalkan dan dimanfaatkan. Isi di daiamnya yang
tajam, menyebabkan seseorang tidak bisa konsentrasi
terhadap apa pun, termasuk pelajaran. Pacaran sangat rentan terhadap hal ini. Tetapi, pacaran yang tidak menyebabkan fluktuasi itu boleh,tetapi itu sulit. Demlkian dipaparkan Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., pada acara penandatanganan
pendidik dalam bidang olahraga. Dengan sendirinya Anda
berguna, sikap mental, moralitas, dan integritas kepribadian." Wakil Bupati Pasir, Hatta Garit, M.M., mengatakan,APBD Kabupaten Pasir tahun 2007 sekitar 1,2 trilyun. Oleh karena itu, Bupati dan Wakil Bupati
Nota Kesepahaman(MoU)antara Pemerintah Kabupaten
berkomitmen untuk membangun bukan hanya dari sumber
Pasir Propinsi Kalimantan Timur dan Universitas Negeri
daya alam yang melimpah mah, tetapi juga membangun SDM. Hal tersebut teiah dilaksanakan dengan beketjasama dan mengirimkan mahasiswa ke berbagai universitas,
Yogyakarta tentang kerjasama dalam Pengembangan Bidang Pendidikan, Peneiitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat Daerah Kabupaten Pasir Propinsi Kalimantan Timur di mang sidang utama Rektorat UNY, bam-bam ini. Pemerintah Kabupaten Pasir dalam hai ini diwakili oleh Wakil Bupatinya, Hatta Garit, M.M. Sebagai tindak lanjut dari MoU tersebut, dilaksanakanlah penandatanganan MoU antara Pemkab Pasir dengan Dekan Fakultas llmu Keolahragaan UNY tentang Penyelenggaraan Pendidikan Program D-ll
termasuk UNY. "Kami memiiih UNY, tentunya dengan pertimbangan khusus, mutu,dan sebagainya."(]Mt)
Pendidikan Gum Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani di
Fakultas llmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Pada kerjasama ini Pemkab Pasir
mengirimkan 80siswa untuk belajar di UNY. Lebih lanjut dikatakan oleh Rektor, Pemerintah sekarang sedang giat-giatnya meningkatkan mutu atau
kualitas. Tidak hanya kulitnya yang berkualitas, tetapi
Foto: Natsir, 2007
Penandatanganan MoU UNY dengan Pemkab Pasir, Kaltim.
Jumlah Peserta SPMB Melonjak Untuk SPMB 2007jumlah formulir pendaftaran yang terjual 16227 lembar,dengan rincian IPS 6999 lembar, IPA5710 lembar, dan IPG 2518 lembar. Sedangkan formulir yang kembali sebanyak 14845 lembar. Jadi,formulir yang tidak kembali ada 382 lembar. Jika dibandingkan tahun 2006,teijadi lonjakan jumlah penjualan formulir. Untuk IPS naik 11,31%.IPA 16,82%,dan
IPG 23,49%. Lokasi SPMB untuk IPS ada 19 lokasi, IPA 21 lokasi, dan IPG 8 lokasi yang menempati UNY, UGM, dan UIN Yogyakarta. Demlkian Ketua Panitia SPMB Lokai Yogyakarta, Moh. Slamet, M.S. Sementara itu, Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono,Ph.D., meninjau beberapa lokasi SPMB di UNY,UGM,dan UIN Yogyakarta,Rabu(4/7). Ditambahkan oleh Slamet,ada beberapa peserta khusus SPMB,yaitu Ismail Roni P. yang menyandang tuna mngu,
berlokasi ujian di Aula Fakultas Teknik UNY dengan Prodi yang dipilih adalah Pendidikan Luar Biasa(PLB) FIP UNY, peserta tuna netra, yaitu Heri Purwanto, berlokasi ujian di UIN Yogyakarta dengan Prodi yang dipilih adalah PLB FIP UNY, yang untuk kelancaran dalam menyelesaikan soal ia dibantu dua orang petugas ujian. Sementara itu, peserta ujian yang memakai kursi roda atau memakai tongkat penyangga,di antaranya Endang Dwi Wijayanti, berlokasi ujian di Perpustakaan UNY dengan Prodi yang dipilih adalah Pendidikan Ekonomi FISE UNY. Ketua SPMB di UNY,Saliman, M.Pd., mengatakan, pelaksanaan SPMB berjalan lancar dan tertib. Para peserta ujian
tampak antusias mengerjakan soal-soal demi bisa masuk perguman tinggi yang diinginkannya. Peningkatan jumlah pendaftar kali ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakatterhadap pendidikan dl Yogyakarta makin meningkat.(wit) 10
»
[
W
A
I
A
DinAmi<A UNIVEUtna NIQERI YDIKUOUm
Juli 2007
Berita
DPRD Boyolali Ajak UNY Kerjasama 9
lapangan dan masyarakat luas yang sangat menantikan bagalmana kualitas pendidikan di Indonesia Itu menlngkat dan bagaimana merasakan pendidikan yang membebani secara ekonomi bagi mereka.
Kemarin kita dengarkan beberapa organisasi di bawah naungan PGRI beramai-ramai mendatangi DPR dan ke Departemen Pendidikan Naslonal, maslh Hermlnarto, dalam rangka memperjuangkan anggaran pendidikan agar sesuai dengan amanat Undang-undang SISDIKNAS. Itu menunjukkan
t-r-
Foto:natsir, 20007
Workshop DPRD Kab. Boyolali dan UNY
"Bicara masalah pendidikan, saya kira aktual.
Oleh karena itu, di dalam kesempatan workshop tentang Raperda Pendidikan untuk Kabupaten Boyolali ini nanti, mudah-mudahan selepas workshop, nanti akan banyak makna yang ada di sana.Artinya,drafyang sudah tersusun sedemikian rupa dan lama berproses ini, workshop nanti akan betui-betui melahirkan sebuah Perda yang berkualitas."
Demikian pengantar dari Wakii Ketua DPRD Kabupaten Boyolali, Bambang Sutoyo,S.H., pada upacara
pembukaan workshop yang dikemas di Hotel Santika Yogyakarta kerjasama dengan Universltas Negeri Yogyakarta. "Lewat workshop ini," sambungnya, "Saya
berharap prinsip-pn'nslp materi yang sudah dikaji secara kritis dapat membuahkan Perda yang berkualitas yang
muaranya adalah untuk masyarakat bangsa Indonesia Ini secara umum, dan lebih khusus lagi muatannya bagi Boyolali."
Pada kesempatan Itu PR III UNY, Dr. H. Hermlnarto Sofyan, mewakili Rektor untuk membuka acara workshop. Dalam sambutannya, Hermin menyatakan, bidang pendidikan merupakan bidang yang menjadi sokoguru-nya upaya mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena Itu, mudah-mudahan di dalam workshop ini betui-betuI akan dihasilkan rancangan
Peraturan Daerah, khususnya yang menyangkut masalah pendidikan, sehlngga kualitas pendidikan yang selama ini diidam-idamkan oleh masyarakat bisa terwujud. Sekarang Ini Departemen Pendidikan Naslonal sedang membuat produksi yang sangat besar dalam rangka menyongsong sertifikasi. Seperti diketahul, mulai Agustus ini ada sekltar
200-an ribu guru yang akan disertifikasl. Sekarang ini kabupaten-kabupaten sudah menyiapkan guru-guru yang akan disertiflkasikan dan bahkan sudah mengumpuikan porto folio.
DiY pada Agustus ini mendapat jatah 4000 guru yang akan disertiflkasi. Oleh karena itu, lanjut Hermin, karena Komisi iV merupakan komisi yang membldangi pendidikan, tentu saja dalam merancangkan peraturanperaturan daerah ada kepentingan guru-guru praktlsl di
bahwa masyarakat menantikan kebljakan Pemerintah untuk mereallsasikan sebagaimana tersirat dalam UU. Oleh karena itu, hal itu harus kIta tangkap bahwa sekeliling kita sudah sangat menantinantikan kebljakan-kebljakan yang berplhak kepada masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah,yang sampai sekarang ini menglnginkan pendidikan yang tidak terlaiu membebani mereka. Oleh karena itu, kebijakan-ekbijakan Pemerintah Daerah sangat dinantikan.
"Harapan kami, sepulang dari workshop ini bisa dlwujudkan rancangan dalam bentuk Peraturan Daerah dan tindak lanjutnya itu bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat kabupaten Boyolali, yang menyangkut sektor pendidikan," demikian Hermlnarto mengakhlrl sambutan pembukaannya.
Bagi DPRD Boyolali, workshop ini dimaksudkan untuk menlngkatkan kapabllitas mereka dalam mengkritisi penyusunan
legislasi dan mengontrol 'kebljakan dalam bidang pendidikan dan dampaknya terhadap upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Secara rinci workshop diselenggarakan dalam rangka: a. Memberikan pemahaman kritis dan analitis terhadap kebljakan pemberian kewenangan kepada daerah dan penyusunan Raperda Pendidikan agar anggota DPRD mendapatkan landasan yang kuat dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pendidikan ; b. Memberikan masukan-masukan guna
penyempumaan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pendidikan, sehingga setiap anggota DPRD dapat teriibat secara aktif dalam penyempumaan Raperda Pendidikan tersebut ; c. Memberikan masukan-masukan implementatlf terhadap kebljakan pendidikan, menyusul ditetapkannya Raperda Pendidikan, sehlngga dapat menlngkatkan kapabllitas anggota DPRD dalam mengawasi perubahan-perubahan dan dampak-dampak dari kebljakan pendidikan yang diterapkan. Workshop terbagi atas dua kegiatan besar, yakni pemaparan Undang-undang SIstem Pendidikan Naslonal (UU Slsdlknas) dan workshop penyusunan Raperda Pendidikan Pemkab Boyolali tahun 2008 Itu sendlri. Tentang UU Sisdiknas dipaparkan secara kritis oleh Pembantu Rektor I UNY, Dr. H. Rochmat Wahab,
M.A.,sementara workshop tentang penyusunan Raperda Pendidikan itu dipandu oleh Pakar Pendidikan/Dosen Pascasarjana UNY, Dr. Sumamo, dan Dosen/Praktisi Hukum UNY, Anang Priyanto, S.H., M.Hum.
Sementara itu, Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., berkesempatan memantau pelaksanaan workshop dan memberikan berbagai arahan kepada peserta workshop. Hadir pula sampai dengan penutupan workshop Ketua DPRD Kabupaten Boyolali, Saptoto.(Mar)
11
DiRiUniCA UNMRSrtU NDIBU TDmUURDk
Juli 2007
BeritB
Penyalahgunaan Koleksi Perpustakaan Masih Terjadi Pada perpustakaan yang menganut sistem layanan terbuka, terbuka pula peluang bagi pemakai untuk melakukan penyalahgunaan koleksi. Ada empat jenis kategori penyalahgunaan koleksi, yaitu: pencurian (mengambil bahan pustaka tanpa sepengetahuan petugas); mutilasi (perobekan atau pemotongan halaman tertentu); peminjaman tidak sah (membawa pulang bahan pustaka tanpa melapor petugas perpustakaan walaupun dalam hatinya ada maksud suatu saat akan mengembalikannya); vandallsme (perusakan bahan pustaka dengan cara mencoret-coret, membasahi,dsb.).
waklu dekat, perpustakaan UNY yang mempunyai 230 ribu koleksi dengan 100 ribujudul akan menerapkan library security system. Setiap koleksi akan diberi magnet strip yang berfungsi sebagai kode rahasia.Jadi, bisa diketahui koleksi yang dipinjam danyang tidak.
Pada kesempatan tersebut, juga dllakukan demo pemakaian pengamanan koleksi perpustakaan oleh Minnesota Mining & Manufacturing (3M) Library Systems. Alat-alat yang diperagakan di antaranya Detection System (Model 8800), Conversion Station,StaffWorkstations, DigitalLibraryAssisfant, dll.M
Demikian Kepala Perpustakaan UNY, Sri HartatI,
S.H., pada Seminar Pencegahan Dini Penyalahgunaan Koleksi dl Ruang Sidang Utama UNY belum lama inl yang dihadiri para pengelola Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di DIY dan Jawa Tengah.
Lebih lanjut, Sri Hartati mengatakan, walaupun di sisi lain sistem layanan terbuka akan memuaskan karena pemakai bebas memilih alternatif lainjika pustaka yang dicari tidak ada,atau dengan kata lain, dapat memilih pustaka yang isinya hamplrsama dengan subjekyang diinginkan. Ti'ngkat penyalahgunaan koleksi bergantung
sampai sejauh mana pengelola perpustakaan mengantislpasi hal Itu. "Modus yang paling sering dllakukan adalah peminjaman tidak sah. Banyak anggota perpustakaan yang meminjamkan kartunya atau kartunya digunakan orang lain untuk meminjam koleksi," ungkap Hartati. Untuk mencegah hal tersebut, perpustakaan perlu dilengkapi dengan sistem pengamanan yang baik. Dalam
Fofo: witono, 2007 Peragaan penggutiaan peralatan perpustakaan
Tanaman Meranti Berkhasiat Sebagai Obat Liver Tim peneliti dari Jurusan Pendidikan Kimia FMIPAUNY berhasil memperoleh dana hibah penelitian RisetAndalan Perguruan Tinggi dan industri(RAPID)tahun 2007 dari Dikti.Tim Peneliti diketuai oleh Dr. SriAtun, beranggotakan Prof. Dr. Hj. Nurfina Aznam dan Retno Arianingrum, M.Si. Tim Peneliti ini menggandeng mitra dari kalangan industri, yaitu PT Phapros Tbk Semarang.Dana penelitian yang digunakan selain dari Diktijuga kontribusi financialsupport6ari UNY dan dari PT Phapros Tbk.
Penelitian terfokus pada pemanfaatan limbah kulit batang tumbuhan Meranti sebagai fitofarmaka obat penyakit hati (liver), atau yang lebih dikenal sebagai penyakit kuning atau hepatitis. Hepatitis termasuk salah satu penyakit yang cukup berbahaya. Keberadaannya ditakuti karena bukan saja penyakit ini sullt disembuhkan, melainkan juga dapat menyebabkan kematian. Pengobatan hepatitis dengan obat-obatan medis sejauh ini belum memuaskan, bahkan hingga sekarang belum ditemukan obatyang secara spesifik untuk itu. Dipilihnya topik itu karena tumbuhan Meranti, atau yang lebih dikenal sebagai kayu Kalimantan, sejauh ini baru dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan bahan baku industri kayu lapis. Sementara itu, limbahnya belum dimanfaatkan secara optimal. SriAtun telah melakukan penelitian atastumbuhan Meranti sejaktahun 2000 dan menemukan beberapa senyawa resverafro/dan turunannya yang memiliki aktivitas yang berguna,seperti anti-HIV,anti-kanker, maupun anti-oksidan.Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian-penelitian yang telah dllakukan dan akan dikembangkan produk fitofarmaka obat penyakitlever dari ekstrak kuiit batang tumbuhan Meranti. Penelitian dllaksanakan secara bertahap selama tiga tahun dengan target tahun pertama memperoleh ekstrak
bahan aktif kulit batang tumbuhan Meranti dalam jumlah cukup, terstandarisasi dengan komposisi senyawa bioaktif, yaitu balanokarpol dan heimiol A, data stabilitasi ekstrak, dan data uji toksisitas akut. Tahun kedua ditargetkan dapat menguji
toksisitas subkronis, uji formulasi ekstrak sebagai obat antihepatotoksik serta ujl praklinik. Selain itu, didapatkan prototipe produk dan prospek pemasarannya. Tahun ketiga ditargetkan uji klinik, mekanlsme proses produksi, dan analisis kineija perusahaan.(Dedy) 12
f
t
«
A
1
A
DlnAiniCd UKIVBUtlU Ntaoo YDSOKUm
Juli 2007
Berita FKIP UMB:
IPS Kurang Begitu Populer melakukan berbagai terobosan dan Inovasi dalam bidang pembelajaran IPS, yaitu dengan membangun Laboratorium OufDooruntuk pembelajaran sosial dan ekonomi dl Ratu Boko dan Prambanan dengan nama Laboratorium Ot/f Door Pendidikan llmu Sosial dan Ekonomi.
"Bersama Balai Pelestarian Peninggalan Sejarah
dan Purbakala dan Dinas Pariwisata," lanjut Sardlman, "Kita mencoba melalui Lab IPS dan Ekonomi Ratu Boko dan
Prambanan, yang mengawinkan kegiatan pendidikan, pariwisata, dan rekreasi, peserta didik betul-betui dapat
belajar memahami dan memecahkan permasalahan yang ada pada masyarakat. Selain itu, FISE UNYjuga memlliki dua Lab Microteaching dan juga sedang mengembangkan Lab Bursa Efek."
Dekan FISE menerima rombongan dari UMB Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas llmu Sosial
Sardlman juga menegaskan, FISE UNY kali ini
sedang glat-giatnya membangun brand image dengan
dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FISE UNY) menerima rombongan dari Jurusan Pendidikan Akuntansi
melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan pihak-pihak luar, di antaranya bekerjasama dengan forum wartawan Kedaulatan Rakyat dengan mengadakan diskusi dua bulan
Universitas Muhammadiyah Bengkulu(UMB),Kamis(14/6)di
sekali yang mengangkat isu-isu terakhir, mengadakan
Ruang Ki Hajar Dewantara FISE UNY. Rombongan yang berjumlah 99 orang terdiri atas Kaprodi Pendidikan Akuntansi, dosen, dan mahasiswa diterima oleh Dekan FISE UNY,Kajur
kemitraan antara 5 LPTK (UNY, UNNES, UNESA, UNS, dan UM). Pada kesempatan itu, Zulfiadi, dosen FKIP UMB
Pendidikan Akuntansi, dan dosen-dosen Pendidikan
dalam sambutannya mengatakan, dipilihnya Yogya sebagai
Akuntansi FISE UNY.
kota tempat studi banding karena Yogya sejak dulu terkenal
Dalam sambutannya Dekan FISE UNY, H. Sardlman,AM,M.Pd., mengatakan,llmu Pengetahuan Sosial (IPS) kurang begitu populer di Yogyakarta. Hal itu seolah sudah menjadi pandangan masyarakat, kebanyakan orang tua pasti akan menganjurkan anaknya untuk kuliah di bidang llmu Pengetahuan Alam (iPA) karena mereka menggangap lebih bagus. Untuk itu, FISE UNY sedang berupaya
sebagai Kota Pendidikan. "Selain itu, kita juga ingin melihat secara langsung aktivitas-aktivitas bisnis yang ada di Yogyakarta, yang kami rasa aktivitas bisnis di sini lebih pada kalangan ekonomi menengah ke atas daripada aktivitas bisnis
di Bengkulu yang lebih pada kalangan ekonomi menengah ke bawah."(Isti)
FT UNY akan Menerima
Sertifikat ISO 9001-2000 UNY akan menerima sertifikat ISO 9001-2000 yang berprogram pelayanan kepada para mahasis\A/a/masyarakat. Konsepnya, dengan proses yang balk diharapkan kualltas akan balk pula. Kalau semua lancar, ISO akan diterimakan pada 8 September2007 mendatang.
"Layanan, termasuk layanan ke semua komponen di kelas, sampai dengan administrasi akademik dan yang bukan akademik. Jadi, misalnya untuk kecepatan nilai, layanan untuk memperoleh ijasah secara cepat. Intinya memang di kelas. Jadi, dosen memberikan pelayanan pada mahasisvi^a dillhat dari rancangan dokumen pembelajarannya, Implementasinya, dan dari hasilnya,"demikian Dekan FTUNY,Prof. Dr. H.Sugiyono,disela-selaacarasosialisas!ISO 9001-20G0diFTUNY(9/7). Sugiyono menambahkan, masih sulit untuk mengubah kultur, terutama dosen. Dosen yang selama in! seolah-olah lebih banyak dilayani, dengan adanya standar pelayanan, mereka harus mengubah paradigma menjadi melayani mahasisvi/a. Jadi, ISO adalah selumh aspek dari sistem maupun personalnya. Sistemnya harus ditata, misalnya mau praktek-praktek harus ada prosedumya.Jadi,sistem itu merupakan standar dari suatu sistem.Sistem itu merupakan dokumen yang harus dilaksanakan orangorang yang ada difakultas. Karena ISO harus meningkatkan seluruh warga, maka setelah sosialisasi ke dosen-dosen dan karyawan in)selesai,diharapkan semua memahami pentingnya ISO,bagaimana menjalankan aktivitas menurutstandar manajemen ISO. "Sekarang sudah ada sekolah-sekolah yang memlliki ISO berstandar intemaslonal," imbuh Sugiyono."Maka, lembaga pendidikan yang menghasilkan pendidik atau guru-guru SMK harus dari lembaga pendidikan yang sudah memlliki ISO juga. Selain itu, dengan ISO nanti bisa mudah bekerja di luarnegeri dan bekerjasama dengan luarnegeri."(Wit)
13
P
I
•
A
t
A
Din^niiCA imiviRsmi NDEW TDsnjunn
■ Juli 2007
□
Berita
Multimedia dan Video
Dapat Membantu Ingatan 50% Secara legal formal seorang dosen harus memiliki kompetensi pedagogig. Salah satunya ditunjukkan dengan kemampuan memproduksi media pembelajaran. Secara empirlk, penyediaan dan pemanfaatan media pembelajaran yang efektif dapat meningkatkan kualitas proses dan produk pendidikan. Secara teoritik, Edgar Dale melalui Cone of Experience and Cone of Learning, multimedia dan video dapat membantu orang dalam mengingat sekitar 50%, dlbandingkan membaca yang hanya sekitar 10%, dan
mendengar yangjuga hanya sekitar 20%.
dengan budaya, (e) Openness/Flexibility, memelihara caracara mengajar yang berbeda, media mendorong berpikir
kreatif dan terbuka, (f) Interactivity, media akan mendorong interaksiantara pembelajardan pengajar, dsb. (g) Motivational Value, media itu harus memberikan motivasi,
(h) Effectiveness, media yang dibuat harOs bisa mendorong siswa belajar lebih keras, giat, media itu harus bisa membantu siswa belajar menguasai substansi lebih cepat dengan jumlah yang lebih luas. Seiring dengan perkembangan ipteks dewasa ini,
Demlkian PR I UNY, Dr. H. Rochmat Wahab,
ICT dapat memainkan peran yang sangat penting bagi
M.A., saat memberikan motivasi kepada 25 dosen UNY yang sudah mengikuti pelatihan multimedia pembelajaran,
penyelenggaraan pendidikan, terutama bidang aktivitas instruksional. Semakin dapat meningkatkan pemanfaatan ICT dalam proses pembelajaran, diharapkan efektivitas pembelajaran dapat ditingkatkan pula. Rochmat mengharapkan, para dosen yang telah dilatih membuat media pembelajaran dapat meningkatkan kompetensi pedagogig, yang tidak hanya pada tataran pemahaman saja, melainkan mampu secara produktif menghasilkan media pembelajaran sebagaimana yang diharapkan para dosen untuk mata kuliah yang menjadi
Jumat (29/6) di ruang sidang P3AI UNY. Dikatakan oleh Rochmat, media instruksional
yang tersedia tidak serta-merta dapat dipilih. Dalam perspektif intemasional ada kriteria yang dapat digunakan untuk memilih media instruksional:
(a) Cost, daya jangkau media terhadap audiens, ketersediaan media, media yang dibuat mesti didukung oleh infrastruktur dari teknologi yang ada, (b) Accesibility,
media itu mesti dapat diakses, (c) Social-Political
binaannya, pada akhimya dapat dimanfaatkan untuk
Suitability, pertimbangan politis dan sosial atas media itu,
meningkatkan kualitas proses pembelajaran di masa-masa mendatang. (Wit)
(d) Cultural Friendliness, membuat media harus sesuai
I
9^^
■ Fata: witono, 2007
PR I UNY memberikan motivasi kepada dosen untuk berprestasi melalui media pembelajaran
14
bindmrcA imivERinu Nutn YDaocura
JuK 2007
Berita
UNY Luluskan
Tiga Mahasiswa Internasional men'indaklanjuti proses pemberdayaan dan pembudayaan. "Kita menyadari bahwa tidak ada batas atas untuk menuntut ilmu. Ini berarti bahwa
kita harus selalu glat belajar dan selalu berusaha keras untuk
i
rMi
m
CUHLAUOt
meningkatkan ilmu pengetahuan. Semakin sukses seseorang dalam penguasaan ilmu pengetahuan,
ir
semakin potensial pula seseorang dalam penambahan laju
WISUDAV/AM
:!M I
mmm
percepatan menuju keberhasllan yang selalu menantangsiapa pun yang menginginkannya." llmu tanpa amal, lanjut Rektor, bagaikan pohon tak
berbuah. Maka, setiap f'^1
Foto: natsir, 2007 Prosesi wisuda UNY
pengembangan i lmu pengetahuan peiiu diikuti dengan pengamalannya dalam karya nyata untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat. Semangat kerja yang tinggi dengan niatyang tulus dan serius
UNY kembali meluluskan 3 orang mahasiswa
disertai dengan berusaha, berdoa, berserah diri, tawakal,
internasional, masing-maslng Enedy Mlaki (Tanzania), ing Chhaypor (Kamboja), dan Mr. Vinay Chanthamith (Laos). Ketiganya menyandang qe\aT Master of Education (M.Ed) dalambidang Educaf/ona/Management dari UNY.
dan bersyukur sebaiknya terus dilakukan agar dapat selalu berprestasi optimal atas dasar ridia Tuhan Yang Maha
Pada Wisuda Lulusan S-3,S-2.S-1.dan S-0 UNY di Auditorium UNY lalu, Rektor mewisuda 696 orang
bidang kependidikan maupun nonkependidikan,tegas Prof.
lulusan, dengan rincian 2orang lulus S-3,43 orang lulus S2,344 orang lulus 8-1 Kependldikan, 149 orang lulus S-1 Nonkependidikan, 16 orang lulus S-0 Kependidikan, dan
142orang lulus S-0 Nonkependidikan. Ditinjau dari segi unit kerja penghasil, Program Pascasarjana (PPs) meluluskan 45 orang, Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 118 orang, Fakultas Teknlk (FT) 169 orang, Fakultas llmu
Pendidikan (FIP) 49 orang, Fakultas Bahasa dan Sen! (FBS)110 orang, Fakultas llmu Sosial dan Ekonomi(FISE) 138 orang, dan Fakultas llmu Keolahragaan (FIK ) 67 orang.
Dalam sambutannya, Rektor UNY, Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D., mengatakan, pada prinsipnya
Kuasa.
Alumni yang baik, yang memiliki keahlian dalam Sugeng, diharapkan selalu dinamis, kreatif, dan inovatif
dengan selalu memprioritaskan nilal ibadah dalam setiap kegiatannya. Semangat untuk selalu dapat mengikuti perkembangan situasi dan kondisi melalui berbagai media komunikasi dan informasi, mengenai ketenagakerjaan, studi lanjut, kebijakan pemerintah, maupun informasi lainnya mutlak diperlukan agar tidak ketinggalan arus dan arah perubahan. "Dalam waktu dekat," imbuh Sugeng,
"Pemerintah akan segera meiaksanakan program sertifikasi pendidik (guru dan dosen) untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kesejahteraan pendidik. Informasi ini kiranya cukup meyakinkan karena Peraturan Menten Pendidikan Nasional No. 18 Tahun 2007 tentang sertifikasi guru dalam jabatan, telah ditandatangani pada 4 Mei 2007.
pendidikan merupakan proses pemberdayaan dan
Di samping itu, berbagai perangkat yang diperlukan juga
pembudayaan yang dapat'berlangsung sepanjang hayat.
telah dipersiapkan untuk kelancaran operasionalisasinya."
Walaupun wisudawan/wisudawati merasa lega, berbahagia, dan bersyukur telah dapat menyelesaikan
(Wit)
studinya, tetapi tidak berarti bahwa mereka tidak perlu lagi
15
P
t
V
A
I
A
DiRAmiCA UNIVDUtlU NCStRIYSatMUm
JuU 2007
Berita
Guru SD Mengiktiti Pelatihan PAKEM Perwakilan guru SD dari42 Sekolah Dasardi DIY yang selama ini dipergunakan untuk PPL D-2 PGSD FIP UNY mengikuti pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan(PAKEM)17 Juni -1 Juli 2007 di FIP UNY, dipandu oleh dosen FIP UNY.Selama satu setengah bulan mereka mendapatkan materi: Strateg! Belajar-Mengajar
(SBM), Peneiitian Tindakan Kelas (PTK), dan Pendldikan BIdang Stud! (IPA/IPS/Bahasa Indonesia/ PPKn/ Matematika). Kegiatan tersebut merupakan program kerjasama RP UNY dengan UNESCO tentang Pendekatan PAKEM untuk memberikan peiuang kepada guru-guru
yang belum berkualifikasi sarjana, namun sudah berijasah D-2 PGSD. Ke depan, pada saat mereka menempuh S-1 PGSD di FIP, hasil pelatihan PAKEM ini akan diekuivalensikan sebanyak 7 SKS yang ditempuh pada program tersebut. Pembukaan pelatihan PAKEM dilakukan Rektor UNY yang diwakili oleh Pembantu Rektor i UNY, Dr.
H. Rochmat Wahab, M.A. DIsampaikan oleh Rochmat bahwa guru adalah peletak dasar pendldikan, manfaat
yang diberikan kepada peserta didik bergantung pada masing-masing guru. Dicontohkan oieh Rochmat, mengajar dengan kekerasan akan berdampak tidak baik.
serta mengikuti pelatihan PAKEM secara profesional dengan semata tidak hanya mengajar SKS. Karena sesuatu yang profesional punya harga yang tinggi ditunjang dengan kompetensiakademik. Pada kesempatan tersebut, Dekan FIP UNY,H. Muh. Farozin, M.Pd., melaporkan, kegiatan yang dipayungi
oieh konsep pembelajaran PAKEM diawali dengan kunjungan dosen PGSD FIP UNY ke SD percontohan
pembelajaran PAKEM di SD Danurejo I dan SD Pasuruan II Mageiang untuk merekam aktivitas pembelajaran. Selanjutnya, para dosen PGSD tersebut bertemu dengan guru-guru dalam kegiatan pelatihan PAKEM. Kegiatan tersebut sekaligus untuk membina kemampuan guru dan calon guru(mahasiswa PGSD)untuk mengembangkan dan mengimpiementaslkan pendekatan
PAKEM dalam pembelajaran di SD. Pendekatan ini berlandaskan pemikiran bahwa tujuan pembelajaran akan
efektif (tercapal secara efisien puia) manakala guru: (1) kreatif dan mengkreatlfkan murid, (2) aktif melaksanakan
kegiatan belajarnya, dan (3) dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan. Dengan kata lain, pendekatan ini berupaya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran secara kreatif mengaktifkan murid untuk belajar dalam suasana yang menyenangkan.(ratna ew)
Semakin anak dikerasi, sikap anak akan semakin keras.
Sebagi contoh, melakukan 1 kali kesalahan mendapatkan 1 pukulan. Melakukan 2 kali kesalahan mendapatkan 2 kail pukulan. Melakukan 3 kali kesalahan mendapatkan 3 kali
pukulan. Sementara, contoh sikap guru yang balk adalah menghukum dengan hadiah. Semisal, anak dengan 1 kesalahan mendapatkan 4 bintang, 2 kesalahan mendapatkan 3 bintang, 3 kesalahan mendapatkan 2 bintang,dst. Lebih jauh Rochmat berharap, dengan
adanya Undang-undang Guru dan Dosen Tahun 2006, para guru akan semakin meningkat pendidikannya karena pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, serta senantiasa menciptakan pembelajaran menyenangkan yang sangat bermakna bagi anak. Sehingga, siswa
mendapatkan bekal ilmu yang bermanfaat dengan menjadikan anak life long learners,anak belajar sepanjang hayattanpa harus ditunggui terus. Ketika mengakhiri sambutannya, Rochmat
berpesan, para guru mengenali muridnya satu per satu 16
iSi
m
Foto: ratna, 2007
PR I dan Dekan FIP UNY pada pelatihan PAKEM
r
E
W
A
I
A
DiHAiniCA UNIVElUtlU NESEn YDSUKMm
Juli 2007
□
Berita
Pendaftar Maba Non-Reg Meningkat i
JS^
m
Foto: witono, 2007
Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Nonreguler UNYgelombang I Dibanding dengan pendaftar ujian masuk UNY Program Nonreguler gelombang pertama tahun 2006, jumlah pendaftar Nonreguler gelombang pertama tahun 2007 ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
perpustakaan, sarana olahraga, internet, poliklinik, GOR, danseterusnya.
Pada tahun akademlk 2007/2008 ini pun penerimaan mahasiswa baru Nonreguler ditempuh dengan
Tahun lalu pendaftar pada gelombang pertama tersebut
dua jalur, yaitu Penelusuran Bibit Daerah (PBD) dan Ujian
hanya 1681 orang, sementara untuk tahun 2007 ini, sampai hari terakhir pendaftaran, pendaftar untuk jalur
Tulis (UtuI). Seleksl jalur PBD dimaksudkan untuk menjaring potensi calon mahasiswa baru dari seluruh Indonesia yang
UjianTulis 2510 orang dan untukjalurPBD 682 orang.
mempunyai kemampuan akademlk, kematangan
Pendaftaran program Nonreguler gelombang I berlangsung 28 Mei-12 Juni 2007. Untuk tes tertulls yang berlangsung pada 19 Juni 2007, untuk kelompok iPA meliputi: Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia,
kepribadian, dan keterampilan untuk menglkuti dan menyelesaikan pendidlkannya di UNY. Seleksi ditujukan
dan IPA (Fisika, KImia, dan Biologi), untuk kelompok IPS
untuk lulusan SMA/SMK/MA tahun kelulusan 2005, 2006, dan 2007, baik negerl maupun swasta, melalui sekolah maslng-masing dengan melihat prestasi akademlk siswa.
meliputi: Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia,
Sementara itu, jalur UtuI memberikan kesempatan kepada
dan IPS (Sejarah, Ekonomi, dan Geografi). Ada Jurusan/Progam Studi lain yang juga
lulusan SMA/SMK/MA, balk negeri maupun swasta. Penerimaan Mahasiswa Baru Nonreguler membuka kesempatan melalui jalur tes tertulis gelombang I
melaksanakan tes khusus, yaitu Pendidlkan JasmanI Kesehatan dan Rekreasi (Tes Kesehatan dan
dan II, terbuka bag! lulusan dengan tahun kelulusan yang
Keterampilan), Pendidlkan Seni Musik (Tes Solfegio dan
tidakdibatasi.
Penguasaan Instrumen), Pendidikan Seni Rupa dan
Program Nonreguler diselenggarakan untuk memperluas kesempatan bagi lulusan Pendidikan Menengah yang ingin melanjutkan ke UNY. Status dan
Pendidikan Seni Kerajinan (Tes Gambar Desain), Pendidikan Bahasa Inggris dan Bahasa dan Sastra Inggris
(Tes lisan Bahasa Inggris), dan Blmbingan dan Konseling (TesWawancara). Mahasiswa Program S-1 dan D-3 Nonreguler berstatus sama dengan yang Program Reguler. Dalam
berbagai hal mereka punya hak yang sama, seperti laboratorium, bengkel, studio, sanggar, pusat komputer.
ijazah mahasiswa Nonreguler UNY sama dengan mahasiswa reguler yang diseleksi lewat jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan Penelusuran Bibit Unggul (PBU). UNY membuka program Nonreguler dalam bidang kependidikan dan nonkependidikan untuk jenjangS-1 dan D-3 sejak tahun akademlk2000/2001. fkWf)
•17
bindmfcA UNivmnu Niani YoanKum
Juli 2007
Berita
Ujung Tombak Pendidikan Anak Usia Dini ■Peserta Diklat PAUD harus menjadi pihak yang
cukup bertanggung jawab untuk memainkan peran di ujung tombak, yaitu mendidik anak-anak usia dini dengan baik.
Selain prestasi di kampus yang keseiuruhan ber-IPK di atas 3,0, diharapkan ketika terjun ke lapangan nanti juga berprestasi. Semoga dapat berbuat banyak untuk murid didiknya yang mengharapkan guru yang lebih profesional dan
A-v
mudah-mudahan dengan keprofesionalan ini kesejahteraan
N.
akan meningkat," harap Rochmat, yang juga mengungkapkan rasa senangnya karena peserta pelatihan Diklat PAUD tidak hanya didpminasi oleh wanita, namun juga ada prianya.
Sementara itu, Dekan FIP UNY, H. Muh. Farozin,
Upacara Pembukaan Diklat PAUD Level D
Sebanyak 39 peserta Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan Anak Usia Din! (Diklat PAUD) level D menerima
sertifikat pendidikan dan pelatihan sebagal tanda telah 3bulan mengikuti perkuliahan di Kampus FIP UNY. Mereka adalah pamong Keiompok Belajar di lingkungan DIY yang terpilih melalui seleksi pada Januari siiam. Adapun latar belakang
pendidikan mereka beragam, mulai dari yang berijasah SLTA, D-2, bahkan beberapa di antara mereka telah menempuh sarjana.
Kegiatan itu merupakan kerjasama antara Direktorat Peningkatan Mutu dan Tenaga Kependidikan (PMPTK), Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non-Formal (PTK-PNF), Dinas Pendidikan
Propinsi DIY,Forum PAUD Propinsi DIYdengan FiP UNY. Sertifikat diberikan oleh Rektor UNY yang pada
kesempatan itu diwakili Pembantu Rektor I, Dr. H. Rochmat Wahab, M.A., didampingi oleh Dekan FIP UNY, H. Muh. Farozin, M.Pd.,di Ruang Sidang I FIP UNY,Rabu(27/6).
M.Pd., menerangkan, peserta yang telah mengikuti Diklat ini mendapatkan bobot 10 sks untuk studi lanjut di S-1 PGPAUD (yang nantinya akan dibukadi FIP UNY). Nur Listiyati, peraih IPK tertinggi pada pelatihan ini
(4,0), mewakili peserta Diklat untuk mengucapkan terima kasih kepada FIP UNY yang telah memberikan llmu, sehingga dapat diterapkan ke lembaga pesertaTTPA. "Mudah-mudahan anak usia dini semakin baik karena mereka adalah penerus bangsa. Kami berharap ada kelanjutan dari Diklat Ini ke level C, B, dan A. Dan, mudah-mudahan gratis! Karena, kalau membayar, terasa berat bagi kami yang dengan gaji pamong," harapnya disambuttepuktangan rekan-rekannya.
Diklat PAUD yang diselenggarakan ini diadakan mulai 26 Februari ■ 18 April 2007, diikuti oleh 39 peserta yang berasal dari Kota Yogyakarta, BantuI, Kulon Progo, Gunung
Kidul, dan Sleman. Tampil sebagai tiga peserta terbaik adalah Nur Listiyati (IPK 4,0), Adhita Dyah Anggraini (IPK 3,93), dan Ratna Diyah Sawitri (iPK3,93).
Menyinggung kemampuan berbahasa Inggris, Rocmat berpesan kepada para pamong Bahasa Inggris agar sesekali waktu mengenalkan bekal bahasa Inggris kepada
peserta didik, tetapi jangan keblab/asan. Artinya, bahasa Indonesia tetap diutamakan. (ratna ew)
Persiapkan Kualifikasi Diri dengan Studi Lanjut! Pada 2007 Ini Fakultas llmu Pendidikan Univsrsitas Negeri Yogyakarta ditunjukoieh Dirkjen Dikti sebagai saiah satu dari 10
PI di Indonesia penyelenggara S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PGSD PJJ). Sebanyak 200 mahasiswa PGSD PJJ angkalan pertama dan kedua mengikuti kegiatan pembukaan residensial di Kampus UPP 2 Jalan BantuI 50 Yogyakarta, Sabtu (7/7). Residensial merupakan proses kpgiatan belajar mengajar tatap muka, dengan materi perkuliahan yang menekankan keterampilan belajar dan belajar mandiri.
"Selain residensial yang akan beriangsung sampai dengan 27 Juli 2007, akan ada perkuliahan tutorial online, setelah mendapatkan residensial di FIP UNY, mahasiswa akan belajar melalui ICT Center yang telah tersedia di Kabupaten/Kota atau warnet. Di pusat itu mereka akan difasilltasi oleh Badan Kerjasama Luar Negeri Jaringan Pendidikan Nasional (BKLN Jardiknas). Kegiatan selanjutnya adalah tutor kunjung, selama tutorial online mahasiswa akan mendapatkan tutorial kunjungan oleh dosen pengampu mata kuliah untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul selama kuliah online, baik secara administratif maupun akademlk. Pada akhir semester mahasiswa akan datang kembali ke kampus," papar Ketua S-1 PGSD PJJ, Bambang Saplono, M.Si., dalam sambutannya. Kuliah residensial dalam program studi S-1 PGSD PJJ diikuti mahasiswa angkatan pertama sebanyak 100 mahasiswa yang
akan mendapatkan 7 mata kuliah pada semester ini, sedangkan angkatan kedua diikuti 100 mahasiswa pula yang akan menempuh 6
18
DiR^miCA UNffEKBma NtOEUYDanUIRA
JuU 2007
□
Berita
KB-TK Pedagogia Tutup Tahun Suasana riang gelak tawa 38 anak-anak Taman Kanak-Kanak dan Kelompok Bermain Pedagogia FIP UNY
memadati niang aula UPP 2 Kampus FIP UNY Jalan Bantul 50 Yogyakarta, Selasa (26/6). TK dan KB rintisan FIP UNY in! berdlri sejak 2005, diasuh o!eh 4 guru TK dan 2 guru KB, berlokas! sama dengan tempat kuliah mahasiswa D-2 PGTK danS-1 PGSDFIPUNY.
DIdampingi oleh crang tua masing-masing, anakanak mengikuti acara tutup tahun yang diisi dengan pentas seni murid-murid KB-TK Pedagogia. Diawali dengan marching band, dilanjutkan dengan tari piring, pembacaan puisi, tari badinding, dan ditutup dengan menyanyi bersama murid-murid KB-TK Pedagogia. Meskipun irama muslk tak serasi dengan vokai anak-anak, tetapi acara berjaian semarak serta mengundang decak kagum para orang tua yang menyaksikan kebolehan putra-putri masing-masing. Pada kesempatan tersebut diberikan penghargaaan kepada putra-putri yang berprestasi daii aspek kognitif, afektif. psikomotorik. Misainya, anak yang semula pemalu sekarang menjadi pemberani. Anak yang tak mau berbagi menjadi anak yang mau berbagi dengan temannya. Anak yang suka menolong serta selalu mendengarkan guru saat mengajar di dalamkelas.
murid baru. Jlka KB pada tahun kemarin menerima 10 murid, pada tahun ini membuka penerlmaan untuk 15 murid. Sedangkan untuk TK kemarin menerima 15 murid, sekarang akan menerima 25 murid (2 kelas, Adan B).
Nuwuningsih berharap, murid-murid yang telah bermain dan belajar di KB-TK Pedagogia dapat menjadi anak
yang berguna bagi nusa, bangsa, orang tua, serta masyarakat dan bisa menjadi anak yang cerdas otak, emosi, dan agama. "Sengaja penerlmaan murid dibatasi jumlahnya agar guru dapat membimbing perkembangan anak iebih optimal dari semua aspek perkembangan (kognitif, afektif, - psikomotorik)," ungkapnya. Lebih lanjut, menurutnya, kali ini TK Pedagogia juga meluluskan seorang siswa yang berkebutuhan khusus. Inl merupakan kebanggaaan bagI guru Pedagogia. Murid tersebut mengalami perkembangan secara pesat selama belajar dl TK dan KB Pedagogia, bahkan pada kesempatan ini ikut unjuk kebolehan menyanyi, dan drumband. Sementara itu, Himawan, wakll wall murid, dalam
sambutannya mengatakan. awalnya ada rasa bimbang ketika anaknya menjadi siswa perdana dl Pedagogia. Tetapi, selring perjalanan waktu, diakui anaknya telah mendapatkan bimbingan dan materl sesual yang diharapkan oleh orang tua. Harapannya, Pedagogia meluncurkan buku pedoman untuk orang tua. (ratnaew)
Pembantu Dekan I! FIP UNY, Edi Purwanto, M.Pd.,
dalam sambutannya mewakili Dekan FIP mengatakan o
intellgensia, kreativitas, dan emosi anak-anak jika mendapat stimulasi yang balk dan memadal akan menlngkatkk
R8 TK 4^
kecerdasan anak. Oleh karena Itu, perkembangan anak
seyogianya diupayakan sejak dini. Pengurus Fakultas juga mengucapkan terlmakasih kepada wall murid yang telah mempercayakan KB-TK Pedagogia untuk mendldik putraputrinya, semoga kelak murid KB-TK Pedagogia dapat menjadi tunas bangsa.'ianjutEdl. Sementara Itu, Koordinator KB-TK Pedagogia,
Nuwuningslh.A.Md., Menjelaskan, pada angkatan 2007/2008 Inl, KB-TK Pedagogia telah membuka kemball pendaftaran
mala kuliah. Angkatan pertama S-1 PGSD PJJ dilkuti 552 peminat yang proses seleksinya telah dllaksanakan pada akhir 2006, sedangkan angkatan kedua dilkuti 188 peminat dan proses seleksfdilaksanakan pada JunI 2007. Pada angkatan pertama peserta
hanya berasal dari wilayah DIY, pada angkatan kedua ini ada 8 kabupaten yang terdiri atas 5 Kabupaten/Kota di DIY (Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, Bantul, Sleman, Gunung Kidul, dan 3 Kabupaten (Kabupaten Purworejo, Purballngga, dan Banjarnegara) dari JawaTengah.
Residenslal dibuka oleh Dekan FIP UNY, H. Muh. Farozin, M.Pd. "Belajar dl mana saja oke, namun penegakan kedisipllnan
dengan menglnformasikan kepada masyarakat mengenai PT mana saja yang telah mendapatkan izin penyelenggaraan S-1 PGSD PJJ akan membantu Pemerintah dalam sisl penyelenggaraaan pendldlkan," sambutnya.
Lebih lanjut Farozin menyampaikan, guru adalah figur yang panlas untuk dIgUgu dan ditlru (diunggulkan). Dengan gagasan
yang dimiliki seorang guru berharap dapat rnengabdi untuk pemerintah, nusa, dan bangsa. Saat guru tampll di depan ke|as dipandang
murid sebagai gUru yang pandal, menguasai apa yang diajarkan karena seluruh pemlklran yang dllontarkan sang guru harapannya benar dan tepat. Guru yang balk selalu berupaya meningkatan diri serta ke depan perlu memperslapkan kuallflkasi dirl dengan melanjutkan studi lebih lanjut. (ratna ew)
«
• 19
r
I
«
ik
I
A
DinAmiCd UNIVUUnU NtBSUYDSnXAm
Juli 2007
n
Berita
"Bu Dokter, Boyok Kula Pegel-pegel"
a
Petugas kesehatan dan UNY memberikan pelayanan kepada warga Kepek Gunung Kidul
Pagi itu Mbah Sarmorejo, Wamo Jemiko, Pak Kerto Dinoyo, Sagiyem, Radikem, dan Mbok Sikrak dari dusun Kepek sudah duduk-duduk santai di halaman Kantor Desa
Kepek, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul. Beberapa saat kemudian datang bergabung Mbah Mangun Sentono dari dusun Wareng, Pak Kirmorejo dari dusun Gondang, Hardjo Suwito dan Bu Cokrowiyono dari dusun Tileng, dan DenI Prabowo dari dusun Bulurejo, semuanya masih wllayah Desa Kepek. Untuk diketahui, kondisi geografis desa Kepek terdiri atas bukit-bukit, seperti pada umumnya desa-desa di Kabupaten Gunungkidul. Jam mulai menunjukkan pukul 09.00. Matahari mulal tampak, menyembul dari balik buklt. Masyarakat yang tadinya hanya duduk-duduk di halaman satu demi satu mulai masuk ke Aula Balal Desa. Semakin terasa
kesibukan perangkat desa setempat dalam mempersiapkan penyambutan tamu dari Kecamatan
Saptosari, terlebih rombongan dari Universltas Negeri Yogyakarta.
Foto: Prayoga, 2007
personal dokter menempatkan diri di masing-masing ruang pemeriksaan. Pasien mendaftar pada petugas pendaftar, kemudian menuju ruang periksa, diperiksa, dan diberi resep dokter, pasien mengambil obat pada petugas, terakhir mengambil paket sembako berisi 2kg beras, 1 kg gula pasir, 1 pakieh,dan 5 bungkus mie instan.
"Ingkang diraoske sakit wonten pundi, Mbah?" sapa halus dokter Dibyo (dr. Priyo Sudibyo, S.Sj.) kepada Mbah (putri) Mikrorejo(60)dari dusun Wareng.
"Niki, dhadhane seseg, ambegane sengkil, langkunglangkungyendalu."
Itulah sepenggal percakapan bahasa Jawa antara dokter dan paslennya, yang kemudian diikuti pemeriksaan tensi, stetoskop di badan pasien untuk menentukan diagnosis. "Sampun cekap Mbah, niki resepe kangge mendhet obaf."Tidak lama kemudian Mbah Mikrorejo pun telah dilayani obat-obatnya oleh Pak Bud! dan Bu Kristina dari Kllnik UNY
Di sudut kiri di bawah panggung Balai Desa Kepek tampak Bu dokter Woro (dr. BM Woro Kushartanti)
Hari itu MInggu, 29 April 2007, di Kantor Desa Kepek Saptosari Gunungkidul memang direncanakan ada Bakti Sosial dengan agenda Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Gratis serta Pembaglan Sembako Gratis
pasien,Pak Parto Sentono(55)dari dusun Gondang.
kepada masyarakat Kepek. Acara diadakan dalam rangka
Bu dokter pun menanggapi dengan senyum, sambil
Dies Natalis ke-43 UNY tahun 2007. "Pemra Dinamika
UNY'berkesempatan ikut ke lokasi bersama rombongan
menuliskan resep. Tidak lama kemudian resep pun telah ditukar dengan obat batuk, GTM, vitamin, dan satu empiek
dari LPM UNY.
lagi, mungkinjenis antibiotik.
Pukul 10.00 masyarakat desa yang rata-rata manula, perangkat desa yang dikcordinasi oleh Pak Lurah Mulyakno, dan tamu undangan setempat dengan sabar menanti. Akhirnya, datang juga yang dlnanti-nanti,
"Bu dokter, boyok kula pegel-pegel yen bibar macul dhateng tegalan," keluh Mbah (Kakung) Kromorejo (70) kepada dokter Dini (dr. Rachmah L. Ambardini) yang
rombongan tamu UNY tiba di tempat. Acara penyambutan tamu dilsi dengan pidato dari kedua belah pihak, kemudian dilanjutkan dengan pengaturan atau setting pemeriksaan kesehatan dan pembaglan sembako. Mekanismenya, tiga 20
memeriksa mata, mulut, dan tenggorokan pasien dengan lampusenternya. "Watuk, pilek pun seminggu dereng mantun, Bu,"kata si
memeriksanya. "Cobi, Mbah, gegere pundi kulo pijete. Wah, lha
Simbah pun wekdale ngaso, sampun sepuh, dikurangi macule nggih," kata Bu dokter menasihati, sambil memberikan resep yang bertuliskan multivltamin.
r
E
W
A
i
A
DTnAmi<A imiVERltlAB NCDDIIYDSnKAICA
Juli 2007
□
Hari semakin siang, menjelang sore, matahari semakin condong ke barat. Akhirnya, selesai sudah, sebanyak 233 pasien tertangani. Karena kebanyakan paslen berusia manula, maka penyakit yang diderita pun ragamnya hampir sama, yaitu hipertensi, sakit pinggang, sakit boyok (punggung), pegel, persendian ngilu, batuk, pilek, dan sesak nafas. Ada seseorang yang lumpuh, sehingga untuk periksa di Balai Desa harus di-papab keluarganya. Ada dua paslen perlu penanganan lebih lanjut, sehingga dirujuk ke RS Sardjitc, yaitu Wiratno Sentono dan Suminem. Ada seorang pasien iagi yang kondisinya parah, sehingga harus diperiksa di rumahnya (dikunjungi dokter Dibyo). Secara umum bakti sosial dalam rangka Dies Natalis ke-43 UNY dapat dinyatakan berhasil. Kabupaten Gunungkidul dahulu dikenal tanahnya yang berbukit kapur gersang, masyarakatnya banyak yang busung iapar (kekurangan gizi), dan terserang berbagai penyakit, terutama penyakit kulit dan bengek (baluk/sesak nafas) menahun. Hal itu bisa dimaklumi karena masyarakat melakukan MCK (mandi-cuci-kakus) jadi satu, yaknl di telaga, yang teiaga itu juga untuk mandi dan minum hewan
Berita peliharaan. Akibatnya, masyarakat rawan penyakit kulit. Sedangkan kondisi geografis terdiri atas batu kapur, banyak penambangan kapur, debu kapur, sehingga menyebabkan banyak warga yang sesak nafas. Dekade 1980-an dan awai 1990-an statistik kematian
di Gunungkidul menunjukkan rata-rata penyebab kematian karena gantung diri 36 orang setiap tahunnya. Hal ini berarti ada 3 orang mati gantung diri pada setiap buiannya dan usia si pelaku di atas 50 tahun. Alasan penyebab gantung diri hampir sama, yaitu putus asa karena menderita sakit kulit atau sakit sesak nafas/batuk yang menahun.
Sekarang ini di kalangan masyarakat telah tumbuh kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan. Terbukti, ketika UNY menyelenggarakan pemeriksaan dan pengobatan massal, partisipasi masyarakat sangat tinggi. Dari segi pelnyakit, menurut catatan medis hanya ditemukan 1 orang yang menderita penyakit kulit dan 2 orang sesak nafas/batuk, yang kedua penyakit tersebut dulu menjadi penyebab orang nekad mengakiri hidup dengan gantung diri. Dengan demikian, hal itu mengindikasikan bahwa derajat kesehatan masyarakat Kepek Saptosari Gunungkidul sudah tinggi. (pra)
Mukernas Imori ke-1 di Singaraja Sebagai bentuk rasa solidaritas antarpengurus dan anggota Ikatan Mahasiswa Olahraga Indonesia (IMORI), akhirnya ormawa FIK UNY menyambut dan memberikan apresiasi penuh kepada pengurus pusat IMORi dengan mengirimkan dua delegasinya, yakni Widodo (Ketua BEM FIK UNY) dan Agung Kristiawan (Sekretaris SEMA FIK UNY). Menurut Widodo. IMORi merupakan salah satu organisasi mahasiswa olahraga Indonesia yang pertama kali berdiri. Dalam hal ini keberadaan IMORI sebagai wadah aspirasi mahasiswa
olahraga Indonesia yang sampai saat ini belum ada kesinergisan dan kesepakatan antara mahasiswa dengan Pengurus Besar (PB) maupun dengan Pemerintah. Dengan dibentuknya IMORI ini diharapkan dapat terjalin silaturahmi dan kerjasama antariembaga mahasiswa olahraga di masing-masing fakultas se-lndonesia. Drs. Imam Marsudi, PD III FIK UNESA, selaku
pendamping dan peiopor berdirinya IMORI. mengalakan, Ikatan Mahasiswa Olahraga Indonesia (IMORI) bertujuan menumbuhkembangkan mahasiswa olahraga Indonesia
aktif terhadap kegiatan pengembangan wawasan, sikap, dan perilaku di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga. Selanjutnya, kesadaran akan peran penting sebagai insan peiopor perubahan yang dinamis dan kontrol terhadap pelaksanaan pembinaan, peningkatan, dan pemeliharaan olahraga pendidikan, olahraga prestasi, dan olahraga rekreasi, serta peningkatan kepekaan sosial, ekonomi, dan budaya olahraga bagi masyarakat Indonesia guna membantu perwujudan kemandirian bangsa. Dalam MUKERNAS I di Singaraja Bali (26-27/5) dibahas berbagai macam program kerja selama satu periode kepengurusan. Adapun lingkup kegiatan IMORI meliputi pengembangan penalaran dan penelitian IPTEK keolahragaan, evaluasi, dan kontrol terhadap pelaksanaan UU Sistem Keolahraga Nasional dan peningkatan kepekaan sosial, ekonomi, dan budaya olahraga bagi masyarakat Indonesia, utamanya terhadap pembinaan dan peningkatan keberhasilan olahraga pendldikan, olahraga prestasi, dan olahraga rekreasi.
kemajuan, usaha pemeliharaan dan peningkatkan kesehatan serta pencapaian keberhasilan olahraga pendldikan, olahraga prestasi, dan olahraga rekreasi. Sebagai bentuk kesadaran dan tanggung jawab
Widodo, selain sebagai Ketua BEM FIK UNY, juga sebagai pengurus pusat IMORI (Kepala DEPUTI Pengabdian Masyarakat), mengatakan, dengan menjabat pengurus pusat IMORi diharapkan la dapat menlngkatkan kerjasama antariembaga kemahasiswaan dan dapat mensinergikan wacana mahasiswa FIK UNY dengan Pemerintah. Dengan harapan penuh, FIK UNY dapat dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan dalam berbagai bidang ilmu bagi Fakultas Ilmu Keolahragaan se-indonesia.
mahasiswa olahraga Indonesia dalam peran serta secara
(Wid)
dalam berwawasan IPTEK keolahragaan, rasa, dan
kepekaan sosial, ekonomi, serta budaya olahraga dalam
masyarakat, serta kontrol terhadap sistem keolahragaan nasional, membantu secara aktif penyebarluasan,
21
t
i
V
K
I
k
DiR^miCA UNivuBtus NtsERi nanxARn
Juli 2007
[□,
Berita
Kuliah dari Praktisi:
Kisah Sukses Singkong Goreng "Tela-tela"
Si
IH. n:
Para mahasiswa antusias mendengarkan paparan dari para praktisi
Mengakhiri perkuliahan semester genap, Jurusan Manajemen FiSE UNY mengundang pengusaha makanan Fat Aulia Muhammad M.M., Ashary Tamimi, S.E., Eko Yulianto, S.E., untuk memberikan kuliah praktisi pada mata kuliah Perilaku Konsumen, beberapawaktu lalu di ruang sldang Ki Hajar Dewantara, FISE UNY. Arum Darmawati, M.M. pengampu mata kuliah Perilaku
Konsumen mengatakan, kuliah bareng praktisi menjadi agenda tetap Jurusan Manajemen agar mahasiswa tidak
hanya mendapatkan teori, tetapi dapat belajar iangsung dari pelaku bisnis, sehingga mendapatkan gambaran yang senyatanya tentang bisnis, khususnya perilaku konsumen. Fat Aulia Muhammad cs, yang merupakan pendiri merek singkong goreng ternama Tela-tela" menglsahkan upaya mereka dalam meiintis bisnis makanan. Fat meceritakan bahwa dia bersama 2
temannya telah merintis karir sebagai wirausaha sejak duduk di bangku kuliah. Beragam cara telah dicoba untuk menclptakan bisnis yang menguntungkan. Namun, tampaknya Dewi Fortuna belum berpihak, mereka selalu gagal dalam menjalankan usaha.
Sejarahnya, pada suatu ketika, singkong kesukaan ibunda Fat Aulia, menimbuikan ide bagaimana membuat makanan murah, lezat, dan keren (bergengsi) yang akan disukai oleh kaum muda (mahasiswa) yang dibidik sebagai konsumen utama. Singkong dipilih karena harganya yang lebih murah dibandingkan kentang yang sudah popuiersebagai camiian anak muda, Aulia.
Outlet pertama ditempatkan di depan rumah Fat Aulia yang berada di Babarsari. Mahasiswa yang kuliah di sekitar Babarsari menjadi konsumen Teia-Tela yang 22
pertama. Selain membuka outlet di rumah, Tela-tela
mengikuti berbagai pameran. Ide lain, pembeii harus menunggu singkong digoreng ketika membeii Tela-tela. Hal
itu sengaja diterapkan untuk menarik kerumunan pembeii. Pembeii yang berkerumun diyakini mampu menarik pembeii lain. Selain itu, desain outlet ringan dan berwarna cerah. Kemasan singkong terbuat dari kertas karton berwarna
cerah, serupa dengan kemasan kentang goreng merek intemasional. Mereka kemudian juga mencoba menerapkan franchise. Tela-tela menawarkan 4 juta per 2 tahun per outlet. Jika rekanan ingin memperpanjang kontrak, ia harus membayar 1 juta per tahun. Harga yang sangat murah itu menarik banyak rekanan. Hingga saat ini "Tela-tela" telah berhasil
mendlrikan 500 outlet. DI tiap kota mereka menetapkan sebuah agen yang bertugas mensuplai bahan baku, bumbu, dan kemasan untuk seluruh outletdi kota tersebut.
Strategl manajemen yang mereka terapkan adalah biaya rendah. Bahan baku yang digunakan murah. Proses
produksi juga berblaya rendah. Untuk menekan biaya mereka tidak menggunakan oven, tetapi pengorengan sederhana. Kendala yang dihadapi saat ini adalah quality control dan kualitas singkong. Untuk menghindari peniruan oleh pihak lain, produsen Tela-tela telah mematenkan produk mereka.
"Jangan takut gagal kalau mau berwlrausaha.
Selalu berusaha kreatif dalam mengolah sesuatu yang tampak sederhana atau tidak punya "nilai jual" menjadi sesuatu yang digemari konsumen. Pahami perilaku
konsumen," ujar Fat mengakhiri perkuliahan. (Dyna)
r
I
w
A
t
A
DlnAmiGk UNIVERBtlU NiatW YDSUKARn
Juli 2007
Berita
Tantangan dan Peluang
Pembelaiaran Ekonomi di Sekolah telah meiakukan kegiatan ekonomi, bahkan mempraktekkan teorlnya. Gagasan kelangkaan (scarc/ty) tentang uang misalnya, akan berbeda karena mereka tinggal memlnta pada orang tuanya,
trade-off mereka antara apakah membell baju atau hiburan bukan makanan, rumah atau kesehatan. Mereka mengharapkan bekeija sebentar kemudian menikmati uangnya, bukan baglmana
membangun karier dan keahlian. Peluang seperti itulah yang bisa ditangkap oleh para guru, karena sebenarnya siswa telah memahami dan meiakukan konsep ekonomi secara alamlah, tinggal memberikan pembenaran terhadap teorlnya.
Pada sisl yang lain, pembelajaran ilmu ekonomi di
Seminar C Training of Trainers National Council on Economic Education yang berlangsung di Durban Afrika Selatan
perguruan tinggi agak berbeda. Pada tingkat perguruan tinggi Pengantar Ilmu Ekonomi diarahkan pada perslapan mereka untuk mempelajarl ilmu ekonomi secara teorltis dan apllkatif. Mereka akan mempelajari ekonomi secara gratis, kuantitatif, deflnitif, dan masalah-masalahstrukturai.
Mengajarkan ilmu ekonomi di sekolah, khususnya sekolah menengah, merupakan tantangan sekaiigus peluang.
Tantangan yang dihadapl adalah subject matter (satuan pelajaran)dan pendekatan yang kurang familier, bahkan asing bagi siswa Sekolah Menengah. Padahal, pada kenyataannya, siswa mempunyal pengalaman langsung (direct experience) dengan ekonomi dalam kehldupan sehari-harl, seperti membell buku, baju, menonton film, menabung, dan aktlvitas ekonomi yang lain. Aktlvitas dan Interaksi tersebut dapat digunakan sebagai arahan (sf/c/c) bagi guru sekolah. Akan tetapl, bagi kebanyakan siswa, ilmu ekonomi seakan-akan menjadi sesuatu yang lain, di luar pengalaman mereka. Mereka sering tidak menyadarl bahwa sebenarnya mereka
Beberapa hal itu mengemuka dalam seminar C Training of Trainers National Council on Economic Education yang berlangsung
di Durban Afrika Selatan (20-3/5) lalu. Seminar tersebut dilkuti oleh seorang dosen Pendidlkan Ekonomi Fakuitas Ilmu Sosial dan Ekonomi Unlversitas Negeri Yogyakarta,AulaAhmad Hafidh, M.SI. Dalam seminar tersebut juga diperkenalkan simuiasi kebljakan ekonomi makro yang menggunakan program Running British Economy(RBE)dl Durban institute ofTechnology. DIsampIng materl yang bersifat direct instruction, dalam seminar tersebut juga dibahas mengenai berbagal permasalahan seputar pendidlkan ekonomi di maslng-masing negara peserta. Permasalahan tadi akan disatukan dan dicarikan pemecahan bersama dibantu oleh NCEE. (Aula)
Repemimpinan Kampus Harus Decisive dan Visioner Pengelolaan kinerja organlsasi Kampus, khususnya PISE UNY, membutuhkan kepemlmpinan yang decisive dan visioner. Pembangunan fakuitas seharusnya tidak hanya beorientasi fisik semata, tetapl didasarkan pada visi fakuitas jangka panjang yang mellputi pengembangan sumber daya manusia dan budaya akademlk. Demlklan catatan penting yang terlontar dalam Mimbar Demokrasi bertajuk "Refieksi Kepemlmpinan Jelang Suksesi: Quo Vadis FISE?", dl Ruang Cut Nya' Dhlen FiSE, Jumat laiu. Kegiatan yang diadakan oleh Komunitas StudI Kebangsaan(KOSSA)Jurusan PKN dan Hukum FISE UNY menghadlrkan pembicara Prof. DR. Husain Halkal, dosen senior Jurusan Sejarah, Nasiwan, M.SI, pengamat polltik yang juga dosen PKN dan Hukum,dan mantan aktlvis Ormawa FISE,Asnan Arifin.
Menurut Ketua KOSSA,Ahmad Muwaflq, kegiatan dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada sivltas akademika untuk merefleksikan kepemimpinanyang telah dan sedang beriangsaung dl level fakuitas. Forum juga diharapkan menghaslikan Inlslasi tentang kepemlmpinan FISE masa depan.
"KIta butuh pemlmpin yang kuat dan amanah. Kuat berarti tegas dan berani mengambll kebljakan beserta akibat yang ditlmbuikan. Salah satu Indikatomya tidak tunduk pada Istrinya, karena akan terjadi twin control, indlkator amanah paling sederhana, sebelum dan seteiah memimpin tidak jauh berbeda dalam hal materl," ujar Husain Halkal. Leblh lanjut, dia menyatakan kekagumannya
kepada mantan Dekan FPIPS, Gading Tua SIregar dan Dochak Latlef. Gading tidak pernah menyalahkan bawahannya atas resiko kebljakan yang diambilnya,sedangkan Dochak secara materlll tidakjauh berbeda sebelum dan seteiah menjabat. Sementara itu, Nasiwan mengungkapkan realitas, kinl kampus tidak lagi melahirkan orang-orang hebat sebagaimana awai abad 20-an. Begitu banyak persoalan yang melllit dunia kampus, mulai dari pllihan sistem, sumber daya manusia, hingga anggaran
pendidlkan. Kenyataan tersebut ditambah lagi dengan persaingan antarperguruan tinggi (PT) yang semakin ketat. Karenanya, pengelolaan fakuitas harus didasarkan pada platform yang visioner. Dosen yang akan melanjutkan studi harus didukung, bukan malah tunjangannya dipotong. Budaya akademlk kalangan mahaslswa harus terusdistlmulusi dan difasllitasi. Dari sudut pandang yang berbeda, Asnan menyayangkan kebljakan yang hanya menekankan pembangunan fisik, apalagi
yang bersifattambal suiam.Itu menunjukkan tidak adanya perencanaan yang jelas, katanya.Selain itu,Asnan memberikan catatan soai pentlngnya transparansi pengelolaan keuangan bagi siapa pun yang akan menjadi pimplnan kampus.(Lie!) -23
P
I
W
A
K
A
DinAITIiCA UNiviunu NtBDUYsavucwn
Juli 2007
Berita "Dengan Prinslp.."sambungan hal. 2 fakultas maupun universitas) mengadakan pentas seni pertunjukan ketoprak edukasi dalam rangka merayakan Dies Natalls UNYyang ke-43. Di samping itu, juga telah dilakukan pentas parade band, pameran foto dan lukis, workshop sen!rupa, dan aktif berpartisipasi dalam pentas seni, balk pentas Sendratari Ramayana di Candi Prambanan maupun pada paketwisata budaya Kraton Yogyakarta. Dalam bidang kesejahteraan dan minat khusus, telah
total anggaran tahun sebelumnya. Tambahan sumber dana
lainnya sebesar Rp 16.900.337.187,00 telah diperoleh dan digunakan untuk dikjar dan rehabilltasi gedung Auditorium, Perpustakaan, FIK, dan Rektorat. Di samping itu, dana
diberikan layanan kesehatan bag! dosen, karyawan, dan
Anggaran Belanja Tambahan (ABT) sebesar Rp
mahasiswa. Pemberlan beasiswa kepada 1.475 mahasiswa korban gempa bum! 27 Mel 2006 dan pemberlan beasiswa untuk 2.230
3.000.000.000,00 juga telah dimanfaatkan untuk pengembangan Information Technology{\J)dan laboratorium. Walaupun ada masalah tentang sertiflkat tanah eks
mahasiswa yang berasal daii 16 sumber, balk dana dari pemerintah maupun swasta,juga telah dilakukan. Di samping beasiswa tersebut
setelah dananya cair. SepertI tahun-tahun sebelumnya telah
SG04000 m2, pembebasan tanah kantong, dan penyelesaian kampus Barek yang sedang dalam proses penyelesaian, tetapi tidak ada masalah dengan proses pengadaan barang, balk Inventaris maupun habis pakai, yang semuanya dengan
diberikan penghargaan bag! para mahasiswa berprestasi. Untuk
serapan dana Rp 10.698.282.870,00. Laporan Sistem
menlngkatkan integritas kepribadlan telah dilakukan pelatihan Emotional and Spiritual Quotion (ESQ), MTQ mahasiswa. seminar nasional kepemimpinan, training dasar koperasi, advokasi
AkuntansI Barang Milik Negara (SABMN) dengan nijai
telah disetujui juga klaim asuransi sebanyak 33 mahasiswa yang dalam waktu dekatsegera disampaikan kepada yang bersangkutan
pendldikan,dan berbagai kegiatan lain yang terkait dengan ESQ.
kekayaan aset sebesar Rp 127.504.137,00 dan laporan penghapusan barang Inventaris sebesar Rp 11.000.000,00 telah dilakukan (telah disetorkan ke kas negara).
Sehubungan dengan lapangan kerja, Bursa Kerja
Sebagai kampus pendldikan, kelndahan dan
Khusus (BKK) UNY telah melakukan beberapa langkah nyata, dl
keberslhan kampus menjadi dambaan Institusi. Berbagai usaha penataan llngkungan dan pembangunan gedung telah banyak
antaranya: penyampaian Informaslpasar kerja, pendaftaran pencarl
kerja, layanan kartu kuning, memberikan penyuluhan dan bimbingan karir, mengelola program magang guru,dan penempatan kerja.
Kantor Kerjasama, Humas, dan Protokol (KKHP) semakin dapat menunjukkan peran dan fungslnya. Beberapa MoU yang melibatkan fakultas, lembaga, atau pun Program Pascasarjana (PPs), balk instansl pemerintah maupun swasta, dalam ataupun luar negeri (England University Inggris, Walailak
University Thailand, Hufllt University Vietnam, Deakin University Australia, Sun Moon University Korea, DAAD Jerman.'dan ACICIS
Australia) telah dihasilkan. Di samping itu, peran PPs dalam program Kemltraan Negara Berkembang (KNB), PPs dengan
dilakukan. Bahkan, tidak hanya dambaan indah dan bersih
lahiriah, tetapi juga batlnlah. Secara kebetulan, UNY dipilih sebagai satu-satunya universitas untuk mewaklli perguruan fnggi dalam lomba kebersihan tingkat Kabupaten Sleman. Untuk melengkapi keindahan dan kebersihan, mulai Oktober
2006 UNY mencanangkan tertib kampus, balk tertib bidang akademlk, manajemen, dan kemahasiswaan serta tata kehidupan dan pergaulan kampus. Perubahan model 6 hari menjadi 5 hari kerja yang dimulal sejak Januari 2007
diharapkan dapat menlngkatkan kinerja dan produktivltas kerja. Pembangunan Gedung Olahraga (GOR) yang
HUFLIT, FMIPAdengan Jepang dalam program IMSTEP JICA, FIP
terletakdi Jalan Kolombo hampirtuntas. Dengan dana DIPA2,5 milyar ruplah ditambah dengan hasil kerjasama dengan PT
dengan UNESCO dalam peningkatan kualltas penyelenggaraan D-
Gudang Garam(yang membantu 6,5 milyar ruplah), diharapkan
2 PGSD, dan FISE dengan Universitas Pendldikan Sultan Idrls
Selatan,serta UNY dengan Pemerintah Kab. Landak, Kab. Malawi,
pertengahan tahun 2007 ini GOR tersebut dapat tuntas pembangunannya. Pembangunan stadion sintetis yang sudah dimulal, pembangunan Smart Sport yang segera akan dimulal diharapkan dapat mendukung laju peningkatan kualitas FIK.
(UPS!)Malaysia, National Councilon Economics Education(NCEE) Amerika Serikat, Konju National University, dan PI Taejung Korea Kab. Ketapang Kalimantan Barat, dan Kab. Fak-Fak Prop. Papua
Pembangunan gedung lainnya yang dilakukan dengan dana
Barat terus dilakukan. Peningkatan peran Website UNY, Media Forum, pelaksana protokoler dan promosi, serta beberapa bentuk
IKOMA adalah gedung FT, FMIPA, dan FBS. Sedang pembangunan gedung FIP dilakukan dengan menggunakan
kegiatan dan pelatihan terus dimantapkan untuk menlngkatkan kualltas layanan komunikasi dan informasl. Di samping Itu,
dana DIPA. Dalam waktu dekat pembangunan gedung Student Cenfersegera akan menyusul sesuai dengan jadwal yang telah
walaupun baru tahap rintisan,tahun ini mulai dikembangkan analisis media pemberitaan UNY sebagal sarana untuk Introspeksi dan
ditetapkan.
berkaca dirl dalam rangka pemblnaan dan pengembangan lebih lanjut. Dalam bidang ketenagaan, UNY memlliki 1.777 sumber
Sesuai dengan UU Rl No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, khususnya Pasal 53 ayat (1), bahwa setlap satuan pendidikanformal, baikyang didirikan oleh Pemerintah maupun masyarakat, harus berbentuk Badan Hukum Pendidikan(BMP),
daya manusia yang terdiri atas 1.044 orang dosen, 559 orang
maka UNY terus mempersiapkan diri menuju perguruan tinggi
tenaga admlnlstrasi, dan 174 orang tenaga honorer bulanan. Usaha peningkatan kualltas layanan terus dilakukan. Sistem pembinaan
dalam bentuk BMP. Untuk itu, penyusunan proposal awal telah selesai dilakukan. Selanjutnya, penyusunan proposal lengkap diharapkan dapat tuntas tersusun pada akhir tahun 2007. Sambll menunggu disahkannya UU BHP, budaya IKHLAS (Inovatlf, Komunikatif, Humanis, Loyal, Agamis, dan Salntis) terus dilakukan dan disosialisasikan.(/nar)
karyawan dengan Insentif kompetltif (pegawai berprestasi) dan pendekatan manuslawi serta studi lanjut ataupun pelatihan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya terus dilakukan. Dalam bidang keuangan, secara periodlk dilakukan koordinasi terpadu, balk di kalangan intemal pegawai keuangan
24
maupun antarpengelola bidang keuangan dengan pengelola
bidang Iain yang terkait. Untuk serapan dana pada tahun 2006 terdapat kenalkan 9,97% (Rp 115.657.371.000,00) terhadap
bi'n^fcA UNIVTRltlAB NtaEBYSaYWUm
Juli 2007
Berita "Menjadi Guru di..."sambungan hal. 3 memang ada yang menjadi prasyarat bag! proses pembelajaran
menjadi datar? Temyata karena saat Ini banyak hal dari berbagal
di kelas. Tetapi, ada pula yang menjadi varlabel yang harus
aktivitas dunia secara global bIsa dilakukan melalul monitor komputer
direspons guru dalam keglatan pembelajaran agar materi ajar yang dikembangkan memlliki relevansi yang tinggi. Katakan saja, misalnya, persoalan demokratisasi yang saat in! menjadi kec^nderungan yang kuat secara global, periu diperhatikan guru dalam setiap pengambilan keputusan dalam mengelola kelas.
yang memang datar. Sebenamya judul buku itu memberikan makna yang metaforis. Ada sepuluh kekuatan yang membuat dunia saat ini menjadi datar (Friedman, 2006:50-200). Sepuluh kekuatan itu terdlri atas:
1. The New Age of Creaf/W(y; When the Walls Came Down and the
Oleh karena Itu, memlliki sikap demokratis adalah prasyarat
Windows WentUp(11/9/1989);
pent'ng bag! guru yang profeslonal di era global. Begitu juga ketergantungan pada Iptek, misalnya, jelas merupakan
2. The New Age of Connecf/V/fy; When the Web Went Around and
fenomena global yang harus direspons guru dalam proses
3. Work Flow Software;
Wefscape WentPubIic(8/9/1995);
belajar-mengajar dalam art! luas agar proses pembelajaran bisa
4. Uploading:Harnessing the PowerofCommunities;
beijalan eflslen, relevan, dan selalu aktual. Tanpa merespons fenomena global itu,semua guru akan tergellndr pada unjuk kerja
5. Outsourcing:Y2K; 6. Offshon'ng:Running with Gazeiles, Eating with Lions;
yang fdak kontekstual, sehingga pembelajaran yang teijadi tidak
7. Supply-Chaining:Eating SushiinArkansa; 8. Insourcing: What the Guys in Funny Brown Shorts Are Really Doing;
akan mampu membekali para peserta didlk untuk memlliki kompetensi yang relevan dengan tuntutan era global. Begitu juga jlka kita mengambil persoalan multikulturallsme, yang saat ini dengan gencarnya telah menjadi
gerakan dan kekuatan global, maka guru harus memahamlnya dan memlliki perspektif yang balk dan posltif. Jlka dalam proses pembelajaran guru mau dan mampu menyerap substansi multikulturalisme, dan kemudlan mampu menglntegrasikan ke dalam setiap pillhan metode dan pendekatan pembelajaran
secara pedagogis, dapat dipastikan guru yang bersangkutan akan mampu menanamkan pemahaman dan arti penting
pluralisme, toleransi, empati, dalam suatu. kehldupan global kepada para peserta didik secara efektlf. Fenomena global lalnnya masih bIsa kIta diskuslkan dl sini sebenamya. Namun, karena keterbatasan waktu, selebihnya yang lain, menjadi
ass/gnmenf saja bagi semua yang hadir Ini kalau mau mencoba untuk mengkajinya dalam sebuah excercise, balk secara sendirisendiri maupun secara kelompok.
Ada satu lagi fenomena global yang sungguh
mengejutkan kita. Dunia ini sekarang menjadi datar. Ini bukan sensasi,tetapi benar-benar ada dalam wacana llteratur. Thomas
L. Friedman (2006) yang berani itu mengatakan dunIa ini datar. Sungguh aneh fenomena Ini. Mengapa aneh? Bukankah dalam
sejarah orang mempertaruhkan nyawanya hanya untuk mengatakan bahwa dunIa Itu bulat. Berabad-abad orang-orang sejagad mempercayai dan memang benar adanya bahwa dunia ini bulat. Dalam bukunya yang besfse//er, Friedman memberinya judul yang membuat kita keheranan: The Woild is Flat: The Globalized World in The Twenty-First Century. Mengapa dunIa
9.In-Forming:Google, Yahoo!, MSW Web Search; 10. The Steroids:Digital, Mobile. Personal,and Virtual.
Jlka proses pendldlkan didesain untuk memperslapkan
semua warga negara menjadi warga masyarakat yang produktif dan kompetitif di era global, maka fenomena global seperti tersebut dl atas periu dan hams dipertlmbangkan dalam proses pengembangan profesionallsme guru, temtama berupa semakin Intens dan maslfnya para gum dituntut oleh stakeholder untuk secara profeslonal bIsa bembah setiap saat terkait dengan profesionallsmenya. Hal ini sungguh mempakan tantangan bagi gum, dan hams menjadi kesadaran profeslonalnya, balk secara indlvidu maupun secara
kelompok. Mengapa menjadi tantangan? Karena pembahan itu pada hakikatnya tIdak disukai oleh slapa pun. Jack Welch, seorang Chief Executive pemsahaan raksasa kelas dunia. General Electric, menggambarkan betapa pembahan pada hakikatnya tidak disukai oleh banyak orang. Fenomena itu digambarkan dalam ungkapannya sebagai berikut:'Change has no constituency. People like status quo. Theylike the wayit was". Perubahan Paradigma Belajar Era global seperti saat ini tentu memiliki pengamh yang
signifikan terhadap bagaimana pola pembelajaran yang mampu memberdayakan para peserta didlk. Hal ini tejadi akibat perkembangan ICT (Information and communication technology) yang sangat pesat dari hari ke hari. Dengan perkembangan ICT yang pesat itu, gum yang profeslonal hams mampu menangkapnya sebagai peluang yang balk bagi pengembangan proses belajar para siswa. Sebagai gambaran bagaimana paradigma pembelajaran telah bergeser, matrik berikut Ini
dapat kita gunakan untuk memahami dan merefieksikannya.
Changes in Learning Traditional Learning
New Learning
Teacher Centered
Student Centered
Single Media
Multimedia
Isolated V/ork
Collaborative Work
Information Delivery Factual, Knowledge-Based Learning
Information Exchange Critical Thinking and Informed Decision Making
Push
Pull
Source:ISTE National Education Technoloav Standards for Teachers(USA). Tonv Chen
25
r
I
>
A
I
«
DiR^niiCA UNTVUttnU NIOtRI TCCnUAHn
Juli 2007
Berita Dari matrik di atas jelas sekali bahwa proses belajar menjadi semakin bercrientasi pada kepentingan
kemampuan untuk mengubah proses belajar dari sekedar
siswa dengan memanfaatkan multimedia dalam model yang kolaboratif. Dari sini, guru dituntut untuk memiiiki
Dalam model ini, guru dituntut untuk bisa memperlakukan siswa sebagai subjek belajar yang memiiiki kesetaraan satu sama lain, baik terhadap sesama siswa maupun terhadap guru, agar pertukaran informasi bisa berjalan secara produktif tanpa ada hambatan secara psikologis. Selanjutnya, proses pembelajaran juga harus memungkinkan siswa bisa berpikir kritis dalam mengambil
kemampuan berinteraksi dengan siswa secara baik agar proses kolaborasi dalam keglatan belajar bisa terjadi secara efektif Kalau ha! ini bisa dilakukan, maka model
pembelajaran yang teijadi secara terisoiasi, dengan menggunakan hanya satu media tunggal akan dapat dihindari. DI samping itu, guru juga harus memiiiki
memberikan informasi ke arah tukar-menukar informasi.
keputusan, sehingga akhimya siswa mampu menerapkan
pengetahuannya dalam konteks kehidupan yang riil.
Moving To New Learning TradHional Learning
21^' Century Learning
Broadcast/
Construclivisl
Transmission Model
Learning
Integration Knowing Learning Tecti Skills
Transformation
Traditional
Understanding Developing 2ist Century Skills Lifelong Learning Contemporary
Content/Context
Content/Context
Schooling
Source: ISTE National Education Technoloav Standards for Teachers(USA} Tony Chen
Dalam matrik terakhir ini juga dapat dilihat dengan jelas
bahwa ada pergeseran paradigms belajar secara signifikan. Guru perlu memberikan pengalaman kepada siswa sebanyak mungkin dengan memanfaatkan berbagal lingkungan belajar yang mendukungnya agar guru bisa bergeser dari model transmisi ke model pembelajaran yang konstruktivis. Hasil akhir yang diharapkan dari model pembelajaran yang demikian adalah terciptanya motivasi para siswa untuk mau dan mampu melakukan belajar sepanjang hayat. Inilah hasil belajar yang amat panting pada diri siswa di era global seperti saat ini. Mengapa begitu? Karena perubahan yang begitu cepat, sehingga siapa pun di era
global harus terus-menerus belajar. Art'nya, belajar sepanjang hayat memang menjadi tuntutan hidup di era global. Sekolah
proporsional agar para siswa pada akhlrnya nanti mampu
meresponsfenomena global tersebut. Dengan kesadaran ini, guru tidak akan mudah memberikan vonis terhadap para siswa yang sekiranya tidak memiiiki kompetensi yang maksimal dalam aspek tertentu. Pada haklkatnya kecerdasan tidak saja mencakup aspek
memang ada ujungnya,t4 belajar harus tanpa batas selama hayat
intelektual (kognitif) semata.Ada beberapa kecerdasan lain yang
masih dikandung badan.Sekolah bisa berakhir,tetapl belajarfidak boleh berakhir. Manakala orang berhenti belajar, tentu ia akan ketinggalan dalam banyak hal untuk hidup di era global. Untuk itu,
secara konseptual, kemudian disebut dengan multiple intelligence. (Howard Gardner: http://www. lpride.net/iearningstyles.Ml.htm/09/08/03). Multiple intelligence
guru harus memiiiki daya inovasi yang tinggi dalam proses
yang dimaksud sebagai berikut.
pembelajaran. Menjadi inovatif tidak mudah, tanpa ada upaya
(1) Visual/spatial intelligence:(2) Verbal/linguistic intelligence;(3)
yang disengaja dan penuh kesadaran. Agar bisa kreatif dan
Logical/mathematical intelligence; (4) Bodily/kinesthetlc
inovatif, guru perlu memiiiki karakteristik sebagai berikut: (1)Selfconfidence;(2)Questioning attitude;(3)Curiosity;(4)Thirst for knowledge; (5) Knowledge; (6) Practical experience; (7) Capability for social interaction and sense of humor,(8)Problem orientation; (9) Sensitivity to possibiiities; (10) Persistence; (11) Determination, (12) Ability to simplify; 13. Sensibility; dan (14) Manualdexterity (httD://www.mol.fi/enalish/information-
intelligence; (5) Musicai/rhythmic intelligence; (6) Interpersonal intelligence;(7)Intrapersonalintelligence. Dengan demikian,guru yang profeslonal harus mampu mengembangkan multiple intelligence dalam proses belajar-
mengajar. Kalau saja guru mampu mengembangkan multiple intelligence pada diri anak didik secara komprehensif, tentu anakanak kita, para siswa kita, akan bisa berkembang menjadi insan
societv3.html 17/08/20031
yang utuh kepribadlan dan intelektualitasnya. Visual/Spatial Intelligence merupakan kemampuan
Beragam Kecerdasan Sebagaimana telah didlskusikan di bagian terdahulu,di era global seperti saat ini,fenomena munculnya gerakan-gerakan untuk melakukan demokratlsasi sistem berbangsa dan bemegara,
seseorang untuk melihat secara visual. Peserta didik yang
pemahaman dan penerapan pluralisme dalam berbagal aspek kehidupan, terjaminnya kesetaraan gender dalam berbagal kebijakan negara,semakin menguatnya tuntutan untuk mengakui dan membela HAM, dan sebagainya, menjadi semakin nyaring
26
terdengar dan harus mendapat tempat yang proporsional dalam sistem bemegara. Jlka tidak, pemerintahan negara itu akan mendapat catatan jelek secara global, cela di mata Intemaslonal, dan tentu akan menghadapi goncangan-goncangan internal secara terus- menerus.Fenomena Ini harus direspons oleh sistem pendidikan dengan baik. Implikasinya, dalam proses pembelajaran guru periu menyadari adanya multiple intelligence dalam diri siswa yang perlu dikembangkan secara optimal dan
memiiiki kecerdasan ini cenderung berpikir dalam pola-pola yang beitentuk gambar agar dia bisa belajar dengan baik. Mereka sangat menyukal melihat peta, bagan,gambar,video,film sebagai media untuk belajar. Jenis pekerjaan yang cocok bagi peserta didik seperti Inl kemungkinannya iaiah sebagai: navigator, pematung, senlman visual, penemu bidang rekayasa, arsitek, desain interior,
mekanik,insinyurmesln.
binidmfcA iMvmtnB NioraTCsacum
Juli 2007
Berita Verbal/Linguistic Intelligence merupakan kemampuan
untuk menggunakan kata-kata dan atau bahasa. Peserta didik yang memiliki jenis inteligensi ini memiliki kecakapan yang tinggi
informasi yang dlterimanya dalam konteks belajar. Kemungkinan karier bagi seseorang yang memiliki kecerdasan jenis Ini dapat menjadi atlet, guru pendidikan jasmani, penaii, aWor, pemadam
dalam belajar dengan menggunakan indera pendengaran
kebakaran.artis.
mereka, dan pada umumnya merupakan orang-orang yang ahli berbicara di depan publik. Mereka lebih bisa barpikir dalam bentuk kata-kata daripada gambar. Minat yang bisa dikembangkan dari peserta didik atau siswa yang demikian in! antara lain menjadi: penyair, jumalis, penulis, guru/dosen, hakim, penasihat hukum
Musical/Rhythmic Intelligence kemampuan untuk mencipta dan mengapresiasi musik. Peserta didik jenis ini akan berpikir dalam bentuk suara, ritme, dan pola-pola tertentu. la akan
politisi.penerjerhah.
Logical/Mathematical intelligence merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan penalaran, logika, dan angka-angka. Peserta didik yang memiliki inteligensi jenis ini selalu berpikir secara konseptual dalam kerangka logika dan angka yang digunakan membuat hubungan antarberbagai Informasi yang dimiliklnya secara bermakna. Jika peserta didlk/siswa memiliki kecerdasan jenis ini la selalu
mengembangkan perasaan ingin tahu rahasia alam di sekelllingnya, dan dengan demikian, la memiliki banyak pertanyaan ketika beiajardi kelas,serta suka melakukan berbagai eksperimen. Jalur karler bagi siswa yang memiliki jenis kecerdasan seperti ini kemungkinannya dapat menjadi: ilmuwan, Insinyur, ahll pemrograman komputer, peneliti, akuntan, dan ahll Matematika.
Bodily/Kinesthetic intelligence merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengendalikan gerakan tubuh dan memainkan benda-benda secara canggih.
serta merta memberikan respon pada musik, baik dalam bentuk kritik maupun apresiasi begitu ia mendengamya. Banyak peserta
didik dari kelompok kecerdasan ini yang amat sensitif terhadap suara-suara yang ada di iingkungannya. Kemungkinan karier yang dapat dimasuki adalah: musisi, discjockey, penyanyi,composer. /nferpersonaf intelligence merupakan kemampuan
untuk berhubungan dan memahami orang lain di luar dirinya. Peserta didik yang demikian selalu mencoba untuk melihat
berbagai fenomena dari sudut pandang orang lain agar memahami bagaimana orang lain melihat dan merasakannya. Peserta didlk yang memiiikijenis kecerdasan ini akan memiliki kemampuan yang hebat dalam mengorganlsasikan orang, menjailn kerjasama
dengan orang lain, menjaga perdamaian dalam suatu kelompok. Untuk melakukan Itu semua,ia akan menggunakan bahasa verbal dan nonverbal untuk membuka saluran komunikasi dengan orang
lain. Kemungkinan karier yang dapat ditekuni bagi peserta didik yang demikian antara lain dapat menjadi: konselor, salesperson, politisi.danpengusaha.
Intrapersonalintelligence suatu kemampuan merefleksi diri dan kesadaran terhadap diri sendiri. Peserta didik yang memiiiki
Peserta didik dalam kategori Ini selalu mengekspresikan dirinya melalui gerakan-gerakan tubuhnya. la memiliki keseimbangan
jenis kecerdasan ini akan mencoba untuk memahami perasaan diri
tubuh yang baik, sehingga mampu untuk melakukan berbagai manuver fisik secara cerdik. Dengan berinteraksi melalui ruang di sekelillngnya, ia dapat mengingat dan memproses setiap
orang lain, dan kelebihan maupun kelemahan yang dimiliklnya.
sendiri, impian-impian yang dimiliki, hubungan dirinya dengan Kemungkinan pekerjaan yang dapat dilakukan antara lain menjadi: peneliti, ahli teori,filosof.(Mar)
Pesatlimas, Cara Baru Belajar Fisika Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai kaitan yang erat dengan dunia pendidikan, tidak
terkecuali bidang ilmu fisika yang terns berusaha memperslapkan siswa agar meiek teknologi guna memahami diri dan llngkungan sekitamya agar dapat menjadi unggulan. Untuk mencapal tingkat unggulan itu, diperiukan berbagai sarana dan prasarana yang mendukung, seperti alat-alat laboratorium yang lengkap, dengan tidak mengesampingkan faktor motivasi dari siswa itu sendiri dalam belajar fisika. Permasalahan yang ditemui dl lapangan, untuk dapat melengkapi laboratorium sekolah dengan sejumlah alat tertentu diperiukan biaya yang tidak sedikit karena harganya cukup mahal. Hal itu berkorelasi dengan kurangnya minat siswa untuk belajarfisika karena keterbatasan alat yang ada. Melihat permasalahan tersebut sekelompok mahaslswa Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta menggunakan cara tersendiri untuk mengatasi kesulitan yang ada,yaltu dengan metode Pesatlimas(pendekatan sains teknologi llngkungan dan masyarakat) yang dirasa sesual dengan kondisi di mayoritas sekolah di daerah. Penggunaan metode Pesatlimas dalam pembelajaran fisika di samping menekankan pemahaman siswa tentang konsep-konsep fisika,
juga mellbatkan pemahaman terhadap produk teknologi yang
temyata dapat dit^uat dengan biaya murah, dengan bahan yang
mudah didapat, sederhana, murah meriah, dan menambah media bagi para guru.
Mahasiswa tersebut yang terdiri atas Pardiyono, Mislan Sasono, Aris Budiawan, Adi Pramuda, dan Sutrianto
menerapkan metode Pesatlimas berada di SMP Negeri 1 Girimulyo
selama tiga bulan (Aprii-Mei 2007). Siswa kelas 8 diajar membuat produk tentang alat-alat optik sederiiana dengan menggunakan
alat yang ada di llngkungan sekitar, bahkan dapat memanfaatkan limbah rumah tangga. Salah satu contohnya adalah pembuatan periskop menggunakan bahan karton, gunting, cermin datar, dan kertas. Caranya, dengan memotong karton dengan bentuk jaring-
jaring, lalu jaring-jaring di-mal, sehingga membentuk kotak persegi panjang, yang pada ujung-ujung sisl samping atas dan bawah yang bertolak belakang diberi lubang kotak. Cermin dimasukkan pada ujung-ujung yang berlubang yang posisi muka cermin menghadap dan miring dengan sudut tertentu (45 derajat). Hal itu juga berlaku untuk pembuatan teleskop bintang dengan cara mengganti lensa dengan dua buah lensa lain berfokus 200 cm dan 2cm. Pembelajaran Pesatlimas ternyata dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep fisika siswa. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan siswa dalam membuat produk dengan teknologi sederhana, seperti OHP,cakra optik,teropong,lup, periskop,dan sebagainya.(Dedy)
ada di llngkungan sekitar. Kelebihan metode Ini bahwa bahannya 27
P
I
W
A
K
A
DitlAliliCA UNIVDtlllAS NtOERIYDSfAMn
Juli 2007
Opini
Proses Pembelajaran Melalui Wahana Pemikiran llmiah dan Non-llmiah oleh SvendriyatiAsthari llmu hadir merasuk ke dalam pikirah manusia melalui media yang disebut wacana. Setiap langkah pastilah akan ditempuh untuk membentuk sebuah keintelektualan. Saiah satu langkah yang dianggap dapat
membentuk proses pemikiran yang efektif adalah sebuah pewacanaan. Sebuah karya yang bersifat ilmiah ataupun
dipopulerkan dl kalangan masyarakat umum, pun sampai saatini.
Adalah tugas dari pelbagai pihak untuk mempopulerkan karya tulis di kalangan masyarakat. Sebagai permulaan, pihak yang bertanggung jawab atas
berbau non-llmiah dapat membantu proses pengembangan llmu dalam pikiran manusia, balk dalam
kepopuleran pewacanaan ini adalah bagian
dunia akademis maupun organisasi dalam dunia kehidupan f/ebenswe/fj.
segenap sivitas akademika tiadalah mengenal rasa ielah untuk memperkenalkan karya tulis sebagai suatu
KaryaTulls,Pendldlkan,danPeranAktifMahasi5wa
pewacanaan baru pengangkat derajat dunia pendidikan Indonesia kepada masyarakat umum. Di situ pendidikan
Sebuah karya tulis memberikan kita sebuah pemikiran baru tentang pewacanaan, balk dalam ranah
kemahasiswaan setiap universitas (perguruan tinggi) dan
dianggap sebagai tolok ukur bibit keberhasilan suatu negara di mata intemasional.
llmiah maupun non-ilmiah. Sebuah pewacanaan dibuat
Sebuah karya tulis yang diasumsikan sebagai
sebagai sebuah jawaban dari banyak pertanyaan
sebuah karya dengan banyak penelitian, tentulah telah mewakili penelitian lewat media koran, radio, televisi, dan
sekaligus. Wacana dengan mudahnya bisa didapatkan dari berbagai media, seperti buku, koran, televisi, radio,
serta cyber media. Namun, segala media yang tersedia untuk dikonsumsi masyarakat selama ini dirasa kurang menarik lagl. Informasi yang diambil dari setiap wacana dari pelbagai media tersebut ibarat pepatah "masuk telinga kanan keluartelinga kiri". Sehingga, perlu sebuah media baru pengembang inteligensia pikiran dalam menyelesaikan pokok permasalahan, media baru yang mempelajari perkembangan'pokok permasalahan (mosi), baikdalam maupun luar dunia akademis.
Sebuah bangsa yang berkembang seperti Indonesia tentunya memerlukan suatu sistem
cyber media. Sebuah cara peningkatan inteligensia secara efektif dan efisien telah ditemukan lewat pemahaman karya tulis sebagai sumber pewacanaan. Hal tersebut menambah citarasa tersendiri dalam menciptakan pola pemikiran inteligensia untuk memperbaikl nasib pendidikan di Indonesia. Mahasiswa sebagai agen pembawa perubahan (agent of change) selayaknya menaruh kepedulian yang besar terhadap setiap pemopuleran karya tulis di masyarakat.
Setiap pemikiran membutuhkan kebiasaan (habit) dalam praktek dl lapangan. Stephen R. Covey berpendapat bahwa kebiasaan adalah sebuah titik temu
pewacanaan yang sesuai. GenerasI penerus kita, bangsa
dari pengetahuan (knowiedge), keterampilan (skill), dan
Indonesia, memerlukan banyak sistem perbaikan
keinginan (desire). Pendapat tersebut dapat dijadikan
kehidupan, yaitu lewat pengembangan inteligensia dari
acuan bagi penulis untuk menghubungkan titik asa
pewacanaan yang padat dan berstandar mutu tinggi, baik dilihatdari segi pemikiran maupun prakteklapangan. Sesungguhnya, telah ada di Indonesia sebuah wacana bermutu tinggi yang dapat dijadikan standar
keengganan mahasiswa sebagai agen pembawa
pengukuran wacana yang efektifdan efisien. Pewacanaan yang dimaksud tersirat dan tersurat dalam "Karya Tulis".
perubahan dalam pembiasaan berpikir kritis akan menyebabkan keterpurukan berlarut-larut. Ibarat peribahasa "mencaii jarum dalam tumpukan jeraml".
Namun, sangat disayangkan, model pewacanaan yang
28-
dapat dijadikan standar mutu tinggi ini belum dapat
perubahan dengan semangat memperbaikl sistem pendidikan bangsa. Tanpa adanya semangat agen pembawa
r
I
V
A
I
A
DUiAmiu UNIVERltlU NUIRI YDOmUICn
Juli 2007
Opini
sangatlah sukar untuk memopulerkan suatu wacana baru jika tidak ada pelopor yang bergerak menyosialisasikannya kepada masyarakat. Di sinilah peran mahasiswa dibutuhkan.
Pemahaman Wacana sebagai Kunci Keberhasilan Sebuah wacana bersifat ilmiah maupun non-
pikir kebanyakan mahasiswa. "Kewajiban memanglah terasa lebih banyak daripada waktu yang ada"(AlAktsaru Wajibatu Mina! Auqot, kutipan petuah Hassan Al Banna). Petuah tersebut telah mewajarkan segala kelemahan menajemen waktu. Namun, tiadalah mampu mahasiswa membiasakan diri untuk peduli terhadap masalah-masalah
di sekitar, jika tetap merasa kurang waktu dalam mencari
ilmiah laik sebagai wahana pembeiajaran karena kreativitas yang disuguhkan di dalamnya. Pemahaman
hiburan yang tidak mendidik.
terhadap karya tulis sebagai sumber pewacanaan yang
Sebuah Idealita dan Realita
baru tidaklah mudah untuk dijadikan kegemaran (hobby) bagi mahasiswa. Namun, setelah mendapat orientasi tentang karya tulis, bermuncuianiah para pembawa perubahan yang membiasakan masyarakat untuk menyajikan karya-karya sebentuk tuiisan sebagai pembeiajaran sehari-hari. Perlunya sikap serta persepsi positif terhadap belajar meialui kebiasaan berpikir positif yang menyertakan keterampilan-keterampiian yang lain, seperti menggunakan pengetahuan secara bermakna,
Seorang peserta Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) dan lomba-lomba kepenulisan semacamnya sepantasnya telah membayangkan ia akan mendapatkan sebuah pengalaman yang sangat berharga walau tidak menang dalam lomba tersebut. Tentunya akan lebih mudah baginya untuk memahami maksud yang tersirat dari suatu
memperluas dan menyempurnakan pengetahuan, memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan (Marzano, 1985). Hal-hal tersebut memiiiki hubungan erat
dianggap sebagai aset negara utama yang mampu memanfaatkan peluang yang diberikan untuk
dengan rendahnyatingkatpendidikandi Indonesia.
manusia yang cerdas, berwawasan iuas, terampil,
Rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia temyata masih membutuhkan waktu untuk sebuah pembiasaan. Pembiasaan bekerja giat, belajar giat, demi keberhasilan dalam segala aspek seperti kodrat manusia
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, beriman dan
lomba karya tulis dibanding dengan hadiah yang ditawarkan.
Adanya kesadaran untuk meninggalkan idealita
dan merangkui realita menjadikan mahasiswa benar-benar
mengaktuaiisasikan diri agar dapat berkembang menjadi
bertakwa,serta, mempunyaitanggungjawabkeilmuan yang
tinggi dalam pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
Ibarat petuah 'iebih baik memberikan pancing dan
sebagai makhiuk yang berpikir (animal rationale). Pengaplikasian pendidikan sepanjang hayat (Long Life Education) tentunya berkaitan erat dengan pembiasaan sistem belajar giat. Hal ini sangatlah penting disadari oleh komponen bangsa Indonesia. Tentunya, nanti kcmponen
sebaik mungkin meiakukan pemancingan kreativitas
bangsa ini akan terus mencari pembaharuan pemikiran dan
landasan pembeiajaran seperti itu diharapkan daya
selalu berusaha mengetahui permasaiahan sekitar.
kreativitas dari setiap individu terus berkembang, sehingga menimbulkan ide-ide yang lebih berharga. Tidaklah dapat dengan mudah, bagaikan menunggu durian runtuh tanpa berusaha mendapatkan sebuah hasil perubahan ke arah yang lebih baik. Wahana karya tulis dapat dijadikan sebuah
Kritisasi dunia pendidikan secara umum di Indonesia sangatlah diperlukan saat ini. Saat bangsa ini
membutuhkan penyegaran pemikiran di pelbagai bidang. Sebagai contoh bidang kesehatan, bidang kemanusiaan, dan bidang-bidang yang menguasai hajat serta produktivitas manusia lainnya. Hal-hal tadi sangatlah berhubungan erat dengan
faktor faktor penunjang keberhasilan dalam berkehidupan. Segala yang dilakukan memang membutuhkan impuls
semangat yang tinggi. Oleh karena itu, setiap Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) dan lomba-lomba kepenulisan semacamnya menyajikan berbagai macam hadiah seperti uang pembinaan, Tropi Rektor, dsb. kepada para pemenang sebagai hadiah (reward). Hal tersebut
kailnya daripada ikannya' penyelenggara Lomba KaryaTulis peserta meialui sistem belajar aktif, konstruktivistik, kooperatif dan kolaboratif, serta belajar kreatif. Dengan
arah pembeiajaran bagi kaum pembelajar(insan cendekia). Apapun hasil dari sebuah pekerjaan pasti memerlukan banyak materi dan pengorbanan,tetapi tidaklah pemah siasia setarafdengan pengalaman yang didapatkan(no pain no gain). Svendriyaii Asthari, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Non-Reguler 2005 UNY, tercatat masih aktif dalam kepengurusan BEM FBS UNY.
dimaksudkan untuk menambah semangat peserta dalam berkaryaselanjutnya. Manajemen waktu pada awalnya akan menjadi kendala yang cukup kompleks dalam pembentukan pola .29
DiHAmiCA UNIVDUnU KtSEtUYDSKUUim
Juli 2007
Opini
UNY, Lahan Prakerin Strategis oleh lin Asmawati Fathonah Pendahuluan
Praker i n
merupakan akronim atau singkatan dari Praktek Kerja Industri. Sebelumnya, Prakerin sering disebut dengan Istilah PKL, kependekan dari Praktek Ke[ja Lapangan. Prakerin umumnya diselengarakan oleh sekolah dengan mengambil atau memiiih tempat di iuar sekolah
sendiri. Tempat/ instansi/ institusl yang sering digunakan sebagai ajang Prakerin
biasa disebut
DU/Di(Dunia Usaha atau Dunia Industri). Melatlh Siswa
pengetahuan yang sudah mereka dapatkan dari sekolah. Tempat yang akan digunakan untuk Prakerin biasanya dicarikan oleh pihak SMK, siswa tinggai memiiih DU/DI menurut program keahlian yang mereka geluti di sekolah. Saiah satu dari DU/Di tersebut adalah Universitas
Negeri Yogyakarta(UNY)yang berlokasi di Jaian Colombo No. 1 Yogyakarta. UNYadaiahSalahSatuDu/DI
UNY sering digunakan para siswa SMK untuk melaksanakan Prakerin. Siswa-siswa SMK yang melakukan Prakerin di UNY salah satunya adalah siswa-siswa yang mengambil program keahlian Administrasi Perkantoran. Sehingga, peserta Prakerin tersebut bisa melakukan Prakerin di setiap instansi atau kantor yang ada di llngkungan UNY. instansi yang digunakan sebagai ajang Prakerin di UNY adalah kantor Humas,TU, kemahasiswaan,fakuitas-fakultas,
rumah tangga,kesekretariatan,dan seterusnya. UNY sebagai sebuah kampus besar yang memberikan banyak peluang untuk digunakan sebagai tempat
Kegiatan yang disebut Prakerin biasanya
siswa-siswa melaksanakan Prakerin. Di UNY ada fakuitas-
dilakukan oleh siswa-siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Tujuan pokok kegiatan Prakerin adalah melatlh para siswa agar dapat melaksanakan praktek kerja secara nyata dari materi-materi peiajaran yang mereka dapatkan sejak berada di sekolah. Di samping itu, diharapkan siswa dapat menghayati bagaimana rasanya 'bekerja'secara nyata di DU/DI yang nyata-nyata dapat melatih mereka agar mereka mengetahui dunia kerja yang akan mereka jalani setelah mereka menyelesaikan pendidikan di sekolahnya.
fakultas (FiP, FBS, FMiPA, FPiPS, FT, FIK), ada Program Pascasarjana, ada berbagai unit pelaksana teknis, ada berbagai pusat, ada lingkungan Rektorat yang biasa disebut 'Pusaf,dan seterusnya. Yang juga menarik adalah bahwa pelayanan pihak UNY terhadap siswa-siswa Prakerin temyata cukup simpatik dan akomodatif. Karena, menurut mereka, kehadiran para siswa Prakerin itu bukan dirasakan mengganggu atau menghambat 'jalannya revoiusi', meiainkan diterima daiam nuansa simbiosis-mutualisme.
Sekolah pun Akomodatif Hai-hal yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan Prakerin ini, bahwa sebagian besar dari siswasiswa SMKmempunyai cita-cita atau keinginan untuksegera dapat bekerja/berwirausaha seteiah mereka iuius. Dengan demikian, pihak SMK berupaya mengakomodasi keinginan itu dengan menciptakan kegiatan seperti itu sebeium siswasiswanya lulus. Di samping itu, sesungguhnya siswa-siswa SMK juga membutuhkan waktu dan kesempatan untuk berpraktek atau mempraktekkan esensi atau substansi dari pelajaran-pelajaran yang mereka dapatkan seiama berada di bangku sekolah. Selain itu, Prakerin juga merupakan syarat untuk mendapatkan dan menambah niiai praktek. Nilai Prakerin bisa didapatkan dari pembimbing DIJ/DI dan juga nilai dari guru yang bertugas memonotorpeserta Prakerin di DU/Di.
Penulis yang kebetulan ber-Prakerin di kantor Humas UNY, di samping melakukan aktivitas-aktivitas yang terkait dengan tata perkantoran, penulis mendapatkan pengaiaman-pengaiaman baru bagaimana me-manage informasi, publikasi,dan dokumentasi. Penutup
Dengan Prakerin di UNY siswa tentu mendapatkan 'ruang' untuk menciptakan, mengembangkan, dan mengupayakan nilai tambah dari apa yang disebut silaturahim atau sllaturahmi. Pun, tentu siswa mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan, keterampilan, wawasan, dan sikap positif yang rasa-rasanya belum pemah didapatkan di lingkungan SMK.
Dengan kehidupan sehari-hari (seiama Prakerin) di DU/Di UNY, iangsung atau tidak langsung, sadar atau tidak sadar, terasa atau tidak terasa, siswa-siswa Prakerin akan
Sesual Program Keahllan Tempat prakerin yang disebut dengan DU/DI biasanya disesuaikan dengan program keahlian tiap kelas/siswa agar apa yang dilakukan oleh siswa seiama Prakerin ada hubungannya dengan peiajaran yang didapatkan dari sekolah. Sehingga, siswa dapat melakukan kegiatan di DU/Di itu dengan benar dan berbekai 30
seialu bersinergi dan berkolaborasi dengan para 'penghuni' DU/Di tersebut. Pada gilirannya, komunikasi dan interaksi itu akan membuatsiswa-siswa Prakerin menjadi iebih dewasa. Hn Asmawati Fathonah, SMK N 4 Klaten/Siswa Prakenn di
KantorHumas Universitas Negeri Yogyakarta.
bini&mfcA UNIVERimi NIGBUYOtnUUn
Juli 2007
Bunga Rampai
/n n, n 1
OHIIll
PftO Bjifkas nttiitii CirQ-ISQnd qj P<lb*94i Trtciti
Guru Kehidupan, Guru Tiada Batas oleh Hendra Sugiantoro JudulBuku Penulis
:Sang Guru: Peta Ringkas Hubungan Guru-Murid diPelbagaiTradisi Zen RS.dkk.
Pengantar
St.Kartono
Halaman
345 halaman
Penerbit Cetakan
EkspresI Buku LPM Ekspresi UNY,Yogyakarta. Agustus2006
"Guru adalah sosok luhuryang dapat memberikan inspirasi
anak didiknya. Untuk itulah, guru seringkali dijadikan
kepada murid untuk mencari kebenaran sekaligus mempeg'uangkan kebenaran itu sendiri."(Darmaningtyas,
"kambing hitam"jika anak didiknya tidak memiliki kepribadian
dengan ungkapan "digugu Ian ditiru". Sosok guru adalah
yang adiluhung. Sosok guru, namun demikian,temyata tidak hanya berkutat di ruang kelas. Soekamo, Presiden I Republik Indonesia, yang dikenal cakap berorasi, tidak pernah belajar berorasi dari satu buku pun. la hanya memperhatikan gerak-
orang yang dapat dipercaya kebenaran ucapannya dan
gerik dan menirukan gaya HQS Tjokroaminoto(hal.241).
pemerhatipendidikan". Dalam ieksikon Jawa, kata guru dlakronimkan
dapat diteladani tingkah lakunya. Tokoh pendidikan St.
Dengan membaca buku ini pembaca akan diajak
Kartonoyang memberi kata pengantar buku Ini mengatakan bahwa yang dilngat oleh setiap siswa past! bukan yang
untuk menyelami hakekat guru tanpa batas. Merombak
diajarkan gurunya, tetapi yang dilakukan oleh sang guru itu. Tentang kebiasaan atau hal-hal yang dipakai gurunya
pastilah meninggalkan kesan tersendiri, bahkan jauh saatsi siswa sudah lulus atau keiak berkarya. Artinya, guru dilihat sebagai saksi-saksi hidup. Pun, kebiasaan-kebiasaan dan
irama hidup di sekolah memiliki efek membekas pada anak didik(hal.17). Betapa mulia tugas dan kewajiban guru yang diharapkan dapat mencetak generasi bangsa yang cendekia, mandiri, dan bemurani. Tugas dan kewajiban guru tidak berhenti pada proses penyampaian materi ilmu, tetapi harus mampu memberikan keteladanan positif bagi
paradigma kita bahwa guru bukanlah sosok yang hanya berdiri di depan kelas, tetapi guru adalah kehidupan itu sendiri. Setiap hal yang terjadi di atas dunia ini sedikit banyak menjadi guru bagi proses perkembangan makhluk yang bernama manusia. Orang tua adalah guru, pemimpin bangsa adalah guru, alam semesta adalah guru, buku adalah guru, bahkan media elektronik pun bisa menjadi guru.
Hendra Sugiantoro, mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Unlversltas Negeri Yogyakarta. \
31
r (
«
*
I
A
DtnAmiCA UKIVIfUnU KCOUIYDanZMIA
Juli 2007
Bunga Rampai
Saatnya Menumbuhkan Budaya Membaca oleh Septiningsih
Membaca? Jangan tanyakan aktivitas ini kepada masyarakat Indonesia. Mereka lebih senang menonton televisi daripada meluangkan waktu untuk membaca buku. Padahal, salah satu kunci kemajuan sebuah bangsa adalah dengan membaca buku. Minat baca pada masyarakat Indonesia bisa dikatakan maslh sangat kurang. itulah sebabnya, negara kita selalu tertinggal dari Jepang, Amerika, Jerman, dan negaranegara maju lainnya, yang masyarakatnya mempunyai tradisi tinggi dalam membaca. Bahkan, ada sebuah anekdot, "Orang Jepang tidur sambil membaca, orang Indonesia membaca sambil tidur^. Anekdot itu sedikit
banyak melukiskan bahwa membaca buku belum membudaya di Indonesia. Masyarakat di negara-negara maju tersebut sudah menjadikan buku sebagai sahabat setia. Ketika mereka naik bus, menunggu kereta apl, antri di loket karcis, mereka selalu memanfaatkan waktu
dengan kegiatan produktif, yaltu membaca. DI Indonesia, bukannya membaca,tetapi mereka malah ngobro/hal-hal yang tidakpenting. Kurangnya minat baca di Indonesia blsa terlihat dari hasil survai lembaga internasional yang bergerak dalam bidang pendldikan. United Nation Education Society and Cultural Organization (UNESCO), yang hasilnya menyimpulkan bahwa minat baca penduduk Indonesia jauh di bawah negara-negara Asia. Begitu juga berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS] tahun 2000,hanya 17,47% saja penduduk yang membaca koran dan majalah. Kemudian, berapa persen penduduk yang membaca buku? Entahlah, penulis yakin, hal itu tidak jauh berbeda.Halitu sangat memprihatinkan.bukan? Banyak faktor yang menjadikan penyebab kurangnya minat baca pada masyarakat Indonesia. Salah satu di antaranya adalah dominasi budaya menonton daripada membaca. Penduduk Indonesia lebih senang menonton televisi daripada membaca buku. Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk Indonesia usia 10 tahun ke atas yang menonton televisi pada tahun 2000 telah mencapai angka 87,97%, dan ini meningkat dari angka yang berkisar 60% pada tahun
32
sisi lain, Pemerintah boleh menganggap bahwa rakyat
Indonesia telah sejahtera, tetapi tontonan yang mencerdaskan sudah muiai punah. Padahal, sejahtera bukan hanya dilihat dari aspek materi saja, tetapi juga dilihat dari aspekperadaban dan moral. Betapa sangat besamya manfaat dari membaca buku. Membaca akan menciptakan suatu peradaban yang lebih baik. Oleh karena itulah, budaya membaca harus ditumbuhkan mulai dari lingkungan keluarga. Orang tua sangat berperan penting dalam menumbuhkan kegemaran membaca pada anak-anaknya. Proses untuk menjadikan anak memiliki kegemaran membaca memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu diadakan pembiasaan sejak kecil dan perlu keteladanan dari orang tua. Sayangnya, kini kita dihadapkan pada kenyataan yang sangat memprihatinkan. Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan mahasiswa yang secara formal merupakan kaum terpelajar. Mahasiswa juga dihinggapi penyakit malas membaca. Minat baca di kalangan mahasiswa memang sangat rendah karena sebagian besar dari mereka dalam menimba ilmu mengandalkan dosen. Perpustakaan selalu sepi. Perpustakaan akan ramai hanya ketika mahasiswa sedang musim ujian semester. Begitu pula di sekolah-sekolah, perpustakaan hanya dijadikan sebagai tempat mengerjakan tugas-tugas dari guru saja. Jadi, jika tidak ada tugas, anakanak tidak akan mengunjungi perpustakaan. Melihat kondisi yang seperti Itu dl negara kita, apakah kita akan diam dan acuh tak acuh saja? Jika demikian, maka siap-siap saja kita menjadi bangsa yang paling tertinggal. Menurut hemat penulis, agar kita tidak tertinggal, membacaiah! Dalam Islam pun perintah membaca yang tertera pada surat AI-'Alaq lebih dahulu dlwahyukan dibandingkan dari perintah-perintah-Nya yang lain. Jadi, budayakan membaca mulai dari sekarang. Semoga dengan membaca, bangsa kita mampu menciptakan peradaban yang lebih baik daripada sebelumnya dan tidak tertinggal dengan negara-negara maju yang lain. Membaca dapat membuka cakrawala dunla.Semogal
1993. Hal itu membuktikan bahwa televisi sudah
Septiningsih, mahasiswa PGSD UPPI PIP UNY, aktif di
merajalela. Tengok saja, pasti di setiap ruang tamu masyarakat Indonesia telah ditaklukkan oleh televisi. Di
HP085228636242.
BSOAktualisasi Media & Komunikasi UKMF KMIP HP UNY,
P
<
»
*
I
A
DnufilKA tMMMIM NnaiYDmMR
Juli 2007
Cerpen Sterill oleh Muhammad Luthfi Hidayat
hari-hariku. Poster wak Haji Rhoma Irama dan eyang Bob Madey telah tergulung. Isyarat bagiku untuk meninggalkan kandang bercat hijau penuh bercak lempung itu. Debu penghias cermin, beberapa gulung sarang laba-laba, pahat yang berserakan. Tak lupa pula baju kotor yang enggan berpindah ke ember cucian. Pergi meninggalkan anak-anak baru yang senantiasa memper-sumpek ruang dengarku dengan lagu nge-pop, bikin atmosfer India Melayuku terusik! Lagian, para founding father-nya yang seaiiran denganku sudah pada hengkang memenuhi panggilan satu kata yang
Suatu hari, kulihat Simson bergegas masuk dari pintu utama.Setahuku ia menghilang dari kemarin. "Baru pulang nih?" aku coba usik wajah tegang tetangga kamarku. Simson menoleh. Lensa kaca matanya menaburkan siluet selidik. la hanya mengangguk. Sebelum daun pintu ia pegang,seperti biasa, ia lepas sarung tangan. Partikel alkohol menebardi kedua telapaktangannya.Ambil tissue. Steril. Pantang disepelekan. Berbekal tembang Darah Muda wak Haji Rhoma,kuhampiri anak setinggitelingaku itu. "Pegaaang." Kupegang tangannya. Tak kusangka ia menggemakan suaranya dari balik
kubenci; Lulus!
masker.
Masa tenggang indekos sudah habis. Aku ingin
ganti suasana. Tiga tahun sudah kamar 2 x 3 itu mengukir
"Belokkanan'kan.Mas?"
"lya Pak.Kos-kosan putra Jaka Baya." •Koksenyum-senyumgitu,Pak?" "Gakpapa kok, Mas."
Sampai Renaid, sesamaku berpredikat mahasiswa abadi, anak seni peran, terkekeh culas dari
gawang pintu utama. Kubalas dengan salam kepal. Tanpa merasa berdosa ia menghampiriku, lalu jemari kurusnya memencetlenganku. "Lumayan,tambah dua senti." 'Bajigur. Katanya mau bantuin aku pindahanl" "Itung-ltung OSPEK sebelum pindah ke sinllah,
"Aaaaahh...kontaminannn,polutaannnl!" Ditepisnya kasar tanganku, lalu kembali menyemprotkan alkohol pada bekas peganganku, seolah aku najis! Buru-buru Simson masuk. Ketika aku maju, dengan sigap ia mengeluarkan alat mirip penyemprot nyamuk dari dalam tas. Menodong.Tepat di depan hidungku. "Stop!" ucap Simson dingin.
"Sekarang bantuin nurunin barang-barangku!" Masuk ruangan. Aroma bakaran rokok fiiter menyambut. Lumayan juga, Bang sms jadi sound track adegan kedatanganku. Renaid mengajakku menuju kandang baruku.Setidaknya,Itulah anggapanku tentang kamar kos. "Sorry, Jon, kamar yang dulu kamu incar udah ketempatan keponakannya ibu kost.Tapi ada kamar lain yang nggak kalah bagus," Renaid mengeiiingkan sebelah
Pintu terkunci dari dalam. Aku terpekur. Edan ini anak, gumamku. Tabokan kulayangkan ke pintu kamar Simson. Baru beberapa langkah aku pergi, pintu terbuka. Setengah badan Simson menjulurkeluar, meraih botol alkohol. Dan...semprotan bemada gusar menerpa bekas tabokanku. Geleng-geleng lagi aku.Edan. Hampir cerita Simson berakhir di benakku. Persetan, No Simson No Cry.Tapi selalu saja ada anak kos lain yang mengganggunya. Mencemari area steril anak edan itu. Mau tak mau aku harus selaiu mendengar. Kutanggalkan sejenak keputusasaanku untuk bergaul dengan tetanggaku itu. Lama-lama kasihan juga dta. Teriakan "...Kontamlnan.... polutaanl" mengusik konsentrasiku berkriya. "Hoi, kalian bisa nggak sih diam!Anak edan gitu kok
matanya.
diurusinll"
Jon."
ruangan. Berslh. Tap! agak ganjii. Di pintu menempel botol semprot kecil berisi alkohol, tissue, handuk kecil, dan stiker bergambar ....mmmm... kepala monster yang disilang. Gordennya putih. Kacanya berslh. Kulirik curiga si Renaid.
Semua mematung. Mereka tak tahu aku bisa murka. Kutatap satu per satu wajah para yunior itu. Begini-begini sudah enam tahun aku jadi insan kampus. Wajar dong kaiau sedikitbrewokdan rambutgimbaiku bikin mereka kedher. "Bubar sana...." Satu-satu dan tanpa suara mereka
Dua bola matanya melongok ke atap.
pergi.
Satu kamar sebelum kamarku. Ada sebuah
"Siapa tetangga samping kamarku?" Untuk sejuta seperempat, aku perlu tahu!
"Namanya Simson. Anak kedokteran." Renaid memlringkan jarinya di jidat.Aku curiga. Semlnggu sudah aku di sini. Hampir semua penghuninya sudah kukenal. Herannya, tetangga kamarku itu jarang kulihat gabung dengan kita. la lebih senang melakukan segala sesuatu di dalam kamar. Kalaupun keluar, ia selalu memakai masker dan sarung tangan. Baju ia cuci di
Laundry. Makan? Kata teman-teman ia hanya melakukan dua hal. Bell di kantin Kedokteran atau tidak sama sekali. Aku
tenjs saja penasaran.Terus.
Sedikit meiirik Simson, masih dengan maskemya ia
berdiri. Bibirku mengedut. Sepatah kata menyambarkupingku, "Te-ri-ma ka-sih BangJonn.." Ludahku yang pahit kutelan. Darimana ia tahu namaku? Kenalan saja belum? Apa diam-diam ia selidiki aku ya? Suara pintu yang tertutup kembali menyadarkanku. ia sudah masuk ke sarangnya lagi.
Kugaruk kepalaku. Kugigit bibir bawahku.Ah, kali ini aku sudah nekad akan menolongnya. Yakin hatiku ia pasti sedang sakit jiwa dan harus ditolong. Aku tak peduli dia calon dokter atau calon demit sekalipun. Dan,aku tak peduli dia mau semprot aku pakai gas racun apa pun. Tiba-tiba pintu bergambar kepala monster yang disilang sudah menghentikan •33
»
J • *
I
«
DiflMIXA UNM»MM Non Tomuan
■ Juli 2007
Cerpen langkahku. Mmmm, jadi nggak ya? Tanganku akan
meringis dengan lockjaw, rahang terkunci. Wajah lucu Itu
mengetuk. Belum jadi, kutarik lagi. Tank nafas dulu. Ah... mungkin kalau pakal Bismillah lebih manjur. "Slmson.,.ini Bang Jon..ee..Jono. Boieh aku masuk? Mau ngomong sebentar." Tak ada suara. Kucoba mengetuk sekali lagi. Aku
hiiang. la genggam tanganku, erat....sangat erat. Sebelum semua kenangan berhenti." "Sim..."Aku melongo. Mau ngelabrak kok malah "Kalau kau lihat sendiri, betapa adikku nomor dua kejang-kejang, dan mulutnya busa tak juga hiiang. Racun bakteii Clostridium botullinum dari makanan kaleng yang kadaluarsa, menyerang neuronnya. Dan, ...aku...aku... tak bisa lakukan apa-apa! Bantuan asing sialan!" "Sim..." Masih aku melongo. "Kalau kau tahu mamakku. Bang, la tak slap kehilangan dua anak dalam waktu singkat. Tubuhnya melemah. Trauma psikosomatis. Akhirnya, gangguan neurotransmitter "Nafas Simson kudengar semakin berat.
sudah slap kalau hidungku nanti tiba-tiba ditodong. Kuketuk sekali lagi. "Sia-sia. Anak edan ini mungkin sudah jadi takdirku selama setahun ke depan," pikirku. "Boieh...boleh masuk....asal
"suara daridalam.
"Asalapa?" "Bang Jon...potong rambut, mandi pakai sabun antiseptik, dan memakai maskerserta sarung tangan...!" "Apa? Pengigau... Lupakan!" Semakin edan ini anak. Mau ditclong malah kasih syarat macam-macam. Memang dia demit pesugihan apa? Bajigurl Rambutku bisa segimbal ini butuh pengorbanan besar kalau dia mau tahu. Songket rambut setiap hah. Anti shampoo selama sebulan. Gatal dan pemah dikenclngi kecoaki Eee kok enak sekali disuruh potong.Telan itu alkohol! Niatku sudah bulat. Aku nggak akan pemah menyebut nama Simson lagi. Lho kok masih ngomong?
Oiuiang, aku nggak akan menyebut nama anak edan itu lagi. Masak seorang Rasta-Dut kok mudah diteror bocah demit pesugihan itu. Daripada bengong mendingan terusin buat sculpture. Lumayan duitnya kalau bisa ikut pameran. Marahmarah buat aku lapar, kusambar pisang goreng di plhng. Rasa manis bercampur aroma lempung. Malas cuci tangan. Biarin, manusia dan tanah bukan?
Baru beberapa menit di dalam kamar, pintuku sudah diketuk. Kubuka pintu. Tak ada siapa pun kecuali seonggok sabun antiseptik, gunting, masker, dan sarung tangan."Ini sudah ketertauan!!" Uratkepalaku mengeraslAku ambil pahatdan palu. Grrrhhhhh...! Sejenak kutertegun. Kuperhatikan penjuru kamar Simson yang begitu bersih. Lebih tepatnya steril. Rasanya akulah satu-satunya kotoran di tempat itu. Lihat, meja belajamya. Harum anginnya. Gelas pihngnya. Kain bajunya. Dan meja berkaca, tempat botol, dan tabung kecil betjajar rapi. Nuraniku kena, bersih itu nyaman. Agak takut-takut ia angkat bicara. Aku memelototinya tanpa suara, kutunggu pembelaan din anak edan ini.
"Sebetulnya aku butuh kawan bicara, Bang. Tapi seperti kau tahu, tak ada yang peduli dan mau mengerti. Kau takanggap aku gila kan.Bang?" "Tentu....iya,"ketus. "Entah, setelah kau bela aku dan anak-anak itu,
rasanya kau orang yang kucah." Simson mendengus.Suaranya kudengar dan balik masker. Tunggu? Membela? Aku hanya ingin mereka semua diam. Hmmm....tapi memang "Rumah kami roboh ketika gempa meluluhlantakkan Gunungsitoli. Adikku kakinya remuk dengan luka menganga.la terpaparinfeksi Ciostiidiumtetani. Saat otot-ototnya menegang sengsara...ia hanya mampu
34
"EeeeSim
"
"Benar bukan tindakanku selama ini? Kau tahu kan.
Bang, bahwa kita tak bisa bebas dan bakten, virus, dan mikroorganisme patogen? Lihat udara di sekelillngmu. Milyaran bakteri melayang licik menunggu imunitas kita lemah! Lihat tanganmu. Bakten penghasil enterotoksik bersiap merusak homesostasis slstem digestimu! Lihaaat air yang kau minum. Siapa bilang kita terbebas dan Eschericia coli7 Lihat tanah yang kau pijak....endospora genus Clostridium mengancam tanpa pandangorangi! Lihat tembok, udara, air, tangan, badan, perabot, bajuuu bakten di manamana. Awaaas Polutaan...kontaminaannn...." Simson berapiapi.
Bujubuneng, kok jadi baca puisi begini. "Sim....ngomongnya pake bahasa pasien saja bisa nggak? Aku nggak maksud dengan omonganmu itu." Simson berhenti nyerocos. Diam. Mungkin ia tersinggung kupotong seperti itu. Mau bagaimana lagi, semua adegan tragedi ini begitu cepat.Aku pun bingung mau berbuat apa.Tapi curhatnya telah mengubah kepicikanku jadi empati. Rasta juga manusia. Men. Menyesaal juga rasanya, daun pintu itu jadi berantakan. Simson malang membuka kacamata dan mengusap pelupuk matanya yang basah. Aku akhirnya keluar. Rasa sesal semakin menggumpal. Tak semua yang kita bend layak untuk disakiti. Simson.... maafin aku.30 menit tak terasa merayap di kehingan waktu. Aku masuk ke kandangku. Sejenak menatap cermin yang berhias debu. Buram. Kalau dilihat-lihat memang aku kumal. Kutit item, gondrong, gimbal, wajah belepotan lempung, belum lagi jenggot dan kumis yang tak rapi. Memang mirip Genderuwo. Limbung, kurebahkan badan di atas dipan. Mataku tak bisa lepas dan langit-langit. Hba-tiba sesuatu berkecamuk dalam perutku. "Aaggghhhh, mulesss wah, semakin lama kok merembet ke buritan nih." Dalam pikiranku hanya ada satu hal;jamban di belakang kos. Tetapi 'Jreeet!!" teiiambat. Bajigur, ini pasti gara-gara nelan pisang goreng gak cud tangan dulu. Sambil memegangi buritan celanaku dan berlari, kuingat lagi ....ah dari kemarin malam aku belum cud tangan!! "Creeet "
Muhammad Luthfi Hidayat, mahasiswa Pendidikan B/o/og/ FMIPAUNY.
»<«*/*
DinAmi<A IMNOHM MHWIMWCMR
lJuli 2007
SlNA^D
HANI
Kunci Hidup Bahagia oleh: Syukri FathudinAchmad Widodo Pendahuluan
Ketika Allah swt menguji berbagai macam ujlan
hidup, balk ujlan indlvldu maupun ujlan kolektif, sesungguhnya manusia sedang dalam upaya peningkatan
mengingat, menunaikan sholat, karena waktu tersebut waktu yang baik untuk bersujud kepada Allah. Allah akan memudahkan berbagai macam ujian yang dihadapi manusia.
kualitas kelmanan (keyakinan kepada Allah). Islam
dibangun atas tiga pilar, satu dengan yang lain saling menopang, yaitu aqidah, syariah, dan akhtak. Aqidah atau iman adalah sistem keyakinan yang mempakan landasan,
Kunci ketiga: memperbanyak tilawah Al Quran Membaca {tilawah) Al Quran beserta artinya akan dapat menenteramkan hati manusia karena Al Quran
pondasi agama. Karena bersifat mendasar, seharusnya iman senantlasa dipupuk supaya tidak runtuh dan mati.
berisi obat penawar dari berbagai penyakit hati (iri, dengki, sombong,ujub).
Empat Kunci Hidup bahagia merupakan dambaan semua manusia. Oleh karena itu, untuk membangun kebahagiaan, terdapat empat kunci yang -semoga -dapat memberikan
'Dan kami tumnkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zaiim selain kerugian."fQ.S.Al Isra 82)
kedamaian dan kebahagiaan, yakni: (1) memelihara
prasangka baik, (2) menegakkan sholat malam, (3) memperbanyak tilawahM Quran,dan(4)ikhlas dan tawakal
Kunci keempat: ikhlas dan tawakal atas keputusan Allah
atas keputusan Allah.
Manusia termasuk makhtuk yang istimewa karena memiliki hati (qolbu), akal, dan nafsu. Maka, peiiu
Kunci pertama: memetihara prasangka baik Hidup ini tidak dapat dipisahkan dari masalah dan
diingat rumus kehidupan berikut ini.
cobaan. Oleh karena Itu, sudah semestinya manusia
USAHA(IKHTIAR)+ MOHON (DOA)= BERSERAH DIRi
berprasangka baik kepada Allah atas kejadian yang terjadi pada kita. Kekayaan, kemiskinan, dan jabatan adalah rahasia llahl. Kaitannya dengan sesama manusia, perlu
KEPADAALLAH (TAWAKAL)
dibangun komunikasi yang baik, perlu dikembangkan empati dan simpati, sehingga muncul persaudaraan. Media
Apa pun yang terjadi pada diri kita sudah mestinya kita terima dengan lapang dada, tetap optimis, dan tidak lupa berusaha yang diiringi doa, semoga Allah
yang mudah dilakukan adalah silaturahim (bertegur sapa),
memberikan kemudahan dan solusi bagi kehidupan kita.
lisan maupun tulisan. Jika maslng-masing Individu berprasangka baikterhadap individu lain, insya Allah konfltk horisontal akan mudah dihindari.
Kunci kedua: menegakkan sholat malam
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka, apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)yang lain.'(Q.S.Allnsyirah 5-7)
'Hai orang yang berselimut (Muhammad),
bangunlah (untuk sembahyang) di malam had, kecuali sedikit(daripadanya),(yaitu) seperduanya atau kurangiiah dari seperdua Itu sedikit atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Al Quran itu dengan periahan-lahan." (Q.S. A! Muzamil 1-4) Maksud sholat (sembahyang) malam dl sini adalah sholat tahajud, sholat yang dapat membukakan kecerdasan hati (qolbu) manusia. Bahkan, waktu dua per tiga malam yang terakhir, Allah menantang manusia untuk
Penutup
Sungguh manusia tidak akan pemah tahu, segala sesuatu yang akan terjadi esok. Oleh karena itu, sudah semestinya manusia selaiu mengingat Allah (dzikii) untuk memohon kepada-Nya supaya kita dijauhkan dari bahaya dan mendapatkan selamat bahagia.allahu a'lam.
Syukri FathudinAchmad Widodo. stafpengajarFT-MKU UNY.
•35
p
r
V
A
t
ii
DiR^iCA UMvnmi mnvYHnunk
Juli 2007
Puisi/Geguritan/Tembang Heru FaihaaJ
fk
Mata Mama jlitiSSTSt U)#>,V i.
dalam igauan malatn tadi,sayang engkau lelehkan air mata dari mata air kesedihan
engkau luapkan air mata ^siuDtAcrhS".'-
dari mata airkebencian
engkau luluhkan air mata dari mata air kepedihan
n&uiirriBbfls'? Avti nsitA
c-. - ibiti nbtiu HIM -A, .-.e si«L'n§m synffcognuege ,S3 .lellq •>eni^sv3)'
•-=ad ■yqy3
rifimbBnsmi
l«ebnb<^ r^ssijnsfigg rrsfni
' bnu)«}Bqm3
w-:--
.
o'ueneA'b:
'SY? .rtst.pr c'f'py .^SQons-rn
dalam igauan tadi malam, sayang tubuhmungilmuterseretarus yangmenerjang, menghanyutkan desa kita karena, dalam igauan tadi malam sudah tak ada burungyang berkicau sebab tak ada pohon tempat berpijak
■ormr;'
kini, kebancuran telah menyapa kita kuingin engkau terus berjuang, sayang darab dan marah engkau acubkan disana,diufuksenja di atas bukit yang dulu di bawabnya rumah kita matahari masih bersinar dan tersenyum dalam igauan tadi malam, sayang kudengar engkau menyapa lirih mana mata mama
Heru Farhani, wartawan lepas di beberapa media, tulisan dan karyanya pemah terbit di Pontianakposf, Equator, Pewara Dinamika, infra, dsb., antologi puisi bersamanya yang telah terbit berjudui interlude Orang-orang Kaiah, segera terbit antologipuisiterbaruStasiunPerjamuan, HP081345484765, EmaiiFarhan pattrakalBvahoo.com.
36
Takut Naik! UMARMOYO
Di, saya mau pergi-pergi sekarang kok takut ya.
UMARMADI
UMARMOYO
Kenapa? Rasa-rasanya tidak ada satu pun yang aman.
UMARMADI
Maksudmu?
UMARMOYO
Mau naik pesawat terbang...ntar jatuh atau hilang. Akan naik kapal laut...ntar tenggelam. Pingin naik kereta api...ntar tabrakan atau anjlog. Makanya, aku punya usul, yang ada nyanyiannya, lagunya diganti saja.
UMARMADI UMARMOYO
Maksudmu?
UMARMADI
Untuk kereta api, misalnya, kan ada nyanyiannya. Lagunya diubah saja.
UMARMOYO
Diubah bagaimana?
UMARMADI
Dulu lagunya kan bunyinya begini, Yo: "Naik kereta api ... tut ...tut... tut..." Sekarang ... lagu itu berubah menjadi: "Naik kereta api ... dag ... dig ... dug ... (mar)
Catatan: Salam untuk Pak Dahlan Taher, M.Si.
leM^
2iNAmh2B i ('i
V
Kamis 31 Juli 2007,Forum Humas UNY
Kunjungan kerja ke Media Cetak
Suara MerdekaSemarang
Rektor UNY Prof. Sugeng Mardiyono, Ph.D. Bersama Panitia SPMB Meninjau Pelaksanaan Ujian SPMB dengan salah satu peserta Tuna Netra di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Foto Humas Foto Natsir
49-
'4
Rektor dan Para Pejabat UNY Memberikan
Kerjasama UNY dengan DPRD Kabupaten Boyolali mengenai Perda tentang Pendidikan di Hotel Santika Yogyakarta, 16 -18 Jul i 2007 Foto Natsir
Semangat kepada Mahasiswa UNY untuk berjuang dalam PIMNAS Ke XX di Unila Lampung pada Acara Pelepasan Kontingen UNY di Hall Rektorat UNY 16 Juli 2007 Foto \at.Mr