bina rohani Duit Pembawa Syirik O l e h I bnu S a nt os o, M. H um . Bismillahirrahmanirrahim. Jika banyak ulama yang berpendapat bahwa dukun adalah salah satu faktor penyebab seseorang menjadi musyrik adalah wajar dan jelas sebab ada dalil naqlinya (baik Al-Qur`an maupun ha dits nabi) dan dilihat dari sudut mana pun dukun pasti bersifat negatif atau tidak ada segi positifnya dalam Islam. Lain ceritanya dengan duit, secara fung sional duit adalah netral karena bukan mahluk yang berkehendak sehingga ti dak mungkin dia mempengaruhi sese orang untuk menjadi baik atau buruk. Tetapi karakternya yang memiliki ba nyak fungsi dalam kehidupan manusia seakan-akan eksistensinya bagaikan te naga dahsyat yang mampu membawa manusia ke tempat yang bahagia atau ke penjara ketika di dunia; ke surga atau ke neraka ketika di akhirat kelak. Faktor penentu relasi antara duit dan manusia bukan terletak pada duit teta pi sebetulnya terletak pada sikap manu sia itu sendiri terhadapnya. Jika sikap nya sesuai dengan tuntunan Al-Qur`an dan hadits nabi maka sikap itulah yang akan menempatkannya dalam kebaha giaan sedangkan jika berlawanan de ngan kedua tuntunan tersebut maka dapat dipastikan ia akan memperoleh kesengsaraan tak berkesudahan. Sikap Positif Sikap positif yang dituntunkandalam Islam ialah mencari duit sebanyak-ba nyaknya dengan tujuan untuk menja lankan syariat Islam mulai dari me ne gakkan shalat, puasa, zakat, dan menunaikan ibadah haji. Duit yang kita peroleh kita gunakan untuk menegakkan shalat dan agar sha lat kita dapat khusuk, yaitu dengan mengusahakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kekhusukan. Untuk mencapai kekhusukan kita perlu ilmu, tempat (masjid/musholla), paka ian (yang layak untuk shalat mengha dap Allah), dan suasana yang tenang
sejuk. Untuk tujuan seperti itulah duit kita belanjakan. Demikian juga dengan puasa, puasa agar dapat diamalkan dengan baik ju gamembutuhkan duit untuk mencari ilmu,makanan yang halal, sampai pada amalan sunat seperti memberi sedekah dan makanan berbuka. Zakat dan haji dua kewajiban yang memotivasi setiap muslim untuk men
kpk.go.id
cari duit sebab keduanya mensyaratkan sejumlah duit agar bisa melaksanakan nya. Tapi jangan lupa sebaik-baik bekal terutama dalam melaksanakan ibadah haji bukanlah duit tetapi taqwa. Sikap Negatif Sikap negatif yang dilarang dalam Is lam dalam mencari duit meliputi cara pemerolehannya, penggunaannya, dan sikap atau motifasi pemerolehannya. Cara pemerolehan yang dilarang da lam Islam meliputi cara yang jelas-jelas diharamkan seperti mencuri, manipu lasi, korupsi dan berbagai variannya,
serta cara-cara yang dilaknat oleh Allah seperti raswah, suap, sogok, gratifika si, komisi, penipuan, dan berbagai cara yang berpotensi merugikan orang lain. Duit hasil dari cara pemerolehan yang haram ini bisa berdampak buruk bagi siapapun yang mengkonsumsinya. Apalagi kalau digunakan dalam ben tuk makanan karena baik secara lang sung maupun tidak langsung sama sa ja memasukkan sesuatu yang dibenci oleh Allah ke dalam tubuh yang akhir nya menjadi bagian dari tubuh sese orang. Jika sebagian dari tubuh sese orang sudah terkontaminasi dengan sesuatu yang dibenci oleh Allah maka dampak selanjutnya adalah tubuh dan pikiran orang tersebut menjadi imun atau kebal terhadap kemaksiyatan dan jauh dari Allah. Penggunaan duit yang dilarang ada lah penggunaan untuk kemaksiyatan, baik secara syari’ah maupun secara so sial. Secara syari’ah seperti main judi, berzina, dan pembelian barang haram seperti minuman keras, sedangkan se cara sosial seperti memberi duit untuk memprofokasi pertengkaran, perusak an, teror, dan sebagainya. Sikap atau motif pemerolehan yang sangat diharamkan dan tak terampuni oleh Allah adalah sikap atau motif yang bisa mengarah kepada sikap syirik, yai tu sikap yang menganggap duit sebagai sesuatu yang dapat menentukan sega la-galanya. Dalam masyarakat, pernah muncul kepercayaan bahwa nasib sese orang sangat ditentukan oleh dua D, yaitu dukun dan duit. Sikap dan motif pemerolehan duit seperti inilah yang dapat menghantarkan seseorang ke penjara dan neraka. Ya Allah, jauhkanlah kami dari sikapsikap yang negatif seperti di atas. Amin, Ya Robbal Alamin.
Ibnu Santoso, M. Hum. dosen Bahasa dan Sastra Indonesia UNY
P e wara Din a m i ka j u l i 2011
41