Sepuluh Mitos mengenai REDD+ dan Pasar Karbon Selama empat tahun terakhir, rangkaian negosiasi PBB mengenai Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+) menjadi isu sentral dalam berbagai diskusi global mengenai perubahan iklim. Sayangnya, masih terdapat banyak pemahaman yang salah mengenai tepat-‐tidaknya pasar karbon sebagai sebuah instrumen untuk mendanai perlindungan hutan. Makalah ini akan menunjukkan mengapa asumsi-‐asumsi tersebut salah atau menyesatkan.1 Pada bulan Februari 2011, Sekretariat UNFCCC mengundang berbagai pihak dan pengamat yang terakreditasi untuk menyampaikan pandangan mereka mengenai bagaimana mekanisme pasar dapat mendorong aksi-‐aksi mitigasi dan meningkatkan efektivitas biayanya.2 Mereka juga diminta untuk mengomentari berbagai isu, di antaranya bagaimana ‘menjaga integritas lingkungan,’ ‘memastikan pengurangan dan atau pencegahan emisi gas rumah kaca global’ dan ‘memastikan tata kelola yang baik serta fungsi dan regulasi pasar yang kuat.’3 Pandangan-‐pandangan yang mendukung perdagangan karbon sebagai instrumen yang tepat untuk mendanai perlindungan hutan didasarkan pada asumsi-‐asumsi yang salah atau usang. Pandangan-‐pandangan tersebut juga tidak mempertimbangkan berbagai kriteria tambahan yang ditetapkan oleh UNFCCC.4 Makalah ini akan membahas sejumlah argumen yang sering dikemukakan untuk mendukung perdagangan karbon hutan dan menantang asumsi bahwa mekanisme tersebut akan menghasilkan manfaat yang besar dengan biaya yang efektif dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Mitos no. 1: ‘REDD+ adalah pilihan penghentian kerusakan (abatement option) yang berbiaya rendah, yang memungkinkan emisi berkurang dalam jumlah yang lebih besar secara lebih cepat dibandingkan dengan hanya mengurangi bahan bakar fosil dengan biaya total yang sama. Hal ini sangat penting untuk menstabilkan konsentrasi GRK dalam skala dan kecepatan yang diperlukan untuk mencegah efek perubahan iklim yang paling mengerikan.’ REDD+ sebagai sebuah mekanisme offset tidak mengurangi emisi, melainkan hanya memindahkannya dari satu tempat ke tempat yang lain.5 Oleh karena itu, ia tidak dapat membantu menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) dalam skala dan kecepatan yang diperlukan untuk mencegah perubahan iklim. REDD+ dapat berkontribusi dalam perang melawan perubahan iklim hanya jika ia tidak didanai melalui offset.
1
Makalah ini secara khusus termotivasi oleh masukan yang diserahkan pada UNFCCC oleh The Amazon Environmental Research Institute (IPAM), Conservation International, Environmental Defense Fund, Natural Resources Defense Council, Rainforest Alliance, The Nature Conservancy, Union of Concerned Scientists, Wildlife Conservation Society, and World Vision International dalam makalah mereka, ‘Views on the new market based mechanism: using markets for the full implementation of REDD++.’ http://unfccc.int/resource/docs/2011/smsn/ngo/223.pdf 2 UNFCCC AWG LCA (2011) ‘Views on the elaboration of market-‐based mechanism, submissions from parties.’ http://unfccc.int/resource/docs/2011/awglca14/eng/misc02.pdf. 3 ‘Report of the Conference of the Parties on its sixteenth session,’ diadakan di Cancun pada 29 November sampai 10 December 2010’ http://unfccc.int/resource/docs/2010/cop16/07a01.pdf#page=2 4 http://unfccc.int/files/meetings/cop_16/application/pdf/cop16_lca.pdf (paragraf 80-‐82). 5 Untuk informasi lebih jauh mengenai offset, lihat: Bullock et.al (2009) ‘Offsetting: a dangerous distraction.’ Friends of the Earth Inggris, Wales, dan Irlandia Utara. http://www.foe.co.uk/news/dangerous_distraction)20319.html
1