indocement-catatan-jateng

Page 1

RENCANA PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN, PENAMBANGAN BATU KAPUR DAN TANAH LIAT OLEH PT INDOCEMENT DI KABUPATEN PATI PROPINSI JAWA TENGAH. Oleh : Ning Fitri

PENDAHULUAN Pembangunan nasional di Indonesia menitik beratkan pada pembangunan ekonomi untuk mengentaskan kemiskinan menuju masyarakat sejahtera, yang artinya pembangunan yang prioritasnya pada pertumbuhan ekonomi, pembangunan menjadi sebuah cara dan kesejahteraan menjadi tujuan. keberhasilannya pembangunan iniakan di lihat dengan semakin meningkatnya pendapatan nasional perkapita dalam setiap tahunnya, untuk memaksimalkan pendapatan negara dilakukan dengan pengembangan potensi – potensi pendapatan yang ada, dengan mengunakan investasi guna memperbesar sumber – sumber produksi. Pemerintah Indonesia memandang semua Potensi sumber daya alam yang melimpah menjadi modal untuk peningkatan pendapatan negara, dengan caramengeksploitasi dan mengekstraksi sumber daya alam dari sektor kehutanan, pertambangan dan kelautan sebagai komoditi ekspor. Pembangunan infrastruktur menjadi faktor penting untuk mendukung peningkatan produksi dan distribusi pelayanan dan jasa seperti pelabuhan, jalan, gedung. Seiring dengan itu perkembangan jumlah penduduk yang bertambah, berakibat dengan meningkatnya kebutuhan infrastruktur seperti perumahan, pertokoan. pembangunan infrastruktur yang adapaling banyak mengunakan konstruksi beton karena teknologinya telah dapat dikuasai oleh seluruh lapisan masyarakat dan secara keseluruhan konstruksi beton dianggap murah di bandingkan dengan konstruksi lainnya. Indonesia yang terus membangun tersebut membutuhkan semen sebagai meterial kontruksi beton selain pasir, kerikil. Pabrikan semen terus bermunculan atau pabrikan yang ada mengembangkan sayap-sayapnya untuk mencukupi kebutuhan semen di Indonesia dan dunia. Salah satunya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan komposisi pemegang saham PT Mekar Perkasa 13 % , Birchwood Omnia Ltd ( Hidelberg cement / HC group ) 51%, Publik 36 %, dengan mengoperasionalkan 12 pabrik dengan lokasi 9 pabrik di Citeureup Bogor dengan kapasitas terpasang 11,9 juta ton/tahun, 2 pabrik di Palimanan Cirebon dengan Kapasitas terpasang 4,1 Juta ton/tahun, keduanya di Jawa Barat, dan 1 pabrik di Terjun Kalimantan Selatan dengan kapasitas terpasang 2,6 juta ton. Jadi total kapasitas produksi semen sebanyak 18,6 juta ton/tahun. Dan1 pabrik dengan kapasitas produksi 4,4 juta ton dalam proses pembangunan di Citeureup Bogor.


OBYEKTIF Dengan alasan mengantisipasi terjadinya kekurangan semen dalam negeri di kemudian hari, PT Indocement melalui anak perusahaannya yaitu PT Sahabat Mulia Sakti (SMS) berencana membangun pabrik semen dengan proses klinker, dan mendapatkan Izin lokasi pendirian pabrik No 591/021 tahun 2011,IUP terbaru No 591/608/2014, sekaligus dengan kegiatan penambangan batu kapur dengan IUP No 545/002/2011 yang terbaru No 545/002/2014 dan penambangan tanah liat dengan IUP No 545/001 tahun 2011, IUP terbaru No 545/001/2014, izin – izin tersebut di keluarkan oleh kantor Pelayanan Terpadu kabupaten Pati. Nilai investasi Pendirian Pabrik semen ini Rp. 4 – 5 triliun dan akan dibangun dengan kapasitas produksi semen 3,84 juta ton/tahun pada tahun pertama sampai ke tahun ke empat, dan 2 x 3,84 juta ton/tahun setelah tahun kelima dan seterusnya dengan umur ekonomis bahan baku sampai dengan 55 tahun. Sumber energi yang digunakan dari PLN 120 MW untuk pabrik, sementara untuk proses produksi mengunakan batu bara serta bahan bakar dan material alternatif (BBMA). Penyerapan Tenaga kerja yang akan dibutuhkan sebanyak 1.650 orang pada tahap kontruksi pembangunan pabrik dan sebanyak 800 orang pada tahap opersional pabrik. Rencana pembangunan Pabrik dan penambangan ini berada di wilayah administrative dua kecamatan yaitu kecamatan Kayen dan kecamatan Tambakromo dengan sebaran di 11 desa. Luas penggunaan lahan untuk pendirian pabrik 180 ha, luas pengunaan lahan untuk penambang batu kapur 2.025 ha dan luas pengunaan lahan penambangan tanah liat 663 ha. Statuslahan yang akan dipakai adalah hak milik masyarakat, tanah milik desa (kas negara) dan lahan perhutani yang di kelola masyarakat. Lokasi rencana pabrik semen melalui penambangan batu kapur dan tanah liat yang akan dibangun, merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan semen untuk mengejar pembangunan infrastruktur dan kebutuhan masyarakat dalam pembangunan, adalah kawasan dataran tinggi dengan area perbukitan kapur atau gamping dan masuk bagian kawasan pegunungan Kendeng utara. Di Jawa Tengah Pegunungan Kendeng utara ini letaknya memanjang dan secara adminitrative berada di lima kabupaten yaitu kabupaten Kudus, Pati, Grobogan, Rembang, dan Blora. Untuk kabupaten Pati, pengunungan Kendeng Utara ini terletak di wilayah Pati bagian selatan Pegunungan Kendeng Utara yang akan di eksploitasi untuk penambangan batu kapur dan tanah liat di Kecamatan Kayen dan Tambakromo ini, banyak ditemukan : 1. Mulut gua 2. Mata air dan 3. Ponor.


Keberadaan sumber-sumber air tersebut mempunyai peranan sangat penting terhadap aset kehidupan dan penghidupan yang ada di kawasan ini baik oleh biotabiota yang ada di dalam gua, flora dan fauna yang ada di permukaan dan manusia sebagai komponen utama yang berperan penting dalam kesatuan ekosistem. Selain potensi sumber daya air, sebagian gua di kawasan Kendeng Utara Pati merupakan tempat tinggal bagi komunitas kelelawar. Kelelawar sangat berperan dalam mengendalikan populasi serangga yang menjadi hama pada tanaman. Kawasan dengan bentang alam pegunungan kapur ini, menyimpan potensi lain yaitu sebagai objek wisata alam berupa goa – goa dan sumber mata air, di kecamatan Kayen dan Tambakromo terdapat banyak goa misalnya Goa Wareh, Goa Lowo, Goa Pancur yang sudah berkembang sebagai objek wisata. Selain wisata alam potensi yang ada yaitu sebagai wisata religi dan sejarah dimana banyak situs, makam, petilasan misalnya makam Mbah Saridin, makam Nyi Ageng Ngerang, sendang Ronggoboyo, serta peninggalan Kerajaan Malawapati. Kawasan yang akan di tambang memiliki sifat-sifat kawasan karst, Data dilapangan yang dikumpulkan oleh Yayasan Acintyacunyata ( 1997 ), survey gabungan Semarang Caver Assosiasion ( SCA ), Acintyacunyata Speleological Clup ( ASC ) dan JMPPK Pati tahun 2012 telah menunjukkan adanya bukti – bukti bahwa kawasan itu adalah kawasan karst, akan tetapi dalam dua keputusan Kementrian ESDM nomer 0398 K/40/MEM/2005 tentang penetapan Kawasan Karst Sukolilo, dan Nomer 2641 K/40/MEM/2014 tentang penetapan Kawasan Bentang Alam Karts Sukolilo, Kawasan ini tidak masuk menjadi kawasan karst Sukolilo, sekalipun posisi kawasan ini tidak terpisah dari kawasan yang tetapkan sebagai kawasan karst tersebut. Kondisi bentang alam yang sebagian merupakan daratan tinggi dan sebagian merupakan daratan rendah, dan didukung dengan ketersediaan sumber – sumber air yang bagus, menjadikan pola pemanfaatan alam oleh masyarakat sebagai kehutanan, perkebunan dan petanian. Sehingga kehidupan masyarakat sangat tergantung dengan pemanfaatan sumber daya alam yang ada, baik dari pemanfaatan lahan untuk menanam tanaman produksi sebagai sumber ekonomi utama, maupun pemanfaatan sumber – sumber air untuk konsumsi air bersih guna pemenuhan kebutuhan domestik yaitu minum, mencuci dan mandi ( MCK ), sebagai irigasi dan untuk kebutuhan ternak. Di kecamatan Kayen dan kecamatan Tambakromo pemanfaatan lahan untuk tanaman pangan menjadi komoditas utama adalah padi, jagung, kacang hijau dan ketela pohon. Dalam 1 tahun mampu menghasilkan 2 kali panen padi dan 1 kali panen palawija. Untuk daerah bawah yang airnya mengalir sepanjang tahun mampu 3 kali panen padi. Masyarakat juga memanfaatkan potensi alam yang lain yaitu potensi untuk sumber pakan ternak sapi , ternak kambing dan ternak lainya


Lahan perhutani yang akan di pakai untuk areal tambang merupakan kawasan Hutan Produksi Tetap ( HP ) dan Hutan Produksi Terbatas ( HPT ) yang selama ini di kelola oleh masyarakat yang tergabung dalam kelompok LMDH

(Lembaga

Masyarakat Desa Hutan), untuk pertanian dengan sistem tumpang sari seperti jagung, kacang, ubi-ubian dan berbagai jenis palawija. Â Â Ada sekitar 2.756 hektar lahan Perhutani yang saat ini dikelola oleh kelompok LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) yang sebagian besar masuk diwilayah yang akan menjadi lahan pertambangan PT. SMS. Artinya, jika diasumsikan bahwa setiap orang menggarap 0,5 hektar, lahan tersebut berarti digarap oleh 5.512 orang. Menurut perkiraan JM-PPK, dari 5.512 orang tersebut, 65% berada dilahan yang akan digunakan sebagai lahan tambang PT. SMS. Maka sekitar 3.582 petani pesanggem LMDH akan kehilangan pekerjaan. Belum lagi ditambah dengan berapa keluarga yang akan kehilangan lahan pertanian sawah, tegalan dan lain-lain yang juga belum tentu bisa mendapatkan pekerjaan lain sesuai harapan. Sementara itu, pihak pabrik semen hanya menyediakan lahan pekerjaan untuk 1.650 orang pada saat konstruksi dan hanya 800 orang untuk tahap operasi.

HARMONI SOSIAL dan POTENSI KONFLIK Kondisi sosial masyarakat dengan lingkungan pedesaan yang di satukan dengan corak ekonomi yang sama dalam mata pencaharian, di satukan dalam ikatan kekerabatan masih sangat erat, dan di satukan dalam satu tradisi / ritual adat istiadat yang masih di pegang teguh dan tetap dilaksanakan sebagai komunikasi manusia dengan alamnya, menjadikan hubungan sosial antar masyarakat yang terbentuk mendasarkan saling membantu, gotong – royong, kekerabatan dan bukan berdasarkan transaksional. Kondisi kehidupan masyarakat yang demikian mengambarkan pola kehidupan yang selaras, seimbang dan harmonis, baik dalam hubungan manusia antar manusia, maupun hubungan manusia dengan alam lingkungannya. Keselarasan , keseimbangan dan keharmonisan yang selalu mendasari pola kehidupan antar masyarakat ini mulai terusik dengan adanya rencana pendirian pabrik semen serta kegiatan penambangan batu kapur dan tanah liat di akhir tahun 2010 oleh PT Sahabat Mulia Sakti ( PT SMS ). Dengan berbagai macam cara perusahaan ini mempengaruhi masyarakat agar bersedia mendukung rencananya membangun pabrik semen. Sedangkan Masyarakat secara luas tidak pernah mendapatkan informasi dari pemerintah tentang keberadaan PT SMS yang sedang melakukan persiapan pembangunan pabrik semen. Hanya kelompok dari


pemerintahan desa yang mendapatkan sosialisasi rencana pembangunan dan melakukan studi banding. Dampak yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yaitu munculnya kelompok yang setuju dan tidak setuju pembangunan pabrik, mereka yang setuju diwakili orang – orang bayaran dan kelompok pemerintahan desa yang merupakan bagian dari pemerintah, sementara yang tidak setuju mayoritas adalah petani. Kondisi terpecahnya masyarakat dalam kelompok - kelompok pro dan kontra menimbulkan konflik horizontal dalam kehidupan bermasyarakat. Terlebih dengan pelibatan birokrasi pemerintahan, aparat keamanan dan preman, menambah konflik semakin tajam. Ada aktor yang dengan sengaja memainkan praktek intimidasi, kampanye hitam terhadap tokoh kunci gerakan sehingga masyarakat belah. Pro dan kontra saling berhadapan. Politik pecah belah ini terus bersemi dan saling mempengaruhi masyarakat untuk pro atau kontra terhadap pendirian pabrik semen. Yang pro begitu masif menyarankan keinginan pabrik (pemerintah kabupaten Pati) karena sudah mendapatkan bantuan-bantuan dari PT Sahabat Mulia Sejati. Sedang yang kontra terus meneguhkan keyakinan yaitu memastikan keberlangsungan hidup dan kehidupannya dengan mempertahankan sumber – sumber kehidupan yang selaras dan harmoni bersama alam itu lebih abadi dan langgeng. Untuk itu, demi keberlanjutan sumber-sumber pangan masyarakat tetap terjaga dan resiko kebencanaan tidak ada pendirian pabrik tersebut seyogyanya dibatalkan. RAKYAT MENGGUGAT Ketika Bupati Pati Jawa tengah masih terus bersinergi dengan PT. Sahabat Mulia Sakti, dan tetap mengejar Pendapatan Asli Daerah (PAD) tinggi sebagai tolak ukur pertumbuhan ekonomi makro maka akan hancur sektor informal dan sumbersumber ekonomi mikro sebagai soko guru ekonomi kabupaten Pati selama ini. Pati yang selama ini menjadi sumber pangan Jawa Tengah bahkan Indonesia dengan slogan Pati Mina Tani akan mati. Kabupaten Pati akan menjadi daerah yang rawan bencana. Ketika Kabupaten Pati tidak lagi menghargai kedaulatan bentang alam, rakyat akan menggugat. Rakyat (Pati) menggugat kepada para penguasa yang melakukan pembiaran terhadap sumber-sumber pangan rakyat dirusak dan menjadikanya kewajaran. Perjuangan rakyat dengan gigih dan terus melakukan penolakan rencana pendirian pabrik semen serta penambangan batu gamping dan tanah liat, memiliki alasan utama yaitu memastikan keberlangsungan hidup dengan mempertahankan sumber – sumber kehidupan yang selaras, harmoni bersama alam sehingga tetap jaminan lestari.


Semarang, 28 Oktober 2014, Ning Fitri Direktur Eksekutif WALHI Jawa Tengah

Â


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.