Page 1 of 10 Policy Paper
MP3EI 2011 - 2025 Mempertanyakan Komitmen Penurunan Emisi GRK 26% Indonesia (Business As Usual vs Not Business As Usual) Oleh : Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)
I.
PENDAHULUAN
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 merupakan kebijakan yang tercipta di masa pemerintahan SBY – Boediono dalam bentuk Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2011. Kebijakan ini kemudian semakin menunjukkan kekuatannya dengan dibentuknya Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia disingkat KP3EI melalui Surat Keputusan Menteri Kordinator Bidang Perekonomian No. 35 & 36 Tahun 2011. Struktur organisasi KP3EI secara resmi terbentuk pada tanggal 25 Agustus 2011 diketuai langsung oleh Presiden RI dan wakil ketua adalah Wakil Presiden RI. Selanjutnya untuk pelaksana harian diketuai oleh Menteri Kordinator Bidang Perekonomian dibantu dengan 9 (sembilan) Tim Kerja. Tim Kerja yang terbentuk berdasarkan fungsinya berada di 2 (dua) bagian besar yaitu Tim Kerja Lintas Sektor KP3EI yang terdiri dari Ti m Kerja Regulasi, Tim Kerja Konektivitas dan Tim Kerja SDM dan IPTEK. Sedangkan selebihnya berada di Tim Kerja Koridor KP3EI yang terdiri dari Tim Kerja Koridor Ekonomi Sumatera, Koridor Ekonomi Jawa, Koridor Ekonomi Kalimantan, Koridor Ekonomi Sulawesi, Koridor Ekonomi Bali – Nusa Tenggara dan Koridor Ekonomi Papua – Kepulauan Maluku. Untuk mendukung kerja-kerja KP3EI juga didukung oleh Sekretariat KP3EI yang berada di Deputi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian. Semangat MP3EI ini dilandasi atas komitmen yang disampaikan oleh Presiden SBY pada puncak perayaan Satu Abad Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2008 lalu bahwa Indonesia bisa menjadi Negara Maju (Developing Country) di Abad ke 21 dengan prasyarat tetap bersatu dan bekerja keras guna meningkatkan kemandirian, daya saing dan peradaban bangsa yang unggul dan mulia dengan barbagai macam tantangan dan juga sekaligus peluang. Bukti lain yang disampaikan oleh Presiden SBY saat itu adalah ketika dunia mengalami krisis ekonomi yang serius dan melanda negara-negara maju, Indonesia dapat meminimalkan dampak krisis global tersebut dan perekonomian Indonesia bisa selamat. Pemerintahan SBY memandang bahwa MP3EI adalah pendekatan terobosan “Not Business of Usual” sebagai langkah-langkah yang lebih cerdas dan fokus dengan tolak ukur dan manajemen yang lebih jelas. MP3EI dimaksudkan untuk mendorong terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, berimbang, berkeadilan dan berkelanjutan. Sehingga apa yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia untuk masuk dalam kategori 10 (sepuluh) negara maju di tahun 2025 dan kategori 6 (enam) negara termaju di tahun 2050 bisa terwujud. Masterplan ini memiliki dua kata kunci yaitu percepatan dan perluasan, Indonesia diharapkan mampu mempercepat pengembangan program pembangunan yang ada,