14 APRIL
29
TAHUN 2013
LESEHAN: Imigran asal Myanmar diamankan di Mapolres Banyuwangi siang kemarin.
Amankan 56 Imigran Myanmar Sudah 5 Hari Ditampung di Pondok Kiai Kembar BANYUWANGI - Puluhan imigran gelap asal Myanmar diamankan polisi dari Pondok Pesantren (Ponpes) Nahdlatul Qodiri, Dusun Seneposari, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, siang kemarin (13/4). Polisi tampaknya kecolongan terkait keberadaan etnis Rohingya tersebut. Mengingat, puluhan imigran ilegal itu sudah lima hari menginap di ponpes asuhan Kiai Kembar (KH. Khoirudin– KH. Nurudin) itu. Aparat kepolisian baru mengendus keberadaan imigran tersebut Jumat lalu (13/4). Kemarin, petugas langsung mengamankan para imigran yang mencari suaka akibat konflik di Myanmar tersebut. Dalam hal ini, pengasuh ponpes tersebut tidak melaporkan keberadaan puluhan imi-
gran tersebut kepada petugas. Sementara itu, upaya penjemputan puluhan imigran itu tampaknya tidak berjalan mulus. Sebagian imigran bersembunyi di beberapa lokasi di sekitar ponpes. Bahkan, sekitar sembilan orang kabur ke arah perkebunan dan persawahan di belakang ponpes yang berdiri tahun 1991 itu. Awalnya, polisi meminta semua imigran menyerahkan diri. Tetapi, hanya sebagian imigran yang keluar dan pasrah saat diminta masuk ke bus Polres Banyuwangi. Lantaran dianggap ada yang tidak beres, petugas langsung menggeledah sejumlah tempat, termasuk kediaman pengasuh ponpes tersebut. Hasilnya, beberapa orang akhirnya keluar rumah, yakni beberapa perempuan dan anak-anak. Catatan wartawan koran ini, ada sepuluh perempuan berkerudung dan sepuluh anak-anak n Baca Amankan...Hal 35
Setiap Orang Bayar Rp 10 Juta
ALI NURFATONI/RaBa
DIAMANKAN: Para imigran gelap asal Myanmar siap naik bus polisi di halaman Ponpes Nahdlatul Qodiri di Dusun Seneposari, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, kemarin.
SEMENTARA itu, puluhan imigran asal Myanmar yang ditemukan bersembunyi di Pondok Pesantren Nahdlatul Qodiri di Dusun Seneposari, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, langsung dikembangkan aparat kepolisian. Empat orang yang diduga sebagai cukong para imigran gelap itu ditangkap anggota Buru Sergap (Buser) Polres Banyuwangi di sebuah hotel di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. “Ada empat orang yang terlibat pengiriman imigran gelap asal Myanmar itu,” cetus Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Bagus Ikhwan Cristian. Keempat cukong yang kini masih diamankan di ruang tahanan polres itu adalah Iryanto Yahya Saka, 51, asal Desa Bani Boi, Kecamatan Kelapa Lima, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT); Hevy Aloe, 32, Pengalasan 6, Denpasar, Bali; Nur Hati Syafii, 38, Perum Padang Lestari, Kerobokan, Kuta, Bali; dan Maya Malinda, 34, asal Kelurahan Sungai Bambu, Jakarta Utara n Baca Setiap...Hal 35
GALIH COKRO/RaBa
Babinkantibmas curiga orang keluar masuk ponpes Nahdlatul Qodiri beberapa hari terakhir.
Imigran Myanmar Masuk Banyuwangi
Polisi minta imigran menyerahkan diri.
4
3
1
Bapak dan Ibu Dibantai
Awalnya yang muncul 10 imigran perempuan dan 10 anak.
Setelah digeledah, diamankan 36 imigran lelaki dewasa lainnya.
Ternyata puluhan imigran sudah menginap 4 hari di ponpes yang diasuh Kiai Kembar itu.
SEMENTARA itu, alasan para imigran etnis Rohingya tersebut kabur dari Myanmar adalah mencari suaka. Mereka tidak ingin menjadi korban pembunuhan seperti yang menimpa saudara-saudaranya di sana. Salah satu imigran, Bilal mengatakan, dirinya sengaja lari dari negara asalnya karena marak pembunuhan etnis Rohingya n
Versi polisi : total 56 imigran. Versi ponpes : total 39 imigran.
2
Baca Bapak...Hal 35
GRAFIS: ZAKARIA/RaBa
Pangdam Mengecek Bandara Blimbingsari
I LOVE BWI
Pendaftar Sudah 1.800 Pendonor BANYUWANGI - Agenda Banyuwangi Peduli terus mendapatkan dukungan warga masyarakat. Para calon peserta yang akan mendonorkan darahnya mau pun donatur yang siap pe nyum bang terus me ngalir. Selain dalam ben tuk dana sembako, ada juga yang menyumbang peralatan, konsumsi, dan hadiah. Perusahaan rokok Djarum, misalnya, akan menyiapkan panggung, sound system, dan peralatan musik n Baca Pendaftar...Hal 35
ROGOJAMPI - Persiapan menyambut kunjungan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden (Wapres) RI Budiono ke Banyuwangi dan Situbondo awal Mei 2013 mendatang mulai dimatangkan. Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal (Mayjen) Ediwan Prabowo melakukan inspeksi mendadak di Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, kemarin (13/4). Dalam kunjungan presiden dan wapres nanti, Bandara Blimbingsari termasuk daerah yang rencananya akan dikunjungi. Bahkan, RI 1 atau RI 2 dalam
kunjungannya itu akan terbang melalui bandara kebanggaan warga Bumi Blambangan tersebut. “Untuk kunjungan itu (RI 1 dan RI 2) belum jelas,” cetus Pangdam Mayjen Ediwan Prabowo kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Pangdam Ediwan menyebut kunjungannya ke Bandara Blimbingsari itu hanya ingin melihat kondisi bandara. Sebagai pejabat baru di lingkungan Makodam V Brawijaya, dia ingin melihat fasilitas yang bagus di daerah. “Saya sekadar melihat fasilitas (lapter) yang bagus ini,” dalihnya n Baca Pangdam...Hal 35
AGUS BAIHAQI/RaBa
PERIKSA: Pangdam Jatim Mayjen Ediwan Prabowo di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, kemarin.
Ahmad Saini, Pemulung Penemu Emas Rp 300 Juta di Bali
Pulang Kampung Ditawari Kerja di Rumdin Wabup Ahmad Saini, pemulung yang mengembalikan emas senilai Rp 300 juta di Bali itu, akhirnya kembali ke Situbondo. Rencananya, dia akan bekerja sebagai petugas kebersihan di rumah dinas (rumdin) Wabup Rachmad. EDY SUPRIYONO, Situbondo TIDAK ada pikiran macam-macam di benak Saini ketika memutuskan me ngembalikan emas senilai Rp 300 juta yang dia temukan di depo tempat pembuangan sampah di Ubung, Denpasar, Bali. Warga Desa Gebangan, Kecamatan Kapongan, Situbondo, itu hanya merasa kasihan kepada pemilik emas yang sudah
http://www.radarbanyuwangi.co.id
EDY SUPRIYONO/RaBa
DIALOG: Ahmad Saini (kiri) dan Wabup Rachmad.
bolak-balik mencari barangnya yang tanpa sengaja dibuang ke TPA itu. Saini sudah hampir sepekan me-
nyimpan perhiasan mulia dalam satu kotak tersebut. Namun, keinginan memiliki emas-emas tersebut
dibuangnya jauh. Dia malah takut ketika timbul pikiran ingin menguasai emas yang salah satunya berbentuk keris kecil tersebut. “Saya ti dak langsung mengembalikan, karena takut ada orang yang hanya me ngaku-ngaku kehilangan. Namun, saat ada orang yang benarbenar kehilangan, dan saya yakin dia tidak bohong, saya memilih mengembalikannya,” jelasnya. Menurut Saini, atas jasanya menemukan kotak berisi emas itu, dirinya diberi uang Rp 2 juta dan beras setengah kuintal. Namun, barang-barang tersebut tidak dinikmati sendiri. Dari uang Rp 2 juta tersebut, dia hanya mengambil Rp 500 ribu. “Sisanya untuk teman-teman. Ada tiga teman, masing-masing dapat Rp 500 ribu. Berasnya dimakan bersama,” ungkap remaja yang tak tamat MTs itu n
Pangdam mengecek Bandara Blimbingsari Perlu juga dicek rasanya menu ikan bakar dekat bandara
BPBD siapkan shelter Tsunami Selama belum terjadi Tsunami, bisa dimanfaatkan untuk arena badminton
Baca Pulang...Hal 35
email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com