Radar Banyuwangi 14 Mei 2013

Page 1

SELASA 14 MEI

29

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Pelabuhan Muncar Dihantam Badai n Kerugian Ditaksir Miliaran Rupiah MUNCAR - Angin kencang disertai gelombang tinggi menimbulkan petaka di kawasan Pelabuhan Muncar, Banyuwangi, kemarin (13/5). Betapa tidak, sejumlah kapal ne layan terempas badai dari arah utara kawasan pelabuhan tersebut. Akhirnya, beberapa kapal dan

perahu itu tenggelam dan rusak parah di pinggiran lokasi proyek Minapolitan Muncar. Tidak ada korban jiwa dalam musibah yang terjadi sekitar pukul 13.00 kemarin. Namun, akibat angin kencang dan hujan itu, kalangan nelayan mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Tercatat ada delapan perahu yang rusak berat akibat bencana alam tersebut n

Muncar

1 Ratusan perahu parkir di dermaga Pelabuhan Muncar

Kronologi Badai di Muncar

3 Sekitar pukul 13.00 tiba-tiba angin kencang disertai hujan menerjang pesisir Muncar

2 Sebagian nelayan

bersiap berangkat melaut

4 Ombak membesar dan mengempas perahu nelayan

5 Beberapa kapal tenggelam dan mengalami kerusakan

Baca Pelabuhan...Hal 39

RUSAK: Salah satu perahu gardan yang kandas setelah diempas ombak dan angin kencang di lokasi proyek Minapolitan Muncar siang kemarin.

FOTO-GRAFIS: ALI NURFATONI-ZAKARIA/RaBa

Speed Angin Tembus 35 Km/Jam EKONOMI

SIGIT HARIYADI/RaBa

TURUN HARGA: Pedagang menjajakan berbagai jenis buah segar di Pasar Banyuwangi kemarin.

Harga Buah Merosot BANYUWANGI - Kabar baik bagi para konsumen terus berlanjut. Setelah beberapa hari terakhir harga beberapa jenis bumbu masakan turun, kali ini tren serupa juga terjadi pada harga berbagai jenis buah segar. Tidak hanya buah lokal, penurunan harga juga terjadi pada beberapa jenis buah impor. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pasar Banyuwangi kemarin (13/5), pedagang menjual jeruk lokal kualitas super seharga Rp 15 ribu per Kilogram (Kg). Padahal sebelumnya, pedagang menjual jeruk lokal kualitas “A” tersebut seharga Rp 18 ribu per Kg n Baca Harga...Hal 39

Baca Speed...Hal 39

SEMENTARA itu, angin kencang yang disertai hujan juga melanda kawasan pelabuhan penyeberangan PT ASDP Indonesia Ferry(PTIF)Ketapang,Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, siang kemarin (13/5). Garagara cuaca ekstrem itu, pelabuhan yang melayani penyeberangan KetapangGilimanuk itu terpaksa ditutup sementara. Pelabuhan penyeberangan Ketapang ditutup sejak pukul 11.30. PT IF membuka

kembali penyeberangan sekitar pukul 13.00. Selama penyeberangan ditutup, puluhan kapal sebagian besar bersandar di sekitar pelabuhan. “Pelabuhan kita tutup selama 1,5 jam,” terang manajer operasional PT IF Ketapang, Saharuddin Koto. Menurut Saharuddin, angin besar yang disertai hujan di Pelabuhan Ketapang sebenarnya tidak terlalu lama n Baca Pelabuhan...Hal 39

GALIH COKRO/RaBa GALIH COKRO/RaBa

ROBOH: Lampu hias di Jalan A.Yani ambruk siang kemarin.

KERJA KERAS: Pedagang kaki lima membetulkan kembali tenda yang roboh di Taman Blambangan, Banyuwangi, kemarin.

Menengok Perajin Wayang Kulit di Sukowidi, Kelurahan Klatak

Sulit Bahan Baku, Bersaing dengan Pabrik Rambak Tak banyak orang yang punya talenta membuat wayang kulit. Eko Susanto, 35, warga Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, ini termasuk satu dari sedikit warga yang memiliki keahlian tersebut. SIGIT HARIYADI, Kalipuro HUJAN lebat yang mengguyur Banyuwangi dan sekitarnya baru saja reda siang kemarin (13/5). Di tengah terpaan hawa dingin itu seorang pria duduk lesehan di sebuah rumah di tepi Jalan Raya Yos Sudarso, tepatnya sekitar 20 meter sebelah utara traffic light Sukowidi. Pria yang belakangan diketahui

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Pelabuhan Ketapang Ditutup 1,5 Jam

BANYUWANGI - Cuaca ekstrem melanda wilayah Banyuwangi kemarin (13/5). Betapa tidak, cuaca yang semula panas tiba-tiba berganti hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang. Tak ayal, kondisi tersebut membuat sebagian warga, terutama yang beraktivitas di luar ruangan, kelimpungan. Bahkan, sejumlah sarana umum di kawasan Pusat Kota Gandrung rusak diterjang angin yang bertiup dengan speed (kecepatan) tinggi tersebut. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, embusan angin kencang tersebut mengakibatkan tiang lampu hias di depan kantor Pem kab Banyuwangi roboh. Angin kencang juga merobohkan sejumlah lapak pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Taman Blambangan. Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, beberapa warga langsung mengepras dahan pohon yang tumbuh di pekarangan rumahnya. Salah satunya dilakukan seorang warga Kelurahan Banjarsari, Ke ca matan Glagah. Tidak hanya itu, angin dengan kecepatan tinggi itu juga “memaksa” para pengguna jalan memperlambat laju kendaraannya n

bernama Eko Susanto tersebut tam pak teliti mengutak-atik bidang menyerupai kertas tebal yang terhampar di atas meja kecil. Ternyata Eko tengah mengecat selembar kulit sapi yang sudah diben tuk menjadi gunungan yang biasa ditampilkan dalam pergelaran wayang kulit. Usut punya usut, keterampilan tersebut sudah mendarah daging berdasar garis keturunan. Pria berperawakan kurus itu mengklaim, kepiawaian membuat wayang kulit diturunkan secara turun-temurun sejak 12 generasi sebelum dirinya. Kakek-buyutnya, yakni dalang Djuhadi; kemudian kakeknya yang bernama dalang Djaeno; dan ayahnya seorang pembuat wayang kulit sekaligus perajin omprog gandung. Ayahnya bernama Sutrisno n Baca Sulit...Hal 39

Wakil rakyat jarang ngantor tak ada sanksi Tiada sanksi tapi bakal sulit terpilih lagi

Kondisi Gang Rambo kembali kondusif Akan tampak akur bila dirayakan dengan nobar film Rambo

SIGIT HARIYADI/RaBa

TELATEN: Eko Susanto mengecat gunungan wayang kulit. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Radar Banyuwangi 14 Mei 2013 by Wardhan M. Isnaeni - Issuu