33
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
SENIN 17 JUNI TAHUN 2013
Jalur Mandiri Dijatah 20 Persen BANYUWANGI - Persaingan seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) pada jalur mandiri, tampaknya akan berlangsung ketat. Sebab, kursi yang disediakan untuk jalur mandiri, ternyata jauh lebih kecil dibandingkan dari jalur reguler. Dalam rancangan Peraturan Bupati (raperbup) tentang PPDB, kuota PPDB jalur mandiri
ditetapkan hanya 20 persen dari pagu yang ditetapkan. Sedangkan pagu 80 persen, menjadi jatah jalur reguler atau online. Berbeda dengan jalur reguler, calon siswa baru jalur mandiri hanya boleh memilih pada satu lembaga pendidikan yaitu pada sekolah tempat pendaftar n
Komponen PPDB Jalur Mandiri
n Bobot : 40 % n Skor max : 400
Prestasi n Bobot : 25 % n Skor max : 250
Jarak tempat tinggal n Bobot : 25 % n Skor max : 250
Faktor ekonomi lemah n Bobot : 10 % n Skor max : 100
Tes akademik
Baca Jalur...Hal 43
PILGUB JATIM
Kekurangan Stok Stiker BANYUWANGI - Tahap pemutakhiran data pemilih Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) Jatim 2013 memang telah selesai dilakukan petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) Senin lalu (10/6). Namun, proses tersebut masih menyisakan sedikit kendala. Karena hingga kemarin (16/6), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi masih kekurangan stok stiker pemutakhiran data tersebut. Tidak tanggung-tanggung, stiker yang belum jadi mencapai puluhan ribu lembar. Akibatnya, puluhan ribu rumah belum ditempel stiker sebagai tanda penghuni sudah didata sebagai calon pemilih. Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU Banyuwangi, Atim Hariyadi mengakui bahwa pihaknya mengalami kekurangan stiker logistik pendaftaran Pilgub. Total kekurangan stiker tersebut se-Banyuwangi sekitar 20 ribu sampai 25 ribu lembar. “Kekurangan logistik (stiker) itu sudah kami laporkan ke KPU Jatim,” ujarnya kemarin (16/6). Atim menjelaskan, pengadaan stiker tersebut berada di bawah kewenangan KPU Jatim n Baca Kekurangan...Hal 43
HUKUM
AGUS BAIHAQI/RaBa
BESAR: Seorang pedagang mengamankan kayu penyangga tenda warung di tepi Pantai Watudodol, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.
Kejaksaan Proses Prona Cantuk BANYUWANGI - Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi akan menanggapi serius laporan warga, terkait dugaan penyimpangan dalam program nasional agraria (prona) di Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh. Untuk memproses kasus tersebut, kejaksaan sudah membahas dan menyerahkan penanganannya pada bagian Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Banyuwangi. “Kita akan tanggapi laporan yang masuk, termasuk laporan dugaan penyimpangan Prona di Desa Cantuk ini,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Intel Kejari Yudi Istono SH. Seperti diberitakan sebelumnya, sepuluh warga Desa Cantuk mendatangi kantor Kejari Banyuwangi Senin lalu (4/6). Mereka melaporkan Kades Cantuk H Masbudi dalam kasus dugaan penyimpangan prona. Sayangnya, rombongan warga Cantuk gagal menemui Kepala Kejari Syaiful Anwar saat itu. Mereka akhirnya ditemui Jaksa Agus Suraharta SH. Perwakilan warga menyerahkan map berisi laporan dan bukti dugaan ada penyimpangan program prona di Desa Cantuk. “Dalam program prona ini, warga masih ditarik dana,” cetus juru bicara warga, Bambang Setiawan n Baca Kejaksaan...Hal 43
JEPRET BERUNTUNG
Deretan Warung Digempur Ombak
KALIPURO - Para pedagang di sekitar lokasi wisata Pantai Watudodol, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi sempat waswas kemarin (16/6). Ombak di kawasan tersebut tiba-tiba menggila dan menggempur semua bangunan di tepi pantai. Deburan ombak dengan ketinggian
mencapai lima meter lebih, membuat para pedagang di tepi pantai terpaksa harus mengosongkan warungnya. “Belum musimnya ombak besar, tapi ini kok sudah ada ya,” cetus seorang pedagang. Hampir setiap tahun, ombak di sekitar Pantai Watudodol ini memang
besar. Bila air laut pasang, ombaknya hingga masuk ke warung yang ada di sekitar pantai. Ombak yang besar itu, biasanya terjadi pada bulan Agustus. “Baru hari ini (kemarin), ombaknya besar,” terang Mashuri, salah satu pemilik warung n Baca Deretan...Hal 43
Penyewa MOST Ajukan Banding
GALIH COKRO /RaBa
SEPI: Kondisi Mall Of Sri Tanjung di Jalan Sritanjung Banyuwangi kemarin.
BANYUWANGI – Perjalanan Pemkab Banyuwangi untuk mendapatkan kembali aset daerah Mall Of Sri Tanjung (MOST), tampaknya masih panjang. Meskipun hakim di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi telah memenangkan gugatan perdata, tapi aset daerah tersebut masih belum bisa diambil alih. Sebab, PT Dian Graha Utama (DGU) selaku penyewa aset tersebut menyatakan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Jawa Timur. “Menjadi hak dari pihak tergugat untuk banding,” cetus Humas PN Banyuwangi, Bawono Effendi SH. Gugatan Pemkab Banyuwangi pada PT DGU soal MOST ini, jelas Bawono, telah
diputus pada Rabu pekan lalu (5/6). Dalam putusannya, majelis hakim PN Banyuwangi yang dipimpin Made Sutrisna SH dengan anggota Bawono Effendi SH dan Tenny Erma Suryathi SH, mengabulkan gugatan yang diajukan oleh pihak penggugat. Menurut Bawono, dari fakta-fakta yang ada PT DGU yang selama ini mengelola MOST dianggap telah melakukan wan prestasi (ingkar janji), terutama mengenai retribusi yang harus dibayar kepada Pemkab Banyuwangi. “PT DGU tidak pernah membayar retribusi yang menjadi tanggungannya,” katanya n Baca Penyewa...Hal 43
Arief Setiawan, Figur di Balik Sukses Meraih Piala Adipura
Sebelum Ngantor, Nyapu Sambil Hunting Masalah Sukses Banyuwangi meraih piala Adipura, tidak bisa dilepaskan dari kerja keras keluarga besar Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) yang dipimpin Arief Setiawan. Seperti apa kinerja mereka? TOHA/RaBa
Dapat Voucher Rp 100 Ribu
A.F.ICHSAN RASYID, Banyuwangi
PENGENDARA Mio J Teen nopol P 4944 XX beruntung mendapat voucher belanja Rp 100 ribu di Indomaret. Program ini untuk memeriahkan 10 Tahun Yamaha Mio mewarnai dunia motor Indonesia. Voucher bisa diambil di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso 89C Banyuwangi pada jam kerja, pukul 09.00-15.00. Jangan lupa membawa fotokopi STNK dan KTP. (*/bay)
PADA tahun 2012 lalu, Banyuwangi gagal meraih piala Adipura. Walau gagal meraih penghargaan tertinggi di bidang pengelolaan lingkungan dan kebersihan, namun Banyuwangi saat itu masih berhasil mendapatkan sertifikat Adipura sebagai kota
http://www.radarbanyuwangi.co.id
bersih dari Menteri Lingkungan Hidup (LH) RI. Sertifikat Adipura sebagai kota bersih yang diterima Banyuwangi itu, terasa begitu berarti. Sebab pada tahun 2011, Banyuwangi mendapat kado pahit dari Kementerian LH sebagai kota terkotor di Jawa Timur. Dengan sertifikat Adipura itu, wajah kotor kota Banyuwangi perlahan mulai berubah. Sertifikat Adipura sebagai kota bersih, menambah GALIH COKRO/RaBa semangat dan motivasi TERBIASA: Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Arief Setyawan (hijau) Bupati Anas untuk me- membersihkan Kalilo beberapa waktu lalu. raih piala Adipura. Pada saat syukuran diterimanya membawa pulang piala Adipura dikerahkan untuk memuluskan sertifikat Adipura, Bupati Anas pada tahun 2013. Semua kekua- target meriah piala Adipura n langsung memasang target untuk tan pemerintah daerah langsung Baca Sebelum...Hal 43
Di Panarukan, ibu-anak kompak mencuri Perlu dilatih futsal, biar lebih kompak dan piawai mencuri bola
Tiga proyek pusat batal masuk Muncar Semoga bukan garagara bau amis di pelabuhan
email: radarbwi@gmail.com/beritaraba@gmail.com