Radar Banyuwangi 17 Mei 2013

Page 1

JUMAT 17 MEI

34

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Ditampar 800 Kali, Pesilat Kelengar Kronologis Aksi Kekerasan di Perguruan Pencak Silat

terima ini... Hiaaattt......!!!

uun ampu

kalau mau berhenti, kamu harus terima pukulan dan tendangan dariku

Ma'rifatus Syifa tercatat sebagai santri Ponpes Minhajut Thullab. Tahun ini akan lulus SMP. Selama ini dia aktif ikut latihan pencak silat bersama 13 temannya di ponpes setempat.

buu uk

n Saat Latihan Pencak Silat di Pondok Pesantren

Saking lamanya jadi sansak hidup, Syifa langsung kelengar. Dia akhirnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.

MUNCAR - Aksi kekerasan terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Minhajut Thullab, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar. Salah seorang anggota perguruan pencak silat di pesantren tersebut dilarikan ke rumah sakit karena menjadi samsak hidup rekan sesama perguruan. Korban kekerasan tersebut adalah Ma’rifatus Syifa. Sehari-hari, korban tergabung dalam perguruan pencak silat bersama 13 temannya. Selain nyantri di ponpes tersebut, korban juga duduk di bangku kelas IX SMP setempat. Tahun ini perempuan yang tinggal di Dusun Kabat Mantren, Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar, itu lulus SMP. Diperoleh keterangan, aksi kekerasan itu terjadi Senin malam (13/5). Awalnya, Syifa hendak berhenti dari latihan pencak silat. Ternyata jika ingin berhenti latihan, perguruan punya aturan sendiri. Siswa harus siap menerima tamparan dan tendangan dari teman sesama perguruan. Pemegang sabuk putih tersebut ternyata tidak menolak menjalani uji kekerasan itu. Satu teman korban menampar wajah dan menendang punggung korban masing-masing 80 kali. Yang ikut berlatih kala itu berjumlah 13 orang n

setelah ratusan kali tamparan dan tendangan

Berhubung akan lulus SMP, Syifa memutuskan smp us lul keluar dari perguruan silat. Syifa harus siap menerima tamparan dan tendangan.

Baca Ditampar...Hal 44

GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Gus Pukul Anggap Musibah SEMENTARA itu, ibu korban, Hariyati mengatakan, musibah yang menimpa putrinya itu sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Semua biaya perawatan ditanggung wali mu rid, se kolah, dan pihak ponpes. ‘’Sudah ada perjanjian dan disaksikan polisi,” katanya. Perjanjian itu disaksikan Kepala Desa Wringin Putih, Mujayin. ‘’Saya sendiri yang minta agar biaya perawatan anak saya dibantu sampai sembuh dan kondisi psikisnya juga sembuh,” tandas Hariyati. Meski begitu, peristiwa yang dialami putrinya itu jangan sampai terulang di kemudian hari. ‘’Saya harap kejadian yang menimpa anak saya ini adalah yang terakhir. Jangan sampai besok-besok ada lagi,” pintanya. Sejak dirawat di Al-Huda, teman-teman korban

banyak yang menjenguk. Selain itu, para guru dan wali murid juga sering datang melihat kondisi Syifa. Pengasuh Ponpes Minhajut Thullab, KH. Fac h r u d i n Ma na n m e nu t u rk a n , masalah yang menimpa santrinya itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan, dia menyebut kepala desa dan kepolisian ikut bertanda tangan. “Ya sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan,” ungkap kiai yang akrab dipanggil Gus Pukul itu. Gus Pukul menganggap masalah tersebut sebagai mu sibah. Oleh karena itu, dia akan memberikan pembinaan agar kasus itu tidak terulang kembali. ‘’Nanti kita beri pembinaan supaya tidak terjadi lagi,’’ kata Gus Pukul saat dihubungi via ponsel kemarin. (ton/c1/aif)

JALANI RAWAT INAP: Ma’rifatus Syifa ditemani ibu kandungnya di Ruang Iman, Rumah Sakit AlHuda, Kecamatan Gambiran. Akibat pukulan temantemannya, dia menderita luka lebam di wajah.

KEKERASAN

ALI NURFATONI/RaBa

Guru Minta Hasil Survei Diumumkan Terkait Jajanan Pinggir Jalan yang Mengandung Rhodamin GIRI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi diminta mengumumkan jajan pinggir jalan yang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan. Permintaan itu mengemuka da lam diskusi Forum Kemisan yang berlangsung di kampus baru Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi kemarin. Diskusi yang di se leng garakan Jawa Pos Radar Banyuwangi dan bekerja sama dengan Stikes itu bertema ”Hati-hati dengan Jajanan di Pinggir Jalan”. Diskusi yang dimulai pukul 09.00 itu menghadirkan tiga narasumber n

POLITIK

Usia Tiga Bacaleg masih Bawah Umur BANYUWANGI - Iming-iming kursi empuk di DPRD Banyuwangi tampaknya tidak terlalu efektif “menggoda” warga untuk maju dalam pertarungan memperebutkan jabatan ang gota dewan. Se tidaknya itu terbukti de ngan adanya sejumlah Seharusnya parpol p a r t a i p o l i t i k (parpol) yang berkewajiban cenderung “memelakukan maksakan diri” screening bacaleg- untuk sekadar nya. Kalau ternyata melengkapi jumlah bacaleg untuk ada bacaleg yang di daftarkan kedicoret, maka pada Komisi Pemi lihan Umum jumlah bacaleg ( K P U ) Ba n y u parpol tersebut wangi. berkurang” Ironisnya, gara-gara ingin meSYAMSUL ARIFIN lengkapi jumlah Ketua KPU Banyuwangi bacaleg-nya, ada sejumlah parpol yang nekat memasukkan bacaleg yang masih di bawah umur. Tidak tang gung-tanggung, jumlah bacaleg yang berstatus di bawah umur tersebut mencapai tiga orang. Temuan mengejutkan tersebut didapati petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi saat melakukan verifikasi administrasi para bacaleg beberapa waktu lalu n Baca Usia...Hal 44

KALIPURO - Aksi perkosaan kembali menimpa pelajar. Kali ini yang menjadi tersangka adalah DW, 16, salah satu pelajar SMA yang tinggal di Lingkungan Kampung Baru, Ke lu rahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro. DW diringkus polisi setelah dilaporkan memerkosa Saritem (nama samaran), 13, warga Lingkungan Tanjung, Ke-

lurahan Klatak, Kecamatan Ka lipuro. “Setelah kejadian, tersangka sempat menghilang,” cetus Kapolsek Kalipuro AKP Sudarsono. Perkosaan itu terjadi Minggu (5/5) lalu. Keesokan harinya, Senin (6/5), orang tua korban melapor ke Polsek Kalipuro bahwa putrinya diperkosa DW n Baca Pelajar...Hal 44

Baca Guru...Hal 44

GALIH COKRO/RaBa

NARASUMBER: dr. Kety Sarna menyampaikan materi cara memilih makanan di depan peserta diskusi di kampus Stikes Banyuwangi kemarin.

GALIH COKRO/RaBa

TERTUTUP JAKET: DW diamankan di Mapolsek Kalipuro.

Emmy Tri Astutik, Guru yang 10 Tahun Menjabat Kepala Sekolah

Naikkan Citra Sekolah Buangan dengan Prestasi Tidak banyak guru yang sukses menjalankan tugas tambahan sebagai kepala sekolah (kasek) hingga 10 tahun lebih. Namun, Emmy berhasil menjalankan tugas sebagai kasek hingga tiga periode. A.F. ICHSAN RASYID, Banyuwangi JABATAN kasek yang diperoleh Emmy mengantarkan dia menyinggahi beberapa sekolah dasar negeri (SDN) di Banyuwangi. Pertama kali, yakni pada tahun 2003, dia mendapat kepercayaan menjalankan tugas kasek di SDN 2 Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi. Kali pertama menjabat kasek, Emmy mengaku tertantang melaksanakan

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Pelajar SMA Perkosa Siswi SMP di Kebun

tugas berat mengangkat citra SDN 2 Kebalenan. Saat Emmy masuk ke sekolah tersebut, citra dan lingkungan sekolah cukup pa rah dibanding sekolah lain. Selain tidak memiliki prestasi apa pun, lingkungan sekolah sangat tidak sehat. Kondisinya kotor dan penuh debu. Itu menyebabkan siswa dan guru tidak bisa belajar dan mengajar dengan nyaman dan tenang. “Saat saya pertama dipercaya jadi kepala sekolah, lingkungan SDN 2 Kebalenan sangat gersang, karena tidak ada tanaman. Yang ada hanya tebu yang beterbangan,” tutur Emmy. Tidak hanya lingkungan yang kotor, SDN 2 Kebalenan juga merupakan sekolah ”buangan” siswa yang tidak diterima di beberapa sekolah lain. Jangankan meraih prestasi, peringkat sekolah saja berada di angka 42 dari 47 sekolah yang ada. Untuk mengangkat citra sekolah, maka

KASEK SENIOR: Emmy Tri Astutik ketika menghadiri diskusi di kampus Stikes Banyuwangi kemarin.

Ditampar 800 kali, siswi SMP masuk RS Awas, virus kekerasan IPDN mulai menyebar ke pesantren!

Pelajar SMA perkosa siswi SMP di Kebun Enaknya nggak bilang-bilang, terasa sakit baru lapor polisi!

GALIH COKRO/RaBa

pertama-tama yang dilakukan Emmy adalah menaikkan peringkat sekolah. Target Emmy menaikkan peringkat sekolah berhasil dilakukan dalam tempo yang tidak terlalu lama.

Hingga habis masa jabatan kasek selama empat tahun, Emmy berhasil mengantarkan SDN 2 Kebalenan ke peringkat 10 dari 47 sekolah n Baca Naikkan...Hal 44

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


35

Jumat 17 Mei 2013

Melihat Perkembangan Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo

Bermodal Rp 65 Juta, BUMDes Raih Juara Provinsi BANGOREJO - Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo, memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Salah satu kegiatan BUMDes adalah simpan pinjam yang diperuntukkan bagi masyarakat desa setempat. Tentu saja, hal itu sangat menguntungkan bagi warga Desa Temurejo. Bahkan, adanya BUMDes yang dulu disebut Gardu Taskin itu disambut antusias. Betapa tidak, sejak dibentuk pada 2007 lalu, hingga kini banyak yang memanfaatkan adanya simpan pinjam yang dikelola oleh masyarakat desa atau di luar pemerintah desa.

Semula, modal pertama hanya Rp 65 juta. Tapi, lambat laun BUMDes terus berkembang cukup pesat. Saking oke-nya, BUMDes itu dinobatkan sebagai peraih nomor satu di tingkat Jawa Timur tahun 2011 lalu. Dengan predikat itu, desa tersebut sering dikunjungi aparatur pemerintah maupun anggota DPRD. Bahkan, perkembangan BUMDes itu pernah dikunjungi pemerintah luar daerah. Misalnya, Jombang, Sampang, dan Probolinggo. Kepala Desa Temurejo, Nasokan menuturkan, bahwa

proses simpan pinjam presentase bunga sangat kecil. Sebab, pinjaman itu memang diutamakan bagi warga kurang mampu atau miskin. ’’Yang jelas, bunga dibawah koperasi,’’ ungkap Nasokan ditemui di kediamannya kemarin (16/5). Menurut dia, BUMDes selama ini juga bekerja sama dengan masyarakat. Misalnya, kerja sama membuat batako dan pembuatan pupuk organik. ’’Jadi, BUMDes itu benar-benar dirasakan banyak manfaat bagi masyarakat,’’ terangnya. Sebab, kata dia, tujuan BUM-

dan bisa bekerja. ’’Masyarakat tidak lagi menganggur,’’ papar mantan anggota TNI yang memilih pensiun dini itu. Karena pengelolaan yang baik, BUMDes tersebut ternyata menjadi percontohan bagi daerah lain. ’’Banyak pihak dari luar Banyuwangi yang studi banding untuk melihat langsung BUMDes di sini. Tim

dari Surabaya juga langsung meninjau pada tahun 2012 lalu,’’ katanya. Setelah menemui beberapa pejabat itu, dia mengenang bahwa kalangan luar daerah itu mengaku takjub dengan BUMDes itu. Pasalnya, desa tersebut merupakan kawasan pelosok. ’’Mereka tidak habis pikir kok desa terpencil mam-

pu mengelola BUMDes sampai terbaik di Jawa Timur,’’ terangnya. Sampai saat ini, terang dia, BUMDes masih terus berjalan. Jika aset semula hanya Rp 65 juta, kini sudah mencapai Rp 500 juta. ’’Semua itu semata-mata untuk kepentingan masyarakat,’’ pungkasnya. (ton/als)

ALI NURFATONI/RaBa

Nasokan

Des adalah guna membantu masyarakat dari himpitan ekonomi. Sebab, masyarakat bisa melakukan pinjaman uang

Curi Motor untuk Bayar Cicilan Mobil BANYUWANGI - Setelah sepekan dinyatakan buron karena diduga terlibat pencurian motor (curanmor), Eko Widiyanto, 21, warga Jalan Letnan Sanyoto, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi, akhirnya berhasil ditangkap anggota Buru Sergap (Buser) Polsek Blambangan kemarin sore (16/5). Demi keperluan pemeriksaan, bujangan itu sementara diamankan di ruang tahanan Polsek B l a m b a n g a n . Ke beradaan Honda Beat bernopol P 2045 ZM hasil kejahatannya sampai saat ini masih dilacak polisi. “Motor hasil kejahatannya itu telah dijual,” cetus Kapolsek Blambangan, AKP Ketut Redana. Aksi

yang dilakukan tersangka itu terjadi Rabu (8/5) lalu. Motor yang dibawa kabur itu milik Heri yang tinggal di Desa Pondok Nongko, Kecamatan Kabat. “Motor yang dicuri itu sebenarnya milik teman tersangka,” katanya. Sebelum melakukan kejahatan, tersangka meminjam motor korban itu. Saat pinjam, jelas Ketut, motor milik korban dibawa ke tukang kunci dan minta dibuatkan duplikat. Dengan membawa kunci duplikat, jelas kapolsek, sekitar pukul 04.00, tersangka datang ke CoCo Net di Jalan Kolonel Sugiyono, Kelurahan Tukangkayu. Di tempat itu korban biasa ngenet bersama teman-temannya. “Saat korban sedang asyik bermain internet, motornya dibawa kabur tersangka dengan kunci duplikat itu,” terang Ketut. Saat hendak pulang ngenet, motor kesayangannya itu sudah tidak ada di tempat parkir. “Korban langsung lapor ke polsek, dan kita langsung melakukan penyelidikan,” cetus Kapolsek Ketut n Baca Curi...Hal 44 GALIH COKRO BUWONO/RaBa

PAKAI KUNCI DUPLIKAT: Eko Widiyanto (kanan) terpaksa mendekam di tahanan Mapolsek Blambangan kemarin.

LEGISLATIF

Jelang Pemilu, Anggota Dewan Pilih Bimtek BANYUWANGI - Para anggota DPRD Banyuwangi seolah belum menghentikan kebiasaan bepergian ke luar daerah. Dengan kemasan bimbingan teknis (bimtek), seluruh legislator Bumi Blambangan rencananya akan mengunjungi Kota Apel, Malang, mulai hari ini (17/5). Diperoleh keterangan, para anggota dewan telah bertolak ke Malang kemarin (16/5). Para wakil rakyat tersebut dijadwalkan tiba di Banyuwangi lagi Minggu mendatang (19/5). Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Adil Achmadiono mengatakan, bimtek tersebut sangat dibutuhkan para anggota dewan untuk meningkatkan kapasitasnya. Dikatakan, dengan bimtek, para wakil rakyat akan memperoleh informasi dan pengetahuan baru. “Wawasan baru itu berfungsi sebagai referensi dalam rangka peningkatan kinerja dewan,” ujarnya kemarin (16/5). Menurut Adil, bimtek sangat dibutuhkan lantaran kapasitas para wakil rakyat tidak merata. Terlebih, akhir-akhir ini terjadi perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri), yakni Permendagri Nomor 16 Tahun 2013 tentang perubahan Pemendagri Nomor 37 Tahun 2012 tentang pedoman penyusunan APBD 2013. Dikatakan, sejumlah narasumber asal kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan tim ahli Kemendagri akan didaulat menyampaikan materi dalam bimtek kali ini. “Sebab, dalam bimtek kali ini kami juga akan menerima pembekalan materi mengenai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2013 tentang tata cara pengunduran diri kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan menjadi bakal calon anggota DPR, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD. Materi lain yang akan disampaikan narasumber adalah peningkatan kapasitas politik DPRD menjelang Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014,” tuturnya. Lebih jauh Adil mengatakan, pihaknya bertekad meningkatkan kapasitas seluruh anggota dewan agar kinerja lembaga legislatif semakin optimal. “Mari kita berpikir positif. Jangan hanya menganggap anggota dewan gemar pelesir. Bimtek ini sangat dibutuhkan agar kapasitas anggota dewan meningkat. Dengan demikian, kinerja lembaga DPRD semakin optimal,” pintanya. (sgt/c1/als) Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini: OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke artikelradarbwi@gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


36

Jumat 17 Mei 2013

Keluarga AV Broken Home

DIALOG

Latar Belakang Pelaku Perkosaan Anak SMP

ALI NURFATONI/RaBa

DUKUNGAN: Pertemuan lintas agama di Pura Agung Blambangan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, kemarin.

Tokoh Lintas Agama Dukung Eco Tourism MUNCAR - Sejumlah tokoh lintas agama mendukung eco tourism yang terus digalakkan Pemkab Banyuwangi. Sebab, kunjungan wisatawan mancanegara itu dianggap sangat membantu perekonomian masyarakat. Dukungan itu mengemuka saat berlangsung dialog lintas agama di Pura Agung Blambangan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, kemarin. Kalangan tokoh lintas agama di Bumi Blambangan tampak hadir, antara lain tokoh Islam, Kristen (Katolik dan Protestan), Budha, Hindu, dan Konghucu. Semua perwakilan tokoh agama itu memberikan pendapat dan masukan kepada duet pasangan Abdullah Azwar Anas dan Yusuf Widyatmoko sebagai bupati dan wakil bupati Banyuwangi agar roda pemerintahan berjalan dengan baik. Dalam kesempatan itu, salah satu peserta dialog menyampaikan masukan agar bupati Anas juga mendirikan semua tempat ibadah di tempat wisata. Sebab, tempat ibadah dianggap penting. Adanya tempat ibadah di tempat wisata bisa memudahkan turis beribadah. Selain itu, Bupati Anas juga disambati masalah sampah. Sampai saat ini sampah di kota Banyuwangi kondisinya cukup serius. Bahkan, sampah rumah tangga itu dianggap lebih parah dibandingkan sampah industri dan pabrik. Bupati Anas menyambut baik semua masukan tersebut. Dia berjanji akan memperhatikan saran tersebut demi kemajuan pariwisata Banyuwangi. ‘’Soal masukan pembangunan tempat ibadah, kita kaji. Nanti mana yang akan dijadikan skala prioritas, kita dahulukan,” janji Anas. Mengenai sampah, dia menyampaikan Pemkab Banyuwangi sudah mengangkat ratusan petugas kebersihan, yaitu tukang sapu. Meski begitu, langkah tersebut harus dibarengi dengan kesadaran masyarakat secara keseluruhan. ‘’Sungai-sungai di kota sudah ada yang membersihkan. Tapi, kadang-kadang masyarakat masih membuang sampah di sungai. Ini yang akan kita lakukan pembinaan,’’ ujarnya. Adanya sampah, kata dia, memang sangat mengganggu kenyamanan masyarakat. Selain itu, adanya sampah di mana-mana juga menimbulkan kesan buruk. ‘’Makanya, kita semua harus bersama-sama mengajak masyarakat agar sadar membuang sampah di tempatnya,” ujarnya. Anas berpesan kepada semua tokoh agama di Bumi Blambangan agar ikut berperan dalam mewujudkan Banyuwangi green and clean. ‘’Nanti kita agendakan kerja bakti membersihkan sampah sampai Watudodol. Mari kita berikan contoh kepada masyarakat,” ajaknya. (ton/c1/aif)

PILGUB JATIM

MUI Larang Kampanye di Masjid BANYUWANGI - Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2013 semakin dekat. Nama-nama para calon pemimpin kepala daerah dan wakil kepala daerah provinsi paling timur Pulau Jawa ini pun sudah semakin mengerucut. Nah, untuk “memagari” tempat-tempat suci dari aktivitas kampanye, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi menyerukan kontestan, pendukung, dan partai politik (parpol) tidak melakukan hal-hal berbau kampanye di tempat ibadah, pondok pesantren (ponpes), dan sekolah. Sekretaris MUI Banyuwangi, Nur Chozin Kholil mengatakan, pada dasarnya MUI mendukung seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dan menggunakan hak piilihnya pada pilgub mendatang. Namun demikian, dia menyerukan agar euforia pilgub tersebut tidak sampai mengotori kesucian masjid dan musala sebagai tempat ibadah, maupun sekolah dan ponpes, sebagai sarana belajar masyarakat. Menurut Chozin, dalam menghadapi Pilgub Jatim 2013, pihaknya mengimbau seluruh elemen terkait, baik pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub-cawagub), pendukung, dan parpol mematuhi aturan main yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Undang-undang (UU). Dikatakan, salah satu bentuk kepatuhan terhadap ketentuan tersebut adalah tidak berkampanye di tempat ibadah dan sarana pendidikan. Nur Chozin menegaskan, imbauan kepada seluruh elemen yang terlibat dalam Pilgub Jatim agar tidak melakukan kampanye di masjid, ponpes, dan sekolah, tersebut tidak hanya berlaku untuk kampanye terang-terangan. Masjid, sekolah, dan ponpes juga harus steril dari kampanye terselubung. “Harus dipisahkan betul antara politik praktis dalam rangka pilgub dengan sarana ibadah dan sarana pendidikan. Jangan sampai mengotori tempat ibadah dan sarana pendidikan umat islam,” pungkasnya. (sgt/als)

GENTENG - Anggota Reskrim Polsek Genteng terus melakukan pemeriksaan kelima anak baru gede (ABG) tersangka perkosaan dan pencabulan terhadap Sarijem (nama samaran), 15, siswi sebuah SMPN di Sempu. Sampai kemarin penyidik masih memeriksa kelima tersangka. Mereka adalah AV, 16, yang tak lain pacar korban, dan TM, 16, ABG pengangguran, juga GF,14, siswa kelas satu sebuah SMP di Genteng, dan EF,13, serta IB, 13, siswa SDN di Genteng. Berdasar keterangan yang diberikan tersangka kepada penyidik, kronologi kasus pesta miras disertai persetubuhan dan pencabulan itu mulai ada titik terang. Keterangan yang berhasil dihimpun polisi menyebutkan bahwa AV anak yang baru lulus SMP. ABG asal Lamongan itu sedianya akan melanjutkan pendidikan ke SMA. Selama ini, AV yang diduga kurang

datang ke sekolah RA mengendarai motor Supra X. Selanjutnya, korban dibawa ke tempat kosnya. K e m u d i a n , AV mengajak TM dan ketiga pelaku lain ke dalam kamar kos dan menggelar pesta minuman keras (miras) bersama RA. Saat korban dalam kondisi mabuk, GF, EF, dan IB adalah tiga ABDUL AZIZ/RaBa ABG yang pertama SEPUR-SEPURAN: Lima tersangka kasus asusila digiring mencium dan mengmenuju ruang penyidik Reskrim Polsek Genteng. gerayangi tubuh korban. “Namun, ketigperhatian orang tuanya tersebut me- anya tidak sampai melakukan hubungan milih tinggal di tempat kos di Dusun badan,” kata Kapolsek Genteng Kompol Krajan, Desa Genteng Wetan. Selama Riamun. ini dia juga menjalin hubungan dekat Setelah dirasa puas, ketiganya disuruh dengan RA. Nah, Selasa lalu (14/5) AV, keluar oleh AV. Sehingga, di dalam kamar tepatnya setelah jam pelajaran usai, dia kos itu hanya ada AV dan TM serta RA.

GALIH COKRO BUWONO/RaBa

CEPAT PADAM: Petugas damkar dibantu karyawan menyemprotkan air ke arah kobaran api (kiri). Karyawan menyelamatkan barang milik toko (kanan).

Bakar Sampah, Toko Ban Bekas Dilalap Api KABAT - Kebakaran terjadi di toko velg dan ban bekas milik Didik Hermanto, 30, di Jalan Rogojampi, Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat, kemarin siang. Tidak ada korban dalam kejadian yang berlangsung di siang boling itu. Api yang sudah mulai membesar bisa cepat dipadamkan. Sejumlah ban mobil bekas di UD Dipo Variasi itu habis terbakar, termasuk tumpukan velg mobil di ruang tengah. “Sebelum api membesar, ada teman yang ke belakang dan melihat api,” terang salah satu karyawan UD Dipo Variasi, Sutikno.

Toko velg dan ban mobil bekas itu terbakar sekitar pukul 12.00. Saat kejadian, Didik Hermanto yang tinggal di Perum Sutri, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi, itu kebetulan sedang tidak ada di lokasi. “Mas Didik sedang keluar,” kata Sutikno kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Menurut Sutikno, kebakaran di ruang terbuka di bagian tengah toko itu bermula saat dirinya membakar sampah di ruang tengah. Tempat itu memang digunakan membakar sampah. “Di dekat tempat sampah itu ada tumpukan ban dan velg bekas,” ujarnya.

PESANGGARAN - Penyidik Reskrim Polres Banyuwangi benar-benar serius mengungkap dugaan kayu jati ilegal di rumah Mubarok, mantan kepala Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran. Kemarin sore tim gabungan dari Polres Banyuwangi melakukan pengecekan tunggak kayu jati ke Desa Sarongan. Ikut dalam rombongan itu Wakil Administrator Perhutani Banyuwangi Selatan, Ketut Sukantawiyasa; perwakilan dari Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan; dan perwakilan Polsek Pesanggaran. Informasi yang berhasil dihimpun wartawan koran ini, tim gabungan tersebut datang ke Desa Kandangan pukul 13.00. Rombon-

Sutikno mengaku sempat menunggui api yang membakar tumpukan sampah itu. Setelah apinya mati, dia bersama tiga karyawan lain bergeser ke depan untuk memperbaiki ban pelanggan. “Kalau bekerja, semua karyawan ke depan,” cetusnya. Di tengah-tengah memperbaiki ban milik pelanggan, salah satu karyawan bernama Diki ke gudang di belakang. Saat ke belakang, karyawan paling muda di toko itu melihat api membakar sejumlah ban bekas di ruang tengah tersebut. “Kita langsung memadamkan api,” ujarnya.

Meski sudah berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya, tapi api tidak berhasil dipadamkan. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 12.45 setelah petugas pemadam kebakaran (damkar) tiba di lokasi kejadian. “Api sudah berhasil dipadamkan sebelum membakar bangunan,” kata Kapolsek Kabat Iptu A. Imron. Kapolsek menyebut, api yang membakar toko velg dan ban itu diduga kuat berasal dari ruang tengah. Di lokasi asal api itu, jelas dia, salah satu karyawan baru membakar sampah. “Di lokasi kejadian tidak ada aliran listrik,” sebutnya. (abi/c1/aif)

Kapolres Road Show ke Sejumlah Kiai Sosialisasikan Bahaya Teroris dan Narkoba

ABDUL AZIS/RaBa

ROAD SHOW: Kapolres AKBP Nanang Masbudi didampingi Gus Maki saat dialog dengan para santri kemarin.

Cek Tunggak Jati Dikawal Ratusan Warga Penyidik Seriusi Kasus Kayu di Rumah Mubarok

Mereka bertiga dalam kondisi mabuk pengaruh miras. Dalam kondisi mabuk tersebut, AV melakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan RA. Perbuatan tak senonoh itu disaksikan TM. Setelah usai, giliran TM minta jatah. “Namun, belum sempat TM melakukan persetubuhan, pintu kamar kos didobrak bapak korban,” tandasnya. Kini untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kelima tersangka dijerat Pasal 81 dan 82 Undang-Undang Nomor 23/2002 tentang perlindungan anak. Ancaman hukumannya minimal tiga tahun dan maksimal 15 tahun penjara. Seperti diberitakan kemarin, lima anak baru gede (ABG) di Dusun Krajan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, tega memerkosa dan mencabuli seorang siswi SMP di sebuah rumah kos di Genteng Wetan Selasa sore lalu (14/5). Yang mengejutkan, dua dari lima ABG yang tersandung kasus asusila tersebut ternyata masih berstatus pelajar sekolah dasar (SD). (azi/c1/aif)

gan itu mengecek pengecekan matunggak kayu jati. sih belum tuntas. Sampai di Desa “Sekarang masih Kandangan untuk d a l a m p r o s e s,” mengecek tung- Nanti bagaimana imbuhnya. gak, tim gabungan Hanya saja, Ketut kesimpulannya, memberi tersebut ternyata gambadisambut sekitar biar tim ahli dari ran sekilas bahwa 150 warga. Dinas Kehutanan pengecekan tungAwalnya, tim gagak tersebut diyang akan bungan kaget delakukan di bebermenyimpulkan” apa pekarangan ngan banyaknya war ga yang berwarga dan sebakumpul itu. Namun, gian lagi di kebun. Ketut Sukantawiyasa setelah ditanya, “Karena dokumen Wakil ADM Perhutani ternyata mereka surat yang disamBanyuwangi Selatan hanya ingin tahu paikan kepada kita jalannya proses pengecekan cukup banyak, dan tempatnya tunggak. “Karena hanya ingin berbeda-beda,” tandasnya. tahu, ya nggak apa-apa kita perKetut menjelaskan, pengesilakan saja. Kita tetap melaku- cekan tunggak kayu tersebut kan pengecekan tunggak,” kata dilakukan sebagai tindak lanjut Ketut Sukantawiyasa. atas pengakuan Mubarok yang Bagaimana hasil pengecekan menyebutkan bahwa kayu jati t u n g g a k ? Ke t u t m e n g a ku yang disita di rumahnya itu milik b e l u m b i sa m e m b e r i ke t- Didik Agus Rohman. Didik Agus erangan lebih lanjut. Sebab, Rohman beli kayu tersebut kepa-

da warga dan bukan berasal dari areal lahan Perhutani Banyuwangi Selatan. “Nanti bagaimana kesimpulannya, biar tim ahli dari Dinas Kehutanan yang menyimpulkan,” tandas Ketut. Seperti diberitakan sebelumnya, kasus kayu ilegal yang menyeret nama mantan kepala Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Mubarok, akhirnya ditangani Polres Banyuwangi. Menurut Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi, demi memastikan apakah kayu yang ditemukan di rumah Mubarok tersebut milik Perhutani Banyuwangi Selatan, semua pihak akan dipanggil. “Akan kita klarifikasi semua, termasuk meminta keterangan Perhutani. Kalau nanti kayu itu milik Perhutani, ya kita proses tersangkanya. Sebaliknya, kalau kayu itu beli kepada warga, ya Perhutani harus terima,” tandas kapolres kala itu. (azi/c1/aif)

SRONO - Bahaya teroris dan peredaran narkoba benar-benar menjadi perhatian serius Kapolres Banyuwangi AKBP Nanang Masbudi dan jajaran di bawahnya. Kemarin pagi, orang nomor satu di jajaran Polres Banyuwangi tersebut melakukan road show ke sejumlah pesantren di Banyuwangi. Di tempat itu, orang nomor satu di Polres Banyuwangi itu melakukan sosialisasi bahaya teroris dan narkoba. Kali pertama yang dikunjungi adalah Pondok Pesantren Bahrul Hidayah, Desa Parijatah Wetan,

Kecamatan Srono, asuhan KH. Ali Maki Zaini alias Gus Maki. Begitu tiba di pesantren salaf tersebut, kapolres melakukan ramah-tamah sebentar, kemudian berdialog bersama para santri di musala pesantren. Dalam dialog yang dipandu langsung Gus Maki tersebut, kapolres menyampaikan perkembangan teroris, bahaya, dan antisipasinya. Dia juga menyentil jika saat ini pengguna narkoba sudah sangat banyak dan menyentuh hampir semua tingkat ekonomi, termasuk kalangan pesantren. Untuk itu, pihaknya berpesan kepada para santri agar berkata “tidak” kepada narkoba dan menjauhinya, Gus Maki mengatakan bahwa

pesantren yang diasuhnya lebih fokus pada proses belajar-mengajar kitab kuning dan jauh dari informasi mengenai narkoba dan terorisme. Usai berkunjung ke Gus Maki, kapolres melanjutkan road show ke kediaman KH. Masykur Aly, ketua Tanfidziah PCNU Banyuwangi, di Desa Setail, Kecamatan Genteng. Dari rumah Masykur Aly, rombongan kapolres singgah ke Pengasuh Pesantren Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari, KH. Hisyam Syafaat. ”Sebelumnya, kita juga bertemu tokoh masyarakat di wilayah Glagah, tepatnya di sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren,” kata Nanang Masbudi. (azi/c1/aif)


37

Jumat 17 Mei 2013

BAGAIMANA INI

Diklatpim Jangan Jadi Alat Naik Pangkat BANYUWANGI - Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan (Diklatpim) bagi pegawai negeri sipil (PNS) diminta tidak hanya jadi prasyarat untuk meraih pangkat dan jabatan yang lebih tinggi belaka. Kegiatan Diklatpim hendaknya dapat meningkatkan kapabilitas, kualitas, koordinasi dan sinergi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai abdi negara. Permintaan itu disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas saat menutup kegiatan Diklatpim tingkat IV Angkatan 454 Tahun 2013 di Balai Diklat, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Rabu (15/5) lalu. Menurut Anas, kegiatan Diklatpim merupakan alat yang istimewa untuk mendukung dan mengembangkan produktivitas kerja di setiap satuan kerja (sakter) pemerintah daerah. “Diklat ini jangan hanya dijadikan

saja kalau out put kegiatan diklat targetnya hanya digunakan untuk meraih pangPercuma saja kalau kat dan jabatan lebih out put kegiatan tinggi,” paparnya. diklat targetnya hanya Saat ini, lanjut bupati, teknologi informasi digunakan untuk merupakan infrastrukmeraih pangkat dan tur yang kelima setelah jabatan lebih tinggi” bandara, pelabuhan, dan jalan, dapat digunakan aparat pemerAbdullah Azwar Anas intah untuk bekerja Bupati Banyuwangi lebih cepat dan sinergi dalam membangun rutinitas mendapat kenaikan pangkat,” Banyuwangi. “Seiring berkembangnya IT, para pejabat mampu menguasai IT kata Anas. Selama ini, ujar mantan anggota secara maksimal, sehingga kita tidak DPR RI itu, kegiatan diklat hanya ketinggalan,” pintanya. Bupati Anas juga minta semua pimpidipakai untuk mendukung kenaikan pangkat dan jabatan saja. “Percuma nan satker untuk tidak bekerja hanya

berdasarkan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) dan pencapaian target saja. Semua Satker diminta mampu melakukan akselerasi kegiatan pembangunan berbasis layanan cepat, tepat, dan berkualitas. Kepala Dinas Kepegawaian dan Diklat (BKD) Sih Wahyudi mengatakan, Diklatpim ini diikuti 40 orang peserta. Para peserta ini merupakan pejabat struktural eselon IV di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Dari 40 peserta Diklatpim IV ini, ada dua peserta dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan dan lima orang menjadi peserta terbaik. Peserta terbaik pertama diraih oleh Plt Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan, Suratno. “Kita berharap, Diklatpim ini jadi bekal meningkatkan produktivitas dan kinerja PNS,” harapSih Wahyudi. (afi/als)

NUR HARIRI/RaBA

MEMBAHAYAKAN: Jalan Wijaya Kusuma yang berlubang dipasangi kayu oleh warga sekitar kemarin (16/5).

Pasang Kayu di Jalan Berlubang SITUBONDO - Demi menghindari kecelakaan, beberapa warga yang tinggal di Jalan Wijaya Kusuma, Situbondo, menutup lubang yang cukup dalam di jalan tersebut menggunakan kayu. Inisiatif warga itu dilakukan setelah melihat aspal yang mengelupas di jalan itu cukup membahayakan pengendara motor. Bahkan, menurut warga sekitar, sudah ada pengendara motor yang jatuh lantaran melewati jalan berlubang itu. “Warga sendiri yang berinisiatif memasang kayu di lubang itu. Karena, sebelumnya sudah ada yang jatuh dari sepeda. Jadi, diberi kayu sebagai tanda,” kata Herman, salah seorang warga. Warga berharap jalan berlubang yang tak jauh dari gedung DPRD Situbondo itu segera diperbaiki. “Harapannya cuma satu, jalan ini harus cepat diperbaiki agar tidak ada lagi yang jatuh,” pungkas Herman. (rri/c1/als)

PERINGATI HARDIKNAS: Titin Sulihtiyono (kanan) saat memeriksa peserta lomba demo masak yang digelar bersama KOKI di SMAN 1 Giri kemarin (16/5).

ISTIMEWA

Dharma Wanita Dispendik Demo Masak BANYUWANGI - Untuk memperingati Hari Kartini dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Dharma Wanita Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi menggelar demo masak di SMAN 1 Giri kemarin (16/5). Acara yang menggandeng Tabloid Koki itu dibuka oleh Ketua Penggerak PKK Banyuwangi Ny Fiestandani Anas. Turut hadir, Ny Minuk Widyatmoko, Kepala Dispendik

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Drs Sulihtiyono, Kepala Sekolah SMAN 1 Giri Drs Mujiono, dan beberapa undangan lainnya. Ketua Dharma Wanita Dispendik, Titin Sulihtiyono menjelaskan, demo masak ini merupakan salah satu kegiatan untuk memperingati Hari Kartini dan Hardiknas. Demo masak yang dilombakan ini diikuti oleh anggota dharma wanita Dispendik. Ada dua

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• Daihatsu Xenia ‘10 •

• Nissan Xtrail ‘05 •

• Chery QQ ‘09 •

Ready stock L300, T120SS(new), PU Grdmx, PU Futura, Avanza, Xenia, Rush, Krista, APV, Escudo, Katana, Espass, Futura, STW. Bsa cash/krdt.Hub 0333411655,0811301676.

Dijual Daihatsu Xenia Xi 1.3 Sporty tahun 2010, hitam metalik, nego sampai deal, hubungi 085204916135.

Dijual Nissan Xtrail 2.5L ST tahun 2005 abu-abu metalik, harga 147,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Chery QQ GT MT tahun 2009 merah, harga 65 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

SITUBONDO

• Toyota Innova ‘05 •

• Suzuki Forsa ‘92 •

• Suzuki PU Futura ‘10 •

Dijual Daihatsu Xenia F601RV-GMDFJJ ( XI family) mickro/minibus th 2009 htm mtlik, hrg 109,5 jt nego, brg istmw, bs cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki Sedan Forsa SF413 MP tahun1992 hitam metalik, harga 46,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki Pick-Up ST 150 Futura (ac) tahun 2010 hitam, harga 77,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

• STNK •

• Tulang Ikan Hiu •

• Jl. Lingkar Ketapang •

• Corolla ‘95 & Kijang ‘03•

Dicari tulang dari ikan hiu hubungi: 081353027992.

Dijual tanah 2500 m2, Jl. Lingkar Utama Ketapang Bwi, hub 082141046676.

Dijual Great Corolla 95 silver orisinil cat 72jt nego, Kijang LSX 03, 115jt milik sendiri, siap pakai, BU, 081336528447

Hlg STNK P 5052 ZL, an. dr. Mashari, Sp. THT, Jl. Kertanegara 03 02/03 Kebalenan Hlg STNK P 3482 XD, an. Ida Bagus Adi Harimbawa, Dsn. Kedunen 04/05 Bomo Hlg STNK P 2740 WG an. Jumadin, Dsn Kumbo RT 02/03 Ds Gumirih, Singojuruh

SITUBONDO • STNK • Hlg BPKB No. 4779855 J Nopol P 5083 FB, H.Abdul Hadi, Dsn. Tmr Curah Jeru, Panji

• Investasi •

• Tanah Kebun •

Ingin omset jualan naik 100%?Temukan rahasianya dg hny brinvestasi 250rb.Hub 03337742121,087755774384

Djl tnh kebun SHM 7790 m2 (120m X 70m) a/n sendiri Rp 150.000/m nego. Lok: Bwi kota. 150 m timur Jl Raden Wijaya, selatan Perum Djati Khayangan. Hub: 08129574908/081999093869/ Bpk Edy

• Solusi Telat Bulan • Anda telat bulan ?? solusi cpat&tpat dlm jangka 3jam dijamin lancar, garansi & tanpa efek smping h.081358456098.

• Blimbingsari • Jl tnh sktr Bandara Blimbingsari Bwi, L 3Ha, SHM,200rb/m.H.081235026365/087859712349

GIRI juara tiga, UPTD Pesanggaran juara empat, dan SMPN 2 Glenmore menjadi juara paling buncit. “Lomba memasak bukanlah bertujuan untuk mengingatkan urusan dapur bagi seorang perempuan. Namun, merupakan salah satu upaya menjaga tradisi kekayaan kuliner bangsa kita,” ungkap istri dari Kepala Dispendik Sulihtiyono itu. (adv/als)

BANYUWANGI

Hlg STNK P 6705 WK, an. Sugiono, Jl. Karangasem no.06 04/04 Tamanbaru. Hlg STNK P 5215 YJ, an. Matnur, Ling Krajan 02/01, Kalipuro, Bwi.

jenis demo masakan yang dilombakan. Yaitu bubur dengan bumbu tomyam dan bubur ayam. “Dari hasil pengamatan, peserta nampaknya sangat pandai membuat bubur dengan bumbu tomyam,” kata Titin. Dalam demo masak itu, perwakilan sekolah dari Tegaldlimo berhasil menyabet juara pertama. Sementara SMK Banyuwangi menjadi runner up, SMAN

• Promo Daihatsu • Hny dg 18 Jt, miliki All New Xenia Dual Air Bag. Free servis 60.000 KM/3 th. 081 233 432555/081559705555/087 857409555

• PRIMA MOBIL •

• Honda City ‘01 • Djl Honda City 2001 (5X-8) MT, silver, PS/ PW/EM/AC dingin/audio shock breaker 4 buah baru, istmw, siap pakai plat DK Denpasar, pajak baru bln april, 89jt nego dtmpat smpai jd. bu posisi Stbondo H 081232318000

BANYUWANGI • Jl. Yos Sudarso • Djual rmh Jl. Yos Sudarso 08 Bwi LT 1082 m2, SHM lok strategis hub, 0811309588.

BANYUWANGI • Marketing • Butuh pria/wanita usia 19-30 th berpenampilan menarik komunikatif min SMA, fas gaji+bonus +3jt transport ada jenjang karier lam kirim ke Jl. Jember 33 Genteng Bwi tlp 081336384879

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

• Toyota Yaris • Dijual Yaris E06 merah terawat baik, milik sendiri 135juta nego, 081233770294.


42

OPINI

Jumat 17 Mei 2013

JEMBER

Protes Pilkades, Warga Segel Kantor Desa PULUHAN warga yang Balung Tutul, Jember, melakukan penyegelan terhadap Kantor Desa Balung Tutul kemarin (16/5). Hal tersebut dilakukan karena warga marah terhadap panitia Pilkades Balung Tutul yang dinilai melakukan kecurangan. Mereka menganggap ada kelebihan 114 surat suara dalam penghitungan pilkades di desa tersebut. Karena itu warga menginginkan pertanggungjawaban panitia Pilkades. Rombongan massa datang dengan menggunakan sepeda motor. Sampainya di balai desa, warga langsung menyegel pintu masuk tersebut dengan tulisan: Batalkan Pilkades 2013-2019 Desa Tutul. ”Mana ini petugas desa, tidak ada semua. Ini kita dikambinghitamkan. Kok semuanya pada kucing-kucingan,” kata salah seorang warga di tengah-tengah kerumunan. Puluhan warga itu menyesalkan tindakan aparatur desa yang tidak menanggapi protes warga tersebut. Merasa tidak ditanggapi, warga pun ke rumah Bukasan, ketua panitia Pilkades Balung Kulon. Namun rumah Bukasan sepi. Tidak satu pun orang yang terlihat di rumahnya. “Bagaimana ini kok kucing-kucingan. Kalau memang tidak bersalah, ayo hadapi kami,” kata Zubaidiyah, salah seorang ibu rumah tangga yang ikut dalam aksi tersebut. Kekesalan warga berawal dari adanya selisih 114 suara setelah dilakukan penghitungan. Undangan yang hadir adalah 5.930. Sementara hasil suaranya ketika dilakukan penghitungan mencapai 6.044. “Ini perlu diklarifikasi. Kelalaian panitia atau sudah dikondisikan oleh salah satu calon,” kata Baidlowi, warga lain. Jika desa tidak memberi tanggapan, warga akan meneruskan tuntutan ke Pemkab Jember. (mg1/hdi/jpnn)

BONDOWOSO

Potret Buram Keluarga Modern HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER/JPNN

PELANGGARAN ETIK: Ketua KPUD Zaenudin (kiri) dipecat oleh DPPK, dan Hadi Ismanto (tengah) serta Sahlawi (kanan), keduanya diberi teguran keras.

Tiga Anggota KPU dan Ketua Panwaslu Dipecat DEWAN Kehormatan dan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memecat ketua dan dua anggota KPU Bondowoso, serta ketua Panwaslu Bondowoso. Keputusan itu diambil DKPP setelah menggelar sidang dengan agenda putusan di Jakarta kemarin (16/5). Komisioner KPU yang dipecat itu adalah Ketua KPU Zainuddin, serta dua anggota Ahmad Tohir Yudianson, dan Muhammad Malik. Sedangkan Ketua Panwaslu Bondowoso yang dipecat pula adalah Ahmad Prasetyo Aji. Sidang di DKPP terhadap KPU dan Panwaslu itu merupakan buntut dari gugatan tim pasangan Haris Son HajiHarimas (Harisma) setelah pasangan tersebut dinyatakan tidak lolos oleh KPU. Selain itu, KPU juga digugat oleh pasangan Suroso-Darmaji (Soma) ke DKPP terkait dugaan pelanggaran etik selama menyelenggarakan tahapan Pilkada Bondowoso. Sido Gatot, kuasa hukum Harisma mengungkapkan, sidang DKPP itu dipimpin oleh Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie. “Untuk dua komisioner lain, yaitu Hadi Ismanto dan Sahlawi Zain (kini sudah berhenti, Red) diberi teguran keras oleh DKPP,” katanya melalui sambungan telepon usai sidang di Jakarta kemarin. Selain itu, lanjut dia, DKPP juga memutuskan untuk memberhentikan Ketua Panwaslu Bondowoso, Ahmad Prasetyo Aji. Menurut Gatot, Panwaslu Bondowoso dinyatakan melanggar ketika mengeluarkan dua rekomendasi berbeda terkait siapa pendaftar pertama saat masa pendaftaran pilkada beberapa waktu lalu. (esb/eko/har/jpnn)

LUMAJANG

Temukan 7 Ribu Surat Suara Rusak PELAKSANAAN Pilkada Lumajang kurang 12 hari lagi. Namun kesiapan logistik pilkada masih banyak yang tercecer. Hingga kemarin (16/5), hanya ada empat jenis logistik yang sudah datang, sedangkan logistik lainnya belum diterima oleh KPU. Logistik yang sudah diterima KPU antara lain berupa surat suara, undangan pemilih (C-6), tinta, dan sebagian bantalan dan alat coblos. Pantauan wartawan Koran ini, surat suara juga masih dalam proses pelipatan. Artinya, molor dari tiga hari yang direncanakan sebelumnya. Belum lagi ditemukannya kerusakan surat suara saat dilakukan pelipatan. Menariknya, kemarin juga masih ditemukan ada tiga dos surat suara rusak. Perkiraan jumlahnya mencapai 7 ribu lembar. Kerusakan terjadi pada warna yang luntur, terdapat noda, bentuk dan ukuran tidak sesuai dengan permintaan. Abdul Kohar, Ketua Pokja Pengadaan Logistik tidak mengelak adanya ribuan surat suara yang rusak tersebut. Namun pihaknya mengaku sudah mendapat jaminan dari pihak rekanan. “Yang rusak siap diganti rekanan,” katanya, kemarin. Kohar menjelaskan, logistik seperti Undangan Pemilih (C–6) yang diterima, sebagiannya sudah beredar ke masing-masing Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Untuk selanjutnya didistribusikan ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan dibagikan ke masing-masing pemilih. Namun untuk bantalan dan alat coblos baru sebagian yang datang. Diperkirakan besok (hari ini, Red) bantalan dan alat coblos akan datang keseluruhan. Termasuk form-form lainnya seperti form B, C, dan ATK diperkirakan datang. Untuk logistik lain yang masih belum diterima, diantaranya adalah bilik, kotak, ATK, dan gambar panduan. Kohar berharap, semua logistik itu bisa segera datang sebelum 19 Mei 2013. Untuk selanjutnya bisa dilakukan pengesetan dan pengepakan, lalu didistribusikan. Yuyun Baharita, Divisi Logistik KPU mengaku, pihaknya akan mempercepat pengiriman logistik yang belum datang. Ini mengingat terbentur dengan ketentuan aturan yang mengharuskan segera didistribusikan kepada pemilih. (fid/wnp/jpnn)

BEBERAPA hari lalu ada seorang santri yang sedang menyelesaikan tugas risalah kualitatif bertanya kepada saya tentang fenomena tingginya perceraian di Banyuwangi dan apa kiranya jalan keluarnya. Saya hanya bisa mengatakan bahwa tingginya perceraian di Banyuwangi adalah sebuah potret yang menggambarkan realitas sosial kita yang muram. Kalau kita mau jujur dan bertanya kepada nurani masingmasing, maka akan kita dapati sebuah kegelisahan dan rasa galau. Itu hampir dirasakan setiap manusia modern saat ini. Anehnya, rasa galau itu hanya sebatas gelisah belaka, tanpa seorang pun tahu apa penyebabnya. Mereka juga tidak tahu akan berbuat apa. Sering kali kita menyaksikan suatu peristiwa yang sangat memprihatinkan. Ada seorang anak SLTA yang nekat bunuh diri ”hanya” disebabkan tidak lulus ujian nasional. Dalam masalah yang sama, ada kasus pembunuhan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya karena merasa malu sang anak tidak naik kelas. Sementara itu, di kabupaten kita ini, yakni Banyuwangi, selain angka perceraian sangat tinggi, juga banyak problem sosial dalam keluarga yang makin mencengangkan dan mengernyitkan dahi. Kita pernah menyaksikan suatu tindakan amoral seorang pelajar terhadap anak perempuan di bawah umur. Kita

juga melihat seorang anak yang nekat melaporkan orang tuanya ke polisi karena mendapat “kekerasan”, padahal sang orang tua bermaksud memberi pelajaran kepada anaknya yang memang sudah di luar batas kenakalan. Terbaru, kita menyaksikan seorang remaja dan juga ada bocah yang sudah menjadi pencuri profesional. Bahkan, ada seorang yang tergolong pengantin baru nekat mencuri di tengah impitan ekonomi. Terbaru lagi, beberapa siswa SMP dan SD mesum dengan siswi SMP di kamar kos. Fenomena-fenomena tersebut adalah fakta buram yang tidak bisa terbantahkan. Padahal, itu masih sekelumit peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Bagi sebagian orang, barang kali itu hanya peristiwa biasa, yang bisa saja terjadi kapan saja, di zaman apa saja, dan di mana saja. Tetapi, perlu kita sadari bahwa peristiwa-peristiwa memilukan tersebut senantiasa terjadi secara berkelanjutan, seakan menjadi konsumsi wajib media elektronik dan koran. Sebagai manusia beriman yang mempercayai agama dan adanya Tuhan, maka seharusnya fenomena-fenomena memilukan tersebut menjadi sebuah pemikiran bahwa ada yang salah dalam diri kita. Pada saat melihat dan merenungkan peristiwa tersebut, ada sebuah pertanyaan dalam hati, di manakah moral dan agama, di manakah

O l e h

AHMAD SAKUR ISNAINI * relasi hubungan antara orang tua dan anak. Padahal, agama secara tegas sudah mengatur pola-pola dan relasi antar mereka. Dalam ajaran Islam sudah diatur bagaimana hubungan antara hak dan kewajiban orang tua terhadap anak dan juga sebaliknya. Islam juga mengatur hubungan antara individu dan individu yang lain. Yang terjadi di era kita ini adalah sebuah penjungkirbalikan pola dan relasi yang sudah dibangun tersebut. Jika perceraian banyak terjadi atas gugatan pihak istri, maka itu menunjukkan bahwa wibawa sebuah keluarga telah runtuh. Pada saat seorang anak berubah menjadi seorang pencuri, misalnya, maka telah terjadi kecelakaan fatal dalam pola pengasuhan. Di saat seorang anak bunuh diri ”hanya” karena tidak lulus ujian, maka telah terjadi tekanan mental yang luar biasa di luar kemampuan anak tersebut. Ketika seorang anak mempidanakan orang tuanya karena dianggap melakukan sedikit “kekerasan”, itu menandakan hubungan antara hak dan kewajiban telah rusak. Orang tua tidak lagi menjadi pembimbing dan pelindung anak-anaknya, dan juga seorang anak tidak lagi taat kepada orang tua.

Ibnu Kholdun mengatakan dalam muqoddimah-nya: Barangsiapa tidak terdidik oleh orang tuanya, maka akan terdidik oleh zaman. Maksudnya, barangsiapa tidak memperoleh tata krama yang dibutuhkan sehubungan pergaulan bersama melalui orang tua mereka (yang mencakup guru-guru dan para sesepuh), maka ia akan mempelajarinya dengan bantuan alam dari peristiwa-peristiwa yang terjadi sepanjang zaman dan zaman akan mengajarkannya. Dengan demikian, jika pada saat orang tua tidak menjalankan perannya sebagai pelindung, pembimbing, dan pendamping anak-anaknya, baik karena perceraian, ditinggal menjadi TKI, atau mungkin keduanya masih ada tapi tidak mampu menjalankan perannya secara maksimal, maka peran-peran itu akan tergantikan oleh baby sitter, tetangga, teman, internet, dan sebagainya. Padahal, tugas dan peran-peran tersebut tidak mungkin bisa dilakukan secara sempurna layaknya orang tua. Alih-alih mereka menemukan peran orang tua, justru mereka akan terjerumus lebih dalam dan semakin menjauhkan anakanak itu dari tata nilai keluarga. Perubahan kehidupan keluarga inilah yang kemudian menjadi cikal-bakal problem sosial yang mencengangkan; pencurian, pemerkosaan, narkoba, dan sebagainya. Rapuhnya bangunan keluarga

dan redupnya peran pendidikan orang tua akan semakin menimbulkan masalah sosial yang lebih besar jika bertemu lingkungan yang tidak baik yang dihuni generasi- generasi bermasalah. Jika anak-anak yang bermasalah bersosialisasi dengan lingkungan bermasalah pula, tentu akan menciptakan kepribadian kolektif yang bermasalah dalam kehidupan bermasyarakat. Tentu setiap keluarga tidak menginginkan munculnya kasus-kasus yang telah tersebut di atas. Dalam ”Cermin Diri” Jawa Pos Radar Banyuwangi edisi Sabtu 11 Mei 2013 tersimpan suatu pesan agar setiap orang tua tidak lalai terhadap keluarganya. Setiap orang tua harus kembali pada suatu titik yang menegaskan peran-perannya sebagai orang tua. ”If you don’t teach your children well, somebody else will teach them the way you may don’t like.” Maksudnya, jika Anda tidak mendidik anak Anda dengan baik, maka orang lain yang akan mengajari mereka meskipun Anda mungkin tidak suka mereka diajari seperti itu. Tidak ada kata terlambat untuk mendidik moral anak-anak kita secara benar. Tidak mengajarkan moral yang baik, apalagi sampai gagal sama sekali, itu awal carut-marutnya mata rantai generasi yang semakin sulit diurai. Falyatafakkar! *) Kepala KUA Kecamatan Wongsorejo.

Hama Kelapa di Musim Panas PADA awal pergantian musim, dari musim hujan ke musim kemarau seperti saat ini, semua tumbuhan dan hewan dapat tumbuh dengan pesat. Sehingga, persaingan hebat antar tumbuhan dan hewan akan terjadi dengan ketat. Di dunia tumbuhan akan terjadi persaingan antara tanaman pokok dan gulma serta inang hewan herbivora. Itu bisa dilihat pada tanaman kelapa. Tanaman kelapa termasuk golongan Monocotyledonae, ordonya Arecales, dan familynya Arecaceae. Pohon kelapa adalah tanaman tahunan yang dapat tumbuh sampai ketinggian lebih dari 15 meter. Dari segi manfaat, semua bagian tanaman kelapa, mulai akar, batang, hingga daun, dan buah, bermanfaat bagi manusia. Oleh karena itu, tanaman kelapa bersifat sosial, yang dapat tumbuh dengan baik di semua tempat. Produksi pohon kelapa per pohon dapat mencapai 80 butir per tahun, dengan masa berproduksi mencapai lebih dari 25 tahun. Namun, meskipun tanaman kelapa sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari manusia, tapi kita jarang mengerti atau mungkin tidak mau tahu bahwa sesungguhnya tidak sedikit pohon kelapa di sekitar kita yang tidak produktif akibat gangguan organisme tertentu. Kalaupun tahu, terkadang kita tidak paham cara membasmi organism tersebut. Selama ini, pembasmian hama hanya terpokus pada pembasmian hama pada tanaman pangan, misalnya

wereng yang menyerang padi. Hama yang menyerang tanaman lain, misalnya yang menyerang pohon kelapa, terkesan kurang diperhatikan. Salah satu organisme pengganggu tumbuhan yang hanya menyerang tanaman jenis palm, termasuk tanaman kelapa, adalah coconut leaf hispid. Coconut leaf hispid adalah sejenis kumbang dan larva. Hama yang satu ini kerap memakan permukaan daun. Itu memang ciri khas hama tersebut, yaitu selalu merusak daun muda yang sejajar dengan pertengahan tulang daun. Hama yang satu ini sering disebut dengan nama latin Brontispa longissima. Brontispa longissima masuk dalam golongan insect. Kumbang dan larva Brontispa longissima biasanya merusak lembaran daun kelapa muda yang belum terbuka. Selanjutnya, setelah daun membuka, daun terlihat akan berwarna cokelat seperti janur kering. Warna cokelat merupakan warna khas yang ditinggalkan hama yang satu ini. Dari berbagai pengalaman dan penelitian, gangguan hama yang satu ini bisa menyebabkan kerugian hingga mencapai 29%. Sebab, setelah diserang, produktivitas daun kelapa akan sangat menurun, karena rusak. Dari sisi perkembangbiakannya, hama Brontispa longissima berkembang biak dengan cara bertelur. Demi menjaga telurtelurnya, Brontispa longissima sengaja mengeluarkan kotoran. Kotoran itulah yang akan me-

O l e h

MUCHTAR ZAIDI * lindungi telur-telur Brontispa longissima dari gangguan cuaca dan binatang pemangsa. Telur Brontispa longissima menetas setelah usia kira-kira 5 hari. Setelah menetas, larva yang baru menetas itu akan langsung berjalan di lipatan-lipatan daun muda yang belum membuka, kemudian mengonsumsinya. Secara keseluruhan, sejak berupa telur hingga menjadi kumbang dewasa, diperlukan waktu lima hingga tujuh minggu. Perlu diketahui bahwa Brontispa longissima adalah salah satu serangga yang sangat menghindari sinar matahari, dan hanya beraktivitas pada malam hari. Pada malam hari, kumbang perusak daun ini bisa terbang dengan baik dari satu pohon kelapa ke pohon kelapa lain untuk memakan daun mudanya. Secara umum, Brontispa longissima bisa bertahan hingga 220 hari. Meski Brontispa longissima dalam bentuk larva sudah menyebabkan kerusakan daun muda, tapi Brontispa longissima dewasalah yang sebetulnya sangat merugikan. Sebab, Brontispa longissima dewasa akan menyebabkan kerugian melampaui yang diakibatkan serangan Brontispa longissima dalam bentuk larva. Dalam hidupnya, Brontispa longissima bisa melahirkan hingga 3 generasi. Setiap generasi, Brontispa longissima bisa bertelur hing-

ga ratusan. Bayangkan betapa banyaknya Brontispa longissima dalam satu tahun? Apalagi, iklim kering atau musim kemarau mendorong perkembangbiakan kumbang jenis Brontispa longissima semakin cepat. Populasi serangga di janur muda pun akan lebih banyak. Selain itu, kerugian yang akan diderita para petani kelapa di musim kemarau akibat kumbang jenis Brontispa longissima juga lebih besar. Oleh karena itu, tidak bisa dimungkiri bahwa kerusakan daun kelapa akibat Brontispa longissima di musim panas jauh lebih besar dibanding di musim hujan. Bahkan, di musim hujan dengan curah hujan tinggi, daun muda pohon kepala tidak akan rusak sama sekali meskipun kumbang Brontispa longissima telah ada di areal tersebut. Oleh karena itu, di musim kemarau yang baru datang ini para petani kelapa patut waspada. Jika didapati daun muda kelapanya berwarna cokelat dan berbentuk keriting, para petani harus cepat bertindak. Salah satu caranya adalah berkoordinasi dengan dinas terkait, dam hal ini adalah Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Banyuwangi. Brontispa longissima akan menyerang tanaman kelapa di semua umur. Serangan terberat terjadi pada tanaman kelapa yang tidak bersih dari semaksemak. Sementara itu, musuh alami Brontispa longisima di alam bebas adalah Hispidophila brontispae, Ooencyrtus pinda-

rus, dan Tetrastichus brontispae. Hispidophila brontispae dan Ooencyrtus pindarus adalah pemangsa alami telur-telur kumbang Brontispa longisima. Sementara itu, Tetrastichus brontispae adalah pemangsa alami larva, pupa kumbang Brontispa longisima. Sementara itu, cara yang bisa dilakukan para petani untuk membasmi Brontispa longisima adalah menjaga sanitasi kebun dan pohon dari semak-semak. Sebab, semak bisa menjadi tempat atau media berkembang biak hama jenis ini. Kedua, memangkas daun muda yang sudah kadung terserang, kemudian dibenamkan ke dalam air atau dipendam di dalam tanah. Ketiga, melestarikan hewan-hewan yang merupakan musuh alami Brontispa longisima. Keempat, melakukan pemupukan tanaman dengan memanfaatkan pupuk kandang atau kompos agar menghasilkan tekstur dan struktur tanah yang lebih baik. Kelima, menyemprot tanaman yang terserang menggunakan cairan pembasmi hama. Ini merupakan alternatif terakhir. Saya rasa informasi ini sangat penting bagi para petani kelapa di Banyuwangi. Sebab, salah satu produksi andalan kehutanan Banyuwangi adalah kelapa. Jangan sampai produksi kelapa Banyuwangi turun akibat hama yang satu ini. *) Unit Pembinaan Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Banyuwangi.


43

Jumat 17 Mei 2013

Jalan Final Four Kian Panas BANYUWANGI - Penyisihan liga bola voli pelajar semakin ketat dan seru. Sejumlah tim sekolah yang diunggulkan dalam kompetisi bola voli yang mempertandingkan kategori SMP dan SMA di Taman Blambangan itu mulai siap menapaki babak berikutnya. Hal ini membuat persaingan menuju babak final four semakin menarik disimak.

Di kategori SMA putra, tim SMA 1 Wongsorejo memastikan langkah ke babak kedua. Kepastian itu didapat usai menumbangkan SMAN 1 Genteng. Di bagian putri, tim SMA 1 Wongsorejo akan bertemu wakil SMA 1 Cluring di babak kedua. Di pertandingan lain, SMKN 1 Glagah juga memastikan langkah. Menghadapi SMA 1 Gen-

teng, langkah sekolah kejuruan itu tidak terbendung. Di babak berikutnya, SMKN 1 Glagah akan ditunggu SMKN 1 Wongsorejo yang dalam pertandingan sebelumnya menundukkan SMAN 1 Muncar.

Di kategori SMP putra, SMP 1 Cluring menundukkan sesama wakil Banyuwangi Selatan, SMP 1 Kalibaru. Sementara itu, di bagian putri, SMP 2 Kalipuro menang atas SMP 4 Banyuwangi. Pertandingan di sore ini dijadwalkan bakal semakin menarik. Sejumlah tim akan menunjukkan kemahirannya demi menuju semifinal. (nic/c1/als)

GALIH COKRO/RaBa

SIAP TAMPIL: Pembalap BRCC, Eko Setiawan (kiri), Warseno (tengah), dan Mohamad Taufik (kanan) masuk unggulan keempat Tour de Singkarak.

BRCC Masuk Unggulan Keempat Tour de Singkarak Juni Mendatang

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

MELAJU: SMAN 1 Giri (ungu) menghadapi SMAN 1 Glenmore yang akhirnya dimenangi wakil Kecamatan Giri.

Grasstrack Jilid II Segera Digeber BANYUWANGI - Motocross Grasstrack Piala Kapolres edisi kedua kembali digeber di Sirkuit Aquase, Desa Kumendung, Muncar. Rencananya, even akbar yang didukung penuh Aquase itu bakal digelar 25-26 Mei 2013 mendatang. Beberapa kelas akan ambil bagian dalam kompetisi tersebut. Ketua panitia Motocross Grasstrack Kapolres Cup 2, Supriyadi mengatakan, pergelaran motocross kali ini diikuti pembalap nasional, seperti Aris Setyo, Aditiya Nugroho, Nugroho Training School, dan Bima Edoardo (balikpapan). Selain itu, juga Oki Sapona (Balikpapan), Menir MX (Bojonegoro), Esa Mix (Denpasar), Gatam (Training School), Yoga (Jakarta), dan Lentian

Joan (Surabaya). Sebelumnya, even serupa sudah pernah digelar di Sirkuit Kumendung. Sirkuit berkelas nasional itu menjadi saksi betapa beratnya medan sirkuit milik pengusaha Tjipta Sudjarwo Tjoek itu. Medan yang didesain sedemikian rupa itu seakanakan menjadi momok bagi pembalap nasional. Tak jarang, para pembalap ndelesor karena tak mampu mengendalikan motor di medan yang berat. “Arena sirkuit Aquase ini sulit ditebak. Banyak pembalap yang merasakan tantangannya. Justru inilah yang membuat mereka penasaran menaklukkan sirkuit ini,” jelas pengusaha muda itu. (*/c1/als)

Dok/RaBa

SIRKUIT MAUT: Seorang pembalap berusaha tampil di depan untuk mencuri poin.

Menang Melaju, Kalah Berarti Kiamat Banyuwangi Basketball League 2013 BANYUWANGI - Kejutan mewarnai kejuaraan Banyuwangi Basketball League (BBL) edisi Hardiknas 2013. Sejumlah tim tangguh di ajang tersebut harus menunda keinginan kepastian langkah ke babak berikutnya. Itu menyusul hasil jeblok yang ditorehkan di laga yang digelar di GOR Sahabat malam kemarin (15/5). Pada pertandingan sore ini, sejumlah tim dipastikan akan tampil ngotot. Bagi semua tim, pertandingan kedua ini menjadi laga hidup mati. Menang artinya lolos, dan kalah sama saja dengan kiamat. Kemarin, di kategori SMA, tim putra MAN 1 Genteng secara meyakinkan menundukkan SMAN 1 Banyuwangi. Dalam laga tersebut, wakil Genteng tersebut unggul dengan skor 33-22. Di bagian putri, SMA 2 Genteng menjungkirkan SMKN 1 Banyuwangi dengan skor 10-26. Di kategori SMP, tim unggulan SMP 1 Giri putra belum terkejar. Menghadapi SMP 5 Banyuwangi, Laskar Wijaya Kusuma itu menang dengan skor 22-18. Di bagian putri, ada SMP 2 Banyuwangi yang menang atas SMPK Santo Yusuf dengan skor 09-22. Di kategori sekolah dasar (SD), tim putri SDK Santa Maria menang atas SDN 1 Jajag. Dalam pertandingan itu, tim putri SDK Santa Maria menang dengan kedudukan 30-5. Sementara itu, di pertandingan hari ketiga sore ini, di kategori SD, tim putra SDN Model akan melawan SDK Santa Maria. Di level SMP, tim putra SMP

1 Genteng akan meladeni SMP 1 Rogojampi. Di bagian putri, tim SMP 2 Banyuwangi akan meladeni perlawanan tim unggulan SMP 1 Giri. Pertandingan lain yang merupakan pertandingan menentukan, tim putra SMP 1 Giri akan melawan SMP 2 Banyuwangi. Di katagori SMA, ada SMA Muhammadiyah 2 Genteng yang akan meladeni tim SMA 1 Glagah putri. Di bagian putra ada SMKN 1 Glagah putra yang akan meladeni SMAN 2 Genteng malam ini. (nic/c1/als)

GALIH COKRO/RaBa

PENENTUAN: Tim putri SDK Santa Maria (kuning) akan menghadapi SDN 1 Jajag sore ini.

BANYUWANGI - Gaung olahraga bersepeda di Banyuwangi rupanya kian diakui di tingkat nasional. Itu merujuk persiapan salah satu tim asal Bumi Blambangan, Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC), yang akan beraksi dalam kejuaraan balap sepeda bertajuk Tour de Singkarak Juni mendatang. Tidak sekadar tampil sebagai pelengkap di ajang yang masuk kalender UCI itu, BRCC mendapat kehormatan dan reward khusus sebagai satu dari empat tim nasional yang berlaga di ajang tersebut. “Ini sebuah kehormatan sekaligus tantangan bagi kontingen sepeda balap Banyuwangi,” ujar Guntur Priambodo, ketua ISSI Banyuwangi. Guntur menambahkan, tim kenamaan di level nasional yang disejajarkan dengan BRCC adalah tim nasional Indonesia, Putra Perjuangan Bandung, Custom Cycling Club (CCC) Jakarta, dan Binong Baru Sumatera Selatan. Selain diikuti 17

tim dalam negeri, kegiatan itu juga diikuti pembalap mancanegara. Tercatat, ada 17 tim impor yang sudah siap meramaikan kegiatan yang berlangsung di Pulau Andalas (Sumatera) itu. Terkait masuknya BRCC dalam jajaran tim elite Tour de Singkarak, Guntur memiliki sejumlah alasan. “Tim ini dianggap kompetitif dan mampu menjadi nomor dua dalam Tour de Oke,” ujarnya. Kehormatan itu tentu saja membuat BRCC berjanji akan tampil maksimal di Tour de Singkarak. Guntur, lewat ISSI, menyatakan bakal men-support penuh segala persiapan tim agar bisa bersaing dan tampil maksimal di balapan nanti. Kombinasi pembalap lokal Banyuwangi dan berpengalaman dari luar daerah akan menjadi tulang punggung di kejuaraan tersebut. Siapa saja mereka? Dalam line up pembalap yang bakal diboyong ke Singkarak, ada nama Eko Setiawan, Mohamad Taufik, Budi Santoso (Lumajang), Herwin Jaya (Probolinggo), Warseno (Solo), Imam Suparman (Garut), dan Timbul (Garut). (nic/c1/als)


BERITA UTAMA

Jumat 17 Mei 2013

45

HALAMAN SAMBUNGAN

Masih Rasakan Sakit di Punggung n DITAMPAR... Sambungan dari Hal 34

Namun, hanya sepuluh orang yang ”mengeksekusi” korban. Me nerima pukulan bertubitubi, korban pun ambruk Syifa pun kelengar setelah ditampar dan ditendang. Akibat pukulan itu, korban mengalami lebam di wajah dan punggung. Saat ini, putri kedua dari tiga bersaudara itu berada di Rumah Sakit Al-Huda, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi. Jika dihitung, korban menerima perlakuankasarsebanyak1.600kali.

Rinciannya, wajah korban ditampar sebanyak 800 kali dan ditendang sebanyak 800 kali. ‘’Satu orang menampar 80 kali pakai sandal. 40 kali di wajah bagian kiri dan 40 kali di wajah bagian kanan. Punggung saya juga ditendang 40 kali di bagian kiri dan 40 kali di bagian kanan,” tutur Syifa saat ditemui di ruang perawatan RS Al-Huda kemarin. Lantaran sudah tidak kuat pulang, akhirnya dia menghubungi ibunya agar menjemput di tempat latihan yang masih berada di kompleks ponpes. ‘’Saya dijemput ibu karena sudah tidak

kuat lagi. Waktu itu saya dijemput sekitar pukul 01.00,” kata Syifa yang wajahnya tampak lebam. Setelah pulang, sang ibu langsung membawanya ke Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Sumberberas, Kecamatan Muncar. Karena luka yang diderita dianggap cukup serius, korban akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Al-Huda, Kecamatan Gambiran. ‘’Saya mulai kemarin di sini,” imbuh Syifa. Dia mengaku tidak bisa berbuat banyak saat menerima kekerasan. Sebab, hal itu sudah sering terjadi saat anggota berniat ber henti. ‘’Ya mau menolak

gi mana, nggak bisa. Ya saya terima saja mau gimana lagi,” katanya dengan suara lirih. Dirinya ikut berlatih selama dua tahun. Dalam sepekan, putri kedua dari tiga bersaudara itu mengikuti latihan tiga kali. ‘’Latihan malam Selasa, malam Jumat dan Minggu pagi. Kalau malam mulai latihan pukul 22.00 sampai pukul 01.00,” jelasnya. Sampai kemarin, Syifa masih me ngeluh sakit di bagian punggung dan wajah. Dia masih tergolek lemas di ruang perawatan. ‘’Punggung saya masih sakit,” akunya. (ton/c1/aif)

Tersangka Berdalih Suka Sama Suka n PELAJAR... Sambungan dari Hal 34

“Setelah orang tua korban melapor, kita memburu tersangka, tapi saat itu menghilang,” imbuh Sudarsono. Dalam keterangannya kepada polisi, korban dan orang tuanya menyebut perkosaan itu terjadi saat korban les privat di Dusun Krajan, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. “Korban keluar rumah sekitar pukul 12.00,” jelasnya. Hingga pukul 18.00, korban yang masih berstatus pelajar SMP itu belum pulang. Hal itu membuat orang tuanya gusar. Orang tua korban pun menjemput korban di tempat les, tapi tidak ada. “Kata temante mannya, korban dijemput tersangka,” kata kapolsek.

...

Sambungan dari Hal 34

GALIH COKRO/RaBa

Penjual Makanan Berbahaya Cukup Dibina n GURU... Sambungan dari Hal 34

Mereka adalah, dr. Kety Sarna, Kabid Bina Penyehatan Ling kungan Dinkes Sugeng Fadjar Ha rijanto, dan dosen Stikes Pipit Haryono. Kety menyampaikan ma teri tentang cara selektif memilih makanan, sedangkan Fadjar membeber hasil uji laboratorium yang dilakukan Dinkes bersama BPOM Surabaya terhadap beberapa sampel makanan. Sementara itu, Pipit menyampaikan materi tentang usaha kesehatan sekolah (UKS) sebagai solusi mengatasi maraknya jajanan yang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan. Dalam kesempatan itu, Fadjar membeberkan hasil uji laboratorium beberapa sampel makanan di pinggir jalan. Fadjar mengungkapkan, pada tahun 2012 lalu Dinkes bersama BPOM Surabaya melakukan uji laboratorium beberapa sampel makanan di empat kecamatan, yakni Banyuwangi, Rogojampi, Muncar, dan Purwoharjo. Dari empat kecamatan itu, ada 90 sampel makanan yang diteliti. Hasilnya cukup mengejutkan. Dari 90 sampel yang diuji laboratorium, 20 persen (19 sampel) mengandung zat berbahaya bagi kesehatan. Kan-

dungan zat berbahaya dalam 19 sampel itu meliputi rhodamin-B, borax, formalin, zat plastik, dan pewarna. Kandungan zat berbahaya itu dalam jangka panjang dapat memicu kanker, gagal ginjal, kerusakan sel parah, dan gangguan kesehatan lain. Meski secara gamblang Fadjar menyampaikan hasil uji laboratorium itu, tapi dia tidak menyebutkan secara jelas makanan yang mengandung zat berbahaya untuk kesehatan itu apa. Beberapa peserta diskusi meminta Dinkes membeberkan hasil uji laboratorium beberapa sampel makanan yang mengandung zat berbahaya itu. Tujuannya, menyelamatkan ribuan generasi penerus bangsa dari ancaman penyakit berbahaya. Apalagi, beberapa sampel ma kanan tersebut beredar bebas di lingkungan sekolah. Seperti yang disampaikan peserta diskusi dari TK Cerdas, Fat mawati. Agar masyarakat bisa menghindari jajanan yang me ngandung zat berbahaya itu, sebaiknya pemerintah daerah mem-publish secara luas beberapa makanan yang mengandung zat berbahaya itu. Jika pemerintah daerah menyampaikan secara detail, maka masyarakat, terutama anak-anak sekolah, da pat menghindari

jajan “terlarang” bagi kesehatan itu. Kalau pemerintah daerah ti dak menyampaikan secara jelas, maka warga tidak akan me ngetahui jenis jajan yang me ngandung zat berbahaya tersebut. Dengan disampaikan ke publik, maka sekolah bisa melatih anak didik mengonsumsi makanan sehat sejak dini. “Sebaiknya, Dinas Kesehatan menyampaikan hasil uji labo ratorium jajan yang mengandung zat rhodamin-B itu,” pinta Fatmawati. Sayang, permintaan itu tidak ditindaklanjuti Dinkes. Menurut Fadjar, apa pun hasil uji laboratorium, pemerintah daerah tetap menganut prinsip pembinaan. Dinkes memilih ti dak menyampaikan jenis sampel makanan berbahaya itu secara luas kepada masyarakat. Cara yang ditempuh Dinkes adalah melakukan pembinaan terhadap beberapa produsen makanan yang diketahui mengandung zat berbahaya. Langkah pembinaan ditempuh karena Dinkes ingin kegiatan ekonomi masyarakat tetap berlangsung. Kalau jenis jajan berbahaya itu di sampai kan secara luas kepada ma syarakat, maka kegiatan ekonomi masyarakat akan mati. “Kita tidak menghendaki itu

terjadi. Karenanya, kita lakukan pembinaan saja,” katanya. Pada 15 hingga 17 April 2013 lalu, ungkap Fadjar, Dinkes sudah melakukan pembinaan terhadap penjual jajan yang mengandung zat berbahaya. Pihaknya sudah me minta mereka tidak lagi menggunakan tambahan zat berbahaya. Kepada pembuat kerupuk, pihaknya sudah minta agar tidak lagi menggunakan borak dan menggantinya dengan STTP. “Kita sudah memberikan alamat jelas untuk mendapatkan STTP sebagai pengganti borak,” kata Fadjar. Diskusi Forum Kemisan kemarin berlangsung hangat. Beberapa perwakilan instansi menyempatkan diri hadir. Ada kepala sekolah SD, guru, utusan Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Pertambangan, Satpol PP, dan beberapa perwakilan organisasi pelajar dan kepemudaan. Bahkan, Direktur RSUD Blambangan dr. Taufik Hidayat juga hadir di tengahtengah peserta. ”Kami puas dengan diskusi ini. Harapan kami ada fallow up dari kegiatan ini. Yang jelas, Stikes siap menjadi promotor kegiatan UKS, termasuk kantin yang sehat bagi anakanak sekolah,” kata Ke tua Stikes Banyuwangi H. Soekardjo. (afi/c1/aif )

Minimnya Guru Menjadi Tantangan Berat n NAIKKAN... Sambungan dari Hal 34

Pada waktu yang bersamaan, dia juga sukses mengantarkan siswa-siswi meraih prestasi tingkat kabupaten dan Provinsi Jatim. Sukses mengangkat citra SDN2 Kebalenan, di periode kedua, Emmy mendapat promosi memimpin SDN 1 Kebalenan. Pada jabatan periode kedua itu, citra sekolah yang dipimpin Emmy tidak sejelek sekolah pada periode pertama. Pada jabatan periode kedua itu, Emmy ber konsentrasi mendongkrak prestasi siswa dan guru. Berbekal pengalaman di periode pertama, akhirnya Emmy sukses mengantarkan siswa-siswanya me raih prestasi bergengsi hingga level nasional. Selama Emmy memimpin SDN 1 Kebalenan, beberapa prestasi berhasil ditorehkan anak didiknya. Selain prestasi akademik, Emmy juga sukses mengantarkan siswanya meraih sejumlah prestasi non-akademik. Setelah berhasil menuntaskan masa jabatan sebagai kepala sekolah pada periode kedua di SDN 1 Kebalenan, Emmy mendapat mandat memimpin sekolah yang lebih elite. Pada periode ketiga, dia dipercaya

memimpin SDN IV Penganjuran. Saat Emmy memimpin, SDN IV Penganjuran sukses menjadi sekolah favorit. Setiap tahun ajaran baru, sekolah itu dibanjiri calon siswa baru yang berebut kuota yang terbatas. Beberapa prestasi terbaik tingkat kabupaten hingga nasional sukses diraih pada era kepemimpinan Emmy. Prestasi yang berhasil diraih itu menambah tinggi gengsi SDN IV Penganjuran. “Sebagai pendidik, saya sangat puas dan bangga jika siswa berhasil meraih prestasi bergengsi,” tutur guru mata pelajaran matematika itu. Setelah dua periode dipercaya memimpin sekolah berkelas, pada periode keempat, Emmy tidak lagi diberi mandat memimpin sekolah elite. Pada periode keempat ini, Emmy ditugaskan menjadi nakhoda sekolah ”pinggiran” seperti saat pertama kali dia menjabat kasek. Pada periode kali ini, Emmy dipilih memimpin SDN 1 Pakis. Di sekolah tersebut, kini Emmy memasuki tahun kedua. Tantangan yang ada jauh lebih berat daripada periode-periode sebelumnya. Tantangan terberat pada periode keempat ini, Emmy harus berhadapan dengan lingkungan sekolah yang kekurangan guru PNS. SDN 1 Pakis memiliki 12 rombongan

belajar (rombel). Dari 12 rombel itu, guru kelas yang berlatar belakang guru PNS hanya tiga orang. Sembilan guru kelas lain berlatar belakang guru tidak tetap (GTT). Minimnya guru PNS itu menjadi tantangan berat bagi Emmy. Dengan latar belakang GTT, Emmy mengaku cukup berat menjalankan program demi menggenjot prestasi sekolah. Dari segi fasilitas, GTT dan guru PNS jauh berbeda. Selain kese jahteraan yang tidak memadai, GTT juga memiliki sejumlah keterbatasan lain dibandingkan guru PNS. Meski cukup berat, tapi Emmy bertekad terus berjuang menjalankan tugas sebagai kasek dengan baik. Walau fasilitas yang dimiliki sekolah terbatas, Emmy bertekad akan tetap berjuang keras mengantarkan anak didiknya meraih prestasi seperti di sekolah yang pernah dia pimpin sebelumnya. “Sepuluh tahun lebih jadi kasek, sukanya puas saat melihat murid berprestasi. Dukanya, tidak bisa melaksanakan program karena terbentur anggaran yang tidak memadai,” tuturnya. Lalu apa kunci sukses menjabat kasek hingga 10 tahun? “Kuncinya adalah kerja keras mengantarkan siswa meraih prestasi terbaik,” tandasnya. (c1/aif)

dia, orang tua korban melapor ke polsek. Beberapa anggota polsek pun langsung memburu tersangka yang bertubuh kerempeng itu. Sayang, polisi saat itu gagal menangkapnya. “Baru sekarang (kemarin) tersangka tertangkap,” cetus kapolsek. Kepada polisi, DW mengakui telah menyetubuhi korban. Tetapi, pelajar SMA itu membantah perbuatan itu disebut perkosaan. Sebab, perbuatan itu dilakukan atas dasar suka sama suka. “Yang mengajak berbuat gituan dia (korban),” elaknya. Awalnya, dia mengajak pacarnya itu bermain ”kuda lumping”. Tapi, ajakan itu ditolak lantaran di sekitar kebun ada orang. “Saat kita akan pulang, dia (korban) ngajak main gituan, ya saya layani,” aku DW. (abi/c1/aif)

Bacaleg Harus Kedepankan Kejujuran n USIA

GAYENG: Peserta diskusi Forum Kemisan mendengarkan paparan dari narasumber seputar makanan berbahaya yang mengandung Rhodamin.

Orang tua korban sempat menemui tersangka di rumahnya. Tetapi, tersangka mengatakan bahwa korban sudah diantar pulang. Padahal, saat itu korban berada di rumah tersangka. “Korban pulang keesokan paginya. Kepada orang tuanya, korban mengaku telah diperkosa tersangka,” ungkap kapolsek menirukan laporan orang tua korban. Kepada polisi, korban mengaku dirayu tersangka agar mau berhubungan intim. Meski sudah ditolak, tersangka terus memaksa hingga akhirnya terjadi per buatan asusila di pinggir kebun di Lingkungan Kampung Baru, Desa Bulusan, beralas kain. “Tersangka mengaku akan bertanggung jawab kalau hamil,” ujar kapolsek. Setelah kejadian, masih kata

Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin, tidak menampik adanya tiga bacaleg bawah umur tersebut. Dikatakan, hal itu didapati saat tim KPU mela kukan verifikasi per sya ratan administrasi bacaleg yang telah didaftarkan 12 parpol peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. “Kami memang menemukan tiga bacaleg bawah umur,” ujarnya. Syamsul menjelaskan, bacaleg yang dikategorikan bawah umur tersebut adalah mereka yang usianya belum genap 21 ta hun saat masa perbaikan persyaratan administrasi baca leg berakhir, yakni 22 Mei mendatang. Pria yang satu ini menambahkan, sesuai aturan yang berlaku, seorang bacaleg harus berusia sekurang-kurangnya 21 tahun terhitung pada saat penutupan masa perbaikan administrasi bacaleg. “Itu (bacaleg bawah umur) tidak bisa ditoleransi,” cetusnya. Lebih jauh dikatakan, tiga

bacaleg bawah umur tersebut tersebar dalam berkas daftar bakal calon legislatif tiga parpol berbeda, di antaranya PAN, PDIP, dan Partai Golkar. “Se harusnya parpol me lakukan screening masing-masing bacaleg. Sebab, kalau ternyata ada bacaleg yang dicoret, maka jumlah bacaleg parpol tersebut berkurang. Jika itu terjadi, yang rugi parpol itu sendiri,” tuturnya. Selain menemukan bacaleg bawah umur, KPU juga menemukan kenyataan yang tidak kalah menggelitik. Bagaimana tidak, dari beberapa bacaleg berstatus kepala desa (kades), satu di antaranya sengaja tidak menandatangani formulir B-7 (formulir pencalonan bagi bacaleg yang menjabat kades). Syamsul berharap, para bacaleg mengedepankan kejujuran. Dicontohkan, meskipun Kartu Tanda Penduduk (KTP) bacaleg yang berstatus ka des itu tercantum bahwa pekerjaannya wiraswasta, seha rusnya bacaleg tersebut me nandatangani formulir

B-7. “Meskipun pekerjaan di KTP tertulis wiraswasta, kalau kenyataannya saat ini dia men jabat kades, seharusnya mengisi formulir B-7,” tegasnya. Belum berhenti di situ, kenyataan unik lain yang didapat KPU adalah adanya beberapa ba caleg yang melampirkan legalisasi ijazah tapi tidak ditandatangani kepala sekolah, me lainkan oleh seorang notaris. “Berdasar surat edaran yang kami terima dari KPU pusat, itu (legalisasi ijazah yang ditandatangani notaris) tidak boleh,” papar pria yang juga mantan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi tersebut. Syamsul juga mengimbau seluruh parpol segera menyerahkan perbaikan berkas ad ministrasi masing-masing ba caleg kepada KPU. Sebab, jika berkas perbaikan itu baru diserahkan menjelang jangka waktu perbaikan administrasi ditutup, maka parpol tidak pu nya banyak waktu untuk melakukan perbaikan apabila ternyata ada bacaleg yang tidak memenuhi syarat. (sgt/c1/aif)

Motor Curian Sudah Dijual n CURI... Sambungan dari Hal 34

Atas keterangan sejumlah saksi, diperoleh keterangan orang yang layak diduga mencuri motor milik korban adalah Eko Widiyanto. Setelah dilakukan pemeriksaan, bujangan itu akhirnya mengaku mencuri

motor korban. “Atas pengakuan itu, tersangka kita amankan di mapolsek,” kata Ketut. Dalam keterangannya kepada polisi, tersangka mengaku mencuri motor itu dengan kunci duplikat. Motor hasil kejahatannya itu telah dijual kepada seseorang yang belum dikenalnya seharga Rp 2,6 juta. “Motor dibeli Rp 2,6 juta,

tapi saya hanya menerima Rp 2,4 juta,” sebut Eko Widiyanto. Tersangka mengaku, uang hasil menjual motor itu telah habis. Uang itu, kata dia, digunakan membantu orang tuanya membayar kredit mobil. “Ayah saya sakit. Uang hasil menjual motor itu saya gunakan membayar cicilan mobil,” dalih tersangka. (abi/c1/als)


45

Jumat 17 Mei 2013

PDAM

NUR HARIRI/RaBa

NORMAL LAGI: Salah seorang petugas setelah menyedot air PDAM di Jalan Merak kemarin (16/5).

Air Keruh, Warga Resah SITUBONDO - Kenaikan harga air PDAM di Kabupaten Situbondo ternyata belum diimbangi kualitas air yang memadai. Sejak kemarin (16/5) kondisi air PDAM keruh hingga kehitam-hitaman. Akibat air yang bercampur debu dan lumut tersebut, konsumen resah. Sebab, air itu tidak bisa digunakan memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak dan mencuci. Bahkan, sekadar digunakan mandi saja, banyak warga yang mengaku ragu dan harus diendapkan terlebih dahulu. Salah seorang konsumen PDAM, Andik, mengaku sejak kemarin air PDAM di rumahnya bercampur tanah hingga berwarna kehitam-hitaman. “Saya sudah tiga kali menguras bak mandi, tapi tetap saja airnya keruh,” kata Andik yang tinggal di Jalan Merak, Situbondo, itu. Direktur PDAM Situbondo, Jamal Fajri, membenarkan bahwa air PDAM sempat keruh dan berubah warna. Dikatakan, kondisi tersebut awalnya karena PLN padam hingga membuat empat sumur bor mati dan tidak berfungsi. “Sehingga, saat air PDAM hidup, lumut di dalam pipa ikut mengalir dan kondisi air menjadi kehitamhitaman,” kata Jamal Fajri. Ditambahkan, setelah terjadi insiden yang membuat air PDAM menjadi keruh, pihaknya langsung menerjunkan petugas untuk menyedot air di pipa yang kotor. Tujuannya, agar kondisi air yang mengalir ke sejumlah rumah warga kembali bersih. (rri/c1/als)

NUR HARIRI/RaBa

TANYAKAN NASIB: Puluhan guru dan kepala sekolah saat mendatangi kantor Dinas Pendidikan Situbondo kemarin (16/5).

Puluhan Guru Lurug Dispendik SITUBONDO - Puluhan guru dan kepala sekolah se-Kabupaten Situbondo mendatangi Kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Situbondo kemarin (16/5). Kedatangan puluhan guru yang berasal dari berbagai elemen, seperti Forsip 13, PGRI, PKP PGRI, dan LSM FSMP, itu bermaksud mempertanyakan nasib para calon pengawas yang sudah mengikuti pelatihan dan mendapatkan lisensi dari LPMP. “Sebanyak 46 calon pengawas sudah mendapatkan lisensi dan tanda lulus

NUR HARIRI/RaBa

OPERASI SIMPATIK: Satuan Polantas Polres Situbondo saat merazia motor di halaman Mapolres kemarin (16/5).

Antisipasi Geng Motor SITUBONDO - Operasi penertiban kendaraan roda dua dan empat terus dilakukan Satuan Polantas Polres Situbondo kemarin (16/5). Selain memeriksa kelengkapan kendaraan, operasi tersebut juga bertujuan mengantisipasi munculnya geng motor. Hasilnya, petugas lalu-lintas menemukan beberapa pengendara yang melanggar, seperti tidak membawa SIM, tidak membawa STNK, dan sebagainya. Selain itu, polisi juga banyak menghentikan dan mengingatkan beberapa pengendara motor yang tidak menyalakan lampu utama di siang hari demi menghindari kecelakaan. “Kami tetap tegas menilang para pengendara, baik roda dua maupun roda empat, yang melanggar peraturan lalu lintas,” kata Endro Abriyanto, Kasatlantas Polres Situbondo. Sementara itu, dalam razia kemarin petugas tidak menemukan geng motor atau pengendara yang ugal-ugalan dalam mengendarai motor. “Di Situbondo tidak ada geng motor. Tetapi, petugas tetap mengantisipasinya dengan terus melakukan Operasi Simpatik 2013,” kata Endro. Pihaknya berharap para pengendara selalu menaati peraturan agar ketertiban berlalu lintas tetap terjamin. “Kita harus sadar dan sama-sama menjaga ketertiban lalu lintas,” katanya. Selain itu, karena di Situbondo sampai saat ini tidak ada geng motor, maka harus selalu dijaga agar tetap tidak ada gerombolan atau geng motor yang meresahkan masyarakat. (rri/c1/als)

menanyakan pencairan sertifikasi guru dan beberapa hal lain yang jumlahnya 9 item. “Ada sembilan pertanyaan yang kami bawa. Kami minta kejelasannya semua,” imbuh Fauzan. Ke p a l a D i s p e n d i k S i t u b o n d o, Fathurrahman, yang menemui sejumlah guru dan kasek tersebut berjanji akan memperjuangkan nasib para calon pengawas tersebut. “Saya menjamin semua guru yang menjadi calon pengawas dan yang menjadi calon kepala sekolah semua akan jadi. Akan tetapi, harus menunggu giliran

terlebih dahulu,” ujar Fathurrahman usai berdialog dengan puluhan guru dan kasek tersebut. Menurut Fathur, pihaknya akan terus mengawal dan menindaklanjuti apa yang menjadi keinginan para guru tersebut. Fathur juga menegaskan bahwa tidak akan ada pengangkatan kepala sekolah maupun calon pengawas sekolah yang tidak mengikuti diklat pengawas. “Saya tegaskan tidak akan pernah ada kepala sekolah atau pengawas yang jadi tanpa melalui prosedur yang berlaku,” tegasnya. (rri/c1/als)

MUI Bentuk Dai Khusus PSK Prihatin Penderita HIV/AIDS Terus Meningkat SITUBONDO - Banyaknya warga Situbondo yang mengidap HIV/AIDS mendapat perhatian khusus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Situbondo. Dalam waktu dekat, MUI berencana membentuk Ikatan Dakwah Islam Area Lokalisasi yang disingkat Idial. Pembentukan Idial itu disampaikan Ketua MUI Situbondo, KH. Syaiful Muhyi, usai mengikuti pertemuan dengan Komisi Penanggulangan HIV/ AIDS di Kantor Pemkab Situbondo kemarin (16/5). Menurutnya, sesuai kesepakatan MUI Jawa Timur, setiap pen-

RAZIA

dari LPMP. Tetapi, sampai saat ini nasib mereka belum jelas,” ujar Ketua Forsip, Sugiono Eksantoso. H.M. Fauzan, salah satu calon pengawas termuda mengatakan, pihaknya mempertanyakan dan meminta kejelasan tentang nasib calon-calon pengawas tersebut. “Kita kan hanya minta kejelasan terkait nasib teman-teman pengawas ini,” paparnya. Selain mempertanyakan nasib calon pengawas yang sudah mendapatkan lisensi dari LPMP tersebut, para guru dan kepala sekolah tersebut juga

gurus MUI harus membentuk Idial yang tujuannya membantu menyadarkan para pekerja seks komersial (PSK). “Jadi, ini sudah kesepakatan MUI Jawa Timur,” kata Syaiful Muhyi. Selain itu, MUI juga memiliki kewajiban memberikan pemahaman dampak yang ditimbulkan perilaku seks bebas. “Sebelum Puasa Ramadan, pembentukan Idial harus sudah selesai. Para dai tersebut akan disebar ke sejumlah eks lokalisasi di Situbondo,” paparnya. Syaiful mengaku, dari 39 juta penduduk Jatim, 98 persen di antaranya adalah umat muslim. Ironisnya, Jatim, termasuk Situbondo, yang memiliki penduduk mayoritas umat muslim, justru menjadi tempat pelacuran terbesar se-Asia. “Saat ini penyebaran virus HIV/AIDS terbesar di

Mengantar Orang tak Dikenal, Motor Amblas KAPONGAN - Selalu ada yang baru dengan modus penipuan yang dilakukan para penjahat. Kali ini Pusadin, 45, warga Situbondo, kehilangan motornya bernopol P 5755 EG setelah tertipu orang tak dikenal di Dusun Pokaan Barat, Desa Pokaan, Kecamatan Kapongan, Situbondo. Insiden yang terjadi sekitar pukul 18.30 itu terjadi saat korban dimintai tolong terlapor mengantarkannya ke suatu tempat. Karena niat menolong, korban pun mengantarkan terlapor yang belum diketahui identitasnya tersebut ke sebuah tempat. Ironisnya, saat korban dan terlapor melintas di Jalan Desa Pokaan Barat, korban diminta berhenti dan turun dari motor. Selanjutnya, terlapor meminjam motor korban dengan alasan pergi sebentar. Terlapor meninggalkan korban di jalan tersebut. Karena tidak ada kecurigaan, korban pun

menunggu terlapor di jalan Desa Pokaan itu hingga lama. Namun, setelah beberapa jam ditunggu, ternyata terlapor tidak kunjung datang. Merasa ditipu orang yang tidak dikenal, akhirnya korban melapor ke Mapolres Situbondo. Akibat kejadian itu, korban mengaku mengalami kerugian Rp 2,7 juta. “Diminta ngantar, kemudian di jalan itu saya disuruh turun sebentar. Tetapi, dia tidak datang lagi,” kata korban saat melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Polres Situbondo. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, membenarkan adanya laporan dugaan penipuan tersebut. Dikatakan, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung melakukan pengejaran pelapor yang tidak diketahui identitasnya tersebut. “Tetap diselidiki. Kejadiannya di jalan, jadi butuh penyelidikan mendalam,” kata AKP Wahyudi. (rri/c1/als)

Situbondo melalui seks bebas di eks lokalisasi. Oleh karena itu, kami mendukung penuh penutupan lokalisasi,” katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, penderita HIV/AIDS di Situbondo terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama 2012, ada 97 penderita HIV/ AIDS meninggal dunia dari jumlah total penderita 215 orang. Kemudian, tahun ini sejak Januari hingga Mei, sudah tercatat 21 orang positif HIV/AIDS. Selain itu, ditemukan juga 12 PSK luar kota yang beroperasi di Situbondo dinyatakan positif. (rri/c1/als)

NUR HARIRI/RaBa

BERI PEMAHAMAN: Syaiful Muhyi (tengah) memberikan pernyataan terkait akan dibentuknya da’i khusus PSK.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.