Radar Banyuwangi 18 November 2012

Page 1

29

18 NOVEMBER TAHUN 2012

GALIH COKRO/RaBa

KOLOSAL: Seribu penari gandrung menari bersama di atas hamparan pasir Pantai Boom, Banyuwangi, sore kemarin. Parade Gandrung Sewu itu juga menampilkan fragmen sejarah Gandrung dan perlawanan terhadap penjajah.

Benar-benar Kota Gandrung BANYUWANGI - Tak salah bila Banyuwangi punya julukan sebagai Kota Gandrung. Lebih dari seribu penari gandrung tampil secara kolosal di atas hamparan pasir Pantai Boom, Banyuwangi, sore kemarin (18/11). Bukan hanya puluhan ribu warga Bumi Blambangan yang menyaksikan Parade Gandrung Sewu di pantai tersebut sore itu. Tidak sedikit pula warga luar Banyuwangi, bahkan wisatawan mancanegara yang sengaja datang ke daerah yang memiliki

Hotel Full, Tiket Pesawat Ludes

tagline Sunrise of Java sore itu. Mereka berpesta bersama menikmati beragam sajian spektakuler yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-241. Sementara itu, puluhan ribu penonton tampak menyemut di pantai dengan hamparan pasir yang landai nan menawan itu. Sejak siang, gelombang kedatangan warga terus mengalir menuju kawasan Pantai Boom ■

SEMENTARA itu, Festival Banyuwangi 2012 yang digelar hari ini (18/11) ternyata membawa berkah bagi jasa transportasi dan perhotelan di Bumi Blambangan. Selama kegiatan Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) pada 17 dan 18 November, pemesanan tiket dan kamar hotel

Baca Benar-benar...Hal 35

naik drastis. Tiket pesawat Merpati Nusantara Airlines (MNA) dan Wings Air yang melayani penerbangan Banyuwangi-Surabaya dan sebaliknya mengalami peningkatan yang tajam sejak Jumat lalu (16/11) ■ Baca Hotel...Hal 35

Mahkota Seblang Dibuat Bocah 12 Tahun TRANSPORTASI

Penumpang KA Naik 15 Persen BANYUWANGI - Lonjakan penumpang berbarengan dengan Festival Banyuwangi 2012 ini juga terlihat pada angkutan kereta api (KA). Sejak Jumat lalu, penumpang KA terutama kelas ekonomi, seperti KA Probowangi jurusan Probolinggo-Banyuwangi, dan KA Pandanwangi jurusan Jember-Banyuwangi, ada kenaikan mencolok ■ Baca Penumpang...Hal 35

ADA APA LAGI

NUR HARIRI/RaBa

RIMBUN: Dusun Karang Kenek, Olean, Situbondo.

Puluhan Tahun Jumlah Warga Tetap 26 KK SITUBONDO - Desa Olean di Situbondo memiliki kampung unik, yakni Dusun Karang Kenek. Selama puluhan tahun, penduduk kampung tersebut hanya 26 kepala keluarga (KK). Warga setempat percaya, jika warga di kampung tersebut bertambah dan lebih dari 26 KK, maka akan ada warga yang meninggal. (rri/c1/bay)

SIGIT HARIYADI/RaBa

TELATEN: Lia (kiri) dan Marlena sibuk membuat omprog di Desa Olehsari kemarin.

SUKSES pergelaran Gandrung Sewu tak lepas dari peran bocah berusia 12 tahun, Sintia Amelia. Gadis tersebut berperan besar membuat omprog (mahkota) yang dipakai penari seblang. Penari seblang tersebut menjadi panjer seribu penari gandrung yang menari di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, sore kemarin (17/11). Ya, setelah satu-satunya pembuat omprog, yakni Asiyah, 72, meninggal dunia. Peran Asiyah dalam merajut daun pisang, daun pinang muda, dan aneka jenis bunga segar menjadi omprog itu digantikan sang cucu,

Amelia. Bocah yang akrab disapa Lia itu memang digadang-gadang menjadi penerus Asiyah sebagai pembuat omprog. Saat wartawan koran ini mendatangi rumahnya di Dusun Krajan, Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, pagi kemarin (17/11), tangan bocah perempuan yang satu itu tampak sangat cekatan mengiris daun pinang dan daun pisang hingga bentuknya menyerupai rambut. Lia juga sangat telaten merangkai bunga-bunga segar. Namun, lantaran omprog yang akan digunakan penari seblang dalam

pergelaran Gandrung Sewu itu adalah yang kali pertama dia bikin tanpa bimbingan sang nenek, waktu yang Lia butuhkan untuk membuat satu omprog dua jam lebih. “Kalau nenek (Asiyah) yang membuat, sebuah omprog selesai dalam waktu tak sampai sejam,” ujar putri pasangan Sunaryo, 37, dan Malena, 36, tersebut. Saat membuat omprog tersebut, Lia dibantu Malena. Namun, peran Lia lebih besar dibanding peran ibunya itu. Lia selalu mengawasi proses pemasangan daun pisang dan daun pinang yang dilakukan ibunya. (sgt/c1/bay)

Terbantu Big Screen BANYUWANGI - Antusiasme warga menyaksikan Banyuwangi Jazz Festival (B-Fest) benar-benar luar biasa. Gesibu Blambangan tempat berlangsungnya pergelaran jazz pertama di Banyuwangi itu dipadati ribuan massa. Tidak k a l a h akal, panitia pun menyiasati dengan memasang layar berukuran raksasa. Big screen tersebut dipasang tepat di depan Gesibu Blambangan. Layar besar itu mengobati rasa penasaran warga terhadap sajian musik oleh para musisi jazz tersebut ■ Baca Terbantu...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

KOLABORASI: Penyanyi gandrung Supinah dan pianis Riza Arshad tampil bareng di Gesibu Blambangan tadi malam.

Melacak Keberadaan Benteng Peninggalan Belanda di Panarukan

Pernah Diteliti UGM, Diklaim Kantor Kadipaten

Penonton jazz festival tertolong big screen

Tak perlu naik Honda Jazz, apalagi pakai setelan jas

Forum Ide Anak Bangsa (Fori Abang) Situbondo berupaya mengungkap benteng peninggalan Belanda di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. Begitu ditemukan, lokasi bersejarah itu ternyata kini sudah berubah fungsi menjadi pemakaman umum.

Hotel full, tiket pesawat ludes

Yang ini mesti ingin festival sepanjang tahun

REPRO: EDY SUPRIYONO /RaBa

EDY SUPRIYONO, Situbondo FIRMAN Herlambang, anggota Fori Abang, begitu leluasa menerangkan tentang benteng Panarukan http://www.radarbanyuwangi.co.id

SKETSA LOKASI: Lukisan benteng Hindia Belanda di Panarukan, Situbondo, pada tahun 1805.

di Desa Kilensari, Panarukan, itu. Udara yang panas tak mengurangi semangatnya bercerita panjang lebar. Dia juga menunjukkan gambar, foto, dan sering mencoret-coret

kertas kosong untuk menjelaskan secara detail bentuk benteng. Menurut Firman, langkah Fori Abang mencari tahu lokasi Benteng Panarukan tersebut bermula saat

membaca literatur di salah satu website di internet. Di website itu disebutkan adanya Benteng Panarukan yang dibangun pemerintah Belanda ■ Baca Pernah...Hal 35

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


30

Minggu 18 November 2012

Cegah Terjadi Kesurupan Lagi, Sekolah Ruwatan dan tidak ada kejadian seperti kemarin,” kata Suherman. Suherman menjelaskan, r u w at a n ya n g b e r t u ju a n agar makhluk gaib tidak lagi mengganggu para siswa yang mencari ilmu di sekolah tersebut akan dilakukan secara rutin pada setiap malam Jumat. Diharapkan, ruwatan rutin itu bisa menghindarkan kejadian yang meresahkan pihak sekolah dan para siswa. “Dengan ruwatan rutin itu, kami sangat berharap kejadian serupa tidak terulang kembali,” imbuhnya. Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 9 siswa MTsN Panarukan mengalami kesurupan saat belajar. Dua hari setelah itu, tujuh siswi kesurupan dan ironisnya kesurupan kali kedua itu terjadi pada saat istighotsah berlangsung.

Pada kesurupan kali kedua itu dialami oleh tujuh siswi. Mereka lantas dievakuasi ke ruang kelas untuk disadarkan oleh “orang pintar”. Karena situasinya tidak memungkinkan untuk terus berada di sekolah, seluruh siswi MTsN akhirnya dipulangkan lebih awal. (rri/c1/bay)

jakasi (Hari Jadi Kabupaten Situbondo) yang ke-40. Ke depan, konsep dan pelaksanaan acara semacam itu akan terus digagas dan disempurnakan. “Itu sebagai salah satu upaya kita untuk memperkenalkan dan memperkaya kreativitas batik Situbondo. Sehingga, di tengah-tengah masyarakat akan timbul kegemaran mengenakan batik Situbondo,” terang Sugiono. (pri/c1/bay)

PANARUKAN - Mengantisipasi kesurupan ulang, pihak sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Panarukan, Situbondo, akhirnya gencar melakukan ruwatan atau pengajian di sekolah. Seperti yang terjadi kemarin malam (16/11). Pihak sekolah mendatangkan sejumlah orang pintar untuk melakukan ruwatan di Musala MTsN Panarukan. Ruwatan itu dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. “Tadi malam kita laksanakan ruwatan yang tujuannya agar kejadian kemarin tidak terulang,” ujar Kepala MTsN Panarukan, Suherman, kepada wartawan. Setelah malamnya dilakukan ruwatan, pada hari Sabtu kemarin (17/11) sejumlah siswa dapat masuk sekolah seperti biasa. Selain itu, para siswa juga dapat mengikuti proses belajar-mengajar dengan baik. “Alhamdulillah, tadi siswa tetap masuk seperti biasa

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

EDY SUPRIYONO /RaBa

TAHUN BARU: Penampilan peserta pawai budaya fashion batik 1 Muharram di Jalan A. Yani, Situbondo, kemarin malam.

Pawai Batik Ramaikan 1 Muharram SITUBONDO - Kecamatankecamatan se-Kota Santri adu kreasi batik khas Situbondo. Hasilnya ditampilkan dalam lomba pawai budaya kreasi batik untuk memeriahkan tahun baru Islam Jumat malam lalu (16/11). Bupati Dadang Wigiarto memberangkatkan peserta di depan Kodim 0823 Situbondo. Peserta berjalan kaki di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Jalan Irian Jaya, Jalan Dipone-

goro, dan Jalan Kartini (depan pendapa). Di sepanjang perjalanan, banyak warga yang ingin menyaksikan dari dekat momentum yang baru kali pertama digelar tersebut. Acara selesai sekitar pukul 22.00. Ada tiga juri yang didatangkan untuk melakukan penilaian, yakni juri dari Jember, Banyuwangi, dan dari unsur pers.“Kita sengaja mendatangkan tiga juri

tersebut agar penilaian benarbenar bisa dipertanggungjawabkan dan independen. Para juri tidak ada yang kenal dengan peserta,” terang Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disparbudpora) Situbondo, Sugiono, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dia mengungkapkan, lomba pawai budaya fashion batik digelar untuk memeriahkan tahun baru Islam dan Har-

Dibuka Toko Cat Warna Warni

BANYUWANGI - Bingung memilih toko cat rumah yang menyediakan berbagai macam warna baru? Perlu Anda pahami memilih cat rumah adalah seni, dan dalam seni ada kebebasan. Nah inilah yang menjadi salah satu misi Toko Cat Warna Warni Abadi dibuka untuk umum. Toko yang berada di Jalan MT Hariyono 65 Banyuwangi ini tepat berada di utara perempatan Hotel Selamat. Toko ini menyediakan berbagai macam jenis warna dan merk cat. Mulai dari cat Envi Latek Wall paint, Paragon, Raja Cat, cat besi dan cat kayu Emco. Ada pula Delta Pletur, Octan Plamer kayu dan besi. Selain itu, cat Genteng AGA, cat gabus serta cat lukis terdapat di sini. Selain cat, toko ini menjual handle pintu, engsel, kunci, keran, kuas, dll. Pemilik Toko Cat Warna Warni, Lianto Slamet Sugiarto mengatakan toko cat yang baru dibuka tanggal 8 November itu merupakan salah satu upaya untuk memenuhi tingginya

BANYUWANGI

MEGA/RaBa

BARU BUKA: Toko Cat Warna Warni Abadi di jalan MT Hariyono, utara lampu merah Hotel Selamet Banyuwangi. permintaan cat. Hal ini didasarkan pada tingginya pertumbuhan perumahan di Banyuwangi. “Dengan begitu otomatis permintaan cat akan naik,” katanya. Dijelaskan, karakter konsumen memilih cat tembok ternyata memiliki dua kategori utama. Pertama, konsumen ingin perlindungan tem-

BANYUWANGI

bok yang tahan lama, artinya tahan perubahan iklim dan cuaca, Selanjutnya, konsumen memilih cat dilihat dari segi estetika atau keindahan misalnya warna dan tampak bagus. “Toko Cat Warna Warni Abadi ini memberikan karakteristik cat yang selama ini dicari masyarakat,” katanya. (adv)

BANYUWANGI

• Perum Kalirejo Permai •

• Rumah Cantik Murah •

• Souvenir •

• Tukang Las •

• All New CRV ‘10 •

• Civic Verio ‘97 •

• Carry Futura ‘94 •

Dijual rumah siap huni LT. 84m2, LB: 47m2, Perum Kalirejo Permai. Jl. Belimbing NN/ 13. Hubungi: 085236003081

Djl rumah cantik murah, pasaran 500 jt djl 400jt. Lok: Perum Permata Genteng AA01, bs byar 1/2 sisa 2 th lg. Bs diangsr 1 th tnp bunga. Trbtas 1 org pmbeli, lgsg ada pnyewa. Frendas 081999025178

Trm pesnan souv nikah ultah promo ktr, TK sklh, pulpen, jam, mug, kaos, pin, Gaci Efod 0333417992, 081913906633. Murah!

Dicari tukang Las serabutan utk bengkel di Bali, gaji menarik. Hub: 081558617780

Dijual all New CRV 2010, silver, manual. KM 17.000, konds sngat bagus, 275 juta harga pas. Hubungi: 081249230490

Djual cpt sedan Civic Verio '97, 90jt nego, merah met, mlik prbdi. H: 085236193224

Dijual Carry Futura 1.3 Relvan th ‘94, P Bwi, harga nego. Hub: 085233896483

• Honda Jazz ‘09 •

• Kijang Innova ‘07 •

Dijual Honda Jazz rs 2009, warna abu-abu metalik, harga 189 juta nego, bisa cash & kredit, bisa tukar tambah, hubungi: 082142194111, 081335897888.

Dijual Kijang Innova Euro II bensin G 2.0 tahun 2007, warna hitam, kondisi bagus, harga nego, hubungi: 08155918371 08775793939

• Kijang LSX ‘97 •

• Geely MK ‘10 •

• Honda Jazz ‘07 •

Dijual Kijang LSX 97 power window, solar harga 92 juta nego, bisa cash / kredit, atau tukar tambah. Hubungi: 082142194111, 081335897888.

Dijual Geely MK2 1.5GT MT tahun 2010, hitam metalik, harga 105 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi(0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz GD3 1.5 VTI AT tahun 2007, kuning metalik, harga 137,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi(0333) 631526, 635176, 0811351148

• KIA Picanto ‘05 •

• Innova ‘06 •

• Suzuki APV ‘10 •

Dijual KIA Picanto MT tahun 2005 ,abu-abu metalik, harga 89 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi(0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Toyota Kijang Innova E XWHI tahun 2006, hitam metalik, harga 137,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526, 635176, 0811351148

Dijual Suzuki GC 415V APV DLX tahun 2010, hitam metalik, harga 116,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi(0333) 631526, 635176, 0811351148

• Perum Bunga Residence • Dijual rumah Perum Bunga Residence blok A31 LT.104m2, SHM, hub: 081358639444/085646477168

• Perum Mendut Hijau • Djual rmh Perum Mendut Hijau Blok B no 1-2, dpn Pos Satpam, sertifikat SHM IMB, hubungi: 081937620001 / 082141147299

• Dikontrakkan • Dikontrakkan rmh Jl. Mendut 61 Bwi. Hub: 0318419288 / 0333413973 / 081230614069

SITUBONDO • Jl. Plaosa • Djl Rmh LT=195m2, LB=195m2. 5K.Tdr. Jl. Plaosa No.4 STB Hub:085335812288

• Peluang Usaha • Anda punya modal mini 50jt? Ingin dikembangkan dalam bentuk real bbrp usaha tanpa hrs anda tangani sendiri&tiap bln trima keuntungan pasti? Hub 03338926109

• Perusahaan Meubel • Lowker Perush. Meubel Hub. 081913935890, A1 Acc; A2 Admin; A3 Gudang; A4 Office Girl. Min SMA/SMK, wnt, kuat mental, disiplin. Bs Ms. Office, (u/ A1 berpengalaman), min SMP u/ A4, lamaran cantumkan kode.

SITUBONDO • Peluang Usaha • Edukasi FOREX melatih menjadi trader yg handal dg metode treding yg trarah & trget profit konsisten. Hub: 081252341466

BANYUWANGI • STNK •

Hlg KTP, SIM C, STNK Nopol P 6587 XA, an. Afuan. Jl. Brawijaya Gg Tribuana RT03/I Giri

• Kuliah Di Australia • Prgrm pmbiayaan kuliah smbl krj d Australia D1/ D2/D3/S1:Test, kls bhs, usia, mdical Cek, biaya pend 2 smstr, biya tnggal 1 kali d awal stdy, tket kbrgktn. Syrt & ktntuan brlk. Anda serius krm ke Media 03614012697 / 082340619744

Ready PU, GrandMax1.5'2011, 1.3'2011, 1.3'2012.Kjg Innova slr G'08, Avanza G'11,APV GX'05. Cash/kredit. Hubungi: Devi 085258665239/0333411655. Dapatkan hadiah lgsung TV/HP

• Prima Mobil •

Hlg STNKYamaha Vega Nopol P 5491 ZW, an. Truno Junaedi, Banyuwangi

BANYUWANGI

• Aneka Mobil •

New Car, PUT120SS, Pajero, PUL300, All New Avanza, Rush, New Inova, Agya, All New Xenia, Terios, PU Granmax, Ayla, AllNew Jazz, All New CRV, Brio, Freed, Ertiga, APV, dll. Hub 0333411655, 0811301676

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK Nopol P 8422 F, an. H. Syamsiadi, Gadingan Timur RT02/01 Jangkar, Stb

BANYUWANGI BANYUWANGI

• Dicari Lahan min 1Ha •

• Ruko Jalan Protokol •

Dcri lahan min 1 Ha utk kerjasama tanam sengon sgt menguntungkan, semua biaya kami tanggung. Hub: 082334560960

Dijual cepat: Ruko 2 lantai SHM, LT310m2, LB200m2, IMB, PLN 2200w, di pusat kota jalan protokol, bebas parkir, cocok u usaha apa saja, Hrga 950juta nego. Cpt dpt. Hub:081346293265 / 087755991595.

• Toko + Rumah Genteng • Djl Toko+rumah tkt2, full prabot, strtgs. Jl. Kembar Lt 310/490m2, uk. 10x31m, marmer, ksn jati, Tk Sriwijaya Jl. Gajahmada 274 GtgBwi. H. Sugiarto, 081233499888, 03170338181

• Tanah Tegal 1500m2 • Dijual Tnh Tegal 1500m2 (30x50) Mbolo, Jajag, untuk ternak ayam, ikan, harga 55juta. H: P. Edy 085237904629 (no SMS)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Minggu 18 November 2012

Surat Untuk Bupati MENULIS: Atim (kiri) dan temannya menulis huruf braile.

Dambakan Alat Musik Organ Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan hormat, Pada malam ini sudah menunjukkan pukul 00.00 atau jam 1 malam, udara di kamar asramaku masih terasa panas walaupun tidak sepanas malam-malam yang lalu. Namun saya belum merasa mengantuk karena memang sudah saya niatkan malam ini untuk membuat surat kepada Bapak Bupati Banyuwangi. Bapak Bupati Banyuwangi yang terhormat, perkenalkan nama saya Moh. Atim Firdaus. Saya sekarang ini bersekolah di MAN Banyuwangi sebagai siswa inklusi karena saya merupakan anak berkebutuhan khusus (tuna netra). Dari sejak usia SD, saya bertempat tinggal di Panti Asuhan SLB YKPTI Banyuwangi yang sekarang panti tersebut dipimpin oleh Ibu Hj. Dani Azwar Anas. Saya sangat senang dan bahagia sekali tinggal dip anti tersebut. Saya dan teman-teman sangat terbantu dengan tinggal di panti tersebut karena hampir semua yang tinggal dip anti berasal dari keluarga

yang tidak mampu dan anak yatim seperti saya. Bapak Bupati yang terhormat, saya mempunyai citacita untuk menjadi pemusik electone/ pemain organ yang handal. Saat ini saya dan teman-teman yang tinggal di panti mempunyai group musik. Namun seringkali saya berpikir tentang bekal hidup mandiri kelak setelah saya lulus. Saya berkeinginan untuk mempunyai organ atau alat electone sendiri, karena dengan alat tersebut bisa saya jadikan sebagai sarana pencari nafkah untuk hidup saya dan keluarga saya. Kiranya Bapak Bupati Banyuwangi dapat membantu saya. Bapak Bupati yang terhormat, sungguh saya sangat bangga atas kepemimpinan Bapak. Kota Banyuwangi menjadi indah, tertata, dan bersih. Kami berharap kiranya Bapak Bupati berkenan memfasilitasi jalan/sarana khusus untuk anak berkebutuhan khusus. Kurang lebihnya mohon maaf, atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih. Sekian. Wassalamu’alaikum wr. Wb.

FESTIVAL Anak Yatim telah digebyar puncak acaranya di lapangan Taman Blambangan, Kamis sore hingga malam (15/11) lalu. Dalam rangkaian lombalomba yang digelar pada 6 November 2012 telah lahir tiga penulis dari panti asuhan yatim piatu yang andal. Juara pertama Nur Sholihah dari Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Siliragung didaulat membacakan suratnya langsung di hadapan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Selain Nur Sholihah, Moh. Atim Firdaus dari Panti Asuhan SLB YKPTI Banyuwangi berhasil menyabet juara kedua. Posisi juara ketiga diraih Wahyu Tri Utami dari Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Siliragung. Nah, seperti apa karya mereka? Ketiga surat untuk bupati, yang berhasil meraih juara itu bisa dibaca di rubrik Koran Pelajar (Koper) ini. (irw)

Tentang Atim: Nama Lengkap: Moh. Atim Firdaus Tempat/Tanggal Lahir: Banyuwangi, 11 Juli 1993 Asal Panti: Panti Asuhan SLB YKPTI Banyuwangi Alamat Panti: Jl HOS Cokroaminoto No. 99 Sekolah: Kelas XI MAN Banyuwangi Prestasi: Juara I Lomba Menulis Surat Untuk Bupati

Optimistis Sejak Ada Peluang Beasiswa Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera semoga selalu tercurahkan kepada Bapak Bupati. Dan semoga bapak selalu mendapatkan perlindungan dan pertolongan dari Allah SWT supaya menjadi Bupati Banyuwangi yang lebih adil dan bijaksana dalam memimpin Bumi Blambangan kita tercinta ini. Sebelumnya perkenankan saya untuk memperkenalkan diri. Nama saya Nur Sholihah, siswi kelas XII IPA di SMAN 1 Pesanggaran. Saya kini tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah Buluagung-Siliragung. Sebenarnya saya asli Kabupaten Lamongan dan baru pindah ke sini sewaktu SMA. Meskipun belum lama berada di sini, tapi saya merasakan kepemimpinan bapak yang luar biasa, khususnya di bidang pendidikan (karena saya masih duduk di bangku sekolah). Bapak sangat memperhatikan pendidikan, baik akademik maupun nonakademik. Terlihat dari pemberian beasiswa-beasiswa bagi anak berprestasi yang kurang mampu hingga diadakannya lomba-lomba termasuk lomba Green and Clean di sekolahsekolah yang dapat memacu warga sekolah untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan menciptakan suasana belajar-mengajar yang lebih menyenangkan. Alhamdulillah sejak duduk di bangku MI, saya sering mendapatkan beasiswa sehingga saya dapat mengenyam pendidikan secara layak. Saya berkeinginan sekali melanjutkan studi saya ke jenjang yang

lebih lanjut dengan harapan dapat mengangkat kehidupan keluarga saya. Awalnya, saya agak pesimis dapat berkuliah. Akan tetapi, mendengar adanya beasiswa yang Bapak Bupati berikan dan adanya beasiswa-beasiswa kuliah yang lain, saya mulai membangun kepercayaan diri saya. Saya berharap bisa mendapatkan salah satu beasiswa itu. Amin. Panti asuhan saya berada di Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung yang dapat dikatakan daerah paling selatan dari Kabupaten Banyuwangi. Meskipun berada di “pinggiran”, saya ingin bila sudi kiranya Bapak Bupati sekali-kali mampir. Tidak hanya sekadar melihat-lihat tetapi juga member motivasi-motivasi kepada para anak asuh supaya lebih giat dalam belajar, lebih berprestasi, dan menjadi generasi bangsa yang patut dibanggakan. Motivasi-motivasi itu bisa berupa motivasi secara spiritual maupun material. Sebab, Rasulullah SAW pernah bersabda dalam salah satu hadistnya bahwa kedudukan orang yang mencintai anak yatim dengan beliau bagaikan dua jari yang merapat. Karena Rasulullah SAW sendiri merupakan anak yatim dan sangat mencintai anak yatim. Alangkah mulianya jika Bapak Bupati mendapatkan kedudukan itu. Demikian surat yang ingin saya sampaikan kepada Bapak Bupati Banyuwangi, H. Abdullah Azwar Anas, MSi. Apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Jayalah terus Banyuwangi! Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tentang Nur Sholihah: FOTO-FOTO GALIH COKRO/RaBa

Nama: Nur Sholihah Tempat /Tanggal Lahir: Lamongan, 11 April 1995 Asal Panti: Panti Asuhan Muhammadiyah Buluagung Alamat: Dusun Krajan, Desa Buluagung, Kec. Siliragung Sekolah: Kelas XII SMAN 1 Pesanggaran Prestasi: Juara I Menulis Surat Untuk Bupati


34

Minggu 18 November 2012

Askab Dukung Proyek IPAL MUNCAR - Persoalan pembangunan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terpadu di Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, masih belum beres hingga kini. Hal tersebut mengundang sorotan dari berbagai elemen. Kali ini, dukungan agar IPAL itu segera dibangun datang dari Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (Askab). Ketua Askab, Agus Tarmidi, meminta agar sarannya tersebut lekas direspons. Artinya, pemerintah jangan sampai menundanunda untuk melanjutkan proyek senilai hampir Rp 10 miliar itu. Agus Tarmidi mendesak agar pemerintah segera menuntaskan masalah tersebut. Sebab, pemkab mau tidak mau harus melakukan hal tersebut. ‘’Karena pemerintah berkewajiban menyukseskan proyek itu,’’ katanya saat ditemui di kediamannya kemarin (17/11). Jika gagal, ujar Tarmidi, Pemkab Banyuwangi harus siap-siap menelan pil pahit. Sebab, pemerintah pusat bakal pikir-pikir untuk mengucurkan bantuan sejenis di wilayah Muncar. “IPAL itu merupakan bentuk trust (kepercayaan, Red) pusat kepada daerah. Kalau sudah tidak dipercaya, sulit memperbaiki,” terangnya. Dia juga mengingatkan agar warga yang protes segera berhenti. Sebab, dengan protes tersebut berdampak luas terhadap masyarakat Muncar. ‘’Aspirasi sih boleh, tapi kalau sampai menghambat itu patut

dipertanyakan,’’ tegasnya. Jika pembangunan IPAL tersebut mandek, terang dia, laporkan saja kepada pihak berwajib. Dengan demikian, nanti bisa dibuktikan siapa yang salah dan benar. ‘’Ini negara hukum. Jangan asal-asalan bilang tolak dan tolak,’’ tandas

pria yang menjabat kepala Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, itu. Tarmidi mengakui bahwa Askab mempunyai kewajiban memberi dukungan terhadap proyek yang bermanfaat terhadap masyarakat, termasuk proyek IPAL. Sebab, fasilitas

pengolah limbah itu dimanfaatkan para nelayan yang sebagian besar tinggal di tiga desa, yakni Tembokrejo, Kedungringin, dan Kedungrejo. ‘’Kades tiga desa itu harus proaktif agar masalah IPAL ini cepat selesai,” ujarnya. (ton/c1/bay)

Ketiga destinasi wisata alam ini memang pantas untuk dibanggakan, masing-masing mempunyai keunikan yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Festival Kuwung Memamerkan keaslian Banyuwangi baik kekayaan budaya, adat maupun potensi unggulan yang dibawakan oleh perwakilan 24 kecamatan se Kabupaten Banyuwangi. Kesenian asli Gandrung, Barong Using, Jaranan Buto dan Reog. Seblang, Kebo-keboan, Petik Laut dan Kemanten Using.

Seblang Ritual Seblang salah satu ritual masyarakat Using yang hanya dapat dijumpai di dua desa dalam lingkungan Kecamatan Glagah, yakni desa Bakungan dan Olihsari. Ritual ini dilaksanakan untuk keperluan bersih desa dan tolak bala, agar desa tetap dalam keadaan aman dan tentram.

Kebo-Keboan Ritual Tradisi yang diadakan setahun sekali pada tgl 10 Suro atau 10 Muharaam di Desa Alasmalang, Singojuruh, Banyuwangi, yang berkaitan dengan budaya agraris khususnya siklus tanam padi. Upacara ini adalah gabungan antara upacara minta hujan bila terjadi kemarau panjang atau rasa syukur, bila panen berhasil dengan baik.

Sedia Kaus Etnik Negeri Osing OUTLET KaOsing mengucapkan selamat datang para tamu dari luar kota yang khusus datang ke Banyuwangi menyaksikan tiga pergelaran spektakuler: Grandrung Sewu, Banyuwangi Jazz Festival, dan Banyuwangi Ethno Carnival. Dijamin, para tamu akan puas menikmati tiga event besar yang digelar mulai hari ini sampai Ahad besok. Namun, belum lengkap kunjungan Anda ke Banyuwangi kalau tidak berkunjung ke outlet KaOsing, produsen kaus etnik Negeri Osing di Jalan A. Yani 83C Banyuwangi (50 meter arah selatan kantor Pemkab Banyuwangi). ‘’Kami menyediakan koleksi kaus yang mengangkat tema kekayaan seni-budaya Banyuwangi. Desainnya ti-

S Y A R A T 1. Lomba terbuka untuk umum (pelajar, mahasiswa dan penggemar fotografi) 2. Karya foto yang dikirim adalah karya cipta sendiri dan belum pernah di publikasikan dimedia cetak, baik tingkat Daerah, Regional, maupun Nasional 3. Foto yang diikutsertakan lomba adalah hasil pemotretan baik menggunakan kamera digital atau kamera analog (kamera film) 4. Peserta diberi kesempatan untuk memilih obyek fotografi yang ada di Kabupaten Banyuwangi, meliputi: Obyek wisata alam, wisata buatan dan wisata budaya 5. Peserta diperbolehkan mengirimkan maksimal 5 (lima) buah karya foto dengan ukuran 10R beserta soft copynya dengan ukuran file sisi panjang 1024 pixel disimpan dalam format JPG skala 6 tanpa editing 6. Setiap foto harus dilengkapi data identitas peserta seperti: Nama, Judul Foto, Alamat, No. Tlp/Hp, identitas seperti kartu pelajar, kartu mahasiswa, SIM atau surat keterangan lainnya. 7. Penyerahan foto dapat dilakukan sejak penyebarluasan pengumuman lomba ini dan berakhir s/d 23 November 2012 8. Foto yang diikutkan lomba dapat dikirimkan langsung /via post tercatat dengan tanggal cap pos 20 November 2012 9. Foto yang telah diterima panitia menjadi koleksi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi 10. Dengan mengirimkan karya foto berarti peserta telah dianggap menyetujui semua persyaratan oleh panitia 11. Panitia berhak mendiskualifikasi karya foto peserta sebelum dan sesudah penjurian ditemukan kecurangan 12. Seluruh karya foto yang diterima panitia akan dipamerkan pada tanggal 28 s/d 30 November 2012 di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, selanjutnya akan dilakukan penjurian oleh dewan juri. 13. Nama pemenang akan diumumkan melalui website: www. banyuwangitourism.com 14. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.

KRITERIA LOMBA 1. KESESUAIAN TEMA (ISI FOTO) 2. KEUNIKAN 3. HARMONISASI

dak kalah dengan produk distro di kota besar. Sangat cocok untuk oleh-oleh, sebagai tanda Anda pernah datang ke

Banyuwangi. Pilihannya banyak sekali. Pokoknya tinggal pilih,’’ ujar Tasya Madina, pengelola outlet KaOsing. (adv)

Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Banyuwangi Bidang Pariwisata an. Sonny K, Yoemarsono Telp. 0333424172/081358357588, Jl. A Yani No. 78 Banyuwangi


BERITA UTAMA

Minggu 18 November 2012

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Closing Defile Rombongan Kehormatan n BARONG... Sambungan dari Hal 36

Re-Barong Using didominasi tiga warna dasar yakni merah, hijau, dan kuning. Dalam im-

ple mentasinya, Barong yang di tampilkan masing-masing didominasi salah satu dari tiga warna tersebut. Dengan sub tema Re-1, yakni barong bernuansa merah, Re-2 barong ber-

nuansa hijau, dan Re-3 Barong bernuansa kuning. Pada tubuh barong itu ada beberapa warna dominan, yakni merah, kuning, dan hijau, di samping warna hitam, putih dan

emas. Warna merah menggambarkan semangat yang tinggi. Hijau merupakan lambang dari hidup berumah tangga menjalin ketenteraman. Dan kuning ibarat kalau sudah tenteram jangan

Hasilkan Produk Ekonomi Kreatif n JEMBATAN... Sambungan dari Hal 36

BEC digelar didasari atas kesadaran bahwa Banyuwangi merupakan daerah yang memiliki kekayaan dan potensi seni dan budaya tradisional yang luar biasa. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya ritual dan upacara adat serta even budaya yang dilaksanakan masyarakat. Atas kekayaan khazanah seni budaya tersebut, Bupati Anas membuat inovasi dan terobosan dengan cara mengemas seni budaya tradisional itu dalam se buah even modern, yaitu Ba nyuwangi Ethno Carnival (BEC). Bupati Anas ingin BEC menjadi jembatan modernitas dan seni budaya tradisional khas Banyuwangi. Kepala Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Banyuwangi, Su prayogi mengatakan, tero bosan itu dilakukan agar budaya Banyuwangi lebih memiliki nilai jual. Selain itu, BEC juga dimaksudkan se bagai wadah kreativitas untuk menuangkan gagasan unik dan wa hana mengapresiasi nilai luhur budaya lokal. Sehingga, BEC menjadi sarana promosi wisata Banyuwangi ke dunia luar. BEC juga diharapkan menjadi even budaya yang mampu men jembatani modernisasi dengan seni budaya lokal yang selama ini tumbuhberkembang dalam kehidupan masyarakat Banyuwangi. Sementara itu, BEC tahun 2011 lalu mengangkat tiga tema, yakni gandrung, damarwulan, dan kundaran. Tahun ini tema BEC adalah re- ba-

rong using. Re-barong using didominasi tiga warna dasar, yakni merah, hijau, dan kuning. “Kita ingin jadikan BEC sebagai jembatan modernitas budaya tradisional menuju panggung internasional,” ujar Suprayogi. BEC juga bertujuan mendongkrak pertumbuhan eko nomi Banyuwangi. Dalam beberapa tahun terakhir, Bupati Anas banyak melakukan inovasi untuk meningkatkan per tumbuhan ekonomi. Salah satu terobosan yang te lah dilakukan adalah menggandeng perbankan untuk me maksimalkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Melalui pro gram tersebut, realisasi KUR tumbuh cukup pesat hingga menembus angka Rp 701 miliar pada tahun 2012. Gairah UMKM memberikan kontribusi besar terha-

dap pertumbuhan eko nomi menjadi 7, 2 persen dari sebelumnya 6,9 persen. Selain menggenjot program UMKM, Bupati Anas juga gencar melakukan promosi investasi. Program investasi dibuka selebarlebarnya agar investasi tumbuh secara subur di Banyuwangi. Banyuwangi memiliki potensi ekonomi kreatif yang cukup besar. Melalui BEC dan beberapa even lain da lam Banyuwangi Festival (B-Fest), semoga lahir produk-produk ekonomi kreatif yang ber kualitas. “Pada Desember kita punya even lomba balap sepeda internasional ber ta juk Banyuwangi Tour de Ijen. Kita berharap, even itu menghasilkan produk ekonomi kreatif ,” tambah Juang Pribadi, kepala Humas B-Fest. (afi/c1/bay)

Budayawan Ikut Berikan Penilaian n WAJIB... Sambungan dari Hal 36

Dalam tahap penjaringan ini, jumlah peserta yang mendaftar cukup membeludak hingga 300 orang. Pendaftarnya dari siswa, mahasiswa,danmasyarakatumum. Karena peminatnya cukup banyak, maka tahap berikutnya panitia melakukan seleksi terhadap calon peserta yang sudah mendaftar. Proses seleksi calon peserta dilakukan pada bulan Agustus selama dua hari. Dari 300 orang calon peserta yang men daf tar, pada tahap seleksi akhirnya menyusut menjadi 150 orang saja. Pada tahapan ini seleksi yang dilakukan secara ketat dengan stan dar

penilaian yang sudah ditetapkan panitia inilah yang menghasilkan 150 peserta BEC 2012. Sejatinya, peserta BEC berjumlah 200 orang. Hanya saja, proses seleksi hanya dibatasi 150 saja. Sedangkan sisanya yang 50 orang diambilkan dari peserta terbaik BEC 2011 lalu. “Peserta BEC terbaik 2012 juga akan kita ikutkan dalam BEC 2013 mendatang,” ujar Kepala Disbudpar, Suprayogi. Setelah tahap seleksi berhasil dilalui, tahap berikutnya pelaksanaan workshop untuk menggembleng 150 peserta terpilih. Selama 17 hari, 150 peserta di karantina di Balai Diklat Perikanan di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Selama mengikuti workshop

itu, peserta di didik dengan berbagai materi oleh tim kreatif dari Jember Fashion Carnival (JFC). Dalam tahap ini, peserta menerima materi pembuatan kostum, koreografi, dan beberapa materi lainnya. Selama mengikuti workshop itu, peserta juga melakukan praktik pembuatan kostum mulai dari mendesain hingga merancang kostum yang akan dipakai. Setelah rampung mengikuti workshop, peserta diberi kesempatan untuk membuat kostum berdasarkan tema yang telah ditetapkan. Pada 27 Oktober 2012 lalu, 150 peserta melakukan presentasi kostum hasil rancangannya di depan tim juri dan tim kreatif dari JFC. Tahap presentasi ini

juga sebagai media evaluasi dari tahap sebelumnya. Pada 10 November 2012 lalu, panitia menggelar tahapan presentasi tahap II dan penilaian kostum semua peserta. Dalam tahap ini tim juri dan tim kreatif dari JFC menilai semua kostum peserta untuk mencari kostum terbaik BEC 2. Bupati Abdullah Azwar Anas dan Presiden JFC memberikan pe ngarahan kepada peserta. Dalam tahap itu dilibatkan beberapa budayawan untuk memberikan penilaian terhadap presentasi kostum peserta. Tahap persiapan terakhir ada lah pelaksanaan geladi bersih yang berlangsung pada 17 November 2012. (afi/bay)

Piano pun Bisa Campur Kendang n TERBANTU... Sambungan dari Hal 29

Alhasil, mereka yang tidak bisa mengakses lokasi acara bisa menyaksikan penampilan musisi idolanya melalui layar

berukuran raksasa tersebut. “Saya cukup puas meskipun hanya menonton melalui layar lebar,” ujar Riko, penonton dari Kecamatan Rogojampi. Sementara itu, festival jazz perdana di Kota Gandrung

tersebut diawali kolaborasi apik antara pianis jazz Riza Arshad dan Banyuwangi Ethno Music. Mix-max suara piano dan kendang Banyuwangi yang dipandegani Pak Agus mampu “menyihir” penonton.

Tak ingin ketinggalan, para guest star yang lain, di antaranya Syaharani and Queenfireworks, Rieka Roslan & Reza The Groove, dan Monita Tahalea, tampil luar biasa. Mereka memenuhijanjiuntukmenampilkan performance terbaik. (sgt/c1/bay)

Total 3500 Kamar, Tamu 5000 Orang n HOTEL... Sambungan dari Hal 29

“Selama ini penumpang Merpati dan Wings cukup bagus, tapi sejak Jumat hingga Senin ada peningkatan tajam,” cetus Kepala Bidang Hubungan Udara dan Laut (Kabid Hubula), Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo Info) Banyuwangi, Ali Ruchi. Menurut Ali Ruchi, tren kenaikan penumpang untuk dua maskapai tersebut bukan hanya untuk jurusan Banyuwangi-Surabaya. Pemesanan tiket penerbangan jurusan Surabaya-Banyuwangi ternyata lebih banyak. It tentu karena ada even besar yang sedang digelar Pemkab Banyuwangi. “Karena ada Gandrung Sewu dan BEC,” tegasnya. Dari laporan yang diterima, jelas Ruchi, pemesanan tiket pesawat mengalami kenaikan cu kup tajam mulai Jumat (16/11) hingga Senin besok (19/11). Dua maskapai, yakni Merpati Nusantara dan Wings Air, ternyata tidak mampu melayani lonjakan pemesanan

tiket tersebut. “Tiket pesawat mulai Jumat hingga Senin besok tidak bisa dilayani karena sudah habis,” ungkapnya. Untuk penerbangan Sabtu (17/11) untuk jurusan Surabaya-Banyuwangi, 56 seat yang disediakan maskapai Merpati sudah ludes. Tidak sedikit para pemesan tiket yang terpaksa tidak terlayani karena seat habis. “Untuk jurusan Banyuwangi-Surabaya, Merpati hanya melayani 44 seat, dan itu juga sudah penuh,” terangnya. Penerbangan Merpati jurusan Banyuwangi-Surabaya, jelas dia, sementara ini hanya melayani 44 seat. Hal itu karena landasan pacu Bandara Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, masih kurang panjang. “Kita tengah mengupayakan penambahan landasan pacu Bandara Blimbingsari,” cetusnya. Lonjakan penumpang yang tinggi, kata Ruchi, terjadi pada hari Minggu (18/11) ini dan Senin (19/11) besok. Khusus Minggu ini, penerbangan jurusan Banyuwangi-Surabaya, pesawat Merpati terpaksa men-

jual tiket 46 seat. Itu sebenarnya over dua seat. Senin besok, jelas dia, pesawat Merpati akan menjual 48 seat atau over empat seat. “Itu sudah batas maksimal. Kalau berat penumpang ternyata melebihi kapasitas pe sawat, maka penumpang tambahan itu bisa ditolak,” bebernya. Bagaimana dengan Maskapai WingsAir?AliRuchimenyebuttidak beda dengan Maskapai Merpati. Hanya saja, Wings Air sampai saat ini belum melayani penerbangan jurusan Banyuwangi-Surabaya dan sebaliknya seminggu penuh. “Penerbangan Wings Air hanya pada Selasa, Kamis, Jumat, dan Minggu. Kita berharap Wings Air segera melakukan penerbangan setiap hari,” harapnya. Ali Ruchi menyebut, Jumat lalu pesawat Wings Air jurusan Ba nyuwangi-Surabaya dan se baliknya full penumpang. Sebanyak 72 seat yang tersedia terisi penuh. Kondisi itu, sebut dia, tidak beda dengan penerbangan Minggu kemarin. “Jurusan Banyuwangi-Surabaya dan sebaliknya full,” katanya. Ketiban berkah atas Banyuwangi

Festival 2012 juga dialami pengelola hoteldiKabupatenBanyuwangi.Sejumlah hotel di Bumi Blambangan ternyata kewalahan menghadapi pemesanan kamar. “Sejak awal kita sudah koordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar),” kata Ketua 1 Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Banyuwangi, Djoko Subandrio. Saat dilakukan pertemuan, jelas Joko, hotel di Banyuwangi tidak akan mampu melayani para tamu yang diperkirakan berjumlah 5.000 orang. Sampai saat ini, kamar di semua hotel se-Banyuwangi hanya sekitar 3.500 kamar. “Kita adakan kesepakatan-kesepakatan dalam melayani tamu,” jelasnya. Pemesanan kamar hotel terkait Festival Banyuwangi 2012 sudah ada sejak dua pekan lalu. Dua pekan sebelumnya, kamar yang di-booking untuk Gandrung Sewu, Festival Jazz, dan BEC, sudah sebanyak 200 kamar. “Dua minggu lalu kamar yang sudah di-booking 200 kamar, dan itu tiap hari terus bertambah,” terangnya. (abi/c1/bay)

Jujukan Saudagar di Masa Lalu n PERNAH... Sambungan dari Hal 29

“Berdasar survei dan pemetaan yang kami lakukan, kami yakin tempat itulah yang dimaksud di internet tersebut,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Tempat yang dimaksud Firman adalah sebuah pemakaman di Desa Kilensari, tepatnya di sebelah utara jembatan Sibond. Pemakaman itu oleh warga sekitar disebut pemakaman Lojih. “Kita menemukan tembok yang terdiri atas susunan batu bata yang kita yakini itu sisa benteng yang dimaksud,” terangnya. Meski hanya tinggal sisa-sisa, tapi tembok itu masih mencapai 4–5 meter. Itu belum termasuk yang terpendam dalam tanah dan fondasi. Tebal tembok itu 1,5 meter. “Bentuk benteng ini segitiga. Di tiap sudut, ada bekas menara pemantau. Menara ini di ujung utara dan selatan mengikuti DAS (daerah aliran sungai) Sampean,” papar Firman.

Kemungkinan besar menara itu pada zamannya merupakan tempat untuk melakukan pemantauanataupengawasankeadaansekeliling benteng. Di sejumlah tempat kita menemukan kayu yang diduga sebagai tempat menambatkan kapal.Sayang,kayuitusudahbanyakyangdijarah orang tak bertanggung jawab. “Pintu yang paling tengah atau pintu utama berfungsi mengawasi jalan raya Anyer-Panarukan yang dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Daendles,” imbuhnya seraya menunjukkan sebuah lukisan benteng Belanda. Lukisan itu dibuat 15 Agustus 1805. “Artinya, benteng itu sudah ada sebelum itu,” kata Firman. Chnadra, Ketua Fori Abang mengungkapkan, benteng tersebut ada yang mengabarkan sudah pernah diteliti oleh peneliti UGM (Universitas Gajah Mada) pada 2005. Namun, oleh UGM bangunan itu dinilai sebagai bangunan Kadipaten. “Namun, kita sangat keberatan bahkan kita sanggah pendapat tersebut. Sebab,

kantor kadipaten di zaman penjajahan harus memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya memiliki masjid, alun-alun, penjara, dan pasar. Nah, semua itu tak ada di sekitar benteng itu,” jlentrehnya. Salah satu yang membuat Fori Abang yakin bahwa sisa-sisa bangunan itu merupakan benteng adalah adanya parit pertahanan yang mengelilingi seluruh dinding benteng. Tujuannya jelas, parit itu berfungsi menjebak atau memperlama musuh atau pemberontak menjangkau benteng. Chandra menilai sangat wajar jika Pemerintah Hindia Belanda membangun benteng pertahanan di Panarukan. Sebab, tempat tersebut dulu adalah tempat yang sangat strategis dan merupakan tempat jujukan saudagar. Itu dibuktikan dengan di temukannya makam-makam warga Tionghoa di sekitar benteng tersebut. “Yang kita sesalkan kenapa peninggalan sejarah semacam ini disia-siakan,” ujarnya. (c1/bay)

mencari istri lagi. Terinspirasi dari barong asli tersebut, dengan konsep karnaval, peserta BEC-2 akan tampilkan dalam tiga sub tema (Re-1, yakni Barong bernuansa merah, Re-2 Barong bernuansa hijau dan Re-3 Barong bernuansa kuning) tersebut. Meski terbagi atas beberapa sub tema, unsur warna putih, hitam dan emas juga dimasukkan dalam masingmasing sub tema. Sedangkan untuk desainnya, diambil dari satu kesatuan dari barong itu sendiri. Urutan tampilan dalam BEC-2 diawali dengan parade opening defile. Dalam opening defile akan ditampilkan tiga barisan, antara lain barisan pertama tari gandrung kolosal yang menampilkan 100

penari gandrung dari generasi ke generasi (anak-anak, dewasa, tua). Dilanjutkan barisan kedua yakni penampilan JFC performing art beserta marching band. Dan barisan ketiga adalah defile peserta BEC terbaik tahun 2011 sebanyak 50 orang dengan kostum yang sudah dimodifikasi ulang. Masing-masing membawakan tema Gandrung (20 orang), Damarwulan (15 orang), dan Kundaran (15 orang). Berikutnya, adalah defile BEC – 2 yang diawali dengan tampilan barong using asli lengkap dengan para pengiringnya, antara lain jaripah, pitik-pitikan, dan butho si penjaga hutan. Barong asli yang ditampilkan

juga lebih dari satu, barong cilik, barong lancing, dan barong tuwek dan didukung 10 barong lainnya. Munculnya barongbarong tersebut, dilanjutkan dengan barisan inti Re-Barong Using dengan nuansa merah, hijau, dan kuning. Barisan paling akhir adalah barisan closing defile, di mana rombongan kehormatan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Forum Pimpinan Daerah, pejabat dari pemerintah pusat dan provinsi diiringi Jebeng Thulik dalam formasi berbaris (kurang lebih 20 orang) sambil membawa spanduk bertuliskan See You Next BEC-3 2013 dan ditutup dengan barisan marching band. (afi/bay)

Ayam Tarung Simbol Kemenangan n HARIMAU... Sambungan dari Hal 36

Mereka bertarung tanpa henti hingga jangka waktu lama, tapi tak satu pun yang terluka. Masingmasing menggunakan wujud sakti yang mengerikan, seekor harimau besar dan burung garuda. Dua perwujudan ini bertarung dahsyat. Suaranya menggelegar persis halilintar. Meski saling serang, kedua kesatria itu tetap sama kuatnya. Hingga munculah suara aneh dari langit,suara tanpa rupa itu mengingatkan agar menghentikan pertempuran. Keduanya diminta berdamai. Ak hirnya, kedua wujud menyeramkan itu bersatu. Sejak itu, masyarakat using memiliki

wujud barong sebagai simbol kebersamaan. Diyakini, barong bisa mengusir pengaruh jahat, penyakit dan segala bahaya. Hingga kini, tarian barong dan barong sangat disakralkan. Sebelum ditarikan, barong wajib diberi ritual khusus. Jika prosesi itu tidak lalui akan berbahaya bagi penari dan warga sekitar. Barong juga tidak sembarangan ditarikan. Hanya bisa ditarikan pada acara tertentu seperti kegiatan ritual ider bumi atau selamatan desa. Nilai mistis barong tetap dijaga. Mereka yang berhak menari barong adalah orang pilihan alam. Tari Barong biasanya diiringi beberapa gamelan khas, seperti kendang, kecrek, gong dan

ketuk. Sekilas, gamelan barong mirip Kuda Lumping dan Reog Ponorogo. Bedanya, barong tidak menggunakan terompet. Personal barong 12 orang, terdiri atas dua penari barong, dua penari berbentuk ayam. Barong ditarikan dua orang, di kepala dan di bagian ekor. Gending pengiring barong sarat petuah kehidupan. Musiknya rancak seperti orang bertarung sebagai simbol kebersamaan. Ada sekitar 20 jenis gending pengiring Barong. Di antaranya, kembang jeruk, prejengan dan kopiahan. Dalam sekali tarian membutuhkan waktu sekitar dua jam. Tari barong diakhiri tari ayam bertarung, simbol suasana kemenangan. (afi/bay)

Parkir VVIP di Halaman Makodim n JALUR... Sambungan dari Hal 36

Sedangkan yang dari arah utara, ada dua alternatif yang bisa dilalui pengguna jalan. Alternatif pertama, dari simpang empat Sukowidi melewati Jalan Basuki Rahmat menuju perempatan Lateng. Dari simpang empat itu, kendaraan dialihkan menuju Jalan MH Thamrin, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Gajah Mada, Jalan Brawijaya tembus di simpang empat Patung Kuda. Sedangkan alternatif kedua, dari simpang empat Lateng dialihkan menuju Jalan Di Panjaitan, Jalan Sayu Wiwit, Jalan Banterang, Jalan Ikan Cucut, Jalan Tiga Ber-

lian, Jalan Ikan Cakalan menuju simpang empat Pegadaian melewati Jalan Pierre Tendean, Jalan MT Hariyono, Jalan Kepiting dan tembus di simpang empat patung kuda. “Pe ngalihan arus itu untuk menghindari kemacetan lalu lintas,” ujar Kabid Perhubungan Darat Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Banyuwangi, Hendra Lesmana. Selain mengalihkan arus lalu lintas, panitia juga menyiapkan beberapa kantong parkir. Ada lima kantong parkir yang disiapkan bagi pengunjung dan penonton BEC yang berasal dari luar Banyuwangi. Lima kantong parkir itu ada-

lah, terminal Brawijaya, gedung pengujuan kendaraan bermotor di Jalan Adi Sucipto. Untuk menuju kantong parkir ini, pengunjung diarahkan melewati Jalan Agus Salim. Lokasi kantong parkir lainnya, stadion Diponegoro, lapangan sepak bola Uniba PGRI Kertosari, dan halaman Mall Of Sritanjung. Sedangkan lokasi parkir peserta BEC dan tamu undangan disiapkan di Jalan Wahidin Sudiro Husodo, lahan eks Hotel Banyuwangi, dan Jalan Diponegoro. Sedangkan parkir untuk tamu VVIP, konsulat negara sahabat, dan Forpimda di siapkan di Jalan Kartini dan Halaman Makodim 0825 Banyuwangi. (afi/bay)

Tampilkan Fragmen Melawan Belanda n BENAR-BENAR... Sambungan dari Hal 29

Menjelang sore, arus kedatangan warga semakin membesar. Saking padatnya kendaraan yang memasuki kawasan Pantai Boom, mereka yang ingin memasuki kawasan tersebut harus ekstra sabar untuk menjangkau lokasi Parade Gandrung Sewu digelar. Kerja keras penonton untuk mencapai lokasi acara langsung terbayar tuntas saat per helatan akbar yang kali pertama digelar di Banyuwangi itu berlangsung. Decak kagum penonton seketika pecah tatkala parade umbul-umbul memasuki arena pertunjukan. Pu luhan pemuda pembawa umbul-umbul secara serempak ke tengah hamparan pasir yang disulap menjadi “lapangan” pertunjukan. Sejurus kemudian, para pembawa umbul-umbul itu berlari ke sisi utara lapangan. Rupanya, mereka menjemput gandrung lanang atau yang lazim disebut gandrung marsan dan penari seblang yang ditandu sekelompok pria dewasa. Gandrung marsan dan penari seblang itu langsung maju ke tengah arena pertunjukan diiringi para pembawa umbul-umbul. Selanjutnya, gandrung lanang dan penari seblang tersebut bergerak menuju stage di belakang arena pertunjukan. Tiba-tiba, puluhan pria ber-

seragam militer khas penjajah Belanda masuk ke tengah arena. Rupanya, adegan itu menggambarkan awal masuknya Belanda ke Bumi Blambangan tahun 1767. Serdadu penjajah itu masuk tlatah Blambangan melalui Pantai Blimbingsari. Setelah berhasil menancapkan kekuasaan, para penjajah itu sewenang-wenang. Digambarkan, mereka dengan seenaknya menyiksa warga Pribumi. Ti dak hanya kaum laki-laki, para perempuan dan anakanak pun tak luput menjadi kor ban penyiksaan mereka. Nah, saat adegan yang sangat menyayat hati itu berlangsung, tidak sedikit penonton yang tak mampu menahan air mata. Pada perkembangan selan jutnya, tepatnya sekitar ta hun 1800-an, pengaruh penjajah Belanda itu menyebabkan tari seblang yang dikeramatkan warga ber-metamorfosis menjadi tari gandrung. Ironisnya, saat menikmati tari gandrung, para penjajah tersebut menikmati mi numan keras. “Pengaruh kaum penjajah memang sangat menyengsarakan rakyat Blambangan. Tidak melulu penindasan fisik dan materi, kebudayaan lokal pun mereka rusak. Karena kebiasaan ombenombenan (minum minuman keras) itu, para penari gandrung hidup mesakat (sengsara),” ujar narator pertunjukan.

Pergelaran apik tersebut diakhiri dengan tari gandrung masal yang ditampilkan 1.243 pe nari. Mereka terdiri atas kalangan pelajar mulai tingkat SD sampai SMA/sederajat asal seantero Banyuwangi dan para penari gandrung dewasa. “Parade Gandrung Sewu ini digelar dengan mak sud dan tujuan sebagai wa ha na aktualisasi seni untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Banyuwangi,” ujar ketua panitia, Suko Prayitno. Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya menyatakan rasa haru dan bangga atas semangat luar biasa yang ditunjukkan para penari gandrung. Mereka yang be rasal dari desa-desa yang ja raknya puluhan kilometer (km) dari Kota Banyuwangi itu rela bermalam di sekolah atau di rumah kerabatnya yang dekat dengan pusat kota demi memberikan sajian terbaik kepada para penonton. Menurut Bupati Anas, Parade Gandrung Sewu tersebut merupakan rangkaian Banyuwangi Festival yang bertujuan memberikan suguhan bukan hanya ke pada warga Banyuwangi, tapi juga suguhan untuk warga luar Banyuwangi bahkan turis mancanegara. “Kita tunjukkan Banyuwangi adalah kabupaten yang tidak hanya kaya sumber daya alam, tapi juga kaya budaya,” kata Anas disambut riuh tepuk tangan penonton. (sgt/c1/bay)

Bersamaan Libur Akhir Pekan n PENUMPANG... Sambungan dari Hal 29

“Kenaikan hingga 15 persen,” jelas Kepala Bagian (Kabag) Hu mas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops IX Jember, Gatut Setyatmoko, kemarin (17/11). Menurut Gatut, lonjakan penumpang juga dialami KA Sri

Tanjung jurusan Jogjakarta-Banyuwangi dan rangkaian gerbong komersial KA Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi. Dua jenis KA tersebut, sebut dia, kenaikan penumpangnya sekitar 10 persen hingga 15 persen. “Kenaikan 10 persen hingga 15 persen itu sampai beberapa hari ke depan,” bebernya. Adanya lonjakan penumpang

dengan jurusan Banyuwangi itu, jelas dia, sepertinya karena ada kegiatan besar di Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, naiknya jumlah penumpang kereta api itu karena berbarengan dengan libur panjang akhir pekan. “Ba nyuwangi punya gawe, dan itu berpengaruh terhadap lonjakan penumpang kereta,” sebutnya. (abi/c1/bay)


MINGGU l 18 NOVEMBER 2012 l HALAMAN 36

Satu Gendang

Harimau versus Garuda BAGI masyarakat Using, barong adalah sebuah simbol kebersamaan. Ritual apa pun di daerah Banyuwangi hampir tidak pernah lepas dari tarian ini. Kata ‘barong’ berasal dari bahasa using, ‘bareng’ artinya bersama. Barong bermula dari pertarungan dua bangsawan sakti dari Bali dan Blambangan. Mereka, Minak Bedewang, dan Alit Sawung. Tanpa penyebab jelas, keduanya terlibat pertarungan hebat n Baca Harimau...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

ORIGINAL: Beginilah tampilan asli seni barong Banyuwangi. Dalam pawai Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) jilid 2 kali ini, panitia akan menampilkan sepuluh grup barong asli di sepanjang rute karnaval.

Barong 3 Warna

Tahap Pelaksanaan BEC 2

SELEKSI: Jumlah endaftar 300 orang dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Setelah itu pendaftar disaring menjadi 150 orang pilihan.

WORKSHOP: 150 peserta terpilih digembleng selama 17 di Balai Diklat Perikanan di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.

PEMBUATAN KOSTUM: Peserta melakukan presentasi kostum (27/10).

LATIHAN KOREOGRAFI: Latihan koreografi dilakukan sejak masa karantina, hingga geladi bersih di lokasi (17/11).

PENILAIAN: Penilaian kostum berlangsung di Aula Bulog jalan Argopuro (10/11). Sedangkan penilaian parade dilakukan saat pelaksanaan hari carnival.

BANYUWANGI - Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) jilid 2 kali ini mengangkat tema Re- Barong Using. Re- didefinisikan sebagai penataan ulang tanpa mengubah nilai aslinya (rekonstruksi), merumuskan dan meluruskan dari sudut pemahaman diri

(redefinisi), mempertahankan jati diri dengan jalan memperbanyak diri (reproduksi), pengaktualisasian diri kembali (reaktualisasi), dan percepatan penataan, perumusan, pertahanan dan aktualisasi diri (revolusi) n Baca Barong...Hal 35

Pengalihan Arus Lalu Lintas BEC 2012

Wajib Ikut Seleksi hingga Workshop TAHAP pelaksanaan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2012 sudah di mulai sejak bulan Juli lalu. Pada tahap pertama dilakukan penjaringan calon peserta melalui media masa dan sekolah-sekolah serta perguruan tinggi n Baca Wajib...Hal 35

Jembatan Modernitas dan Budaya Tradisional KEGIATAN Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2012 merupakan yang kedua kali di laksanakan Pemerintah Kabupaten Ba nyuwangi. BEC kali pertama digelar ta hun pertama pemerintahan Bupati Abdullah Azwar Anas pada tahun 2011. Jumlah peserta BEC pertama lebih sedikit dibanding BEC kedua n Baca Jembatan...Hal 35

Filosofi Re - Barong (RE) BISA BERMAKNA: n Rekonstruksi

SUB TEMA: Re-1: Barong Merah h Re-2: Barong Hijau Re-3: Barong kuning g

n Redefinisi n Reproduksi n Reaktualisasi n Revolusi

Jalur Utama dalam Kota Dialihkan SEMENTARA itu, untuk kelancaran arus lalu lintas kendaraan selama berlangsungnya Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), arus kendaraan akan dialihkan. Untuk arus lalu lintas dari

arah selatan, mulai simpang empat patung kuda dialihkan menuju Jalan Brawijaya. Dari Jalan Brawijaya, kendaraan bisa langsung menuju Jalan Gajah Mada,

Jalan Hayam Wuruk, Jalan Raden Wi jaya, Jalan Argopuro langsung menuju persimpangan Sukowidi di Jalan Yos Sudarso n Baca Jalur...Hal 35


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.