Radar Banyuwangi 18 November 2012

Page 1

29

18 NOVEMBER TAHUN 2012

GALIH COKRO/RaBa

KOLOSAL: Seribu penari gandrung menari bersama di atas hamparan pasir Pantai Boom, Banyuwangi, sore kemarin. Parade Gandrung Sewu itu juga menampilkan fragmen sejarah Gandrung dan perlawanan terhadap penjajah.

Benar-benar Kota Gandrung BANYUWANGI - Tak salah bila Banyuwangi punya julukan sebagai Kota Gandrung. Lebih dari seribu penari gandrung tampil secara kolosal di atas hamparan pasir Pantai Boom, Banyuwangi, sore kemarin (18/11). Bukan hanya puluhan ribu warga Bumi Blambangan yang menyaksikan Parade Gandrung Sewu di pantai tersebut sore itu. Tidak sedikit pula warga luar Banyuwangi, bahkan wisatawan mancanegara yang sengaja datang ke daerah yang memiliki

Hotel Full, Tiket Pesawat Ludes

tagline Sunrise of Java sore itu. Mereka berpesta bersama menikmati beragam sajian spektakuler yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-241. Sementara itu, puluhan ribu penonton tampak menyemut di pantai dengan hamparan pasir yang landai nan menawan itu. Sejak siang, gelombang kedatangan warga terus mengalir menuju kawasan Pantai Boom ■

SEMENTARA itu, Festival Banyuwangi 2012 yang digelar hari ini (18/11) ternyata membawa berkah bagi jasa transportasi dan perhotelan di Bumi Blambangan. Selama kegiatan Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) pada 17 dan 18 November, pemesanan tiket dan kamar hotel

Baca Benar-benar...Hal 35

naik drastis. Tiket pesawat Merpati Nusantara Airlines (MNA) dan Wings Air yang melayani penerbangan Banyuwangi-Surabaya dan sebaliknya mengalami peningkatan yang tajam sejak Jumat lalu (16/11) ■ Baca Hotel...Hal 35

Mahkota Seblang Dibuat Bocah 12 Tahun TRANSPORTASI

Penumpang KA Naik 15 Persen BANYUWANGI - Lonjakan penumpang berbarengan dengan Festival Banyuwangi 2012 ini juga terlihat pada angkutan kereta api (KA). Sejak Jumat lalu, penumpang KA terutama kelas ekonomi, seperti KA Probowangi jurusan Probolinggo-Banyuwangi, dan KA Pandanwangi jurusan Jember-Banyuwangi, ada kenaikan mencolok ■ Baca Penumpang...Hal 35

ADA APA LAGI

NUR HARIRI/RaBa

RIMBUN: Dusun Karang Kenek, Olean, Situbondo.

Puluhan Tahun Jumlah Warga Tetap 26 KK SITUBONDO - Desa Olean di Situbondo memiliki kampung unik, yakni Dusun Karang Kenek. Selama puluhan tahun, penduduk kampung tersebut hanya 26 kepala keluarga (KK). Warga setempat percaya, jika warga di kampung tersebut bertambah dan lebih dari 26 KK, maka akan ada warga yang meninggal. (rri/c1/bay)

SIGIT HARIYADI/RaBa

TELATEN: Lia (kiri) dan Marlena sibuk membuat omprog di Desa Olehsari kemarin.

SUKSES pergelaran Gandrung Sewu tak lepas dari peran bocah berusia 12 tahun, Sintia Amelia. Gadis tersebut berperan besar membuat omprog (mahkota) yang dipakai penari seblang. Penari seblang tersebut menjadi panjer seribu penari gandrung yang menari di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, sore kemarin (17/11). Ya, setelah satu-satunya pembuat omprog, yakni Asiyah, 72, meninggal dunia. Peran Asiyah dalam merajut daun pisang, daun pinang muda, dan aneka jenis bunga segar menjadi omprog itu digantikan sang cucu,

Amelia. Bocah yang akrab disapa Lia itu memang digadang-gadang menjadi penerus Asiyah sebagai pembuat omprog. Saat wartawan koran ini mendatangi rumahnya di Dusun Krajan, Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, pagi kemarin (17/11), tangan bocah perempuan yang satu itu tampak sangat cekatan mengiris daun pinang dan daun pisang hingga bentuknya menyerupai rambut. Lia juga sangat telaten merangkai bunga-bunga segar. Namun, lantaran omprog yang akan digunakan penari seblang dalam

pergelaran Gandrung Sewu itu adalah yang kali pertama dia bikin tanpa bimbingan sang nenek, waktu yang Lia butuhkan untuk membuat satu omprog dua jam lebih. “Kalau nenek (Asiyah) yang membuat, sebuah omprog selesai dalam waktu tak sampai sejam,” ujar putri pasangan Sunaryo, 37, dan Malena, 36, tersebut. Saat membuat omprog tersebut, Lia dibantu Malena. Namun, peran Lia lebih besar dibanding peran ibunya itu. Lia selalu mengawasi proses pemasangan daun pisang dan daun pinang yang dilakukan ibunya. (sgt/c1/bay)

Terbantu Big Screen BANYUWANGI - Antusiasme warga menyaksikan Banyuwangi Jazz Festival (B-Fest) benar-benar luar biasa. Gesibu Blambangan tempat berlangsungnya pergelaran jazz pertama di Banyuwangi itu dipadati ribuan massa. Tidak k a l a h akal, panitia pun menyiasati dengan memasang layar berukuran raksasa. Big screen tersebut dipasang tepat di depan Gesibu Blambangan. Layar besar itu mengobati rasa penasaran warga terhadap sajian musik oleh para musisi jazz tersebut ■ Baca Terbantu...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

KOLABORASI: Penyanyi gandrung Supinah dan pianis Riza Arshad tampil bareng di Gesibu Blambangan tadi malam.

Melacak Keberadaan Benteng Peninggalan Belanda di Panarukan

Pernah Diteliti UGM, Diklaim Kantor Kadipaten

Penonton jazz festival tertolong big screen

Tak perlu naik Honda Jazz, apalagi pakai setelan jas

Forum Ide Anak Bangsa (Fori Abang) Situbondo berupaya mengungkap benteng peninggalan Belanda di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. Begitu ditemukan, lokasi bersejarah itu ternyata kini sudah berubah fungsi menjadi pemakaman umum.

Hotel full, tiket pesawat ludes

Yang ini mesti ingin festival sepanjang tahun

REPRO: EDY SUPRIYONO /RaBa

EDY SUPRIYONO, Situbondo FIRMAN Herlambang, anggota Fori Abang, begitu leluasa menerangkan tentang benteng Panarukan http://www.radarbanyuwangi.co.id

SKETSA LOKASI: Lukisan benteng Hindia Belanda di Panarukan, Situbondo, pada tahun 1805.

di Desa Kilensari, Panarukan, itu. Udara yang panas tak mengurangi semangatnya bercerita panjang lebar. Dia juga menunjukkan gambar, foto, dan sering mencoret-coret

kertas kosong untuk menjelaskan secara detail bentuk benteng. Menurut Firman, langkah Fori Abang mencari tahu lokasi Benteng Panarukan tersebut bermula saat

membaca literatur di salah satu website di internet. Di website itu disebutkan adanya Benteng Panarukan yang dibangun pemerintah Belanda ■ Baca Pernah...Hal 35

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Radar Banyuwangi 18 November 2012 by Wardhan M. Isnaeni - Issuu