23 september web

Page 1

25

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

SENIN 23 SEPTEMBER TAHUN 2013

Lima Desa Ajukan Hearing

GALIH COKRO/RaBa

PILIHAN PEMBACA: Minhajul Qowim dari Jawa Pos Radar Banyuwangi menyerahkan piala kepada Diniswari Ayu Larasati Jebeng Favorit dan Ayang Putra Pratama sebagai Thulik Favorit.

Sama-sama Tidak Puas Hasil Pilkades

Elsya Jebeng, Richard Thulik BANYUWANGI – Setelah sepekan penuh bersaing ketat, akhirnya Elsya Herwiyanti dan Richard Firman Hadi terpilih sebagai Jebeng dan Thulik Banyuwangi 2013. Keduanya tampil memikat dalam acara malam grand final di pentas terbuka Taman Blambangan Banyuwangi Sabtu malam (21/9). Ribuan penonton asal seantero wilayah Banyuwangi tumplek blek memadati lokasi acara di Taman Blambangan malam itu. Saking membeludaknya penonton, sebagian di antara warga yang datang harus rela menyaksikan pemilihan duta wisata Banyuwangi itu melalui layar raksasa yang disediakan panitia. Lokasi malam puncak Pemilihan Jebeng Thulik Banyuwangi kali ini memang berbeda dibanding acara serupa yang diselenggarakan tahun-tahun sebelumnya. Untuk mengoptimalkan keterlibatan masyarakat, lokasi acara yang biasanya dipusatkan di depan Kantor Pemkab Banyuwangi digeser di Taman Blambangan yang merupakan kebanggaan masyarakat Banyuwangi. Benar saja, selain mereka yang sengaja datang ke lokasi acara untuk mendukung finalis jagoan Hasil Pemilihan Jebeng Thulik 2013 mereka, tidak sedikit pula warga yang Jebeng 2013 : Elsya Herwiyanti menghabiskan maThulik 2013 : Richard Firman Hadi P lam Minggu berWakil I Jebeng : Bellatrix Damayanto P sama keluarganya Wakil I Thulik : Raka Bima Grimaldi turut menyaksikan Wakil II Jebeng : Ayu Widya Wulandari ajang prestisius terWakil II Thulik : Mohamad Rahmad Cahyadi sebut.Acara diawali Jebeng Favorit : Diniswari Ayu Larasati dengan meras fiThulik Favorit : Ayang Putra Pratama nalis n Jebeng Persahabatan: Clara Tristianty Nugraini Thulik Persahabatan: Rifky Setiawan

Baca Elsya... Hal 35

HAJI

Koper Berangkat Lebih Awal BANYUWANGI - Sebanyak 791 calon jamaah haji (CJH) asal Kabupaten Banyuwangi, direncanakan akan berangkat sepuluh hari lagi (3/10). Tapi, koper yang berisi barang bawaannya oleh petugas dari Kementerian Agama (Kemenag) akan dikirim lebih awal. Koper yang dikirim oleh panitia haji Kemenag Wilayah Jawa Timur sudah diterima oleh para CJH. Tas berukuran besar itu diharapkan segera dikirim lagi ke Banyuwangi. “Koper untuk para calon haji, sudah kita bagi melalui KUA (kantor urusan agama) yang ada di tiap kecamatan,” terang kepala seksi urusan haji (Kasi Haji) Kemenag Banyuwangi, H. Mukhlis kemarin. Koper dari panitia haji yang diberikan itu, terang dia, merupakan tas resmi yang akan dibawa oleh para calon haji ke Makkah n

BANYUWANGI - Pemilihan kepala desa (Pilkades) yang digelar di Kabupaten Banyuwangi, baru dilaksanakan secara serentak pada 4 dan 5 September 2013 lalu. Dalam kegiatan ini, ada 95 desa yang menggelar pilkades, karena masa jabatan kepala desa (kades) telah berakhir. Dari 95 desa yang menggelar pilkades, sebanyak 41 desa melaksanakan pada 4 September

2013. Sedang selebihnya, 54 desa menggelar pemungutan suara secara langsung untuk memilih kades pada 5 September 2013. Secara umum, pelaksanaan pilkades masal di Bumi Blambangan tersebut berjalan lancar dan tertib. Sejak pemungutan suara dimulai pukul 07.00 hingga pukul 14.00, hampir seluruh lokasi berlangsung lancar. Termasuk saat penghitungan dan penandatanganan berita acara hasil pemungutan suara oleh para saksi n Baca Lima Desa...Hal 35

Gejolak Pasca-Pilkades n Demo n Demo n Demo n Demo

di Desa Kumendung, Kecamatan Muncar. di Desa Pendarungan, Kecamatan Kabat. di Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat warga Desa Wongsorejo di kantor Pemkab

Pengajuan Hearing Pilkades n Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi n Desa Pendarungan, Kecamatan Kabat n Desa Kumendung, Kecamatan Muncar n Desa Banjar, Kecamatan Licin n Desa Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo GALIH COKRO/RaBa

PEMENANG: Elsya Herwiyanti dan Richard Firman Hadi di ajang pemilihan JebengThulik, pentas terbuka Taman Blambangan Banyuwangi Sabtu malam lalu (21/9).

n Dilantik Sebelum 30 September Baca halaman 26

Bangun Pabrik Bio Ethanol Rp 236 M BANYUWANGI - Investasi senilai Rp 1,5 Triliun untuk membangun PT Industri Gula Glenmore (IGG), ternyata tidak seluruhnya digunakan untuk membangun pabrik gula (PG) modern. Nilai investasi untuk mendirikan PG hanya sekitar 1,124 Triliun. Sedangkan sisanya, sedikitnya Rp 300 miliar dana investasi itu akan digunakan untuk membangun pabrik produk turunan. Beberapa produk turunan yang akan dikembangkan PT IGG adalah bio ethanol, bio fertilizer, pakan ternak, dan adanya ekses power. Manager Pengembangan PT IGG Banyuwangi, Kusnadi mengungkapkan, kebutuhan untuk membangun pabrik bio ethanol

akan menelan investasi senilai Rp 236 miliar. Pabrik pakan ternak menelan investasi sekitar Rp 11 miliar. “Proses perizinan pembangunan pabrik gula PT IGG di daerah dan pusat sudah hampir rampung. Tinggal IMB-nya yang belum, masih dalam proses,” jelas Kusnadi di sela kuliah umum mahasiswa LP3I di Hotel Berlian Abadi Banyuwangi Sabtu (21/9) lalu. Pembangunan PT IGG bertujuan untuk membangun dan mengoperasikan pabrik gula terpadu dengan produk utama gula putih premium. Pekerjaan pembangunan pabrik ini ditargetkan selesai dalam waktu dua tahun. Pada Agustus 2015 mendatang, pabrik gula PT IGG yang dibangun

di atas lahan seluas 102,4 hektare di kawasan Perkebunan Kalirejo milik PTPN XII itu ditargetkan sudah beroperasi. Saat ini, semua direksi PT IGG sedang berkonsentrasi di Jakarta dan Surabaya untuk menuntaskan proses perizinan yang tersisa. Selain itu, direksi sedang memproses dan mempersiapkan pengiriman mesin ke Banyuwangi. Proses pengiriman mesin canggih itu alternatifnya ada dua, pengiriman melalui transportasi laut dan darat. Jika melalui transportasi laut, kata Kusnadi, maka mesin pengolah gula berteknologi canggih diturunkan melalui pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi n Baca Bangun...Hal 35

Baca Koper...Hal 35

GALIH COKRO/RaBa

RANCANGAN: Maket kompleks kawasan Industri Gula Glenmore (IGG) Banyuwangi.

GALIH COKRO/RaBa

MARAK: Aksi demo warga di depan kantor Pemkab pekan lalu.

Marak Demo Dipicu Tiga Penyebab PRAKTISI hukum yang juga mantan ketua DPRD Banyuwangi, H Achmad Wahyudi, menyebut ada tiga sebab adanya aksi protes pilkades ini. Ketiga sebab itu, aturan main (baca peraturan daerah atau perda) yang tidak mantap, peran aparat penegak hukum yang lemah, dan budaya. Menurut Wahyudi, perda yang mengatur tentang pilka-

des dianggap tidak lengkap. Dalam aturan itu, tidak dijelaskan mengenai pelanggaran yang muncul dalam pilkades. “Perda tidak mantap, baik teknis maupun nonteknisnya,” katanya pada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Protes dalam pilkades, jelas Wahyudi, sebenarnya sudah lama terjadi n Baca Marak...Hal 35

Menengok Kehidupan TKI di Hongkong

ADA APA LAGI

Pelajar Transaksi Pil Terlarang KABAT - Satu lagi pelajar terjebak dalam peredaran obat terlarang jenis trihexyphenidil alias trex. Kali ini, pelajar yang harus berurusan dengan polisi karena diduga sering mengonsumsi trex adalah MR, 17, asal Dusun Krajan, Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi. Satuan Reserse dan Narkoba (Satreskoba) Polres Banyuwangi membekuk MR di rumah di Desa Dadapan. Dari tangan tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti (BB) berupa 16 butir pil trex, sebuah ponsel Blackberry Gemini, dan bungkus rokok. “Tersangka dan barang bukti kita bawa ke polres,” terang Kasatreskoba AKP Watiyo kemarin (22/9). Selain MR, polisi juga menangkap Tri Wahyudi, 27, warga Dusun Dadapan Utara, Desa Dadapan, Kecamatan Kabat n Baca Pelajar...Hal 35 http://www.radarbanyuwangi.co.id

Asal Tugas Selesai, Majikan Dukung Aktualisasi Diri Kabar duka kerap kali datang dari para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Ada yang menjadi korban perkosaan, ada pula yang disiksa majikan. Namun kenyataan sebaliknya dijumpai Handoyo Saputro, 37, warga Banyuwangi saat berkunjung ke Hongkong baru-baru ini. SIGIT HARIYADI, Banyuwangi “KEJARLAH ilmu hingga ke negeri China”, nasihat yang mengandung arti agar seseorang tidak lekas menyerah dalam menuntut

DOK. HANDOYO FOR RaBa

BELAJAR: Handoyo berdiskusi dengan para TKI yang bekerja di Hongkong.

ilmu, meskipun harus pergi jauh meninggalkan kampung halaman. Hal ini tampaknya tepat menggambarkan sepak terjang Handoyo

Saputro. Sebagai jawara nasional pengelola lembaga kursus berprestasi, warga Banyuwangi itu baru saja menda-

patkan kesempatan mengunjungi negeri Tiongkok. Bukan sekadar berpelesir, kesempatan emas itu dimanfaatkan Handoyo untuk menggali informasi dan pengetahuan baru yang dapat diterapkan di Indonesia, khususnya Banyuwangi. Lelaki asal Desa Balak, Kecamatan Songgon yang kini tinggal di jalan Hayam Wuruk 55-57, Kelurahan/Kecamatan Giri, itu mengaku baru saja mengunjungi Tiongkok selama sembilan hari. Ada banyak pengetahuan baru yang dia peroleh. Mulai, besarnya peran pemerintah dalam mendukung geliat industri kerajinan, hingga tingginya penghargaan yang diberikan pada hasil kreativitas siswa. Tidak ketinggalan, Handoyo juga mendapati kehidupan para TKI yang bekerja di negara Tirai Bambu tersebut n

Pelajar transaksi pil terlarang Imbangi saja dengan pil anti-malas dan obat giat belajar

Tak puas hasil pilkades, lima desa ajukan hearing Siap menang dan ‘tak’ siap kalah

Baca Asal Tugas...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com/beritaraba@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
23 september web by Wardhan M. Isnaeni - Issuu