2 JUNI
29
TAHUN 2013
Satu Sekolah Gagal 18 Orang Pengumuman Paket B Molor
SITUBONDO - Sebanyak 22 siswa SMP di Kabupaten S i tubondo dinyatakan tidak lulus dalam pengumuman yang dilakukan pagi kemarin (1/6). Yang menarik, dari sejumlah siswa yang gagal unas itu, 18 orang di antaranya berasal dari satu sekolah, yakni SMP 2 Panarukan. Dari 18 siswa tersebut, 16 siswa dari kelas reguler dan dua siswa dari SMP Te r b u k a . “Tidak lulus karena nilai di bawah rata-rata, yakni 4,8,” terang Kadispendik Situbondo, Fathor Rakhman, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Kata Fathor, banyaknya siswa yang tidak lulus di SMPN 2 Panarukan tersebut kemungkinan besar karena para siswa kurang siap dalam menghadapi unas. “Sekolah sudah mengantarkan mereka hingga pin tu gerbang unas,” terang Fathor Rakhman. Kadispendik Fathor mengungkapkan, total peserta unas SMP di Situbondo adalah 6.556 siswa, dan siswa yang tidak lulus 22 siswa. Sehingga, tingkat kelulusan mencapai 99,97 persen n Baca Satu...Hal 35
EDY SUPRIYONO/RaBa
Baca Pengumuman...Hal 35
TETAP KONVOI: Sejumlah siswa SMP merayakan kelulusan dengan menaiki sepeda onthel di Situbondo siang kemarin.
Di Banyuwangi 17 Siswa Tidak Lulus BANYUWANGI - Sebanyak 17 peser ta ujian nasional (unas) SMP di Ba nyuwangi dinyatakan tidak lulus tahun ini. Nilai unas 17 peserta itu tidak mencukupi passing grade standar kelulusan unas. Pada unas tahun ini, siswa SMP kelas
IX yang mengikuti ujian sebanyak 15.324 siswa. Dari jumlah sebanyak itu, 15.307 siswa dinyatakan lulus dan 17 siswa dinyatakan tidak lulus. “Kelulusan unas tingkat SMP mencapai 99,89 persen. Se banyak 17 siswa tidak lulus,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi,
Sulihtiyono, melalui Kasi Pendidikan SMP, Sutikno, kemarin (1/6). Siswa yang tidak lulus itu, kata Sutikno, berasal dari SMP negeri dan swasta. Dibandingkan tahun 2012, siswa SMP yang tidak lulus jauh lebih kecil. Tahun lalu, peserta unas SMP yang
ti dak lulus 23 siswa. Tahun ini yang tidak lulus hanya 17 siswa. Persentase kelulusan tahun ini juga meningkat dibanding kelulusan tahun 2012 lalu. Persentase kelulusan unas SMP tahun 2013 ini mencapai 99,89 persen n Baca Di Banyuwangi...Hal 35
TEGANG: Ratusan warga menghadang traktor PTPN saat eksekusi lahan tebu di Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, kemarin.
LOMBA FOTO
Original Minim Edit BANYUWANGI - Pendaftaran lomba foto “I Love Banyuwangi” masih dibuka hingga 8 Juni 2013 mendatang. Even tersebut terbuka untuk umum. Siapa saja boleh ikut lomba foto “I Love Banyuwangi” yang digelar Jawa Pos Radar Banyuwangi ini. Syarat pendaftaran cukup mudah. Peserta cukup menyerahkan foto yang dilombakan ukuran 4R, dan jangan lupa menempelkan formulir pendaftaran yang tercetak di iklan koran Jawa Pos Radar Banyuwangi setiap hari. Biaya pendaftaran satu foto sebesar Rp. 25.000, tiga foto Rp. 70.000, dan lima foto Rp. 100.000. Foto tersebut wajib diserahkan kepada panitia di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso 89-C Banyuwangi. Atau bisa mendaftar di kantor biro Radar Genteng di Jalan Raya Jember 36, Kecamatan Genteng n Baca Original...Hal 35
ADA APA LAGI
Dikeroyok karena Silau PURWOHARJO - Gara-gara ngedim lampu motor, tiga remaja asal Desa Purwoagung, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, babak belur kena bogem mentah para pemuda yang ti dak dikenal Kamis malam (30/5) lalu. Insiden pengeroyokan itu terjadi saat para korban berboncengan mengendarai Honda Tiger di Jalan Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo. Para korban akhirnya meninggalkan motor warna merah itu di lokasi kejadian. Mereka memilih melarikan diri. Ketiga korban adalah Ahmad Qori Firdaus, 18, Hariyanto, 22, dan Very Eko Hardian, 19. Kejadian itu terjadi saat ketiga remaja itu akan pulang dari Desa/Kecamatan Purwoharjo n Baca Dikeroyok...Hal 35
http://www.radarbanyuwangi.co.id
SEMENTARA itu, pengumuman kelulusan pelajar tingkat SLTP yang dijadwalkan kemarin (1/6) ternyata tidak bisa dilaksanakan secara serentak. Hasil ujian nasional (unas) Kejar Paket B (pendidikan setingkat SMP/ MTs) belum bisa dilaksanakan di Banyuwangi kemarin. Pengumuman kelulusan Kejar Paket B belum diketahui hingga kemarin. “Jadwal pengumuman sama, tapi kayaknya tahun ini (kelulusannya) tidak bareng,” cetus Kepala Bidang (Kabid) Pen didikan Nonformal Informal (PNFI) Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Suhud AR. Menurut Suhud, jadwal unas Kejar Paket B berbarengan dengan unas SMP/MTs. Tetapi, pengumumannya memang tidak bareng. “Saya belum diundang ke Surabaya (Dispendik Provinsi Jawa Timur) terkait kelulusan itu,” katanya. Menurut Suhud, peserta Kejar Paket B di wilayah Kabupaten Banyuwangi di tahun ajaran 2012/2013 ini sekitar 686 siswa. Sampai kini pihaknya belum mengetahui pengumuman kelulusan. “Kita juga sedang menunggu,” ujarnya n
NUR HARIRI/RaBa
10 Besar Terbaik Unas SMP di Banyuwang Banyuwangi Nama Sekolah Nilai Bima Maghfur AR Faris Abdullah Favinas Octa NT Agatha Sherly K Rika Isabella Rindam Praja P Michelle Eliza G Bagus Haryo AC Khanza Salsa BA Finola Trisnisa
SMPN 1 Srono SMP Habibullah SMPN 2 Rogojampi SMPN 1 Banyuwangi SMPN 1 Banyuwangi SMPN 1 Banyuwangi SMP Aletheia SMPN 1 Banyuwangi SMPN 1 Genteng SMPN 1 Purwoharjo
38,55 38,10 38,05 37,90 37,85 37,85 37,80 37,80 37,75 37,75
Renungan bagi 1.416 Penderita BANYUWANGI - Dari waktu ke waktu angka penderita HIV/ AIDS di Banyuwangi se makin bertambah. Bahkan, per Maret 2013 lalu jumlah penderita penyakit mematikan yang disebabkan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh tersebut mencapai 1.416 jiwa. Ironisnya, mayoritas penderita HIV/AIDS di Bumi Blambangan itu justru didominasi kalangan usia produktif. Berkaca pada kenyataan tersebut, lintas elemen yang selama ini concern terhadap pe-
nyebaran HIV/AIDS menggelar malam renungan di kawasan Taman Makan Pahlawan (TMP) Wisma Raga Satria Jumat malam (31/5). Lintas elemen yang terdiri atas LSM Kelompok Kerja Bina Sehat (KKBS), Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), Kelompok Mahasiswa Peduli AIDS (KMPA), dan sejumlah unsur lain, tersebut menggelar “Malam Renungan AIDS Nasional” untuk memperingati Hari AIDS Nasional bertema “Seribu Lilin dan Tanda Kasih Untukmu Banyuwangi” n Baca Renungan...Hal 35
Ratusan Petani Hadang Traktor BANYUPUTIH - Ratusan petani nekat menghadang trak tor milik PTPN Xll di Dusun Sukorejo, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, kemarin (1/6). Mereka berupaya mempertahankan lahan milik negara yang selama ini mereka garap, karena akan diambil alih pihak PTPN XII. Dalam aksi tersebut, tidak hanya para lelaki penggarap yang berhadapan dengan eksekutor, kaum Hawa juga ikut menghadang upaya eksekusi lahan milik negara tersebut. Sementara itu, aparat kepolisian dan Satpol PP terus siaga di lokasi demi meredam situasi agar terkendali.
Begitu traktor datang, para petani yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mantab, Kecamatan Banyuputih, itu tetap menolak pemberhentian pengelolaan tanah negara oleh PTPN XII. Mereka menganggap eksekusi itu cacat hukum dan dilakukan secara sepihak. “Lahan ini dulu tidak bisa ditanami. Kami yang merawat sampai jadi begini. Kalau sudah bagus, mau diambil sembarangan oleh PTPN Xll tanpa musyawarah kepada petani. Kami tahu lahan ini tanah HGU, tapi jangan main bajak sembarangan. Harus ada musyawarah dulu,” kata Sab’adi, salah seorang petani n Baca Ratusan...Hal 35
GALIH COKRO/RaBa
CAHAYA: Aktivis memasang lilin di depan TMP Wisma Raga Satria Banyuwangi Jumat malam kemarin (31/5).
Kisah Penemuan Bayi Berlumuran Darah di Desa Bugeman
Penemunya Berencana Mengasuh Sendiri Azan Isak baru selesai berkumandang, tiba-tiba seorang pria mendengar tangisan bayi. Setelah dilihat, ternyata ada bayi berlumuran darah di dalam kardus di halaman rumah warga di Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Situbondo. NUR HARIRI, Situbondo LELAKI yang menemukan bayi di Dusun Padegan, Desa Bugeman, itu adalah Mawardi, 23. Dia mendapati bayi perempuan itu di pintu gerbang rumahnya. Saat ditemukan, bayi tersebut masih berlumuran darah. Saat dibuang, Mawardi berada di dalam tokonya. Saat itu, dia men-
de ngar motor berhenti di depan rumahnya. Tetapi, beberapa detik kemudian motor itu pergi. Beberapa saat kemudian, Mawardi yang sedang sibuk mengecek barang di toko itu mendadak mendengar suara tangisan bayi. Tangisan itu berasal dari pelataran depan rumah. Lantaran penasaran, dia pun keluar. Nah, dia melihat ada sebuah kardus di pintu gerbang. Begitu di hampiri, Mawardi pun sangat terkejut. Sebab, isi kardus itu adalah bayi mungil yang bobotnya sekitar tiga kilogram. Mawardi pun langsung memanggil istrinya, Lika Megalaswati. “Waktu saya ngecek barang di toko memang ada suara motor berhenti, lalu menghilang. Ke mudian, saya mendengar bayi menangis. Begitu saya keluar, ada kardus dan saya terkejut melihat bayi itu,” jelas Mawardi.
Satu sekolah gagal unas 18 orang No problem, bisa kolektif daftar Kejar Paket B
Polisi amankan lagi 2.500 pil trex Andai pengedarnya disuruh nguntal sendiri, pasti kapok
NUR HARIRI/RaBa
DIGENDONG: Warga melihat bayi di rumah Mawardi Jumat malam lalu (31/5).
Lantaran takut, Mawardi memanggil orang tuanya, Hj. Nuraini, dan langsung melaporkan penemuan
bayi yang hanya dibalut kain tersebut kepada ketua RT setempat n
Baca Penemunya...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com