KAMIS 30 MEI
25
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2013
Massa Babat Tanaman Perhutani Akui hanya Sekali Kejadian
Dipicu Warga Tewas Tertimpa Pohon di Jalan Raya PURWOHARJO - Puluhan warga mengamuk dengan cara menebang pohon Klampis milik Perhutani yang berdiri di tepi jalan Desa Grajagan, Kecamatan Pur woharjo, Banyuwangi, siang kemarin (29/5). Aksi warga tersebut dipicu insiden kecelakaan yang menewaskan Suhargono, 33, warga Dusun Kampung Baru, Desa Grajagan. Suhargono meninggal dunia setelah ter timpa po hon saat mengendarai motor di jalan raya tersebut. Bapak satu anak itu meninggal di lokasi kejadian yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari RPH Gaul, BKPH Karetan, KPH Banyuwangi Selatan. Kecelakaan maut itu sebenarnya terjadi sekitar pukul 18.30 Selasa lalu (28/5). Keterangan yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, pembabatan pohon tersebut merupakan puncak kemarahan warga. Mengingat, selama ini sudah beberapa kali warga tertimpa pohon di jalan. Warga mengaku sudah meminta Perhutani segera menebang pohon di sepanjang jalan tersebut. Tujuannya, mencegah korban lanjutan n
AKSI MASSA
Baca Massa...Hal 35
ALI NURFATONI/RaBa
SEMENTARA itu, penebangan pohon masal tersebut tidak bisa dibendung. Aparat kepolisian yang berada di lokasi tampak berjaga-jaga siang itu. Bahkan, pihak Perhutani juga berada di Jalan Raya Grajagan saat penebangan pohon di tepi jalan itu berlangsung. Atas aksi itu, pihak Perhutani mengaku akan memperhatikan permintaan warga. Karena itu, Perhutani akan berkoordinasi dengan warga mengenai langkah selanjutnya. ‘’Sesuai keinginan masyarakat, nanti akan kita lakukan pengeprasan pohon,” ujar Administrator KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, Ahmad Basuki, kemarin (29/5). Namun, Basuki mengaku tidak pernah menerima surat pengaduan untuk menebang pohon di tepi jalan seperti yang dikatakan warga. Selain itu, selama dia menjabat sebagai Adm Perhutani Banyuwangi Selatan, musibah warga tertimpa pohon di jalan hanya sekali terjadi. ‘’Selama setahun saya jadi adm, hanya sekali ini saja,” katanya. Apakah ada kompensasi terhadap keluarga korban yang tewas tertimpa pohon? Basuki menganggap kejadian itu merupakan musibah yang tidak terduga. ‘’Tapi, nanti kita bicarakan dulu tentang (kompensasi) itu,” terangnya n Baca Akui...Hal 35
EMOSIONAL: Warga menebang pohon Klampis milik Perhutani di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, siang kemarin.
Audit BPK hanya Dapat Lima Temuan BANYUWANGI - Perjuangan Pemkab Banyuwangi memperbaiki pengelolaan keuangan daerah tidak sia-sia. Pada awal menjabat, Bupati Anas langsung menempatkan auditor Ba dan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Auditor BPKP itu “dikontrak” sebagai pejabat eselon III di kantor BPKAD Banyuwangi. Dia ditempatkan sebagai kabid akuntansi di kantor pimpinan Djajat Sudrajat itu. “Opini yang diperoleh Pemkab Banyuwangi itu merupakan hasil maksimal perbaikan akuntabilitas pengelolaan dan peningkatan kualitas laporan keuangan,” jelas Djajat.
Djajat membeberkan, tren temuan BPK dalam pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dalam tiga tahun belakangan terus menurun. Pada tahun 2010, temuan pemeriksaan SPI sebanyak delapan dan temuan kepatuhan 11 dengan opini wajar dengan pengecualian (WDP) n
Penurunan jumlah temuan juga dibarengi tingkat materialitas nilai temuan. Itu berarti kinerja pengelolaan keuangan berdasar hasil pemeriksaan menunjukkan arah yang positif.” DJAJAT SUDRAJAT Kepala BPKAD Banyuwangi
Baca Audit...Hal 35
CATATAN
Syarat Nyaleg Dipermudah Untuk Anggota DPRD yang Pindah Parpol
Oleh BAYU SAKSONO
Pelajaran dari Saumlaki MASALAH prostitusi kembali jadi pembicaraan hangat kalangan pembaca di Bumi Blambangan pekan ini. Yang pertama adalah kucuran dana bantuan untuk para eks pekerja seks komersial (PSK) di Banyuwangi. Secara simbolis, bantuan tersebut diserahkan Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri tak jauh dari lokalisasi Pakem, Kelurahan Kertosari, Banyuwangi, beberapa hari lalu. Ti dak tanggung-tanggung, bantuan yang dikucurkan untuk eks PSK di Banyuwangi totalnya Rp 2 miliar lebih n Baca Pelajaran...Hal 35
ADA APA LAGI
Bersaing Jadi Sopir Angkot Teladan BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi akan mem berikan penghargaan kepada sopir angkutan kota (angkot) teladan. Penghargaan itu akan diberikan kepada sopir yang berlaku tertib dalam berlalu lintas di jalan raya. Sebelum penghargaan itu diberikan, Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) akan mengumpulkan semua sopir angkot. Dalam pertemuan itu, semua sopir akan mendapatkan pengarahan tentang berlalu lintas. “Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran pengemudi angkutan umum,” ungkap Kepala Dishubkominfo Banyuwangi, Agus Nur Suharto, melalui Kasi Lalu Lintas dan angkutan, Andi Sucahyono n Baca Bersaing...Hal 35
GALIH COKRO/RaBa
KRITIS: Petugas memantau perkembangan kesehatan Arina di RSUD Blambangan, Banyuwangi, kemarin.
Tanpa Anus, Perut Terus Membesar BANYUWANGI - Perut bayi perempuan bernama Arina Fadhilah Rahmaniyah ini terus membesar. Itu terjadi lantaran bayi berusia lima hari tersebut terlahir tanpa anus (Atresia Ani). Tidak hanya itu, saluran pencernaan putri ketiga pasangan Ahmad Fauzi, 43, dan Suliha 37, asal Dusun Karangbaru, Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, tersebut juga bermasalah. Yang lebih memprihatinkan, saluran pencernaan bayi tersebut tidak tersambung ke
Baca Syarat...Hal 35
Ketika Mensos Salim Segaf Menginap di Rumah Warga Tamansuruh
Mensos Sarapan, Tuan Rumah Malah Pergi Ngarit Kunjungan kerja Menteri Sosial (Mensos) RI Dr. Salim Segaf Al-Jufri ke Banyuwangi selama dua hari meninggalkan kesan mendalam bagi keluarga Fahri. Karena rumah warga Dusun Wanosari, Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, itu dikunjungi Mensos. AF. ICHSAN RASYID, Glagah KUNJUNGAN Mensos Salim ke rumah Fahri bukan sekadar kunjungan biasa. Sebab, menteri asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menjadikan rumah Fahri sebagai “tempat tinggal” sementara selama berada di Banyuwangi. Menteri sosial dan rombongan tiba
http://www.radarbanyuwangi.co.id
lambung melainkan ke paru-paru. Di bidang medis, kelainan semacam itu dikenal dengan istilah trachea oseofaseal fiste. Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, Arina lahir prematur saat usia kehamilan ibunya baru tujuh bulan. Dia lahir sekitar pukul 00.00 Sabtu (25/5) lalu. Proses kelahiran bayi tersebut dibantu seorang bidan di Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo n Baca Tanpa...Hal 35
KALIPURO - Para anggota DPRD yang pindah partai untuk mencalonkan diri pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014 mendatang bisa sedikit bernapas lega. Sebab, syarat yang harus mereka penuhi untuk nyaleg semakin dipermudah. Sesuai Peraturan Komisi Pe milihan Umum (KPU) Nomor 13 Tahun 2013, para anggota DPRD yang pindah parpol ha nya perlu melampirkan surat pengajuan pemberhentian yang ditandatangani ketua DPRD atau sekretaris dewan. Komisioner KPU Banyuwangi, Suherman mengatakan, merujuk Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2013, seorang anggota DPRD yang pindah parpol un tuk kembali nyaleg dapat dinyatakan memenuhi syarat mes kipun surat keputusan
pemberhentian dari gubernur belum turun. Syaratnya, anggota dewan yang pindah parpol itu harus melampirkan surat keterangan pengajuan pemberhentian yang ditandatangani ketua DPRD atau sekretaris dewan. “Kita tidak menunggu ke putusan pemberhentian dari gubernur,” ujarnya di sela rapat ko ordinasi seluruh divisi KPU Banyuwangi di Hotel Ketapang Indah, Kecamatan Kalipuro, kemarin (29/5). Kabar baiknya lagi, para anggota dewan yang pindah parpol itu masih diberi wak tu untuk me lam pirkan su rat ke terangan pengajuan pemberhentian hingga 1 Agustus. Padahal, finalisasi verifikasi persyaratan administrasi seluruh bakal calon legislatif (bacaleg) sudah dilakukan KPU Banyuwangi kemarin (29/5). Bahkan, pengumuman daftar caleg sementara (DCS) akan dilakukan sejak 13 Juni sampai 17 Juni n
di Bumi Blambangan Senin (27/5) siang, dan baru meninggalkan Kota Gandrung setelah mengikuti serangkaian kegiatan pada hari Selasa (28/5). Kunjungan Salim ke rumah Fahri dilakukan sekitar pukul 17.00 Senin petang. Kunjungan Mensos Salim di Desa Tamansuruh untuk meninjau langsung program bedah rumah Kementerian Sosial. Di Desa tersebut, ada sekitar 30 rumah warga yang mendapat program bedah rumah masing-masing senilai Rp 10 juta. Salah satu rumah yang mendapat program bedah rumah itu milik Fahri. Rumah berukuran 8 meter X 10 meter itu masih terlihat asli, berdinding anyaman bambu, dan berlantai tanah. Walau berdinding gedek bambu dan berlantai tanah, Mensos Salim bermalam di rumah itu. Saat berkunjung ke rumah Fahri, Mensos belum merampungkan
Syarat nyaleg untuk legislator yang pindah parpol dipermudah Politisi kutu loncat bisa meloncatloncat bergembira
Massa membabat tanaman Perhutani Lumayan, sedikit menghemat ongkos tebang ICHSAN RASYID/RaBa
MENGINAP: Mensos Salim dan Bupati Anas di rumah Fahri di DesaTamansuruh.
sejumlah kegiatan. Setiba di rumah Fahri, Mensos Salim tidak langsung beristirahat. Dia masih melanjutkan kegiatan hingga
tengah malam. Mensos baru kembali ke rumah Fahri untuk beristirahat sekitar pukul 00.30 dini hari n Baca Mensos...Hal 35
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com