Radar Banyuwangi 31 Mei 2013

Page 1

JUMAT 31 MEI

33

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Tujuh Penderita DB Masuk RS EDY SUPRIYONO/RaBa

PERAWATAN INTENSIF: Salah satu pasien DB yang dirawat di RS dr. Abdoer Rahem Situbondo kemarin.

SITUBONDO - Tujuh penderita demam berdarah (DB) dirawat di RS dr. Abdoer Rahem Situbondo beberapa hari terakhir. Bahkan, salah satunya harus dirujuk ke luar kota agar mendapatkan perawatan lebih intensif karena komplikasi dengan penyakit lain. Kepala Pusat Informasi dan Pengaduan dr. Abdoer Rahem Situbondo, Iir Nadiroh mengungkapkan, pasien DB tidak hanya didominasi anak-anak. Tidak sedikit pasien yang sudah dewasa. “Pasien atas nama Riko asal Jalan Mawar, Kecamatan Kota, umurnya 25 tahun. Ada juga atas nama Ana Anindia asal Desa Wringinanom, Ke-

camatan Panarukan, umur sebelas t a h u n ,” t e ra ng nya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Menurut dia, rata-rata pasien belum satu minggu masuk rumah sakit. Bahkan, ada yang baru masuk kemarin malam. “Sepanjang tahun, penyakit demam berdarah memang terus mengintai. Walaupun di bulan-bulan tertentu ada kecenderungan naik,” ungkap Iir.

Meski demikian, berdasar data yang ada, perempuan asal Jember itu mengaku bahwa dari tahun ke tahun, angka pasien DB mengalami penurunan. Keadaan tersebut bisa jadi karena dipicu kian sadarnya masyarakat untuk melakukan pencegahan DB dengan 3M (menguras, menutup, dan mengubur barang bekas). Kata dia, sangat penting meminta masyarakat waspada terhadap bahaya DB. Sebab, bukan tidak mungkin tempat-tempat tertentu berpotensi DB, hanya saja masyarakat belum tahu. “Sebab, gejala awalnya kan hampir sama dengan sakit panas dan pilek biasa,” ungkapnya n Baca Tujuh...Hal 43

POLITIK

KPU Proses PAW Suminto BANYUWANGI - Diam-diam DPRD Banyuwangi telah melayangkan surat pergantian an tar waktu (PAW) salah satu anggotanya ke pada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Suminto, anggota dewan asal Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), harus melepas jabatan lantaran kembali mencalonkan diri sebagai wakil rakyat dari parpol lain. Pada pes ta demokrasi lima tahunan yang akan dihelat tahun 2014 mendatang, Suminto akan bertarung memperebutkan kursi DPR RI dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) n Baca KPU...Hal 43

INSIDEN POHON ROBOH

ISTIMEWA

JAGA PASOKAN SEMEN: Keberadaan Packing Plant PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Ketapang ini mampu memacu pertumbuhan ekonomi Banyuwangi.

Pacu Pertumbuhan Ekonomi Packing Plant Semen Indonesia di Banyuwangi

ALI NURFATONI/RaBa

PAKAI CHAINSAW: Dua pekerja sedang memotong pohon yang tumbang di tepi jalan Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, kemarin.

Perhutani Tebangi Pohon Pinggir Jalan PURWOHARJO - Tuntutan warga agar pihak Perhutani segera memotong pohon klampis yang tumbuh di sepanjang jalan Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, tampaknya berhasil. Tujuannya, agar pohon yang berdiri di tepi jalan itu tidak lagi memakan korban lanjutan akibat tertimpa pohon n Baca Perhutani...Hal 43

KALIPURO - Packing plant (peng antongan semen) PT Semen In donesia (Persero) Tbk di Banyuwangi bisa meningkatkan kualitas perekonomian daerah. Selain itu, semen kebutuhan warga Banyuwangi dan sekitarnya bisa

dipasok dari packing plant tersebut. Kepala Seksi Hubungan Internal dan Media Semen Indonesia Faiq Niyazi mengatakan, saat ini perekonomian di kawasan Jatim bagian timur terus menggeliat dan Ba nyuwangi sebagai salah satu pu sat pertumbuhannya. Pe rekonomian yang terus meningkat tersebut membutuhkan pasokan semen yang lancar. Sebab, semen

adalah industri primer penunjang berbagai sektor ekonomi lain, mulai infrastruktur jalan, jembatan, perumahan, pergudangan, hingga beragam fasilitas umum lain. ”Keberadaan packing plant di Banyuwangi menjamin tersedianya pasokan semen di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, termasuk Bali, sehingga harga semen akan stabil n Baca Pacu...Hal 43

DO

N EEN S IA

Kapasitas: 300.000 ton semen per tahun Investasi: Rp 120 miliar Keunggulan: Dilengkapi dermaga khusus dengan kapasitas 10.000 DWT dan satu buah packing machine dengan kapasitas 2.400 bag per jam.

Penjualan Semen Indonesia di Banyuwangi Tahun 2011 : 68.496 ton Tahun 2012 : 87.215 ton Pertumbuhan penjualan semen di Banyuwangi lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang hanya sebesar 14,5 persen pada 2012.

Imbas Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011: 7,02 persen Tahun 2012: 7,18 persen Level pertumbuhan ini berada di atas rata-rata pertumbuhan nasional yang pada 2012 sebesar 6,2 persen.

SE EN

INDONESIA GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Suhargono, Warga Grajagan yang Tewas Tertimpa Pohon Perhutani

Istri Khawatir Hamil, Sudah Tiga Bulan Terlambat Haid Deretan pohon yang tumbuh di pinggir jalan Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, telah menelan korban jiwa. Korbannya adalah Suhargono, warga setempat. Lelaki itu meregang nyawa setelah tertimpa pohon milik Perhutani Selasa kemarin (28/5).

SUASANA duka masih terasa di rumah Suhargono di Dusun Kampung Baru, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, kemarin. Tetangga kanan-kiri masih ada yang me nyatakan belasungkawa atas me ninggalnya Suhargono aki bat

Digerebek, sembunyi di kolong ranjang Untungnya, ”anunya” nggak sampai digigit tikus!

Panitia surfing tekor Rp 500 juta Anggap saja tanam investasi!

ALI NURFATONI, Purwoharjo

http://www.radarbanyuwangi.co.id

SE

IN

Packing Plant di Banyuwangi

ALI NURFATONI/RaBa

KENANGAN: Ida Royani menunjukkan KTP suaminya (kiri). Dari kiri, Ida Royani, Sarni, Oki Agung Nur Hidayat, dan Suwono, di rumah duka kemarin.

tertimpa pohon. Malam ha rinya bacaan tahlil dan doa masih berkumandang di rumah tersebut.

Doa bersama digelar di kediaman orang tua Suhargono, yakni pasangan suami istri (pasutri) Boirin, 75,

dan Sarni, 60. Masyarakat yang ikut berdoa mencapai ratusan orang n Baca Istri...Hal 43

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


34

Jumat 31 Mei 2013

Bupati Abdullah Azwar Anas Melantik Kades Kedungasri, Tegaldlimo

Harus Jemput Bola Beri Layanan Warga TEGALDLIMO - Kepala Desa (Kades) terpilih Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Sunaryo, resmi dilantik Senin (27/5) lalu. Pelantikan dilakukan langsung oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, di pendapa kantor desa setempat. Pelantikan Kades Kendungsari ini tergolong istimewa. Jika kades lainnya, acara pelantikan dilakukan secara bersama-sama, namun Kades Kedungasri dilantik sendiri di kantornya. “Saya sengaja datang ke sini. Karena ingin bertemu dengan warga Desa Kedungasri yang telah sukses

melaksanakan pemilihan kepala desa secara damai dan aman,” ungkap Bupati Anas saat melakukan pelantikan. Pada kesempatan tersebut, Bupati Anas menyampaikan beberapa pesan khusus pada Kades Sunaryo. “Sejak dilantik menjadi kades, Anda bukan lagi hanya kadesnya pendukung saja, namun menjadi kades semua warga Kedungasri,” pesan Bupati Anas. Karena itu, Bupati Anas berpesan kepada kades terpilih untuk memberikan pelayanan dan pengayoman kepada seluruh warga Desa Kedungasri. “Berikan pelayanan terbaik kepada

PEMIMPIN BARU: Bupati Anas (kanan) melantik Kades Kedungasri, Sunaryo, Senin (27/5) lalu.

desa jangan menunggu warga mengambil sendiri ke kantor desa. Namun hendaknya mengalah dengan mengantarnya ke rumah warga. Selain menekankan pelayanan, Bupati Anas juga minta kades terpilih merangkul semua calon kades yang tidak terpilih. Mantan calon kades diminta untuk diajak bersama-sama membangun desa. “Warga yang

tidak mendukung kades terpilih dalam pilkades, jangan ditinggal. Tapi dirangkul untuk membangun desa secara bersamasama,” pinta bupati. Selain itu, Kades Sunaryo juga diminta untuk tidak bosan-bosan belajar untuk percepatan pembangunan desa. Semua kades harus terus belajar untuk percepatan pembangunan desa. (afi/als)

ICHSAN RASYID/RaBa

masyarakat. Pelayanan jangan hanya menunggu di kantor, kades harus turun memberikan layanan dengan mendatangi rumah warga,” pintanya. Tidak hanya kades, Bupati

Anas juga minta perangkat desa lainnya untuk tidak segan-segan datang ke rumah warga untuk memberikan pelayanan. Jika proses e-KTP warga sudah rampung, aparat

Hamili Bocah Dituntut 3 Tahun BANYUWANG I - Anang Wahyudi, 23, asal Dusun Polean, Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari, oleh jaksa penuntut umum (JPU) Gusti Putu Karmawan dituntut tiga tahun penjara kemarin. JPU juga meminta kepada majelis hakim agar terdakwa didenda sebesar Rp 60 juta subsider tiga bulan kurungan. Tuntutan jaksa itu disampaikan kepada majelis hakim yang dipimpin Widarti dengan anggota Bawono Effendi dan I Wayan Gede Rumega dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin. “Mohon pada majelis hakim untuk menghukum terdakwa,” cetus JPU Karmawan.

Dalam tuntutannya, Karmawan menyebut terdakwa telah merayu, mengajak, dan memaksa Saritem (nama samaran), 17, asal Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore untuk berhubungan hingga hamil. “Dari fakta-fakta dalam persidangan, terdakwa telah berhubungan dengan korban,” katanya. Perbuatan terdakwa yang telah mengajak anak yang masih dibawa umur untuk tidur bersama itu, sebut dia, dianggap telah melanggar pasal 81 ayat 2 Undang-undang (UU) No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak (PA). “Kami mohon terdakwa ini diberi hukuman tiga tahun

AGUS BAIHAQI/RaBa

Anang Wahyudi

penjara,” tuntutnya. Selain hukuman itu, jelas dia, jaksa dalam tuntutannya ini juga meminta pada

terdakwa untuk membayar denda sebesar Rp 60 juta, subsider tiga bulan kurungan. “Kami mohon pada majelis hakim, agar terdakwa dihukum seringan-ringannya,” harap penasihat hukum terdakwa Tomi Yudianto yang membacakan pembelaan secara lisan kemarin. Hukuman yang seringanringannya bagi kliennya ini, sebut dia, karena selama persidangan telah berkata jujur dan mengakui semua perbuatannya. Selain itu, kliennya juga berlaku sopan dalam persidangan. “Terdakwa menyesali perbuatannya,” katanya n Baca Hamili...Hal 44

Panitia Lomba Surfing Tekor Rp 500 Juta BANYUWANGI - Kemeriahan lomba surfing bertajuk Red Island Banyuwangi Surfing International Competition 2013 yang digelar selama tiga hari di Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, ternyata meninggalkan masalah. Panitia pelaksana lomba surfing dari Blue Fin, Bali, bersama Pemkab Banyuwangi mengaku rugi besar dalam lomba yang diikuti 18 negara tersebut. “Kita rugi banyak. Kerugiannya sekitar Rp 500 juta,” cetus panitia lomba surfing, Muswandi. Menurut Muswandi, dalam lomba surfing ini semua biaya ditanggung oleh panitia dari Blu Fin. Biaya itu meliputi konsumsi, transportasi, musik, hadiah, kaus, dan honor para juri. “Biaya untuk kegiatan itu, semuanya menghabiskan dana sekitar Rp 500 juta lebih,” imbuh ketua Red Island Community ini. Muswandi menyebut, pada lomba surfing yang sempat dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo itu tidak ada sponsor yang membantu. Semua biaya, jelas dia, ditanggung pribadi oleh Blue Fin selaku pelaksana

lomba. “Ini yang membuat rugi besar,” katanya. Dalam lomba surfing ini, Muswandi sempat mendengar ada sejumlah sponsor yang membantu pembiayaan. Tapi, sebut dia, pihaknya tidak mengerti sama sekali karena tidak pernah berhubungan dengan panitia lomba. “Kami juga heran, sponsor itu dananya ke mana,” sebutnya. Untuk mengurangi kerugian akibat tidak ada sponsor, masih kata dia, panitia sempat menarik tiket bagi warga yang akan melihat lomba surfing ini. Tapi nyatanya, penarikan ini tidak disetujui oleh Pemkab Banyuwangi dan minta untuk dihentikan. “Meski menarik tiket hanya sesaat, kami berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp 60 juta,” ungkapnya. Kepada Jawa Pos Radar B a n y u w a n g i , Mu s w a n d i mengaku sempat memprotes penghentian penarikan tiket tersebut. Apalagi itu dianggap untuk mengurangi kerugian yang dialami oleh panitia. “Sejak penarikan tiket dihentikan, semua kegiatan kita hentikan,” sebutnya. Untungnya, masih kata dia, saat kegiatan dihentikan ini

lomba surfing juga sudah selesai. Sehingga, penghentian acara yang dilakukan tidak sampai mengganggu kegiatan perlombaan. “Untuk lomba surfing berjalan sukses, tapi acaranya yang rusak,” katanya. Sebagai tindak lanjut dari kerugian ini, Muswandi dalam

akhir pekan ini akan bertolak ke Bali bersama panitia lain. Di sana, pelaksanaan lomba surfing akan dievaluasi total. “Evaluasi untuk menentukan langkah-langkah berikutnya, dan agar lomba berikutnya tidak rusak seperti tahun ini,” cetusnya. (abi/c1/aif)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


35

Jumat 31 Mei 2013

Lahan Parkir Direbut, Minggat dari Rumah GENTENG - Diduga lahan parkirnya di depan Pasar Genteng I direbut orang lain, Afin Mahardika, warga Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, tidak pulang ke rumahnya. Lajang 19 tahun yang biasa bekerja sebagai tukang parkir di depan pasar Genteng I itu meninggalkan rumah sejak Minggu (25/5). Saat meninggalkan rumah, anak pasangan suami istri (pasutri) Supriyanto 56, dan Isah 44, itu sempat pamit kepada orang tuanya untuk pergi ke rumah pamannya di Desa Sragi, Kecamatan Songgon. Dia pergi dari Genteng ke Desa Sragi dengan jalan kaki dan hanya berbekal tas kresek hitam berisi pakaian serta botol air kemasan ukuran satu liter. “Alfin itu anaknya pendiam. Dia pergi karena tempatnya

bekerja diambil alih orang sehingga tidak bisa bekerja,“ jelas Isah dengan didampingi Supriyanto kemarin. Anehnya, ketika Supriyanto menanyakan keberadaan anaknya kepada saudara di Songgon, ternyata Alfin tidak pernah ke sana. Bahkan di beberapa rumah rekan serta saudaranya juga tak ada. Karena tak juga ditemukan, Supriyanto akhirnya memilih lapor ke Polsek Genteng terkait kepergian anaknya itu, “Ada yang melihat Alfin pakai jaket warna hijau, celana hitam di stasiun Sempu dua hari lalu, namun saya ke sana tidak ada,” pungkas Supriyanto. Dia berharap, siapa pun yang melihat anaknya tersebut, diharapkan menyuruhnya pulang ke rumah. “Kami sangat merindukan Alfin. Kami berharap dia segera pulang,” harapnya. (azi/c1/aif)

ABDUL AZIZ/RABA

HILANG: Alfin (kaus merah) bersama adik kandungnya saat jadi pengantin setahun lalu.

WTP Berkat IP PNS Minimal 3,5 BANYUWANGI - Keberhasilan Pemkab Banyuwangi meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) penuh atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2012, ternyata justru menyisakan pekerjaan rumah (PR) yang tidak kalah berat bagi jajaran pemerintahan yang dipimpin Bupati Abdullah Azwar Anas tersebut. PR itu adalah bagaimana mempertahankan predikat tertinggi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tersebut. Dikonfirmasi usai mengikuti rapat paripurna di kantor DPRD

Opini WTP itu bukan penghargaan kepada bupati, tapi penghargaan kepada semua rakyat Banyuwangi” Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi

Banyuwangi kemarin (30/5), Bupati Anas mengatakan, sukses Pemkab Banyuwangi meraih opini WTP penuh, adalah bukti bahwa masyarakat Bumi Blambangan kompak dan didukung birokrasi yang solid. “Opini WTP, itu bukan penghargaan kepada bupati, tetapi penghargaan kepada semua rakyat Banyuwangi,” ujarnya. Dikatakan, opini WTP penuh atas LKPD Banyuwangi tahun 2012, adalah prestasi yang berhasil diraih seluruh rakyat Banyuwangi n Baca WTP Berkat...Hal 43

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Dongkrak Inovasi Pejabat Melalui Training ESQ BANYUWANGI – Upaya pemerintah mendongkrak kinerja aparat birokrasi di lingkungan Pemkab Banyuwangi melalui pelatihan kecerdasan emosi spiritual (ESQ) terus berlanjut. Setelah mengikutsertakan pejabat eselon II tahun lalu, kali ini giliran para pejabat eselon III mengikuti program ESQ lanjutan, di Gedung Wanita, Jl. R.A Kartini, kemarin (30/5). Bupati Anas mengatakan, pelatihan ESQ lanjutan ini sebagai salah satu ikhtiar untuk terus membangkitkan semangat kerja pejabat Pemkab Banyuwangi melalui suntikan spiritual. Dengan pelatihan ESQ diharapkan para pejabat dapat me-refresh kembali pikiran dan jiwa sehingga muncul inspirasi baru, energi positif dan inovasi dalam bekerja. “Tubuh tidak hanya butuh olah raga tapi juga olah jiwa. Kami ingin mendorong agar spiritualitas menjadi energi untuk meningkatkan kinerja dan disiplin pegawai,” kata Bupat Anas saat membuka acara. Bupati juga mengatakan untuk mendapatkan pengaruh yang signifikan pelatihan ESQ akan menjadi salah satu pelatihan yang harus dijalankan selain diklat-diklat yang biasa dilalui

mendapatkan pengalaman baru,” ujarnya. Bupati Anas memberikan apresiasi atas pelaksanaan ESQ yang telah diberikan bagi para pejabat Pemkab Banyuwangi. Meskipun tidak berpengaruh secara langsung, pelatiSELAMAT: Bupati Anas bersama Sekkab Slamet han ESQ diangKariyono menyalami para nara sumber dalam acara gap telah menyumbangkan training ESQ, kemarin. dampak positif para pejabat. Ke depan, bupati men- bagi peningkatan kinerja aparatur. gaku ingin memberi kesempatan Salah satunya terlihat atas apa yang yang lebih luas kepada tokoh-tokoh baru saja diraih oleh Banyuwangi di Banyuwangi untuk ikut merasakan dalam laporan keuangan hasil pemerpengalaman spiritual melalui ESQ. iksaan BPK dengan predikat wajar “Agar pelatihan ini bisa memberi efek tanpa pengecualian (WTP) penuh. lebih luas kami ingin agar para kyai, to- “Tahun lalu predikat kita masih wajar koh agama dan tokoh masyarakat ikut dengan pengecualian, tapi tahun ini merasakan nuansa spiritual ESQ dan kita bisa mendapat WTP penuh, ini

adalah hasil kerja keras bersama yang disertai keikhlasan dalam mengabdi sebagaimana yang nilai diajarkan dalam ESQ ini,” ujar Bupati. Bupati Anas mengungkapkan berkat capaian WTP penuh itu, Banyuwangi akan mendapatkan penghargaan dari Menteri Keuangan RI berupa dana insentif daerah. Bupati Anas mengingatkan agar para pejabat terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas kerja agar bisa mempertahankan predikat WTP Penuh pada tahun-tahun berikutnya. “Ke depan tantangan kita lebih berat karena lebih sulit mempertahankan daripada meraihnya untuk pertama kali,” kata Bupati Anas mengingatkan. Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banyuwangi, Sih Wahyudi mengatakan, pelatihan ini merupakan pelatihan ESQ tahap kedua dari empat empat tahap hingga tahun 2015 mendatang. Sebanyak 100 orang pejabat eselon tiga yang terdiri atas Camat, Kepala Kantor, Kepala Badan, Kepala Bidang, Sekretaris Dinas, dan Sekretaris Badan menjadi peserta pada sesi ini. Sebelumnya para pejabat

HUMAS PEMKAB FOR RaBa

PELATIHAN: Para pejabat eselon III saat mengikuti salah satu sesi training ESQ, kemarin. tersebut telah mendapatkan pelatihan ESQ Basic Training bersama dengan pejabat esslon II dan IV pada tahun lalu. “ESQ in house training lanjutan Mission and Character Building ini akan berlangsung selama dua hari mulai hari ini sampai besok, Jumat (31/5),” kata Sih Wahyudi.

Sih menambahkan, selain pejabat esselon III, pejabat Esselon II juga akan melanjutkan training ESQ lanjutan. Mereka akan dikirim ke Menara 165, kantor pusat ESQ di Jakarta. Untuk Kepala Desa dan Sekeretaris Desa pelaksanaan ESQ akan dilakukan pada akhir tahun 2013 ini. (afi/adv/aif)


36

Jumat 31 Mei 2013

Bhinneka Tunggal Ika Punya Kantor Baru BANYUWANGI - Organisasi masyarakat (ormas) Bhinneka Tunggal Ika memiliki kantor baru di Jalan Agus Salim No 118 Mojopanggung, Banyuwangi. Kantor baru itu diresmikan pada 26 Mei lalu. Peresmian yang dihadiri dewan pembina ormas Bhinneka Tunggal Ika Nyai Hj. Muzzayanah S.Sos, M.Si dan ketua umum H.Hatta Rosyadi, SE, itu berlangsung meriah. Sekitar 150 anggota ormas Bhinneka Tunggal Ika Banyuwangi hadir. Mereka terdiri dari pengurus DPD, DPC, dan DPRy se-Banyuwangi. Dewan Pembina Pusat Bhinneka Tunggal Ika Nyai Hj. Muzzayanah S.Sos, M.Si, di sela-sela peresmian kantor baru dan pelantikan pengurus DPD Banyuwangi mengatakan, bahwa Bhinneka Tunggal Ika merupakan ormas yang berusaha meneruskan perjuangan alm. K.H Abdurrachman Wahid atau biasa disapa Gus Dur. Yakni organisasi sosial kemasyarakatan yang mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa, tanpa membedakan suku, agama, dan etnis. “Karena itu, siapa pun boleh menjadi anngota Bhinneka

TOMY SILA/RaBa

JAGA PLURALISME: Peresmian kantor ormas Bhinneka Tunggal Ika ditandai dengan pemotongan tumpeng.

Tunggal Ika,” kata Muzayyanah. Ketua Umum Bhinneka Tunggal Ika H.Hatta Rosyadi, SE, menyampaikan bahwa untuk tingkatan pengurus di tingkat pusat bernama Dewan Pengurus Pusat (DPP), di tingkat kabupaten Dewan Pengurus Daerah (DPD), sedang tingkat kecamatan bernama Dewan Pengurus Cabang (DPC), dan di tingkat desa bernama Dewan Pengurus Rayon (DPRy).

Sementara itu, Ketua DPD Bhinneka Tunggal Ika Banyuwangi, Ust Sugiyono menambahkan, di Banyuwangi sendiri sudah terbentuk 100 persen kepengurusan DPC dan DPRy. “Kami pun siap, mulai dari DPD, DPC dan DPRy untuk menyukseskan Nyai Hj. Muzzayanah S.Sos, M.Si menjadi anggota DPRD tingkat I Jawa Timur pada pemilu 2014,” pungkasnya. (adv/als)

27 Siswa SMAN 1 Cluring Lolos Seleksi SNMPTN CLURING - Ujian nasional (unas) menjadi kabar bahagia bagi Keluarga Besar SMA Negeri 1 Cluring. Betapa tidak, para siswa peserta unas dari sekolah tersebut lulus dengan nilai tertinggi NUN 54.50. Selain meraih nilai 54.50, semua peserta unas SMAN I Cluring juga lulus 100 persen. “Bahkan, tercatat 27 siswa berhasil masuk ke Perguruan Tinggi Negeri melalui seleksi SNMPTN,”kata Drs. H. Syuhada Nor Shodiq, M.Pd.I, Kepala Sekolah SMAN 1 Cluring. Syuhada yang akrab dipanggil Abah itu mengatakan, bahwa untuk tahun depan akan lebih ditingkatkan lagi sistem proses belajar mengajar di sekolahnya. Sehingga bisa lebih berprestasi. Syuhada juga berharap kepada wali murid untuk bekerja sama dalam menyukseskan kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut, demi suksesnya peserta didik, khususnya di SMAN 1 Cluring. ”Yang jelas, selama di sekolah mereka (peserta didik) menjadi tanggung jawab kami sepenuhnya. Sedangkan untuk di luar sekolah, kami

BANYUWANGI

kit. Sebab, apabila penyakit tersebut menyerang guru, akibatnya sangat fatal bagi sekolah, termasuk siswasiswinya. Penyakit apa yang ISTIMEWA dimaksud? Syuhada KOMPAK: Kepala SMAN Cluring Drs. H. Syuhada Nor menjelaskan, peShodiq, M.Pd.I. (tengah), dan jajarannya. nyakit yang dimaksud ada 11 macam. berharap kepada wali murid untuk Yaitu KUSTA (kurang strategi), TBC (tidak bisa mendukung anak-anak tetap banyak cara), KUDIS (kurang disiplin), KURAP (kurang terampil), LESU (lemah belajar,”harap Syuhada. Masih menurut Syuhada, suksesnya sumber), GINJAL (gaji nihil kurang aktif proses belajar dan mengajar bukan ter- dan lambat), MUAL (mutu amat lemah) gantung pada ruang kelas yang cukup , FLU (fulus melulu), TIPUS (tidak punya banyak atau kemampuan manajemen selera), ASAM URAT (asal susun materi kepala sekolah, tapi juga para dewan namun tidak akurat), dan ASMA BATUK guru serta wali murid. Tanpa kerja sama (asal masuk kelas banyak ngantuk). ”Jika penyakit tadi menimpa pada yang baik di antara keluarga besar sekolah tersebut, kata dia, mustahil sekolah seorang guru, maka yang dikhawatirakan meraih prestasi. Karena itu diharap- kan anak didik pun juga tertular. Seperti kan adanya hubungan yang harmonis peribahasa mengatakan, guru kencing antara sekolah dan wali murid. Termasuk berdiri, murid kencing berlari,“ kata para guru harus terbebas dari penya- Syuhada berkelakar. (azi/adv/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI • Daihatsu Xenia ‘10 •

• STNK •

• STNK •

• Lmbg Keuangan/Investasi •

• Tanah + Bangunan •

• Toyota Starlet ‘94 •

Hlg STNK P 2084 YC, an. Ghufron Abd Halim, Kaliagung 10/01 Tegaldlimo

Hlg STNK P 4850 ZJ, an. Hadhie Soetjipto, Jl. Tidar 02/01 Singotrunan.

Jual tanah+bangunan lokasi asih ada air, Desa Wonorejo Bwi, hub. 0818351234.

Djl toyota starlet 94 merah metalik 1300 cc, plt DK, 52 jt, Hub 085646477168.

Hlg STNK P 3111 UF, an. Bajuri, Wringinpitu 03/05 Plampangrejo, Cluring

Tradg forex tnp loss dr 0 mdl 25jt (ea, vps&panduan lgkp), proft bs 10%/mg. Arif 085655926875 / 087757666039.

Hlg STNK P 6814 YJ, an. Jumalik, Dsn. Gunung Remuk 02/04 Ketapang, Bwi.

• Dicari Sengon •

Hlg STNK P 4624 YS, an. Sugiharto, Ling. Sukowidi 04/03 Klatak, Kalipuro, Bwi.

Dcri pohon sengon siap panen, kami siap mmbeli (nebas di kebun) H. 081703130988.

• Warung Morinawa • Dibutuhkan 2 Tenaga Admin, min SMA. 4 Manager Perikanan Pertanian Perdagangan & Industri, min.S1. Kirim ke Kantor Bhinneka Tunggal Ika, Jl. KH. Agus Salim No.118 Banyuwangi.

• STNK • Hlg STNK P 3763 ET, an. Misroto, Kp. Pancor 01/02 Alasmalang, Panarukan Hlg STNK P 2154 ET, an. Sudarsono, Kp. Nangkaan 02/01, Paowan, Panarukan

• PRIMA MOBIL • Ready stock L300, T120SS(new), PU Grdmx, PU Futura, Avanza, Xenia, Rush, Krista, APV, Escudo, Katana, Espass, Futura, STW. Bsa cash/krdt.Hub 0333411655,0811301676.

• Tanah Kebun •

SITUBONDO BANYUWANGI

• Jl. Lingkar Ketapang • Dijual tanah 2500 m2, Jl. Lingkar Utama Ketapang Bwi, hub 082141046676.

BANYUWANGI

Djl tnh kebun SHM 7790 m2 (120m X 70m) a/n sendiri Rp 150.000/m nego. Lok: Bwi kota. 150 m timur Jl Raden Wijaya, selatan Perum Djati Khayangan. Hub: 081239574908/081999093869/ Bpk Edy

• Tanah dan Ruko •

• Promo Daihatsu • Hny dg 18 Jt, miliki All New Xenia Dual Air Bag. Free servis 60.000 KM/3 th. 081 233 432555/081559705555/087 857409555

Dijual: Daihatsu Xenia. Xi.Sporty 1.300 CC Th. 2010, Hitam Metalik, VR, PS, CD, Auto Mirror, pajak Panjang Harga Nego, Bisa Dibantu Kredit. Hub. 081914700510

• Honda CRV ‘05 •

• Toyota Avanza ‘06 •

Dijual Honda CRV tahun 2005, matic, hitam Istimewa, harga 158 juta nego, bisa cash/ kredit, tukar tambah, hubungi 082142194111 / 081335897888.

Dijual Toyota Avanza tahun 2006 vti, silver, tipe G ada TV CD player. Rp 124 juta nego, cash & kredit, tukar tambah, hubungi 082142194111, 081335897888

Hlg STNK P 2339 EV, an. Febriyanti, Kandang Selatan 02/05 Olean

BANYUWANGI • Perum Elit Sutri • Djl rmh mrh/ oper kredit Lt 109, LB 60m di Perum Elit Sutri Bwi, hub 085230634123.

SITUBONDO Dijual Tanah Ruko Luas 495m2, bersertifikat/IMB, Jl. Raya Banyuwangi Kembiritan, Genteng. 081234524940

• Jl. Argopuro • Jual rmh SHM 205m2, 95jt, LKP dkt "mega" & "royal", Jl. Argopuro 7B, Hb 082333008871

Ingin Pasang Iklan? Hubungi: 0333-412224


41

OPINI

Jumat 24 Mei 2013

SUARA PEMBACA

Kecewa Layanan Ramayana Hardys SELAMA berbelanja di Ramayana Hardys Banyuwangi, saya belum pernah cek harga yang tertera di display barang dengan catatan nota. Tapi pada hari Rabu, 29 Mei 2013 saya merasa kurang nyaman dengan pelayanannya. Ternyata beberapa item tidak sama dengan nilai dilayar monitor kasir setelah saya tanyakan perbedaan harganya. Selain berakibat lamanya pelayanan, pengunjung lain akhirnya juga antre di belakang. Anehnya tidak seorangpun petugas yang merasa bersalah, apalagi minta maaf. Yang menjadi pertanyaan saya, apakah kita sebagai pelanggan/ pembeli harus menghafalkan item harga-harga barang tersebut, termasuk yang masuk kategori diskon? Apakah ini sudah menjadi standar baku Ramayana? Bila semua pembeli tidak menghafalkan harga-harga barang, tentu sangat merugikan konsumen. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca. (Nota pembelian tertanggal 29/05/2013 masih tersimpan). Muhammad Yassin Soepardi, BBA, S.Sos Jl. Mawar 18 Banyuwangi

PRAMUWISATA

HPI FOR RaBa

PROFESIONAL: Ketua DPD HPI Jatim Sunarto mengambil janji profesi jajaran pengurus HPI Cabang Banyuwangi.

Pengurus HPI Dilantik BANYUWANGI - Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jawa Timur Sunarto melantik pengurus HPI Cabang Banyuwangi, kemarin pagi (30/5). Pengukuhan pengurus HPI di bawah kepemimpinan Elly Irwan Suryanto, itu disaksikan 40 orang peserta pelatihan pramuwisata 2013 di Restoran dan Hotel Mahkota Plengkung Jalan Yos Sudarso Banyuwangi. Dalam sambutannya, Sunarto berharap agar HPI Cabang Banyuwangi bisa eksis berkiprah di dunia pariwisata Bumi Blambangan. HPI diminta bisa menjadi mitra pemerintah daerah, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dalam pengembangan pariwisata. “HPI harus bisa menjadi tuan rumah yang baik, sehingga profesional dalam melayani wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi,” pesan Sunarto kepada jajaran pengurus HPI yang baru terpilih dalam musyawarah cabang, beberapa bulan lalu. (*/als)

ADA APA LAGI

GUS BAIHAQI/RaBa

Prostitusi Tidak Pernah Dilegalkan SAYA datang dalam pertemuan rutin yang dilakukan FSUB (Forum Silaturahim Umat Beragama) Kecamatan Cluring di pendapa Kecamatan Cluring beberapa waktu lalu. Acara itu juga dihadiri forum pimpinan kecamatan dan para tokoh pemuda. Saya mendengarkan semua paparan para peserta yang fokus pada permasalahan lokalisasi di wilayah Kecamatan Cluring. Konon, lokalisasi di wilayah Kecamatan Cluring itu merupakan lokalisasi terbesar kedua di Kabupaten Banyuwangi, sehingga menyebabkan nama lokalisasi tersebut lebih terkenal daripada nama desanya. Konon pula, lokalisasi tersebut juga memberikan kontribusi terhadap anggaran pendapatan desa. Yang jelas, lokalisasi itu bisa menghidupi warga yang menggantungkan hidupnya pada bisnis haram tersebut, yakni para PSK (pekerja seks komersial) yang oleh salah satu pemapar disebut senok, para germo, dan para centheng. Lokalisasi tersebut telah menyebabkan daerah tersebut ramai dikunjungi orang, terutama para penikmat syahwat haram. Implikasinya, beberapa penduduk dapat menjajakan dagangan kepada para penikmat syahwat haram yang datang. Tentu mereka, baik penikmat maupun penjaja seks, sama-sama membutuhkan keperluan hidup, serta membutuhkan beberapa makanan dan minuman yang tidak dijual secara bebas di luar lokalisasi. Nah, itu dimanfaatkan warga sekitar untuk

KALIPURO - Nasib mengenaskan menimpa I Gusti Putu Sanjaya, 66. Warga Desa Branjangan, Kecamatan Kalematel, Kabupaten Tabanan, Bali, itu ditemukan warga tidak bernyawa di teras rumah kosong kawasan Perumahan PT Kereta Api Indonesia (KAI), Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, kemarin. Kali pertama ditemukan warga, di tubuh Sanjaya yang penuh tato itu banyak luka dan darah. Luka dan darah itu diduga akibat banyaknya semut yang mengerubutinya. “Di tubuh korban banyak semut merah, sehingga ada luka dan darah,” terang Kapolsek Kalipuro AKP Sudarsono. Menurut kapolsek, orang yang kali pertama mengetahui ada orang meninggal adalah Sucipto, ketua rukun tetangga (RT) setempat. Sekitar pukul 07.30, saksi melintas di depan rumah kosong di depan Stasiun KA Banyuwangi Baru di Desa Ketapang. “Korban seperti tidur, tapi sudah siang kok belum bangun,” katanya. Berdasar keterangan ketua RT, jelas dia, korban yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) itu dua hari sebelumnya terlihat sedang sakit. Wajahnya pucat dan kondisi tubuhnya lemah. “Dia jalan menuju rumah kosong. Saat jalan itu, dia seperti orang sakit,” sebut kapolsek menirukan keterangan Sucipto. Sucipto menyebut, dua hari lalu dirinya juga melihat korban tidur di lokasi kejadian. Bahkan, esok harinya, korban masih tidur di teras rumah kosong itu. “Tadi pagi (kemarin pagi) Pak Sucipto melihat korban masih tidur. Karena curiga, lalu korban didekati,” ungkapnya. Setelah didekati, masih kata kapolsek, ternyata warga asal Bali itu sudah meninggal. Di beberapa bagian tubuhnya ada luka kecil dan banyak semut merah. “Kita ke lokasi setelah ada laporan polisi. Sekarang jenazahnya kita bawa ke kamar mayat RSUD Blambangan,” cetusnya. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, kapolsek menyebut bahwa korban bukan orang gila. Berdasar keterangan sejumlah saksi, kakek tersebut sudah berada di sekitar Pelabuhan Ketapang sejak dua tahun lalu. “Korban sering minta-minta, dan tinggalnya pindah-pindah,” jelasnya. (abi/c1/aif)

O l e h

SYAFA’AT * tempat maksiat. Dengan alih profesi, saya yakin para germo dan PSK tidak akan mati, meskipun mereka tidak menjadi mucikari dan PSK lagi. Namun demikian, selama ini saya merasa tidak adanya ketegasan dari pengambil kebijakan (pemerintah) untuk membubarkan atau menutup lokalisasi. Padahal, jika pemerintah tegas, maka akan lebih mudah mengalihkan profesi para germo dan PSK itu ke jalan yang lebih bermartabat. Jika pemerintah tetap bersikap seperti sekarang, yakni hanya memberikan imingiming tertentu kepada para mucikari dan PSK yang mau bertobat, maka pengentasan Banyuwangi menjadi daerah yang bebas dari maksiat sangat sulit dilakukan atau bahkan hanya mimpi. Sebab, profesi sebagai penjaja maksiat akan lebih menggoda daripada profesi lain. Selain itu, yang menyebabkan usul alih fungsi lokalisasi sulit dilakukan adalah karena lahan lokalisasi tersebut merupakan lahan hak milik beberapa warga. Oleh karena itu, menjadikan lokasi tersebut memiliki fungsi lain yang bisa mengundang animo warga tidaklah pekerjaan mudah. Salah satu faktornya, lokasi tersebut jauh dari jalan utama, ditambah lagi tidak ada daya tarik selain para PSK. Jika lokalisasi itu diubah menjadi pasar, siapa yang akan

berbelanja? Jika dijadikan tempat wisata nonmaksiat, siapa yang mau berinvestasi di tempat yang sepi itu? Toh pun dijadikan pekuburan khusus penderita HIV, para keluarga dan pemilik lahan dan warga sekitar tidak mungkin rela. Sebab, orang yang terkena HIV, oleh masyarakat akan dianggap sebagai orang yang berperilaku buruk dan orang yang terkena kutukan. Bahkan, anggota keluarga sang penderita yang tidak berdosa dan tidak berpenyakit pun juga terkena imbas, yakni dijauhi masyarakat. Alih profesi para PSK dapat dilakukan dengan cara memberikan keterampilan kepada mereka pasca penutupan atau pembubaran lokalisasi, bukan saat mereka masih aktif menjadi PSK. Jika pemberian bekal keterampilan dilakukan pasca penutupan atau pembubaran, para bekas PSK itu akan lebih fokus dan lebih bersungguhsungguh menekuni profesi baru yang lebih bermartabat. Begitu juga dengan para germo dan orang-orang yang menggantungkan hidup dari bisnis tersebut, pasti akan lebih fokus pada profesi barunya. Sementara itu, kekhawatiran sosial yang ditimbulkan dari penutupan atau pembubaran lokalisasi adalah para PSK itu justru beroperasi di perkampungan, sehingga perzinaan akan merebak di lingkungan masyarakat. Begitu juga dengan penyebaran penyakit berbahaya menular akibat perzinaan, dengan pembubaran lokalisasi, maka penyakitpenyakit itu akan menular ke masyarakat tanpa ampun. Se-

lain itu, para penderitanya juga sulit dideteksi karena mereka tersebar ke mana-mana. Pencegahan penyebaran HIV dan IMS (infeksi menular seksual) sebaiknya tidak sekadar dilakukan dengan cara mendata jumlah PSK di lokalisasi, mendata tempat tinggal, dan aktivitas pasca pembubaran lokalisasi. Lebih dari itu, laki-laki yang telah menikmati sang PSK juga harus didata. Di lokalisasi seharusnya disediakan semacam resepsionis untuk mendata semua tamu yang berkunjung. Semua tamu harus didata secara lengkap, sehingga kemungkinan penyebaran penyakit menular seksual dapat dideteksi. Waktu tiga bulan yang disepakati dalam rapat FSUB untuk membubarkan lokalisasi sudah merupakan waktu yang cukup longgar bagi para PSK untuk memulai hidup baru tanpa harus menunggu dibubarkan masyarakat dan tanpa harus menunggu aparat pemerintah menutup akses menuju lokalisasi. Meskipun pertemuan FSUB itu tidak melibatkan pihak yang kontra terhadap penutupan atau pembubaran lokalisasi, tapi FSUB yang beranggota berbagai unsur ormas berbagai agama dan aparat pemerintah itu sudah sangat cukup sebagai representasi masyarakat. Apalagi, tidak ada satu agama pun yang membolehkan adanya lokalisasi, dan tidak ada perundang-undangan yang melegalkan prostitusi. *) Anggota FSUB Kecamatan Cluring.

Mewaspadai Sadisme di Sekitar Kita DALAM salah satu hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya hilangnya dunia (dan seisinya) benarbenar lebih ringan bagi Allah ketimbang terbunuhnya seorang muslim (HR At-Tirmidzi)”. Hadis tersebut tentu relevan dengan berita-berita di media yang akhir-akhir ini bermunculan. Kisah suami membunuh dan memutilasi istrinya sendiri, anak membunuh dan mencincang organ tubuh ibunya, ibu meracuni anaknya sampai mati karena anaknya suka berbuat kasar dan sering meminta uang, adalah sesuatu yang sangat miris dan di luar nalar manusia waras. Demikian pula dengan bermunculannya geng motor yang kerap membuat keonaran, bahkan memerkosa dan membunuh. Itu adalah bukti bahwa saat ini nyawa manusia seolah tidak ada harganya. Berdasar catatan kepolisian akhir tahun 2012 lalu, kejahatan di Indonesia berdurasi 91 detik. Artinya, setiap 91 detik terjadi satu tindak kejahatan. Hingga akhirnya dilakukan penghitungan bahwa jumlah kejahatan di Indonesia selama tahun 2012

PENUH TATO: Jenazah Sanjaya disimpan di ruang mayat RSUD Blambangan.

Gelandangan Bertato Tewas di Teras PT KAI

menjual barang-barang yang mereka perlukan itu. Dan itu menyebabkan perekonomian masyarakat sekitar berputar sebagai dampak keberadaan lokalisasi. Namun demikian, keberadaan lokalisasi itu juga menyebabkan beberapa warga sekitar malu. Mereka yang lahir di sekitar sana tidak sedikit yang merasa malu, karena mereka lahir di sekitar lokalisasi yang tentu dianggap masyarakat sebagai lokasi tak bermoral. Apalagi, lokalisasi juga diduga sebagai salah satu sarana penyebaran beberapa penyakit menular, seperti HIV dan AIDS. Sambil mendengarkan pemaparan anggota FSUB itu, terlintas dalam pikiran saya kenapa lokalisasi tersebut harus ditutup secara resmi. Toh, dulu waktu didirikan, sepertinya tidak dimulai dengan musyawarah yang melibatkan para tokoh agama dan semua elemen masyarakat. Jika harus dimusyawarahkan, sepertinya lokalisasi adalah tempat yang istimewa, sehingga harus ditutup secara resmi oleh pejabat. Seharusnya mereka membubarkan diri sendiri dengan alasan malu tanpa harus dibubarkan aparat, tanpa harus ditutup pejabat, dan tanpa harus didemo masyarakat. Alih Fungsi dan Alih Profesi Usul alih fungsi lokalisasi menjadi lokasi non-maksiat yang tetap dapat dijadikan sandaran hidup warga sekitar tampaknya juga menemui banyak kendala. Hal itu disebabkan letak lokalisasi terlalu terpencil. Sehingga, di lokasi itu memang hanya pas sebagai

mencapai 316.500 kasus, baik ringan maupun berat. Kenyataan itu sungguh membuat hati kita miris dan bertanya-tanya, mengapa hal itu bisa terjadi? Menurut penuturan Zulia Ilmawati, seorang psikolog, kondisi perekonomian menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya tindak kejahatan, baik yang berbentuk pemerkosaan maupun pembunuhan yang dilanjutkan dengan mutilasi. Saat ini orang kaya bisa bertambah kaya, dan si miskin seolah dilarang menjadi kaya. Kondisi itulah yang menyebabkan para orang tua dan para anggota keluarga stres, kemudian melampiaskannya dalam bentuk kekerasan. Tingkat stres manusia juga akan semakin tinggi seiring pola hidup materialistis yang sedang ngetren saat ini. Pola hidup materialistis seolah dijadikan tolak ukur keberhasilan dan kesuksesan hidup saat ini. Dampak yang ditimbulkan adalah, ketika kebutuhan materi tidak terpenuhi, maka akan timbul kegelisahan yang berlebihan. Misalnya, ketika seseorang kehilangan jabatan, pangkat, status sosial, harta,

O l e h

HURIYAH AZIZAH * dan cinta, maka orang tersebut akan mudah depresi dan melakukan tindakan di luar batas kemanusiaan. Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati, Elly Risman Musa, mengungkapkan bahwa maraknya kasus pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan, dan kejahatan lain yang dilakukan keluarga terhadap anggota keluarganya adalah akibat kurang gizi jiwa dan spiritual. Gizi jiwa menurut beliau adalah perasaan cinta dan kasih sayang. Orang tua sekarang umumnya salah dalam pengasuhan, sehingga tidak pernah atau mungkin hanya sedikit memperhatikan perasaan anaknya. Yang dimaksud gizi spiritual tidak lain adalah agama. Dia melanjutkan, jangan-jangan para pelaku kejahatan di rumah tangga itu tidak pernah menikmati gizi spiritual. Yang mereka dapatkan hanyalah bentakan, pukulan, dan sejenisnya, sehingga itulah yang membekas dalam benaknya. Memang benar bahwa agama

adalah sebuah jalan hidup bagi seseorang. Ketika pemahaman agama yang dijadikan tolak ukur dalam berperilaku tidak dimiliki, maka apa saja bisa dilakukan sekehendak diri. Paham kebebasan telah menghilangkan ketakwaan individu. Sehingga, yang terjadi berkebalikan dengan yang seharusnya. Orang tua yang seharusnya menjadi pelindung justru menjadi ancaman bagi anak-anaknya. Seorang suami yang semestinya melindungi istrinya, dengan mudah membunuh dengan alasan sepele. Bahkan, anak yang seharusnya menyejukkan pandangan orang tuanya justru berubah menjadi sosok pembunuh berdarah dingin dan pembuat onar. Inilah gambaran sebuah keluarga yang telah rusak tatanan kehidupannya, karena tidak dilandasi nilai-nilai agama, sehingga peran dan fungsi keluarga menjadi lumpuh. Oleh karena itu, sangat penting mengembalikan peran dan fungsi keluarga sebagaimana mestinya dengan menjadikan hubungan suami-istri sebagai hubungan persahabatan, bukan mitra atau relasi bisnis, bukan pula hubungan atasan

dengan bawahan. Kemudian, mendudukkan peran ayah sebagai pemimpin rumah tangga yang berkewajiban menafkahi istri dan anak-anaknya, serta mengembalikan posisi istri sebagai ibu dan pengatur rumah tangga, yang menjalankan perannya untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rumah, seperti mencuci, memasak, membereskan dan merapikan rumah, serta tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pelayanannya terhadap suami dan pemberian kasih sayang kepada anak-anaknya. Didukung pula oleh ketersediaan lapangan kerja yang luas, agar para kepala keluarga dapat bekerja dan memberi nafkah keluarga, serta adanya jaminan kesejahteraan masyarakat yang dapat menurunkan tekanan ekonomi, sebagai salah satu faktor pemicu tindak kekerasan. Bahkan, jauh lebih sempurna solusi permasalahan ini ketika ada kontrol dan ketegasan hukum terhadap setiap tindak kejahatan yang dilakukan masyarakat, agar mereka jera melakukan pelanggaran. *) Penyuluh Agama Islam Kecamatan Srono.

Nasional is Me SERATUS lima tahun yang lampau, tepatnya tanggal 8 Mei 1908, para pelajar di sekolah kedokteran yang bernama School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA), sebut saja Dr. Tjipto Mangunkusumo, dr. Soetomo, dr. Rajiman Widiodinigrat, dan lain-lain di bawah arahan dr. Wahidin Soedirohoesodo, mendeklarasikan organisasi Budi Utomo. Organisasi itu bertujuan memperjuangkan pendidikan dan kebudayaan “Indonesia” di bawah tekanan penjajah Belanda. Meskipun Budi Utomo bukanlah organisasi warga Pribumi yang pertama, tapi Budi Utomo mampu merangsang berdirinya organisasi-organisasi lain, misalnya Indische Partij pada tahun 1911. Indische Partij adalah organisasi politik yang memperjuangkan nasionalisme Indonesia. Kemudian, pada tahun 1915, Budi Utomo berganti nama menjadi Tri Koro Dharmo dan pecah menjadi beberapa organisasi kedaerahan lain, seperti Jong Java (1918), Jong Sumantranen Bond (1917), Studerenden Vereeniging Minahasa (1918), Jong Ambon (1920), Pasundan (1914), Timorsch Verband (1921), Kaum Betawi (1923), dan Perkumpulan Politik Katolik Jawa

(1925). Dengan bersemainya organisasi-organisasi yang berlandasan nasionalisme dan cita-cita kemerdekaan di berbagai belahan bumi pertiwi di tengah kungkungan penjajahan Belanda, maka Budi Utomo dianggap sebagai pelopor gerakan nasionalisme. Empat puluh tahun kemudian, 8 Mei 1948, momentum berdirinya Budi Utomo pada tanggal yang sama (8 Mei) ditetapkan Presiden Soekarno sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Penetapan Hari Kebangkitan Nasional bukanlah tanpa alasan. Pada periode 1945-1949, Indonesia yang baru saja memproklamasikan kemerdekaan harus menghadapi peperangan kembali melawan Belanda. Pada tahun 1948, posisi Indonesia semakin terjepit, maka untuk meningkatkan rasa nasionalisme para pejuang, Presiden Soekarno memompa semangat nasionalisme para pejuang dengan mengenang dan memperingati Hari Kebangkitan Nasional.

Imperialisme Baru Saat ini kondisi bangsa Indonesia memang lebih baik daripada berpuluh-puluh tahun lalu. Namun, bentuk imperialisme kembali ke negara Indonesia dengan wajah yang berbeda. Bentuk penjajahan

O l e h

AYUNG NOTONEGORO * tidak lagi berbentuk invasi militer seperti yang dilakukan Portugis, Inggris, Belanda, dan Jepang, ratusan tahun lalu. Namun, kini berbentuk penjajahan ekonomi, budaya, dan politik, yang berbentuk abstrak. Sulit mendeteksinya tapi dampak yang ditimbulkan tak kalah mengerikan dibanding penjajahan fisik. Pengaruh modal asing di Indonesia telah menggurita. Salah satunya dalam sektor perbankan nasional yang cukup signifikan. Investor asing memegang hampir tiga perempat saham perbankan yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Lebih dari itu, enam dari 10 bank dengan aset terbesar yang menguasai 62,87 persen industri perbankan nasional berada di bawah kendali modal asing. Hal itu menjadikan perekonomian Indonesia tidak lagi merdeka. Banyak pengaruh asing pula yang mengontrol kebijakan ekonomi Indonesia. Kebijakan-kebijakan tersebut tidak menguntungkan rakyat Indonesia, justru menyengsarakan. Contoh konkret adalah pembentukan BP Migas

pada tahun 2001 untuk memonitor kebijakan Indonesia dalam bidang minyak dan gas. Kemudian, pada tahun 2013 ini BP Migas dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi karena dinilai merugikan bangsa Indonesia. Dalam bidang budaya, Indonesia juga mengalami gempuran bertubi-tubi. Budaya ketimuran yang menjunjung tinggi gotong-royong dan sopan santun tergerus oleh budaya Barat yang kapitalis, liberalis, dan hedonis. Maraknya fenomena seks bebas merupakan indikator pergeseran budaya Barat ke bangsa Indonesia. Contohnya, kasus pemerkosaan siswi SMP oleh lima ABG yang di antaranya masih duduk di bangku sekolah dasar beberapa waktu lalu.

Nasionalisme Upaya meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa adalah dengan meningkatkan rasa kecintaan terhadap bangsa. Nasional is Me adalah “Aku orang yang nasionalis”. Banyak potensi yang dimiliki bangsa Indonesia dibanding bangsabangsa lain. Bangsa Indonesia mempunyai sumber daya alam yang melimpah. Indonesia memiliki kebudayaan yang luhur dan sejarah yang mencengangkan. Ban-

yak bangsa yang iri dengan keragaman budaya Indonesia. Banyak bangsa yang mau mengklaim beragam budaya tersebut. Masih lekat di ingatan kita, Malaysia berupaya mengklaim budaya Indonesia, seperti batik, reog, dan lagu daerah. Indonesia juga tidak kalah dalam bidang sumber daya manusia. Siapa bilang rakyat Indonesia bodoh dan tak mampu bersaing dengan bangsa lain. Banyak prestasi yang diukir orang-orang Indonesia di kancah internasional. Di bidang sains, Indonesia berhasil menggondol absolute winner mengalahkan peserta dari 20 negara pada Asian Physics Olympiad/APhO (Olimpiade Fisika-Asia) ke-14 di Bogor pada 5-12 Mei 2013. Hal-hal positif tersebut kiranya dapat meningkatkan rasa kecintaan terhadap bangsa Indonesia. Kecintaan itu akan menumbuhkan benih-benih nasionalisme. Masyarakat Banyuwangi harus bisa menjadikan Hari Kebangkitan Nasional sebagai momentum meningkatkan rasa nasionalisme dalam rangka menghadapi era imperialisme “tanpa senjata”. Sebab, mencintai tanah air merupakan bagian dari iman. *) Aktivis IPNU Banyuwangi.


42

Jumat 31 Mei 2013

Persaingan ‘ICE’ Semakin Sengit Final Digelar Minggu di Taman Blambangan

DIJAGOKAN: Daffa lebih diunggulkan untuk memenangi tunggal pemula putra. YUSROH ABDILLAH/RaBa

Daffa Lebih Diunggulkan Putaran Final Tunggal Pemula Putra SITUBONDO – Laga lanjutan turnamen bulu tangkis yang digelar di Aula KPRI Raung Situbondo semakin seru kemarin (30/5). Sejumlah pebulu tangkis yang diunggulkan di babak ketiga ini mampu lolos ke babak final yang akan digelar sore ini (31/5). Di partai tunggal pemula putra, terdapat empat atlet yang dijagokan. Mereka adalah Nofal Daffa, Rizal, dan Iqbal, ketiga dari PB Mutiara Tangkas Situbondo, serta Gilang Renaldi dari SMPN 1 Situbondo. Pada laga kemarin, Nofal Daffa berhasil menundukkan Fendi Prayogo dari PB Thunder Club dua set langsung, 21-3, dan 21-9. Pada laga sebelumnya, Daffa terlebih dahulu menundukkan Dani dari PB Cosmik dua set langsung, 21-5, dan 21-4. Selanjutnya Daffa akan bertemu Rizal di perempat final.

Sedangkan perjalanan Rizal di partai tunggal pemula putra juga semulus langkah Nofal Daffa, rekan satu klubnya. Pada pertandingan sebelumnya, Rizal berhasil menundukkan Danu yang masih dari PB Mutiara Tangkas dua set langsung, 21-5, 21-4. Sementara pada pertandingan kemarin, Rizal juga berhasil menundukkan Adil dengan mudah. Sementara, unggulan lainnya, Gilang Renaldi, pada pertandingan kemarin berhasil menundukkan rekan satu klubnya, Basit, dari PB Mutiara Tangkas. Hingga ber-

BANYUWANGI - Heboh. Itulah suasana kompetisi Ion Challenge Experience (ICE) Pocari Sweat 2013 yang digelar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Banyuwangi kemarin (30/5). Even yang digelar sejak Senin (27/5) di beberapa sekolah itu sungguh menjadi hari yang menyenangkan bagi kalangan pelajar. Beberapa komentar positif dari para siswa pun bermunculan. “Even Pocari Sweat benarbenar memuaskan. Meski games, namun sangat mendidik. Kami diajari kekompakan dan ketangkasan. Ini yang sangat luar biasa,” jelas salah seorang siswa MAN Banyuwangi. Head Of Area Promotion Pocari Sweat, Andik Mursid menjelaskan, even ini memang dikhususkan untuk kalangan pelajar di Banyuwangi. Tahun ini ada lima sekolah yang mengikuti even ini. Yaitu SMAN 1 Glagah, SMAN 1 Kota Banyuwangi, SMAN 1 Giri, MAN, dan SMKN 1 Banyuwangi. Pertandingan dibagi menjadi class competition, school competition, dan school exhibition edukasi. Acara disampaikan dalam bentuk games. Sehingga lebih me-

narik dan lebih diingat. Pesertanya adalah siswa kelas 1 hingga 3. Selain games, tiap kelas juga wajib mendengungkan yel-yel guna mendukung rekan-rekannya. “Kami menyediakan juara 1,2 dan 3 pada pertandingan antar kelas di masingmasing SMA. Nantinya, para juara ini akan diikutkan kembali dalam pertandingan antar sekolah (school competition) yang akan digelar Minggu (2/6) nanti di Taman Blambangan,” kata Andik. Andik menjelaskan, tujuan even ICE Pocari Sweat ini adalah untuk mengedukasi kepada masyarakat luas, khususnya para pelajar. Pasalnya, setiap harinya manusia bisa kehilangan kurang lebih 2500ml cairan dalam tubuhnya. Cairan tersebut keluar dalam bentuk keringat, urin, feses, dan juga uap air pada saat bernapas. Bila cairan yang keluar tersebut lebih banyak daripada cairan yang masuk, maka tubuh akan mengalami dehidrasi. Untuk mencegahnya, disarankan minum minuman yang tepat sebagai pengganti cairan tubuh tadi. Sebab ion-ion yang terkandung dalam cairan tubuh kita ini sangat berguna dalam proses metabolisme tubuh manusia. “Dan, minuman pengganti cairan tubuh tadi adalah Pocari Sweat,” jelasnya. (adv/als)

JATUH BANGUN: Pada partai tunggal dewasa putra, Arya Seta kewalahan menghadapi Erik.

ita ini ditulis, masih belum diketahui hasil pertandingan perempat final yang kemungkinan akan mempertemukan Gilang dan Iqbal. Dari keempat pemain unggulan tersebut, prestasi

Daffa memang lebih menonjol dan lebih diunggulkan untuk keluar sebagai juara. Namun, baik Gilang Renaldi, Rizal, dan Iqbal, adalah lawan yang tidak bisa dianggap enteng. (adv/als)

ISTIMEWA

EDUKATIF: Siswa MAN Banyuwangi mengikuti game dalam kompetisi Ion Challenge Experience (ICE) Pocari Sweat 2013 kemarin.

FOTO-FOTO: TOMY SILA/RaBa

SIAP MELAYANI: Pelayanan transportasi Ramayana Duta Wisata mengandalkan kepuasan pelanggan.

BARU: Lebih eksklusif dengan taxi jenis sedan.

Ramayana Travel Hadirkan Taxi Mewah ROGOJAMPI - Bisnis transportasi berbasis nilai kemanusiaan dan SDM (sumber daya manusia) sangat berperan penting dalam bisnis transportasi yang dikelola Ramayana Duta Wisata (RDW). Baik di frontliner maupun back office. Hal ini merupakan pilar utama untuk menghasilkan service excellent: product excellent, process excellent, dan people excellent integrity. SDM selalu menarik untuk dibicarakan. Karena SDM merupakan salah satu kunci yang dapat menuai sukses suatu perusahaan. Maka, tak heran sebagian besar aktivitas ditujukan untuk pengemudi, pramuwisata, da staff frontman. Mulai proses dari recruitment, pelatihan, system reward dan punishment. “Dengan berbekal kejujuran, kerja keras, ketekunan, sehingga kami dapat membangun PT. Ramayana Duta Wisata mulai dari nol,” ujar pimpinan PT. RDW, Lie Sony Sundoyo. Sony menambahkan, PT. RDW saat ini menghadapi tantangan agar terus bisa melampaui harapan pelanggan yang selalu berubah dan meningkat. Pihaknya juga berusaha menyeimbangkan layanan prima yang telah ada. Sony menjelaskan, bahwa PT. RDW bukan hanya memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi. Pihaknya juga memberikan layanan lebih jasa transportasi terpadu yang berkualitas. Sony menegaskan, jaringan bisnis DRW tidak hanya melayani travel antar jemput Banyuwangi-Surabaya (PP), dan Banyuwangi - Malang (PP), tetapi juga mengembangkan menjadi biro perjalanan wisata

lebih personalize (ANDAL). Dengan fasilitas AC, Argometer Printer, entertainment TV+DVD, kami ingin memanjakan pelanggan selama dalam perjalanan. Harga pasti PAS atau gratis (tanpa struk) adalah jaminan kami selama menggunakan Taxi Ramayana. Dengan print argometer, penumpang dapat mengetahui tarif yang dibayarkan sesuai dengan kilometer yang ditempuh. Tanpa print, kami beri gratis,” imbuh Sony. Paket wisata di Jawa Timur, khususnya di Banyuwangi, seperti Kawah Ijen, Plengkung, Taman Nasional Baluran dan

RAMAH: SDM yang dimiliki RDW berperan penting dalam kemajuan bisnis transportasi.

dengan layanan transportasi terpadu darat, laut, dan udara. Kami memiliki sertifikasi ASITA ABACUS untuk mendukung kinerja kami,” kata Sony. Kehadiran TAXI Ramayana MPV (Multi Purpose Vehicle) melengkapi deretan armada RDW untuk lebih memanjakan tamu/pelanggan yang menggunakan jasa Taxi executive premium. Armada

baru Daihatsu Luxio, APV Arena dengan 7 seater, bagasi luas, dan ruang nyaman member nilai tambah untuk masyarakat yang bertujuan untuk bisnis, rekreasi di Kabupaten Banyuwangi dengan harga terjangkau, layanan prima, dan fasilitas mewah. “Selain itu, kami berkomitmen memberikan layanan aman, nyaman, mudah, dan

NYAMAN: Ekstra lega dengan taxi MPV.

Alas Purwo, Sukamade, Taman Nasional Meru Betiri, akan dilayani RDW dengan harga hemat, lengkap dengan penjualan voucher hotel seluruh Indonesia dan tiket pesawat. Semuanya dijamin paling murah untuk segala jurusan. Dalam rangka launching taxi baru, dapatkan voucher hemat sampai Rp 50.000 untuk segala produk dan jasa. Untuk pemesanan taxi, hubungi 0333-7770791/8951388, travel 033363640/630201, tiket pesawat 0333634871/421760 exl 122, dan layanan pelanggan 081249008778. (*/als)


BERITA UTAMA

Jumat 31 Mei 2013

43

HALAMAN SAMBUNGAN

Kapasitas Produksi 300.000 Ton per Tahun n PACU... Sambungan dari Hal 33

Jika tak ada jaminan pasokan, maka akan terjadi kelangkaan yang bisa membuat harga semen tidak terkontrol. Tentu itu mengganggu perekonomian daerah,” papar Faiq kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi di kantornya Jl. Raya Situbondo, Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin. Lebih jauh Faiq menjelaskan,

penjualan Semen Indonesia dengan merek Semen Gresik khusus di Banyuwangi terus me ningkat. Pada 2011, penju alan Semen Gresik di Banyuwangi sebesar 68.496 ton. Kemudian, pada 2012 melejit 27,33 persen menjadi 87.215 ton. Pertumbuhan penjualan semen di Banyuwangi pada tahun 2012 lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang hanya 14,5 persen. Tingginya penjualan semen di Banyuwangi tidak ter-

lepas dari pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang terus meningkat. Pada 2011, ekonomi Banyuwangi tumbuh 7,02 persen, lalu pada 2012 terkerek ke level 7,18 persen. Persentase pertumbuhan itu berada di atas rata-rata per tumbuhan nasional yang pada 2012 sebesar 6,2 persen. ”Melalui packing plant, Semen Indonesia ingin berkontribusi me ningkatkan pertumbuhan eko nomi dan kesejahteraan ma syarakat

Banyuwangi,” tegas Faiq. Packing plant semen Indonesia di Banyuwangi memiliki kapasitas 300.000 ton semen per tahun dengan investasi Rp 120 miliar. Packing plant ini dilengkapi dermaga khusus dengan kapasitas 10.000 DWT, dan satu buah packing machine dengan kapasitas 2.400 bag per jam. Faiq menuturkan, packing plant mempunyai dampak yang cukup besar bagi daerah, misalnya dalam hal menyerap tenaga

Waspadai Jika Demam Tinggi n TUJUH... Sambungan dari Hal 33

Karena itu, dia berharap warga waspada jika menjumpai gejalagejala penyakit DB, misalnya panas tinggi yang sampai lebih dari 38 derajat Celcius. Badan pegal-pegal atau nyeri otot, sakit kepala, menggigil, buang-buang

air be sar, atau muntah, juga harus diwaspadai.“Kemudian, muncul bintik-bintik merah,” terangnya. Gejala tersebut, kata dia, bisa tidak muncul jika demam yang dialami baru sebentar. Di hari ketiga, demam akan turun dan penderita mungkin merasa sudah sembuh. Namun, setelah itu

demam akan datang kembali. “Di masa-masa seperti ini masyarakat sebaiknya berhati-hati,” imbuh dia. Sementara itu, Kasi Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan, Heryawan mengungkapkan, kasus DB justru sering terjadi di daerah perkotaan, misalnya di Kecamatan Situbondo, Panji, Panarukan, dan Kendit.

“Namun, hampir semua kecamatan mengalami penurunan kasus. Pada tahun 2010, misalnya, ada 646 kasus DB. Nah, pada 2011 ada 164 kasus, dan pada 2012 ada 149 kasus. Demikian juga angka kematian akibat DB. Pada 2010 enam orang, dan 2012 tiga orang,” paparnya. (pri/c1/als)

Lima Anggota DPRD Pindah Parpol n KPU... Sambungan dari Hal 33

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) PAW KPU Banyuwangi, Irfan Hidayat mengatakan, pihaknya menerima surat dari DPRD terkait pengunduran diri Suminto Selasa lalu (28/5). Rencananya, lembaga penyelenggara pemilihan umum (pemilu) tersebut akan melakukan klarifikasi untuk mengetahui benar-tidaknya pengunduran diri Suminto hari ini (31/5). “Hasil klarifikasi tersebut akan kami buatkan berita acara untuk dijadikan dasar bahwa yang bersangkutan benar-benar mengundurkan diri dari Partai Hanura,” ujarnya kemarin (30/5). Dikatakan, berdasar UndangUndang (UU), KPU memiliki waktu lima hari untuk memproses berkas yang diajukan DPRD. Dalam jangka waktu itu, KPU Banyuwangi memerintahkan calon pengganti Suminto melengkapi berkas-berkas yang diperlukan, di antaranya surat ke terangan kesehatan, surat ke terangan bebas narkoba (SKBN) dari kepolisian, dan surat keterangan tidak pernah terlibat tindak pidana dari Pengadilan Negeri (PN). Pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2009 lalu, Suminto terpilih sebagai wa kil rakyat melalui Daerah Pemi-

GALIH COKRO/RaBa

DALAM PROSES: Irfan Hidayat menunjukkan surat yang diterima dari DPRD terkait pengunduran diri Suminto.

lihan (Dapil) Banyuwangi III. Dapil tersebut meliputi wilayah Kecamatan Tegaldlimo, Muncar, Srono, dan Cluring. Itu artinya, calon anggota legislatif (caleg) yang berhak menggantikan posisi Suminto di kursi DPRD Banyuwangi adalah caleg Partai Hanura yang memperoleh suara terbanyak tepat di bawah perolehan suara Suminto di Dapil Banyuwangi III tersebut. Menurut Irfan, caleg Partai Hanura di Dapil Banyuwangi III yang memperoleh suara ter banyak setelah Suminto ada lah Sujarwo. “Kami memerintahkan Saudara Sujarwo

yang merupakan calon pengganti Saudara Suminto melengkapi beberapa berkas yang di butuhkan, misalnya surat keterangan kesehatan, SKBN, dan surat keterangan tidak pernah terlibat tindak pidana dari pengadilan,” paparnya. Disinggung mengenai anggota DPRD Banyuwangi lain yang juga pindah parpol untuk kembali bertarung dalam Pileg 2014, Irfan mengaku belum me nerima berkas PAW dari DPRD Banyuwangi. Yang pasti, menurut Irfan, berdasar UU, pro ses PAW anggota dewan hanya boleh dilakukan paling

lambat enam bulan sebelum masa bakti DPRD di suatu periode berakhir. “Sampai saat ini (kemarin), kami belum menerima pengajuan PAW anggota DPRD yang lain,” pungkasnya. Sekadar tahu, anggota DPRD Banyuwangi yang nyaleg dengan cara pindah parpol berjumlah enam orang. Selain Suminto yang pindah dari Partai Hanura ke Partai Gerindra, ada lima anggota dewan lain yang pindah parpol. Mereka adalah Eko Susilo, M. Ridwan, Turmudzi, Nasiroh, dan Masruroh. Eko “melompat” dari Partai Republika Nusantara (RepublikaN) ke Partai Gerindra karena Partai RepublikaN tidak menjadi kontestan dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Sementara itu, Ridwan pindah dari Gerindra menuju Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sementara itu, Turmudzi, Nasiroh, dan Masruroh, ramairamai meninggalkan gerbong Par tai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU). Sama seperti Eko, tiga legislator asal PKNU itu terpaksa nyaleg dari parpol lain lantaran partai tersebut tidak lolos sebagai peserta Pemilu 2014. Turmudzi kini berlabuh ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasiroh ke Partai Pe r s at u a n Pe m b a n g u na n (PPP), dan Masruroh ke Partai Gerindra. (sgt/c1/aif)

Membahayakan Pengguna Jalan n PERHUTANI... Sambungan dari Hal 33

Kemarin pihak Perhutani mulai menebang pohon menyusul desakan warga tersebut. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sejumlah pekerja tam pak menebang pohon menggunakan mesin chainsaw. Aksi pekerja itu di bawah pengawasan pihak Perhutani. Seorang mandor tampak bera da di tempat penebangan se lama proses penebangan berlangsung. Selain menggunakan mesin, para pekerja juga menggunakan kapak untuk memotong pohon. Aktivitas penebangan pohon itu membuat kendaraan yang melintas terpaksa berhenti sambil menunggu pohon yang tumbang dipindah.

Celakanya, para pekerja itu bisa membawa pulang batangan pohon tersebut. Bahkan, pohon itu rencananya bakal dijual. ‘’Saya mulai pagi tadi. Ini nanti dijual,’’ cetus salah satu warga sambil mengangkat batang kayu ke atas motornya kemarin. Menurut dia, kayu itu tidak di jual secara batangan, melainkan dihitung dalam jumlah besar. Dia menyebut, kayu itu ditumpuk dulu lalu dijual. Sayang, dia tidak menyebut berapa harganya. ‘’Nanti dihitung dulu,” katanya. Seorang mandor, Afandi, menolak saat diminta tanggapan terkait penebangan pohon kemarin. Sebab, yang bisa dimintai keterangan hanya atasannya. ‘’Nanti saya takut salah,” imbuhnya Menurutnya, penebangan pohon itu sesuai ancaman warga

dan sesuai pernyataan Adm KPH Banyuwangi Selatan, Ahmad Basuki, se ha ri sebelumnya. ‘’Tidak semua ditebang, cuma yang berbahaya,” katanya. Wahyu, warga Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan G enteng, mengisahkan bahwa dirinya pernah mengalami nasib apes saat melintas di jalan tersebut. Beruntung, pohon yang tumbang itu bisa dihindari. ‘’Untung saya nggak kena,’’ katanya. Saat itu, dia bersama istri dan anak-anaknya menuju pantai Wahana Wisata Grajagan. ‘’Saat itu awal tahun baru. Sangat cocok sekali kalau pohon yang ada di tepi jalan itu dipotong karena berbahaya,” usulnya. Diberitakan sebelumnya, puluhan warga mengamuk dengan cara menebang pohon klampis

milik Perhutani yang berdiri di tepi jalan Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Selasa siang kemarin (29/5). Aksi warga tersebut dipicu kecelakaan yang menewaskan Suhargono, 33, warga Dusun Kampung Baru, Desa Grajagan. Suhargono meninggal dunia setelah tertimpa pohon saat mengendarai motor di jalan raya tersebut. Bapak satu anak itu meninggal di lokasi kejadian yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari RPH Gaul, BKPH Ka retan, KPH Banyuwangi Selatan. Kecelakaan maut itu sebenarnya terjadi sekitar pukul 18.30. Pembabatan pohon tersebut merupakan puncak kemarahan warga. Sebab, selama ini sudah beberapa kali warga tertimpa pohon di jalan. (ton/c1/aif)

Asper Perhutani Sudah Minta Maaf n ISTRI... Sambungan dari Hal 33

Keluarga Suhargono pun memasang terpal di depan rumah untuk menampung luberan jamaah. Sebelum peristiwa memilukan itu terjadi, sikap yang ditunjukkan Suhargono kepada keluarga dianggap tidak seperti biasa. Meski begitu, semua anggota keluarga tidak me nyangka jika kebiasaan itu ternyata tanda-tanda Suhargono bakal pergi selama-lamanya. Misalnya, sikap Suhargono kepada istrinya, Ida Royani, 29. Beberapa hari terakhir, almarhum lebih perhatian kepada istri yang dikaruniai satu anak bernama Oki Agung Nur Hidayat, 7, itu. ‘’Suami saya lebih sayang sama saya selama sepuluh hari terakhir,” ungkap Ida Royani. Rasa sayang itu ditunjukkan dengan berbagai sikap, antara lain lebih sering me ngajak pergi bersama anak untuk jalan-jalan keluar rumah. ‘’Kalau pas dapat bayaran, suami saya ngajak membeli

makan di luar,” kenangnya. Suaminya juga meminta agar dirinya menjaga dan merawat anaknya dengan baik. Pesan itu diungkapkan dalam beberapa kesempatan. ‘’Pesan suami saya harus jaga anak-anak agar tumbuh besar,” ucap Ida dengan mata berkaca-kaca. Suaminya terbiasa pulang sore. Sebab, dia bekerja di sebuah mebel di Dusun Curah Jati. Saat itu cuaca memang hujan, sehingga sang suami terpaksa menunda pulang. ‘’Tapi, ternyata kena musibah saat pulang malam,” terangnya. Kini, Ida merasa waswas sepeninggal sang suami. Sebab, dia merasa tengah mengandung lantaran beberapa bulan ini sudah tidak haid. ‘’Saya telat tiga bulan. Saya mau periksa ke dokter,’’ katanya. Sikap berbeda juga ditunjukkan kepada Sarni, ibu kandung Suhargono. Kepada ibu tiga anak itu, almarhum lebih banyak diam. Padahal, selama ini sikap tersebut nyaris tidak pernah dia lakukan. ‘’Tapi, sikap anak saya itu sama sekali tidak saya anggap sebagai isyarat,” ujarnya.

Putra bungsunya itu memang dikenal pekerja keras. Sehari-hari, putranya itu bekerja sebagai tukang di sebuah mebel. ‘’Saya sangat merasa kehilangan,’’ tuturnya sambil mengusap wajahnya yang tampak sayu. Terkait Perhutani, dia menyampaikan bahwa pihak Perhutani sudah menyampaikan permohonan maaf secara langsung pasca kejadian. ‘’Pak Asper datang ke rumah ini menyampaikan maaf atas peristiwa yang menimpa anak saya,” kenangnya. Dia sangat sepakat jika pohon yang membahayakan di sepanjang jalan tersebut dipotong. Menurut dia, itu sebagai upaya agar tidak sampai menimbulkan korban lagi. ‘’Semoga ini yang terakhir, karena sudah banyak yang menjadi korban, termasuk anak saya,” tandasnya. Sarni juga membeberkan bahwa suaminya juga termasuk mantan petugas Perhutani. Namun, sudah lama sang suami pensiun, yakni sejak 1996. ‘’Suami saya sekarang nggak bisa melihat. Dia buta selama dua tahun ini,” pungkasnya. (c1/aif)

kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menjadi stimulus bagi pembangunan infrastruktur di Banyuwangi. Terkait penyerapan tenaga kerja. 95 persen tenaga kerja di-packing plant adalah masyarakat Banyuwangi. Packing plant yang diresmikan awal 2012 tersebut juga dikerjakan dengan swakelola yang memberi porsi 90 persen bagi pengusaha lokal untuk terlibat dalam pembangunannya. ”Kontribusi lain adalah dalam hal pembayaran pajak dan retribusi untuk daerah,” kata Faiq.

Keberadaan packing plant juga mendukung program pembangunan infrastruktur yang kini digalakkan Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi setiap tahun melakukan pem bangunan dan perbaikan jalan sepanjang 300 kilometer. Selain itu, pasokan semen yang stabil mampu mendukung rencana pembangunan kawasan industri terpadu di Banyuwangi yang akan menjadi sentra industri baru di kawasan timur Pulau Jawa. Artinya, jelas bahwa keberadaan packing plant memberi dampak ekonomi yang signi-

fikan, mulai penyerapan tenaga kerja, pembayaran pajak dan retribusi daerah, hingga mul tiplier effect lain, seperti kenaikan permintaan barang dan jasa, mulai kuliner, wisata, properti, sampai perhotelan. ”Tujuan akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tandas Faiq. Secara berkala, Semen Indonesia juga akan melakukan ke giatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan sponsorship untuk masyarakat sekitar packing plant dan event-event di Banyuwangi. (c1/aif)

Terdakwa Selalu Berkelit n HAMILI... Sambungan dari Hal 34

Sekadar mengetahui, perbuatan terdakwa yang meniduri Saritem terjadi pada 12 Oktober 2012 lalu. Awalnya, terdakwa dan korban yang sudah mengenal ini berjalan-jalan. Selanjutnya, mereka datang ke rumah salah satu saudara terdakwa yang ada

di Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore. Saat berada di Desa Tulungrejo ini, korban diajak masuk ke kamar untuk diajak kencan. Awalnya, korban yang masih berstatus pelajar SMA ini menolak melayani nafsu bejat terdakwa. Tapi karena terus di desak dan dijanjikan akan di nikahi bila hamil, korban

akhirnya pasrah. Janji terdakwa ini palsu, setelah kejadian itu terdakwa ketagihan dan dua kali minta jatah. Karena perbuatan haram itu, korban akhirnya hamil dan minta pertanggungjawaban pada terdakwa. Tapi apes, terdakwa selalu berkelit dan tidak mau menepati janjinya. (abi/ c1/aif)

Penghargaan Besar Warga Banyuwangi n WTP BERKAT... Sambungan dari Hal 35

Sebab, sejak lebih dari 20 tahun yang lalu, Banyuwangi ti dak pernah mendapatkan pre dikat tertinggi dari BPK tersebut. “Ini adalah penghargaan besar kepada masyarakat Banyuwangi. Sebab, predikat (WTP penuh), ini diharapkan oleh seluruh Pemkab se-Indonesia,” kata dia. Lebih jauh bupati menurutkan, predikat WTP penuh, itu juga tak lepas dari langkah pem kab yang menentukan standar tinggi saat melakukan rekrutmen PNS beberapa waktu yang lalu. Kala itu, standar yang ditetapkan Pemkab Banyuwangi bagi peserta tes PNS,

khususnya sarjana Akuntansi adalah Indeks Prestasi (IP) mi nimal 3,5. “Hasilnya bisa kita lihat saat ini. opini WTP penuh, ini adalah hasil kolaborasi senior, inspector wilayah, bendahara keuangan, dan dibantu PNS muda yang punya kemampuan luar biasa di bidangnya,” pungkas Anas. Seperti diberitakan sebelumnya, setelah 20 tahun la ma nya, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Banyuwangi meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) penuh. Opini WTP penuh tersebut merupakan predikat tertinggi dari BPK RI. Opini tertinggi yang diberikan BPK itu merupakan yang pertama kali dalam sejarah 20 tahun pe nyajian LPKD

Pemkab Banyuwangi. Selama ini, Pemkab Banyuwangi belum berhasil menyajikan laporan terbaik se suai standar yang ditetapkan BPK. Selama bertahun-tahun, opini yang diberikan BPK terhadap hasil pemeriksaan LKPD wajar dengan pengecualian (WDP). Bahkan, pada era kepe mimpinan Bupati Ratna Ani Lestari, BPK sempat memberikan opini disclaimer pada hasil audit LKPD Banyuwangi. BPK memiliki beberapa tingkatan dalam menilai hasil pemeriksaan LKPD, antara lain tidak memberikan pendapat (TMP) atau disclaimer, wajar dengan pengecualian (WDP), dan penilaian terbaik, yakni wajar tanpa pengecualian (WTP). (sgt/c1/aif)

Sempat Dikira Suara Kucing n DIGEREBEK... Sambungan dari Hal 44

Melihat dengan mata kepala sendiri, Budiono kemudian melaporkan hal itu kepada kedua orang tua Omyati. Mereka bertiga lantas menggerebek rumah Omyati yang posisinya per sis bersebelahan dengan rumah orang tuanya sendiri. Saat digerebek itulah, Usik ditemukan sedang bersembunyi di kolong tempat tidur. Begitu tertangkap basah, pihak keluarga memilih melaporkan kejadian tersebut kepada ke polisi. Itu dilakukan lantaran keluarga Omyati kesal dengan perilaku Usik yang dianggap mengganggu hubungan Omyati dan Budiono yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan. Saat di ruang penyidikan Mapolsek Mangaran, Usik mengaku jika dirinya memang masuk ke kamar Omyati. Hanya

saja, dirinya membantah telah me lakukan hubungan layak suami istri. “Saya baru masuk dan hanya mau ngobrol sudah digerebek,” jelas Usik kepada wartawan. Sementara itu, Omyati membantah telah memiliki hubungan khusus dengan Usik. Dia berdalih, Usik masuk ke kamarnya secara tiba-tiba dan tanpa diketahui olehnya. Wanita itu bahkan mengira jika suara yang terdengar dari balik pintunya justru suara kucing. Lantaran Usik sudah berada di kamar tidur, Omyati mengaku tidak bisa berbuat banyak bahkan tidak bisa mengusirnya. Dengan alasan ta kut keluarganya malu dan diketahui orang lain. “Saya pikir tikus, dan tak tahunya Usik itu sudah di dalam rumah. Ya saya tidak bisa berbuat banyak, karena khawatir diketahui tetangga,” terangnya.

Kendati keduanya digerebek di dalam kamar yang sama, namun polisi mengaku tidak bisa memproses keduanya. Lantaran unsur pidana yang akan dijeratkan kepada mereka berdua tidak terpenuhi, polisi akhirnya hanya memberi sanksi dengan selembar surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut. “Setelah itu mereka kami pulangkan,” kata Kapolsek Mangaran, AKP Muhammad Imron, ketika dikonfirmasi wartawan. Atas sanksi yang hanya mengisi surat pernyataan tersebut, keluarga mengaku kecewa dengan keputusan itu. Pasalnya, Usik dianggap terlalu sering berulah di lingkungan tempatnya bekerja. “Tau seperti itu (tidak disanksi pidana) tadi kita pukuli beramai-ramaim Mas. Soalnya dia sering mengganggu perempuan di desa kami,” terang salah satu kerabat Omyati. (rri/c1/als)

Pembahasan Raperda Bantuan Hukum Berlanjut BANYUWANGI - Proses pembahasan dua rancangan peraturan daerah (raperda) yang dinilai sama-sama urgent untuk segera disahkan menjadi peraturan daerah (perda) terus dilakukan kalangan legislatif dan eksekutif. Setelah Senin lalu (27/5) bupati memaparkan pen jelasan atas diajukannya dua raperda tersebut, kemarin (30/5) giliran masing-masing fraksi di DPRD menyampaikan pandangan umum (PU)-nya. Dua raperda tersebut terdiri atas raperda tentang bantuan hukum masyarakat miskin dan raperda tentang pedoman penyerahan prasarana dan utilitas perumahan dan permukiman. Secara umum, tujuh fraksi di DPRD Banyuwangi, yakni Fraksi Golkar Hanura (F-GH), Fraksi Partai Demokrat (FPD), Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Per juangan (F-PDIP), Fraksi Par tai Kebangkitan Bangsa (F-PKB), Fraksi Partai Kebang kitan Nasional Ulama (F-PKNU), Fraksi Partai Gerindra (F-Gerindra), dan Fraksi Per satuan Republik Amanat

Nasional (F-Peran), sependapat dengan eksekutif mengenai dua raperda tersebut. Hanya saja, kalangan legislatif memberi beberapa catatan terkait pelaksanaannya jika raperda itu sudah diundangkan kelak. Seperti disampaikan juru bicara (jubir) F-GH, M Gozali. Dikatakan, menyangkut perda bantuan hukum untuk masyarakat miskin, pihaknya mengingatkan apabila masyarakat miskin yang memerlukan bantuan hukum itu berbenturan ke inginan dengan pemkab, maka pemkab tetap harus memberikan jaminan dan kepastian hukum kepada masyarakat miskin tersebut. Itu sesuai prinsip keterbukaan, jangan ada anggapan bahwa pemerintah daerah malah mempersulit akses masyarakat miskin mendapatkan persamaan ke dudukan di muka hukum. Terkait raperda tentang pedoman penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas perumahan dan permukiman, F-GH mengingatkan bahwa meskipun pihak lembaga atau perorangan

telah menyerahkan kepada pemerintah daerah, tidak serta merta pihak pemerintah daerah bisa dengan mudah mengubah dan mengganti fungsi dan stat us prasarana, sarana, dan utilitas tersebut. Berbeda dengan F-GH, F-PD meminta eksekutif bersabar menunggu sejumlah peraturan di atas perda tersebut terbit. Sebab, berdasar Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 2011 tentang bantuan hukum, mengimplementasikan UU tersebut diperlukan tiga peraturan derivasi (turunan). Tiga peraturan turunan yang tersebut, antara lain peraturan menteri yang mengatur tata cara verifikasi dan akreditasi terhadap lembaga bantuan hukum atau organisasi kemasyarakatan sebagai pemberi bantuan hukum; peraturan pemerintah yang mengatur ketentuan syarat dan tata cara pemberian bantuan hukum; dan peraturan pemerintah yang mengatur tata cara penyaluran dana bantuan hukum. Namun, kenyataannya sampai saat ini belum terbit.(sgt/c1/aif)


44

Jumat 31 Mei 2013

5 PSK Positif HIV/AIDS Terjaring Razia, Semuanya dari Luar Situbondo SITUBONDO - Lima dari 12 pekerja seks komersial (PSK) yang terjaring razia Satpol PP pekan lalu ternyata positif mengidap HIV/AIDS. Hal itu disampaikan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Situbondo Abu Bakar Abdi kemarin (30/5). Sebelumnya, 12 PSK tersebut sempat ditipiring dan diberi sanksi. Oleh PN Situbondo,

ke-12 PSK itu didenda Rp 600 ribu. Menurut Abu Bakar, berdasar hasil rapid test, lima PSK itu positif HIV/AIDS. Meski tak menyebutkan identitasnya, kelima PSK yang terjaring di sejumlah tempat pelacuran itu berasal dari luar Situbondo. Ditambahkan, pihaknya telah mengambil langkah konkret terkait kelima PSK tersebut. KPA juga telah melakukan konseling untuk pendampingan pengobatan terhadap lima PSK itu. “Sebagian PSK bersedia mengikuti pengobatan lanju-

DOK.RaBa

Rahmad

tan. Sebagian lagi menyatakan tidak bersedia,” kata Abu Bakar. Sementara itu, Ketua Koor-

dinator Ketertiban Kabupaten (Kopeltibkab), Rahmad SH, M. Hum mengatakan, saat ini penanganan PSK memang dilakukan lintas SKPD. Selain melibatkan KPA dan Dinas Kesehatan, Kopeltibkab juga menggandeng LSM dan MUI Situbondo. “Terkait penanggulangan, banyak pihak yang dilibatkan,” kata Rahmad. Menurut Rahmad, setiap PSK yang terjaring razia selalu dites darah oleh KPA dan Dinas Kesehatan. Mereka juga mendapat bimbingan spiritual keagamaan oleh MUI Situbondo. (rri/c1/als)

Pinjami Uang, Rp 10 Juta Melayang

NUR HARIRI/RaBa

DIPERIKSA: Usik Suanto di Polsek Mapolsek Mangaran kemarin (30/5).

Digerebek, Sembunyi di Kolong Ranjang MANGARAN - Gara-gara nekat menyelingkuhi wanita yang sudah bertunangan, Usik Suanto, 41, warga Dusun Bayatrejo, Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, harus menanggung malu lantaran aksinya kepergok orang tua sang pacar Rabu malam (29/5). Usik tidak bisa berkutik saat orang tua sang pacar bersama tunangannya memergoki dirinya sedang bersembunyi di bawah tempat tidur sang pacar. Tidak terima atas kejadian itu, keluarga korban membawa Usik ke Polsek Mangaran. Data yang berhasil dikumpulkan, Usik berpacaran dengan Omyati, 23, warga Dusun Ka-

rang Gedang, Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Situbondo. Yang menjadi masalah, Omyati sudah menjadi tunangan orang lain. Hubungan mereka terbongkar setelah penggerebekan tersebut. “Kalau seperti ini pagar makan tanaman namanya, Mas. Saya sudah tiga bulan bertunangan dengan dia. Yang saya gak habis pikir, Usik itu teman saya. Bahkan satu kecamatan dengan saya. Kami datang ke Situbondo samasama merantau, Mas,” ujar Budiono, warga Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, tunangan Omyati. Budiono menceritakan, dir-

inya memang sudah sejak lama menaruh curiga jika Usik akan mengganggu tunangannya. Puncaknya, Selasa lalu (28/5), Budiono merasa curiga atas kedatangan Usik yang ke berapa kalinya tanpa ditemani keluarganya. Menurut Budiono, setiap kali datang ke Situbondo, Usik selalu bersama keluarganya. Dari kecurigaan itulah, Budiono terus memantau gerakgerik pria yang juga juragan melon ini. Hingga puncaknya, pada Rabu malam (29/5) Budiono sengaja membuntuti Usik dan memperoleh fakta jika temannya itu masuk ke dalam kamar tunangannya n Baca Digerebek...Hal 43

Sebut Situbondo Kaya Minyak

NUR HARIRI/RaBa

CALON Gubernur (Cagub) Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menghadiri Harlah Muslimat NU ke-67 di Alun-alun Kota Situbondo kemarin (30/5). Di acara yang dirangkai dengan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW itu, Khofifah meminta doa restu warga Kota Santri. “Jawa Timur ini kaya. Di Situbondo ini banyak minyak, di Banyuwangi dan Jember banyak emas. Tetapi, warga kita sampai hari ini masih saja datang ke rentenir untuk utang. Saya kira ada yang tidak tepat, maka saya maju sebagai calon gubernur untuk memperbaiki semua ini,” ujar Khofifah di hadapan ribuan Muslimat NU. (rri/c1/als)

ASEMBAGUS - Maksud hati ingin menolong orang yang sedang membutuhkan. Namun, justru harus kehilangan uang jutaan rupiah. Nasib apes itu dialami Muhammad Mabrur, Warga Desa/Kecamatan Asembagus, Situbondo. Mabrur harus rela uangnya sebesar Rp 10 juta melayang gara-gara orang yang dipinjami tak kunjung membayar. Kasus dugaan penipuan

yang dialami korban itu berawal saat dirinya meminjamkan uang sebesar Rp 10 juta kepada SN, warga Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus. Korban menceritakan, saat terjadi pinjam-meminjam uang Rp 10 juta tersebut, terlapor berjanji akan membayar setelah tanaman tebu miliknya panen. Dia juga menjaminkan tanaman tebu yang ada di Desa Trigonco

Barat itu kepada pelapor. Namun, saat tanaman tebu tersebut dipanen, ternyata terlapor tidak membayar utangnya kepada Mabrur. Ironisnya, tanaman tebu yang dijadikan sebagai jaminan oleh terlapor itu ternyata milik orang lain. Karena merasa tertipu dan uang Rp 10 juta tersebut tak kunjung dikembalikan, akhirnya korban melaporkan kasus tersebut ke Mapolres

Situbondo. Kasubag Humas Polres Situbondo, AKP Wahyudi, membenarkan adanya dugaan penipuan yang dilakukan SN. “Kasus dugaan penipuan itu terus diselidiki petugas,” kata Wahyudi. Dikatakan, apabila dalam pemeriksaan nanti terlapor terbukti melakukan penipuan, maka terlapor dapat dijerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan. (rri/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.