Radar Banyuwangi 7 Februari 2013

Page 1

KAMIS 7 FEBRUARI

29

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

Rumah Kos

Puncak Musim Hujan Sudah Lewat BANYUWANGI - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi puncak musim hujan yang melanda seantero wilayah Banyuwangi sejak akhir Desember 2012 sudah berlalu. Salah satu indikatornya, cuaca di Bumi Blambangan cerah dan cenderung terik di siang hari selama dua hari terakhir. Kepala Stasiun Meteorologi Banyuwangi, Atmaji Putro mengatakan, biasanya pada Februari seperti saat ini, Banyuwangi di-

guyur hujan nyaris setiap hari. Namun, dalam dua sampai tiga hari terakhir, cuaca Bumi Blambangan cenderung panas. “Ini sebenarnya hal yang biasa,” ujarnya kemarin (6/2). Dijelaskan, jika suatu daerah menga lami mu sim hujan, bukan berarti hu jan akan ter jadi setiap hari. “Yang terjadi pada dua sampai tiga hari lalu, pertumbuhan awan di atas wilayah Banyuwangi relatif sedikit. Makanya cuaca

Cowok Cewek

cerah,” jelasnya. Atmaji menambahkan, puncak musim hujan di Banyuwangi sudah berlalu. Namun demikian, di beberapa tempat di Banyuwangi masih akan diguyur hujan lokal dalam dua sampai tiga hari ke depan. “Prediksi cuaca dalam dua hingga tiga hari ke depan, hujan berpeluang terjadi mes kipun intensitasnya tidak sebesar sebelumnya (di puncak musim hujan, Red),” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Dilarang

GALIH COKRO/RaBa

PANAS: Langit cerah dengan suhu udara lumayan panas di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, kemarin. Padahal beberapa hari sebelumnya, Bumi Blambangan nyaris diguyur hujan setiap hari.

Perbaikan Jalan Provinsi Belum Jelas

PEMILU

BANYUWANGI - Perbaikan sejumlah ruas jalan nasional yang rusak dipastikan akan dilakukan tahun ini. Namun, kerusakan ruas jalan provinsi di Banyuwangi belum ada kepastian kapan akan diperbaiki. Ruas jalan provinsi di Banyuwangi panjangnya mencapai 90 kilometer (Km). Sebelumnya, panjang jalan provinsi yang terbentang di beberapa kecamatan di Bumi Blambangan di atas 100 Km. Namun, dalam beberapa tahun belakangan, panjang jalan provinsi menyusut karena beralih status menjadi jalan nasional. Kini panjang jalan nasional mencapai 180 Km. “Dari 90 Km panjang jalan provinsi itu, 60 persen kondisinya rusak,” ungkap Kepala Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata

Ruang (BMCKTR), Mudjiono kemarin (6/1). Kerusakan jalan provinsi, kata Mudjiono, bervariasi, yaitu mulai rusak ringan, sedang, hingga berat. Jalan provinsi yang masih baik hanya sekitar 60 persen. Namun, itu akan terus berkurang jika jalan yang kini rusak ringan tidak segera diperbaiki. Jalan Rogojampi-Genteng melalui Desa Gambor, misalnya, kondisinya berlubang dan bergelombang. Ruas jalan tersebut belum pernah diperbaiki total dan hanya ditambal-sulam. Akibatnya, jalan menjadi bergelombang dan tidak rata. Jika tidak segera diperbaiki total, maka kerusakan akan bertambah n Baca Perbaikan...Hal 39

RUSAK: Sisi barat Jalan Yos Sudarso, Banyuwangi, yang masuk poros nasional ini dipastikan akan diperbaiki tahun ini. Sayang, ruas jalan provinsi yang rusak di Banyuwangi belum jelas kapan diperbaiki.

Pemilih Pemilu 1,17 Juta Jiwa BANYUWANGI - Daftar penduduk potensial pemilih (DP4) Pemilu 2014 menyusut tajam dari Pemilu 2009 lalu. Pemilih dalam Pemilu 2009 mencapai 1.290.033 orang, sedangkan DP4 Pemilu 2014 hanya 1.177.956 orang. Pemilih Pilpres 2009 jumlahnya 1.271.686 orang, sedangkan pemilih Pemilukada 2010 lalu hanya sekitar 1.233.883 orang. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi, Sudjani mengatakan, penyusunan DP4 Pemilu 2014 sudah rampung dilakukan. Data DP4 itu berdasar data kartu penduduk elektronik (e-KTP). Sejatinya, jika mengacu data wajib KTP Banyuwangi, DP4 lebih dari 1.177.956. Sebab, jumlah wajib KTP di Banyuwangi mencapai 1,2 juta orang lebih n Baca Pemilih...Hal 39

TEKNOLOGI

Target Pasang 10.000 Wi-Fi BANYUWANGI - PT Telkom Indonesia (Persero) menargetkan akan memasang 10.000 wireless fidelity (Wi-Fi) di Bumi Blambangan. Target pemasangan 10.000 Wi-Fi itu akan dituntaskan dalam tempo dua tahun, yaitu hingga tahun 2014 mendatang. Target itu disampaikan Public Relation (PR) PT Telkom Jatim Ivoni Andayani yang mendampingi General Manager (GM) PT Telkom Jatim Wilayah Timur Dzulkifli saat bertemu Bupati Abdullah Azwar Anas kemarin (6/2). Dzulkifli menemui Bupati Anas untuk berkoordinasi terkait persiapan soft launching Banyuwangi Digital Society (B-Diso). Soft launching B-Diso rencananya akan dilaksanakan 14 Februari 2013 mendatang. Dalam soft launching itu akan hadir Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya bersama jajaran direksi lain n Baca Target...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

GALIH COKRO/RaBa

BANYUWANGI - Pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang penyelenggaraan usaha rumah kos terus dilakukan. Tanggapan bupati atas diajukannya raperda inisiatif DPRD itu disampai kan dalam rapat paripurna yang berlangsung di kantor DPRD Banyuwangi kemarin (6/2). Namun, karena pada saat bersa maan Bupati Abdullah Azwar Anas menghadiri musyawarah rencana pembangunan kecamatan (musrenbangcam) di Kecamatan Genteng, tanggapan eksekutif itu dibacakan Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko. “Terkait judul raperda dimaksud, kami mengusulkan diubah dan berbunyi Penyelenggara Usaha Rumah Kos,” ujar Wabup Yusuf. Menurut Yusuf, istilah rumah kos itu mengacu Pasal 1 angka 21 Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Istilah rumah kos itu juga mengacu Pasal 1 Angka 14 dan Pasal 4 ayat (3) huruf G Peraturan Daerah (Perda) Banyuwangi Nomor 2 Tahun 2011 tentang pajak daerah sebagaimana telah diubah dengan Perda Nomor 14 Tahun 2012. Wabup mengatakan, istilah pemon dokan tidak dikenal dalam kedua peraturan tersebut n

Poin Penting Raperda Rumah Kos Istilah pemondokan diganti rumah kos Jumlah kamar paling banyak sepuluh

Larangan Bagi Penyelenggara Rumah Kos 1. Menempatkan penghuni rumah kos yang berbeda jenis kelaminnya dalam satu kesatuan bangunan. 2. Menerima tamu yang berbeda jenis kelamin di dalam kamar. 3. Menerima dan/atau menempatkan penghuni rumah kos yang berbeda jenis kelamin dalam satu lokasi. 4. Menjadikan rumah kos sebagai tempat kegiatan judi, prostitusi, perbuatan asusila, dan tindak pidana lainnya. 5. Menyewakan rumah kos kurang dari satu bulan.

Larangan Bagi Penghuni Rumah Kos 1. Menerima tamu yang berbeda jenis kelamin di dalam kamar. 2. Menggunakan dan/atau mengedarkan miras, narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya. 3. Melakukan perjudian, tindakan asusila, dan tindakan lainnya yang bertentangan dengan norma hukum, adat, agama, dan kesusilaan. Catatan: Penghuni rumah kos yang berbeda jenis kelamin diperbolehkan asal suami-istri sah dengan dibuktikan akta nikah atau akta perkawinan asli.

Baca Rumah...Hal 39

GRAFIS: ZAKARIA/RaBa

Mentahkan Batas Minimal 500 m 2 BANYUWANGI - Laporan panitia khusus (pansus) rancangan pera turan daerah (raperda) Izin Pemanfaatan Penggunaan Tanah (IPPT) dalam paripurna Senin lalu (4/2) akhirnya dimentahkan sendiri oleh kalangan legislatif (6/2). Ketua panitia khusus (pansus) raperda IPPT DPRD Banyuwangi, Made Cahyana Negara menegaskan, ada yang salah persepsi dalam memahami batasan minimal lahan 500 m2 tersebut. Kali ini terungkap bahwa tidak semua jenis usaha harus menggunakan lahan sesuai ketentuan batas minimal seperti yang diatur dalam perda tersebut. Menurut Made Cahyana, Perda IPPT tersebut bertujuan mengatur pemanfaatan dan penggunaan lahan. Pengaturan itu penting agar penggunaan dan pemanfaatan tanah tidak “menabrak” Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Banyu wangi, tidak mengganggu ekosistem, dan lain-lain. Made mengatakan, Perda IPPT

IPPT wajib diurus jika luas tanahnya sesuai batas minimal yang ditentukan. Bukan usaha tertentu harus menggunakan lahan minimal 500 m2. Ini yang harus diluruskan.” MADE CAHYANA NEGARA Ketua Pansus Perda IPPT DPRD Banyuwangi

di buat bukan untuk mengurusi perizinan industri dan lain sebagainya. “Kita tidak menutup akses industri. IPPT itu kan hanya izin pemanfaatan penggunaan tanah. Izinnya pun gratis,” ujarnya kemarin (6/2) n Baca Mentahkan...Hal 39

Kiat Penampil Terbaik Festival Endhog-Endhogan (FEE) 2013

Dua Malam Garap Kostum Seberat 7 Kg Perhelatan FEE memang sudah berlalu. Tapi sisasisa cerita kemeriahan perhelatan tersebut masih jadi perbincangan hingga kemarin. Berikut sekelumit kisah kontingen penyaji terbaik dalam pawai tersebut.

FULL COLOUR: Penampilan kontingen SDN 4 Penganjuran dalam pawai FEE 2013.

SIGIT HARIYADI, Banyuwangi FEE 2013 menyuguhkan tontonan spektakuler. Kreativitas peserta yang menghadirkan nuansa Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) benar-benar mengundang decak kagum ri buan penonton. “Benar-benar spektakuler. Tidak hanya hiburan kopong, tapi sarat muatan Islam,” gumam seorang perempuan saat

Telkom target pasang 10.000 titik Wi-Fi di Banyuwangi Jangan-jangan gratisnya hanya sebulan pertama

Cowok-cewek dilarang menetap dalam satu bangunan rumah kos Dilarang ngekos campur kecuali monyet

GALIH COKRO/RaBa

dimintai tanggapan atas karnaval bertajuk FEE yang baru saja dia saksikan Minggu lalu (3/2). Bukan tanpa alasan, perempuan yang belakangan diketahui ber-

na ma Nichi, 24, asal Kecamatan Kabat, itu menjelaskan, meskipun tampak megah dengan gemerlap kos tum peserta, tapi esensi endhog-endhogan yang notabene

tra disi warga Banyuwangi da lam mem peringati kelahiran Ra sulullah Mu hammad tetap terjaga de ngan baik n Baca Dua...Hal 39

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.