Radar Banyuwangi 7 Juni 2013

Page 1

JUMAT 7 JUNI

29

Pendorong Perubahan dan Pembaruan

TAHUN 2013

DB Penyakit yang Paling Banyak Ditemui SITUBONDO - Demam Berdarah (DB) merupakan penyakit yang masih banyak ditemui di Kabupaten Situbondo. Itu disampaikan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Situbondo, Ny. Hj. Umi Kulsum Dadang Wigiarto saat memberikan sambutan di Desa Jetis, Kecamatan Besuki. Pernyataan tersebut disampaikan dalam kunjungan kerja Hj. Nina Sukarwo bersama wakilnya, Fatma Saifullah Yusuf, dalam rangka monitoring dan pembinaan penanggulangan gizi buruk. “Penyakit yang paling banyak terjadi

(di Kabupaten Situbondo) adalah Demam Berdarah,” terang is tri Bupati Dadang Wigiarto tersebut. Data yang d i kumpulkan koran ini menyebutkan, hingga 11 Mei 2013 saja, penderita DB yang sempat dirawat di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo mencapai 82 orang. Mayoritas adalah anak-anak.

Rinciannya, pada Januari 15 orang, Februari 23 orang, Maret 26 orang, dan April-Mei 18 orang. “Angkanya memang fluktuatif. Di bulan-bulan tertentu, jumlah penderita DB mengalami peningkatan signifikan,” terang Imam Hidayat, Kabag Tata Usaha RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Menurut dia, angka penderita DB di Kabupaten Situbondo selama 2013 bisa saja lebih dari itu. Sebab, yang tercatat di rumah sakit pelat merah itu hanya orang yang berobat atau dirawat di sana n

ANAK-ANAK: Seorang pasien DB dirawat di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo.

Baca DB Penyakit...Hal 39

EDY SUPRIYONO/RaBa

Antre 2 Kilometer Tiap Hari KABAT - Para pengguna jalan raya mulai Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi, hingga Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, sementara harus berhati-hati. Sudah sepekan terakhir jalan poros Banyuwangi-Ro gojampi itu dipenuhi antrean panjang kendaraan. Itu dampak proyek pelebaran jalan. Proyek tersebut membuat antrean kendaraan mengular dari arah utara dan selatan sepanjang dua kilometer. “Jalan macet terjadi setiap hari,” terang Iskandar, warga Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat. Kendaraan-kendaraan itu harus antre karena jalan di lokasi itu menyempit akibat ada tumpukan material di badan jalan, dan ada beberapa mesin berat pengeruk tanah yang parkir di badan jalan. “Kendaraan harus melaju secara gantian,” kata warga tersebut n Baca Antre...Hal 39

AGUS BAIHAQI/RaBa

MENGULAR SEJAK PAGI: Deretan kendaraan antre menunggu giliran melaju di jalan raya Desa Kalirejo hingga Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, kemarin.

Terapkan Metode Boarding School

TOHA/RaBa

MEGAH: Bangunan rumah susun untuk siswa berlantai dua bantuan Kemenpera RI di SMKN Ihya Ulumudin, Singojuruh, Banyuwangi.

SINGOJURUH - Dari sekian banyak sekolah menengah kejuruan (SMK) di Bumi Blambangan, ternyata ada satu yang menerapkan pola boarding school. Dengan pola tersebut, siswa sekolah umum, setelah sekolah langsung masuk asrama. Mereka menjalani sistem pendidikan terintegrasi antara kurikulum jalur pemerintah dengan kurikulum pondok pesantren. Penerapan kurikulum pendidikan berbasis kompetensi digabung dengan religius tersebut diterapkan di SMKN Ihya Ulumudin. Sekolah di Desa Padang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, itu merupakan wujud kolaborasi dunia pendidikan modern dan

dunia pesantren. Sekolah yang berdiri 24 Maret 2005 atas Surat Keputusan Bupati Nomor 13 itu pun telah siap menatap dan bersaing di dunia global. Sekolah yang kini diasuh KH. Fauzan Sp.d MM itu pun sudah siap menjadi media pencetak generasi yang andal dan berkualitas, baik secara keilmuan maupun keimanan sesuai tuntutan zaman. Yus Kardiman, sebagai penanggung jawab program mengatakan, di lingkungan pondok itu juga berdiri Madrasah Aliyah Kejuruan Ihya Ulumudin dan MTs Al-Mujahidin n Baca Terapkan...Hal 39

MUTASI

Inspektorat Jadi Prioritas Penataan Pejabat BANYUWANGI - Dalam rolling pejabat eselon pertama kali di tahun 2013 Rabu lalu (5/6), Bupati Abdullah Azwar Anas memprioritaskan penataan pejabat inspektorat. Kantor Inspektorat jadi prioritas, karena Bupati Anas ingin memperkuat sistem pengawasan internal (SPI) di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Bupati Anas mengatakan, kantor Inspektorat menjadi hal penting dalam mutasi pejabat. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pimpinan Djafrie Yusuf itu dianggap sangat penting dalam mempertahankan prestasi wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK RI pada pemeriksaan tahun 2014 mendatang. Mempertahankan prestasi WTP, kata Bupati Anas, lebih berat daripada meraih prestasi WTP. Karena itu, untuk mempertahankan prestasi WTP di tahun mendatang, pilihannya memperkuat Inspektorat n Baca Inspektorat...Hal 39

Berkeliling Kota Bangkok Usai Mengikuti Kongres WAN IFRA (2)

Trotoar Super Lebar dan Tukang Sapu Cantik Apa jadinya jika tukang sapu (pesapon) didominasi perempuan cantik? Itulah yang sekarang jadi tren di Bangkok. Hampir semua petugas kebersihan di kota ini adalah perempuan berpenampilan menarik. THAILAND menganut sistem monarki konstitusional. Kepala negara dipimpin seorang raja, sedang kepala pemerintahan dijabat dipimpin PM (perdana menteri). Meski sistem kerajaan sudah menjadi masa lalu bagi Indonesia, tapi untuk urusan

pembangunan, negeri Raja Bhumibol Adulyadej itu justru lebih maju. Urusan infras2-5 truktur jalan dan BANGKOK JUNE 2 0 1 3 transportasi ibu Laporan kota, misalnya, Ali Sodiqin Bangkok sudah dari Thailand me miliki jalan layang yang disebut BTS (Bangkok Mass Transit System). Bandingkan dengan Jakarta yang baru dalam tahap rencana yang hingga kini masih belum jelas. Di Bangkok, jalan layang ternyata sudah dibangun sekitar 20 tahun lalu n Baca Trotoar...Hal 39

Antre kendaraan sepanjang 2 Km setiap hari Gaya metropolis menular ke Banyuwangi

Pasar modern Asembagus segera dibangun Bisa menjadi cagar budaya seratus tahun lagi

JAWA POS PHOTO

PESAPON: Redaktur Jawa Pos Radar Banyuwangi Ali Sodiqin bersama seorang pesapon di depan kompleks Novotel Hotel, Bangkok.

ALI SODIQIN/RaBa

RAMAI: Pengunjung memadati sentra PKL di depan Grand Diamond Fashion Plaza Bangkok. http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


30

Jumat 7 Juni 2013

Upaya Pemerintah Desa Temuasri Mencegah Gagal Panen

Manfaatkaan Limbah Belerang untuk Gropyokan Tikus SEMPU - Lahan pertanian di Desa Temuasri, Kecamatan Sempu, memang subur. Betapa tidak, air yang mengaliri sawah seluas 476 hektare di desa itu cukup melimpah. Tentu saja, kondisi itu membuat masyarakat sekitar patut bersyukur. Perlu diketahui, mayoritas warga sekitar bekerja sebagai petani. Bahkan, persentasenya mencapai 90 persen. Karena itu, masyarakat menggantungkan hidupnya dengan hasil panen. Untuk mengantisipasi gagal panen, para petani kompak melakukan berbagai usaha. Salah satunya, dengan menggalakkan gropyokan tikus masal.

Dengan gerakan itu, serangan hama tikus bisa dikendalikan agar tidak berkembang pesat. Apalagi, para petani mendapatkan bantuan limbah belerang dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sempu. Bantuan itu tidak disia-siakan begitu saja. ‘’Para petani di sini sangat senang,’’ tutur Kepala Desa (Kades) Temuasri, Ali Sodikin. Menurut Kades Ali, para petani memang sudah mewanti-wanti agar tidak terjadi gagal panen. Sebab itulah, petani menyadari pentingnya gerakan untuk menjaga tanaman dari hama tikus. ‘’Gro-

pyokan ini rutin dilakukan,’’ terangnya. Dia menjelaskan, para petani punya cara khusus untuk mengendalikan hama tikus agar tidak berkembang pesat. Salah satunya berinisiatif menggunakan tabung gas elpiji untuk menyemprotkan asap belerang di dalam lubang tikus yang dianggap aktif. ‘’Desain ini harganya Rp 150 ribu per unit,’’ sebutnya. Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sempu, Subroto Abd. Sukur menambahkan, gerakan gropyokan tikus itu memanfaatkan limbah belerang Gunung Ijen. Pemanfaatan

limbah belerang itu pertama kali di Banyuwangi. ‘’Desa ini kita bagi rata. Menggunakan tabung gas elpiji juga lebih efisien,’’ terangnya. Menurut dia, limbah belerang itu tidak membeli. Oleh karena itu, sayang jika hal itu tidak dimanfaatkan. ‘’Pemanfaatan limbah belerang ini baru pertama kali di Banyuwangi. Semoga, bisa dijadikan contoh bagi daerah lain,’’ tuturnya. (ton/c1/bay) MEMBAUR: Kades Ali Sodikin dan Koordinator BPP Sempu Subroto bersama petani ikut gropyokan tikus di Desa Temuasri, Kecamatan Sempu, Rabu lalu. ALI NURFATONI/RaBa

HUKUM

Hary Pr Bebas BANYUWANGI - Satu dari empat anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi periode 20042009 yang menjalani masa hukuman 1,5 tahun di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi bisa menghirup udara bebas sejak Rabu (5/6) lalu. Mantan anggota KPU yang sudah bebas itu adalah Hary Priyanto alias Hary P r. Ti g a t e m a n n y a , M . Syakib, Supiyanto, dan Muhaimin Sutawijaya, masih tetap berada di Dok. RaBa KINI BEBAS: Hary Pr saat lapas n dieksekusi Kejaksaan Negeri Banyuwangi 27 Januari 2012 lalu.

Baca Hary...Hal 39

Libatkan DP dan MKKS Dispendik Segera Tetapkan Pagu PPDB BANYUWANGI - Penambahan kuota penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2013 tidak dilakukan sendiri oleh Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi. Dalam merumuskan penambahan pagu PPDB, Dispendik melibatkan beberapa elemen pendidikan. Penambahan dan penetapan kuota PPDB 2013 itu dibahas bersama Dewan Pendidikan (DP) dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). “Penetapan kuota PPDB dilakukan bersama

Dewan Pendidikan dan MKKS,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan, Sulihtiyono. Penambahan dan penetapan kuota PPDB 2013 itu sudah dibahas Rabu lalu (5/6). Dinas Pendidikan mengundang pihak Dewan Pendidikan dan MKKS untuk merumuskan penambahan kuota siswa baru di sekolah negeri tahun 2013. Meski sudah dibahas dalam rapat Rabu kemarin, tapi hingga kemarin (6/6) Dinas Pendidikan belum menyampaikan berapa persisnya kenaikan kuota PPDB itu. Hanya saja, sehari

PPDB

sebelumnya, Dinas Pendidikan sudah memberikan lampu hijau terkait kenaikan kuota PPDB tahun 2013 ini. Kuota PPDB akan meningkat sekitar dua persen dibanding 2012. Pemerintah daerah sudah memutuskan tidak akan menggunakan tes potensi akademik (TPA) calon siswa dalam menjaring siswa baru. Penerimaan siswa baru di sekolah negeri menggunakan dua jalur. Jalur pertama melalui online. Warga bisa mendaftarkan putra-putrinya melalui internet di web yang sudah disediakan. “Di mana pun

internet bisa dijangkau, di situlah masyarakat bisa mendaftar ke sekolah yang diinginkan,” tegas Sulihtiyono. Jalur kedua adalah melalui jalur mandiri. Jalur mandiri tersebut, kata Sulihtiyono, untuk memfasilitasi calon siswa yang memiliki prestasi akademik dan nonakademik. Selain untuk memfasilitasi calon siswa berprestasi, kata Sulihtiyono, jalur mandiri juga bertujuan melayani calon siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu. Melalui jalur mandiri, siswa berprestasi dan siswa tidak mampu dapat diterima di sekolah negeri. (afi/c1/bay)

Tetap Normal di Hari Libur

GALIH COKRO/RaBa

TOURING: Rombongan pengendara motor sport melaju di areal parkir Pelabuhan Ketapang kemarin.

KALIPURO - Liburan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW yang berdekatan dengan libur akhir pekan ternyata tidak banyak mempengaruhi aktivitas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk kemarin (6/6). Penyeberangan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali itu cenderung normal sepi sepanjang hari kemarin. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, suasana pelabuhan di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, itu relatif lengang kemarin. Pagi hingga sore, tidak banyak peningkatan aktivitas penyeberangan ke Bali maupun yang datang ke Ketapang. Meski tidak ada peningkatan pengguna jasa, aktivitas penyeberangan terus berjalan. Penyeberangan didominasi bus pariwisata yang datang dari beberapa kota di Indonesia. Pemimpin PT ASDP Indonesia Ferry

(IF) Ketapang, Waspada Heruwanto, melalui Manager Operasional Saharuddin mengatakan, dibanding bulan lalu, penumpang bus pariwisata ada peningkatan. Hanya, peningkatan penumpang itu tidak mempengaruhi aktivitas harian penyeberangan. Aktivitas penyeberangan pada hari libur Isra Mikraj tetap normal, dan tidak ada peningkatan dari hari-hari sebelumnya. “Penumpang bus pariwisata terus mendominasi penyeberangan ke Bali,” kata Saharuddin. Dia memprediksi, aktivitas penyeberangan akan terus meningkat menjelang liburan sekolah. Peningkatan penumpang liburan sekolah akan terjadi mulai pekan depan. Saat ini, kata Saharuddin, aktivitas penumpang liburan belum signifikan karena anak sekolah masih menyelesaikan beberapa kegiatan. (afi/c1/bay)

Dua FTV Syuting di Banyuwangi BANYUWANGI - Bumi Blambangan tengah hangat-hangatnya dibicarakan masyarakat Jakarta, termasuk oleh para pekerja film; artis, sutradara, dan produser. Hal itu terungkap dalam pertemuan PH Moestions, Komunitas Watubuncul, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendapa Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi Selasa malam (4/6). PH Moestions yang diwakili Wawan Savareno (produser) dan Dwi Ilalang (sutradara) menyatakan, Banyuwangi kini tengah menarik perhatian masyarakat ibu kota. Sutradara yang membidani beberapa film FTV dan Bendera Sobek itu mengatakan b a hwa f i l m B a ny u w a n g i I’m in Love yang tayang di S CT V beberapa waktu lalu, mendapat rapor di luar dugaan. Film tersebut mendapat rating tertinggi

dibanding film-film lain yang pernah tayang, baik FT V Bali, Jogja, maupun Bromo. “Selama ini rating tertinggi adalah Tukang Bubur Naik Haji, yakni 2,6. Nah, Banyuwangi Im in Love rating-nya 3,1. Itu belum pernah ada,” kata Dwi Ilalang. Oleh karena itu, Dwi Ilalang mengaku berhasrat kembali memproduksi film tentang Banyuwangi, yang lokasi syuting-nya benar-benar di Banyuwangi. Selain itu, film tersebut juga harus mengandung unsur-unsur kearifan lokal Banyuwangi. Sebab, film Banyuwangi Im in Love sebetulnya tidak syuting di Banyuwangi melainkan di Kuningan, Jawa Barat. “Jadi, kami menggandeng Komunitas Watubuncul Banyuwangi untuk memproduksi film tersebut. Menghadap bupati ini dalam rangka kulo nuwun,” tambah Dwi Ilalang.

Hadir dalam pertemuan itu Samsudin Adlawi (ketua Komunitas Watubuncul), Yon’s DD (musisi Banyuwangi), Fatah Yasin Noor (sastrawan), Fersi (kru film Bendera Sobek), dan MH. Qowim (editor bahasa Jawa Pos Radar Banyuwangi). Alasan Dwi Ilalang dkk menggandeng Komunitas Watubuncul adalah karena Komunitas Watubuncul dia kenal sebagai komunitas yang memahami dan intens melestarikan budaya dan film di Banyuwangi. “Agar nuansa film itu benar-benar Oseng, maka nanti Kang Yon’s ikut menata musiknya. Bahasa dan adatnya nanti MH. Qowim, karena dia juga memahami ilmu skenario dan perfilman.” kata Fatah Yasin. Sebagai langkah awal, PH Moestions bersama SCT V akan memproduksi dua film FTV. “Semoga ini menjadi awal

yang baik. Judulnya rahasia dulu,” kata Savareno. Rencananya, PH Moestions hanya akan membawa dua aktor dan aktris dari Jakarta sebagai pemain utama. Para pemeran lain adalah masyarakat Banyuwangi. Tujuannya, agar nanti film-film tersebut benar-benar menjadi milik masyarakat Banyuwangi. Oleh karena itu, nanti akan diselenggarakan casting terbuka. Sebab, selain ingin mempromosikan Banyuwangi melalui film, Dwi Ilalang dkk juga punya obsesi mengembangkan industri perfilman di Banyuwangi. “Agar masyarakat Banyuwangi mengerti film dan bisa membuat film. Selain itu, juga agar merasa ikut memiliki film ini,” kata Dwi Ilalang. Terkait rencana tersebut, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sangat menyambut baik n Baca Dua...Hal 39

Besok MUI Gelar Musyawarah Daerah BANYUWANGI - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi punya gawe besar. Lembaga yang satu ini akan melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) VIII untuk memilih ketua umum dan pengurus harian. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di aula kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi besok (8/6). Sekretaris MUI Banyuwangi, Nur Chozin mengatakan, musda kali ini akan diikuti 102 peserta, di antaranya berasal dari pengurus MUI Banyuwangi, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Tidak hanya itu, peserta musda kali ini juga berasal dari organisasi kemasyarakatan (ormas), seperti Al-Irsyad, Al-Khoiriyah, dan sejumlah pengasuh pondok pesantren yang

tersebar di seantero Bumi Blambangan. Dikatakan, selain memilih ketua umum dan pengurus harian, melalui Musda VIII, tersebut MUI juga akan mengeluarkan empat rekomendasi kepada bupati dan Kapolres Banyuwangi. “Empat rekomendasi itu meliputi penertiban rumah kos, menindak tegas pelaku balap liar, membentuk tim kajian dan sensor lagu-lagu daerah, serta konsistensi menjaga keamanan dan ketertiban wilayah,” ujarnya. Dijelaskan, penertiban rumah kos bertujuan menghindari penyalahgunaan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, misalnya memanfaatkan rumah kos sebagai tempat mesum, pesta minuman keras (miras), dan pesta narkoba. “Kami juga merekomendasikan aparat menindak tegas pelaku balap liar yang

sangat meresahkan warga. Balap liar kami khawatirkan menjadi cikal-bakal geng motor yang tak jarang melakukan tindakan kriminal,” paparnya. Masih menurut Nur Chozin, pihaknya juga merekomendasikan pemerintah membentuk tim kajian dan sensor terhadap lagu-lagu Banyuwangi. Sebab, akhir-akhir ini marak lagu-lagu berlirik porno yang tidak sesuai budaya Banyuwangi. “Rekomendasi terakhir adalah, pemerintah dan pihak terkait harus konsisten menjaga ketertiban dan keamanan. Salah satunya, memasang lampu penerangan yang memadai di ruang terbuka hijau (RTH) dan memfungsikan petugas Satpol PP untuk mencegah RTH disalahgunakan sebagai tempat maksiat,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho, Mega Dwi P. Desain Iklan: PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/ Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Jumat 7 Juni 2013

Mrs X Tewas Disambar Kereta

ORMAS ISLAM

Hendak Menyeberang Jalan Dekat Stasiun

ABDUL AZIZ/RABA

PERSIAPAN: Panitia tampak sibuk menyiapkan lokasi pelantikan di halaman Pondok Pesantren Mabadi’ul Ihsan, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari.

Said Aqil Akan Lantik PCNU TEGALSARI - Setelah surat keputusan (SK) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi turun, Pengurus Besar (PB) NU akan melakukan pelantikan pada Minggu besok (9/6). Pelantikan PCNU periode 2013-2018 tersebut akan dilaksanakan di halaman Pondok Pesantren Mabadi’ul Ihsan, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Sejak kemarin, panitia terus melakukan persiapan pelantikan tersebut, mulai penataan pentas sampai tenda para tamu. Ketua Panitia Pelantikan PCNU Guntur Al-Badri mengatakan, pelantikan yang dimulai pukul 08.00 tersebut rencananya akan langsung dilakukan Ketua Tanfidziah PBNU KH. Said Aqil Siradj. “Insyaallah Kiai Said bisa datang langsung untuk melantik PCNU masa khidmat 2013-2018,” kata Guntur saat ditemui di sela-sela mempersiapkan acara pelantikan kemarin. Selain Said Aqil Siradj, pelantikan itu akan dihadiri Ketua Tanfidziah Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, KH. Mutawakil Alallah, yang baru saja terpilih kembali dalam Konferensi Wilayah NU di Pesantren Bumi Selawat, Sidoarjo. “Selain itu, sejumlah tokoh dari Jawa Timur juga akan hadir,” tuturnya. Guntur juga menyebutkan, pelantikan PCNU itu akan dihadiri para utusan badan otonom (banom), seperti Gerakan Pemuda Ansor, Muslimat NU, Fatayat NU, Ikatan Pelajar NU (IPNU), Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU). Para pengasuh pesantren se-Banyuwangi, tokoh lintas agama, tokoh lintas pemuda, dan jajaran forum pimpinan daerah, juga diundang. “Undangan sudah kita sebar sejak beberapa waktu lalu,” ujar Guntur. (azi/c1/aif)

PRONA CANTUK

Urus Sertifikat, Tawarmenawar Harga SINGOJURUH - Dugaan pungutan liar (pungli) dalam pelaksanaan Program Nasional Agraria (Prona) di Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, sudah dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Bahkan, dalam proses pembuatan sertifikat itu terjadi tawar-menawar harga. Ironisnya, penarikan itu dilakukan oknum perangkat desa. Salah seorang warga, Nur Hakim mengungkapkan, dirinya menyetor dana untuk pembuatan sertifikat sebidang tanah kepada Kepala Dusun (Kadus) Cantuk Lor. Awalnya, biaya pembuatan sertifikat adalah biaya Rp 1 juta. ‘’Tapi, setelah ditawar akhirnya hanya bayar Rp 800 ribu,” bebernya. Dia menceritakan, tawarmenawar harga itu berlangsung di rumahnya. Anehnya, meski dana sudah dibayar, tapi dirinya tidak diberi kuitansi sebagai bukti pembayaran. ‘’Saya minta kuitansi, tapi katanya tanpa kuitansi nggak apa-apa,” terang warga Dusun Cantuk Lor itu. Meski tanpa kuitansi, tapi dia berhasil merekam percakapan kadus tersebut. Sampai saat ini, rekaman tersebut masih disimpan dengan baik di ponselnya. ‘’Untung saat itu saya rekam,” imbuh pedagang sapi itu. Hal senada diungkapkan Hendi Purnawan, tetangga Nur Hakim. Dia mengatakan, saat itu dia dimintai uang Rp 1 juta. Namun, setelah tawar-menawar akhirnya hanya bayar Rp 800 ribu. ‘’Katanya, saya jangan bilang-bilang Hakim. Soalnya Hakim dimintai Rp 1 juta,” terangnya. Sampai saat ini dirinya belum melunasi biaya senilai Rp 800 ribu itu. Hingga kemarin, dia baru bayar Rp 500 ribu. ‘’Saya cicil dua kali. Pertama saya kasih Rp 200 ribu, lalu Rp 300 ribu. Jadi, sekarang kurang Rp 300 ribu n

SEMPU - Seorang perempuan tak dikenal berusia sekitar 55 tahun ditabrak kereta api Pandan Wangi di perlintasan kilometer 55+8, masuk Desa/Kecamatan Sempu, kemarin. Kerasnya hantaman itu mengakibatkan korban langsung meninggal di lokasi kejadian. Mrs X tersebut mengalami luka parah di kepala, leher, tangan, dan kaki. Perempuan yang memakai cincin emas dan membawa sejumlah uang tersebut langsung dilarikan ke RSUD Genteng oleh Petugas Pos Lantas Genteng.

Diperoleh keterangan, peristiwa memilukan itu terjadi pukul 10.15. Siang itu, korban yang memakai baju batik motif biru dan selendang batik gajah oleng itu hendak menyeberangi rel kereta dari arah selatan. Baru saja melangkahkan kaki, dari arah timur meluncur kereta Pandan Wangi. Karena jaraknya sudah sangat dekat, moncong kereta itu langsung menyambar tubuh perempuan tersebut. Padahal, kereta Pandan Wangi melaju dengan perlahan karena akan berhenti di Stasiun Kalisetail, masuk Desa/Kecamatan Sempu, yang jaraknya sekitar 25 meter dari lokasi kejadian. “Jadi, ketika ke-

jadian, kereta tengah melaju perlahan,” ungkap sumber koran ini. Kejadian tersebut langsung mengundang perhatian warga sekitar. Warga langsung berdatangan untuk memberikan pertolongan. Tak lama kemudian, polisi lalu lintas Genteng datang dan membawa korban ke RSUD Genteng. Kanitlantas Genteng Ipda Sumono ketika dikonfirmasi membenarkan kabar kejadian tersebut. Kata Sumono, sampai sore kemarin identitas korban yang ditabrak kereta itu belum diketahui. “Sekarang mayatnya masih di RSUD Genteng,” kata Sumono. (azi/c1/aif)

SERIUS: Jajaran kepala desa saat menggelar pertemuan di Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore.

ABDUL AZIS/RABA

PAKAI BAJU BATIK: Mayat Mrs. X dikerubuti warga sekitar Stasiun KA Kalisetail, Kecamatan Sempu.

Nomor Foto Judul Foto Nama Pengirim Alamat No Telp/HP

: ……………………………………..… : ……………………………………….. : ……………………………………….. : ……………………………………….. ...……………………………………... : ………………………………………..

*) Isi lengkap data tersebut diatas, kemudian gunting dan masukkan ke kotak Ballot Lomba Foto I Love Banyuwangi yang ada di kantor Radar Banyuwangi, Jl Yos Sudarso No. 89C Banyuwangi

ALI NURFATONI/RaBa

Askab Prihatin Perangkat Desa Kesandung Hukum GLENMORE – Nasib perangkat Desa Bumi Harjo, Kecamatan Glenmore, yang terbelit masalah hukum menyebabkan Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (Askab) merapatkan barisan. Mereka memberikan support kepada para terdakwa yang sudah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Banyuwangi itu. Jajaran kepala desa itu menggelar rapat di Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, Rabu lalu (5/6). Mereka yang hadir, antara lain Agus Tarmidi (Kades Wonosobo), Djoko Purnomo (Bagorejo), Tupon (Bumiharjo), Nurman Iswandi (Sumbergondo), Widi Purnomo (Tulungrejo), dan Rojikin (Sepanjang). Pertemuan itu menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain peran pemerintah dianggap

nol besar dalam memberikan pendampingan terhadap setiap aparatur desa yang tersandung kasus hukum. Padahal, kasus yang menimpa sebelas perangkat desa itu dalam usaha mempertahankan aset desa. Kades Wonosobo Agus Tarmidi yang juga Ketua Askab mengaku banyak menerima aspirasi dari para kepala desa terkait persoalan hukum yang menimpa sebelas perangkat desa itu. ‘’Kita banyak terima masukan terkait masalah itu. Tentu kita akomodasi, lalu bergerak,” katanya. Dia mengaku sangat menyayangkan sikap Pemkab Banyuwangi yang tidak peduli terhadap aparatur desa yang mendapat masalah hukum n Baca Askab...Hal 39

Baca Urus...Hal 39

1

“I LOVE BANYUWANGI” Dyah Larasati Widyasputri

2

“AKU DATANG OMBAK - RED ISLAND 2013” MR Alansah

4

3

“BELERANGKU” Luki Lukmanul H

“WELCOME TO RED ISLAND” Nafisya Aurora Vidiamanta

5

“MEGAWE GOLEK PICIS KANGGO NYANDING RIKO” Ngurah Agung Asteka Pradewa Artha

6

“GENERASI EMAS 2045” Razzan Vidichesta Adabi


32

Jumat 7 Juni 2013

DUKUN CABUL

Giman Ngaku Bisa Gandakan Uang KALIBARU - Penyidik Polsek Kalibaru terus melakukan pendalaman kasus dugaan persetubuhan yang dilakukan Giman, 60, terhadap Saritem (nama samaran), 17, anak bawah umur asal Desa Karangmulyo, Kecamatan Tegalsari. Kabar terbaru, Giman diduga bukan hanya menyetubuhi dan menipu Saritem. Pria tersebut ternyata juga pernah menipu beberapa orang dengan modus menggandakan uang. Fakta baru itu disampaikan Kapolsek Kalibaru AKP Suwanto Barri kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Menurut kapolsek, beberapa waktu lalu ada beberapa orang yang melaporkan bahwa ditipu Giman. “Kalau tidak salah, orang itu dari Kalimantan Timur,” sebutnya. Saat melapor ke polsek, korban mengaku telah menyetorkan sejumlah uang yang hendak digandakan Giman itu. Namun, setelah ditunggu sampai batas waktu yang ditentukan, ternyata uang itu tidak bertambah banyak. Padahal, para korban mengaku sudah menyetorkan sejumlah uang kepada pelaku. “Saat melapor, korban sama sekali tidak punya bukti, sehingga waktu itu kita belum bisa membuktikan,” tandasnya. Kapolsek menduga penipuan itu tidak hanya dilakukan Giman terhadap Saritem dan orang dari Kalimantan tersebut. Korban lain diduga masih ada. “Masih kita dalami terus kasus ini,” imbuhnya. Seperti diberitakan kemarin, aparat Polsek Kalibaru akhirnya menahan Giman, 60, warga Dusun Krajan, Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru. Giman diduga kuat menyetubuhi anak di bawah umur sebut saja namanya Saritem. Penahan terhadap Giman dilakukan setelah penyidik mendapat kepastian bahwa usia Saritem baru 17 tahun alias masih di bawah umur. (azi/c1/aif)

Gathering Komoditas Bersama Kadin Tiket Gratis, Digelar Sabtu Besok

ISTIMEWA

PROSPEKTIF: Beragam komoditas yang diperjualbelikan lewat mekanisme bursa berjangka.

BANYUWANGI - PT.Victory International Futures, perusahaan pialang berjangka memberikan pilihan investasi yang menguntungkan. Untuk menyosialisasikan produkproduknya, perusahaan yang bermarkas di Surabaya itu akan hadir di Banyuwangi, pada Sabtu (8/6) besok. Tempatnya di Rumah Makan Plengkung, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. Acara yang dikemas dengan gathering itu merupakan hasil kerja bareng dengan Kamar Dagang Industri (Kadin) Jatim dan Banyuwangi. Manager PT. Victory International Futures, Johan menerangkan, alasa menggelar gathering ini lebih disebabkan dengan peluang investasi dibidang ini

BANYUWANGI- Pepatah nilai persahabatan sejati tidak dibangun sekadar dari ucapan saja, tetapi dikembangkan dan dipelihara melewati kejujuran, saling pengertian, dan kepercayaan yang tulus tampaknya benar-benar merajut dalam keluarga H. Ansori dan Zainuddin Tohir. Kedua orang ini dulu adalah seorang sahabat sekaligus mitra dalam mengarungi tugas-tugasnya sebagai seorang penghulu di Kantor Urusan Agama (KUA) Kota Banyuwangi. Perbedaan usia yang memisahkan kedua sahabat akibat pensiun itu akhirnya terajut kembali dengan pernikahan kedua anak mereka. Adalah Abdul Hamid Zainudin Tohir (putra dari Zainuddin Tohir) mempersunting salah satu putri H. Ansori, Aini Fitria. Prosesi akad nikah berlangsung di Masjid Al Hadi, Kamis (6/6), kemarin. Aqad nikah dipimpin oleh H. Ansori. Pengalaman-

nya sebagai seorang penghulu menjadi penyemangat bagi kedua pengantin. “Saya dengan Abdul Hamid Zainuddin ini dulu teman semenjak di penghulu KUA Kota Banyuwangi, namun dia pensiun terlebih dahulu. Kira-kira sudah 10 tahun kita tidak bertemu. Alhamdulillah akhirnya persahabatan ini kembali terajut dengan pernikahan anak-anak kami,” jelas salah satu penasihat Partai Gerindra Banyuwangi itu. Yang membanggakan, penceramah dalam akad nikah dilakukan oleh mantan atasannya di KUA dulu, yaitu KH. Salimi Irfan. “Jadi ketiga orang ini adalah sahabat yang samasama getol memperjuangkan keluarga sakinah, mawadah dan marohwah. Dan misi ini akan selalu kami ajarkan kepada putra-putri kami,” pungkas pria yang tinggal di Jalan Opak kelurahan Singonegaran itu. (adv/aif)

• New Avanza •

• Isuzu Panther ‘06 •

• Daihatsu Xenia ‘08 •

Avanza celebration! Inden skrg jg! Perde 4-11 Juni, dptkn pket kredit hny 0,3%/bln.Ang. 90rb/hr. Undian hdiah mnrk TV, kulkas, BB. dll. ICHA TOYOTA 081252946789. Auto 2000 Bwi 0333-422000

Dijual Isuzu Panther ls tahun 2006, hitam, Rp. 155 juta, bisa cash/kredit, tukar tambah, hubungi 082142194111– 081335897888

Dijual Daihatsu Xenia F600 RV GMDF JJ tahun 2008 silver metalik, harga 102,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Isuzu Panther ‘05 •

• Grand Max ‘10 •

• Daihatsu Terios ‘07 •

Dijual Isuzu Panther TBR 541 LS25 MT tahun 2005 hitam, harga 152,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Daihatsu Grand Max (minibus) S40 IRV ZMDEJJ HJ tahun 2010 hitam, harga 95 juta nego, barang istmw, bs cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu Terios F700 RG TS tahun 2007 hitam metalik, harga 137,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Grand Livina ‘07 •

• Daihatsu Xenia ‘10 •

Dijual Nissan Grand Livina XV tahun 2007 hitam, harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual: Daihatsu Xenia. Xi.Sporty 1.300 CC Th. 2010, Hitam Metalik, VR, PS, CD, Auto Mirror, pajak Panjang Harga Nego, Bisa Dibantu Kredit. Hub. 081914700510

TOHA/RaBa

• Tanah dan Ruko •

BANYUWANGI • Rumah atau Villa •

yang dilakukan nasabah. Nasabah dapat melakukan transaksi commodity futures dengan modal minimal yang cukup rendah,” katanya. Dikatakan, PT. Victory adalah perusahaan efek terpercaya, dengan reputasi dan prestasi terbaik di segala lini kegiatan pasar modal. Sebagai mitra yang selalu memberikan solusi finansial yang optimal bagi nasabah. “Misi kami, adalah menjadi perusahaan efek terpercaya, dengan reputasi dan prestasi terbaik di segala lini kegiatan pasar modal,” beber Johan. Oleh karena itu, pihaknya mengundang kepada masyarakat untuk hadir dalam gathering bisnis ini. Konfirmasi kedatangan bisa melalui Johan 081335609966, atau 082894049745. “Gathering ini gratis dan bisa diikuti oleh siapa saja,” cetusnya. (adv)

Pisah 10 Tahun, Terajut Lewat Pernikahan

BERBAHAGIA: Abdul Hamid Zainudin Tohir dan Aini Fitria didampingi kedua orang tua, H. Ansori (kiri) dan Zainudin Tohir sesaat setelah akad nikah, kemarin.

BANYUWANGI

s a n gat m e n ja n j i k a n k e u n tungan. Trading komoditas inilah yang dicoba ditawarkan kepada anda untuk melakukan investasi dan memberikan keuntungan yang lebih baik. Secara umum komoditas yang diperjualbelikan cukup menjanjikan keuntungan. Beberapa barang komoditas yang diperjualbelikan meliputi kacang-kacangan dan minyaknya seperti gandum, jagung, beras, kacang kedelai dan minyak kedelai; hasil perkebunan seperti kopi, kapas, kakao, gula; komoditas pertambangan seperti emas, perak, minyak; mata uang asing; indeks saham; dan tingkat bunga. “Memilih produk commodity futures di PT. Victory International Futures dapat dijadikan sebagai lindung nilai (hedging) terhadap transaksi fisik

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• STNK •

• Toyota Starlet ‘94 •

Hlg STNK P 5792 VL, an. Sarianah, Kopen Laban, Macan Putih 01 / I Kabat

Djl toyota starlet 94 merah metalik 1300 cc, plt DK, 52 jt, Hub 085646477168.

Hlg STNK P 5936 VR, an. Sukardi, Dsn. Sumberrejo 57/09, Tegaldlimo, Bwi.

Hotline Iklan 0333-412224 Dijual Tanah Ruko Luas 495m2, bersertifikat/IMB, Jl. Raya Banyuwangi Kembiritan, Genteng. 081234524940

Dijual Rumah atau villa SHM LT 450 m2 LB 150 m2 Ds. Taman Sari, Kecamatan Licin Hubungi 087755595703 / 03337705099.

• Jl. Ikan Paus •

• Perum Elit Sutri •

Dijual Ruko Joglo 10X20, Jl. Ikan Paus dpan SDN 3 Karangrejo, Lokasi strategis, hub 081236047833, tanpa perantara.

Djl rmh mrh/ oper kredit Lt 109, LB 60m di Perum Elit Sutri Bwi, hub 085230634123.

• Jl. KH. Agus Salim • Djl ruko 2lt lok Jl. Agus Salim (blkg Untag) Bwi. CP : 081233650233 / 0333427190

BANYUWANGI • Lmbg Keuangan/Investasi • Tradg forex tnp loss dr 0 mdl 25jt (ea, vps&panduan lgkp), proft bs 10%/mg. Arif 085655926875 / 087757666039.

SITUBONDO • Jl. Argopuro • Jual rmh SHM 205m2, 95jt, LKP dkt “mega” & “royal”, Jl. Argopuro 7B, Hb 082333008871

BANYUWANGI • Tanah + Bangunan • Jual tanah+bangunan lokasi asih ada air, Desa Wonorejo Bwi, hub. 0818351234.

PEMBERITAHUAN

Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.


37

OPINI

Jumat 7 Juni 2013

ADA APA LAGI

Bakul Nasi Kena Gendam SITUBONDO – May, 50, seorang ibu rumah tangga menjadi korban gendam kemarin. Akibatnya perhiasan emas miliknya berupa kalung, cincin, dan gelang raib digondol pelaku yang belum diketahui identitasnya. Insiden gendam terjadi pukul 06.00. Pagi itu korban sedang menjual nasi di pasar Olean. Tiba-tiba ada sebuah mobil Avanza berhenti di depan warung nasi, tempat korban jualan nasi. Kemudian, satu orang pelaku turun dari mobil dan menanyakan arah ke Besuki. Setelah diberitahu oleh korban, ternyata pelaku meminta uang Rp 2 ribu. Saat itulah pelaku gendam beraksi. Begitu tersentuh tangan pelaku, korban langsung linglung dan tak sadarkan diri. Selanjutnya, pelaku dengan mudah mempreteli cincin emas yang dikenakan korban berikut gelang emas. “Setelah dia (korban) memberi uang Rp. 2.000, kemudian pelaku minta cincin dan gelang,” ujar Sofyan salah seorang warga sekitar. Itu belum cukup. Pelaku juga meminta korban melepas kalung yang dikenakan. “Kalau yang kalung emasnya, korban sempat bicara tidak bisa dilepas, tetapi pelaku langsung mengambilnya,” imbuh Sofyan. Sekitar 10 menit berlalu, barulah korban sadar bahwa perhiasan yang dikenakannya telah digondol oleh seseorang. Nahas, saat korban sadar, pelaku yang diduga lebih dari dua orang tersebut sudah menghilang. “Dia baru sadar sekitar 10 menit kemudian, tapi pelakunnya sudah kabur,” terang Sofyan. (rri/aif)

PILKADA LUMAJANG

RADAR JEMBER/JPNN

KETAT: Petugas memeriksa semua orang yang masuk ke tempat penghitungan manual di kantor KPU Lumajang.

Incumbent Menang Tipis LUMAJANG – Pasangan incumbent cabup/cawabup Sjahrazad Masdar-As`at Malik (SA`AT menang tipis atas pasangan Ali Mudhori-Samsul Hadi (ASA). Berdasarkan rekapitulasi yang dilakukan KPU Lumajang kemarin, perolehan suara pasangan SA`AT mencapai 199.342 (35,36 persen), sedangkan raihan suara ASA dengan nomor urut tiga sebanyak 190.321 (33,76 persen). Dengan begitu selisih suara pasangan SA`AT dengan suara ASA hanya terpaut 9.021 suara saja. Dengan perolehan suara tersebut, pasangan SA`AT akan memimpin Lumajang untuk periode kali kedua. Sementara, perolehan suara pasangan Agus Yudha Wicaksono- Adenan Syarif (A-RIF) mencapai 137.917 suara (24,46 persen), sedangkan suara pasangan Indah-Kafi sebesar 36.206 suara (6,42 persen). (jpnn)

KPU JEMBER

Coret Tujuh Bacaleg JEMBER – KPU Jember memastikan mencoret tujuh bakal calon legislatif (bacaleg) dari dua parpol peserta pemilu 2014 mendatang. Dalam verifikasi administrasi, ketujuh bacaleg ini dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS). Dengan demikian, tujuh bacaleg tersebut dipastikan tidak bisa ikut pileg 2014 mendatang. Hal ini disampaikan Komisioner KPU Jember Gogot Cahyo Baskoro. Dijelaskan, proses verifikasi saat ini masih sedang berjalan. Untuk sementara, KPU Jember menilai ada 1 bacaleg dari Partai Bulan Bintang (PBB), dan 6 orang bacaleg dari PPP yang dinyatakan tidak memenuhi syarat. Meski demikian, dari 6 bacaleg PPP yang tidak memenuhi syarat, 4 diantaranya bacaleg perempuan. Sehingga sesuai aturan, keempat bacaleg yang dicoret ini masih bisa diganti bacaleg perempuan lain. Sebab jika tidak diganti, akan berpengaruh pada ketentuan minimal 30 persen keterwakilan perempuan. “Parpol tidak ada lagi kesempatan untuk mengganti 3 bacaleg laki-laki yang dicoret,” ungkap Gogot Cahyo Baskoro. (aro/wnp/jpnn)

KEBAKARAN

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

HANGUS: Rumah dinas waker KRPH Mandiku Desa Sidodadi,Tempurejo dibakar Massa Rabu malam kemarin.

Rumdin Perhutani Dibakar TEMPUREJO – Konflik berkepanjangan yang terjadi di Dusun Mandiku, Desa Sidodadi, Kecamatan Tempurejo mencapai puncaknya Rabu malam (5/6) sekitar pukul 20.40. Rumah dinas (rumdin) Perhutani Kesatuan Resort Pemangku Hutan (KRPH) Mandiku dan rumah waker dibakar massa, kemarin. Apesnya, hal itu terjadi saat ada kunjungan staf Menteri Kehutanan RI di lokasi kejadian. Saat tim Jawa Pos Radar Jember menuju lokasi kejadian, sekitar pukul 21.30, kondisi Dusun Mandiku sangat mencekam. Jembatan akses masuk lokasi ditutup sejumlah orang, membuat warga luar yang datang hendak melihat kebakaran terhenti di barat Sungai Mayang. Usai dilakukan negosiasi, akhirnya sejumlah media dipersilahkan masuk. Benar saja, api masih tampak menyala di kantor Perhutani KRPH. Selain itu, rumah waker dan warung di sebelahnya, juga tampak hangus dilalap api. Sementara itu, sejumlah warga yang jumlahnya tidak terlalu banyak di sekitar lokasi, tidak ada yang berusaha memadamkan api. Begitu juga dengan sejumlah petugas baik TNI maupun polisi yang datang di lokasi, memilih menunggu dan melihat. “Di dalam masih ada tabung gas yang belum meledak,” ujar salah satu petugas di lokasi, kemarin. (ram/jum/wnp/jpnn)

Revolusi Perekonomian 2013 TEMA dalam tulisan ini memang agak menasional. Tetapi, mari kita belajar bersamasama agar mengerti dan tidak terus-menerus diakali. Indonesia, termasuk Banyuwangi, adalah daerah yang kaya berbagai sumber daya alam. Jadi, Indonesia seharusnya dapat keluar dari semua persoalan ekonomi, karena SDA (sumber daya alam) yang dimiliki Indonesia sangat besar dan beragam. Faktanya, yang terjadi justru sangat berbanding terbalik, pemerintah Indonesia menyerahkan pengelolaan SDA kepada pihak swasta atau asing. Kebanyakan rakyat cuma jadi penonton perusahaan-perusahaan asing yang berlombalomba mengeruk hasil bumi dan migas Indonesia. Hal itu terjadi karena pemerintah menggunakan sistem ekonomi kapitalis. Sistem tersebut menyerahkan hak kepada pemodal besar untuk mengelola SDA. Di Indonesia ada 60 kontraktor migas yang dikategorikan dalam tiga kelompok. Pertama adalah super major, contohnya Exxon Mobile, Total Fina Elf, BP Amoco Arco, dan Texaco, yang menguasai cadangan minyak 70% dan gas 80%. Ked-

ua adalah major, contohnya Conoco, Repsol, Unocal, Santa Fe, Gulf, Premier, Lasmo, Inpex, dan Japex, yang menguasai cadangan minyak 18% dan gas 15%. Ketiga adalah perusahaan independen yang menguasai cadangan minyak 12% dan gas 5%. Walhasil, minyak dan gas bumi Indonesia hampir 90% telah dikuasai pihak asing. Sebab, mereka semua adalah perusahaan multinasional asing. Di sektor pertambangan batu bara juga tidak jauh berbeda. Perusahaan-perusahaan China dan India berduyun-duyun masuk ke Indonesia. Mereka datang dengan kedok membiayai perusahaan-perusahaan tambang lokal yang kesulitan dana. Membaca data dari British Petroleum Statistical Review sungguh miris. Indonesia yang hanya memiliki cadangan batu bara 4,3 miliar ton atau 0,5% dari total cadangan batu bara dunia ternyata menjadi pemasok utama batu bara untuk China. Padahal, China memiliki cadangan batu bara 114,5 miliar ton atau setara 13,9% dari total cadangan batu bara dunia. Itu hanya contoh kecil SDA Indonesia yang dimanfaatkan pihak asing.

O l e h

SELVIA LISTYORINI * Semua itu terjadi lantaran liberalisasi di sektor tambang dan migas. Sejak 40 tahun lalu, pemerintah telah membuka izin seluas-luasnya kepada perusahaan asing untuk mengelola tambang dan migas di Indonesia. Selama itu pula mereka menikmati keuntungan yang berlimpah. Tahun lalu, tepatnya akhir Februari, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2012 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batu bara. Isinya, pihak asing harus menjual 51% ke investor lokal. Menurut aturan yang baru itu, pihak asing hanya berhak 49% atas saham perusahaan tambang di Indonesia. Selebihnya harus dijual secara bertahap setelah lima tahun berproduksi atau harus tuntas pada tahun ke-10 sejak awal berproduksi. Aturan itu juga merinci tahap investasi. Contoh, jika pihak asing memiliki 100% saham perusahaan tambang di Indonesia, maka mulai tahun keenam hingga tahun kesepuluh, dia harus

menjual 10% saham per tahun hingga tahun kesepuluh. Di tahun kesepuluh, jumlah saham yang dilego mencapai 51%. Yang pertama kali mendapatkan hak membeli saham divestasi itu adalah pemerintah pusat. Jika tak sanggup, hak itu beralih ke pemerintah daerah. Bila pemerintah daerah menyerah, BUMN dan BUMD dipersilakan membeli melalui lelang. Kalau tak sanggup juga, investor lokal berhak membeli jatah itu. Aturan tinggal aturan. Buktinya, tak satu pun perusahaan yang patuh kepada aturan itu. Alasannya adalah kontrak karya yang telah disepakati sebelumnya dengan pemerintah. Jadi, mau sampai kapan tambang dan migas Indonesia terus dikuasai asing? Apakah kita hanya menonton, terdiam, dan pasrah saat kekayaan alam kita dikeruk secara besar-besaran oleh pihak asing? Atau, selalu berharap kepada pemerintahan dengan segala kebijakannya yang cenderung tidak prorakyat? Sudah saatnya Indonesia melakukan revolusi perekonomian dengan mencampakkan sistem ekonomi kapitalis dan menerapkan sistem ekonomi baru. Dalam hal ini saya menawarkan sistem ekonomi

Islam yang tentu akan bebas korupsi dan berani mengambil alih kembali SDA yang dikerukmaruk pihak asing itu. Berdasar pandangan ekonomi Islam, barang tambang, energi, listrik, dan BBM, harus dipandang sebagai harta kepemilikan umum yang harus dikelola negara, dan negara dilarang mengambil harga (keuntungan) dengan menjualnya kepada rakyat. Negara harus mendistribusikan harta umum itu kepada masyarakat dengan murah, bahkan cumacuma. Negara dapat saja menjual kepada pihak luar negeri atas persetujuan umat dan hasilnya harus dikembalikan sepenuhnya kepada seluruh masyarakat. Tentu hal itu akan menyebabkan rakyat tidak terbebani dengan mahalnya tarif listrik dan BBM. Semua kembali kepada diri kita masingmasing. Yang jelas, revolusi menjadi keniscayaan jika kita memang menginginkan sebuah perubahan yang nyata. Satu hal lagi, jangan biarkan emas di Banyuwangi ini dikeruk pihak asing. *) Mahasiswa Jurusan Manajemen Syariah STEI HAMFARA asal Banyuwangi.

Sukorejo dalam Kesusastraan Nasional INI tentang inspirasi, prestasi, juga sejarah. Tetapi, ini hanya sekadar kilas balik sebetulnya, tapi cukup penting diketahui. Terutama oleh masyarakat Situbondo agar semangat dalam berkarya semakin terpompa. Pada 6 September 2012 lalu, di depan kantor Balai Bahasa Jawa Timur, Sidoarjo, berlangsung penganugerahan Sastra 2012 Kategori Sanggar seni terbaik se-Jawa Timur yang diberikan langsung kepala Balai Bahasa Jawa Timur Drs. Amir Mahmud, M.pd. Penghargaan itu diberikan kepada Sanggar Seni Cermin Pusat IKSASS Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo di bawah binaan Bpk. Zainul Walid, S.Ag. Sanggar Seni Cermin dinilai berperan dalam pengembangan, pembinaan, dan perlindungan bahasa dan sastra, khususnya di daerah Jawa Timur. Upaya Sukorejo menyelamatkan budaya warisan daerah dan bangsa ini adalah dengan cara mendirikan Sanggar Seni Cermin yang merupak-

an badan otonom di bawah naungan Pusat Ikatan Santri Salafiyah-Syafi’iyah (IKSASS). Sanggar tersebut didirikan atas dasar kecemasan para penggiat seni di Pesantren Sukorejo terhadap seni dan budaya daerah dan bangsa. Mereka ingin memberdayakan santri agar aktif berkarya dan mengenal ilmu kesenian dan sastra. Mereka berinisiatif mengumpulkan dan menampung para santri yang berminat dan berbakat di bidang seni dan sastra dalam satu wadah bernama Sanggar Seni Cermin. Di tengah maraknya kesenian-kesenian Indonesia yang mulai banyak mengadopsi gaya Barat yang cenderung lebih disukai anak muda zaman ini, Sanggar Seni Cermin Sukorejo tetap mempertahankan budaya bangsa lewat upayanya sendiri, yakni mendirikan Sekolah Deklamasi. Sekolah Deklamasi adalah sekolah informal yang gratis tanpa biaya sepeser pun. Sampai saat ini, Sekolah Deklamasi telah berjalan dua periode.

O l e h

ILHAM ROMADHAN * Sekolah Deklamasi periode I telah meluluskan tiga deklamator dan Sekolah Deklamasi periode II meluluskan tujuh deklamator. Para deklamator itu mendapat predikat lulus bukan dari pihak sekolah, melainkan para budayawan dan penyair nasional, seperti D. Zawawi Imron (Sang Penyair Celurit Emas). Sebab, merekalah yang menguji mereka, bukan pihak sekolah. Sekolah Deklamasi merupakan bukti peran aktif Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah dalam menyelamatkan generasi muda Indonesia. Tidak hanya di bidang agama, tapi juga di bidang seni dan sastra. Sebab, almarhum KHR. As’ad Syamsul Arifin pernah berpesan, “Saya bercita-cita agar santri saya seperti santrinya Sunan Ampel. Ada yang menjadi fuqoha’, seniman, negarawan, dan waliyullah”. Nah, sudah

sangat jelas bahwa KHR. As’ad peduli terhadap kesenian. Ternyata apa yang menjadi pesan KHR. As’ad itu tidak berbanding terbalik. Santri Sukorejo produktif dalam berkarya, misalnya menciptakan puisi dan cerpen. Terkait prestasi di bidang sastra, salah satu puisi karya santri bernama Zainul Walid yang berjudul “Nyayian Sepanjang Jalan” dinobatkan menjadi pemenang juara I tingkat nasional dalam perlombaan cipta puisi di Kintamani, Bali. Tidak hanya itu, Sukorejo juga pernah mendapatkan kunjungan kesenian dari LESBUMI PBNU. Mereka ingin menyaksikan pementasan drama kolosal yang diperagakan para santri. Sebenarnya kesenian dan sastra sudah ada di Sukorejo sejak puluhan tahun lalu. Seiring perkembangan zaman, semakin lama kesenian dan sastra di Sukorejo semakin berkembang. Hadirnya kesenian dan sastra di Pesantren Sukorejo tidak lepas dari sang pendiri. Sang pendiri dan pen-

gasuh, yaitu almarhum KHR. Syamsul Arifin dan KHR. As’ad Syamsul Arifin, sangat berperan penting dalam pelestarian seni dan sastra di pesantren. Salah satu buktinya, beliau pernah menciptakan Aqoid Lima Puluh. Itu adalah syair Madura tentang ketauhidan. Mungkin itulah penyulut semangat santri Sukorejo dalam melahirkan karya sastra dan pergelaran budaya, khususnya budaya Islam dan Nusantara. Meski berkarya dan berseni, para santri Sukorejo tetap istiqomah membaca karya sastra para salafunnasshaleh, misalnya Burdah, Barzanji, dan Nadzam Alfiyah. Sementara itu, demi meningkatkan kualitas santri di bidang kesusastraan, Sanggar Seni Cermin Pusat IKSASS berencana mengadakan sekolah kepenyairan demi menjaga kesusastraan nasional dari perang peradaban dengan budaya Barat. Semoga! *) Koordinator Penaskahan Sanggar Seni Cermin


38

Jumat 7 Juni 2013

Peringkat Keempat masih Bisa Digoyang

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

SENGIT: Pemain Perseba dikepung pemain Ganesha Alasbuluh dalam lanjutan kompetisi Divisi I Pengkab PSSI Banyuwangi di lapangan Watukebo, Kecamatan Rogojampi, kemarin.

2

GANESHA

v

PERSEBA

2

Ganesha Gagalkan Tiga Poin Perseba ROGOJAMPI - Perseba Banyuwangi gagal memaksimalkan laga kelimanya di kompetisi internal Pengkab PSSI Banyuwangi dengan tambahan tiga poin. Menghadapi Ganesha Alasbuluh, Wongsorejo, di Lapangan Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kemarin (6/6), Ibnul Mubarok dkk hanya bermain imbang dengan skor 2-2. Sempat memimpin dua gol, Perseba harus puas bermain

imbang dalam laga tersebut. Gol Perseba datang lewat eksekusi penalti Pandu di pertengahan babak pertama dan Febri jelang akhir pertandingan babak pertama. Gol balasan Ganesha dilahirkan oleh Saleh awal babak kedua dan Mujib menit 61. Hasil itu membuat Perseba mengemas poin tujuh dari hasil lima kali bertanding. Catatannya, Perseba mengemas dua kali menang, sekali seri, dan dua kali

kalah, dari seluruh laga yang telah dimainkan. Dua kemenangan Perseba diperoleh saat bertemu Flamboyan FC dengan skor 2-0 dan Perseba 99 Bakungan dengan skor 3-0. Dua kekalahan yang dialami Ibnul Mubarok dkk diperoleh saat meladeni perlawanan Remaja Rowo dengan skor 2-0 dan Andhini Jaya dengan skor 4-1. Sementara itu, bagi Ganesha Alasbuluh Wongsorejo, kekalahan atas Perseba semakin menambah

catatan tim asal Banyuwangi Utara itu di pentas Divisi I Pengkab PSSI Banyuwangi. Memainkan lima laga, Ganesha baru mendulang dua poin dari hasil lima kali main. Sebelumnya, Ganesha bermain imbang 1-1 saat melawan Perseba 99 Bakungan. Tiga kekalahan lain yang dialami Asmin dkk diperoleh saat bertemu Putra Flamboyan Boyolangu 3-2, Andhini Jaya 3-1, dan Putra Junior dengan skor 4-0. (nic/c1/bay)

Akhirnya Banyuwangi Bisa Tampil di Porprov BANYUWANGI - Terjawab sudah penantian panjang kontingen Banyuwangi atas kepastian pencairan dana Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IV Madiun. Setelah menunggu hampir dua bulan, dana sebesar Rp 1,6 miliar yang bersumber dari pinjaman hibah cabang olahraga (cabor) tersebut akhirnya diterima KONI Banyuwangi. Dana tersebut akan digunakan membiayai sejumlah kebutuhan kontingen Banyuwangi di ajang dua tahunan tersebut. Sekaligus pencairan dana bernominal miliaran rupiah itu mengakhiri spekulasi jadi-tidaknya berangkat ke Madiun mendatang. “Ya Alhamdulillah dana sudah turun. Ini membuat kontingen Banyuwangi memastikan akan berangkat ke Porprov Madiun mendatang,” ujar Joko Triyadni, ketua kontingen Porprov Banyuwangi. Joko menambahkan, dana yang turun tersebut akan digunakan untuk beberapa k e p e r l u a n , d i a nt a ra n y a membayar registrasi keikutsertaan kontingen Banyuwangi di Porprov. Sebelum 7 Juni yang ditentukan KONI Jawa Timur sebagai panitia besar, biaya registrasi dipastikan akan segera dibayar. Biaya yang turun itu juga akan digunakan membiayai akomodasi kontingen atlet Porprov. Hal itu meliputi uang saku ofisial dan atlet, biaya pemusatan latihan, dan biaya beberapa cabor yang sudah melaksanakan babak kualifikasi. Joko menyatakan, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan seluruh cabor yang akan ambil bagian di Madiun mendatang. Juga akan dibahas mekanisme pemberangkatan dan pembayaran ongkos kontingen Porprov di Madiun mendatang. “Setelah ini cabor akan segera dikumpulkan,” terangnya. Seperti diberitakan sebelumnya, kontingen Banyuwangi sempat mengancam tidak

akan berangkat ke Porprov IV Madiun. Alasannya, kontingen Banyuwangi belum menerima dana yang dibutuhkan. Mereka terpaksa meminjam dana pembinaan cabor yang tertu-

ang dalam APBD 2013. Alasannya, dana Porprov IV Madiun tidak masuk d a l a m p e m b a ha s a n . I m basnya, dana pembinaan cabor senilai Rp 3 miliar

terpaksa dipinjam Rp 1,6 miliar untuk pemberangkatan kontingen Banyuwangi. Sisa dana yang dipinjam rencananya akan dikembalikan lewat Perubahan Ang-

garan Keuangan (PAK) 2013 mendatang. (nic/c1/bay)

BANYUWANGI - Perjalanan panjang Persewangi Banyuwangi di pentas kompetisi Divisi Utama tahun ini rampung sudah. Laskar Blambangan yang takluk 0-1 di laga pemungkas kontra tuan rumah Persis Solo berpeluang mengakhiri kompetisi di level kedua Liga Indonesia dengan finish di posisi empat klasemen grup lima. Memainkan 12 laga yang diwajibkan, Zaenal Ichwan dkk mencatatkan empat kali menang, tiga kali imbang, dan lima kali kalah. Sejauh ini Persewangi mendulang 15 poin dari seluruh pertandingan yang dilakoni. Namun, posisi Laskar Blambangan di posisi empat klasemen sejauh ini belum aman 100 persen. Persis Solo yang akan menjalani laga pemungkas akhir pekan ini berpeluang menyalip posisi Persewangi. Meski menang atas Persewangi di laga di Stadion Manahan Solo Rabu (5/6) kemarin, anak asuhan Agung Setya Budi ma-

sih kalah agregat gol dengan Laskar Blambangan. Untuk menyodok ke peringkat empat, Laskar Samber Nyawa, julukan Persis, harus bisa menundukkan PSMP Mojokerto di laga pemungkas. “Memang posisi saat ini belum aman. Namun, kami yakin bisa finish di posisi empat klasemen akhir,” ujar Hari Wijaya, ketua Persewangi. Hari menambahkan, target awal sebenarnya adalah masuk peringkat tiga klasemen akhir. Namun, hasil jeblok di laga terakhir away kontra PSIM Jogjakarta membuat target itu gagal terealisasi. Hasilnya, Persewangi finish di posisi empat atau lima. Finish di posisi empat atau lima tidak terlalu buruk. Setidaknya dibandingkan musim sebelumnya, posisi Persewangi saat ini lebih baik. Setidaknya, seluruh pertandingan bisa dituntaskan dan bisa naik dua strip dari posisi saat Persewangi berlaga di Divisi Utama LPIS musim lalu. (nic/c1/bay)

Rapor Persewangi di Divisi Utama : Putaran Kedua :

Putaran Pertama :

vs Persis Vs Madiun Putra Vs Persik Kediri Vs PPSM Vs PSIM Vs PSMP

vs PSMP Vs PPSM Vs PSIM Vs Madiun Putra Vs Persik Kediri Vs Persis Solo

2-3 3-1 0-1 2-0 1-1 1-0

1-3 1-1 0-3 3-2 0-0 0-1

Klasemen grup V : Persik PSMP PSIM Persewangi Persis Madiun Putra PPSM

11 11 11 12 11 11 11

8 7 5 4 4 3 0

2 0 2 3 3 2 4

1 4 4 5 4 6 7

21-4 19-10 20-14 14-16 14-19 15-21 10-29

26 21 17 15 15 11 4


BERITA UTAMA

Jumat 7 Juni 2013

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Mengular hingga Dadapan n ANTRE... Sambungan dari Hal 29

Berdasar pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pro yek pelebaran jalan itu ma sih fo kus di depan Pe rumahan Desa Kalirejo. Di depan perumahan itu, sejumlah pekerja proyek mengatur pengguna jalan dari arah utara dan selatan agar melintas secara bergantian. “Sekitar 10 menit kendaraan dari arah se latan dipersilakan jalan, dan ken-

daraan dari arah utara harus berhenti. Begitu pula se baliknya,” jelas Iskandar. Lantaran harus berjalan secara bergantian, panjang antrean kendaraan ke arah utara sampai di jalur double way di Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi. Dari arah selatan, antrean kendaraan sampai wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kabat. Sekadar diketahui, setelah memperbaiki jalan di depan Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, pemerintah pusat

melakukan pelebaran jalan di jalur Banyuwangi-Rogojampi. Jalan poros nasional itu akan dilebarkan menjadi 11 meter dari sebelumnya hanya tujuh meter. Pelebaran jalan itu akan dilakukan secara bertahap. Pada tahun anggaran 2013 ini, pelebaran jalan mencapai enam ki lometer (Km), yakni dari Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi, hingga Desa Kabat, Kecamatan Kabat. “Jika anggarannya cukup, pelebaran ditarget hingga depan kantor

Kecamatan Kabat,” ungkap Kepala Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Banyuwangi, Mujiono. Terkait melebarkan jalan itu, kata Mujiono, APBN 2013 telah mengucurkan dana Rp 30 miliar. Namun, dana sejumlah itu tidak hanya digunakan melebarkan jalan Banyuwangi-Rogojampi. Dana sejumlah itu juga digunakan memperbaiki jalan me nuju Kecamatan Muncar dan jalan menuju Kecamatan Kalibaru. (abi/c1/bay)

Tiga Pasien Meninggal pada 2012 n DB PENYAKIT... Sambungan dari Hal 29

“Artinya, ada warga yang terkena DB, tapi tidak melakukan perawatan di RS,” imbuhnya. Dia berharap, masyarakat selalu waspada dengan serangan DB. Sebab, penyakit itu bisa be rujung kepada kematian. Apalagi, saat ini banyak sisa genangan air hujan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk penyebab DB. Ma syarakat diharapkan tidak bo-

san melakukan gerakan 3M (menguras, menutup dan mengubur barang bekas). “Apabila ada gejala-gejala DB pada anak atau siapa pun, segera periksa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk memastikan. Gejalanya banyak, ada yang demam tinggi tibatiba, sakit kepala, ada bercakbercak merah, dan sebagainya. Jadi, segera bawa ke rumah sakit terdekat,” imbau Imam. Kasi pemberantasan penyakit menular Dinas Ke-

se hatan Pemkab Situbondo demi menekan penyebaran DB, sejumlah program telah di gulirkan, di antaranya gerakan juru pemantau jentik nyamuk di Kecamatan dengan ka sus tinggi. Selain itu, juga pemantauan wilayah, fogging, penyiaran, dan siaran radio. “Gerakan pemantau jentik nyamuk dipelopori PKK Dasawisma, Muslimat, Fatayat, Aisyiyah dan tokoh masyarakat. Juga ada gerakan abatisasi. DB justru sering terjadi di daerah perkotaan,

misalnya di Kecamatan Situbondo, Panji, Panarukan, dan Kendit,” terang Heryawan. Dia mengungkapkan, gencarnya gerakan pemberantasan DB menyebabkan penurunan kasus hampir di semua kecamatan. Pada tahun 2010 ada 646 kasus DB, pada 2011 ada 164 kasus, dan pada 2012 ada 149 kasus. “Demikian juga angka kematian akibat DB. Pada 2010 ada enam orang meninggal, dan 2012 ada tiga orang meninggal,” imbuhnya. (pri/c1/bay)

Perkuat SPI demi Pertahankan WTP n INSPEKTORAT... Sambungan dari Hal 29

Jika kantor Inspektorat kuat, maka SPI akan berjalan dengan baik. Ke depan, Bupati Anas berharap kantor Inspektorat me miliki kekuatan yang lebih masif guna mencegah penyimpangan dan kesalahan prosedural. “Inspektorat kita harapkan memiliki kajian yang tepat dalam me ngatasi pelanggaran staf dan beberapa

ma salah di lapangan,” pinta mantan anggota MPR RI termuda pada era Orde Baru itu. Karena itu, Bupati Anas minta anggapan kantor Inspektorat menjadi tempat pembuangan pejabat tidak ada lagi di era kepemimpinannya. Penempatan mantan sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Fajar Su asa na, sebagai Inspektur Pembantu (Irban) dalam rangka memperkuat kantor Inspektorat.

Fajar dinilai Bupati Anas lebih pas menempati jabatan Irban ketimbang di jabatan lamanya. Penempatan Fajar di jabatan Irban karena memiliki pengalaman yang cukup panjang di birokrasi. “Dia per nah jadi Kabag Hukum dan lama di Bappeda. Dia diharapkan mampu menelaah setiap persoalan yang muncul,” katanya. Di jabatan barunya, Bupati Anas berharap Fajar mampu

memperkuat Inspektorat. Dia diharapkan bisa memberikan kajian dan telaah cerdas dan inovatif terhadap berbagai masalah yang muncul. Selain Inspektorat, Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) juga menjadi prioritas penataan. Dishubkominfo diminta tidak hanya berperan mengatur bidang perhubungan, tapi juga membangun komunikasi publik dengan baik. (afi/c1/bay)

Sambungan dari Hal 30

“Saudara Hary bebas sejak Rabu kemarin,” terang Ka si Pembinaan Lapas Ba nyuwangi, Sunaryo. Hary Pr dan Supiyanto mulai menjalani hukuman 27 Januari 2012 lalu. Mereka menghuni lapas setelah pengajuan kasasinya ditolak Mahkamah Agung (MA). Syakib dan Muhaimin sempat mangkir dari panggilan Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi karena sakit. “Den da untuk Hary Pr telah

dibayar,” katanya. Sayang, saat ditanya wartawan kemarin (6/6), Sunaryo mengaku tidak ingat vonis yang harus dijalani empat mantan anggota KPU Banyuwangi itu. “Hary Pr sudah bebas, bukan pembebasan bersyarat,” cetusnya. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Sunaryo menyebut, sebelum menjalani hukuman setelah kasasinya ditolak MA, empat mantan anggota KPU itu sudah menjalani penahanan selama beberapa bulan. “Hary Pr ini dua kali mendapat remisi selama tahun 2012 lalu,” sebutnya.

Ditanya terkait tiga mantan anggota KPU lain yang belum bisa bebas, Sunaryo menyebut empat terpidana 1,5 ta hun dalam kasus korupsi tem pat pemungutan suara (TPS) fiktif pada pemilihan presiden (Pilpres) 2004 lalu itu, masa hukumannya berbeda, terutama denda yang harus dibayar. “Cuma saya lupa nominal denda yang harus dibayar,” cetusnya. Sekadar mengingatkan, empat mantan anggota KPU Banyuwangi periode 2004-2009, Ahmad Syakib, Supiyanto, Hari Prasetyo, dan

n TERAPKAN... Sambungan dari Hal 29

Tiga sekolah yang ada tersebut mampu menampung 1.800 siswa dan dibina tidak kurang dari 160 guru (pengasuh). “Menge mas metode Pendidikan berasrama (boarding school), SMKN Ihya Ulumudin siap mengintegrasikan kurikulum pendidikan nasional dengan kurikulum pondok pesantren. Ada tiga pilar yang dianut lewat sis tem yang dikenal dengan boarding school ini,” jelas Yus. Pertama, SMKN Ihya Ulumudin akan menerapkan pendidikan reguler dengan kurikulum nasional (SMKN, MA Kejuruan, dan MTs) yang dilaksanakan dari pagi sampai siang. Kedua, pendidikan di niyah, yakni berupa pembe ntukan akhlak dan budi pe kerti yang dikelola pihak pondok. Target utamanya adalah pembentukan akhakul karimah. Ketiga, pendidikan karakter yang dikelola bersama oleh pondok dan tiga lembaga yang berada di ponpes. Pendidikan karakter berupa pengembangan diri siswa di bidang penguasaan bahasa asing (Arab dan Inggris), pengembangan

Muhaimin Sutawijaya, dijatuhi hukuman penjara 1,5 tahun oleh Pengadilan Negeri Banyuwangi. Selain itu, mereka juga didenda Rp 50 juta subsider dua bulan kurungan. Selain vonis tersebut, majelis hakim yang diketuai Sumartono, juga mengganjar para terdakwa dengan pidana tambahan, yakni mengembalikan uang sesuai nilai yang dikorupsi, yakni Ahmad Syakib, sebesar Rp 86 juta, Supiyanto Rp 79 juta, Hari Priyanto Rp 75,850 juta, dan Muhaimin Sutawijaya Rp 40,850 juta. (abi/c1/bay)

hobi, dan imajinasi di bidang seni dan olahraga. Pembelajaran bahasa di sekolah regular lebih banyak menanamkan konsep. Pembelajaran bahasa asing di asrama menitikberatkan praktik. Pembelajaran kewirausahaan bertujuan membangun kemandirian, perbaikan ekonomi, dan kesejahteraan umat. Pembelajaran produktif di SMKN menggunakan system blok. Artinya, seminggu diberi teori dan seminggu praktik. Program keahlian di SMKN saat ini adalah teknik kendaraan ringan (TKR), teknik komputer jaringan (TKJ), dan akuntansi. Sementara itu, di MA Kejuruan ada TKR, TKJ, akuntansi, dan perhotelan. Kesiapan sekolah me nerapkan pola boarding school se jalan dengan program pemerintah pusat. Itu ditandai de ngan pemberian bantuan yang bermuara dari APBN Kemenpera RI berupa Rusunawa (rumah susun untuk siswa) dan bantuan Pengembangan Pendidikan Berbasis Komunitas di Lingkungan Pondok Pesantren. Itu diwujudkan berupa gedung dua lantai dan pengembangan pembelajaran dari Direktorat Pembinaan SMK Kemendiknas.

Sistem penerimaan siswa baru mengikuti regulasi Dinas Pendidikan Banyuwangi, yakni penerimaan siswa baru regular dan mandiri. Melalui program tersebut, pihak pondok sanggup menampung 400 santri laki-laki, dan 400 santri putri di bawah asuhan Ibunda Nyai Fauzan. Sekolah berasrama di lingkungan Ponpes Ihya Ulumudin Singojuruh itu sejatinya tidak berdiri sendiri. Semua aktivitas me libatkan seluruh pondok di sekitarnya. Itu diharapkan terjalin hubungan baik antar pond ok; saling bertanggung jawab terhadap santri. Sebab, m e reka adalah embrio Desa Padang sebagai kawasan religi atau Padang Desa Santri. Sejalan dengan harapan penanggung jawab program, pe ngasuh berharap kepenti ngan generasi muda ha rus diwujudkan. Oleh karena itu, dibutuhkan seorang penanggung jawab yang memiliki visi dan misi yang cerdas dan mampu mengimplementasikan semua harapan. “Pemerintah semoga terdorong memfasilitasinya,“ kata KH. Fauzan, pengasuh pondok sekaligus ketua Fraksi Peran DPRD Banyuwangi. (nic/ c1/bay)

Jadi Perbincangan di Jakarta n DUA... Sambungan dari Hal 30

Bupati juga bersedia m enyediakan sarana pe nunjang, seperti penginapan, kon sumsi, dan transportasi un tuk para kru dan pemain se lama syuting. “Kita punya banyak rumah dinas yang bisa dijadikan tempat menginap

kru. Konsumsi juga akan kami sediakan,” kata Bupati Anas. Sementara itu, casting terbu ka untuk mencari para pemain dipercayakan kepada K o m u n i t a s Wa t u b u n c u l . “Waktu dan tempatnya nanti akan saya informasikan,” kata Samsudin. Jika nanti rating dua film tersebut sama-sama tinggi, maka

besar kemungkinan SCTV akan terus-menerus memproduksi film di Banyuwangi, seperti hal nya FTV-FTV yang terusmenerus diproduksi di Bromo, Bali, dan Jogja. “Itu tujuan utama kami. Jika itu terwujud, dampaknya akan sangat baik; pariwisata maju dan para seniman bisa makmur,” pungkas Dwi Ilalang. (afi/c1/bay)

Kabag Hukum Belum Bisa Dikonfirmasi n ASKAB... Sambungan dari Hal 31

Mendapat Remisi Dua Kali n HARY...

Mampu Menampung 400 Santriwati

Padahal, peran pemerintah desa juga sangat krusial dalam menjalankan kelancaran roda pembangunan. ‘’Tapi, setiap ada kasus yang menimpa desa, kok pemerintah diam saja,” kritiknya. Dia mencontohkan, selama ini sudah banyak persoalan hukum yang menimpa aparatur desa, mulai masalah Program Nasional Agraria (Prona) hingga sebelas perangkat desa yang terancam pidana karena kasus du gaan perusakan tanaman jagung yang diklaim milik Saminah itu. ‘’Pemerintah sama sekali tidak ada upaya advokasi,” sesal pria yang akrab dipanggil Pak Tar itu.

Baru-baru ini pemerintah sedang menggodok raperda untuk memberikan bantuan hukum terhadap rakyat miskin. Askab sepakat terhadap rencana tersebut. Hanya saja, Askab pesimistis pelaksanaannya di lapangan. ‘’Kita yang nyata-nyata bagian dari pemerintah tidak pernah dipedulikan, apalagi rakyat,” timpal Sekretaris Askab, Djoko Purnomo. Lantaran nyaris tidak ada perhatian pemerintah terhadap nasib aparatur desa, Askab segera melakukan gerakan apel sebagai bentuk keprihatinan. Hal itu dilakukan agar pemerintah segera bertindak nyata. ‘’Kita juga minta hearing (dengar pendapat) di DPRD,’’ katanya. Pemkab Banyuwangi belum

menanggapi statemen Askab tersebut. Kabag Hukum Pemkab Banyuwangi, Yudi Pramono, tidak mengangkat ponselnya saat dihubungi koran ini. Upaya konfirmasi melalui pesan singkat juga tak dibalas hingga berita ini ditulis. Seperti diketahui, sebelas terdakwa kasus perusakan dan penebangan tanaman jagung milik Saminah nyaris ki sruh di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi Rabu kemarin (5/6). Para keluarga terdakwa yang datang dari Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, terlihat emosi karena sidang ditunda dengan alasan saksi tidak hadir. Di antara sebelas terdakwa itu ada yang menjabat sebagai perangkat desa. (ton/c1/aif)

Pekerja Menyadari Pentingnya Fashion Heri Bantah Ada Tawar-menawar Harga n URUS...

n TROTOAR...

Sambungan dari Hal 31 Sambungan dari Hal 29

Urusan transportasi yang nyaris tidak ada kemacetan, hingga penataan PKL (pedagang kaki lima) yang tertib, Kota Bangkok tampaknya bisa dijadikan acuan. Tak hanya memanjakan pengendara bermotor, trotoar di sepanjang jalan utama Bangkok juga menjadi tempat yang nyaman bagi para pejalan kaki. Meski dipenuhi PKL, tapi pejalan kaki tetap nyaman berlalu-lalang di tempat tersebut. Trotoar di Bangkok memang benar-benar le bar. Rata-rata berukuran 4-6 meter. Bahkan, di beberapa lokasi, trotoar yang dibangun pemerintah Bangkok bisa tiga kali lebih lebar daripada jalan kelas III di Banyuwangi. Sebut saja di sekitar Novotel, Platinum Plaza, Siam Paragon, Siam Square, Grand Diamond, hingga Central World. Tak heran, trotoar yang lebar itu menjadi lokasi favorit PKL untuk membuka lapak. Ba nyak PKL yang berjualan minuman, makanan, souvenir, aksesori gadget, dan fashion. Saking lebarnya, meski para PKL itu berjualan di kanan-kiri trotoar secara berhadap-hadapan, pejalan kaki masih bisa lewat dengan nyaman. Tidak seperti di Banyuwangi atau di kawasan lain di Indonesia, PKL biasanya kaum manula, di Bangkok para PKL justru didominasi para perempuan yang menawan. Mengenakan pakaian modis, seksi, dan model terkini. Yang seperti itu justru menjadi daya tarik tersendiri bagi calon pembeli. “Banyak pembeli yang akhirnya terpaksa membeli karena terkena rayuan si penjual,” ujar Gofur, staf Kedubes RI di Bangkok, sambil tertawa. Tak hanya PKL yang didominasi anak muda, para pesapon (tukang sapu) juga didominasi wanita muda yang berparas bening. Setiap pagi, tanpa canggung perempuan-perempuan muda itu memungut dan membersihkan sampah yang berserakan di sekitar lapak PKL. Pakaian yang mereka kenakan pun bukan se perti petugas kebersihan yang kerap kita lihat di Banyuwangi; kotor, lusuh, bahkan jarang dicuci. Para pesapon ini tampil dengan pakaian modis. Namun, tak seperti PKL yang terkesan menggoda,

Saya bayar juga tidak ada kuitansinya,” sebutnya. Dikonfirmasi tentang hal itu, Kadus Cantuk Lor, Heri Subagyo, membantah terjadi tawar-menawar harga. Menurut dia, pembuatan sertifikat tersebut tanpa paksaan. ‘’Nggak ada kayak gitu

ALI SODIQIN/RaBa

RELIGIUS: Pengunjung berdoa di vihara depan kompleks Central World Bangkok.

dandanan pesapon tersebut seperti pekerja kantoran. Setiap kali mereka berpapasan dengan pejalan kaki, pesapon ini selalu mengembangkan senyum lebih dulu. “Pemerintah di sini memang me nyarankan agar pekerja rendahan tidak merasa rendah diri,” kata Gofur. Nah, salah satu cara menyamakan “derajat” mereka adalah dari cara berpakaian. Tidak serta merta para PKL dan pekerja rendahan menyadari

pentingnya fashion. Namun, lambat laun mereka mulai mengikuti anjuran itu. “Meski belum semua, tapi sudah mulai terlihat hasilnya,” katanya. Salah satu tujuan pemerintah Thailand menerapkan anjuran itu adalah menarik minat wisatawan. Sebab, pariwisata tidak hanya maju dari segi menariknya objek wisata, melainkan juga keramahan dan cara menyambut tamu warga setempat. (bersambung)

(tawar-menawar),” tegas Heri. Dia menjelaskan, sudah ada sosialisasi sebelum Prona dilaksanakan. Bahkan, para pemohon banyak yang mengacungkan jari telunjuk tanda sepakat. ‘’Kita hanya bantu. Jika keberatan, ngurus sendiri nggak apa-apa,” ujarnya. Heri mengaku kaget saat masalah Prona dilaporkan ke-

jaksaan. Niat baik pemerintah justru ditanggapi kurang baik oleh warga. “Prinsipnya, kita ini tidak memaksa,” tandasnya. Diberitakan sebelumnya, sepuluh warga Desa Cantuk mendatangi kantor Kejari Banyuwangi Selasa lalu (4/5). Mereka melaporkan Kades Masbudi, terkait dugaan penyimpangan program Prona. (ton/c1/aif)


40

Jumat 7 Juni 2013

Spanduk Tolak Kenaikan BBM mulai Bertebaran

NUR HARIRI/RaBa

SAMA-SAMA RUSAK: Sepeda motor dan becak diangkut menuju Polres Situbondo kemarin malam (5/6).

Jalan Gelap, Motor Seruduk Becak SITUBONDO - Diduga karena kondisi jalan raya gelap, seorang pengendara motor bernopol P 6063 AR bernama Imam Hanafi asal Desa Prejeken, Bondowoso, menabrak becak yang ditumpangi Matwan dan Siyeni di jalan raya Desa Kotakan, Kecamatan Kota Situbondo, kemarin malam (5/6). Akibatnya, Hanafi mengalami sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya. Luka serupa juga dialami dua warga asal Desa Kotakan yang naik becak tersebut. Siyeni mengalami luka parah di kepala. Kecelakaan pukul 21.00 itu terjadi

saat becak dan motor itu sama-sama melaju dari arah selatan ke utara. Sesampai di jalan raya yang kondisinya gelap, pengendara motor tidak mengetahui bahwa di depannya ada sebuah becak yang dikemudikan Matwan. Lantaran jaraknya cukup dekat, akhirnya motor tersebut langsung menabrak becak hingga ketiga orang tersebut terjatuh ke jalan. “Jalannya gelap, jadi yang naik motor tidak tahu di depannya ada becak,” kata Ardi, warga sekitar. Karena ketiga warga itu membentur aspal cukup keras, ketiganya pun

mengalami luka dan harus dilarikan ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo untuk mendapatkan perawatan medis. “Begitu petugas datang ke lokasi, korban langsung dibawa ke rumah sakit. Motor dan becaknya kami amankan,” kata AKP Wahyudi, Kasubag Humas Polres Situbondo. Sementara itu, penyebab pasti kecelakaan yang diduga karena gelapnya jalan tersebut masih dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian. “Memang diduga karena lampu penerangan kurang. Demi memastikan itu, petugas masih melakukan penyelidikan,” kata Wahyudi. (rri/c1/aif)

Penunjuk Arah Jalan Kurang Tepat SITUBONDO - Papan penunjuk arah yang terpasang di Jalan Anggrek, Situbondo, dinilai banyak sopir kurang tepat. Akibatnya, banyak pengendara jurusan Surabaya-Banyuwangi yang salah arah. Totok, salah seorang sopir asal Madiun mengatakan, penempatan papan penunjuk arah tersebut dinilai kurang tepat. Di kota-kota besar atau kota lain, papan penunjuk arah selalu dipasang sebelum pertigaan atau di atas pertigaan. “Papan namanya tidak jelas, jadi banyak yang kesasar. Masak papan nama posisinya di kanan dan setelah pertigaan,

NUR HARIRI/RaBa

BAGAIMANA INI?: Penunjuk arah di jalan Anggrek Situbondo yang posisinya setelah pertigaan.

tidak tepat itu,” ujar Totok. Pantauan wartawan koran ini, hampir setiap malam ada pengendara dari arah Surabaya menuju Banyuwangi yang bablas ke arah Jalan Anggrek. Bahkan, tidak sedikit kendaraan besar, seperti truk tangki dan truk gandeng, yang harus mundur karena tidak tahu papan penunjuk arah tersebut. Wa r ga b e rha ra p p a p a n penunjuk arah yang terpasang di sebelah gedung DPRD Situbondo itu dipindah dan dipasang sebelum pertigaan, “Dipindah lebih baik daripada dipasang di kanan jalan seperti itu,” usul Totok. (rri/c1/aif)

SITUBONDO - Rencana peme rintah pusat menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) 17 Juni mendatang mulai mendapat penolakan sejumlah kalangan. Di Situbondo, penolakan datang dari PDIP. Partai Moncong Putih Dalam Lingkaran itu memasang spanduk penolakan di sejumlah titik strategis. Spanduk juga terlihat di depan kantor DPRD Situbondo dan depan kantor DPC PDIP Situbondo. Sekretaris DPC PDIP Situbondo, Narwiyoto mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan berdasar aspirasi masyarakat. “Kami menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM berdasar realitas di masyarakat. Kenaikan itu akan menjadikan rakyat susah,” kata Narwiyoto. Pria yang juga Wakil Ketua DPRD Situbondo itu menambahkan, kenaikan harga BBM itu akan berpengaruh terhadap harga bahan-bahan lain. “Kenaikan BBM akan disertai kenaikan harga bahan pokok. Di Situbondo masih banyak warga menengah ke bawah yang menggunakan BBM,” imbuhnya. Partainya mengaku akan konsisten menolak rencana kenaikan BBM seperti tahun sebelumnya. “PDIP Situbondo akan terus menolak. Tahun

NUR HARIRI/RaBa

ASPIRASI MASYARAKAT: Spanduk penolakan kenaikan BBM di depan kantor DPC PDIP Situbondo.

kemarin kami sampai turun ke jalan,” tegasnya. Pihaknya berharap, pemerintah cermat melihat kondisi ekonomi masyarakat kecil. Jika pemerintah memang ingin

menyejahterakan rakyat, maka batalkan kenaikan harga BBM. “Kami harap pemerintah mau mendengar aspirasi ini sehingga BBM tidak jadi naik,” pungkasnya. (rri/c1/aif)

Segera Bangun Pasar Modern ASEMBAGUS - Pembangunan pasar modern di Asembagus yang sempat tertunda, rencananya akan dikerjakan tahun ini. Pembangunan pasar yang nilainya mencapai Rp 18 miliar bantuan APBD Provinsi Jawa Timur tersebut kabarnya sudah selesai dilelang. Pemenangnya adalah PT. Duta Rama asal Surabaya. Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo Syaifullah mengatakan, rencana pembangunan Pasar Asembagus tersebut sudah tidak ada masalah. Pemkab melalui forum muspida telah melakukan sosialisasi kepada warga sekitar pasar. “Terkait pembangunan pasar itu, pemkab sudah melakukan sosialisasi kepada

Terkait pembangunan pasar itu, pemkab sudah melakukan sosialisasi kepada warga setempat. Syaifullah Sekda Situbondo

warga setempat,” kata Syaifullah kepada wartawan. Dia menambahkan, sesuai tahap, tender pembangunan Pasar Asembagus memang sudah selesai dilaksanakan. Namun, mantan kepala Bappeda itu mengaku belum mengetahui siapa pemenangnya. Yang pasti, lanjut Syaiful, pembangunan pasar modern itu harus selesai tahun ini. ” Pembangunan pasar itu akan dikerjakan tahun ini,” tandasnya. Seperti pernah diberitakan, pembangunan Pasar Asembagus tertunda karena mendapat penolakan warga setempat. Pasalnya pasar dengan konsep modern itu akan dibangun di eks kawedanan yang merupakan benda cagar budaya. (rri/c1/aif)

Banner Caleg Lebih Kreatif dan Inovatif LDDI Gelar Seminar Parenting Skill

SITUBONDO - Poster atau banner calon legislatif (caleg) selama ini identik dengan gambar formal. Namun, tidak demikian dengan poster Kunheruhardjo, caleg DPR RI dari Partai Golkar untuk Daerah Pemilian (Dapil) Tiga Jawa Timur yang meliputi Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi. P o s t e r Ku n h e r u h a r d j o didesain lebih menarik dan lebih hidup. Menggunakan teknik fotografi, poster pria yang berdomisili di Bondowoso tersebut lebih komunikatif kepada masyarakat. Misalnya, ada banner yang bergambar Kunherohardjo berjalan di tengah-tengah pepohonan rindang. Banner itu mengusung tema lingkungan hidup. “Tema yang kita usung memang beragam, mulai pendidikan, kesehatan, pertanian, nelayan, kemandirian lapangan pekerjaan, profesionalisme hingga lingkungan hidup. Itu semua pemikiran Pak Kun (panggilan Kunheruhardjo) kita hanya merealisasikan,” terang Agus Rejeki, konseptor pembuatan ban-

ISTIMEWA

TAMPIL BEDA: Salah satu banner milik Kunheruhardjo, caleg DPR RI dari Partai Golkar.

ner, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Dengan banner yang lebih

kreatif dan inovatif itu, masyarakat akan merasa tidak jenuh. Sebab, selama ini mer-

eka hanya disuguhi gambar caleg-yang hanya mengumbar janji dan minta dukungan. “Agar mereka sedikit terhibur. Para penikmat seni fotografi juga bisa lebih berkarya. Ini bisa juga dijadikan sebagai ruang pamer karya masyarakat,” terangnya. Kata pria yang akrab dipanggil Toton itu, Kun ingin melibatkan masyarakat dalam pesta demokrasi April 2014 mendatang. “Misalnya, ajakan melindungi atau melestarikan hutan atau lingkungan hidup. Ini bersinergi dengan program pemerintah pusat. Itu menunjukkan Partai Gokar juga ikut bertanggung jawab atas peningkatan SDM Dapil Tiga,” terangnya. Toton menerangkan, pihaknya menghindari caracara kampanye yang bersifat pembodohan terhadap masyarakat. Dia yakin, banner yang kreatif, inovatif, merupakan gambaran awal para caleg dalam memajukan daerahnya. Sebagai pemikul mandat, Kunheruhardjo ingin bermanfaat bagi masyarakat Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso. (pri/c1/aif)

SITUBONDO - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Situbondo menggelar seminar wanita, pagi kemarin. Acara yang digelar di pendapa kabupaten tersebut mengambil tema ‘Parenting Skill; Orang Tua Bijak Berprilaku, Anak Meniru sepenuh Hati’. Seminar yang dihadiri sekitar 300 orang ini mendatangkan pembicara utama, Hj. Sri Tresnahati Ashar, MSI. Dia adalah mertua artis Marshanda. Peserta terdiri dari kalangan guru PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK dari berbagai disiplin ilmu. Ada juga dari kalangan anggota PKK di Kabupaten Situbondo, maupun gabungan organisasi wanita di Kabupaten Situbondo. Acara ini dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten, Hj. Umi Kulsum Dadang Wigiarto; Ketua MUI KH. Syaiful Muhyi; Ketua DPD LDII Situbondo, Agus Triono; Kepala Bakesbanglimaspol Herry Suryanto. Ada juga Kepala Kantor Kementerian Agama, Biro Pemberdayaan wanita DPW LDII Jawa Timur, Dewan Penasihat DPD LDII Situbondo, serta undangan lainnya. Parenting Skill digelar untuk

EDY SUPRIYONO/RaBa

PEMBICARA UTAMA: Sri Tresnahati Ashar dalam acara parenting skill; orang tua bijak berperilaku, anak meniru sepenuh hati.

memberikan pemahaman pada orang tua. Lebih khusus kepada ibu tentang pentingnya mendidik anak sejak usia dini. Di samping itu, orang tua bisa lebih efektif dalam mendidik putra putrinya, disertai dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang caracara berkomunikasi praktis dengan anak-anak. Dalam sambutannya Ketua LDII Situbondo, Agus Triono yang juga ketua panitia seminar mengatakan, kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian bagian peranan wanita LDII Kabupaten

Situbondo. Ini untuk ikut serta berperan dalam upaya membangun bangsa. Khususnya dalam pembentukan mental anak melalui pendidikan dalam keluarga. “Ini juga untuk memberikan pencerahan kepada kaum hawa agar dapat bersikap bijak dalam pembinaan dan pendidikan anak-anak, demi tumbuh dan berkembangnya sikap afektif dan psikomotor mereka yang kelak sangat menunjang terciptanya generasi penerus yang unggul, bermoral baik dan mandiri dalam ridho Illahi,” papar Agus. (pri/adv/aif)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.