Radar Banyuwangi 9 Juni 2013

Page 1

9 JUNI

29

TAHUN 2013

Hampiri Banyuwangi BANYUWANGI - Masyarakat Banyuwangi patut bergembira. Pasalnya, koran terbaik dunia 2011, Jawa Pos, menggelar Festival Ramadan 2013 di Bumi Blambangan. Berbagai lomba, mulai hadrah al banjari, patrol, qasidah modern, dan kaligrafi akan dipertandingkan dalam acara yang akan dihelat di Taman Blambangan Banyuwangi pada 28 Juni dan 29 Juni mendatang tersebut. Beragam lomba tersebut terbuka untuk kalangan umum. Kecuali lomba kaligrafi yang hanya diperuntukkan bagi kalangan siswa tingkat SMP/sederajat. Tidak hanya warga asal seantero Banyuwangi, lomba yang dihelat di pusat Kota Gandrung, itu juga terbuka bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Jember, Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, dan Lumajang n Baca Hampiri...Hal 35

ORMAS

GALIH COKRO/RaBa GALIH COKRO/RaBa

NAKHODA BARU: Suasana pemilihan Ketua MUI Banyuwangi di Aula Kemenag kemarin.

Yamin Pimpin MUI BANYUWANGI - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi resmi punya pemimpin baru. Melalui Musyawarah Daerah (Musda) VIII MUI yang dihelat di aula kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi kemarin (8/6), KH. Muhamad Yamin asal Kecamatan Kabat akhirnya terpilih menjadi ketua umum (ketum) masa bakti 2013-2018 n Baca Yamin...Hal 35

PPDB

Kemenag Warning Madrasah Negeri BANYUWANGI - Ada warning dari kepala kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuwangi H. Santoso S.Ag, MPd, kepada para kepala madrasah negeri dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) pada tahun ajaran 2013/2014 ini. Meski tidak ada aturan yang membatasi jumlah murid yang diterima dalam PPDB, kepala Kemenag Banyuwangi meminta para kepa la madrasah ib tidaiah negeri AGUS BAIHAQI/RaBa (MIN), madrasah Santoso tsanawiah negeri (MTsN), dan madrasah aliah negeri (MAN), di Kabupaten Banyuwangi membatasi siswa yang diterima dalam PPDB. “Pembatasan dalam PPDB memang tidak ada aturannya,” cetus kepala Kemenag Banyuwangi, H. Santoso n

PENGHARGAAN BERGENGSI: Berkat kekompakan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, tahun ini Banyuwangi akhirnya meraih piala adipura.

Banyuwangi Raih Adipura Setelah 17 Tahun Gagal Dapat Penghargaan BANYUWANGI - Setelah mendapat prestasi opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2012 dari BPK RI, kini Banyuwangi kembali mendapat peng-

hargaan bergengsi. Penghargaan terbaru itu adalah piala Adipura sebagai kota bersih dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan itu kembali diraih Banyuwangi setelah 17 tahun tidak pernah mendapat penghargaan tingkat nasional tersebut. Terakhir, Banyuwangi mendapat penghargaan Adipura dari presiden RI pada tahun 1996. “Alhamdulillah, kerja keras rak-

yat Banyuwangi kembali mendapat penghargaan Adipura dari presiden,” ungkap Bupati Abdullah Azwar Anas bangga. Penghargaan atas prestasi dan kerja keras rakyat Banyuwangi itu, kata Bupati Anas, pa tut mendapat apresiasi. Karena itu, Bupati Anas menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua elemen masyarakat atas

SITUBONDO - Bus Sari Indah bernopol L 7909 UN yang dikemudikan Nur Kholik, 46, warga Kabupaten Malang, menerobos Hutan Baluran, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, dini hari kemarin (8/6). Kecelakaan tunggal bus yang mengangkut 30 penumpang tersebut berawal saat bus melaju dari arah Banyuwangi menuju Surabaya dengan kecepatan sedang. Namun, saat bus tersebut melintas di jalan raya yang kondisi jalannya menurun, tiba-tiba rem bus tersebut blong alias tidak ber fungsi. Saat itu ada kenda-

Dini hari kemarin (8/6) bus Sari Indah melaju sedang di jalur pantura Hutan Baluran. SA RI IND AH

Petaka Rem Blong

raan lain di depan bus. Lantaran sang sopir khawatir bus yang dikemudikannya menabrak kendaraan tersebut, akhirnya sopir banting setir ke kanan. Nahas, bus Sari Indah tersebut justru terperosok dan menerobos hutan hingga merobohkan beberapa pohon. Bus baru berhenti setelah menabrak pohon besar. Beruntung, kecelakaan tersebut tidak memakan korban jiwa. Sang sopir dan 30 penumpang hanya mengalami luka ringan. Namun, moncong bus rusak berat setelah menabrak puluhan pohon. Selain itu, beberapa kaca bus juga pecah berantakan. Kanitlaka Satlantas Polres Situbondo, Iptu Baktiar mengatakan, menurut keterangan sejumlah saksi, insiden itu terjadi akibat rem blong. “Tetapi, kami masih terus melakukan penyelidikan demi mengetahui penyebab pasti. Tidak ada penumpang yang luka berat, hanya lecet-lecet,” terang Bahtiar. (rri/c1/als)

Saat melewati jalanan menurun, rem bus tidak berfungsi, sopir memilih banting setir ke kanan.

POLITIK H I INDA SAR

Nyaleg, 12 Kades Resmi Mundur

Baca Nyaleg,...Hal 35

FOTO-GRAFIS: AGUS BAIHAQI-ZAKARIA/RaBa

Bus menerobos masuk ke dalam hutan dan mengakibatkan beberapa pohon roboh.

Ganggu Navigasi Penerbangan Pesawat Sempat Dihentikan BANYUWANGI - Penerbangan pesawat latih jenis Cessna 172 milik Bali International Flight Academy (BIFA) sempat dihentikan sementara kemarin (8/6). Gara-garanya, navigasi terganggu frekuensi radio komunitas yang kini sedang menjamur di Kota Gandrung. Gangguan navigasi itu juga sempat menimpa penerbangan pesawat Wings Air yang melayani penerbangan komersial dengan jurusan Bandara Blimbingsari, Rogojampi-Ban dara Juanda, Surabaya. “Na mun, pesawat Wings Air te tap beroperasi,” cetus Kepala Bidang Hubungan Udara dan Laut (Kabid Hubula) pada Dinas Per hubungan, Komunikasi, In formasi, dan Komunikasi (Dishubkominfo) Kabupaten Ba nyuwangi, Ali Ruchi. Menurut Ali Ruchi, pesawat Cess na 172 yang digunakan la tihan terbang oleh para

Frekuensi untuk radio komunitas adalah 107,7; 107,8; dan 107,9. Namun, frekuensi operasional radio komunitas banyak yang berubah dan masuk ke frekuensi penerbangan.” ALI RUCHI Kabid Hubula Dishubkominfo Banyuwangi

sis wa pilot dari BIFA Sabtu (8/6) kemarin lima unit. Kelima pesawat itu mulai terbang sekitar pukul 08.00. “Pe sawat Cessna 172 milik BIFA menggunakan primary radio frequency 118,35,” ungkapnya. Penerbangan pesawat latih Cessna 172 yang mulanya normal itu tiba-tiba pada pukul 09.17 dihentikan sementara karena mengalami gangguan navigasi n Baca Radio...Hal 35

Berkeliling Kota Bangkok Usai Mengikuti Kongres WAN IFRA (4-Habis)

Marak Bisnis Siaran Langsung Pertunjukan Berahi Ada-ada saja yang dilakukan warga Bangkok untuk menarik minat wisatawan mancanegara. Selain pariwisata, yang paling menarik adalah pertunjukan live sex. NAMANYA Pingpong Show. Biasanya disebut juga Tiger Show. Setiap sopir taksi, tuktuk, bus, maupun tukang ojek, pasti mengetahui secara persis lokasi Pingpong Show. Sebab, tempat tersebut memang menjadi tempat favorit pelancong mancanegara. Ibarat sayur tanpa garam, serasa tidak lengkap jika ke Bangkok tidak berkunjung ke Pingpong. Jika naik taksi, dari Novotel Hotel ke Pingpong Show hanya

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Baca Banyuwangi...Hal 35

Rem Blong, Bus Tabrak Pohon Radio Komunitas

Baca Kemenag...Hal 35

SITUBONDO - Sebanyak 12 kepala desa (kades) yang namanya masuk daftar calon legislatif (caleg) sementara (DCS) Kabupaten Situbondo resmi mengundurkan diri. Surat pemberhentian mereka kini sedang diproses Bagian Pemerintahan Pemkab Situbondo. Kabag Pemerintahan Pemkab Situbondo, Tulus Prijatmadji mengungkapkan, total kades yang akan nyaleg pada Pemilu 2014 mendatang berjumlah 13 orang. Hanya saja, yang kini sedang diproses pemberhentiannya hanya 12 orang. Sebab, mereka sudah membuat surat pengunduran diri. “Untuk yang (kades) Desa Bloro, Kecamatan Besuki, sampai sekarang (berkas pengunduran diri sebagai kades) belum ada di meja saya. Jadi, belum kita proses,” ujar Tulus kemarin n

penghargaan tertinggi bidang kebersihan kota tersebut. Bupati Anas mengajak semua rakyat Banyuwangi melanjutkan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja inovatif membangun daerah yang lebih baik. “Piala Adipura itu bukan penghargaan untuk bupati, tapi penghargaan untuk rakyat Banyuwangi,” katanya n

sekitar 20-25 menit. Lokasinya tidak terlalu jauh dari jantung ibu kota Thailand. Masih di dalam kawasan Kota Bangkok. Tak seperti yang dibayangkan, lokasi pertunjukan terkenal itu ternyata berada di ruko alias rumah dan toko yang kurang terawat. Akses jalan menuju tempat itu tidak semulus jalan-jalan kota Bangkok. Bahkan, sebagian belum diaspal. Kesan sebagai daerah kumuh pun mengemuka. Meski demikian, fakta jika tempat itu sangat terkenal terbukti de ngan banyaknya turis yang keluar-masuk tempat tersebut. Umum nya para pengunjung datang secara bergerombol dan berpasangan. Tiket masuk kawasan tersebut ternyata cukup mahal. Sekitar 700 Bath. Itu untuk menonton

Banyuwangi Meraih Piala Adipura

pertunjukan selama 15 menit. Di ruangan sekitar 20 x 30 meter yang pintunya hanya tirai kain itu terdapat sebuah meja besar di tengah-tengah. Kursi-kursi pengunjung mengelilingi meja tersebut. Meja yang di semua sisinya dipasangi tiang besi itu disorot cahaya lampu. Di situlah banana show dan live sex dipertontonkan. Tampak perempuan-pe rempuan seksi beraksi. Secara bergantian, mereka meliuk-liuk erotis di atas meja n

Saatnya menaiikkan tunjangan pesapon

Radio Komunitas Ganggu Navigasi Pesawat Ayo, KPI mana suaranya?

Baca Marak...Hal 35

TERBUKA: Denyut kehidupan malam di salah satu sudut Kota Bangkok. Maraknya bisnis prostitusi di kota ini memiliki andil besar dalam meningkatkan jumlah penderita HIV/AIDS di Thailand.

12 Kades Resmi Mundur Pasti mundur karena terpaksa

ALI SODIQIN/RaBa

email: radarbwi@gmail.com / radarbwi@yahoo.com


30

Minggu 9 Juni 2013

Saatnya Pilih Kader Sendiri GENTENG - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Banyuwangi menggelar acara rapat akbar dalam rangka peringatan Pancasila 1 Juni, dan bulan Bung Karno, serta sosialisasi rekomendasi Bambang DH dan Said Abdullah sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur 2014-2019, kemarin (8/6). Ribuan massa pendukung partai berlambang kepala banteng moncong putih itu berduyun-duyun mendatangi

acara yang dimulai pada pukul 13.30 di Aula Hotel New AJM Genteng. Pada kesempatan tersebut, ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Yusuf Widiyatmoko berkesempatan langsung membuka acara yang didatangi langsung oleh Said Abdullah selaku Calon Wakil Gurbernur Jawa Timur yang langsung mendapat rekomendasi dari partai. “Bambang DH dan Said Abdullah adalah asli kader partai, dan mendapat tugas dari partai, jadi harus kita

dukung,” ajak Yusuf dalam sambutannya. Sementara itu, dalam orasinya Said Abdullah menyatakan, sudah saatnya anggota partai mendukung kadernya sendiri untuk menjadi pemimpin. Dirinya dan Bambang DH adalah murni kader PDIP dan memang diutus oleh partai untuk mencalonkan gubernur. “Saya ini asli Madura dan Bambang DH Jawa. Maka patut jika kita dipanggil Jawara, pasangan Jawa Madura,” ujarnya. Dijanjikan pula oleh Said,

jika dia berhasil memenangkan pemilihan gubernur di Jawa Timur, dirinya akan membuat masyarakat Jatim yang sehat, dan cerdas, dengan melalui kartu jempol sehat dan cerdas. Kartu jempol tersebut akan kita bagikan ke masyarakat miskin. Dengan harapan nantinya tidak boleh ada lagi orang yang kesulitan untuk sekolah, kesulitan untuk berobat karena alasan miskin. Karena dengan kartu jempol mereka bisa memperoleh fasilitas secara gratis,” pungkasnya. (adv/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

NUGROHO/RaBa

BULAN BUNG KARNO: Ketua DPC PDIP Yusuf Widiyatmoko bersama Cawagub Jatim Said Abdullah dan Camat Genteng Yusdi Irawan kemarin.

NUGROHO/RaBa

ENERGIK: Salsa Bela membaca puisi di acara sekolahnya kemarin.

Sehari, Tampil Empat Kali GENTENG - Prestasi membanggakan mampu ditunjukkan Salsa Bela Viktoria 6. Dalam sehari saja, siswi Taman Kanak-kanak (TK) ST Theresia Kecamatan Genteng, itu mampu menunjukkan empat kemampuannya di acara perpisahan sekolah kemarin (8/6). Putri kedua pasangan suami istri (pasutri) Hariyadi 58, dan Suwarni 51, itu memang dikenal memiliki kemampuan untuk menunjukkan bakatnya. Hal ini terbukti saat digelarnya acara perpisahan TK kelas B di sekolahnya, Salsa tampil pertama sebagai penari bendera drum band, usai itu Salsa langsung berganti pakaian dan

dilanjutkan menari Gandrung. Menurur ayah Salsa, Hariyadi, selama ini putrinya memang anak yang energik. Sehingga, meskipun banyak sekali aktivitas yang dilakukan saat sekolah atau di rumah, Salsa tetap bisa belajar dengan baik. “Habis ini dia akan membaca puisi dan menyanyi,” tuturnya. Untuk kepentingan, kata Hariyadi, memang nomor satu. Bahkan, demi kepentingan dan masa depan Salsa, dirinya bersama keluarga selalu memberikan perhatian yang lebih. “Saya ini hanya penjual koran eceran. Namun anak harus tetap berprestasi,” pungkasnya. (adv/als)

LOWONGAN KERJA KSU SMART Membutuhkan

ANALIS KREDIT DAN PEMASARAN (AKP)

Syarat: - Pria, usia maksimal 25 tahun - Pendidikan Min SMA/Se derajat, berdomisili di Kecamatan Rogojampi, Tegaldlimo, Purwoharjo, Muncar, Genteng, Pesanggaran dan sekitarnya.

- Berbadan sehat dengan melampirkan surat keterangan dari dokter - Berperilaku baik dengan melampirkan surat kete ra ngan catatan kepolisian (SKCK) - Memiliki kendaraan sendiri

Lampirkan CV, foto copy ijasah terakhir, foto copy KTP, foto 4x6 berwarna. Surat lamaran dikirim ke HRD KSU Smart; Jl KH Wahid Hasyim No. 14 Genteng Banyuwangi

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• STNK •

• Rumah atau Villa •

Hlg STNK P 4585 ZH an Iswoto, Dsn. Srono 01/10, Kebaman, Srono, Bwi.

• Perguruan Tinggi Favorit •

• Toyota Starlet ‘94 •

Mau kuliah di perguruan tinggi favorit hubungi 083830793037.

Djl toyota starlet 94 merah metalik 1300 cc, plt DK, 52 jt, Hub 085646477168.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

• New Avanza •

• Isuzu Panther ‘06 •

• Daihatsu Xenia ‘08 •

Avanzacelebration!Indenskrgjg!Perde4-11Juni, dptknpketkredithny0,3%/bln.Ang.90rb/hr.Undian hdiah mnrk TV, kulkas, BB. dll. ICHA TOYOTA 081252946789.Auto2000Bwi0333-422000

Dijual Isuzu Panther ls tahun 2006, hitam, Rp. 155 juta, bisa cash/kredit, tukar tambah, hubungi 082142194111– 081335897888

Dijual Daihatsu Xenia F600 RV GMDF JJ tahun 2008 silver metalik, harga 102,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Isuzu Panther ‘05 •

• Grand Max ‘10 •

• Daihatsu Terios ‘07 •

Dijual Isuzu Panther TBR 541 LS25 MT tahun 2005 hitam, harga 152,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

Dijual Daihatsu Grand Max (minibus) S40 IRV ZMDEJJ HJ tahun 2010 hitam, harga 95 juta nego, barang istmw, bs cash/kredit, hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Daihatsu Terios F700 RG TS tahun 2007 hitam metalik, harga 137,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

• Grand Livina ‘07 •

• Daihatsu Xenia ‘10 •

Dijual Nissan Grand Livina XV tahun 2007 hitam, harga 143,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual: Daihatsu Xenia. Xi.Sporty 1.300 CC Th. 2010, Hitam Metalik, VR, PS, CD, Auto Mirror, pajak Panjang Harga Nego, Bisa Dibantu Kredit. Hub. 081914700510

SITUBONDO • STNK • Hlg STNK P 2622 EH, an. Desi Sulistiyowati, Perum Panper D 24, Panji.

Dijual Rumah atau villa SHM LT 450 m2 LB 150 m2 Ds. Taman Sari, Kecamatan Licin Hubungi 087755595703 / 03337705099.

• Lmbg Keuangan/Investasi •

• Jl. Ikan Paus •

Tradg forex tnp loss dr 0 mdl 25jt (ea, vps&panduan lgkp), proft bs 10%/mg. Arif 085655926875 / 087757666039.

Dijual Ruko Joglo 10X20, Jl. Ikan Paus dpan SDN 3 Karangrejo, Lokasi strategis, hub 081236047833, tanpa perantara.

BANYUWANGI

• Jl. KH. Agus Salim •

• Perum Elit Sutri • • Tanah + Bangunan • Jual tanah+bangunan lokasi asih ada air, Desa Wonorejo Bwi, hub. 0818351234.

• Tanah 2 Kapling • Dijual 2 tanah Kapling msg2 uk: 10x20 M2, Lokasi Kebalenan, SHM Harga : 75 Juta Hun: 082141060580/083847407631

Djl ruko 2lt lok Jl. Agus Salim (blkg Untag) Bwi. CP : 081233650233 / 0333427190

Djl rmh mrh/ oper kredit Lt 109, LB 60m di Perum Elit Sutri Bwi, hub 085230634123.

SITUBONDO • Jl. Argopuro • Jual rmh SHM 205m2, 95jt, LKP dkt "mega" & "royal", Jl. Argopuro 7B, Hb 082333008871

BANYUWANGI • Security • Perusahaan karet bth staff pembelian pnempatn di luar pulau krm ke jl. raya bukit darmo golf R-17, Lt. 3, Sby.

Mobil Anda belum laku? Hubungi: 0333-412224

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Nur Hariri (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pemasaran & Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah, W. Nugroho. Desain Iklan: Mohammad PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/ mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Minggu 9 Juni 2013

PERJUDIAN

Aiptu Puguh Punya Tiga Istri?

Tangkap Tiga, Lolos Lima SINGOJURUH - Ronda malam layak ditiru demi menjaga keamanan lingkungan. Tetapi, bagaimana jadinya jika jaga malam itu dibarengi judi? Akibatnya tentu akan berurusan dengan aparat penegak hukum. Seperti yang terjadi di Dusun Gombol, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, Jumat malam (7/6). Sejumlah warga ketahuan polisi saat asyik bermain judi kyu-kyu menggunakan domino di pos kamling setempat. Polisi berhasil menangkap tiga pejudi. Mereka adalah Tusno, 34, Bahtiar Efendi, 18, dan GN, 17. Ketiga warga Dusun Gombol itu digelandang petugas karena dianggap melanggar hukum. Pasca pemeriksaan, polisi menetapkan tiga pejudi tersebut sebagai tersangka. Hingga kemarin, ketiga tersangka masih meringkuk di sel tahanan mapolsek setempat. Polisi menjerat ketiga tersangka dengan Pasal 303 KUHP tentang perjudian. ’’Ketiga tersangka kita tahan,’’ ungkap Kapolsek Singojuruh, AKP Maspud, kemarin (8/6). Sebelum ditangkap sekitar pukul 01.30 Jumat lalu, ketiga pejudi tersebut bermain sejak pukul 23.00 Kamis. Polisi juga berhasil menyita barang bukti. “Kita temukan satu set kartu domino dan uang tunai Rp 337 ribu,” paparnya. Dia menjelaskan, jajarannya menggerebek arena judi itu berkat laporan masyarakat. Laporan itu segera ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan. ’’Setelah kita cek, ternyata benar ada sejumlah warga sedang judi,” terangnya n

ALI NURFATONI/RaBa

POHON BLIMBING: Seorang warga menunjukkan lokasi Aiptu Puguh Santoso gantung diri.

GAMBIRAN - Aksi gantung diri Aiptu Puguh Santoso memang mengejutkan semua pihak. Bahkan, keluarga besar Polres Banyuwangi juga terhenyak mendengar kematian pe ngayom masyarakat yang tinggal di Dusun Lidah, Desa/ Kecamatan Gambiran, itu. Sebelum ditemukan tewas bunuh diri Jumat (7/5) lalu, polisi tersebut menjabat sebagai Kasi Humas Polsek Singojuruh. Belum diketahui secara pasti latar belakang yang menyebabkan polisi kelahiran 1966 itu nekat gantung diri. Beredar luas bahwa polisi tersebut ternyata memiliki seorang istri sah. Tetapi, Aiptu Puguh dikenal mempunyai tiga istri. Hanya saja, dua istri yang lain dinikahi dengan cara sirri. Selama ini, ketiga istri tersebut tidak tinggal serumah.

Istri pertama tinggal di Dusun Lidah, Desa/Kecamatan Gambiran. Istri kedua tinggal di Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, dan istri yang terakhir tinggal di Dusun Sawahan, Kecamatan Genteng. Dikonfirmasi terkait hal itu, Kapolsek Singojuruh AKP Maspud tidak mengetahui secara rinci motif anggotanya itu nekat bunuh diri. Hanya saja, dia mengindikasikan bahwa korban memiliki masalah pribadi dengan keluarga. “Punya urusan keluarga,” katanya. Ditanya mengenai kebenaran al marhum punya tiga istri? Kapolsek enggan memberikan komentar. Dia beralasan, Aiptu Puguh Santoso sudah almahum. “Yang tahu masalahnya Pak Puguh sendiri. Apa saya berikan nomor hape-nya. Kamu telepon sendiri,” kelakarnya.(ton/c1/als)

Baca Tangkap...Hal 35

Sekolah Pinggiran Singkirkan SD Kota Peserta Unas SD Lulus 100 Persen

ALI NURFATONI/RaBa

BARANG BUKTI: Polisi menunjukkan kartu domino yang digunakan judi tersangka di Mapolsek Singojuruh kemarin.

AGENDA KOTA

Ngaji Bareng Habib Bagir SEPERTI biasa, pengajian Ad-Dhuha akan digelar pagi ini (9/6) di Masjid Agung Baiturrahman (MAB). Acara yang digelar mulai pukul 07.00 itu akan diisi santunan anak yatim SDN 2 Tukangkayu dan ceramah agama oleh Habib Bagir Abdurrahman Ba’abud.

Diskusi Kekinian di Kantor PC NU F O RU M S i l a t u ra h m i M WC NU Banyuwangi menggelar istigotsah dan orasi Bertemu NU Dulu dan Kekinian hari ini (9/6) di Kantor PCNU Jalan A. Yani Banyuwangi.

BANYUWANGI - Prestasi sekolah dasar (SD) pinggiran berhasil menendang prestasi SD di wilayah perkotaan. Dalam ujian nasional (unas), 10 besar nilai unas tertinggi menjadi milik siswa sekolah pinggiran. Siswa SD perkotaan sama sekali tidak masuk daftar 10 besar peraih nilai tertinggi. Peraih nilai tertinggi 10 siswa adalah

Bela Harifa dari SDN 1 Purwoharjo; Nur Hasir, siswa SDN 2 Parijatah Wetan; Arief Budiarto dari SDN 1 Bangorejo; Belanda Wahyu Permatasari, siswa SDN 1 Lemabang Dewo; dan Deva Dwi Kurniawan SDN 3 Rogojampi. Selain itu, Retnosari Wulandari dari SDN 1 Rogojampi; dan Ihrom Islamudin, Agung Kurniawan, Fikri Mulya Anugerah, dan Lusiana, keempatnya berasal dari SDN 2 Parijatah Wetan. Peraih 10 nilai tertinggi itu nilainya sama, yakni 29,40 untuk tiga mata pelajaran.

Tiga mata pelajaran itu adalah bahasa Indonesia, matematika, dan ilmu pengetahuan alam (IPA). Dari tiga mata pelajaran itu, 10 siswa itu sama-sama meraih nilai 29,40. Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono melalui Kasi Pendidikan Dasar Hamami mengungkapkan, jumlah siswa peraih nilai 29,40 sebenarnya lebih dari 10 siswa. Hanya saja, yang dipilih cuma 10 besar. “Siswa yang berhasil meraih nilai 29,40 sebetulnya mencapai 16 siswa,” ungkap Hamami.

Kelulusan peserta unas SD tahun 2013 lebih baik daripada tahun sebelumnya. Tahun ini, peserta unas SD dinyatakan lulus 100 persen. Peserta unas SD/MI tahun 2013 mencapai 27.630 siswa. Dari jumlah itu, yang dinyatakan lulus 27.611 siswa, dan 19 dinyatakan tidak lulus. Sebenarnya, kata Hamami, 19 siswa itu tidak masuk kategori tidak lulus unas. Sebab, 19 anak itu bukan karena nilai unasnya tidak memenuhi passing grade melainkan karena tidak ikut ujian n Baca Sekolah...Hal 35


UNTUK PEREMPUAN

34

Minggu 9 Juni 2013

Pemburu Harga Murah LANTARAN gandrung ilmu ekonomi, sekelompok pemudi ini kompak karena sama-sama punya prinsip dengan bekal seminimal mungkin untuk meraih hasil maksimal. Jadilah, mereka rajin berburu segala hal yang murah. Tak hanya untuk urusan belanja barang seperti baju, tas, aksesori, dan sebagainya.

PHARMACISTER

Untuk urusan menu kuliner pun, mereka rajin hunting tempat yang menyajikan makanan dengan cita-rasa luar biasa, namun tetap dengan banderol miring. Urusan jalan-jalan pun sama mereka terapkan prinsip penghematan. Biar murah, yang penting penuh dengan fun dan happy. (*/bay)

khusus perempuan KOMUNITAS anda ingin tampil di koran? Caranya mu dah. Isi ballot Ja wa Pos For Her Community Competition yang tercetak di halaman koran ini, lalu kirim da ta dan foto ke kantor Jawa Pos Ra dar Banyuwangi di jalan Yos Sudarso 89-c Banyuwangi. Ki r iman pembaca akan terbit setiap edisi kamis dan minggu.

Base Camp: Jalan A Yani 67 Banyuwangi Berdiri: 2012

Tak Melulu Meracik Obat PARA perempuan yang bekerja di Apotek Yani Banyuwangi ini tak hanya berkutat pada pekerjaan seputar meracik obat. Pada harihari libur, mereka sesekali juga berkumpul untuk sekadar pelesir bersama keluarga. Ses-

Kecupan Erotis :Ode Untuk Erato Gaun panjang yang menghembusi pinggiran pantai Menarik ulur sejengkal harapan yang melilit di tapal kain-kain Menyambut lembut dengan siulannya Dengan sejenak gemuruh sorak Mengayunkan lambai Lalu erotis dengan birunya Ia yang menjadi pesolek hitamnya pasir Jua ribut mendapat lirik sang penyihir siang Semua beradu di pijak-pijaknya Lalu lupa dengan jarum lancip yang ada di sana Ia yang mampu berucap dengan kecupan tinta Di seduh pantainya Erato Meski malam ribut menjemputnya Sebab Erato punya suami kedua Yaitu penyihir malamnya, selain sang penyihir siangnya Ia pemain lembah lapangnya fana Tepat berada di depan tamparan dua belalak Kuucapkan untuk keindahan laut yang tiada terkira

Surat Layar Dermaga kami yang tertali-tali garam Sibuk menghambur duduk menatap suara putra adam Helai surat yang dilayangkan tangan jua tak nampak bunyi kalimatnya kabut ombak-ombak juga tiba menghambat saja ikut meringkuk mengaismu ditabir lewat uap hari terang masih mengabur di rahasiaNya di tanahtanah bekas mati jejalan sayang Dan esok yang tiba menyusup di darah kami Kami masih tetap berdiri di detik-detik keringat romusa Ketika putih tengah malam sudah lepaskan lembar-lembar asing bercapkan dolar Sementara apa? Ampas senja saja yang mengerdip di tatapan Menggertak saja diucap kotak ruang Lalu? Apakah semudah itu membuka dan menutup gapura punggung ruang? Ketika senyum usia sudah semakin bertua Sunyinya pohon lengang dengan bayangbayang unggas, sawah dan ladang Semua diracun dengan anak sayang Untuk menggumpalkan tanah kelahiran Ditumpuk arus penjarah! Puisi-Puisi Laila Situs. Mahasiswa PS-PBSI FKIP UNEJ asal Banyuwangi.

Kembali ke Pangkalan Pijakan hijau di hatimu luntur bersama embun yang turut serta menitik setetes hawa sejuk mengguyur cita tentang bangsa di masa nanti sepi kiranya raga yang haus tanpa memadu denganmu lambai sorak raga menyusun rindu segera surut senyum senyum luhur, bersama putaran roda masa lampau tak kenal kini sebal waktu kita nyaris usai daratan hijau tak bergeming cuma jadi saksi yang senyap, tetap diam ada yang mau membubuhkan sepercik asa di hati bangsa? ya, ada! Kami pengagum tunas kelapa Margomulyo. Satwika Pandu Dharma.

Penjaga gawang rubrik budaya Radar Banyuwangi siap menerima tendangan karya Anda dalam bentuk gambar, sketsa, puisi, cerpen, apresiasi sastra, dan artikel budaya (maksimal 10.000 characters with spaces). Silakan kirim ke budayaradarbwi@gmail.com.

ekali kegiatan diisi dengan membuat kue atau memasak bersama. Karena hubungan antaranggota begitu akrab, mereka pun merasa seperti saudara perempuan (sister). Karena itu, jadilah pharmacister. (*/bay)

mbok irit community

Base Camp: Genteng, Banyuwangi Berdiri: 2012

Tentang Sora dan Matanya yang Indah Oleh Imeylda Afyolanda*

K

ata orang, hidup itu indah. Semua hal yang mereka jalani bak pelangi penuh warna yang indah. Mereka bisa bebas tertawa dan bergaul. Bergandengan tangan ke bar, kafe, restoran maupun sekadar berburu buku di toko buku langganan mereka. Kadang mereka mengibaratkan hidupnya seperti pasangan pengantin yang bahagia karena akan segera memiliki momongan. Bagiku, hidup adalah kesakitan. Seperti seorang bayi yang kehadirannya tidak diinginkan. Aborsi. Ya, aku diaborsi oleh banyak kekangan dan tuntutan. Padahal aku bukanlah aku yang dulu. Aku sudah menjelma menjadi pribadi yang lain. Bahkan aku sendiri pun tidak mengenali siapa diriku kini. Saat gelar sarjana jurusan manajemen aku raih, tidak ada bangga yang meluap seperti kebanyakan teman-temanku. Jika aku lulus, pekerjaan sudah siap di depan mata. Papa memiliki perusahaan keluarga yang bergerak di bidang tekstil dan beliau memintaku untuk meneruskannya. Agak berat ketika aku harus menyetujuinya, tapi aku tak mau dicap egois bila mengikuti keinginanku. Sejak duduk di bangku SMP, aku terobsesi menjadi pelukis yang dikenal khalayak ramai. Aku ingin menjadi pelukis seperti Leonardo da Vinci yang Mona Lisa-nya dikenal di seluruh dunia. Aku menginginkan kehidupan yang bebas bukan tertekan dengan tumpukan kertas dan dokumen yang mesti kupelajari. Aku lelah belajar. Aku ingin mengajarkan keindahan pada hidupku sendiri. Keindahan pada kanvasku. Suatu ketika papa mengajakku ke perusahaan tekstilnya. Perasaan muak menyergap begitu saja. Bagaimana papa bisa bertahan di tempat dengan deru mesin dan bau bahanbahan kimia yang digunakan setiap hari? Apakah hidungnya sudah terlalu tua untuk menciumi bau busuk ini? Aku ingin muntah. “Nan, kau harus meneruskan perusahaan tekstil keluarga kita. Ini adalah sumber penghidupan banyak keluarga. Lupakan tentang kebebasan melukismu itu. Percayalah, mengelola perusahaan ini jauh lebih menyenangkan daripada menghabiskan cat diatas palet warnamu untuk sekadar menggambar abstrak.” Kata papa sambil memandangku. Tepat di mataku. Aku kikuk. Kuhirup udara dan kuembuskan perlahan. Emosiku beranjak meraja. Aku bukan balita berusia lima bulan yang harus mengikuti semua perintah orang tuanya. Aku sudah menyelesaikan studiku. Aku sudah dewasa dan bisa menentukan jalan hidupku sendiri. Aku berlutut di depan papa. Memegangi tempurung lututnya. Sejenak perasaan malu menyandera jiwaku. Aku ini anak tunggal dan harapan papa ada di pundakku, tapi mengapa mengabulkan permintaannya untuk melanjutkan kepemimpinan perusahaan ini sangatlah sulit? Jauh lebih sulit dari rumus matematika yang aku pelajari selama sekolah. “Papa, Anan ingin menjadi pribadi Anan sendiri. Biarkan Anan jadi pelukis, Papa. Melukis jauh lebih menyenangkan dari pada Anan harus menciumi bau busuk bahanbahan tekstil ini setiap hari.” “Kau harus berpikir lagi!” Kata papa. Suaranya terdengar memberat seperti sedang menahan sesuatu dalam hatinya. Tangannya mengepal lalu dilepaskannya perlahan. “Aku akan terus melukis, pa. Melukis adalah kebahagiaan bagi Anan. Lebih baik Anan kehilangan semua ini daripada Anan kehilangan kuas, kanvas dan palet warna yang biasa Anan pakai.” Wajah papa memerah seketika. Kali ini aku benar-benar memancing amarahnya agar menyeruak. Jantungku berdegup kencang, nyaris menyaingi suara mesin yang sedang beroperasi. Papa berbalik dan meninggalkanku yang masih membisu. Aku sangat berdosa tidak mampu memenuhi permintaannya. “Pergilah! Jangan menampakkan wajahmu di depan papa sebelum kau menghapus semua pikiran tentang lukisan dan dunia imajimu itu. Kau harus ingat, Nan, jika hanya lukisan mampu kau beli. Tapi keberhasilan perusahaan tekstil ini tidak bisa kau beli dengan mudah.” Kata papa seraya menjauh dariku. Aku bangkit dan berjalan keluar area perusahaan. Pikiranku kalut. Aku lajukan

sepeda motorku ke tempat salah seorang teman kuliahku. Dia memiliki hobi memotret kehidupan anak-anak jalanan. Dia biasa berteman dengan matahari saat siang hari dan bercengkerama dengan bulan ketika malam hari. Laju sepeda motorku semakin kencang. Aku tidak lagi terfokus pada jalanan yang kala itu ramai oleh lalu lalang pedagang kaki lima dan para pembeli. Melukis atau bekerja di perusahaan papa, itu yang menjadi ganjalan hatiku malam ini. Sebenarnya aku bisa memilih untuk tetap melukis, tapi aku sungguh tidak ingin mengecewakan papa. Aku bertekad untuk beberapa hari ke depan, aku akan tinggal di rumah kontrakan teman kuliahku itu. Aku percepat laju sepeda motorku hingga melebihi 90 Km/jam. Jika aku harus mati karena menyetir tanpa hati-hati dan focus, maka biarlah aku mati, pikirku. Ketika sampai di sebuah persimpangan, aku tidak memperhatikan bahwa ada lubang yang cukup lebar di sana. Aku terjatuh dari sepedaku dan kurasakan sepeda motorku menindih bagian kakiku. Kepalaku membentur aspal yang tidak rata dan sikuku tergores beberapa kerikil. “Arrggh… Tolong!” Aku mencoba berteriak. Aku gerakkan kakiku mencoba mengalihkan sepeda motor yang menindihnya. Nihil, aku tidak memiliki tenaga cukup kuat untuk menyingkirkannya. Kurasakan darah menetes di keningku. Hidungku terasa membeku dan semua tiba-tiba menjadi gelap. “Kakak, bangun! Bangun!” Seseorang mengoyak-ngoyak tubuhku. Suaranya terdengar parau dan sedikit melengking. Aku masih merasakan sakit di sekujur tubuhku. Perlahan-lahan kubuka mataku dan kulihat seorang gadis cilik berpakaian compang-camping sedang berjongkok di sampingku. “Kakak, tunggu sebentar ya?” Dia hendak berlari meninggalkanku tetapi kucegah. Bajunya terkena darah yang ada di tanganku. Aku sedikit membiaskan senyumku padanya. Menahan perih yang semakin menjalar. Udara semakin dingin dan malam beranjak larut. Apakah bisa anak sekecil dia menyelamatkanku? Siapa dia? Dia mengibaskan tanganku yang mencoba memeganginya. Dia berlari dan menghilang dibalik rerimbunan pepohonan yang tumbuh di sekitar persimpangan itu. Udara semakin dingin. Aku pikir azalku semakin dekat. Perlahan-lahan kupejamkan mata dan aku mulai masuk ke alam bawah sadarku. Dimulai aku berjalan di sebuah koridor panjang yang gelap. Banyak ruangan berjajar di sepanjang koridor itu. Semua lampu ruangan itu mati. Hanya ada satu ruangan terletak di ujung koridor yang lampunya menyala. Aku berlari dan terus berlari sampai aku bisa menyentuh gagang pintunya. Ketika aku masuk, ruangan itu kosong dan hanya ada sebuah

kursi berwarna putih di sana. Ruangan itu tanpa atap sehingga aku bebas memandang pekatnya langit berbintang. Aku duduk di kursi yang terletak di pojok ruangan itu. Bayangan papa hadir memenuhi ruang pikiranku. Tiba-tiba kurasakan gempa melanda ruangan di mana aku termenung sendiri. Aku ingin berlari dan keluar tapi pintu tempatku masuk sudah hilang. “Ah… Bukakan pintu!” Aku geram. Tubuhku lumpuh dan aku ambruk. Langit yang semula pekat kini menghujaniku dengan salju yang dinginnya melebihi suhu lemari es. Aku menangis. Aku ingin keluar. Aku ingin pulang. Tubuhku bergetar dan sekali lagi aku terjatuh. Salju yang turun semakin lama semakin menimbun tubuhku yang sekarat. Apakah aku akan mati dan dimakamkan di tempat sedingin ini? Sendiri? Gelap? Aku terasa asing. “Bangun! Bangun!” Seseorang menepuk pipiku. Aku sudah tidak bisa merasakan sentuhannya dengan baik. Sepertinya seluruh sel dalam tubuhku sudah mati. Hampa. Aku membuka mataku dan kulihat bayangan gadis cilik itu hadir di hadapanku lagi. Dia bersama seseorang yang aku kenal tapi aku tidak bisa mengingat siapa dia. Banyak orang yang mengerumuniku dan mereka bergotong royong memindahkan sepeda motor yang menindih kakiku. Aku lemas. Gelap itu menyapaku lagi. Kini aku bebas melayang ke angkasa raya dan bertemu burung-burung yang akan berimigrasi ke barat. Entah mendapat kekuatan ajaib dari mana, seekor burung berbicara padaku, “Jangan kecewakan orang yang memperjuangkan hidupnya untuk membahagiakanmu. Dia berlaku yang menurutmu kurang adil agar kau mau belajar mengerti bahwa dewasa bukan soal kau lulus dari jenjang pendidikan. Tapi kau bisa mandiri menantang angin ketika semua orang malah mengikuti arah puting beliung.” Aku semakin ingin pulang. Aku akan melukiskan semua yang aku rasakan di atas kanvas. Palet warna serta cat yang kugunakan biar menjadi saksi cerita demi cerita yang aku alami selama hidupku. Jika aku masih diberi kesempatan untuk melukis lagi, maka aku akan melukis kebebasan dengan warnaku sendiri. “Kakak, bangunlah!” Suara gadis kecil itu lagi. Aku kerahkan kekuatan otot mataku agar bisa membuka. Saat mataku terbuka, yang kulihat adalah sosok gadis kecil dengan rambut dikuncir dan beberapa bagian di baju terlihat robek. Wajah gadis kotor dan dekil. Dia sangat gembira saat melihatku siuman. Dai berteriak memanggil nama seseorang, “Kak Izar… Kak Izar.” Izar. Nama itu tidak asing ditelingaku. Tapi aku terlalu lemah untuk berpikir. Seseorang datang segera melihat kondisiku. Aku terkejut saat aku tahu bahwa orang yang dipanggil ga-

dis cilik itu adalah Lazuar Armizar, temanku. “Bagaimana keadaamu, Anan?” Tanyanya. “Baik. Kau yang menolongku?” “Dia yang menolongmu. Jika tidak ada dia, akupun tak akan tahu bahwa kau kecelakaan.” Izar mengarahkan jari telunjuknya ke arah si gadis kecil. Aku tersenyum padanya. Dia pun juga tersenyum padaku. “Dik, jaga kakaknya ya? Kak Izar ada urusan sebentar.” Kata Izar pad gadis kecil itu. Si gadis hanya mengangguk. Izar lalu meninggalkan kami. “Kakak, namanya siapa?” Tanyanya padaku. “Anan Ammar Afizy. Panggil saja Kak Anan. Nama adik siapa?” “Nama belakang kakak sama seperti nama pabrik kain Afizy. Aku Najwa Soraya. Panggil saja Sora.” Dia mengulurkan tangan mungilnya padaku. Aku meraih dan menjabat tangannya. “Adik tahu perusahaan tekstil itu?” “Tahu. Dulu bapak kerja di sana. Sora sering ikut bapak kerja. Di sana Sora sering dibelikan jajanan sama Pak Ammar.” Dia bercerita dengan antusias. Tapi satu nama yang dia ucapkan membuat hatiku bergetar. Ammar. Itu adalah nama papanya. “Sekarang Sora masih sering main ke sana? Sora tinggal di mana?” “Sora tinggal di panti asuhan, kakak. Bapak meninggal pas jatuh dari bangunan pabrik itu. Sora nggak punya ibu sejak lahir. Kata bapak, ibu lagi pergi sebentar dan akan kembali sambil bawa boneka yang banyak. Ibu lagi di surga, Kak.” Aku terdiam memandangi gadis cilik ini. Matanya menyiratkan ketegaran meski umurnya yang masih sangat muda. Aku menyukai matanya yang indah dan bening. Aku bisa berkaca di bola matanya. Matanya lebar membuatnya terlihat semakin cantik. “Sora mau main ke pabrik lagi?” “Mau, kakak. Kata Pak Ammar, dia punya anak laki-laki yang baik dan mau gantikan dia jadi pemilik pabrik itu. Katanya dia ganteng loh!” “Kita akan ke sana, Sora. Kakak janji sama Sora.” “Beneran?” “Iya, Sora.” Terdengar suara pintu dibuka dan dua orang lelaki melangkah masuk. Aku tersentak melihat papa dan Izar berjalan ke arahku. Wajah papa Nampak khawatir dan bingung berkumpul menjadi satu. Beliau tersenyum melihatku. “Kaki kanannya patah, Om Ammar.” Kata Izar pada papa. “Sora, bagaimana kabarmu, Nak?” “Baik, Pak. Kakak Anan anaknya bapak ya?” “Iya, Sora.” “Papa, aku masih ingin melukis.” Kataku pada papa. “Kakak suka melukis? Kakak mau melukis Sora apa nggak?” Sora terlihat berbinar ketika mendengar bahwa aku suka melukis. Ah, Papa, masihkah kau diam dengan wajah nanarmu? Aku akan bangun untuk menemuimu. Aku akan katakan padamu bahwa aku siap menjadi penerus perusahaan tekstil keluarga. Saat aku penat, aku akan menyambangi kanvas, imajinasi, palet warna dan catku. Papa menggendong Sora.dan mengeluarkan sebatang cokelat lalu diberikannya pada Sora. Dia membiarkan Sora melahap semua cokelatnya dalam waktu yang singkat. Wajahnya belepotan dengan cokelat. Papa lalu membersihkannya dengan sapu tangannya. “Papa tahu kamu tidak suka berkutat dengan dokumen, jadi sejak saat ini, jadilah sesuka hatimu, Anan. Jika kau ingin menjadi seperti Leonardo da Vinci, maka kejarlah cita-citamu. Papa akan mendukungmu sepenuhnya. Ini papa bawakan peralatan melukismu,” Papa mengangsurkan peralatan melukisku. Aku goreskan cat di atas kanvasku. Kuikuti setiap lekuk wajah dan gestur tubuh papa ketika menggendong Sora. Papa terlihat bahagia. Aku menyukai mata Sora. Aku menemukan kebahagiaan di sana. Aku menemukan kebebasan dan rasa syukur di matanya. Aku berterima kasih padamu Sora, karena kamulah aku bisa berpikir untuk melangkah maju bersama bisnis keluarga. Saat lukisanku telah usai, kububuhkan sebuah kalimat di bawahnya, “Aku menyukai matamu yang indah, Sora”. *) Siswi kelas XI SMAN 1 Glenmore.


BERITA UTAMA

Minggu 9 Juni 2013

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Piala Diserahkan Senin Besok n BANYUWANGI... Sambungan dari Hal 29

Piala Adipura itu akan dise rahkan Presiden RI Susilo Bam bang Yudhoyono pada p u n c a k p e r i n g a t a n Ha r i Lingkungan Hidup hari Senin (10/6) besok ke pada Bupati Anas di Istana Negara Jakarta. Undangan penyerahan penghargaan piala Adi pura itu dari Kementerian Ne gara

Lingkungan Hidup (LH) sudah diterima Bupati Anas. Bupati Anas sudah menyatakan hadir guna mewakili rakyat Banyuwangi menerima piala Adipura itu. “Pak Bupati diundang presiden ke istana untuk menerima penghargaan itu,” ujar Sekkab Slamet Kariyono. Berdasar undangan yang diterima pemerintah daerah, ka ta Sekkab Slamet, dalam penyerahan piala Adipura di

Istana Negara ada dua acara. Pertama, penyerahan penghargaan piala Adipura Kencana kepada beberapa daerah. Acara kedua, lanjut dia, penyerahan piala Adipura kepada be berapa daerah. Dua acara itu akan dilakukan langsung Pre siden SBY. “Banyuwangi masuk dalam rangkaian acara kedua. Kita mendapat piagam dan piala Adipura,” ungkapnya. Piagam dan piala Adipura

Kencana, jelas dia, diberikan kepada daerah yang telah tiga kali berturut-turut mendapat pi ala Adipura. Penghargaan piala Adipura itu diterima Banyuwangi setelah mendapat pre dikat sebagai kota paling kotor tahun 2011 lalu. Pada awal pemerintahan Bupati Anas pada tahun 2011, Ba nyuwangi diberi predikat sebagai kota terkotor oleh pemerintah pusat. Predikat itu di-

Karena Pakai Perangkat Rakitan n RADIO... Sambungan dari Hal 29

Gangguan itu, sebut dia, diduga akibat frekuensi radio komunitas yang masuk ke frekuensi penerbangan. “Demi keselamatan penerbangan, BIFA terpaksa menghentikan penerbangan,” cetusnya. Gangguan frekuensi penerbangan itu berlangsung hampir satu jam. Sehingga, pesawat komersial Wings Air yang landing di Bandara Blimbingsari pada pukul 10.20 juga sempat me-

ngalami gangguan. “Meski ada gangguan, Wings Air tetap bisa landing dan take off,” jelasnya. Pesawat penerbangan latih milik BIFA, masih kata dia, kembali melakukan penerbangan lagi pada pukul 10.43. Dalam penerbangan itu, pesawat Cessna 172 langsung menggunakan secondary frequency 123,20. “Hingga sore, penerbangan pesawat latih itu aman,” sebut bapak dua anak jebolan Teknik Perkapalan ITS Surabaya itu. Sementara itu, Sekretaris Dishubkominfo Banyuwangi Nur

Agus Suharto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebut, gangguan frekuensi penerbangan itu sudah kerap terjadi. “Radio komunitas sebenarnya sudah diberi frekuensi sendiri,” katanya. Agus menyebut, frekuensi yang diberikan untuk radio komunitas adalah 107,7; 107,8; dan 107,9. Namun, frekuensi operasional radio komunitas banyak yang berubah dan masuk ke frekuensi penerbangan. “Ini yang akhirnya mengganggu pe nerbangan,” jelasnya. Frekuensi radio komunitas

yang sering bergeser itu, jelas dia, karena perangkat yang digunakan diduga tidak standar. “Perangkat yang dipakai radio komunitas itu sebagian besar rakitan sendiri, dan rakitanitutidakstandar,”ungkapnya. Demi menjaga kelancaran dan keselamatan penerbangan, Agus mengaku sudah berkoordinasi dengan Balai Monitor (Balmon) Surabaya. Pihaknya berharap, Balmon ke Banyuwangi untuk melakukan penertiban radio komunitas. “Kita sudah koordinasi dengan Bal mon Surabaya,” cetusnya. (abi/c1/als)

Posisi Sekretaris Dijabat Imam Muhlis n YAMIN... Sambungan dari Hal 29

Sesuai peraturan dasar dan peraturan rumah tangga (PD/ PRT) MUI, pemilihan ketum MUI dilakukan melalui sidang formatur. Nah, dalam sidang kemarin, tim formatur yang terdiri atas ketua dan sekretaris pengurus MUI demisioner, ketua dewan penasihat MUI, tiga anggota dari pengurus MUI tingkat kecamatan, dua anggota organisasi kemasyarakatan keagamaan (ormas), dan satu wakil pondok pesantren, secara bulat memilih KH. Muhamad Yamin sebagai ketum menggantikan

KH. Hasan Dailami Ahmad yang telah memimpin MUI selama dua periode. Setelah terpilih, Yamin beserta sembilan anggota formatur memilih sekretaris umum MUI dan sejumlah pengurus harian. Hasilnya, posisi sekretaris umum dipercayakan kepada Imam Muhlis. Sementara itu, dua kandidat ke tum MUI yang lain, yakni KH. Muhyidin Abdul Ghoni dari Kecamatan Srono dan sekretaris MUI demisioner, Nur Chozin, didapuk menjadi ketua I dan ketua II MUI Banyuwangi. Posisi ketua III, ketua IV, dan ketua V, dipercayakan kepada

Sumiran Al-Mukhtar, KH. Mashuri Ali, dan Imam Suryadi. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas didaulat menjadi ketua dewan penasihat. Posisi wakil ketua I dan wakil ketua II dewan penasihat diduduki kepala kantor Kemenag Santoso dan KH. Hasan Dailami Ahmad. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, ketua MUI terpilih mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan Musda VIII MUI Banyuwangi kemarin. “Saya menjadi ketua itu hanya sekelumit dari keberhasilan tersebut. Yang terpenting adalah menjalankan tugas MUI dengan baik,” ujar Yamin.

Me nu r u t n ya, M U I a k a n memperjuangkan agar pembangunan yang telah dirintis Bupati Anas bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. “Di situlah peran ulama, yakni bagaimana caranya pembangunan Banyuwangi bisa bermanfaat bagi ma syarakat Banyuwangi,” paparnya. Dia menambahkan, yang akan segera dilakukan adalah merapatkan barisan internal MUI, termasuk m e nyu sun kepengurusan MUI Banyuwangi. “Kami akan meminta nasihat para kiai sepuh. Siapa saya jika tanpa kiai sepuh yang mendampingi,” ujarnya merendah. (sgt/c1/als)

Semua Madrasah Harus Masuk Pagi n KEMENAG... Sambungan dari Hal 29

PPDB madrasah negeri, jelas dia, memang berbeda dengan sekolah negeri di bawah naungan Dinas Pendidikan (Dispendik). Pagu sekolah negeri di bawah naungan Dispendik telah ditetapkan. “Madrasah negeri

tidak ada pagunya,” katanya. Hanya saja, lanjut dia, agar pendidikan di bawah naungan Kemenag Banyuwangi bisa berjalan lancar dan berkualitas, maka madrasah harus menyesuaikan ruang belajar yang tersedia. “Jangan sampai menerima murid melebihi kapasitas ruang belajarnya,” pintanya.

Pembatasan jumlah siswa baru dalam PPDB, imbuh dia, demi semua sekolah madrasah negeri tidak ada yang melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar hingga sore. “Semua madrasah harus masuk pagi. Jangan ada yang masuk sore karena kekurangan ruang belajar,” warning-nya. Kepala Kemenag tidak me-

nampik warning itu juga menguntungkan madrasah swasta. Jika jumlah siswa baru madrasah negeri dibatasi, masih kata dia, maka madrasah swasta bisa lebih berperan lagi dalam mencerdaskan anak bangsa. ”Ke depan, madrasah swasta akan kita dorong agar lebih maju lagi,” katanya. (abi/c1/als)

Pendaftaran Sudah Dibuka 19 Siswa Tidak Ikut Unas n HAMPIRI... Sambungan dari Hal 29

Nah, untuk warga Kota Banyuwangi dan sekitarnya, pen daftaran bisa dilakukan di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi jalan Yos Sudarso 89C Banyuwangi. Warga Banyuwangi wilayah selatan, pendaftaran bisa dilakukan di kantor Jawa

Pos Radar Ba nyuwangi biro Genteng, jalan raya Jember 36 Genteng. Sedangkan warga Kota Santri bisa mendaftar di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi biro Situbondo, jalan Wijaya Kusuma 60 Situbondo. “Pendaftaran bisa dilakukan pada jam kerja” ujar divisi event Jawa Pos Radar Banyuwangi, Beny Siswanto. (sgt/als)

n SEKOLAH... Sambungan dari Hal 31

Sebelum unas digelar, ungkap Hamimi, 19 siswa itu sudah mengundurkan diri sebagai peserta. Dengan demikian, dari 27.630 peserta unas 2013, yang mengikuti ujian hanya 27.611. Dari 27.611 siswa yang mengikuti unas, tidak ada satu pun yang tidak lulus.

Semua dinyatakan lulus dan berhak melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama (SMP). “Peserta unas SD lulus 100 persen,” tegas Hamami. Peserta yang mengundurkan diri itu disebabkan mereka pindah karena mengikuti orang tuanya. Pengunduran diri itu dilakukan jauh hari sebelum unas digelar. (afi/c1/als)

Satu Kades Belum Ajukan Berkas n NYALEG,... Sambungan dari Hal 29

Tulus mengaku tidak tahu ka pan deadline pengajuan surat pengunduran diri kades itu. S e bab, hal itu terkait tahap yang dirancang Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Kalau itu (dead line) urusannya dengan KPU. Kalau saya, berkas masuk ya saya proses,” imbuhnya. Menurut mantan Camat Besuki tersebut, terkait surat pe-

ngunduran diri 12 kades yang maju sebagai caleg tersebut, pihaknya sudah menyampaikan surat kepada KPU Situbondo. Isinya, 12 kades tersebut sudah dalam proses pemberhentian. Sesuai perda, kata Tulus, pihaknya memiliki waktu satu bulan untuk menyelesaikan proses pemberhentian 12 kades. Kini masih menunggu surat keputusan bupati. “Kalau surat keputusan turun, otomatis kades akan berhenti. Setelah ber henti,

karena pemerintahan ti dak boleh kosong, camat setempat akan menunjuk pe laksana tugas (Plt) dan mengusulkan Pj kades,” terang Tulus. Diterangkan, 13 kades yang nyaleg pada pileg 2014 mendatang adalah kades yang akan memasuki masa pensiun November 2013 mendatang. Ada satu kades yang nyaleg dan pensiunnya masih 2014. Sekadar mengingatkan, 13 kades yang masuk daftar caleg adalah Kades Kalibagor,

Ke camatan Situbondo; Kades Taman, Kecamatan Sumbermalang; Kades Paowan dan Wringinanom, Kecamatan Panarukan; Kades Sumberanyar dan Sumberejo, Kecamatan Banyuputih; Kades Pesisir dan Bloro, Kecamatan Besuki. Selain itu, juga Kades Cemara dan Buduan, Kecamatan Suboh; Kades Lamongan, Kecamatan Arjasa; Kades Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, dan Kades Lubawang, Kecamatan Banyuglugur. (pri/c1/als)

Akan Dicari Sampai Ketemu n TANGKAP... Sambungan dari Hal 31

Tidak semua pejudi berhasil ditangkap. Pasalnya, ada bebe rapa pejudi yang berhasil

melarikan diri. “Ada lima orang yang lari, sampai sekarang masih kita cari,” katanya. Mereka yang lolos tercatat sebagai warga dusun tersebut. Meski begitu, hingga kini ke-

beradaan mereka belum diketahui. “Lima orang itu, antara lain berinisial RD, AS, AM, SK, dan SP,’’ sebutnya. Polisi berharap agar kelima pejudi yang sudah ditetapkan dalam

daftar pencarian orang (DPO) itu menyerahkan diri. Sebab, cepat atau lambat polisi akan mengejar mereka. “Kita cari sampai ketemu,” tandas mantan Kanitpatroli Polres Banyuwangi itu. (ton/c1/als)

Dilarang Membawa Segala Jenis Kamera n MARAK... Sambungan dari Hal 29

Yang mem belalakkan mata, mereka tampil tanpa mengenakan sehelai benang pun. Sesekali mereka mempertontonkan alat vitalnya yang begitu “perkasa”. Salah satunya, alat vital mereka bisa digunakan membuka tutup botol soft drink. Sesekali, organ yang seharusnya ditutupi itu beraksi “me nerbangkan” buah pisang. Di akhir pertunjukan, muncul sang pria.

Tanpa rasa canggung, mereka bermain kuda lumping di depan ratusan pasang mata. Sayang, adegan demi adegan itu tidak boleh diabadikan dalam bentuk apa pun. Bahkan, sebelum acara dimulai, “panitia” melarang keras para turis mengeluarkan ka mera. Telepon seluler pun wajib dimatikan. Hal yang sama juga berlaku bagi anak-anak. Mereka yang belum genap 16 tahun di larang keras masuk kawasan tersebut.

Bisnis berahi di Bangkok memang ramai, seramai tempat-tempat wisata di Negeri Raja Bhumibol Adulyadej itu. Saat ini Thailand dikenal sebagai satu-satunya negara yang memasukkan layanan esek-esek dalam daftar wisata. Tak mengherankan jika kebebasan seks yang diterapkan pemerintah Thailand itu menjadi penyebab tingginya angka penderita HIV/AIDS di negara yang menganut sistem monarki konstitusional itu. Sudah banyak korban tewas yang disebabkan HIV/AIDS di sana. (ali sodiqin/c1/habis)

terima karena pada akhir 2010, yakni saat Bupati Anas dan Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko dilantik, Banyuwangi menjadi lautan sampah. Didasari prestasi jelek itu, Bupati Anas mengajak warga Banyuwangi bangkit. Pada tahun 2011, Bupati Anas memutuskan

mengangkat ratusan pesapon untuk membersihkan Banyuwangi dari sampah. Keputusan Bupati Anas mengangkat pesapon itu cukup berhasil. Pada 2012 lalu, pemerintah pusat memberikan penghargaan berupa sertifikat Adipura sebagai kota bersih.

Saat menerima sertifikat Adipura, Bupati Anas memasang target meningkatkan keber sihan kota Banyuwangi lebih baik lagi. Atas kerja keras dan kerja kompak, piala Adipura akhirnya kembali ke Banyuwangi setelah lepas selama 17 tahun. (afi/c1/als)

Tergantung Hobi Sang Bupati n DIMULAI... Sambungan dari Hal 36

Kalaupun harus memotong, maka harus memilih merpati yang bulunya rusak atau jelek. Tak pelak, kini jumlahnya sudah mencapai 150 pasang. Dari saking banyaknya, rumah atau kandang sudah tidak muat menampung. Menurut Naiman, tak ada anggaran dari APBD untuk kelangsungan hidup para hewan peliharaan tersebut. Ka re na

itu, para bupati harus menggunakan anggarannya sendiri. “Ada yang peduli, ada yang tidak peduli. Tergantung hobi masing-masing,” ujar Naiman. Sangkar besar yang kini ditempati burung parkit, kata Naiman, pada awalnya adalah sangkar untuk berbagai jenis burung. Pada zaman Bupati Ismunarso, sangkar yang dicat hijau pupus itu kemudian diisi dengan burung parkit. “Saat ditinggal Pak Ismu hanya tinggal 50 ekor, kini kembali

berkembang pesat,” katanya. Penempatan burung parkit di rumah dinas bupati, karena di rumah pribadinya, Bupati Is mu memang memelihara. Sehingga saat menjabat sebagai bupati, burung yang dikenal ka rena keindahan bulunya itu juga dibawa ke lingkungan pendapa. “Zamannya Pak Dadang, burung parkit kembali berkembang pesat karena kembali dipelihara dengan baik,” katanya. (pri/als)

Kalau Birahi, Sering Meloncat n DILARANG... Sambungan dari Hal 36

Akibat larangan tersebut, jum lah burung merpati di pendopo Kabupaten kian meningkat pesat. Yang semula hanya tersisa 25 ekor kini sudah sekitar 300 ekor. Dalam sehari butuh sepuluh kilogram jagung untuk memberi makan. Harga perkg jagung mencapai Rp 4.500 hingga Rp 5.000 perekor. Demikian juga dengan burung parkit. Meski sebagian sudah dipindah ke tempat lain untuk mengurangi populasinya, namun kini jumlahnya kembali pesat. “Burung ini kuat, hampir tiga tahun saya menempati di sini (rumah dinas)

saya tak pernah menjumpati yang mati satu ekor pun. Kalau ayam bekisar, kapan hari ada yang mati satu ekor,” imbuh bupati. Mantan pengacara ini mengakui, dirinya memang menyu kai binatang, khususnya binatang yang berbunyi merdu. Karena itulah, dia sangat menggemari burung dan ayam. “Ya sekedar hobi saja, sekedar suka,” jawab bupati saat ditanya kenapa suka ayam. Apakah ada kaitannya dengan hoki dan sebagainya? Bupati enggan menjawab. Dia memilih tertawa kecil. Kata pria berkacamata tersebut, dulu dirinya juga melihara kucing anggora maupun persia. Namun, karena ter-

batasnya tenaga yang merawat, ku cing-kucing tersebut akhirnya direlakan diberikan kepada keluarganya. “Kasihan ka lau tidak dirawat dengan maksimal,” terang Bupati. Bupati Dadang juga mengaku menyukai ikan koi. Sebab itulah, sejumlah kolam di rumah dinasnya diisi dengan ikan yang memiliki keindahan dari warna dan bentuk tubuhnya tersebut. Namun, beberapa waktu yang lalu dirinya harus bersedih lantaran salah satu ikan kesayangannya meloncat dan mati. “Makanya saya sudah minta agar temboknya agak ditinggikan. Sebab, kalau birahi, Koi itu sering meloncat,” kata Dadang. (pri/als)

Paling Sulit Rawat Ikan Koi n SEMINGGU... Sambungan dari Hal 36

“Kalau Bapak pengen, ya saya harus mencari sesuai dengan keinginan Bapak,” ungkapnya. Kata dia, merawat burung kicau gampang-gampang susah. Susahnya, jika salah penanganan, burung bisa tidak berkicau. “Jadi harus mendapat perawatan ekstra lha. Ka lau burung kicau harus di mandikan setiap hari, tiap pagi. Tapi kalau musim hujan seperti sekarang, cukup dua hari sekali,” terangnya.

Naiman mengaku, tak ada perilaku khusus dalam merawat binatang-binatang peliharaan di rumah dinas bupati. Dia mengaku hanya bertugas memberikan makan-minum serta menjaga kebersihan. “Untuk kesehatan sudah ada sendiri yang menangani dari Dinas Peternakan,” ujarnya. Setiap sepekan sekali, ada petugas dari Dinas Peternakan yang melakukan penyemprotan ke kandang-kandang unggas itu. Tujuannya, untuk membersihkan kuman-kuman penyakit yang berpotensi membuat bu-

rung ataupun ayam mudah terserang penyakit. Ni m a n m e n g a ku c u ku p kesulitan dalam mem per lakukan ikan koi. Sebab, jika sudah terserang penyakit pe nyembuhannya cukup sulit. Bukan hanya itu, penularannya kepada ikan yang sehat juga cukup cepat. “Saya baru tahu jika ada ikan koi baru tak boleh langsung dimasukkan ke kolam. Harus disterilkan atau dilainkan dulu. Jika bertahan minimal selama seminggu, berarti dia sehat. Setelah itu boleh dicampur dengan yang lama,” terangnya. (pri/als)


MINGGU l 9 JUNI 2013 l HALAMAN 36

Mahluk ”Lain” di Rumdin Bupati Situbondo

Dihuni Ratusan Ekor Burung TANPA APBD: Biaya makanan dan perawatan semua hewan peliharaan ini berasal dari kantorng pribadi Bupati Dadang.

BERTEBARAN: Burung merpati di atap kediaman rumdin bupati.

Dilarang Menembak Merpati BUPATI Situbondo, Dadang Wigiarto, termasuk orang yang memiliki kecintaan kepada dunia binatang. Karena itulah, meski sejumlah binatang yang ada di rumah dinasnya bukan bawaannya sendiri, dia tetap bersedia merawatnya, meski harus menyediakan biaya perawatan dari kantong pribadi. Padahal, biaya yang dibutuhkan tidak sedikit.

Misalnya saja burung-burung merpati dan burung parkit yang semakin lama jumlahnya kian tumbuh pesat. “Sebelumnya, bu rung-burung merpati ini boleh ditembak untuk dimakan dagingnya. Namun, kemudian sama saya tidak boleh. Hanya sekali-kali saja kalau mau disembelih tak masalah,” terang Bupati Dadang Wigiarto n Baca Dilarang...Hal 35

AYAM KETAWA: Semua hewan yang ada di sekitar rumdin bupati selalu dijaga kesehatannya. Seminggu sekali, hewanhewan ini disemprot anti bakteri.

FOTO-FOTO: EDY SUPRIYONO/RaBa

Dimulai Ketika Zaman Bupati Tasrip

Seminggu Sekali Disemprot NAIMAN dan Ilzam diberi tugas tambahan untuk merawat sejumlah hewan peliharaan di rumah dinas Bupati Situbondo. Awalnya, tugas-tugas tersebut hanya dilakukan Naiman seorang diri. Namun sejak sekitar lima bulan yang lalu, Bupati Dadang juga meminta Il zam membantu tugas Naiman. Ini seiring dengan kian menumpuknya tugas Naiman. Dengan ada bantuan tenaga, dia tetap akan bisa memaksimalkan tugasnya.

Menurut Ilzam, dirinya hanya membantu tugas Naiman. Seperti membersihkan halaman, me rapikan tempat tertentu hingga merawat hewan-hewan peliharaan di rumah dinas Bupati Situbondo. “Bapak (bupati) sekali waktu akan mengontrol langsung keadaan hewanhewan ini, khususnya ayam dan burung kicau,” katanya. Pria berdarah Jawa itu sekali waktu juga dipercaya mencari burung-burung kesukaan bupati n Baca Seminggu...Hal 35

10

KEBERADAAN sejumlah hewan penghuni rumah Dinas Bupati Situbondo berawal saat masa pemerintahan Bupati Tasrip. Bupati Situbondo pada era 80-an yang berlatar belakang TNI itu pecinta binatang. “Waktu itu, koleksi burungnya banyak sekali. Termasuk burung-burung liar seperti elang. Waktu pensiun ya dibawa pulang, karena hewan-hewan itu memang milik pribadi,” terang Naiman, pembantu di rumah Dinas Bupati Situbondo sejak tahun 1973. Termasuk keberadaan burung merpati. Kata Naiman, pada zaman Bupati Ta srip burung merpati dipelihara untuk dipotong. Sebab, anak Bupati Ta srip begitu menyukai dagingnya. “Jumlahnya semakin sedikit saat rumah dinas bupati tak ditempati, karena waktu itu Pak Ismu (Ismunarso) berurusan dengan hukum,” terangnya. Saat itu, jumlah merpati hanya sekitar 25 ekor. Banyak di antaranya yang keluar lingkungan pendapa untuk mencari pakan. Sebab, tak ada anggaran untuk k dibelikan pakan merpati-merpati tersebut. “Pakannya kurang, jadi banyak k yang lari ke tetangga,” ungkap Naiman. Baru sejak Bupati Dadang Wigiarto merpati tersebut kembali mendapat perhatian khusus. Bahkan, kata Naiman, Dadang melarang memotongnya, kecuali hanya saat tertentu saja n Baca Dimulai...Hal 35

11

“LOVE BHIA-NYU-WHA-NGAI” Etnis Trianggulasi

“MENIKMATI INDAHNYA SANG PENOLONG” Amelia Vikri Laili

SUASANA ALAM: Keberadaan ikan dan burung hias mempercantik kediaman rumah dinas bupati Situbondo.

12

“LOMBA JALAN SEHAT” Sunatus Sa’diyah

SITUBONDO - Sejumlah hewan pe liharaan menghiasi rumah dinas Bupati Dadang Wigiarto di Jalan Kartini 1 Situbondo. Ada merpati, ayam, ikan koi hingga berbagai jenis burung hias dan kicau. Keberadaan hewan-hewan tersebut menambah indah pemandangan rumah dinas orang nomor satu di lingkungan Pemkab Si tubondo tersebut. Tanaman yang tertata dan terawat rapi itu juga kian mendukung terciptanya suasana alam bebas yang terasa sangat nyaman dilihat dan didengar. Hewan-hewan tersebut ditempatkan di bagian belakang. Namun suaranya mampu didengar hingga ke bagian depan bahkan ke pendapa sekaligus. Misalnya, saat ayam bekisar atau ayam ketawa berbunyi, su aranya mampu menyisir di setiap bagian-bagian rumah dinas bupati. Memasuki bagian belakang rumah dinas Bupati Dadang Wigiarto melalui pintu timur kita akan langsung disuguhkan keadaan yang sangat lekat dengan alam bebas. Beberapa meter dari pintu gerbang, telinga kita sudah disambut dengan suara burung parkit yang saling bersahutan. Jumlahnya mencapai ratusan ekor. Tidak cukup sampai di situ, te linga ini juga akan segera mendengar kicauan burung-bu rung jenis lainnya. Ada berbagai jenis burung kicau yang di sepanjang siang hingga malam menjelang, selalu setia bersahutan menemani. Ada burung kenari, cendet, love bird, jalak, cak jenggot, beo, peranjak, sepada hingga perkutut. Demikian juga suara ayam, suaranya yang terdengar lebih keras seringkali mendominasi suara burung. Setidaknya ada sebelas ekor ayam yang ada di bagian be lakang rumah dinas Bupati Dadang Wigiarto. “Ada lima jenis, yakni ayam ketawa, ayam jago, ayam bekisar, ayam pelung dan ayam kati,” kata Naiman, pembantu sekaligus perawat hewan-hewan peliharaan tersebut. Pemandangan yang tak kalah menariknya adalah ratusan ekor burung merpati yang terbang bebas. Saat lapar, burung yang dikenal setia dan tak pernah ingkar janji tersebut terbang rendah dan hinggap di jalan. “Kalau sudah diberi makan biasanya akan terbang lagi ke atas genteng dan dahan-dahan pohon atau mencari minum ke kolam ikan,” imbuh Naiman. Sejumlah kolam yang berisi kolam juga menghiasi rumah dinas Bupati Situbondo. Kolam tersebut ada di bagian timur, dan tepat di bagian teras belakang. “Ada yang berisi ikan koi, ada juga yang berisi ikanikan daging, seperti nila. Kalau yang koi bapak (bupati) langsung yang memilih,” terang Naiman. (pri/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.