3 minute read

Suryadi

Next Article
Siti Fatimah

Siti Fatimah

Cari_Aman, Naik Motor Jangan Dengar Musik

MEDAN (Waspada): Mengurangi rasa bosan saat bepergian, tak jarang pengendara motor memilih mendengarkan musik menggunakan headset, baik dengan volume kecil atau hanya memasang di satu telinga.

Advertisement

Tidak bisa dipungkiri, memang mendengarkan musik saat berkendara sangat menyenangkan. Selain dapat membantu meredakan stres, musik juga membuat perasaan lebih bersemangat dan percaya diri.

Namun, mendengarkan musik saat berkendara ternyata memiliki risiko sangat besar. Pasalnya, saat berkendara sangat dibutuhkan konsentrasi penuh, sementara mengendarai motor sembari mendengar musik melalui headset malah dapat memecah fokus

MEDAN (Waspada): Mengendarai kendaraan dengan transmisi otomatis memang menjanjikan kemudahan dalam pengoperasian jika dibanding kendaraan dengan transmisi manual.

Selain itu, dari segi kenyamanan berkendara juga sangat unggul, dimana kita tidak perlu susah payah untuk mengganti gigi dimana saat jalanan macet menjadikan salah satu momok untuk pengendara motor.

Namun sayangnya, kemudahan yang ditawarkan malah membuat pengendara salah kaprah dan kesalahan yang sering mereka lakukan adalah saat melakukan pengereman.

Ismed Risya, Tim Safety Riding PT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumut mengungkapkan, kesalahan pada pengereman yang sering dilakukan ketika melaju di jalan.

Ismed Risya, Safety Riding PT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumut mengungkapkan bahwa mendengarkan musik menggunakan headset saat berkendara dengan motor sangat berbahaya.

Hal ini mengingat kendaraan roda dua sangat mudah kehilangan keseimbangan. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin saat seorang pengendara mendengarkan musik maka konsentrasinya terpecah dan berpotensi terjadi kecelakaan.

“Jika pengendara menutup telinga dengan memakai headset, maka sama saja mengurangi fungsi telinga. Padahal, saat berkendara di jalan umum, banyak hal yang wajib kita dengar dan perhatikan, misalnya ketika ada suara klakson atau suara kendaraan yang ada di sekitarnya. Jadi berkendara dengan menikmati musik sangat tidak dianjurkan,” ujar Ismed, Kamis (19/11).

Selain tidak mendengarkan musik, untuk #Cari_Aman di jalan, para pengendara juga harus menguasai teknik berkendara dengan baik, seperti teknik menikung, pengereman yang baik, dan menjaga keseimbangan.

Menggunakan perlengkapan berkendara seperti helm SNI, jaket, dan masker juga menjadi bagian dari upaya keselamatan berkendara. Selain itu, menerapkan postur tubuh yang baik saat berkendara juga sangat penting mendukung keselamatan di jalan raya.

Waspada/ist MENDENGAR musik saat berkendara ternyata memiliki risiko sangat besar. Mendengar musik melalui headset dapat memecah fokus ketika melaju di jalan.

“Berkendara dengan seped- menjaga keamanan, kenyaa motor masih menjadi alter- manan, sekaligus kesehatan, natif mobilitas masyarakat. Oleh terutama di masa pandemi ini, karena itu, dibutuhkan peranti “ tambah Ismed Risya.

Pengguna Motor Matik Perlu Perhatikan Pengereman

wajib berkendara untuk modal (adv) dara matik hanya mengoperasikan rem belakang saja, karena banyak yang khawatir saat menggunakan rem depan, maka akan menyebabkan roda terkunci dan jatuh. Sementara penggunaan rem belakang saja hanya dilakukan jika ingin menurunkan laju kendaraan, namun tetap bergerak atau menyesuaikan dengan kecepatan yang dibutuhkan.

Jika pengendara ingin mengentikan motornya, maka rem depan dan belakang harus digunakan secara bersamaan untuk menghasilkan pengereman yang maksimal.

Kedua, tidak sedikit pengendara motor matik yang menahan gas dan rem secara bersamaan dengan tujuan untuk mendapatkan keseimbangan saat berkendara. Padahal, kebiasaan tersebut dapat mengakibatkan kampas rem serta kopling dapat aus lebih cepat.

Jika ingin mendapat keseimbangan saat berkendara, maka sebaiknya sering berlatih saat motor dalam kecepatan rendah, sehingga kebiasaan menahan rem dan gas secara bersamaan dapat dihilangkan.

Ketiga, pengendara juga sering tidak peduli kondisi sekitar saat melakukan pengereman. Meski tidak hanya dilakukan para pengguna matik, kecenderungannya menjadi lebih besar akibat kemudahan berkendara yang ditawarkan motor matik.

“Penting sekali untuk memperkaya diri dengan pengetahuan keselamatan berkendara (safety riding), karena hal tersebut dapat membantu kita untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan yang fatal dan mengancam jiwa. ” tambah Ismed Risya. (adv)

This article is from: