Tes.ti.mo.ni digie sigit 2013 e-catalogue

Page 1
















Ak vitas street art dak bisa lepas dari dialek ka antara pelaku street art, kondisi masyarakat dan ruang publik sebagai media terbuka untuk menyampaikan pendapat, ekspresi rasa, seni serta eksistensi.Ciriutamanya,jelas,streetartituberadadiruangpublikyang iden k dengan tembok-­‐tembok bangunan, jalanan, gang-­‐gang sempit, jembatan,papanreklame,bangunanterbengkalai,gerbongkeretadan lainsebagainya.Deskripsilainyangseringmunculterkaitdenganstreet art adalah iden fikasinya dengan “cap kriminal”, sembunyi-­‐sembunyi, dilakukan pada malam hari atau bahkan berlari-­‐lari atau tertangkap basah ke ka sedang “beraksi”; sementara dari kategori tekniknya dikenal ada graffi yang iden k dengan cat semprot/aerosol dan masker, mural dengan roll dan kuas, poster dan whitepaste dengan kertas-­‐kertas bergambar dan lem tembok, stencil dengan master print atau “mal-­‐malan”, s cker slap, tagging dan lain sebagainya. DS 13 adalah sebuah “mark” pelaku street art dari Indonesia yang lebih banyak menggunakan teknik stencil untuk karya-­‐karyanya. Hasil karyanya cukup banyak menghiasi ruang publik pada “suatu waktu tertentu” dan satu hal yang selalu muncul dalam karya DS 13 adalah konsistensinya mempertahankan jiwa street art sebagai media untuk menyuarakan pesan melalui karya-­‐karya stencil-­‐nya di ruang publik. Ar nya selalu ada pendapat atau pesan yang ingin dipaparkan DS 13 dalam se ap karyanya dan rasanya dak salah untuk dikatakan bahwa permasalahan sosial masyarakat menjadi dialek ka antara DS 13 dengan ruang publik sekaligus dengan karya street art yang dia pasang diruangpublik. Membaca karya street art DS 13 bagaikan menghadapi seorang ak vis sosial sekaligus seorang filosof. Pemirsa akan dihadapkandenganvisualisasikaryayangkadangcukupjelasberbicara tentang kondisi riil dalam masyarakat atau refleksinya yang lebih mendalam.Ambilcontohsaja,karyastencildenganvisualseoranganak membawa tulisan “Hen kan Perang” akan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan karya lain dengan visual seorang anak perempuanbermahkotayangsedangmenggendongbayi.Pemahaman yangsalingberbedatentangkaryastreetartbisajadisudahmenjadihal biasakarenapenangkapanmasing-­‐masingpemirsayangsalingberbeda


tapisebenarnyatanggungjawabpelakustreetart dakbisadilepaskan begitu saja dalam hal ini. Mentang-­‐mentang di jalanan, berkarya di ruang publik melalui ak vitas street art dak serta merta menjadi sebuah ak vitas yang sekedar menorehkan ekspresi karya begitu saja tanpa tanggung jawab dan penghormatan kepada publik sekaligus kepada diri pelaku itu sendiri. Bisa jadi “Stencil Graphic Art -­‐ Digie Sigit Solo Exhibi on: Tes moni” merupakan bentuk tanggung jawab DS 13 atas isi pesan dan pendapat yang sudah disampaikan melalui karya-­‐ karyanya sekaligus satu jenis pengarsipan bentuk lain atas karya-­‐karya yang sudah dipasangnya di ruang publik. Pas dak mudah untuk mempertanggungjawabkan sebuah karya pribadi kepada khalayak banyak di ruang publik dengan menjunjung konsep “sedikit tulisan”, tetapmemegangnilaieste kasertae ka;ataujustruhal-­‐halitulahyang semes nyamenjaditantangantersendiribagipelakustreetartsebagai pertanggungjawabanlangsungkepadamasyarakat. Sejauh ini menurut pandangan penulis karya-­‐karya DS 13 dalamkegiatanstreetartbisamelaluitahapeste kadane kayangbisa dipertanggungjawabkan kepada publik yang sekaligus berimbas posi f sebagai bentuk penghormatan untuk dunia street art itu sendiri. Rasanya“StencilGraphicArt-­‐DigieSigitSoloExhibi on:Tes moni”juga dak sekedar memindahkan karya-­‐karya street art DS 13 pada kanvas atau media lain tetapi juga menjadi jawaban alterna f untuk mengarsipkankaryastreetartyangbersifaNemporerdan“suatuwaktu tertentu” saja, mengingat keberadaannya di ruang publik yang sangat rentan untuk rusak, hilang dengan banyak cara baik itu sengaja atau daksengaja. Untuk segenap pegiat street art Indonesia: terus berkarya dantetapmenjadikonsistenmenjagarohstreetartsekaligus daktakut untuk mengolah media dan cara-­‐cara baru pengarsipan untuk menjawabkerentananstreetartitusendiri.

SelamatdanRESPECT! _/\_RGsukarelawanuntukurbancult.net,streetartdatabase.

































































































Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.