1 minute read

Negarawan dan Mantan Perdana Menteri

Next Article
Raja Dangdut

Raja Dangdut

Natsir beruntung bisa mengenyam pendidikan· berkualitas di sekolah-sekolah milik pemerintah Belanda. Antara lain ia pernah belajar di sekolah rendah berbahasa Belanda, HIS Adabiyah, Padang.

Tumbuh sebagai seorang tokoh besar Masyumi, Natsir pernah menjadi ketua umum partai berlambang bulan bintang itu pada 1949-1958. Pria ini pernah menduduki sejumlah jabatan penting: Per dana Menteri RI pada tahun 1950-1951, Menteri Penerangan pada 1946-1949, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah dan Wakil Presiden Muktamar Alam Islami yang bermarkas di Karachi.

Advertisement

Ia juga memainkan peranan penting tatkala Indonesia menjadi negara kesatuan pada 1950. Meski menginginkan pemberlakuan syariat Islam dalam kehidupan bernegara, bekas Ketua long Islamieten Bond Bandung ini tetap mengingihkan Indonesia yang satu. Itulah sebabnya pada sidang parlemen Republik Indonesia Serikat (RIS), 3 April 1950, Natsir melontarkan sebuah mosi yang lantas dikenal sebagai Mosi Integral Natsir. Karena mosi inilah, Republik Indonesia yang sebelumnya pecah menjadi 17 negara bagian bisa disatukan kembali. Sebagai "imbalan", Soekarno mengangkat Natsir sebagai perdana menteri.

Meski sempat rujuk dengan Soekarno, Natsir toh akhirnya harus terdepak karena berseberangan sikap dengan presiden yang dinilainya telah berubah menjadi seorang diktator. Natsir adalah seorang tokoh pejuang aspirasi umat Islam yang amat membenci pengultusan individu. Karena itu, Natsir mengkritik bekas presiden Sukarno, yang telah berubah menjadi

This article is from: