1 minute read

Bab 4 Bermain Karakter dan Setting

Next Article
Jangan Putus Asa

Jangan Putus Asa

Bab 4

Bermain Karakter dan Setting

Advertisement

Menulis cerita fiksi dibutuhkan kekuatan penamaan pada tokoh karakter sehingga para pembaca akan dengan mudah mengingat karakter yang kita buat. Banyak penulis yang kadang kesulitan ketika mencari nama tokoh karakter. Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan sering membaca buku-buku cerita anak atau rajin membuka kamus.

Siapa yang tak ingat pada tokoh anak Alice, Snow White, Cinderella, Harry Potter, George, Bear, dan lainnya? Para penulis cerita anak tersebut sukses dengan tokoh karakternya yang terasa nyata. Ketika pembaca pernah membaca ceritanya, yang akan terbayang nama tokoh karakter dengan segala runutan kisahnya.

Bermain dengan karakter atau penokohan bisa Anda buat setelah plot sudah didapat/temukan. Alasannya sangat jelas karena Anda bisa menciptakan karakter atau tokoh sesuai dengan plot cerita. Kalaupun ingin menentukan karakter terlebih dahulu tidak mengapa. Kemampuan dan gaya menulis seseorang berbeda. Ada penulis yang senang mencari karakter terlebih dahulu baru membuat plot atau sebaliknya. Selama Anda masih bisa menuliskannya dan tak merasa kesulitan, hal tersebut sah saja.

Namun, berdasarkan teori penulisan pencarian karakter memang dilakukan setelah plot didapatkan. Ketika akan menentukan karakter tokoh, Anda harus memerhatikan plot terlebih dahulu. Apakah tokoh cerita yang akan Anda buat adalah seorang anak lelaki atau perempuan? Kecuali jika plot tidak membedakan kebutuhkan gender, Anda tidak perlu memilih gender untuk cerita yang Anda buat.

Bagaimana Cara Menulis Cerita Anak?

This article is from: