2 minute read

Menyiasati Writer’s Block

1. Pesan moral yang dibuat dalam cerita sebaiknya disampaikan melalui dialog nasihat dari tokoh-tokoh keseharian yang memang sudah sering menasihati. Cerita jenis cerpen “kena batunya”, akan lebih nyata dan mengena untuk menyisipkan pesan moral daripada nasihat panjang. Namun, untuk beberapa media cerita ini dianggap klise.

2. Jangan pernah mengulang pesan moral yang sudah sering disampaikan. Seperti jangan membolos, jangan mencuri, jangan malas belajar. Anak-anak tidak akan tertarik membacanya. Anda bisa mencari pesan moral berdasarkan penggalian terhadap pengalaman pribadi. Coba diingat-ingat pernahkah Anda mendoakan guru sakit agar ulangan tidak jadi?

Advertisement

3. Hati-hati dengan tokoh anak-anak yang tiba-tiba menjadi serbatahu dan dewasa (sok tua). Kecuali kalau memang karakternya sudah dibangun seperti itu dari awal cerita.

4. Penyampaian pesan moral berupa rewarding atau ganjaran sangat baik untuk beberapa cerita. Misalnya karena rajin berlatih si tokoh berhasil menjuarai perlombaan karate.

Pernahkah Anda mendadak buntu ketika menulis? Anda tak tahu sama

sekali apa yang akan Anda tulis, bahkan ketika Anda sedang bersiap-siap melanjutkan naskah yang sudah ditulis setengah jalan. Banyak penulis

Bagaimana Cara Menulis Cerita Anak?

yang mengalami kondisi tersebut. Baik penulis pemula maupun penulis berpengalaman. Itulah yang dinamakan writer’s block.

Ada penulis yang mengalami writer’s block beberapa jam saja. Namun, ada penulis yang mengalami kebuntuan hingga berhari-hari. Pada umumnya, setelah kondisi tersebut akan datang kembali ide-ide menulis.

Lalu bagaimana cara menghilangkan writer’s block? Setiap penulis memiliki cara sendiri untuk menghilangkan writer’s block. Beberapa cara untuk menghilangkannya di antaranya:

• Lakukan hobi

Ketika Anda mengalami kebuntuan menulis, lebih baik jangan memaksakan diri untuk terus menulis. Tinggalkan kegiatan menulis terlebih dahulu. Kerjakan kegiatan lainnya. Tekuni kembali hobi Anda. Apa pun kegiatan yang Anda lakukan, sebaiknya jangan yang berhubungan dengan dunia tulis-menulis. Misalnya Anda bisa berkebun, merangkai bunga, membuat aneka bros, atau kerjakan hobi lainnya. Dengan melakukan aneka hobi tersebut, bisa saja timbul ide-ide baru untuk tulisan Anda.

• Mendengarkan musik

Tahukah Anda bahwa mendengarkan musik bisa menenangkan jiwa? Berdasarkan penelitian, musik dapat memengaruhi kondisi jiwa seseorang. Saat alunan musik terdengar, pikiran Anda akan

tenang. Akibatnya, otak pun dapat berpikir baik sehingga percikan ide yang muncul akan mudah diaplikasikan dalam tulisan.

• Pergi ke tempat yang menarik

Saat jenuh dan pikiran buntu melanda. Pergilah ke tempat yang menarik. Misalnya Anda bisa mengunjungi mal, ke sekolah TK, ke taman bermain, ke pantai dan tempat menarik lainnya. Namun, jangan sampai kegiatan yang Anda lakukan (mengunjungi suatu tempat) menguras tenaga.

• Silaturahim

Kunjungilah saudara atau teman Anda. Mengunjungi mereka, selain mempererat tali silaturahim dapat memperluas wawasan. Kegiatan ini bisa memecahkan kebuntuan pikiran kita. Akan banyak ide baru yang muncul yang berguna bagi kegiatan menulis Anda.

• Tidur

Salah satu penyebab writer’s block adalah kelelahan fisik yang membuat otak tak bisa lagi berpikir. Tidur bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi writer’s block. Namun, jangan tidur terlalu lama. Karena tubuh bukannya menjadi segar malah akan lemah dan mata akan mengantuk terus-menerus.

Bagaimana Cara Menulis Cerita Anak?

This article is from: