1
2
3
4
5
KONSEP merupakan bangunan komersial sekaligus hunian keluarga ibu Siwi. sebagai pusat kerajinan dan co-working space serta cafe. hal ini didukung oleh lingkungan site yang dikelilingi perguruan tinggi besar di Yogyakarta sehingga dipadati kegiatan mahasiswa yang kompleks setiap harinya. fungsi sebagai pusat kerajinan rajut juga dipilih didasari dari hobi ibu Siwi sendiri. Hunian keluarga ibu Siwi (eksisting) sudah berdiri sejak 70 tahun lalu, serta menjadi area kumpul keluarga besar yang mampu menampung hingga 23 anggota keluarganya. Sehingga desain yang diangkat untuk menambah fungsi baru bangunan tersebut berusaha mempertahankan fungsi lama sebagai area kumpul keluarga besar ibu siwi. penggabungan dua fungsi bertentangan inilah yang kemudian diangkat menjadi konsep besar. Memiliki dua muka di sisi utara dan selatan, dimana sisi utara merupakan entrance area komersial dan sisi selatan sebagai fasad area hunian, Sehingga hal ini yang menjadikan bangunan ini menarik di setiap sisinya namun tetap memiliki privasi yang cukup bagi penghuni rumah.
masa eksisting disederhanakan sehingga menambah ruang terbuka pada site serta membuka sirkulasi baru dari utara-selatan bangunan. lantai 1 keseluruhan adalah hunian
menyisakan atap sebagian bangunan yang nantinya dijadikan vokal point pada desain baru serta membuka akses menuju area komersial di lantai 2 yang berada di utara
menempatkan masa di lantai 2, sisi utara sebagai entrance dan pusat kerajinan sehingga setiap pengunjung melaluinya. sisi selatan merupakan comunal space terbuka
menambah masa di lantai 3 yang berfunsi sebagai cafe & co-working space serta memisah masa ruang meeting di sisi utara bangunan
Sisi utara bangunan dikhususkan sebagai muka / entrance area komersial. Desain dibuat masif dengan secondary skin berupa atap bekas eksisting. desain masif ditujukan untuk menonjolkan citra atap bangunan lama yang bersudut.
di sisi selatan lantai 3 ditempatkan masa untuk area yang lebih privat dan membuka ruang terbuka serta menambah masa penghubung berupa akses yang interaktif
genteng merah bekas eksisting
dilapisi cat untuk mengawetkan material
bangunan juga dirancang dengan memanfaatkan kembali material-material lama serta menduplikasi detail-detail arsitektural pada bangunan eksisting. Selain itu area hijau dimaksimalkan untuk memberi suasana fresh bagi pengunjung serta membantu menurunkan suhu luar.
2 pcs genteng disatukan, sehingga tersisa ruang diantaranya untuk penguat
TAMPAK UTARA besi tulangan 15 mm
TAMPAK SELATAN Sisi selatan bangunan dijadikan muka hunian. di lantai 2 dan 3 didominasi cafe & co-working space terbuka karena faktor kebisingan yang lebih rendah dibanding sisi utara. Pagar sisi selatan didesain senada dengan pagar sisi utara agar ada konektivitas desain.
Berada di Jl.Colombo, No.99,Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Sleman. merupakan bangunan hunian. Bangunan tersebut memiliki 2 muka bangunan di sisi utara dan selatan. di sisi utara langsung menghadap jalan utama yaitu jl.Colombo sedangkan di sisi selatan berbatan langsung dengan gang Nusa Indah.
isian semen sebagai penguat
genteng bekas eksisting
Berada di kawasan yang padat dan kompleks akan kegiatan mahasiswa lalu lalang karena berada di dekat 2 kampus besar di Yogyakarta.
Detail Secondary Skin
1
batu alam tempel, duplikasi dari bangunan eksisting
2
secondary skin dengan material utama bekas genteng dari bangunan eksisting
3
YOGA AZIZSTRA ATHALLAH 1 8 5 1 2 1 7 8
Rini Darmawati, MT | Ahmad Rosyid
dinding roster, bentuknya merupakan duplikasi dari bangunan eksisting
jembatan penghubung 1
penghubung menuju area yang lebih privat. berdinding transparan agar pengunjung dapat melihat suasana luar
cafe & co-working space
area kantor
meeting room masa ruang dipisah dengan area cafe untuk menambah privasi ruang
1
area komunal berupa bangku bertingkat dengan bentuk yang didesain untuk dapat menampung bermacam posisi nyaman setiap pengunjung
tangga (akses publik)
2
4
ramp berupa akses publik serta difabel yang didesain interaktif
koridor (akses publik)
2
5 5
6
6
3
pusat kerajinan rajut
dapur cafe
ditempatkan di sisi koridor entrance sehingga setiap pengunjung yang datang diharuskan melaluinya dan melihat produk yang dijual
teras tengah hunian berfungsi sebagai area bersantai keluarga sekaligus memberi suplai udara ke ruang hunian yang memanjang
3
7
area parkir pegawai area parkir publik area parkir hunian 4
entrance
7
terdapat ramp dan tangga sebagai entrance. material batu alam templek serta adanya vegetasi rambat menghadirkan suasana yang dramatis
4
3D animation
SCAN ME!
lantai 1 bangunan dikhususkan sebagai area hunian keluarga sedangkan area komersial ditempatkan di lantai 2 dan 3. lantai 2 terdapat pusat kerajinan rajut dan area komunal, lantai 3 merupakan area cafe dan co-working space. untuk menambah suasana segar, di lantai 2 dan 3 terdapat ruang hijau di sisi selatan bangunan.
RENCANA KESELAMATAN BANGUNAN
+9,80
+9,80
alat yang digunakan sebagai komponen keselamatan bangunan yaitu berupa APAR di beberapa titik krusial, re detector, serta water sprinkler yang mendapat suplai air dari water tank hunian.
Struktur utama bangunan didominasi penggunaan struktur kolom dan balok komposit. yaitu baja “H” yang diselimuti beton. penggunaan struktur komposit ini bertujuan agar mendapat bentang yang lebih luas antar kolomnya, sehingga aktivitas di dalam ruang tidak terlalu terganggu oleh adanya kolom yang terekspos. kolom yang berbentuk lingkaran juga merupakan upaya untuk meminimalkan sudut dalam ruang, bentuk lingkaran lebih terlihat ringan dalam visual ruang. Setiap kolom-kolom utama diletakkan lebih kedalam untuk memungkinkan adanya bukaan yang luas serta tidak mengganggu estetika bangunan dari tampak luar.
APAR Fire Detector Water Sprinkler
Lantai 1
Lantai 2
Masa bangunan eksisting yang mepet dengan bangunan di timurnya (2 lantai) tidak memungkinkan cahaya matahari masuk secara optimal di pagi hari, sehingga desain masa bangunan baru dibuat zigurat setiap lantainya dan terdapat bukaan lebar yang sengaja dihadapkan ke arah orientasi sinar matahari pagi. Bukaan tersebut berupa susunan kaca ‘krepyak’ sehingga udara juga tetap mampu mengalir dengan baik. di sisi barat bangunan terdapat area terbuka sebagai area parkir publik dan penghuni. Area ini sekaligus sebagai “kantong” untuk menangkap udara yang datang dari barat. adanya secondary skin di sisi timur membuat cahaya matahari terurai, sehingga cahaya yang masuk ke ruang tidak mengganggu aktivitas didalam ruang
YOGA AZIZSTRA ATHALLAH 1 8 5 1 2 1 7 8
Rini Darmawati, MT | Ahmad Rosyid
Untuk merespon kondisi kebisingan kawasan, bangunan secara keselruhan terbagi menjadi 2 zona. di sisi utara bangunan didominasi area tertutup dan di sisi selatan didominasi oleh area terbuka serta ruang belajar yang lebih privat. Hal ini karena di sisi utara bangunan memiliki kebisingan yang lebih tinggi karena berbatasan langsung dengan jalan utama, jalan Colombo.
8