Design
Report
Yoga Azizstra Athallah | 1 8 5 1 2 1 7 8
Pendahuluan
01-02
Abstraksi Latar belakang
Kajian Referensi
03
Analisis aktivitas & perilaku pengguna kebutuhan, tuntutan & hubungan ruang
Analisis Kawasan & Tapak
05
06-07
Studi preseden
Program Ruang
04
Konsep dan Eksplorasi Rancangan
data dan analisis faktor tapak yang relevan terhadap perancangan
sintesis hasil analisis tapak solusi rancangan ruang, massa, selubung, akses dan sirkulasi serta lanskap struktur dan infrastruktur
Rancangan awal dan Pengujian Rancangan
08-09
kriteria kualitas ruang untuk kenyamanan termal dan cahaya respon pergerakan matahari pada rancangan plotting ruang, massa, selubung dan lanskap
Rancangan Akhir
10-21
Rancangan akhir : Site plan, Denah, Tampak, Potongan, dan Detail Arsitektural, Prespektif interior & eksterior Deskripsi rumusan desain
Referensi
DAFTAR ISI
22
Referensi teks dan gambar
Abstrak Project berupa vacation house yaitu berupa rumah komersial guna mewadahi wisatawan / turis yang berkunjung di kawasan wisata yang lokasinya tidak jauh dari vacation house tersebut. kondisi eksisting site yang merupakan lahan terasiring berkontur dengan kecuraman tingkat sedang menjadi salah satu faktor utama dalam pertimbangan desain. konteks budaya dan kultur yang kuat juga menjadi latar belakang utama dari sebuah ide besar desain vacation house dalam project ini, dimana dari konteks tersebut berpotensi mampu mengangkat nilai-nilai budaya lokal yang perlahan mulai luntur.
Pendahuluan
Arsitektur dalam hal ini bukan hanya berperan sebagai “wadah� namun juga berperan menghadirkan “ruh� bagi setiap orang yang singgah.
01
Latar Belakang .
utara Kawasan Wisata Tebing Breksi, Sambirejo, Prambanan, Sleman, D.I.Yogyakarta, 55572
Site merupakan lahan terasiring berkontur sedang yang berada di utara kawasan wisata tebing breksi (-+300m). berada di area persawahan yang minim permukiman penduduk, dari kawasan wisata menuju site akses hanya dapat dilalui 1 mobil. jarak permukiman dengan lingkungan yang tidak terlalu dekat namun masih mudah dijangkau menjadi potensi besar area site. View yang luas di utara site juga menjadi elemen kuat untuk dimanfaatkan berupa lereng perbukitan, Gunung Merapi, Candi Prambanan, serta suasana kota Jogja. Tebing Breksi merupakan kawasan wisata terdekat dari site, merupakan kawasan wisata batuan breksi yang sebelumnya merupakan area tambang batuan alam. terdapat beberapa amphiteater serta sering diadakannya pementasan serta pagelaran seni termasuk pagelaran seni lokal. hal tersebut menjadi potensi besar bagi kawasan wisata tersebut untuk menjadi kawasan wisata budaya sekaligus geologis.
vista sisi timur
vista sisi barat
Pendahuluan
Selain Tebing Breksi, site juga dekat dengan kawasan wisata lain seperti Candi Ijo, Ratu Boko, serta Candi Prambanan
02
Dharma Shanti Yoga Pavilion / IBUKU Penggunaan material yang didominasi oleh bambu, mulai dari struktur hingga atap dapat dijadikan rujukan studi preseden. Pada struktur utama, bangunan ditopang bambu petung yang kemudian diteruskan dengan pondasi umpak yang diserupai bentuk batu, pondasi tersebut dibantu dengan besi tulangan yang menyambungkan antara bambu dengan cor beton.
Meditation Space Quincho Moholy / José Peña Bangunan ini terletak di Chile, pembentukan porsi ruang pada bangunan ini didasari oleh aktivitas yang ditampungnya, bangunan ini merupakan rumah komersil yang ditujukan untuk bermeditasi. Komposisi ruang yang sederhana, didominasi oleh ruang kosong, serta level lantai yang dibawah permukaan tanah menjadikan ruang terasa kuat privasinya serta memberi efek tenang yg lebih, ditambah kolam rendam pada salah satu sisi bangunan trrsebut. Analisa psikis yang sama juga pada seorang yang ingin mengekspresikan dirinya secara lebih bebas, perlu komposisi ruang yang sederhana serta memiliki luas dan privasi yang cukup, lebih lagi konektivitas ruang dengan alam menjadi opsi yang efektif dalam memacu kreativitas seseorang dalam berkarya/berseni
Merupakan sebuah rumah yang berada di Amerika Serikat, didirikan di atas perbukitan gurun yang tidak begitu hijau. Penataan lanskap pada bangunan tersebut mencoba mengadaptasi lingkungan sekitar dengan penambahan beberapa vegetasi yang serupa jyga dengan kondisi alam di area tersebut, kondisi alam sekitar yang terkesan “tandus” tersebut justru dipandang sebagai potensi tersendiri yang menghadirkan kesan “relaks” juga tenang.
Villa/ Gallery in Karuizawa / Makoto Yamaguchi Design Merupakan sebuah rumah komersial yang berada di Jepang, villa tersebut diperuntukkan bagi pasangan seniman atau musisi yang ingin mengekspresikan seninya di suasana alam yang dekat. Kasus ini memiliki korelasi yang cukup kuat dengan konsep yang diangkat pada vacation house “MATAYA” yang juga memiliki target pasar untuk seorang seniman yang ingin berekspresi di suasana alam yang dekat. Implikasinya ialah dengan menyediakan ruang kosong yang terhubung langsung dengan unsur-unsur alam. Bentuk denah pun juga dibuat menjadi 3 segmen, namun hal itu terbagi menjadi area kamar tidur, kamar mandi, dan ruang kosong, tidak sepenuhnya digunakan sebagai “blank space” pada villa/Gallery yang berada di Karuizawa tersebut
Kajian Referensi
Studi Preseden
Shapeshifter / Ogrydziak Prillinger Architects
03
Analisis aktivitas & perilaku pengguna Peruangan
Perilaku Khusus
Ruang luas dan terkoneksi alam secara psikologis ruang tsb memudahkan seseorang untuk lebih berekspresi dengan bebas
bebas / merdeka
ekspresif
Klasikasi perilaku
“active zone” perilaku yang didukung oleh gairah aktivitas tinggi
Galeri mini
kepo / ingin tahu besar
Ruang terbuka / terkoneksi alam
imajinatif
“inactive zone” perilaku yang muncul pada titik relaksasi
active zone inactive zone
kamar tidur
active zone
eri
Program Ruang
gal
e
ac
p ks
n
bla
0 30
0
Denah Unit
30
18 0
Hal ini merupakan wujud implementasi dari konsep besar yang diangkat menjadi tema Mataya Vacation House. Kriteria-kriteria khusus user dijabarkan pendekatanpendekatan psikologis seseorang yang menaruh orientasi minat bidang seni.
300
k.m
Target pasar utama dari Mataya Vacation House yaitu seorang pegiat seni / pemerhati seni / seniman.
di
imajinasi / kreativitas dapat dipicu oleh adanya pendekatan alam
perlu pemisahan ruang
an
memenuhi hasrat / antusiasme pengunjung akan seni tradisional
10
0
04
data dan analisis faktor tapak terhadap perancangan arah angin dari barat menuju timur dengan kecepatan terbesar 5m/s
site memiliki potensi view yang cukup berpotensi. karena berada di lereng perbukitan, sehingga view yang disajikan cukup luas untuk memandang kota Jogja dibawahnya.
Analisis Kawasan & Tapak
kondisi site yang merupakan perbukitan menyebabkan sinar matahari tak intens menyinari site karena di sisi barat terdapat tebing yang lebih tinggi, sehingga +- diatas pukul 4 sore sinar matahari tidak dapat langsung terpapar di site.
Konsentrasi debu di site yang cukup tinggi terutama pada musim kemarau serta hembusan angin yang cukup kencang menambah intensitas debu yang tersebar
di area site sangat minim vegetasi, hanya ada beberapa pohon weru selebihnya tanah sawah tadah hujan. tetapi justru atmosfer ering yang ada memberi karakter suasana yang kuat pada site
05
Konsep Mataya vacation house berada di utara kawasan wisata tebing breksi dan tidak jauh dengan kawasan wisata lain. Dimana kawasan wisata tersebut sering diadakan event pementasan pada malam harinya, tak terkecuali pagelaran seni tradisional Karna hal inilah Mataya vacation house mengangkat tema / konsep yang berhubungan dengan kesenian-kesenian tradisional khususnya tari. berperan sebagai wadah bagi para wisatawan, tak hanya mampu mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan para turis namun juga memberi fasilitas lebih yang mendukung hasrat seni bagi para penghuninya, hal ini diwujudkan dengan pendekatan psikologis pada proses desain Mataya vacation house. Koneksi dengan unsur-unsur alam sekitar dihadirkan guna memberi kesempatan para penghuninya untuk mengekspresikan seninya secara lebih bebas dan ekspresif. Selain itu, konsep yang ditawarkan juga merupakan obat bagi beberapa isu-isu degradasi budaya kesenian tradisional yang ada di daerah Yogyakarta.
Konsep dan Eksplorasi Rancangan
Semua itu juga dipertegas dengan dominasi material bambu yang menghadirkan suasana baru yang lebih hommy, hangat, serta bentukan yg dinamis mengekspresikan ekspresiď€ tas seseorang serta menggambarkan spirit seni yang diangkat menjadi tema besar Mataya vacation house.
Bentukan massa unit merupakan gubahan bentuk yang terinspirasi dari “ 3 selendang tari � yang mempresentasikan ekspresi seni
06
Struktur & Material satuan bilah bambu
bilah bambu (rangka langit-langit) gedhek bambu (langit-langit) bilah bambu (reng)
bambu petung 12cm
ikatan tali tambang
Gedhek bambu
ikatan tali tambang
atap pelepuh bambu
satuan bilah bambu
( langit-langit ) bambu petung 14cm satuan bilah bambu bambu petung 14cm
Bambu petung utuh ( struktur utama )
Pelepuh bambu ( atap ) atap pelepuh bambu bilah bambu (reng) gedhek (langit-langit)
( struktur )
bambu petung 12cm
ikatan tali tambang
bambu petung 14cm
Konsep dan Eksplorasi Rancangan
Bilah bambu
Bambu belah 1/2 ( dinding ) bilah bambu (1/2)
bambu wulung 10cm
Bambu split ( lantai )
bambu petung 14cm
Material utama pada bangunan didominasi oleh material bambu, bambu dipilih selain sebagai penguat suasana bambu dipilih juga karena merupakan salah satu material ramah lingkungan yang tidak melepas karbon serta merupakan material yang mudah didapat.
plat beton
bambu petung 14cm
plat
Selain itu, bambu juga merupakan material yang mampu mereduksi panas dengan baik, terlebih kondisi lingkungan site yang cenderung memiliki suhu lingkungan cukup tinggi. Bambu mampu menghadirkan kesejukan pada siang hari sekaligus menghadirkan suasana hangat pada malam harinya.
07
Respon Lingkungan site memiliki potensi view yang cukup berpotensi. karena berada di lereng perbukitan, sehingga v i e w yan g di s aj i k an c uk up l uas un tuk memandang kota Jogja dibawahnya.
Site Plan
konsentrasi debu yang cukup tinggi khususnya pada musim kemarau direduksi dengan adanya ventilasi “krepyak� pada setiap unit.
sinar matahari direspon dengan adanya skylight pada setiap unit, menggunakan kaca pendar sehingga cahaya tidak langsung masuk frontal, cahaya yang dimasukkan menghasilkan bayangan yang digunakan untuk penanda waktu pagi-siang-sore.
intensitas angin yang cukup tinggi datang dari sisi barat-timur banyaknya ventilasi pada setiap unit juga sekaligus guna menangkap angin yang intensitasnya cukup tinggi pada arah barattimur.
08
Rancangan awal dan Pengujian Rancangan
Semua bangunan pada Mataya Vacation House dihadapkan ke arah utara dimana disajikan view kota Jogja, Gunung Merapi, serta lereng perbukitan.
Respon Lingkungan
Rancangan awal dan Pengujian Rancangan
bentuk tipologi denah unit terbagi menjadi 3 segmen seperti huruf “Y�. bentukan ini memungkinkan bangunan memiliki 3 orientasi. Orientasi ke arah utara untuk prioritas view, sementara sisi selatan bangunan menghadap ruang terbuka yang terdapat elemen-elemen alami seperti pohon, batu, dan rerumputan.
penataan lanskap disesuaikan kondisi eksisting yang ada dengan penambahan elemen-elemen sekitar site. sehingga dengan tata lanskap seperti itu, desain lebih menyatu dengan kondisi site. disisi lain, kondisi lingkungan sekitar site memiliki kesan / suasana kuat yang tidak mudah ditemukan di perbukitan lain.
+-0.00
pohon weru / ki hiang (Albizia procera)
+2.00
alang-alang ungu (Pennisetum setaceum) pohon ketapang kencana (Terminalia catappa) lempengan batu gamping yang didapat dari area tebing breksi
+1.00
alang-alang / ilalang (Imperata cylindrica)
+2.60
+2.60
+3.00
+3.50
09
Site Plan B
Entrance +-0.00
pohon weru / ki hiang (Albizia procera)
Unit 3 A’
Unit 4
alang-alang ungu (Pennisetum setaceum) +2.00
Unit 2
pohon ketapang kencana (Terminalia catappa)
Unit Service & Gathering Area bersantai
lempengan batu gamping yang didapat dari area tebing breksi
Unit 1 +1.00
alang-alang / ilalang (Imperata cylindrica)
+2.60
+2.60
A +3.50
Site memiliki total luas lahan 1000m2 (25m x 40m) dengan luas bangunan total 2 175m (+-18%). Setiap unit hunian memiliki porsi ruang terbukanya masing masing “breathing space� sehingga setiap penghuni memiliki ruang/orientasi yang terhubung
B’
lanskap ditata dengan beberapa penyesuaian kondisi alami eksisting, menambah beberapa vegetasi yang sudah ada di sekitar dengan jenis yang serupa serta elemen-elemen batu yang peletakannya disesuaikan ulang. elemen batuan yang disusun selain digunakan sebagai pelengkap unsur lanskap, juga sebagai pengganti bangku.
10
Rancangan Akhir
+3.00
Tampak
Rancangan Akhir
Tampak Utara
Tampak Barat daya
11
Potongan
Potongan
+3.00 +2.00 +1.00
Rancangan Akhir
Potongan A-A’
+3.00
+1.00 +-0.00
Potongan B-B’
12
denah Lt 1
unit kamar
unit service & gathering
Denah
denah unit 2, 3, 4 +-0.00
300
kamar tidur
nk
18 30
0
denah Lt 2
10
0
30
0
0
k.m
an
di
bla
denah unit 1
13
Rancangan Akhir
+-0.50
ce
a sp
unit kamar
eri
gal
+-0.00
Keyplan Detail Detail 1
Detail 2
Rancangan Akhir
Detail 3
14
Rancangan Akhir
Detail Arsitektural 1
15
Rancangan Akhir
Detail Arsitektural 2
16
Rancangan Akhir
Detail Arsitektural 3
17
Rancangan Akhir
Prespektif Eksterior
18
Prespektif Eksterior
Rancangan Akhir
( service & gathering area )
19
Rancangan Akhir
Prespektif Eksterior
20
Prespektif Interior
Rancangan Akhir
interior gardu pandang
interior unit interior area jajanan
21
Referensi https://www.archdaily.com/800057/the-yoga-pavilion-at-four-seasons-ibuku https://www.arch2o.com/the-yoga-pavilion-at-four-seasons-ibuku/ https://ibuku.com/tag/yoga-pavilion/ https://www.archdaily.com/928837/meditation-space-quincho-moholy-josepena https://www.archdaily.com/901651/shapeshifter-oparch https://www.archdaily.com/490519/villa-gallery-in-karuizawa-makotoyamaguchi-design https://www.designboom.com/architecture/makoto-yamaguchi-places-artgallery-in-karuizawa-forest-03-02-2014/
https://www.arsitag.com/article/bambu-sebagai-bahan-bangunan https://sahabatbambu.com/blog/post/pengawetan-bambu
22