Kontributor Foto Sampul: Jedidjah Archellio Hardios
12119060
Kontributor: Abraham Josua Sampetoding
12119025
Kontributor Foto Sampul: Jedidjah Archellio Hardios
12119060
Kontributor: Abraham Josua Sampetoding
12119025
Himpunan Mahasiswa Tambang Institut Teknologi Bandung merupakan organisasi kemahasiswaan yang berisikan mahasiswa dengan latar belakang Pendidikan yang sama yaitu Teknik Pertambangan ITB. Sudah 67 tahun lebih HMT-ITB berada dibawah binaan Strata 1 (S-1) Program Studi Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung berdiri. Usia yang sudah sangat mapan dan dewasa serta syarat akan warisan budaya yang sudah
mendarah-daging dalam setiap lini himpunan ini bergerak. HMT-ITB berasaskan kemahasiswaan yang berlandaskan
Pancasila sudah menjadi wadah berhimpun untuk anggota-anggotanya untuk mengembangkan diri, melangsungkan kesejahteraan serta memperluas relasi sebagai perwujudan mereka dalam mempersiapkan diri mereka di dunia kerja.
Di dalam HMT-ITB, terdapat empat pilar penting yang akan melangsungkan pemenuhan kebutuhan lembaga maupun anggotanya sesuai dengan bidangnya masing-masing, yaitu Bidang Pengembangan, Bidang Internal, Bidang Keprofesian dan Bidang Eksternal.
Terdapat pula elemen-elemen lainnya yang juga berperan dalam hal tersebut. Semua elemen yang telah dirancang memiliki maksud dan tujuan besar yang sama, yaitu selaras dengan maksud dan tujuan HMT-ITB, yaitu:
• Menciptakan, memelihara ikatan kekeluargaan yang erat diantara para mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung serta melangsungkan ikatan yang kekal setelah tamat belajar.
• Membina, mengembangkan serta menyebarkan kecintaan pada ilmu pertambangan kepada anggota khususnya, masyarakat umumnya.
• Mengusahakan kesejahteraan material maupun spiritual serta membela kepentingan anggotanya.
Selain itu juga terdapat Orkes Semi Dangdut (OSD HMT-ITB) yang sudah menjadi budaya di HMT-ITB itu sendiri yang bertujuan untuk menghibur diri sendiri dan sekitarnya. OSD HMT-ITB sudah lama didirikan oleh anggota HMT-ITB dan sudah mengalami beberapa regenerasi pemain untuk tetap melangsungkan keberlangsungannya.
Green Economy merupakan suatu proses pengembangan ekonomi yang tetap memperhatikan lingkungan. Kaitan antara green economy dan sektor pertambangan akan menjadi suatu bahasan yang segar dan menarik untuk dibahas. Pada Mineria edisi 11.0, akan dibahas mengenai green economy serta bagaimana keterkaitannya dengan industri pertambangan. Mineria merupakan majalah keprofesian yang dibuat oleh HMT-ITB. Majalah ini merupakan sebuah wadah untuk menampung minat anggota biasa HMTITB dalam bidang jurnalistik maupun keprofesian tambang. Melalui Mineria, kami ingin berbagi informasi mengenai pertambangan tidak hanya kepada mahasiswa pertambangan, tetapi juga kepada masyarakat secara umum.
Head of Yudha Bumi
Irene Arbintha (12119029)
Supervisor
Kadek Demmy Wenanda (12119019)
Editor in Chief
Nabila Fairuz (12120028)
Hilvi Hidayah (12120034)
Content Creator
Heny Nur Setianingrum (12119035)
Irma Magfirah (12119086)
Satya Permana (12120012)
Ageng Febriyani (12120013)
Muhammad Gymnastiar Nikkei A. (12120024)
Akhmad Maulana Putra D. (12120029)
Muhammad Bayu Prasetyo (12120053)
Alberto Graciano P. Butarbutar (12120075)
Rahmat Iqbal (12120124)
Daffa Mujahid Abdullah (12121013)
Editor
Yohannes Eurico Christanto (12119018)
Mohammad Ikhwanul Yogaswara (12120073)
Adrian Adinata (12120107)
Illustrator
Ray Moonstar Adi Nugroho (12119072)
Enver Hardiono (12120132)
Muhammad Alfitra Hasan (12121014)
Syafitri Machmudah (12121065)
Anggit Farikh Irham (12121085)
Kontributor:
Reneiro Addison Soares Sembiring
12120078
Pada dunia yang kini bergerak menuju ke arah teknologi dan industri yang ramah lingkungan, pemerintah Indonesia telah melakukan banyak hal untuk mewujudkan hal tersebut seperti roadmap Net Zero Emission 2060.
KONSERVASI DAN
INVENTARISASI
SUMBER DAYA CADANGAN BATU BARA DI PT
BARAMULTI SUKSESSARANA TBK
BAHAN BAKAR
PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN TANAH AIR
PASIR KUARSA
DI INDONESIA SEBAGAI BAHAN BAKU SEL
SURYA UNTUK MENDUKUNG TERCAPAINYA
NET ZERO EMISSION DI MASA DEPAN
Energi listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat di era modern ini. Peningkatan penduduk pada suatu wilayah akan memengaruhi aspek-aspek kehidupan masyarakat.
Dalam beberapa periode terakhir, sektor industri pertambangan menjadi salah satu industri strategis yang secara signifikan turut andil dalam dalam pembangunan ekonomi nasional.
PENAMBANGAN BAWAH LAUT
DAN TEKNOLOGINYA
Berbagai negara di dunia telah berlomba-lomba dalam menemukan cara alternatif demi mendapatkan mineral yang diperlukan untuk transisi energi.
SEBUAH PENGALAMAN KERJA PRAKTIK DI PT VALE INDONESIA, TBK.,
ILMUWAN MUSLIM DALAM ILMU DUNIA PERTAMBANGAN
GREEN ECONOMY PADA INDUSTRI PERTAMB ANGAN: APAKAH
PEDANG BERMATA DUA?
Suka atau tidak suka, kita semua berkontribusi secara langsung atau tidak langsung terhadap permintaan produksi logam dan kita juga bertanggung jawab atas limbah yang dihasilkan oleh proses penambangan dan manufaktur logam industri.
Mining Games hadir sebagai kegiatan internal antaranggota yang rangkaian kegiatannya berupa lomba keilmuan dan keprofesian pertambangan serta acara-acara menarik lainnya.
12121013
Pada dunia yang kini bergerak menuju ke arah teknologi dan industri yang ramah lingkungan, pemerintah Indonesia telah melakukan banyak hal untuk mewujudkan hal tersebut seperti roadmap Net Zero Emission 2060 yang membahas tentang pemberhentian bertahap pembangkit listrik tenaga batu bara yang akan diganti dengan teknologi rendah emisi dan konversi kendaraan listrik pada masa mendatang. Rencana penghentian PLTU secara bertahap didukung oleh pemerintah yang tertuang pada Peraturan Presiden No. 112 tahun 2022 tentang Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Penyediaan Listrik. Hal-hal tersebut merupakan bentuk usaha pemerintah dalam mendukung green economy pada masa depan. Seiring dengan strategi pemerintah
dalam menekan emisi karbon, perusahaan pertambangan juga ikut berkontribusi dalam menerapkan green economy dengan melakukan dekarbonisasi melalui berbagai langkah dan strategi. Contohnya, PT Antam Tbk yang berhasil menekan emisi karbon dioksida sebesar 47.000 ton melalui rehabilitasi pascatambang, PT Bukit Asam Tbk mencatat 256.000 ton emisi karbon dengan program unggulan yang berdampak signifikan terhadap pengurangan CO2 melalui penangkapan dan penghijauan, dan PT Inalum (Persero) membantu mengurangi emisi karbon sebesar 60.000 ton CO2 dengan mengurangi efek anoda dalam optimalisasi pot. Pada saat yang sama, PT Timah Tbk menghasilkan 87.000 ton emisi karbon dengan mengubah penggunaan HSD menjadi biofuel (B30) dan mengimbangi emisi karbon. Dari langkah-langkah tersebut terlihat bahwa program dekarbonisasi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan.
Pada hilirisasi komoditas pertambangan, mineral logam kritis dan logam tanah jarang (LTJ) di Indonesia mempunyai peran
penting dalam produk EBT. LTJ dan mineral logam kritis adalah bahan baku utama dalam pembuatan komponen sel surya dan teknologi energi angin, di mana kedua teknologi terbarukan ini paling umum. Hal ini didukung dengan pasal 103 nomor 3 tahun 2022 ayat 1 yang menyebutkan “Pemegang IUP atau IUPK pada tahap kegiatan Operasi Produksi Mineral sebagaimana dimaksud dalam Pasal l02 wajib melakukan Pengolahan dan/atau Pemurnian Mineral hasil Penambangan di dalam negeri.” Kegiatan eksplorasi, eksploitasi, hingga ke pemurnian terhadap mineral logam kritis dan LTJ akan mendukung terpenuhinya kebutuhan bahan baku untuk pembuatan produk EBT yang akan digunakan sebagai solusi transisi energi kedepannya.
Transisi energi juga nyata dilakukan perusahaan-perusahaan pertambangan, khususnya pabrik pengolahan bahan galian yang dulunya mengandalkan batu bara sebagai sumber energinya, kini telah beralih ke EBT. Contohnya, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau yang lebih
dikenal dengan PT INALUM menggunakan
Pembangkitan Listrik Tenaga Air (PLTA)
Sigura Gura dan PLTA Tangga yang hulu
airnya berasal dari Danau Toba dengan
kapasitas 603 megawat. Di tempat lain, PT PLN (Persero) akan memasok pembangkit listrik energi baru terbarukan atau EBT sebesar 170 Megavolt (MVA) pada PT
Anugerah Tambang Smelter di Palu. Dengan langkah-langkah yang berprinsip pada green economy ini tentunya akan berdampak dalam menurunkan emisi karbon dan kesehatan masyarakat sekitar pabrik.
di dunia dengan berbagai kegiatan yang dilakukan.
Referensi:
(n.d.). Wikipedia. Retrieved December 28, 2022, from https:// duniatambang.co.id/Berita/read/1200/PemanfaatanTailingSisa-Hasil-Pengolahan-Tambang
Apa Itu Emisi Karbon? Kenali Penyebab, Dampak, dan Cara Menguranginya. (2021, November 4). Detik.com. Retrieved December 24, 2022, from https://www.detik.com/edu/ detikpedia/d-5796741/apa-itu-emisi-karbon-kenalipenyebab-dampak-dan-cara-menguranginya
Ekonomi Sirkular – LCDI. (n.d.). LCDI. Retrieved December 27, 2022, from https://lcdi-indonesia.id/ekonomi-sirkular/
Holding BUMN MIND ID Ungkap Upaya Tekan Emisi Hingga Nol, Ini Caranya. (2022, October 18). Detik Finance. Retrieved December 27, 2023, from https://finance.detik.com/ energi/d-6355039/holding-bumn-mind-id-ungkap-upayatekan-emisi-hingga-nol-ini-caranya
Menyongsong Pertambangan Berkelanjutan dan Berdampak Sosial Halaman all - Kompas.com. (2022, December 22). Money Kompas.com. Retrieved December 26, 2022, from https://money.kompas.com/read/2022/12/22/205000626/ menyongsong-pertambangan-berkelanjutan-danberdampak-sosial?page=all
MIND ID Pelopor Dekarbonasi di Indonesia. (2022, November 12). CNBC Indonesia. Retrieved December 28, 2023, from https:// www.cnbcindonesia.com/news/20221112081814-4-387275/ mind-id-pelopor-dekarbonasi-di-indonesia
PLN Pasok 170 MVA Listrik dari Energi Hijau untuk Smelter Nikel di Palu. (2021, September 26). Ekonomi Bisnis.com. Retrieved December 25, 2022, from https://ekonomi.bisnis.com/ read/20210926/44/1446881/pln-pasok-170-mva-listrik-darienergi-hijau-untuk-smelter-nikel-di-palu
Keluhan dari masyarakat sekitar pabrik tentang limbah (tailing) yang cukup banyak dapat diatasi dengan menggunakan limbah sebagai sumber daya yang biasa dikenal dengan konsep ekonomi sirkuler, tentu ini mendukung juga penerapan green economy. Contohnya, PT Freeport Indonesia yang menggunakan limbah (tailing) untuk campuran bahan beton polimer dengan semen komposisi portland 29,4%, polimer 0,6 %, dan tailing 70% sebagai pembangunan jalan menuju Grasberg dan bahan bangunan perumahan karyawan. Selain itu, PT Antam Tbk juga menggunakan limbah (tailing) untuk membuat paving block di Pulau Bintan.
Berbagai usaha yang dilakukan oleh industri pertambangan, baik dari perusahaan maupun pemerintah dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan manusia yang makin kompleks seiring waktu tanpa harus mengorbankan kelangsungan lingkungan hidup. Hal ini juga salah satu bentuk kontribusi dari sektor pertambangan yang
menerapkan prinsip green economy untuk
mewujudkan SDGs poin ke-7 tentang “energi bersih dan terbarukan” serta poin ke-13 tentang “penanganan perubahan iklim.” Wajah baru ini yang akan mengubah stigma masyarakat terhadap dunia pertambangan yang dulunya dianggap merusak, kini mampu berkontribusi menangani perubahan iklim
PLTA Inalum Andalkan Danau Toba sejak 1982, Begini Cara Kerjanya. (2022, March 31). Market Bisnis. Retrieved December 24, 2022, from https://market.bisnis.com/read/20220331/192/1517191/ plta-inalum-andalkan-danau-toba-sejak-1982-begini-carakerjanya
Sokong 52 Smelter di 2024, Ini Strategi Pemenuhan Kebutuhan Listrik. (2020, January 28). Kementerian ESDM. Retrieved December 27, 2022, from https://www.esdm.go.id/id/mediacenter/arsip-berita/sokong-52-smelter-di-2024-ini-strategipemenuhan-kebutuhan-listrik
Pabrik PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero). Sumber Foto: https://www.inalum.id/Reporter:
Ageng Febriyani (12120013)
Muhammad Gymnastiar Nikkei A. (12120024)
Permintaan batubara yang meningkat di China, Jepang, dan Korea Selatan menjadi awal mula melonjaknya harga batubara global. Hal ini berpengaruh pula terhadap Harga
Batubara Acuan (HBA) bulan Agustus 2021.
Melonjaknya HBA ini berlangsung hingga akhir tahun 2022 dengan grafik tertera di bawah.
Namun pada kenyataannya, kini harga batubara kembali mengalami penurunan.
Mengacu pada data Bloomberg, harga batubara kontrak pengiriman Maret 2023 di bursa ICE Newcastle (14/2) terdapat di level US$ 194.50 per ton, mengalami penurunan sebanyak 2.13% dari hari sebelumnya yang berada pada level US$ 198.75 per ton.
Padahal jika dilihat harga batubara per akhir tahun 2022, harga batubara masih berada pada level US$ 350 per ton.
Produksi Batubara Baramulti Group
Hingga akhir tahun 2021, Baramulti Group menguasai Izin Usaha Pertambangan (IUP) tambang batubara dengan luas 24.518 hektar yang tersebar di lima kabupaten di Pulau Kalimantan. Total cadangan dan sumberdaya batubara Baramulti Suksessarana Tbk dan PT. Antang Gunung Meratus berdasarkan laporan JORC yang disusun Aseamco per 31 Mei 2012 masing-masing mencapai 59.6 juta ton dan 860.7 juta ton. Berdasarkan pelaporan cadangan dan sumberdaya Baramulti pada JORC, cadangan yang dimiliki Baramulti Group hampir mencapai 62 juta ton.
Produksi batubara tahunan yang dilakukan Baramulti Group menyentuh angka 15 juta ton di tahun 2022. Akibat permintaan batubara yang kian meningkat pada tahun 2021 hingga akhir 2022, Baramulti Group melakukan eksplorasi lanjutan untuk beberapa anak perusahaan. Di antaranya adalah Antang Gunung Meratus di Kalimantan Selatan, Area Kaltara Mitra Bara, serta beberapa perusahaan lainnya di Sumatera yang masih berada di bawah
Baramulti Group. Adapun BSSR di Kalimantan
Timur sudah tidak lagi melakukan eksplorasi lanjutan. Life of time Baramulti Suksessarana Tbk diperkirakan ada hingga tahun 2027, Untuk PT. Antang Gunung Meratus sendiri masih memiliki life of time yang sangat panjang, serta site-site lain di bawah
Baramulti Group masih belum diperkirakan usia tambangnya karena masih terus dilakukan eksplorasi lanjutan hingga saat ini.
Konservasi dan Inventarisasi Batubara Oleh Baramulti Group
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bang Calvin Trias selaku staff di perusahaan Baramulti, beliau menjelaskan bahwasannya terdapat beberapa IUP yang harus dikaji ulang untuk nantinya dilakukan eksplorasi lebih lanjut. Hal ini akan membuat cadangan Baramulti Group kemungkinan besar bertambah. Modifying factor sangat berpengaruh terhadap keberadaan cadangan tertambang Baramulti Group, dimana ekonomi menjadi salah satu faktor yang penting. Di Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) sendiri sedang dilakukan revisi Joint Ore Reserves Committee (JORC). Area IUP yang statusnya hanya sumberdaya, direvisi menjadi cadangan yang bisa ditambang. Pengkajian ulang wilayah IUP cadangan tertambang dan eksplorasi lanjutan yang digadang-gadangkan oleh Baramulti Group dilakukan akibat harga batubara yang melonjak, hal ini dilakukan agar Baramulti Group dapat tetap memenuhi permintaan batubara dalam dan luar negeri. Penambangan batubara di Baramulti dulu menggunakan Stripping Ratio 5-6, namun dengan harga batubara yang melonjak dan kondisi sosial ekonomi yang mulai mereda, kini menambang dengan Stripping Ratio 7
pun masih dapat dilakukan dan dikatakan ekonomis. Untuk beberapa area yang sudah
dinyatakan mine out, dapat dilakukan
penambangan kembali. Walaupun secara
JORC cadangan tertambang Baramulti Group
kian berkurang, namun Baramulti tetap
melakukan pengkajian ulang dan eksplorasi
lanjutan di beberapa blok Baramulti. Program inventarisasi cadangan
dilakukan dengan melakukan eksplorasi
lanjutan dengan lebih intensif. Eksplorasi
lanjutan dilakukan untuk menambah inventarisasi Baramulti Group.
Reklamasi dan Pasca Tambang Baramulti Group
Baramulti Group sendiri sudah merencanakan
penanganan pasca tambang. Ketika life of mine Baramulti sudah habis, maka akan dibuat smart city terhadap area yang tadinya ditambang. Untuk reklamasinya sendiri akan dilakukan penanaman cover crop. Karena pada aturan tertera, untuk tanah yang digali harus segera dilakukan penghijauan. Revegetasi pada cover crop akan menjadi yang paling cepat untuk tumbuh. Baramulti juga banyak melakukan penambangan dan eksploitasi di area tumbuhnya tanaman lokal. Tanaman lokal yang terkena imbas eksploitasi penambangan batubara Baramulti Group adalah durian kalimantan, buah naga, kacang-kacangan, dan lain sebagainya.
Kontributor: Reneiro Addison Soares Sembiring
12120078
Energi listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat di era modern ini. Peningkatan penduduk pada suatu wilayah akan memengaruhi aspek-aspek kehidupan masyarakat. Salah satu hal yang terkena dampak peningkatan jumlah penduduk adalah kebutuhan listrik. Semakin besar jumlah penduduk pada suatu wilayah maka dapat dipastikan juga kebutuhan listriknya akan ikut meningkat. Maka dari itu, dibutuhkan pasokan listrik yang memadai agar sektor industri, bisnis, pelayanan publik, dan lain-lain dapat berjalan dengan baik. Peningkatan kebutuhan listrik ini akan menjadi masalah baru jika tidak ditanggapi dengan bijaksana.
Menurut ESDM, sebesar 62% kebutuhan listrik Indonesia saat ini sumbernya disokong oleh batubara.
Tidak menutup kemungkinan bahwa angka tersebut akan semakin meningkat kedepannya. Hal ini menjadi perhatian khusus baik oleh masyarakat maupun oleh Pemerintah Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif,
menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission paling lambat di tahun 2060. Untuk mencapainya, perlu adanya transisi energi yang digunakan saat ini ke sistem energi bersih agar terjadi keseimbangan antara emisi yang dikeluarkan oleh aktivitas manusia dengan emisi yang dapat diserap oleh bumi.
Salah satu transisi energi yang sedang populer adalah pemanfaatan energi alternatif ramah lingkungan, seperti energi matahari. Energi matahari memiliki jumlah yang tidak terbatas serta tidak menghasilkan banyak polusi yang menambah pengeluaran emisi karbon ke atmosfer. Indonesia yang letaknya di garis khatulistiwa memiliki potensi besar dalam pemanfaatan energi surya. Jumlahnya mencapai 4,8 KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp, sedangkan yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 10 MWp. Energi surya dari sinar matahari harus dikonversi terlebih dahulu dengan teknologi sel surya agar dapat menjadi energi listrik. Sel surya dibuat menggunakan silikon (Si) yang umumnya ditemukan dalam bentuk silikat dan pasir kuarsa di alam. Indonesia memiliki sumber daya pasir kursa yang melimpah. Menurut data Kementerian ESDM
tahun 2022 dalam Rencana Pengelolaan
Mineral dan Batubara Nasional Tahun 20222027, jumlah sumber daya pasir kuarsa di Indonesia mencapai 439,9 juta ton dengan
cadangan sebesar 79,4 juta ton. Namun, pembuatan sel panel surya hanya dapat
dilakukan dengan kuarsa yang memiliki tingkat kemurnian tinggi (high purity quartz).
Kuarsa yang termasuk dalam
klasifikasi high purity quartz adalah kuarsa yang memiliki kandungan SiO2 sebesar
99,7% atau lebih dengan kandungan mineral
pengotor berupa Fe2O3 ≤ 85 ppm, TiO2 ≤ 140 ppm, dan Al2O3 ≤ 500 ppm. Dari data hasil penelitian di Indonesia, pengambilan sampel di Bangka dan Kalimantan Tengah menunjukkan spesifikasi kuarsa dengan
kandungan SiO2 ≥ 69,8% – 95,6% dengan
kandungan mineral pengotor berupa Fe2O3
sebesar 11.000 – 18.000 ppm, TiO2 sebesar 130 – 420 ppm, dan Al2O3 sebesar 2.650 – 17.210 ppm untuk daerah Bangka dan spesifikasi kuarsa dengan kandungan SiO2 ≥ 97,9% –99,1% dengan kandungan mineral pengotor berupa Fe2O3 sebesar 6.000 – 8.800 ppm, TiO2 sebesar 168 – 3.600 ppm, dan Al2O3 sebesar 900 – 3.200 ppm untuk daerah Kalimantan Tengah (LPPM ITB).
Pasir kuarsa di Indonesia sebenarnya memiliki potensi untuk dijadikan sebagai bahan baku sel surya dengan nilai kemurnian yang cukup tinggi. Namun, data jumlah pengotor dalam pasir kuarsa di Indonesia menunjukkan jumlah yang besar dibandingkan dengan standar minimum
yang ditentukan untuk bahan baku sel panel surya. Maka dari itu, perlu dilakukan pengolahan dan pemurnian lebih lanjut untuk menghilangkan pengotor yang jumlahnya tidak sedikit. Hal ini menjadi tantangan baru yang memerlukan kajian lebih lanjut serta biaya pengembangan dan pengoperasian yang tidak sedikit.
Jumlah sumber daya pasir kuarsa di Indonesia yang melimpah dapat menjadi bekal serta potensi yang sangat besar, khususnya bagi perekonomian negara. Selain itu, diharapkan dengan adanya transisi energi ramah lingkungan ini, cita-cita untuk mencapai Net Zero Emission dapat terwujud.
Referensi:
ESDM. (2022). Berkenalan dengan Net ZeroEmission. Diakses dari https://ppsdmaparatur.esdm.go.id/seputarppsdma/berkenalan-dengan-net-zero-emission
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2022). Kepmen ESDM No. 301.K/MB.01/MEM.B/2022.
Rajagukguk, A. S. F. (2015). Kajian Perencanaan Kebutuhan dan Pemenuhan Energi Listik di Kota Manado. Teknik Elektro UNSRAT. Diakses dari https://ejournal unsrat.ac.id/index. php/elekdankom/article/ download/7972/7531
Syafrizal. (2022). Potensi Pasir Kuarsa Indonesia untuk Sel Panel Surya. ITB. Diakses dari https://pengabdian. lppm.itb.ac.id/information/potensi_pasir_kuarsa_ indonesia_untuk_sel_panel_surya
“Mining is the art of exploiting mineral deposits at a profit. An unprofitable mine is fit only for the sepulcher of a dead mule.”
Berdasarkan kutipan di atas pertambangan merupakan suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian yang berharga dan bernilai ekonomis. Dalam beberapa periode terakhir, sektor industri pertambangan menjadi salah satu industri strategis yang secara signifikan turut andil dalam dalam
Sumber Foto: https://unsplash.com/
pembangunan ekonomi nasional. Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM mencatatkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor Minerba realisasi Pendapatan SDA Non Migas hingga 30 Juni 2022 mencapai Rp 36,3 triliun menjadi pemasukan nomor dua terbesar setelah PNBP sektor Migas Minyak
Akhmad Maulana Putra Dewanto 12120029- T. A. Rickard.
Namun, dibalik manfaat tersebut, industri pertambangan memiliki stigma buruk di “mata” masyarakat dalam pelaksanaannya karena mengubah bentang alam sehingga dapat merusak lingkungan, seperti pembabatan hutan dan polusi udara akibat penggunaan bahan bakar solar pada alat - alat tambang. Fokus dalam bahasan ini bukan untuk menimbang baik buruknya industri ini tetapi lebih akan menitikberatkan pada bagaimana kita sebagai para muda, para pemikir, para pelopor dapat mencari solusi terkait dualisme dalam industri pertambangan.
“Filosofi ekonomi hijau adalah adanya keseimbangan antara kesejahteraan ekonomi rakyat dan keadilan sosial dengan tetap mengurangi resiko-resiko kerusakan lingkungan dan ekologi” (Wanggai, 2012 : 7).
Berdasarkan kutipan diatas, green economy memiliki esensi bahwa pembangunan ekonomi dan pembangunan lingkungan memiliki integrasi sinergis guna pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Pada dasarnya, pembangunan berkelanjutan yang dimaksud adalah pembangunan yang tidak hanya berfokus pada masa kini tetapi bagaimana dampaknya di masa depan guna keberlangsungan pembangunan berikutnya. Pemikiran mengenai green economy merupakan buah jawaban atas brown economy, yaitu mengacu pada kegiatan yang menyebabkan pencemaran lingkungan seperti polusi dan emisi gas.
Salah satu penerapan green economy pada industri pertambangan adalah transformasi penggunaan bahan bakar alat tambang menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan, khususnya bahan bakar berbasis listrik, yang tengah direalisasikan oleh BUMN Holding Industri Pertambangan yang beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT
Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk melalui program Eco-Mechanized Mining (e-MM). Eco-Mechanized Mining (e-MM) adalah program konversi alat-alat pertambangan berbahan bakar minyak menjadi berbasis listrik. Alat-alat pertambangan tersebut meliputi alat yang digunakan pada proses penggalian, transportasi, dan peralatan pendukung lainnya. Program ini menjadi langkah awal dalam menunjukan keseriusan Indonesia untuk mendukung program Net Zero Emission Indonesia 2060. Corporate Secretary PTBA, Apollonius Andwie mengatakan bahwa Eco-Mechanized Mining (e-MM) dapat menghemat bahan bakar minyak (BBM) jenis diesel hingga 7 juta liter per tahun. Program ini pula menciptakan penghematan sebesar Rp 47,7 miliar per tahun.
Program ini memberikan “angin segar” bagi para pelaku industri pertambangan karena dapat menjawab stigma buruk dalam industri ini terkait polusi udara dan efisiensi energi, harapannya program ini dapat menjadi roda penggerak bagi penerapan green economy di Indonesia guna mencapai cita-cita bangsa pada tahun 2060. Sebagai pemuda, kita harus ikut serta mengambil peran dalam langkah gerak pembangunan berkelanjutan dalam bidang profesi masingmasing sebagai wajah dari masa depan yang hijau dan sejahtera.
Referensi:
T. T. (2022). Tekan emisi karbon, Ptba Dan
Inka sepakat kembangkan Kendaraan tambang Berbasis Listrik: PT Bukit asam tbk. Retrieved January 12, 2023, from https://www.ptba.co.id/berita/tekanemisi-karbon-ptba-dan-inka-sepakat-kembangkankendaraan-tambang-berbasis-listrik-1412
Jakarta, P. T. B. A. T. (2022). Berkat Elektrifikasi Dan Digitalisasi, Ptba Bisa hemat Rp 58,4 miliar per Tahun: PT Bukit asam tbk. Retrieved January 12, 2023, from https://ptba.co.id/berita/berkat-elektrifikasidan-digitalisasi-ptba-bisa-hemat-rp-584-miliar-pertahun-1516
Puspasari, R. (2022). Siaran Pers: Realisasi PNBP Semester I -2022 Tumbuh Positif Seiring Kembalinya Kegiatan Ekonomi Masyarakat dan Kenaikan Harga Komoditas. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Retrieved January 13, 2023, from https://www.kemenkeu.go.id/ informasi-publik/publikasi/siaran-pers/Siaran-PersRealisasi-PNBP-Semester-I-2022
Rickard, T. A. (1932). A history of American mining. McGrawHill.
Wanggai, Velix. (2012). Menuju Ekonomi Hijau, Artikel pada Jurnal Nasional, Jakarta, 28 Juni 2012
Yulianti, A. (2020.). Ekonomi Hijau (Green Economy) Untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Retrieved January 12, 2023, from https://bappeda.babelprov.go.id/content/ ekonomi-hijau-green-economy-untuk-mendukungpembangunan-berkelanjutan-di-provinsikepulauan#:~:text=Filosofi%20ekonomi%20hijau%20 adalah%20adanya,ekonomi%20yang%20berbasis%20 pembangunan%20berkelanjutan
Kontributor: Wiba Nayaka Putranto
12120073
Berbagai negara di dunia telah berlomba-lomba dalam menemukan cara alternatif demi mendapatkan mineral yang diperlukan untuk transisi energi. International Energy Agency (IEA) telah mengestimasikan bahwa permintaan tembaga dan logam tanah jarang akan meningkat lebih dari 40%, nikel dan kobalt akan meningkat lebih dari 60%, dan litium akan meningkat lebih dari 90% pada kurun waktu dua dekade mendatang. Berdasarkan data tingkat produksi saat ini, industri pertambangan akan kesulitan dalam memenuhi target permintaan pasar yang terus meningkat pada setiap tahunnya. Salah satu langkah alternatif yang mungkin dilakukan untuk beberapa waktu ke depan adalah dengan memanfaatkan kekayaan yang tersembunyi di bawah laut yang dalam. Sebuah polymetallic nodules atau disingkat
nodul adalah suatu konsentrasi mineral dalam bentuk menyerupai batuan dengan warna gelap. Benda ini memiliki kandungan mineral-mineral berharga yang cukup tinggi seperti tembaga, nikel, kobalt, dan mangan. Jika meninjau letak polymetallic nodules yang tersebar di dasar lautan, pengambilan material ini relatif sederhana karena tidak membutuhkan proses penggalian yang masif layaknya tambang di daratan.
Selain proses pengambilannya yang sederhana, kualitas serta kuantitas mineral berharga yang ditemukan di dalam nodul juga cukup tinggi dibandingkan dengan material yang ada di daratan. Contohnya untuk mineral kobalt, IEA telah mengestimasikan bahwa sekitar 120 juta ton sumber daya kobalt dapat ditemukan di bawah laut dibandingkan dengan 7,6 juta ton di daratan. Selain itu, sebuah perusahaan dari Kanada,
Muhammad Bayu Prasetyo 12120053The Metals Company (TMC), mengatakan bahwa mineral yang terdapat di bawah laut merupakan kunci dari transisi energi dari bahan bakar fosil karena kandungan litium yang tinggi di dalam nodul. TMC menargetkan untuk mengekstraksi sekitar 1,3 juta ton nodul setiap tahun dan percaya bahwa jumlah ini mampu memenuhi permintaan pembuatan baterai untuk 280 juta mobil listrik. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang mulai melakukan pengembangan teknologi penambangan bawah laut demi menjadi yang pertama dalam mendapatkan harta karun terpendam ini.
Pelaksanaan penambangan bawah laut tidaklah mudah. Pada kedalaman tempat nodul dapat diambil, mesin penambang akan mengalami tekanan sebesar 500 kali lipat daripada tekanan di permukaan. Sebuah kapal besar akan diperlukan untuk menurunkan alat yang mampu menahan tekanan sebesar itu menuju kedalaman lebih dari 5000 kilometer di bawah permukaan laut. Meskipun demikian, pelaksanaan penambangan bawah laut pernah dilakukan, seperti penambangan berlian di Pantai Namibia. Oleh karena itu, diperkirakan metode dan teknologi yang digunakan untuk menambang nodul tidak akan jauh berbeda dengan metode dan teknologi sebelumnya.
Sebuah perusahaan yang berfokus pada teknologi maritim, Royal IHC, telah mendesain sebuah robot selebar 16 meter yang dinamakan Apollo II. Robot ini mampu mengumpulkan 400 ton nodul per jam dan dalam dua minggu operasi mampu mengumpulkan lebih dari 100 ribu ton dengan batas luas wilayah operasi sekitar 10 ribu kilometer persegi.
Beberapa perusahaan mengatakan bahwa penambangan bawah laut lebih
dipilih karena teknologinya yang tidak menghasilkan tailing, solid waste, dan tidak perlu adanya deforestasi. Di lain sisi, peneliti mengatakan terdapat banyak hal yang masih belum diketahui terkait dampak sebenarnya dari penambangan ini. Para peneliti dari European Research Project yang mengamati dampak dari penambangan bawah laut menyebutkan bahwa adanya gangguan kecil pada ekosistem bawah laut akan memberikan efek negatif jangka panjang yang sulit untuk dipulihkan.
Meskipun jumlah riset terkait keadaan bawah laut terus bertambah, informasi yang dapat diambil dari penelitian tersebut masih belum dapat menjelaskan dengan baik keadaan di bawah laut yang sebenarnya. Kurangnya informasi ini merupakan penyebab utama terhambatnya inisiasi proses penambangan bawah laut. Tanpa informasi yang cukup, potensi risiko kegiatan penambangan terhadap biodiversitas dan ekosistemnya masih belum dapat dipahami dengan baik sehingga riset lebih lanjut diperlukan sebelum proyek penambangan dimulai.
Referensi:
IEA (2021). The Role of Critical Minerals in Clean Energy Transitions – Analysis - IEA. IEA. Diakses 10 Januari 2023, dari https://www.iea.org/reports/the-roleof-critical-minerals-in-clean-energy-transitions executive-summary
IOM Gov. (2023). Polymetallic Nodules - IOM. Diakses 9 Januari 2023, dari https://iom.gov.pl/polymetallicnodules/
Isabeau van Halm (2022). Stumbling towards the last frontier: greater hesitancy for deep-sea mining. Mining Technology. Diakses 11 Januari 2023, dari https://www.mining-technology.com/features/deepsea-mining-debate-conference/
McKie, R. (2021). Is deep-sea mining a cure for the climate crisis or a curse?. The Guardian. Diakses 9 Januari 2023, dari https://www.theguardian.com/world/2021/ aug/29/is-deep-sea-mining-a-cure-for-the-climatecrisis-or-a-curse
12119086
Bulan Juni hingga Agustus 2022, saya diberi kesempatan untuk merasakan pengalaman kerja praktik (KP) di salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia yaitu PT Vale Indonesia, Tbk (PTVI) tepatnya di site Sorowako. Mengenai ketersampaian daerah, Sorowako dapat diakses melalui transportasi darat berupa bis dengan tujuan Makassar-Sorowako selama ±12 jam. Sebenarnya terdapat akses transportasi namun ketersediaannya terbatas dan tidak tentu jadwalnya. Sebagaimana tertera pada laman situs resminya, PTVI memiliki luas konsesi sebesar 118,017 ha yang terbagi ke dalam beberapa daerah di beberapa provinsi, yakni di Sorowako, Pomalaa, Suasua, dan Bahodopi. Terakhir kali meninggalkan PTVI, Site yang aktif berproduksi ialah site Sorowako. Sedangkan site lainnya masih dalam proses pengembangan (development) dan trial mining. Komoditas yang ditambang oleh perusahaan tersebut ialah nikel laterit dengan produk akhir olahan berupa Nikel Matte (NiS) yang memiliki kadar Ni sebesar 78%.
Bagi seorang mahasiswa tambang, menjalani pengalaman bertugas langsung di perusahaan tentu membuka banyak wawasan mengenai praktik pertambangan di lapangan, terutama bagi angkatan saya yang hampir dua tahun lamanya menjalani kehidupan berakademik secara online. Ada banyak kebermanfaatan yang saya terima selama KP dan harapannya dapat terbagi melalui tulisan ini. Meskipun tidak semua dapat ditulis, namun akan coba dirangkum dan disalurkan dalam beberapa bagian yakni mengenai Vale dan prioritasnya terhadap lingkungan dan keselamatan, Mining Practices yang berjalan di PTVI, lalu sedikit meluas ke arah deskripsi Sorowako selaku lokasi penambangan PTVI sekaligus lokasi pelaksanaan kerja praktik. Semoga dapat menjadi inspirasi dan pembelajaran bagi pembaca.
Vale dan prioritasnya terhadap lingkungan dan keselamatan
Salah satu hal yang membekas setelah menjalani KP di PTVI ialah bahwa sesungguhnya pertambangan bisa berjalan beriringan dengan lingkungan! Melalui good mining practices, hal itu sangat mungkin dicapai. Per tahun 2022, PTVI telah mendapat tiga kali penghargaan Good Mining Practice Award yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM). Praktik restorasi lahan secara rutin dilakukan terhadap area yang telah selesai ditambang (mined out area). Kepatuhan dalam memenuhi target reklamasi menjadi salah satu faktor PTVI dapat memperoleh penghargaan di bidang pengelolaan lingkungan. Selain itu, komitmen untuk menyokong misi pembangunan berkelanjutan mendorong PTVI untuk berinvestasi lebih terhadap pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Pada rentang tahun 1979-2011, PTVI telah membangun tiga unit PLTA berkapasitas to-
tal 365 MW yang memenuhi 38% konsumsi energi PTVI diantaranya untuk keperluan pabrik pengolahan serta kebutuhan listrik kantor. Sedangkan 10 MW diantaranya didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat sekitar. Melalui operasional PLTA tersebut, PTVI berkontribusi mengurangi emisi karbon sebesar 500 ribu ton CO2 per tahun. Menjadi salah satu perusahaan komoditas yang paling diincar saat ini, PTVI secara konsisten menjalankan praktik sustainable mining dalam rangka mendorong implementasi green economy melalui green mining.
Tidak hanya kepeduliannya yang besar terhadap daya dukung lingkungan, PTVI
jamin keselamatan kerja yang ada, namun sayangnya tidak cukup bila diurutkan satu persatu melalui tulisan ini.
Sorowako, City of Mine
Sorowako memiliki total luas sebesar 480,27 km². Tercermin dari aksesnya yang cukup jauh dari ibukota, Sorowako tidak banyak memiliki “hiburan kota” seperti mall, bioskop, dsb. Sebaliknya, terdapat beragam hiburan wisata alam yang bisa dinikmati di sana. “Matano, Towuti, dan Mahalona” yang menjadi judul tulisan ini sejatinya merupakan tiga danau besar yang terletak di Sorowako, sehingga sangat mungkin untuk menikmati keindahan alam pinggir danau disana. Bila hendak melanglang lebih jauh ke desa sebelah, wisata Air Terjun Mata Buntu dapat dijangkau selama 20 menit dari Sorowako Satu perkara yang kurang menguntungkan bagi mahasiswa saat menjalani KP disana ialah biaya akodomasi yang cukup tinggi. Selayaknya daerah yang terletak di dekat area penambangan besar, biaya hidup disana terbilang tinggi mulai dari biaya makan, tempat tinggal, maupun akomodasi lainnya.
pun punya prioritas tinggi terhadap keselamatan kerja. Salah satu jargon yang rutin digaungkan disana ialah “No Safety No Production”. Papan berisikan tulisan tersebut dapat ditemui dibelahan site manapun, dan selalu didengar kapanpun. Selama hampir tiga bulan menjalani kerja praktik, jargon tersebut hampir tiap hari saya dengar. Sistem keselamatan yang berlaku disana sangatlah ketat, mulai dari kewajiban menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sejak memasuki wilayah site hingga pemantauan real time melalui kamera pengawas untuk memastikan setiap orang yang berada di lapangan kerja telah menggunakan APD dengan baik. Keselamatan pekerja dijaga tidak hanya saat berada di kantor, namun tetap dijamin hingga perjalanan menuju rumah melalui kewajiban penggunaan seat belt di bus perusahaan. Tiap pagi, pekerja yang bertanggung jawab terhadap produksi akan melaksanakan diskusi sebagai salah satu bentuk Floor Management Developing System (FMDS), dengan salah satu bahasan didalamnya yakni upaya menjaga dan mengontrol keselamatan kerja di lapangan. Ada berbagai regulasi ketat lainnya yang diterapkan di PTVI demi men-
PTVI melakukan penambangan dengan sistem tambang terbuka side hill cut atau open cut. Untuk merencanakan penambangan, mineplan engineer dibagi kedalam tiga yaitu long-term planning engineer, mid-term planning engineer dan short-term planning engineer. Pada site sorowako, dilakukan selective mining karena penambangan bijih nikel didasarkan pada kebutuhan spesifikasi bijih yang mampu diolah oleh pabrik. Oleh karena itu, pengambilan sampel (sampling) menjadi salah satu kunci keberhasilan penambangan. Pengambilan sampel untuk diuji dilakukan sebanyak tiga kali yaitu sebelum pengupasan bijih, saat pengupasan bijih dan saat bijih telah berada di Run of Mine (ROM) dan Wet Ore Storage (WOS). Alhasil peran geologis sangat penting didalam penambangan bijih nikel, khususnya di PTVI. Bijih dari front penambangan diangkut menuju ROM lalu diangkut lagi menuju WOS. Tanggung jawab mines department berhenti sampai disitu. Bijih dari WOS tadi kemudian diolah di pabrik dan menjalani serangkaian proses metalurgi sebelum dapat dijual ke pasaran. Meskipun menjalani KP bersama dengan dua teman lainnya dari jurusan teknik pertambangan ITB, namun masing-masing memiliki topik yang berbeda. Saya diberikan topik produktivitas dengan fokus bahasan Teori Antrian pada fleet penambangan.
Alur kegiatan KP yang dijalani ialah orientasi, pengambilan data, pengolahan data dan presentasi. Tahap orientasi berupa pemberian materi dari Pembimbing KP serta mining tour untuk melihat gambaran umum penambangan di PTVI. Untuk tahap pengambilan data, dilakukan pengamatan cycle time alat angkut dan alat gali muat secara langsung di lapangan. Selama tahap ini, saya banyak mendapat pelajaran mengenai praktik langsung penambangan yang sebelumnya hanya dinikmati melalui buku atau video. Salah satunya ialah proses double-side loading seperti terlihat pada gambar di bawah. yang ternyata dapat memberikan diskon cycle time lumayan banyak untuk mengefisienkan waktu produksi. Terakhir, tahap pengolahan data dan presentasi, mayoritas
dijalani di kantor.
Pak Budi, dosen Prodi Teknik Pertambangan ITB pernah berkata “Mahasiswa itu jadi pinter setelah KP”. Melaksanakan KP memberikan pengalaman praktis langsung di lapangan dalam jangka waktu yang tidak sebentar sehingga mahasiswa dapat menangkap gambaran besar proses penambangan yang sesungguhnya. Tentunya teori akan punya banyak perbedaan dengan praktis penambangan di lapangan.
Oleh karena itu, prosesi KP dapat menjadi momentum yang tepat bagi mahasiswa untuk memperdalam pengetahuan dan belajar sebanyak-banyaknya!
Mahasiswa Teknik Pertambangan ITB yang menjalani KP di PTVI (2022). Sumber Foto: PenulisKisah Singkat
Abu Rayhan Al-Biruni Rahimahullah, salah seorang ilmuwan muslim dari Persia yang paling berpengaruh di dunia yang hidup dari tahun 9731048 M. Al-Biruni menghabiskan sebagian besar hidupnya di Asia Tengah dan India. Sepanjang karirnya, Al-Biruni menjadi ahli dalam berbagai cabang keilmuan yaitu sejarah, fisika, matematika, astronomi, linguistik, agama, dan ilmu bumi.
Perjalanan Hidup
Al-Biruni lahir pada tahun 973 di bagian Timur Laut Persia tepatnya di Provinsi Khurasan. Sama seperti anak-anak lain pada masanya, ia dididik di usia muda mengenai bahasa Arab, bahasa Persia, ilmu-ilmu Islam yang mendasar, dan ilmu pengetahuan alam, di mana beliau pada akhirnya memiliki ketertarikan pada bidang matematika dan astronomi yang membuatnya berhasil menjadi ilmuwan yang terkemuka dan ber-
pengaruh di seluruh dunia khususnya dalam dunia pertambangan.
Selama perjalanan hidup beliau dalam mencari ilmu ia dipertemukan dengan Sultan Mahmud yaitu penguasa Ghazni, Ghazni adalah sebuah kota yang besar yang sekarang menjadi wilayah Afghanistan, Kerajaan Sultan Mahmud tersebut membentang jauh melampaui perbatasan Afghanistan yang
meliputi Iran, Pakistan, dan India. Pada kerajaan yang besar inilah, Al-Biruni memiliki sumber daya dan kemampuan untuk menunjukkan apa yang ia mampu lakukan sebagai seorang ilmuwan. Sultan Mahmud dalam menjaga kekuasaan dan pengaruhnya memulai untuk melakukan ekspedisi militernya ke India, yang mana dalam ekspedisinya tersebut Al-Biruni ikut serta dan selama ekspedisi tersebut beliau dapat mengenal berbagai banyak hal yang ada di India khususnya dalam hal geografis India.
Penemuan dalam Dunia Pertambangan
Selain menjadi ahli dalam bidang sejarah dan budaya India, Al-Biruni juga berhasil melihat dan mengenal variasi geografis dari sumber aslinya melalui ekspedisi tersebut. Melalui analisis berbagai jenis partikel tanah di Sungai Gangga dari sumbernya hingga ke Teluk Benggala, Al-Biruni berhasil merumuskan teori tentang erosi dan bagaimana proses terjadinya pembentukan tanah serta peran air dalam proses ini.
Dalam kajian studi tersebut, beliau menemukan fosil-fosil kuno hewan laut di pegunungan yang memutus wilayah India dari seluruh wilayah di dunia, dari hasil penemuannya tersebut tampaknya tidak mungkin bahwa siput dari laut terdalam melakukan perjalanan ribuan mil ke daratan hingga ke kaki gunung. Berawal dari sinilah Al-Biruni sampai pada kesimpulan bahwa pada suatu masa Pegunungan Himalaya pasti pernah menjadi dasar laut dan sekarang berpindah ke titiknya saat ini setelah jutaan tahun. Kajian studi ini secara langsung memberikan pemahaman di era modern ini tentang lempeng tektonik bagaimana benua bergerak dan bergeser dari waktu ke waktu.
Al-Biruni juga memelopori ilmu di bidang geologi karena beliau berhasil mengumpulkan, menganalisis, dan menyusun ratusan logam dan permata. Beliau mampu menggambarkan sifat-sifat mereka, bagaimana mereka dibuat, dan di mana benda-benda itu dapat ditemukan. Karya bukunya yang mengkaji tentang permata menjadi standar untuk memahami batu berharga selama ratusan tahun hingga berkembang hingga saat ini. Al-Biruni ternyata telah meletakkan dasar-dasar satu cabang keilmuan tertua yang berhubungan dengan lingkungan fisik bumi. Dalam kitabnya berjudul Kitab
Al-Jawahir atau Book of Precious Stones, AlBiruni menjelaskan beragam mineral, beliau mengklasifikasikan setiap mineral berdasarkan warna, bau, kekerasan, kepadatan, serta beratnya.
Al-Biruni juga meneruskan pencapaian
yang luar biasa hingga awal tahun 1000-an. Beliau melakukan penelitian bagaimana sumur dan sumber-sumber air membawa air ke permukaan sehingga nantinya dapat diterapkan dalam hidrogeologi tambang. Selain itu, beliau juga menggabungkan statika dan dinamika ke dalam studi mekanika yang menjadi cabang ilmu fisika tentang gerak yang bekerja pada benda dan efek dari gaya yang dihasilkan khususnya terkait dengan perilaku bumi atau tanah yang nantinya dapat diterapkan dalam geoteknik tambang. Selama 75 tahun masa hidupnya, AlBiruni telah berhasil merevolusi banyak tradisi keilmuan. Saat beliau meninggal pada tahun 1048, beliau telah menulis lebih dari 100 buku, yang saat ini banyak yang telah punah. Kecerdasan dan penguasaannya terhadap berbagai cabang keilmuan dan kemampuan untuk mensinergikannya berhasil melahirkan pemahaman ilmu yang lebih baik sesuai dengan fungsinya. Hal ini juga berhasil menjadikannya di antara para ilmuwan muslim terbesar sepanjang masa.
The Book Most Comprehensive In Knowledge on Precious Stones (Kitab-al-Jamahir Fi Ma’rifat Al-Jawahi). Sumber Foto: https://kitaabun.com/
Referensi:
Ajram, K. (1992). The Miracle of Islamic Science. Cedar Rapids, IA: Knowledge House Publishers.
Dallal, A. (2010). Islam, Science, and the Challenge of History. New Haven & London: Yale University Press.
Hadi, N. (2016). Al-Biruni, Profil Ilmuan Muslim Yang Luar Biasa. Cerita Kisah Cinta Penggugah Jiwa - Cerita Kisah Cinta Penggugah Jiwa: Kisah Para Nabi, Rasul, Orang Shaleh, Umat Terdahulu, Dan Masa Depan. Diakses dari https://kisahmuslim.com/5631-al-biruni-profililmuan-muslim-yang-luar-biasa.html
Khan, M. (2008). The Muslim 100. Leicestershire, United Kingdom: Kube Publishing Ltd.
Morgan, M. (2007). Lost History. Washington D.C.: National Geographic Society.
Sasongko, A. (2018). Ilmuwan Muslim Pemerhati Dunia Pertambangan. Republika Online. Diakses dari https://republika.co.id/share/p691ep313
Kontributor: Muhammad Alif Zahrandika
12119036
Suka atau tidak suka, kita semua berkontribusi secara langsung atau tidak langsung terhadap permintaan produksi logam dan kita juga bertanggung jawab atas limbah yang dihasilkan oleh proses penambangan dan manufaktur logam industri. Menurut Minerals Education Coalition, rata-rata masyarakat Amerika akan menggunakan
1.360.000 kg mineral, logam dan bahan bakar selama hidup mereka, termasuk
1,77 ons emas, 12.435 kg bijih besi dan 443 kg tembaga sehingga proporsi dari penggunaan tembaga per orang akan terus meningkat seiring dengan berjalannya peningkatan energi terbarukan.
Permintaan produksi logam yang terus meningkat berdampak pada perubahan iklim yang telah lama disadari dunia dan dampaknya kini dirasakan sangat kritis. Perusahaan pertambangan, seperti Rio Tinto, tentu juga mengalami dampak dari perubahan iklim ini. Air dibutuhkan mulai dari tahap eksplorasi hingga penutupan tambang. Sayangnya, perubahan iklim
telah menciptakan konflik distribusi air untuk bisnis perusahaan. Pihak Operasi dan Manajemen Rio Tinto juga memperkirakan akan membutuhkan 40 persen lebih banyak air pada tahun 2030.
Salah satu cara terbaik untuk menghentikan dampak perubahan iklim terhadap keberlanjutan ekonomi global adalah dengan mengganti bahan bakar fosil dengan listrik rendah karbon. Ekonomi rendah karbon dapat menjadi solusi untuk krisis iklim. Ekonomi rendah karbon bergantung pada pasokan logam yang murah, terutama tembaga, sumber daya utama yang memungkinkan pembangkitan, transmisi, dan penyimpanan listrik itu sendiri. Harapan dari pembangunan rendah karbon ini adalah untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan emisi gas rumah kaca yang rendah untuk mengurangi dampak perubahan iklim, meningkatkan kualitas lingkungan dan mencapai tujuan keberlanjutan.
Hal ini juga sejalan jika dilihat dengan perkembangan pasar pada kendaraan listrik. Pada tahun 2030, diperkirakan permintaan kendaraan listrik akan mencapai 17-38% dari pasar otomotif global. Beberapa negara termasuk Denmark, Swedia, Israel dan Irlandia juga akan melarang penggunaan mesin berbahan bakar fosil. Dengan meningkatnya permintaan pasar ini, kebutuhan pasar akan penggunaan logam juga akan meningkat 12%, dimana jumlah permintaan ini tiga kali lipat dari jumlah permintaan loga di sektor otomotif dalam 10 tahun terakhir. Hal inilah yang disebut sebagai “mining boom” oleh Presiden dan CEO Mining Association dari British Columbia.
Di sisi lain, mining boom dapat menjadi pivot point bagi industri pertambangan, logam dan mineral berperan penting dalam peralihan ekonomi ke sumber energi yang lebih bersih dan pembuatan produk yang lebih ramah lingkungan. Namun, hal tersebut juga menimbulkan tantangan bagi kemampuan penambangan untuk memasok proses transisi dengan sumberdaya yang cukup. Akan terlihat perbedaan yang signifikan antara permintaan dan penawaran dalam mendapatkan persetujuan, pembangunan, dan pengoperasian proyek yang dapat membatasi jumlah pasokan sumberdaya. Harga komoditas yang lemah juga dapat mengikis kelayakan ekonomi dari ekstraksi sumberdaya.
Intisari permasalahan pada realisasi green economy yang didorong
oleh perubahan iklim merupakan peluang sekaligus ancaman bagi industri pertambangan. Jika proses operasi dianggap berbahaya, maka kita akan kehilangan kesempatan untuk membangun tambang, memproduksi logam dan berpartisipasi dalam pengembangan green economy. Industri harus menemukan cukup waktu untuk menyelesaikan masalah ini atau masalah ini yang akan menyelesaikan kita. Citra dari industri pertambangan memang tidak dapat diubah, tetapi mungkin untuk menerapkan solusi yang cukup efektif. Berdasarkan jurnal dari Wall Street, CONSOL Energy Inc., adalah salah satu perusahaan yang sudah menerapkan teknik penambangan Methane Capturing. Teknik ini menarik gas dari tambang dengan kipas yang kuat dan mengalirkannya keluar melalui keramik panas yang mengoksidasi gas metana, mengubahnya menjadi karbon dioksida dan uap air untuk dilepaskan ke atmosfer. Di sisi lain, beberapa perusahaan juga sudah menerapkan program Zero Discharge Water, dimana program ini mengolah agar air limbah layak untuk digunakan kembali. Dengan begitu, proses tersebut tidak hanya menghilangkan kebutuhan akan proses pembuangan yang mahal, tetapi juga menjaga pembuangan air bersih proyek pada tingkat yang sangat efisien.
Pada akhirnya, semua solusi yang dapat diterapkan mengarah pada penambangan yang bertanggung jawab melalui penerapan Good Mining Practice. Penambangan yang bertanggung jawab memastikan bahwa semua aspek harus dipertimbangkan dengan baik dan meminimalisir dampak lingkungan yang dapat terjadi. Dengan hal ini, kita dapat mencapai target Net Zero Emission dan mewujudkan green economy.
Referensi:
Kotze, C. (2021). Mining and the green economy. miningreview. com. Diakses pada 4 Januari 2023, dari https://www. miningreview.com/base-metals/mining-and-the-greeneconomy/
Leonida, C. (2020). The green economy: mining’s double-edged sword. The Intelligent Miner. Diakses pada 6 Januari 2023, dari https://theintelligentminer.com/2020/01/22/the-greeneconomy-minings-double-edged-sword/
Woodin, H. (2021). Mining key to transition to green economy. mining.com. Diakses pada 6 Januari 2023, dari https://www. mining.com/mining-key-to-transition-to-green-economy/ Dupuy, K. (2021, January 26). Green & Sustainable Mining: GreenWashing in the Extractive Industries? Prio.Org. Diakses pada 7 Januari 2023, dari https://blogs.prio.org/2021/01/ green-sustainable-mining-green-washing-in-the-extractiveindustries/
Poirier, M. (2016). Five ways mining has already gone green. mining.com. Diakses pada 10 Januari 2023, dari www. mining.com/web/5-ways-mining-has-already-gone-green/ http://www.riotinto.com/documents/RT_SD2015_Environment. pdf diakses pada 10 Januari 2023.
Kontributor: Jedidjah Archellio Hardios
12119060
Rahmat Iqbal 12120124
Mining Games hadir sebagai kegiatan internal antaranggota yang rangkaian kegiatannya berupa lomba keilmuan dan keprofesian pertambangan serta acara-acara menarik lainnya. Pada tahun ini, Mining Games menjadi kegiatan besar dari Himpunan Mahasiswa Tambang untuk mempersiapkan mahasiswa jurusan teknik pertambangan dan dikemas secara menarik dan menyenangkan. Mario Wijaya selaku ketua dari Mining Games tahun ini membawa visi sebagai berikut,
“Menjadikan Mining Games sebagai titik balik kompetisi pertambangan yang dapat menumbuhkan kembali mentalitas serta antusiasme dalam kompetisi sebagai wujud nyata dalam peningkatan keilmuan, keprofesian, dan keorganisasian yang berlandaskan kekeluargaan”.
Hal tersebut menggambarkan semangat Mining Games untuk bisa mengembalikan mentalitas dan antusiasme berkompetisi yang pernah hilang.
Mining Games pernah sukses diselenggarakan sebelumnya pada tahun 2019 yang diketuai oleh Amin Rais. Kini kesuksesan tersebut diselenggarakan dengan konsep yang sama sebagai wadah pengembangan dan persiapan dengan beberapa inovasi
dan pembaruan. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin banyak dan bervariasinya lomba-lomba yang diselenggarakan. Mining Games tahun ini pun diselenggarakan secara luring sehingga beberapa lomba tambang praktis dapat kembali diselenggarakan setelah beberapa tahun terhenti. Pertandingan yang ada pada Mining Games tahun ini:
1. Written Test
Written Test adalah pertandingan yang berbentuk tes tertulis yang terdiri dari soal pilihan ganda dan esai yang dilakukan di awal kompetisi. Pertandingan ini bertujuan untuk menguji pengetahuan peserta secara kognitif dalam hal pengetahuan umum, konsep dasar, dan perhitungan terkait ilmu pertambangan baik yang dipertandingkan maupun tidak dipertandingkan.
Mining Smart Competition atau Cerdas
Cermat Tambang adalah pertandingan ini diadakan setelah didapatkan hasil Written
Test, dari 30-35% Tim yang memiliki nilai kumulatif tertinggi dari hasil Written Test dengan peserta yang sama dengan Written
Test akan mengikuti kompetisi Cerdas Cermat Tambang dan kemudian diseleksi untuk mendapatkan 3 tim teratas sebagai penutupan kompetisi yang ada.
Perlombaan Software Competition adalah pertandingan perangkat lunak dengan peserta dapat memahami dan mengetahui sebagian pengetahuan dari mempersiapkan pengetahuan kerekayasaan yang telah dimiliki ke dalam perancangan dan perencanaan suatu tambang modern. Dengan meningkatkan pemahaman dan keterampilan yang Massa HMT-ITB punya dan akan dipresentasikan didepanjuri dan merupakan suatu parameter penilaian Juara Umum. Terdiri dari pit design software competition dan geotechnical competition
5. Mine Evacuation Rescue Competition
Rock Mineral Identification Competition ini adalah pertandingan yang sangat dasar untuk seorang engineer tambang dalam mengenali batuan dan mineral yang akan ditambang dengan cara hand pick, tanpa memerlukan alat drilling yang menghasilkan core dengan bantuan alat identifikasi tertentu. Tak hanya itu pertandingan ini juga memberi gambaran akan struktur geologi dan Genesa suatu mineral dan batuan sehingga Massa HMT-ITB dapat memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mendeskripsikan batuan dan mineral serta proses pembentukan dari batuan atau mineral tertentu.
Pertandingan Mine Evacuation Rescue adalah pertandingan simulasi kecelakaan di tambang bawah tanah sesuai dengan mekanisme yang dilakukan di tambang. Pertandingan Mine Evacuation Rescue terdiri atas pembuatan Job Safety Analysis dan simulasi penyelamatan beserta dengan peraturan penyelamatan yang memenuhi standar di K3 tambang bawah tanah.
6. Hand Mucking Competition
Perlombaan Hand Mucking adalah pertandingan untuk mensimulasikan proses loading dan hauling bijih di bawah tanah. Perlombaan ini merupakan penerapan dari salah satu bentuk proses blending dari 2 stockpile ke salah satu tempat untuk di jual sesuai dengan kesepakatan antara pembeli dan penjual yang dilakukan menggunakan alat lorry dan wheelbarrow sebagai alat hauling serta sekop sebagai alat loading. Kompetisi, juga membutuhkan kelincahan, kecepatan, dan ketepatan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan Buyer.
naan material pendukung peledakkan agar menghasilkan peledakan yang sesuai target yang diinginkan dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
9. Joint Measuring Competition
Perlombaan Mine Surveying adalah pertandingan menguji kemampuan peserta dalam melakukan pengukuran koordinat terowongan dengan menggunakan alat bantu surveying dalam waktu yang singkat (membuka – menutup kotak alat) dan tepat serta dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dalam suatu tambang bawah tanah dengan menggunakan metode pemetaan.
Perlombaan Joint Measuring adalah pertandingan untuk menentukan dan menganalisis orientasi dari kekar yang disediakan dari desain lereng, dengan menganalisis bagaimana dapat terjadi longsoran dan pencegahannya kemudian dimasukkan kedalam stereonet untuk menentukan jenis longsoran.
Rangkaian acara pada Mining Games tahun ini
Opening dan Closing Ceremony
Opening Ceremony merupakan agenda pembukaan Mining Games 2022/2023 yang terdiri dari kegiatan penyambutan, simbolisasi dengan pembunyian gong, serta bincang-bincang prodi terkait kompetisi tambang yang diadakan bersama dengan dosen Program Studi Teknik Pertambangan ITB sebagai tanda dimulainya Mining Games 2022/2023 serta ramah tamah.
Pertandingan Bench Blasting adalah pertandingan untuk mendesain suatu geometri peledakan, column charge, dan waktu penyalaan pada tambang terbuka dan diaplikasikan pada sebuah model dengan skala tertentu dan menggunakan perangkat lunak Shot Plus untuk memenuhi penentuan fragmentasi, target produksi, dan penggu-
7. Mine Surveying Competition 8. Bench Blasting CompetitionClosing Ceremony adalah agenda penutupan Mining Games 2022/2023 yang terdiri dari penutupan, final lomba Cerdas Cermat Tambang, dan pengumuman juara tiap mata lomba dan juara umum.
Mining Games Night
Mining Games Night merupakan agenda penutupan acara Mining Games 2022/2023 yang terdiri dari acara pengumuman MVP, berbincang dengan alumni tentang dunia kerja, games internal dan penampilan lainnya. Mining Games Night merupakan acara internalisasi yang dilakukan oleh dan untuk Massa HMT-ITB dengan mengundang alumni untuk dapat memberikan sharing tentang dunia kerja dan pengalamannya serta akan dilakukan penampilan dari Massa HMT-ITB dan kegiatan lainnya.
Photography and Video Contest
Suatu kegiatan yang dilakukan sebelum acara Mining Games 2022/2023 sebagai usaha untuk memaksimalkan pensuasanaan internal massa HMT-ITB akan acara Mining Games 2022/2023. Sebagai bentuk partisipasi, massa HMT-ITB dapat mengunggah foto/video beranggotakan 1-5 orang dengan tema Mining di media sosial setiap anggota seperti Instagram, Tiktok, dll dengan menyebutkan akun media sosial Mining Games 2022/2023.
OSD HMT-ITB merupakan singkatan dari Orkes Semi Dangdut Himpunan Mahasiswa Tambang Institut Teknologi Bandung. OSD HMT-ITB akrab dikenal dengan irama musik semidangdut serta ciri khas baik lawakan maupun “sepetan” pada setiap jeda lagunya. Dengan paduan irama mandolin, gitar, bass, kecrek, tam-tam, ukulele, serta suara khas para vokalis yang menciptakan alunan musik nan merdu, membuat para pendengar dapat menari dan berdendang. OSD HMTITB memiliki slogan “Atas Nama Dangdut dan Cinta” yang menyiratkan harapan besar bahwa sekumpulan Anggota HMT-ITB dapat menyebarkan cinta melalui alunan musik semidangdut ini.
Tahun 1978 merupakan cikal bakal lahirnya OSD HMT-ITB yang dikenal hingga saat ini. Dengan dimotori oleh Herryal Zoelkarnaen (TU ‘73), OSD HMT-ITB terbentuk pertama kali pada tahun 1979. Nama OSD HMTITB digunakan setelah masuknya Sumaryanto (‘79) dan Veterano Sitompul. Mereka pula yang menciptakan beberapa lagu OSD HMT-ITB. Lagulagu OSD HMT-ITB pun banyak dibuat oleh Iwanudin yang akrab disapa dengan Iwan Blow (‘75). Beliau adalah pencipta “lagu kebangsaan” para penikmat OSD HMT-ITB ‘bOSDangdut’, yaitu “Erika”. Dengan perjuangan beliau dan personel lainnya, OSD HMT-ITB dapat meraih banyak penghargaan dari lomba-lomba musik dangdut.
Perlu diketahui bahwa pada tahun 1994, OSD HMT-ITB telah beberapa lama vakum. Namun, OSD HMT-ITB akhirnya dapat aktif kembali atas usulan Afandi Mardani kepada Ketua Himpunan, Joko (TE ‘91). Pada zaman ini, OSD HMT-ITB mulai mencari alat-alat musik dan membagikan lirik-lirik lagunya kepada anggota himpunan lain serta berhasil melakukan rekaman lagu-lagunya dalam format MP3.
Hingga saat ini, OSD HMT-ITB terus berusaha untuk mengembangkan eksistensinya ke arah yang lebih baik sebagaimana pada masa kejayaannya dahulu. Hal tersebut dapat terlihat dari ditingkatkannya frekuensi penampilan panggung baik di dalam maupun di luar Kampus ITB. OSD HMT-ITB tidak akan berkembang sedemikian rupa tanpa bantuan dari fans-fans fanatiknya yang sering kita sebut dengan julukan “BOS DANGDUT” yang terbukti efektif dalam menyebarkan atmosfer dangdut retro khas OSD HMT-ITB. OSD HMT-ITB diharapkan dapat senantiasa terjaga dan lebih berkembang di masa yang akan datang.
Hal yang aku ketahui tentang pertambangan adalah uangnya banyak hehe. Setelah mencari tahu lebih lanjut, ternyata pertambangan penting untuk membuat infrastruktur. Barang-barang yang terbuat dari logam juga berasal dari tambang. Pertambangan sering dibilang merusak lingkungan, tetapi jika good mining practice diterapkan maka dampak terhadap lingkungan dapat dikurangi. Teknologi juga saat ini semakin canggih, sehingga dapat diimplementasikan pada dunia pertambangan, seperti AI (Artificial Intelligence), Machine Learning, dan lainnya yang dapat membantu meminimalisir dampak terhadap lingkungan.
“Menurut saya, di era industri saat ini terdapat berbagai macam masalah terkait degradasi alam yang dihadapi negara-negara di dunia salah satunya Indonesia. Eksploitasi, pemanfaatan, dan pendayagunaan sumber daya alam yang tidak mempertimbangkan aspek berkelanjutan terhadap lingkungan secara terus menerus mengancam kehidupan manusia. Green economy merupakan aktivitas ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan manusia, sekaligus secara signifikan mengurangi kerusakan lingkungan dan kelangkaan sumber daya alam. green economy diharapkan dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk lebih menghargai nilai kegunaannya dan tidak menyia-nyiakan penggunaannya.”
“Sebagai seseorang yang bergerak dalam dunia industri, menurut saya industri pertambangan memiliki prospek yang cukup baik di Indonesia. Saat ini, masyarakat masih sangat bergantung dengan olahan tambang dan turunannya. Dengan sumber daya yang melimpah dan cadangan mineral yang tinggi, bisnis pertambangan di Indonesia cukup menjanjikan. Dalam memenuhi permintaan yang cukup tinggi, pengelolaan tambang diharapkan tetap memperhatikan kondisi lingkungan terutama pada sumber daya alam yang terbatas agar pengelolaan tambang dapat terus berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”
Menurut saya sektor pertambangan di Indonesia ini sudah baik, dapat dilihat dari tahun ini dengan mengusungkan tema “Green Economy di Pertambangan”. Tema ini merupakan salah satu upaya strategis yang dilakukan oleh sektor pertambangan. Hal ini tentunya menunjukkan kepada masyarakat bahwa masih ada kegiatan pertambangan berkelanjutan yang masih peduli terhadap masalah lingkungan, sehingga dapat mengubah pradigma masyarakat terkait pertambangan yang merusak lingkungan berubah menjadi peduli terhadap masalah lingkungan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan ekonomi hijau ini diperlukannya kolaborasi dan komunikasi yang intensif antara berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan proses tersebut dapat dilakukan dengan baik sehingga masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaatnya dari adanya green economy ini.