Policy Brief - Urgensi Penanganan Daur Ulang Sampah dalam Rangka Mendorong Target 12.5 RAD TPB DIY

Page 1

POLICY BRIEF

URGENSI PENANGANGAN DAUR ULANG SAMPAH

dalam Rangka Mendorong Target 12.5 Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (RAD TPB) Daerah Istimewa Yogyakarta Penyusun Margaretha Nondang Sandy S (439596) Muhammad Yusuf Kemal (443544) Sasanda Mahesa Putri (443550)

MANAJEMEN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS GADJAH MADA 2022


Urgensi Penangangan Daur Ulang Sampah Dalam Mendorong Target 12.5 Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (RAD TPB) Daerah Istimewa Yogyakarta

Urgensi Penangangan Daur Ulang Sampah Pengelolaan persampahan menjadi salah satu isu strategis dalam perencanaan pembangunan di Provinsi DIY. Terlebih lagi dengan adanya tantangan kapasitas TPST Piyungan yang sudah overload, sehingga diperlukan langkah kebijakan yang tepat untuk pengelolaan sampah dalam peningkatan daur ulang sampah. Dalam kebijakan RAD TPB DIY Tujuan 12.5 yaitu indikator jumlah timbulan sampah yang didaur ulang pada tahun 2030 mencapai 25% dari total timbulan sampah. Berdasarkan strategi (program dan kegiatan) yang telah dilakukan pemerintah belum cukup mencapai target yaitu hanya mencapai 19,36% pada tahun 2030. Berdasarkan hasil pemodelan dengan system dynamics, skenario B terkait pengembangan kapasitas infrastruktur pengelolaan sampah daur ulang dapat melebihi target timbulan sampah daur ulang sebesar 26,82% pada tahun 2030. Pada skenario C terkait pengembangan efektivitas pengelolaan sampah Bank Sampah dan TPS 3R pada proyeksinya dapat melebihi target sebesar 32,13% pada tahun 2030 dan lebih tinggi dari skenario B. Maka dari itu, pemerintah daerah dapat memfokuskan kebijakan ke arah efektivitas kinerja dan layanan Bank Sampah dan TPS 3R di Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman.

Policy Brief

01


Urgensi Penangangan Daur Ulang Sampah Dalam Mendorong Target 12.5 Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (RAD TPB) Daerah Istimewa Yogyakarta

Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah memiliki RAD TPB DIY dan salah satu isu strategis yaitu pengelolaan persampahan regional dalam TPB tujuan ke 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) dan Tujuan ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Tantangan pengelolaan persampahan regional DIY cukup krusial mengingat kapasitas TPST Piyungan yang sudah overload dalam melayani Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul. Timbulan sampah akan terus meningkat tiap tahunnya seiring dengan pertumbuhan penduduk, namun tidak diimbangi dengan peningkatan peran fasilitas pengelolaan persampahan dalam mengurangi volume sampah. Salah satu pendekatan pengelolaan sampah yang dapat dilakukan adalah pengolahan sampah daur ulang sejak dari sumbernya alias skala rumah tangga, komunal, TPS, hingga sampah ke TPA.

Pengolahan sampah daur ulang melalui Bank Sampah dan TPST 3R menjadi salah satu strategi pemerintah dalam mengurangi timbulan sampah, memberdayakan masyarakat, dan meningkatkan nilai jual hasil kreativitas olahan sampah. Hingga tahun 2022, telah ada 726 bank sampah dan 22 TPST 3R di DIY. Kabupaten Sleman memiliki 263 unit bank sampah dan sepuluh unit TPST 3R. Kota Yogyakarta memiliki 372 unit bank sampah dan dua unit TPST 3R. Kabupaten Bantul memiliki 91 unit bank sampah dan sepuluh unit TPST 3R. Seluruh bank sampah dan TPST 3R tersebut memiliki kumulatif sampah yang terkelola sebesar 5.869,57 ton/tahun atau 15,71 persen dari timbulan sampah yang masuk. Pada kondisi di lapangan, penanganan sampah di DIY masih mengalami kesulitan terutama sampah yang berasal dari rumah tangga di perkotaan Yogyakarta. Kondisi ini dibuktikan dengan adanya penumpukan sampah domestik di TPS yang sering terjadi serta masih buruknya pengolahan limbah B3.

02


Urgensi Penangangan Daur Ulang Sampah Dalam Mendorong Target 12.5 Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (RAD TPB) Daerah Istimewa Yogyakarta

Latar Belakang Melalui skenario business as usual (BAU), tujuannya yaitu untuk melihat perubahan kondisi di masa mendatang dengan melihat kecenderungan kondisi pada masa sekarang. Target pengurangan produksi limbah Kota Yogyakarta pada tahun 2022 sebesar 17%, Kabupaten Sleman pada tahun 2025 sebesar 25%, dan Kabupaten Bantul mengacu pada Perpres 97 tahun 2017 yaitu, pada tahun 2030 sebesar 30%. Dengan berbagai langkah program dan kebijakan yang telah dilakukan dalam pengelolaan persampahan ternyata belum dapat mencapai target daur ulang sampah pada tahun 2025 dan 2030 ditambah lagi dengan urgensi mengingat kapasitas TPST Piyungan yang sudah overload. Maka dari itu, diperlukan solusi yang inovatif dalam meningkatkan timbulan sampah yang didaur ulang dalam mencapai indikator dari TPB target 12.5 baik pada level kota/kabupaten maupun provinsi. Pemodelan skenario menjadi salah satu pendekatan dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan dan di bawah ini akan dimodelkan skenario-skenario yang dapat menjadi rekomendasi indikator dan program pencapaian target RAD TPB DIY tentang pengelolaan sampah daur ulang.

03


Urgensi Penangangan Daur Ulang Sampah Dalam Mendorong Target 12.5 Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (RAD TPB) Daerah Istimewa Yogyakarta

Pemodelan Skenario Kebijakan Pemodelan skenario-skenario merujuk pada pada RAD TPB DIY pada tujuan 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Target pada tahun 2020, secara substansial mengurangi produksi limbah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali dengan indikator jumlah timbulan sampah yang didaur ulang pada tahun 2030 mencapai 25% dari total timbulan sampah.

Gambar 1 merupakan kerangka berpikir yang digunakan dalam merumuskan pemodelan skenario kebijakan dalam pencapaian target pengelolaan sampah daur ulang. Pengelolaan sampah dibagi menjadi 4 segmen, yaitu: Pemodelan sampah di skala rumah tangga Timbulan sampah rumah tangga menggunakan standar timbulan sampah per orang yaitu sebesar 3 liter/ hari. Timbulan sampah tersebut dikonversi dalam skala rumah tangga dan diakumulasikan menjadi timbulan sampah ton per tahun. Pengelolaan sampah rumah tangga berupa sampah yang ditimbun/dibakar (5%), sampah yang di daur ulang (20%), dan diolah lebih lanjut di bank sampah atau TPST 3R (75%). Persentase tersebut berdasarkan asumsi penulis berdasarkan data pengolahan sampah di skala rumah tangga menurut BPS Provinsi DIY (2022).

04


Urgensi Penangangan Daur Ulang Sampah Dalam Mendorong Target 12.5 Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (RAD TPB) Daerah Istimewa Yogyakarta

Pemodelan Bank Sampah Unit Sampah yang dibawa menuju Bank Sampah Unit (BSU) kemudian diolah dengan jumlah yang mempertimbangkan variabel kapasitas layanan BSU. Kapasitas layanan dipengaruhi oleh besarnya timbulan sampah rumah tangga, persentase layanan BSU sebesar 8.5% berdasarkan data SIPSN tahun 2021, dan efektivitas bank sampah yang diasumsikan sebesar 30% dari kinerja optimal. Efektivitas bank sampah dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni kelembagaan (meliputi bentuk dan pola kelembagaan, serta sistem manajemen); pembiayaan (meliputi anggaran dan alternatif sumber pendanaan); dan peran serta masyarakat (meliputi pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat, upaya memilah sampah, serta konsistensi motivasi). Jumlah BSU dipengaruhi oleh penambahan BSU yang diperkirakan sebesar 20 unit/tahun. Jumlah sampah yang dapat didaur ulang oleh BSU kemudian akan digabungkan dengan hasil daur ulang dari TPST 3R dan sampah yang dikelola skala rumah tangga untuk menentukan total timbulan sampah yang didaur ulang. Pemodelan TPST 3R Sampah yang dibawa ke TPST 3R kemudian diolah dengan jumlah yang mempertimbangkan variabel kapasitas layanan TPST 3R. Kapasitas layanan dipengaruhi oleh besarnya timbulan sampah rumah tangga, persentase layanan TPST 3R sebesar 7.3% berdasarkan data SIPSN tahun 2021, dan efektivitas TPST 3R dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kelembagaan (meliputi pola kelembagaan dan sistem manajemen pengelolaan lembaga); pembiayaan (meliputi anggaran dan pendanaan); peran masyarakat (meliputi pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat); inovasi (meliputi ide pengelolaan sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat). Jumlah TPST 3R dipengaruhi oleh penambahan TPST 3R yang diperkirakan sebesar 5 unit/ tahun. Jumlah sampah yang dapat didaur ulang oleh TPST 3R kemudian akan digabungkan dengan hasil daur ulang dari BSU dan sampah yang dikelola skala rumah tangga untuk menentukan total timbulan sampah yang didaur ulang. Pemodelan urugan TPA Piyungan Volume urugan TPA Piyungan dipengaruhi oleh sampah sisa yang dibawa ke TPA piyungan serta volume tanah penutup. Sedangkan, volume tanah penutup TPA dipengaruhi oleh faktor tanah penutup atau stockpile. Volume landfill TPA Piyungan dipengaruhi oleh volume urugan TPA Piyungan Pemodelan sarana armada Ketersediaan sarana pengangkutan sampah melalui armada menjadi salah satu faktor kinerja pengelolaan sampah. Penambahan armada dipengaruhi oleh timbulan sampah yang dibawa menuju TPA dan kapasitas pengangkutan. Kapasitas pengangkutan dipengaruhi oleh jumlah armada, kapasitas armada, dan frekuensi pengangkutan.

05


Urgensi Penangangan Daur Ulang Sampah Dalam Mendorong Target 12.5 Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (RAD TPB) Daerah Istimewa Yogyakarta

Hasil Analisis Pemodelan Pemodelan skenario kebijakan dilakukan dengan menggunakan System Dynamics. Dalam hal ini, digunakan tiga skenario pengelolaan sampah yang ditunjukkan pada Tabel 2. Hasil dari pemodelan skenario dengan system dynamics pada Gambar 2.

06


Urgensi Penangangan Daur Ulang Sampah Dalam Mendorong Target 12.5 Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (RAD TPB) Daerah Istimewa Yogyakarta

Berdasarkan hasil pemodelan pada Gambar 2, bahwa Skenario A (BAU) alias upaya pemerintah saat ini belum cukup untuk mencapai target 25% timbulan sampah daur ulang yaitu hanya mencapai 19,36% pada tahun 2030 dan 20,35% pada tahun ke-10. Pada Skenario B yang terfokus pada pengembangan kapasitas infrastruktur pengelolaan sampah daur ulang pada proyeksinya dapat melebihi target timbulan sampah daur ulang sebesar 26,82% pada tahun 2030. Pada Skenario C yang terfokus pada pengembangan efektivitas pengelolaan sampah Bank Sampah dan TPS 3R pada proyeksinya dapat melebihi target sebesar 32,13% pada tahun 2030 dan lebih tinggi dari Skenario B. Maka dari itu, pemerintah daerah dapat memfokuskan kebijakan ke arah efektivitas kinerja dan layanan Bank Sampah dan TPS 3R di Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman.

02 07


Urgensi Penangangan Daur Ulang Sampah Dalam Mendorong Target 12.5 Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (RAD TPB) Daerah Istimewa Yogyakarta

Rekomendasi Kebijakan Lebih lanjut, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Mengadakan pelatihan dan pendampingan secara berkesinambungan kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat. 2. Pemerintah perlu memfasilitasi sosialisasi implementasi pengelolaan sampah, salah satunya dengan menyediakan kesempatan untuk melakukan studi banding ke daerah yang telah berhasil melaksanakan pengelolaan sampah dengan baik. 3. Pemerintah perlu untuk memberikan insentif untuk memotivasi masyarakat agar tetap bersemangat dalam melakukan pemilahan sampah. Insentif dapat diberikan dalam bentuk pengurangan retribusi bagi masyarakat yang melakukan pemilahan sampah. 4. Mendorong peningkatan peran klinik bank sampah dalam menjaga eksistensi dan kinerja bank sampah agar sesuai dengan pencapaian target yang direncanakan.

Sumber Referensi Ariyani, S. F., Putra, H. P., & Kasam. (2018). EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA PIYUNGAN, KABUPATEN BANTUL. Teknik Lingkungan UII. Diambil kembali dari https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/8214 Handoko, T. (2022, Mei 12). Kondisi Truk Sampah Dipersoalkan Warga, Pemkab Bantul: Armada Kami 100% Layak. Harian Jogja. Diambil kembali dari https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2022/05/12/511/1101107/kondisi-truk-sampah-dipersoalkanwarga-pemkab-bantul-armada-kami-100-layak Leon, Y. (2022, Mei 12). Pemkot Jogja Klaim Semua Armada Sampah Laik Jalan. Harian Jogja. Diambil kembali dari https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2022/05/12/510/1101095/pemkot-jogja-klaim-semua-armada-sampah-laik-jalan Maharani, E. (2021). EFEKTIVITAS PROGRAM BANK SAMPAH DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PENGELOLAAN SAMPAH. University of Islam Malang Repository. Diambil kembali dari http://repository.unisma.ac.id/bitstream/handle/123456789/3149/S1_FIA_21701091154_ELSA%20MAHARANI.pdf?sequence=1 Razak, A. H. (2022, Mei 12). 5 Truk Sampah Sudah Uzur, DLH Sleman: Meski Tua Tetap Layak Jalan. Harian Jogja. Diambil kembali dari https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2022/05/12/512/1101116/5-truk-sampah-sudah-uzur-dlh-sleman-meski-tuatetap-layak-jalan Suryani, A. S. (2014). PERAN BANK SAMPAH DALAM EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SAMPAH (STUDI KASUS BANK SAMPAH MALANG). Aspirasi, 71-84. Tim TvOne. (2022, Mei 12). Melebihi Kapasitas, TPST Piyungan Tampung Sampah 700 ton Per Hari. Tvonenews.com. Diambil kembali dari https://www.tvonenews.com/daerah/yogyakarta/40247-melebihi-kapasitas-tpst-piyungan-tampung-sampah-700ton-per-hari?page=all Vicka, P. (2016, August 4). Sanitary Landfill Sulit Diterapkan di TPA Piyungan. medcom.id. Diambil kembali dari https://nusantara.medcom.id/jawa-tengah/peristiwa/ Wijaya, D. K. (2016). STUDI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS TPS 3R (STUDI KASUS KABUPATEN GUNUNGKIDUL). 1-10.


MANAJEMEN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS GADJAH MADA 2022


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.