WIRIDAN & SHOLAWATAN MAIYAH LINGKARAN KEBERSAMAAN KITA
Zainal Abidin Majelis Ilmu dan Silaturahmi Masjid Al-Wustho Sendangagung Kec. Sendangagung Kab. Lampung Tengah Prov. Lampung 2016
0
Semoga buku kecil ini menjadi sarana silaturahmi saya dengan sahabat-sahabat dari Fathayat Nahdlatul ‘Ulama Sendangagung. Dalam wiridan dan sholawatan ini yang penting kita senantiasa hanya mengharap dan mengrorientasikan pada yang pertama adalah mendapatkan keridloan Allah SWT dan yang kedua adalah sebagai ungkapan maaf dan terima kasih kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Memahami, menghayati segitiga cinta antara Allah, Muhammad, dan kaum mukmin sebagai rujukan dalam mendampingi hidup dan kehidupan kita kiranya bisa membuka pintu-pintu ilmu Allah dan silaturahmi antar sesama dalam ikhtiar meningkatkan martabat dan derajat kemanusiaan kita menuju ketaqwaan. Semoga silaturahmi ini dapat memberikan manfaat, rahmat dan keberkaan dari Allah SWT.
Kebagusan - Gedong Tataan - Pesawaran, 27 April 2016
Zainal Abidin Mustofa 1
Al I’tiraf Abu Nuwas *)
إلَهِي لَ ْس ُت ِللْ ِف ْرد َْو ِس َأ ْه ًال ِ Wahai Tuhanku, aku bukan ahli surga firdaus ِ ْ ِ َ َْو َ َأ ْق َوى َ َ إللَّن ِر إل Dan aku tidak kuat menahan siksa neraka jahim
َِهَ ْ ِ َْو َ ً َوإ ْا ِف ْر ُذن ُـو ـ Maka terima taubatku dan ampunilah dosa-dosaku
ِ ْ ِ َ َْ ِ ُر إ َّنانْ ِ إل
َ َ ن َّن ِ Maka terima taubatku dan ampunilah dosa-dosaku ِ ْ َو َ ِ ّ ْ ِ َ َ إالَّن ْ ِ إلْ َ ِو# ِ ْ َو َ ِّلْ ِ ُ َ َ َ َ ْإل َ ِر َهَ ْ ِ َْو َ ً ََي َذإإلْ َج َالل# ُذن ُـ ْو ـِ ِ ثْ ُل َأ ْدَ إ ِد ّ ِإلر َ ل َِو َذنْ ِ َزإاِ ٌد َ ْ َ ْإا ِ َ ل # َو ُ ْ ِري َ ِق ٌ ِ ُ ِّ َ ْو ٍ ي # إلَهِي َع ْ دُ اَ إلْ َ ِِص َأَتَ ا َُ ِ ًّررإ ِ ُّذلان ُـ ْو ِ َوقَدْ َد َ ا ِ # َوإ ْ َ ْ ِف ْر َو َأن ْن َت ِ َاإاَ َأ ْه ٌل ََوإ ْ َ ْر ُد ْد َ َ ْ َ ْر ُ ْو ِ َوإا ِ ِ lurus Aku memohon amalan bagaikan amalnya orang-orang yang mulya, Dan tetapkanlah hatiku atas jalan yang
Dosa-dosaku bagaikan bilangan pasir, Maka terimalah taubatku wahai Allah Yang Maha Agung Sedangkan umurku berkurang setiap hari, Dan dosaku bertambah bagaimanakah aku menanggungnya Wahai Tuhanku, hambamu yang penuh maksiat menghadapmu, Mengakui segala dosa, sungguh berdoa kehadapanmu Bila Engkau mengampuninya, memang Engkau Maha Pengampun, Dan bila Engkau menolaknya, maka kepada siapa lagi kami mengharapkan selain Engkau ---------------------------------------------*) Abu Nuwas nama lengkapnya Abū Nuwās al-Ḥasan ibn Hānī al-Ḥakamī (756–814) di Indonesia dikenal dengan nama Abu Nawas. Lahir di kota Ahwaz ibukota Khuziztan, Persia. Ketenaran Abu Nuwas bukan hanya di negara-negara Timur seperti Indonesia, melainkan di negara-negara Barat pun nama ini sangat terkenal. Ketenaran ini berkat bukunya yang berjudul Alfu Lailah Wa Lailah yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul Thousand and One Night . Perlu dicatat bahwa ketenaran Abu Nuwas bukan hanya terbatas pada kalangan terpelajar; kalangan terpelajar inilah yang mula pertama dapat membaca karya-karyanya , dan di kalangan Pesantren pun nama ini banyak dikenal orang. Hal ini disebabkan oleh karena di kalangan tersbut secara luas telah beredar pula sebuah syair/puisi yang berjudul Al I‟tiraf (Pengakuan) dan puisi ini telah menjadi hafalan bagi para santri dan diakui sebagai karya Abu Nuwas. Oleh Maiyah Padhang MBulan dinamakan Wirid Mohon Ampunan.
2
Tombo Ati *) Tombo ati iku ono limang perkoro (Ada lima obat penentram jiwa)
Kaping pisan moco Qur'an sakmaknane (Cinta Qur'an dengan menyelami maknanya)
Kaping pindo sholat wengi lakonono (Sujudkan jiwa raga di tengah sunyi malam)
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono (Kepada orang sholeh dirimu senantiasa dekatkan)
Kaping papat weteng iro engkang luwe (Adapun terhadap rasa lapar upayakan bertahan)
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe (Dan atas keasyikan dzikir jangan pernah bosan)
Salah sakwijine sopo biso ngelakoni (Salah satu saja engkau khusyu' melakukannya)
Insya Allah Gusti Pengeran ngijabahi (Insya Allah nasibmu akan dirawat oleh Yang Maha Kuasa)
-----------------*) Sebagaimana diketahui “Tombo Ati” adalah nama sebuah sajak berbahasa Arab ciptaan Sayyidina Ali, yang oleh KH.Bisri Mustofa dari Rembang (ayah KH. A. Mustofa Bisri) diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dengan menggunakan judul tersebut. Dalam sajak itu, disebutkan 5 hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kelima hal itu dianggap sebagai obat (tombo) bagi seorang Muslim. Dengan melaksanakan secara teratur kelima hal yang disebutkan dalam sajak tersebut, dijanjikan orang itu akan menjadi Muslim “yang baik”. Dianggap demikian karena ia melaksanakan amalan agama secara tuntas. Sajak ini sangat populer di kalangan para santri di Pulau Jawa, terutama di lingkungan pesantren. Terlihat dalam sajak tersebut yang berisi “perintah agama” untuk berdzikir tengah malam, mengerti dan memahami isi kandungan kitab suci al-Qur‟ân, bergaul erat dengan para ulama dan berpuasa untuk menjaga hawa nafsu, adalah hal-hal utama dalam asketisme (khalwah) yang merupakan pola hidup ideal bagi seorang Muslim, yang menempa dirinya menjadi “orang baik dan layak” (shaleh). Jika anjuran itu diikuti oleh kaum Muslim dalam jumlah besar, tentu saja keseluruhan kaum Muslimin akan memperoleh “kebaikan” tertentu dalam hidup mereka. (Abdurrahman Wahid. 2006. Islamku, Islam Anda dan Islam Kita. Jakarta: The Wahid Institut. h. 261-262). Dalam kitab Tibyaan karya Imam Nawawi, syair “Obat Hati” adalah sebagai berikut: Khamsun hunna dawaul qaib (Lima hal yang bisa menjadi obat hati): Qiraaatul quran ( Membaca Quran dan maknanya), Wa qiyamul lail (dan melakukan sholat malam/tahajjud), Wa majaalisatus shalihien (dan selalu berkumpul dengan orang yang baik ), Wa ikhlaaul baathin (dan menahan lapar [berpuasa]) dan Wa tadharruindas shabaah (dan berdzikir menjelang subuh). Monggo kita menata hati dan menjernihkan pikiran.
3
Sholawat Tarhim Syekh Mahmoud Khalil al- Husary *)
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu Duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulullah Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu Duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu Duhai penolong kebenaran, ya Rasulullah Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam Engkau diberangkatkan ke Sitratul Muntaha karena kemuliaanmu Dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu. ------------*) Syekh Mahmoud Khalil al-Husary, lahir di sebuah desa bernama Shobra al-Namla di Tanta, Mesir pada tahun 1910. Mahmoud memasuki Sekolah Qur'창n pada usia empat tahun. Pada umur 8 tahun ia sudah hafal seluruh Al Qur'an dan pada umur 12 tahun ia masuk ke lembaga agama dan belajar sepuluh qira'aat (bacaan) di Universitas al-Azhar. Dia adalah qari terkenal.Sepuluh tahun kemudian ia pindah ke Kairo dan memasuki stasiun radio resmi sebagai qari di mana ia membuat bacaan pertamanya pada tanggal 16 Februari 1944. Pada tanggal 7 Agustus 1948, ia dinominasikan Mu'adzin Masjid Sidi Hamza dan kemudian qari di masjid yang sama. Pada tahun 1949, Mahmoud Khalil al-Husary diangkat qari dari Sidi Ahmed al - Badaoui dari Tanta , Masjid al- Ahmadi dan kemudian dari Masjid al- Imam al- Hussein di Kairo oleh 1955.
4
Duh Gusti *) Duh Gusti... Mugi paringo ing margi kaleresan Kados margine manungsa kang manggih kanikmatan Nanes margine manungso kang Paduko laknati
ُ َأ ْ َ ُ َإ ُ َأ ْ َ ُ َإ Duh Gusti... Mugi paringo ing margi kaleresan Kados margine manungsa kang manggih kanikmatan Nanes margine manungso kang Paduko laknati
ُ َأ ْ هَدُ َأ ْ َ إ َ إ َّن ُ َأ ْ هَدُ َأ ْ َ إ َ إ َّن ِ ِ ِ ِ ِ َأ ْ هَدُ َأ َّن ُ َ َّن د ًإ َر ُ ْو ُل. ِ َأ ْ هَدُ َأ َّن ُ َ َّن د ًإ َر ُ ْو ُل Duh Gusti... Mugi paringo ing margi kaleresan Kados margine manungsa kang manggih kanikmatan Nanes margine manungso kang Paduko laknati
ِ إلل َال إلل َال ِ َ َّن َ َ َّن َ َّن َ َ َّن َِ َّن َ َ إلْ َف َالحِ َ َّن َ َ إلْ َف َالح ُ َ إ َ إ َّن. ُ َ ْ ا ُ َأ ْ َ ُ َإ ُ َأ ِ ِ Duh Gusti... Mugi paringo ing margi kaleresan Kados margine manungsa kang manggih kanikmatan Nanes margine manungso kang Paduko laknati
-----------------*) Duh Gusti merupakan satu tembang lagu lama, lagu di kalangan Muhammadiyah, dengan lirik bahasa Jawa yang terinspirasi dari salah satu ayat dalam Al Quran. Dalam dua ayat terakhir Surah Al-Fatihah terdapat doa: Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Q.s 1: 6-7).
5
Thala’al Badru *)
Tala'al-Badru 'alayna, min thaniyyatil-Wada' wajaba al-shukru 'alayna, ma da'a lillahi da' O the White Moon rose over us From the Valley of Wada' And we owe it to show gratefulness Where the call is to Allah
Ayyuha al-mab'uthu fina ji'ta bi-al-amri al-muta' Ji'ta sharrafta al-Madinah marhaban ya khayra da' O you who were raised amongst us coming with a work to be obeyed You have brought to this city nobleness Welcome! best call to God's way
Tala'al-Badru 'alayna, min thaniyyatil-Wada' wajaba al-shukru 'alayna, ma da'a lillahi da' --------------------------*) Tala‘ al-Badru ‘Alaynā ( ) طلع البدر عليناis a traditional Islamic song known as nasheed that the Ansar song to the Prophet Muhammad upon his arrival at Yathrib after completing the Hijra in 622 CE. The song is currently over 1400 years old, and one of the oldest in the Islamic culture . (http://en.wikipedia.org/wiki/Tala'_al_Badru_'Alayna).
6
Syi’ir Tanpo Wathon KH. Abdurrahman Wahid *)
7
Ngawiti ingsun nglaras syi’iran (aku memulai menembangkan syi’ir) Kelawan muji maring Pengeran (dengan memuji kepada Tuhan) Kang paring rohmat lan kenikmatan (yang memberi rohmat dan kenikmatan) Rino wengine tanpo pitungan 2X (siang dan malamnya tanpa terhitung) Duh bolo konco priyo wanito (wahai para teman pria dan wanita) Ojo mung ngaji syareat bloko (jangan hanya belajar syari’at saja) Gur pinter ndongeng nulis lan moco (hanya pandai bicara, menulis dan membaca) Tembe mburine bakal sengsoro 2X (esok hari bakal sengsara) Akeh kang apal Qur’an Haditse (banyak yang hapal Qur’an dan Haditsnya) Seneng ngafirke marang liyane (senang mengkafirkan kepada orang lain) Kafire dewe dak digatekke (kafirnya sendiri tak dihiraukan) Yen isih kotor ati akale 2X (jika masih kotor hati dan akalnya) Gampang kabujuk nafsu angkoro (gampang terbujuk nafsu angkara) Ing pepaese gebyare ndunyo (dalam hiasan gemerlapnya dunia) Iri lan meri sugihe tonggo (iri dan dengki kekayaan tetangga) Mulo atine peteng lan nisto 2X (maka hatinya gelap dan nista)
8
Ayo sedulur jo nglaleake (ayo saudara jangan melupakan) Wajibe ngaji sak pranatane (wajibnya mengkaji lengkap dengan aturannya) Nggo ngandelake iman tauhide (untuk mempertebal iman tauhidnya) Baguse sangu mulyo matine 2X (bagusnya bekal mulia matinya) Kang aran sholeh bagus atine (Yang disebut sholeh adalah bagus hatinya) Kerono mapan seri ngelmune (karena mapan lengkap ilmunya) Laku thoriqot lan ma’rifate (menjalankan tarekat dan ma’rifatnya) Ugo haqiqot manjing rasane 2X (juga hakikat meresap rasanya) Al Qur’an qodim wahyu minulyo (Al Qur’an qodim wahyu mulia) Tanpo tinulis biso diwoco (tanpa ditulis bisa dibaca) Iku wejangan guru waskito (itulah petuah guru mumpuni) Den tancepake ing jero dodo 2X (ditancapkan di dalam dada) Kumantil ati lan pikiran (menempel di hati dan pikiran) Mrasuk ing badan kabeh jeroan (merasuk dalam badan dan seluruh hati) Mu’jizat Rosul dadi pedoman (mukjizat Rosul [Al-Qur’an] jadi pedoman) Minongko dalan manjinge iman 2X (sebagai sarana jalan masuknya iman)
9
Kelawan Alloh Kang Moho Suci (Kepada Alloh Yang Maha Suci) Kudu rangkulan rino lan wengi (harus mendekatkan diri siang dan malam) Ditirakati diriyadohi (diusahakan dengan sungguh-sungguh secara ihlas) Dzikir lan suluk jo nganti lali 2X (dzikir dan suluk jangan sampai lupa) Uripe ayem rumongso aman (hidupnya tentram merasa aman) Dununge roso tondo yen iman (mantabnya rasa tandanya beriman) Sabar narimo najan pas-pasan (sabar menerima meski hidupnya pas-pasan) Kabeh tinakdir saking Pengeran 2X (semua itu adalah takdir dari Tuhan) Kelawan konco dulur lan tonggo (terhadap teman, saudara dan tetangga) Kang podho rukun ojo dursilo (yang rukunlah jangan bertengkar) Iku sunahe Rosul kang mulyo (itu sunnahnya Rosul yang mulia) Nabi Muhammad panutan kito 2x (Nabi Muhammad tauladan kita) Ayo nglakoni sekabehane (ayo jalani semuanya) Alloh kang bakal ngangkat drajate (Allah yang akan mengangkat derajatnya) Senajan asor toto dhohire (Walaupun rendah tampilan dhohirnya) Ananging mulyo maqom drajate 2X (namun mulia maqam derajatnya di sisi Allah)
10
Lamun palastro ing pungkasane (ketika ajal telah datang di akhir hayatnya) Ora kesasar roh lan sukmane (tidak tersesat roh dan sukmanya) Den gadang Alloh swargo manggone (dirindukan Allah surga tempatnya) Utuh mayite ugo ulese 2X (utuh jasadnya juga kain kafannya)
------------------------------------------------*
*) KH. Abdurahman Wahid dikenal dengan Gus Dur. Gus Dur beristri Sinta Nuriyah dan mempunyai empat putri, yaitu Alissa Qotrunnada Munawaroh, Zannuba Arifah Chafsoh, Annita Hayatunnufus dan Inayah Wulandari. Pernah belajar di Pesantren Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah (1957-1959), Pesantren Tambak Beras, Jawa Timur (1959-1963), Fakultas Syariâ€&#x;ah (Kulliyah al-Syariah) Al-Azhar University, Cairo, Mesir (1964-1966), Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab, Univeritas Baghdad, Irak (1966-1970). Presiden Republik Indonesia (1999-2001), Anggota MPR RI (1989-1993), Ketua MUI (1987-1992), Ketua Dewan Tanfidz PBNU (19842000), Katib Awwal PBNU (1980-1984), Sekum Pesantren Tebuireng (1974-1980) dan Dekan dan Dosen Fakultas Ushuluddin Universitas Hasyim Asyâ€&#x;ari (1972-1974).
11
Padhang Bulan Maulana Al Habib Muhammad Luthfi bin Yahya *)
َ ِ ّل َو َ ِ ّ ْ َ َ َ َس ِ ّ ِد َ َو َ ْو َ َ ُ َ َّن ٍد ِ ِ ْ ُ ِ َ ِ ِ ْ ِ ِ َ َال ً دَإاِ َ ً ِدَ َوإ
إلل ّ ُ َّنه َدَ َد
[Allohumma Sholli wa Sallim „alaa sayyidinaa wa maulanaa Muhammadin] 2X (Sholawat dan salam kepada penghulu dan penolong kami, Muhmmad) [‟Adada maa fii „ilmillahi Sholatan daaimatan bidawaami mulkillaahi] 2X (Sebanyak apa yang terdapat dalam ilmu Allah, sholawat) [Padang bulan, padange koyo rino. Rembulane sing ngawe-awe] 2X Ngelengake, ojo turu sore. [Kene tak critani, kanggo sebo mengko sore] 2X [Iki dino, ojo lali lungo ngaji Takon marang, Kyai Guru kang pinuji] 2X Enggal siro, ora gampang kebujuk syetan [Insya Alloh, kito menang lan kabegjan] 2X
[Lamun wong tuwo, Lamun wong tuwo keliru mimpine Ngalamat bakal, Ngalamat bakal getun mburine] 2X Wong tuwo loro, kundur ing ngarso pengeran [Anak putune, rame rame rebutan warisan] 2X [Wong tuwa loro, ing njero kubur anyandang susah Sebab mirsani, putera puterine ora ngibadah (dho pecah belah)] 2X Kang den arep-arep, yoiku turune rahmat [Jebul kang teka - Jebul kang teka, nambahi fitnah] 2X
12
[Jaman kepungkur, ono jaman jaman buntutan Esuk-esuk, rame rame luru ramalan] 2X Gambar kucing, dikira gambar macan [Bengi diputer - bengi diputer, metu wong edan] 2X [Kurang puas kurang puas, luru ramalan Wong ora waras wong ora waras, dadi takonan] 2X Kang ditakoni, ngguyu cekaka’an [Jebul kang takon - jebul kang takon, wis ketularan] 2x
َ َّن ٍد ِ ُِْ
ُ َ َ َ ِ ّل َو َ ِ ّ ْ َ َ َ َس ِ ّ ِد َ َو َ ْو ِ َ ِ ِ ْ ِ ِ َ َال ً دَإاِ َ ً ِدَ َوإ
إللّهُ َّن َدَ َد
----------------------------*) Maulana Habib dilahirkan di Pekalongan pada hari Senin, pagi tanggal 27 Rajab tahun 1367 H. Bertepatan tanggal 10 November 1947 M. Pendidikan pertama Maulana Habib Luthfi diterima dari ayahanda al Habib al Hafidz „Ali al Ghalib. Selanjutnya beliau belajar di Madrasah Salafiah. Guru-guru beliau di Madrasah itu diantaranya: Al Alim al „Alamah Sayid Ahmad bin „Ali bin Al Alamah al Qutb, As Sayid „Ahmad bin Abdullah binThalib al Athas, Sayid al Habib al „Alim Husain bin Sayid Hasyim bin Sayid Umar bin Sayid Thaha bin Yahya (paman beliau sendiri), Sayid al „Alim Abu Bakar bin Abdullah bin „Alawi bin Abdullah bin Muhammad al „Athas Bâ „Alawi, Sayid „Al Alim Muhammad bin Husain bin Ahmad bin Abdullah bin Thalib al „Athas Bâ „Alawi. Beliau belajar di madrasah tersebut selama tiga tahun. Selanjutnya pada tahun 1959 M, beliau melanjutkan studinya ke pondok pesantren Benda Kerep, Cirebon. Kemudian Indramayu, Purwokerto dan Tegal. Setelah itu beliau melaksanakan ibadah haji serta menjiarahi datuknya Rasulullah Saw., disamping menimba ilmu dari ulama dua tanah Haram; Mekah-Madinah. Beliau menerima ilmu syari‟ah, thariqah dan tasawuf dari para ulama-ulama besar, wali-wali Allah yang utama, guru-guru yang penguasaan ilmunya tidak diragukan lagi. Dari Guru-guru tersebut beliau mendapat ijazah Khas (khusus), dan juga „Am (umum) dalam Da‟wah dan nasyru syari‟ah (menyebarkan syari‟ah), thariqah, tashawuf, kitab-kitab hadits, tafsir, sanad, riwayat, dirayat, nahwu, kitabkitab tauhid, tashawuf, bacaan bacaan aurad, hizib-hizib, kitab-kitab shalawat, kitab thariqah, sanad-sanadnya, nasab, kitab-kitab kedokteran. Dan beliau juga mendapat ijazah untuk membai‟at.
13
Wirid Kala Cakra Syekh Subakir *)
----------------------------*) Syekh Subakir yang nama aslinya Maulana Syekh Tambun Aly bin Baqir Al Farisi. Syekh Subakir berasal dari Iran (dalam riwayat lain Syekh Subakir berasal dari Rum). Syekh Subakir diutus ke Tanah Jawa bersama-sama dengan Wali Songo periode pertama, yang diutus oleh Sultan Muhammad I dari Istambul, Turkey, untuk berdakwah di pulau Jawa pada tahun 1404, mereka diantaranya: 1. Syekh Al Wasil Syamsudin, berasal dari Persia Ngerum, seorang ulama besar; 2. Maulana Ishaq, berasal dari Samarkand, Rusia Selatan, ahli pengobatan; 3. Maulana Ahmad Jumadil Kubro, dari Mesir; 4. Maulana Muhammad Al Maghrobi, berasal dari Maroko; 5. Maulana Malik Isroâ€&#x;il, dari Turki, ahli mengatur negara. 6. Maulana Muhammad Ali Akbar, dari Persia (Iran), ahli pengobatan; 7. Maulana Hasanudin, dari Palestina; 8. Maulana Aliyudin, dari Palestina dan 9. Syekh Subakir, dari Iran, ahli menumbali daerah yang angker yang dihuni jin jahat.
14
Sholawat Uhudiyah KH.M. Adnan Syarif, Lc.,M.A *)
15
1. Wahai Tuhanku! Curahkan Rahmat dan Salam pada Nabi Muhammad tempat kusandarkan diri, keluarga, shahabat, orang-orang yang ada hubungan dengan mereka, dan para Pejuang Perang Uhud. 2. Dengan Nahdlotul Ulama‟, dan para pendirinya dengan penuh semangat dan perlengkapan, penuhilah Wahai Tuhan, segala kebutuhan kami dalam kemasan Nikmat, dengan syafaat Pejuang Perang Uhud. 3. Dengan Nahdlotul Ulama‟, kita bentengi Agama ini, dari tipu muslihat para penghasut dan kejahatan para pembenci agama di Negeri ini, maka berilah kami kekuatan, Wahai Maha Pendukung Nabi dalam pertempuran dengan syafaat para Pejuang Perang Uhud. 4. Jika seorang penjahat mendlolimi kita dengan kejahatan, dendam, menghambat dan dengki, maka tolaklah Wahai Tuhan kami, dan siksalah mereka! untuk menolong kami. Dengan syafaat para Pejuang Perang Uhud. 5. Saudara-saudaraku kaum muslimin! Kita tidak ingin bangsa dan agama hancur tanpa urusan. Kita harus berusaha agar senantiasa menjadi Rahmat bagi umat manusia dengan syafaat para Pejuang Perang Uhud. 6. Untuk bangsa ini, kita bangun persatuan atas dasar keadilan dan Islam dengan penuh keberanian dan kesabaran, dan hanya pada Allah kita mohon pertolongan dengan syafaat para Pejuang Perang Uhud. 7. Dengan Nahdlotul Ulama‟ kita himpun umat menyatu di bawah syariat Muhammad selama-lamanya. Wahai Tuhan himpunlah dan satukanlah mereka dalam satu barisan dengan syafaat para Pejuang Perang Uhud. 8. Di bawah naungan aqidah Ahli Sunnah wal Jama‟ah yang cemerlang kita berbaris bagai barisan sholat bak gerak satu orang. Maka, Wahai Maha Penolong, tolonglah kami, demi mencapai kejayaan, dengan syafaat para Pejuang Perang Uhud. 9. Wahai Tuhan! Hantarkanlah warga Nahdlotul Ulama‟, pada tujuan mereka, dan pada segala yang dapat diraih. Ampunilah dosa-dosa mereka yang telah lalu, dengan syafaat para Pejuang Perang Uhud. 10. Wahai Maha Agung! Ku mohon pada-Mu, tuntunlah kami pada Hidayah dan Taqwa lahir batin. Bekali kami dengan ilmu dan amal dengan syafa‟at para Pejuang Perang Uhud. 11. Jadikanlah kami husnul khotimah akhiri hidup kami dengan ucapan dua kalimat syahadat terimalah do‟a kami dan jangan ditolak Wahai Tuhan, tempat aku memohon dengan syafaat para Pejuang Perang Uhud.
--------------KH.M. Adnan Syarif, Lc.,M.A. adalah mantan direktur Lembaga Pengajaran Bahasa Arab Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya (1985-1987). Lahir di Lumajang pada tanggal 01 Januari 1951. Beliau menamatkan pendidikan Ibtidayyah NU di Wonorejo, Tsanawiyah Ma‟arif di Lumajang, kemudian meneruskan studinya di Pondok Pesantren Tebuireng mulai dari Aliyah hingga sarjana muda Fakultas Syari‟ah Universitas Hasyim Asy‟ari (sekarang IKAHA) Tebuireng Jombang. Setelah itu beliau meneruskan studi S1 pada Fakultas Sastra Arab Universitas Islam Imam Muhammad bin Su‟ud Riyad Saudi Arabia. Setelah lulus beliau meneruskan jenjang pendidikannya S-2 di Universitas Islam Lamongan dengan kosentrasi Pendidikan Islam tahun 2008. Pada tahun 1983 - 1985 dan 1987 - 1996 beliau sebagai Dosen pada Institut Ke-Islaman Hasyim Asy‟ari (IKAHA) Tebuireng Jombang. Dan pada tahun 1983 - 1985 dan 1987 - 1996 beliau sebagai Dosen pada Sekolah Tinggi Agama Islam Bahrul Ulum Tambakberas Jombang. Kemudian tahun 1993 sampai 2006 sebagai Dosen pada Institut Agama Islam Ibrahimy (IAII) Sukerejo Situbondo. Mulai tahun 2004 sampai sekarang beliau sebagai Dosen tetap dan menjabat sebagai ketua pada STIT Syarifuddin Wonorejo Lumajang. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala SMP A. Wahid Hasyim Bangil Pasuruan 1974 – 1975, Direktur Pusat Pengajaran Bahasa Arab Pondok Pesantren Tebuireng Jombang 1983 – 1985, Direktur Lembaga Pengajaran Bahasa Arab (LPBA) Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya (1986-1987), Pendiri dan Direktur Lembaga Pengajaran Bahasa Arab Masjid Agung Lumajang 1992-1993, dan Ketua Yayasan Kyai Syarifuddin Wonorejo Lumajang 1997 sampai dengan sekarang.
16
Shohibu Bayti
SHÔHIBU BAYTÎ (3x), YÂ SHÔHIBU BAYTÎ Tuan rumah (hati)ku (3x), wahai Tuan rumah (hati)ku.
IMÂMU HAYÂTÎ (3x), YÂ IMÂMU HAYÂTÎ Pemimpin hidupku (3x), wahai Pemimpin hidupku.
MURSYIDU ÎMÂNÎ, ANTA SYAMSU QOLBÎ, QOMARU FU`ÂDÎ, YÂ QURROTU ‘AYNÎ Penuntun imanku, Engkau Matahari qalbuku, Rembulan hatiku, wahai Penyejuk mataku.
SYÂFI’U NASHÎBÎ, YÂ MAWLÂ JIHÂDÎ, UFUQU SYAWQÎ, YÂ BÂBU ÂKHIROTÎ Penolong nasibku, wahai Muara perjuanganku, Cakrawala rinduku, wahai Pintu akhirat/keabadianku.
-------------------------------
Maiyatullah, kesadaran senantiasa bersama Allah SWT. Maiyatullah Segitita Cinta; bersama Allah SWT dalam cinta Allah-Rasulullahmanusia. Allah SWT-lah satu-satunya pihak yang pantas duduk di singgasana kalbu manusia. Dan Allah SWT tidak rela jika Dia tidak ditemani oleh Kekasihnya: Muhammad SAW. Allah SWT mewariskan diri-Nya sendiri untuk hidup bersama manusia di dalam hati manusia. Allah SWT menjadi tuan rumah (shohibu bayti) di dalam kalbu manusia. Sedangkan Rasulullah SAW penjaga pintunya. Shohibu Bayti merupakan karya Muhammad Ainun Nadjib, Syekh Nursamad Kamba dan Achmad Fuad Effendy.
17
WIRID PENJAGAAN
Ya Hafiidh
Ya Hafiidh, ya Hafiidh, ihfadhnaa. Ya Rahmaan, ya Rahiim, irhamnaa
-----------------------------Wirid: Kefakiran di hadapan Allah. Selalulah menyapa Tuhan. Semoga melalui wirid ini, rezeki terpelihara, ketentraman hidup terjaga dan masalah-masalah yang menimpa kita dijadikan jalan keluarnya. Kapan luang dan ikhlas wiridkan: “Ya Mannana Ya Karim Ya „Adla Ya Hakim Ya Rohmana Ya Rohim Ya Hafiidha ya Halim”. Berapa kalipun sekuatnya, syukur sekurang-kurangnya 100 kali. Jika muncul rasa takut, cemas, gelisah, wiridkan kalimat Rasulullah Muhammad SAW di saat genting: “In lam takun „alayya ghodhobun fala ubali”.
18
Wirid Padhang MBulan Ya Allah Ya Mannanu ya Karim Ya Allah ya Rohman ya Rohim Ya Allah ya Fattahu ya Halim Ya Allah ya Rohman ya Rohim ------------ -----------------Ya Allah Ya Mannan. Ya Allah Maha Pemberi. Allah pasti akan merespon atau memberi kepada orang yang meminta. Tidak pandang bulu. Orang itu orang beriman atau tidak. Bahkan, oarnag yang tidak mau minta kepada Allah disebut-Nya sombong. Sementara Rasulullah menyebut orang yang tidak mau minta itu sebagai lemah. Ya Allah ya Karim. Ya karim biasanya dimengerti sebagai Yang Mahamulia. Padahal istilah Yang Mulia itu masih sangat abstrak dan umum. Lebih tepatnya, Ya Karim berarti Allah Yang Mahamulia dalam Memberi. tau dalam istilah lain Mulia dalam hal kedermawaan. Ya Rohman ya Rohim.Dua asma Allah yang mengandung makna cinta. Bedanya, yang pertama cinta dalam arti yang meluas. Bisa kepada siapa saja tanpa memandang apapun. Sedangkan yang kedua cenderung kepada hubungan cinta yang mendalam. Ini hanya terjadi pada sepasang kekasih atau antara suami dan istri. Atau antara orang tua dan anak. Ya Allah ya Fattah. Allah-lah yang Maha Pembuka. Pembuka dalam sifat ini mengandung maksna yang luas. Allah membukakan rahmat-Nya kepada manusia. Allah Maha membukakan rahasia, membukakan kegelapan, membukakan kesulitan, membukakan pintu rezeki, dan seterusnya. Ya Allah Ya Halim. Wahai Allah yang Maha Penyantun. Dalam arti lain juga ditambahkan sebagai Maha Pengiba. Makna Penyantun dan Pengiba ini adalah Allah bersabar untuk tidak segera menjatuhkan hukuman kepada manusia yang bersalah. Beliau menunda azab-Nya. Beliau bersabar menunda azab-Nya kepada orang-orang yang telah menghianati-Nya. -----------------------------------------------------------------oOo---------------------------------------------------------------
--o-- Biarkan wirid dan sholawat bekerja menurut caranya dan jangan pernah pikirkan –o------------------------------------------------------------------oOo---------------------------------------------------------------
Yang Mengumpulkan Zainal Abidin, lahir di Sendangagung, 30 April 1969. Lulus D3 Pendidikan Fisika (1990) dan S1 Penyetaraan Pendidikan Fisika (1997) keduanya dari FKIP Universitas Lampung, Bandar Lampung. Sejak 1992 menjadi guru fisika di SMAN 3 Bandar Lampung. Antara 1990 -1992 menjadi guru fisika SMP Islam Sendangasri, MTs Al Muâ€&#x;allimin Sendangrejo, MA Maâ€&#x;arif Sendangagung Kab. Lampung Tengah dan SMAN 1 Sukoharjo Kab. Pringsewu. 1998-2000 mengajar juga di SMAN 1 Kedondong Kab. Pesawaran.
Bersama Iyan Ibrani dan Yohanes Dwi Nugroho menjadi pemenang kedua Lomba Pembuatan Modul Pendidikan Lingkungan Hidup Tingkat Provinsi Lampung berjudul Air untuk Kehidupan (2000). Juara kedua Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat SMA bagi Guru Tingkat Provinsi Lampung, LPMP Lampung (2007). Guru Teladan Tingkat Nasional versi Pesta Sains Nasional IPB Bogor (2010). Juara kedua Lomba Inovasi Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) FMIPA IPB Bogor (2013). Pengurus Asosiasi Guru Fisika Indonesia Jakarta (2007-2011). Finalis Science Education Award Indonesia Toray Science (SEA ITSF) Jakarta 2015. Kader Konservasi Sumberdaya Alam BKSDA Lampung (2006-sekarang). Beberapa tulisannya di http://www.scribd.com, antara lain: 1. Memahami Fisika Tanpa Rumus; 2. Internet untuk Pembelajaran Fisika yang Menyenangkan; 3. TinjauanTerhadap Profesionalisme Guru Fisika; 4. 101 Fakta Fisika; 5. Riset untuk Remaja; 6. Butir-butir Penting Penelitian Tindakan Kelas; 7. Dimanakah Engkau Guru Profesional? Beberapa tulisan di http://docstoc.com, antara lain: 1. Pengantar Teori Kinetik Gas, 2. Pengelolaan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), 3. Pemanfaatan Facebook untuk Pembelajaran Sains, 4. Menulis Itu Berkarya dan lain-lain. Sekitar seratus tulisan lainnya ada di http://kompasiana.com/ZainalAbidinMustofa. Mengelola Grup Majelis Ilmu dan Silaturahmi Masjid Al-Wustho Sendangagung di facebook. Email: zay.abidin@gmail.com.
19