Sudut pandang september 2015

Page 1

Rp. 42.500,-*

(Empat Puluh Dua Ribu Lima Ratus Rupiah ) Edisi September 2015 MAJALAH BULANAN

DEATH SENTENCE

KEBAKARAN HUTAN TERUS TERULANG

Muara Karta: Akibat Adanya Permainan “Orang Hutan” Sinetron

“Preman Pensiun” Lahirkan Artis Baru Ta at At u ra n

Cermin Pola Hidup Sehat

Jou Hasyim Waimahing:

Pergantian Komjen Buwas

Preseden Buruk Penegakan Hukum

Kisah Perjuangan Perjalanan Ibadah Haji

Lounching Album Baru

Clara Panggabean

Siap Gebrak Blantika Musik Batak

SKMA-089

DIKEHENDAKI ATAU DI BENCI ? i e w R i v

Wisiantear kul dung Ban

WAW ANCA RA

EKSK LUSIF Kisruh Organisasi Advokat

M.YUNTRI :

”SOLUSINYA WADAH TUNGGAL FEDERASI”


Kabuli House “Mengkreasikan Suasana Acara” menjadi peristiwa berkesan yang tak terlupakan Perpaduan rasa, warna dan tekstur menjadikan Sajian Menu Restaurant dan Parasmanan ala La Ruz semakin terasa nikmat dengan keramahan pelayanan dan kenyamanan suasana décor buffee,yang dapat menciptakan moment terindah La Ruz Resto Memperhatikan setiap detail, mengkreasikan setiap aspek dari peristiwa tak “tergantikan” yang akan mengubah acara Anda menjadi peristiwa berkesan.

Larasati Restaurant, Catering and Services

RUKO Mega Grosir Cempaka Mas Blok D 1 No. 11, Jakarta Pusat Tel.+62 21 42906699 +62 21 42906799 +62 21 081319906999 Fax.+62 21 4290 6809 la_ruz_resto@yahoo.com


SUDUT REDAKSI

Memandang Permasalahan yang Terus Terulang

Dewan Pembina Muara Karta Simatupang, SH, MM Dewan Penasihat Prof.DR.Suhandi Cahaya, SH, MH, MBA Penasihat Rohani H.Tadjudin Nur, H.Romani

Puji syukur kami panjatkan atas karunia Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat bagi kita semua, termasuk terbitnya kembali majalah bulanan Sudut Pandang edisi September 2015. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mengapresiasi kehadiran media ini. Sumbang saran kami nantikan untuk perbaikan dan eksistensi kedepan. Semoga kita bisa terus bersama-sama menyamakan pandangan untuk terus berkontribusi bagi negeri ini. Pada edisi ini, redaksi menyoroti permasalahan yang terus terulang yaitu kabut asap. Kejadian ini terus terjadi di wilayah di Sumatera dan Kalimantan. Kabut asap tersebut tidak hanya berdampak mengganggu kesehatan dan menimbulkan kerugian ekonomi. Parahnya lagi, kembali menuai protes dari negara tetangga, Singapura dan Malaysia. Selain itu, redaksi juga mewancarai Muhammad Yuntri, Advokat senior, pendiri “The Indonesia Advocate Watch� untuk membedah persoalan seputar Organisasi Advokat. Beragam informasi menarik seperti kisah perjalanan haji, depresiasi rupiah, pergantian Kabareskrim Polri dan informasi aktual lainnya kami suguhkan dalam edisi ini. Redaksi juga memberikan ruang pendapat untuk memberikan pandangan terkait berbagai peristiwa tersebut. Tak hanya itu, pandangan hukum dan marketing yang ditulis para pakar melalui artikel juga kami sajikan sebagai pengetahuan bagi pembaca. Selamat membaca.. Salam

Penasihat Hukum

Sentot Pancawardhana, SH, MH, Hartono Tanuwidjaja, SH, M.Si, Sabar Ompu Sunggu, SH, MH,M.Yuntri, SH, MH, Jhon SE Panggabean, SH, Jou Hasyim Waimahing, SH, Ika Safitri Umar, SH, Ikraman Thalib, SH, M.Si, Kurnianto Purnama, SH, MH

Pemimpin Panji Ginanjar Saputra, ST Perusahaan Pemimpin Redaksi Dra.Umi Sjarifah Dewan Redaksi

RR Sri Budhi RN (Bunda Iik)

Redaktur Rukmana Reporter Umi, Ksatria Ali, Adam, Ardi,Jojo K, Rizki, Syamsudin Wirabrata, Firmansyah, Fila Yudha Murdani Fotografer Babeali Photology Design Grafis

Abdul Rosid

IT Konsultan Adi Malia Darma Marketing Siti Ropikoh Administrasi Siti Masitoh Sirkulasi

Jona

Biro Daerah Bekasi : Yul Chaidir, Ali Imron, Depok: Anto, Karawang : Nilan, Bandung : Deni Supriatna, Zainal Mutaqin, Yusman, Tasikmalaya : Asep Zainal, Ciamis : Nanang Irawan, Brebes, Tegal dan Purwokerto : Wildansyah, Wonogiri : Yulianto Setiadi, Surabaya, Sidoarjo dan Gresik: Yosua, Bengkulu : Santo Bolodewo, Dede Hermawan, Maluku: Agustina Penerbit PT Persada Jaya Abadi Sakti - Akta Notaris Heli Weliya, SH, M.Kn Redaksi Jl Aliyan No.53 F Klender Jakarta Timur Telp 021 977 87 256 - 0818 700 392 Email: redaksi.sudutpandang@gmail.com Rek BCA 0072 408 797 A/n Umi Sjarifah

Dalam menjalankan tugas, reporter kami dibekali ID, Surat Tugas dan namanya tercantum dalam box redaksi

Pemimpin Redaksi Dra.Umi Sjarifah

PEMASANGAN iklan:

0813 1414 6934 SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

3


CONTENT

6 - 8. 9 - 12 13. 14 – 16 17 18 19 20 -21 22 23 24 – 25 26-27 28 28 29 30 32 32 34 35 37 38 39. 40. 40. 41 42 42. 43 43 43 44-47. 48 -49 50

WAWANCARA EKSKLUSIF M.YUNTRI SKMA-089.DIKEHENDAKI ATAU DIBENCI? WARTAWAN SILATURAHMI DENGAN KAJARI JAKBAR TAAT ATURAN CERMIN POLA HIDUP SEHAT JURUS INOVASI PERUBAHAN GARA-GARA JUAL BELI TAS MASUK BUI PELANTIKAN DPN PERADI PERGANTIAN KABARESKRIM PRO KONTRA PERTEMUAN KETUA DPR – DONAL TRUMP KOMITMEN BEA CUKAI BERANTAS NARKOBA KABUT ASAP KISAH PERJUANGAN PERJALANAN IBADAH HAJI ANUGERAH JURNALISTIK PWI JAYA SOSIALISASI HUKUM, KEJARI JAKPUS BAGIKAN STIKEKR EMPAT PILAR KEBANGSAAN SOLUSI KEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA INDONESIA BUTUH NEGARAWAN SEJATI POLISI DAN KEJAKSAAN GENCAR TANGANI KASUS KORUPSI SEMARAK HUT RI KE-70 PELABUHAN TANJUNG PRIOK DEPRESIASI RUPIAH TAWURAN MAKIN MARAK NAMA-NAMA UNIK JADI BUAH BIBIR DI MEDSOS WISATA KULINER BANDUNG DENGAN PEMANDANGAN UNIK MENGENAL JAJANAN ANAK TEMPO DOELOE HOBI YANG JADI MESIN PENCETAK UANG TREND BATU AKIK MULAI MEREDUP, KALIMAYA TETAP DIBURU BUGAR DI USIA 140 TAHUN, INI RAHASIA NENEK INAMI TUKANG OJEK PANGKALAN OJEK TERMAHAL DI INDONESIA JAKSA TUNTUT HUKUMAN MATI PENGEDAR SABU DELAPAN CAPIM KPK YANG LOLOS SELEKSI PN JAKPUS EKSEKUSI BANGUNAN ARTIKEL HUKUM: TINDAK PIDANA MATI SINETRON “PREMAN PENSIUN” LAHIRKAN ARTIS BARU CLARA PANGGABEAN SIAP GEBRAK BLANTIKA MUSIK BATAK


INVITES US TO BE PART OF YOUR BUSINESS STANDART Rp 425.000,-/Nett (5 Rooms) DELUXE / TWIN Rp 450.000,-/Nett (2 Rooms) SUPERIOR Rp 500.000,- /Nett (12 Rooms) FAMILY Rp 600.000,-/Nett (2 Rooms) VIP Rp 600.000,- /Nett (1 Rooms) SUITE Rp 800.000 (2 Rooms) EXTRA BED Rp 75.000

OM START FR SPA AND FITNESS CENTER

CONVENTION HALL & MEETING ROOM

678HOTEL

Jalan D.I Panjaitan Lingkar Cawang No. 1B, Jakarta Timur 13650 Jakarta, Indonesia Telp: 021-85902012 http://678hotel.co.id/ Email: cs@678hotel.co.id


Kisruh Organisasi Advokat M.YUNTRI :

”SOLUSINYA WADAH TUNGGAL FEDERASI” RA ANCA WAW

F I S U L EKSK

Kekisruhan organisasi Advokat selalu berulang. Fenomena seperti itu terkesan biasa dalam komunitas advokat yang majemuk. Apa akar masalahnya dan kenapa kisruh itu selalu berulang? Dan bagaimana pula alternatif solusinya. Untuk mengetahui lebih jauh tentang hal itu, majalah Sudut Pandang mewawancarai pemerhati masalah advokat, Muhammad Yuntri yang juga pendiri “The Indonesia Advocate Watch” dan sudah malang melilntang di profesi advokat selama 30 tahun.

6

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

MUHAMMAD YUNTRI PENDIRI THE INDONESIA ADVOCATE WATCH


dua OA tersebut belum masuk dalam analisa de jure IAW, walaupun secara de facto mereka tetap ada. Apakah hal ini pertanda perlu segera diwujudkan Multibar ? Saat ini secara de facto sudah dianggap multibar, tapi secara de jure belum ada ketentuan yang mengubah pasal 28 UUA tentang wadah tunggal, sehingga belum bisa keinginan multibar itu diwujudkan. Sebenarnya multibar itu sangat bertentangan dengan filosofi pasal 28 UUA yang menginginkan peningkatan kualitas profesi advokat yang tentunya dengan suatu standar tertentu. Dengan multibar hal itu akan sulit dicapai. Lagi pula jaminan perlindungan hukum bagi masyarakat atas mutu jasa bantuan hukum dari advokat diperkirakan sulit diwujudkan, karena banyaknya variasi standar dari berbagai OA.

Melihat kisruhnya organisasi Advokat (OA) saat ini apa pandangan Anda ? Kisruh tersebut hampir selalu terjadi sepanjang waktu pada komunitas Advokat di Indonesia. Salah satu penyebabnya ego yang berlebihan dari sekelompok advokat yang tidak mau saling berada di bawah atau diatur oleh yang lain. Itulah fenomenanya selama ini. Apa akar masalah dari semuanya ini ? Secara substansi mungkin dari sisi manajerialnya. Banyak Elit OA yang tidak konsisten dengan “tertib administrasi dan tertib organisasi.� Lebih cenderung akal-akalan dalam merintis organisasi, tanpa peduli mematuhi hukum yang berlaku. Atas kesengajaan itu barulah dicarikan justifikasinya. Sehingga pondasi institusi yang dirintis akan berindikasi cacat hukum, yang secara juridis semua produknya akan dianggap cacat hukum pula. Sehingga rawan menimbulkan masalah, baik sekarang maupun dimasa mendatang. Saat permasalahannya dibuka, terjadi perpecahan diantara mereka. Akal-akalan yang dimaksud seperti apa contohnya ? Misalnya saat pendirian Peradi, sejak awal sampai saat ini anggotanya tidak mengetahui adanya berita acara deklarasi pendiriannya oleh siapa, kapan dan dalam forum apa dan dihadiri oleh berapa orang. Begitu juga dengan berita acara pengangkatan Ketua Umum DPN periode pertama rekan Otto Hasibuan pada tahun 2005. Begitu juga dengan dasar hukum dimundurkannya pendirian Peradi menjadi tanggal 21-12-2004, padahal Akta pernyataan pendiriannya tanggal 8-9-2005. Apakah tujuannya dengan maksud untuk menyikapi pasal 32 ayat (4) UUA No.18 tahun 2003 tentang batas waktu pendirian OA tanggal 5-4-2005. Semestinya hal ini harus perse-

tujuan dari para advokat Indonesia yang majemuk, tidak bisa direkayasa begitu saja oleh seseorang atau segelintir orang. Maka atas dasar itulah lahirnya OA Kongres Advokat Indonesia (KAI) pada 30-5-2008, waktu itu dideklarasikan dihadapan sekitar 5.000 advokat dari seluruh Indonesia yang dimotori advokat senior Adnan Buyung Nasution. Bahkan saat gagal Munas Peradi di Makasar akhir Maret 2015, sekarang Peradi pecah 3; versi Juniver Girsang, versi Fauzi Hasibuan pengganti Otto Hasibuan, dan versi Humprey Jemat. Informasi terakhir 2 bulan lalu, Pokja Pemersatu Peradi telah menetapkan Peradi versi baru lagi dibawah Luhut MP. Apakah KAI juga terjadi akal-akalan ? Ya. Awalnya sih tidak, tetapi setelah beberapa waktu berjalan baru terlihat. Rekrutmen advokat baru banyak juga yang siluman. Hanya punya Akta Pendirian saja, sedangkan Badan hukum OA nya tidak terdaftar di institusi Negara, melanggar UU Organisasi No.8 tahun 1985 yang telah diubah dengan UU No.17 tahun 2013 yang mestinya harus didaftar 60 hari setelah dideklarasikan. Sehingga terkesan organisasi liar. Dan saat ini pecah 3, KAI versi Juanda, versi ISL, versi TSH. Baru pertenggahan tahun 2014 legalitasnya lengkap termasuk izin melaksanakan PKPA, khususnya untuk KAI versi Juanda (KPO). Bagaimana dengan OA selain KAI-Peradi ? Selama ini menurut pengamatan kami dari Indonesia Advocate Watch (IAW), hanya KAI-Peradi sebagai OA dengan jumlah anggota yang cukup besar dan memenuhi ketentuan pasal 28 UUA dan berdiri setelah lahirnya UUA tahun 2003. Kedua OA tersebut juga dibahas dalam pertimbangan hukum dalam berbagai perkara di Mahkamah Konstitusi. Jadi selain

Tetapi banyak para advokat yang menginginkan multibar, pendapat Anda Sebernarnya sih tidak. Menurut pengamatan kami hanya keinginan segelintir elit OA saja yang ingin tetap eksis di puncak kedudukannya sekarang. Bagi advokat muda tidak begitu peduli makhluk apa itu mult, single atau mono-bar,yang penting mereka bisa beracara di pengadilan tanpa dilarang, khususnya bagi mereka yang belum punya Berita Acara Sumpah (BAS) profesi dari Pengadilan tinggi (PT). Atas pengaruh doktrin kampanye calon elit OA saat pemilihan yang berjanji akan mengatasi masalahnya mereka menunggu realisasinya yang sampai saat ini tidak kunjung terwujud. Masih banyak hal yang harus disikapi untuk eksisnya konsep multibar.Setidaknya perlu waktu 3 sampai 5 tahun kedepan untuk persiapan dan uji coba yang tentunya dengan suatu supervise atau pengawasan yang ketat agar tidak menambah lagi permasalahan di komunitas advokat. Mewujudkan multibar bukan sesimpel advokat muda dapat disumpah PT atau OA. Banyak efek domino yang perlu mereka kaji. Mada dari itu ada tulisan menarik yang perlu Anda simak tentang masalah ini yang pernah saya tulis di media online kompasiana dengan judul “Salah Memahami Multibar� (kom.ps/AFroxi), seperti apa implementasi dari multibar tersebut. Untuk mempercepat penyumpahan advokat muda apa perlu UUA direvisi ? Saya pikir tidak perlu. Karena akan butuh waktu lama dan biaya yang besar di DPR-RI yang harus didahului dengan kajian naskah akademik tentang urgensi revisi tersebut. Lagi pula akan terjadi tarik menarik secara politis antara fraksi yang ada sebagaimana terjadi selama ini. Disamping itu perioritas pembahasan UU tentang KUHP dan KUHAP setelah itu barulah bisa UUA masuk prolegnas. Kalau hanya merevisi pasal 4 tentang penyumpah tidak perlu menggunakan

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

7


revisi UUA. Hal ini bisa dilakukan melalui Peraturan Pemerintah (PP) saja nantinya dengan ketentuan, bahwa pengambilan sumpah Advokat tetap diajukan pada PT, akan tetapi jika direspon dalam jangka waktu satu bulan, maka otomatis kewenangan tersebut bisa diambil alih oleh OA. Dan berbagai penyempurnaan UUA ini bisa dilakukan melalui PP untuk UUA sebagai UU organiknya yang sampai saat ini belum ada.

mengikut paket perlindungan seperti asuransi jiwa, kecelakaan, dan lain-lain selama menjalankan profesinya. Serta mengikuti Sertifikasi profesi dan sertifikasi imunitas sebagi advokat. Dengan demikian akan dimulai keteraturan yang baik dalam menjalankan profesi Advokat, dibutuhkan serta disegani masyarakat berstandar mutu yang bisa dipertanggungjawabkan dan tidak merugikan masyarakat pengguna jasa bantuan hukum.

Kalau revisi UUA dan konsep multibar Anda tidak setuju, terus solusinya seperti apa? Semua ketentuan yang ada pada UUA tetap berlaku. Akan tetapi ketentuan pasal 28 UUA tentang wadah tunggal Advokat itu haruslah ditafsirkan institusi Federasi. Dimana Federasi itu sebagai langsung membawahi, mengayomi/melindungi serta mengawasi seluruh Advokat yang menjalankan profesinya di Indonesia. Federasi akan dibentuk sebagai institusi baru oleh para Advokat seluruh Indonesia. Tentunya harus diakui oleh institusi Negara seperti MA-RI, Jaksa Agung, Kepolisian, dan Kemenkumham R.I. Dengan sendirinya Federasi sebagai institusi baru akan eksis dengan baik dan saling berkoordinasi dengan semua institusi Negara maupun swasta, untuk mencapai maksud dan tujuan diadakannya UUA tahun 2003.

Tujuan utama yang akan dicapai apa ? Tentunya sesuai dengan maksud dan amanah pasal 28 UUA yaitu meningkatkan kualitas profesi advokat. Penjabarannya tentu butuh beberapa regulasi baru untuk mendukung visi dan misi institusi baru tersebut. Para advokat akan taat azas dan mematuhi kaidah-kaidah profesi advokat, kode etik, code of conduct atas prilakunya sehari-hari. Begitu juga dengan para pengurus institusi juga harus konsisten untuk “tertib administrasi dan tertib organisasi,” serta menjunjung tinggi nama baik organisasi/institusi di masyarakat.

Konsep Federasi yang Anda maksud seperti apa ? Sebenarnya bukan murni bentuk Federasi, melainkan perpaduan antara Federasi dengan bentuk Kesatuan. Kalau Federasi sendiri seperti halnya Negara federal sebagai pusatnya dan dibawahnya ada beberapa Negara bagian yang punya otonomi sendiri. Pusat punya UU yang berlaku umum sedangkan bagian otonomi juga punya UU tersendiri yang hanya berlaku di daerah otonomi itu saja dan tidak bertentangan dengan UU pusat kekuasaan. Nah untuk institusi advokat yang baru ini, akan berlaku seperti itu, disesuaikan dengan bentuk Negara Kesatuan R.I (NKRI), dimana di tingkat pusat sebagai regulator dengan peraturannya berlaku bagi seluruh advokat yang menjalankan profesi di Indonesia, sedangkan OA yang secara de jure ada tetap diakui, walau OA nya baru sekalipun asalkan punya anggota yang minimal jumlahnya ditentukan oleh institusi pusat juga diperbolehkan. Kekuasaan regulator hanya ada pada pusat. Dalam menjalankan roda organisasi pusat mempunyai beberapa badan khusus, seperti Dewan Rekrutmen Advokat dan Dewan Pekerja Advokat (Eksekutif), Dewan Pengawas (legislatif), Dewan Kehormatan (judikatif) dan Dewan Penasehat dan lainnya sesuai kebutuhan. Institusi pusat akan bertindak di dalam dan keluar negeri mengatas-namakan Advokat Indonesia. Sedangkan anggaran untuk institusi baru tersebut bisa berasal dari iuran anggota per-tahun, ataupun bisa juga disubsidi dari APBN per-5 tahun sekali untuk keperluan sekretariat dan biaya operasionalnya. Nantinya semua advokat akan bisa

8

Batasan kewenangannya Federasi/Institusi ini apa saja Kewenangan institusi ini meliputi sebagai regulator dalam komunitas advokat, mewakili Advokat Indonesia untuk urusan di dalam dan luar negeri, Melaksanakan rekrutment advokat beserta sanksi jika ada advokat yang bermasalah dilakukan dalam satu pintu walau beda bidang yang menanganinya. Sedangkan untuk perpanjangan tangan institusi pusat akan dibentuk perwakilan di masing-masing ibukota Propinsi yang didukung oleh OA yang ada saat ini. Yang tugas teknisnya telah distandarisasi oleh institusi pusat untuk semua daerah. Terus hubungan koordinasi dengan OA yang ada saat ini seperti apa ? OA yang saat ini ada akan diberdayakan dalam bentuk kerjasama melaksanakan PKPA (Pendidikan Khusus Profesi Advokat) dan pembinaan anggota masing-masing dan menyediakan tempat dan proses pemagangan bagi para advokat baru. Selain itu juga bisa memfasilitasi dan membantu para advokat baru yang belum memperoleh BAS untuk diajukan secara bersama-sama melalui Federasi untuk selanjutnya diambil sumpahnya oleh Pengadilan Tinggi setempat secara kolektif. Mungkinkah konsep Federsi itu diwujudkan ? Konsep Federasi campuran dengan Kesatuan ini sangat dimungkinkan untuk diwujudkan. Yang penting adanya kebersamaan para stake-holder di Negara ini dalam memandang masalah yang sama dengan tujuan yang berguna, yaitu profesi advokat merupakan suatu kebutuhan bagi bangsa dan Negara ini untuk berperan bagi kemajuan pembangunan hukum nasional ke depan. Ikut andil dalam penegakan hukum yang berkepastian seta berkeadilan

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

bagi masyarakat Indonesia. Selain itu juga berperan sebagai mitra pemerintah memberikan second opini dan koreksi dalam berbagai masalah hukum maupun untuk dasar pijakan bagi kebijakan pemerintah dalam menjalankan fungsi pemerintahannya, baik sebelum maupun sesudah kebijakan tersebut diambil. Bagaimana kalau elit OA tidak menyetujuinya? Konsep ini tidak menggantungkan diri kepada elit OA, melainkan kepada basic anggota advokat seluruh Indonesia. Antara advokat maupun institusi baru ini akan menjalin hubungan yang saling membutuhkan satu dengan lainnya. Para Advokat butuh perlindungan profesi dan imunitas dalam menjalankan profesinya. Sedangkan institusi butuh penerapan regulasi untuk menjalankan ketentuan yang diatur dalam UUA No.18 tahun 2003 maupun UU Organisasi No.17 tahun 2013 agar munculnya ketertiban dalam berorganisasi dan berprofesi advokat. Di sisi lain OA yang saat ini secara de facto ada akan bisa dijalin sinergitas untuk mendukung visi dan misi institusi serta berbagai program kerja yang harus dilaksanakan dalam hal PKPA, pembinaan dan permagangan bagi advokat baru. Jadi bagaimanapun juga “the show must go on.” Hanya OA yang bisa diajak bekerjasama dari awal yang mendapat perioritas. Dan jika ada yang tidak bersedia atau bahkan mencoba frontal, maka akan masuk kategori merah dan para anggotanya akan tetap saja direkrut. Teknis Pembentukannya institusi ini bagaimana dan kapan ide ini akan disosialisasikan ? Melihat animo komunitas advokat dan masyarakat pengguna jasa hukum advokat yang sedang berjalan sampai akhir Setember 2015 ini melalui angket atau kuisioner yang telah disebarkan oleh IAW, secara statistic menunjukan bahwa responden mendukung didirikannya segera institusi ini. Hasil jejak pendapat dari kuisioner itu akan segera ditindak lanjuti dengan Seminar Nasional “Quovadis Advokat Indonesia.” Diharapkan narasumber seminar dari MA-RI, Kejaksaan Agung, Ka.Polri dan keynote speech dari Kemenkumhm R.I. Dan saat momentum itu nanti akan dideklarasikan rencana pembentukan komite pendirian Institusi tersebut yang didukung oleh institusi pemerintah sebagai dari narasumber. Kalau tidak ada hambatan, diperkirakan kegiatan tersebut sudah bisa diselenggarakan sebelum akhir tahun ini sekaligus untuk membuka lembaran baru Advokat Indonesia yang diharapkan tanpa kisruh. Kami berharap semua komponen bangsa dan komunuitas advokat Indonesia bisa memberi masukan untuk penyempurnaan ide ini dengan mengedepankan kepentingan bangsa diatas kepentingan sendiri maupun kelompoknya. Semoga ! Red/Tim SP


SUDUT HUKUM

SKMA-089

DIKEHENDAKI ATAU DI BENCI ? OLEH :MUHAMMAD YUNTRI PENDIRI INDONESIA ADVOCATE WATCH

SKMA-089 itu apakah memang dibenci atau dikehendaki eksistensinya? Senior Advokat, dan para advokat muda hanya 20 % yang membenci, sedangkan sisanya terkesan tidak begitu peduli, alias apatis. SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

9


S

urat Ketua Mahkamah Agung R.I No.089/ KMA/ VI/2010 tanggal 25 Juni 2010 yang dikenal di kalangan para Advokat Indonesia dengan istilah SKMA089. Harifin A.Tumpa selaku Ketua MA-RI saat itu menerbitkannya, satu hari setelah ditanda tanganinya piagam PERADI-KAI tanggal 24 Juni 2010 oleh rekan Otto Hasibuan-Hasanudin Nasution dan rekan Indra Sahnun Lubis-Abd.Rahim Hasibuan. Inti dari SKMA-089, semacam perintah dari Ketua MA-RI kepada para ketua Pengadilan Tinggi (PT) untuk dapat mengambil sumpah calon advokat yang telah memenuhi syarat dengan ketentuan usul penyumpahkan harus diajukan oleh pengurus Peradi, sesuai dengan jiwa kesepakatan tanggal 24 Juni 2010, yang simultan mencabut surat Mahkamah Agung No. 052/KMA/V/2009 tanggal 1 Mei 2009. Dampak yang ditimbulkan SKMA089 ini dirasakan oleh puluhan ribu Advokat seluruh Indonesia selain anggota Peradi, khususnya calon Advokat dari Kongres Advokat Indonesia (K.A.I), Peradin, dan lain-lain. Pasalnya, mereka tidak bisa disumpah oleh PT setempat bahkan banyak yang mengalami ditolak beracara oleh hakim di tingkat Pengadilan Negeri.

HISTORIS TERBITNYA SKMA-089: Ditengah galaunya eksistensi Organisasi Advokat ( OA ) saat itu, maka MA-RI telah menerbitkan SKMA No.052/KMA/V/2009 (SKMA-052) tanggal 1 Mei 2009. Hal ini disebabkan karena masih adanya perseteruan diantara para OA. Mulanya, Peradi yang terancam bubar karena dideklarasikannya kelahiran K.A.I tanggal 30 Mei 2008 di Jakarta oleh lebih kurang 5.000 orang Advokat seluruh Indonesia sebagai amanah rill pelaksanaan pasal 28 UUA. Kemudian diikuti pula dengan terbitnya akta pencabutan tandatangan dan dukungan dari OA Ikadin, IPHI, HAPI dan APSI No.67

10

Dampak yang ditimbulkan SKMA-089 ini dirasakan oleh puluhan ribu Advokat seluruh Indonesia selain anggota Peradi, khususnya calon Advokat dari Kongres Advokat Indonesia (K.A.I), Peradin, dan lainlain. Pasalnya, mereka tidak bisa disumpah oleh PT setempat bahkan banyak yang mengalami ditolak beracara oleh hakim di tingkat Pengadilan Negeri. tanggal 30 Desember 2008 Notaris Virgo-Jakarta terhadap PERADI, yang kemudian diumumkan di harian nasional “Media Indonesia” edisi 8 Juni 2009. SKMA-052 terkesan bernuangsa melanggar Hak Azazi Manusia (HAM) khususnya bagi mereka yang mau berprofesi sebagai Advokat karena tidak bisa disumpah sebelum menjalankan profesinya (vide ketentuan pasal 4 UU Advokat). Maka sekelompok calon Advokat bereaksi keras mengajukan uji materil atas pasal 4 UUA ke MK-RI. Ternyata membuahkan hasil dan dikabulkan sebagian. Dalam diktumnya Putusan MK-RI No.101/PUU-VII/2009 tanggal 30 Desember 2009 (MK-101), memerintahkan PT untuk tetap mengambil sumpah calon Advokat tanpa melihat dari mana asal OA nya. Menyatakan apabila setelah jangka waktu dua tahun OA sebagaimana dimaksud Pasal 28 ayat (1) UUA belum juga terbentuk, maka perselisihan tentang OA yang sah diselesaikan melalui Peradilan Umum; Putusan MK-101 ini belum tersosialisasi dengan baik dan belum disikapi oleh masing-masing OA, tiba-tiba muncul gerakan untuk menggabungkan Peradi dan KAI. Dalam beberapa kali pertemuan kedua tim dari Peradi dan KAI, telah menghasilkan draf Memorandum of Understanding (M.O.U) yang sesuai jadual akan ditanda tangani di depan ketua MA-RI tanggal 24 Juni 2010 dan disaksikan berbagai pejabat lembaga tinggi Negara. Inti MOU berbunyi antara K.A.I dan Peradi setuju bersatu melalui penyelenggaraan Munas para Advokat dalam kepanitiaan bersama membentuk OA sebagaimana diamanatkan pasal 28 UUA. Akan tetapi malam H-1 diduga terjadi pertemuan khusus, dan besok harinya konsep M.O.U

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

berubah menjadi selembar piagam K.A.I-Peradi yang harus ditandatangani di depan Ketua MA-RI dan lain-lain, yang intinya “menyepakati PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA (dicoret..-red.), sebagai satu-satunya wadah profesi Advokat, dan sekaligus hari itu ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Advokat Indonesia. Sedangkan hal-hal yang belum diatur dan ditentukan di dalam nota kesepahaman akan ditentukan kemudian secara musyawarah.

SKMA-089 DIKEHENDAKI ATAU DIBENCI ? Benarkah SKMA-089 itu dikehendaki atau malahan benar-benar dibenci? Sebelum diambil kesimpulan perlu ditelaah siapa saja yang menghendaki dan siapa pula yang tidak menghendakinya/membencinya. Hal ini bisa dilihat dari berbagai sudut pandang berbagai pihak. MA-RI: SKMA-089 ini sebagai solusi dan moment yang tepat, karena eksistensi SKMA-052 tanggal 1 Mei 2009 tidak mungkin dipertahankan, lagi pula dinilai bernuangsa larnggar HAM. Sehingga piagam Peradi-KAI tanggal 24 Juni 2010 dianggap sebagai hasil kesepakatan “Persekutuan Perdata” para pihak yang dapat dijadikan dasar hukum pijakan penerbitanya yang sekaligus perwujudan dari diktum MK-101 yang sama-sama ditujukan kepada Pengadilan Tinggi. K.A.I versi ISL: Awal tahun 2010, terjadi kisruh di tubuh KAI, terkait masalah pertanggung-jawaban keuangan hasil UCA-DKPA yang berlarut dan mulai merambah masalah pidana. Akhirnya disikapi dengan pemecatan besar-besaran melalui Rapimnas Surabaya yang didominasi oleh anggota IPHI terhadap para pengurus DPP KAI yang


vocal menuntut pertanggugjawab jawaban keuangan DPP yang saat itu disimpan di rekening pribadi pengurus (bukan rekening atas nama OA KAI…red). Akhirnya KAI pecah dua; DPP versi Brawijaya dan DPP versi Panglima Polim (saat itu), dan di masa labil itulah terjadi penandatanganan piagam Peradi-KAI. Untuk mempertahankan korps, KAI sempat bersatu lagi, kemudian mengalihkan isu dan berdemontrasi di kantor MA-RI menuntut pembatalkan SKMA-089. Tetapi sampai saat ini tercatat tidak ada tindakan resmi KAI untuk menggugat melalui pengadilan guna membatalkan Piagam Peradi-KAI maupun SKMA089. Sehingga tidak terkesan adanya kerugian bagi KAI tentang eksistensi SKMA-089 ini, toh rekruitmen calon advokat secara besar-besaran tetap jalan terus dan alumni UCA yang diproduk bisa diyakinkan bahwa SKMA-089 adalah kesalaham MA-RI yang berusaha mencampuri urusan

Advokat, dan bukan kesalahan KAI yang telah mencoba berkoordinasi dengan PT setempat.

PERADI VERSI OTTO HASIBUAN: Kelimbungan Peradi yang terguncang atas kelahiran KAI tahun 2008 sebagai pelaksanaan amanah pasal 28 UUA yang didukung lebih kurang 5.000 masa Advokat seluruh Indonesia dan kemudian diikuti pengumuman pembubaran Peradi tahun 2009 melalui harian “Media Indonesia” edisi 8 Juni 2009. Maka dengan adanya perintah putusan MK-101 serta kondisi KAI yang pecah dua saat itu, dimungkinkan untuk manuver secara politis dengan isu perlunya advokat bersatu dibawah bendera Peradi. Dengan harapan citra Peradi naik kembali dan memperkokoh eksistensi sebagai wadah tunggal profesi advokat di Indonesia yang telah dipropagan-

dakan sebelumnya ke mancanegara, walau secara tidak langsung berusaha menutupi cacat hukum awal pendirian Peradi (vide artikel “Menyoal Secara Forensic Pendirian Peradi”), yang telah disempurnakan dengan berdirinya KAI yang dideklarasikan oleh ribuan Advokat tahun 2008 di Jakarta. Senior Advokat: Sebagian besar diantaranya terkesan tidak peduli. Walau mengeritik keras tindakan pimpinan KAI yang bertindak “out of authority” serta belum mendapat mandat dari forum Kongres Nasional Luar Biasa (KNLB) sesuai ketentuan pasal 26 ART KAI, tetapi telah menandatangani piagam Peradi-KAI untuk mewujudkan penyatuan dua OA yang bisa berdampak BUBARNYA KAI sebagai institusi milik umum. Tindakan konyol seperti itu mereka anggap tidak sah dan tidak mengikat para Advokat KAI, kecuali mengikat bagi si-penandatanganan

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

11


SUDUT HUKUM piagam saja. Sehingga SKMA yang diterbitkan mendasarkan kepada piagam Peradi-KAI mereka anggap juga tidak sah dan tidak membawa pengaruh apa-apa pada dirinya. Selain itu, melihat performance para advokat muda produk OA, yang terkesan arogan dan kurang menggunakan etika dalam korps advokat maupun etika dalam berprofesi. Sedikit ada kecemburuan, mereka begitu gampangnya memperoleh Kartu Advokat dibanding era sebelum tahun 2003 lahirnya UUA. Bahkan disinyalir ada ujian calon advokat sebanyak 100 orang tetapi yang dilantik malah 130 orang, begitu juga disinyalir dengan penyumpahan di PT setempat untuk 200 orang tetapi lembaran Berita Acara Sumpahnya melebihi 200 lembar. Tentulah muncul kecurigaan tentang kualitas mereka yang berjumlah 30 di atas atau yang memperoleh BAS secara tidak procedural. Maka banyak para senior yang apatis dan tidak berpendapat tentang SKMA-089 ini, dan lebih cenderung menawarkan solusi agar para advokat muda ikut magang di kantornya dengan gaji yang lumayan sambil membina etika profesi dan memantapkan keterampilan dan ilmu advokat mereka dan siap menjadi kolega setelah selesai magang sebagaimana perintah pasal 3 ayat (1) huruf “g� UUA.. Pantauan penulis hanya segelintir advokat senior yang benar-benar peduli, itupun diduga mungkin karena terkait sense of responsibility sebagai pengurus DPP dan kepentingan OA yang memang harus diurusi.

ADVOKAT MUDA YANG BELUM DISUMPAH PT: Setiap beracara selalu penuh perjuangan, tak ayal juga DILARANG duduk di bangku Penasehat hukum, padahal surat kuasa sudah diperoleh dan lawyer fee juga sudah dinikmati. Kini tersandung gara-gara tidak punya berita acara sumpah (BAS) dari PT setempat. Kadang dieksepsi oleh Jaksa, Advokat Peradi bahkan majelis hakim sekalipun. Bagaimana emosional mereka tidak muncul? Semasa proses rekrutmen (PKPA

12

dan ujian Advokat dan dilantik), terngiang semangat juang menjadi pembela wong cilik dan menjanjikan masa depan yang cemerlang, nyatanya saat beracara diusir-usir. Tips yang diberikan pengurus OA, adalah “lawan tuh majelis hakim, kan ini gara-gara SKMA-089 yang notabene campur tangan MA pada OA. Officium Nobile advokat kok diobok-obok. Berbagai upaya legal action, laporan pidana, demontrasi revisi UUA ke DPR-RI, ngerumpi via media social facebook, WA dan BBM grup dan lain-lain menghujat pihak tertentu, semua sudah dilakukan. Toh hasilnya tetap nihil. Siapa lagi pihak yang harus dibenci agar SKMA-089 dicabut dan mereka segera bisa memperoleh BAS PT. Secara analisa dari thesa-antithesa dan sinthesa, dapat diperkirakan sebenarnya SKMA-089 itu apakah memang dibenci atau dikehendaki eksistensinya? Dari kelima kompenen diatas (MA-RI, KAI, Peradi, Senior Advokat, dan para advokat muda selain anggota Peradi) hanya 20 % yang membenci, sedangkan sisanya terkesan tidak begitu peduli, alias apatis. Atas kondisi di atas, ada beberapa pertanyaan yang muncul dan harus mendapat jawaban. Adakah yang salah dengan SKMA-089? dan siapakah yang harus dimintakan pertanggung-jawabannya? Seperti apakah fenomena yang sebenarnya terjadi ? Dan bagaimana pula solusi agar para advokat muda bisa segera beracara tanpa terhalangi? Sebagai catatan : SKMA-089 tanggal 25 Juni 2010 telah menjadikan piagam Peradi-KAI tanggal 24 Juni 2010 sebagai dasar hukumnya. Sedangkan dokumen asli dari piagam tersebut sampai saat ini belum pernah dimunculkan, baik dalam forum resmi sidang pengadilan sekalipun, dan dianggap tidak ditemukan sama sekali. Secara dokumen resmi keperdataan semestinya piagam tersebut ada tiga rangkap yang dianggap asli karena ada 3 institusi yang terlibat (KAI, Peradi dan MA-RI) menanda-tanganinya dan masing-masing pihak harus dan berhak memiliki.

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

Nah inilah ironisnya perihal piagam tersebut. Untuk menjawab berbagai pertanyaan di atas, khususnya bagi mereka yang membenci SKMA-089 dan berusaha berjuang memperoleh keadilan beracara, dapat diibaratkan jamur pada kulit, maka tindakan yang tepat adalah mencabut akar permasalahannya dan pastikan bahwa tidak ada lagi akar yang tersisa yang bisa merinkarnasi hidupnya jamur tersebut kembali. Dengan demikian jika akarnya sudah dicabut maka batang dan dedaunan lainnya yang bertumpu pada akar tentu akan layu dengan sendirinya dan tidak berkembang lagi. Semoga perjuangan advokat muda penuh dengan visi dan renstra yang tepat serta segera bergabung sebagai advokat sejati yang diakui full sebagai kolega rekan Advokat, baik oleh kawan maupun pihak lawan. Tetap Semangat !


SUDUT HUKUM

BRISIZE Tas berkualitas dengan harga yang pas

Jl. Cibaduyut Raya Gg.Ashari No.14 Cibaduyut Bandung

Asep Suryana 085320900709

KULIT AS L I

Pererat Hubungan Baik Wartawan Silaturahmi dengan Kajari Jakbar JAKARTA, SUDUT PANDANG

Kelompok Kerja (Pokja) Persatuan Wartawan Pengadilan dan Kejaksaan Negeri Jakarta Barat bersilaturahmi dengan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Barat Dr.Reda Manthovani, SH, LLM. Didampingi Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum), M.Nasir, SH, MH, Kajari Jakarta Barat menerima rombongan di ruang kerjanya, Rabu (2/9/2015) lalu. Pada kesempatan itu, Ketua Pokja wartawan, Hendrik Agustinus memperkenalkan rekan-rekannya yang terdiri dari AF Nining S, Johny Tumanggor, Dedi Efendi, Maman, dan Umi Sjarifah. ”Silaturahmi ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan baik antara pihak Kejaksaan Negeri Jakarta Barat dengan wartawan,” tutur Pemimpin Redaksi duta info.com ini

AKHY NILAN BACAN Jual Bahan Bacan Kualitas Jempolan

Kajari Jakarta Barat,Dr.Reda Manthovani mengucapkan terima kasih atas kunjungan para wartawan. “Terima kasih rekan-rekan semua. Saya berharap kita bisa terus menjaga hubungan baik ini. Mari kita sama-sama bekerja secara profesional untuk menjalankan tugas kita masing-masing,” tutur mantan Atase Kejaksaan Agung di Hongkong ini. Menurut pria yang meraih gelar doktor di Universitas Indonesia itu, Pers merupakan mitra strategis, sehingga sinergisme mesti terjalin dengan baik. Tanpa media, masyarakat tidak dapat melihat apa yang dikerjakan oleh pihak Kejaksaan. “Saya baru menjabat sebagai Kajari Jakarta Barat. Jadi tolong bantu publikasikan kinerja kami. Jika ada jaksa yang nakal, dan tidak profesional tolong juga informasikan. Jika terbukti, saya tidak segan-segan akan memberikan sanksi,”tegas penulis buku “Rezim Anti Pencucian Uang dan Perolehan Hasil Kejahatan di Indonesia dan Penyadapan vs Privasi” tersebut. Red/Um/SP

08211 297 6179 SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

13


SUDUT HUKUM

Ta at At u ra n

Cermin Pola Hidup Sehat OLEH: HARTONO TANUWIDJAJA, SH, MSI – ADVOKAT

14

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015


P

engertian taat adalah tunduk kepada sesuatu misalnya Tuhan, Pemerintah, Orang Tua dan lain sebagainya. Pengertian aturan adalah tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan. Taat aturan adalah sikap tunduk kepada tindakan atau perbuatan yang telah diatur. Dimana pun kita berada terdapat aturan. Aturan dibuat agar tercipta ketertiban dan ketentraman. Menarik bercampur geli melihat perkembangan yang terjadi di masyarakat Indonesia saat ini,carut marutnya aturan membuat kita �bingung� dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan masyarakat kita. Penulis ingin mengambil contoh mengenai ketertiban yang mencakup tertib lingkungan, tertib sampah, tertib parkir dan tertib keamanan. Penulis ingin menguraikan terlebih dahulu mengenai taat pada pola hidup sehat. Setiap manusia mempunyai tubuh yang bersih dan sehat, maka aktivitas yang dilakukan akan berjalan dengan optimal. Akan tetapi, terkadang tidak terjadi seperti apa yang diharapkan dikarenakan pola hidup yang tidak taat akan aturan. Menurut penulis, penerapan taat pada aturan adalah kunci untuk menuju hidup yang sehat dan bersih. Mengingat banyak orang yang lalai dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dan dirinya sendiri. Tanpa disadari, kelalaian itu berdampak tidak hanya pada diri sendiri, melainkan pada orang lain di sekelilingnya.

Pola hidup bersih adalah suatu kegiatan yang biasa dilakukan untuk mewujudkan suatu nilai kebersihan pada diri. Hal ini menyangkut tingkat kesadaran tiap individu akan kebersihan. Apabila seorang individu telah sadar akan pentingnya suatu kebersihan, maka pola hidup bersih akan ia terapkan. Sebaliknya, apabila tingkat kesadaran akan kebersihan seorang individu rendah, maka pola hidup bersih akan jauh dari dirinya. Sama halnya dengan pola hidup sehat, pola hidup sehat adalah suatu kegiatan yang biasa dilakukan untuk mewujudkan suatu nilai kesehatan pada diri. Untuk mewujudkan suatu nilai kesehatan, harus berkaitan dengan kebersihan. Nilai pokok dari kesehatan adalah kebersihan. Sehat akan terwujud apabila kebersihan telah diterapkan. Dalam segala hal terdapat aturan, sebagai contoh aturan di dalam keluarga. Walaupun masuk dalam ruang lingkup kecil, tetapi keluarga merupakan awal dari kita belajar akan taat aturan. Mulai dari membersihkan badan secara teratur, cuci tangan, makan, berbicara dan lain sebagainya. Dalam keluarga, sejak dini ditanamkan prilaku hidup sehat untuk menuju keluarga yang sehat. Hal itu dapat menjadi tolok ukur dalam bermasyarakat secara luas dan dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penulis sepakat dengan bangsa yang sehat adalah bangsa yang memiliki derajat kesehatan yang tinggi. Karena apabila kehidupan masyarakat sehat, maka produktivitas akan meningkat.

SUDUT HUKUM KETERTIBAN DIKAITKAN DENGAN PERATURAN PEMERINTAH DAERAH. Masalah penataan lingkungan, kebersihan, ketertiban umum dan ketentraman merupakan permasalahan yang seringkali dijadikan parameter keberhasilan sebuah daerah, terlebih sejak diberlakukannya otonomi daerah, tiap-tiap daerah berlomba-lomba menata daerahnya. Tidak luput juga, daerah-daerah otonom seakan-akan berlomba untuk membuat peraturan daerah mengenai ketertiban umum. Sebagai contoh Perda Kota Cimahi No.4 Tahun 2004 tentang Ketertiban Umum dan Perda Kota Padang No.11 tahun 2005 tentang Ketertiban umum dan Ketentraman Masyarakat. Tidak ketinggalan pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Perda Tibum nya. Permasalahan Perda Tibum yang paling menonjol, yaitu Perda No.8 Tahun 2007 yang merupakan revisi dari Perda 11 Tahun 1988 tentang Ketertiban Umum di DKI Jakarta. Dengan dalih melanggar hak azasi masyarakat, Peraturan Daerah mengenai ketertiban umum (Perda Tibum) kemudian menjadi kontroversi dan ditolak oleh masyarakat. Peraturan Daerah atau Perda dibuat untuk mengatur masyarakat. Akan tetapi, dalam prakteknya justru Perda kerap dibuat tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Perda Tibum ini menjadi kontroversi karena sebagian besar isinya berupa larangan dan pembatasan atas berbagai aktivitas keseharian warga kota disertai ancaman pidana kurungan dan dena. Secara substansial Perda No.8 Tahun 2007 tidak jauh berbeda dengan Perda No.11 Tahun 1988 yang nyata-nyata tidak mampu diterapkan dengan maksimal oleh Pemerintahan Daerah dan justru menjadi dasar untuk penyingkiran masyarakat marginal. Sebagai contoh Pedagang Kaki Lima (PKL). Dalam Pasal 25 ayat (2) Perda Tibum dikatakan dilarang berdagang di trotoar, halted an tempat umum sebagai PKL. Adapun sanksinya adalah denda Rp 100.000 s/d Rp 2.000.0000 atau kurungan 10

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

15


SUDUT HUKUM

s/d 60 hari. Selain itu, juga terdapat larangan menggunakan trotoar tidak sesuai fungsinya dengan ancaman yang sama. Tidak hanya pedagang yang dikenakan larangan, pembeli yang membeli barang di Pp 2.000.000 atau urungan 10 s/d 60 hari (Pasal 25 ayat 3). Selain itu terdapat kelompok lain yang mendapatkan larangan seperti penumpang kendaraan umum, tukang parkir, pak ogah, tukang tambal ban di pinggir jalan, peminta sumbangan atau bantuan sosial, pengunjuk rasa, dan warga kota lainnya. Terlepas dari sisi positif dan negatifnya, alangkah baiknya jika Perda Tibum memperhitungkan efektivitas pemberlakuannya di dalam masyarakat, baik secara filosofis, sosiologis, maupun yuridis. Karena seperti yang kita ketahui bersama, pada akhirnya Perda Tibum hanya dijalankan sebatas untuk tindakan penggusuran terhadap PKL dan pemukiman penduduk, serta penangkapan anak jalanan, pengemis, pengamen, dan PSK. Sementara peraturan lain tidak dilaksanakan. Adanya Perda Tibum merupakan bentuk kesewenangan pemerintah dan ketidakpahaman pemerintah terhadap kondisi sosial masyarakat tanpa solusi. Negara yang gagal memberikan pekerjaan yang layak kepada warga negaranya justru menghalangi warga negaranya untuk bekerja secara mandiri. Negara

yang gagal memberikan hak atas perumahan kepada warga negaranya justru menggusur warga negaranya yang terpaksa membangun rumah secara mandiri di tempat yang dilarang. Negara yang gagal memberikan pemahamam mengenai ketertiban kepada warga negaranya justru berfikir sanksi pidana adalah solusinya. Kegagalan negara dalam mensejahterakan rakyatnya justru diperparah dengan menyingkirkan yang tidak sejahtera.

TAAT PARKIR SAMA DENGAN TAAT BERLALU LINTAS Lain Perda Tibum lain pula Undang-Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkatan Jalan yang secara tegas melarang parkir sembarangan, sebagaimana ketentuan Pasal 106 ayat (4) huruf a (Kewajiban mematuhi rambu atau rambu larangan) dan huruf e (Kewajiban mematuhi ketentuan berhenti dan parkir). Akhir-akhir ini situasi jalan raya di Jakarta dan sekitarnya semakin tidak teratur dan membahayakan. Beberapa ruas jalan yang dulu jarang terjadi kemacetan, kini hampir setiap hari macet, terutama pada hari dan jam tertentu, baik siang maupun malam hari. Penyebab utamanya adalah kendaraan roda empat dan juga roda dua yang parkir sembarangan. Tidak tanggung-tanggung, parkir dilakukan di lokasi bertanda rambu

larangan parkir. Apa kata dunia‌?? Tindakan ini jelas menentang hukum dengan sadar dan sengaja, lebih lagi beberapa kendaraan yang diparkir tersebut berulangkali kedapatan diparkir di “tempat terlarangâ€? yang sama. Fakta menunjukan bahwa parkir di sembarang tempat membuat arus lalu lintas tersebut. Satu kendaraan saja sudah berimbas dan mengakibatkan kemacetan yang luar biasa. Jika saja para pengendara kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat yang parkir sembarangan sadar bahwa tindakannya sangat merugikan ketertiban umum.

SANKSI PARKIR KENDARAAN DI SEMBARANG TEMPAT Ketentuan Pasal 287 ayat (1) UU No.22 tahun 2009 memberikan ancaman pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp 500.000, (Lima Ratus Ribu Rupiah) bagi pengendara kendaraan bermotor yang melanggar aturan perintah atau larangan rambu lalu lintas. Ketentuan lain di Pasal 287 ayat (3) memberikan ancaman pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau dengan paling banyak Rp 250.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) bagi pengendara kendaraan bermotor yang melanggar tata cara berhenti dan parkir. Alangkah bagusnya jika semua pengguna jalan membiasakan diri untuk tidak parkir sembarangan apalagi di tempat larangan parkir. Namun jika dalam kondisi tertentu terpaksa harus parkir kendaraan di tempat yang tidak disediakan khusus untuk itu, setidak-tidaknya tidak parkir di tempat terlarang. Itupun dengan harapan pengguna jalan lain bertindak hati-hati dan berbaik hati tidak menggunakan haknya menabrakkan kendaraannya pada kendaraan kita. Dengan uraian penulis di atas, semoga kedepannya masyarakat Indonesia akan taat pada aturan. Semoga. Salam Penulis

16

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015


SUDUT MARKETING

Jurus Inovasi Perubahan OLEH: DARMADI DURIANTO LIM PAKAR PEMASARAN

D

alam dunia bisnis sering kali kita menjumpai situasi dimana ada tekanan yang sangat kuat dari eksternal seperti konsumen, pesaing atau tekanan politik. Tekanan-tekanan tersebut, biasanya membuat kita dan organisasi harus berinovasi. Jika tidak, maka organisasi bisa musnah. Kasus yang banyak dibicarakan adalah kisah Sam Walton, pendiri Wal-Mart. Pada saat awal kita melihat bahwa Sam Walton punya puluhan toko, tetapi tidak ada satupun toko diskon. Jika pada saat itu Sam Walton tidak merubah model ritelnya, maka dipastikan dia akan digilas oleh inovasi dalam industri ritel yang sedang melanda seluruh Amerika.

Model diskon Walton, setelah melakukan penelitian dan mempelajari strategi dan pola reaksi pesaing akhirnya berhasil membuat Wal Mart benar-benar menjadi algojo di kategori bisnis ritel Dan kita tahu sekarang bahwa Wal Mart telah berhasil menjadi peritel terbesar di dunia. Di Indonesia juga kita bisa melihat gebrakan dari Carrefour yang berhasil mempelajari pasar, sehingga menjadi momok yang sangat ditakuti oleh peritel manapun di negeri ini. Raja ritel Indonesia tahun 80-an yakni Hero kocar kacir dibuat oleh Carrefour. Membuat takut tidak hanya pesaing tetapi juga supplier, karena kekuatan tawar menawar yang luar biasa kuat dan keras. Bahkan Andy Groove, mantan CEO Intel meminta para eksekutif perusahaan untuk memikir ulang strategi mereka secara keseluruhan. Apa yang dihadapi oleh Intel adalah ketika Jepang berhasil menembus dominasi pasar Intel di pertengahan tahun 1980-an, dimana chip buatan negeri Sakura ini bisa menyaingi keunggulan chip Intel, dan dijual lebih murah. Saat itu nasib Intel benar-benar di ujung tanduk. Intel dianggap terlambat masuk pasar dengan produk-produk kunci baru. Walaupun akhirnya Intel keluar dari bisnis memory chip, tapi Intel dipaksa mengurangi sekitar sepertiga ukuran perusa-

haan selama periode 3 tahun. Intel akhirnya berfokus pada prosesor mikro, dan akhirnya menjelma menjadi pemimpin produsen industri prosesor mikro. Di pasar Indonesia sendiri, perusahaan akan kesulitan menjual notebook kalau tidak ada logo Intel Inside di didalamnya.

HARUS PROAKTIF Pelajaran yang kita dapatkan dari contoh Intel diatas adalah, bahwa mereka bertindak reaktif bukan proaktif. Perubahan yang dilakukan lebih karena situasi yang mengharuskan mereka berubah. Perbedaan terbesar antara kasus Sam Walton dengan Intel adalah Walton berada didepan perubahan. Walton berubah sebelum ia harus berubah. Intel sebenarnya kehilangan haluan, berkeliling terus di lembah kematian. Apa yang harus dilakukan mestinya proaktif dalam bertindak, karena perusahaan sebaik dan sekuat apapun akan masuk dalam kesulitan jika tidak mempersiapkan masa depan. Menurut Peter Drucker, aktivitas kunci yang dibutuhkan dalam mentransformasikan sebuah organisasi untuk melewati “lembah kematian” adalah pergeseran sumber daya besar-besaran dari yang sesuai dengan gagasan bisnis lama menuju yang sesuai dengan yang baru. Salah satu tugas organisasi adalah membentuk citra mental seperti apa bentuk perusahaan ini seharusnya ketika Anda sampai di seberang. Hal ini

jugalah yang dilakukan oleh Adji Watono, CEO Dwi Sapta Group, yang berniat membentuk citra mental agar perusahaannya bisa menjadikan klien-kliennya dari “sales machine” menjadi “profit machine” dengan cara tranformasi bisnis dari “Advertising Service Company to IMC Solution Provider”. Jika dilakukan dengan benar, konsisten dan punya ahli-ahli strategi yang handal, maka Dwi Sapta akan menjadi perusahaan yang besar dan berwibawa, tetapi jika gagal maka mereka akan terjebak masuk kedalam “death valley”. Cara lain yang bisa digunakan untuk bisa melewati lembah kematian atau mengantisipasi titik infleksi strategis dapat dilakukan dengan mencoba mendengar dari orang-orang paranoid yang selalu ketakutan bahwa dunia mau kiamat atau perusahaan akan bangkrut. Dimana kadang-kadang mereka membawa perspektif “outside -in “yang berpeluang mendeteksi perubahan badai yang akan menerpa. Kadang-kadang juga sebuah organisasi perlu membiarkan “kekacauan berkuasa” agar perusahaan bisa melihat secara utuh kondisi perusahaan. Percayalah, jika Anda tidak mau melihat keluar jendela, maka Anda tidak akan melihat, dan ketahuilah bahwa masa depan selalu tiba. Berubahlah, Sebelum Harus Berubah.

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

17


juga masih muda dan memiliki dua anak yang masih balita,” papar jaksa dihadapan majelis hakim pimpinan Budi Menurut Jaksa Marlinang Samosir dalam dakwaannya, Devita awalnya menjual tas yang kerap dipakai artis Hollywood itu kepada Margaret Vivi pada Februari 2013. Setelah uang pembelian Rp 850 juta ditransfer, tas tipe Sac Birkin 30 Crocodile Niloticus Himalayan itu lalu diserahkan ke Margaret. “Tiga bulan setelahnya, Devita kembali menghubungi Margaret dan menanyakan apakah tas Hermes itu akan dijual lagi, sebab ada yang berminat membeli dengan harga Rp 950 juta. Mendapati tawaran ini, Margaret tergiur karena mendapat keuntungan selisih Rp 100 juta. Sebagai uang muka, Margaret menerima Rp 500 juta dari Devita dan sisanya akan dilunasi ketika pembeli telah mentransfer Rp 450 juta,” papar Jaksa Marlinang. Tim Kuasa Hukum Terdakwa Devita Friska alias Ping

Gara-Gara Jual Beli Tas

Masuk Bui JAKARTA, SUDUT PANDANG

Devita Friska alias Ping, (27), terpaksa harus menjadi pesakitan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat. Ia didakwa terkait jual beli tas berbandrol selangit merek Hermes. Bahkan, warga Medan ini harus mendekam dalam terali besi atas laporan penipuan saksi korban Margareth Vivi.

JPU Marlinang Samosir

Terkait kasus ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Marlinang Samosir menuntut terdakwa Devita dengan hukuman 3 tahun penjara. “Hal yang memberatkan bagi terdakwa Devita Priska karena telah merugikan Margareth Vivi, kemudian dalam persidangan, terdakwa kerap berbelit belit dalam memberikan penjelasan. Hal yang meringankan terdakwa selalu bersikap sopan, kemudian belum pernah berurusan dengan hukum, terdakwa

Majelis Hakim sedang mendengarkan keterangan saksi ahli Prof.DR.Suhandi Cahaya, SH, MH MBA

18

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

Namun, kata Jaksa, ketika waktu pembayaran yang dijanjikan tiba, ternyata sisa Rp 450 juta tidak kunjung ditransfer. Margaret awalnya tidak terlalu mempermasalahkannya, namun lantaran tidak kunjung ada pelunasan, ia pun mengambil langkah hukum dengan mengadukan hal ini ke Polda Metro Jaya. “Saksi korban mengalami kerugian sebesar Rp. 450 juta. Atas perbuatannya kami menjerat terdakwa dengan pasal 378 dan 372 KUHP,” tandas jaksa.

TIDAK BENAR Semua tuduhan JPU itu langsung dibantah oleh terdakwa Devita. Kuasa Hukum Devita, Anda Hakim mengatakan, Vivi tidak mengalami kerugian seperti yang disebutkan jaksa dalam dakwaannya. "Dakwaan jaksa tidak benar, justru yang rugi itu klien kami. Uang Rp 100 juta disita oleh polisi. Jaksa menuduh klien kami menipu dan menggelapkan, apa yang digelapkan dan apa yang ditipu? Saksi kami saja yang ternyata pegawai dari Vivi

Margaret Vivi didampingi kuasa hukum


bilang bahwa dua lembar kwitansi itu fiktif. 2 kwitansi itu membuktikan bahwa klien kami benar tidak bersalah"," ungkap Anda.

bebernya.

Anda Hakim juga menegaskan, kliennya sama sekali tidak punya catatan buruk atau kejahatan selama menjalani bisnis jual beli tas online. ”Klien kami hanya mencoba mencari nafkah dengan halal tanpa tipu menipu. Apa yang dikatakan Vivi dan jaksa itu tidak benar. Klien kami korban rekayasa hukum. Kasus yang sebenarnya terjadi masalah Vivi dengan Devina selaku pemilik tas," tandas Anda Hakim.

Atas tuntutan itu 3 tahun penjara itu, Devita memprotes dan menuding majelis hakim berlaku tidak adil. "Bapak tidak adil! Jaksa tidak adil! Ini pengadilan apa?" teriak Devita dengan suara sangat keras sambil menunjuk ketua majelis hakim.

Selain itu, Anda menyayangkan sikap jaksa yang terburu-buru membuat tuntutan. Pasalnya, ia masih ingin menghadirkan saksi fakta dan saksi ahli lagi. "Seharusnya sidang tuntutan berlangsung pukul 10.00 WIB, tapi agenda tersebut ngaret.Kita sama-sama saksikan, cari hari sepi, waktu sepi sidang, biar keadilan tak terlihat. Kita patuh hukum, tidak pernah mengeset setiap sidang, pada sidang tanggal 24 Agustus 2015, janji jam 10.00 WIB mulai jam 16.00 WIB, saat agenda memeriksa terdakwa, tiba- tiba jaksa juga menghadirkan saksi yang tak ada kaitannya dengan perkara ini yaitu penyidik yang menyidik Devita,"

PROTES

Devita terus berteriak soal kasus yang dianggap sebuah rekayasa. Ia menuding ada permainan dalam kasus ini mulai dari tingkat penyidikan hingga ke persidangan. "Kesalahan saya di mana? Bapak ini tidak adil. Saya minta tasnya diperlihatkan. Mana tasnya? Dari awal saya bilang ini sidang yang tidak adil," ucap Devita.

belaan (pledoi) 3 hari. Ia meminta agar waktu pledoi 1 minggu. "Mana ada Pak buat pledoi berpuluh-puluh halaman dengan dakwaan yang ngarang bahkan jaksa tak perhatikan saksi-saksi dari kami," ujar Anda Hakim. Tetapi ucapan Anda langsung ditepis oleh hakim Budi. Menurutnya, asas persidangan adalah cepat, sederhana dan ringan. Selain itu, masa tahanan terdakwa juga akan habis. "Kami sudah musyawarah dan pledoi akan dilaksanakan pada hari Senin 21 September 2015. Sidang ditutup dan dilanjutkan pada Senin 21 September 2015 dengan agenda pembelaan terdakwa," kata hakim Budy menutup persidangan dengan mengetuk palu. Sementara itu, Margaret Vivi menyatakan tidak mempersalahkan seberapa besar uang yang diambil oleh Devita. Ia hanya memberikan pembelajaran kepada Devita untuk lebih hati-hati berperilaku. “Saya tak ingin mempunyai musuh, yang terpenting bagi saya memberikan pelajaran kepada terdakwa supaya tidak main-main dalam jual-beli. Jika tidak merasa bersalah, kenapa harus takut?," tegas pemilik dealer mobil di berbagai kota di Indonesia ini.Tim

Ketua majelis hakim langsung membantah tudingan Devita. Sembari menunjuk Devita, ia mengatakan pernyataan Devita itu sebagai tudingan yang bisa menimbulkan fitnah. Anda Hakim juga mengaku heran dengan tuntutan itu, dan lebih aneh lagi hanya diberikan kesempatan menyampaikan pem-

Pelantikan Pengurus DPN PERADI Tokoh Nasional Jadi Dewan Pakar JAKARTA, SUDUT PANDANG

Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) masa bakti 2015 - 2020 dilantik. Sejumlah tokoh nasional hadir dalam pelantikan pengurus DPN Peradi pimpinan Fauzie Yusuf Hasibuan yang berlangsung di Hotel Mulia Jakarta, Jum’at (28/8/2015) lalu. Sejumlah nama terkemuka didaulat sebagai Dewan Pembina DPN Peradi, yaitu Otto Hasibuan (Ketua), Julius Rizaldi (Sekretaris), Laica Marzuki, Nindyo Pramono, Hendry Yosodiningrat, Elsa Syarif, Rufinus H.Hutauruk, I Nyoman Tjager, Suhar Adi Koestanto, Tumbu Saraswati, Alfonso Napitupulu, Lucas, Muara Karta, Barcelius Ruru, Arsyad Sanusi, Partahi Sihombing dan Arno Gautama Harjono. Sedangkan Dewan Pakar diisi sejumlah tokoh nasional, yakni Mahfud MD (Ketua), Bismar Nasution dan Djawahir Tantoni (Wakil Ketua), Amb Hazarin Pohan (Sekretaris), Hendy Herijanto dan Wasis (Sakil Sekretaris), Basuki Rekso, Zaidun, I Gede Panjta Aswata, Syarifuddin Kalo, Teguh Sudarsono, Teguh Prasetyo, Erman Anom, Syarifuddin Tippe, HP Panggabean. Abdul Rahman Saleh, mantan Jaksa

Agung RI juga dipercaya menjadi Ketua Dewan Penasehat DPN Peradi bersama Triamoelja D Soejadi, Djonggi Simorangkir dan Fredrich Yunadi (Wakil Ketua), Nurkholis (Sekretaris), Hendra T.Atmadja, Makmur D Syukrie, Abdul Hakim Siagian, Tuty Nilamsari Hutapea, ThomasAbbon, Joni Asmono, Nico Simen, Bachtiar Jafar, Suria Nataatmadja, Tadjuddin Rachman, Harry Witjaksono dan Sayed Muhammad Muliady. MUSIK ANGKLUNG

Acara pelantikan Pengurus DPN Peradi ini dimeriahkan dengan angklung Saung

Udjo yang pernah mengisi acara Konferensi Asia Afrika di Bandung. “Musik angklung ini dipersembahkan untuk menggugah rasa kebersamaan di hati para advokat Indonesia,” ujar Sekretaris Panitia Pelantikan DPN Peradi, Rivai Kusumanegara kepada wartawan. Dia mengatakan, musik angklung memiliki perbedaan nada, namun jika dimainkan bersama akan mewujudkan harmoni yang indah. “Begitu juga setiap advokat dapat berbeda berpendapat, namun dengan kebersamaan akan terwujud kekuatan positif,” kata Rivai. Red/SP/Um

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

19


SUDUT HUKUM

Penggantian Kabareskrim

Dewi Susianti: “Sarat Kepentingan Politik” JAKARTA, SUDUT PANDANG

Pergantian Kabareskrim Polri dari Komjen Budi Waseso ke Komjen Anang Iskandar menuai pro dan kontra. Banyak pihak memandang rotasi itu sarat kepentingan politik. “Pergantian Kabareskrim secara kasat mata jelas unsur poltiknya kuat sekali, karena seperti kita ketahui bersama rotasi posisi terjadi pasca penggeledahan kantor Pelindo II,” ucap Pengamat hukum Dewi Susianti, SH saat dihubungi Sudut Pandang di Jakarta, belum lama ini. Menurut Dewi, Polri merupakan penegak hukum yang tidak boleh menjadi alat kepentingan politik kekuasaan. Sehingga penegakan hukum yang dilakukan oleh Polri tidak boleh diintervensi oleh kekuatan politik atau pihak manapun. “Polri tidak boleh jadi alat kepentingan, dan Polri juga harus murni menegakan hukum tanpa ada kepentingan lain,” tandas pengacara wanita yang dikenal tegas itu. Terlepas dari pergantian Kabareskrim, kata Dewi, siapa pun yang menduduki jabatan prestisius di Korps Bhayangkara tersebut harus menjalankan komitmennya dalam penegakan hukum. Semua itu menyangkut citra Polri yang selama ini terus mendapat sorotan publik. “Kita tidak bisa menutup mata atas berbagai fakta bahwa masyarakat masih meragukan penegakan hukum oleh pihak kepolisian. Jika ingin menegakan hukum, sebaiknya Polri tidak hanya menangani kasus-kasus besar saja, mulai dengan perkara kecil. Jika perkara kecil saja tidak jelas, bagaimana dengan perkara besar?,” ungkap Dewi. Dia menyebutkan, banyak perkara besar yang ditangani oleh Polri, namun tidak jelas akhirnya. Semua hanya gebrakan awal, namun seperti tidak ada hasilnya. “Penegakan hukum itu bukan untuk pencitraan, seolah-olah ingin membongkar kasus besar, namun ujung-ujungnya tidak pernah jelas. Mulailah bekerja secara profesional dalam menangani perkara kecil terlebih dahulu untuk menjawab keraguan masyarakat. Jika semua itu sudah dilakukan otomatis akan memulihkan citra Polri,” papar dia.

BUKAN HANYA JAKARTA Dewi juga mengatakan, barometer penegakan hukum pihak kepolisian bukan hanya fokus di Jakarta. Pasalnya, di berbagai daerah masih banyak yang mengeluhkan kinerja Polri. “Memangnya orang Papua atau Kalimantan akan menilai kinerja Polri bagus dan tidak hanya pada kasus-kasus besar yang terjadi di Jakarta saja. Mereka juga ingin Polri bekerja secara profesional terhadap kasus-kasus hukum di daerahnya,” ujarnya. Dia memberikan contoh, seperti kasus dugaan penyerobotan lahan oleh perusahaan besar. Pemilik lahan yang notabenenya masyarakat awam tak berdaya atas tindakan itu. “Oknum polisi malah turut menjadi beking perusahaan, sementara masyarakat yang menjadi korban hanya bisa mengelus dada. Jangan harap mendapat keadilan, yang ada malah dikriminalisasi,” tuturnya prihatin. Potret hukum di berbagai daerah ini harus dijawab oleh Polri dengan kinerja nyata dengan menegakan hukum yang berdampak bagi rasa keadilan masyarakat. “Tugas Polri itu sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat bukan yang lain. Jika tugas itu dilaksanakan dengan baik, tentunya bisa mengembalikan kepercayaan publik, utamanya masyarakat yang merindukan pelayanan Polri bukan hanya sebatas jargon,” harapnya. Red/Um

20

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015


SUDUT HUKUM

Jou Hasyim Waimahing: Pergantian Komjen Buwas

Preseden Buruk Penegakan Hukum

aparat penegak hukum lainnya. Penyidik akan berpikir bahkan menjadi takut “di-Buwas-kan” dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan. “Bareskrim dibawah komando Komjen Buwas sedang menunjukan kinerjanya yang layak kita apresiasi. Komjen Buwas berani menyidik kasus-kasus besar dugaan korupsi. Kenapa malah dicap membuat gaduh perekonomian?,” ujar Jou Hasyim heran. JAKARTA, SUDUT PANDANG

Pergantian Komjen Pol Budi Waseso sebagai Kabareskrim Polri menjadi perbicangan publik. Pasalnya, digesernya pria yang disapa Buwas itu terjadi pasca penggeledahan ruang kerja Dirut PT Pelindo II terkait dugaan korupsi pada pengadaan mobile crane. “Seharusnya upaya penegakan hukum yang dilakukan Bareskrim didukung, bukan malah sebaliknya. Pergantian Komjen Buwas sebagai Kabareskrim merupakan sebuah preseden buruk terhadap penegakan hukum,” kata pengamat hukum Jou Hasyim Waimahing, SH kepada Sudut Pandang di Jakarta, belum lama ini. Menurut pengacara asal NTT itu, pergantian Kabareskrim ini merupakan sebuah intervensi yang sangat disesalkan. Sebab, akan melemahnya semangat dan mental

itu, tambah Jou Hasyim, sebaiknya RJ Lino menempuh upaya hukum dengan melakukan praperadilan, bukan malah mengadu dan mengancam mundur dari jabatannya. “Lakukan praperadilan itu yang benar, bukan malah mengadu ke atasan dan mengancam mundur. Hebat sekali orang ini. Jika penegakan hukum terus diintervensi oleh politik kekuasaan, jangan berharap hukum akan menjadi panglima di negeri ini,” tandasnya. Red/Um

Dia berpendapat, diduga kuat banyak pihak yang merasa terganggu oleh keberanian Komjen Buwas dalam membongkar dugaan kasus korupsi besar. Sehingga dengan dalih membuat kegaduhan ekonomi dan menganggu iklim investasi Buwas dirotasi menjadi Kepala BNN. “Dalam pandangan hukum, penggeledahan yang dilakukan penyidik Bareskrim hanyalah bagian dari proses penegakan hukum dan itu hal yang biasa dilakukan. Sebab, sebelum penggeledahan dilakukan, penyidik telah menetapkan Direktur Operasi dan Teknik PT.Pelindo II sebagai tersangka. Sehingga secara logika hukum, penyidik tidak mungkin melakukan tindakan hukum apabila tidak ditemukan bukti permulaan yang cukup pada proses sebelumnya,” papar dia. Jika keberatan dengan penggeledahan

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

21


SUDUT HUKUM Pro Kontra Pertemuan Ketua DPR-Donald Trump

Muniar Sitanggang:

“Apakah Kunjungan Itu Bermanfaat Bagi Rakyat?”

JAKARTA, SUDUT PANDANG

Kehadiran Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dalam konferensi pers kampanye bakal calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menuai kontroversi. Bahkan, beberapa Anggota DPR melaporkan keduanya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dengan dugaan telah melakukan pelanggaran kode etik. “Mereka itu pergi menggunakan biaya negara yang jumlahnya tidak sedikit. Sebetulnya yang menjadi pertanyaan kita selama ini adalah, apakah kunjungan setiap anggota DPR ke luar negeri itu bermanfaat bagi rakyat?,” ujar praktisi hukum Muniar Sitanggang, SH, MH, kepada Sudut Pandang di Jakarta, belum

22

lama ini.

BUKAN SEBAGAI PRIBADI

Menurut Muniar, jika kunjungan rombongan Ketua DPR memang mau mengikuti Konferensi Dunia IV Pimpinan Parlemen Dunia di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan tugas negara dan telah diagendakan bukanlah persoalan, namun perjalanan tersebut tentu harus ada manfaatnya bagi kepentingan bangsa. “Jika tidak ada manfaatnya, sebaliknya perlu diperbaiki kedepan agar tidak terulang lagi,” ucap pengacara wanita ini.

Dia mengatakan, apabila kunjungan itu dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan yang berlaku dan kode etik di DPR serta sudah menjadi agenda tentu tidak ada persoalan.

Menurut Muniar, kunjungan kerja atau studi banding yang dilakukan oleh Anggota DPR ke luar negeri memang selama ini wajar mendapat sorotan publik. Sebab, masyarakat tidak bisa mengetahuinya secara jelas dan merasakan secara langsung manfaatnya, sementara biaya yang digunakan sangat besar untuk perjalanan semacam itu. “Sangat disayangkan memang jika perjalanan ke luar negeri hanyalah sebatas jalan-jalan oknum Anggota DPR bersama keluarganya dengan dalih kunjungan kerja. Jangan aji mumpung, karena mereka ini dipilih ini dipilih langsung oleh rakyat. Kunjungan ke luar negeri itu urgensinya apa?,” katanya.

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

“Namun kehadiran Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang ikut menghadiri konfrensi pers kampanye Donal Trump terlepas diagendakan atau tidak, itu yang jadi persoalan dan menuai pro dan kontra di masyarakat. Terlebih muncul foto-foto selfie dengan Donal Trump,” ungkapnya. Sebenarnya, lanjut dia, yang penting disadari setiap anak bangsa terutama para wakil rakyat, mereka menghadiri konferensi tersebut sebagai Anggota DPR RI bukan sebagai pribadi dan biaya yang digunakan juga berasal dari negara. “Semua hasil kunjungan itu seharusnya dan selayaknya dapat dipertanggung jawabkan serta bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, apabila hal itu tidak dapat dilakukan tentu harus ada kode etik yang menertibkan para anggota DPR tersebut. Partai masing-masing juga harus memberi sanksi kepada setiap anggotanya yang melakukan pelanggaran kode etik,” tegasnya. Red/Um


SUDUT PERISTIWA KOMITMEN BEA DAN CUKAI BERANTAS NARKOBA

BEA CUKAI LAMPUNG

GAGALKAN PENYELUNDUPAN 57 KG SABU

JAKARTA, SUDUT PANDANG

Indonesia masih terus menjadi tempat potensial bagi para pengedar narkoba. Perang terhadap narkoba pun terus digelorakan oleh para penegak hukum, termasuk Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Beragam upaya ditempuh oleh DJBC untuk melindungi generasi bangsa dari ancaman narkoba. Salah satu bukti komitmen DJBC dalam mencegahnya peredaran narkoba saat berhasil menggagalkan upaya penyelundupan Methamphetamine atau Sabu-sabu seberat 57,701 Kg di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung. “Pengungkapan tindak pidana ini merupakan hasil kerja sama KPPBC TMP B Bandar Lampung dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang berawal dari kecurigaan terhadap 3 kontainer barang impor,” ujar Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Senin (14/9/2015) lalu. Terkait kasus ini telah dilakukan penyerahan perkara dan barang bukti kepada BNN. 15 orang yang terdiri dari 11 orang WNI dan 4 orang WNA langsung dibekuk. Salah seorang diantaranya merupakan warga binaan salah satu Lapas dan satu orang adalah tahanan pada rumah detensi Imigrasi. Red/Um

DJBC PUTUS RANTAI PENYELUNDUPAN NARKOBA MELALUI PELABUHAN Sepanjang 2015, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) telah mengungkap penyelundupan 350 kilogram sabu. Dari jumlah tersebut, kuantitasnya sebanyak 57 kasus merupakan penyelundupan yang memanfaatkan jalur pelabuhan. “Penyelundupan narkoba tidak lagi melalui jalur udara. Saat ini penyelundupan melalui pelabuhan dengan berbagai macam modus operandi banyak dilakukan oleh para kurir narkoba,” jelas Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi dalam siaran persnya. Oleh karena itu, teganya, Bea Cukai bertekad memutus rantai penyelundupan narkotika di pelabuhan, baik pelabuhan resmi maupun tidak resmi. Untuk pelabuhan laut resmi pihaknya akan fokus pada kedatangan cargo. “Sementara pelabuhan tidak resmi akan dilakukan pengawasan pada pelabuhan yang selama ini ditengarai sebagai titik rawan penyelundupan,” ujar Heru Pambudi. Untuk memperkuat barisan pengamanan dari penyelundupan barang impor, Dirjen Bea Cukai juga berupaya menambah armada laut. "Kami telah memiliki lebih dari 200 kapal patroli, untuk tahun ini 2 kapal ukuran 60 meter, 4 kapal ukuran 38 meter sudah ditambah untuk mengamankan daerah pesisir terutama daerah Selat Malaka," urainya. Meski demikian, ia memastikan akan tetap melakukan pengamanan di bandara. Sejauh ini, kata dia, pihaknya telah memiliki alat pendeteksi narkoba selain sinar X. Selain itu, di sejumlah pos di bandara dan pelabuhan juga disiagakan anjing pelacak. "Semua sudah punya detektor narkoba. Kalau anjing, kita sudah punya 80 ekor," tandasnya. Red/Um SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

23


SUDUT PERISTIWA WARGA MALAYSIA DAN SINGAPURA SINDIR KABUT ASAP DENGAN

#TERIMAKASIHINDONESIA Pengguna Twitter di Malaysia dan Singapura ramai-ramai menggunakan #TerimaKasihIndonesia atas datangnya kabut asap ke wilayah mereka. "Selain mengklaim seni tradisional atau nilai budaya kami, tolong klaim juga kabut asap kalian Indonesia," kata Armstrong dengan akun @ amirulzafran. "#TerimaKasihIndonesia telah membuat hari-hari kami berkabut!!! dan (terima kasih) telah menjadi egois!! dan juga membuat banyak anak-anak pergi ke rumah sakit. Terima kasih!" tulis pengguna akun @drewsomnia. Sejumlah orang lainnya merespons secara lebih satire. "#TerimaKasihIndonesia karena Anda memberi-

kan kami, Malaysia dan Singapura, sebuah pemandangan musim salju," sindir Asyraf Zawawi melalui @ AserapSebeng.

daerah lain di Malaysia, sejumlah sekolah tutup. Pemerintah Singapura juga menghimbau warganya untuk mengurangi aktivitas luar ruangan.

Tanda pagar (tagar) tersebut sudah dipakai sejak Jumat (11/9/2015), dan hingga kini sudah dipakai dalam hampir 12.000 kicauan.

Di Indonesia, pengguna media sosial mengungkapkan kemarahan dan kekecewaan kepada pemerintah dengan #melawanasap yang hingga kini sudah digunakan lebih dari 55.000 kali. Sebuah video yang menunjukkan pemandangan Kota Pekanbaru yang berkabut menjadi salah satu video yang menjadi viral di media sosial. Sejumlah komikus dan kartunis juga melakukan "perlawanan" dengan menyindir pemerintah, yang dianggap tidak tegas terhadap aksi pembakaran hutan, melalui komik-komik di Instagram dan Twitter. Red/BBC

Selain #TerimaKasihIndonesia, asap juga membuat warga Singapura kreatif. Mereka membuat meme yang menggambarkan aksi Godzilla, Gundam, dan Ultraman di jalan-jalan Singapura yang berkabut, menimbulkan reaksi yang jenaka. Sekolah Ditutup Riau, salah satu daerah yang terkena dampak terparah, sudah menetapkan kondisi darurat asap. Sementara itu, di Kuala Lumpur dan

Protes Kabut Asap Ala Netizen Kabut asap yang terus terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di Sumatera dan Kalimantan, telah membuat pengguna internet geram. Langkah pemerintah untuk menganggulangi kabut asap sejauh ini dinggap belum manjur. Maka, pengguna internet (netizen) di Twitter pun menyampaikan protes dan kegeramannya dengan gambar rekaan, atau meme di Twitter. Pengguna Twitter menyindir pemerintah yang belum berhasil menanggulangi bencana tersebut. Selama 18 tahun, bencana kabut asap tersebut berulang terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Sekitar 25,6 juta warga terdampak dari bencana asap tersebut. Selain beberapa tulisan sindiran, di kutip dari data di Twitter, Selasa 15 September 2015, beberapa gambar yang diunggah juga menyindir keras pemerintah. Di antaranya beredar gambar yang menunjukkan pesawat dan ayam pun ikut terdampak kabut asap. Pesawat dan hewan unggas tersebut harus memakai masker.

24

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015


SUDUT HUKUM “Semua persoalan damainya di hutan, karena semuanya sudah menjadi “orang hutan”,” kebakaran hutan tersebut. “Kunjungan presiden tidak efektif, sebab kabut asap merupakan dampak dari kebijakan pemerintah yang terus mengekplootasi hutan dan lahan. Sebaiknya, cukup perintahkan bawahan, masih banyak pekerjaan lain,” kata Alumni FH UI ini.

KEBAKARAN HUTAN TERUS TERULANG

Muara Karta: Akibat Adanya Permainan “Orang Hutan” JAKARTA, SUDUT PANDANG

Salah satu penyebab terus terjadinya kebakaran hutan lantaran masih ada oknum, baik pejabat, aparat maupun pengusaha yang “bermain” di hutan. Sehingga tidak pernah ada sanksi hukum yang tegas terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan. “Semua persoalan damainya di hutan, karena semuanya sudah menjadi “orang hutan”. Sampai kapan pun jika tidak ada upaya yang serius, kabut asap akan menjadi rutinitas tahunan,” ujar praktisi hukum Muara Karta,SH, MM kepada majalah Sudut Pandang di Jakarta, baru-baru ini. Menurut Muara Karta, kabut asap yang kembali menutupi sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan sangat mengganggu kesehatan,

mobilitas penduduk, dan menimbulkan kerugian ekonomi. Parahnya lagi, kabut asap di Indonesia telah mengusik negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia. “Sampai-sampai kita dilaporkan ke PBB, karena dianggap tidak bisa mengurus hutan. Kenapa negara kita tidak mau belajar dan menjadikan pembelajaran atas berbagai persoalan,” ucapnya heran. Terkait blusukan Presiden Jokowi, ia menilai itu hanya pencitraan. Pasalnya, seorang presiden cukup memerintahkan menteri atau pembantunya untuk menuju lokasi dan menindaklanjuti

Pembakaran hutan, jelas dia, bagi perusahaan perkebunan sawit dianggap menguntungkan untuk menekan biaya pembukaan lahan. Namun, jika ada pengawasan ketat dan sanksi hukum yang tegas setiap orang atau perusahaan akan berpikir ulang untuk membakar lahan. “Setiap terjadi kebakaran hutan selalu membentuk Satgas, padahal yang sudah ada saja tidak berjalan. Naikan anggaran di Kementerian Kehutanan untuk mengatasi persoalan serius ini, kemudian harus ada pengawasan yang ektra, baik pemerintah daerah maupun pusat, dan sanksi hukum harus tegas,” tandas pengacara senior ini. Red/Um


SUDUT ROHANI

Kisah Perjuangan Perjalanan Ibadah Haji 1

Ibnu Batutah (meninggal tahun 1368), Maroko

Sampai sekarang, Ibnu Batutah dikenal sebagai salah satu “penjelajah terbesar sepanjang jaman”. Ia telah berkelana sejauh sekitar 120.000 km atau 75.000 mil. Ibnu Batutah lahir di kota Tangier, Maroko, memulai perjalanan ke Mekah pada tahun 1325. Selama pengembaraannya, tercatat mengunjungi Mekah sebanyak 4 kali, dan selama itu pula ia tidak pernah mengambil rute yang sama. Ia telah melintasi lebih dari 40 negara dan bertemu dengan sekitar 60 kepala negara. Perjalanannya dikenal sebagai Rihla, ditulis selama perjalanannya mencatat nama lebih dari 2.000 orang yang ia temui atau makam orang terkenal yang dikunjungi.

Segenap Jajaran Redaksi

MAJALAH SUDUT PANDANG mengucapkan:

SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 26

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

2

SETIAP TAHUN UMAT ISLAM DARI SELURUH DUNIA MENGAMBIL BAGIAN DALAM PERTEMUAN TERBESAR DI BUMI YANG DISEBUT SEBAGAI IBADAH HAJI. SALAH SATU RUKUN ISLAM YANG DIWAJIBKAN BAGI YANG SUDAH MAMPU SECARA FISIK DAN FINANSIAL, SETIDAKNYA SEKALI DALAM SEUMUR HIDUP. BERIKUT KISAH PERJALANAN HAJI INSPIRATIF DARI MASA KE MASA:

Guru Nanak (meninggal tahun 1539), Pakistan

Guru Nanak atau dikenal dengan nama lain Guru Nanak Dev. Dalam perjalanannya dari India menuju Mekah, dia ditemani oleh seorang pengikutnya, Bhai Mardana, dengan membawa tongkat di tangannya dan koleksi sajaksajak di dalam sakunya, serta kendi untuk berwudu. Guru Nanak melakukan perjalanan itu sedikitnya selama dua puluh tahun. Selama waktu itu ia telah mengunjungi sebagian besar wilayah India, ke timur sampai ke Burma, ke selatan sampai ke Sri Lanka dan ke utara sampai menyeberangi Himalaya melewati Tibet dan China. Selama perjalanan yang tak kenal lelah itu, ia hanya berjalan kaki dan hidup dari alam dan kemurahan hati orang lain yang di kemudian hari banyak diantara mereka yang menjadi pengikutnya.

Nathim Cairncross (28) dan Imtiyaz Ahmad Haron (25), Afrika Selatan

3

Pada tahun 2010, dua orang pemuda Afrika Selatan mengayuh sepeda ke Arab Saudi untuk melakukan perjalanan haji. Nathim Cairncross, (28), dan Imtiyaz Ahmad Haron, (25), Kedua pria asal Cape Town ini mengatakan, mereka merasa senang telah berhasil memenuhi impiannya melaksanakan ibadah haji. "Mengayuh sepeda ke Arab Saudi dari Cape Town adalah pengalaman yang melelahkan. Kami memang berniat melakukan perjalanan haji dengan cara ini agar kami bisa merasakan sendiri kerasnya melakukan ibadah haji," kata Cairncross, spemuda yang berprofesi sebagai perencana tata kota. Ketika ditanya mengapa mereka memilih untuk naik sepeda? Cairncross mengatakan hal ini memberikan banyak kesempatan untuk bertemu dan berinteraksi dengan orang dari negara yang berbeda. Selama perjalanan mereka bisa berdakwah dimana pun berhenti untuk beristirahat.


SUDUT ROHANI

4

Salim Moumou Eljeddahoui (25), Perancis

Pada tahun 2007, mahasiswa Perancis berusia 25 tahun, Salim Moumou Eljeddahoui telah bersepeda lebih dari 3.000 mil melalui negara-negara yang berbeda untuk tiba di kota suci Mekah. Eljeddahoui yang sekarang pindah ke kota Nottingham, Inggris untuk belajar bahasa Inggris ini mengikuti jejak kakeknya yang berjalan kaki dari Perancis ke Mekah untuk naik haji. "Kakek saya butuh waktu enam bulan untuk sampai ke Mekah, saat itu kondisi untuk makan dan tidur masih sangat sulit, Saya ingin merasakan kondisi yang sama dan kesulitan yang sama." kata Eljeddahoui

7

Haroon Patel dkk, Inggris

Setelah 20 bulan perencanaan, beberapa orang pemberani pada tahun 2012 berangkat dari Eurotunnel di Folkestone, Inggris, untuk melakukan perjalanan ibadah haji dengan menaiki sebuah mini bus. Selama 37 hari berikutnya mereka melalui rute Perancis, Swiss, Jerman, Austria, Slovenia, Kroasia, Serbia dan Bulgaria. Pada saat mencapai Turki,

5

Dzhanar Aliyev Magomed Ali (63), Chechnya

Bertujuan untuk mencari pengalaman spiritual terbesar dalam hidupnya, Dzhanar Aliyev Magomed Ali, (63), dari Chechnya, pada tahun 2007 telah melintasi 13 negara mengendarai sepedanya yang sudah karatan untuk bergabung dengan hampir tiga juta Muslim dari seluruh dunia dalam melakukan ibadah haji. Magomed Ali membutuhkan sekitar 10 minggu perjalanan dari Urus-Martan, sebuah desa kecil di Chechnya ke kota suci Mekah di Arab Saudi. "Aku hanya takut kepada Allah, dan kemungkinan bahwa saya tidak akan sampai ke tujuan saya," kata Magomed Ali setelah pulang dari perjalanan ibadah hajinya.

mereka harus meninggalkan mini bus mereka dan melanjutkan perjalanan dengan penerbangan ke Yordania, untuk menghindari perang saudara yang saat itu mulai melanda Suriah. Haroon Patel yang berprofesi sebagai Apoteker, mengatakan: "Kami sebenarnya ingin mengambil rute dari para peziarah zaman dulu dan berpikir kami akan mampu, tapi itu tidak mungkin kami lakukan karena apa yang terjadi di Suriah."

6

Senad Hadzic, (47), Bosnia

Ia meninggalkan kota kelahirannya, Banovici, di Bosnia, pada tahun 2012 dan berjalan kaki sekitar 3.540 mil melintasi Bosnia, Serbia, Bulgaria, Turki, Suriah, Yordania dan Arab Saudi untuk akhirnya mencapai Mekah. Hanya dengan membawa ransel seberat 20 kg yang berisi peralatan hidup sekadarnya, Senad Hadzic mengatakan perjalanannya kadang-kadang menemui sedikit rintangan. Ia meninggalkan rumahnya dengan hanya berbekal 200 euro dan tidur terutama di masjid-masjid, taman kota dan kadang-kadang di jalanan. Tapi dia menyatakan perjalanannya yang berat itu terasa ringan ketika akhirnya dia sampai di Mekah : "Aku benar-benar sangat senang dan menurutku ini adalah tempat yang paling indah di dunia."

Kelompok ini kemudian dari Yordania menggunakan minibus lain melewati Israel untuk mengunjungi masjid Al-Aqsa. Setelah kembali ke Yordania, kemudian mereka menyeberangi Laut Merah dengan feri ke Nuweiba di Mesir, sebelum terbang ke Jeddah di Arab Saudi di mana mereka menyelesaikan ibadah haji, dan tinggal disana selama dua minggu. Red/Berbagai Sumber

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

27


SUDUT PERISTIWA

Ahok Serahkan Penghargaan Anugerah Jurnalistik PWI Jaya

tetap berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan UU Pers No.40 Tahun 1999,” papar jurnalis yang bergabung dengan Majalah Kartini selama 20 tahun itu. Tambah Kategori "Seperti tahun-tahun sebelumnya sebagai bentuk apresiasi kami memberikan penghargaan kepada para jurnalis. Pada tahun ini kami menambah 3 dari 8 kategori menjadi 11 kategori. 3 kategori tambahan itu adalah olahraga, infotainment dan blogger, terang Ketua Panitia, Kesit B Handoyo.

JAKARTA, SUDUT PANDANG

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menghadiri Anugerah Jurnalistik MH Thamrin PWI Jaya ke-41 yang berlangsung di Balai Kota Jakarta, Kamis, (27/8/2015) malam. Pada kesempatan tersebut, Ahok juga menyerahkan penghargaan kepada wartawan yang menjadi pemenang program tahunan PWI Jaya tersebut. “Terima kasih atas pemberitaan dari insan pers yang turut membangun DKI Jakarta. Saya juga menghimbau insan pers untuk menulis berita secara berimbang, tidak tendensius, sehingga Pemprov DKI Jakarta dapat mengoreksi kekurangan dengan baik” ucap mantan

Bupati Belitung Timur ini Sementara itu, Ketua PWI Jaya, Endang Werdianingsih mengatakan, penghargaan ini membuktikan hasil kerja wartawan yang telah memenuhi normatif, bahwa kritik saran selalu dilandaskan pada kepentingan umum, bukan pribadi. “Patut disadari bahwa kemerdekaan Pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan dan supremasi hukum. Kendati demikian, Pers sebagai mitra sejajar dengan masyarakat dan Pemerintah termasuk Pemprov DKI Jakarta, dalam menjalankan tugas dan fungsinya melakukan kontrol sosial

Ketua Dewan Juri, Kamsul Hasan turut menambahkan, ketiga kategori tersebut diberikan dalam bentuk apresiasi khusus, karena dinilai masih belum memenuhi syarat. “Kategori olahraga dibuat untuk mendukung pelaksanaan olahraga di Jakarta pada 2018. Sementara itu, jumlah penonton infotainment yang jauh lebih banyak dari penonton berita dirasa perlu untuk dibuatkan kategori. Begitu juga dengan jumlah blogger saat ini yang begitu banyak juga patut untuk dilombakan,” papar Kamsul. Anugerah Jurnalistik Mohammad Husni Thamrin merupakan program tahunan untuk menilai karya jurnalistik terbaik media massa Jakarta tentang Ibukota yang disiarkan 1 Juni 2014 hingga 31 Mei 2015. Kategori yang dilombakan adalah Karikatur, Tajuk Rencana, Artikel Layanan Publik, Artikel umum, Artikel Online, Foto, Radio dan Televisi. Tiga kategori tambahan pada tahun ini, antara lain olahraga, infotainment dan blogger yang diberikan dalam bentuk apresiasi khusus. Red/RAP

JAKARTA, SUDUT PANDANG

Sosialisasi Hukum Kejari Jakpus Bagikan Stiker 28

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

Pusat, belum lama ini.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat membagikan brosur dan stiker tentang bahaya KKN, Narkotika, dan Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Anak kepada pengendara yang melintas di Jalan Pasar Baru Jakarta Pusat.

Ferry Herlius menjelaskan, sebanyak 1000 stiker dibagikan dalam kegiatan ini. "Sosialisasi ini sebagai upaya pencegahan korupsi, dan narkotika. Brosur ini juga bertuliskan stop kekerasan terhadap anak.” paparnya.

“Kegiatan ini merupakan agenda tahunan Kejari Jakarta Pusat sebagai sosialisasi hukum kepada masyarakat tentang bahaya KKN, Narkotika, dan Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Anak,” ujar Kasi Intel Kejari Jakarta Pusat, Ferry Herlius, SH., MH kepada wartawan di sela-sela pembagian brosur dan stiker di bilangan Pasar Baru Jakarta

Dipilihnya kawasan Pasar Baru, kata dia, karena tempat tersebut paling ramai. Bukan hanya para pejalan kaki, pengendara sepede motor, mobil pribadi, dan angkutan umum, di daerah ini juga terdapat sekolah, tempat usaha dan perkantoran. “Kami berharap sosialisasi ini dapat tepat sasaran,” harapnya. Red/Um


SUDUT WAKIL RAKYAT Darmadi Durianto, Anggota MPR-RI:

EMPAT PILAR KEBANGSAAN

SOLUSI KEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA JAKARTA, SUDUT PANDANG

Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan hal terpenting yang harus diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini diyakini sebagai solusi mengembalikan jati diri bangsa. Nilai-nilai yang terkandung didalamnya akan menjadi benteng dari gerusan globalisasi dan menyeruaknya kalangan yang ingin memberangus bangsa. Demikian dipaparkan oleh Darmadi Durianto, Anggota MPR-RI, saat mengadakan “Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan” di Kelurahan Sunter Jaya, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu, (30/8/2015) lalu. “Empat Pilar Kebangsaan harus terus digelorakan untuk mengingatkan kembali bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar, bermartabat, berdaulat, dan berkepribadian luhur. Semua itu dapat menjadi solusi untuk mengembalikan jati diri bangsa,” ujar Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu di hadapan para konstituennya warga Sunter Jaya. Menurut Anggota Komisi VI itu, Indonesia harus kembali kepada jati diri bangsa untuk menuju cita-citanya, tidak bergantung kepada bangsa lain dan ideologi yang kurang cocok dengan karakter bangsa. “Sebagai bangsa yang telah memproklamirkan kemerdekaannya 70 tahun lalu, Indonesia harus bisa lepas dari cengkraman bangsa asing. Jangan biarkan daya hisap asing terus terjadi di negeri yang dianugerahi kekayaan yang berlimpah oleh Tuhan Yang Maha Esa ini,” tandas pria yang juga berdomisili di Sunter Jaya itu. Jika dahulu para pahlawan kita berperang angkat senjata, lanjut dia, saat ini semua warga negara juga harus berjuang sesuai bidangnya masing-masing untuk mengisi kemerdekaan dan berkontribusi demi negeri. “Sebagai pedoman perjuangan itu, kita telah dibekali para pendiri bangsa yaitu semangat dan nilai-nilai yang terkan-

Darmadi Durianto, Anggota MPR-RI saat mengadakan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Sunter Jaya, Jakarta Utara, Minggu (30/8/2015) lalu

dung dalam Empat Pilar Kebangsaan. Kita adalah Indonesia, pondasinya Pancasila, tiangnya UUD 1945, atapnya NKRI, dan penghuninya Bhinneka Tunggal Ika,” jelasnya penuh semangat.

an ini, sehingga para pahlawan akan bahagia melihat anak cucunya sejahtera,” jelas Dewantara.

Bung Karno, tambahnya, telah menawarkan alternatif dari Pancasila untuk diperas menjadi Trisila, yaitu Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi, dan Ketuhanan. Kemudian Trisila diperas kembali menjadi Ekasila, yaitu Gotong Royong. “Gotong Royong inilah yang dipandang paling penting oleh Bung Karno sebagai napas rakyat Indonesia dalam perjuangan bangsa untuk menghantarkan menuju cita-citanya. Untuk itu, saya kembali mengajak semua masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan, serta dapat menghilangkan semua perbedaan, bergotong royong bahu-membahu membangun bangsa ini,” ajaknya.

BANGGA JADI ORANG INDONESIA Dewantara, salah satu staff ahli Darmadi Durianto turut memaparkan tentang Empat Pilar Kebangsaan. Sebelumnya, semua yang hadir menyaksikan video 70 Tahun Indonesia Merdeka. Video karya Muan Sibero yang menyajikan pemandangan udara dari 70 kota ini, tergambar betapa luar biasanya alam dan budaya Indonesia yang membuat bangga sebagai orang Indonesia. “Melihat cuplikan video itu tentunya sebagai warga negara kita pasti sangatlah bangga, namun kebanggaan itu harus diimplementasikan dengan semangat kerja keras membangun bangsa ini, jangan sampai terlena dengan kemerdekaan yang sudah dicapai 70 tahun yang lalu oleh para pahlawan kita, akan tetapi kita harus melanjutkan tongkat estafet perjuang-

Pada kesempatan itu, alumni FISIP Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini membacakan puisi karya Bung Karno, yaitu “Aku Melihat Indonesia”. Hal ini semakin menegaskan rasa nasionalisme sebagai anak bangsa. “Saya sependapat dengan yang dipaparkan oleh Pak Darmadi Durianto, bahwa gotong royong merupakan inti sari dari Pancasila. Untuk itu, saya mengajak semua termasuk diri saya sendiri untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ucap pria bersahaja ini. “Jangan sampai kita tidak hafal Pancasila, bahkan melupakannya dan menganggap itu adalah pelajaran usang waktu sekolah dulu. Saya yakin yang hadir disini masih hafal semua dengan isi Pancasila,’ tambahnya. Saat sesi dialog, semua yang hadir malam itu tampak antusias menanyakan tentang Empat Pilar Kebangsaan. Mereka pun mengapresiasi Darmadi Durianto yang telah mengingatkan kembali tentang makna dari Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. “Warga Sunter Jaya harus bangga, karena salah satu warganya menjadi Anggota DPR RI yang benar-benar menjalankan tugas dan fungsinya selaku wakil rakyat. Ini terbukti dengan adanya acara Sosialisasi Empat Pilar Kebanggsaan ini. Selain itu, acara ini menjadi ajang silaturahmi dan sarana perekat antara konstituen dengan wakil rakyat yang telah dipilihnya. Saya sangat mengapresiasi acara ini,” ungkap Camat Tanjung Priok, M.Efiskal yang hadir bersama Lurah Sunter Jaya, Een Hermawan beserta para tokoh masyarakat. Red/Ade/Rkm

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

29


KASPUDIN NOR:

INDONESIA BUTUH NEGARAWAN SEJATI UNTUK BENAHI NEGERI JAKARTA, SUDUT PANDANG

Untuk membenahi negeri ini, setiap penyelenggara negara harus menjadi seorang negarawan sejati. Tidak sekadar pandai beretorika atau basa-basi, tanpa pernah menjalankan fungsi sesuai visi dan misi. “Indonesia butuh negarawan sejati. Seorang negarawan yang tidak terbelenggu dengan politik kepentingan kelompoknya. Pemimpin yang bukan negarawan tidak akan mampu mengelola negara ini,” kata Pengamat Hukum Kaspudin Nor, SH, MSi kepada majalah Sudut Pandang di Jakarta, belum lama ini. Menurut Kaspudin, esensi dari politik adalah melahirkan seorang pemimpin yang negarawan, bukan yang justru memihak untuk mengakomodir kepentingan kelompoknya. “Politik kepentingan akan merusak tatanan berbangsa dan bernegara. Terciptanya budaya rezim yang hanya mementingkan golongannya, tanpa pernah memikirkan cita-cita bangsa dan melanjutkan tongkat estafet perjuangan para pendiri bangsa,” ujar mantan Komisioner Komjak itu. Setiap komponen penyelenggara negara yang terdiri dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus diisi oleh orang-orang profesional dan berintegritas. “Integritas yang dimaksud adalah rasa nasionalisme terhadap bangsa ini atau sense belonging (rasa memiliki). Jika tidak, rasa tanggung jawabnya dalam mengemban amanah tidak akan berjalan,” paparnya. “Bagaimana bisa mensejahterakan masyarakat sesuai yang diamanahkan UUD 1945 dan Pancasila, yaitu terciptanya masyarakat adil dan makmur. Semua lapisan masyarakat termasuk rakyat jelata, bukan hanya masyarakat tertentu saja. Yang

30

terjadi saat ini, yang kaya semakin kaya, dan miskin semakin miskin,” tambah pria yang pada tahun 1996 pernah berjuang melawan orde baru dalam kasus 27 Juli tersebut. SUMBER DAYA MANUSIA Dia mengaku prihatin dengan Indonesia yang melimpah sumber daya alamnya, namun belum dapat dikelola dengan baik untuk mensejahterakan rakyatnya. Semua itu lantaran terbentur sumber daya manusianya. “Hanya mengandalkan asing untuk mengelola sumber daya alam. Hal ini membuat bangsa ini terpuruk. Namun, lucunya dalam kondisi yang terpuruk ini malah menyalahkan ketergantungan asing dan pemimpin masa lalu. Ini aneh, dimana kepemimpinan sekarang,” ungkap pria kelahiran Jakarta yang juga dikenal sebagai dosen itu. Semua pihak, kata dia, jangan hanya menikmati kemerdekaan, tapi harus bisa mempertahankan kemerdekaan. Melepaskan dari belenggu penjajahan bangsa asing dengan cara meningkatkan sumber daya manusia menjadi profesional dan beritegritas. “Progran Nawacita dan Trisakti itu program masa lalu. Bukan hanya sebatas program, tapi harus diwujudkan. Pemerintah tidak akan berhasil jika belum mengetahui kemampuan dan kemauan masyarakat. Untuk menuju masyarakat adil dan makmur akan terus menjadi sebuah mimpi yang belum terwujud,” tandas Wakil Ketua Bidang Hubungan dan Kerjasama Antar Lembaga DPN Peradi itu Pemerintah, saran dia, harus memberikan peluang kepada mereka yang memiliki kemampuan. “Bukan

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

kepada orang-orang dekat, pandai menjilat, orang partai, golongan atau orang yang punya jasa mensukseskan dia menjadi pemimpin. Mau dibawa kemana negara ini jika begini jadinya. Indonesia akan terus mendapat stigma negatif, mati di lumbung padi,” pungkas penerima penghargaan dari Megawati Soekarnoputri dan anugerah Award pada tahun 2005 dari MEXA dalam membela rakyat kecil yang buta hukum. .Red/Um KASPUDIN NOR Di balik sosoknya yang santun dan terlihat lembut ini ternyata juga dikenal sebagai orang yang tegas. Pria kelahiran Tanjung Priok Jakarta itu memiliki segudang pengalaman dan organisasi yang mengisi latar belakangnya. Ia dikenal aktif sebelum era reformasi, turut peduli membangun demokrasi, baik dengan tokoh besar negeri ini sampai rakyat jelata melalui berbagai kegiatan organisasi kemasyarakatan. Mulai dari organisasi kedaerahan, keagamaan dan lintas organisasi tingkat nasional juga kemahasiswaan serta kepemudaan. Profesi dan akademisi serta lembaga negara membutuhkan binaaannya. Ia hadir selalu mempunyai solusi pada saat-saat keadaan masalah tidak terpecahkan. Tak heran jika berbagai organisasi kemasyarakatan dan negara memintanya untuk masuk dalam wadahnya


“Kami menikah sebelum peristiwa G30S/PKI. Tentunya bukanlah hal mudah hidup di zaman itu. Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT, kami dapat mencapai usia pernikahan ke 50 tahun. Kuncinya saling memahami satu sama lain, dan memaknai pernikahan sebagai ibadah serta senantiasa bersyukur untuk keberkahan hidup ini,” “Alhamdulillah hingga saat ini, kami telah dikarunia 6 orang anak, 3 laki-laki dan 3 perempuan, 3 menantu perempuan,dan 2 menantu laki-laki, serta 3 cucu laki-laki dan 5 cucu perempuan,”

Selamat Milad Pernikahan Emas

8 September 1965 - 8 September 2015

H. ROMANI & HJ. MUNAWAROH Senantiasa dilimpahkan kesehatan, keberkahan & selalu dalam lindungan Allah SWT, Amin

MAJALAH SUDUT PANDANG


Polisi dan Kejaksaan Gencar Tangani Kasus Korupsi

Fauzan: Sebaiknya Jangan Dicurigai rantasan Korupsi (KPK).

JAKARTA, SUDUT PANDANG

Kejaksaan dan Kepolisian terlihat gencar dalam menangani kasus dugaan korupsi. Berbagai kasus besar terus dibidik kedua institusi penegak hukum ini. Selain apresiasi, tudingan muncul upaya itu sebagai aksi unjuk gigi untuk menggerus eksistensi pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh Komisi Pembe-

“Saya rasa tudingan itu tidak benar. Kejaksaan dan Kepolisian sudah menangani kasus korupsi dari dulu sebelum KPK terbentuk. Hanya saja volumenya tidak seperti sekarang ini,” ujar praktisi hukum Fauzan, SH kepada majalah Sudut Pandang di Jakarta, beberapa waktu lalu . Menurut Fauzan, semua harus mengetahui bahwa kedua institusi ini juga mempunyai kewenangan menangani kasus korupsi, bukan hanya kewenangan KPK saja. Sehingga semangat pemberantasan korupsi Polri dan Kejaksaan jangan dicurigai sebagai upaya melumpuhkan KPK.

“KPK terbentuk karena kedua instansi itu dianggap kurang menunjukan kinerjanya. Namun tentunya diharapkan tidak terjadi tumpang tindih dalam menangani perkara dugaan korupsi. Seperti menangani kasus dugaan korupsi Gubernur Sumatera Utara antara KPK dan Kejaksaan,” kata pengacara yang berkantor di bilangan Kedoya Jakarta Barat itu. Dia berharap semangat pemberantasan korupsi kedua instansi ini murni sebagai penegakan hukum untuk menjawab ketidak percayaan publik tersebut. “Semoga tidak hangat-hangat tahi ayam. Lahirnya KPK karena kedua instansi itu dinilai kurang menunjukan kinerja dalam pemberantasan korupsi, jika sekarang sudah mulai menggebrak tentunya harus didukung bukan dituduh macam-macam,” tandas Red/Um

Semarak HUT Kemerdekaan RI ke-70

Pelabuhan Tanjung Priok JAKARTA, SUDUT PANDANG

Dengan tema “Bangga Pelabuhan, Bangga Indonesia”, berbagai kegiatan digelar PT Pelindo II Cabang Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) untuk menyemarakan HUT Kemerdekaan RI ke-70. Mulai perlombaan hingga bazar sembako murah bagi masyarakat sekitar pelabuhan. “Kegiatan berlangsung di 3 kelurahan di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu Tanjung Priok, Koja, dan Lagoa. Diawali dengan pemasangan kurang lebih 360 umbul-umbul di sepanjang Jalan Yos Sudarso, Jalan Raya Enggano, dan di setiap kelurahan,” jelas Humas Pelindo II PTP Sofyan Gumelar kepada majalah Sudut Pandang di kantor PTP Jakarta Utara, beberapa waktu lalu. Kemudian, kata dia, pihaknya juga

32

membagikan 25 pohon pinang untuk perlombaan yang menjadi favorit setiap acara 17 Agustus. "Kami juga menyediakan hadiah lomba untuk 25 titik di 3 kelurahan yang terlihat indah,” imbuhnya. Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, lanjut dia, Pelabuhan Tanjung Priok menggelar bazar murah sebanyak 1.000 paket sembako. “Paket sembako murah itu terdiri dari 5 kg beras premium, 1 liter minyak goreng kelas 1 dan 1 kg gula pasir, kami menjualnya hanya 30 ribu rupiah,” terang pria ramah ini. Pada akhir rangkaian acara, secara serentak berlangsung panggung hiburan di 3 lokasi masing-masing kelurahan. Setiap pengunjung yang datang berkesempatan mendapatkan doorprize berupa

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

tablet, mesin cuci, dan sepeda motor. Hadiah juga diberikan kepada juara lomba kebersihan tingkat kelurahan dan pemberian apresiasi bagi anak-anak berprestasi yang telah membanggakan lingkungan tempat tinggalnya. “Kami berharap melalui kegiatan HUT RI ini, dapat terjalin hubungan yang baik antara masyarakat di lingkungan sekitar Pelabuhan Tanjung Priok. Sehingga akan menimbulkan rasa saling memiliki, yang pada akhirnya masyarakat akan merasa bangga dan menjaga kelangsungan pelabuhan sebagai aset nasional yang memanfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia,” harapnya. Red/Ans


WAKIL KETUA PN JAKARTA PUSAT

SELAMAT MILAD KE-56 Semoga dilimpahkan kesehatan, rahmat, keberkahan & selalu dalam lindungan Allah SWT AMIN.. Pemimpin Redaksi Majalah Sudut Pandang Dra.Umi Sjarifah

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

33


D ep resi asi Rupia h

ENY MARYANA:

“Harus Bersatu dan Jangan Saling Menyalahkan” JAKARTA, SUDUT PANDANG

Depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan kondisi ekonomi yang terus dikeluhkan harus dipahami secara bijak oleh semua komponen bangsa. Sehingga tidak terus saling menyalahkan atas semua persoalan yang terjadi. “Seharusnya seluruh komponen bangsa bersatu dalam menghadapi gejolak dan krisis yang melanda ekonomi negara di dunia akhir-akhir ini, termasuk Indonesia. Jangan terus saling menyalahkan,” ujar praktisi hukum Eny Maryana, SH.Sp.NMM kepada majalah Sudut Pandang di Jakarta, belum lama ini. Menurut Eny, semua pihak harus memahami melemahnya rupiah akibat pengaruh penguatan ekonomi Amerika Serikat. Menguatnya dolar negeri Paman Sam itu berimbas terhadap mata uang dunia. “Bukan hanya Indonesia saja yang terkena dampak menguatnya dolar Amerika, tapi semua negara di dunia. Masih bersyukur kita bisa bertahan sehingga tidak bangkrut seperti Yunani,” ungkap Eny. Menurut dia, siapapun yang memimpin Indonesia jika situasi ekonomi globalnya seperti ini dipastikan kondisi serupa akan terjadi. “Siapapun yang duduk di pemerintah tidaklah mudah dalam menghadapi situasi ekonomi saat ini. Hal ini yang harus dimengerti sehingga tidak berpikir semua itu merupakan kesalahan pemerintah semata,’ papar dia. “Tidak bisa kita menyalahkan terpuruknya rupiah terhadap dolar Amerika kepada pemerintah, karena

34

hal ini terjadi di semua negara. Jangan mudah terprovokasi lantas berpikir pendek meluapkan emosi yang berdampak semakin mempersulit situasi,” tambahnya. JANGAN TAKUT

Dalam situasi ekonomi saat ini, lanjut dia, sebagai negeri yang kaya sebaiknya Indonesia tidak perlu takut. Prioritaskan untuk membangun SDM sehingga bisa mengelola sumber daya alam dengan baik. “Alam kita sangat kaya, lahan luas dengan iklim yang mendukung. Masa tidak bisa menghasilkan apa-apa. Masa kita harus serba impor. Kita jangan hanya membuat kaya orang lain saja?. Di seluruh Indonesia paling enak Indonesia, dan paling mudah dimanfaatkan juga Indonesia,” ungkapnya. Dia berpendapat, sebaiknya stop utang luar negeri, kalau bisa bayar. “Menderita sebentar tidak masalah, yang penting kedepan kita baik. Semua pihak jangan berpikir maunya enak terus, namun tidak peduli, dan saling menyalahkan,” ucapnya. Masih menurut Eny, bangsa ini harus belajar dari negara yang bisa bangkit untuk maju. Seperti negara Tiongkok, dulunya sangat susah sekali namun mengalami kemajuan. “Mereka membangun SDM dengan mengirim orang ke luar negeri, dan kemudian pulang untuk membangun negaranya. Sementara, orang kita yang belajar ke luar negeri merasa nyaman daripada harus pulang ke Indonesia,” ungkapnya.

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

Kemudian, negeri Tirai Bambu ini juga menunjukan komitmennya dalam pemberantasan korupsi tidak sekadar lift service dan jadi alat penguasa.” Kalau perlu buat penyidik swasta agar hukum dapat terlepas dari intervensi politik kekuasaan,” sarannya. Pendidikan, tegas dia, merupakan kunci untuk membangun SDM handal yang berkualitas sehingga bisa berkontribusi membangun bangsa. “Prinsipnya, negara lain bisa, kenapa kita tidak bisa. Mari kita bersama-sama membangun bangsa. Jangan melihat lagi kesukuan, Pancasila harus menjadi pedoman yang nyata, bukan sekadar retorika,” tandas wanita yang dikenal tegas itu penuh semangat. Mulai diri sendiri, keluarga, RT RW, Kelurahan, Kecamatan, Kota, Provinsi dan negara. “Kita atasi bertahap dan bertahap. Kita harus koreksi dan mawas diri. Jangan terus mencari kesalahan orang lain. Rakyatnya jangan mudah diprovokasi, perut lapar memang menjadi persoalan, namun bukan berarti perut kenyang juga mau berpikir untuk kemajuan bangsa ini,” pungkas Eny. Red/Um


TAWURAN PELAJAR MASIH MARAK

ZAINAL ABIDIN :

" PERAN ORANG TUA PENENTU KARAKTER ANAK " yang penting dalam menangani kasus tawuran antar pelajar itu adalah peran dari orangtua atau keluarga.

JAKARTA, SUDUT PANDANG

Tawuran antar pelajar terus terjadi dan menjadi peristiwa berulang dari masa ke masa. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan menjadi potret buram dunia pendidikan. Sudah banyak cara dilakukan, namun aksi tawuran masih eksis berlangsung. Pertanyaan pun mengemuka, sampai kapan tawuran pelajar akan terus terjadi? Menanggapi hal itu, praktisi hukum terkemuka Zainal Abidin, SH, MH angkat bicara. Menurutnya faktor utama

DENI

"Peranan orangtua itu sangat penting. Jika keluarganya sudah menanamkan pendidikan moral sejak dini, maka si anak tidak akan terpengaruh terhadap hal-hal negatif seperti tawuran,” kata Zainal Abidin kepada majalah Sudut Pandang di Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurut Zainal, derasnya pengaruh globalisasi telah membawa dampak luar biasa terhadap perkembangan anak. Oleh karena itu, keluarga adalah agen untuk menciptakan kondisi yang ramah bagi penanaman nilai-nilai moral, kebiasaan dan perilaku anak dalam kehidupan pribadi maupun sosial masyarakat. “Anak harus diposisikan sebagai subjek utama pendidikan dalam keluarga.

Orangtua berperan sebagai fasilitator dalam proses penanaman nilai-nilai moral agama melalui interaksi dengan anak dalam kehidupan sehari-hari. Orangtua dalam keluarga harus memiliki pribadi yang berkarakter dan mampu memberikan keteladanan,” paparnya. Zainal mengaku tidak sependapat jika pelajar tawuran solusinya hukuman penjara. Sebab, penjara itu bukan tempat untuk membina. Kebanyakan orang yang keluar dari penjara bukan menjadi baik, tapi malah menjadi “pinter” untuk melakukan perbuatan tidak baik. “Kecuali pelajar yang terbukti menghilangkan nyawa seseorang itu jelas perbuatan pidana dan sanksi hukumnya sudah diatur, “ pungkasnya. Red/Um

Murah dan Amanah

sepatu sport

s berkualita

ADE

Koboy Shoes

085320859819

Menerima order grosir dan eceran

ADE KREDIT

Ciparay Tengah Cibaduyut Bandung- 0899 190 4531

Alamat: Cangkuang Sindang Palay RT 04/08 Bandung

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

35


COM COMPUTER

&

ASSESORIES

UD. FAJAR ILLAHI JUAL ALAT PERKAKAS, PERTUKANGAN & SERVICE MESIN

Grand Mall Bekasi Lt.2 No.10 A Jl. Jenderal Sudirman Medan Satria Bekasi 0838 0728 43 42 – 089 89 161 088 sigmacombekasi@gmail.com

-Jl.Bekasi Timur KM 17 Pasar Klender Jakarta Timur (Samping Fly Over Klender)

Ifan 08211 445 984 23

-Jl.Kp Sumur No.1 Klender Jakarta Timur

Wallet Craftman

Yusman Pummet Pengrajin Sandal Rumahan

Kp. Culamega Pasir Jambu Ciwidey Bandung

0822 1604 5058 089636 866 952

Dompet Kulit dan Clotingan dengan Berbagai Design Menarik

Ciparay Tengah Cibaduyut Bandung Zainal : 0812 221 572 744 - 0896 226 48 724

Menerima Order Sandal Pria & Wanita Clotingan Dengan Beragam Design Menarik


Nama-Nama Unik Jadi Buah Bibir di Medsos NAMA-NAMA UNIK MENJADI BUAH BIBIR DI MEDIA SOSIAL (MEDSOS).. HAL ITU TERUTAMA SETELAH KEMUNCULAN PRIA ASAL BANYUWANGI BERNAMA TUHAN YANG RAMAI DIBERITAKAN. TAK LAMA SETELAH TUHAN, MUNCUL PULA NAMA SAITON DI PALEMBANG.

Sebenarnya tidak hanya Tuhan dan Saiton yang memiliki nama unik. Dari hasil penelusuran di media sosial, sedikitnya ada lima nama unik yang juga ramai dibicarakan nitizen. Berikut ini nama-namanya:

Slamet Dunia Akhirat

Satria Baja Hitam

Berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP) yang beredar di medsos, Satria Baja Hitam merupakan warga Kecamatan Sidomulya, Kabupaten Lampung Selatan. Pada 1990-an, serial televisi asal Jepang, 'Kesatria Baja Hitam' menjadi tontonan wajib anak-anak. 'Kesatria Baja Hitam' merupakan seorang pahlawan super.

Slamet Dunia Akhirat menjadi perbincangan setelah surat izin mengemudi (SIM) miliknya muncul di media sosial. Slamet Dunia Akhirat tercatat sebagai warga Kecamatan Kartanegara, Kabupaten Purbalingga.

Anti Dandruf Nama Anti Dandruf dimiliki oleh seorang pria kelahiran 31 Desember 1970. Namun, tidak diketahui dari mana pria ini berasal, karena dari potongan foto paspor yang tersebar di internet, hanya tertera nama, tanggal kelahiran, dan kebangsaannya. Secara harfiah, anti-dandruf berarti antiketombe. Biasanya kata tersebut tertera pada sampo.

DONO KASINO INDRO Nama Dono Kasino Indro juga menjadi perbincangan setelah potongan foto paspornya beredar di internet. Nama ini menjadi unik karena sebelum Dono Kasino Indro yang ini muncul, masyarakat sudah familier dengan nama tersebut sebagai tiga komedian terkenal. Red/Oke

MENGENAL KELUARGA ANDI GO TO SCHOOL

K

eluarga di Magelang, Jawa Tengah memiliki nama-nama unik. Salah satunya Andy yang berprofesi sebagai Brigadir Polisi yang bertugas di bagian Sumber Daya Manusia bidang Pem-

binaan Personel di Polres Magelang Kota. Pemilik nama lengkap Andy Go To School ini dalam Bahasa Indonesia diartikan Andi pergi ke sekolah. Nama tersebut diberikan orangtuanya agar Sang brigadir polisi rajin ke sekolah. Selain Andy, sang kakak juga memiliki nama yang unik Happy New Year yang berarti Selamat Tahun Baru karena lahir pada 1 Januari. Â

DONTWORRY Sama seperti Anti Dandruf, nama ini mengemuka setelah foto paspor atas nama Dontworry beredar di internet. Merujuk pada foto tersebut, Dontworry merupakan warga Batam. Dontworry mirip kata dalam bahasa Inggris yang berarti jangan khawatir (don't worry).

Nama sang adik pun tidak kalah uniknya. Rudy A Good Boy yang artinya Rudi seorang anak yang baik. Pemberian nama unik pun berlanjut ke anak-anak mereka. Andy juga menurunkan nama unik pada sang anak yang diberinya nama Virgenio Silvero Go To Paradise. Ia berharap nama tersebut bisa membawa keluarganya masuk surga. Red/L6

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

37


SUDUT KULINER

WISATA KULINER BANDUNG

W

DENGAN PEMANDANGAN YANG UNIK isata kuliner Bandung apa saja yang sudah pernah kamu coba? Pernahkah kamu datang ke lokasi-lokasi kuliner di Bandung yang menjanjikan pemandangan unik dengan menu makanan

DUSUN BAMBU Jika Anda belum pernah mengunjungi area wisata Dusun Bambu yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi Km.11, Situ Lembang, Bandung. Anda boleh datang untuk menikmati pemandangan di kawasan tersebut mulai dari jam 8 pagi hingga 9 malam. Kalau Anda bertanya apa yang menarik dan istimewa dari tempat ini? Maka jawabannya terletak pada pola susunan lokasi makan dan pemandangan yang dapat Anda nikmati dari desa wisata tersebut. Anda bisa memilih tempat makan favorit di tempat ini, mulai dari rumah burung yang terletak di ketinggian sekitar 1 meter diatas permukaan tanah, paviliun bambu di pinggir danau, hingga cafe burangrang yang menghadap ke area pegunungan. Dengan menggabungkan konsep hutan, pegunungan, dan danau, area wisata yangsatu ini akan membuat pengunjung merasakan nuansa pedesaan yang bebas polusi. Anda juga bisa menikmati berbagai menu di tempat ini, baik dari menu khas Jawa Barat hingga menu internasional. Red/Deny/Cumibunting.com

38

yang asyik? Kalau kamu penasaran berikut beberapa tempat wisata kuliner di Bandung yang menyajikan aneka makanan lezat sekaligus pemandangan yang dijamin akan membuat kamu ingin kembali lagi.

NATURAL RESTO AND STRAWBERRY LANDS Sesuai seperti namanya, “Natural Resto and Strawberry Lands� menawarkan pemandangan alam kebun strawberry yang terhampar luas. Selain kamu bisa menikmati aneka menu dengan bahan utama strawberry, juga bisa memetik langsung buah strawberry yang ingin kamu masak atau dijadikan oleh-oleh keluarga di rumah. Bertempat di jalan Tangkuban Perahu, Lembang, restoran yang satu ini menyediakan menu appetizer hingga desert dengan menggunakan campuran strawberry seperti nasi goreng strawberry, sambal strawberry, dan sebagainya. Buat kamu pecinta strawberry, kamu bisa memuaskan hasrat untuk makan strawberry di restoran ini mulai pukul 9 pagi hingga 7 malam.

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

CONGO Salah satu lokasi wisata kuliner di Bandung yang patut kamu coba adalah Congo. Tetapi jangan salah, Congo yang dimaksud disini bukan salah satu tempat yang baru bisa kamu datangi dengan datang ke benua Afrika, Congo yang satu ini adalah rumah makan bergaya kontemporer dengan menu seperti steak dan kopi. Tempat ini akan terasa asyik untuk bercengkrama dengan teman-teman terutama saat malam karena pemandangan padang rumput yang dihiasi lilin. Belum lagi pepohonan rindang di sekeliling yang akan membuat suasana kota Bandung yang dingin terasa semakin sejuk dan menyenangkan.


MENGENAL JAJANAN ANAK TEMPO DOELOE Sebagian orang tentu sudah tidak asing lagi dengan nama-nama jajanan seperti telor cecak, permen rokok, permen payung, anak mas, dan gulali. Bagi kalangan modern yang belum merasakan jajanan tersebut, tentu tetap masih asing juga di telinga mereka. Bisa jadi mereka tidak tahu bahwa yang disebutkan adalah makanan. Nah, ada informasi sedikit untuk membantu memahami tentang jajanan tempo doeloe yang disebutkan di atas. Berikut ini adalah penjelasnnya.

PERMEN TELOR CECAK Bentuknya memang mirip telur cicak kecil-kecil. Makanya, sah-sah saja jika di kalangan anak sekolah, permen ini dijuluki “permen telur cicak�. Memang ketika dirasakan, cita rasanya akan terasa biasa-biasa saja. Akan tetapi, yang membuatnya istimewa adalah kacang yang dibalut oleh cokelat warna-warni, bukannya kacang tanah, melainkan kacang kedelai. Selain itu juga harganya pun tidak mahal, cukup murah meriah. Permen telor cecak ini menjadi jajanan anak SD pada jaman dahulu, mengingat banyak para penjual yang menjajakan makanannya di lingkungan SD. Dijual dengan harga yang murah, karenanya menjadi favorit setiap anak.

PERMEN PAYUNG Permen Payung adalah permen yang berbentuk payung dilapisi cokelat dengan rasa kacang yang gurih dan tentunya sangat digemari anak-anak. Permen ini begitu menarik dengan lapisan kertas yang membungkusnya dan juga bentuknya yang kecil dan mungil. Soal harga tentunya begitu murah dan tidak membuat kantong anak-anak menjadi bolong, begitu pas. Sekarang sudah mulai banyak perusahaan permen yang memunculkan permen payung tersebut. Jadi, tidak perlu khawatir bagi siapa saja yang hendak mencobanya.

ANAK MAS Jajanan ini sekarang muncul varian baru yang sudah diremas dan berbumbu untuk menjadi bisa langsung makan. Akan tetapi, sensasi makanannya kurang enak. Di versi original, Anak Mas berbentuk makanan mi kering dengan bumbunya terpisah. Jadi harus dibumbuin sendiri terlebih dahulu. Setelah itu baru disantap.

GULALI

Gulali adalah makanan serba gula yang mengingatkan kita pada masa kanak-kanak. Gulali lebih mirip lolipop, meski tentu dengan rasa yang Pada versi original ini, ada dua cara makannya. Pertama, diremas sampai hancur lalu baru beri bumbu. Sedangkan kedua, berbeda. Gulali 100 persen terbuat dimakan utuh dan ditaburi bumbu di atas mie dan gigit sedikit demi dari gula pasir yang dilelehkan dalam wajan besar dan kemudian dijual sedikit. Kedua cara tersebut sama-sama memberikan sensasi cara makan yang enak. Anak-anak begitu menggunakan wajan kecil, dibawa menyukai makanan anak mas tersebut. berkeliling dengan pikulan. Penjual bisa membuat gulali menjadi bentuk Saat dikunyah, PERMEN ROKOK apa pun, seperti pesawat terbang, permennya teBentuknya memang sepintas mirip rokok. bebek, bunga, dan lainnya. rasa renyah dan Namun jangan salah sangka, ini bukanlah rokok manis dengan Dari olehan tangan yang mampu yang dihisap oleh orang dewasa, melainkan ini sedikit campuran membuat pesawat terbang, bebek, adalah sebuah permen. Permen yang terasa repeppermint. bunga dan bentuk yang lainnya ininyah dan manis, cocok buat anak-anak sebagai lah, lantas anak-anak menjadi tertapendamping di kala bermain. Permen ini rik untuk membelinya. Rasanya yang bukan berCara memakannya cukup mudah. Permen manis ketika diemut menjadi teman maksud untuk ini hanya perlu diletakkan di antara dua belah santai anak-anak. Tidak hanya itu saja, menganjurkan anak-anak menjadi pecandu tangan yang kemudian digosok-gosok. Kertas warna-warna yang menarik cukup rokok. Tapi, kembang gula ini memang mirip pembungkusnya disobek sedikit, dan dari mengundang ketertarikan terhadap rokok, baik pembungkusnya maupun cara salah satu ujungnya bisa langsung dirasakan. anak. Red/Berbagai Sumber menyantapnya.

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

39


SUDUT HOBI

HOBI YANG JADI MESIN PENCETAK UANG Siapa bilang cari uang itu susah dan harus benar-benar kerja keras? Nyatanya cari uang itu tidak susah kok, bahkan dengan melakukan hobi yang kamu senangi, kamu juga bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, tentunya tidak semua hobi bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan atau mesin pencetak uang. Lalu kira-kira hobi seperti apa yang bisa mendatangkan uang? Yuk..Kita cari tahu ! oleh kaum tua. Tapi tidak ada salahnya juga, sebagai orang muda ikut mengoleksi barang antik. Tidak perlu takut dibilang punya hobi yang jadul, yang penting hobi itu bisa kamu jadikan sebagai salah satu investasi jangka panjang yang dari tahun ke tahun harganya semakin naik. HOBI MASAK

Jika punya modal yang memadai, kamu bisa membuka usaha restoran. Namun jika masih terkendala di modal, usaha catering kecil-kecilan dan pembuatan kue kering yang bisa kamu pasarkan secara online wajib untuk dicoba. Jadi sambil mengurus keluarga di rumah, kamu juga bisa memanfaatkan hal yang kamu sukai menjadi cara untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah. Kan lumayan bisa buat nambah-nambahin tabungan HOBI KOLEKSI DIECAST DAN ACTION FIGURE Mungkin yang memiliki hobi ini sering dianggap seperti anak-anak karena suka mengoleksi diecast dan action figure. Sebaiknya tidak perlu ditanggapi dengan serius, karena kamu bisa membuktikan bahwa hobi kamu ini bukan hanya sekadar hobi anak-anak, tapi juga bisa jadi investasi yang bisa menghasilkan keuntungan saat dijual kembali.

HOBI KOLEKSI BARANG ANTIK “Makin tua, makin menarik, makin mahal”. Itulah ungkapan yang paling tepat untuk menggambarkan barang antik. Selain bisa mendatangkan keuntungan, hobi mengoleksi barang-barang antik seperti mobil tua, uang kuno dan guci pastinya juga mendatangkan kesenangan tersendiri bagi kamu yang mengoleksinya. Jadi tidak heran, banyak orang yang rela memburu barang antik hingga ke daerah yang sulit dijangkau. Hobi mengoleksi barang yang tinggi akan nilai artistik ini biasanya memang lebih banyak digandrungi

40

Siapa yang hobi bereksperimen di dapur? Nah selain menyiapkan makanan untuk keluarga tercinta, kamu juga bisa menghasilkan uang dari hobi mengolah makanan loh.

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

Mengoleksi mainan miniatur yang dibuat dengan bentuk hampir mirip dengan aslinya ini memang bisa kamu jadikan sebagai salah satu peluang usaha. Kamu bisa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi karena tidak sedikit para pecinta action figure dan diecast yang rela merogoh kantong untuk mendapatkan mainan miniatur yang mereka mau.


HOBI MENULIS Daripada hanya menulis diari, status alay di media sosial, mending jadi penulis freelance. Sebab, menulis menjadi salah satu hobi yang bisa mendatangkan uang. Bagi yang punya passion di dunia menulis, jangan cuma curhat di diari, blog pribadi atau medsos. Kamu bisa memanfaatkan bakat menulis kamu untuk mendapatkan uang, yaitu dengan menjadi penulis lepas untuk majalah ataupun media lainnya.

Tren Batu Akik Mulai Meredup

Dengan rajin menulis di media massa, perlahan nama kamu pasti akan dikenal banyak orang, apalagi jika tulisan yang kamu buat benar-benar menarik. Dan dari membaca artikel yang kamu tulis, siapa tahu ada orang yang tertarik untuk mengajak kamu menulis buku. Kan lumayan bisa jadi penulis buku

Di tengah menurunnya minat masyarakat terhadap batu akik, harga batu khas Banten Kalimaya tetap stabil. Bahkan batu khas Banten tersebut tetap menjadi buruan pecinta batu dari dalam negeri dan luar negeri.

HOBI FOTO Zaman sekarang hampir setiap orang senang berfoto. Bagi Anda yang memiliki kesenangan di bidang fotografi, sejumlah situs membutuhkan keahlian Anda. Foto-foto Anda nantinya akan digunakan sebagai salah satu konten di situs perusahaan tertentu. Anda pastinya akan dibayar untuk setiap foto yang telah dikirimkan dan berhasil dimuat. HOBI MAKAN.  Siapa bilang hobi makan cuma bisa bikin gemuk? Nyatanya, dengan hobi makan kamu juga bisa mendapatkan uang untuk mencukupi berbagai kebutuhanmu. Gimana caranya? Gampang banget kok, kamu tinggal menulis review setiap makanan yang kamu makan di blog. Saat blog kamu banyak dikunjungi dan mendapatkan trafik yang tinggi, pastinya akan banyak restoran-restoran yang menghubungi kamu untuk menulis review tentang makanan yang mereka jual. Kan lumayan bisa makan gratis, sudah gitu dibayar lagi. Seru kan? Tapi jangan lupa imbangi hobi makan kamu dengan berolahraga yah. Setiap makanan yang masuk ke tubuh kamu juga harus dibakar supaya tidak numpuk dan berubah jadi lemak Wahh... ternyata banyak juga ya hobi yang bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan. Sambil menyelam, minum air. Sambil melakukan kegiatan yang disuka, sambil nyari uang. Dan masih banyak hobi-hobi lainnya yang mendatangkan pundi-pundi uang. Red/ kudo

Kalimaya Tetap Diburu Selain karena kelangkaan batu kalimaya, banyaknya jenis kalimaya menjadi daya tarik sendiri para pecinta batu akik. Diketahui sendiri kalimaya ada berbagai jenis, seperti kalimaya black oval, teh, kristal, susu dan bunglon dengan berbagai jenis karakter warna yang cukup menarik. "Orang punya Kalimaya tidak akan puas, terus pengen punya lagi koleksi dari jenis-jenis Kalimaya yang lain. Kalau punya jenis batu lain kan, sudah punya satu yang bagus sudah saja itu saja enggak ada jenis lainnya," ujar Debi Septana, Duta Kalimaya Asosiasi Kalimaya Rangkasbitung Banten seperti dikutip dari merdeka.com, belum lama ini Menanggapi tengah menurunnya pasaran batu akik, Debi mengatakan, hal tersebut tidak terlalu berdampak terhadap Kalimaya, pada harga maupun penjualan. Sebelum pamor batu akik di Indonesia meningkat, Kalimaya sudah menjadi salah satu batu yang diburu oleh pencinta batu. "Sebelum batu ramai, kalimaya sudah dicari orang. Pada Tahun 2014 itu puncak-puncaknya batu akik, ada peningkatan pada kalimaya juga. Dan jadi kalau sekarang menurun, kalimaya ya tetap saja seperti dulu sebelumnya tetap di cari orang," ujarnya. Debi mengungkapkan, dirinya hingga kini masih melakukan jual beli batu Kalimaya dengan sistem online, dan penjualan pun masih terbilang tetap stabil, dengan konsumen dari dalam negeri hingga luar ngeri. "Saya menjual online hingga sekarang masih stabil. kzonsumen dari dalam negeri bahkan luar negeri, seperti kemaren dari Malaysia ada juga yang pesan," ujarnya. Red/Mdk

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

41


SUDUT KESEHATAN rut penjelasan warga sekitar, antanan dan jontang memang tumbuh subur di pesawahan tanah Sunda, khususnya di Purwakarta. Adapun khasiat dari daun antanan ini adalah untuk melancarkan peredaran darah, sedangkan jontang bermanfaat untuk menghindari berbagai peyakit wanita. Rasa dedaunan itu terasa hangat seperti daun mint. Dari beberapa literatur Sunda, masyarakat Sunda zaman dulu percaya bahwa dengan sering mengkonsumsi sayuran mentah (lalap) bisa membuat awet muda dan menyehatkan tubuh.

BUGAR DI USIA

140 TAHUN

Resep rahasia lain dari kebugaran Nenek Anami adalah berserah pada Tuhan. Anami mengaku, selama hidup tidak mau ambil pusing dengan sesuatu yang terjadi. Apapun yang terjadi nenek selalu menjalaninya dengan santai. “Keunbae keriput sudah sangat mendominasi. “Nenek Anami tidak memiliki penyakit. tong dijieun pusing. Bebaskeun, bebasKalau pun terserang sakit, ia hanya men- keun. Hirup mah kudu tawakal (biarkan jangan diambil pusing (masalah). Bebasderita sakit ringan yang sembuh dalam kan, bebaskan. Hidup itu harus tawakal beberapa hari,” tambah Mimin (berserah diri),” ucapnya. Usianya yang renta, Nenek Anami Nenek Anami yang kini diduga berusia masih beraktivitas seperti biasa. bahkan jika nenek Anami ingin memakan lalap, 140 tahun itu akan mengikuti sayembara orang tertua di dunia yang digelar oleh ia pergi sendiri mengambil di sawah miliuner Moldove Dmitry Kaminskiy lalu memasaknya. “Dulu, Emak suka jualan aneka gorengan keliling kampung. asal Rusia dengan hadiah Rp13 miliar. Sekitar tahun 1998, Emak mulai berhenti Red/Kompas jualan dan mulai tinggal dengan saya. Awalnya, emak tinggal sendiri,” tutur Mimin.

INI RAHASIA NENEK ANAMI Inilah kisah sang nenek usia 140 tahun, Nenek Anami (140), Perlahan sang nenek berjalan ke luar rumah, menyusuri jalan setapak menurun penuh bebatuan kecil menuju sebuah sumur yang tidak jauh dari rumahnya. Dengan bantuan tongkat, badan ibu beranak sembilan ini cukup ajeg. langkahnya lancar, tak tampak kesulitan diwajahnya dan dari gerak tubuhnya saat berjalan menyusuri jalan bebatuan dan menurun tersebut. Selain berjalan dengan lancar, penglihatan nenek ini masih awas, pendengarannyapun masih jelas. Ketika sampai di sumur, Nenek Anami mandi sendiri dengan menggunakan air sumur yang sebelumnya sudah disiapkan sang anak. “Ingatan emak juga masih bagus. Hanya memang terkadang, ketika cerita yang terlalu lama, ia terkadang berpikir dulu sebentar,” tutur Mimin, salah satu anaknya di kediamannya Kampung Burung Sarang Desa Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Mimin selalu melihat ibunya sangat bugar. Wajahnya bersih dan bugar meski

42

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

Dikabarkan bahwa sang nenek juga tidak mengkonsumsi nasi yang dimasak menggunakan alat listrik. Ia hanya mau mengonsumsi nasi yang dimasak di seeng (penanak nasi tradisional) yang biasanya dimasak di atas hayu (alat masak dari tanah liat). Untuk lauknya, biasanya Nenek Anami memakan tempe, tahu, dan ikan asin.

RESEP KHUSUS Tahukah anda apa rahasia sang nenek? menurut pengakuan keluarga maupun Nenek Anami sebenarnya tidak ada resep khusus. Nenek Anami hanya kerap memakan dedaunan mentah (lalap) terutama antanan dan jontang. “Dahar mah jeung antanan weh jeung jontang (makan mah sama antanan dan jontang saja-red),” kata Anami. Untuk memakan antanan dan jontang, harus direbus terlebih dahulu. Menu-


SUDUT KOTA

R u d i , Tu ka n g O j e k P a n g ka l a n “Rezeki Sudah Ada yang Mengatur”

an ojek online ini membantu mengurangi pengangguran. “Kalau masalah tersaingi pasti adalah kompetisi, namun yang namanya rezeki sudah ada yang mengatur,” ucap Rudi, salah satu pengojek kepada Majalah Sudut Pandang, belum lama ini.

JANGAN MAIN PUKUL Pria yang sudah 18 tahun berprofesi sebagai tukang ojek ini mengaku tidak sependapat jika ada yang memprotes keberadaan ojek online dengan cara-cara kekerasan. “Saya tidak setuju jika ada tukang ojek pangkalan main pukul terhadap ojek online. Sama-sama mencari rezeki tidak usah berkelahi, bukannya mendatangkan rezeki malah kita terjerat hukum,” ujar Rudi. Menurut dia, ojek online berbeda dengan ojek yang biasa mangkal. Sebab, ojek online dipesan oleh penumpang melalui aplikasi ponsel. “Masing-masing ada rezekinya, sampai saat ini masih ada yang tetap setia menggunakan jasa kami,” imbuhnya didampingi rekan-rekannya . JAKARTA, SUDUT PANDANG

Kehadiran ojek berbasis aplikasi smartphone suka tidak suka telah membantu masyarakat dalam layanan tranportasi. Mereka bisa lebih mudah memesan ojek dengan tarif yang jelas. Namun, di sisi lain kehadirannya telah menggerus penghasilan para pengojek pangkalan. Betapa tidak, ojek online ini berani memasang tarif promo mulai Rp 5000 hingga Rp 10.000. Sehingga kehadiran ojek online menjadi pilihan tranportasi masyarakat perkotaan.

Saat ditanyakan kenapa tidak bergabung dengan ojek online, ia mengatakan terbentur usia dan kondisi sepeda motornya. “Saya terbentur usia, dan kondisi sepeda motor. Untuk masuk ojek online kan ada persyaratannya,” tuturnya.

Kehadiran ojek online ini pun dianggap menebar ancaman bagi pegojek konvensional, karena telah merebut penghasilannya. Sikap protes ojek pangkalan (opang) ini terlihat dari berbagai penolakan, bahkan oknum ojek yang melampiaskannya dengan cara-cara represif. Namun, polemik keberadaan ojek online di sejumlah wilayah, rupanya tidak begitu dipermasalahkan para ojek lokal di bilangan Jalan Gajah Mada Jakarta Pusat. Pengojek yang biasa mangkal di dekat Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat ini menilai keberada-

Di tengah kondisi ekonomi yang sulit ini, tambah dia, yang penting tetap berusaha untuk bisa mengais rezeki yang halal untuk menafkahi keluarga. “Yang penting tetap semangat, badan sehat untuk terus berikhtiar supaya dapur tetap mengepul,” tutupnya. Red/SP/Rz

Ojek Termahal di Indonesia Berapa ongkos ojek termahal yang pernah Anda bayar? Mungkin Rp 25.000 sampai Rp 100.000. Kalau masih dalam kisaran harga yang disebutkan di atas, ongkos ojek belum terlalu mahal dibanding di Seko. Pernah mendengar daerah bernama Seko? Pastinya tidak ada yang langsung mengtahui Seko berada di mana. Seko, sebuah kecamatan yang masih masuk ke dalam wilayah pemerintahan Sulawesi Selatan. Coba tanyakan ongkos ojek dari Masamba ke Seko. Ongkos ojek yang dibayarkan untuk sekali jalan dari Masamba

ke Seko berkisar kurang lebih Rp 1 juta. Bagaimana tidak? Jalanan yang dilalui sangat memperihatinkan. Jika hanya rusak tetapi jalanan masih bertekstur keras, mungkin masih bisa dimaafkan. Tetapi apa jadinya kalau jalannya bertekstur tanah basah yang lembek. Sehingga tarif ojek menuju di daerah ini pantas dibanderol mahal. Rata-rata motor milik panggojek seko sebutan masyarakat setempat sudah tak ada yang lazim bentuknya. Belum lagi motor-motor ini juga dipenuhi lumpur tebal. Jauh dari kesan bersih dan rapi. Red/Kompas

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

43


DELAPAN CAPIM KPK YANG LOLOS SELEKSI

Jaksa Tuntut Hukuman Mati Pengedar Sabu di Nusa Kambangan

Pansel KPK sudah memilih delapan nama dan diserahkan ke Presiden Jokowi di Istana. Selanjutnya Presiden Jokowi akan menyerahkan nama-nama calon pimpinan KPK tersebut kepada DPR untuk dilakukan fit and proper test di Komisi III. Berikut delapan nama Capim KPK : 1. SAUT SITUMORANG DARI BIN 2. SURYA TJANDRA SEORANG

JAKARTA, SUDUT PANDANG

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Guntoro menuntut hukuman mati terhadap Triadi alias Andi, terdakwa pengedar narkoba di Lapas Nusakambangan. “Terdakwa terbukti bersalah melanggar pasal 114 ayat 2 UU Narkotika, oleh karena kami menuntutnya dengan hukuman mati,” kata Jaksa Guntoro di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (8/9/2015) lalu. Menurut Jaksa Guntoro, terdakwa merupakan rekan dari Silvester Okiewe Nwaoijse alias Mustofa, gembong narkoba asal Nigeria yang sudah dieksekusi mati. Terdakwa terbukti membantu Silvester dalam bisnis narkoba di LP Nusakambangan jenis shabu sebanyak 7 kg.

“Terbongkarnya kasus ini berawal ketika petugas menangkap Dewi di bilangan Gedung Sahari, sekitar Januari 2015 lalu yang hendak menjual shabu kepada seseorang. Saat ditangkap Dewi mengaku barang haram itu milik Silvester,"jelas Jaksa dihadapan majelis hakim pimpinan Arifin. Setelah diselidik, lanjut Jaksa, ternyata Triadi yang satu sel dengan Silvester menjadi perantara antara Silvester dengan Dewi, karena Silvester tidak lancar bahasa Indonesia. "Saya mohon waktu untuk menyusun pledoi. Banyak hal yang akan disampaikan dalam pembelaannya mengingat klien saya ini juga tengah menjalani hukuman dalam kasus yang sama di LP Nusakambagan,” kata Rotua Sinaga MP, kuasa hukum terdakwa menanggapi tuntutan tersebut. Red/Um

ADVOKAT PUBLIK 3. ALEXANDER MARWATA DARI HAKIM AD HOC TIPIKOR 4. BRIGJEN POL BASARIA PANJAITAN DARI KEPOLISIAN 5. AGUS RAHARJO YANG MENJABAT SEBAGAI KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH 6. SUJANARKO, DIREKTUR DIREKTORAT PEMBINAAN JARINGAN KERJA SAMA ANTAR KOMISI KPK 7. JOHAN BUDI SP, PLT PIMPINAN KPK 8. LAODE M SYARIF, LEKTOR FH UNHAS. - RED/SP

di Jalan Pintu Air No. 15 Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat. Tim juru sita yang dikomandoi Billaudin kepada Majalah Sudut Pandang menyatakan, PN Jakarta Pusat sebelumnya meletakkan sita eksekusi sebagaimana tertuang dalam berita acara sita eksekusi tanggal 7 Mei 2009 No.010/2009.DEL/PN JKT.PST jo No.08/2009 eks jo No:322/Pdt.G/2008/PN.JKT.BRT.

PN Jakarta Pusat Eksekusi Bangunan di Pasar Baru

44

“Dasar eksekusi ini berdasarkan risalah lelang 334/2014 tanggal 15 September 2014 yang dibuat oleh pejabat lelang negara Jakarta KPKNL Jakarta 1 para pihak yaitu Tjoa Sugianto sebagai pemohon eksekusi melawan Sumarto Kurnia sebagai termohon eksekusi,” jelas Billaudin.

JAKARTA, SUDUT PANDANG

(26/8/2015) lalu.

Permohonan Tjoa Sugianto, ujar dia, dikabulkan oleh PN Jakarta Pusat. Hal ini sesuai ketentuan pasal195 HIR jo pasal 1033 RV. “Kita dalam hal eksekusi pengosongan sudah melalui prosedur hukum,” terang pria yang dikenal murah senyum ini.

Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat melalui juru sitanya berhasil mengosongkan sebidang tanah berikut bangunan di Jalan Pintu Air No.15 Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat, Rabu

Sesuai dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No.253/ Pasar Baru luas 980 M 2 atas nama Kurnia Sunarto (Kwee Bo Tjai) dan Ny.Titik Trijani (The Thiam Nio) yang terletak

“Keberhasilan PN Jakarta Pusat dalam eksekusi ini berkat kerjasama dengan Muspiko, Kodim dan Kepolisian Jakarta Pusat,” tambahnya. Red/Um

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015


Supreme penalty has been held to not be, under all circumstances, cruel and unusual punishment within prohibition of 8Th and 17 Th amends, nor does the 6Th. amendment require a jury trial on the sentencing issue of life of death.

PIDANA MATI

DEATH SENTENCE Oleh: Prof Dr. SUHANDI CAHAYA, SH, MH, MBA

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

45


SUDUT HUKUM

PENDAHULUAN

tahun 2008.

Bahwa dalam waktu sebulan terakhir ini kita dapat melihat adanya keseriusan Pemerintah Republik Indonesia didalam proses penegakan hukum (Law Enforcement) sebab sudah ada 6 (Enam) terpidana yang sudah dieksekusi dengan hukuman mati dan telah pula dilaksanakan oleh pihak Kejaksaan Agung Cq Kejaksaan Tinggi sebagai eksekutornya.

Apa yang dimaksud dengan Hukum Pidana? Menurut Prof. DR.A.Z.Abidin,SH, Hukum pidana merupakan cermin suatu masyarakat itu, bilamana nilai-nilai itu berubah, hukum pidana secara tepat disebut sebagai ONE OF MOST FAITHFUL MIRROS OF GIVEN CIVILIZATION, REFLECTING THE FUNDAMENTAL VALUE ON WHICH LATER REST (lihat buku pidana mati di Indonesia oleh DR.Andi Hamzah,SH dan A.Sumangelipu,SH, Hal 12)

Adapun hukuman mati (Death Sentence) yang baru-baru ini dilaksanakan terhadap 2 (dua) orang Narapidana Afrika yang berkaitan dengan kasus narkoba dan telah dilaksanakan eksekusinya di Pulau Nusa Kambangan Cilacap, walaupun sempat membuat kerusuhan beberapa hari sebelum dilakukan Eksekusinya. Disamping itu, Eksekusi terhadap Hukuman mati juga dilakukan di Medan dan Banten perihal dukun (Fortune teller) yang telah membunuh korban-korbannya dan terakhir Sumiarsih dan Sugeng dari Malang yang sudah hamper 20 (Dua puluh) Tahun yang lalu semestinya sudah dijatuhi hukuman mati tetapi barubulan Juli 2008 dilaksanakan eksekusi tersebut. HUKUMAN MATI / DEATH SENTENCE Bahwa menurut Radio BBC, beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa ada sekitar 40 (Empat Puluh) orang terpidana mati yang masih belum menjalani eksekusi. Siapakah yang harus bertanggung jawab atas keterlambatan tersebut? Apakah pihak kejaksaan yang tidak melaksanakan eksekusi terhadap terpidana ataukah upaya-upaya hukum yang sudah melampaui ketentuan didalam KUHAP? Seperti melakukan Peninjauan Kembali (PK) berulang-ulang atau 2 sampai 3 kali hanyalah untuk menunda-nunda

46

Hukuman mati tetap diperlukan terutama ditegaskan kepada masyarakat agar takut melakukan tindak pidana. Sayangnya tindak pidana korupsi tidak diancam hukuman mati

waktu saja dan anehnya aparat penegak hukumnya telah diam saja tidak menggunakan akal sehatnya sebagai pejabat Negara? Mengutip informasi dari Suara Pembaharuan yang terbit pada tanggal 29 Juli 2001, menyebutkan bahwa negara Tiongkok telah melakukan eksekusi terhadap 1781 orang yang telah melakukan tindak pidana dan saat ini setiap tahunnya hukuman mati berkisar 3300 – 3500 orang. Tindakan pidana apa saja yang dijatuhi hukuman mati di Tiongkok tersebut? Menurut kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) yang bermarkas di London, Tiongkok menjatuhkan Hukuman Mati tidak saja dalam kasus-kasus penyuapan, penggelapan, penipuan, pengeboran / mucikari, pencurian bensin dan perdagangan obat terlarang. Di negara-negara seluruh dunia dalam tiga tahun terakhir baru menjatuhkan hukuman mati sama dengan yang dilakukan oleh negara Tiongkok selama periode 2001. Dengan dieksekusinya 1781 orang, Tiongkok sama sekali tidak khawatir akan diboikot oleh negara manapun terhadap penegakan hokum, termasuk pelaksanaan Olimpiade pada

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

Penjatuhan pidana sebagai suatu nestapa (Kesengsaraan kepada pelanggar hukum dan hanya merupakan obat terakhir) (ULTIMUM REMIDIUM) yang hanya dijalankan jika usaha-usaha lain seperti pencegahan sudah tidak lagi berjalan. Di dalam Law Dictionary hal 277 lebih dikenal dengan nama death Penalty yang artinya sebagai berikut : Supreme penalty has been held to not be, under all circumstances, cruel and unusual punishment within prohibition of 8Th and 17 Th amends, nor does the 6Th. amendment require a jury trial on the sentencing issue of life of death. Sedangkan kematian adalah: “Death, the cessation of life, permanent cessation of all vital function and signs� Menurut penulis, pidana mati itu perlu dilakukan oleh hakim agar dapat membuat jera, takut kepada penjahat yang relatif tidak menimbulkan sakit jiwa dilaksanakan dengan tepat seperti kasus bom (Pengebom Gedung Bursa Efek Jakarta) yang telah dituntut hukuman mati oleh Jaksa Penuntut Umum, karena kasus seperti ini banyak menimbulkan ekses yang negatif dan masyarakat ikut menderita sengsara karena kehilangan sanak keluarga atas perbuatan yang tidak berprikemanusiaan tersebut. Disamping hakim, Jaksa Penuntut


Umum juga harus lebih berani dan tegas dengan menuntut agar terdakwa dijatuhi hukuman mati. Banyak juga hakim menjatuhkan hukuman mati kepada para terdakwa, seperti halnya yang dilakukan hakim dari Pengadilan Negeri (PN) Batam dalam perkara pidana No.254/ Pid/B/2000/PN.BTM atas terdakwa Azwin Siregar, Rambe Hadipah, Paulus Purba dan Muran Sinaga karena terbukti melanggar Pasal 340 Jo Pasal 55 (1) KUHP. Hakim Nelson Sitanggang, SH, menurut Penulis dalam menyidangkan kasus itu cukup objektif, sebab hakim ini tidak mengenal istilah discrimation. Siapa saja yang terbukti bersalah, haruslah dihukum sesuai dengan perbuatannya. Akan tetapi ada hakim lain yang juga memutus pidana mati kepada terdakwa yang menyangkut Narkoba, langsung dipindahkan ke Indonesia Timur. Sungguh suatu hal yang sangat tragis menimpa hakim tersebut. Adapun hakim-hakim yang pernah menjatuhkan hukuman mati adalah Hakim Tusani Djafri,SH, Asep Setiawan,SH, Syarnubi,SH, Bambang Widyatmoko,SH, M.Daru Hermawan,SH. Mahkamah Militer banding dalam mengadili kasus Ito Sukarta yang terlibat dalam kasus cinta dengan Ny.Lucy, sehingga menyebabkan terjadinya pembunuhan yang sangat tragis terhadap Samuel Bulung dan anaknya Jhony. Hakim yang mengadili masalah Narkotika, menurut penulis haruslah berani menjatuhkan hukuman kepada terdakwa dalam kasus berat lainnya. Pada sekitar tahun 2000, Penulis pernah memohon bantuan secara tertulis kepada Pengadilan Negeri (PN) Tangerang agar kiranya dapat memberitahukan kepada penulis sudah berapa terpidana mati yang diputuskan. Namun, tidak pernah ada tanggapan dari Ketua Pengadilan Negeri Tangerang. Menurut Penulis hakim-hakim yang berani menjatuhkan hukuman mati setidak-tidaknya harus mendapatkan reward atau penghargaan, karena pidana mati merupakan hak preogratif dari Tuhan dan hal

SUDUT HUKUM

ini terdapat didalam Alkitab Ibrani Pasal 10 ayat 28 yang bunyinya sebagai berikut :

PENULIS

“Any once who disobey the law of Moses is put to death without any mercy when judged guilty from the avidence of two of more witnesses” “Orang yang tidak mentaati hukum yang diberi oleh Musa, dihukum mati tanpa ampun; kalau atas kesaksian dua, tiga orang dan ia terbukti bersalah.” Adapun hukuman mati dapat dijatuhkan berdasarkan pelanggaran-pelanggaran pasal-pasal sebagai berikut : Kejahatan terhadap Pasal 104-111 (2), 124(3) KUHP; Pembunuhan Pasal 340 KUHP, kelihatannya memang dikondisikan oleh Pemerintah Belanda pada waktu itu dengan alasan berdasarkan faktor rasial, ketertiban umum dan hukum pidana kriminologi. Dan menurut pendapat Simons (yang terdapat dalam memori Van Toe Lichting/MVT memori penjelasan MVS = 1915 Wetboek Van Straaf Recht), pada waktu itu bangsa kita mempunyai watak tidak jujur dan bersaksi bohong dalam perkara-perkara pidana dan sudah percaya bahkan menerima kebohongan sebagai kebenaran, demikian juga menurut Kruseman. Pencurian dengan pemberatan yang dilakukan dalam memberatkan sebagaimana disebut dalam Pasal 368 (2), 369 (4) KUHP. Pembajakan di laut, Pesisir dan sungai yang dilakukan dalam keadaan seperti tersebut dalam Pasal 444 KUHP. - UU Darurat No.12 Tahun 1951 tentang Senjata. - UU No.4 Tahun 1976 tentang Kejahatan Penerbangan. - UU Narkotika Nomor 22 Tahun 1997.

Prof. Dr. SUHANDI CAHAYA, SH, MH, MBA. Advokat-Kurator-DosenKonsultan HKI-Saksi AhliKetua Litbang AAI-Anggota Litbang PERADIDosen Pasca Sarjana FH Universitas Jayabaya Dosen Pasca Sarjana FH Universitas Muhammadiyah Palembang

korupsi tidak diancam hukuman mati, maka UU No.31 Tahun 1999 Jo UU No.3 Tahun 1971 sebagaimana terakhir telah diubah dengan UU No.20 Tahun 2001 haruslah direvisi agar ancaman hukuman mati ikut dicantumkan didalam salah satu pasal-pasal tersebut. Hal ini agar para koruptor tidak melakukan korupsi dan hukuman mati tersebut haruslah segera dilaksanakan setelah mempunyai kekuatan tetap dan pasti asalkan tidak terjadi Miscarriage of Justice (kekeliruan dari Pengadilan)

Demikianlah artikel pidana mati ini dipersembahkan oleh Penulis bagi Penulis berpendapat bahwa kita semua, semoga artikel ini dapat hukuman mati tetap diperlukan menambah wawasan kita semua, terutama ditegaskan kepada masya- amin. rakat agar takut melakukan tindak Jakarta, 1 September 2015 pidana. Sayangnya tindak pidana PENUTUP

Hormat Penulis

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

47


SUDUT ENTERTAIMENT

Sinetron

“Preman Pensiun” Lahirkan Artis Baru

M

eski tak memasang bintang sinetron berhonor mahal atau idola remaja yang naik daun, sinetron “Preman Pensiun” berhasil meraih sambutan positif. Kesederhanaan dan kekocakan cerita dari sinetron ini mampu menarik masyarakat ditengah gencarnya serial televisi yang dianggap kurang bermutu. Sukses fenomenal sinetron besutan sutradara Aris Nugraha ini melahirkan sederet artis-artis baru. Ini dia idola baru pemain sinetron yang ditayangkan RCTI :


MAT DRAJAT (KANG KOMAR)

UCUP PALENTIN ( UBED )

Nama Mat Dradjat kini mulai eksis dan dikenal oleh masyarakat Indonesia berkat perannya sebagai Kang Komar di sinetron “Preman Pensiun”. Rupanya, kesukesan yang diraih oleh pria kelahiran Banten, 15 Juni 1969 ini tidak datang begitu saja. Selain kerja keras pantang menyerah, rupanya doa orangtua memang benar-benar mujarab. "Dulunya pulang syuting cukupnya buat rokok sama ongkos, tapi saya didoain terus, Alhamdulillah sekarang sudah terkenal anak saya," ujar Hj. Supiah ibu kandung Matt Dradjat saat dijumpai di Studio 1 RCTI, Jakarta, Selasa (8/9/2015) lalu. Selain doa orangtua, usaha dan kerja keras Mat Dradjat pun seolah terbayar lunas. Meski kerap dipandang sebelah mata, keyakinan dan usaha Kang Komar rupanya benar-benar kuat. "Saya sangat bangga ketika berjuang dari titik nol, luar biasa, banyak yang underestimate, saya enggak pernah gubris, saya cuma ingin satu dan Alhamdulillah mudah-mudahan keluarga bangga," ucap Matt Drajat yang sudah masuk dapur rekaman ini. Red/Oke

Dulu, sosoknya mungkin tidak banyak dikenal orang, namun berkat perannya sebagai Ubed, copet di sinetron “Preman Pensiun”, membuat nama Ucup Palentin mulai meroket. Dengan gayanya yang ceplas-ceplos, dan kocak membuat penonton terhibur. Keberhasilan Ucup dalam memerankan seorang Ubed tak lepas dari kemamampuannya dalam berakting. Meskipun terbilang baru, namun Ucup berhasil memerankan sosok Ubed yang sesuai dengan karakter Ucup yang sebenarnya. "Menurut saya sih, jadi ringan saya membawakannya. Karena yang saya perankan mungkin saya sendiri. Bukan berarti saya polos dengan kepolosan Ubed, tapi karena karakternya dekat dengan kehidupan saya. Artinya juga, dialog Sundanya kebawa, dengan logat-logatnya juga kental dengan Ubed. Saya memaninkan karakter Ubed dengan kehidupan saya sehari-hari. Nya kieuuu weee (ya begini ini-red)," papar Ucup kepada wartawan di Bandung.Red/ Galanews

SANDY TILE ( AMIN )

PRIYONO ( SURIP )

Bagi Anda yang biasa nonton "Preman Pensiun" pasti akrab dengan tokoh Amin yang bekerja di rumah Kang Bahar. Ia kerap mengemudikan "Si Maung", mobil kesayangan Kang Bahar (Alm. Didi Petet). Ya, iya dikenal masyarakat luas sebagai Supir Kang Bahar, namun kini di serial kelanjutannya "Preman Pensiun 2", ia beralih menjadi supir Kinanti, anak dari Kang Bahar. Gayanya yang lugu, polos, dan kadang agak kurang connect menjadi ciri khasnya. Ia yang bekerja digegedug preman tersebut juga dalam penokohannya terlibat urusan perasaan dengan Imas, sang pembantu keluarga Kang Bahar. Sosok Amin ini diperankan oleh aktor Sandi Tile. Pria yang tinggal di daerah Antapani, Bandung pernah menuntut ilmu di. SD Griya Bumi Antapani (Griba) 14, SMPN 45 Bandung, SMA di KC 31, dan kuliah di LPKIA. "Saya mengenal dunia akting dari dulu. Saya waktu SMP hingga kuliah pernah aktif di teater, khususnya di kabaret. Saya juga pernah gabung Padhyangan 6 junior, tapi kalau terjun di layar kaca kalau ga salah sejak 6 tahun yang lalu, " tutur Sandi saat ditanya awal dia terjun di dunia seni peran. Red/Galanews

Bagi penggemar sinetron “Preman Pensiun” pasti mengenal sosok Surip. Dia adalah pengamen yang biasanya mengais receh di Pasar Palasari. Namun tak banyak yang mengetahui ternyata pemeran pengamen itu adalah anggota TNI AD. Bahkan dia bukan tentara biasa. Pria bernama asli Priyono itu adalah anggota pasukan elite Kopassus. Nama Bintara yang kini bertugas di Sesko TNI Bandung ini semakin tenar. Bagaimana tidak, tentara yang sehari-hari memberikan pembinaan fisik para TNI yang menempuh pendidikan militer ini disibukkan dengan jadwal syuting sinetron. Sarjana Hukum dari Uninus ini, kini telah menjadi artis. Mengganti baret merah dengan topi merah. Dalam sinetron tersebut, Priyo memerankan pengamen pasar yang selalu mengenakan topi merah terbalik dengan dandan agak urakan. Yang bikin menarik, dia hanya bisa menyanyikan satu lagu saat mengamen. “Euis, ngke antosan heula,” dia selalu menyanyikan penggalan lagu pop Sunda berjudul Euis itu. Tapi, juga tidak pernah beres dinyanyikannya.

Selain nama-nama tersebut, masih banyak nama lain yang mulai dikenal masyarakat berkat perannya di Sinetron “Preman Pensiun”. Diantaranya Tya Arifin (Kinanti), Tatjana Saphira (Kirana), Soraya Rasyid (Imas), Ikang Sulung (Jamal), Muhammad Jamasari (Gobang), Andra Manihot (Dikdik), Fajar Khuto (Ujang), Pangeran Tyson (Jony) Fadli (Iwan Tyson), Dicky Satria (Jupri), Safira (Eneng (Anak Kang Mus), Vina M Verina (Esih Istri Kang Mus) Hj. Isye Sumarni (Mertua Kang Mus) Nining Yuningsih (Edoh), Isnurul Destyana (BebebIstri Kang Komar), Icuk Nugroho (Saep), Dewi Novitasari (Dewi), Romyan Fauzan (Uyan), Nendi Nurdin (Junaedi), Deni (Murad), Ica Naga (Pipit), Purwo Kristiono (Bohim). Nama yang sudah populer dalam sinetron ini adalah Alm. H Didi Petet yang berperan sebagai Kang Bahar dan Epy Kusnandar, pemeran Kang Mus pimpinan preman. Red/Berbagai Sumber


SUDUT ENTERTAIMENT jadi penyanyi papan atas,"ucapnya. Album “Burju Mi Amang Inang” ini, jelas dia, diramu dalam 10 karya terbarunya. Dia pun mengaku lagu tersebut terinspirasi dari keluarga Jhon SE Panggabean. “Bagaimana dulu Bapak Jhon dan istrinya mendidik ketiga anaknya Samuel, Clara dan Grace, dalam video lagu itu bercerita tentang keluarga Bapak John sebelum menjadi pengacara terkenal seperi saat ini,” ungkap Andolyn. “Clara itu selain berwajah cantik, suaranya luar biasa. Bangga banget ada penyanyi seperti Clara ini. Mudah-mudahan bisa mewarnai blantika musik Tanah Air, bukan hanya Batak saja,” tambah personil Project Pop, Tika Panggabean yang hadir dalam konser tersebut. Wanita berparas Ayu ini suaranya tidak asing lagi, karena lagu-lagunya disiarkan di Radio Pelita Kasih (RPK). Suara Clara menjadi jingle yang disiarkan Program Melek Hukum (Prolekum) kerjasama antara RPK 96.3FM dengan MAPPHI. Lagu berjudul “Tegakkan Hukum dan Keadilan” pada siaran tersebut bisa didengar secara live setiap senin malam pukul 19.00 WIB hingga selesai. Red/Um

Siap Gebrak Blantika Musik Batak JAKARTA, SUDUT PANDANG

Tak bisa dipungkiri jika penyanyi berdarah Batak memiliki suara emas yang sudah terbukti dalam blantika musik Tanah Air. Salah satu penyanyi sejuta talenta yang mempunyai vokal luar biasa adalah Clara Panggabean. Melalui album barunya bertajuk “Burju Mi Amang Inang”, mahasiswi FH UI ini siap menggebrak dan menyemarakan blantika musik Batak. Lounching album baru itu dikemas melalui konser yang digelar di Toba Dream Cafe, Jl.Dr. Saharjo Raya No.90, Sabtu (19/9/2015). “Album bertajuk Burju Mi Amang Inang artinya kasih orangtua yang tak ada taranya. Lagu-lagu yang ada di album ini dibuat lebih apik, karena memang disiapkan lebih matang dibandingkan album sebelumnya. Kita siapkan lebih matang dan digarap seorang seniman yang sudah malang-melintang di dunia musik Indonesia, Andolyn Sibuea,” papar Produser Eksekutif Jhon SE Panggabean SH, MH kepada majalah Sudut Pandang. Menurut pria yang dikenal sebagai pengacara terkemuka ini, untuk memanjakan penikmat lagu-lagu Batak, konser Clara ini juga didukung oleh artis papan atas seperti Maria Calista Pasar-

50

SUDUT PANDANG EDISI SEPTEMBER 2015

ibu, Style Voice, dan Andolyn Sibuea Band dan dipandu oleh MC Maharun Situmeang. Pada konser ini bukan hanya dihadiri oleh masyarakat Batak saja, ada juga etnis lain termasuk Tionghoa yang menyukai lagu-lagu Batak. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir dan mendukung acara ini, Bogor Green Forest Resort, Condotel Ever Green Cibubur (Group MT Haryono Square), PT Hotel Danau Toba Internasional, Toba Dream, Masyarakat Peduli Penegakan Hukum Indonesia (MAPPHI),” ucap ayah dari Clara Panggabean ini. Clara berharap album barunya ini mampu mewarnai lagu-lagu Batak yang sudah ada. “Lagu-lagu dalam album ini juga sarat nilai-nilai moral. Ini merupakan album keempat, namun baru kali ini digarap dengan serius oleh musisi senior,” tuturnya.

KAGUM Sementara itu, Andolyn Sibuea mengaku kagum dengan suara dan talenta yang dimiliki Clara. Sehingga dirinya menciptakan secara khusus lagu-lagu untuk dinyanyikan oleh Clara. ”Walau bukan lahir di tanah Batak, Clara fasih mengucapkan lafal Batak, sangat menjiwai dan suaranya luar biasa. Saya yakin Clara bisa men-

BIODATA Nama

:

Clara Panggabean Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 5 Juli 1996 Pekerjaan

:

Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Indonesia Orangtua

:

Jhon.S.E.Panggabean, SH. MH Ny.Hartaty Tiurma Pakpahan Twitter

:

@clarapanggabean FB

clara panggabean

:


LAWYER MAP DICTONARY LAW OFFICE MUARA KARTA, SH, MM, & PARTNERS

YUNTRI & PARTNERS LAW FIRM

Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok D.1 No.11

Duren Sawit, Jakarta 13440

Jl.Letjend Suprapto Jakarta Pusat 10640

M.Yuntri, SH, MH

Phone : 021 429 001 99 - 021 429 068 09 Fax : 021 21 429 068 09

Advocate & Legal Consultans

muarakarta_lawyer@yahoo.co.id - muarakartalawyer.blogspot.com

----------------------------------------------------------------------------------------------

Jl.Pendidikan Raya II No.85 A Lt.II

Muara Karta Simatupang, SH, MM

KANTOR HUKUM

Advocate & Legal Consultans

JHON S.E PANGGABEAN & REKAN

-----------------------------------------------------------------------------------------------

MTH Square lantai 3, Unit 5, Jl. M.T. Haryono Kav. 10, Jakarta Timur Telp: 021- 290-67222 Fax: 021- 290-67247

LAW OFFICE SUHANDI CAHAYA & PARTNERS Jl.Gajah Mada No.10 Lt 2 Jakarta Pusat Phone/fax : (021) 6386 6636, 6386 6637 suhandicahaya@mailcity.com - doctor-suhandicahaya.com

Email: jhonse_lawyer@yahoo.co.id JHON S.E.PANGGABEAN, SH.MH Advocate & Legal Consultans ----------------------------------------------------------------------------------------------

Prof.Dr.Suhandi Cahaya,SH, MH, MBA

JOU HASYIM WAIMAHING, SH & ASSOCIATES

Advokat-Kurator-Mediator-Konsultan HKI-Dosen

Komp.Duta Merlin Blok B No.31-32

------------------------------------------------------------------------------------------------

Jl. Gajah Mada No.3-5 Jakarta Pusat 10130

SAS LAW FIRM

Sentot Panca Wardhana & Associates Counsellors & Attoneys at Law

Jou Hasyim Waimahing, SH Advocate & Legal Consultans -----------------------------------------------------------------------------------------------

Jl.Galur Sari Timur No.81

KANTOR ADVOKAT/PENGACARA &

Kel.Utan Kayu Selatan Matraman Jakarta Timur

KONSULTAN HUKUM

Phone: 021 8194301

IKA SAFITRI UMAR, SH & REKAN

Sentot Pancawardhana, SH, MH

Jl.Jatijajar I RT 02/02 Kec.Tapos Depok

Advocate & Legal Consultans

Telp/Fax: (021) 876 6594 - (021) 4878 9702

------------------------------------------------------------------------------------------------

Email: ikasafitri123@gmail.com

HARTONO TANUWIDJAJA & PARTNERS Wisma A.Rachim Lt. 2 Jl. Suryopranoto No. 83 Harmoni, Jakarta 10160

Phone: +62-21-3508214 Fax: +62-21350214 E-mail : jaguar_hartono@ yahoo.com Hartono Tanuwidjaja, SH, MSi Advocate & Legal Consultans ------------------------------------------------------------------------------------------------

SABAR OMPU SUNGGU & PARTNERS Copyright, Patent & Trade Mark Attorneys Office : Jalan Asem Baris Raya No.7 Jakarta Selatan Telp : (021) 8352175,(021) 8293214 Fax : (021) 8355690 Sabar Ompu Sunggu, SH, MH Advocate & Legal Consultans

------------------------------------------------------------------------------------------------

Ika Safitri Umar, SH Advokat/Pengacara & Konsultan Hukum -----------------------------------------------------------------------------------------------

KANTOR HUKUM IKRAMAN THALIB SH MSI & REKAN Jl.Mangga Besar, V No.55 Jakarta Telp: 021 6294626 Ikraman Thalib, SH, MSi Advocate & Legal Consultans

---------------------------------------------------------------------------------------------

KURNIANTO PURNAMA, SH, MH & PARTNERS

Citra Garden City 7 Rukan Blok A 03 No.19, Jakarta Barat Kurnianto Purnama, SH MH Advocate & Legal Consultans ----------------------------------------------------------------------------------------------


RIZKI MEDIA JASA Le g a l Do cu men t S p e c ial ist 0815 115 49506 – 0812 822 567 86 rizki.mjasa2008@gmail.com

SIUP - PT - CV - UD - Paten - Merek Pajak Kendaraan - Balik Nama Design - Banner dll


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.