TransNusa #8

Page 1

Jan - Feb 11

Lombok

The food, the people & the scenery

Bali

Alor East Indonesia’s sensational getaway

Flores Waraebo, traditional village

Scuba diving



Welcome Message

TransNusa Inflight Magazine

To customers of TransNusa Air Services

Juvi Jodjana CEO

Kami percaya Anda semua pasti merayakan hari besar ini dan ijinkan kami untuk mengucapkan selamat tahun baru 2011, semoga sukses selalu – setahun lagi usia kami bertambah dalam industri penerbangan dan kami berharap dapat terus membuka rute serta meningkatkan pelayanan di daerah timur Indonesia.

I trust you have all had a great festive season and let me here wish you all the best for 2011 – another year that we in the airline industry hope will continue to see more and more routes and services open up for the growing eastern area of Indonesia.

Pada edisi khusus ini, majalah TransNusa inflight akan tampak berbeda dari sebelumnya, diproduksi khusus untuk mengikuti acara ATF (Asian Tourism Forum Jan 15-21 2011) di Pnom Penh, Kamboja yang didalamnya memuat potensi dan daya tarik wilayah kita.

This special version of the TransNusa inflight magazine, in addition to its regular features, has been produced as a showoff edition for the ATF (Asian Tourism Forum Jan 15-21 2011) event in Pnom Penh, Cambodia showing the potential and attractions of our region.

Cover majalah TransNusa inflight misalnya, menggambarkan beberapa obyek wisata terkenal dari masing-masing daerah. Dalam ceritanya tentu menuliskan beberapa tujuan wisata utama dan paling populer pada rute penerbangan kami. Scuba Diving in Bali bercerita tentang tempat menyelam spektakuler di Bali, sementara di Lombok, Lombok - with open arms menunjukkan mengapa pulau ini cepat menjadi bintang terbaru pariwisata Indonesia. Tapi bukan hanya itu saja, pemain-pemain utama lainya mulai bermunculan di wilayah timur Indonesia - kami akan mengajak Anda untuk melihat Alor yang menakjubkan serta Flores dengan desa adat Waerebo yang mengikuti tren global wisata yang ramah dan sadar lingkungan. Kami TransNusa Air Servises percaya bahwa banyak sekali yang dapat ditawarkan oleh daerah ini, namun kawasan ini masih relative muda – dan cukup sulit untuk merintis daerah baru – dimana logistik merupakan hal utama. Dalam kesempatan ini pula, kami TransNusa Air Servises memohon maaf atas ketidaknyaman yang mungkin terjadi selama Anda menggunakan pelayanan kami – kami akan berusaha lebih baik, dan atas kesabarannya kami mengucapkan banyak terimakasih. Oleh karenanya di tahun 2011 salah satu fokus utama kami adalah untuk meningkatkan pelayanan – Customer Care – dengan excellent service training berkala dan juga restrukturisasi organisasi dalam perusahaan untuk lebih agresif dalam menyikapi pertumbuhan dan perkembangan usaha yang menuntut penyesuaian dan perubahan. Kami telah berusaha untuk memberi pelayanan lebih baik dengan harapan Anda dapat menikmati penerbangan ini. Jangan lupa acara tahun baru, dan selamat menikmati liburan Anda!

Our cover, for example, portrays in pictures some of the well-known attractions of each region. In feature stories we look, of course, at the prime and most popular tourism destinations on our routes: our Bali story, Scuba diving in Bali, looks at the spectacular dive possibilities, while our piece on Lombok, Lombok - with open arms, shows why the island is fast becoming Indonesia’s newest tourism star. But it’s not only the major players that are starting to define the eastern region of Indonesia – we show you that the lesser known destinations like Alor and Flores provide superb attractions and activities equally of interest for the new era of Indonesia tourism that is following the global trend for eco friendly and environment conscious travel. We at TransNusa believe in the many possibilities our region has to offer, but the region is still young and growing pains are sometimes evident - it can be difficult pioneering a new region – the logistics can be awesome, and on this note I’d like to apologise for any inconveniences we may have caused you while using our services – we truly aim to please – your patience is appreciated. To address this in 2011 one of our primary focuses is to improve our service - Customer Care - with regular training sessions in service excellence while also conducting organizational restructuring within the company to be more aggressive in addressing the growth and development of businesses that require adjustments and changes. We have already started our push towards better service and as such I’m sure you are being well looked after on this flight! Don’t forget your new year resolutions and have a nice holiday! TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 01


TransNusa Inflight Magazine

Contents

06

16

06 Lombok with open arms

12 DVDs 16 Zut Alor - Alors que c’est Magnifique! 20 Bali

20

-Scuba-Diving

24 Gadgets 26 Waerebo - original Manggarai village

30 All that Jazz 38 TransNusa Schedules 40 TransNusa Route Map 41 Thing to know e ign by Th

ot des Cover sh

02

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011

Agency

44 News



Publisher The Agency Nakula Plaza A10 Jl. Nakula, Legian Bali, Indonesia 80361 | Tel / Fax: +62 361 737 285

Editor

TransNusa Inflight magazine is published bi-monthly The views or opinions expressed or implied in TransNusa Inflight Magazine are those of the author and do not necessarily reflect those of TransNusa or The Agency.

Tim

Contributors Kelly-ann Stuart, Raphael, Wiwik, Junaidi Arif

Director Wiwik Mulyani

Graphics Arif Novianto, Aditya Nugroho

We welcome readers’ photographs and articles but cannot accept liability for loss or damage however caused. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in retrieval system, or trasmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, without the prior written permission of The Agency

Sales Trix Hp: +62 81 236 127 327 | +62 361 743 3013

Admin Ganetrix, Yosi

04

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011

NEW

!

Advertising enquiries & stories: sales.theagency@gmail.com

Online version of magazine: transnusa.co.id/aboutus/download.html



Lombok

Text & Photos by Kelly-ann Stuart

– with open arms

Gerupuk bay, south Lombok

Ketika penulis, orangtua Kelly-Ann mengatakan bahwa dia akan pergi ke Lombok, dia memoles lensa kameranya, mempertajam selera dan mempersiapkan diri dalam sebuah pengalaman yang dia katakan seperti “angin segar”. When writer, Kelly-Ann’s parents told her she was going to Lombok, she polished up her camera lenses, sharpened her taste buds and prepared herself for an experience that she says was like a “breath of fresh air”. Sangat antusias ketika mendarat di Bandar Udara Selaparang Lombok, setelah dua tahun semenjak kunjungan terakhir saya. Ketika orang tua saya mengatakan bahwa saya akan datang ke Indonesia, saya menyambutnya dengan gembira. Saya tidak sabar untuk lari dari kehidupan dan rutinitas di Australia yang membosankan, dan akhirnya dapat melihat keluarga saya di Lombok. Lensa kamera yang baru perlu bepergian; karena mulai muak dengan pantai, gedung-gedung bertingkat dan kadang acara kampus Australia. Saya tidak sabar untuk makan segala sesuatu yang berbau Indonesia, saya bosan dengan roti dan sosis; saya ingin rasa!. Saya baru saja lulus dari universitas dan tampaknya sangat sulit untuk mencari pekerjaan setelah mencobanya beberapa kali dan hal ini membuat saya sangat kecewa! Saya sadar saya butuh angin segar.

06

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb

2011

Landing at Selaparang Airport in Lombok I was more than excited; it had been two years since my last visit to Lombok. When my parents told me I’d be coming to Indonesia I welcomed the trip with open arms. I couldn’t wait to get away from my boring, routine life in Australia and finally see my family. My beautiful new camera lens also needed a good go; it was getting sick of seeing endless Australian beaches and tall buildings (and the occasional uni party). And I couldn’t wait to eat everything and anything Indonesian, I was sick of bread and sausages; I wanted flavour!! I’d just graduated from uni and couldn’t seem to find a job so after knock back after knock back and becoming pretty disheartened I realised I needed something fresh.


Saya katakan segar karena sepertinya saya baru pertama kali ke Indonesia, segalanya sangat berbeda dengan kebiasaan saya selama di Australia. Rasanya seperti liburan baru.

I say fresh because it seemed like I had never been to Indonesia, everything was so different to what I’d become used to in Australia. It was like a brand new holiday.

Pertama dari semua itu adalah makanan! Oh Tuhan. Setiap hidangan yang ada penuh dengan rasa. Yang mungkin hanya berasal dari warung pinggir jalan dan dibungkus dengan daun pisang, Anda dapat menjamin kelezatannya. Saya pastikan telah merasakan segalanya yang saya dambakan selama saya berada di Australia. Sate Ayam? Sudah. Nasi Goreng? Sudah. Rawon, Es Kelapa Muda, Serabi, Pecel, Jagung Bakar, daftar berlanjut. Saya bahkan mencoba hidangan yang disebut Nasi Puyung, terkenal karena sangat pedas dan mungkin makanan terpedas

First of all the food. Oh. My. Goodness. Every single dish just explodes with flavour. It may have come from a tiny stall by the side of the road and wrapped in banana leaves but you can guarantee that it’s going to be delicious. I made sure I tasted everything I’d craved in Australia. Sate Ayam? Done. Nasi Goreng? Done. Rawon, Es Kelapa Muda, Serabi, Pecel, jagung Bakar, the list goes on. I even tried a dish called Nasi Puyung, famous for being spicy hot and was probably the spiciest dish I had ever set my tongue on. Here you are given the choice of two TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 07


yang pernah saya rasakan. Di sini Anda diberi pilihan dua rasa, pedas dan ekstra pedas. Setiap hari merupakan petualangan baru, apa yang saya makan mulai dari sarapan pagi, makan siang, makan malam, hingga keesokan harinya. Anda tidak dapat menemukan hal ini di Australia, dan tidak ada di Australia yang begitu nikmat. Saya harus mencicipinya semua. Hingga berat badan bertambah 5 kg selama tiga minggu tinggal di Lombok, saya tidak perduli, yang penting makanannya sepadan. Kedua adalah orangnya. Saya tahu mungkin ini klasik, dalam setiap artikel perjalanan selalu menyebut yang satu ini. Tetapi, di Lombok hal inilah yang sebenarnya! Tinggal di Australia Anda biasa disapa orang “hei apa kabar” setiap kali Anda masuk ke toko. Tapi di Lombok Anda dapat merasakan perasaan gembira dan senang ketika mereka bertanya, dan jika Anda menjawabnya, seperti ada hubungan khusus dan mereka akan mengingat di kunjungan Anda selanjutnya. Dan jika Anda dapat berbicara sedikit bahasa Indonesia bahkan lebih, mereka akan memperlakukan Anda seperti salah satu dari mereka sendiri. Saya sangat menyukai hal-hal yang tidak biasa di Australia. Saya terbiasa dengan ketertiban dan cara hidup di sana membuat segala sesuatu di sini sangatlah menarik. Seperti menyebrangi sekelompok perempuan di pantai Gerupuk di sebelah Selatan Lombok yang semuanya duduk berkeliling mengikat rumput laut sebagai teman (Rp.1000 untuk setiap 3 ikatnya). Bertanya kepada seorang wanita tua penjual sarung bagaimana cara mengunyah sirih pinang. Mengetahui bahwa pemanen sawah benar-benar The seaweed harvest Mayura palace with Pura Meru through the doors, Cakranegara The “sate man” Delicious BBQ’d corn

flavours; hot and extra hot. Every day was a new adventure, what was I eating for breakfast, lunch and dinner the next day??? You couldn’t find any of this in Australia, and nothing in Australia was as scrumptious. I needed to taste it all. I put on 5 kilograms during my three week stay and I don’t even care, the food was worth it. Second of all the people. I know that this is a classic line in every single travel article but in Lombok this is actually true! Living in Australia you are used to people dropping “hey how are you” every single time you walk into a shop. But in Lombok you feel a sense of glee and pleasure when they ask you, as if your answer is of direct interest to them and they’ll remember you on your next visit too! And if you can speak a little bit of Indonesian even better, they’ll treat you like one of their own. And I just loved coming across things that wouldn’t be normal in Australia. I was so used to the order and way of life over there that everything over here was so interesting. It’s like coming across a group of women on the beach in Gerupuk in the South of Lombok who are all sitting around bundling up seaweed for a friend (at Rp.1000 for every three bundles). It’s asking an old woman selling sarongs to show me how to chew betel nut. It’s finding out that rice field harvesters actually

08

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011



Late afternoon rice harvest

harus tinggal disawah selama musim panen, coba bayangkan, mereka harus melewati setiap cuaca di bawah terpal, masih dapat tersenyum dan melambaikan tangan ketika saya mengambil foto mereka (dan bertanya kapan foto-foto ini akan di tayangkan di TV Australia) . Menemukan seorang wanita tua di pasar lokal yang sedang berjualan telur, beratusratus jumlahnya. Saya sangat menikmatinya. Walaupun saya dibesarkan di Lombok, serius saya lupa betapa kacaunya tempat ini. Mobil dan sepeda motor membuat jalur ketiga sendiri, mulai dari anak-anak dan kuda hingga tumpukan barang yang tinggi pada kendaraan. Saya melihat satu hal, meskipun jalan tampak hiruk-pikuk tetapi keadaanya tampak sinkron satu sama lain. Tidak masalah jika Anda lupa untuk memasang reting dan tiba-tiba harus berbelok keluar jalur, entah bagaimana mereka akan bergerak dan meliuk keluar dari jalan. Dan itu diterima disini; semua orang menyadari orang lain dan itu bagus. Sangat berbeda di Australia, Anda akan merasa terisolasi dan harus terus waspada selama mengendarai kendaraan. Indonesia merupakan obat yang saya butuhkan untuk menghirup udara segar. Saya kembali ke Australia benar-benar segar dan walau harus rela berat badan bertambah 5kg, tapi saya merasa jauh lebih bahagia. Dan saya tidak sabar untuk kembali. How to get there

10

Setiap hari TransNusa Air Services melayani penerbangan ke Lombok. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kantor TransNusa terdekat di kota Anda (atau buka halaman 38).

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011

live on the field they harvest, through every weather imaginable and under large tarps, and yet still smile and wave out to me as I take their photographs (and asking when these photos will be on TV in Australia). It’s finding an old woman at the local market who sells just eggs, hundreds of them. I loved it. Although I grew up in Lombok I’d seriously forgotten just how chaotic the place was. Cars and motorbikes creating their own third lane on roads and everything from children and horses to coconuts piled high on vehicles. I did notice one thing however, although the roads appeared to be complete pandemonium every vehicle on the road was in sync with each other. It did not matter if you forgot to indicate as you pulled out in front of another car, they would somehow move and swerve out of the way. And it’s accepted and it works; everyone is aware of everyone else and it’s almost nice. So different to the almost isolated feeling you get driving down the highway in Australia. Indonesia was the cure I needed, a breath of fresh air. I came home completely refreshed and about 5kg’s heavier but so much happier. And I can’t wait to go back.

Daily flights to Lombok are operated by TransNusa Air Services. For further information, please contact the TransNusa office at each destination (further details available P38).


Villa Almarik

Lotus Bayview A feast of the world’s varied cuisines...

One of the first resorts on Gili Trawangan’s prime beachfront area. Everything is on your doorstep, a white sandy beach on the edge of a wide assemblage of beautiful blue coral and only a few minutes walk from the island’s central area. If you’ve been dreaming of white sandy beaches and crystal clear blue waters, look no further – you’ve found it. Welcome to Villa Almarik. The Resort has 20 simply and elegantly appointed cottages. Each is air-conditioned and has a spacious living area, a terrace and a traditional outdoor courtyard attached to the bathroom and is finished with traditional furnishings. A Balinese bale (elevated lounging area) completes each cottage. A mix of Indonesian and Mediterranean dishes awaits you at our restaurant. Gangga Divers at Villa Almarik, a PADI 5 STAR Dive Resort, is managed by the well known Gangga Divers Team. The Dive Center offers a large range of diving courses conducted by professional, PADI instructors, and caters to divers of every age and level of experience.

Dining on a distinct blend of the world’s varied cuisines including Asian and European specialties with an Italian accent, along with a wide selection of beverages, surrounded by Asian flowers and Indonesian antiques, and an enchanting and relaxing atmosphere this is what will await you at our restaurants. Lotus Restaurants have satisfied the most demanding of guests from all corners of the globe and we are proud to have established landmark status at all our locations. After our overwhelming success in Bali it was only natural for us to bring our cuisine and hospitality concept to Lombok island. Within the Senggigi Beach Art Center complex, adjacent to Lombok’s Sheraton Hotel lies the Lotus Bayview. The restaurant is only a few meters from the shoreline and from here you can see Bali’s Mount Agung while enjoying a gentle sea breeze. The menu includes the most popular dishes of all Lotus restaurants in Bali. Witnessing a stunning sunset from Lotus Bayview while indulging in our delicious food will certainly become an unforgettable memory of your stay in Lombok.

TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 11


TransNusa Inflight Magazine

DVDs

Gnomeo & Juliet Apa jadinya jika cerita romantis terkenal seperti “Romeo and Juliet” karya William Shakespeare dibuat versi animasi dengan cerita yang menghibur dan lucu? Jawabannya bisa ditemukan di Gnomeo and Juliet yang menyorot peperangan abadi dua keluarga yang saling bermusuhan itu. Uniknya, karakter-karakter dalam film animasi produksi Miramax, dan disutradarai oleh Kelly Asbury (Shrek 2) dihadirkan dalam bentuk manusia kerdil berjenggot atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gnome. Cerita bermula saat anak dari dua keluarga yang bersebrangan yaitu, Gnomeo (James McAvoy) dan Juliet(Emily Blunt) jatuh cinta dan merajut kasih. Apakah kisah dua sejoli ini berakhir happy ending atau malah berakhir tragis seperti versi aslinya? Ditambah lagi dengan lagu-lagu dan aransemen garapan Elthon John membuat film ini lebih menarik pastinya. Kita nantikan saja. Genre Director Studio Writer(s) Cast

12

: Animation, Comedy, Family, 3D : Kelly Asbury : Touchstone Pictures : Mark Burton, Kevin Cecil, Andy Riley, William Shakespeare, John R. Smith, Rob Sprackling : Emily Blunt, James McAvoy, Michael Caine, Maggie Smith, Jason Statham

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011

The Green Hornet Sebuah film klasik, televisi, radio, dan buku komik kembali diangkat ke layar lebar oleh Columbia Pictures. The Green Hornet, dibintangi Seth Rogen sebagai pejuang-kejahatan yang main hakim sendiri setelah menemukan ayahnya mati secara mesterius. Dengan bantuan Kato (Jay Chou) mereka mendatangi setiap penjahat di kota dengan mobil ‘kuno’ super canggih, The Black Beauty. Apakah mereka berhasil? Tunggu saja filmnya yang akan dirilis 14 Januari 2011.

Genre Director Studio Writer(s) Cast

: Action, Adventure, 3D : Michel Gondry : Columbia Pictures : Evan Goldberg, Seth Rogen, Fran Striker, George W. Trendle : Christoph Waltz,Jay Chou, Seth Rogen, Cameron Diaz, Edward Furlong, Edward James Olmos


TransNusa Tra Tr T rraan nsssN nsN Nu usa us sa | In sa IInfl nnflflight igght ig igh ghhhtt Magazine Mag Mag agaaz azi azin zziiinne zin ne | N Nov No oovv - D De Dec ec 20 ec 22010 01100 | 1133


Zut Alor - Alors que c’est Magnifique! Setelah tahu tentang pulau Alor, penulis kami menggambarkan tempat ini memiliki bakat linguistik yang unik. Telling us about the mesmerizing island of Alor, our writer displays some rather unique linguistic talents – or, at least tries to!

14

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011


Dengan hanya memiliki sedikit pengetahuan bahasa Perancis ketika masa sekolah dulu, saya berharap menggunakan kata “Zut Alor “ sebagai judul artikel ini karena - pendek - mengena - dan kedengarannya bagus! Merupakan suatu ekspresi terkejut (maksud saya) namun sayang, mungkin ada pengertian negatif. Ternyata itu sedikit seperti Amerika mungkin akan berkata ”Tarnation!” atau “Dang it” atau “Shoot”. Di Inggris bisa dikatakan “Blimey or Crikey!” Dan di Meksiko - ya Anda bisa menebaknya! “CarambaI” di Indonesia mungkin “ Astaga!” Bukan “Wow” negatif, tetapi maksud saya disini adalah Wow menakjubkan” . Ada jalan lain untuk meluruskan judul diatas dengan menambahkan kata “alors que c’est magnifique”, yang jika diartikan secara kasar “Sialan Alor! betapa luar biasanya dirimu!” dan itu yang saya rasakan ketika saya

With only a “schoolboy” knowledge of the French language I was hoping to use the phrase “Zut alor” as the title of this article – nice and short – punchy – sounds great! It expresses surprise (my intention) unfortunately however, of the negative variety. It turns out it’s a bit like the Americans might say ”Tarnation!” or “Dang it” or “Shoot”. In Britain one might say “Blimey or Crikey!” And in Mexico – yes you guessed it “Caramba!” In Indonesia maybe “Astaga!” But not “Wow” as in “Wow how stunning!” There was a way around this I discovered, and that was to add some extra words “alors que c’est magnifique” which then roughly translates the title as – “Damn Alor! how magnificent it is!” and that is precisely how I felt as I sailed into Alor for the very first time. Volcanic peaks

TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 15


berlayar ke Alor untuk pertamakalinya. Puncak gunung berapi yang muncul dari permukaan air laut, pantai berpasir yang indah dan matahari terbenam merah ‘wow’ sangat luar biasa.

emerging from the crystal clear waters, beautiful sandy beaches and a crimson red sunset – classic ‘wow’ stuff. Magnificent. But I still wish I could’ve just used “Zut alor!” Crikey, that would have LOOKED a better title!!

Alor terletak tidak jauh di sebelah utara pulau Timor (pulau di wilayah timur Indonesia yang terbagi menjadi dua bagian: sebelah barat menjadi Timor dan disebelah timur menjadi Timor Leste) melalui pelabuhan laut dan bandara kecil, pulau ini yang membawa kita kembali pada saat dimana ketika pulau terpencil ini sangat antusias dengan kunjungan mingguan dari kapal cargo yang mengangkut bahan bakau dan beberapa kapal pesiar yang membawa kamera dan para pensiunan. Alor masih sedikit seperti itu! Akomodasi di pusat kota yang tenang tersedia dan sebagian besar dimanfaatkan oleh pengusaha dari daratan dan pejabat pemerintah untuk melakukan kunjungan rutin.

Located just a short distance to the north of Timor (the island in the eastern-most region of Indonesia divided into west Timor in the east and Timor Leste in the east) and accessed via a small sea port and airport, the island takes you back to a time when islands in the sun were just lazy backwaters excited by the weekly visits of small cargo boats bringing staples and cruise ships bringing cameras and retirees. Alor is still a bit like that. Accommodation in the town centre is quiet though available and mostly utilized by businessmen from the mainland and government officials seeing what may be gained from a routine fact and fund finding visit.

Pada kunjungan pertama saya ke Alor saya tiba dengan menggunakan kapal pesiar dimana saya membawa 120 wisatawan asing untuk berwisata ketempat ini. Dermaga kecil yang sepi saat itupula berubah menjadi ramai dengan para pedagang, pemandu wisata dan orang yang ingin menyaksikan kedatangan kami. Bemo (kendaraan satu-satunya yang ada) berjajar didermaga telah siap menghantar kami untuk berkeliling kota Kalabahi. Merupakan pengalaman yang unik dan tak terlupakan selama perjalanan. Berlayar ke Alor sangat menakjubkan, melintasi teluk panjang dan dalam, sesekali tampak dolphin

16

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011

Cruise ships do visit Alor, and that’s how I first experienced the magic island; I was baby sitting some 120 tourists in Bermuda shorts who ooooh’d and aaaaah’d at what was probably their most unique stop on the voyage. Sailing into Alor was truly a sight that still makes me lament the demise of sea travel, for there is nothing more beautiful than the sight of landfall at sunset and the thrill of descending a gang plank and setting foot again on dry land. One has time to savour the thrill - you’re still fresh. With air travel it’s just a fleeting glance through the plane’s window where the mood is soon dampened by the baggage collection formalities, trip to hotel (if one has already booked) and haggling for drivers and tours. The

Takpala villages Fishing village in Alor Men in traditional costume


berlompatan seperti ingin menguji kecepatan kapal kami, dan jika beruntung, kamu dapat menyaksikan ikan paus yang sedang melintas diperairan ini. Tidak ada yang dapat menandingi keindahan matahari terbenam diantara perbukitan hijau. Setelah merasakan dan menikmati keindahan tersebut, kamu masih fresh. Perjalanan dengan pesawat untuk menikmati pemandangan melalui jendela terasa sangat singkat, dan tanpa disadari sudah harus mengantri untuk mengambil koper bawaan, dilanjutkan dengan perjalanan ke hotel (jika sudah booking), tawar-menawar untuk kendaraan dan tour. Beristirahat merupakan hal yang penting. Perjalanan dengan kapal pesiar tidak perlu melalui hal diatas - bagi saya dan beberapa para traveler yang memiliki kamar selama perjalana adalah hal yang sangat nyaman daripada harus mencari kamar hotel.

need for rest becomes important. Travel by cruise ship meant none of the above – and for myself and travellers alike having our temporary homes along for the ride in the form of cabins was so much more convenient than having to look for a hotel. But back to Alor. Stepping onto Alor, you step onto an island where tribes and traditions still rule, where rituals prevail and where linguistic isolation has seen the growth of eight distinct languages – mostly related to languages spoken on Irian Jay though the “official�, if you can say that, is Alorese which more closely resembles the language of east Flores. The rugged geography and inhospitable terrain of the island has no doubt contributed to this - many of the villages are still only accessible by sea.

Kalabahi port

TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 17


Tetapi kembali ke Alor, menginjakkan kaki ke Alor, seperti melangkah ke sebuah pulau di mana suku dan tradisi masih merajai, di mana ritual masih kuat dan di mana terdapat lebih dari 8 bahasa utama yang berbeda – beda. Dan dengan keadaan geografi yang tidak ramah dan perbukitan seperti ini, tidak diragukan lagi - banyak desa yang hanya dapat diakses melalui laut. Membuat Alor lebih misterius bagiku.

La Pettite Kepa homestay Souvenier in Takpala village Whale in Alor

Alor is however quietly becoming prominent as a backpacker alternative to the traffic, chaos and modernisation to the west of Indonesia (not to imply budget or shoe-string travel – merely a more practical method of transporting one’s baggage). Small islands with magnificent diving are accessible by small boat from the coast a short distance from Kalabahi, the capital and only town of any size on Alor.

Alor diam-diam menjadi tujuan utama bagi para back-packer dari kekacauan, lalu lintas dan modernisasi di bagian barat Indonesia (ketika Saya mengatakan back-packer, bukan berarti mereka tidak berduit, - hanya gambaran praktis tentang pelancong yang bepergian dengan menggunakan ransel). Kepulauan kecil yang memiliki lokasi menyelam yang megah dapat diakses dengan perahu kecil dari pantai dengan jarak pendek. Para pecinta selam akan terpesona oleh keanekaragaman hayati terumbu karang di Alor yang letaknya dekat dengan Alor kecil atau pulau Kepa dengan homestay mungil “La Pettite Kepa” (Alor kecil) yang dikelola oleh keluarga Perancis (mungkin tempat inilah yang mengilhami judul artikel) dengan beberapa macam pilihan. Menawarkan kehidupan yang nyaman, menyatu dengan alam disertai dengan pelayanan yang ramah membuat Anda betah untuk tinggal. Kemanapun anda pergi di Indonesia pasti menemukan desa tradisional- yang kebanyakan menjadi perangkap tourist

18

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011

Passionate divers will be awed by the exquisite biodiversity of Alor reef situated close to the magic small beaches of Kepa with its la petite Kepa homestay (possibly responsible for the French langiage intrusion into this article) and the simply comfortable and convivial life of the homestay. Everywhere you go in Indonesia there are “traditional villages” – that mostly become tourist traps with the main intention of selling souvenirs – that you can’t wait to leave. Takpala village close to Kalabahi and high on the side of a mountain with magnificent views is Alor’s most accessible village and a good example of what might be uncovered if one has the time to travel inland. It has thatched-roof huts constructed in traditional style high off the ground with other features common to the animistic islanders such as an ancestral meeting place with its pile of stones and two posts where sacrificed animals were attached. Pleasant villagers are pleasantly pleased to see you.


dengan tujuan utama menjual souvenir - bahkan Anda tidak sabar untuk pergi. Takpala desa dekat Kalabahi yang letaknya tinggi di sisi gunung dengan pemandangan indah adalah salah satu desa adat di Alor yang paling mudah untuk dikunjungi. Memiliki atap jerami yang cukup tinggi yang dibangun dengan cara tradisional yang didalamnya bertingkat-tingkat yang disesuaikan dengan kegunaanya. Penduduk desa yang ramah dan menyenangkan menyambuk kedatangan kita dengan suka cita. Divers near Kepa island

Setelah sepuluh tahun saya kembali lagi ke Alor dan telah menemukan bahwa tidak seperti tujuan lain di Indonesia, pulau ini memiliki kekuatan yang berbeda dan unik - tidak banyak yang berubah dan orang-orangnya masih seperti dulu ramah dan sopan. Dan sebagai seorang turis jelas kita merupakan objek yang menarik bagi mereka tetapi bukan karena uang semata.

After ten years I have returned to Alor and have found that unlike many of the other destinations in Indonesia, the island has retained its distinct and unique drawing power – it has been slow to change and as such, the people are still gracious, courtesy is evident and as a visitor you are still an object of curious interest rather than a source of pocket money.

Au revoir mes Amis!

Au revoir mes amis!!!

How to get there

Setiap hari TransNusa Air Services melayani penerbangan ke Alor dari Kupang. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kantor TransNusa terdekat di kota Anda (atau buka halaman 38).

Daily flights to Alor from Kupang are operated by TransNusa Air Services. For further information, please contact the TransNusa office at each destination (further details available P38).

TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 19


A WHOLE NEW WORLD Scuba-Diving in Bali

ŠPostlethwaite Manta Point, south west Nusa Penida, is a must-see dive site

20

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011


Mengapa tidak mengambil kesempatan liburan Anda di Bali untuk menjelajahi dunia baru? Saya ‘paling tua dari semua’ ketika pertamkali belajar menyelam dan itu mengubah hidup saya: akhirnya saya membuka sebuah perusahaan menyelam di Bali, dan meraih mimpiku!

Why not take the opportunity of your holiday in Bali to explore a whole new world? I was ‘older than most’ when I learned to scuba-dive and it changed my life: I opened a dive company here in Bali, and got to ‘live the dream’!

Bali, seperti daerah lain di Indonesia, terbentang di lautan IndoPasifik, zona laut dengan biogeografi terkaya di dunia, oleh karenanya diperairan ini sangat kaya akan plankton dan beraneka ragam ekosistem bawah laut dengan zona menyelam yang sesuai dengan semua kemampuan dan kepentingan, baik itu dari pantai maupun dari perahu, tersedia di sekitar pulau.

Bali, like the rest of Indonesia, is situated in the Indo-Pacific, the world’s richest marine biogeographic zone, and therefore receives very plankton-rich waters and contains a diverse underwater ecosystem with diving to suit all abilities and interests. Both shore- and boatdiving is available around the island.

Lokasi menyelam terbaik di Bali adalah Bali bagian timur, timur laut dan barat laut, yang berarti memerlukan satu hari penuh perjalanan. Perjalanan yang membawa Anda melewati pedesaan Bali yang indah, persawahan, di sepanjang garis pantai, desa-desa, dengan pemandangan Gunung Agung (gunung berapi Bali yang paling dihormati), sehingga yang bukan-penyelampun sering ikut bergabung untuk belajar menyelam atau ber-snorkeling di lokasi terbaik ini. Atau Anda dapat bersantai di pantai atau kapal, sambil menikmati angin laut, sinar matahari dan jus segar! Tulamben Bay, timur laut Bali, adalah tujuan menyelam yang paling populer di Bali: dikenal dunia dengan kapal karam USAT Liberty yang panjangnya 120m, Drop-off (jurang laut) dan Coral Garden. Tulamben menawarka menyelam dari pantai (dan ber-snorkeling) dengan kondisi yang cukup mudah. Pulau Menjangan, bagian dari Taman Nasional Bali Barat, merupakan lokasi menyelam pertama di Bali, secara internasional dikenal memiliki dinding-diving di perairan yang hangat dengan visibilitas yang besar.

Bali’s better dive locations are on Bali’s east, northeast and northwest coasts, meaning a Day Trip really is a full day away from crowded south Bali. The road journeys take you through beautiful Balinese countryside, past rice terraces, along coastlines, via rural villages, with great views of Mount Agung (Bali’s most revered volcano), and nondivers therefore frequently join to do an Introductory Dive or snorkel at Bali’s top dive sites. Alternatively you can chill-out on the beach or boat, enjoying the sea breeze, sunshine and a fresh juice! Tulamben Bay, north east Bali, is Bali’s most popular dive destination: World-famous for the 120m USAT Liberty shipwreck, Drop-off and Coral Garden, Tulamben offers shore-diving (and snorkelling) with easy conditions. Menjangan Island, part of West Bali National Park, was Bali’s first internationally-known diving location and has wall-diving in warm waters with great visibility. Padangbai/Candidasa, east Bali, offers some of Bali’s most stunning diving with large numbers of fish, set against chiselled black walls with beautiful, healthy corals.

Padangbai / Candidasa, Bali timur, menawarkan tempat menyelam yang menakjubkan dengan sejumlah ikan -ikan besar, yang menempel pada dinding hitam dipahat dengan indah, serta karang yang sehat.

©Bogard The stunning colours of Harlequin shrimps never fail to bring a smile to your face!

©Fatherree Did you know the largest anemonefish in a group is the only female?

TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 21


Nusa Penida, merupakan pulau terbesar dari ketiga pulau dipesisir timur Bali, menawarkan drift-diving dengan airnya yang agak dingin, karangnya yang cantik, ikan, beberapa penyu, hiu karang dan pada bulan Juli hingga November, Anda dapat melihat ikan Mola. Manta Point, di barat daya Nusa Penida, merupakan tempat yang harus dikunjungi.

Nusa Penida, the largest of the three islands on Bali’s east coast, offers drift-diving in often cold water, but with gorgeous corals, prolific fish, some turtles, reef sharks and, from July to mid-November, Mola-Mola (Ocean Sunfish). Manta Point, on southwest Nusa Penida, is a mustsee. Things to bear in mind:

Hal yang perlu diingat: - Meskipun ada banyak perusahaan menyelam di Tanjung Benoa / Nusa Dua dan Sanur (baik itu di sebelah tenggara Bali), diving di kedua lokasi tidak begitu bagus, mungkin bagi mereka yang hanya ingin mengatakan Pernah, menyelam / bernorkelled ditempat itu.

- Although there are a lot of dive companies in Tanjung Benoa/Nusa Dua and Sanur (both south east Bali), the diving in both locations is poor so only for those who want to say Been There, Dived/Snorkelled That.

- Perahu penyeberangan dari Padangbai ke Nusa Penida lebih cepat dan halus daripada dari Sanur.

- The boat crossing from Padangbai to Nusa Penida is quicker and smoother than from Sanur.

- Safaris (menyelam / paket menemani) dapat tailor-made, memungkinkan Anda untuk melihat lebih banyak tentang Bali, kunjungi beberapa situs, dan jangan menghabiskan waktu jalan.

- Safaris (dive/accom packages) can be tailor-made, allowing you to see more of Bali, visit several sites, and reduce road travel.

- Keanggotaan PADI adalah indikator dari ‘kualitas’ yang baik namun alangkah baiknya jika Anda bertemu langsung dengan PADI Divemaster / Instruktur terlebih dahulu. Memeriksa jumlah pengalaman yang mereka benar-benar memiliki “diving di Bali” dan bukan pekerja musiman.

©Ferrari Mola-Mola (Ocean sunfish) are seen at Nusa Penida July to mid-November annually 22

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011

- PADI membership is a good indicator of ‘quality’ however nothing beats meeting your PADI Divemaster/Instructor beforehand. Check the amount of experience they actually have “diving Bali”, and are not seasonally-employed.

©Postlethwaite Pygmy Seahorses are seen (by keen yes!) on seafans all over Bali


- Program PADI: Karena kita melayani orang pada hari libur, perusahaan menyelam diBali akan mencocokan dengan rencana liburan Anda. Bali adalah tempat yang ideal untuk belajar menyelam, mengambil kursus Lanjutan atau salah satu dari banyak Specialities (termasuk Digital UW Photographer, Drift, Nitrox, Malam, UW Naturalist, Wreck, Deep) Jika Anda hanya ingin merasakan scuba-diving dan tidak memiliki waktu untuk kursus PADI, cobalah mengikuti 1 hari Introductory Adventure Diving Programme. Program ini biasanya dilakukan di Tulamben yang terkenal dengan kapal karam USAT Liberty - tidak ada tempat yang lebih baik untuk jatuh cinta dengan menyelam! Annabel Thomas adalah pendiri dan pemilik Aquamarine Diving - Bali. Aquamarine adalah perusahaan Diving berbintang 5 (PADI 5 Star Gold Palm Resort 6344) dan pertama di Indonesia yang memiliki Project AWARE Go ECO Operator. Aquamarine telah beroperasi di Kuta / Legian / Seminyak selama lebih dari sebelas tahun, melayani perorangan, pasangan maupun group yang menawarkan Daily Dive Trips, Safari (menyelam / paket menemani), kursus PADI dan juga beroperasi sebagai agen menyelam serta diving resort dan liveaboards di seluruh Indonesia.

- PADI courses: Because we cater to people on holiday, Bali dive companies will fit in with your holiday plans. Bali is an ideal place to learn to dive, take your Advanced course or any of a multitude of Specialities (including Digital UW Photographer, Drift, Nitrox, Night, UW Naturalist, Wreck, Deep) If you’ve always just wanted a taste of scuba-diving or don’t have time for a PADI course, try a 1 Day Introductory Adventure Diving Programme. This is usually conducted on Tulamben’s world-famous USAT Liberty shipwreck - there’s no better place to fall in love with diving! Annabel Thomas is the founder and owner of AquaMarine Diving – Bali. AquaMarine is PADI 5 Star Gold Palm Resort 6344 and Indonesia’s first Project AWARE Go ECO Operator. AquaMarine has been in operation in Kuta/Legian/Seminyak for over eleven years, caters to individuals, couples and groups, and offers Daily Dive Trips, Safaris (dive/accom packages), PADI courses and also operates as an agent for other reputable dive resorts and liveaboards throughout Indonesia.

E-mail info@aquamarinediving.com or call +62 361 738020 How to get there

TransNusa Air Services melayani penerbangan ke Bali dari Mataram, Sumbawa, Bima dan Labuan Bajo. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi kantor TransNusa terdekat di kota Anda (atau buka halaman 38).

Daily flights to Bali from Mataram, Sumbawa, Bima and Lanuan Bajo are operated by TransNusa Air Services. For further information, please contact the TransNusa office at each destination (further details available P38).

©Fatherree

TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 23


Gadgets

The Bedol Water Powered Clock

Jam ini luar biasa, bekerja tanpa bantuan apapun tapi ... air! Air asin (Anda dapat menambahkan jus lemon jika diperlukan) corrodes elektroda jam itu sebagai pembangkit listrik. Jam ini juga memiliki bentuk dalam berbagai macam ukuran, jadi jangan berharap tampak seperti kutu buku. Harga berkisar antara $ 20 dan $ 40, harga yang cukup murah bagi anda yang tidak memiliki banyak uang, namun tetap ingin sesuatu yang gaya.

24

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011

MacBook Air 11 inchi & 13 inchi


Apple lagi-lagi menelurkan produk mutakhir dalam bidang tekhnologi. Setelah berhasil dengan iPad-nya, perusahaan Apple belum lama ini memamerkan dua produk terbarunya, versi terbaru dari sistem operasi pada komputer Macintosh. Selain itu, produk terbaru lainnya adalah notebook ultrathin MacBook Air. Kedua produk terbaru Apple ini diharapkan dapat menggebrak penjualan Apple di pasaran dunia. Sistem operasi Apple Mac, Mac OS X Lion mencakup fitur-fitur baru seperti App Store, aplikasi yang membantu pengguna menggunakan pembelian lewat iTunes. Dalam aplikasi ini, pengguna dapat mendownload, serta menginstalnya dalam satu langkah. Sistem terbaru dalam Macintosh ini sebenarnya mirip dengan yang di iPad. Sedangkan MacBook Air adalah produk seperti laptop dengan ukuran layar yang lebih kecil yaitu 11 inchi dan 13 inchi. Ukuran kecil dihargai US$ 999 dan ukuran layar lebih besar harganya US$ 1.299. Dalam MacBook Air ini terdapat Flash yang membantu MacBook Air dalam pemakaian baterai. Baterai MacBook Air dapat bertahan antara lima sampai tujuh jam saat berselancar di dunia maya dan 30 hari untuk waktu siaga. Ini juga memberikan keleluasaan untuk mematikan laptop secara otomatis. Laptop ini juga tergolong sangat ringan dan tipis dengan berat 2,3 pounds (1,04 kilogram) hingga 2,9 pounds (1,3 kilogram). Sistem operasi baru Mac, Mac OS X disebut Lion, akan tersedia pada musim panas 2011 mendatang. Sedangkan untuk produk MacBook Air, Apple belum memberitahukan tanggal pasti untuk perilisannya. Jadi tunggu saja kedua produk ini dipasarkan ke Indonesia. (Apple/Xinhua/ADO)

The Voltaic Solar Backpack Apakah Anda penggemar mendaki gunung? Apakah Anda ingin mencharger peralatan elektronik Anda selama dalam pendakian? Coba lihat Solar Voltaic Backpack yang satu ini. Ini ransel khusus yang memiliki panel surya terpasang di belakan ransel. Sel-sel kecil ini mencharger sendiri ketika Anda sedang berjalan. Yang memungkinkan bagi Anda untuk mencarger ponsel Anda atau iPod ketika Anda di puncak gunung.

TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 24


Conserving Nature, with You!

Preparation for Caci Dance

26

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011


Waerebo Traditional Village

Waerebo - Manggarai Village Upon reaching a green plateau located 1,200 meters above sea level in Flores you will find yourself in an area called Satar Lenda. It is here, surrounded by misty mountains, that you will find a village still clinging to their traditional culture. Waerebo is more than an ordinary village, with some experts suggesting that the history of Waerebo started as early as 1020, with 17 generations already being recorded. Waerebo is the place where the learning of these villagers began, and as such is an invaluable representation of the Manggarai’s cultural heritage in West Flores. In the center of Waerebo are four conical stilt houses, the Mbaru Niang. This conical shape is important to represent togetherness and kinship.

Oleh : Junaidi Arif Photo by : Burung Indonesia Docs. &Langgeng Arief Utomo - BI

The framework of the houses also depicts that of a spider web, which represents the interconnection between the farmers and the soil that nourishes each of the villagers living in the house. This traditional architectural design was inspired by the natural surroundings and has been found to endure both strong wind and earthquakes. There are 88 families in Waerebo, who are all descendants of the same ancestors. The largest house in the village is the main house called the Drum House, in which eight related families reside. In the centre of the house there is a kitchen with eight stoves to serve each family. These villagers all live in harmony and earn a living from growing sweet potatoes, yams, corn, coffee, cocoa, cloves and fruit.

TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 27


Kapu Ceremony Penti Ceremony Countryside and ocean views from Poco Roco Post

Arriving visitors are greeted with traditional welcome ceremonies called Curu and Kapu to symbolise courtesy and familiarity between the villagers and the visitors. During the Curu the visitors are escorted to their house, and after entering the house the Kapu ceremony begins, in which a white rooster is presented as a symbol of sincerity and kinship.

28

consists of a series of ancient traditional rituals for three days and nights. It is compulsory for every member of the Waerebo community to attend the Penti.

After the ceremony the visitors are served local dishes, including vegetables, brown rice and fresh fruit. The local coffee of Waerebo is also an amazing dessert not to be missed. Visitors then stay overnight in one of the traditional houses, which is complete with mattresses and pillows made from woven cloth. Before going to bed, a traditional performance called the Mbata is also performed.

The ceremony is led by the elderly village chairman and begins once all of the villagers are gathered at the main house. The ancient rituals are centered on three sacred places that are believed to be looked after by the good spirits: the spring, the village’s front gate and the village’s backyard. The villagers are dived into three groups and each group then marches to the three sites. Later, during the sacrificing ritual a chicken is slaughtered and checked for good signs or messages to indicate that their ancient rituals were accepted.

Another important tradition is the Penti ceremony, which is an annual event celebrated by the Manggarai to commemorate the coming planting season. This event generally takes place mid-November each year and

The Caci is then performed at noon the next day. The Caci is a dance of martial arts that is widely known by the Manggarai as it symbolises bravery and dignity. The Caci require skills in both attack and defense

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011


through the use of a whip and a shield. In Waerebo, this dance can only be performed during the Penti ceremony. The closing ceremony is then the Sanda Penti ceremony, which continues on through the night in the main house until dawn.

Getting there The journey to Waerebo Village begins with a flight from Denpasar to Labuan Bajo. Once in Labuan Bajo visitors need to travel 158kms (approximately eight hours) by either public transport (Otto) or with a car rental service to Denge Village. It is then a four-hour walk from Denge to Waerebo. The walk requires some effort, as the terrain is through winding hills and can get quite difficult, however, it can be completed by anyone with a moderate level of fitness. The first stop before reaching Waerebo Village is the Waelomba River with its crystal clear water and many chirping birds. It is all uphill from here, and between August and December mist becomes a constant companion along this part of the journey. The second stop is Poco Roco Post, where the lush Flores countryside and ocean views can be enjoyed. From here the trekking becomes much easier, taking only one hour to reach Waerebo. Waerebo community gather in the drum house (Rumah Gendang)

For more information, see:

www.floresecotourism.com

How to get there

Setiap hari TransNusa Air Services melayani penerbangan ke Labuan Bajo. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kantor TransNusa terdekat di kota Anda (atau buka halaman 38).

Daily flights to Labuan Bajo are operated by TransNusa Air Services. For further information, please contact the TransNusa office at each destination (further details available P38).

TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 29


All that

jazz

30

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan Nov -- Feb Dec 2011 2010


Piano:

Bass:

Drums:

Pianist cerdas dan tahu segalanya. Mereka belajar teori, harmony and composisi di perguruan tinggi. Rata-rata dari mereka kurang pecaya diri. Biasanya gundul. Seharusnya mereka memiliki tangan yang besar, sayangnya seringkali tidak. Kurang memiliki social skill. Mereka pulang setelah manggung dan bermain dengan mainan prajurit kayu. Pianists memiliki hubungan benci dan cinta dengan penyanyi. Jika kamu berbicara dengan pemain piano ketika beristirahat, dia akan melayaninya dengan senang hati.

Bassist tidak begitu pintar. Pemain bass terbaik berasal dari kekurangannya untuk bermain dengan simple note dan jarang bermain solo. Ketika kontes musik berlangsung, pemain bass akan menarik senar bassnya dengan kencang dan mendengkur seperti binatang. Pemain bass biasanya berbadan besar, dengan jari-jari tangannya yang besar, dan mereka selalu membungkuk dengan aneh. Jika kamu berbicara dengan seorang pemain bass ketika mereka sedang beristirahat, kamu tidak dapat menduga apakah dia sedang menyimak pembicaraan tersebut.

Drummer biasanya radikal. Memiliki personalitas yang specifik, tetapi selalu extrim. Pemain drum mungkin orang yang paling lucu didunia, atau yang paling psycho dan yang paling bauk. Mereka orang yang agak sulit menerima gurauan tentang mereka, kebanyakan orang beranggapan bahwa mereka bukanlah seorang musisi asli. Pemain piano khususnya selalu sukses membuat drummer merasa tidak enak. Drummer sangat mudah exiting; ketika exiting, mereka bermain sangat keras. Jika berbicara dengan pemain drum, berhatihatilah jangan mengejutkannya.

Piano:

Bass:

Drums:

Pianists are intellectuals and know-it-alls. They studied theory, harmony and composition in college. Most are riddled with self-doubt. They are usually bald. They should have big hands, but often don’t. They were social rejects as adolescents. They go home after the gig and play with toy soldiers. Pianists have a special love-hate relationship with singers. If you talk to the piano player during a break, he will condescend.

Bassists are not terribly smart. The best Bassists come to terms with their limitations by playing simple lines and rarely soloing. During the better musical moments, a Bassist will pull his strings hard and grunt like an animal. Bass players are built big, with paws for hands, and they are always bent over awkwardly. If you talk to the Bassist during a break, you will not be able to tell whether or not he’s listening.

Drummers are radical. Specific personalities vary, but are always extreme. A drummer might be the funniest person in the world, or the most psychotic, or the smelliest. Drummers are uneasy because of the many jokes about them, most of which stem from the fact that they aren’t really musicians. Pianists are particularly successful at making drummers feel bad. Most drummers are highly excitable; when excited, they play louder. If you decide to talk to the drummer during a break, always be careful not to sneak up on him. TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 31


32

Saxophone:

Trompet:

Gitar:

Saxophonist berfikir mereka yang paling penting di panggung. karena itulah mereka sangat temperamental dan territorial. Mereka tahu semua Coltrane dan Bird licks tetapi memiliki suara sendiri, campuran antara Coltrane dan Birt. Mereka suka bermain solo yang lama, sampai hampir setengah lagu dan tidak mau berhenti. Mereka berlatih sangat pelan ketika orang lain sedang bermain. Mereka terobsesi. Saxophonist tidur dengan instrumentnya, lupa mandi dan berkumis. Jika berbicara dengan mereka, kamu akan mendengar banyak sekali alasan tentang keperluannya.

Pemain trompet sangat menjaga image dan agak sombong. Pemain trompet sangat menarik bagi para wanita, meskipun bibir mereka agak memble. Kebanyakan dari mereka bisa bernyanyi. Hadir paling awal di pertunjukan dan Anda bisa menyaksikan permainan specialnya sebelum pertunjukan dimulai. Aturannya: main dengan keras dan setinggi mungkin. Itulah pemenangnya. Jika kamu berbicara dengan mereka, mungkin mereka mengaku bahwa pemain kegemarannya adalah Maynard Ferguson, pemain trompet yang paling keras dan tinggi.

Jazz gitarist tidak pernah bahagia. Dalam hati kecilnya dia ingin sekali menjadi rock star, tetapi terlalu tua dan terlalu gemuk. Dalam protesnya, mereka memanjangkan rambut, berkeliling mencari penggemar, banyak minum, dan bermain sangat keras. Gitarist benci dengan pemain piano karena bisa memainkan 10 notes sekaligus, sedangkan mereka tidak bisa menandinginya. Semakin banyak pemain gitar minum, semakin tinggi dia hidupkan amplifiyernya, pemain drumpun bermain keras, dan pemain trompet meniup sekuat tenaga. Saxophonistpun merasa tersingkir, merasa tidak penting lagi diatas panggung. Jika berbicara dengan mereka, mereka akan menanyakan hal-hal intim tentang adik perempuanmu.

Saxophone:

Trumpet:

Guitar:

Saxophonists think they are the most important players on stage. Consequently, they are temperamental and territorial. They know all the Coltrane and Bird licks but have their own sound, a mixture of Coltrane and Bird. They take exceptionally long solos, which reach a peak half way through and then just don’t stop. They practice quietly but audibly while other people are trying to play. They are obsessed. Saxophonists sleep with their instruments, forget to shower, and are mangy. If you talk to a saxophonist during a break, you will hear a lot of excuses about his needs.

Trumpet players are image-conscious and walk with a swagger. They are often former college linebackers. Trumpet players are very attractive to women, despite the strange indentation on their lips. Many of them sing; misguided critics then compare them to either Louis Armstrong or Chet Baker depending whether they’re black or white. Arrive at the session early, and you may get to witness the special trumpet game. The rules are: play as loud and as high as possible. The winner is the one who plays loudest and highest. If you talk to a trumpet player during a break, he might confess that his favorite player is Maynard Ferguson, the merciless God of loud-high trumpeting.

Jazz guitarists are never very happy. Deep inside they want to be rock stars, but they’re old and overweight. In protest, they wear their hair long, prowl for groupies, drink a lot, and play too loud. Guitarists hate piano players because they can hit ten notes at once, but guitarists make up for it by playing as fast as they can. The more a guitarist drinks, the higher he turns his amp. Then the drummer starts to play harder, and the trumpeter dips into his loud/high arsenal. Suddenly, the saxophonist’s universe crumbles, because he is no longer the most important player on stage. He packs up his horn, nicks his best reed in haste, and storms out of the room. The pianist struggles to suppress a laugh. If you talk to a guitarist during the break he’ll ask intimate questions about your 14-year-old sister.

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011


Café Alberto Relaxed beach-side dining Angin laut berhembus, deburan ombak terdengar, matahari terbenam tampak begitu dekat, serasa Anda dapat menyentuhnya membuat suasana relax dan romantis di restaurant ini. Dari namanya, sudah jelas sebuah restaurant Italia. Tetapi jangan khawatir, jika Anda memiliki selera Asia, ada beberapa pilihan lain yang Anda dapat nikmati disini seperti sup Tom Yam serta hidangan Asia lain; lumpia, mie goreng dan nasi goreng juga ada. Home-made pasta yang satu ini pasti ada. Ibarat laut tanpa garam sama seperti ibarat Italia tanpa pastanya. Tampak bendera merah putih dan hijau pada menu - jadi cobalah pomodoro con ravioli - pasta yang didalamnya berisi bayam, disiram dengan saus tomat atau pilihan lain dari daging dan hidangan ikan - Café Alberto tepat ditepi pantai sudah tentu memiliki ikan segar.

The salty air, sea breezes, close proximity to the water, sunsets you can reach out and touch make for an atmosphere that spells kick back and relax, you’re where you should be and the ambience is tops. The excellent food and service add to the pleasure of dining at Café Alberto. There’s also home-made pasta – the owner is Italian and no Italian worth his salt would serve anything but the best pasta. It’s definitely an Italian restaurant (the name) but don’t worry if you have Asian or other tastes in food. There’s superb Tom Yam soup and other Asian delights such as lumpia and all the other “gorengs” like mie and nasi (fried rice and fried noodles). But it does sport the red white and green – so try the ravioli con pomodoro – filled pasta with tomato sauce and optional spinach or select from the meats and fish dishes – Café Alberto is as mentioned before right on the beach and the fish is as fresh as.

Untuk mengunjungi Café Alberto sangat mudah - ada layanan antar jemput! Jika Anda berada di Senggigi area.

Getting to Café Alberto is easy – there’s the pick-up service!

Dengan akses internet WiFi, makanan yang lezat dan suasana luar biasa merupakan tempat yang sempurna untuk bersantai dan bersantap.

With WiFi internet access, great food and superb atmosphere there’s nothing missing for that perfect relaxed beach-side dining.

TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 33


34

Vocal:

Trombone:

Vocalist merupakan lingkaran yang menciptakan kekuatan di dalam jazz, alat untuk mengetest kapasitas para musisi. Mereka memasuki dunia jazz dengan cara yang berbelit-belit. Contohnya A: seorang perempuan muda bernyanyi dengan nada minor di sebuah sekolah musical theater. Esoknya, majalah kampus mengkritik bahwa dia bernyanyi seperti penyanyi jazz. Wow! Penyanyi jazz telah lahir. Bergegaslah gadis ini mempelajari lagu ”My Funny Valentine,” “Summer Time,” dan “Route 66”. Latihanya berhasil, dia muncul sebagai salah satu teroris dalam dunia musik. Ketika dipanggung, dia akan mencoba merayu dengan pandangan matanya, bahkan berbicara denganmu disela-sela nada. JANGAN SAMPAI JATUH PADA PERANGKAP INI, jagalah jarak. Jika ini terjadi, maka para musisi akan menghindari anda. Jika kamu dapat berbicara dengannya disaat istirahat, dia akan memperkenalkanmu pada managernya.

Pemain trombone terkenal dengan pembelaan, suara adalah kualitas. Pemain trombone suka bermain cepat, karena note-notenya tidak dapat dibedakan dan sangat kebal dengan kritik. Rata-rata pemain trombone adalah permain trompet yang memutuskan tidak mau bermain lagi. Sekarang mereka benci dengan pemain trompet, yang selalu mendapat perhatian dari para gadis, diluar figurnya yang memble. Pemain Trombon biasanya tinggi dan kurus, dengan wajahnya yang menyedihkan. Mereka tidak banyak makan. Dan mereka dituntut ramah, karena tidak semua orang butuh pemain trombone. Jika berbicara dengannya ketika sedang beristirahat, pemain trombone akan berusaha menjual asuransi atau mencari pinjaman.

Vocals:

Trombone:

Vocalists are whimsical creations of the all-powerful jazz gods. They are placed in sessions to test musicians’ capacity for suffering. They are not of the jazz world, but enter it surreptitiously. Example A: young woman is playing minor roles in college musical theater. One day, a misguided campus newspaper critic describes her singing as “...jazzy.” Viola! A star is born! Quickly she learns “My Funny Valentine,”“Summertime,” and “Route 66.” Her training complete, she embarks on a campaign of musical terrorism. Musicians flee from the bandstand as she approaches. Those who must remain feel the full fury of the jazz universe. The vocalist will try to seduce you _ and the rest of the audience _ by making eye contact, acknowledging your presence, even talking to you between tunes. DO NOT FALL INTO THIS TRAP! Look away, make your distaste obvious. Otherwise the musicians will avoid you during their breaks. Incidentally, if you talk to a vocalist during a break, she will introduce you to her “manager.”

The trombone is known for its pleading, voice-like quality. “Listen,” it seems to say in the male tenor range, “Why won’t anybody hire me for a gig?” Trombonists like to play fast, because their notes become indistinguishable and thus immune to criticism. Most trombonists played trumpet in their early years, then decided they didn’t want to walk around with a strange indentation on their lips. Now they hate trumpet players, who somehow get all the women despite this disfigurement. Trombonists are usually tall and lean, with forlorn faces. They don’t eat much. They have to be very friendly, because nobody really needs a trombonist. Talk to a trombonist during a break and he’ll ask you for a gig, try to sell you insurance, or offer to mow your lawn.

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011


TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 35


Holiday Resort’s

Rinjani restaurant Tampak dengan jelas, Rinjani Restaurant di Holiday Resort melayani serta memperkenalkan dengan sempurna kuliner nusantara mulai dari Jawa, Bali hingga Lombok.

Full marks to the folk at Holiday Resort’s Rinjani restaurant who serve up the perfect introductions to the rich tastes. of traditional Javanese, Balinese and Lombok cuisine.

Penemuan saya dengan makanan khas Lombok “Ayam Taliwang” jelas merupakan cara yang paling aman untuk pertama kalinya merasakan kelezatan makanan daerah ini. Tidak perlu menuju sebuah tenda biru yang diparkir di pinggir jalan dengan ayam dan bumbunya yang mungkin terlalu pedas bagi lidah Anda.

My encounter was with Lombopk’s Chicken Taliwang and this is definitely the safest way to get your first taste of this regional delicacy. No need to do as the locals do, which is to head for a blue tent parked by the side of the road with chicken and spices so hot your lips will blister.

Ini adalah cara untuk merasakan masakan yang terkenal yaitu: Ayam Taliwang dari Lombok Indonesia. Ini merupakan masakan khas Lombok yang tersohor dinusantara, kecuali namanya diambil dari nama sebuah kota yang ada di Sumbawa. Adakah yang bisa menjelaskan yang satu ini?

This is the way to sample the flavours famous throughout Indonesia of Lombok’s Taliwang chicken. This Lombok specialty is served throughout the archipelago except in its namesake the town of Taliwang in Sumbawa. Can someone please explain?

Ayam panggang yang dihidangan dengan saus khasnya yang pedas dilengkapi dengan plecing kangkung – dan beberuk terong (terung yang dipotong-potong dicampur dengan sambal dan bawang merah iris), perpaduan yang menggugah selera dan harus dicoba.

Spicey BBQd free range chicken provides the essential meat ingedient which is dipped into a gravy-like sauce and is accompanied by Lombok’s most famous dish: Plecing Kangkung, - boiled water spinach covered in spicy sambal. The Lombok indigenes are as addicted to this sambal sauce as we are to ketchup, mustard or tobasco. A plate of egg plant covered in a tasty sauce is included as well as a local variant of salad.

Pengaturan santai dari restoran Rinjani dan staf yang siap mebantu serta dengan senang hati memberi penjelasan tentang berbagai hidangan menambah pengalaman bersantap yang menarik dan menyenangkan. Beberapa menu lain yang harus Anda coba di Rinjani Restaurant : Nasi Tumpeng Jawa dan Bebek Betutu khas Bali.

The relaxing setting of the Rinjani restaurant and the helpful staff who are willing to provide explanations about the various dishes add to an interesting and enjoyable dining experience. Some other dishes you should try at Rinjani Restaurant: Javanese Rice Tumpeng and Balinese Duck Betutu.

Rinjani Restaurant Lombok Ayam Taliwang

36

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011


TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 37


TransNusa Inflight Magazine

Flight schedules ROUTES

Frequency

ROUTES

Jakarta - Kupang

Daily

Surabaya - Kupang

Daily

Kupang - Surabaya

Daily

Kupang - Jakarta

Daily

Java

Frequency

ROUTES

Kupang – Tambolaka

Sun, Tue, Wed, Thu, Sat

Denpasar - Ende

Sun, Tue, Wed, Sat

Tambolaka – Kupang

Sun, Tue, Wed, Thu, Sat

Ende - Denpasar

Sun, Tue, Wed, Sat

Kupang – Lewoleba

Sun, Tue, Thu, Sat

Tambolaka - Ende

Sun, Tue, Wed, Thu, Sat

Lewoleba – Kupang

Sun, Tue, Thu, Sat

Ende - Tambolaka

Sun, Tue, Wed, Thu, Sat

Bali/Lombok/Sumbawa/Komodo

Alor, Lembata, Timor, Flores, Rote

Denpasar - Mataram

2 x /Daily

Kupang - Alor

Daily

Mataram - Denpasar

2 x /Daily

Alor - Kupang

Daily

Mataram - Sumbawa

Daily

Kupang - Ende

2 x /Daily

Sumbawa - Mataram

Daily

Ende - Kupang

Mataram - Bima

2 x /Daily 2 x /Daily

Bima - Mataram

Daily

Maumere - Kupang

2 x /Daily

Mataram - Labuan Bajo

Daily

Ende - Maumere

Daily

Labuan Bajo - Mataram

Daily

Kupang - Ruteng

Sun, Tue, Thu, Fri, Sat

Mataram - Tambolaka

Sun, Tue, Wed, Thu, Sat

Ruteng - Kupang

Sun, Tue, Thu, Fri, Sat

Tambolaka - Mataram

Sun, Tue, Wed, Thu, Sat

Kupang - Bajawa

Sun, Mon, Wed, Fri

Denpasar - Labuan Bajo

Daily

Bajawa - Kupang

Sun, Mon, Wed, Fri

Labuan Bajo - Denpasar

Daily

Larantuka - Kupang

ROUTES CONNECTING with Sriwijaya Air (Boeing 737-300) From Jakarta/Surabaya: Alor

Thu, Fri, Sun

Ende

Daily

Maumere

Daily

Daily

Kupang - Maumere

Kupang - Larantuka

Mon, Wed, Fri

Denpasar - Tambolaka

Sun, Tue, Wed, Thu, Sat

Mon, Wed, Fri

Tambolaka - Denpasar

Sun, Tue, Wed, Thu, Sat

To Jakarta/Surabaya:

Mon, Tue, Wed, Sat

Bajawa

Tue, Thur, Sat, Sun

Ende

Daily

Maumere

Daily

Ruteng

Tue, Wed, Thur, Sat, Sun

Larantuka

Tue, Thu, Sat

www.transnusa.co.id or email: info@transnusa.co.id

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011

To Jakarta/Surabaya:

Alor

For further information please check our website:

38

Frequency


TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 39


Route Map

TransNusa Inflight Magazine

Labuan Bajo (Komodo)

Larantuka

Bima

Surabaya

Ende

Ruteng Denpasar (Bali) (Hub)

Mataram (Lombok)

Sumbawa

Lewoleba

Alor

Maumere

Atambua

Bajawa Tambolaka

Jawa Jaw aw wa Bal alii Bali

Kupang (Hub)

West Nusa Tengg Tenggara Wes ng ara

Sabu

Tenggara Eas Ea EEast ast NNusa as ussaa Te usa Tengg ngg gggaara rraa

Rote Sriwijaya Air

ATR 42-300 / Fokker 50 / BAE 146

Coming Soon

HEAD OFFICE

GENERAL SALES AGENTS (GSA) / SUB SALES

KUPANG

Alor

Maumere

Larantuka

Jl. Palapa No. 7, Naikoten – Kupang Telp. (+62 380) 822555 Fax. (+62 380) 832573 Email: info@transnusa.co.id

Jl. Jend. Sudirman No. 100 Telp. (+62 386) 21039, 2222555 Fax. (+62 386) 2222555 Email: ard@transnusa.co.id

Jl. Anggrek No. 02 Telp. (+62 382) 21393, 21369 Fax. (+62 382) 23821 Email: mof@transnusa.co.id

Ende

Ruteng

Jl. Herman Fernandez No. 289 (Depan Optic Reinha) Kel. Amagarapati Telp. (+62 383) 2325387 Fax. (+62 383) 2325386 Email: mof@transnusa.co.id

Jl. Kelimutu No. 37 Telp. (+62 381) 24222, 24333 Fax. (+62 381) 23592 Email: ene@transnusa.co.id

Jl. Niaga No. 17 Telp. (+62 385) 21123, 21829 Fax. (+62 385) 21983 Email: rtg@transnusa.co.id

Labuan Bajo

Tambolaka

Sumbawa Besar

Jl. Kasimo Manggarai Barat Telp. (+62 385) 41800 Fax. (+62 385) 41954 Email: lbj@transnusa.co.id

Hotel Aloha Jl. Jend. Sudirman No. 26 Telp. (+62 387) 22563 Fax. (+62 387) 21245

Jl. Hasanudin No. 110 Telp. (+62 371) 21565, 23170 Fax. (+62 371) 21565, 22290 Email: swq@transnusa.co.id

Lewoleba

Bajawa

Bima

Jl. Trans Naga Wutun Telp. (+62 383) 41636 Fax. (+62 383) 41636

D.I. Panjaitan No. 10 Telp. (+62 384) 21755 Fax (+62 384) 21200 Email : bjw@transnusa.co.id

Jl. Sulawesi No. 26 Telp/Fax. (+62 374) 647251 Email: bmu@transnusa.co.id

BRANCH OFFICES DENPASAR Jl. Sunset Road No. 100 C Kuta Telp. (+62 361) 8477395 Fax. (+62 361) 8477454 Email: dps@transnusa.co.id

SURABAYA Jl. Ngagel Jaya No. 53 A Telp. (+62 31) 5047555 Fax. (+62 31) 50111749 Email: sub@transnusa.co.id

MATARAM Jl. Panca Usaha No. 28 Telp. (+62 370) 624555 Fax. (+62 370) 647535 Email: ami@transnusa.co.id

Mataram (sub sales) Jl. Adi Sucipto No. 43 Ampenan Telp. (+62 370) 6162428, 6162433

Rote

Waingapu

Hotel Ricky Jl. Gereja No. 04 Telp. (+62 380) 871045 Fax. (+62 380) 871123

Telp/Fax. (+62 387) 2564514

ADVERTISING INFO

Wiwik Mulyani

Telp. (+62 361) 737285 / 743 3013 Email: inflightmagazine@trans nusa.co.id | sales.theagency@ gmail.com The

Agency Office

Nakula Plaza A10 | Jl. Nakula, Legian, Bali 80361

40

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011


TransNusa Inflight Magazine

Things to know Airport Tax Airport tax untuk Bandara Ngurah Rai Bali, Rp 30.000,Bandara Udara Nusa Tenggara Barat & Nusa Tenggara Timur sebesar Rp. 20.000,Airport Departure Tax Airport tax from Bali is Rp 30.000,- per passenger, and Rp 20.000,- per passenger from West Nusa Tenggara and East Nusa Tenggara.

Driving Self-drive car and motorcycle rentals are available for those holding an international driving permit, but Bali’s and Nusa Tenggara’s congested and unpredictable roads are not the place to learn how to drive a motorcycle. Consider hiring vehicles with drivers as rates are very reasonable. Fasilitas Kesehatan Bali & Lombok telah memiliki Rumah Sakit berskala internasional. Bali memiliki BIMC Hopital Tlp: 0361 743 3013 dan Lombok memiliki Rumah Sakit Risa Sentra MedikaI di Mataram Tlp: 0370 625 559.

ATM & Credit Card ATM tersedia hampir diseluruh kota di Bali, NTB dan NTT. Sebagian besar hotel dan restoran menerima pembayaran melalui kartu kredit dikenai tambahan biaya sebesar 1 Medical Facilities 3% surcharge. Bali & Lombok have some international hospitals. Bali has BIMC Hospital phone 0361 761 263 with its state-of-the-art facilities. Lombok has the Risa Sentra Medika Hospital in ATM Machines & Credit Card Mataram which provides excellent 24-hour medical service, Automated Teller Machines (ATM) abound in major phone 0370 625 559. Major population centres east of cities in Bali, West Nusa Tenggara & East Nusa Tenggara. Bali have hospitals however their standard is not always Major credit cards are accepted at most hotels and many international. businesses. As a result, all final charges shown on your monthly statement will reflect inter-bank exchange rates and possibly even a 1 - 3% surcharge. Transportasi Laut Ferry tersedia di masing-masing daerah di Nusa Tenggara, seperti Bali ke Lombok, Lombok -Sumbawa, SumbawaBerkendara Labuan Bajo, Sumabawa-Sumba, Kupang-Flores, Kupang Sewa mobil dan sepeda motor tersedia terutama di Bali -Rote dan Kupang-Alor. & NTB. Baik itu beserta sopir atau tidak. Berhati-hatilah dalam berkendaraan, terutama kepada para pengendara sepeda motor agar terhidar dari kecelakaan.

Sea Access Regular car and passenger ferry services operate between all the islands in Bali and Nusa Tenggara. Taxi & Transportasi Operator Taxi tersedia di Lombok dan Bali. Sementara beberapa kota di Sumbawa, Flores dan Kupang taxi tidak menggunakan argo. Di Kupang harga taxi dihitung perjam sebesar Rp 50.000,- dan minimum pemakaian adalah 2 jam. Ada juga mini bus atau angkutan kota yang sudah ditentukan rute dan tarifnya. Transportasi umum juga tersedia dari kota ke kota bahkan antar pulau di Nusa Tenggara. Taxi & Transportation There are several reputable metered taxi companies operating in Bali and Lombok. For Sumbawa, towns in Flores and Kupang taxis do not use meters. In Kupang taxis charge Rp 50,000 per hour and minimum rent are 2 hours, but the small mini buses run very convenient routes and schedules. Public transport, in the form of small local vans and intercity buses, operate at very reasonable rates.

TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 41


TransNusa Inflight Magazine Tra

Airline Partners

www.aviastar.biz | Fleet: BAE 146 200

www.aviastar.biz | Fleet: Fokker 50

www.iat.co.id | Fleet: ATR 42 300

www.sriwijayaair-online.com | Fleet: Boeing 737-300

42

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011


Tips

Tips Kaya a la Feng Shui 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Pastikan toilet dalam keadaan tertutup dan hanya menyiramnya pada kondisi tertutup, kalau tidak ak anda anda dianggap dian a ggap menyiram mennyira raam rejeki reeje jeki kii aanda. nda. nd a. Supaya rejeki lancar tempatkan sebuah koin di setiap pot tumbuhan yang anda tanam Supaya karir dan keuangan anda sukses,bersihkan meja yang berantakan terutama pada bagian pojok kanan, dan letakkan bola kristal di sana. Selalu menempatkan celengan andalan di tempat yang mudah terlihat Letakkan sebuah pajangan yang eye catching, kalau bisa pajangan tersebut diganti setiap bulan. Ini dianggap akan menambah rejeki. Miliki sebuah akuarium, karena akuarium adalah salah satu atribut yang dianggap mendatangkan rejeki.

TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011 | 43


News h kungan penu sarnya atas du be rsa be se i yang berart terima kasih nsnusa sangat mengucapkan uan dari Tra nt ya sa ba , n gi da n an n el da nP ukunga omodo aman Bacaa selama ini. D uan Bajo, K Atas nama T wilayah Lab acaan Pelangi di l B ci ua tidak akan an en rp am i te T rhadap cil dan in sem desa-desa en di rp te al gi sa gg de tin Transnusa te 9 mudahan ba rikan di nak yang emberikan ke h berhasil didi n juga anak-a m la da lu te i la gi m se ka an sa el gi ia P ba senant an Bacaan nsnusa yang aat ini, Tam abuan Bajo. ngan dari Tra ku sekitarnya. S du ya dari Bali ke L an is at ad a gr np ra ta ca n se kuka -anak dapat kami la bacaan anak lam hal a buku-buku w ba em m k yang sama da n lia du pe kami untu ke iliki lain yang mem -perusahaan an ha sa Indonesia ini. ru sa pe ng -anak ba an banyak ak ak p an n ra ka ha a ng Say mengemba ndidikan dan ept memajukan pe Sabtu, 25 S ng terbit pada ya be lo G a rt ka n saya koran The Ja carai saya da alah klipping ut mewawan eb rs te an s ri gg K Terlampir ad i. lama in or rbahasa In Transnusa se lu. Koran be eh la ol n ng ka ya ri 10 be an 20 osik ng telah di juga memprom dukungan ya terlampir dan el menyebutkan tik ar m la da uliskannya di di internet. tersebut men koran tersebut er itt le tonight 3:18 tw un elalui ak nilatanzil artic @ artaJG r fo ak kali yJ ok lo Transnusa m M a, : nsNus elangi setiap akartaJG ason to fly Tra an Bacaan P re lobe� / MyJ am a G T d a rt an da e ka pa on Ja ke kan eling al ya “The ransnusa beri , diving, trav un di twitter-n ntuan yang T ding Gardens ba ea n Mengutip ak R an Bapak. da ow a ha nb sa am ai pkan kerjas kepada peru ka n Pelangi, R ya aa ng sa ac gu sih B en ka m an lu Tam terima aya akan sela rhadap uk ungkapan th via web, S Transnusa te lah satu bent sa ah al PM Sep 24 ad kungan dari i du In . n ia da ed a m am eh kerjas carai ol . Saya harap saya diwawan Salam, as bantuannya at li ka se sih ka a m ri te t. , Nila Tanzil s berlanju Sekali lagi gi dapat teru an el P n aa ac Taman B mbawa,

Ari Dear Bapak

Tips Nomor darurat untuk telepon genggam adalah 112. Jika Anda sedang di daerah yang sulit menerima sinyal HP dan perlu memanggil pertolongan, silahkan tekan 112, maka HP akan mencari network yang ada untuk menyambungkan nomor darurat bagi Anda. Yang menarik, nomor 112 dapat ditekan biarpun keypad di-lock. Cobalah!

Kalau kunci Anda ketinggalan di dalam mobil dan remote cadangannya di rumah, maka telponlah orang rumah dengan HP, lalu dekatkan HP Anda ke mobil kurang lebih 30cm, dan minta orang rumah untuk mendekatkan remotenya ke telepon yang dipakainya lalu menekan tombol pembuka pada remote cadangan tersebut. Mobil Anda pun akan terbuka! Let’s Try!!

Jika jiwa Anda terancam karena sedang ditodong penjahat dan Anda diminta untuk mengeluarkan uang dari ATM, maka Anda bisa minta pertolongan diam� dengan memberikan nomor pin secara terbalik. Misal nomer asli pin Anda 1234, bila diinput 4321 di ATM maka mesin tetap akan mengeluarkan uang tapi itu juga tanda bahaya ke kantor polisi tanpa diketahui penjahat tsb. Fasilitas ini tersedia di seluruh ATM tapi hanya sedikit orang yang tahu. Semoga bermanfaat!

44

| TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2011




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.