Jan - Feb 12
Kupang
Official opening of T-MORE hotel & lounge
Gili Meno Shut up and drive!
Bali Sanur - walking the walk
Makassar Super sunsets & soup
Your connection to Indonesia’s magical east Serving Bali – Lombok – Sumbawa – Bima – Labuanbajo (Komodo Island) – Ruteng – Bajawa – Ende – Maumere – Kupang – Tambolaka – Waingapu, etc Coming soon Larantuka - Lawoleba
DENPASAR : Jl. Sunset Road No. 100 C Kuta, Telp. (+62 361) 8477395, Fax. (+62 361) 8477454 Email: dps@transnusa.co.id | Website: www.transnusa.co.id
Welcome Message
Juvi Jodjana President Director
To customers of TransNusa
TransNusa Inflight Magazine
Selamat datang di pesawat TransNusa!
Welcome aboard ladies and gentlemen!
Kami berharap Anda menikmati penerbangan kemana pun tujuan Anda hari ini, semoga layanan yang kami berikan sesuai dengan harapan Anda.
We hope you are enjoying the flight wherever you may be going today and we hope the service you have been receiving is up to your expectations.
Begitu banyak yang terjadi akhir-akhir ini – terutama setelah TransNusa menerima AOC (Sertifikat Operator Udara) dan untuk dapat mengakomodasi banyaknya permintaan penerbangan kedaerah timur Indonesia ini, TransNusa menambahkan 1 lagi pesawat Fokker 50 .
So much has been happening lately with the airline – first and foremost it was the recent granting of the AOC (Air Operator’s Certificate) and the expansion of our fleet with the acquiring of another Fokker 50 that will help us accommodate the increasing interest of travel to the east of Indonesia – our area!
Ya, perkembangan mulai terjadi di sini di Indonesia bagian timur dan kami TransNusa menyaksikannya - hal ini bukan hanya spekulasi. Kami telah menambahkan rute baru ke daftar tujuan yang terus berkembang dan menambahkan rute penerbangan yang sudah ada. Kabar besar lainya adalah dibukanya kembali penerbangan ke Larantuka dari Kupang empat kali seminggu serta penerbangan ke Makassar yang popular dari Kupang tiga kali seminggu - yang memungkinkan Indonesia bagian timur tehubung dengan Indonesia bagian utara – merupakan kesempatan bagi wisatawan untuk mengeksplorasi Indonesia (terutama Indonesia Timur) menjadi lebih mudah. Untuk mengakomodasi permintaan para pelanggan, TransNusa menambahkan frekuensi penerbangan ke Ruteng dari Kupang, yang sebelumnya 5X seminggu menjadi setiap hari. Seperti yang Anda lihat, kami sibuk menyoroti beberapa tujuan TransNusa, majalah TransNusa inflight edisi Jan-Feb mengangkat cerita Sanur, salah satu kawasan resort di Bali yang popular, Makassar – merupakan tujuan baru kami, serta Lombok dengan kepulauan Gilinya yang popular, terutama Gili Meno. Kami TransNusa berharap Anda menikmati liburan Anda dan bagi yang merayakan Tahun Baru Cina, seluruh staff dan management TransNusa mengucapkan “ Gong Xi Fa Cai!
Yes, it’s all beginning to happen out here in Indonesia’s east and we at TransNusa are witnessing it first hand – and its not just speculation. We have added new routes to our ever-expanding destination list and added flights to already existing routes. The big news was the commencement of our thrice weekly flights from Kupang to popular Makassar; what a host of possibilities that introduces – Indonesia’s far east connected at last to all that the north offers – the chance for travellers to explore with easier access more of Indonesia. Because of the increasing demand we have had to add with pleasure the number of flights to Ruteng in the mountainous area of popular Flores; from five a week to daily. As you can see, we are being kept busy, and to highlight some of our destinations, the Jan /Feb inflight magazine features Bali’s popular Sanur resort area in a story entitled Sanur Walk the walk. The magazine also features our new destination Makassar as well as a story on the very popular Gili islands with a focus on Gili Meno. We hope you have had a wonderful festive season and for those who celebrate Chinese New Year “Gong Xi Fa Cai! Do have a nice flight!
Selamat menikmati penerbangan Anda!
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 01
TransNusa Inflight Magazine
Contents
06
24
14
32
06 Super Sunsets & Soup
32 Official opening of T-MORE hotel & lounge
14 Shut up and drive! 24 Sanur walking the walk
40 TransNusa Route Map & TransNusa Schedules 44 News – TransNusa adds routes & frequency of flights
TransNusa Inflight Magazine ‘E’-edition on-line now available at
www.theagency-design.com/magz.html Read the magazine, see the pictures from cover on-line
02 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
Experience...
The most beautiful and luxurious beach resort The Bintang Flores Resort, with its spacious grounds fronting a private beach * 59 Air Conditioned Deluxe Rooms * 2 Air Conditioned Deluxe Suites * TV Channel * Restaurant * Swimming Pool * Fitness Center * Meeting Room * Dive Shop * Free WiFi at the Lobby & Restaurant area
Head Office: Pantai Pede, Labuan Bajo 86554, Flores, Indonesia Tel (62-385) 42 000 Fax (62-385) 41 333 Bali Sales Office: Jl. Kartika Plaza, Kuta, Tuban, Bali 80361, Indonesia Tel (62-361) 753 930 Fax (62-361) 753 931
www.bintangfloreshotel.com
TransNusa Inflight Magazine
Publisher
TransNusa Inflight magazine is published bi-monthly
The Agency Nakula Plaza A10 Jl. Nakula, Legian Bali, Indonesia 80361 | Tel / Fax: +62 361 737 285
The views or opinions expressed or implied in TransNusa Inflight Magazine are those of the author and do not necessarily reflect those of TransNusa or The Agency.
Editor
We welcome readers’ photographs and articles but cannot accept liability for loss or damage however caused.
Tim
Contributors Natasya
All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in retrieval system, or trasmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, without the prior written permission of The Agency
Director
Wiwik Mulyani
Graphics
Arif Novianto, Aditya Nugroho
Inflight Magazine
Sales
Natasya, Januar Seno Aji, Wiwik Hp: +62 81 236 127 327 | +62 361 743 3013
Admin
Special Advertising Rates!
Olive, Ary Wijaya
Distribution M. Yusuf
1 Page rp 6.000.000,1/2 Page rp 4.000.000,1/3 Page rp 3.000.000,-
More than 30,000 pax/readers per month - in every seat pocket! Inflight Magazine available on all TransNusa routes, selected expos & travel events, TransNusa offices and participating businesses in Bali & Nusa Tenggara. Advertising enquiries
+62 361 743 3013 Oct - Dec 09
Jan - Mar 09
Jul - Aug 10
Apr - Jun 10
Sep - Oct 10
Dragon Quest
Sailing to Komodo
Bridging the gap Lombok moving forward
Tambora
The mountain that spawned Frankenstein
Alor What a dive!
east Indonesia
Indonesia’s finest foreshore Gili Trawangan
Mbeliling forest
Labuan Bajo
Lombok
experience the wonder
Labuan Bajo gateway to komodo
Sembalun
Lombok’s hidden valley
Dragons
very dry; stirred not shaken
VOTE FOR KOMODO NEW 7 WONDERS OF NATURE
The Gili islands Sunny wet season
The other Kuta south lombok
Senggigi
Ménage à trois
the perfect threesome
July - Ags 11
Ministry of Culture and Tourism Republic of Indonesia
Diving the east lombok & alor
a breath of fresh air
Sept - Oct 11
www.indonesia.travel
Special Edition
Inauguration of TransNusa Airline
The Gold Coast, Australia
Warm in winter
A view to a thrill
Bali’s spectacular Bukit Jimbaran
Some bike it hot
Kayaking and biking Lombok and The Gilis
Kupang foodvaganza!
Lombok
and the personal touch
Dancing into the soul of Bali
Kelimutu, Flores Three crater lakes for everyone
04 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
TransNusa now an airline!
Tanjung Lombok Ringgit
South - Sumbawa west 4"*- */%0/&4*"
We focus on your advertising needs... applying cutting edge design & using words with high impact
0361- 743 3013
Ferseiegn Dif you pruins t with
www.theagency-design.com
TransNusa Inflight Magazine
Super sunsets & Text & Photo by The Agency
06 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
p u so
TransNusa Inflight Magazine
Makassar pernah menjadi pelabuhan utama dan pusat perdagangan di Indonesia pada masa pra-kolonial. Makassar yang telah bertambah besar ini terletak di Sulawesi Selatan, tepat di tengah-tengah Nusantara. Kota ini sangat menyenangkan, dengan Pantai Losari sebagai daya tarik utamanya.
Makassar was once the main harbor and trade center in pre-colonial Indonesia. It is situated in the South of Sulawesi, right in the center of the Archipelago. Currently, it is a big, but pleasant city, with Losari Beach as its main attraction.
Makassar adalah sebuah kota besar, dengan semua fasilitas kota yang ia miliki. Namun hiruk pikuk kota ketiga terbesar di Indonesia tak akan Anda rasakan disini - dengan laut dan bangunan disepanjang pantai Losari menghiasi Makassar – merupakan tempat terindah untuk menikmati terbenamnya sang surya.
Makassar is a big city, with all the facilities cities have. However you never feel you are in Indonesia’s 3rd largest city – the feeling of the sea and villages on the water’s edge is more what permeates the atmosphere in Makassar situated as it rides on Losari Beach – the only place to be on a Makassar evening when the most intense of Indonesia’s sunsets envelopes you and everyone nearby.
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 07
Losari beach
Para penjaja makanan disepanjang pantai tidak ada lagi. Tetapi masih banyak pilihan, restoran murah atau mahal disepanjang daerah ini. Setelah makan malam, kami berjalan menyusuri Boulevard. Walau mendapat banyak perhatian,kami merasakan keramahan semua orang. Bersama penduduk setempat, kami menonton kebolehan anak lelaki yang sedang berakrobat dengan sepedanya. Tempat lain yang bisa Anda kunjungi selama di Makassar adalah Benteng Rotterdam. Yang dibangun pada zaman Belanda. Berjalan mengelilingi benteng tua ini dan cobalah membayangkan masa-masa penjajahan dulu. Ibukota Sulawesi Selatan, kembali ke nama aslinya – Makassar sebelumnya dikenal dengan nama Ujung Pandang. Makassar memiliki arti yang sangat luar biasa. Nama ini mengingatkan kita pada masa kejayaan Kerajaan Gowa pada abad 16 serta orang-orang Bugis - para pelaut berani yang mengarungi samudra dengan kapal layarnya yang terkenal. Walaupun kehidupan modern telah memasuki daerah ini, Anda masih dapat menikmati keindahan pantainya. Bahkan pohon kelapa dan beberapa rumah para pelaut masih terlihat jelas.
08 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
The foodstalls that used to be on the beach, are gone, but there is a selection of cheap and a few expensive restaurants. After dinner walk on the boulevard. You will get a lot of attention, but everybody is friendly. On the street, boys show off some bike acrobatics. You can watch them, together with the locals. It’s worth visiting Fort Rotterdam built in the time of the Dutch - walk on the old walls and imagine days gone by. The capital of South Sulawesi, has once again returned to its original name - Makassar. And what’s in a name? Well, this one definitely cannot leave you cold... A name which conjures up images of lonely boat sailing around the archipelago and beyond, undeterred and breathtaking in their simple elegance; of Bugis pirates and mystical lands from long ago where the scent of the spice trade is as strong as the tales of black magic; and yes, a city of very direct ways but a welcoming city nonetheless, lazily stretched out on a beach yet leaning towards the lush hills to the east. Perhaps the bustle of modern living hasn’t left everything unspoilt; previously virgin beaches, still fringed with coconut palms if not as abundantly, are now a home to sailors and hawkers alike.
TransNusa Inflight Magazine Bagi Anda yang gemar memanjakan perut, kota Makassar tidak akan mengecewakan. Walau berada di daerah perairan bukan berarti hanya hidangan ikan saja yang dapat dinikmati disini. Cobalah Coto Makassar(sejenis soto dan saya yakin setiap daerah di Indonesia memiliki versi sendiri dengan soto)! Kebanyakan soto berwarna kekuning-kuningan, atau bening - Coto Makassar sangat berbeda, warnanya agak kecoklatan karena menggunakan daging dan jeroan sapi yang dimasak dengan air cucian beras, kacang tanah dan rempah-rempah. Makanan ini disantap dengan buras atau ketupat. Rasaya luar bisa. Dan jangan lupa mencoba Sop Sodara, Sop Konro dan Es palu butung. Serta mencicipi ikan segar bakar atau goreng khas Makassar yang Anda dapat jumpai di sepanjang jalan utama pelabuhan.
Coto Makassar
For those of you who judge a destination by what lands in your stomach, Makassar does not disappoint. Lieing by the water, fish is forever plentiful but the word that most comes to mind is Coto Makassar (every area in Indonesia has its own version of soto). Most sotos are yellowish and basically are chicken and noodles – Coto Makassar is probably one of the main reasons the Makasserese are so tough and brave, as that is what you have to be to consume this delicacy consisting of liver, lung, intestines and a host of other goodies that makes the broth the colour of gravy – good luck. You can taste other local delicacies and freshly caught fish down the main stretch of this curious port. Fort Rotterdam
25% GETCOUyNouTr DbyISshowsiantgickeptaosrs ng sNu Tranr boardi u o y
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 09
ď‚&#x; Trans Studio Makassar 10 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
TransNusa Inflight Magazine Mulai tanggal 9 September 2009 Makassar memiliki taman indoor terbesar di Asia Tenggara yang dikenal dengan Trans Studio. Di samping theme park, Anda dapat menemukan gerai makanan cepat saji seperti Coffee Bean dan Pizza Hut - jika Anda merindukan makanan cepat saji yang mungkin hanya ditemukan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Starting from 9 September 2009, Makassar has had the biggest indoor theme park in Southeast Asia which is known as Trans Studio. Besides the Theme Park, there are those wonderful fast food outlets like Coffee Bean and Pizza Hut if you’re yearning for some fast comfort food that is pretty difficult to find anywhere away from Jakarta and Surabaya.
Makassar merupakan pintu gerbang untuk dapat mengunjungi tempattempat menarik di bagian Timur Indonesia. Hanya dengan 1½ jam menggunakan pesawat udara, Anda akan tiba di tempat menyelam terpopuler didunia seperti Wakatobi, Bunaken, Raja Ampat atau kepulauan yang memiliki iconik gunung yang muncul dari permukaan laut; Ternate dan Tidore, serta dataran tinggi Papua dengan keindahan alam dan budayanya yang memukau. Akomodasi di Makasar sangat mudah dicari – mulai dari losmen hingga hotel berbintang ada disini. Imperial Aryaduta Makassar, salah satu hotel berbintang dengan pemandangan Pantai Losari akan memanjakan liburan atau perjalanan bisnis Anda. Hotel Makassar Golden yang letaknya persis di bibir Pantai Losari juga dapat menjadi pilihan. Dengan jarak yang cukup dekat, Anda dapat menikmati indahnya kota Makassar dan menikmati terbenamnya matahari yang ditelan keindahan Pantai Losari.
Makassar is an ideal base for trips to some of the most fascinating areas of Indonesia which are often not more than one and half hours away by air. Places like the three most prolific dive sites in the world of Wakatobi, Raja Ampat and Manado’s Bunaken, those conical volcanic mounts emerging from the ocean,Ternate and Tidore or the highlands of Papua – all on Makassar’s doorstep. Accommodation possibilities abound – just head down to the Losari Beach area where the Imperial Aryaduta Hotel resides – perfect for business or pleasure and the Makassar Golden Hotel sitting right on the water’s edge. Hotels to suit all budgets are nearby and you’re assured your evenings are within walking distance of some stunning sunsets and an inner city beach area that will keep your evenings full of fun.
How to get there
Penerbangan dari Kupang ke Makassar 3 x seminggu. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kantor TransNusa terdekat di kota Anda (atau buka halaman 40).
Flights from Kupang to Makassar 3 x / week are operated by TransNusa. For further information, please contact the TransNusa office at each destination (further details available P40).
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 11
TransNusa Inflight Magazine
DVD’s
Journey 2
Underworld
Genre : Action, Adventure, Family, Fantasy, 3D Director : Brad Peyton Writer : Brian Gunn, Mark Gunn, Richard Outten Starring : Josh Hutcherson, Dwayne Johnson, Vanessa Hudgens, Michael Caine, Kristin Davis
Genre : Horror, Action, Fantasy Directors : Måns Mårlind, Björn Stein Writer : Kevin Grevioux, John Hlavin, Danny McBride, Len Wiseman Starring : Michael Sheen, Kate Beckinsale, Bill Nighy, Michael Ealy, India Eisley
The Mysterious Island
Perjalanan baru dimulai ketika Sean Anderson (Josh Hutcherson) menerima sinyal marabahaya kode dari sebuah pulau misterius, di mana tidak ada tempat bentuk kehidupan yang aneh, gunung emas, gunung berapi yang mematikan, dan lebih dari satu rahasia menakjubkan. Rahasianya dikabarkan melibatkan kakek Sean hilang, Alexander Anderson (Michael Caine). Ayah tirinya yang baru Sean (Dwayne Johnson) bergabung dalam pencarian. Bersama dengan seorang pilot helikopter (Luis Guzman) yang cantik dan anak perempuannya (Vanessa Hudgens), mereka berangkat untuk menemukan pulau itu, penyelamatan penduduk tunggal dan melarikan diri sebelum gelombang listrik seismik kekuatan pulau bawah laut dan mengubur harta selamanya.
12 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
Awakening
“Underworld: Awakening” menceritakan tentang vampir Selene (Kate Beckinsale) yang baru bangun setelah mengalami koma selama lima belas tahun. Ia pun menyadari bahwa dirinya memiliki putri berusia empat belas tahun yang merupakan persilangan antara vampir dan Lycan, Nissa. Ketika ia menemukan putrinya, mereka harus menghentikan BIOCOM untuk menciptakan Super Lycans yang akan membunuh mereka semua.
Tangled Ever After Genre Directors Starring
:Animation, Short : Nathan Greno, Byron Howard :Zachary Levi and Mandy Moore
Kerajaan sedang dalam suasana bersuka cita dengan seluruh orang bergabung dalam Pesta Pernikahan Rapunzel dengan Flynn. Namun, pada saat Pascal dan Maximus sebagai pembawa buket bunga dan cincin, kehilangan cincin emas tersebut terjadilah hiruk pikuk untuk pencarian dan misi untuk menemukannya kembali. Dengan putus asa, kedua pemuda tersebut berniat menemukan cincin yang mereka hilangkan. Apakah maximus akan berhasil menyelamatkan hari tersebut dan berhasil tepat waktu sampai gereja? dan apakah mereka akan berhasil menenangkan Flynn?
Villa Almarik One of the first resorts on Gili Trawangan’s prime beachfront area. Everything is on your doorstep, a white sandy beach on the edge of a wide assemblage of beautiful blue coral and only a few minutes walk from the island’s central area. If you’ve been dreaming of white sandy beaches and crystal clear blue waters, look no further – you’ve found it. Welcome to Villa Almarik. The Resort has 20 simply and elegantly appointed cottages. Each is air-conditioned and has a spacious living area, a terrace and a traditional outdoor courtyard attached to the bathroom and is finished with traditional furnishings. A Balinese bale (elevated lounging area) completes each cottage. A mix of Indonesian and Mediterranean dishes awaits you at our restaurant. Gangga Divers at Villa Almarik, a PADI 5 STAR Dive Resort, is managed by the well known Gangga Divers Team. The Dive Center offers a large range of diving courses conducted by professional, PADI instructors, and caters to divers of every age and level of experience.
Lotus Bayview
A feast of the world’s varied cuisines... Dining on a distinct blend of the world’s varied cuisines including Asian and European specialties with an Italian accent, along with a wide selection of beverages, surrounded by Asian flowers and Indonesian antiques, and an enchanting and relaxing atmosphere this is what will await you at our restaurants. Lotus Restaurants have satisfied the most demanding of guests from all corners of the globe and we are proud to have established landmark status at all our locations. After our overwhelming success in Bali it was only natural for us to bring our cuisine and hospitality concept to Lombok island. Within the Senggigi Beach Art Center complex, adjacent to Lombok’s Sheraton Hotel lies the Lotus Bayview. The restaurant is only a few meters from the shoreline and from here you can see Bali’s Mount Agung while enjoying a gentle sea breeze. The menu includes the most popular dishes of all Lotus restaurants in Bali. Witnessing a stunning sunset from Lotus Bayview while indulging in our delicious food will certainly become an unforgettable memory of your stay in Lombok.
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 13
TransNusa Inflight Magazine
Shut up and drive! Text by The Agency & Photo by Meno Mojo Beach Resort
Orang-orang sibuk memasang penerangan jalan disepanjang airport baru Lombok, sopir penulis kami memberi sedikit gambaran mengenai kepulauan Gili, sementara dia membujuknya menuju ke Gili Meno, yang tidak terlalu populer dari pulau Gili lainya. “Ayolah apa yang kamu tunggu tunggu?” Man-handling all the curves on the road and running all the lights from Lombok’s new international airport, our writer’s driver gave him the skinny on the Gili islands while persuading him to head for Gili Meno, the least known of the Gilis. “Cmon now, what are you waiting for, for, for?”
14 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
TransNusa Inflight Magazine Saya yakin hal itu pernah terjadi pada Anda - sopir taksi yang panggilan hatinya mungkin sebagai seorang pemandu wisata, seniman atau ahli pemasaran - dia memiliki semua itu ditambah; seorang pengemudi yang ceroboh, jika Anda memperhatikan bagaimana cerdiknya ia bernegosiasi di jalan yang berliku Lombok dengan satu tangan di setir, satu mata di jalan dan satu mata pada kami, penumpangnya. Yang mana mengemudi murni dari ingatannya dan sebagian besar menebak. Ya, Anda dapat mengambarkannya ... meskipun perjalanannya cukup menarik, saya lebih tertarik untuk segera tiba di Bangsal dimana saya bisa mengambil perahu untuk segera mengantarkan saya ke Gili Meno. Dengan kata-kata dari lagunya Rihana yang berjudul ‘ Shut up and drive ‘ mendengung dipikiran saya, hampir saja saya mengatakan hal tersebut diatas. Hal ini hanyalah opini saya pribadi untuk menggambarkan apa yang dia katakan. Di manapun tempat yang mungkin pernah Anda kunjungi di planet ini, tidak terlepas dari wisatawan, para back packer dan executive dalam liburannya selalu mengunjungi beberapa pulau-pulau yang terletak dilepas pantai barat Lombok yang disebut Gili, pesta dibawah cahaya bulan, menyelam di perairan sejernih kristal. Kabar baik untuk ketiga pulau karang kecil di lepas pantai barat Lombok, perlahan-lahan mereka telah menempatkan diri mereka ke pasar yang lebih tinggi, fasilitas dan kemewahanpun lebih ditingkatkan. Mulai dari free WiFi, Kabel TV, air panas, seprei yang putih bersih, telur Benedict dll. Kepulauan Gili sekarang menjadi magnet bagi para penyelam dan pelancong hampir dari seluruh penjuru dunia. Kepulauan ini memiliki banyak terumbu karang, itu sebabnya mereka memiliki begitu banyak jenis ikan, dan karang birunya yang terkenal – merupakan kebutuhan mendasar bagi wisata menyelam. Tetapi apa yang membuat kepulauan Gili sangat istimewa. Perairan ini memiliki biota laut yang
I’m sure it’s happened to you – the taxi driver whose true vocation in life should’ve been tour guide, entertainer or marketing expert – he was all that plus plus, as well as ‘careless driver’ if you consider how astute he was at negotiating the windy Lombok roads with one hand on the wheel, one eye on the road and one eye on us, his passengers. Driving was purely from memory and largely guess work. Yes you get the picture ... and despite the rivetting travelogue, I was more interested in getting to Bangsal where I could catch an outrigger to the Gilis. With the words of Rihana’s popular song ‘Shut up and drive’ ringing through my mind, I was close to telling ‘big mouth’ to get on with his job – driving. Here however is, in essence, with my own embellishments (added to his) the gist of what he said. Wherever you may be in the distant realms of our planet you will run into travellers, former hippies or executives on a career break that remember some islands off the west coast of Lombok called The Gilis for what they once were - islands famous or infamous, depending on your point of view, for their getaway, back pack, moonlight party, dive in crystal clear waters attractions. That was long before the likes of Ko Samui and her sister islands of ecstasy became the capital of the south east Asia lunar beach party scene, appropriately complimenting the present “el cheepo” backpacking trend that sees the cost conscious traveller now concentrating their manoeuvres on the Ho Chi Minh trail, Laos, Cambodia and the “chill out” beaches and islands of the south of Thailand. Good news for the three small coral islands off the west coast of Lombok who have, as a result, inched their way slowly towards the higher end of the travel market, preferring to cater to those with a little more cash in their pockets, those with a little more insistence on luxuries – simple but necessary, like WiFi, sports TV, cable, hot water (essentials!!!) crisp white sheets, Eggs Benedict etc. Let’s not get too extravagant but maybe throw in some Dom!
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 15
TransNusa Inflight Magazine melimpah lebih dari 3.500 spesies, jika dibandingkan dengan Great Barrier Reef yang hanya memiliki 1.500 spesies dan Laut Merah dengan 600 spesies, Anda akan menyadari bahwa kepulauan Gili adalah pemain utama bagi wisata menyelam.
Saya telah membahas tentang menyelam, tetapi jangan lupa kepulauan itu sendiri. Setelah semuanya, Anda tidak hanya ingin menghabiskan seluruh waktu Anda hanya di dalam air. Ingat ada tiga Gili, dan rata-rata mereka menuju ke Gili Trawangan dan Gili Air. Gili Trawangan, adalah pulau yang terbesar dari ketiga pulau tersebut, letaknya paling jauh dari pulau Lombok dan dikenal sebagai party island. Kehidupan pesta malam di Gili Trawangan terus berlangsung dibandingkan dari kedua pulau Gili lainnya, berpesta sambil menikmati santap malam dan café pinggir pantai yang menyuguhkan hidangan lezat ala Barat dan Indonesia. Gili Trawangan bahkan memiliki sebuah bukit yang dengan mudah Anda dapat taklukkan. Dari puncaknya Anda dapat melihat ke bawah mengingatkan pada sebuah kota kecil yang digambarkan oleh seorang novelis asal Perancis Somerset Maughams. Trawangan menawarkan begitu banyak boutique resort seperti The Beach House, ko-ko-mo, Villa Almarik, Villa Ombak, Ombak Sunset dan masih banyak lagi yang lainnya, yang menyediakan tingkat kenyamanan
The Gilis are now a magnet for divers and others on short vacation breaks from around the world. They have a lot of coral, that’s why they have so much fish, and their blue coral is famous in its own right. The Gilis also have the odd wreck or two and water of the clearest blue variety - the basics needed for most idyllic dive sites. But what makes the Gili islands so special, however, is the mélange and abundance of a marine life that finds its home in those coral reefs and crystal clear waters that surround each island; among the richest in the world with over 3.500 species. It’s this sheer profusion of marine life that will take your breath away. When you compare that with the Great Barrier Reef and it’s 1,500 species and the Red Sea with its 600 species, you realize that the Gilis are major players in the premier dive-site stakes. Now that diving has been covered let’s not forget the island themselves. After all you don’t spend all your time in the water. There are three Gilis remember, and most arrivals may already know something about Gili Trawangan and Gili Air (not pronounced like that stuff you breathe, but aiyer or like the ‘i yar’ in (H)i ya goin, mate?). Gili Trawangan, the largest of Lombok’s three coral islands, and the furthest flung from the mainland was the original party-animal island. And while there is more night-life on Trawangan than on the other islands, the “animals” are now tame and melt into a foreshore strip of snazzy restaurants and beachside cafes where a relaxing drink in the evening often precedes dining on some of the best cuisine in Indonesia. Gili Trawangan even has a hill to explore and conquer. From the summit you look down on a sleepy township reminiscent of those turn-of-thecentury south sea island settlements written about by the Somerset Maughams extolling the charms of the far-east island mystique. Trawangan boasts a resort, The Villa Ombak, that is providing a level of comfort and luxury normally only seen in the resorts of Ubud or Nusa Dua, with an International menu, a three-tier swimming pool, spa and beauty
16 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
TransNusa Inflight Magazine dan kemewahan yang biasanya hanya terlihat di tempat wisata Ubud atau Nusa Dua, dengan menu Internasional, kolam renang, spa dan dive shop yang memiliki instuktur asing berpengalaman.
treatment centre and state-of-the-art dive centre are among facilities that are a far cry from what used to available on Gili Trawangan. The folk at The Beach House have also upped the ante on what used to be – here private villas have fresh water pools and tropical gardens (white sheets too) and their restaurant ko-ko-mo out front on the water serves international cuisine to die for.
Gili Air letaknya paling dekat dengan pulau Lombok, merupakan pulau pertama yang ditaklukkan oleh para back packer dengan jumlah penduduk lokal terbesar dibandingkan ketiga pulau lainnya. Sementara segalanya mungkin tampak tenang, disekitarnya tersebar beberapa hotel, jika Anda berjalan ke sisi lain pulau Anda pasti akan menjumpai penduduk setempat yang sedang melakukan aktifitas sehari-hari mereka – seorang pria sedang memanjat pohon kelapa, ayam-ayam berlarian di jalanan dan tentu saja perahu nelayan. Tetapi dengan itu semua, Anda tidak akan pernah kehilangan rasa keajaiban tinggal di sebuah pulau tropis yang tenang. Semakin banyak bar dan restoran bermunculan sehingga home stay’ perlahan-lahan menjadi masa lalu. Seiring dengan begitu banyaknya dive shop professional, hotel –hotel pun bermunculan dengan standart yang lebih baik, salah satunya adalah hotel Gili Air, merupakan hotel tertua di pulau ini.
Gili Air is closest to the mainland, the first to be conquered by the backpack brigade and with the biggest local population. While everything may seem quiet around your secluded hotel, if you wander off to the other parts of the island you’ll surely run into locals doing what they’ve always done - men tending their coconut trees, chickens on the run and of course fishing boats. But with all that you never lose the magic feeling of staying on a serene tropical island. More and more bars and restaurants are springing up and likewise ‘home stay’ is becoming a thing of the past. Along with a range of professional dive outfits, are hotels like The Gili Air, one of the oldest on the Gilis, that are upgrading their facilities.
Tapi bagaimana dengan yang satu lagi - Gili Meno? Gili Meno terletak diantara kedua pulau diatas yang memiliki keunikannya masing-masing. Seolah-olah sebagai penyeimbang. Suasana yang lebih tenang dibandingkan kedua pulau lainnya, ketika matahari mulai tenggelam
But what about that other one - Gili Meno? As if to preserve a perfect balance, one island, Gili Meno, stands out located between the others with a uniqueness of its own. It takes pride in preserving that island getaway feeling – that evening stroll on a quiet beach that might become a watercolour of a crimson setting sun; that dive amongst multi coloured fish that might mean an encounter with a turtle
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 17
TransNusa Inflight Magazine ditelan lautan yang tenang, cahayanya membersitkan kilau keemasan; menyelam di antara ikan berwarna-warni, kura-kura dan terumbu karang yang indah, atau menikmati romatisnya malam hari dengan hidangan menggugah selera dibawah sinar rembulan. Dulunya merupakan pulau tempat untuk menyepi. Namun sebagai akibat naiknya minat pengunjung mendatangi kepulauan ini, sekarang menjadi sangat popular. Beberapa pengembang mulai menanamkan modal mereka setelah melihat potensi ini. Pulau ini masih sebagai tempat peristirahatan yang sempurna - dengan begitu banyak kegiatan yang tersedia untuk menghabiskan waktu liburan Anda dengan hanya bersantai di tempat tidur gantung membaca novel kegemaran Anda. Anda tidak harus menjadi Robinson Crusoe sang novelis. Anda dapat menyelam disekitar Gili Meno dengan kura-kura, Moray eel - mungkin beberapa hiu dan ikan barakuda karena itulah tempat ini dikenal. Anda juga dapat ber-surfing, luar biasa! Gili Meno memiliki danau yang menambah pesonanya, air payau dan burungburung bertengger di tepi air dan cabang-cabang pohon tua, iming-iming yang sempurna bagi para photographer dan pengamat burung. Di pulau ini memiliki Bird Park dan tempat perlindungan kura-kura. Hal ini hanya untuk menunjukkan bahwa pulau ini tidak tertinggal untuk akomodasi dan restorannya, Meno Mojo Beach Resort – sebuah resort baru serta memberi kesempatan bagi siapa saja yang ingin berinvestasi di pulau ini. Masih dalam pembangunan yang akan meningkatkan stadar kemewahan akomodasi yang ada di Gili Meno. Cobalah mengunjungi www.gilimenomojo.com jika Anda tertarik. Indo style, environment-friendly villa yang berbaur dengan suasana pulau yang mengelilingi tamu bak selimut kenyamanan, relaxasi dan fasilitas berteknologi tinggi. Berenang di kolam renang, bermalas-malasan atau pergi menyelam dan berenang di pantai dengan airnya yang jernih, pilihan yang tidak terbatas.
18 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
from the island’s sanctuary, or that gourmet dinner in the moonlight that just might become an invitation to romance. It was once the island of escape. However as a result of a general increase in Gili magnetism, it’s now becoming more popular and some developers with an eye on the future have seen the potential. It’s still, however, the one where you can disappear from reality for a few days, months, years – with plenty to occupy yourself with if you can get off that hammock and pry yourself away from the good book the guide books tell you to bring to these ‘great escapes’! You don’t have to be a Robinson Crusoe if you don’t want to be. You can dive The Gili Meno Wall with its turtles, Moray eels, Spanish Dancers - maybe some sharks, some barracuda - that’s why it’s well-known. You get to see underwater stuff, big time! Meno has a lake that adds to its charm, the water is brackish but cranes and other birds haven’t been told and by the water’s edge they settle on an old branch; the perfect lure for photographers and pro bird watchers.There is a bird park on the island as well as a turtle sanctuary – yes, the green cards are being played appropriately, and one of the Gilis is richer for it. And just to show that the island hasn’t been left behind when it comes to chique accommodation and cuisine opportunities there is the emergence of the Meno Mojo Resort - a new development and investment opportunity, still under construction, that will raise the standard of luxury accommodation on Gili Meno. Check it out if you’re in the market for a little piece of paradise. Indo style, environment-friendly villas that blend in with the ambience of the islands surround guests in a blanket of comfort, relaxation and high tech amenities. They swim in the pool, laze away the days or dive and swim in the clear waters off the beach, the choices are unlimited. To further add to its charm it boasts an open-terraced restaurant & bar
TransNusa Inflight Magazine
Pesona lainnya menawarkan restoran teras terbuka & bar yang menghadap matahari terbit tepat di tepi pantai – tamu-tamu yang beruntung ini telah siap menyambut malam, dan cara yang terbaik untuk melakukannya adalah menikmati segarnya cocktail sembari menunggu sang koki menyiapkan hidangan penggoda mereka di sebuah pulau di Samudra Hindia. Bersantai di restoran yang furniturnya terbuat dari kayu tua bekas perahu nelayan, hidup ini serasa begitu indah. Di kejauhan, tampak Gunung Rinjani menjulang dengan anggunnya. Sawahsawah terbentang lembut di lereng yang diakhiri dengan pohon kelapa dengan pantainya berwarna keemasan diterpa cahaya senja sang surya. Sedikit jauh dari daratan yang dikelilingi dengan pasir tampak perahu-perahu nelayan yang sedang ditambatkan beristirahat di teluk yang damai. Satusatunya suara adalah ombak dan angin laut. Percayakah Anda bahwa Indonesia, rumah dari kebisingan kendaraan bermotor. Syukurlah kendaraan bermotor tidak diperbolehkan disini, orangorang disini berjalan kaki, bersepeda atau kereta kuda yang mereka sebut Cidomo. Taksi mulai melambat begitu pula sopir kami, dan sekarang Anda sudah memutuskan Gili mana yang akan dipilih, seperti apa yang dikatakan Rihana dalam lagunya “Shut up and drive! antarkan saja saya ke Gili!
How to get there
20 | TransNusa
with a sunrise observation deck right on the beachfront – those lucky guests are totally ready to welcome the evening, and what better way to do so than by sipping some refreshing sundowner cocktails as the chefs prepare tantalising dishes they never thought possible on an island in the Indian ocean. Lounging in the restaurant furniture made from old recycled fishing-boat timber, life has never felt so good. In the distance, volcanic Mt Rinjani rises majestically. Rice fields sweep in a gentle slope to the palm-fringed coastline with its golden beaches. A little off the mainland is another island ringed by its own sandy necklace while sailing trips rest at anchor in peaceful bays to complete the scene. The only sound is that of waves and the sea breeze. Incredulously you say that this is Indonesia, home of more motor cycle noise than any where else on the planet. Thankfully the means of transport on all three islands are one’s feet, a rented bicycle or Lombok’s ubiquitous horse and carriage, the cidomo. The taxi begins to slow as our driver, a reincarnation of Ayrton Senna tries to make another point, but by now you’ve decided which Gili it is to be, so all you (and perhaps Rihanna might) say is “ Shut up and drive! Get me to the Gilis!”
Setiap hari TransNusa melayani penerbangan ke Lombok. Untuk informasi lebih lanjut, Daily flights to Lombok are operated by TransNusa. For further information, please silakan menghubungi kantor TransNusa terdekat di kota Anda (atau buka halaman 40). contact the TransNusa office at each destination (further details available P40).
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 21
Gadgets
TransNusa Inflight Magazine
Olympus Pen Ep3 Seri EP-3 merupakan bagian dari seri PEN, kamera film Olympus era 1960-an yang legendaris namun didesain dalam format digital. Berdesain vintage dengan mesin mutakhir. Menggunakan prosesor terbaru bernama TruePic VI yang mampu mengoreksi titik objek sebanyak 120 kali dalam satu detik. Layar LCD-nya berteknologi touchscreen dengan kedalaman warna 614 ribu dot OLED sehingga tidak tampak gelap ketika di cuaca terik. Mampu merekam dengan kualitas HD layaknya camcorder, termasuk mengoreksi bayangan, cahaya minim, atau saturasi berlebihan. Memiliki 35 area AF system. Kemampuan foto makronya juga cukup mengagumkan. Dua situs fotografi dan gadget, dpreviews. com dan gizmodo.com, dalam penilaiannya, memasukkan EP-3 sebagai kamera kompak dengan kualitas makro terbaik. Mampu diambil dari jarak 12 milimeter! Termasuk ketika diatur dengan ISO 1000. Sisi menarik EP-3 lainnya adalah telah memiliki digital viewfinder (opsional) yang tidak dimiliki dua generasi sebelumnya.
Samsung Galaxy Note Samsung Galaxy Note tampil sebagai salah satu primadona. Salah satu yang menjadi daya pikat Galaxy Note ini adalah layar Super AMOLED HD selebar 5.3’. Diklaim sebagai ponsel-tablet dengan layar paling lebar saat ini.
Phone? Tablet? Feel free. It’s GALAXY Note!
Selain itu, Samsung Galaxy Note akan hadir dengan mengusung prosesor dual-core 1.4 GHz, dengan kamera utama 8 MP dengan LED flash dan kamera sekunder di bagian depan sekelas 2 MP. Harga Samsung Galaxy Note ini dibanderol sekitar ÂŁ600 (Rp8,3 juta-an), dan sudah ditawarkan secara pre-order di Inggris.
Amazon Kindle Fire Raksasa retail online, Amazon, baru saja mengungkap tablet yang dinamakan Kindle Fire. Tablet berlayar 7 inch ini disebut-sebut sebagai penantang kuat iPad maupun tablet berbasis Android lainnya. Selain berharga amat terjangkau yaitu USD 199, kekayaan konten yang disediakan Amazon untuk Kindle Fire dinilai menjadi nilai tambahnya. Amazon mengatakan Kindle Fire bisa mengakses semua konten Amazon yang berlimpah seperti buku, majalah, film sampai MP 3. Selain itu, Kindle Fire juga dapat mengakses aplikasi Android yang dioptimalisasi untuknya melalui Amazon Android Appstore. User dapat mengunduh gamegame populer termasuk Angry Birds, Cut the Rope dan sebagainya.
22 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 23
TransNusa Inflight Magazine
Walking the walk Text & Photo by The Agency
24 | TransNusa
Kuta menyuguhkan surfing, belanja dan dunia malam, sudut Seminyak dengan gaya urban tropis perkotaan, Nusa Dua memiliki pasarnya sendiri sebagai retret bintang lima – tampak jelas dan berbeda. Resort tepi pantai mulai sulit untuk menempatkan dirinya. Salah satunya adalah; kepercayaan bahwa pantai merupakan tempat suci, terutama yang berdekatan dengan pura, kompleksitas dimana para nelayan, seniman, wisatawan kelas atas, pelancong, pelajar, peselancar yang bercampur bersama selama beberapa dekade.
Kuta sells itself on surf, shopping and fun, Seminyak corners tropical urban chic, Nusa Dua markets itself as a five-star retreat – straightforward images, clear and distinct. Bali’s original beach resort is a little harder to place. Partly, it’s the centuries of history, the tales of sorcery and magic, and those strange shrines along the beach. It’s also the complexity of a place where fishermen, artists, upmarket tourists, daytrippers from Denpasar, scholars, surfers and priests have been mixing together for decades.
Keluar dari jalan utama, melalui jalan-jalan kecil berhenti pada sebuah warung yang menyuguhkan hidangan lokal. Ayam berhamburan, anjing mengendus pada setiap orang yang datang, sapi yang sibuk mengunyah
Turn off the main roads and into the back lanes and the houses are family ones, the warung cater for local tastes. Chickens scatter, dogs sniff at strangers, cows graze on grassy patches or beneath coconut
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
TransNusa Inflight Magazine rerumputan, sebagian lagi sedang berteduh di bawah pohon kelapa. Beberapa meter dari Jl. Tamblingan tampak calo-calo transportasi, villavilla expat dan hotel-hotel tampak berjejer. Menuju Jl. Danau Poso didepan Circle K, Anda akan melihat batu yang tertutup kaca dan bertuliskan teks kuno, dalam bahasa Sansekerta (Jawa kuno). Prasasti Blanjong ini menuliskan tentang kemenangan Raja Sri Kesari Warmadewa dari dinasti yang membangun Borobudur dan biara Budha Mahayana, Ialah yang mendirikan tempat ini pada tahun 914 Masehi. Beberapa abad kemudian, wilayah itu ditaklukkan oleh Raja Kertanegara dari Jawa Timur yang membuat era Budha tenggelam. Semenjak saat itu, Sanur memiliki reputasi untuk kekuatan spiritual, ritual dan magis. Beberapa ahli-ahli magis dan penyembuh yang terkuat di pulau ini konon tinggal di daerah yang tenang ini. “Bahkan para raja-raja merawat Sanur dengan baik, ‘teman saya dari Bali mengatakan. “Desa tua di sini masih ada - Taman, Intasari, Anggarkasih - mereka adalah kaum Brahmana yang kuat. Raja Denpasar mengambil para penasehatnya kebanyakan dari daerah ini. “Bahkan saat ini, di antara daerah yang ada di Bali, Sanur lebih dikenal dengan sarjanawan, penari, hotel dan olahraga air. Hal inilah yang menarik ribuan pengunjung datang setiap tahunnya. Keluarga-keluarga inilah yang sebagian besar bertanggung jawab untuk mempertahankan Sanur agar tetap asri. Cobalah, jalan rahasia Sanur melalui jalur-jalur teduh, melihat-lihat tokotoko disepanjang Jl. Danau Tamblingan dan mencoba restoran-restoran lokal, tetapi jika bertepatan dengan hari libur, dimana para turis lokal dari Denpasar hadir, turis asing pun setuju; atraksi yang paling menarik di Sanur adalah pantainya.
Prasasti Blanjong Le Mayeur Museum
trees. A few metres inland from Jalan Tamblingan, the transport touts, the ex-pat villas and the fine hotels could be a universe away. Sanur goes about its business as it has for over a millenia. Tucked away off Jalan Poso, protected by a glass case, is Bali’s oldest dated artefact. Inscribed on one side in ancient Balinese and on the other in Sanskrit, the Belanjong pillar tells of the victories of King Sri Kesari Warmadewa from the dynasty that built Borobodur, and the Mahayana Buddhist monastery he founded here in AD 914. A few centuries later, the region was conquered by Kertanegara, an East Javanese king steeped in the mysteries of Tantric Buddhism. Ever since, Sanur’s had a reputation for spiritual power, trance rituals and magic. Some of the most powerful sorcerers and healers on the island are reputed to live in the quiet back lanes. ‘Even the rajahs treated Sanur with care,’ a Balinese friend tells me. ‘The old villages here – Taman, Intasari, Anggarkasih – they’ve always been Brahmana strongholds. Denpasar’s kings drew many of their advisors from here.’ Even today, among the Balinese, Sanur is better known for its scholars, dancers and sorcerers than for the hotels or water sports that bring thousands of visitors every year. It’s those old families who are largely responsible for the fact that Sanur still retains its laid-back village feel. It’s well worth searching out Sanur’s secrets along those shady lanes, browsing in the shops along Jalan Tamblingan and trying out the local restaurants, but the day-tripping families that come out from Denpasar and the foreign visitors agree: Sanur’s main attraction is its beach. The strip that meanders from the black sands of Matahari Terbit to Pura Mertasari half a dozen kilometres further south isn’t just used for sunbathing and splashing in the waves, candlelight dinners and barbecues, water sports or even catching fish. For the Balinese, it’s also a place of magic and mysteries and the site of numerous ceremonies.
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 25
TransNusa Inflight Magazine Garis pantai mulai dari pasir hitam di Pura Matahari Terbit hingga ke Pura Mertasari, kurang lebih 6 km jauhnya, tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk berjemur, menikmati sejuknya percikan air laut, makan malam yang romantis, olahraga air atau memancing. Bagi orang Bali sendiri, tempat ini merupakan suatu tempat suci untuk melakukan upacara keagamaan. Tak heran semua orang mulai dari Departemen Pariwisata hingga para nelayan yang mewarnai kapal (jukung) mereka dengan warna yang terang khawatir ketika pasir mulai hilang terbawa arus. Wajah berbatu tumbuh melengkung dari dalam air, berakhir dengan bale kecil beratap yang membingkai pemandangan Gunung Agung di sebelah utara, tebing-tebing, pulau Nusa Penida tampak di sebelah timur. Di pantai Sindhu, di mana tampak cafe-cafe terletak disepanjang tepi pantai, para remaja bermain voli dan turis asing sedang berjemur di pasir keemasan yang melengkung menjorok diantara batu karang. Jalur setapak berpafing yang teduh digunakan para pejalan kaki untuk bor-joging dan bersepeda terbentang mulai dari Jl. Hang Tuah, menyusuri restoran tepi pantai sangatlah menyenangkan. Tertutup bagi kendaraan bermotor, merupakan tempat yang sempurna untuk menikmati matahari terbit sambil berolah raga dan menjelajahi Sanur dari ujung ke ujung.
Pantai Sanur Mulai dari ujung utara pantai Sanur yaitu Jl. Hang Tuah, dekat dengan Inna Grand Bali Beach. Jika penduduk lokal berbicara tentang pantai Sanur, inilah yang mereka maksud. Segera setelah fajar menjelang, Anda akan menjumpai banyak dari mereka di pantai ini. Anak-anak bermain air dan berteriak di air yang dangkal, pria dan wanita mengunakan t-shirt dan
INNA Grand Bali Beach Hotel
26 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
No wonder everyone from the Ministry of Tourism to the fishermen who haul their brightly-painted outriggers up on the beach were worried when the sand began to disappear. The currents had changed and Sanur’s beaches were being washed away. Stone-faced groins which curve into the water were producd, ending in tiny tile-roofed pavilions that frame the views of Mt Agung to the north and the cliffs of Nusa Penida to the east. At Sindhu, where once, cafes hung on the edge of the waves, now beach dogs romp, teenagers play netball and visitors sunbathe on a swathe of golden sand dredged out of the channel beyond the reef. The ‘Sanur Walk’, a shady path and cycle track that used to run from the end of Jalan Hang Tuah down to the cluster of beachside restaurants at Semawang is delightful. Closed to motorised traffic, it’s the perfect place for a morning run, a sunset stroll, or to explore it from end to end, a lazy bicycle ride.
Pantai Sanur The northernmost tip of the beach lies at the end of Jalan Hang Tuah near the Inna Grand Bali Beach. When the locals talk about Pantai Sanur, this is where they mean. Soon after dawn and near sunset it’s very much a local beach. Children splash and shout in the shallows, men and women in t-shirts and sarongs wade out into the seagrass meadows and itinerant foodsellers sell sticky black rice in brown paper packages and freshly-roasted cobs of maize. On Sundays and holidays when Denpasar’s families come out to play, it’s hard to find a space. Yet it didn’t use to be this way.
TransNusa Inflight Magazine sarong berendam dan tidak ketinggalan penjual makanan menjajakan dagangan mereka, mulai dari bakso, lumpiang, jagung bakar, bahkan ada pula yang menyewakan kano dan pelampung bagi anak-anak. Pada hari Minggu dan hari libur ketika keluarga Denpasar keluar untuk bermain, tempat ini menjadi sangat ramai. Kembali ke tahun 1930-an ketika pelukis, Adrien-Jean Le Mayeur, membeli tanah di sini, penduduk setempat mengira ia gila. Karena pada saat upacara keagamaan penyucian, warga Hindu melemparkan sesaji mereka ke laut. Bukan hanya itu, setelah upacara pembakaran mayat, masyarakat Hindu melakukan upacara pembuangan abu yang dihanyutkan di pantai. Beberapa upacara keagamaan, biasanya diakhiri dengan prosesi di pantai, penduduk Sanur masih melakukan prosesi pembakaran mayat di atas pasir, dan di sepanjang jalan ada tempat-tempat suci dan kuil-kuil yang tersembunyi di antara pohon-pohon waru laut dan kembang sepatu atau rimbunan pohon pandan. Bukan ukiran patung berlumut, dengan atap jerami (meru jerami) dengan ukiran singgasana kecil yang ditemukan hampir diseluruh pulau ini. Sering pula Anda jumpai sebongkah batu karang atau pohon beringin berselendang kain kotak-kotak hitam putih dimana disebelahnya menancap sebuah payung ciri khas Bali. Jika Le Mayeur merasa terganggu oleh warisan pantai Sanur, hal itu tidak akan dapat mengilhami karyanya. Keluar dari keluarga aristokrat, Ia adalah sepupu raja Belgia yang menghabiskan dua puluh enam tahun melukis dan telah menjual begitu banyak hasil karyanya kepada-dunia diawal tahun Bali mulai menggeluti bidang pariwisata. Sayangnya, banyak karyanya telah memudar dan usang dimakan waktu, tetapi rumah tersebut
Back in the 1930s when the painter, Adrien-Jean Le Mayeur, bought land here, the locals thought he was mad. In those days temple processions wound through the unpaved lanes to hold ceremonies of purification and toss offerings into the surf. Cremation pyres flared on the sands, ashes were tossed into the waves, but powerful spirits stalked the beach and unpredictable deities lived in the sea. Unless there was a ritual need, the Balinese left the coastline to the spirits, the cows that grazed beneath the coconut trees, and the occasional fisherman. Those temple processions still make their way down to the beach, local banjar still hold cremations on the sand, and all along the Sanur Walk there are shrines and temples hidden among sea almond and hibiscus trees or clumps of pandanus. These aren’t the carved enclosures with mossy statues, thatched meru roofs and tiny carved thrones found over much of the island. Often they’re no more than a battered umbrella sheltering a pile of coral stones or a wisp of cloth tied around the bole of a tree. Others come with luridly-painted demons or carnival-style sea creatures. Almost always, tied around them or flapping somewhere near, is a length of the black and white chequered cloth that’s the standard of Bali’s netherworld and the guardian of the threshold between the seen and the unseen. If Le Mayeur was troubled by Sanur’s dark heritage, it didn’t feed his work. Escaping his aristocratic family, the king of Belgium’s cousin spent twenty-six years painting sensuous women and selling many of his canvases to the round-the-world travellers of Bali’s early tourism years. Sadly, much of his work has faded and frayed over the years, but
half chicken IDR 50.000,-nett
Number one pizza in Australia
3 rice + free 1 pitcher ice tea
half chicken balado
Spicy grill chicken with balado sauce
half chicken BBQ
Grill chicken with encore BBQ sauce
half chicken rica rica
Spicy grill chicken with dabu dabu sambal
half chicken mentega
Deeo fried chicken coat with butter sauce
0361 8477321
Carrefour Mall, Sunset Road, Kuta, Bali
half chicken betutu
Grill chicken with spicy balinese herbs
free ice tea
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 27
TransNusa Inflight Magazine
Sanur beach
masih memiliki pesona, dan saat ini telah menjadi sebuah museum, di mana ia dan Ni Polok (model), menghibur turis-turis yang datang, bersama dengan antropolog budaya Margaret Mead asal Amerika, seorang novelis dan penulis scenario Vikki Baum dan seorang koreografer yang membantu menciptakan tari terkenal di pulau ini; Kecak, Katharane Mershon. Angin berhembus di sepanjang pantai mulai dari hotel Inna Grand Bali Beach, dimana Anda akan melihat deretan perahu (jukung) dengan warnanya yang cerah, berdesak-desakan di atas pasir putih, menunggu pemilik atau penyewa membawanya mengarungi pantai Sanur. Sangat mudah untuk menyewa salah satu dari mereka untuk bersnorkling, memancing atau untuk mengunjungi pulau Serangan, jangan lupa bernegosiasilah terlebih dahulu sebelum Anda menyewanya agar mendapat harga yang Anda inginkan. Pada musim hujan, gelombang di pantai ini cukup menarik para peselancar, tetapi ketika terjadi pergeseran arah angin pada bulan April, daerah ini sangat cocok digunakan oleh para windsurfer.
Sindhu dan Batujimbar Menikmati massage, manicure dan temporary tatto disepanjang pantai, deretan cafe-cafe dan souvenir shop di pantai Sindhu hampir mirip dengan Kuta. Namun tidak sekomersil Kuta. Nelayan masih menambatkan jukung mereka di tempat teduh berdekatan dengan Mango Café di atas pasir dan memperbaikinya, perempuan menghilang di balik pura yang berdinding karang, pria-pria muda memamerkan otot-otot mereka bermain bola voli dan yang lebih tua berlama-lama di atas papan catur atau sedang bermain kartu di bawah naungan pohon-pohon di pinggir pantai.
28 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
there’s still a charm to the house, now a museum, where he and his model, Ni Polok, entertained those early tourists along with resident foreigners like the anthropologist Margaret Mead, the novelist and screenwriter Vikki Baum and the choreographer who helped create the island’s famous kecak dance, Katharane Mershon. Long closed for renovations, it’s recently reopened to coincide with the improvements along the beach. The Sanur Walk winds on through the grounds of the Grand Bali Beach where the brightly-painted outriggers called jukung crowd together on the sand. It’s easy enough to hire one for a snorkeling trip out to the reef, a visit to Serangan island, or a fishing trip by lantern light after dark, but cheaper to negotiate directly with the boatmen further south. Offshore, in the rainy season, a decent break draws surfers, but once the winds shift round in April it’s the windsurfers who take over, their brightly-coloured sails scudding across the lagoon.
Sindhu and Batujimbar With their beach masseurs, manicurists and temporary tattoo artists, the cluster of cafes and souvenir shops at Sindhu are as near as Sanur gets to Kuta’s hard sell. Yet commerce hasn’t quite taken over. Fishermen still jack their jukung up on blocks in the shade by the Mango Café to sand and repaint them, women disappear into the mysterious temple behind coral walls nearby, young men show off their muscles playing volleyball and older ones linger over a chessboard or a hand of cards in the shade of the beachside trees.
Café Alberto
Relaxed beach-side dining Angin laut berhembus, deburan ombak terdengar, matahari terbenam tampak begitu dekat, serasa Anda dapat menyentuhnya membuat suasana relaks dan romantis di restorant ini. Dari namanya, sudah jelas sebuah restorant Italia. Tetapi jangan khawatir, jika Anda memiliki selera Asia, ada beberapa pilihan lain yang Anda dapat nikmati disini seperti sup Tom Yam serta hidangan Asia lain; lumpia, mie goreng dan nasi goreng juga ada. Home-made pasta yang satu ini pasti ada. Ibarat laut tanpa garam sama seperti ibarat Italia tanpa pastanya. Tampak bendera merah putih dan hijau pada menu - jadi cobalah pomodoro con ravioli - pasta yang didalamnya berisi bayam, disiram dengan saus tomat atau pilihan lain dari daging dan hidangan ikan - Café Alberto tepat di tepi pantai sudah tentu memiliki ikan segar.
The salty air, sea breezes, close proximity to the water, sunsets you can reach out and touch make for an atmosphere that spells kick back and relax, you’re where you should be and the ambience is tops. The excellent food and service add to the pleasure of dining at Café Alberto. There’s also home-made pasta – the owner is Italian and no Italian worth his salt would serve anything but the best pasta. It’s definitely an Italian restaurant (the name) but don’t worry if you have Asian or other tastes in food. There’s superb Tom Yam soup and other Asian delights such as lumpia and all the other “gorengs” like mie and nasi (fried rice and fried noodles). But it does sport the red white and green – so try the ravioli con pomodoro – filled pasta with tomato sauce and optional spinach or select from the meats and fish dishes – Café Alberto is as mentioned before right on the beach and the fish is as fresh as.
Untuk mengunjungi Café Alberto sangat mudah - ada layanan antar jemput! Jika Anda berada di Senggigi area.
Getting to Café Alberto is easy – there’s the pick-up service!
Dengan akses internet WiFi, makanan yang lezat dan suasana luar biasa merupakan tempat yang sempurna untuk bersantai dan bersantap.
With WiFi internet access, great food and superb atmosphere there’s nothing missing for that perfect relaxed beach-side dining.
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 29
TransNusa Inflight Magazine Di sekitar pantai Sindhu, tampak hotel-hotel kecil berjajar dan serbet putih terlipat rapi diatas meja, kolam renang dan kursi malas dengan payung kanvas berderet memberi reputasi Sanur sebagai sebuah resort berkelas. Tersembunyi di tengah-tengah di dalamnya terdapat sebuah butik hotel pertama di Bali. Lima puluh tahun usianya, hotel Tanjung Sari merupakan hotel tertua, dengan daun pintu yang dipahat, berdinding karang, pura dan beberapa patung tersembunyi di antara pepohonan, masih ada dan meninggalkan kenangan diera 60 hingga 80 an, ketika bar tepi pantai merupakan tempat nongkrong Donald Friend seorang artis dari Australia dan merupakan tempat favoritnya.
Beyond Sindhu, small hotels edge the path and white napkins folded on polished tables, mirror-edge pools and sunloungers set out beneath canvas umbrellas hold up Sanur’s reputation as a quietly upmarket resort. Hidden in the midst in them is the first of Bali’s boutique hotels. Fifty years on, Tanjung Sari has settled into a reclusive old age, but with its carved doorways and coral walls, its shrines and statues hidden among the trees, it still carries more than a whiff of the mystique it had from the sixties to the eighties when it’s beachside bar was the local hangout of the resident Australian artist Donald Friend and a favourite with the international set.
Setelah berjalan beberapa jauhnya, jalan mulai menyempit, pohon pandan dan cahaya surya pagi mulai menerangi jalan setapak, tampak seolah-olah jalan setapak ini akan berakhir. Dan ternyata tidak. Tersembunyi di balik pagar karang yang indah dengan pintu kayu tua sederhana yang dirancang oleh arsitek Sri Lanka, Geoffrey Bawa, warga Batujimbar, merupakan kompleks perumahan mewah impian pertama di Bali.
After a while, the path narrows, pandanus and morning glory nibble at the fringes and it looks as if the Sanur Walk might be about to peter out. It isn’t. Hidden behind the beautiful coral gateways and simple wooden doors designed by the Sri Lankan architect, Geoffrey Bawa, the residents of Batujimbar, Bali’s first dream home estate, guard their privacy.
Semawang
Semawang
Meskipun banyak olahraga air ditawarkan sepanjang pantai, di sebelah selatan Hyatt, tampak beberapa dive boat sedang menambatkan dirinya di laut. Meskipun Sanur bukanlah tempat untuk diving, tetapi Anda dapat dengan mudah untuk menemukan dive operator disini. Beberapa pilihan tempat untuk menyelam dapat Anda lakukan tergantung dari kemampuan Anda. Nusa Penida dengan hiu karang, ikan pari bahkan mola-mola yang besar. Tetapi dengan arusnya yang kuat tempat ini bukan untuk pemula – namun bagi yang sudah berpengalaman, diving di Nusa Penida jangan sampai ketinggalan.
Though watersports are on offer all along the beach, it’s south of The Hyatt’s tropical parkland gardens that they get seriously underway. A good few diveboats bob in the lagoon, for though Sanur itself isn’t one of the island’s better sites, not far offshore the seabed dives deep and the cool water that wells up around Nusa Penida brings reef sharks, manta rays and even huge sunfish. Strong currents mean this isn’t for beginners.- for PADI courses and introductory dives, those beachside diveshops bus their clients further up the coast – but for those with experience, diving off Nusa Penida isn’t to be missed. For the less adventurous, there are glass-bottomed canoes, snorkeling gear and trips out to the reef. A little further south, kiosks rent out catamarans, offer sailing lessons, wind-surfing, parasailing and water-skiing. Jetskis rented by the quarter hour skim across the waves, engines humming, tossing up silver plumes in their wake and every Art market at Sanur beach Sanur beach
30 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
TransNusa Inflight Magazine
Parasailing at Sanur beach
Bagi yang kurang memiliki jiwa berpetualang, cobalah glass-bottomed kano, bersnorkeling menyusuri karang-karang. Sedikit lebih jauh ke selatan, tampak sebuah kios yang menyewakan katamaran, menawarkan pelajaran berlayar, win-surfing, parasailing dan Jetski. Jetski disewakan per 15 menit lamanya mesin berderu, membelah ombak, tampak dari kejauhan sebuah parasut berwarna pelangi melayang diatas permukaan air laut. Bagi yang benar-benar ingin bermalas-malasan, yang hanya ingin menikmati hangatnya matahari dan segarnya minuman dingin, serangkaian cafe-cafe menyuguhkan jus segar dan bir dingin penghilang dahaga, tidak ketinggalan hidangan mulai dari nasi goreng hingga Gazpacho dingin dan cheesecake strawberry. Jauh di sebelah Selatan Sanur adalah yang paling nyata. Turis asing tampak berbaring bermalas-malasan di sekitar kolam hotel mewah menikmati hangatnya sinar matahari. Lalu tiba-tiba, semua itu berhenti. Yang ada hanya hamparan pasir yang luas, berdinding batu kapur adalah Pura Mertasari, merupakan pura terbesar dan yang terakhir. How to get there
now and then a rainbow-coloured parachute soars up to give the silhouetted figure dangling from the harness a bird’s eye tour over the lagoon and the beach. For the seriously lazy or those who need to recharge, there are plenty of sunloungers on the sand and a string of cafes to supply chilled juices, ice-cold beer and everything from nasi goreng to chilled gazpacho and strawberry cheesecake. The far south of the Sanur Walk is the most surreal. Swimsuited guests laze round the pools of luxury hotels, upmarket restaurants and bars front onto the sands and watersports are still serious business. Then suddenly, it all stops. There’s simply a wide stretch of sand, the limestone wall of Mertasari temple, scattered shrines and the last of the headlands. Beyond, next to a couple of rusting portacabins, earthmoving machines doze among piles of limestone and dredged sand. Soon, all the evidence will be gone, but if the engineers have got it right, Sanur’s beach will be around for at least a few more centuries.
Setiap hari TransNusa melayani penerbangan ke Bali. Untuk informasi lebih lanjut, Daily flights to Bali are operated by TransNusa. For further information, please contact silakan menghubungi kantor TransNusa terdekat di kota Anda (atau buka halaman 40). the TransNusa office at each destination (further details available P40).
The perfect retreat to make the relaxation of body, mind & soul our service are on call & shuttle transport
% GET 2O5UNT DyISshCowing ykoeutror
b usa tic TransNr magazine you Jl. Nakula Timur, Pertokoan Nakula Megah No.5 Blok M Kerobokan – Bali | T: 0361 7936860, 0361 820199 | E: info@rosebellespa.com | www.rosebellespa.com
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 31
Official opening of hotel & lounge
T-MORE
Memberikan Nuansa Baru bagi Pariwisata NTT Adds fresh, new dimension to NTT Tourism 32 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
Tanggal 11/11/2011, Grand Opening T-MORE hotel & lounge berlangsung meriah. Acara yang dipandu MC ternama Nico Siahaan dan artis ibukota Sara Widjayanto, dihadiri beberapa legislator asal NTT seperti Herman Heri, Saleh Husin, Yosep Nai Soi, Ketua DPRD NTT, I.A. Medah, Walikota Kupang, Daniel Adoe, Bupati Ende, Don Bosco Wangge dan Victor Bungtilu Laiskodat. Gubernur NTT, Frans Lebu Raya yang sedianya menandatangani prasasti T-MORE hotel & lounge, tidak hadir dan diwakili Asisten III Setda NTT, Eddy Ismail.
11 - 11 - 2011 saw the Grand Opening of the T-More hotel and lounge. The event was hosted by renowned MC, Nico Siahaan and Sara Widjayanto and was attended by several legislators from NTT such as Herman Heri, Saleh Husin, Joseph Nai Soi, Chairman of Parliament NTT, IAMedah, Mayor of Kupang, Daniel Adoe, Regent Ende, Don Bosco, Victor BungtiluWangge Laiskodat. The Governor of NTT, Frans Lebu Raya who was originally to sign the memorial inscription stone couldn’t attend and was represented by Setda NTTAssistant III, Eddy Ismail. TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 33
TransNusa Inflight Magazine
Hotel berbintang tiga ini diharapkan dapat memberikan nuansa baru bagi perkembangan ekonomi dan pariwisata di NTT. Sebagai kota yang sedang berkembang, Kupang memilki target, market yang cukup menjanjikan. Hal inilah yang medasari pemikiran Direktur Utama T-MORE hotel & lounge, Juvi Jodjana untuk membangun hotel bintang tiga tersebut. “Pembangunan hotel ini boleh dibilang tepat waktu, dari peletakan batu pertama April 2010 dan hari ini secara resmi hotel dibuka. Hal ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah dan kontraktor,” ucapnya seraya menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan T-MORE hotel & lounge.
Managing Director of the T-MORE hotel & lounge, Juvi Jodjana commented that the basis for constructing the hotel was the extremely promising market potential of the area. Expressing sincere thanks to all who have participated on the hotel project, Djodjana said “The construction of the hotel finished right on time, from the moment of the laying of the first stone in April 2010, due to the invaluable assistance from both the government and contractors. T-MORE hotel & lounge is both a transit and business hotel. A total of 99 rooms consist of superior, deluxe and suite rooms, where there are three suites, 90
T-MORE hotel & lounge adalah hotel bintang tiga dengan konsep hotel transit dan business. Total kamar yang disediakan adalah 99 kamar terdiri dari superior, deluxe dan suite room, yang terdiri dari tiga kamar suite, 90 deluxe dan enam superior dengan harga mulai dari Rp 500 ribu per malam hingga Rp 1 juta.
Sarah Widjayanto Penandatanganan prasasti T-MORE hotel & Lounge oleh Asisten III Setda NTT, Eddy Ismail Pengguntingan pita oleh (dari kiri ke kanan): Pak Daniel Adoe ( Walikota Kupang ) Pak Edi Ismail ( Asisten III Propinsi NTT ) Pak Niti Susanto ( Komisaris utama TransNusa Group ) Pak I. A. Medah ( Ketua DPRD Prop NTT ) Pak Djoko Winarko ( Danlanud )
34 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
TransNusa Inflight Magazine
Hotel ini didukung oleh sarana dan prasarana layaknya hotel bintang tiga lainnya. Dilengkapi dengan drugstore, bisnis centre, bakery dan kantor ticketing TransNusa, juga fasilitas antar jemput ke bandara. “Lokasi hotel cukup strategis, hanya membutuhkan waktu lima menit untuk para tamu bisa sampai di bandara dan karena konsep kami memang business hotel, maka kami tidak menyiapkan kolam renang,” tandas Jodjana. Fasilitas lain yang terdapat di dalam hotel ini, adalah lounge atau ruang tunggu yang sangat nyaman bagi para tamu, bar, restoran, ruang pertemuan, layanan reservasi dan ticketing serta penanganan bagasi dan city check in khusus bagi penumpang TransNusa.
deluxe and six superior with prices ranging from Rp 500, thousand per night to $1 million per night. T-MORE hotel & lounge has the facilities and infrastructure as with any other three star hotel and is equipped with a drugstore, a business center, bakery and TransNusa ticketing offices, while the facility is also an airport shuttle. “The hotel’s location is quite strategic, it only takes five minutes for the guests to reach the airport and as we are fundamentally a business hotel, we have not included a swimming pool,” said Jodjana. Other facilities included at the Timor Hotel and Lounge are the lounge or waiting room which is very
Baju adat daerah Sumba dan Alor
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 35
TransNusa Inflight Magazine
Keluarga Besar Komisaris & Direktur Utama TransNusa Group
How to get there
36 | TransNusa
Jodjana berharap T-MORE hotel & lounge dapat menimbulkan multiple effects bagi pertumbuhan ekonomi NTT dan memberikan banyak berkat terhadap masyarakat NTT.
convenient for guests, a bar and restaurant, meeting rooms, as well as reservation and ticketing services, as well as baggage handling and a special, city check in for TransNusa passengers.
Sementara itu, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya yang diwakili oleh Asisten III, Eddy Ismail mengucapkan proficiat atas dibukanya hotel berbintang tiga di Kota Kupang, “Sebagai pemerintah, kami memberikan motivasi dan mendorong seluruh kegiatan investasi seperti ini. Apalagi perkembangan arus wisatawan semakin hari semakin tinggi yang tentu saja membutuhkan sarana perhotelan yang mendukung,” imbuhnya.
Meanwhile, the Governor of NTT, Frans Lebu Raya, represented by Assistant III, Eddy Ismail said on the opening of a three-star hotel in the city of Kupang, “The government encourages all such types of investement activities and as our tourism sector develops, so too must our hospitality facilities that support it” he added.
Setiap hari TransNusa melayani penerbangan ke Kupang. Untuk informasi lebih lanjut, Daily flights to Kupang are operated by TransNusa. For further information, please silakan menghubungi kantor TransNusa terdekat di kota Anda (atau buka halaman 40). contact the TransNusa office at each destination (further details available P40).
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
TransNusa Inflight Magazine
ď‚&#x; Penyerahan hadiah kepada pemenang T-MORE hotel & lounge photo contest oleh Bpk. Enton Djojana
Pemenang T-MORE Photo Contest Kategori Building Bill Radja Pono - 022
Kategori Room Gideon Sooai - 023
Kategori Facilities Kategori Food Erwin Yulianto - 001
Siong - 003
Kategori Service Gideon Sooai - 023
Kategori Favorite Raditya Dwi - 039
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 37
TransNusa Inflight Magazine
2012 Sport – unlimited, not unplugged Saat ini merupakan hari yang menggembirakan setelah perayaan Natal dan pesta tahun baru yang baru saja berakhir, jika Anda pecinta olah raga, dalam pikiran Anda pasti olah raga apa yang benar-benar menarik dan peristiwa-peristiwa olah raga yang dapat menghibur Anda.
Now that the excitement and the festivities of Christmas and the two new years are just about over, if you’re a sports lover your thoughts are beginning to turn to what you consider to be ‘real’ excitement – sport, and the sports events that help you get through life.
2012 merupakan tahun yang menjanjikan bagi pecinta olah raga dan disini adalah ringkasan pendek dari apa yang kita bisa harapkan.
2012 promises to be another bonanza year for the spectator sportspeople and here is a short summary of what (we) can expect.
38 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
Bagi penggemar tenis, tidak diragukan lagi berharap untuk menyaksikan Australia Open. Perancis Open (27 Mei-10 Juni) dan Grand Dame tenis event Wimbledon (mulai 25 Juni). Mereka bertanya-tanya apakah Federer akan kalah, apakah Nadal dapat membalas dendam atas kekalahannya di tahun 2011 dengan Jokovic, atau Andy Murray dapat ‘melakukannya’ untuk Inggris.
Fans of tennis are no doubt looking forward to the Aussie open (possible by presstime already decided), French Open (27 May – 10 June) and the grande dame of tennis events, Wimbledon (starting 25 June). They are wondering whether Federer is finished, whether Nadal can take revenge on dynamic 2011’s all conquering Jokovic or whether Andy Murray can ‘do it’ for England.
Pecinta sepak bola (Soccer) dapat berharap juga. Liga Utama Inggris semakin panas dengan Man City, Arsenal dan mungkin Spurs tampak seolah-olah mereka memiliki kemampuan untuk membuat marah Man U dan Chelsea. Nanti di tahun ini (mulai 8 Juni) semua orang menunggu Euro 2012 dan bertanya-tanya apakah orang Spanyol masih nomor satu.
Lovers of football (Soccer) have so much to look forward to. The English Premier League is already hotting up with Man City, Arsenal and perhaps Spurs looking as if they have the capability to upset Man U and Chelsea. Later on in the year (starting June 8) everyone will have their eyes on Euro 2012 and wondering whether the Spaniards are still number one.
Dan untuk pecinta balap mobil F1, Maret 16,17 dan 18, akan berlangsung Australian Grand Prix. Mereka akan senang mengetahui mantan juara dunia Kimi Räikkönen mengemudi lagi (Lotus) tetapi yang lebih menarik adalah; apakah ada yang bisa bersaing dengan Sebastian Vettel - Hamilton, Alonso dan Button!
And for lovers of F1 car racing, the season kicks off with the Aussie grand prix on the 16th,17th and 18th of March. They will be happy to know former world champ, Kimi Raikkonen is driving again (Lotus) but most of the interest will be on whether anyone can compete with SebVettel – Hamilton, Alonso and Button would like to think so!
Ya masih banyak event olahraga lainnya, tetapi bagi kami di sini di Indonesia, pertandingan di atas dianggap paling populer dan biasanya disiarkan langsung di banyak tempat di seluruh negeri.
Yes there are other sports events, but for us here in Indonesia the above are considered the most popular and usually televised live in many establishments all over the country.
Di Bali tempat yang popular untuk menyaksikan acara pertandingan di atas adalah Arena Pub & Restaurant yang ada di Sanur dan Kerobokan.
In Bali one of the most popular venues is The Arena in Sanur and Kerobokan.
Sampai jumpa untuk menyaksikannya!
See you at a venue with live coverage soon!
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 39
Route Map & Flight schedules
TransNusa Inflight Magazine
Makassar
Labuan Bajo (Komodo)
Larantuka
Bima
Jawa
Denpasar (Bali) (Hub)
Mataram (Lombok)
Ende
Ruteng
Sumbawa Tambolaka
Alor
Lewoleba
Maumere
Dili Atambua
Bajawa
Bali
Waingapu
West Nusa Tenggara
Kupang (Hub)
East Nusa Tenggara
Sabu
Coming Soon
Fokker 50 / BAE 146
Rote
ROUTES
Frequency
Pulau Bali/Timor/Sulawesi
Darwin
Pulau Bali/Lombok/Sumbawa
Ruteng - Kupang
Daily except Fri
Kupang - Bajawa
Tue, Thu, Sat, Sun
Denpasar - Ende
Daily except Thu
Kupang - Denpasar
Daily except Thu
Bajawa - Kupang
Tue, Thu, Sat, Sun
Denpasar - Labuan Bajo
Daily
Kupang - Makasar
Mon, Thu, Sat
Kupang - Larantuka
Tue, Thu, Sat, Sun
Denpasar - Kupang
Daily except Thu
Makasar - Kupang
Mon, Thu, Sat
Larantuka - Kupang
Tue, Thu, Sat, Sun
Denpasar - Bima
Daily
Bima - Denpasar
Daily
Denpasar - Mataram
Daily
Pulau Sumba
Pulau Alor (Kalabahi) Kupang - Alor
Daily
Alor - Kupang
Daily
Pulau Flores (Ende/Sikka/Manggarai/Bajawa/Larantuka) Kupang - Ende Ende - Kupang Ende - Tambolaka Ende - Denpasar
Tue, Wed, Fri, Sun
Tambolaka - Kupang
Tue, Wed, Fri, Sun
Mataram - Denpasar
Daily
Tambolaka - Denpasar
Tue, Fri, Sun
Denpasar - Tambolaka
Tue, Fri, Sun
Daily
Tambolaka - Ende
Tue, Fri, Sun
Mataram - Bima
Daily
Daily
Kupang - Waengapu
Tue, Thu, Sat
Bima - Mataram
Daily
Tue, Fri, Sun
Waengapu - Kupang
Tue, Thu, Sat
Mataram - Sumbawa
Daily
Sumbawa - Denpasar
Daily
Mon, Wed, Sat
Denpasar - Sumbawa
Daily
Mon, Wed, Sat
Sumbawa - Mataram
Daily
Daily except Thu
Ende - Labuan Bajo
Kupang - Tambolaka
Mon, Wed, Sat
Pulau Flores (Labuan Bajo) Kupang - Labuan Bajo
Daily
Labuan Bajo - Kupang
Maumere - Kupang
Daily
Labuan Bajo - Denpasar
Daily
Mataram - Labuan Bajo
Daily
Kupang - Ruteng
Daily except Fri
Labuan Bajo - Ende
Mon, Wed, Sat
Mataram - Tambolaka
Tue, Fri, Sun
Mataram - Ende
Tue, Fri, Sun
Kupang - Maumere
Funtrip Bounty Cruises, TransNusa Denpasar Dalam rangka mempererat kerjasama team, pada tanggal 25 Desember 2011, seluruh staff TransNusa Denpasar menyelenggarakan outing bersama di Bounty Cruises Bali.
40 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
TransNusa Inflight Magazine
TransNusa mendapat penghargaan dari Kemenakertrans RI Penghargaan diterima tgl 21 Desember 2011 di kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, diserahkan langsung oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Bpk. Muhaimin Iskandar ke Presdir TAM Bpk Juvenile Jodjana.
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 41
TransNusa Inflight Magazine
Airline Partners
www.transnusa.co.id | Fleet: Fokker 50
www.aviastar.biz | Fleet: BAe 146 - 200
42 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012
nusantara air | Fleet: BAe 146 - 200
TransNusa Inflight Magazine HEAD OFFICE
GENERAL SALES AGENTS (GSA) / SUB SALES
KUPANG
Alor
Jl. Palapa No. 7, Naikoten – Kupang Telp. (+62 380) 822555 | Fax. (+62 380) 832573 Email: info@transnusa.co.id
BRANCH OFFICES
Jl. Jend. Sudirman No. 100 Telp. (+62 386) 21039, 2222555 Fax. (+62 386) 2222555 Email: ard@transnusa.co.id
Ende
DENPASAR
Jl. Sunset Road No. 100 C Kuta Telp. (+62 361) 8477395 | Fax. (+62 361) 8477454 Email: dps@transnusa.co.id
Jl. Kelimutu No. 37 Telp. (+62 381) 24222, 24333 Fax. (+62 381) 23592 Email: ene@transnusa.co.id
Labuan Bajo
SURABAYA
Jl. Ngagel Jaya No. 53 A Telp. (+62 31) 5047555 | Fax. (+62 31) 50111749 Email: sub@transnusa.co.id
Jl. Kasimo Manggarai Barat Telp. (+62 385) 41800 Fax. (+62 385) 41954 Email: lbj@transnusa.co.id
MATARAM
Ruteng
Jl. Panca Usaha No. 28 Telp. (+62 370) 624555 | Fax. (+62 370) 647535 Email: ami@transnusa.co.id
MAKASSAR
Bandara udara Sultan Hasanuddin Makassar Telp. (+62 411) 3656093 , (+62 411) 3656067 Email: ami@transnusa.co.id
Jl. Niaga No. 17 Telp. (+62 385) 21123, 21829 Fax. (+62 385) 21983 Email: rtg@transnusa.co.id
Rote
Tambolaka
Maumere
Bajawa
Hotel Ricky, Jl. Gereja No. 04 Telp. (+62 380) 871045 Fax. (+62 380) 871123
Hotel Aloha Jl. Jend. Sudirman No. 26 Telp. (+62 387) 22563 Fax. (+62 387) 21245
Jl. Anggrek No. 02 Telp. (+62 382) 21393, 21369 Fax. (+62 382) 23821 Email: mof@transnusa.co.id
D.I. Panjaitan No. 10 Telp. (+62 384) 21755 | Fax. (+62 384) 21200 Email : bjw@transnusa.co.id
Larantuka
Mataram (sub sales)
Jl. Herman Fernandez No. 289 (Depan Optic Reinha) Kel. Amagarapati Telp. (+62 383) 2325387 | Fax. (+62 383) 2325386 Email: mof@transnusa.co.id
Jl. Adi Sucipto No. 43 Ampenan Telp. (+62 370) 6162428, 6162433
Sumbawa Besar
Bandar Udara Brang Biji Telp / Fax. (+62 371) 626161 Email: swq@transnusa.co.id
Waingapu
Lewoleba
Jl. Sulawesi No. 26 Telp/Fax. (+62 374) 647251 Email: bmu@transnusa.co.id
Telp/Fax. (+62 387) 2564514
Bima
Jl. Trans Naga Wutun Telp. (+62 383) 41636 Fax. (+62 383) 41636
For further information please check our website:
www.transnusa.co.id or email: info@transnusa.co.id
TransNusa | Inflight Magazine | Jan - Feb 2012 | 43
TransNusa Inflight Magazine
News
TransNusa Menambah rute & frekuensi penerbangan TransNusa seakan tak henti melakukan terobosan-terobosan dalam peningkatan pelayanan transpotasi udara di NTT khususnya. Larantuka Seperti yang sudah diketahui bahwa baru saja Manajemen PT. TransNusa Aviation Mandiri membuka rute penerbangan Kupang – Makassar – Kupang yang efektif pada tanggal 8 Desember 2011, 3 X Seminggu; Senin, Kamis, & Sabtu. Dan pada tanggal 15 Desember 2011, rute penerbangan Kupang – Larantuka – Kupang effektif beroperasi Dibukanya rute serta penambahan frekwensi penerbangan ini diharapkan dapat kembali yaitu 4X Seminggu; Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu. menjawab tingginya permintaan dari para pelanggan serta kenyamanan, kecepatan dan ketepatan waktu yang dibutuhkan untuk tiba di kota tujuan. Selain itu juga dapat Bukan hanya itu saja, TransNusa juga menambah frekuensi penerbangan Kupang– memenuhi keinginan para pelanggan yang memiliki penerbangan lanjutan atau Ruteng–Kupang yang awalnya 5x Seminggu kini menjadi setiap hari (berangkat jam connecting flight seperti dari/ke Makassar, Denpasar, Surabaya bahkan ke Jakarta. 06.00) dengan menggunakan armada Fokker 50. Apalagi Flores Timur merupakan kabupaten yang sedang berkembang yang tentunya sangat membutuhkan layanan transportasi udara dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan iklim investasi di daerah tersebut.
Kami tetap berkomitmen meningkatkan pertumbuhan sarana transportasi udara di wilayah NTT, NTB, Bali dan Makassar sembari berharap dapat memaksimalkan pelayanan kami kepada semua pelanggan setia TransNusa baik dengan penambahan rute maupun penambahan frekuensi penerbangan di beberapa daerah dengan demikian diharapkan mobilisasi masyarakat khususnya di wilayah tersebut di atas dapat terlayani dengan baik dan kedepannya kami pun terus melakukan pembenahan diri serta melakukan terobosan-terobosan baru.
Makassar
TransNusa adds routes & frequency of flights TransNusa has continued to improve the air transportation services in NTT. Effective December 8, 2011, PT Independent Aviation TransNusa commenced Kupang Makassar –Kupang flights on a three times per week basis on Mondays, Thursdays and Saturdays.
speed and accuracy in arriving at destinations.In addition it is to address the need for customers who have advanced or connecting flights from / to Makassar, Denpasar, Surabaya and even to Jakarta. This coincides with East Flores’ plan to answer the desperate need of air transportation services in enhancing the growth and development of the investment climate in the regency.
And effective December 15, 2011, the airline also commenced Kupang - Larantuka – Kupang flights on a four times per week basis operatingon Tuesdays, Thursdays, Saturday and Sundays. We remain committed to increasing the growth of air transport in West Timor, Lombok, Bali and Makassar while hoping to maximize our service to all customers loyal TransNusa In addition to the new routes, Kupang – Ruteng – Kupang flights which were formerly either by adding additional routes and flight frequencies in some regions is thus expected five times per week have been increased to daily flights depart 06.00 using Fokker 50 to mobilize the public, especially in the areas mentioned above can served well and going aircraft. forward we continue to reform itself and make new breakthroughs. Opening new flight routes and increasing frequencies of existing flights is in answer to the high demand for the particular routes and the airline’s plan to focus on convenience,
44 | TransNusa
| Inflight Magazine | Jan - Feb 2012