War t a G e re j a Ma s ehi Ad v e nt Har i Ke t u j u h
0 9 - 2 01 2
Keluarga yang Terutama
12
Di
dalam
Badai
14
Seorang yang Percaya
Ketika Hanya
Segalanya Semuanya?
Apakah Berarti
26
0 9 - 2012
4HE )NTERNATIONAL 0APER FOR 3EVENTH DAY !DVENTISTS
3 E P TE MB E R
C E R I TA S A M P U L
&AMILIES &IRST
16
Keluarga Kuat= Gereja Kuat
Oleh Willie dan Elaine Oliver
)N THE
OF THE
%YE
7HEN JUST /NE "ELIEVES
3TORM
!
$OES LL -EAN
!LL
Hidup dengan orang yang mengenal bahwa kita baik adalah ujian yang paling tepat dari apa artinya menjadi orang Kristen.
8 Kukuh dalam Kuasanya
Oleh Ted N. C. Wilson
Menerima kekuatan dari satu sama lain, sebagaimana dari Allah.
Oleh Gerald A. Klingbeil
Semua orang membutuhkan sebuah jangkar.
Hanya Seorang 14 Ketika yang Percaya
PA N O R A M A S E D U N I A
12 Di dalam Badai
R E N U N G A N
K E H I D U PA N
ADVENT
Oleh Karen Holford
Sukacita—tantangan—mencerminkan karakter Kristus bagi semua manusia.
itu Sabar, Kasih itu 22 Kasih Murah Hati
K E P E R C AYA A N
DASAR
Oleh David dan Doris Lumpi
Tempat seperti apakah yang paling tepat untuk menyatakan kebaikan orang Kristen selain di rumah tangga?
D E PA R T E M E N TA L 3
LAPORAN SEDUNIA
3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita
10 Sebuah One-Day Church
11 K E S E H A T A N S E D U N I A Urusan Keluarga
24 R O H N U B U A T Kasih, Terang dan Sukacita
27 P E L A J A R A N A L K I T A B Kebangunan Rohani yang Dijanjikan
26 P E R T A N Y A A N
28
Apakah Segalanya Berarti Semuanya?
www.adventistworld.org Tersedia dalam 13 bahasa secara online
2
Adventist World | 09 - 2012
DAN
JAWA B A N A L K I TA B
PERTUKARAN IDE
32-48 D A R I I N D O N E S I A Warta Gereja Advent (WGA)
F O T O
S A M P U L
O L E H
b e n j am i n
E a r w i c k e r
A
LAPORAN SEDUNIA
Herbert Blomstedt,
photo
b y
L a r r y
Be c k e r
Dirigen Advent, Diberikan Penghargaan oleh Raja Swedia
PEMIMPIN MUSIK KLASIK: Musisi Advent Herbert Blomstedt (kiri) dianugrahi Medali Serafim Swedia pada bulan Juni atas kontribusinya kepada musikal dan seni budaya bangsa tersebut. Di sini, sang veteran dirigen menerima Weniger Award for Excellence di gereja kampus Loma Linda Univer sity pada bulan Januari.
F i le
nda dapat mengetahui nilai dan pentingnya sesuatu hal dengan mempelajari seberapa langkanya hal tersebut. Sejak edisi pertama Adventist World menjangkau umat percaya di seluruh dunia pada September 2005, hanya ada dua “tema” edisi dari 85 isu yang sekarang diterbitkan. Pada Januari 2011 hampir seluruh edisi bulanan didedikasikan untuk panggilan kepada kebangkitan dan reformasi yang dibahas oleh pemimpin Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Jutaan orang Advent yang berada di lebih dari 140 negara membaca seruan kudus untuk mencari Allah dengan sungguh-sungguh, hati yang terbuka, dan untuk bersiap atas janji pencurahan Roh Kudus. Hari jadi Adventist World yang ketujuh ini didedikasikan kepada topik yang sama pentingnya—keluarga Advent. Sementara Anda menelusuri halaman-halaman ini, Anda akan menemukan suatu fokus pemikiran yang tidak salah lagi; staf editorial dari majalah ini dan para pemimpin gereja di dunia dengan sengaja menyoroti blok bangunan kesehatan yang paling penting, umat yang produktif. Sekali lagi adalah doa kita agar jutaan umat percaya akan mengambil kata-kata ini ke dalam hati—bahwa mereka akan berdoa dan bekerja agar kuat, stabil, memelihara keluarga Advent. Keluarga sehat pernah menjadi asumsi standar dari negara-negara, komunitas, dan gereja-gereja. Dengan naïf kita berpikir bahwa kebaikan, latihan, komitmen, dan kuatnya karakteristik sosial dari keluarga yang kuat akan bertahan tanpa pendidikan dan kerja keras. Keluarga sendiri akan memelihara hal-hal tersebut. Namun korban perang, kemiskinan, penyakit, media, kultur, dan urbanisasi telah mengeruhkan ikatan suci dari keluarga yang telah dipersatukan Allah. Sekarang sebagaimana belum pernah sebelumnya, kita perlu dukungan dan dorongan dari umat percaya lain untuk menjaga pernikahan kita tetap kuat, orangtua yang bijaksana bagi anak-anak kita, dan membangun karakter yang konsisten dengan hidup dalam kerajaan Allah yang kekal. Berdoalah pada saat Anda membaca ha laman-halaman berikutnya. Dalam segala situasi kehidupan, sekarang Anda menemukan diri Anda, mendengar seruan untuk mencintai dan melayani mereka yang memiliki hubungan darah dengan Anda—dan jutaan keluarga umat percaya yang memiliki hubungan dengan Anda oleh darah Yesus.
■■ Maestro Herbert Blomstedt dari negara asal Swedia diakui sebagai musisi veteran atas kariernya yang terkenal sebagai seorang dirigen simponi. King Carl XVI Gustaf baru-baru ini menganugerahkan Medali Serafim kepada Blomsted, seseorang yang telah menjadi Advent selama hidupnya. 15 Juni 2012 pengumuman dari Istana Kerajaan Swedia menyatakan bahwa Blomstedt diakui karena “kontribusi luar biasa dalam musik Swedia.” Medali itu adalah satu dari penghargaan tertinggi untuk warga sipil. Dianugerahkan secara langsung oleh raja, menyatakan “pelayanan luar bia sa yang bersifat kemanusiaan atau yang memberi manfaat umum bagi masyarakat,” berdasarkan sidang Kerajaan Swedia. “Tentunya saya sangat senang,” ucap Blomstedt kepada gereja Advent di Uni Konferens Swedia, tambahnya, sementara biasanya ia merendah, namun kali ini adalah agak berbeda. Blomstedt melakukan penampilan pertamanya dengan Orkestra Filharmoni kerajaan pada tahun 1954. Selama kariernya ia memegang posisi se-
Bersambung ke halaman berikut
09 - 2012 | Adventist World
3
Untuk membaca cerita sampul Herbert Blomstedt dalam Adventist Review kunjungi: www.AdventistReview.org —dilaporkan oleh Rainer Refsback/berita TED
Para Pemimpin Advent Mendapatkan Pemahaman Manajemen Risiko ■■ Para pemimpin gereja Advent yang mewakili 18 negara di Afrika, Asia, dan
4
Adventist World | 09 - 2012
A R M
bagai kepala dirigen orkestra Norrkoping Symphony, orkestra Radio Symphony, Dresdner Staatkapelle, dan orkestra San Fransisco Symphony. Selama bertahun-tahun Blomstedt dengan sukarela memberikan kontribusi kepada musik gereja Advent, serta sistem pendidikannya. Blomstedt juga memanfaatkan sosok publik figurnya untuk membagikan imannya dalam Allah. “Kita yang mengenal Herbert secara pribadi juga mengetahui bagaimana ia selalu melihat musik sebagai sebuah jalan untuk membawa kemuliaan bagi Allah, dan sebagai saksi atas anugerah dan kemuliaan Pencipta kita,” ucap Bertil Wiklander, Ketua Divisi Trans-Eropa. “Ia telah bersaksi lebih dari satu kali, tentang rahasia kesuksesannya yang adalah iman Kristianinya, terutama berkat hari Sabat, yang memberikan istirahat dan rekreasi,” ucap Wiklander. Blomstedt tidak dapat menghadiri upacara pemberian medali pada 15 Juni di istana kerajaan karena jadwal dirigen yang telah dibuat sebelumnya. Pria berusia 85 tahun ini terus mempertahankan kariernya, ia telah memimpin National Symphony Orchestra di Washington D.C., dalam serangkaian konser awal tahun ini, di antara jadwal lainnya.
photo
LAPORAN SEDUNIA
MANAJEMEN RISIKO: Bob Kyte, Ketua Adventist Risk Management, berbicara kepada para delagasi pada sebuah seminar di Cape Town, Afrika Selatan.
Eropa bertemu di Cape Town, Afrika Selatan, pada bulan Juni untuk berbagi berbagai cara menjadi penatalayan sumber daya Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang lebih baik.
Diselenggarakan oleh Adventist Risk Management (ARM), sebuah perusahaan milik gereja, 250 peserta terlibat dalam diskusi dan berpartisipasi dalam seminar praktik isu-isu manajemen risiko, seperti halnya jaminan untuk pegawai gereja, relawan, dan kegiatan, serta risiko-risiko transportasi, internal kontrol, dan keamanan kebakaran. Tim kepemimpinan ARM juga menyajikan topik khusus bagi hukum, profesi medis, dan pemerintahan serta kewajiban eksekutif. Presentasi teknik, oleh R. Clifford Jones, dekan dari Seventh-day Adventist Theological Seminary, difokuskan pada kepemimpinan Kristen dan integritas. “Fokus dari konferensi ini dipusatkan pada penatalayanan dan kepemimpinan Kristen dalam mengelola semua sumber daya gereja,” kata William Chunestudy, seorang narasumber ARM khusus dalam bidang pendidikan dan sebagai penyelenggara konferensi. “Sangat kuat ditekankan bagi sumber daya manusia dalam gereja, bagaimana se-
mua departemen dapat bekerja sama untuk mencapai misi dari gereja Advent.” Presiden ARM Bob Kyte memberikan kata sambutan yang berjudul “Ini Semua Tentang Pelayanan (It’s All about Ministry)” mendorong para pemimpin gereja berupaya untuk menjadi penatalayan yang bijaksana terhadap sumber daya gereja, dan agar menemukan cara yang lebih baik untuk memperhatikan staf dan milik mereka. “Kita hidup di zaman yang menantang. Cuaca tidak dapat diprediksi. Masalah-masalah menantang gereja dalam banyak hal, “kata Kyte. “Kita harus selalu mengambil keuntungan dari kesempatan untuk belajar bagaimana melindungi sumber daya yang dimiliki GMAHK.” Kyte mengatakan pelayanan ARM adalah untuk melindungi pelayanan-pelayanan gereja Advent melalui sumber daya seperti halnya melalui konferensi manajemen risiko internasional.
Universitas Babcock Membuka Sekolah Kedokteran ■■ Sebuah sekolah kedokteran Advent yang baru di Nigeria adalah merupakan
U n i v e r s i t y
selesai, ia menambahkan. Departemen pendidikan bekerja sama dengan departemen kesehatan untuk menetapkan standar bagi sekolah kedokteran. Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan, Allan Handysides, yang telah mendukung pekerjaan misi medis di Afrika selama puluhan tahun, memberi dukungan kepada Beardsley-Hardy. “Saya jarang melihat kemajuan luar biasa seperti itu dalam waktu singkat di institusi kita mana pun. Tim di Babcock telah menerima saran dan bimbingan yang diberikan dengan serius, dan hasilnya adalah luar biasa, “kata Handysides. Yang mengetuai proses ini adalah Iheanyichukwu Okoro, Wakil Presiden Senior Universitas Babcock dan pejabat tinggi fakultas kesehatan dan ilmu kesehatan, di mana sekolah kedokteran berada. Hal yang mencolok di antara kumpulan para tamu yang terlihat, dan penghargaan kepada para tamu dengan katakata penghargaan dan sebuah komitmen
Ba b c o c k
sekolah kedokteran Advent yang pertama di Afrika. Fakultas Kedokteran Benjamin S. Carson, Sr., dan Universitas Babcock diresmikan pada bulan Juni saat acara wisuda di gereja milik Babcock University (BU), Lagos, Nigeria. Departemen Pendidikan dan Kesehatan Advent secara resmi menyatakan bahwa sekolah yang baru mencirikan pertumbuhan komitmen orang Afrika untuk membangun kemandirian dalam menangani tantangan kesehatan masyarakat yang dihadapi di benua itu. Pelaksanaan sekolah kedokteran di Nigeria, walaupun tidak sempurna, adalah “awal yang jelas” menuju “sistem pelaksanaan perawatan kesehatan yang belum tertandingi di Afrika,” kata Ketua BU, James Makinde. Sekolah kedokteran itu mengoperasikan akademi kesehatan dan ilmu medis Babcock University yang juga termasuk akademi keperawatan dan kesehatan masyarakat. Para pemimpin tersebut mengatakan sekolah farmasi dan kedokteran gigi akan dibuka. Sekolah ini diakreditasi untuk menamatkan gelar sarjana kedokteran, sarjana bedah (MBBS), tingkat profesional pertama yang mana seorang mahasiswa kedokteran dapat belajar di sebuah universitas yang mengikuti pola Inggris yaitu yang lebih tinggi lagi. Ada 37 mahasiswa yang sedang belajar mengambil gelar MBBS sejak Januari, ketika para pemimpin Universitas Babcock untuk pertama kali meminta status diakui secara publik untuk sekolah kedokteran yang belum matang. Tetapi pada saat itu, proses status tersebut dicegah oleh karena belum memenuhi persyaratan akreditasi dan kerusuhan terjadi setelah pemerintah Nigeria mencabut subsidi gas, kata Lisa Beardsley-Hardy, Direktur Departemen Pendidikan Advent Sedunia. “Kami harus memastikan bahwa kondisi [akreditasi] telah terpenuhi. Mereka kini secara substansial telah terpenuhi,” kata Beardsley-Hardy. Infrastruktur untuk sekolah kedokteran sekarang hampir
untuk kelanjutan kerja sama, adalah seorang yang bernama Kabiyesi Oba Michael Olufemi Mojeed Sonuga, Raja Ilishan, orang yang menyumbangkan tanah di mana sekolah kedokteran tersebut sekarang berdiri. Yang menyatakan dukungan penuh dari Komisi Nasional Universitas di Nigeria bagi usaha baru Universitas Babcock adalah Julius Okojie, sekretaris eksekutif komisi. Penegasannya adalah gambaran dari hubungan BU yang sangat baik dan kerjasama yang erat dengan berbagai publik, lebih lanjut ditandai dengan salam yang diterima dari sang pemimpin pemerintah setempat yaitu Femi Adeniyi, kehadiran seorang sekretaris menteri tenaga kerja dan produktivitas yaitu Chief Wogu, serta perwakilan dari negara bagian lain dan beberapa universitas swasta dari seluruh Republik Fede ral Nigeria dan di seluruh benua Afrika.
——Dilaporkan oleh Lael Caesar, Associate Editor Adventist World dan Elizabeth Lechleitner dan Ansel Oliver, Adventist News Network.
SAAT UPACARA DEDIKASI: Dr. Ben Carson, kiri, dan istrinya, Candy, pada upacara dedikasi untuk The Benjamin S. Carson School of Medicine dan Babcock University Teaching Hospital di luar Lagos, Nigeria.
09 - 2012 | Adventist World
5
LAPORAN SEDUNIA
S
epuluh hari konferensi Alkitab internasional membawa 304 pemimpin Advent ke lokasi-lokasi utama di Israel selama bulan Juni 2012. Tapi wisatawan Tanah Suci ini membawa pulang lebih daripada sekadar foto dan souvenir: Mereka kembali dengan pemahaman yang diperluas mengenai wilayah di mana Yesus pernah hidup dan sifat kemanusiaan-Nya. “Berkomitmen pada pandangan dunia Alkitab, lebih dari 300 teolog Advent dan administrator dari seluruh dunia berkumpul untuk mengeksplorasi Alkitab, perspektif teologis, historis, misiologis, dan antropologi ilmiah, untuk mendorong persekutuan dan persatuan di antara para teolog dan kalangan teolog dan administrator, dan untuk menjadi lebih siap untuk melayani Tuhan dan gereja-Nya,“ pernyataan yang disetujui para delegasi. “Melalui diskusi, studi, dan tersedianya persekutuan konferensi ini, diharapkan bahwa peserta akan mengalami rasa saling memiliki yang baru dan distimulasi untuk membuat kontribusi lebih yang berharga untuk gereja Advent sedunia melalui pengajaran dan pelayanan mereka.” Para delegasi mengatakan bahwa mereka “juga memproklamasikan bahwa pemahaman Advent akan sifat manusia dan penolakan atas dualisme antropologi berakar sangat dalam dan diarahkan oleh antropologi Alkitab,” menurut pernyataan yang mana teks lengkapnya tersedia secara online di http://bit.ly/MkxpBQ. Sebelumnya, pada 11 Juni, delegasi berkumpul di Israel Utara untuk memulai periode diskusi teologis dan studi di wilayah yang banyak dari mereka baru lihat untuk pertama kalinya. “Harapan yang kita miliki adalah apa yang membuat konferensi ini begitu istimewa,” kata Ted N.C. Wilson, Ketua General Conference, dalam sambutan singkatnya saat sesi pleno terbuka di tepi Danau Galilea, yang dikenal dalam bahasa Ibrani sebagai Kinneret. Direktur BRI (Biblical Research Insti-
6
Adventist World | 09 - 2012
Satu Kesatuan
Kemanusiaan Konferensi Alkitab Internasional Ketiga fokus pada Antropologi Alkitabiah Mark A. Kellner, editor berita, melaporkan dari Jerusalem, Israel, beserta staf Adventist World
tute), Artur Stele, yang juga seorang wakil ketua gereja Advent sedunia, membuka konferensi dengan penekanan pertemuan tersebut. “Menjelajahi sifat dualisme antropologi harus menjadi pekerjaan kami,” tegas Stele, ditambah bahwa pemahaman yang tepat tentang sifat kemanusiaan “menyentuh pada hubungan antara seorang pria dan seorang wanita” dan “hubungan manusia dengan teknologi modern.” Stele menambahkan, “Kita perlu mengeksplorasi pentingnya antropologi Alkitab dan bagaimana hal itu berdampak pada semua doktrin kita.” Orang Advent dipanggil untuk mengatasi “tantangan agama-agama dunia yang pada dasarnya dualistis” dalam pandangan mereka mengenai manusia, katanya saat mengingatkan para delegasi. Renungan pagi di samping Danau Galilea juga termasuk dalam acara tersebut. Ketua Divisi Euro-Asia, Guillermo Biaggi dan Ketua Divisi Pasifik Selatan, Barry Oliver mengundang para delegasi untuk memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan yang pernah berjalan di Pantai Galilea. Oliver mengingatkan para delegasi bahwa Allah, dalam pribadi Yesus, “telah menjadi satu dengan kita dan [telah] salah satu dari kita. Mengalami had-
irat-Nya bergantung pada keinginan dalam mencari Pribadi-Nya, dan yang hanya dapat dilakukan melalui Tuhan Yesus Kristus.“ Berbicara pada 16 Juni 2012, kepada lebih dari 300 peserta, para guru, teolog, dan administrator, Wilson meminta para guru “untuk memimpin sebuah revolusi positif pada kampus masing-masing—re volusi kembali ke Alkitab dengan posisi historis dan dengan pendekatan sejarahAlkitab.“ Pekabaranya (lihat teks khotbah di http://bit.ly/L2ERQj) juga menekankan pentingnya pemahaman orang Advent mengenai pelayanan bait suci, yang, katanya, memegang jawaban utama untuk dua distorsi kepercayaan Kristen, yaitu legalisme “kasih karunia murahan.“ Para delegasi dari konferensi 10 hari tersebut menguatkan tantangan yang disampaikan oleh Ketua GC. “Saya percaya bahwa panggilannya tepat waktu,” kata Leslie Pollard, Rektor Universitas Oakwood di Huntsville, Alabama. “Di kampus-kampus di mana-mana kita memiliki kesempatan untuk membuat dampak pada kehidupan anak muda. Universitas Oakwood menerima tantangan ini.“ Frank Hasel mengatakan, Dekan Teo-
M a r k
A .
Kell n e r / A d v e n t i st
Re v i e w
A n tho n y
Ke n t
PARA DELEGASI BERTEMU (kiri): Lebih dari 300 ahli Alkitab Advent, teolog, guru, dan para administrator bertemu di Yerusalem, Israel, dalam acara Konferensi Alkitab International yang ketiga pada bulan Juni 2012. SAUDARA DALAM KRISTUS (kanan): Ketua General Confe rence Ted Wilson menemui Raji Qumsiyah, seorang penjaga toko beragama Advent, di Manger Square, Bethlehem.
logi di Schloss Bogenhofen Seminary di Austria, “pesan Ted Wilson tidak bertujuan pada kebenaran politik tetapi kerinduan hati seseorang yang sangat peduli untuk kesehatan rohani dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia. Sebagai seorang teolog, guru, dan dekan saya didorong untuk menjadi orang yang... akan menumbuhkan cinta lebih dalam untuk Alkitab, memicu sebuah revolusi spiritual positif yang diterima dari Firman Allah yang hidup.“ Menurut Associate Direktur Ellen G. White Estate, Cindy Tutsch, khotbah Wilson menimbulkan rasa sukacita yang responsif: “Saya menghargai tantangan Ted Wilson untuk melihat ke Alkitab untuk menemukan jawaban otoritas untuk pertanyaan kosmologis,” katanya. “Penekanannya pada bait suci sebagai kunci untuk membuka pemahaman yang lebih dalam tentang Yesus, termasuk hubungan antara bait suci kepada doktrin lain yang berpusat pada Kristus, perlu diproklamasikan secara luas!” Gilbert Wari, Ketua Divisi BaratTengah Afrika dan Dewan Ketua Babcock University, menunjuk pada kesinambungan historis dari pesan Wilson dengan pernyataan klasik orang Advent:
“Khotbah ini, didasarkan pada pelajaran bait suci, telah mengingatkan saya dan menempatkan kembali Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan misinya untuk dunia sebagaimana yang dipahami dan diajarkan oleh para pelopor Advent.“ Setelah ibadah pagi dengan para delegasi, Wilson dan istrinya, Nancy, berkelana di Yerusalem untuk bertemu dengan pengunjung yang lain: ratusan orang Advent dari seluruh Israel ingin menemui pemimpin gereja Advent sedunia itu. “Sungguh merupakan suatu kehormatan berada di sini di kota yang indah,” kata Wilson kepada ratusan orang Advent yang datang dari seluruh Israel untuk kebaktian. Jemaat tersebut dari Israel, Ethiopia, Rusia, Moldova, Filipina, dan lain-lain, sebuah pertemuan persatuan berbagai bangsa dari orang percaya. Segera setelah berbicara kepada para teolog dan para ahli Alkitab pada kebutuhan untuk “revolusi” berdasarkan Alkitab dalam pendidikan Advent, Wilson meyakinkan para pengunjung bahwa ketika ia berada di sini untuk menghadiri konferensi, “Saya ingin bertemu dengan Anda juga.” Ibadah Sabat pagi menggunakan pola tata acara pelayanan Advent di seluruh
dunia, dengan lagu dalam bahasa Ibrani dan pengumuman dan khotbah yang diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia, disampaikan oleh berbagai orang dalam ibadah tersebut. Wilson dan Julio Mendez, Jr, sekretaris sekaligus bendahara Daerah Israel, mengandalkan Oleg Elkine untuk menerjemahkan bahasa Inggris mereka ke bahasa Rusia, meskipun Wilson, yang menghabiskan dua tahun sebagai Ketua Divisi Euro-Asia, berbicara beberapa kalimat dalam bahasa Rusia juga. Mewakili 17 juta anggota Advent sedunia, tanggal 18 Juni, Wilson bertemu dengan wakil menteri luar negeri Israel, Yang Mulia Danny Ayalon. isi pertemuan tersebut termasuk penghargaan terhadap lebih dari 300 teolog Advent, ahli Alkitab, dan administrator yang mengunjungi Israel untuk konferensi Alkitab. “Kami telah mengenal masyarakat Advent untuk waktu yang lama, dan tidak ada keraguan, saya pikir, oleh siapa saja, bahwa kita berbagi warisan dan keyakinan yang sama, dan juga nasib yang sama,” kata Ayalon, yang menjabat selama empat setengah tahun sebagai duta besar Israel untuk Amerika Serikat. n
09 - 2012 | Adventist World
7
SEDUNIA
8
Adventist World | 09 - 2012
Oleh Ted N. C. Wilson
Kukuh dalam Kuasa-Nya Keluarga memperkuat jemaat dan masyarakat
Bott n e r
S
aya senang Adventist World telah dikhususkan pada September 2012 untuk isu-isu keluarga. Keluarga adalah tulang punggung masyarakat dan gereja. Keluarga membantu membawa stabilitas dan motivasi, dan memberikan landasan kuat untuk menyelesaikan pekerjaan yang Allah telah berikan untuk kita lakukan. Dasar yang kuat ini dibangun di atas Firman Tuhan, seperti diilustrasikan dalam Khotbah Yesus di Bukit: “Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya. . . ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.” (Lukas 6:47, 48). Alkitab merupakan platform yang kuat untuk petunjuk Allah kepada keluarga dalam menghadapi tantangan hidup. Saat kita memiliki hubungan yang kuat dengan Kristus, kita ditarik kepadaNya sebagai pusat dari segala sesuatu yang baik, dan yang membawa kita lebih dekat sebagai keluarga. Penekanan spiritual dalam ibadah keluarga, bernyanyi dan berdoa bersama, membawa sebuah hubungan spiritual yang akan membuat keluarga bertahan atas apa pun yang keluarga mungkin hadapi. Lebih dari sekadar sebuah frase yang sering digunakan, “Keluarga yang berdoa bersama-sama akan terus bersama-sama” sungguh benar! Selain itu, kita diberkati dengan nasihat rohani yang diilhami melalui tulisantulisan Ellen White. “Allah akan menggunakan simbol keluarga kita sebagai contoh dari keluarga di surga,” tulisnya. “Biarkan orangtua dan anak mengingat hal ini pada setiap hari, menghubungkan diri satu sama lain sebagai anggota keluarga Allah. Maka kehidupan mereka akan menjadi karakter yang memberikan kepada dunia suatu pelajaran bagaimana sesungguhnya keluarga yang mengasihi Allah dan mematuhi perintah-Nya. Kristus akan dimuliakan; kedamaian-Nya dan rahmat dan cinta akan menyerap dalam lingkaran keluarga seperti parfum
d a n i el
PA N O R A M A
TIGA GENERASI: Ted dan Nancy Wilson saat bersama salah seorang dari tiga putri mereka, dan salah seorang cucu mereka.
berharga “(Advent Review and Sabbath Herald, 17 November 1896). Menghormati Satu Sama Lain
Kita juga harus ingat pentingnya suami dan istri menunjukkan cinta dan saling menghargai. “Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya,� tulis Paulus dalam Efesus 5:33. Kita harus memperlakukan pasangan kita dengan kasih dan rasa hormat yang ditunjukkan dalam Alkitab. Hal ini dapat menjadi nyata karena kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan dan kuasa-Nya, dan minta Dia untuk membantu kita secara pribadi, dan membimbing interaksi kita satu sama lain. Ketika teori agama menemukan aplikasi praktis yang terlihat melalui hubungan dan aktivitas kerja di dalam dan di luar rumah, hubungan dengan Kristus mengambil makna baru; lebih dari ide teoritis, menjadi dasar untuk hidup sebagai sebuah keluarga yang menemukan makna dalam kuasa Allah. Dengan Kristus sebagai dasar, keluarga pasti aman.
Pentingnya Komunikasi
Komunikasi sangat penting untuk hubungan yang sehat, dan penghiburan yang datang dengan berbicara kepada keluarga memiliki daya untuk memperbaiki. Sebagai anggota keluarga berbicaralah bersama, bertukar pikiran dan ide. Adalah penting bahwa setiap pribadi merasa aman dan nyaman saat mendiskusikan banyak hal dalam batas-batas keluarga. Komunikasi terbuka seperti ini harus terus sepanjang hidup. Loyalitas yang kuat dan cinta satu sama lain adalah sumber kekuatan yang nyata. Walaupun ketiga putri kami sekarang telah menikah, kami tetap memiliki hubungan yang dekat dengan mereka dan keluarganya. Saat ini di beberapa bagian dunia, telepon seluler dan peralatan elektronik lainnya menyediakan cara yang mudah untuk tetap terhubung dengan anggota keluarga, terutama saat Anda terpisah oleh jarak yang jauh. Tradisi keluarga dan komitmen untuk menghabiskan waktu bersama adalah juga penting. Hiking dan mendaki gunung adalah tradisi yang kerap ada di ke-
Saat teori agama menemukan aplikasi kehidupan..., hubungan kepada Kristus memberikan makna yang baru. luarga kami. Kami menikmati saat-saat bersama selama waktu libur, seperti perayaan Thanksgiving di bulan November di Amerika Serikat, dan Natal pada bulan Desember. Dan kami memastikan untuk mengambil waktu dari jadwal yang sibuk, untuk beberapa jenis liburan musim panas bersama. Keluarga dan Gereja
Keluarga adalah penting karena merupakan peringatan akan kasih Allah yang sangat besar bagi kita, dan hak istimewa yang kita miliki bahwa kita adalah bagian dari keluarga besar Allah. Berkatberkat yang datang ketika memelihara keluarga merupakan bagian integral dari gereja lokal dan merupakan sesuatu yang tak ternilai. Dengan berpusat kepada Kristus, keluarga yang terhubung dengan erat sebagai bagian dari keluarga gereja lokal, merupakan tulang punggung yang kuat bagi fungsi gereja dan penginjilan. Pada akhirnya, gereja dapat membina keluarga secara rohani dan sosial; membawa dukungan yang kuat untuk kehidupan keluarga yang dapat menjadi berkat yang besar. Inilah sebabnya mengapa gereja memiliki departemen pelayanan rumah tangga, memberikan sumbersumber berharga yang mendukung keluarga (kunjungi mereka di family.advent ist.org). Gereja lokal memberikan pembinaan dalam berbagai cara, seperti membentuk kelompok doa keluarga, mengatur kegiatan-kegiatan yang mendukung keluarga, juga melalui pelatihan pendeta dan pe-
mimpin gereja lainnya. Atau juga dengan memberikan penyuluhan dan pendidikan bagi keluarga yang membutuhkan, wanita teraniaya, orangtua yang bergumul dengan tantangan dalam membesarkan anak, dan situasi yang menantang lainnya. Kelompok kaum muda dapat dibentuk untuk menguatkan anggota gereja yang lebih muda dari keluarga gereja. Anggota yang lebih tua dapat mengadopsi keluarga muda untuk membimbing dan menyokong. Para anggota gereja dapat mengingat nama-nama pemuda di jemaat mereka, dan memberikan dorongan kepada orang muda dengan menyebut nama mereka dan membiarkan mereka tahu bahwa mereka berdoa untuk orang muda. Gereja juga merupakan tempat yang menyediakan dukungan bagi mereka yang mengalami hubungan keluarga yang berantakan. Ketika anggota gereja maju untuk memberikan dorongan dan harapan, pemulihan terjadi dan menarik mereka yang telah mengalami kehancuran bahkan lebih dekat kepada anggota gereja dan kepada Kristus. Tidak Menikah dan Gereja
Suatu gereja yang hangat dan ramah dapat menjadi tempat yang indah bagi mereka yang tidak menikah untuk beribadah, bersosialisasi, dan merasa di rumah—dalam segala rencana mereka, sekiranya pun untuk tidak menikah. Jadi, jika Anda sedang mencari pasangan hidup, gereja merupakan salah satu tempat yang terbaik untuk mencarinya. Saya tahu, karena saya pun menemukan pasangan saya di gereja. Saat saya sedang menyelesaikan gelar Master of Science in Public Health di Universitas Loma Linda, saya sering beribadah di gereja universitas tersebut. Pada suatu Sabat saya masuk ke gereja bersama seorang wanita yang lebih tua, yang saya temui di rumah sakit sehari sebelumnya dan saya ajak ke gereja. Saat kami memasuki gereja, saya melihat tempat yang kosong di sebelah seorang wanita cantik, Nancy Vollmer, dan neneknya Ny. Marion Vollmer, yang telah saya kenal selama bertahun-tahun, sebab Ny. Marion Vollmer dan suaminya Dr. H. W. Vollmer adalah teman baik orangtua dan kakek nenek saya. Saya pernah melihat Nancy
09 - 2012 | Adventist World
9
One-DayChurch
Keluarga dan Masyarakat
Dalam dunia sekarang ini, modelmodel keluarga Alkitabiah semakin kuat diserang. Sementara masyarakat mendorong model lain, sebagai umat Advent Hari Ketujuh kita harus menjadi yang terdepan dalam membela aspek-aspek dan menjadi berkat-berkat yang ditunjuk secara Alkitabiah, pernikahan heteroseksual dalam lingkungan keluarga. Keluarga Kristen yang kuat dan bersemangat dapat menjadi saksi yang luar biasa dalam gereja, lingkungan, tempat kerja dan sekolah mereka, dan masyarakat secara keseluruhan. Allah ingin keluarga menjadi kukuh dalam kuasa-Nya, memperkuat baik ge reja juga masyarakat, dan berbagi harapan yang mulia dan kabar baik bahwa Kristus segera datang. n
Ted N. C. Wilson adalah
Ketua Gereja Masehi Advent General Conference berlokasi di Silver Spring, Maryland, U.S.A.
Adventist World | 09 - 2012
Mempelai Wanita dari Tola
Due r k se n
sebelumnya, tetapi belum pernah menemuinya. Semuanya ini kelihatan seperti sebuah peluang yang sudah ditentukan. Saya membungkuk dan menyapa Ny. Vollmer, berharap dia akan memperkenalkan saya kepada Nancy. Saya tahu kemudian bahwa Nenek Vollmer telah berbisik sebelumnya kepada Nancy, “Itu Teddy Wilson. Tetaplah dengan saya, dan setelah gereja usai saya akan memperkenalkanmu dengannya. “Setelah bertemu di ruang depan untuk beberapa waktu usai kebaktian, saya sadar kalau Nancy adalah seseorang yang ingin saya kenal lebih jauh! Sekitar setahun kemudian kami bertunangan ketika Nancy dan saya mengunjungi orangtuanya di Asheville, Karolina Utara. Kami akhirnya mengetahui bahwa Nenek Vollmer dan Nenek Wilson berpuasa dan berdoa pada akhir pekan itu, ketika mereka tahu kami mengunjungi rumah Nancy bersama-sama. Keluarga Kristen yang gemar berdoa adalah sungguh istimewa. Beberapa bulan kemudian kami menikah—tepat 37 tahun yang lalu bulan ini.
10
Sebuah
SEDUNIA
B r e n d a
PA N O R A M A
“Jangan terlambat, atau kau akan berakhir seperti mempelai Tola” Ini adalah peringatan yang biasa didengar di Nikaragua—kata-kata yang dilemparkan oleh seorang ibu kepada anak perempuan mereka, dan kata-kata bos yang memanggil karyawan yang terlambat. Tidak ada yang ingin berakhir seperti pengantin Tola, seorang wanita muda yang ditinggalkan di altar ketika tunangannya pergi menikah dengan mantan pacarnya. Arlin Tatiana adalah pemimpin umat Advent Hari Ketujuh yang kecil namun bertumbuh di Kota Tola. Tempat ibadah saat ini berada di bawah pohon mangga dekat rumah anggota. Mereka telah mengimpikan dan mengumpulkan dana bagi sebuah bangunan gereja baru. “Jika kita memiliki sebuah bangunan yang dekat dengan kota, di mana keluarga-keluarga muda bisa datang dan membawa anakanak mereka, kita akan memiliki lebih dari seratus anggota,” kata Tatiana. Hampir semua dari 25 anggota saat ini masih muda, seperti Tatiana yang berusia 24 tahun, dan bersemangat dalam gereja mereka untuk melayani teman-teman muda dan tetangga mereka. Sudah ada 15 anak yang terdaftar di Sekolah Sabat. Melalui serangkain keajaiban yang menakjubkan mereka telah memberikan sedikit uang muka atas sebidang tanah di dekat pusat kota, yang merupakan bagian dari pembangunan perumahan baru yang besar. “Ratusan keluarga muda akan tinggal di sini, dan mereka semua akan membutuhkan gereja kami,” SIAP MEMBANGUN (atas): Arlin dan kata suami Tatiana, Hermoso. Hermoso memperlihatkan cek yang “Kami telah berusaha keras untuk membolehkan mereka untuk membeli menambah uang pembayaran tanah milik mereka untuk membangun tanah, tapi kami masih kekurangan One-Day Church baru mereka. DI LAlebih dari $ 5.000 Amerika. Semua PANGAN (bawah): Arlin Tatiana berbianggota kami berdoa, seolah-olah cara dengan Darrell Hardy secara detil mereka pemilik dari tanah ini!“ untuk memulai proyek tersebut. “Ketua panitia pembangunan mengatakan bahwa mereka telah menerima sumbangan yang bisa membantu kita membayar tanah itu,” tambah Tatiana. “Tapi jika kami tidak mendapatkan uang dengan segera, kami akan berakhir seperti pengantin Tola!” Sore itu kami mengunjungi lokasi di mana gereja akan dibangun bersama dengan Darrell Hardy, Wakil Ketua Konstruksi Maranatha. Dia mendengarkan Arlin dan Hermoso, dan membuat panggilan melalui telepon genggamnya. “Bendahara misi telah sepakat untuk membayar $ 5.000 penuh, dan cek pertama Anda telah siap,” kata Darrell kepada kelompok yang berkumpul di bawah pohon mangga. “Aku akan menempatkan Anda pada daftar baru sebuah One Day Church. Tidak ada mempelai Tola untuk Anda! “ Program One-Day Church adalah upaya kerja sama antara Seventh-day Adventist Church, Adventistlaymen’s Services and Industries (ASI), dan Maranatha Volunteers International. Inisiatif The One-Day Church awalnya diciptakan dan dikembangkan oleh pengusaha Minnesota dan anggota ASI, Garwin McNeilus. Kisah-kisah ini datang kepada Anda tiap bulan dari “Jurucerita” Maranatha, Dick Duerksen.
u g al d e
g j e n e r o
m i g uel
K E S E H ATA N S E D U N I A
sa n j a
Urusan
Keluarga
Orangtua memainkan peran vital dalam keamanan para remaja Oleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landless N A te
S te i n e r
Remaja kita sedang belajar mengemudi, dan kita mengingatkan mereka akan bahaya alkohol dan risiko dari menjadi penumpang dari seseorang yang mengemudi dalam pengaruh alkohol. Adakah isu-isu lain yang harus kita amanatkan untuk memperlengkapi mereka agar menjadi pengemudi yang aman?
A
da banyak tekanan bagi kedua orangtua dan remaja ketika instruksi mengemudi berlangsung. Beberapa temuan yang menarik pada topik yang baru-baru ini diterbitkan di Amerika Serikat dari penelitian yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC)* atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Faktor-faktor risiko remaja yang berhubungan dengan korban tewas kecelakaan kendaraan bermotor sebenarnya menurun antara tahun 1991 dan 2011, khususnya dalam hal tidak mengenakan sabuk pengaman dan mengendarai kendaraan dengan sopir yang mabuk. Bagaimana pun hal ini tetap perlu diperhatikan dengan serius bahwa satu dari tiga kematian remaja disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Survei yang sama mencatat penurunan 70 persen pada jumlah pelajar yang mengendarai tanpa sabuk pengaman, dan penurunan 20 persen pada mereka yang bepergian dengan sopir yang telah minum alkohol. Antara tahun 1997 dan 2011 terjadi penurunan 53 persen pada jumlah pelajar yang mengendarai setelah minum alkohol. Statistik ini tidak ideal, tapi tetap menunjukkan tren positif. Risiko-risiko Teknologi Dalam studi tahunan pertama risikorisiko yang berkaitan dengan teknologi, data dari survei tahun 2010-2011 menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja me-
ngirim pesan teks atau surat elektronik (email) saat mengemudi, selama 30 hari sebelum survei dilakukan. Pekerjaan multitugas ini merupakan penyebab atas gangguan dan merupakan risiko utama bagi para pengemudi. Tren ini terjadi meskipun kenyataannya 44 negara bagian membuat hukum yang melarang SMS dan email saat sedang mengemudi. Bagaimanapun juga, kecelakaan kendaraan bermotor tetap menjadi penyebab nomor satu kematian di kalangan remaja. Perhatikan dan bimbing remaja Anda dari mengetik dan mengemudi! Meskipun ada banyak manfaat dari teknologi komunikasi yang menakjubkan yang tersedia saat ini, kemajuan ini dipandang mahal. Kita hidup dalam generasi yang paling “terhubung” dari yang pernah ada sebelumnya, tetapi dibalik iPhone, iPod, iPad, dan pesan instan, pertumbuhan kaum muda secara emosional dan sosial terputus, dengan selalu menurunkan aktivitas kontak “mata!” Kejahatan Dunia Maya Kejahatan dunia maya juga meningkat. Survei risiko teknologi yang sama ini menemukan bahwa 16 persen dari siswa telah diintimidasi melalui email, chat room, situs web, dan pesan instan, dan kejahatan dunia maya paling sering terjadi pada wanita berkulit putih yang duduk di kelas sepuluh. Penggunaan Tembakau dan Ganja Sebuah analisis dari data tambahan yang diteliti antara tahun 2009 dan 2011 tidak menunjukkan penurunan yang signifikan pada penggunaan rokok di kalangan siswa saat ini (19 berbanding 18 persen), selama periode waktu yang sama, penggunaan ganja meningkat di antara remaja mulai 21 hingga 23 persen, dan telah menjadi aktivitas umum. Hal
ini merupakan tren yang mengkhawatirkan. Hubungan dengan Orang Dewasa Statistik dan data ini membawa kepada suatu fokus yang tajam akan pentingnya keterkaitan erat antara orangtua dan remaja dalam rangka untuk meningkatkan daya tahan dan perlawanan terhadap beberapa perilaku berisiko ini. Di samping pentingnya keterkaitan dengan orang dewasa, remaja juga harus berlabuh kepada nilai-nilai positif, seperti yang ditemukan dalam keluarga Kristen yang taat. Sangatlah penting bagi suatu keluarga untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama-sama untuk saling berkomunikasi, berbagi, bermain, dan berdoa. Kaum muda perlu bimbingan serta dorongan untuk berpartisipasi dalam pelayanan secara inisiatif. Kegiatan ini telah terbukti lebih memperkuat ketahanan, mengurangi perilaku berisiko, dan bahkan dapat menyelamatkan nyawa di jalan. Akhirnya, sekali lagi ini adalah permasalahan keluarga. n * D. K. Eaton et al., “Youth Risk Behavior Surveillance— United States, 2011,” Laporan Penelitian Mingguan Tingkat Kematian dan Morbiditas 61, no. 4 (8 Juni 2012): 1-162.
Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.
Peter N. Landless, seorang ahli jantung nuklir, adalah Associate Director Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference. 09 - 2012 | Adventist World
11
R E N U N G A N
Oleh Gerald A. Klingbeil
Di dalam
Badai
Menjaga keluarga kita dari batu yang menghancurkan
B
ayangkan sebuah badai keras di Laut Mediterania sekitar 2.000 tahun yang lalu: Sebuah kapal kayu kecil berusaha keras untuk tetap bertahan, pelaut berusaha mengeluarkan air dari dalam kapal, membawa turun sisa-sisa sobekan layar besar, mendayung sekuat mungkin untuk mencapai tujuan mereka. Di antara gelombang yang mengamuk dan awan yang marah, petunjuk dari garis pantai tiba-tiba muncul. Ini bisa berarti berita baik juga berita buruk. Kedekatan ke pantai berarti perairan tenang dan mudah-mudahan—dapat bertahan hidup. Hal ini bagaimanapun juga bisa ada batu karang berbahaya yang dapat menghancurkan perahu yang rapuh dan mengakibatkan kematian. Busa laut yang kejam; menyemprot ke udara. Sang kapten membuat keputusan putus asa. Tidak mengetahui posisi yang tepat, ia memutuskan untuk menurunkan jangkar untuk menjaga perahu agar tidak hancur oleh batu karang. Tiga, empat pelaut memasang satu, kemudian dua, akhirnya tiga jangkar batu yang berat ke laut. Tali yang menghubungkan jangkar ke perahu dikencangkan. Akankah jangkar tersebut bertahan? Akankah jangkar menjaga kapal dari menghancurkan ke dalam batu di garis pantai? Cukup menarik untuk mengenal jangkar kuno. Jangkar tersebut berat, dan sering mengandung batu prasasti, dan berfungsi penting saat perjalanan maritim dan perdagangan untuk menghubungkan daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui darat. Beberapa bulan yang lalu saya melihat beberapa jangkar Romawi di lokasi Kaisarea Maritima, kota yang dibangun oleh Herodes Agung di Pantai Mediterania, yang membuat saya berpikir.
Badai Hubungan
Elkana mengenai berbagai badai—terutama badai keluarga. Setelah dia menikah dengan Hana, mereka telah berharap menunggu bertahun-tahun untuk seorang anak—tetapi tidak pernah datang. Tanpa ahli waris dan putus asa untuk mengamankan masa depan keluarganya, Elkana akhirnya mengambil istri kedua, Penina. Ia melahirkan anak dan terus-menerus
12
Adventist World | 09 - 2012
membiarkan Hana, istri pertama, tahu tentang hal itu (1 Sam 1:2, 6). Pada saat yang sama Elkana mencintai Hana lebih dari Penina (ayat 4, 8). Anda pasti ingat cerita tersebut: Resep untuk mereka yang memiliki badai dalam hubungan dan keluarga tidak bahagia. Pertama Samuel pasal 1 bercerita tentang kunjungan keluarga tahunan ke Silo, tempat di mana bait suci terletak dan di mana setiap bangsa Israel harus datang setahun sekali untuk mempersembahkan korban. Kita menemukan Hana menangis tak terkendali di bait suci (ayat 10). Eli, seorang imam yang melayani di bait suci, berpikir bahwa ia mabuk dan menegur dia (ayat 13, 14). Tanpa suara mulutnya bergerak saat ia mencurahkan sakit hatinya di hadapan Tuhan. Dan kemudian hal itu terjadi: “TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya” (ayat 11). Di te ngah-tengah badai Hana melempar keluar sebuah jangkar. Sumpahnya sangat spesifik dan, mengingat hukum Israel, hal itu perlu setujui oleh suaminya (Bil. 30:7-9). Saya ingin tahu apa yang dia rasakan saat mendengar kata-kata meyakinkan imam Eli: “Pergilah dengan selamat” (1 Sam 1:17). Apakah hatinya bergejolak? Apakah harapan itu mengecewakan bagaikan tembakan kecil ke dalam tanah kering dari hati sedihnya? Apakah yang dia katakan kepada Elkana? Kita tidak diberitahu—kita hanya tahu bahwa Elkana tidak menghalangi sumpahnya dan bahwa Allah mengingat Hana (ayat 19, 20).
JANGKAR: Jangkar Kuno ditemukan selama penggalian bawah Laut Kaisarea Ma ritima, dekat dengan Laut Mediterania, di Israel.
sionalisasikan jalan keluar dari sumpahnya dengan menggunakan ayat-ayat Alkitab. Namun bukan itu yang dia lakukan. Karena dia telah menemukan jangkar dalam Tuhan dan telah menghabiskan tiga atau empat tahun membangun dasar yang kuat dalam hati Samuel, dia mengembalikan hadiahnya yang paling berharga bagi Pemberi semua hadiah. Dia tampaknya tahu—secara naluri dan dengan pengalaman—bahwa anak ini adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhanlah yang akan merawatnya. Ya, Tuhan memberikan anak yang lain baginya (ayat 21). Dan ya, dia akan melihat Samuel setidaknya sekali setahun ketika dia membawa jubah baru bagi Samuel yang dia telah pintal, tenun, dan jahit dengan berhati-hati selama bulan-bulan yang sepi di rumah (ayat 19). Tapi Samuel adalah anak Allah, yang telah dipanggil untuk tujuan khusus dan terdaftar di akademi pelatihan yang unik. Jangkar Kita
Sinar Matahari
Pada setiap akhir badai ada sinar matahari. Kelahiran Samuel kecil (yang namanya berarti “Tuhan telah mendengar”) harus membawa sinar matahari dan sukacita kepada Hana dan kehidupan Elkana. Tuhan telah benar-benar mendengar jeritan hati mereka dan mereka siap untuk menghormati janji mereka. Kita tidak terlalu yakin berapa lama wanita Israel pada umumnya menyapih anak-anak mereka. Menurut teks kuno Timur Dekat, seorang anak mungkin tidak disapih sampai 3 atau 4 tahun.1 Waktu berlalu dengan cepat, dan Hana menghabiskan waktunya dengan bijaksana bersama Samuel kecil. Menuangkan semua kasih dan kebijaksanaan dalam beberapa tahun yang singkat, ia meletakkan dasar batu yang solid. Hana mengetahui sesuatu tentang Silo yang mana kita, sebagai pembaca, hanya mengetahui rahasia setelah dia menyerahkan anaknya kepada asuhan Imam Eli di bait suci. Sebagaimana kisah yang telah terungkap, kita tahu bahwa anak Imam Eli—imam generasi berikutnya—adalah manusia pria yang “rusak” (1 Sam. 2:12-17). Tertambat dalam Kasih
Bagaimanakah perasaan Anda jika Anda tahu bahwa Hana tahu tentang keadaan di Silo? Saya pikir saya akan mencoba untuk menegosiasikan kembali sumpah dengan Allah. Setelah semuanya, Allah tidak senang mengetahui bahwa seorang anak akan tunduk pada pengaruh jahat. Kemungkinan besar Hana bisa saja menegosiasikan agar Samuel datang di hadapan Tuhan di kemudian hari. Dia bisa saja bahkan mera-
P hoto
b y
Ge r al d
A .
Kl i n g b e i l
Sekian banyak rumah tangga saat ini di seluruh dunia menemukan diri mereka dalam badai yang berat. Kita terus terlalu sibuk, dan kita tidak pernah punya waktu yang cukup. Kita sangat terganggu dan memiliki waktu yang sulit memahami satu sama lain. Kita berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita dan lupa bahwa yang terbaik bagi anak-anak kita tidak berhubungan dengan gadget, mobil, atau liburan mahal. Kita perlu jangkar yang menjaga kita agar tidak menabrak batu-batu di sekitar kapal kita. Ibrani 6:19 menggunakan metafora jangkar dengan cara yang menarik: “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,...” harapan ini tidak dibangun pada manusia atau hal-hal atau bahkan iman kita dan komitmen. Harapan ini berpegang pada Yesus, Imam Besar kita, yang telah memasuki bait suci untuk memohon demi kita. Hana bertahan dengan iman—bahkan ketika ia menghadapi tantangan dalam menempatkan anak yang diberikan Tuhan ke tangan yang lemah, meskipun bermaksud baik, imam tua di Silo. Keluarga-keluarga kita, yang baik, yang rata-rata, yang bermasalah atau bahkan tidak berfungsi semestinya, dapat bertahan karena mereka dapat mengklaim jangkar yang memegang mereka bersama-sama dan membuat mereka jauh dari batu yang mengancam menghancurkan kapal. Ini saatnya untuk membiarkan jangkar turun—dan bertahanlah. n
David T. Tsumura, The First Book of Samuel, New International Commentary on the Old Testament (Grand Rapids: Eerdmans, 2007), hlm. 128, 129. Tsumura menyebutkan “Instruksi Any” Mesir.
1
Gerald A. Klingbeil adalah seorang Associate Editor Adventist World. Bersama Chantal, istrinya, mereka hidup bahagia memperhatikan tiga putri mereka yang menghadapi badai masa remaja. 09 - 2012 | Adventist World
13
K E H I D U PA N
ADVENT
J
ason menikah dengan Jenny setelah ia meninggalkan gereja pada masa kuliahnya. Sepuluh tahun kemudian ia kembali. Jenny, bagaimanapun, tidak percaya pada Tuhan, dan dia sangat khawatir tentang kembalinya Jason kepada imannya akan mempengaruhi pernikah an mereka. Rachel bergabung dengan gereja Advent setempat setelah promosi penginjilan yang singkat dan intensif. Suaminya Tom, bekerja shift malam pada saat itu dan tidak bisa ikut bersama dengannya. Tom sekarang sangat bingung dengan iman baru istrinya dan pola hidupnya yang “aneh,” dan terbatas. Tom juga khawatir dengan efek yang akan timbul pada kehidupan rumah tangganya. Mantan suami Pippa bersama dengan anak-anak mereka pada setiap akhir pekan. Dia membawa anak-anak mereka ke gereja besar dan meriah pada hari Minggu, dan Pippa membawa mereka ke gereja pedesaan yang kecil pada hari Sabat ketika mereka berada di rumah bersamanya. Pippa mencoba untuk membuat hari Sabat istimewa, tapi dia tahu anak-anak lebih menyukai gereja ayah mereka. Ian dan Helen menikah setelah lulus dari perguruan tinggi Advent. Iman He len goyah ketika ayahnya dipecat dari posisi pelayanannya atas perbuatan asusila. Dia merasa ngeri terhadap perilaku ayahnya dan malu untuk menghadapi anggota jemaat lainnya. Kepercayaannya dalam gereja luntur. Meskipun Ian menghadiri gereja secara teratur, Helen tidak pernah ke gereja selama lebih dari delapan tahun. Empat keluarga yang berbeda di mana hanya satu pasangan atau orangtua adalah Advent. Empat keluarga berjuang dengan pembagian spiritual di rumah mereka. Bagaimanakah kita bisa mendengarkan harapan dan keprihatinan mereka dan menemukan cara untuk mendukung mereka? Kekhawatiran Mereka
Mereka yang Advent “secara iman sendirian” (Orang Advent yang menikah dengan pasangan yang memiliki keyakinan yang berbeda atau tidak punya iman sama sekali) berhadapan dengan sejumlah kekhawatiran: ■■ Mereka merasa kerohanian terisolasi karena sulit untuk terlibat dalam kegiatan gereja selain pagi hari Sabat.
14
Adventist World | 09 - 2012
Oleh Karen Holford
Ketika Hanya yang
eorang Sperc aya Bagaimanakah kita dapat mendukung keluarga bila hanya satu dari orangtua saja yang Advent?
■■ Bepergian ke gereja pada pagi hari Sabat juga kadang-kadang sulit, karena kebutuhan dan keinginan anggota keluarga lainnya. ■■ Mereka sering merasa bersalah karena tidak menjadi lebih terlibat, menghadiri acara gereja membuat banyak kesusahan kepada pasangan mereka dan kadang-kadang menyebabkan argumen dan kebencian. ■■ Anggota gereja lain kadang-kadang kritis terhadap keputusan sulit yang mereka harus buat untuk mengimbangi gereja dan keluarga, dan mereka merasa dihakimi, dikritik, dan disalahpahami. ■■ Mereka ingin mengundang pasangan dan anak-anak untuk kegiatan gereja dan kegiatan sosial, tapi pengalaman masa lalu yang memalukan dan menyakitkan membuat mereka takut untuk membawa anggota keluarga mereka bersama. Harapan Mereka
■■ Mereka berharap dan berdoa agar pasangan dan anak-anak mereka akhirnya akan datang ke gereja dan memilih untuk mengikuti Yesus. ■■ Mereka berharap bahwa pemimpin gereja akan merencanakan acara di mana seluruh keluarga mereka akan merasa nyaman. ■■ Mereka berharap bahwa anggota gereja akan lebih memahami, menerima, dan peka terhadap situasi yang unik dan kebutuhan mereka.
Pasangan Bukan Advent
Untuk melayani seluruh keluarga,
kita perlu memahami perjuangan dan harapan dari pasangan yang bukan Advent juga: ■■ Mungkin diet mereka tiba-tiba berubah, dan mereka tidak suka menjadi vegetaris. ■■ Hari Sabat biasa digunakan untuk menjadi waktu keluarga, dan sekarang mereka menghabiskannya secara terpisah karena mereka tidak dapat menemukan hal-hal yang dapat diterima untuk dilakukan bersama-sama. ■■ Mereka tidak lagi merasa seperti orang yang paling penting dalam kehidupan pasangan mereka. ■■ Gereja menyerap begitu banyak waktu pasangan mereka, uang, dan tenaga mereka, yang membuat mereka kadang-kadang merasa seolah-olah pasangan mereka berselingkuh dengan gereja! ■■ Segala sesuatu tampak normal sebe lumnya—seperti halnya mengajak anakanak mereka ke pertandingan bola atau belanja di mal pada hari Sabtu—sekarang jadi membuat marah pasangan mereka atau menyebabkan argumen. ■■ Mereka merasa benci dan defensif ketika pilihan pola hidup mereka dinilai dan dikritik oleh orang lain. Apa yang Bisa Anda Lakukan?
Ada orang yang tanpa pasangan rohani di semua gereja kita, jadi bagaimanakah kita bisa mengetahui kebutuhan mereka dan cara untuk mendukung mereka? Dan bagaimanakah mungkin kita menjangkau pasangan dan anak-anak
mereka secara sensitif? Berikut adalah beberapa cara: Tumbuhkan rasa pengertian. Ajak orang yang tanpa pasangan secara rohani untuk membantu anggota gereja lain memahami masalah mereka. Minta mereka untuk berbicara tentang hidup seperti apa yang mereka inginkan juga keprihatinan, harapan, dan permohonan doa mereka. Atau mereka bisa menyusun daftar tertulis dan memberikannya tanpa nama kepada pendeta, para ketua, atau anggota gereja yang lebih luas. Mendengar. Jadilah pendukung dan tanpa sikap menghakimi. Pasangan dari mereka yang sendiri secara rohani sering mengatur keseimbangan yang rumit antara kesetiaan mereka kepada pasangan mereka dan kepada gereja mereka. Hargai tantangan yang mereka hadapi, percaya terhadap penilaian mereka, dan menerima mereka dengan sepenuh hati, bahkan ketika Anda tidak benar-benar memahami pilihan yang mereka buat. Perhatikan anak-anak. Bayangkan bagaimana perasaan anak-anak ketika mereka mencoba untuk taat kepada Allah, tapi juga mencintai, mendukung, dan menghormati dua orangtua dengan keyakinan, nilai-nilai, dan pola hidup yang sangat berbeda. Mereka merasa sangat terkoyak. Mereka membutuhkan cinta, pengertian, dan dukungan. Janganlah membuat mereka merasa bersalah untuk menghabiskan hari Sabat dengan orangtua bukan Advent mereka dari waktu ke waktu.
Menjaga tanggung jawab minimal. Berhati-hatilah untuk tidak memberikan terlalu banyak tanggung jawab atau tekanan pada anggota yang tanpa pasangan seiman. Pasangan mereka dapat menjadi marah jika mereka terlibat terlalu banyak di dalam kegiatan gereja. Mengertilah jika mereka menolak suatu permohonan bantuan. Menawarkan bantuan nyata. Seiring dengan berdoa bagi mereka, juga tawarkan bantuan secara nyata, seperti bantuan keuangan dengan mendaftarkan anak-anak mereka di sekolah Advent atau mengirim mereka ke perkemahan musim panas. Memberikan bantuan selama masa krisis pribadi, seperti kerusakan rumah setelah badai, kerusakan mobil, penyakit, atau pengangguran. Buat pertemuan kelompok. Para anggota yang tanpa pasangan seiman di gereja Anda mungkin ingin berkumpul bersama-sama sekali dalam sebulan untuk berbicara, berdoa, dan memberikan dukungan emosional dan spiritual satu sama lain. Buat acara kunjungan persahabatan. Tanyakan pasangan Advent ke足 giat足an apa yang akan menarik bagi pasangan mereka. Jika mungkin buatlah hari olahraga, hiking, perkemahan, piknik, seminar pernikahan, dan pekerjaan pelayanan masyarakat. Menyediakan kegiatan sosial di mana yang bukan Advent akan merasa nyaman dan diterima. Praktikkan keramahtamahan. Dorong anggota untuk mengundang keluarga tersebut ke rumah mereka untuk
makan, atau merencanakan tamasya bersama-sama. Ketika orang tahu kita peduli terhadap mereka, akan lebih mudah bagi mereka untuk memahami bahwa Allah peduli juga kepada mereka. Perhatikan perubahan di gereja. Tanyakan anggota yang tanpa pasangan seiman, apa yang mungkin membuat kehadiran di gereja menarik bagi pasangan mereka, dan terbuka untuk ide-ide baru. Apa yang kita pelajari dari keluarga-keluarga ini dapat membantu kita menjadi lebih ramah kepada semua orang di lingkungan kita. Rencanakan program kunjungan. Membuat mereka tertarik, diterima, dan bebas berbicara. Setiap gereja perlu melihat budaya gereja setempat, tradisi, dan gaya bahasa dari perspektif luar. Kita dengan mudah lupa betapa aneh perkataan kita dan sikap kita bagi orang lain. Beberapa pengunjung merasa sangat tidak nyaman ketika ada sambutan publik, doa yang sangat panjang, khotbah teologis yang berat, dan himnal dengan kata-kata kuno. Pelajari kesukaan dan keterampilan dari pasangan dan cari cara yang kreatif untuk melibatkan mereka dalam proyek-proyek gereja. Mungkin mereka menyukai pertukangan, memasak, atau berkebun. Mungkin mereka memiliki hobi yang mereka bisa ajarkan kepada Pathfinders. Atau mungkin mereka bisa membantu dalam jangkauan khusus atau proyek misi. Temukan cara untuk membantu mereka merasa dihargai, bernilai, dan diperlukan. Nasihat Bijaksana
Akhirnya, kita semua perlu untuk mengingat nasihat Petrus kepada istri yang menikah dengan suami bukan Kristen dalam 1 Petrus 3:1-6. Di sana ia menasihati untuk memenangkan mereka dengan karakter kebaikan, kelemahlembutan, dan penuh kasih, bukan dengan kata-kata dan argumen. Tidak ada sambutan dan kesaksian yang lebih besar daripada membantu seseorang merasa dicintai, diterima, dan diharapkan. n
Karen Holford adalah seorang ahli terapi keluarga dan penulis bebas yang tinggal di Auchtermuchty, Skotlandia, di mana suaminya adalah Ketua Daerah Misi Skotlandia. 09 - 2012 | Adventist World
15
C E R I TA S A M P U L
Oleh Willie and Elaine Oliver
Keluarga Kuat =
Bagaimanakah program
K
eluarga merupakan inti masyarakat dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Dan ketika pernikahan yang kuat dan sehat semakin berlimpah, maka kemungkinan melipatgandakan keluarga yang kuat dan sehat pun lebih besar. Dalam keluarga yang solid, anak-anak dididik dalam kehidupan Kristus, diajarkan prinsip-prinsip penatalayanan Alkitab, dan belajar bagaimana menjadi saksi positif dalam lingkungan mereka. Semua hal ini menjadi pertanda baik untuk membuat gereja yang lebih kuat dan sehat. Alkitab mengajar kita bahwa pernikahan adalah lembaga pertama yang didirikan oleh Allah pada penciptaan, dan sejak permulaan waktu itu si jahat telah bekerja untuk menghancurkannya. Rencana Tuhan atas pernikahan adalah agar dapat menjadi kesatuan permanen antara seorang pria dan seorang wanita. Agar menjadi tempat di mana anak-anak dipelihara untuk mengasihi dan melayani Tuhan, di mana hadiah yang diberikan Tuhan bertumbuh kembang dan dibentuk, dan tempat di mana semua anggota keluarga belajar bagaimana membagikan kabar baik tentang keselamatan kepada tetangga dan teman. Selama lebih dari 35 tahun visi Departemen Rumah Tangga General Conference telah mendongkrak keluarga secara spiritual dan hubungan satu-sama lain sehingga gereja diperkuat secara keseluruhan. Dengan demikian, sejumlah upaya telah disiapkan untuk membantu para pemimpin departemen rumah tangga dan para anggota gereja di seluruh dunia untuk mencapai tujuan yang P hoto
b y
Be n j am i n
E A RWICK E R
Gereja Kuat
departemen rumah tangga menolong dunia? spesifik. Setiap tahun kurikulum departemen rumah tangga yang disebut Planbook diproduksi dan tersedia melalui Advent Source untuk digunakan di gereja lokal selama Minggu Rumah Tangga dan Pernikahan Kristen (Christian Home and Marriage Week) pada bulan Februari dan Minggu Kebersamaan Keluarga (Family Togetherness Week) pada bulan September. Beberapa sumber ini meliputi khotbah, lokakarya, cerita anak-anak, artikel yang dicetak ulang, dan ulasan buku, antara sumber daya lainnya, untuk membantu gereja-gereja di seluruh dunia dalam kegiatan yang memperkuat pernikahan dan keluarga mereka. Tema untuk Planbook departemen rumah tangga pada tahun 2010-2015 sengaja dirancang untuk berintegrasi dengan rencana strategis dari gereja Advent di seluruh dunia: Tahun 2012—Keba ngunan Rohani dan Reformasi (Revival and Reformation): Keluarga Menjangkau ke Atas (Families Reaching Up); Tahun 2013—Kebangunan Rohani dan Reformasi: Keluarga Menjangkau Keluar (Fa milies Reaching Out); Tahun 2014—Kebangunan Rohani dan Reformasi: Keluarga Menjangkau Sesama (Families Reaching Across); Tahun 2015 Kebangunan Rohani dan Reformasi: Keluarga Menjangkau ke Dalam (Families Reaching In). Memperkuat pernikahan, pelatihan, dan penginjilan adalah salah satu kegiatan paling penting yang akan dikejar oleh departemen rumah tangga dalam waktu dekat. Konferensi pernikahan telah dilakukan di beberapa wilayah dunia.
Sebagian besar direktur departemen rumah tangga uni telah disertifikasi untuk melakukan konferensi pernikahan, dan ratusan pendeta serta pemimpin gereja telah belajar keterampilan atas PREPARE/ENRICH (Siapkan/Perkaya), suatu sumber bimbingan bagi penyuluhan pra nikah dan bimbingan pernikahan. Sebagai catatan khusus adalah konsep penginjilan keluarga ke keluarga (family to family) yang sekarang diimplementasikan di 13 divisi dari gereja Advent sedunia. Pemimpin Departemen Rumah Tangga GC, Willie dan Elaine Oliver memberikan komitmen mereka kepada jenis baru penginjilan nyata ini dengan menjadwalkan diri mereka sendiri untuk empat seri penginjilan keluarga di empat divisi dunia selama empat tahun ke depan. Pada bulan September sebuah seri televisi baru yang diproduksi bersama dengan Hope TV—Family Talk—akan mulai ditayangkan di jaringan televisi internasional terbesar gereja. Dalam fitur istimewa ini, karya unik dari departemen rumah tangga pada lima dari 13 divisi gereja sedunia menekankan doa, agar sesuatu akan menggerakkan Anda dan jemaat Anda untuk membuat komitmen yang murni dalam membangun dan mempertahankan unit yang paling penting dari gereja—yaitu keluarga. Kegiatan yang Membuat Perubahan
Di Spanyol, di mana 16.000 orang Advent beribadah di sebuah wilayah
* Sekolah Timon, Madrid; Sekolah Urgell, di Barcelona; Sekolah Sagunto; dan Sekolah Rigel, di Saragossa.
yang berpopulasi lebih dari 46 juta jiwa, Adventist Association of Psychology Professionals (AAPP) menggabungkan para psikolog, konselor keluarga, perawat kejiwaan, dan lain-lain untuk mendedikasikan keahlian mereka untuk pelayanan gereja. Organisasi ini menawarkan seminar untuk membangun keterampilan menjadi orangtua, dan bekerja untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga. Karena upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga membutuhkan kerjasama dengan departemen khusus lain dari gereja, AAPP bekerja dalam kemitraan bersama dengan departemen pendidikan, anak-anak, dan pemuda, serta asosiasi penatalayanan. Salah satu dari program utamanya adalah memberikan pendidikan dalam berkomunikasi, hubungan yang sehat, seksualitas, dan keintiman; yang diselenggarakan di empat sekolah menengah Advent yang beroperasi di Spanyol.* Sadar bahwa kebutuhan khusus para remaja dan dewasa muda Advent dalam masyarakat semakin dibentuk oleh media sembarangan yang didorong oleh pola hidup, para profesional dari mitra AAPP bersama dengan para orangtua, guru, dan pendeta menawarkan pendidikan dan memberikan bimbingan mengenai hubungan antarpribadi dan keluarga, berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab tentang kasih dan seksualitas. Tujuan lain dari prakarsa ini adalah untuk menyediakan sumber daya yang andal bagi anggota dan pemimpin dengan menciptakan sebuah program terbuka bagi semua ahli keluarga di mana
09 - 2012 | Adventist World
17
C E R I TA S A M P U L
P hoto
b y
Ch r i st i a n o
g al b i at i
mereka dapat berbagi materi, bibliografi, dan informasi. Tidak ada keluarga yang dapat bertahan berdiri, dan AAPP hadir untuk memperkuat keluarga Advent dalam menghadapi baik tantangan sehari-hari dan tantangan luar biasa yang semua keluarga hadapi. Ellen White mengatakan: “Tugas-tugas dalam lingkungan keluarga dan tetangga adalah ladang usaha yang perta ma bagi mereka yang mau bekerja untuk mengangkat sesama manusia.... Tidak ada pekerjaan yang dipercayakan kepada umat manusia yang mencakup hasil-hasil yang lebih besar dan lebih luas daripada tugas para ayah dan para ibu.“ (Membina Keluarga Sehat, hlm. 318, 319). —Barna-Magyarosi, Direktur Departemen rumah Tangga Divisi Euro-Afrika. Memperkuat Anak-anak Kita
KID (Kids in Discipleship) sebuah gerakan dengan dasar akar rumput di Collegedale, Tennessee, Amerika Serikat, telah mengirimkan hal positif ke seluruh wilayah yang belum terorganisasi di Divisi Asia Pasifik Utara (NSD), di mana pelatihan telah tersedia di beberapa lokasi selama tiga tahun terakhir ini. Pemuridan telah menjadi sesuatu yang prioritas di NSD pada beberapa tahun ini, dan penekanan ini semakin difokuskan pada anak-anak yang adalah harapan dan masa depan gereja Advent di seluruh wilayah dari gereja sedunia. Para pemimpin departemen anakanak dan rumah tangga di sebagian besar wilayah NSD telah dilatih di KID, sehingga memberikan fokus tindak lanjut baik kepada anak-anak dan kaum muda. Pada wilayah yang belum terorganisasi, Don MacLafferty, sebagai pendiri KID,
18
Adventist World | 09 - 2012
telah melatih lebih dari 220 pemimpin departemen anak-anak. Sebagai hasilnya, para pemimpin akan menerapkan keterampilan membangun pemuridan ini dalam berbagai cara untuk menjangkau anak-anak dan kaum muda. Sekolah Sabat Anak-anak, grup para ibu, klub Pathfinder, dan lainnya yang terkait dengan departemen rumah tangga menggunakan sumber dan pendekatan KID, membawa keterampilan sekaligus sukacita kepada anak-anak, kaum muda, orangtua, dan pemimpin. Di sebuah kota di selatan Divisi Asia Pasifik Utara, seorang ibu yang telah mengerti akan visi dari KID, telah mengajarkannya kepada para ibu lain sehingga mereka dapat memiliki pengalaman ibadah yang bermakna dengan anak-anak mereka. Beberapa orangtua yang mema-
kai metode ini bukanlah anggota yang telah dibaptis, sehingga KID juga menjadi alat untuk menjangkau. Sementara Firman Allah menembus hati dengan cahayanya, orangtua dan anak-anak ditarik kepada Yesus. Dalam satu wilayah di mana prestasi di sekolah menjadi fokus budaya yang penting, seorang ibu menceritakan bahwa anak-anaknya kesal dengan omelan terus-menerus untuk giat belajar. Pada saat sesi pelatihan pertama dari KID, ibu ini mulai terkesan oleh Roh Kudus untuk mengubah cara pendekatannya. Dia terpesona oleh pentingnya mengembangkan spiritualitas dalam rumahnya, dan membawa anak-anaknya agar secara langsung memperoleh pelajaran yang diberikan oleh KID pada sesi kedua pelatihan. Dengan memulai ibadah kelu-
Tidak ada pekerjaan yang dipercayakan kepada umat manusia yang mencakup hasil-hasil yang lebih besar dan lebih luas daripada tugas para ayah dan para ibu. —Membina Keluarga Sehat, hlm. 318, 319
Kiri: Perkemahan rumah tangga Mongolia. Di bawah: Pelatihan PREPARE/ ENRICH dengan Simon Lee (di tengah) di Hong Kong.
arga secara rutin di rumahnya, secara signifikan memperbaiki hubungan dengan anak-anaknya. Bagaimanapun, mukjizat yang besar adalah jawaban doa atas masalah hari Sabat yang dihadapi anak-anak di sekolah. Ketika para orangtua menghampiri sekolah agar dapat membebaskan anak mereka dari pelajaran-pelajaran di hari Sabat, guru tidak hanya setuju, tapi juga menawarkan pelajaran tambahan untuk anak-anak. Sebagai akibatnya, anggota lain dari gereja ini terinspirasi untuk mempelajari lebih lanjut tentang KID dan untuk bergabung pada sesi pelatihan juga. —Sally-Lam-Phoon, Ph.D., direktur Departemen Rumah Tangga Divisi Asia Pasifik Utara.
Mengenai Pernikahan
Dua tahun terakhir ini telah menjadi tahun-tahun yang menarik bagi departemen rumah tangga di Divisi Afrika Selatan-Samudera Hindia (SID). Pelaksanaan program dengan tema “Keluarga Menjangkau ke Atas” dan “Keluarga Menjangkau Keluar,” beberapa dari sekian upaya berskala besar yang pertama untuk memperkuat dan memelihara keluarga Advent telah diluncurkan. Hal ini adalah catatan khusus konferensi pernikahan Journey Toward Intimacy (JTI), yang difasilitasi oleh Direktur Departemen Rumah Tangga General Conference Willie dan Elaine Oliver. Program JTI pertama dilakukan di Kempton Park, Johannesburg, pada bulan Juli 2011. Lebih dari 250 pasangan menerjang cuaca dingin dan berpartisipasi dalam acara sepanjang hari Sabat. Ketua SID Paul Ratsara sangat terkesan dengan acara JTI, sehingga ia memutuskan untuk memasukkannya sebagai bagian dari pertemuan puncak kepemimpinan divisi yang berlangsung di Pretoria, Afrika Selatan, pada bulan Feb ruari 2012. Lebih dari enam jam disisihkan khusus untuk pertemuan pembangunan keterampilan ini selama seminar, bersama seluruh ketua uni dan ketua konferens, serta para pemimpin dan direktur seluruh departemen divisi. Pasangan dari para pemimpin yang hadir turut diundang pada pertemuan pertama, sebagai bagian dari pertemuan konferensi pernikahan JTI. Program ini memberikan dampak yang kuat pada pasangan-pasangan ini, sehingga dibuat keputusan untuk memasukkan segmen memperkuat pernikahan pada acara pertemuan para pemimpin pada waktu yang akan datang, dimulai pada pertemuan ta-
09 - 2012 | Adventist World
19
Dalam keluarga yang solid, anak-anak dididik dalam kehidupan Kristus, diajarkan prinsip-prinsip penatalayanan Alkitab, dan belajar bagaimana menjadi saksi positif dalam lingkungan mereka.
hun 2013. Segera setelah pertemuan para pemimpin SID, Asosiasi Kependetaan Uni Konferens Afrika Selatan bersama dengan departemen rumah tangga uni menyelenggarakan program serupa bagi lebih dari 250 pasangan pendeta yang ada di wilayah mereka. Rumah tangga pendeta ditantang oleh tekanan-tekanan khusus dalam tuntutan pelayanan dan waktu. Maka para pemimpin uni dan konferens telah membuat komitmen yang jelas untuk memberikan investasi dengan cara membangun departemen rumah tangga yang kuat. —Jongimpi Papu, D.Min., Direktur Departemen Rumah Tangga Divisi Afrika Selatan-Samudera Hindia. Hasil Nyata dalam Keluarga Nyata
Untuk mendorong keterlibatan yang lebih luas dalam pelayanan rumah tangga dan untuk bermitra dengan para pemimpin departemen lainnya dalam memelihara dan memperkuat keluarga, sebuah acara departemen rumah tangga divisi bersertifikasi dilakukan di Hotel Indra Regent di Bangkok, Thailand, pada bulan Maret 2012. Hampir 500 orang dari setiap uni di Divisi Asia-Pasifik Utara—termasuk ketua divisi, ketua uni, ketua konferens, para direktur departemen dari setiap tingkat dan banyak pemimpin awam—berpartisipasi. Peserta menyatakan penghargaan yang mendalam untuk pelatihan dan buku manual yang dikembangkan dengan baik dalam memandu diskusi, serta yang berdasarkan prinsip Alkitabiah dan presentasi yang berisi unsur spiritual yang bernilai tinggi. Hampir 40 persen dari peserta acara
20
Adventist World | 09 - 2012
ini adalah para administrator dan direktur departemen beserta dengan pasangan mereka, dari berbagai tingkat pimpinan gereja. Sehingga para anggota yang datang paham bahwa acara yang memperkaya pernikahan ini, bukan saja berkredibilitas tapi juga memberikan dorongan, dan hasilnya tampak pada meningkatnya kemauan mereka sendiri untuk hadir dalam membangun keterampilan pernikah an. Baru-baru ini seorang ibu berasal dari Filipina yang menghadiri acara bersertifikasi di Bangkok tersebut menerima kabar buruk bahwa putri remajanya telah berusaha untuk melakukan bunuh diri. Informasi ini mengejutkannya. Dia dan suaminya yang adalah seorang dokter, adalah anggota yang aktif di gereja, dan dia tidak membayangkan bahwa krisis ini bisa terjadi dalam keluarganya. Dia bersaksi bahwa informasi yang dia pelajari di konferensi departemen rumah tangga bersertifikasi tersebut memberinya suatu gambaran yang dapat mempersiapkan dirinya agar dapat menangani kenyataan yang menyakitkan atas ketakutan dan depresi pada putrinya. Sekarang keluarga ini menikmati kehidupan yang lebih bahagia dan bermak na karena pelatihan yang diterima, dan mereka menggunakan berkat itu untuk menjangkau keluarga lain dengan kabar baik akan kasih karunia Allah melalui Yesus Kristus. —Miriam Andres, Ed.D., C.F.L.E, Direktur Departemen Rumah Tangga Divisi Asia-Pasifik Selatan. Kita adalah Orang yang Dapat Membantu
Beberapa wilayah dunia dari GMAHK menghadapi meresapnya bu-
daya sekularitas dan pola pikir postmo dern seperti yang terjadi di Divisi TransEropa (TED). Berada di 23 negara dari lingkungan Kutub Utara sampai ke Medi terania yang cerah, persentase populasi Advent di divisi tersebut adalah tidak sampai setengah persen (81.934 orang Advent dari 202.879.000 populasi). Pandangan dari dunia non-religius dari sebagian besar penduduk wilayah tersebut membuat hal tersebut lebih kentara bahwa keluarga Advent tumbuh sangat lambat namun menjadi saksi yang efektif atas usaha penginjilan.
Dalam rangka ini departemen pelayanan rumah tangga telah memberikan sejumlah kunci inisiatif untuk lebih menggiatkan lagi mengapa Yesus datang ke dunia ini dan membantu para pekerja di kerajaan kasih karunia. Ketika hal pernikahan dibiarkan lemah, kehidupan keluarga penuh dengan ketidakbahagiaan, rasa sakit emosional, dan kesehatan rohani berkurang. Namun ketika ada kebangkitan dalam kehidupan
C E R I TA S A M P U L
P hoto
b y
N i c k
P y e
Atas: Maret 2012 di Bangkok, Thailand. Konferensi Pernikahan Journey Toward Intimacy (JTI) Divisi Asia Pasifik Utara, Dari kiri ke kanan, Willie dan Elaine Oliver (RT GC); Albert dan Helen Gulfan (Ketua SSD dan Direktur BWA); Pastor dan Dr. Miriam Andres (Bendahara SSD); Pamela dan Claudio Consuegra (RT NAD). Kiri: Pearl Ndumo, Elaine Oliver, dan Patricia Blose pada acara Journey Toward Intimacy Divisi Asia Selatan-Samudera Hindia. Bawah: Retret akhir pekan Marriage Enrichment di Belanda.
rohani seseorang, mereka akan lebih mengalami hubungan sehat secara menyeluruh, membuat mereka menjadi murid dan saksi yang lebih layak bagi Yesus Kristus. Gabor Mihalec, seorang terapis bagi pendeta dan keluarga, adalah Direktur Departemen Rumah Tangga Uni Hunga ria. Mihalec bekerja dengan masyarakat, keluar dari gereja Advent, telah membangun jembatan dalam masyarakat Hungaria, dengan meningkatkan kesadaran tentang siapa umat Advent Hari Ketujuh sebenarnya. Pada tahun 2011 Mihalec membuat perkemahan selama seminggu untuk pasangan yang sudah menikah. Enam puluh persen dari mereka yang hadir bukanlah anggota gereja Advent. Dari upaya ini muncul Club Connect, sebuah kelompok yang bertemu sekali empat bulan di gereja-gereja Advent. Berbagai topik tentang dinamika pernikahan disajikan oleh sejumlah pembicara. Karena ini adalah acara satu hari, lebih mudah bagi mereka untuk berpartisipasi, dan sering meningkat 30 persen dari peserta yang bukan anggota Advent. Karena pernikahan dapat menantang orang di mana-mana, Gereja Advent Hari Ketujuh mendapatkan kemasyhuran di Hungaria sebagai tempat di mana pria dan wanita dapat menerima bantuan yang berarti bagi perjuangan yang mereka hadapi. —Clair Sanches-Schutte, Direktur Pelayanan Rumah Tangga Divisi TransEropa.
09 - 2012 | Adventist World
21
K E P E R C A Y A A N
D A S A R
K
ami telah saling mengenal selama 19 tahun sebelum kami mengatakan ya kepada satu sama lain. Kami berusia 5 dan 7 tahun ketika pertama kali bertemu. Selama bertahun-tahun kami bagaikan kakak dan adik sampai akhirnya kami menyadari bahwa kami begitu saling mencintai sehingga kami tidak pernah ingin berpisah lagi. Sekarang, mengingat kembali sembilan tahun yang lalu dimana kami berjalan bersama-sama, kami dapat melihat lembah hijau yang indah, juga saat-saat kami melewati padang pasir yang kering dan berbatu. Sebuah keluarga dapat menjadi surga kasih, kebahagiaan, dan kemesraan, di mana karakter dan harga diri dari pasangan dan anak-anak dapat berkembang dalam lingkungan yang aman. Namun bagi orang lain, dengan hanya menyebutkan kata “keluarga” dapat menyebabkan ketakutan, kemarahan, atau kesedihan karena memiliki pengalaman yang menyakitkan.
PASAL 23
indahnya ciptaan, kita dapat membayangkan betapa bahagia dan bersyukurnya mereka. Ellen White menggambarkan saatsaat yang agung ini dengan tepat: “Pasangan suci bersatu dengan mereka [burung] dan mengangkat suara mereka dalam lagu-lagu cinta yang harmonis, pujian, dan penyembahan kepada Bapa dan Putra terkasih-Nya untuk bukti kasih yang mengelilingi mereka. Mereka mengakui keteraturan dan keharmonisan penciptaan, yang berbicara mengenai hikmat dan pengetahuan yang tak terbatas. “ Krisis
Kita tidak mengetahui berapa lama Adam dan Hawa berada dalam taman yang indah itu sebelum dosa memasuki dunia ini. Hal ini tidak hanya mempengaruhi hubungan mereka dengan Tuhan—tetapi juga menggoncang pernikahan mereka. Ya, mereka menikmati kasih yang sempurna, namun tepat setelah mereka berdosa, Adam menuduh baik Allah maupun Hawa (Kej. 3:12). Baik Adam maupun Hawa, keduanya mencoba untuk melindungi dirinya sendiri dengan mengorbankan orang lain. Kepentingan pribadi mereka memberikan bukti dari krisis yang terjadi dalam hubungan mereka saat itu. Sejak itulah, kita menghadapi tantangan yang sama dalam pernikahan kita karena sering kali kita lebih fokus pada diri kita sendiri daripada menempatkan yang lain lebih dahulu sebelum diri kita sendiri. Jumlah perceraian melonjak di seluruh dunia. Perzinaan telah menjadi hal baru yang “normal” dalam masyarakat saat ini. Namun ada pernyataan eksplisit Yesus dalam Matius 19:6 mengingatkan kita rencana awal Allah: “Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Perhatikan komentar penting Ellen White: “Meskipun kesulitan, kebingungan, dan putus asa mungkin timbul, janganlah suami atau istri berlabuh pada suatu pemikiran bahwa persatuan mereka adalah suatu kesalahan atau mengecewakan.” Banyak orang sangat gembira ketika mereka menemukan “kekasih hidup,” namun lupa bahwa pernikahan membutuhkan kemitraan yang sejati dan kemauan untuk memberi, mengambil, dan berusaha dalam menjalani hubungan.
Kasih Itu Sabar, Kasih Itu Murah Oleh David dan Doris Lumpi
Penciptaan
Pernikahan adalah salah satu pemberian awal yang Allah berikan di Taman Eden—yang Dia pertahankan sepanjang zaman. Allah menciptakan persahabatan yang penuh kasih ini untuk memberikan kepada kita rasa memiliki dan sukacita. Ini bertujuan juga sebagai alat pengajaran yang membantu kita memahami cinta tak bersyarat dari Allah terhadap kita. Allah ingin Adam bahagia dan terpenuhi, sehingga Ia menciptakan teman yang sepadan (Kej. 2:18-21). Ketika Adam terbangun dari tidur siangnya di hari Jumat, ia sangat yakin bahwa wanita yang ada di depannya adalah miliknya. Melihat wanita itu pertama kali, ia berseru: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku” (Kej. 2:23). Pada hari Jumat sore pekan penciptaan, dimulailah kisah cinta pertama. Ketika kita mencoba untuk menggambarkan hari-hari pertama yang Adam dan Hawa habiskan bersama ketika mereka menikmati ciptaan, menemukan tempat baru, dan menjelajahi
22
Adventist World | 09 - 2012
Hati
Kesempatan
Lonceng pernikahan berbunyi, segala sesuatu berjalan sebagaimana mestinya; para undangan sedang menunggu pengantin berjalan menuju altar. Musik pun mulai dimainkan. Khotbah yang penuh dengan nasihat Alkitab menyempurnakan upacara, lalu seorang pria dan seorang wanita akhirnya dinyatakan seba-
gai suami dan istri. Dalam Pengkhotbah 4:12 kita menemukan konsep “tali tiga lembar,” dan kita senang menggunakan teks ini untuk pernikahan. Ini menekankan prinsip penting untuk saling melekat dan tidak memisahkan diri satu sama lain. Hal ini dapat diterapkan kepada Allah seperti halnya kepada pasangan kita. Ketika kita belajar untuk menghidupkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari kita, keluarga kita akan menjadi suatu tempat kebahagiaan sejati, pengertian, dan keselamatan. Penulis Perancis Antoine de Saint Exupéry pernah berkata: “Untuk mencintai bukanlah untuk melihat satu sama lain: tetapi adalah untuk melihat, bersama-sama, menuju ke arah yang sama.” Nasihat ini agak penting bagi kita. Amos 3:3 mengisyaratkan prinsip yang sama: “Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?” Tentu saja kita menyukai keindahan yang ada pada pasangan kita, kita menghargai kecerdasan atau semangatnya, tetapi adalah juga sama penting untuk melihat kepada masa depan, memiliki nilai dan motif yang sama, dan berbagi iman yang sama (Ulangan 7:3, 4). Sekarang ini, kehidupan membuat kita sangat sibuk. Pekerjaan, hobi, rumah tangga, anak-anak, dan banyak janji membanjiri kita, sehingga kita menemukan diri kita berjalan dari satu peristiwa ke peristiwa berikutnya dengan hampir tidak ada istirahat untuk mengambil napas dalam-dalam. Tetapi jika kita telah sepakat untuk berjalan bersama dengan Allah, kita juga perlu mencari waktu untuk berbicara kepada Allah. Kami teringat kepada perkataan seorang pendeta: “mereka yang berdoa bersama-sama akan tetap bersama-sama!” Ada waktu saat kita berdua sangat sibuk dengan pekerjaan kita, dimana percakapan kita hanya berisi informasi yang diperlukan untuk menjalankan kehidupan keluarga. Kita menyadari bahwa kita perlu berhenti sejenak dan mencari waktu bersama-sama, di mana kita bisa berbicara tentang hal-hal apa yang menyentuh hati kita dalam sepanjang hari itu. Kita saling berbagi pergumulan dan sukacita dan membawakannya kepada Allah. Saat refleksi dan berdoa kita pun belajar mendengarkan satu sama lain dan disegarkan oleh Tuhan. Kita belajar untuk melihat kualitas-kualitas dalam karakter pasangan kita dan mulai saling memaafkan. Kadang-kadang kita menyakiti pasangan kita atau disakiti oleh mereka. Tetapi Efesus 4:26 memberikan kepada kita suatu konsultasi luar biasa untuk setiap pernikahan: Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.” Sebelum kita tidur kita harus meminta pengampunan. Tidur kita akan nyenyak dan awal hari kita tidak akan mendung, namun cerah dan indah. Cara kita memperlakukan satu sama lain akan menjadi teladan bagi anak-anak kita dan orang-orang yang ada di sekitar kita. Ada seorang Italia berkata: “la vita è bella”—“hidup adalah indah,” dan kita dapat tambahkan “il matrimonio è bello”— “pernikahan adalah indah.” Akhirnya, kasih bukan hanya sekadar perasaan – tapi adalah suatu prinsip. “Kasih itu sabar, kasih itu murah hati” (1 Kor 13:4). n Ellen G. White, The Story of Redemption (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1947), hlm. 22. Ellen G. White, The Adventist Home (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1952), hlm. 106.
1
2
ernikahan Pdan
Keluarga
Pernikahan secara kudus didirikan di Eden dan dikukuhkan oleh Yesus untuk menjadi persatuan seumur hidup antara seorang pria dan seorang wanita dalam jalinan penuh kasih. Bagi seorang Kristen janji pernikahan adalah kepada Allah sebagaimana janji kepada pasangannya, dan harus dilaksanakan hanya antara pasangan yang berbagi iman yang sama. Saling cinta, menghormati, menghargai, dan tanggung jawab adalah struktur dari hubungan ini, yang mencerminkan kasih, kesucian, ke akraban, dan keabadian dari hubungan antara Kristus dan gereja-Nya. Mengenai perceraian, Yesus mengajarkan bahwa orang yang menceraikan pasangannya, kecuali karena perzinaan, dan menikah dengan orang lain, berbuat zina. Meskipun beberapa hubungan keluarga mungkin gagal dalam mencapai ideal, pasangan dalam pernikahan yang berkomitmen kepada satu sama lain dalam Kristus dapat mencapai kesatuan penuh kasih melalui bimbingan Roh Kudus dan perhatian dari gereja. Allah memberkati keluarga dan bermaksud bahwa anggotaanggotanya harus saling membantu satu sama lain dalam menuju kedewasaan yang sempurna. Orangtua mendidik anak-anak mereka untuk mengasihi dan patuh kepada Allah. Dengan teladan dan perkataan mereka, mereka mengajarkan mereka bahwa Kristus adalah menyukai kedisiplinan, selalu lembut dan peduli, yang menginginkan mereka untuk menjadi bagian dari anggota tubuh-Nya, keluarga Allah. Meningkatkan keakraban dalam keluarga adalah salah persembahan dari pesan akhir Injil. (Kej. 2:18-25; Mat. 19:3-9; Yoh. 2:1-11; 2 Kor. 6:14; Ef. 5:21-33; Mat. 5:31, 32; Mrk. 10:11, 12; Luk. 16:18; 1 Kor. 7:10, 11; Kel. 20:12; Ef. 6:1-4; Ul. 6:5-9; Ams. 22:6; Mal. 4:5, 6).
Pada saat menulis artikel ini David dan Doris Lumpi melayani bersama dengan anak perempuan mereka Lorna Joy dan Lina Grace di Asia-Pacific International University, Thailand. Sekarang mereka telah kembali pulang ke Austria.
09 - 2012 | Adventist World
23
R O H
N U B U A T
N
“
yanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. Ceritakanlah kemuliaanNya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa. Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah. Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi TUHANlah yang menjadikan langit. Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya.... Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersoraksorai di hadapan TUHAN, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya� (Mazmur 96). Saya pikir kita memiliki sesuatu yang patut disyukuri. Kita harus gembira, dan bersukacita dalam Tuhan, karena Dia telah memberi kita berbagai kemurahan.... Tetapi saya khawatir terlalu banyak dari kita cenderung untuk selalu melihat pada sisi gelap kehidupan, dan pada saat itulah Allah memahkotai kita dengan kebaikan dan rahmat-Nya. Ini salah.... Ketika Allah mencurahkan berkat-Nya ke dalam hati kita, kita tidak harus menutup berkat itu seperti kita menjaga minyak wangi yang mahal, menjaga jangan sampai parfum itu keluar, sebaliknya kita harus memberikannya kepada orang di sekitar kita, agar mereka juga senang dan bersukacita. Dalam pengalaman saya, saya telah menemukan bahwa ketika saya membawa suOleh Ellen G. White kacita bagi orang lain, jiwa saya sendiri bersukacita, dan dipenuhi oleh Roh Allah yang mengalir. Pada pagi hari dan sepanjang hari, rasa kebaikan Tuhan memenuhi hati saya, dan itu membangkitkan perasaan bersyukur yang tidak bisa saya ungkapkan. . . . Kita secara individu harus mengarah kepada standar yang lebih tinggi dan lebih suci. Pikiran tenhal-hal yang kekal lebih dari hal-hal duniawi, kita kehilangan tunya akan menjadi kerdil jika terus sibuk dengan hal-hal dusuatu pengalaman berharga. Kita gagal memperoleh kebijaksaniawi. Tetapi jika pikiran dilatih untuk membahas hal-hal surnaan yang Allah telah bawa dalam jangkauan kita. Sebaiknya gawi, hal-hal yang kekal, maka akan diperluas, ditinggikan, dan kita mengubah tatanannya, dan mulai hari ini melatih pikiran diperkuat. Pikiran harus memegang hal-hal yang tak terlihat, untuk berada pada rencana besar keselamatan, mengurangi dan patut direnungkan, sehingga hal-hal kekal yang menarik waktu untuk melayani diri sendiri. Sebaiknya Anda mulai akan sangat ditinggikan di atas bumi, dengan demikian urusan menghitung semua berkat Anda.... duniawi akan tenggelam menjadi tidak penting dibandingkanBerpalinglah dari pencobaan dan kesulitan Anda sendiri. nya. Berhentilah untuk memperbesar keluhan kecil Anda. HilangKita tidak memandang hal-hal suci sebagai suatu nilai yang kan pemikiran akan diri sendiri dari hati Anda. Berhenti untuk tinggi, dengan mengabaikan melatih pikiran untuk menghargai memikirkan diri sendiri, dan melayani satu-satunya Allah yang
Kasih, Terang, dan Sebuah nuansa surga
24
Adventist World | 09 - 2012
P hoto
b y
Be n j am i n
E a r w i c k e r
Pekerjaan misionaris pertama adalah melihat bahwa kasih, terang, dan sukacita datang ke dalam lingkungan rumah. benar dan hidup. Biarkan hati Anda dipenuhi melodi-Nya, dan bibir Anda memuji-Nya. Berkat-berkat Tuhan lebih dari pada rambut di kepala kita, lebih dari pasir di laut. Renungkan kasih dan pemeliharaan-Nya bagi kita, dan kiranya hal itu dapat memberikan inspirasi kepada Anda dengan kasih yang tidak dapat dihentikan oleh pencobaan maupun penderitaan. Orangtua, jangan lalai untuk memberikan kepada anakanak Anda pendidikan yang mereka harus memiliki.... Anakanak harus dididik untuk melihat Tuhan sebagai pemberi kehidupan, pelindung dan pemelihara mereka, dan untuk datang kepada-Nya dengan persembahan atas semua pertolongan-Nya. Setiap kesempatan harus digunakan untuk menanamkan dalam hati mereka pandangan yang benar tentang Allah dan kasihNya bagi kita. Janganlah melakukan hal yang menumbuhkan kesombongan mereka, harga diri, ataupun rasa bangga. Ajar mereka untuk melihat kembali masa lalu dari kehidupan mereka, sehingga mempertimbangkan apakah mereka akan senang melihat catatan perilaku mereka yang ada dalam buku surga. Mendorong kepada mereka pikiran yang serius, baik tingkah laku mereka, kata-kata mereka, karya-karya mereka, semua karakter yang menyenangkan Tuhan. Apakah mereka telah membuat hidup mereka seperti Yesus, indah dan manis di hadapan Allah? Ajarkan mereka pengetahuan tentang Tuhan,
Sukacita di rumah jalan-Nya, ajaran-Nya. “Ketahuilah bahwa Tuhan Dialah Allah: yang telah menciptakan kita, dan kita bukan kepunyaan kita sendiri, kita adalah umat-Nya, kambing domba gembalaanNya.” Kita ingin anak-anak belajar untuk berpaling dari diri kepada hal-hal surgawi.... Ada banyak sekali yang tampaknya memiliki beban besar untuk melakukan pekerjaan misionaris, tetapi saya berpikir bahwa hal tersebut hanya akan dimulai dalam rumah tangga mereka sendiri, itu akan menjadi hal terbaik yang bisa mereka lakukan. Kapan saja Anda melakukan tugas yang terbentang di hadapan Anda, maka Tuhan akan memberkati Anda, dan men-
dengar doa-doa Anda. Terlalu banyak yang melakukan pekerjaan misionaris di luar, sementara rumah tangga mereka sendiri dibiarkan miskin dalam upaya-upaya tersebut, akan rusak karena kelalaian. Mereka tampaknya tidak mengerti bahwa itu harus menjadi pekerjaan pertama mereka untuk mengambil perhatian pada tugas di rumah. Pekerjaan misionaris pertama adalah melihat bahwa kasih, terang, dan sukacita datang ke dalam lingkungan rumah. Jangan kita melihat kepada perkara pertarakan yang luar biasa atau untuk melakukan pekerjaan misionaris sebelum kita terlebih dahulu melakukan tugas di rumah. Setiap pagi kita harus berpikir, tindakan seperti apa yang dapat saya lakukan hari ini? Perkataan manis apa yang akan saya katakan? Kata-kata yang manis dalam rumah adalah sinar matahari yang diberkati. Suami membutuhkannya, istri membutuhkannya, anak-anak membutuhkannya.... Betapa mudahnya mungkin bagi kita untuk membawa sinar matahari, lembut dan indah, tepat ke rumah kita, jika hati kita dipenuhi dengan kasih karunia Allah! Hal ini dapat dilakukan dengan kata-kata baik dan pelayanannya yang penuh kasih. Jika hal ini banyak dipraktikkan pada masa lalu, saya percaya bahwa banyak dari kita akan datang ke rumah dengan memuji Allah dalam hati mereka oleh karena kasih-Nya kepada kita dan anak kita. Hal ini harus menjadi keinginan setiap hati agar membuat suasana surga hadir sebanyak mungkin. Kita harus menjadi seperti itu sebelum kita bermurah hati. Harus ada sebuah agama di rumah, syukur di rumah. Dibutuhkan jiwa yang murni di rumah. Kemudian ketika Anda tiba pada situasi seperti ini, Anda akan membuat melodi kepada Allah dalam hati Anda. Jiwa itu akan penuh dengan kelembutan kasih. Anda bisa berbicara tentang belas kasihan dan kasih dan kebaikan Kristus dalam jiwa Anda. Hati Anda akan penuh melodi sepanjang hari. Lagu Anda akan, “Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!” Perilaku saleh seperti ini sangat bernilai. Banyak pengaruh yang dibuat oleh pertemuan rohani di rumah; tetapi sangat sedikit pertemuan seperti itu. Periharalah, ketika Anda datang ke rumah Tuhan, Anda akan senang untuk berbicara dengan Yesus. Anda tidak akan dapat menahan lidah Anda untuk tetap diam. Kasih Yesus akan menjadi seperti api yang menyala di dalam tulang Anda. n Artikel ini diambil dari “Thanksgiving Sermon,” yang disampaikan Ellen G. White pada saat Dime Tabernacle di Battle Creek, Michigan, AS, tanggal 27 November 1884, dan telah diterbitkan tanggal 23 December 1884, di Advent Review and Sabbath Herald. Orang Advent percaya bahwa Ellen G. White (1827-1915) mempraktikkan karunia bernubuat yang tertulis di Alkitab selama lebih dari 70 tahun pelayanannya.
09 - 2012 | Adventist World
25
P E R TA N YA A N
DAN
JAWABAN
Berdasarkan Kejadian 9:3— “Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu”— bukankah tidak benar untuk menyimpulkan bahwa setelah air bah manusia diizinkan untuk makan daging baik hewan halal maupun haram?
ALKITAB
Apakah Segalanya
Semuanya?
Bagian ini tampaknya mendukung saran Anda, tetapi hanya jika konteksnya diabaikan. Ada juga hal-hal yang berhubungan dengan makna dari istilah yang digunakan yang harus diperhatikan saat kita berusaha untuk lebih memahami bagian ini.
1. Binatang Halal dan Haram: Kisah air bah memperkenalkan perbedaan antara binatang halal dan haram untuk pertama kalinya dalam Alkitab. Teks muncul untuk meng asumsikan bahwa mereka dapat dibedakan satu sama lain, meskipun mereka semua memiliki kategori umum yang sama dari hewan: ternak (atau binatang), burung, dan makhluk merayap (Kej. 6:18, 19; 7:02, 3; 8:17). Perbedaan ini mendahului pemberian hukum binatang halal/haram untuk orang Israel di Sinai (Imamat 11). Meskipun dalam kisah air bah kita tidak diberi alasan yang jelas atas perbedaan tersebut, namun pembedaan tersebut memainkan peran penting dalam kisah tersebut. Nilai binatang halal terutama ditekankan dengan mengambil tujuh pasang masing-masing dari mereka ke dalam bahtera, sementara hanya satu pasang yang haram yang dipertahankan. Semua hewan masuk ke dalam bahtera untuk bertahan hidup, dengan tujuan melestarikan kelas mereka. Setelah air bah mereka akan berkembang biak dan mengisi bumi lagi (Kej. 9:17). Tapi dalam hal ini hewan halal lebih dimaksudkan dari sekadar bertahan hidup. Hal ini diindikasikan oleh apa yang terjadi segera setelah Nuh dan hewan keluar dari bahtera. Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. (Kej. 8:20). Hewan halal yang digunakan sebagai korban bakaran dipersembahkan kepada Tuhan dengan rasa syukur sebab pemeliharaan-Nya kepada Nuh dan keluarganya. Korbankorban ini ditempatkan di altar-Nya (meja dari Tuhan, de-
26
Adventist World | 09 - 2012
Berarti
mikianlah disebut), dan Dia menerima mereka. 2. Penggunaan Terminologi: Kalimat “segala sesuatu yang hidup dan bergerak” tampaknya termasuk semua, tapi itu belum tentu demikian. “Segala sesuatu,” atau “semua,” digunakan dalam cerita ini untuk mengacu pada “semua” binatang haram (Kejadian 6:19) serta “semua” binatang halal (Kejadian 7:2). Kalimat “yang hidup dan bergerak” menjadi permasalahan dan tidak digunakan di tempat lain dalam narasi Air Bah. Sementara “apa yang hidup” digunakan di bagian lain cerita untuk merujuk pada makhluk hidup (Kej. 6:19; 8:21), “apa yang bergerak” (Dalam bahasa Ibrani remes‘, “binatang melata”) mengelompokkan terutama hewan kecil seperti reptil (misalnya, Kej. 6:7; 7:23). Sebuah terjemahan harfiah akan menjadi, “Semua binatang yang hidup merayap akan menjadi makananmu.” Kemungkinan lain adalah untuk menafsirkan istilah Ibrani yang menunjuk hewan secara umum tentang penggunaan kata kerja bukan pada penggunaan kata benda (misalnya, Kej. 7:21; Mzm. 104:20). Ini adalah interpretasi yang paling umum dari ungkapan di kalangan pelajar Alkitab. Namun ekspresi tunggal, serta penggunaan “semua/ segalanya” untuk menunjuk semua binatang halal atau haram, menunjukkan bahwa penulis Alkitab tidak selalu mengacu pada semua jenis hewan, hanya kepada yang halal. 3. Penentuan Diet: Bagian ini adalah tentang makanan bagi manusia dan karena hal tersebut mengatur diet manusia. Allah memodifikasi diet manusia segera setelah kejatuhan, mengizinkan Adam dan Hawa untuk makan “tanaman hijau” (Kej. 9:3). Uniknya, menurut Kejadian 1:30, ungkapan “tanaman hijau” (yereq ce-s’ev) adalah sebutan umum untuk makanan hewan. Tapi di Kejadian 9:3 kalimat yang sama digunakan untuk merujuk kepada “tanaman benih” (misalnya, kacang-kacangan dan gandum), seperti yang ditunjukkan dalam Kejadian 3:18. Semua yang termasuk kalimat “tanaman hijau” tidak berarti semua, tetapi terbatas pada makna yang ditemukan dalam Kejadian 3:18. Sekarang Tuhan mengizinkan manusia untuk makan daging hewan sebagai makanan bagi mereka, dan lagi, itu bukan daging dalam jenis umum tetapi tertentu. Konteks kuat mengindikasikan bahwa ini adalah daging dari semua binatang halal. Manusia diperbolehkan untuk membawa makanan ke meja mereka yaitu jenis makanan yang sama yang Tuhan kehendaki. n
Angel Manuel Rodríguez adalah Direktur Biblical Research Institute, General Con ference, sebelum ia pensiun. Dia sekarang tinggal di Texas, Amerika Serikat.
PELAJARAN
ALKITAB
Kebangunan
Rohani yang
Dijanjikan Oleh Mark A. Finley
P
ernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana pekerjaan Allah akan diselesaikan di bumi ini? Bagaimanakah mungkin kebenaran tentang Yesus dan Injil kasih karu nia-Nya harus diberitakan sampai ke ujung bumi sehingga Yesus dapat segera datang? Dengan jutaan orang yang tidak mengenal Kristus, dan banyak lagi yang belum pernah mendengar nama Yesus, bagaimana mereka akan pernah memiliki kesempatan yang masuk akal untuk menanggapi kasih-Nya dan memahami Firman-Nya? Dalam pelajaran ini kita akan mempelajari bagaimana Allah akan menyelesaikan misi-Nya dalam menyelesaikan pekerjaan-Nya.
1 Janji luar biasa apa yang Alkitab berikan kepada kita tentang pengetahuan yang dimiliki seluruh dunia akan kasih Allah dan pesan hariterakhir-Nya? Merenungkan janji-janji saat Anda membaca Habakuk 2:14; Matius 24:14, dan Wahyu 18:1.
Meskipun mungkin tampak mustahil, Allah akan bekerja dengan kuasa melalui umat-Nya pada hari-hari terakhir sejarah bumi untuk menyelesaikan misi-Nya di bumi. Menurut Rasul Paulus, “Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera” (Roma 9:28).
2 Baca Yoel 2:23, 28, 29; Yeremia 5:24; Zakharia 10:1. Simbol apakah yang digunakan para nabi Perjanjian Lama untuk menggambarkan hujan akhir Roh Kudus, untuk memperkuat umat Allah dalam memberitakan Injil sampai ke ujung bumi?
Dalam siklus pertanian Israel “hujan awal” jatuh ke benih yang berkecambah, “hujan akhir” turun mempersiapkan benih tersebut untuk panen. Para nabi kitab suci menggunakan simbol yang sering digunakan yaitu hujan akhir untuk menggambarkan curahan perkasa dari Roh Kudus untuk menyelesaikan pekerjaan Tuhan di bumi.
3
Baca Kisah 2:14-18. Kapan nubuatan Yoel mulai digenapi? Dalam menggenapi nubuatan Yoel, Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta. Tiga ribu orang dibaptis dalam
P hoto
b y
I r um
S hah i d
satu hari. Kemudian melalui kuasa Roh Kudus, Injil diberitakan di seluruh Kekaisaran Romawi, dan puluhan ribu orang menjadi Kristen. Kekristenan pada Perjanjian Baru menggerakkan dunia. Pencurahan Roh Kudus dalam kitab Kisah Para Rasul merupakan hujan awal. Benih Injil yang ditanam oleh Yesus berkecambah, gereja Kristen dibentuk. Tetapi pencurahan Roh Kudus pada hujan akhir akan menjadi lebih mulia.
4 Apakah nubuatan Yoel hanya terbatas pada Pentakosta? Baca Yoel 2:28, 29 kembali dan bandingkan dengan Yoel 3:13-16 dan Kis. 2:18-21. Apakah penemuan yang Anda buat?
Bahasa nubuat secara jelas menunjukkan bahwa itu memiliki penggenapan ganda. Ini berlaku baik untuk hari Pentakosta dan hari terakhir. Ini berlaku terutama untuk hanya “sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu” (Yoel 2:31).
5
Bagaimana Allah menggambarkan penyelesaian pesan Injil? Simbol apakah yang Dia gunakan dalam Wahyu 14:14-20? Hujan akhir telah selesai, waktu untuk menuai telah tiba. Setiap orang telah membuat keputusan akhir mereka, keputusan yang tidak dapat dibatalkan untuk selamanya. Tuaian sudah masak.
6 Mengapakah Yesus menunda kedatangan-Nya? Apakah yang Dia tunggu? Baca 2 Petrus 3:9-13.
Tuhan kita menunda kedatangan-Nya dengan kesabaran panjang, kerinduan akan setiap orang di Planet Bumi berbalik dan bertobat dan mengenal tentang kasih-Nya. Pencurahan Roh Kudus dalam hujan akhir akan mempercepat pemberitaan Injil sehingga pekerjaan Tuhan di bumi dapat selesai dengan cepat. Tidakkah seharusnya kita mencari Tuhan dengan segenap hati kita untuk kekuatan hujan akhir? Bukankah ini waktunya untuk berserah penuh kepada-Nya agar digunakan oleh RohNya dalam menyelesaikan pekerjaan-Nya? n
09 - 2012 | Adventist World
27
PERTUKARAN IDE
tua atas tindakan ibadah mereka yang giat. Ketika Iblis menjadi kuat, doa dapat menjadi lebih kuat.
Nicole Benoit-Roy Brooklyn, New York, Amerika Serikat
Mencapai Daerah Kuno
Surat Lembah Doa
Wow! Saya mengacu pada renungan Marvene Thorpe-Baptiste “Lembah. . . Doa “(Juni 2012), dan cara yang unik saat ia menggabungkan Doa Tuhan Yesus dalam kisahnya. Setiap orang dapat berhubungan dengan cerita ini dalam satu bentuk atau bentuk lainnya, karena Doa Tuhan Yesus tetap aktif dalam kehidupan semua orang, apakah orang itu sadar atau tidak. Tuhan Maha Pemurah kepada semua, apakah kita mengakuinya atau tidak. Sebagai orangtua Kristen saya sendiri menawarkan pujian saya kepada orang-
Terimakasih atas artikel dalam edisi Adventist World, Mei 2012 Mei. Bagus sekali! Artikel “Menjangkau Daerah Kuno dengan Cara Baru,” oleh Ted N.C. Wilson, adalah hal istimewa. Setelah menghabiskan hampir tiga tahun melayani di Beirut, Lebanon, saya sangat bersemangat untuk membaca tentang perubahan organisasi untuk pekerjaan gereja Advent di kawasan Timur Tengah. Apa yang diusulkan kedengarannya masuk akal dan praktis. Kami berdoa secara regular bagi masyarakat Timur Tengah.
Murray Chapman Australia
Dalam fitur Panorama Sedunia tentang penataan kembali administrasi gereja di wilayah Timur Tengah, Ted N.C. Wilson dengan benar mengantisipasi dampak yang akan dimiliki para pembaca terhadap pesannya, dan menyarankan berbagai cara untuk terlibat. Hal ini baik. Namun, secara mencolok hilang dari saran
terakhirnya di bagian mengenai kantor Sekretariat (hlm. 10) yang adalah informasi hubungan kontak yang spesifik. Hal ini selalu penting. Informasi pada akhir wawancara Knott dan Kellner pada kolom Kepercayaan Dasar (April 2012) adalah contoh yang baik. Ketertarikan pribadi saya adalah untuk mengetahui bagaimana/apa penyesuaian yang dibuat General Conference untuk mengakomodasi penyesuaian kembali ini, dan di mana lagi, jika semuanya, penyesuaian kembali seperti ini ada.
Sterling Cox New York, New York, Amerika Serikat
Berbagi dan Terhubung
Saya menemukan harta yang tak ternilai saat membaca Adventist World Februari 2011, terutama pada bagian cerita sampul “Membagikan Dia,” oleh Bill Knott dan Gina Wahlen, dan saya menyadari satu hal: Roh Kudus dapat membawa halaman-halaman tersebut ke dalam pikiran kita yang mana adalah miliknya-Nya, untuk membuat kita terkesan dalam pengalaman kita sehari-hari sebagai orang Kristen, memberikan rasa saling memiliki—sebagai cabang yang terhubung ke-
Doa
PUJI SYUKUR Saya seorang ketua gereja yang bekerja bagi anak-anak miskin di desa kami. Saya berdoa bahwa Allah akan mengilhami orang untuk menyumbangkan pakaian, makanan, dana untuk pendidikan, dll, dan dorongan untuk melanjutkan pelayanan ini.
Chunduru, India
Saya telah menjalin hubungan untuk waktu yang lama dengan orang yang saya cintai lebih dari siapa pun di dunia. Saya baru saja menemukan sesuatu yang sangat mengecewakan. Tolong berdoa bagi hubungan kami. Saya membutuhkan Tuhan untuk menjadi perantara kami.
E.J., Malawi
Tolong doakan anak saya yang suka memberontak agar dapat belajar tentang kasih Allah yang kekal, datang untuk mengenal Dia, dan mengalami kasih-Nya yang besar.
Leonie, Inggris
Puji Tuhan! Setelah dua tahun tidak tahu di mana putri saya, kami akhirnya bersatu kembali pada Mei 2012.
Meka, Amerika Serikat
28
Adventist World | 09 - 2012
pada Pokok Anggur yang Agung.
Klesio Silva
Humberto de Campos, Maranhão, Brasil Kata-kata yang Membesarkan Hati
Saya selalu berharap untuk menerima salinan dari Adventist World setiap bulan. Saya menemukan artikel editorial dan lainnya menjadi sangat menggembirakan dan membangkitkan semangat. Tingkatkan pekerjaan yang baik ini.
Ralph Lombart
Canterbury, Kent, Inggris Perubahan hidup
Saya membaca majalah edisi bulan Juni 2010 pada awal tahun ini, dan kehidupan saya tidak akan pernah sama lagi. Terima kasih! Saya perlu dukungan doa Anda. Saya seorang anggota yang telah dibaptis dan menyelesaikan sekolah menengah atas dan akan masuk ke perguruan tinggi.
Kepha Opiyo Kenya
5O
KATA ATAU KURANG
Himnal Favoritku... n “Safe in the Arm of Jesus” adalah kata-kata yang menghibur saya ketika angin musim dingin menyebabkan rumah tua kami berderit dan mengerang, dengan pohon-pohon yang ada di sekitarnya menggesek jendela kami. Kata-kata “safe on His gentle breast” membuat saya damai dan tidur nyenyak. —Esther, Loma Linda, Kalifornia, AS.
n Lagu favorit saya adalah “Great Is Thy Faithfullness.” Saya mengubah bagian “all I have needed” menjadi “much more than I needed Thy hand hath provided, Great is Thy faithfulness! Lord unto me.” —Manuel, Cebu City, Filipina
n Ketika saya terbangun di malam hari dan tidak bisa kembali tidur, saya mengucapkan kata-kata jiwa dari lagu “In the morning when I rise:” “Dark midnight was my cry, Give me Jesus.” Saya sering menyanyikan seluruh empat ayat sebelum kembali tertidur. Sangat berharga. —Hayden, Kingston, Jamaika
Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor
Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.
Kali berikutnya, ceritakan kepada kami dalam 50 kata atau kurang tentang tokoh Alkitab kesukaan Anda. Kirimkan ke letters@ AdventistWorld.org. Tulis “50 Words or Less” pada baris judul. Pastikan untuk menuliskan nama kota dan negara dari mana Anda menulis.
Latih Saya meminta doa bagi iman, komitmen, penyembuhan dan pengampunan.
Wendy, Zambia
Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: prayer@ adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohonan doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.
Otak
Anda
Latihan aerobik sedang dapat meningkatkan ukuran hippocampus, yaitu bagian dari otak dimana memori terbentuk. Kehilangan memori akibat usia dapat diperlambat, bahkan sebaliknya, dengan berolahraga beberapa kali seminggu. Sumber: The National Academy of Sciences/Vibrant Life.
09 - 2012 | Adventist World
29
PERTUKARAN IDE
top
Top 5
Buah yang paling populer di dunia
1. Mangga 2. Pisang 3. Apel 4. Jeruk 5. Anggur Sumber: Top5lists.net
Pada akhirnya segala sesuatu akan baik. Jika sesuatu tidak berlaku semestinya, hal itu karena belum saatnya berakhir. —Pendeta RogÊrio Gurniak, dalam sebuah khotbah tahun 2011 mengenai bagaimana mengatasi kesulitan hidup sehari-hari, di GMAHK Jemaat Novo Hamburgo, Rio Grande do Sul, Brazil.
E
e n l l
G .
W h i t e
E s tat e
38 i Tahun Lalu John Nevins Andrews dan anakanaknya, Charles dan Mary, pergi ke Eropa sebagai jemaat pertama—yang disponsori bagi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pada 15 September 1874. Andrews menetap di Switzerland dan, setelah mempelajari bahasa Perancis, mulai menerbitkan traktat dalam bahasa tersebut. Tidak sampai dua tahun kemudian, di tahun 1876, dia menerbitkan edisi perdana dari Les Signes des Temps (Signs of the Times). Andrews, yang dapat membaca Alkitab dalam tujuh bahasa dan telah menghafal seluruh kitab Perjanjian Baru, tutup usia di Basel, Switzerland, pada tahun 1883.
30
Adventist World | 09 - 2012
Jadilah Cermat,
Jangan Mulai
15
Hanya
menit
yang dibutuhkan rokok unutk merusak jaringan DNA manusia. Sumber: Chemical Research in Toxicology
“Lihatlah, Aku Datang Segera”
Di Belahan
P hoto
b y
Ro n al d o
S a n ta n a
Dunia Manakah Ini?
JAWABAN: Sebuah desia di negara bagian Minas Gerais, Brazil, saat peresmian gereja Advent bagi pribumi di wilayah tersebut. Pada gambar tersebut adalah Ursulino Freitas, Ketua Konferens Mineira Tengah; Ronaldo Santana, gembala Distrik Manga; dan Xacriabá dari suku Indian.
PIKIRKAN Hal Itu!
Aktivitas dan hiburan tidak dapat membawa tempat Roh Kudus. Dunia ini sedang menuju kiamat.... Kita membutuhkan Roh Kudus lebih banyak dari sebelumnya.... Marilah kita menerima Roh Kudus dengan membuka hati , berdedikasi, merasa lapar akan Dia, mempercayai, dan hati yang rela. —dari sebuah khotbah yang ditampilkan Heinz von Gunten, pengkhotbah awam dan anggota GMAHK di Romanshorn, Switzerland; penerjemah: Karen Grob.
Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.
Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Asisten Editor Gina Wahlen Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 8, No. 9
09 - 2012 | Adventist World
31
DARI INDONESIA
Demo Masak Sehat
Tema: Jadikan Keluarga Lebih Sehat
H
ari Minggu merupakan hari dan waktu dimana para wanita lebih memilih untuk tinggal di rumah ketimbang beraktivitas di luar apalagi setelah hari-hari kerja yang padat dan sangat menyita waktu. Tapi tidak demikian dengan Bakti Wanita Advent yang ada di Kota Surabaya dan sekitarnya.
Mengingat sudah saatnya makanan-makanan siap saji di luar rumah dan sangat menarik perhatian keluarga, harus kita tinggalkan karena tidak menyehatkan, maka pada hari Minggu tanggal 22 Juli 2012 di GMAHK Tanjung Anom, Surabaya, diadakanlah seminar dan demo masak diprakarsai oleh Departemen BWA, RT dan Kesehatan Jemaat Tanjung Anom dan mengundang BWA dari jemaat-jemaat yang ada di sekitar Surabaya untuk mengikuti acara Demo Masak Makanan Sehat yang dibawakan oleh Ibu Siandra Supono. Beliau adalah anggota BWA yang aktif dan juga Ketua Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) untuk wilayah Jawa Timur. Demo Masak dimulai dengan renungan singkat disampaikan oleh Ibu Laste Wijaya, BWA KJKT dan pelajaran kesehatan oleh Ibu Dohar Aritonang. Acara pertemuan diakhiri dengan makan bersama dari hasil praktik memasak yang disampaikan pada waktu itu dan tidak ketinggalan para suami turut serta menikmati makan siang yang lezat dan sehat. Mari kita sajikan makanan yang sehat bagi keluarga kita dengan demikian, anggota keluarga pun akan lebih sehat dan lebih disiapkan untuk menunggu kedatanganNya. n —Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Departemen Komunikasi KJKT.
Pelayanan Misionaris Kesehatan di Tatelu
Daerah Konferens Minahasa Utara, Manado, Maluku Utara dan Kota Bitung
P
ada tanggal 26-28 Juli 2012, tim misionaris kesehatan yang terdiri dari staf Eden Way Wellness Center (EWWC) bekerjasama dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Tatelu dan dibantu oleh beberapa misionaris senior dari 1000 Missionary Movement, anggota Jemaat Warukapas, Pemuda Advent (PA) Jemaat Malalayang dan Sario, mengadakan pelayanan kesehatan di Desa Tetey, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara. Pada hari Selasa tanggal 26 Juli 2012, tim memulai pelayanan di Jaga 1-3 dan pada hari Rabu tanggal 27 Juli 2012, pelayanan dilanjutkan ke Jaga 4-6. Pada setiap Jaga, telah diatur pertemuan Jaga di mana masyarakat berkumpul untuk mendengarkan penyuluhan tentang kesehatan dari tim yang datang melayani. Rata-rata, 30 orang yang hadir pada setiap pertemuan Jaga. Setiap kali selesai mengada-
kan penyuluhan kesehatan, kegiatan dilanjutkan ke rumah-rumah masyarakat yang membutuhkan perawatan kesehatan di
Pelatihan pijat kepada masyarakat.
32
Adventist World | 09 - 2012
WARTA GEREJA ADVENT (WGA) rumahnya. Pelayanan dari rumah ke rumah berupa terapi, perawatan, dan konsultasi kesehatan. Pada tanggal 28 Juli 2012, acara dilanjutkan dengan Health Expo di Balai Desa Tatelu. Pada pertemuan ini, Pdt. Djenri Woy selaku Direktur Departemen Kesehatan Daerah Konferens Minahasa Utara, Manado, Maluku Utara, dan Kota Bitung, membawakan seminar pola hidup sehat pada acara. Sekitar 50 orang yang datang mengikuti acara ini, merasa senang dengan pelayanan yang diberikan sejak dari rumah ke rumah, pertemuan jaga, maupun Health Expo di mana mereka dapat memperoleh informasi-informasi kesehatan yang mereka butuhkan, serta dapat menikmati contoh makanan sehat, sederhana, dan enak pada acara Health Expo. Kita berdoa, supaya masyarakat dapat mengenal akan kasih Yesus dengan lebih baik lagi melalui kegiatan ini. Biarlah mereka dapat melihat, bahwa pelayanan kesehatan yang dilakukan Yesus dari rumah ke rumah, dari satu kampung ke kampung yang lain, masih terjadi saat ini, sehingga mereka dapat datang kepada Tuhan untuk menerima keselamatan itu. n
Suasana Pemeriksaan Kesehatan Masyarakat di Balai Desa Tatelu
—Dilaporkan oleh Glen Rumalag.
Pelatihan Pelayanan Masyarakat
S
“
aatnya pelayanan gereja kita mengubah kemasan yang selama ini tampil eksklusif, metode yang sudah dilakukan sepuluh tahun yang lalu sudah tidak cocok lagi diterapkan saat ini” demikian salah satu pernyataan tegas yang disampaikan oleh pembicara dan narasumber dalam pertemuan ini, Dr. Sung Kwon, Direktur Pelayanan Masyarakat Divisi Amerika Utara. Acara ini telah dilaksanakan di Kampus Unai pada hari Kamis hingga Minggu (19-22 Juli 2012). Hadir juga seorang pembicara yang penuh semangat yakni, Dr. May Ellen Colon, Associate Direktur SS/PP dan Pelayanan Masyarakat General Conference. Acara dimulai pada hari Kamis malam di Aula Chapel Unai dan renungan pembukaan dibawakan oleh Bapak B.F. Sihotang yang kembali menegaskan bahwa kehadiran gereja Advent di mana saja harus mampu memperlihatkan satu pelayanan masyarakat yang menjangkau semua golongan dan dilakukan secara berkesinambungan. Pertemuan penting ini diprakarsai oleh Departemen SS/
Di Universitas Advent Indonesia (UNAI)
PP UIKB dengan merencanakan dua tahap: (1) Jawa, Kalimantan, Nusatenggara dan Sumatera Selatan di Unai, Bandung tanggal 19-22 Juli 2012, dan (2) Sumatera Tengah dan Sumatera Utara di Batam, tanggal 26-29 Juli 2012. Menurut data dari bagian pendaftaran, lebih dari 200 orang peserta yang hadir selama acara ini, dan semua peserta diberikan fasilitas penginapan di salah satu gedung asNARASUMBER: Dr. Sung Kwon dan Dr. M. rama Sagala yang menerjemahkan pembicara. Unai. 09 - 2012 | Adventist World
33
DARI INDONESIA Dalam setiap sesi pelajaran yang dibawakan oleh Dr. Sung Kwon, selalu mengulang-ulangi satu penekanan khusus, dan membuat itu menjadi yel-yel yang menarik: “Change the way of thinking! Change the way of working!” (Mengubah cara berpikir! Mengubah cara kerja). Dan dilanjutkan dengan sambutan yel-yel yaitu: Pemimpin: “Are you ready? Jemaat menjawab: We are ready.” Pengucapan berkalikali dan penuh semangat menjadikan materi yang NARASUMBER: Dr. May Ellen Colon dan Dr. disajikan lebih M. Sagala yang menerjemahkan pembicara. menarik dan mudah dipahami. Dan salah seorang peserta menyatakan seperti ini: “Baru kali ini ada materi yang membuat gebrakan hebat dalam hal pelayanan masyarakat, kiranya ini menjadi kenyataan di jemaat kami nanti.” Acara hari Sabat juga diisi dengan kegiatan yang menarik dari biasanya, kebaktian sudah dimulai Pukul 08.00 WIB de-
34
Adventist World | 09 - 2012
ngan sebuah materi seminar dari Dr. Sung Kwon, baru dilanjutkan kembali acara diskusi Sekolah Sabat yang dipimpin oleh Pdt. M. Sagala. Dan pelayanan khotbah dibawakan oleh DR. Sung Kwon dan dialihbahasakan oleh Pdt. M. Sagala. Dan yang menarik adalah di sore hari dengan diadakannya pembentukan Klub Pelmas di daerah/konferens masing-masing. Pada kebaktian penutupan Sabat, Ketua Uni (Pdt. J.S. Peranginangin) membawakan firman yang kembali menggugah peserta untuk berani mengubah konsep berpikir yang kolot selama ini. Dalam khotbahnya memberikan pemikiran bahwa tidak cukup dengan hadir di seminar, mendengar dan mengetahui tentang pelayanan masyarakat tetapi yang lebih penting dari itu ialah mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari di dalam jemaat dan di luar jemaat. Marilah kita doakan agar pelayanan masyarakat di setiap jemaat di seluruh Uni Indonesia Kawasan Barat ini dapat berjalan dengan baik dengan menjalin persahabatan kepada lebih banyak orang. Kita berharap semakin banyak juga anggota jemaat yang bersedia melibatkan diri dalam kegiatan pelmas ini agar lebih banyak juga orang yang akan mengetahui tentang keberadaan gereja kita dan bertumbuhnya penginjilan melalui hubungan sosial masyarakat semakin efektif sehingga banyak jiwa dapat dituntun menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya. n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga dan Pdt. T.F. Tampubolon serta Panitia Acara.
WARTA GEREJA ADVENT (WGA)
KKR di Pulutan
Daerah Konferens Minahasa (DKM)
P
ada tanggal 24-30 Juni 2012, Pdt. Marthinus Roring, Direktur Kesehatan GMAHK Daerah Konferens Minahasa (DKM) mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani dengan tema: Yesus Berkata: “Ikutlah Aku.� Dan sub tema: Akulah Jalan, Kebenaran dan Hidup, Ikutlah Yesus Sebelum Terlambat. KKR dilaksanakan di Balai Desa Pulutan, Kecamatan Remboken yang dipimpin oleh Pdt. Erwin Sahensolar. Di akhir KKR ini ada 7 jiwa yang menyerahkan diri untuk Tuhan melalui acara baptisan pada hari Sabat. Mereka yang telah dibaptiskan adalah: Ester Mondong, Merlita Supit, Marcela Ngelo, Meiske Sumolang, Sugandi Roring, Yul Kumontoy dan Refly Pundoko. Pada acara Sabat, acara SS dibawakan oleh Glen Rumalag sekaligus mempromosikan kegiatan pelatihan misionaris kesehatan yang akan dilaksanakan pada bulan September 2012 di kampus Eden Way Wellness Center, Warukapas. Setelah acara baptisan, dilanjutkan dengan acara Pesta Lagu-lagu Rohani (Peslani). Penyanyi-penyanyi yang telah memeriahkan acara KKR kembali mengambil bagian pada acara Peslani ini. Kita doakan, kiranya jiwa-jiwa yang telah menyerahkan diri kepada Tuhan akan bertahan sampai Maranatha. n —Dilaporkan oleh Glen Rumalag.
Penyegaran Rohani Jemaat Dukuh Kupang
P
uji Tuhan atas berkat-Nya yang kami rasakan dalam pelayanan Kebaktian Kebangunan Rohani dalam jemaat kami, GMAHK Dukuh Kupang, Surabaya yang kami adakan pada tanggal 22-28 Juli 2012. Setiap rangkaian acara sudah disiapkan dengan baik dari malam ke malam oleh koordinator acara yaitu Bapak M. Purba. Dari malam ke malam kebaktian tersebut diisi dengan berapa bagian acara di antaranya, pekabaran kesehatan, pekabaran rumah tangga dan pekabaran rohani serta dilengkapi dengan lagu-lagu pujian pilihan yang mengangkat hati hadirin kepada Tuhan. Pekabaran kesehatan disampaikan oleh beberapa dokter yang merupakan anggota Jemaat Dukuh Kupang di antaranya dr. Yanto Purnomo, dr. Aaron Manulang, dr. Desy Manulang. Pekabaran Rumah Tangga dibawakan oleh Bapak Benny Irawan, sementara pekabaran rohani setiap malam disampaikan oleh Pdt. Eben Ezer Sembiring, Gembala Jemaat Dukuh Ku-
Konferens Jawa Timur, Surabaya
pang. Setiap malam dihadiri oleh anggota Jemaat Dukuh Kupang dan tamu-tamu sekitar 20-25 orang. Pada hari saat akhir sekaligus penutupan yaitu kebaktian Sabat, ada 11 jiwa yang mengambil keputusan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Jurusela-
Pekabaran rohani disampaikan setiap malam oleh Pdt. Eben Ezer Sembiring. 09 - 2012 | Adventist World
35
DARI INDONESIA
mat pribadinya dan menyatakan iman mereka melalui upacara baptisan kudus. Kesebelas jiwa yang dituai dalam pekan penyegaran rohani ini juga tentunya sudah mengikuti kelas pendalaman Alkitab yang dilakukan oleh jemaat. Kami mengalami banyak pengalaman rohani yang menguatkan iman dalam jemaat saat melangsungkan pelayanan rohani ini. Syukur kepada Tuhan atas kemenangan rohani yang diperoleh ke-11 jiwa dalam berbagai pergumulan yang mereka hadapi. Ada satu yang menarik dari salah satu yang menerima baptisan,
yaitu seorang ibu yang sakit dan duduk di kursi roda, di mana suaminya sudah dibaptiskan beberapa tahun lalu. Saat suaminya dibaptiskan beberapa tahun lalu, beliau sangat menentang, tapi pada waktunya Tuhan memenangkan ibu ini juga. Mari kita doakan jiwa-jiwa yang baru ini agar tetap setia dalam iman mereka dan jemaat juga bisa menolong mereka untuk bertumbuh dalam iman. n —Dilaporkan oleh Aaron Manullang, Sekretaris GMAHK Jemaat Dukuh Kupang, Surabaya.
Forum Pemuda Lintas Agama Mewujudkan Kebebasan Beragama
D
alam rangka meningkatkan kerja sama dalam membangun kerukunan umat beragama di Indonesia, Konferens DKI Jakarta melalui Pelayanan Kebebasan Beragama turut berperan serta dalam mengikuti serta membagikan pemikiran dalam bentuk dialog antar umat beragama.
36
Adventist World | 09 - 2012
Pada tanggal 26 Juni 2012 telah dilaksanakan Forum: Lintas Agama (F-PLA) di Kota Tangerang Selatan dengan tema: “Revitalisasi Wawasan ke Indonesiaan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.� Dalam pembahasan dari narasumber M. Immadun Rahmat, M.Si dengan judul, Prinsip Kebangsaan, Pancasila dan Tantangan Radikalisme Agama, beliau menyebutkan dunia tidak damai kaDIALOG lau agamanya tidak damai, ANTAR UMAT dan semua perserta meBERAGAMA: nyambutnya dengan baik, Pdt. A. Sagala dan pada akhirnya semua (ketiga dari perserta berkomitmen unkanan) berfoto tuk menciptakan kedamabersama ian dalam menjaga kenyadengan mereka manan dalam menjalankan yang hadir agamanya masing-masing. pada forum Dan beliau menekankan tersebut. pada 4 Prinsip Kebangsaan
WARTA GEREJA ADVENT (WGA) yaitu (1) NKRI (2) Pancasila (3) UUD 1945 (4) Bhineka Tunggal Ika. Kita semua mengharapkan bahwa semua peserta bisa menerapkan apa yang sudah didengar dalam seminar dan dialog antar umat beragama ini, sehingga terciptalah kesa-
tuan dan persatuan dan kebebasan beragama bisa terwujud dengan baik. n —Dilaporkan oleh Pdt. A. Sagala, Departemen Komunikasi & Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.
Kebaktian Kebangunan Rohani di Poniki
Empat belas jiwa menerima Kristus
P
ada tanggal 29 Juli-04 Agustus 2012, officers Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT) mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani di Desa Poniki, Kecamatan Ratahan. KKR Yesus Jalan Kebenaran ini berlokasi di samping kanan gedung GMAHK Jemaat Poniki. Pada malam pertama, khotbah dibawakan oleh Pdt. Noldy Sakul selaku Ketua UKIKT, malam kedua, ketiga, kelima, dan keenam Pelatih Sepak Bola Kabupaten Minahasa Tenggara sedang konsultasi kesehatan holistik alami.
Prosesi baptisan setelah KKR Yesus Jalan Kebenaran
khotbah dibawakan oleh Pdt. Novry Kaumpungan sebagai Sekretaris Asosiasi Kependetaan UKIKT dan malam keempat dibawakan oleh Ev. Herry Sumanti selaku Bendahara UKIKT. KKR ini dihadiri oleh anggota jemaat dari daerahdaerah wilayah Ratahan, Towuntu, Tombatu, Lobu,
guru dan siswa dari SMA Ratahan, guru dan siswa dari Sekolah Lanjutan Advent (SLA) Tompaso, dan dari officers dan Staf Daerah Konferens Minahasa (DKM). Selain itu, KKR ini dihadiri juga oleh anggota jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) dan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Desa Poniki. Mereka yang hadir di KKR ini, bukan hanya datang untuk mendengarkan firman Tuhan, tetapi juga datang untuk membawakan lagu-lagu pujian. Seminar kesehatan dibawakan oleh tim kesehatan dari Eden Way Wellness Center (EWWC). Selain itu, setiap pagi sampai sore di pekan KKR, diadakan pemeriksaan kesehatan dan konsultasi kesehatan holistik alami gratis bagi para masyarakat di Desa Poniki dan sekitarnya. n —Dilaporkan oleh Glen Rumalag. 09 - 2012 | Adventist World
37
DARI INDONESIA
Bapak Jusuf Kalla Menghadiri Donor Darah Akbar Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya
H
ari Minggu, 29 Juli yang lalu menjadi satu hari yang bersejarah dan sangat berkesan bagi masyarakat Advent, Jakarta, oleh karena pada hari itu, hampir seribu orang dengan berseragam merah, memenuhi gedung dan sekitar area parkir Gedung Pertemuan Advent (GPA), Jl. M.T. Haryono, Jakarta Selatan untuk mendonorkan darah mereka. Acara Donor Darah Akbar yang dimotori oleh Departemen Kesehatan dan Departemen Pemuda Advent Konferens DKI Jakarta dan sekitarnya ini, bertujuan untuk menunjukkan kasih kita kepada mereka yang membutuhkan darah mengingat di bulan puasa stok darah begitu sedikit di PMI. Dan tujuan utamanya adalah, oleh karena pada tahun 2012 ini, Konferens DKI Jakarta merayakan 100 tahun organisasi GMAHK di Jakarta, dan kesempatan ini juga digunakan sebagai bagian dari perayaan 100 tahun ini. Kegiatan donor darah ini menjadi istimewa oleh karena, inilah kali pertama dilaksanakan oleh konferens dengan jumlah pendonor yang mendaftar lebih dari 1000 orang. Dan yang lebih istimewa lagi adalah oleh karena dihadiri oleh Ketua Umum
38
Adventist World | 09 - 2012
PMI, Bpk. H. Jusuf Kalla yang sempat memberikan kata sambutan dalam acara ini. Dalam kesempatan yang sama juga, Ketua Umum PMI ini menyampaikan penghargaan yang tinggi atas peran serta GMAHK Konferens DKI Jakarta dalam kontribusinya kepada PMI. Dan berharap agar di masa-masa mendatang gereja Advent juga tetap mendonorkan darah, mengingat di bulan puasa sangat sedikit orang yang mendonorkan darahnya. Setelah menyampaikan kata sambutan, Bapak Jusuf Kalla juga menyempatkan diri untuk mengunjungi para pendonor sambil berbincang-bincang dengan mereka dan juga para petugas PMI. Sementara para pendonor memberikan darah mereka, di lantai satu GPA, para pendonor yang sementara menunggu disuguhkan seminar kesehatan oleh para dokter dan juga para praktisi kesehatan lainnya seperti dari Chinese Ministry Center Jakarta (CMC). Meskipun pada akhirnya yang datang mendaftar pada Minggu pagi itu sekitar 800 orang, pada akhirnya darah yang dibawa pulang oleh PMI berjumlah 480 kantong. Jumlah ini dibawa oleh 4 cabang PMI, yaitu PMI Jakarta 160
WARTA GEREJA ADVENT (WGA) kantong, PMI Banjar 115 kantong, PMI Ciamis 105 kantong dan PMI Depok 100 kantong. Salah seorang petugas PMI CiaÂmis, menyatakan bahwa mereka sangat senang sekali dan berterimakasih kepada gereja Advent oleh karena mereka bisa mendapatkan darah sebanyak 100 kantong di hari yang sama, sehingga walaupun mereka harus membawa kantong-kantong darah tersebut selama sekitar 6 jam perjalanan darat ke Ciamis, itu tidaklah menjadi masalah bagi mereka. Acara ini terlaksana berkat bantuan dan kerjasama konferens dengan salah satu bank swasta nasional, sebuah perusahaan kontraktor nasional dan perusahaan farmasi yang memberikan dukungan yang besar terhadap terselenggaranya acara donor darah ini. Setelah acara ini berakhir, beberapa pendonor memberikan masukan kepada panitia agar acara serupa dapat dilaksanakan pada bulan puasa tahun berikutnya, dan bilamana memungkinkan bisa menjadi kegiatan rutin konferens dari tahun ke tahun. Kita doakan supaya apa yang menjadi harapan dari panitia dan para anggota jemaat yang mendonorkan darahnya dapat menjadi kenyataan, termasuk para sponsor yang memberikan sumbangsihnya terhadap acara ini, bahkan pada acara-acara sejenis lainnya. n
—Dilaporkan oleh Pdt. Andri Daymbani, Associate Direktur Komunikasi dan Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.
Berita dari Walewangko
Pelayanan kesehatan ke Jemaat Pioneer
P
ada tanggal 27-28 Juli 2012, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Jemaat Pioneer Walewangko, Langowan menerima pelayanan kesehatan dari tim misionaris kesehatan Eden Way Wellness Center (EWWC), Warukapas. Pelayanan dimulai pada acara Vesper, pemeriksaan darah di pagi hari, ibadah Sabat, acara PA dan berlanjut sampai malam Minggu. Tim EWWC yang datang melayani adalah Kel. SumualMamahit, Kel. Rumalag-Asmoro, Kel. Waworuntu-Karundeng, Pdt. Momongan dan Sdr. Jemmy Sie. Pada acara vesper, dibuatlah seminar kesehatan oleh Sdr. Glen Rumalag. Di pagi hari Sabat, acara diawali dengan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat dan anggota jemaat, dilanjutkan dengan acara Rumah Tangga, Sekolah Sabat, Pelayanan Perorangan dan Khotbah. Sabat siang sesudah makan, dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan dan konsultasi panel oleh tim EWWC. Acara dilanjutkan dengan seminar kesehatan oleh dr. Cindy Sumual-Mamahit yang membahas penyakit-penyakit umum.
Salah satu acara yang disebut Mars Kesehatan. Setelah tutup Sabat, acara dilanjutkan dengan seminar kesehatan. Kali ini, juga dihadiri oleh Jemaat Taman Harapan Langowan. Acara seminar berakhir sampai jam 21.00. Namun, karena ada beberapa pertanyaan, acara berlangsung sampai jam 22.00. Kita berdoa agar jemaat terberkati dengan materi-materi kesehatan yang diperoleh selama pertemuan tersebut. —Dilaporkan oleh Glen Rumalag. 09 - 2012 | Adventist World
39
DARI INDONESIA
Seminar Penatalayanan dan Trust Service Bandar Lampung Barat dan Timur serta Kedaton VII
S
ebuah kalimat yang tegas “Reviving Stewardship, Transforming Stewards” merupakan tema dari pertemuan penting dalam bidang pelayanan penatalayanan. Sebuah seminar penatalayanan telah dilaksanakan di Bandar Lampung yang secara khusus menjangkau 3 Distrik (Bandar Lampung Barat dan Timur serta Kedaton VII). Hadir dalam pertemuan ini Direktur Penatalayanan Divisi Asia Pasifik Selatan, Pdt. Wendel Mandolang dan Pdt. Djoko Soewarso
Pdt. Djoko Soewarso (kiri) dan Pdt. W. Mandolang (kanan). dari Uni Indonesia Kawasan Barat, didampingi Pdt. B. Sitanggang dan officers daerah, selama 4 hari penuh (8-11 Agustus) telah memberikan semangat dan pemahaman yang positif dari makna penatalayanan itu sendiri di kalangan anggota jemaat yang menghadiri setiap pertemuan ini.
Pada pertemuan kali ini, berbeda dari seminar-seminar sebelumnya yang biasanya para pesertanya adalah pendeta dan pemimpin jemaat. Namun kali ini langsung kepada seluruh anggota jemaat. Dalam seminar ini Pdt. W. Mando lang dan Pdt. D. Soewarso memberikan pengertian yang benar tentang penatalayanan Alkitabiah. Selama ini ada pemahaman yang salah tentang penatalayanan. Berbicara tentang “penatalayanan” maka biasanya fokus kita adalah tentang masalah uang yaitu tentang persembahan dan persepuluhan. Dalam acara seminar ini setelah menjelaskan beberapa topik dan seri pelajaran yang disediakan para narasumber ini, maka akan mengarahkan pengertian setiap anggota jemaat kepada pemahaman penatalayanan yang benar dan Alkitabiah. “Bahwa seorang penatalayan yang sungguh adalah seseorang yang memiliki komitmen penuh dan menyeluruh tentang kasihnya kepada Tuhan seperti dalam Matius 22:37-38, “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap akal budimu.” Penatalayanan adalah masalah hubungan kita dengan Tuhan. Bilamana kita sudah mengasihi Tuhan dan memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan, tentunya segala apa yang ada pada kita adalah milik Tuhan, dan untuk kemuliaan nama-Nya. Demikian secara jelas ditegaskan dalam setiap bagian sesi seminar yang dibawakan pembicara. Pada hari Sabat, kegiatan pelayanan dipusatkan di Jemaat Kedaton I, dan ada beberapa jemaat terdekat bergabung dalam kebaktian di jemaat ini. Pada saat kebaktian SS dan khotbah, semua pelajaran berkaitan dengan topik penatalayanan. Dan acara masih berlanjut setelah makan siang sampai jam tutup Sabat. Pada sore hari, ada satu sesi yang disediakan untuk diskusi dan tanya jawab untuk setiap pembahasan yang telah disampaikan, dan para pembicara dengan sangat jelas memberikan arahan dan jawaban yang disampaikan para peserta dalam seminar ini. Demikianlah acara yang baik ini telah membawa berkat bagi setiap anggota jemaat dan memberikan arahan yang jelas sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitabiah dalam hal penatalayanan. n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga dan Pdt. B. Sitanggang, Daerah Sumatera Kawasan Selatan.
40
Adventist World | 09 - 2012
WARTA GEREJA ADVENT (WGA)
Bayang-bayang Ketakutan Berubah Menjadi Sukacita Daerah Nusa Tenggara (DNT)
P
ada tanggal 5-11 Agustus 2012 telah diselenggarakan sebuah acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di empat titik besar yaitu Distrik Soe, Distrik TTS Pedalaman, dan lebih khusus lagi Kefa dan Atambua untuk pertama kalinya diadakan oleh gereja Advent. KKR yang mengambil bertemakan “Pengharapan di Tengah Krisis” tersebut mengambil tempat di Jemaat Soe, Jemaat Oobibi, Halaman bangunan gereja Jemaat Kefa, Jemaat Atambua, dengan pembicara: Pdt. L. Simalango, Chaplain Rumah Sakit Advent Bandung dan tim; Bpk. B.F. Sihotang, Bendahara UIKB dan Ibu Sihotang sebagai pembicara rumah tangga; Bpk. H. Sitompul, Bpk. Hans Mandalas, Bpk.Ronald Panjaitan, dr. Sondang Panjaitan, Bonar Panjaitan, Linda Panjaitan, Edison Tuuk, dr.Lizal serta tim RSA Bandar Lampung, Pdt. G. Wangania, Pdt. M. Ataupah, Bpk. Hisar Simala ngo bersama staf. Sementara KKR diadakan pengobatan gratis (charity clinic) di empat titik yang dilaksanakan oleh Tim RSA Bandung di pimpin oleh dr. Manu dan RSA Bandar Lampung oleh dr.Lizal, dr.Lani dengan jumlah pengunjung keseluruhan ada 900 orang. Ketika kebenaran ditaburkan dari malam ke malam, sepertinya Setan sangat marah karena banyak tantangan yang dihadapi seperti di TTS pedalaman, mulai malam kedua para pengunjung dihalangi oleh orang-orang tertentu namun semangat dan kerinduan untuk mendengar berita kebenaran terus berkobar di hati setiap pendengar hingga penutupan KKR. Daerah Kefa dan Atambua mendapat perhatian khusus yang di mana distrik ini menjadi bayang-bayang ketakutan selama ini karena penduduk Kefa dan Atambua mayoritas beragama Katolik yang sangat keras sehingga banyak penginjil dan para hamba Tuhan takut untuk mengadakan KKR atau acara rohani apa pun, ternyata kuasa Tuhan sangat luar biasa terjadi di Kefa dan Atambua, kehadiran pengunjung KKR di Kefa setiap malam berjumlah 200 orang walaupun sering mengalami kerusakan kendaraan seperti ban mobil pecah setiap malamnya. Atambua adalah salah satu kabupaten di NTT sebagai gerbang utama negara Timor Leste yang mayoritas penduduknya berbahasa Tetun yang mana sebagai pembicara KKR adalah Bpk. B.F. Sihotang dan ibu. Hal uniknya adalah ang-
gota jemaat Atambua berjumlah kurang lebih 20 orang namun mereka memiliki semangat dan kerjasama yang baik sehingga dari malam ke malam KKR dipadati dengan muda-mudi Katolik dengan lagu pujian 4 lagu setiap malam yang dipersembahkan oleh orang muda Katolik dan Ikatan Mahasiswa Advent, Daerah Nusa Tenggara yang dipimpin langsung oleh Dendi Manu selaku Ketua Ikatan Mahasiswa Advent (IMAI). Pengunjung yang hadir sekitar 100 orang, dan yang menjadi sukacita bagi Atambua adalah acara pembentukan tabiat anak berjumlah 150 yang adalah beragama Katolik, APTA ditangani langsung oleh Ibu P. Simalango bersama timnya. Kita pun bertanya-tanya bagaimana strategi yang dibuat oleh Jemaat Atambua? Menurut gembala Jemaat Atambua Pdtm. L. Hutagaol, ada seorang ibu bernama Femi yang menjalin persahabatan yang sangat bagus dengan masyarakat setempat. Atambua memiliki cabang Sekolah Sabat yaitu di Weo, Alkani yang sangat jauh dan sulit untuk dilintasi kendaraan waktu musim hujan dengan jarak tempuh 10 jam untuk pulang pergi, namun tidak menghalangi tamu-tamu hadir setiap malam. Bibit kebenaran telah ditaburkan di empat titik besar di daratan Timor Leste dan siap dituai. Mari kita doakan bersama, agar 39 jiwa ini dapat kuat dan setia dalam mempertahankan imannya, walaupun banyak tantangan yang akan dihadapi dalam kehidupan mereka. n —Dilaporkan oleh Pdt. D. Kana Djo, Direktur Komunikasi Daerah Nusa Tenggara.
09 - 2012 | Adventist World
41
DARI INDONESIA
Pelatihan Misionaris Kesehatan di Manado Eden Way Wellness Center (EWWC)
P
ada tanggal 15-20 Juli 2012, staf Eden Way Wellness Center (EWWC) yaitu dr. Cindy Sumual Mamahit, Stiven Sumual, Glen Rumalag, Caroline Rumalag-Asmoro dan Gideon Tambuwun mengadakan pelatihan misionaris kesehatan untuk misionaris yang berasal dari 1000 Missionary Movement, yaitu Ita Susanti dan Fanny Timpaleng. Pelatihan ini, juga diikuti oleh beberapa anggota Jemaat Warukapas secara paruh waktu. Beberapa materi yang dipelajari selama pelatihan ini adalah: senam, pijat, memasak sehat, vital signs, hubungan dengan Tuhan, hidroterapi, NEWSTART, dasar-dasar naturopatik, anatomi fisiologi, local wisdom, penyakit-penyakit umum, dan bantuan hidup dasar. Sesudah pelatihan selama 1 minggu ini, tim Salah seorang peserta sedang mengikuti salah satu pemeriksaan EWWC dan peserta pelatihan beribadah di Jemaat kesehatan seperti pemeriksaan tinggi badan. Pioneer, Tetey. Pada sore hari, tim EWWC mengadakan seminar tentang misionaris kesehatan serta kesehatan di desa Tetey. Pelayanan berupa kunjungan peramempromosikan program pelatihan misionaris kesehatan watan, konsultasi, dan terapi kepada masyarakat desa Tetey selama 1 bulan yang akan dilaksanakan pada tanggal 1-29 yang sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan. September 2012. Keesokannya dilaksanakan Health Expo di Balai Desa Pada tanggal 22 Juli 2012, setelah berkoordinasi dengan Tetey. Acara ini dimulai dari jam 08.00-17.00 waktu setempemerintah Desa Tetey dan GMAHK Jemaat Pioneer Tetey, pat, dan dihadiri oleh sekitar 40 peserta dari Desa Tetey. tim EWWC dan peserta misionaris mengadakan pelayanan AcaÂra ini melibatkan anggota Jemaat Tetey dan juga Warukapas. Acara Health Expo di Desa Tetey disambut baik oleh warga Desa Tetey. Seorang ibu yang mendapat pelayanan terapi pada pelayanan dari rumah ke rumah di hari sebelumnya, datang ke Health Expo mengatakan bahwa dia merasakan badannya telah lebih sehat setelah mengikuti terapi dan anjuran-anjuran kesehatan pada waktu tim misionaris kesehatan berkunjung ke rumahnya. Melalui berita ini, kami mohon dukungan doa dari saudara-saudari sekalian untuk mendoakan kegiatan pelatihan misionaris kesehatan yang akan dilaksanakan bulan September 2012 di EWWC, Warukapas, Manado. Doakan juga para peserta yang telah mengikuti pelayanan masyarakat di Desa Tetey supaya mereka memperoleh manfaat kesehatan melalui pelayanan ini dan dapat mengenal lebih dalam lagi tentang kasih Kristus melalui pelayanan para misionaris kesehatan. n Konsultasi Kesehatan. Sambil Antre, menikmati makanan sehat karena sudah puasa 8 jam. —Dilaporkan oleh Glen Rumalag.
42
Adventist World | 09 - 2012
WARTA GEREJA ADVENT (WGA)
52 Jiwa Menerima Yesus Melalui Baptisan
F
“
irman Tuhan Mengalahkan Krisis” demikianlah tema KKR Universitas Advent Indonesia (UNAI) di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya serta Wilayah 3 Bekasi yang diselenggarakan dari tanggal 23-28 Juli 2012 di Jemaat Bekasi. Pada hari terakhir KKR, Sabat, 28 Juli 2012 diadakan kebaktian gabungan wilayah 3 di Wisma Loka Wiratama Hankam Cisa rua, Puncak.
Para pembicara dalam KKR ini adalah: Pdt. Dr. J.F. Manullang, Pdt. B. Nainggolan, MPS; Bpk. E. Siburian, MBA; dan Pdt. R. Hutabarat, PhD; dan Pdt. M. Pardosi, MAR; serta penceramah kesehatan: dr. Nova Marbun, dr. Robert Sitorus dan dr. Su-
KKR Unai di Wilayah 3 Bekasi
san Sihombing. Jumlah para tamu yang hadir setiap malamnya mencapai kurang lebih 100 orang yang berasal dari KPA jemaat. Didukung oleh anggota dari 11 jemaat di wilayah 3, 6 mahasiswa fieldschool UNAI dan panitia KKR yang dipimpin oleh Dr. T. Sihombing dan Panitia Kebaktian Gabungan Wilayah 3 yang dipimpin oleh M. Simbolon serta seluruh gembala jemaat wilayah 3. Pada akhir KKR diadakan kebaktian gabungan atau retret wilayah 3 di Loka Wiratama, Cisarua, Puncak, yang diikuti sekitar 730 orang yang terdiri 11 jemaat di wilayah 3. Ini adalah retret pertama wilayah 3 dengan membawa jiwa-jiwa yang dibaptiskan sebanyak 52 orang yang terdiri dari 21 jiwa yang dibaptiskan di Loka Wiratama dan sisanya dibaptiskan di jemaat masing-masing. Upacara baptisan dilakukan setelah makan siang. Pada sorenya hari ada seminar roh nubuat yang disampaikan oleh Pdt. R. Hurabarat, Rektor UNAI dan kebaktian PA dipimpin oleh Pdt. Milton Pardosi yang memberikan tips bagi orang muda untuk mencari jodoh yang sesuai dan Alkitabiah. Pada acara malam minggu PAG wilayah 3 menggunakan forum ini untuk memperkenalkan program PA serta mencari dana untuk pembiayaan program-program yang sudah dicanangkan, dengan menampilkan Si Gale-gale dan acara manortor. Sesuai dengan tema retret “Membangun Rasa Kebersama an” semoga kebersamaan dapat terus dibangun dan semakin hari semakin baik sehingga wilayah 3 akan semakin maju dalam kebersamaan dalam persekutuan dan penarikan jiwa-jiwa. n
—Dilaporkan oleh David John, Bekasi.
09 - 2012 | Adventist World
43
DARI INDONESIA
Kebaktian Kebangunan Rohani di Bali 23 jiwa datang pada Kristus
P
uji Tuhan walaupun sulit mengadakan penginjilan di Kota Dewata, Bali namun ada 5 jiwa dibaptiskan pada hari Senin di Lembaga Pemasyarakatan Narkoba Tabanan, Bali dan 18 jiwa dibaptiskan pada hari Sabat, 18 Agustus 2012 di Pantai Sanur Bali. Ke-23 jiwa yang dibaptiskan adalah hasil pelayanan dari semua hamba Tuhan dan anggota Jemaat Distrik Bali yang dimeATAS: Lima baptisan nangkan pada saat KKR tanggal 12-18 Agustus 2012 di penjara. KANAN dan BAWAH: Upacara di Gedung Nari Graham baptisan yang kudus di Renon dan Hotel WerdPantai Sanur, Bali. hapura, Bali yang bertemakan “Kasih Allah di Tengah Krisis Dunia” dengan pembicara Pdt. Dr. Edison Panjaitan dan Vinenda Panjaitan dari Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB). Lebih dari 250-300 hadirin dari malam ke malam menghadiri KKR tersebut. Pembimas Kristen Bali dalam sambutannya sangat bangga dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang senantiasa giat dalam penginjilan dan akan tetap mendukung dalam pelayanan di Kota Bali.
44
Adventist World | 09 - 2012
Semoga semua jiwa yang baru dibaptiskan dan yang masih bergumul akan tetap setia dan berani ambil keputusan untuk menerima Kristus sebagai Juruselamatnya. —Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Assosiasi Kependetaan dan Komunikasi KJKT.
WARTA GEREJA ADVENT (WGA)
Yubileum 100 tahun GMAHK di Jakarta
S
ebagai puncak dari perayaan seratus tahun diorgani sasinya Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di DKI Jakarta, gereja ini mengadakan satu ibadah gabungan akbar yang dihadiri oleh sebagian besar jemaat yang berada di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya yang berjumlah 143 Jemaat. Tujuan dari acara ini adalah untuk sama-sama mensyukuri akan penyertaan Tuhan kepada gereja-Nya di Jakarta yang pada tahun ini genap 100 tahun. Dalam kebaktian yang bersejarah ini dihadiri lebih dari sepuluh ribu anggota GMAHK yang tersebar di seluruh Jakarta dan sekitarnya. Kebaktian ini merupakan puncak dari beberapa kegiatan, di antaranya adalah Jalan Santai dari Jemaat Kramat Pulo menuju ke Monumen Nasional (Monas). Meskipun tidak banyak yang terlibat, tetapi tujuan dari acara ini boleh dibilang berhasil oleh karena sekitar 1000 traktat yang dibawa oleh para peserta jalan sehat semua habis terbagi kepada masyarakat yang memenuhi area parkir Monas. Selain itu, diadakan juga napak tilas ke tempat-tempat di
Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya
mana pekabaran Advent ini dimulai di Jakarta, di antaranya di Jatinegara (Mester) di Koja (Tanjung Priok) dan Kramat Pulo (Tanah Tinggi) serta beberapa tempat lainnya untuk mengingat bagaimana para pendahulu menjejakkan kakinya di Batavia (Jakarta saat ini) dan membagikan pekabaran Injil ini. Dan juga pembagian sembako di tiga tempat, di sekitar Jemaat Tanjung Priok, Jemaat Jatinegara dan di sekitar Jemaat Kramat Pulo kepada warga di sekitar gereja sebagai bentuk perhatian gereja kepada masyarakat sekitar. Ibadah gabungan akbar ini mengambil tempat di Gedung GBI Mawar Sharon, Kelapa Gading, pada hari Sabat, 23 Juni 2012, dengan mengambil tema, “Celebrating 100 years of God’s Love, Proclaiming His Grace-Revived to Finish His Work.” Pelaksanaan kebaktian gabungan ini tepat seratus tahun saat 9 jiwa dibaptiskan di Koja pada tanggal 23 Juni 1912 yang lalu, yang kemudian menjadi jemaat yang pertama di Batavia (Tanah Tinggi). Acara yang dimulai pukul 8 pagi ini, berjalan dengan baik dan penuh hikmat.
LEBIH DARI 10.000 JIWA: Jemaat GMAHK se-Konferens DKI Jakarta yang datang dalam ibadah gabungan akbar perayaan 100 tahun gereja Advent di Jakarta.
09 - 2012 | Adventist World
45
DARI INDONESIA
Pdt. Dr. W.L. Limbong, Ketua Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya memberikan penghargaan kepada Pemerintah DKI Jakarta yang di wakili oleh Walikota Jakarta Utara, Bpk. H. Bambang Sugiyono, SE, MSI.
Dalam kesempatan ini juga, hadir beberapa pejabat pemerintah yaitu Walikota Jakarta Utara, Bpk. H. Bambang Sugiyono, SE, MSI, yang menyampaikan kata sambutan mewakili Gubernur DKI Jakarta. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan selamat kepada GMAHK yang tengah merayakan 100 tahun GMAHK di Jakarta dan mengharapkan agar kehadiran gereja di tengah-tengah masyarakat Jakarta dapat memberikan kontribusi yang positif kepada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dapat berperan serta dalam menjaga kerukunan hidup beragama.
Selain itu, pejabat pemerintah yang juga hadir dan memberi kata sambutan adalah Pdt. Dr. Saur Hasugian, MTh, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama RI. Beluai memberikan beberapa petuah di antaranya adalah, “agar dalam pelayanannya gereja Advent selalu ingat akan semangat dari para pendahulu, dan juga dapat melanjutkan pekerjaan Tuhan sambil tetap menjaga kerukunan hidup beragama saat hidup berdampingan dengan umat yang lain.” Kata-kata sambutan juga disampaikan baik dari tingkat General Conference, Divisi, dan Uni. Sabat ini, betulbetul menjadi Sabat yang istimewa dan bersejarah oleh karena begitu banyak lagu pujian yang di persembahkan kepada Tuhan, mulai dari kebaktian Sekolah Sabat sampai kebaktian Khotbah, bahkan pada acara perayaan pada Sabat sore. Berbagai kePdt. Dr. H.I. Missah, pembicara lompok paduan suara, Utama berada di ruang persiapan mulai dari quartet, vosesaat sebelum menyampaikan cal group sampai keKhotbah perayaan.
Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses re-
daksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format M icrosoft Word/Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/imagedi dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta beresolusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk dimasukkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.
46
Adventist World | 09 - 2012
Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia
WARTA
GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera…” pada paduan suara akbar dari ratusan anggota jemaat yang tergabung dalam Jakarta Choir dan tidak ketinggalan juga alunan musik Angklung dan masih banyak lagi. Yang menjadi puncak dari perbaktian Sabat itu adalah pelayanan Firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. Dr. H.I. Missah, Wakil Direktur Pemuda Pdt. Dr. Saur Hasugian MTh, Dirjen Bimas Advent General Conference. Dalam Kristen Kemenag RI berjabat tangan dengan khotbahnya, beliau menyampaikan peH. Bambang Sugiyono, Walikota Jakarta san “agar kita selalu ingat akan identiUtara. DI BAWAH: Pdt. Dr. JS Peranginangin, tas kita sebagai umat Gereja Masehi Ketua UIKB didampingi Pdt. W.L. Limbong Advent Hari Ketujuh, dengan ciri khas dan Pdt. Ronny Wenas memberikan pengpekabaran tiga malaikat. Dari hampir hargaan kepada salah satu keluarga pelopor 17 juta anggota gereja sedunia, gereja Advent di Jakarta, Kel. Immanuel Siregar. kita sekarang sudah berada di 206 negara dari 232 negara di dunia. Itulah sebabnya perlu dukungan organisasi yang memadai untuk mengatur hampir 69 ribu gereja di seluruh dunia. Untuk menjaga itulah diperlukan persatuan. Sebagai biji mata Tuhan, umat Advent di seluruh dunia ini termasuk di Jakarta harus bersatu sambil menanti kedatangan yang kedua kali.” Yang menjadi puncak perayaan pada Sabat sore tersebut adalah pagelaran drama yang menceritakan awal mula pergerakan Advent masuk ke Batavia. Drama ini adalah merupakan ide dan disutradarai langsung oleh Ibu Meity Pical. Didukung dengan penataan cahaya yang profesional, drama ini membawa pesan yang baik kepada semua anggota jemaat yang masih bertahan hingga akhir Sabat. Kita berdoa kiranya makna rohani dari acara ini tidak hanya sekadar sebagai satu perayaan, akan tetapi dapat menjadi satu tonggak sejarah yang baru bagi umat Advent di Jakarta dengan satu pengharapan, kalaupun masih ada perayaan seratus tahun berikutnya, maka itu akan diadakan di dalam Kerajaan Surga. n —Dilaporkan oleh Pdt. A. Sagala dan Pdt. A. Daymbani, Departemen Komunikasi Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.
Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha A. Ricky Bendahara S. Manueke Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi R.C.A. Raranta, F. Parhusip, J. Wauran Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya S. Nappoe, Jawa Barat W. Siringoringo, Jawa Tengah R. Situmeang, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku H. Sandil, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Toraja Izin
Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987
Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi) www.iphbdg.org
Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.
09 - 2012 | Adventist World
47
Dr. Milton Afonso adalah seorang pelopor perlindungan kesehatan perorangan berbangsa Brasil. Ia telah mendirikan perusahaan asuransi kesehatan terbesar di Amerika Selatan.
Setiap bulan Adventist World tiba juga kepada pria yang sangat peduli ini. Dr. Milton Afonso membaca Adventist World untuk tetap terhubung dengan keluarga besar Advent di seluruh dunia.
Anda juga dapat tetap terhubung dengan keluarga gereja Anda dengan cara yang sama. Hubungi departemen komunikasi Anda jika Adventist World gratis tidak secara teratur tersedia di gereja Anda.
Satu Keluarga. Satu Dunia. Adventist World.