AW indonesian 2012-1001

Page 1

War t a G e re j a Ma s ehi Ad v e nt Har i Ke t u j u h

0 1 - 2 01 2

Setia di Bawah Tekanan

20

Terlahir untuk

Terhubung

24

Dia yang

Merangkak

26

Daun yang

Menyembuhkan


0 1 - 2012 The International Paper for Seventh-day Adventists

Ja nu a r y 201 2

C er i ta

Faithful Under Fire

20

Born to

The One Who

24

Connect

Crawls

26

Healing

Leaves

16

s amp u l

Setia di Bawah Tekanan

Oleh Andrew McChesney

Kisah Oksana Sergiyenko adalah salah satu kisah yang beberapa orang tidak suka bila Anda membacanya.

P A N O R A M A S E D U N I A Satu Tahun Lebih Dekat dengan Kerajaan Allah

8

Oleh Ted Wilson

Inisiatif Kebangunan dan Reformasi setelah satu tahun.

RENUNGAN “Karena Firman-Mu”

1 2 Oleh Bill and Heather Krick

K E P E R C A Y A A N D A S A R Terlahir untuk Terhubung Oleh Cintia Paseggi

20

Keintiman sejati berasal dari keluarga yang kokoh.

M E N E M U K A N R O H N U B U A T Di Manakah Allah Ketika Anda Memerlukan Dia?

22

Oleh John Skrzypaszek

Publikasi dari salah satu buku Ellen White yang terbesar dan bersamaan waktunya dengan salah satu pergumulan rohaninya yang terbesar pula.

WARISAN ADVENT Dia yang Merangkak

Salah satu cerita hebat dalam Alkitab tentang doa.

24 Oleh Zebron Ncube

KEHIDUPAN ADVENT Pemahaman Misi yang Senantiasa Ada

14

acat fisik tidak daC pat menghalanginya untuk bersaksi?

Oleh Jean-Luc Lézeau

Apakah hubungan antara persembahan misi dan menyelesaikan pekerjaan?

D E PA R T E M E N TA L 3

LAPORAN SEDUNIA

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 10 Sebuah One-Day Church

11 K E S E H A T A N S E D U N I A Infeksi Saluran Perkemihan 26

27 P E L A J A R A N A L K I T A B Ada Pengharapan 28

PERTUKARAN IDE

P E R T A N YA A N D A N J AWA B A N A L K I TA B

Daun yang Menyembuhkan

www.adventistworld.org Tersedia dalam 13 bahasa online. 2

Adventist World | 01 - 2012

c o u r t e s y

o f

p h o t o o f o k s a n a s e r g i y e n k o t h e R u s s i a n F i n a n c e M i n i s t r y


Perubahan ... dan Kesetiaan

LAPORAN SEDUNIA

Orang Advent Melakukan Kebajikan

di

Bahama,

Kata Perdana Menteri n Pemimpin nasional Bahama memuji Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh baru-baru ini atas sumbangsihnya kepada masyarakat dan pekerjaan yang terus berlangsung dalam komunitas. Perdana Menteri Hubert Ingraham menyebut gereja satu “mercu suar pelayanan setia dan penatalayanan Kristen di negara kita,” sambil mengutip pekerjaan Advent di tengah kaum muda dan dalam mendukung keluarga yang kokoh dan gaya hidup sehat. “Kalian juga telah membuat satu sumbangsih penting kepada pendidikan di Bahama, membentuk hidup orangorang muda yang kemudian pada gilirannya berperan pada komunitas dan PENGHARGAAN: Perdana Menteri perkembangan nasional,” kata IngraBahama Hubert Ingraham memuji ham. Gereja Advent selama peresmian Komentar perdana menteri tersebut tanggal 30 Oktober 2011 dari kantor diberikan selama upacara peresmian pusat baru Atlantic Caribbean Union kantor pusat baru Atlantic Caribbean Union Mission pada tanggal 30 Oktober Mission. 2011 yang lalu. Wilayah administratif itu mengawasi pekerjaan Gereja Advent di Bahama, Cayman Islands, dan Turks serta Caicos Islands. Sebelumnya uni misi tersebut melayani 30.000 anggota Advent dari kantor pusat sementara di Summer Winds Plaza, juga di Nasau. Ingraham sebelumnya memuji Gereja Advent ketika parlemen Bahama memutuskan pada bulan Mei untuk mengakui Atlantic Caribbean Union Mission yang saat itu baru didirikan sebagai kesatuan hukum gereja di Bahama. Para pemimpin gereja pertama kali membentuk uni misi ketika mereka berpisah dari bekas West Indies Union Conference menjadi dua wilayah administratif, menanggapi pertumbuhan gereja dan otonomi keuangan di Karibia. Israel Leito, ketua Gereja Advent di Inter-Amerika, memberitahu Ingraham bahwa orang-orang Advent di Bahaman menghargai tingginya kebebasan beragama yang diberikan pemerintah negara itu. Dalam pidatonya Leito juga mengingatkan hadirin mengapa mereka berkumpul—bukan hanya untuk meresmikan bangunan itu sendiri, tetapi juga untuk membaktikan orang-orang yang bekerja di sana “untuk melayani umat Allah dan komunitas.” M á r q u e z / IA D

ilamana Anda membuka edisi ke-65 Adventist World ini, maka Anda akan memperhatikan beberapa perubahan sederhana namun penting yang kami harap akan meningkatkan nilai dari jurnal yang membangun iman ini, bagi Anda dan bagi semua orang yang Anda berikan. • Daftar Isi yang lebih cerah dan mudah dibaca, membantu Anda dengan cepat menemukan bagian dan kolom yang disukai; • Bagian Berita Dunia yang dirancang ulang, menyoroti kisah-kisah yang perlu tetap Anda ketahui tentang kemajuan gereja pada hampir 200 negara; • Satu penampilan baru bagi halamanhalaman “Alkitab” dalam jurnal— “Pertanyaan dan Jawaban Alkitab” Angel Rodriguez dan “Pelajaran Alkitab” Mark Finley; • Bagian “Pertukaran Ide” dengan tatanan baru dalam empat halaman terakhir majalah ini, penuh dengan fakta, permohonan doa, surat, dan hasil penelitian yang membuat Anda tetap terhubung dengan jutaan rekan orang percaya di seluruh dunia. Akan tetapi, komitmen kami untuk membawa yang terbaik dari gerakan Advent kepada Anda—dalam berita, cerita-cerita misi, informasi kesehatan, pelajaran Alkitab, Warisan Orang Advent, dan Bacaan Renungan—tidak berubah sama sekali. Tim yang terdiri dari para profesional yang berdedikasi yang memproduksi majalah ini—dihimpun dari tujuh negara dan menggunakan enam bahasa—memulai setiap edisi dengan doa dan menyirami tiap bagian dari proses produksi kami dengan doa. Kita mengetahui majalah ini mengubah kehidupan: Anda yang mengatakan demikian, dalam puluhan surat dari mana saja setiap bulannya. Berikan perhatian khusus pada cerita sampul bulan ini, “Setia di Bawah Tekanan.” Kisah menakjubkan dari Andrew McChesney tentang seorang wanita Advent muda di pemerintahan Rusia merupakan satu kesaksian kuat, yang menjadi persembahan terbaik bagi pergerakan ini dalam hal kesetiaan kepada Allah dan pelayanan kepada orang lain. Pertimbangkan komitmen-komitmen Anda sendiri sementara Anda membaca, dan berdoa untuk banyak orang Advent yang telah Allah panggil melayani pada posisi-posisi pemerintahan di seluruh dunia. Tetap utamakan kerajaan Allah.

A b e l

B

01 - 2012 | Adventist World

3


LAPORAN SEDUNIA

4

Adventist World | 01 - 2012

d e N e u b e r

n Ratusan pemimpin Advent Amerika Selatan dan pasangan mereka menggunakan waktu Sabtu pagi di akhir tahun 2011 membagi-bagikan buku The Great Hope. Buku yang dibagi-bagikan itu merupakan buku karya salah seorang pendiri Gereja Advent, The Great Controversy versi bahasa modern, yang menelusuri tuntunan Allah sepanjang sejarah dan menyediakan jawaban bagi dunia yang resah ini. Orang-orang Advent sedunia telah berikrar membagikan jutaan buku itu kepada teman-teman dan tetangga pada tahun 2012 sebagai bagian dari inisiatif Kebangunan dan Reformasi. Di Divisi Amerika Selatan saja, para pemimpin berencana membagi-bagikan 42 juta buku. Wilayah itu dikenal atas kampanye penyebar luasan literatur dengan skala luas. Pembagian pada tanggal 29 Oktober 2011 merupakan pendahuluan dari distribusi utama yang direncanakan mulai bulan Maret 2012, kata para pemimpin di sana. Pada satu wilayah Brazil saja, lebih dari 120 pendeta dan pasangan mereka membagi-bagikan 5.000 buku The Great Hope. Pembagi-bagian serupa diadakan di Peru, Ekuador, Paraguay, Uruguay, dan Argentina. Seorang penerima, pemilik restoran Rosa Maria Dantas Ferreira, menyambut buku The Great Hope yang diterimanya. Ia memberitahu para pemimpin gereja bahwa buku itu adalah motivasi yang diperlukannya untuk mencari Allah. Erton Kohler, ketua Gereja Advent untuk Amerika Selatan, mengatakan distribusi itu diadakan pada saat orangorang di seluruh dunia sedang mencari jawaban. The Great Hope memberikan satu sudut pandang Alkitabiah yang seimbang pada peristiwa-peristiwa dunia, katanya.

O l i v e i r a

Brazil Mendahului Upaya Penyebarluasan Buku The Great Hope

INI “PENGHARAPAN”: Seorang pendeta Advent menyerahkan sebuah buku The Great Hope kepada seorang pegawai toko yang menyambut baik di Brazil. Para pemimpin Advent di Amerika Serikat membagi-bagikan ribuan buku misionaris tersebut pada tanggal 29 Oktober 2011.

Di Jerman, Pendeta Advent Diberi Penghargaan Karena Telah Menyelamatkan Banyak Bayi n Satu upaya yang dilakukan selama 11 tahun di Berlin, Jerman, distrik Zehlendorf, untuk menyelamatkan jiwa bayibayi telah diakui oleh pemerintah nasional. Gabriele Stangl, Chaplain dari Waldfriele Seventh-day Adventist Hospital di sana, diberi penghargaan Federal Republic of Germany’s Medal of Merit dalam satu upacara yang dipimpin oleh walikota Steglitz-Zehlendorf, Norbert Kopp. “Baby hatch” adalah sebuah kotak yang secara khusus dirancang, dengan alat sensor namun tanpa tampilan video, dimana seorang bayi bisa ditaruh tanpa diketahui asalnya. “Jika si ibu membuka pintunya dan menaruh seorang bayi baru lahir dalam tempat tidur hangat itu,” Stangl menjelaskan, “maka alat sensor mengirimkan tanda alarm tertunda ke pintu gerbang yang berpenghuni, agar si ibu memiliki waktu yang cukup untuk meninggalkan daerah itu tanpa diketahui.” Si bayi akan segera dibawa ke ruang rawat bayi rumah sakit, dan menerima perawatan medis yang diperlukan. Keluarga-keluarga asuh ditugaskan un-

PENGHARGAAN NEGARA: Pendeta Advent Gabriele Stangl, bersama Norbert Kopp, Walikota Distrik Steglitz-Zehlendorf, Berlin, pada satu upacara dimana Stangl menerima penghargaan Federal Republic of Germany’s Medal of Merit atas usahanya terhadap bayi-bayi yang terlantar. C o p y r i g h t, D i s t r i c t S t e g l i t z Z e h l e n d o r f, P r e s s O f f i c e


L e t i c i a

tuk merawat anak-anak itu, yang bisa diminta kembali dalam kurun waktu delapan minggu; kalau tidak, anak-anak itu disiapkan untuk diadopsi. Stangl mendapatkan ide itu setelah berbicara dengan seorang wanita tua sekarat berusia 80 tahun yang menyesalkan kematian bayinya, juga orang lain yang bermasalah karena kehamilan, untuk berbagai alasan. Kota Jerman di utara, Hamburg telah mendirikan tempat penampungan yang sama, dan Stangl, yang bekerja dalam waktu luangnya, mendirikan program seperti itu di Waldfriede. Selama 11 tahun pengelolaannya, sekitar 20 bayi telah ditaruh dalam kotak bayi tersebut, dan 110 wanita lain bisa tanpa diketahui namanya melahirkan di rumah sakit tersebut. Waldfriede Adventist Hospital yang berusia 91 tahun memiliki 170 tempat tidur dan melayani 9.000 pasien rawat inap dan 18.000 pasien rawat jalan tahun lalu. —Herbert Bodenmann, Adventist Press Service, Switzerland

Para Pendeta Advent Kuba Bertemu dalam Acara Retret yang Bersejarah n Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Kuba mengumpulkan 150 pendetanya beserta keluarganya untuk satu acara retret yang bersejarah di Santa Clara musim gugur lalu. Acara itu, yang diadakan tanggal 23-25 September 2011, menjadi yang pertama kalinya dalam waktu 50 tahun mengumpulkan begitu banyak pendeta dan anggota keluarga untuk mempersatukan dan saling menguatkan sementara menggembalakan gereja yang pesat pertumbuhannya di pulau itu. “Suatu pencapaian besar mengumpulkan satuan kependetaan untuk acara ini,” kata Pendeta Aldo Perez, ketua gereja di Kuba. “Kami berkumpul untuk berbagi pesan rohani, menghabiskan waktu bersama keluarga pendeta, berdoa bersama, dan mempersatukan upa-

D e

Lo s

S a n t o s / IA D

PERTEMUAN KUBA: Para pendeta dan keluarga mereka berkumpul untuk berpartisipasi dalam Retrer kependetaan pertama dengan skala tersebut yang diadakan di Santa Clara, Kuba, pada tanggal 24 September 2011. Acara itu memberikan keluarga pendeta kesempatan untuk bersatu dan saling menguatkan sambil berjuang menggembalakan gereja yang bertumbuh pesat di pulau itu.

ya untuk melanjutkan misi besar menyebarkan Injil.” Hampir 400 orang yang datang di bumi perkemahan Canaan tersebut yang terletak di pusat Kuba untuk berpartisipasi dalam pekabaran-pekabaran yang ditujukan kepada para pendeta, istri-istri pendeta, dan membimbing anakanak pendeta. Hector Sanchez, sekretaris kependetaan untuk Divisi Inter-Amerika, berbicara dan mengimbau para pendeta dan keluarganya untuk terus melayani Allah sebagai para pemimpin terpilih yang bekerja keras memenuhi misi gereja kepada penduduk pulau tersebut. “Perhimpunan seperti ini memberikan kesempatan bagi pendeta dan keluarganya untuk memperbarui komitmen dan panggilan mereka dan merasa bahwa gereja tidak melupakan ataupun mengabaikan mereka,” kata Sanchez. “Ini tentang identitas dari pendeta yang datang bersama dengan identitasnya sebagai seorang suami dan ayah.”

Itulah akhir dari kunjungan ke empat wilayah di seluruh Inter-Amerika bagi Pendeta Sanchez, yang tidak pernah akan dilupakannya. “Itu merupakan satu pengalaman yang tak terlukiskan bersama para pendeta kami, berdoa bersama mereka, dan mendengarkan berkat-berkat yang terjadi di seluruh gereja di Kuba,” katanya. Leticia De Los Santos, direktur pelayanan shepherdess untuk gereja di InterAmerika, berbicara kepada para istri pendeta tentang bagaimana mengembangkan pelayanan pendukung yang kuat di dalam gereja dan memberi amanat kepada puluhan anak keluarga pendeta tentang maksud dan warisan mereka dalam dunia yang tak menentu ini. Setelah diorganisasi pada tahun 1905, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Kuba memiliki lebih dari 32.000 anggota gereja yang beribadah dalam lebih dari 280 gereja dan mengelola tiga konferens, satu misi, dan satu seminari.

01 - 2012 | Adventist World

5


LAPORAN SEDUNIA

Wilson

Mengunjungi

Jepang,

Memberi Semangat pada Orang Advent, Korban Gempa Mendapat laporan singkat tentang tantangan penginjilan di negara itu. Oleh SukHee Han, Direktur Komunikasi NSD, dengan staf Adventist World. QQ Tantangan penginjilan di satu lingkungan yang kurang bersahabat disampaikan kepada Ted N.C. Wilson, ketua General Conference, selama kunjungannya ke Jepang di bulan November 2011. Meskipun Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah bekerja di Jepang selama lebih dari 100 tahun, hanya ada sekitar 15.000 anggota gereja dalam satu bangsa yang terdiri dari 128 juta penduduk. Pada tahun 2009, menurut statistik, 261 orang bergabung dengan gereja di Jepang, tetapi 207 meninggal dunia atau terdaftar sebagai yang “murtad atau hilang,” yang berarti perolehan bersihnya hanya 54 orang. Ditanyakan mengenai ini, Wilson diberitahu oleh para pemimpin setempat bahwa Jepang adalah masyarakat yang sangat sekular, dan membawa pekabaran Advent kepada orang-orang yang tak mengenalnya itu sulit dan kebanyakan tidak tertarik dengan ajaran-ajaran Kristen. Mereka juga mengakui bahwa beberapa anggota Advent telah kehilangan antusiasme untuk penginjilan selama

6

Adventist World | 01 - 2012

bertahun-tahun. “Saya menyadari bahwa Gereja Advent Jepang dihadapkan pada banyak kesulitan dan tantangan, tetapi Tuhan pastilah mau melakukan mukjizat di sini jika gereja dipersenjatai dengan Firman Allah dan Roh Kudus,” Wilson memberitahu para pengurus gereja Jepang dalam menanggapinya. Menghabiskan waktu sekitar seminggu di Jepang, pemimpin gereja dunia itu ditemani oleh Nancy Wilson, istrinya, juga para eksekutif Divisi Asia Pasifik Utara, Jairyong Lee, ketua, dan Akeri Suzuki, sekretaris eksekutif. Msumi Shimada, ketua Gereja Advent di Jepang, menyambut kelompok tersebut ke Hiroshima, yang paling pertama dalam kunjungan Wilson ke berbagai kota. Kota pelabuhan dan pusat militer bagi Angkatan Bersenjata Jepang, dihancurkan oleh senjata atom pada pagi hari tanggal 6 Agustus 1945. “Meskipun Hiroshima hancur oleh bom atom,” Wilson memberitahu 400 siswa dan anggota gereja yang berkumpul di aula Hiroshima Adventist High

School, “kota ini telah berkembang sebagai satu kota simbolis perdamaian melalui ketekunan yang gigih dan keberanian penduduk Jepang. Bilamana kita berdiri teguh di atas Firman Allah, bergantung pada Tuhan, dan melakukan yang terbaik dalam mengabarkan Injil perdamaian, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Jepang tentu akan bangkit kembali.” Juga di Hiroshima, Wilson bertemu Sumiko Ueki, seorang yang bertahan hidup dari bom atom. Kini berusia 83 tahun, ia bekerja di pabrik amunisi Hiroshima. Pabrik itu hanya berjarak 1,2 mil (dua kilometer) jauhnya dari daerah yang terkena bom, tetapi untungnya ia lolos dari kematian. Setelah insiden itu ia mengirim putrinya ke sekolah Advent, dan ia sendiri kemudian menjadi seorang Advent. Pada tanggal 2 November kelompok itu pergi ke Okinawa dan mengunjungi Okinawa Junior High School, di mana para siswanya menggelar musik tradisional Okinawa. Setelah meninggalkan sekolah itu, mereka pergi ke tempat di-


Halaman sebelah: WILSON BERKHOTBAH DI JEPANG: Pendeta Ted N.C. Wilson, ketua General Conference, berkhotbah di sebuah gereja di Jepang selama kunjungannya baru-baru ini ke jemaat-jemaat dan lembaga-lembaga Advent di sana. Pergerakan Advent berlangsung aktif di Jepang selama lebih dari satu abad. Di atas: ORANG YANG SELAMAT DI HIROSHIMA: Pendeta Wilson dan Nancy Wilson, istrinya, di antara mereka yang bertemu Sumiko Ueki, seorang berusia 83 tahun yang bertahan hidup dari bom atom Hiroshima tahun 1945. Pendeta Jairyong Lee, Ketua Divisi Asia Pasifik Utara, ada di tengah foto itu. Kiri: KANTOR PUSAT YOKOHAMA: Para pendeta Jairyong Lee, Ted N.C. Wilson, dan Masumi Shimada, ketua Uni Jepang, berhenti sejenak untuk berfoto di luar kantor pusat Advent daerah di Yokohama. NS D

mana seorang anggota korps kesehatan angkatan perang Advent dan seorang yang bersungguh-sungguh, Desmond Doss menyelamatkan jiwa rekan-rekan tentaranya selama peperangan, dan diingatkan tentang dedikasi Doss kepada Tuhan dan kepada bangsa. Doss, yang diberi penghargaan Congressional Medal of Honor, meninggal pada tahun 2006. Petang harinya, para anggota gereja mendengarkan Wilson berbicara tentang kebangunan di Sekolah Advent

P h o t o s

Okinawa. Di antara jemaat ada Pendeta Saburo Arakaki. Ia dihukum mati atas pembunuhan selama Perang Dunia II dan dipenjarakan di Hawaii. Akan tetapi ia bertobat selagi berada dalam penjara dan untungnya diberikan amnesti khusus. Kembali ke Jepang, ia mempelajari teologia dan menjadi seorang pendeta. Ketika mereka berbincang setelah pertemuan itu, Wilson memberitahu Arakaki bahwa ia menghargai upayaupayanya dalam mengembangkan pekerjaan misi di Okinawa juga mendiri-

kan sebuah sekolah Advent di sana. Arakaki berterima kasih kepada Wilson atas kunjungan ke Okinawa sebagai seorang ketua gereja dunia, dan berkata ia mendoakan Wilson. Mengadakan perjalanan menuju kota yang terkena dampak tsunami dan gempa bumi, Fukushia dengan kereta luncur setelah penerbangan kembali ke dataran utama Jepang, Wilson memberitahu para anggota gereja dari kota itu dan tetangganya Sendai bahwa keluarga Advent sedunia peduli dengan korbankorban di daerah itu. “Atas nama orang Advent sedunia, saya mengucapkan dukacita sedalamdalamnya kepada mereka yang berada di daerah Fukushima dan Sendai yang masih menderita akibat pengaruh tsunami, gempa bumi, dan pelepasan radiasi,” kata Wilson. “Mazmur 121:2 berkata, ‘Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.’ Tuhan saja yang bisa menjaga kita dari bahaya dan menyelamatkan kita. Karena tidak ada ranting yang bisa menghasilkan buah sendiri, begitu pula kita harus bergantung erat pada Firman Allah, yang adalah Pencipta kita, Penebus kita, Juruselamat kita, dan Tuhan kita. Saya berharap kalian dapat mengatasi semua penderitaan kalian melalui firman-Nya dan akhirnya menang dalam nama Kristus.” Pada hari Sabat tanggal 5 November 2011, Wilson berbicara kepada 1.300 anggota di gereja Yodobashi di distrik Shinjuk Tokyo. Wilson berkata, “Sebagaimana yang dinyatakan dalam nama Masehi Advent Hari Ketujuh, kita ini umat yang unik dan istimewa yang memiliki satu misi memberitakan kabar baik tentang kedatangan Tuhan yang segera tiba. Pekerjaan ini harus diselesaikan dengan kuasa Roh Kudus.” Selama perjalanannya ke Jepang, Wilson mengunjungi beberapa lembaga gereja, termasuk Japan Union Conference, Tokyo Adventist Hospital, dan beberapa sekolah Advent. Perjalanan itu juga membawanya ke Republik Korea dan ke pertemuan akhir tahun 2011 Divisi Asia-Pasifik Utara. n

01 - 2012 | Adventist World

7


PAN O RA M A

S E D U NIA

Editor Adventist World Bill Knott barubaru ini berbincang dengan ketua General Conference, Ted Wilson tentang keputusan gereja yang bersejarah di akhir tahun 2010 yang mengeluarkan seruan publik untuk perubahan. KNOTT: Lima belas bulan yang lalu pimpinan General Conference mengabdikan diri kepada satu pengalaman pribadi kebangunan dan reformasi, di hadapan umum. Mereka mengeluarkan satu panggilan kepada gereja, yang kami terbitkan dalam Adventist World bulan Januari 2011, mendesak anggota gereja di mana saja untuk memandang kehidupan mereka dengan sungguh-sungguh juga kehidupan kita bersama. Anda telah mengadakan perjalanan ke setiap benua (kecuali Antartika) tahun terakhir ini, dan Anda telah melihat-lihat keterlibatan gereja dengan gagasan ini. Apa yang sudah Anda dengar?

Responsnya luar biasa, dan saya percaya itu karena kuasa Roh Kudus, selain usaha dan doa dari banyak orang yang berbakti. Hal ini mengilustrasikan apa itu kebangunan dan reformasi, sebagaimana diuraikan dengan indahnya dalam 2 Taw. 7:14: “dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.� Panggilan dari kepemimpinan gereja ini telah bergema di hati anggota-anggota gereja karena orang-orang percaya yang setia mengakui bahwa gereja ini lebih dari sekadar denominasi biasa. Ada maksud dan tujuan yang nyata. Alasan seorang menjadi Advent mungkin agak sedikit kurang jelas dalam hidupnya, namun bila mereka mengambil waktu untuk merenung, mereka akan ingat mengapa mereka bergabung dengan pergerakan ini, atau mengapa mereka memilih untuk tetap tinggal. Kemudian muncullah pengakuan bahwa kita perlu mempersiapkan diri sendiri dan orang lain untuk kedatangan Kristus, dan kita melakukan itu melalui penyerahan kita kepada Dia. Kita tidak mengusahakan jalan

8

Adventist World | 01 - 2012

Satuahun T

Lebih Dekat dengan Kerajaan

kita ke surga dan mencoba membersihkan diri kita sendiri. Kita datang kepada Tuhan dan meminta Dia untuk sepenuhnya mengendalikan kita. Apakah menurut Anda penekanan pada kebangunan dan reformasi telah mengubah budaya kepemimpinan gereja, dan jika demikian, dalam cara

Allah apa?

Ya, saya rasa begitu. Dalam banyak contoh hal tersebut telah menciptakan gambaran desakan yang lebih tajam pada pihak para pimpinan. Mereka mengakui mengapa kita berada di dalam administrasi—bukan untuk mengabadikan satu organisasi yang rumit, tetapi untuk memproklamasikan satu pekabaran, un-


tuk mempersiapkan orang-orang. Pengakuan itu kelihatannya telah mengubah sejumlah pemimpin. Bahkan dalam bangunan ini [kantor pusat sedunia]?

Dampaknya terutama terlihat di sini. Kita tidak ingin membesarkan hal kecil. Kita ingin fokus pada hal-hal yang penting. Kita ingin seperti Kristus dalam hubungan kita dengan orang lain, di dalam pekerjaan kita, menyadari bahwa tujuan akhir kita lebih besar dari keamanan kerja dan pemeliharaan diri. Sasaran kita menjadi sasaran yang menuju surga sementara melihat gambaran yang lebih besar daripada diri kita sendiri, dan tema Pertikaian Besar menjadi lebih jelas di dalam pemikiran kita. Anda telah memberi kesan bahwa kebangunan dan reformasi bukanlah satu program, dan sepertinya ada banyak bukti untuk itu. Saya telah mengikuti ini sejak mula-mula dan belum pernah melihat metodologi tertentu dimainkan sebagai bagian dari inisiatif ini. Dan sudah ada di seluruh dunia. Itu menunjukkan bahwa orangorang percaya sedang menerapkan kebangunan dan reformasi dalam cara-cara yang sangat pribadi.

Benar sekali. Saya juga merasa itu sudah meningkatkan kewaspadaan kita sebagai para pengurus dan pemimpin untuk perlunya doa yang sederhana dan bersahaja. Baru pagi ini pada Komite Administrasi GC kami melakukan sesi doa yang penting. Ada sesuatu tentang berdoa bersama—meminta hikmat Allah, dan bukan hanya mempersembahkan doa pengantar. Sebagian besar penekanan yang saya dengar dalam tahun terakhir telah fokus pada bagian Kebangunannya. Tetapi jelas ada rangkaiannya di sini. Menurut pengamatan Anda reformasi ini nantinya akan berarti apa? Tak diragukan memang akan memerlukan waktu, untuk mengungkapnya dalam kehidupan gereja. Bagaimanakah sebuah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang telah reformasi kelihatan berbe-

da dari yang kita lihat sekarang ini?

Saya rasa itu akan kelihatan dalam cara yang lebih disederhanakan. Dalam perbandingan, kehidupan akan menjadi lebih benar. Keputusan-keputusan akan dibuat karena prinsip-prinsip Alkitab yang kokoh, bukan karena kebaikan. Reformasi akan terjadi dalam cara kita menghadapi hal-hal yang berakibat pada kekekalan. Ini akan mengubah cara kita menggunakan uang kita di gereja, dan secara pribadi. Itu akan mengubah penggunaan waktu dan talenta kita. Menjadi baru berarti mengubah sesuatu: Jikalau tidak ada yang berubah, maka kita hanya melalui satu latihan yang tak berguna. Dalam kehidupan pribadi saya sendiri, itu artinya mengurus permasalahan-permasalahan seperti bagaimana saya menyediakan waktu untuk pertumbuhan rohani dalam menggunakan waktu bersama Tuhan dalam program saya yang padat? Apakah saya sedang menggunakan waktu yang diperlukan untuk berjalan dua mil jauhnya sehari? Apakah saya sedang mengatur waktu saya agar mendapatkan tidur yang cukup? Sebagai pemimpin, ini menyebabkan kita bertanya bagaimana kita memandang permasalahan-permasalahan besar yang mempengaruhi seluruh gereja. Dengan sistem pendidikan kita, bagaimanakah kita akan membuat sekolah-sekolah kita sebisa mungkin ke arah penyelamatan jiwa dan sesuai dengan ajaran Advent? Bagaimanakah kita akan mengatur gereja-gereja setempat agar mereka tidak sekadar melakukan kebiasaan Sabat rutin semata, tetapi akan benarbenar menuruti Firman Allah dan memotivasi kita untuk melakukan pekerjaan misionaris? Bagaimanakah itu akan mengubah pandangan kita tentang apa yang kita makan dan bagaimana kita membagikan pesan kesehatan yang berharga dengan sesama kita? Bagaimanakah reformasi saleh akan mengubah kebiasaan yang kita pelihara dan semua jenis pilihan gaya hidup? Anda percaya bahwa momentum yang mulai dengan inisiatif ini memiliki jejak yang panjang?

Kebangunan dan reformasi merupakan

landasan dari segala sesuatu yang kita bangun sampai Tuhan datang. Bukan hanya sekadar deklarasi: “Dalam waktu lima tahun kita semua akan bereformasi.” Itu haruslah menjadi satu pengalaman setiap hari, dan harus fokus pada hubungan kita masing-masing dengan Yesus. Anda menyarankan beberapa reformasi badan hukum juga reformasi pribadi, dan Anda menggunakan istilah, “disederhanakan.” Bisakah Anda rinci?

Dunia itu terlalu sibuk dan kompleks, dan beberapa perintah sederhana kadang harus ditimbulkan atau kita semua akan kewalahan dengan kerumitan hidup. Saya rasa pekabaran Advent membawa satu pendekatan yang lebih sederhana kepada bagaimana kita jalankan kehidupan pribadi dan kehidupan kita bersama. Kita perlu hidup dengan satu pemahaman keseimbangan yang hanya ada bila Roh Kudus memimpin dalam hidup kita. Kita tidak bisa melakukan hal-hal ini sendirian. Aspek kehidupan “sederhana” tidak menjamin hidup Anda mendapat sedikit kerumitan, tetapi barangkali akan menjadi kurang hingar bingar. Dengan tuntunan Roh Kudus, Anda akan belajar menempatkan segala hal dalam sudut pandang dan prioritas yang benar. Kita tidak harus melakukan sesuatu sebagai pergerakan di saat-saat terakhir: Kita tidak bisa melakukan segala sesuatu. Jadi kita harus memprioritaskan. Salah satu bahaya terbesar menjadi Kristen Advent di hari-hari terakhir adalah bahwa Iblis mencoba mengalihkan kita dalam segala cara yang mungkin dari sasaran misi gereja. Ia ingin kehidupan kita menjadi begitu rumitnya sehingga kita hanya mondar-mandir, tidak berfokus pada prioritas. Roh Kudus membantu kita meluruskan prioritas pribadi dan kelompok. Ini seperti tombol re-set pada komputer. Komputer macet dan kita jadi frustasi. Lakukan saja re-set atau menarik baterainya keluar, dan mulai lagi. Dari perubahan itu ada jalan baru, struktur yang lebih jelas dan lebih se-

01 - 2012 | Adventist World

9


PAN O RA M A

S E D U NIA

derhana yang membiarkan Anda sekali lagi melihat jalan Anda ke arah satu tujuan. Bagi banyak anggota gereja yang menjalani kehidupan iman sehari-hari dalam situasi-situasi yang sangat menantang, dimana tidak ada budaya institusional di sekeliling mereka, apa artinya berbicara tentang kebangunan dan reformasi?

Saya rasa itu memberikan mereka satu jangkar, bukan hanya pada masa sekarang, tetapi juga di masa mendatang. Itu sesuatu yang membantu menuntun mereka ke arah pemulihan akhir dari apa artinya menjadi putra atau putri Allah. Bagi banyak orang yang tidak memiliki bahan materi yang baik dalam kehidupan ini, akan jauh lebih mudah memahami nilai kehidupan kekal itu. Bagi kita yang kelihatannya telah diberkati dengan hidup dalam budaya dimana kita memperoleh cukup harta benda, kehidupan kita sebenarnya lebih kacau. Orang-orang yang memiliki lebih sedikit seringkali bisa melihat lebih jelas gambaran pemulihan akhir itu. Mereka dari antara kita yang teralihkan dengan kenyamanan yang mengelilingi kita tidak begitu yakin apakah kita perlu memiliki masa depan itu segera atau ingin tinggal di sekitar sini sedikit lebih lama lagi. Bukan rahasia lagi bahwa gereja di daerah selatan sedang berkembang pesat, lebih dinamis, daripada di daerah utara. Itu merupakan satu generalisasi besar, tetapi kita sedang diajarkan sesuatu dengan cara Tuhan bekerja dalam apa yang kita biasa sebut negaranegara berkembang? Apakah kita sedang belajar dari mereka?

Saya tidak tahu apakah kita sedang belajar dari mereka sebanyak seharusnya, tetapi mereka tentu mengajarkan sesuatu pada kita. Saya harap kita belajar bahwa kehidupan itu lebih dari sekadar memperoleh. Kehidupan adalah penyerahan kepada Tuhan dan kepada nilai-nilai yang jauh melebihi segala sesuatu yang kita bisa peroleh di dunia ini. Kita semua sedang diajarkan pelajaran-pelajaran oleh orang-orang percaya di negara berkembang yang sedang memberi contoh apa artinya memberikan segala sesuatu yang kita miliki dan apa adanya kita kepada Tuhan dan pekerjaan-Nya. n

10

Adventist World | 01 - 2012

Sebuah

One-DayChurch Namatunu, Malawi

“Dekat saja dari kota. Hanya 20 menit.” Kami menerima pengkajian Elijah tentang jarak itu dan menjalani perjalanan 20 menit melalui perbukitan berbatu Malawi dari Blantyre ke desa Elijah. Sekitar 20 menit kemudian kami lepas dari jalanan kota yang ramai dan mulai menyusuri bukit-bukit bersama Elijah dan Richard, dua pegawai Maranatha’s Malawian. Mereka menunjuk banyak arah di sepanjang jalan. “Lihat, di sana pada sisi bukti yang berkilau di sisi atap-atap jerami. Kita membangun gereja itu di sana! dan di bawah sana di samping tebu—itu satu gereja yang kami bangun juga!” Dua jam kemudian Richard berhenti di atas bukit yang panjang dan menunjuk jauh di seberang lembah. “Di situlah Elijah tinggal.” Dan saat itulah Elijah mengambil alih, menceritakan kisahnya yang mempelajari tentang Yesus dari seorang kolportir yang telah menjual kepadanya satu buku The Desire of Ages. Richard berkendaraan lima menit lagi di jalan, dan kemudian Elijah minta berhenti. “Ketika saya mendengar bahwa Maranatha akan membangun gerejagereja di negara ini, saya tahu kami akan memiliki satu untuk gereja kami. Kami bertanya pada seorang pemilik tanah berapa harga sebidang tanah yang cukup besar untuk satu gereja baja One-Day yang baru. Ia menjual sebidang tanah ini untuk senilai 1.000 dolar AS.” Di pinggir jalan, penuh dengan lumpur merah di sisi bukit, berkilauan satu gereja One-Day yang baru. “Kami tidak memiliki uang,” lanjut Elijah, “Tetapi salah satu penatua kami berkata bahwa kami harus memelihara ayam untuk membayar tanah itu. Saya pergi ke kota dan membeli 16 ekor ayam—satu untuk masing-masing keluarga—dan kami mempersembahkannya di sini, meminta Allah untuk membuat ayam-ayam itu menghasilkan banyak ayam agar kami bisa menjual banyak telur dan banyak ayam muda untuk membayar 1.000 dolar kepada pemilik tanah sehingga kami bisa mempunyai tempat untuk Gereja Advent yang baru.” Kami menyaksikan para anggota gereja yang berjalan ke arah kami dari bawah atap baja gereja baru mereka, sambil menyanyikan lagu puji syukur. Program One-Day adalah upaya kerja sama antara Seventhday Adventist Church, Adventist-laymen’s Services and Industries (ASI), dan Maranatha Volunteers International. Inisiatif The One-Day Church awalnya diciptakan dan dikembangkan oleh pengusaha Minnesota dan anggota ASI, Garwin McNeilus. Kisah-kisah ini datang kepada Anda tiap bulan dari “Jurucerita” Maranatha, Dick Duerksen.


Infeksi

K E S E H ATA N S E D U N I A

Saluran Perkemihan

Oleh Allan R. Handysides and Peter N. Landless

Dokter memberitahu bahwa saya mengalami infeksi saluran perkemihan yang sudah kebal terhadap antibiotik. Saya harus menerima obat antibiotik mahal melalui jalur infus. Saya sangat sakit. Bisakah Anda memberitahu saya lebih banyak lagi? Saya gugup sekarang ini, dan saya ingin melakukan segala yang bisa saya lakukan untuk mencegahnya kambuh lagi. Saya seorang wanita berusia 45 tahun, sudah menikah, dan ibu dari dua orang anak berusia 14 dan 16 tahun.

I

nfeksi saluran perkemihan (UTI) agak umum terjadi pada wanita. Sebenarnya, setiap tahun 12 dari 100 wanita berusia 20-24 tahun, terkena infeksi. Lebih dari 40 persen wanita mengalami UTI di masa hidup mereka, dan sekitar 25 sampai 33 persen mengalami lebih dari sekadar sekali infeksi. Kuman yang paling umum menyebabkan infeksi ini disebut Escherichia Coli (E.coli); selama beberapa tahun terakhir banyak dari kuman ini sudah kebal dengan berbagai antibiotik. Organisme ini tahan terhadap antibiotik karena mereka menghasilkan satu enzim yang menghancurkan antibiotik “beta-lactam.” Kuman ini disebut organisme extendedspectrum beta-lactamase-producing, atau disingkat ESBL. E. Coli yang memiliki kemampuan khusus untuk menyebabkan UTI melakukannya dengan melengketkan diri pada glycoprotein di dinding kandung kemih. E. Coli ini secara spesifik berbahaya kepada saluran perkemihan karena memiliki fimbriae (jari-jari) kecil yang menempelkannya kepada sel-sel kandung kemih, yang membuat mereka tidak mudah dibasuh keluar. Beberapa dari E. Coli ini juga mengeluarkan racun yang merusak lapisan kandung kemih dan menyebabkan infeksi.

Kandung kemih, mempertahankan diri dengan memproduksi substansi yang memberikan ketahanan kepada infeksi itu, dan ginjal juga memproduksi protein-protein yang melapisi fimbriae pada E. Coli tersebut. UTI menggambarkan satu kegagalan dari mekanisme pertahanan ini. Seiring bertambah tuanya wanita dan menjadi mati haid, mereka mengalami peningkatan risiko mendapatkan UTI, karena bakteri vagina yang membuat vagina tetap bersifat asam dan memperlambat pertumbuhan E.Coli di sana, yang disebut lactobacili bersahabat, berkurang jumlahnya. Sama halnya, penggunaan antibiotik juga bisa mengurangi jumlah lactobacili ini. Anatomi wanita membuatnya lebih mudah untuk bakteri usus (E. Coli) masuk ke dalam kandung kemih. Berbagai metode yang dianjurkan—seperti arah pembasuhan dan penggunaan semprotan—tidak tampak mengurangi risiko infeksi saluran perkemihan. Pencegahan, yang merupakan penekanan kami pada kolom ini, menyarankan minum banyak air—cukup untuk memastikan air kencing yang jernih—bisa membantu wanita yang mengalami infeksi perkemihan. Ini membuat sering terjadi pembasuhan kandung kemih secara alamiah. Sewajarnya, ketidaknormalan anatomi yang bisa diperbaiki harus ditangani. Jus cranberry, jika tersedia di wilayah di mana Anda tinggal, membuat urin bersifat asam dan kemungkinan menghambat menempelnya bakteri ke dinding kandung kemih. Lactobacili untuk diam di vagina telah diberikan sebagai probiotic dalam bentuk kapsul, tetapi bukti keefisienan langkah tersebut dalam mengurangi insiden UTI, kurang. Pada wanita yang sudah mati haid, krim oles estrogen vagina bisa membantu membentuk kembali sel-sel dan lactobacili vagina, pada gilirannya menciptakan lebih banyak lingkungan bersifat asam yang menghambat E.Coli. Namun berbagai penelitian tidak sejalan dalam men-

dukung penanganan tersebut. Meskipun dengan peningkatan bentuk E. Coli yang sudah sangat kebal, masih ada beberapa strategi untuk memberantas infeksi saluran perkemihan. Satu bentuk antibiotik yang disebut carbapenems yang harus diberikan melalui jalur intravena, tetapi mampu membasmi ESBL. Kultur urin seringkali memperlihatkan kepekaan kepada antimikroba yang lebih murah dan lebih umum, dan ini harus digunakan untuk gejala UTI. Satu pengobatan antibakteri yang disebut fosfomycin telah digunakan di Eropa dan Jepang, dan sejauh ini kelihatannya merupakan pengobatan yang memuaskan bila diberikan dalam dosis tunggal tiga gram. Tetapi itu tidak bisa menyembuhkan infeksi ginjal dan sepsis, dan tidak diiindikasikan untuk infeksi yang serius. Dalam laboratorium, clavulanic acid kelihatannya efektif melawan pertumbuhan ESBLE. Coli, tetapi pada praktiknya tidak se­ sukses itu. Riset berlanjut dengan berbagai kombinasi antibiotik. Sementara waktu, minum banyak air dan cairan lain, dan kemungkinan penggunaan estrogen lokal jika sudah mati haid, merupakan harapan terbaik wanita tetap terbebas dari UTI. n

Allan R. Handysides, seorang ahli kandungan

bersertifikat, merupakan Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Peter N. Landless, seorang ahli jantung nuklir, adalah Associate Director Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

01 - 2012 | Adventist World

11


R E N U N G A N

K

ami suka buku Daniel! Banyak dari antara kami menyukai kata-kata nubuatan indah yang sudah biasa kami dengar semenjak masih kecil dahulu: dapur api, singa-singa,­ keakuratan nubuatannya. Tetapi tersembunyi di bawah semua ini ada satu kisah menakjubkan tentang doa dan kekuatan gaib. Barangkali lebih dari yang lain dalam Kitab Suci, Allah dengan ringkas memisahkan antara yang terlihat dan yang tak terlihat dan memberikan sekilas pemandangan indah tentang apa yang terjadi ketika kita berdoa. Kuasa Doa Daniel, yang saat itu seorang warga senior. Mengetahui bahwa umat dan kota Allah tidak dalam keadaan baik. Pemulihan Yerusalem menghadapi tentangan berat. Menanggapi krisis ini, Daniel berpuasa (Dan. 10:3) dan berdoa. Di akhir 21 hari ia menerima satu penglihatan. Terpana, Daniel hampir tidak mampu bernafas; ia tertelungkup di tanah dan tidak bisa ber-

henti bergetar. Seorang malaikat menyentuh dan menguatkan dia—ia gemetar ketakutan di atas tanah bertumpu pada lutut dan tangannya (ayat 10). Malaikat itu kemudian berkata, “Daniel, engkau orang yang dikasihi, camkanlah firman yang kukatakan kepadamu, dan berdirilah pada kakimu, sebab sekarang aku diutus kepadamu” (ayat 11). Sungguh membangkitkan semangat! Menjawab doa yang bersungguh-sungguh, Allah bertindak dengan mengutus seorang malaikat kepada Daniel—sebagaimana telah Ia lakukan dalam pasal sebelumnya (Dan. 9:23). Malaikat itu melanjutkan, “Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu” (Dan. 10:12). Luar biasa— Allah bertindak menjawab doa-doa kita!

Menggali Lebih Dalam Lagi Tetapi tunggu, Anda katakan demikian—Daniel berdoa sudah sejak dua puluh satu hari yang lalu. Apa yang menahannya? Ayat berikutnya, dalam pikiran kita, mengejutkan, barangkali bahkan mence­ ngangkan, dan tentu saja salah satu ayat Kitab Suci yang paling menggugah rasa ingin tahu. Dengarkan saat malaikat itu menjelaskan apa yang terjadi “dalam perjalanan”: “Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan rajaraja orang Persia” (ayat 13). Apa? Ia “tertahan” di perjalanan? Tertahan dengan “pemimpin” (raja) ini selama 21 hari Daniel berpuasa dan berdoa? Pemimpin apa, dan mengapa (dan bagaimana?) pemimpin ini menahan dia? Pertentangan seperti apakah yang pemimpin

Karena

Firman-

Mu

Sekilas dari balik tirai

Oleh Bill dan Heather Krick C y n t h i a

T u r e k


ini lakukan? Dan mengapa malaikat itu memerlukan “pertolongan”—seolah ia tidak bisa menyelesaikan apa yang sedang dilakukannya tanpa bantuan itu? Ternyata Allah telah mengutus malaikat itu “sejak hari pertama,” tetapi tidak adanya jawaban selama 21 hari karena aksi kegaiban di balik itu. Yang membuat permasalahannya lebih menarik, kata Ibrani yang diterjemahkan “prince” (pemimpin) muncul 420 kali dalam Perjanjian Lama tetapi tidak sekalipun merujuk pada seorang raja.1 Ini menuntun beberapa penerjemah mengartikan bahasa Ibrani dari ayat 13 itu sebagai “spirit prince”(NLT)2 atau pemimpin roh, “angel prince” (TEV; Message)3 atau pemimpin malaikat atau bahkan “guardian angel” (CEV)4 atau malaikat penjaga. Banyak juru ulas5 kemudian menyimpulkan bahwa “prince” yang disebut menentang malaikat ini (sekali lagi dalam ayat 20) sebenarnya adalah makhluk gaib Iblis yang bertugas mewakili orang-orang di Kerajaan Persia.6 Entah malaikat itu bergumul dengan kekuatan gaib atau pemimpin manusia, jelas bahwa Koresh sedang mencegah keberhasilan umat Allah.

pegangan tangga surga untuk menjangkau kita. Baru-baru ini putri kami yang berusia 8 tahun tanpa diketahui menggemakan tangisan dunia kita yang tak terungkapkan saat ia hendak jatuh tertidur. Ia bertanya: “Apakah Allah benar-benar mendengar bila aku berdoa? Ada jutaan orang di dunia.” Mazmur 33:13-15 berkata: “TUHAN memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia; dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dia yang membentuk hati mereka sekalian, yang memperhatikan segala pekerjaan mereka.” Kedua, satu penundaan tidak berarti Allah tidak sedang bekerja di balik itu. Barangkali ada kesulitan, situasi yang tampaknya tidak mungkin dengan seorang pasangan atau seorang anak, dan ketika Anda berdoa, segala sesuatu tampak lebih buruk. Ketika Allah sepertinya tuli, pasif, tak berminat, dan berada sangat jauh—­ ingat kata-kata malaikat kepada Daniel. Allah segera mendengar doa Daniel yang bersahaja dan rendah hati, tetapi aksi gaib di balik layar menyebabkan penundaan. “Makhluk-makhluk surgawi ditugaskan

Bagaimanakah dengan Doadoa Kita? Ada sejumlah pelajaran penting yang melibatkan doa-doa kita: Pertama, sejak saat kita mulai berdoa, Allah mendengarkan kita. Betapapun penasaran, nyaris tidak sabar, orang tua menunggu kata-kata pertama dari anak mereka. Mereka mendengar dengan seksama untuk satu atau dua inti pelajaran yang tak terlupakan itu. Seiring bertambah besar anak-anak, kita masih ingin tahu kebu­ tuh­an-kebutuhan mereka, dan mendengar diri kita sendiri berkata: “Jangan menangis. Katakan saja apa yang kau perlukan.” Betapa lebih besar lagi Tuhan kita ingin menyendengkan telinga-Nya untuk mendengar setiap doa kita. “Satu tangan Ilahi sedang terulur ke arahmu. Tangan yang kekal itu diulurkan melalui rintanganrintangan di langit untuk menggapai tanganmu dalam pelukannya.”7 Sungguh satu gambaran menggetarkan tentang Allah—yang sangat ingin bersandar pada

untuk menjawab doa-doa dari mereka yang bekerja tak mementingkan diri.... Masing-masing malaikat memiliki tugasnya sendiri, yang tidak boleh ditinggalkannya ke tempat lain. Jika ia pergi, kuasa kegelapan akan memperoleh kesempatan.”8 Kadang-kadang Allah membiarkan penundaan hanya demi kebaikan kita. Sampai usia 27 tahun, saya (Heather) berdoa meminta suami yang tepat, jika memang saya harus menikah. Apakah Allah segera mendengar doa saya? Tentu saja. Apakah Ia segera menjawabnya? Tujuh tahun saya menunggu “Tuan Tepat,” yang juga sedang menunggu jawaban dari Allah atas doa-doanya. Mengenang kembali, saya sangat senang untuk penundaan tujuh tahun itu! “Allah tidak selalu menjawab doa-doa kita pada kali pertama kita memanggil Dia; karena kalau Dia melakukan ini, kita mungkin menganggap remeh bahwa kita memang pantas mendapatkan semua berkat dan pertolongan yang Ia

Saat Allah sepertinya tuli, pasif, tidak berminat, dan berada sangat jauh—ingat perkataan malaikat kepada Daniel.

anugerahkan kepada kita. Bukannya menyelidik hati kita mencari kejahatan yang kita sembunyikan, dosa yang kita pelihara, kita malah menjadi ceroboh, dan gagal menyadari ketergantungan kita kepada Doa.”9 Jadi apakah yang telah terjadi dengan malaikat dalam Daniel 10 itu? “Selama tiga minggu Gabriel bergumul melawan kekuatan kegelapan, berusaha melawan pengaruh-pengaruh yang bekerja pada pikiran Koresh.... Kemenangan akhirnya diperoleh; kekuatan musuh ditahan sepanjang masa Koresh.”10 Untuk beberapa alasan, masih kurang jelas bagi kita, “adalah bagian dari rencana Allah untuk memberikan kita, dalam menjawab doa beriman, apa yang Ia akan curahkan yang tidak kita minta.”11 Jika Anda mengantarai untuk orang lain, jadilah orang yang memutuskan untuk “berdoa dengan tidak jemu-jemu” (Lukas 18:1). Perkataan Anda didengar! Dan dalam skema besar pertikaian hebat antara kebaikan dan kejahatan, entah bagaimana Allah memutuskan bahwa Ia akan bertindak ketika kita berdoa, dan menjawab bila kita bertanya. n 1 F. D. Nichol, ed., The Seventh-day Adventist Bible Commentary (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1955), jld. 4, hlm. 859. 2 Kutipan Kitab Suci yang ditandai NLT diambil dari Holy Bible, New Living Translation, hak cipta © 1996, 2004, 2007 oleh Tyndale House Foundation, Digunakan atas izin dari Tyndale House Publishers, Inc., Carol Stream, Illinois 60188. Hak cipta dilindungi. 3 Ayat Alkitab yang diambil dari TEV adalah dari Good News Bible—Old Testament: Hak cipta © American Bible Society 1966; 1971, 1976, ayat dari Message adalah dari The Message. Hak cipta © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Digunakan atas izin dari NavPress Publishing Group 4 Kutipan Kitab Suci yang dicirikan dengan CEV adalah dari Contemporary English Version. Hak cipta© American Bible Society 1991, 1995. Digunakan atas izin. 5 Ellen White mengizinkan penafsiran yang memungkinkan ini: “Selama tiga minggu Gabriel bergumul dengan kuasa kegelapan” (Prophets and Kings, hlm. 572). The SDA Bible Commentary juga memperkenankan ini. Akan tetapi para komentator seperti William Shea percaya kata itu merujuk kepada salah seorang pegawai senior Cyrus. Lihat William Shea, Daniel: A Reader’s Guide (Boisc, Idaho: Pacific Press Pub. Assn., 2005), hlm. 236-238 6 Jika penafsiran “spirit prince” diambil, tidak perlu dicampur baurkan dengan konsep “territorial spirits” yang sering digunakan oleh penafsir Pentakosta/Karismatik; perhatikan bahwa di mana pun Daniel tidak mencoba memerintahkan Iblis Persia untuk dienyahkan. 7 Ellen G. White, dalam Bible Echo, 1 Des. 1892. 8 Ellen G. White, Lift Him Up, hlm. 370. 9 Ellen G. White, Our Father Cares, hlm. 100. 10 Ellen G. White, Prophets and Kings, hlm. 572. 11 Ellen G. White, The Great Controversy, hlm. 525.

Heather and Bill Krick tinggal di Kalifornia, di mana Bill adalah direktur pelayanan literatur untuk Central California Conference dan Heather menjadi guru bagi kedua putri mereka di rumah, Savannah dan Heidi. 01 - 2012 | Adventist World

13


100

Mission

Pemaha Misi yang Tithe

KE H IDU PA N

A DV E NT

K

etika masih kanak-kanak saya paling suka bagian cerita misi selama 15 menit di gereja setiap Sabat. Itu adalah waktunya mendengar tentang orang-orang luar biasa yang menjalani pengalaman luar biasa di negara-negara yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Mereka adalah para misionaris, yang meninggalkan negara mereka selama beberapa tahun untuk mengabarkan tentang Yesus kepada orang-orang yang belum pernah mendengar nama-Nya. Mengingat hal itu, saya menyadari bahwa kisah-kisah misionaris itu kemungkinan merupakan katalis atas pengalaman saya kemudian yang menghabiskan waktu 11 tahun di Afrika. Kini seraya merenungkan statistik persembahan misi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, masih jelas dalam ingatan ketika saya asyik memperhatikan cerita misi yang terakhir, sementara orang tua saya menyumbang untuk pelayanan misi, 65 sen untuk setiap dolar yang mereka kembalikan untuk persepuluhan. Komitmen finansial semacam itu kepada misi jarang terjadi sekarang ini; kurang dari empat sen untuk setiap dolar persepuluhan.1 Apakah mungkin alasannya adalah karena pembacaan cerita misi seperti yang saya ingat di masa kecil dulu nyaris sudah tidak ada lagi di sebagian besar gereja-gereja setempat? Memang benar bahwa kebutuhan-kebutuhan gereja lokal telah membengkak—dan mudah untuk memahami mengapa, terutama di kota-kota besar. Pajak dan pengeluaran untuk aturan-aturan kota seperti keamanan, fasilitas parkir, dan seterusnya telah melesat tinggi. Namun permasalahannya lebih rumit daripada itu. Ketakutan saya adalah bahwa kita telah kehilangan pandangan terhadap gambar besarnya, seperti mengapa Gereja Advent ada, yakni raison d’être (sebuah frase Bahasa Perancis berarti “alasan untuk eksis/ada”). Apakah untuk memastikan bahwa kita berada pada tempat tertinggi dalam peralatan teknologi? Bahwa alat pendingin udara kita bekerja dengan baik? Bahwa warna karpet sesuai dengan bangku gereja? Saya rasa para pionir kita tidak memiliki perhatian yang sama. Misi adalah fokus utama mereka. Ketika gereja pertama kali mengutus para misionari ke berbagai daerah di

14

Adventist World | 01 - 2012

80

60

40

Senan 20

0

Oleh Jean-Luc Lézeau

Amerika Utara dan di sekitarnya, para pemimpin menyadari bahwa mereka tidak memiliki aliran dana yang teratur untuk mempertahankan para misionaris itu pada pekerjaannya. Tidak satu pun pendeta pada masa itu menerima gaji yang teratur. Justru, para anggota gereja menyediakan pemberian dana ketika mereka merasa terkesan untuk melakukannya. Namun sebagian besar anggota tersebut bekerja keras untuk menafkahi keluarga mereka. Oleh sebab itu para mi­ sionaris, tidak bepergian ke tempat-tempat yang tak dikenal dengan satu kontrak di kantong mereka yang mengindikasikan berapa banyak yang akan mereka peroleh. Jadi, karena pemahaman misi gereja yang begitu dalam berakar, para pemimpin gereja berpaling kepada Firman Allah meminta satu solusi. Mereka mempelajari prinsip-prinsip Alkitab tentang persepuluhan, dan kemudian memperkenalkannya kepada badan gereja. Ellen White mengimbau suaminya, James, untuk mengumpulkan para pendeta dan meminta J.N. Andrews untuk mengadakan kelas Alkitab tentang apa yang dikatakan Kitab Suci sebagai rencana pemeliharaan pelayanan. Pembelajar­ an ini terjadi di Battle Creek di tahun 1859. Di akhir pertemuan itu kesimpulannya adalah “sistem persepuluhan sama-sama merupakan kewajiban sebagaimana sebelumnya.... Mari kita sebut itu Systematic Benevolence (kebajikan ber-

96%

Mission Tithe 74%

26%

4%

1930

2010


man tiasa Ada

Apakah kita telah kehilangan fokus? sistem) pada prinsip persepuluhan.”2 Setelah gereja bertumbuh dan memperluas jangkauan luarnya, para anggota memainkan satu peran yang semakin penting dalam mempertahankan misi melalui persembahan sukarela yang teratur selain persepuluhan. Mereka senang sekali melengkapi Tugas Besar dan membagikan pekabaran Injil ke dunia. Para anggota gerejalah yang memulai kebiasaan mengumpulkan uang selama kebaktian gereja, dan baru setelah bertahun-tahun kemudian kebiasaan ini diperkenalkan sebagai persembahan gereja yang resmi. Seiring waktu, seluruh sistem persembahan berkembang. Misi selalu menjadi fokus dari persembahan ini. Persembahan Sekolah Sabat diawali pada tahun 1878, dengan tujuan membantu mendukung misi di Australia. Dana investasi mulai di New York pada tahun 1880-an, dan sekali ini persembahan ini dirancang sebagai bagian dari Persembahan Anggaran Dunia bagi misi. Persembahan Ucapan Syukur/Ulang Tahun mulai pada tahun 1905 dan merupakan bagian dari Persembahan Anggaran Dunia bagi misi. Pengumpulan persembahan dunia tahunan (annual world ingathering solicitation) dimulai pada tahun 1908, dan sekali lagi misi yang diuntungkan dari uang ini. Minggu Persembahan Penyangkalan Diri (The Week of Sacrifice Offering) mulai tahun 1911 dan dirancang untuk Persembahan Anggaran Dunia untuk misi. c o l i n

b r o u g h / d i g i ta l ly

m o d i f i e d

Proyek Persembahan Sabat Ketigabelas dimulai pada tahun 1912. Sebagian dari persembahan ini dirancang untuk proyek-proyek misi khusus. Selama bertahun-tahun persembahan misi telah menjadi satu-satunya sumber pendanaan terbesar misi Advent. Sebagai orang-orang Advent kita merupakan bagian dari satu gereja yang unik dalam caranya mengatur uang. Para anggota gereja yang setia mengembalikan persepuluhan mereka dan memberikan persembahan bisa mengatakan bahwa mereka berpartisipasi dalam misi dunia dari gereja kita. Sejauh yang saya ketahui, tidak ada gereja lain yang memiliki sistem semacam itu. Ini merupakan berkat; ini didasarkan pada prinsip alkitabiah; dan ini menyanggupkan gereja untuk mengutus ribuan misionaris di seluruh dunia, termasuk wilayah-wilayah yang belum dijangkau. Sebagai orang Advent, kita telah kehilangan fokus tentang mengapa kita berada di sini. Apakah Anda tidak khawatir dengan keadaan dunia di mana kita tinggal? Tidakkah jiwa Anda merindukan kedatangan Yesus yang segera? Jika demikian, maka pertimbangkan yang berikut ini: 1.Pastikan gereja Anda sering menggunakan cerita-cerita pendek DVD Misi Advent, dan/atau buletin misi untuk menjaga para anggota tetap diberitahukan tentang persembahan misi.3 2. Ketika saatnya tiba bagi persembahan

untuk dipungut, mintalah orang yang dijadwalkan agar membuat permintaan yang mengingatkan tentang kaitannya terhadap misi. 3. Berikan sebanyak mungkin untuk misi. Terakhir kali saya periksa, misi Allah bagi gereja-Nya di akhir zaman belum berubah. Masih berupa: “pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku” (Mat. 28:19). Marilah kita perlihatkan komitmen kita untuk mengabarkan Injil ke seluruh dunia melalui doa maupun persembahan misi. n Untuk mengetahui lebih lanjut, pergi ke

www.adventistmission.org “General Conference Treasurer’s Report,” disajikan oleh Robert Lemon, bendahara General Conference, 6 April, 2010, di General Conference Spring Meeting, Silver Spring, Maryland, AS. 2 J.N. Loughborough, dalam Pacific Union Recorder, tanggal 6 Oktober 1910, Dikutip dalam Arthur White, Ellen G. White: The Early Years, vol. 1, hlm. 388. 3 Materinya tersedia di www.adventistmission.org 1

Jean-Luc Lézeau

menulis artikel ini sebagai Associate Director dari Departemen Penatalayanan General Conference. Lézeau baru-baru ini adalah manajer proyek Adventist World.

01 - 2012 | Adventist World

15


C E R I TA S A M P U L

D av i d

Setia di Bawah Tekanan

K u l a k o v

Oleh Andrew Mcchesney

Kisah tentang Oksana Sergiyenko dari Rusia

“Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!” (Yes. 58:1).

Ketegangan memenuhi ruangan kongres di Moscow. Di sekeliling meja panjang duduk perdana menteri Rusia dan pejabat tinggi pemerintah lainnya. Waktu itu musim panas tahun 2008, dan kabinet menteri telah berkumpul untuk mempertimbangkan penghematan pengeluaran di tengah resesi global. Para menteri menyetujui agar rencana untuk meningkatkan pembayaran pensiunan dibatalkan. Tetapi satu orang pegawai kementerian tidak setuju. “Saya seorang yang memiliki kepercayaan,” kata pegawai itu, Oksana Sergiyenko. “Saya tidak mengetahui bagaimana kita akan bisa melakukan ini. Tetapi jika kita memutuskan hari ini untuk tidak membekukan dana pensiun dan setidaknya menyesuaikannya dengan inflasi, maka Allah akan memberkati negara kita.” Kemudian satu hal menakjubkan terjadi. Para menteri sepakat untuk menyesuaikan dana pensiun untuk inflasi secara tahunan. Setelah itu, Allah masuk, kata saudara laki-laki Oksana, Alexei Sergiyenko, yang menceritakan kisah tentang sidang kabinet itu.

16

Adventist World | 01 - 2012

“Allah memberkati kami dengan cara sedemikian rupa sehingga harga minyak hampir tiga kali lipat nilainya antara akhir tahun 2008 dan 2011,” kata Alexei, seorang analis pasar saham dengan Sberbank, bank terbesar Rusia. “Batasan anggaran untuk pembayaran pensiun selalu terpenuhi.” Dan bukan itu saja. Baru beberapa minggu setelah Oksana berbicara, perdana menteri mempromosikan dia ke posisi wakil menteri keuangan. Oksana Sergiyenko, yang naik ke posisi pemerintahan tertinggi dalam sejarah orang Advent di Rusia, tanpa rasa gentar mengekspresikan kasihnya kepada Allah sambil bekerja untuk negaranya, memberikan satu teladan bagi semua orang Advent bahwa mereka bisa dengan setia melayani Allah dan negara pada saat bersamaan. Karier Oksana yang melejit tersebut mulai ketika ia pindah ke Moscow, dalam keadaan hancur dan tak memiliki rumah, dan mendapat pekerjaan di kementerian keuangan, naik ke tingkat yang lebih tinggi pemerintahan dalam kurun waktu satu dasawarsa meskipun dengan adanya permusuhan yang dalam terhadap keyakinannya. Ia meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 2011 setelah berjuang melawan kanker. Saat itu ia baru berusia 37 tahun.

“Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau me-


f a m i ly S e r g i y e n k o t h e o f C o u r t e s y

Kiri ke kanan: MENGUCAPKAN SALAM PERPISAHAN: Saudara laki-laki Oksana Sergiyenko, Alexei (kiri), memegang tangan ibunya, Larisa (kanan), pada acara pemakaman Oksana di taman makam Moscow. SAUDARA KANDUNG: Oksana (kiri) bersama saudara laki-lakinya, Alexei, waktu masih sekolah dasar.

merdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar..?” (Yes. 58:6, 7). Oksana menyukai Yesaya 58, dan ia bergantung pada janjinya tentang berkat-berkat ketika ia membela para pensiunan di sidang kabinet itu, kata saudara laki-lakinya. Tetapi itu bukan pertama kalinya prinsip alkitabiah membuat Rusia menjadi makmur. Pada tahun 2003 dan 2004, saat milyaran dolar dari harga minyak yang tinggi mengalir ke dalam peti simpanan pemerintah, Oksana dan atasannya, yang saat itu menteri keuangan Alexei Kudrin, meminta dana pemerintah khusus untuk mengumpulkan rezeki itu. Oksana menghabiskan waktu siang dan malam menata rencana untuk dana stabilisasi, yang dilihatnya sebagai jawaban bagi Rusia terhadap nasihat yang Allah berikan kepada Yusuf untuk menyimpan padi selama tujuh tahun kelimpahan untuk tahun kelaparan yang akan datang. Memang benar, masa paceklik tiba dengan resesi tahun 2008. Menteri keuangan menerima pujian dari seluruh dunia atas rencana panjangnya dalam menyimpan lebih dari 200 milyar dolar. Nyaris tidak sepatah kata pun diucapkan tentang peran Oksana—dan ia suka begitu. “Ia tidak pernah menginginkan pujian. Ia hanya ingin membuat segala sesuatu lebih mudah bagi Kudrin dan para pemimpin yang lain,” kata ibunya, Larisa Sergiyenko, seorang mantan ahli ekonomi. Tetapi Oksana tidak selalu seperti itu. Dilahirkan pada tanggal 19 Maret 1974, di Dushanbe, Taji­ kistan, Oksana tumbuh menjadi seorang anak angkuh dan ambisius, kata ibunya. Yang tadinya seorang ateis, ia memiliki satu tujuan: menjadi yang pertama. Setelah lulus dengan gelar ekonomi di Moscow. Ia bersama Alexei, empat tahun di bawahnya, tiba tanpa uang atau tiada tempat sendiri. Mereka tinggal di apartemen seorang teman dan kemudian pindah ke asrama sementara Oksana menyelesaikan sarjana dalam bidang ekonomi. Masa itu sukar. Kadang-kadang Oksana dan Alexei tinggal selama seminggu dengan satu papan roti saja. Beberapa hari mereka tidak makan apa pun. Selama periode itulah—masa

yang paling sulit dan menyengsarakan dalam hidupnya, saudaranya laki-laki berkata—bahwa Oksana berdoa kepada Allah untuk pertama kalinya. Oksana berkata dalam wawancara bulan Januari 2010 bahwa ia juga mulai membaca Alkitab—dan menemukan rahasia kebahagiaan. “Kami lahir dengan sifat mementingkan diri. Ketika seorang bayi lahir di dunia ini, katanya, ‘Berikan saya!’ Ia tidak berkata, ‘Ini dia.’ Ia berkata, “berikan, berikan, berikan,“ Sergiyenko berkata dalam wawancara dengan televisi Rusia, 3ABN. “Selama beberapa tahun saya seperti ini. Tetapi ketika saya bertemu dengan Allah, Ia memperlihatkan kepada saya satu cara hidup yang sama sekali berbeda. Ia berkata lebih baik memberi daripada menerima.... Ketika saya mulai ... memberikan bukan menerima, saya mulai menerima berkat-berkat yang tiada bandingannya.” Satu berkat melibatkan pekerjaan. Oksana tidak menginginkan pekerjaan rutin, jadi ia dengan berani menelepon Central Bank, Economic Development and Trade Ministry, dan kementerian keuangan. Tidak satu pun yang menaruh iklan lowongan pekerjaan. Tetapi Kementerian Keuangan mengajak Oksana datang untuk wawancara, dan setelah itu menawarkan posisi kerja tingkat awal dengan gaji 100 dolar sebulan pada tahun 1999. Oksana tidak peduli dengan uang, keluarga berkata—satu sikap yang membuatnya sebagai seorang patriot sejati.

“Apabila engkau.... menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan,” dan hari kudus TUHAN “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu.... maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan” (Yes. 58:13, 14). Pada tahun 2000 Oksana membuat apa yang disebutnya keputusan paling penting dalam hidupnya. Ia dibaptiskan, “Saya memasuki satu persekutuan dengan Tuhan,” katanya dalam wawancara televisi. “Kehidupan saya secara radikal berubah.” Tadinya Oksana memeluk keyakinan Advent dengan enggan. Ibunya telah dibaptiskan beberapa tahun sebelumnya, tetapi Oksana bersama saudara laki-lakinya menolak permintaan ibunya untuk bersahabat dengan Allah. Malah, kedua saudara kandung itu jadi begitu marah kepada ibunya sehingga pada satu titik mereka mengusirnya dari rumah mereka bersama di Uzbekistan. “Saya sangat malu sekarang dengan bagaimana kami telah memperlakukan dia,” kata Alexei, yang dibaptiskan satu tahun setelah saudara perempuannya. Begitu Oksana mengambil pendirian bagi Allah, ia bertekad tidak akan pernah menghadiri pertemuan atau konferensi pemerintahan pada hari Sabat. Seringkali pertemuan dijadwalkan ulang agar ia bisa turut serta. “Saya tidak pernah memiliki masalah dengan persoalan ini karena saya telah menaruhnya di tangan Allah,” kata Oksana. “Allah memberkati saya, dan orang-orang di tempat kerja melihatnya.” Ia juga membanggakan berkat-berkat dalam hidupnya, hasil dari jumlah waktu yang ia gunakan bersama Allah—satu jam setiap pagi. “Bahkan bila saya hanya mendapat dua sampai tiga jam untuk tidur, saya memasang alarm satu jam lebih awal agar saya

01 - 2012 | Adventist World

17


18

Adventist World | 01 - 2012

f a m i ly S e r g i y e n k o t h e o f c o u r t e s y p h o t o s

bisa menggunakan waktu bersama Allah dengan membaca Firman-Nya,” katanya. Berbagai penghargaan mulai berdatangan. Ibunya sekarang menyimpan koleksi surat-surat piagam Oksana dari presiden, menteri keuangan, dan pejabat senior lainnya yang mengakui patriotisme dan peran serta Oksana kepada keamanan nasional. Pada tahun 2007 Putin yang saat itu menjadi presiden menghiasi Oksana dengan Medal of Order for Service to the Fatherland, tingkat kedua. Tetapi aktivitas-aktivitas Oksana tidak hanya menata makro­ ekonomi untuk kesejahteraan Rusia. Ia membuat Allah menjadi bagian dari hari kerjanya dalam cara-cara yang jarang terlihat di kantor-kantor badan hukum, apalagi di kementerian pemerintahan. Oksana mengadakan kelompok doa mingguan untuk para pejabat kementerian di kantornya. Ia mengatur konser-konser paskah dan natal pada dua kementerian berbeda dan mengajak ahli-ahli musik Advent untuk tampil. Ruangan konser kementerian dipadati sampai kapasitasnya yakni 200 orang, kata keluarganya, dan Oksana memastikan bahwa setiap anggota yang hadir mendapat satu hadiah—Alkitab yang baru. Oksana menjelaskan dalam wawancara TV bahwa keyakinan itu seringkali hanya sedikit lebih dari sekadar formalitas jika seorang percaya tidak secara aktif menceritakan Allah kepada orang lain. “Jika kita membeli satu mesin cuci, televisi, atau beberapa macam teknologi baru yang memudahkan beban kerja kita, membuat kehidupan kita lebih nyaman, atau membantu kita menghemat uang, kita akan segera mengatakannya kepada tetangga dan teman-teman kita tentang itu,” katanya. “Apalagi betapa lebih penting bagi kita untuk menceritakan kepada orang lain yang belum pernah melihat terang Allah tentang kasih Allah yang telah kita temukan sebagai orang yang percaya.” Oksana juga mempersiapkan apa yang disebutnya “karunia rohani”—sebuah kantong hadiah yang berisi Alkitab, pelajaran Alkitab, dan sebuah DVD tentang dia dan adik laki-lakinya yang sedang berkhotbah di sebuah gereja Advent. Ia menyerahkan kantong hadiah itu kepada seorang pejabat senior Rusia pada hari-hari ulang tahun dan hari libur keagamaan dan kepada menteri asing dan bahkan kepada petugas pesawat di tengah perjalanan bisnisnya. Setan memperhatikan. Salah satu cobaan Oksana muncul beberapa hari setelah siaran dari wawancara televisi 3ABN ketika sebuah surat kabar menuduh dia menghabiskan lebih banyak waktu mempromosikan keyakinan Advent daripada terlibat dalam pekerjaan pemerintah. “Menurut sumber-sumber di kementerian keuangan, doadoa, dan seminar-seminar keagamaan, dan pelajaran Alkitab diadakan tiap minggu di kantor Sergiyenko,” kata laporan itu dalam koran Vek. “Dalam waktu luang di antara aktivitas-aktivitas ini, jika ada waktu, pejabat kementerian mengerjakan rencana anggaran,” katanya. Koran itu juga dengan tajamnya mengisyaratkan bahwa Oksana digaji oleh mata-mata Amerika yang ingin merusak kepentingan nasional Rusia. Artikel itu diambil oleh media lain dan menyebabkan goncangan di negara di mana Gereja Ortodoks Rusia merupakan agama dominan dan Protestan, termasuk Advent, dicela sebagai anggota satu sekte. Para pembuat undang-undang di parlemen Rusia meminta kantor kejaksaan umum untuk menyelidik. Penyelidikan pun mengamati setiap segi kehidupan Oksana.

Kiri ke kanan: HARI-HARI KULIAH: Oksana (tengah) bersama dua teman sekelas di perguruan tinggi Uzbekistan di mana ia memperoleh gelar dalam bidang ekonomi tahun 1996. KENANGAN BERHARGA: Oksana, yang sudah menjadi wakil menteri keuangan, bersama ibunya, Larisa.

Agen-agen pemerintah tidak hanya menyelidiki pekerjaannya saja tetapi juga masa kecilnya, pendidikannya, keluarga, teman-teman, dan keyakinannya. Tetapi mereka gagal menemukan satu kesalahan atau isyarat tindakan yang salah. Hasil dari penyelidikan menggemakan cerita Alkitab tentang pejabat pemerintah yang mencari tuduhan melawan Daniel: “mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.” (Dan. 6:4). Para penuduh menyadari bahwa Oksana itu setia kepada Allah dan itu menjadikan dia lebih setia kepada negaranya. Mereka dipaksa untuk mengakui bahwa Rusia memerlukan dia sebagai seorang ahli ekonomi tertinggi. Penyelidikan pun ditutup. Oksana tetap pada pekerjaannya. Sementara itu Oksana, melanjutkan upaya jangkauan luarnya. Literatur yang ia paling suka bagikan adalah Hidden Treasure, satu surat kabar Advent yang dibagi-bagikan di blok-blok apartemen hampir setiap hari Minggu selama delapan tahun, kata Alexei. Sirkulasi surat kabar itu melonjak dari 300.000 buku per bulan di awal tahun 2010 menjadi 1,7 juta buku satu tahun kemudian, satu pertumbuhan menakjubkan yang sebagian besar diperankan dari teladan Oksana.

“Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera;


kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku’” (Yes. 58:8, 9). Oksana membawa serta kegemarannya membagikan Allah ke rumah sakit di mana ia, yang sudah dilemahkan oleh kanker, dirawat bulan Juni 2011. Ia segera memesan banyak Alkitab untuk pasien-pasien yang lain. Ketika rasa sakit semakin berat, kelihatannya ia merasa bahwa ia tidak akan sembuh lagi. Pada tanggal 29 Agustus, ketika ibunya meninggalkan tempat tidurnya untuk terakhir kali, Oksana memberitahu ibunya, “Mama, aku sangat menyayangimu.” Ayat terakhir yang dibaca Oksana adalah Mazmur 31:16-18: “Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku! Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! TUHAN, janganlah membiarkan aku mendapat malu, sebab aku berseru kepada-Mu; biarlah orangorang fasik mendapat malu dan turun ke dunia orang mati dan bungkam.” Istri Alexei, Svetlana, singgah di rumah sakit malam itu. Kedua wanita itu berdoa bersama, dan Oksana mengakhiri doanya, dengan berkata, “Yesus, ambillah aku kepada-Mu.” Kemudian ia tertidur.

Ibunya, yang dengan hangat menyambut saya ke rumahnya beberapa minggu kemudian untuk membicarakan kehidupan putrinya, mengakui bahwa ia tidak bisa mengerti mengapa Oksana harus meninggal dunia. “Ini adalah penyakitnya yang pertama kali, dan ternyata menjadi yang terakhir,” katanya. Tetapi barangkali kesempatan terbesar Oksana untuk mengabarkan Allah belum tiba. Sebagai seorang wanita pegawai pemerintahan, Oksana memenuhi syarat untuk dilakukannya pemakaman kenegaraan, dan salah satu keinginan terakhirnya adalah agar pendeta yang melakukannya. Akan tetapi Alexei mendapat tekanan luar biasa ketika ia mengatur pemakaman dalam dua bagian: 30 menit untuk kebaktian Advent dan 30 menit untuk acara pemerintah. Para pejabat pemerintah yang tidak menyebut identitasnya sendiri, menghubungi telepon selulernya, memperingatkan dia tepat pada malam sebelum pemakaman agar ia tidak boleh mencobacoba menggunakan kematian saudara perempuannya untuk mempromosikan kepercayaan Advent dan bahwa tidak boleh ada negarawan yang akan hadir bersamaan dengan orang-orang Advent. Alexei menolak untuk menyerah. Sebagian besar negarawan memang menjauh. Tetapi beberapa pemimpin pemerintahan bergabung bersama para pejabat kementerian keuangan di pemakaman dan setelah mendengarkan setengah jam kebaktian Advent, menggunakan waktu mereka sendiri 30 menit untuk sepenuh hati memuji Oksana—dan kasihnya kepada Allah. “Kasih telah meninggalkan rumah kami,” kata seorang pejabat. Yang lain berkata: “Keyakinannya kepada Allah membantu pekerjaannya dan menggiatkan pekerjaan kami.” “Memang sedih karena ia meninggal dunia begitu cepat, pada usia yang baru 37 tahun,” kata pejabat ketiga. “Tetapi Yesusnya telah mati bahkan lebih muda lagi yakni pada usia 33 tahun.” Seorang pejabat membandingkan Oksana dengan sebuah bintang yang bersinar: “Ia bersinar terang, dan kemudian ia pergi.” Orang Advent yang hadir sangat tergugah oleh penghormatan-penghormatan itu. “Ketika saya mendengar kata-kata indah itu di pemakaman, saya berharap harinya akan tiba ketika orang bisa mengatakan hal yang sama tentang saya,” kata Vasiliy Stolyar, Wakil Ketua Divisi Euro-Asia. Nama Allah dimuliakan bahkan saat pemakamannya. Nama Allah dapat dimuliakan sekali lagi dalam kehidupan setiap orang Advent yang bekerja keras dan dengan setia melayani Allah dan negara. Itulah yang diinginkan Oksana. n

“Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari” (Yes. 58:10).

Andrew McChesney adalah seorang jurnalis yang tinggal di Rusia.

01 - 2012 | Adventist World

19


K E P E R C AYA A N

D A S A R

untuk erlahir T Terhubung PASAL 23

Oleh Cintia Paseggi

Rancangan sempurna Allah untuk keluarga didasarkan pada hubungan yang dekat.

S

aya tidak akan pernah melupakan saat itu. Tiga jam sebelumnya saya melahirkan anak pertama saya, dan sekarang perawat sedang berjalan menuju ruangan untuk pertama kalinya bersama bayi saya. Ia menangis, tetapi setelah mendengar suara saya, ia segera berhenti meskipun saya belum menyentuhnya. Saya baru saja mengalami salah satu saat paling luhur dalam hidup saya—permulaan satu hubungan baru dengan seorang manusia yang keselamatannya, keamanannya, dan perlindungannya tergantung sepenuhnya pada manusia lain, ibunya. Tanpa menyadari, saya sedang melangkah ke dalam satu dimensi baru dari pernikahan dan rumah tangga.

Satu Kepercayaan yang Unik Keluarga tidak secara khas diingat sebagai kepercayaan dasar karena itu adalah sesuatu yang kita jalani setiap hari, kita ada di dalamnya—kita tidak biasanya berhenti merenungkannya sebagai satu doktrin penting. Akan tetapi orang Advent mengakui bahwa “Pernikahan sudah didirikan Ilahi di Eden dan dikuatkan oleh Yesus.” Kita juga menegaskan bahwa “Allah memberkati keluarga dan bermaksud agar anggotanya membantu satu sama lain menuju kematangan yang sempurna.” Lebih jauh lagi, kita percaya bahwa “menambah kedekatan keluarga merupakan salah satu ciri-ciri pekabaran Injil yang terakhir.”1 Semakin mendekati tahap-tahap akhir pertikaian besar, kedekatan inilah yang harus kita perjuangkan, pererat, dan tekankan. Pertanyaan yang jelas tentu saja adalah, bagaimana melakukannya. Satu Sumber yang Unik Pada tahun 1950 World Health Organization meminta ahli psikiater Inggris, John Bowlby untuk mempelajari kesehatan mental anak-anak tunawisma di daerah pasca perang Eropa. Dalam laporannya ia mencatat bahwa untuk sehat secara mental, penting bagi seorang “bayi atau anak kecil untuk mengalami hubungan yang hangat, intim, dan berkelanjutan dengan ibunya (atau pengganti ibu permanen) di mana keduanya me-

20

Adventist World | 01 - 2012

nemukan kepuasan dan kegembiraan.”2 Seiring waktu Bowlby menyebut ikatan ini “kasih sayang orang tua-anak.”3 Setiap manusia di dunia dimaksudkan oleh Allah mencari tempat yang aman dalam diri pengasuhnya, terutama ketika merasa tertekan, dan syukurlah atas tempat yang aman ini sehingga seseorang bisa mengembangkan keyakinan untuk pergi dan menjelajah dunia. Ikatan orangtua anak itu bersifat kasih dan sosial; diperlukan waktu untuk dibangun, dan berakhir seumur hidup.4 Ketika seorang bayi dilahirkan, ia memiliki kebutuhan tertentu, yang sebagian besar kebutuhan fisik. Akan tetapi, kebutuhan-kebutuhan ini ditafsirkan oleh si bayi sebagai kebutuhan psikologi juga. Ketika ibu dan ayah memberi makan, menghangatkan, dan melindungi anak mereka, ia akan merasa aman dan tenteram. Jika kebutuhan-kebutuhan itu dipenuhi secara konsisten, bayi belajar seiring waktu—biasanya tahun-tahun pertama kehidupan mereka—untuk mempercayai orang lain. Sama halnya, mereka belajar untuk mempercayai diri mereka sendiri, menyadari bahwa isyarat yang mereka berikan untuk memberitahu kebutuhan-kebutuhan mereka merupakan kebutuhan yang sesuai. Bilamana ibu dan ayah merawat dan mengasihi bayi mereka dengan memadai, maka anak mereka mulai mengerti kelayakannya. Seseorang memerlukan waktu untuk merawat saya, jadi saya pastilah berharga, si anak mulai memahami, dan dengan demikian harga diri mulai berkembang. Pada saat yang sama, bayi mulai menghargai atau menilai orang yang sedang merawat mereka. Ketika anak-anak mengalami situasi-situasi intim yang berarti ini dimana perawatan diberikan, mereka belajar bagaimana berhubungan secara tepat dengan pengasuh mereka, juga hubungan intim di masa mendatang. Dimensi penting lainnya dari keterikatan adalah tentang pengendalian dan bagaimana menggunakannya dengan tepat. Ketika keluhan bayi ditangani, mereka belajar untuk menggunakan kendali dalam lingkungan sekitar mereka dengan cara yang sehat, mengendalikan diri mereka sendiri maupun orang lain.5


Satu Desain yang Unik Inilah rancangan Allah yang sempurna bagi anak-anak kecil untuk mengembangkan keterikatan yang aman dengan pengasuh mereka, yang pada awalnya dirancang oleh Dia bagi ibu dan ayah. Seiring bertambah besarnya anak, ia mulai mengembangkan keterikatannya, atau ikatan kasih sayang yang dalam, kepada orang lain, entah itu sanak keluarga, teman sebaya, atau guru-guru. Saat sudah remaja atau dewasa muda, jalinan keterikatan ini semakin diarahkan kepada lawan jenis. Bilamana sebagai orang tua kita mengikuti rencana Allah untuk merawat dan mengasihi anak-anak, kita mempersiapkan mereka untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, mengandalkan diri sendiri, yang mengetahui bagaimana berinteraksi dengan keintiman yang benar dan bagaimana mengendalikan diri mereka sendiri dan lingkungannya dengan benar. Sangat besar kemungkinan orang muda dengan keterikatan yang aman akan memilih pasangan hidup mereka dengan bijak karena mereka telah memiliki perangkat untuk melakukannya. Bilamana Anda memiliki pernikahan yang baik dan sehat, kesempatannya adalah bahwa Anda akan memiliki keluarga yang sehat, membesarkan anak-anak dengan keterikatan yang aman. Dan demikianlah lingkaran itu menjadi sempurna. Mengikuti Rancangan-Nya Rancangan Allah yang sempurna bagi keluarga untuk berjuang didasarkan pada perhubungan dan saling keterkaitan satu sama lain, karena Ia adalah Allah yang berusaha berhubungan dengan anak-anak-Nya. Ia berkata: “Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Aku ini akan menghibur kamu; kamu akan dihibur” (Yes. 66:13); “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu” (Yoh. 14:18). Dari waktu ke waktu, para penulis Alkitab mengingatkan kita bahwa rahasia bagi hubungan yang sukses dengan Allah didasarkan pada kedekatan dan keterkaitan (lihat misal-

nya, Yakobus 4:8; Ibr. 4:16). Kita diciptakan di dalam gambar Allah (Kej. 1:26), yang termasuk kebutuhan penting untuk terikat, berhubungan, pertama dengan pengasuh kita dan kemudian dengan teman sebaya, sanak keluarga, dan teman-teman. Ikatan-ikatan ini tidak bisa selalu dijelaskan: “Mata rantainya mistrius yang mengikat hati manusia menyatu,” tulis Ellen White.6 Tetapi meskipun kita berusaha keras untuk memisahkan dan menyebutkan setiap komponen model Allah, kita diminta untuk mengikuti cita-cita-Nya. Dan di dalam konteks itu ikatan kedekatan yang aman merupakan warisan terbaik yang orang tua bisa tinggalkan kepada anak-anak mereka: satu warisan yang berlanjut sepanjang hidup seseorang, yang tidak mengenal batasan atau budaya. Desainnya sempurna. Itu tergantung pada Anda dan saya untuk meminta bantuan Allah menjalankannya sesuai dengan maksud-Nya yang mula-mula (Mzm. 25:4). n Lihat kepercayaan pokok dalam kotak. (huruf miring ditambahkan) John Bowlby, Maternal Care and Mental Health (Geneva: World Health Organization, 1951), hlm. 11. See John Bowlby, A Secure Base: Parent-Child Attachment and Healthy Human Development (London: Routledge, 1988). 4 Lihat Graham Music, Nurturing Natures: Attachment and Children’s Emotional, Sociocultural and Brain Development (Hove, Eng.: Psychology Press, 2011). 5 Lihat Laurie Anne Pearlman, Trauma and Attachment Belief Scale Manual (Los Angeles: Western Psychological Services, 2003). 6 Testimonies for the Church, jld. 4, hlm. 587. 1 2 3

Pernikahan dan Keluarga

Pernikahan secara Ilahi didirikan di Eden dan diperkuat oleh Yesus untuk menjadi persatuan seumur hidup antara seorang pria dan seorang wanita dalam persekutuan yang mengasihi. Bagi umat Kristen, satu komitmen pernikahan adalah kepada Allah dan kepada pasangan, dan harus dijalankan antara pasangan yang memiliki keyakinan yang sama. Saling mengasihi, menghargai, menghormati, dan bertanggung jawab merupakan struktur dari hubungan ini, yang

Cintia Paseggi bekerja sebagai penasi-

harus mencerminkan kasih, kesucian, kedekatan, dan keabadian hubungan antara Kristus dan gereja-Nya. Mengenai perceraian, Yesus mengajarkan bahwa orang yang menceraikan pasangannya, kecuali karena perzinahan, dan menikahi orang lain, maka ia melakukan perzinahan. Meskipun beberapa hubungan keluarga mungkin jauh dari ideal, pasangan pernikahan yang sepenuhnya menyerahkan diri sendiri kepada satu sama lain dalam Kristus dapat mencapai

hat bagi mahasiswa dan sebagai seorang psikologis di Argentina sebelum ia pindah ke Ottawa, Ontario, Kanada, di mana ia menjadi seorang ibu yang bahagia dari dua orang anak laki-laki muda.

kesatuan kasih melalui tuntunan Roh dan memelihara gereja. Allah memberkati keluarga itu dan bermaksud agar anggotanya bisa membantu satu sama lain ke arah kematangan yang sempurna. Orang tua membesarkan anak-anak mereka untuk mengasihi dan menuruti Tuhan. Oleh teladan mereka dan perkataan mereka harus mengajarkan mereka bahwa Kristus adalah pemegang disiplin yang penuh kasih, selalu lemah lembut dan penyayang, yang menginginkan mereka menjadi anggota dari tubuh-Nya, keluarga Allah. Bertambahnya kedekatan keluarga merupakan salah satu ciri dari pekabaran Injil yang terakhir. (Kej. 2:18-25; Mat. 19:39; Yoh. 2:1-11; 2 Kor. 6:14; Ef. 5:21-33; Mat. 5:31, 32; Mrk. 10: 11, 12; Luk. 16:18; 1 Kor. 7:10, 11; Kel. 20:12; Ef. 6: 1-4; Ul. 6:5-9; Ams. 22:6; Mal. 4:5, 6).

01 - 2012 | Adventist World

21


M E N E M U K A N

R O H

N U B U A T

Di Manakah

Saat Anda

Allah

Membutuhkan Oleh John Skrzypaszek

Dia ?

Pada tahap-tahap awal kehidupannya “jauh sebelumnya,” ia menghadapi satu musim panjang keadaan fisik yang merugikan. “Selama empat bulan terakhir merasakan sakit dan kelemahan, saya terus meminta pertolongan dengan sangat kepada Allah.”2 Intensitas pergumulannya menyakitkan. “Saya merasa seolah tubuh saya sedang dihancur leburkan.... Saya hampir tidak bisa menggerakkan anggota badan saya. Saya tidak mengetahui di mana saya berada.”3 “Malam yang telah berlalu dilewati hampir tanpa tidur.”4 “Malam itu terasa panjang dan sulit. Saya berbaring dalam keadaan tak tidur dari setengah sebelas sampai

Pergumulan Pahit Ellen White

S

alah satu dari banyak pasal yang menginspirasi dalam karya Ellen White tentang kehidupan Kristus, The Desire of Ages, adalah yang berjudul “ ‘Lazarus, Keluarlah.’” Pandangan rohani kelihatannya muncul jauh dari lubuk hati seorang penulis yang dengan tekun memahami gejolak emosi yang ekstrem, satu masa dimana selama itu tidak ada yang terasa penting atau masuk di akal. Saat-saat seperti itu menggelorakan jiwa dengan dahaga terhadap kehadiran Allah dan untuk sentuhan dari tangan-Nya yang menuntun dan menyembuhkan. Di sinilah kerinduan hati manusia terbentang melalui rintanganrintangan keadaan yang tak dapat dijelaskan, berharap mendengar suara seseorang yang berkata, “Semua baik-baik saja: saya berada dalam kendali.”

Mengalami Kesengsaraan

GAMBAR BERSEJARAH: Satusatunya potret Ellen White yang diketahui selagi ia berada di Australia (diambil di tahun 1899), dan catatan harian dari tanggal 14 Juli, 1892.

22

Adventist World | 01 - 2012

Pada tahun 1892, segera setelah kedatangannya di Australia, Ellen White meneruskan pekerjaan utamanya mempelajari kehidupan Kristus. Pada tanggal 14 Juli ia menulis dalam catatan hariannya. “Sekarang saya sedang menulis kehidupan Kristus. Saya mengetahui bahwa musuh akan membuat segala usaha untuk mencegah saya, tetapi saya akan bergantung pada Yesus, karena Dialah andalanku.”1

p h o t o s

setengah tiga, syaraf-syaraf sangat sakit sehingga saya tidak bisa beristirahat.”5 “Tadi malam saya kebingungan apa yang harus dilakukan untuk syaraf-syaraf dan otot saya yang nyeri ini.”6 Saat-saat seperti ini tak terelakkan menciptakan kebimbangan dan menimbulkan pertanyaan, dan Ellen White tidak terkecuali dengan pengalaman seperti itu. “Saya tidak mengerti mengapa saya terbaring di sini, tak mampu bekerja bagi Tuhan.”7 “Saya harap penahanan saya akan segera berubah, dan bagi penilaian saya yang fana hal tersebut membuat Allah akan dimuliakan.”8 “Saya gelisah ingin menghadirkan pesan yang Tuhan telah berikan kepada saya untuk umat kita, bahwa Kristus telah menjadikan kita milik-Nya, bahwa Ia telah membeli kita dengan harga yang tak ternilai.”9 “Ketika saya berdoa dengan sungguh-sungguh meminta penyembuhan, dan kelihatannya bahwa Tuhan tidak menjawab, semangat hampir pudar di dalam diri saya.”10 “Ketika penderitaan yang saya alami selama beberapa bulan menimpa, saya terkejut karena tidak dihilangkan segera dalam menjawab doa.”11 Di Bawah Ada Tangan Kekal

Setelah memeriksa catatan harian, surat-surat, dan naskah, saya mendapati diri saya sendiri bertanya-tanya, jadi di manakah Allah ketika seseorang membutuhkan Dia? Bagaimanakah seseorang

c o u r t e s y

o f

t h e

E l l e n

G .

W h i t e

E s tat e


mengatasi trauma penderitaan pribadi? Selama pergumulan pribadinya Ellen White fokus pada janji-janji Allah yang ditemukan dalam Alkitab. Ia terutama merenungkan tentang kisah Lazarus. “Belakangan saya banyak memikirkan tentang Marta dan Maria, dan pengalaman mereka pada saat kematian dan kebangkitan Lazarus.”12 Ternyata bahwa meskipun Alkitab merupakan sumber kekuatannya, pemikiran dan perenung­ annya mengungkapkan satu ketegangan antara kepercayaan dan pengharapan yang besar. Ia menulis: “Ketika Lazarus jatuh sakit, mereka mengirim kabar kepada Yesus, ‘Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit’ [Yoh. 11:3]. Tidak ada berita selanjutnya, tidak ada pesan mendesak tentang kedatangan-Nya. Mereka sepenuhnya berharap bahwa Sahabat tercinta mereka akan segera datang dan menyembuhkan saudara mereka.”13 Yesus tidak segera datang, entah itu demi Marta maupun demi Maria, atau demi Ellen White. Ia menulis, “Dengan berat hati kakak beradik perempuan itu menyiapkan penguburan Lazarus, sambil gelisah penuh harap menantikan Kristus. Mereka rindu melihat-Nya, dan mendengar kata-kata penghiburan-Nya.”14 Pergumulan pribadi Ellen White dengan rasa sakit dan kerinduannya terhadap kesembuhan tampak pada cara dia menggambarkan kerinduan Marta dan Maria terhadap kehadiran Kristus. “Kristus mengetahui bahwa saat mereka menatap wajah saudara laki-laki mereka yang telah mati, iman mereka kepada Penebus mereka akan sangat dicobai. Tetapi Ia mengetahui bahwa karena pergumulan yang sekarang sedang mereka alami, iman mereka akan bersinar dengan kuasa yang jauh lebih besar.”15 Tidak heran kalau pemikirannya tampak begitu asli dan meyakinkan: “Kepada semua orang yang sedang ingin merasakan tangan Allah yang menuntun, masa kekecewaan terbesar merupakan masa ketika pertolongan Ilahi itu paling dekat.”16 Di tengah pergumulannya sendiri, Ellen White mengekspresikan pengharapannya dengan semangat tinggi dan keyakinan: “Saya tidak terjatuh, juga tidak gelisah. Saya ceria dan penuh harap kepada Allah. Saya memiliki iman bahwa saya akan mendapatkan kekuatan.

Saya tidak terbebas dari pencobaan dan godaan; namun saya merasa bahwa Allah mampu menjaga saya.”17 Iman dan kesabarannya diberi pahala dengan kasih karunia Allah yang memelihara. “Kemudian saya bisa dihiburkan dalam jam-jam malam panjang yang penuh dengan rasa sakit.”18 Janji-janji-Nya Meyakinkan Kehadiran-Nya

Tempat tidak mengizinkan penyelidikan yang luas terhadap semua bagian yang merinci trauma dari pengalaman awal Ellen White di Australia, tetapi perhatikan ini: “Saya tidak mengerti mengapa saya berbaring di sini, tidak bisa bekerja untuk Tuhan; tetapi Allah mengerti, dan itu sudah cukup bagi saya.”19 “Saya dihiburkan dengan jaminan bahwa meskipun terus-menerus menderita sakit, saya tidak pernah ditinggalkan. Saya menaruh kepercayaan di dalam Dia yang terlalu bijak untuk keliru dan terlalu baik untuk membahayakan saya. Ia akan memulihkan kesehatan saya. Saya masih akan mengucapkan pujian kepada-Nya di jemaat orang-orang kudus. Saya bertekad untuk tidak merasa patah semangat dan bermuram durja.”20 Bagi Ellen White kebenaran bukan sekadar pernyataan tegas tentang Allah. Pemahamannya terhadap kebenaran tentang Allah berkembang secara progresif. Hal tersebut terikat pada pengetahuan tentang Allah yang diperoleh dari pengalaman, yakni, percaya kepada janji-janji-Nya yang tak pernah gagal. Kepercayaannya kepada Yesus sebagai “Penyembuh, Dia yang merupakan satu-satunya yang dapat membawa terang kehidupan dan kekekalan,”21 memiliki satu komponen praktis yang diperoleh dari pengalaman. “Penyakit dan rasa sakit mungkin mencobai kesabaran dan iman kita, tetapi kecemerlangan dari Kehadiran Pemilik alam semesta ada bersama kita dan kita harus menyembunyikan diri di balik Yesus.”22 “Bicarakan tentang keteguhan hati kepada gereja.”23 Di akhir dari pengalamannya yang berat di Australia, Ellen White menulis sepucuk surat kepada para pemimpin di General Conference. “Sejak beberapa minggu pertama penderitaan ini, saya tidak ragu mengenai tugas saya datang ke ladang yang jauh ini; dan lebih dari

itu, keyakinan saya kepada rencana Bapa surgawi dalam penderitaan saya, telah bertambah besar. Sekarang saya tidak dapat melihat semua maksud Allah, tetapi saya yakin itu merupakan bagian dari rencana-Nya bahwa saya harus menderita, dan saya puas serta benarbenar lega dalam hal ini.”24 Bagaimanakah seorang mengekspresikan keteguhan yang demikian besar di masa-masa sukarnya? Jawabannya mengalir dari bibir salah seorang yang mengenal Allah. “Kadang-kadang ketika tampaknya saya tidak bisa menahan rasa sakit, ketika tidak bisa tidur, saya memandang Yesus dengan iman dan kehadiran-Nya ada bersama saya, setiap bayang kegelapan tersingkirkan... ruangan itu pun dipenuhi dengan terang kehadiran Ilahi.”25 Besarnya integritas kerohanian Ellen White memberi semangat kepada gereja yang dikasihinya untuk menghadapi kenyataan-kenyataan hidup dengan keyakinan yang mutlak dan kepercayaan kepada Allah. n Catatan harian Ellen G. White, 14 Juli 1892, dalam Ellen G. White, Manuscript Releases (Silver Spring, Md.: Ellen G. White Estate, 1993), jld. 21, hlm. 125. 2 Diary, 22 Apr. 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 109. 3 Diary, 10 Mei 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 110. 4 Diary, 22 Mei 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 111. 5 Diary, 15 Juni 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 112. 6 Diary, 19 Juni 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 114. 7 Diary, 22 Apr. 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 109. 8 Diary, 21 Mei 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 111. 9 Diary, 20 Juni 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21,hlm. 115. 10 Diary, 10 Juli 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 123. 11 Diary, 14 Juli 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 125. 12 Diary, 22 Apr. 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 109. 13 Idem. 14 Idem. 15 Ellen G. White, The Desire of Ages (Mountain View, Calif.: Pacific Press, 1898), hlm. 528. 16 Idem. 17 Ellen White kepada S. N. Haskell, 17 Juli 1892. 18 Idem. 19 Diary, 22 Apr. 1892, dalam Manuscript Releases, jld. 21, hlm. 109. (huruf miring ditambahkan). 20 Diary, 9 Mei 1892, dalam Manuscript Releases, jld. 21, hlm. 109, 110. 21 White, The Desire of Ages, hlm. 529. 22 White kepada Haskell, 17 Juli 1892, dalam Manuscript Releases (Silver Spring. Md.: Ellen G. White Estate, 1990), jld. 2, hlm. 37. 23 Ellen G. White, dalam Signs of the Times, 2 Okt. 1892. 24 Ellen G. White letter 2d, 23 Des. 1892, dalam General Conference Daily Bulletin, 27 Feb. 1893. 25 Idem. 1

John Skrzypaszek

adalah Direktur Ellen G. White Study Center di Avondale College di Cooranboong, New South Wales, Australia.

01 - 2012 | Adventist World

23


W A R I S A N

Youth’s Instructor, 1944

M

ereka menyebutnya “Magaqa,” “dia yang merangkak,” karena sejak lahir sampai meninggal dunia ia tidak pernah berjalan tegak, tetapi pergi ke mana pun dengan bertumpu pada tangan dan lututnya. Namun ada sedikit dalam sejarah gerakan Advent di Zimbabwe yang mendapatkan lebih banyak penghargaan dan penghormatan daripada Judas Singazi Bhebe. Tidak pernah, melalui 45 tahun pelayanan kepada Allah dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, ia membiarkan ketidakmampuan fisik mengganggunya. Mengetahui kisah Bhebe seharusnya mengilhami mereka yang harus hidup dengan tantangan fisik yang melemahkan.

yang ia D Merangkak Oleh Zebron Ncube

Seorang yang berjiwa besar bagi Allah

Tahun-tahun Awal Magaqa

Dilahirkan pada tanggal 1 Mei, 1901, di Sikombingo, delapan tahun setelah gerakan Advent masuk ke negara Afrika Selatan yang saat itu dikenal sebagai Rhodesia, Bhebe menghabiskan tahun-tahun awal di tempat yang saat itu dikenal sebagai Lower Gwelo Reserve di Midlands Province negara itu yang sejak tahun 1979, menyandang nama Zimbabwe. Saat itu kursi roda tak dikenal atau tak sanggup dibeli oleh sebagian besar orang Afrika, jadi Bhebe bergerak di jalanan dengan menggunakan bantalan pada lutut dan tangannya. Ia belajar membaca sebelum mulai masuk sekolah, dari sebuah buku yang berjudul Cetsh-wayo, tentang seorang saudara laki-laki dari Raja Zulu terkenal di Zimbabwe bernama Tshaka. Terkesan oleh talenta-talentanya, seseorang menganjurkan padanya untuk pergi ke stasiun misi Advent setempat di Lower Gwelo untuk mengembangkan potensinya. Bukannya mendaftar sebagai siswa, Bhebe malah minta dibaptiskan oleh pengawas misi itu, Pendeta John N. de Beer pada tanggal 3 Desember 1921.

24

Adventist World | 01 - 2012

Belajar dan Melayani

Dua tahun kemudian, bulan November 1923, ketika sekolah Sikombingo dibuka, Judas Bhebe mendaftar, dan tiga tahun pertama pendidikannya berada dalam pengawasan Paul M. Moyo dan Sihlabo Ncube, dua guru asli Zimbabwe yang pertama. Setelah tiga tahun pertama itu Sihlabo Ncube dan F. Burton Jewell, seorang misionaris yang bertugas di distrik itu, mengajak Bhebe untuk mengajar dimana ia sudah dilatih. Ia bekerja di sana mulai tahun 1927 sampai 1930. Enam bulan tugas di misi itu dilanjutkan tahun 1931, sebelum Bhebe diutus ke Solusi Mission untuk pelatihan penginjil guru sebagai prasyarat untuk pelayanan kependetaan. Banyak teman sekelasnya berperan penting mengembangkan pekerjaan kependidikan dan kependetaan di Zimbabwe. Nama-nama mereka tidak secara luas dikenal, tetapi pekerjaan mereka memperlihatkannya. Dari segi sejarahnya, gerakan Advent di Zimbabwe bertumbuh di seputar guru dan sekolah. Stasiun-stasiun misi da-


hulu menekankan pendidikan. Para misionaris mengembangkan gereja dan masuk ke komunitas melalui pekerjaan mereka di sekolah-sekolah. Meskipun dengan ketidakmampuan fisik tersebut, Pendeta Bhebe juga merupakan bagian dari tradisi ini. Di akhir pelatihannya pada tahun 1934, Bhebe mengadakan pertemuan penginjilan di Mayembe, beberapa mil sebelah barat Solusi. Penatua R. Mote, yang bertugas dalam pekerjaan di Rhodesia Utara (sekarang Zambia), kemudian memanggil dia untuk datang dan mengajar penduduk Ndebele yang tinggal di Monze, ke sebelah selatan, di mana Universitas Advent Zambia ada sekarang. Di sana ia mengajar selama empat tahun dan belajar berbicara Bahasa Tongan. Pada tahun 1939 ia dipindahkan ke sebelah utara ke Ndola untuk mengajar di Musofu Mission. Sementara berada di sana ia menikahi Ester Velaphi Moyo yang ditemuinya di perkampungan tersebut. Pada bulan Juni 1945, di akhir Perang Dunia II, ia kembali ke Lower Gwelo (Somabula Mission) di Southern Rhodesia (Zimbabwe) sebagai guru dan pembimbing. Tahun-tahun berikutnya Bhebe melayani di berbagai sekolah yang berbeda: Shagari (1946-1949), Lower Gwelo (1950-1951), dan Jonkola (1952). Sejak tahun 1953 sampai 1955 ia melayani sebagai pendeta di gereja Mtapa di Kota Gweru, dan memulai mendirikan sebuah bangunan gereja. Hubungan dekatnya dengan pejabat publik menyanggupkan dia meminta sumbangan bangunan gereja dari Kementerian Pendidikan di Harare. Ia menerima 100 dolar—uang yang banyak saat itu. Tahun 1955 sampai 1959 menyaksikan dia kembali di Lower Gwelo, menggantikan Simeon B. Dube sebagai pendeta.

Peran Serta yang Tak Ternilai

Pekerjaan misionaris mula-mula tidak dapat mengabaikan peran serta tokoh-tokoh setempat yang menembus daerahdaerah yang paling sulit. Mereka tidak memiliki kemewahan mobil, telepon, listrik, internet, dan semua perlengkapan modern yang banyak kita nikmati sekarang ini. Pada tahun 1927 ketika Pendeta Bhebe memulai pelayanan mengajarnya, Gereja Advent di Zimbabwe memiliki sedikit lebih dari 1.500 anggota. Kini keanggotaannya lebih dari 600.000 dalam satu populasi yang terdiri dari 12 juta penduduk. Para pionir seperti Bhebe itulah yang mempersiapkan langkah berikut bagi pekerjaan misi yang agresif dan membuat jalan meskipun dengan kelemahannya. Adalah hal istimewa bagi saya melihat dan mendengar dia berkhotbah pada satu acara Pekan Doa di Solusi College. Lututnya “duduk” di atas sebuah kursi agar ia bisa melihat di balik mimbar. Dengan Bahasa Inggris yang fasih, dan tanpa catatan, ia berbicara secara langsung kepada para pendengarnya, kadang-kadang dengan siku bersandar di mimbar dan tangan pada dagunya, yang secara budaya berarti keyakinan, ketulusan dan belas kasih. Dalam satu wawancara sebelum ia meninggal dunia, ia memberitahu saya tentang satu insiden yang terjadi di Gweru. Sambil berjalan di atas tangan dan lututnya di sepanjang jalan Main Street, ia mengamati seorang pria yang mengutuki dan mencaci maki pelayan yang mendorong pria tersebut di atas kursi roda. Pendeta Bhebe duduk tegak di sisi jalan dan mencela si pengguna kursi roda itu: “Mengapa Anda kasar kepada orang yang sedang membantu Anda? Lihat saya! Saya berjalan

“Saya tidak membuat diri saya sendiri seperti ini,” ia menangis sambil berdoa. Yang memimpin pengurapannya pada tahun 1957 adalah Penatua Ralp S. Watts, Ketua Divisi Afrika Selatan, dan Edward Trumper, sekretaris-bendahara untuk Southern Rhodesia Mission, bersama dengan Simeon B. Dube, yang kemudian menjadi orang Afrika pertama yang menjadi ketua dari pekerjaan Adevnt di Rhodesia Selatan. Bhebe terus melayani sebagai gembala gereja ketika, pada tahun 1960, ia pindah ke kantor di Gweru sebagai penerjemah. Pekerjaan penerjemahan memberikan dia pendengar yang lebih luas di lingkungan gereja. Promosi itu juga berarti ia bisa mendapatkan sepeda roda tiga yang dikendalikan oleh tangannya. Sesudah itu ia hanya perlu merangkak bila memasuki bangunan. Bhebe pensiun pada tahun 1966 tetapi terus bekerja sampai pensiun kembali tahun 1972. Rekan-rekan Bhebe termasuk Jackson Ncube, yang melayani Allah selama beberapa tahun meskipun mengalami polio pada kedua kakinya; Isaac Xhiba, orang Afrika pertama yang menghadiri sidang General Conference sebagai seorang delegasi; dan Moses Donga, salah seorang penasihat besarnya. Sewaktu berhubungan dengan Donga itulah pada tahun 1930, Bhebe menangis kepada Allah, “Saya tidak membuat diri saya sendiri seperti ini!” Dalam kekecewaannya ia meminta Donga mengirim dia ke Ngigeni School di daerah Zhombe. Gantinya Tuhan mengarahkan dia kembali ke Solusi Mission untuk berlatih di sana sebagai guru penginjil.

dengan lutut tanpa ada yang mendorong saya!” Kemudian ia berkata kepada si pelayan itu, “Tinggalkan saja dia; kita lihat apa yang akan dilakukannya tanpamu!” Di zaman penjajahan saat itu, konfrontasi semacam itu tak terpikirkan. Tetapi itu memperlihatkan betapa percaya diri dan tulusnya Bhebe itu. Mengasihani diri tidak dapat mengalahkan dia, tidak juga ketidakmampuan fisik menghindarkan maksud Allah bagi hidupnya. Ia mengadakan perjalanan dan bekerja secara ekstensif tanpa peduli dengan tantangan fisik. Warisan dalam bentuk ajaran dan ceramah mengilhami sekolah dan gereja untuk mempersiapkan umat manusia bagi kedatangan Yesus. Kita berutang pada dia dan kepada semua pionir kita. n Saat ini Gwelo adalah Gweru. Di antara kontributor dari periode itu yang tetap sebagian besar tanpa tanda jasa adalah Kaiser Mlalazi, Bafanana Sithole, Lewis Nikane Sibanda, Naomi Mbuyisa (Ibu Mackenzie Nkomo), Dickson Dumba, Ishak Gurure, dan PJ Ngono. 1 2

Lahir di Zimbabwe, Zebron Ncube adalah seorang pendeta senior dari Highland Avenue Seventh-day Adventist Church di Benton Harbor, Michigan, AS. Ia bersama istrinya, Peggie, memiliki dua orang putri, Lindile dan Nozipho, dan seorang putra, Nhlalo.

01 - 2012 | Adventist World

25


P E R TA N YA A N

DAN

JAWABAN

ALKITAB

Daun yang

Menyembuhkan

Dalam hal apakah daun-daun dari Pohon Kehidupan, yang disebut dalam Wahyu 22:2, digunakan untuk penyembuhan bangsa-bangsa?

Karena ayat yang Anda rujuk itu menggambarkan kehidupan di Yerusalem Baru, saya berasumsi bahwa Anda mengkhawatirkan perlunya penyembuhan di dunia baru. Baik. Sekarang kebenarannya: Ayat Alkitab tidak secara langsung menjawab pertanyaan Anda. Jadi dalam mencari jawaban, jika ada, maka kita harus meneliti ayat lain dan menarik beberapa kesimpulan. Namun pertama-tama mari kita lihat “daun-daun” dalam Alkitab. 1. Daun dan Lebih banyak Daun: Daun dalam Alkitab memiliki konotasi negatif maupun positif. Sebuah pohon dengan daun hijau merupakan satu ekspresi keindahan dan kesuburan; sebuah pohon yang daun-daunnya layu menandakan kematian atau tidak adanya kesuburan. Daun-daun yang layu melambangkan kerusakan dosa pada tumbuhan, juga pada umat Allah (Yes. 1:30; Yer. 8:13). Daun-daun hijau merupakan simbol kesejahteraan dan pembaruan hidup (Ams. 11:28; Mzm. 1:3); bahkan pengharapan (Kej. 8:11). Keindahan dari sebuah pohon dengan dedaunan yang rimbun merupakan simbol kesuburan dan memainkan peran penting dalam agama orang Kanaan (1 Raj. 14:23; Yeh. 6:14). Dosa merusak pohon, namun masih tetap berguna. Dalam beberapa contoh daun bisa bersifat mengobati—mis., daun dari pohon sycamore digunakan untuk membalut luka. 2. Ayat Alkitab Lain: Dalam Wahyu, Yerusalem Baru digambarkan sebagai satu taman dengan air melimpah dan tumbuhan indah (Why. 22:1-3). Gambaran sebuah taman memiliki maksud mengingatkan pembaca mengenai hubungannya dengan cerita Taman Eden. Dalam kedua contoh tersebut Anda memiliki air melimpah dan pohon kehidupan (Why. 22:1, 2; Kej. 2:9-11). Dalam contoh Eden, pohon kehidupan jelas berkaitan dengan keabadian hidup manusia (Kej. 3:22). Setelah dosa, manusia dilarang mendekati pohon ini. Pohon kehidupan itu bukanlah simbol kesembuhan. Hubungan antara pohon, daun, dan penyembuhan ditemukan dalam Yehezkiel 47:1-12. Sang nabi melihat sebuah sungai kecil mengalir dari bawah ambang pintu bait suci ke arah timur, kemudian ke selatan. Aliran itu menjadi sungai yang dalam, yang airnya

26

Adventist World | 01 - 2012

sampai ke Laut Mati, membawa kehidupan ke dalamnya (ayat 8, 9). Di tepi sungai itu ada banyak pohon: “daunnya tidak layu ... tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, ... dan daunnya menjadi obat” (ayat 12). Pada keduanya, Wahyu dan Yehezkiel sungai itu mengalir dari bait suci Allah dan daun-daun pohonnya membawa kesembuhan. Dalam Yehezkiel ada banyak pohon—tetapi bukan pohon kehidupan; dalam Wahyu tampaknya hanya ada satu pohon yang bertempat di kedua sisi sungai. Pada kedua contoh kita dibawa kembali pada kondisi awal bumi. Yehezkiel tidak secara eksplisit menyatakan sifat kesembuhan yang dihasilkan oleh daun-daun pohon itu. 3. Penyembuhan dan Yerusalem Baru: Informasi yang kita telah kumpulkan menolong tetapi tidak dengan jelas menjawab pertanyaan Anda. Kita bisa menegaskan bahwa dalam Yerusalem Baru, alam dipulihkan kepada keindahan aslinya dan menghasilkan banyak buah; daun-daun tidak akan pernah layu lagi. Dalam hal pohon kehidupan, kini umat Allah bisa mendekatinya (Why. 2:7; 22:14), dan daun-daunnya untuk “kesembuhan bangsa-bangsa” (Wah. 22:2). Penyembuhan ini mungkin berkaitan dengan apa yang disebutkan pada ayat berikutnya: “tidak akan ada lagi laknat” (ayat 3). Inilah penyembuhan akhir yang lebih spesifik dijelaskan dalam Wahyu 21:4. Tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita. Kutukan dosa akan lenyap! Pohon kehidupan sejati itu, Yesus Kristus, akan menyembuhkan manusia dan alam. Jika itu benar, kita bisa menyarankan bahwa begitu “dipulihkan kepada pohon kehidupan di Eden yang sudah lama hilang, pada umat tebusan akan “terbit surya kebenaran dan kesembuhan’ (Mal. 4:2). Jejak-jejak terakhir yang melekat dari kutukan dosa akan hilang” (The Great Controversy, hlm. 645). Lebih jauh lagi, makan daun-daun pohon kehidupan sepanjang kekekalan juga bisa berfungsi—saya di sini sedang berspekulasi—sebagai aksi ibadah mengenang kembali bahwa penyembuhan kita dapat mungkin terjadi hanya melalui Yesus. Bisakah kita menyebut ini obat pencegah? n

Sekarang telah pensiun, Angel Manuel Rodríguez telah melayani gereja selama

beberapa dasawarsa, sebelumnya sebagai Direktur Biblical Research Institute di General Conference.


a h m e d

PELAJARAN

ALKITAB

a l- s h u k a i l i

Ada engharapan P

Oleh Mark A. Finley

Wilayah Pushna, beberapa jam jauhnya dari Moscow, merupakan satu kota tertutup selama era Soviet. Bahkan warganegara Rusia pun dilarang masuk tanpa izin dari yang berwenang. Itu adalah satu kota di mana para ilmuwan melakukan riset, termasuk riset pada peperangan biologis dan kimia. Setelah kejatuhan Dinding Berlin dan keruntuhan Komunisme, saya menerima sebuah undangan untuk membuat tiga penyajian Alkitab kepada para ilmuwan di pusat budaya kota tersebut. Yang terakhir dari ceramah saya adalah tentang kedatangan Kristus yang kedua kali. Setelah penyajian, saya membuka kesempatan untuk pertanyaan. Satu tema umum yang banyak dipertanyakan adalah: “Adakah pengharapan bagi kehidupan pribadi kami? Adakah pengharapan bagi dunia kita?”

1

Di manakah orang secara khusus mencari harapan di dunia ini? Alkitab mengkhususkan diri dalam pengharapan; itu adalah buku pengharapan. Rasul Paulus menulis: “Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.” (Rm. 15:4).

2 Dalam cara apakah Alkitab merupakan satu buku peng-

harapan? Kata “pengharapan” disebutkan lebih dari 125 kali dalam Alkitab. Rasul Paulus menggunakan kata itu 41 kali; itu merupakan salah satu kata kesukaannya. Apakah Anda memiliki ayat, cerita Alkitab, atau tokoh Alkitab kesukaan sehingga Anda bisa memperlihatkan jenis pengharapan yang diperlukan orang Kristen di dunia sekarang ini?

3

Bacalah Roma 8:15-17. Setelah masuk menjadi anggota keluarga Allah, bagaimanakah hal tersebut mempengaruhi Anda secara pribadi?

4

Baca Roma 5:1-5. Daftarkan tiga hal yang berperan pada pengharapan yang kita miliki di dalam Kristus. Menjadi seorang Kristen bukan berarti tidak ada sakit hati, atau bahwa Iblis meninggalkan kita. Itu artinya bahwa kita memiliki satu pengharapan dalam sesuatu yang ada di luar diri kita. Ketika kita memerlukan dukungan rohani, Roh Kudus mengingatkan kita bahwa pengharapan kita tidak ada di dalam diri kita sendiri.

5

Di atas sumber kerohanian yang disediakan oleh Roh Kudus, apakah pengharapan besar gereja sambil menantikan masa depan yang tidak pasti ini? Baca Yoh. 14:1-3. Kristus tidak hanya datang sekali—Ia akan datang kembali. Kedatangan-Nya kembali adalah satu-satunya pengharapan bagi planet yang miskin, terpolusi, penuh dengan peperangan, penyakit dan kematian.

6 Baca 1 Yoh. 5:13. Kita tidak hanya bisa menantikan ke-

datangan Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus kembali—pengharapan besar apakah yang kita miliki melalui Yesus, oleh Yesus, dan di dalam Yesus sekarang? Kehidupan kekal merupakan realitas yang ada sekarang bagi semua orang yang menaruh pengharapan di dalam Kristus. Perbudakan dosa dilepaskan; kita tidak lagi budak-budak dosa— kita adalah anak-anak Allah.

7

Baca Titus 2:11-14. Dalam cara apakah kedatangan Kristus itu merupakan “pengharapan berkat”? Ke manakah kita menaruh fokus kita sambil menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali?

8

Alkitab menyebutkan kedatangan Tuhan kita 1.500 kali. Nabi-nabi mulai dari Musa sampai Yohanes menyatakan bahwa Yesus akan datang kembali. Kedatangan-Nya kembali merupakan tema konstan mulai dari Kejadian sampai Wahyu. Apakah artinya kedatangan Kristus ini bagi Anda secara pribadi? Yesus memiliki satu rencana bagi kita. Ia memiliki satu rencana bagi dunia ini. Rencana dan maksud-Nya akan penuh kemenangan. Biarlah hati Anda dipenuhi dengan pengharapan. Ia adalah Juruselamat kita, Tuhan kita, dan Raja kita yang akan datang. Itu sesuatu yang bisa mengisi hati kita dengan pengharapan sekarang ini. n

01 - 2012 | Adventist World

27


PERTUKARAN IDE

g i l l e s va n e n l e e u w

Surat Saya tersentuh dengan kejujuran Carissa McSherry dalam artikel “Kaki yang dibasuh Juruselamatku” (Oktober 2011). Saya memiliki semacam pengalaman yang sama selama kebaktian gereja di negara lain—hanya saja saya yang mencuci kaki seseorang yang tak begitu bersih. Saya jelas memerlukan hati yang disentuh Sabat itu, karena merasa sudah kewajiban saya membasuh kaki seorang asing, saya merasa Roh Kudus menyentuh hati saya dan mengingatkan saya bahwa hati saya jauh lebih kotor. Ingatan itu muncul ke dalam benak saya pada setiap kali acara Perjamuan yang saya ikuti, dan merupakan satu berkat yang berkesinambungan dan pengingat tentang kerendahan hati yang sejati. Alison Cover Valdese, Carolina Utara, Amerika Serikat

Universitas Advent dengan mahasiswa terbanyak adalah:

28

Nicole Benoit-Roy, Brooklyn, New York, Amerika Serikat Kerajaan Itu Milik Mereka Ini

Kaki yang Dibasuh Juruselamatku

top

Kita (orang dewasa) cenderung merumitkan segala hal lebih dari yang sesungguhnya, dimana anak-anak melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, dan memang demikianlah itu. Saya suka membaca renungan “Kerajaan Itu Milik Mereka Ini,” oleh Addison Hudgins (September 2011). Saya tidak pernah menyadari kalau saya tidak memahami cerita Alkitab ini sampai saya membaca di majalah ini. Saya terutama dicerahkan ketika Hudgins menjelaskan orang-orang seperti ini sebagai “mereka yang meneliti, mencari, dan mendengarkan dengan tekun, sungguh-sungguh, dan pikiran terbuka.” Kata-kata dari Madeleine L’Engle tentang intuisi seperti kanak-kanak barangkali akan saya ingat selamanya. Menurut Hudgins, ia berkata bahwa “ketika ia memiliki sesuatu untuk dikatakan dalam sebuah buku yang terlalu sulit bagi orang dewasa, maka ia menulisnya untuk anakanak.” Kita (orang dewasa) cenderung merumitkan segala sesuatu lebih dari keadaan sebenarnya, dimana anak-anak melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, dan memang demikian adanya. Nicole Benoit-Roy Brooklyn, New York, Amerika Serikat

n

B razil Adventist University, São Paulo, Brazil

n

Peruvian Union University, Lima, Peru

n

S ahmyook University, Seoul, Korea Selatan

n

Northern Caribbean University, Mandeville, Jamaika

n

abcock Adventist University, B Ogun State, Nigeria

Sumber: Departemen Pendidikan General Conference.

Adventist World | 01 - 2012

Saya harap Addisoon Hudgins tidak sedang menegaskan kepolosan “intuisi masa anak-anak” berdasarkan hanya pada pengalamannya sendiri. Sebenarnya, apakah memang benar tentang orang seperti itu, yang dia rasa “tidak nyaman bersama, dan bahkan merasa bahaya di dekatnya,” bahkan bertahun-tahun kemudian ternyata memang mereka tidak jujur dan penuh tipu daya? Karunia intuisi merupakan karunia ilahi, tetapi kita tidak boleh lupakan fakta kejam dan tak dapat disangkal dari dosa. Kita semua lahir sebagai orang berdosa, dan bahkan pelaksanaan karunia Ilahi tersebut harus diuji dalam terang Kitab Suci. Itu tentu saja tidak “ ‘secara logis’ menimbang, terlepas dari suara Roh Kudus” untuk menyelidik apakah memang ada dasar dalam fakta atau dalam logika untuk ketakutan seperti yang disebutkan Hudgins. Barry Gowland F ishermead, Milton Keynes, Inggris

Doa &

PUJI SYUKUR

Tolong doakan ayah saya, yang segera akan menjalani pembedahan. Gideon, Etiopia Salah seorang cucu perempuan kami sedang serius mempertimbangkan untuk menikahi seorang dokter muda yang kelihatannya tidak peduli dengan Sabat. Terima kasih atas doa-doanya. Betty, Amerika Serikat


Kebangunan dan Reformasi di Afrika

Saya membaca artikel Adventist World bulan Januari 2011, dan saya senang atas reformasi di dalam gereja kita. Pada topik ini, jangan lupakan Afrika. Saya belum pernah melihat satu artikel tentang Republik Demokrasi Kongo. James Ombeni Nzabandora Republik Demokrasi Kongo Terima Kasih

Terima kasih sudah menerbitkan majalah ini. Saya terutama bersyukur untuk artikel Angel Manuel Rodriguez “Allah dari yang Tak Layak” (Oktober 2007). Artikel ini telah membantu saya mengerti bahwa saya juga mendapat tempat di dalam kumpulan Tuhan. Talaki Mezehani Tchalla Lomé, Kégué, Togo Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 250 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang akan ditampilkan.

Bergabunglah bersama saya dalam mendoakan banyak orang di dunia yang tidak memiliki akses kepada Alkitab dalam bahasa mereka sendiri. Doakan juga untuk para penerjemahnya. Curt, Amerika Serikat Tolong doakan saya. Pacar saya baru-baru ini meninggal dunia, dan saya tadinya berharap kami bakal menikah. Thabo, Afrika Selatan

5O

KATA ATAU KURANG

Himnal Favorit Saya

n Saya suka kata-kata dari lagu pujian “Great Is Thy Faithfulness.” Itu membantu saya bertahan karena kematian suami saya, yang meninggal dunia karena kanker tahun yang lalu.

—Anne, Grand Rapids, Michigan, Amerika Serikat

n “A Shelter in the Time of Storm” adalah lagu pujian pertama yang saya pelajari ketika mulai masuk ke sekolah Advent. Kata-katanya telah menolong saya sejak saat itu, saya sering mendapati diri saya sendiri menyenandungkan lagu itu.

—Sean, London, Inggris

n Ketika dibesarkan di Guam, saya biasa mendengar para pelaut AS menyanyi “Eternal Father, Strong to Save” di atas kapal-kapal yang berjangkar di pelabuhan selama kebaktian ibadah hari Minggu mereka. Melodi dan harmoninya sangat indah.

—Hideko, Osaka, Jepang

Lain kali, ceritakan kepada kami dalam 50 kata atau kurang, tentang tokoh Alkitab kesukaan Anda. Kirimkan ke letters@ AdventistWorld.org. Taruh “50 Words or Less” dalam baris subyeknya.

Tolong doakan agar saya bisa kuliah dan belajar teologi. Hairam, Filipina Tata cara untuk Ruang Doa: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohon­an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

01 - 2012 | Adventist World

29


PERTUKARAN IDE

2.878

2

per hari

7o Tahun

Silam “Helo, Amerika”

Dengan kata-kata ini, penyiar radio Fordyce Detamore memulai siaran pelayanan radio Voice of Prophecy dari pantai ke pantai di Amerika Serikat. H.M.S. Richards, Sr. (dalam gambar), adalah pembicara pertama dari salah satu program radio Kristen pertama di AS. Selama tahun pertama pembukaan secara nasional itu, lebih dari 2000 orang mendaftar dalam kursus surat-menyurat pelajaran Alkitab. Sumber: Memorable Dates: From Our Adventist Past, oleh James R. Nix.

Jumlah jiwa yang menjadi Advent di tahun 2010: 1,O5O,312. Itu perkiraan untuk:

120

per jam

Sumber: Kantor Arsip dan statistik GC.

Hidup kekal

sejak dulu dan tetap adalah sebuah pemberian kasih karunia. — Zvikomborero Zihanzu di pertemuan kamp Karumazondo di Zimbabwe di bulan Agustus 2011.

Adventist World | 01 - 2012

r y s z e w s k i

T E T A N G G A M U

Baptisan selalu menandai bagian penting dalam kehidupan para kandidat dan gereja. Pada tanggal 24 September 2011, kami merayakan satu ­acara baptisan yang istimewa di Schloss Bogenhofen Seminary, termasuk satu kumpulan orang penting bersejarah: tiga generasi keluarga pendeta berdiri bersama-sama dalam air baptisan. Kurt Hasel membaptiskan cucu perempuannya Lea Sikora; dan Frank Hasel membaptiskan putranya Daniel. Acara multi generasi itu menjadi alasan untuk perayaan dan ucapan syukur tersebut.

30

J umlah

m a r t i n

M E N E M U I

D ari

per menit


Di Belahan

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”

b l e i c h e r b e c k y

Dunia Manakah Ini?

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

JAWABAN: Di Vilcabamba, Ekuador, paduan suara anak tampil untuk pertama kalinya di fasilitas gereja mereka yang baru. Gereja itu dibangun oleh anggota setempat dan para anggota di luar Ekuador, yang juga mengelola klinik kesehatan dan mengadakan Sekolah Alkitab Liburan dan serial penginjilan. G A M B A R A N

K E S E H A T A N

Lebih dari 96.000 orang Advent di Amerika Serikat dan Kanada berpartisipasi dalam Adventist Health Study 2, yang diadakan oleh Loma Linda University School of Public Health. Dari peserta yang diteliti:

% 8 Advent

orang

adalah vegan (tidak makan daging merah, ikan, unggas, produk susu, atau telur)

Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbitan Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinanasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editor), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park Jan Mae Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley Senior Advisor E. Edward Zinke Asisten Eksekutif Redaksi Rachel J. Child Para Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Alfredo Garcia-Marenko Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Fatima Ameen Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada Para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Jld. 8, No. 1

01 - 2012 | Adventist World

31


Jika Adventist World masih belum mengenyangkan Anda, berlangganan Adventist Review saja. Adventist Review telah secara resmi menjadi suara gereja sejak tahun 1849. Majalah ini telah memberi makan orang-orang Advent sejak saat itu: Membantu menegakkan mereka di dalam Firman, menjadikan mereka orang-orang Kristen yang lebih setia, dan tetap memberi informasi tentang apa yang sedang dilakukan gereja.

Roti bagi Jiwa Adventist Review melayani mereka yang menginginkan pengetahuan yang lebih dalam tentang Allah dan Alkitab. Gali halaman-halamannya untuk mencari pandangan bijak dalam doktrin-doktrin dan warisan kita. The Adventist Review adalah makan-

asuk

an mingguan yang bi- TermView, Kids k-anak sa memperkuat dan na Kolom a apat mengilhami Anda. h mend yang tela rgaan a h g Anda sudah mendapen patkan cita rasanya bilamana Anda mendapatkan majalah bulanan Adventist World. Tambahkan nutrisi rohani Anda dengan tiga terbitan baru Review yang keluar setiap bulan.

The Adventist World datang sekali sebulan. Tambahkan dalam pengalaman Anda dengan mendapatkan kiriman Adventist Review tiga kali sebulan! Lihat online dan pesan di www.AdventistReview.org.


Berita Dalam Negeri Master Guide Convention Pertama

GMAHK Daerah Luwu Tana Toraja (LUTAT)

S

etelah dimekarkan menjadi sebuah daerah baru pada tanggal 20 September 2011 lalu, wilayah Luwu Tana Toraja melangkah maju dengan suatu gebrakan yang luar biasa dengan menyelenggarakan acara Master Guide Convention I yang diikuti oleh 110 Master Guide di Hotel Sahid Toraja pada tanggal 11-13 November 2011. Hadir se-

bagai nara sumber adalah Pdt. S. Salainti (Dir. PA Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur) dan MG. Julian Tauran dari Jakarta. Melalui Rapat Komisi A dan Komisi B telah dibahas mengenai visi, misi, pengembangan klub-klub, standarisasi seragam dan atribut serta pembagian 4 wilayah klub Pathfinder dengan kordinatornya masing-masing. Telah diputuskan dan disahkan melalui rapat paripurna konvensi yang akan segera disosialisasikan di seluruh wilayah Luwu Tana Toraja. Lewat rapat paripurna konvensi telah diputuskan dan disahkan mengenai Konvensi Master Guide II 2014 yang akan diadakan di Latuppa, Palopo, Sulawesi Selatan. Ketua Daerah Luwu Tana Toraja, Pdt. M. L. Saluy telah membuka dengan resmi acara Master Guide Convention pada hari Jumat, 11 November 2011. Dalam amanatnya, Pdt. M. L. Saluy menekankan bahwa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh adalah sebuah gereja yang sangat mencintai orang muda dan mempunyai perencanaan yang sangat baik dalam pembinaan orang mudanya. Tak dapat disangkal jika orang muda di dalam gereja dilatih, diarahkan dan dibimbing, suatu hari kelak mereka akan menerima dan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan gereja sebagai pemimpin rohani yang rendah hati namun tangguh membawa seluruh umat maju dengan gagah berani menyeruak medan peperangan rohani dan meraih kemenangan. Karena itu bimbingan rohani bagi generasi muda kita harus dilipatgandakan dari waktu ke waktu. Pada hari Sabat, 12 Nov. 2011, diadakan pelantikan oleh Dir. PA Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur, Pdt. S. Salainti, masing-masing: 7 Litle Lamb, 6 Eager Beaver, 14

Para Narasumber: dari kiri ke kanan: Pdt. M. L. Saluy (Ketua Wil. Luwu Tana Toraja), Pdt. S. Salainti (Dir. PA Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur) dan MG. Julian Tauran. KANAN: Ketua Wilayah Luwu Tana Toraja, Pdt. M.L. Saluy secara resmi membuka acara Master Guide Convention Wilayah Luwu Tana Toraja. BAWAH: Para peserta master guide se-Luwu Tana Toraja bersama Dir. PA UKIKT dan officers LUTAT

Adventurer, 48 Pathfinder dan 38 Master Guide, jumlah keseluruhan 113 orang. Dalam amanatnya, beliau menekankan pentingnya kita belajar dari sejarah Bangsa Israel dalam perjalanan di padang gurun menuju tanah kanaan; kita perlu belajar menjadi orang sabar, tidak cepat putus asa dan tidak bersungut walau banyak tantangan dan rintangan yang menghadang dalam perjalanan menuju Tanah Kanaan Sorgawi. n —Dilaporkan oleh Pdt. Imanuel Lisupadang, Dir. PA/Komunikasi GMAHK Daerah Luwu Tana Toraja.

01 - 2012 | Adventist World

33


Berita Dalam Negeri Semut Api dan Beringin Putih

Pathfinder Real Camp & PLA II

B “

ORN TO BE A LEADER—Souls Who Can Stand in Steadfast, Strong and Trustworthy Ways,” merupakan tema dari Pathfinder Real Camp & PLA angkatan ke-II, Konferens Jawa Kawasan Timur. Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 13-16 Oktober 2011 ini diikuti oleh 38 orang peserta Pathfinder Real Camp dan 12 orang peserta PLA.

Kegiatan ini diawali dengan upacara pembukaan pada hari Kamis sore, di Bumi Perkemahan Mahanaim, Sumber Wekas, dan diresmikan oleh MG L. Mamentu, Direktur Pemuda Advent Konferens Jawa Kawasan Timur. Setelah upacara berakhir, segera seluruh peserta, baik Real Camp dan PLA, diberangkatkan menuju titik awal perjalanan di daerah Sekuti, Prigen. Dari sana dimulailah rangkaian kegiatan peserta. Selama 4 hari 3 malam mereka bergerak dan berkegiatan di alam bebas, mengikuti kelas-kelas kepahaman yang diberikan oleh para instruktur. Kelas-kelas kepahaman yang dibuka kali ini yaitu Camping Skill II, Fire Building & Camp Cookery, Orientering dan PBB. Mereka dilatih untuk membuat dan tidur dengan menggunakan bivak di alam, membuat api dan memasak bersama, membaca peta dan kompas dan lain-lain. Tentunya selama kegiatan ini peserta juga diajarkan untuk hidup disiplin dan mandiri. Pada hari Sabat sore, setelah peserta tiba kembali di Bumi Perkemahan Mahanaim, diadakan upacara pelantikan dan pengukuhan klub pathfinder. Sebanyak 12 orang dilantik menjadi PLA dan 2 orang dilantik menjadi MG. Pada hari yang sa-

34

Adventist World | 01 - 2012

ma, ada 2 klub pathfinder di KJKT yang dikukuhkan, yaitu Pathfinder Club Jemaat Sumberwekas dan Pathfinder Club Jemaat Sukorejo. Minggu pagi, setelah melalui proses pemilihan dan argumen yang cukup alot, dan dengan dukungan dari Real Camp angkatan pertama, Beringin Putih—peserta real camp kali ini—berhasil mempertahankan dan memperjuangkan nama angkatan mereka, Semut Api, sehingga akhirnya disahkanlah nama tersebut pada upacara penutupan. Semangat berjuang, disiplin dan kemandirian yang ditanamkan selama acara ini berlangsung diharapkan boleh menjadi bekal setiap peserta, agar nantinya mereka dapat bertumbuh dan berkembang secara jasmani dan rohani, menjadi para pemimpin gereja di masa depan. n —Dilaporkan oleh JoAnne Wagiran, GMAHK Dharmahusada Indah, Surabaya.


Anda Memang Berharga di Mata Tuhan KKR Penuaian di Tulang Bawang, Lampung

S

atu lagi kegiatan penginjilan dilaksanakan di Distrik Tulang Bawang, salah satu kabupaten yang cukup luas yang ada di Propinsi Lampung. Distrik Tulang Bawang digembalakan oleh Ketua Distrik Pdt. Septa Dwi Eneas dan dibantu oleh Iwan Fernandes dan Yusuf Herlin. Dalam rangka mendukung kegiatan penginjilan serentak, Lampung Saturation,maka gembala distrik berkoordinasi dengan semua jemaat di Distrik Tulang Bawang dan mengundang Pdt.T.F. Tampubolon untuk datang melaksanakan kegiatan KKR penuaian di Distrik Tulang Bawang yang dimulai pada tanggal 30 Oktober 2011 sampai dengan 5 November 2011. KKR bertemakan “Anda Istimewa di Mata Tuhan,” menarik perhatian para tamu dari denominasi lain, dari malam ke malam pekabaran dibawakan dengan sangat jelas kepada semua yang hadir, disertai dengan lagu pujian dan acara-acara menarik lainnya.

Dan puji Tuhan pada hari Sabat, 5 November 2011, dibaptiskanlah 12 jiwa yang menyerahkan diri untuk menjadi pengikut Yesus. Acara baptisan dilaksanakan di Kolam Renang Water Boom ,Tulang Bawang, yang sangat indah. Mari kita doakan semoga 12 jiwa ini tetap menjadi jiwa yang setia sampai Maranatha. n —Dilaporkan oleh Pdt. Septa Dwi Eneas, Gembala Distrik Tulang Bawang, Lampung.

Kebaktian Kebangunan Rohani Penginjil Sukarela (PS) GMAHK Jemaat Teratai, Batam

J

emaat Teratai Batam berkesempatan melaksanakan KKR Penginjil Sukarela (PS), Kelompok Pendalaman Alkitab dan cabang-cabang Sekolah Sabat yang diadakan pada tanggal 6-12 November 2011 dengan tema ”Kebenaran yang Berharga dari Segalanya” dengan pembicara PS Gunawan Purba, STh., Samuel Sutrisno, STh. dan beberapa pembicara lainnya, serta seminar rumah tangga yang dibawakan setiap malam oleh Ibu E. Wagiran. Pada malam pembukaan KKR banyak dari para anggota jemaat datang dan tamu tamu (non-Advent) yang hadir berjumlah sekitar 200 orang. Panitia juga mengundang anak-anak dari Panti Asuhan Yayasan Kasih Ikhlas sebagai bentuk rasa kasih kita kepada sesama serta memberikan mereka semangat bahwa Tuhan Yesus senantiasa menyertai kita sampai Maranatha jadi ada pengharapan bagi kita semua. Pada malam penyerahan diri yaitu malam vesper ada 10 jiwa yang memutuskan untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya dan bersedia dikuburkan dan dibangkitkan

bersama-sama dengan Kiri: Pdt. M. Perangina­ Yesus melangin bersama mereka lui upacara yang telah dibaptis. Kabaptisan nan: PS. Gunawan Purba, yang diadaSTh., sedang menyampaikan pada hari Sabat, 12 kan Firman Tuhan. November 2011. Puji Tuhan karena doa para hamba-Nya selama acara berlangsung didengar Tuhan, selama KKR berlangsung diberikan cuaca yang sangat baik. Pada akhir kebaktian Sabat maka 10 jiwa yang sudah menyerahkan dirinya, dibaptiskan oleh Pdt. M. Peranginangin selaku gembala Jemaat Teratai Batam. Semua jemaat menyambut dengan penuh sukacita oleh karena anak-anak Tuhan yang baru lahir ini, turut menyanyi “Dengar Lonceng Surga.” Mari kita doakan agar mereka setia sampai maranatha, ‘mari menginjil, Yesus pasti datang segera, Yesus pasti datang segera, mari menginjil.’ n —Dilaporkan oleh Sandy Tambunan, Dept. Komunikasi Jemaat Teratai, Batam.

01 - 2012 | Adventist World

35


Berita Dalam Negeri Sekilas Kegiatan Akhir Tahun

Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS) Rapat Akhir Tahun GMAHK DSKS

Hanya berselang beberapa hari setelah Rapat Akhir Tahun GMAHK Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB), acara berlanjut kembali di Palembang, pada tanggal 21-22 November 2011, bertempat di ruang rapat kantor daerah telah dilaksanakan Rapat Akhir Tahun GMAHK DSKS. Sejumlah para pemimpin dari UIKB hadir pada rapat ini. Dalam kesempatan ini, Pdt. J.S. Peranginangin (Ketua Uni), sangat memberikan perhatian bagi pekerjaan penginjilan di daerah yang luas ini. Bahkan berkali-kali (melalui peta

wilayah teritorial lima provinsi) mencoba untuk mengetahui seperti apa kondisi ladang pelayanan penggembalaan di setiap jemaat yang dilayani oleh para pendeta. Setelah mendapatkan penjelasan dari para pemimpin daerah, maka dalam kesempatan ini pula, beliau berkomitmen akan selalu secara khusus memberikan perhatian di daerah ini agar di tahun depan setiap bidang pelayanan mendapatkan perhatian dan dukungan penuh dari uni. Rapat Kerja (RAKER) Para Gembala DSKS

Hanya selisih dua hari dari rapat akhir tahun, bertempat di ruang rapat kantor daerah, para gembala dan para Penginjil Sukarela (PS) hadir bersama officers dan staf daerah untuk mengadakan rapat kerja tahun 2012. Semua keputusan yang telah diterima di rapat akhir tahun daerah disosialisasikan dan disampaikan kembali kepada semua gembala dan PS yang hadir untuk menjadi acuan rencana kerja pelayanan penggembalaan di tahun 2012. Sekalipun masih ada beberapa bidang pelayanan yang belum memenuhi target, namun secara umum pelayanan peker-

36

Adventist World | 01 - 2012

jaan Tuhan di Daerah Sumkasel sepanjang tahun 2012 telah berjalan dengan baik dan berharap pertolongan Tuhan akan melengkapi hasil yang lebih besar lagi di tahun 2012 yang akan datang. Satu catatan penting ialah, bahwa tahun 2012 telah diproyeksikan menjadi tahun penginjilan akbar melalui KKR-KKR di Daerah ini. Pengurapan Lima Pendeta

Pada hari Sabat, 26 November 2011 bertempat di Gereja MAHK Jemaat Ratna, Palembang, adalah hari bersejarah bagi lima orang hamba Tuhan dan keluarga yang telah diurapi (diasingkan) dalam pelayanan kependetaan di GMAHK. Kelima orang hamba Tuhan itu adalah: (1) Pdt. Gunawan Nabut (Gembala Distrik Lampung Utara); (2) Pdt. Zwarsa Silalahi (Gembala Distrik Bengkulu); (3) Pdt. Samuel Pardede (Gembala Distrik Bandar Lampung Timur); (4) Pdt. Dickson Simanungkalit (Gembala Distrik Natar, Lampung); (5) Pdt. Posman Simanjuntak (Gembala Distrik Jambi). Pdt. E. Pandjaitan (Sek. Asso. Kependetaan GMAHK UIKB), dalam kesaksiannya menyampaikan untuk tahun ini, Daerah Sumkasel mengurapi pendeta terbanyak untuk seluruh Daerah/Konfrens di Uni ini. Dalam kebaktian hari Sabat, beliau memberikan satu khotbah pengukuhan bagi satu tugas pelayanan yang mulia bagi setiap hamba Tuhan. Saat-saat sebelum doa pengurapan, ada prosesi yang cukup mengharukan di mana orangtua yang hadir Bapak Hendrick C. Nabut bersama istri—datang dari Kupang, mewakili orangtua para pendeta yang diurapi—dengan bangga berdiri dan mengucapkan kata-kata menyerahkan anak-anak mereka untuk diasingkan menjadi pelayan Tuhan. Setelah makan siang bersama-sama, semua anggota jemaat kembali menerima satu berkat rohani melalui seminar “Daniel dan Wahyu” yang dibawakan oleh Pdt. E. Pandjaitan. Acara ini berlangsung sampai tutup Sabat. Dan sukacita


serta ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada hamba Tuhan ini oleh Pdt. S. Sitorus mewakili seluruh jemaat dan Daerah Sumkasel. Penyebaran Perdana Buku ‘Kemenangan Akhir’ di Palembang

Salah satu agenda besar GMAHK sedunia yang akan dilaksanakan dalam empat tahun ke depan ialah pembagian buku “Kemenangan Akhir” bagi setiap orang yang belum menerima kebenaran ini. Daerah Sumkasel, siap membagikan 24.000 eksemplar buku Kemenangan Akhir sampai tahun 2015. Pada hari Sabat, 26 November 2011, telah dilaksanakan

aca­ra khusus untuk perdana pembagian buku tersebut. Acara ini dipimpin oleh Pdt. E. Simanjuntak (Ketua Daerah) menjelaskan maksud dan tujuan dari program pembagian buku ini, dan bagaimana buku yang mahal ini dapat disediakan donator agar bisa dibagikan gratis kepada orang lain. Sebelum buku-buku itu dibagikan, satu doa khusus diadakan bersama dengan semua gembala dan ketua-ketua jemaat yang hadir. Dalam doa itu juga disampaikan dalam enam bahasa—Kupang, Manado, Jawa, Karo, Batak Toba dan Bahasa Indonesia—yang menggambarkan keragaman masyarakat yang akan menerima buku-buku ini kelak. Dan dalam doa penutup, Pdt. E. Pandjaitan turut memohon berkat agar bukubuku ini akan membawa terang di rumah masyarakat dan menuntun mereka menemukan kebenaran itu. Pada saat itu, sebanyak 90 buku telah berada di tangan para pendeta dan anggota jemaat dan siap mulai dibagikan. n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komunikasi Daerah Sumatera Kawasan Selatan.

Pesta Jemaat Satu Hari (PESTARI) GMAHK Teladan, Medan

R

asa syukur diwujudkan oleh GMAHK Teladan, Medan melalui kegiatan rutin yang setiap tahun dilaksanakan yaitu PESTARI. Acara ini dilangsungkan pada hari Minggu, 20 November 2011 bertempat di Lapangan Parulian 1, Medan. Dimulai pada pukul 06.00-selesai, acara PESTARI ini dihadiri lebih dari 70 orang dan diikuti mulai dari anak anak, remaja, pemuda dan orang tua. Tema acara ini adalah ‘Bersama Kita Bisa’ diawali dengan jalan santai mengitari Stadion Sepakbola Teladan, Medan yang dipandu langsung oleh Dr. Tony Bahri.

Menu utama kambing gulai mulai dipersiapkan dengan pemotongan kambing yang dilakukan oleh para Bapak, sementara ibu-ibu dan anak gadis lainnya mempersiapkan bumbu dan lauk. Sembari masak memasak diadakan, anak anak dengan keceriaan mengadakan pertandingan Futsal. Tepat pukul 12.30 sajian telah tersedia, dan seluruh peserta bersantap siang sembari menikmati hari yang pada saat itu sejuk dan nyaman. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu dan tepat pukul 18.00 acara PESTARI ditutup dengan doa sambil bergandengan tangan untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas kebersamaan jemaat yang tetap menjunjung tinggi nilai persatuan dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Benarlah Firman Tuhan yang mengatakan apa yang kamu tabur itulah yang kamu tuai. Bila kita menabur banyak kasih maka pasti kita akan menuai banyak berkat dan Jemaat Teladan telah merasakan hal itu, penulis sendiri pun merasakannya. Tuhan memberkati GMAHK Teladan, Medan. n —Dilaporkan oleh Loran Napitupulu, Ketua GMAHK Teladan Medan.

01 - 2012 | Adventist World

37


Berita Dalam Negeri KKR Akbar se-Distrik Bali

Membawa 33 jiwa kepada Kristus

S

ungguh keterlaluan kalau ada orang Indonesia tidak kenal Pulau Dewata, Bali yang sangat terkenal bukan saja di dalam negeri tetapi juga luar negeri. Apakah yang paling menarik di Bali? Budayanya? Keindahan pantainya? Keyakinannya? Atau apa saja? Sudah barang tentu semua menarik bukan? Namun penulis mengarahkan perhatian pembaca pada keyakinannya atau sembahannya. Kalau kita datang ke Pulau Bali, maka kita akan temukan di tempat-tempat yang khusus atau di jalan-jalan umum apa yang mereka sebut “Banten� atau sesaji bagi sembahannya yang dipersembahkan setiap hari. Dengan kata lain pulau ini sangat kuat terhadap keyakinannya namun Puji Tu-

han ada 7 jemaat GMAHK berdiri di sana, dan bahkan sudah tambah satu lagi pada akhir tahun 2011. Pada tanggal 21-26 November 2011 lalu telah diadakan KKR Akbar di Gedung Hotel Bumi Asih dan Gedung Hotel

Werdapura, Bali dengan pembiacara Pdt. Dr. H.I. Missah dari General Conference beserta tim dan atas kuasa Tuhan telah dimenangkan 33 jiwa untuk dibaptiskan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka dan bergabung menjadi anggota jemaat GMAHK sedunia. Upacara baptisan diadakan di kolam renang Hotel Werdapura Pantai Sanur Bali di mana Pdt. Dr. H.I. Missah, Pdt. Kristiyono Sarjono (dari Kantor KJKT), Pdt. Sosor Manik (Gembala Jemaat Denpasar), Pdt. H.K. Kabanga (Gembala Jemaat Hang Tuah), dan Pdt. Budi Solichin (Gembala Jemaat BSI Tabanan dan Efata) dengan hikmat melaksanakan upacara baptisan kudus untuk membaptiskan 33 jiwa tersebut dan masih ada sekitar belasan jiwa lagi yang akan siap dibaptiskan pada minggu berikutnya. Kita doakan agar jiwa-jiwa yang baru dibaptis dan yang sedang bergumul dipenuhi kuasa Tuhan dalam mengambil keputusan. KKR ini sangat luar biasa dan menjadi berkat khusus bagi umatumat Tuhan dan para undangan yang hadir di KKR besar ini. Semoga jiwajiwa yang baru dibaptiskan tetap bertahan sampai kesudahannya dan menjadi alat Tuhan membawa jiwa-jiwa lainnya. n —Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Direktur Komunikasi KJKT.

38

Adventist World | 01 - 2012


Week of Prayer “Anak Raja”

Perguruan Advent Salemba, Jakarta

P

endeta Stimson dan Ibu Febrinia Hutagalung dari UNAI mengadakan Week of Prayer di Perguruan Advent Salemba, 21-26 November 2011. Tema week of prayer kali ini adalah “Anak Raja,” dengan sub tema: Hari Pertama di Surga, Jagalah Hati, Menjadi Kepala Bukan Ekor, Via Dolorosa, Pitstop, Surga Sunyi Senyap Setengah Jam. Week of prayer yang setiap hari dihadiri sekitar 350 siswa-siswi SD Kelas 5 dan 6, SMP, dan SMA dan juga para guru dimeriahkan oleh quartet para guru, Paduan Suara SD, Paduan Suara SMP, Paduan Suara SMA, vokal grup, trio, quartet. Pada akhir kebaktian para siswa dan guru mengadakan prayer circle. Begitu juga Pdt. Stimson Hutagalung mengadakan doa khusus bagi siswa siswi SMA kelas XII, SMP kelas IX, dan SD kelas VI yang akan menghadapi Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah tahun 2012. Puncak acara Week of prayer

berlangsung pada hari Sabat, 26 November 2011 dengan dihasilkannya 10 jiwa yang menerima Yesus sebagai Juruselamat melalui upacara baptisan kudus bersama 18 jiwa lainnya dari KPA Kelapa Gading. Upacara baptisan dilaksanakan oleh Pdt. Niemand Sinaga sebagai gembala Jemaat Salemba. Selesai kebaktian Sabat, para anggota yang baru dibaptis ini dijamu dalam ramah tamah bersama para pendeta yang hadir, ketua jemaat, majelis jemaat dan para anggota jemaat Salemba yang hadir. n —Dilaporkan oleh Daniel M. Sitompul, Komunikasi Jemaat Salemba.

01 - 2012 | Adventist World

39


Berita Dalam Negeri “Keselamatan yang Tidak Terbatas”

Denver Colorado Ministry

D

engan mengambil tema “Keselamatan yang Tidak Terbatas,” Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang disponsori oleh Denver Colo­rado Ministry berlangsung di Batusitanduk Palopo, tanggal 25 November-3 Desember 2011. Dalam sejarah berdirinya gereja Advent di Batusitanduk, baru kesempatan ini diadakan KKR dalam skala besar yang melibatkan pembicara dari luar negeri dan lokal. Pembicara dalam KKR ini Pdt. Yoram Tumbarante, MA, MDiv, Pdt. Drs. Reinhold Kesaulya, MPH, Pdt. M.L Saluy, MPH, dan Ny. G. Tumbarante Singon yang membahas dan mendalami tulisan nabi dan rasul serta seminar rumah tangga dan kesehatan.

Pdt. Yoram Tumbarante beserta Istri. Di bawah arahan Pdt. Jebba selaku Ketua Panitia KKR bersama Pdt. Haryanto Paingy, Pdt. Imanuel Lisupadang dan panitia, memobilisasi anggota jemaat yang ada di Kota Palopo dan sekitarnya untuk menyukseskan KKR ini. Hal itu terlihat jelas dengan kehadiran anggota jemaat dan para tamu yang haus akan pekabaran, datang setiap malam sekitar 500 orang. Kadang cuaca tidak bersahabat namun tidak menjadi halangan bagi para tamu datang walaupun

40

Adventist World | 01 - 2012

Peserta Kebaktian Kebangunan Rohani setiap malam.

menempuh jarak 20 km bahkan ada yang menempuh perjalanan 100 km. Bersamaan dengan KKR ini, berlangsung pula KKR SD Advent Palopo bertempat di Gereja Palopo dengan pembicara Pdt. Haryanto Paingy. Berkat kerja keras seluruh panitia, anggota Jemaat Palopo, Batu, Karetan, Lamasi Pantai, Tanete, Batusitanduk, Sinangkala, Bungadidi, Sabbang dan cabang-cabang jemaat, pada malam terakhir ke- Pdt. M.L. Saluy tika Pdt. M.L sedang Saluy mengadamengkan panggilan, khotpuluhan jiwa bahkan menyambut Firman panggilan terseTuhan. but datang ber-


Atas Kiri: Para calon baptisn berfoto bersama. Atas Kanan: Suasana ibadah Sabat siang. Kiri: Khotbah Sabat penutupan KKR oleh Pdt. Yoram Tumbarante Bawah: Upacara baptisan di Sungai Batusitanduk oleh Pdt. H. Paingy, Pdt. I. Lisupadang dan Pdt. F. Refualu. diri di depan mimbar. Upacara baptisan diadakan besoknya selesai khotbah Sabat siang yang disampaikan oleh Pdt. Yoram Tumbarante yang pada intinya memberikan semangat kepada anggota jemaat khususnya calon baptisan agar tetap setia dan menangkan pergumulan sampai hari Maranatha. Dengan penuh rasa syukur dan bahagia anggota jemaat menyaksikan 34 jiwa dibaptiskan di Sungai Batusitanduk disaksikan masyarakat setempat yang umumnya beragama mayoritas. Dari mereka yang dibaptis ini ada 3 jiwa yang berasal dari Gereja Pantekosta Tabernakel, satu di antaranya adalah ketua jemaat. Mereka bertekad untuk memenangkan anggota gereja mereka agar supaya gereja mereka yang berukuran 8 kali 15 meter itu satu saat akan menjadi gedung Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Pdt. Yoram Tumbarante sangat bahagia menyaksikan adik kan-

dungnya turut dibaptis. Ada 6 jiwa lagi tidak sempat dibaptiskan hari itu karena masalah transportasi. Total baptisan berjumlah 42 jiwa. Semoga dalam waktu dekat ini 6 jiwa yang belum bergabung bisa dibaptiskan dan yang sudah mengambil keputusan malam itu tetapi mendapat halangan dari keluarga, bisa beroleh kemenangan. Umat Tuhan di Luwu Tana Toraja mengucapkan terima kasih kepada saudara seiman di Denver Colorado yang telah mensponsori KKR ini. Jiwa-jiwa yang baru lahir ke dalam kebenaran ini diharapkan akan tetap setia dan turut serta bergabung dengan anggota jemaat menjadi murid dan memuridkan keluarganya bersama orang lain menyongsong hari maranatha yang sudah semakin dekat. n —Dilaporkan oleh Pdt. Imanuel Lisupadang, Dir. PA/Komunikasi GMAHK Daerah Luwu Tana Toraja.

01 - 2012 | Adventist World

41


Berita Dalam Negeri Jemaat ke-68 Konferens Jawa Kawasan Timur

GMAHK Halleluyah

K

onferens Jawa Kawasan Timur (KJKT) sangat bergembira karena tambah satu lagi jemaat baru diorganisaser menjadi jemaat yang ke68 di KJKT yang telah dilaksanakan pada hari Sabat 26 Nopember 2011 di Hotel Werdapura, Sanur, Bali. Jemaat yang baru diorganiser ini telah diberi nama GMAHK HALLELUYAH.

hirkan jemaat yang lain pada masa yang akan datang. Hal ini di ucapkan dalam khotbahnya oleh Pdt. Dr. H.I. Missah pada pengorganiseran Jemaat Halleluyah. Ketua GMAHK KJKT, Pdt. Albert Saroinsong membacakan SK. Adkom KJKT tentang pengorganisasian Jemaat Halleluyah dan memberikan beberapa perangkat (Buku Jemaat, buku 28 Doktrin, buku keu-

“Jemaat Halleluyah dari namanya Puji Tuhan yang artinya senantiasa memuji Tuhan, saya nyatakan Jemaat Halleluyah adalah perempuan. Kenapa? Karena gereja adalah perempuan untuk bisa melahirkan anak yang artinya diharapkan Jemaat Halleluyah bisa mela-

angan dan kelengkapannya, dan dana awal untuk kas jemaat, dll.) kepada Officers Jemaat yang baru dan sekaligus penandatanganan surat perjanjian pengor­ ganisasian. Upacara pengurapan Ketua Jemaat dan Diakon dilaksanakan oleh Pdt. Kristiyono Sarjono dan Pdt. Ranap Situmeang. Kita doakan jemaat Halleluyah dan pengurus jemaatnya diberkati Tuhan dalam pelayanan untuk tahun-tahun yang akan datang. Pdt. Sosor Manik, selaku ketua Distrik Bali sangat terharu atas kesungguhan anggota-anggota Jemaat Halleluyah untuk mau dibina dan dituntun pada hari-hari yang akan datang menjadi jemaat yang mandiri. n —Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Direktur Komunikasi KJKT.

42

Adventist World | 01 - 2012


Seminar Musik Gereja Jemaat Teratai, Batam

P

ada hari Sabat, tanggal 26 November 2011 adalah suatu Sabat yang sangat indah bagi Jemaat Teratai, Batam oleh karena pada Sabat ini Tuhan memberikan satu sukacita di mana hamba Tuhan Dr. Jhony Tambunan dapat berbakti bersama dengan Jemaat Teratai, Batam dalam rangka memberikan satu Seminar Musik Gereja bagi jemaat se-Batam setelah kebaktian Sabat di jemaat masing-masing. Kita sadari menyanyi adalah salah satu bentuk penyembahan yang kita lakukan dalam peribadatan kita dan itu haruslah benar agar menjadi berkat bagi kita dan kemuliaan bagi Tuhan. Dr. Jhony jauh datang da-

gi diri sendiri (self center). Materi yang disampaikan semua berdasarkan tulisan Ellen G. White yang memberikan banyak pelajaran dan nasihat dalam menyanyi, salah satunya adalah dalam menyanyi harus mempunyai 3 unsur: Keindahan, perasaan dan kuasa. Hamba Tuhan ini juga diberikan satu karunia yang luar biasa yaitu dengan musik yang dia kuasai bisa menjadi terapi bagi anakanak yang abnormal (autis, disleksia, dll.), dan cara ini sangat ampuh untuk anak-anak tersebut agar mereka bisa menjadi anak anak yang normal. Dari pelajaran yang dipaparkan, seluruh jemaat se-Batam yang mengikuti pada saat itu mendapatkan satu pelajaran yang berharga. Semoga dengan adanya seminar seperti ini dapat menjadi pelajaran yang berharga bagi seluruh anggota jemaat se-Batam agar di dalam bernyanyi menjadi keindahan bagi nama Tuhan, memiliki perasaan dan memiliki kuasa untuk mengubahkan dan menyentuh hati yang mendengarkannya. n

—Dilaporkan oleh Sandy Tambunan, Dept. Komunikasi Jemaat Teratai, Batam.

ri Jakarta atas undangan Dept. Musik dan Biduan Jemaat Teratai oleh karena keinginan jemaat agar dapat belajar untuk bernyanyi dan menggunakan musik dengan benar, menyanyi dengan penuh kuasa dan sesuai dengan roh nubuat seperti yang sudah dituliskan oleh hamba Tuhan Ny. White. Dalam pembukaan seminar kali ini beliau berbicara banyak mengenai perjalanan hidup dan bermusik beliau dari kecil hingga dia mencapai gelar pasca sarjananya, perlu komitmen dan tekad yang bulat agar dapat mencapai sesuatu yang diharapkan yaitu menyanyi dengan benar untuk kemuliaan nama Tuhan bukan untuk kemuliaan ba01 - 2012 | Adventist World

43


Berita Dalam Negeri Konferensi Luar Biasa

GMAHK Konferens Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (KSSBT)

P

ada tanggal 30 November 2011 diadakan Konferensi Luar Biasa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Daerah Sulawesi Selatan Barat dan Tenggara. Konferensi ini dihadiri oleh Pdt. N. Sakul, Pdt. Y. S. Bindosano, Bpk. H. Sumanti, Ny. J. Sakul, masing-masing sebagai Ketua,

Sekretaris, Bendahara dan Koordinator Sheperdess International Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur, kemudian utusan dari 23 jemaat, anggota komite eksekutif , anggota komite anggaran dasar dan rumah tangga juga turut hadir pada kesempatan ini. Dalam Konferensi ini diputuskan hal-hal menyangkut pelayanan di tahun 2012. Demikian juga wilayah pelayan-

an sehubungan dengan terpisahnya Distrik Luwu Toraja, sehingga wilayah pelayanan Konferensi Sulawesi Selatan Barat dan Tenggara hanya meliputi Propinsi Sulawesi Selatan (tidak termasuk Wilayah Luwu Raya dan wilayah Tana Toraja), Propinsi Sulawesi Barat dan Tenggara. Demikian juga terjadi perubahan anggota komite pelaksana yang tadinya 6 wilayah dijadikan 4 wilayah. Setiap wilayah akan memilih lima orang utusan dengan ketentuan sebagai berikut: dua orang mewakili pekerja yang ada pada waktu itu tidak sedang dalam posisi dipilih dan tiga orang mewakili kaum awam selaku anggota istimewa dan anggota komite eksekutif dan tidak melebihi 15 orang. Pada sorenya anggota komite eksekutif telah membahas dan memutuskan sejumlah agenda yang tersedia yang menyangkut pelayanan di tahun 2012 dan mutasi dari beberapa pendeta baik yang ada di kota maupun yang di luar Kota Makassar. Pada malam hari bertempat di gereja Durian Makassar diadakan pengurapan Paul Sanjaya menjadi pendeta penuh oleh Officers Uni. Semoga dengan pengurapan ini Pendeta Paul Sanjaya dan keluarga akan lebih berdedikasi dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. n —Dilaporkan oleh Pdt. Markus Tandilangi, Dir. Komunikasi KSSBT.

Bible Camp 2011 Pemuda Advent Kota Medan

Alkitab dan berdoa

D

i penghujung Tahun 2011 BAKORPASM (Badan Koordinasi Pemuda Advent Sekota Medan) melangsungkan Kegiatan berupa Bible Camp yang bertempat di Taman Doa Sola Gratia-Pancur Batu pada tanggal 2-4 Desember 2011. Acara ini merupakan juga acara terakhir pada Kepengurusan BAKORPASM periode 2009-2011 yang diketuai oleh Even Sinaga, dengan mengambil tema: Alkitab dan Berdoa. BAKORPASM mengundang tim dari

44

Adventist World | 01 - 2012

Para Pembicara, Peserta, Sponsor dan Pengurus BAKORPASM


KIRI: Penyerahan cinderamata kepada Bpk. Glen. KANAN: Kegiatan doa dan meditasi. BAWAH: Para peserta sedang menikmati Firman Tuhan.

ISMA (Indonesia Senior Misionaris Assocation) yang dipimpin oleh Bapak Glen Sianipar dari Jakarta. Para peserta yang berjumlah lebih dari 70 orang berasal dari kalangan Pemuda Advent se-Kota Medan dan sekitarnya termasuk juga dari para orangtua ikut berpartipasi. Selama kegiatan Bible Camp, para peserta disuguhkan dengan banyak kesaksian, sharing, belajar dan berdiskusi mengenai Alkitab serta doa dan meditasi. Dengan suasana alam yang segar dan sejuk suasana Bible Camp menjadi sangat teduh dan damai. Segala kepenatan dan stres hilang selama kegiatan berlangsung, semuanya larut dalam sukacita. Banyak peserta yang larut dalam tangisan mendengarkan kesaksian dan renungan serta diiringi dengan lagu-lagu dari tim misionaris di mana mereka mengatakan bahwa mereka bersedia meninggalkan keluarga dan pekerjaan untuk memenuhi panggilan Tuhan dan berangkat ke suatu tempat yang jauh dan terasing untuk mengabdi melalui pelayanan demi kemuliaan Tuhan. Pada puncak acara Bible Camp pada Sabtu malam diadakan penyalaan lilin di mana Bapak Glen bersama tim membuka hati seluruh peserta untuk menyadari tanggung jawab kita sebagai anak-anak Tuhan untuk

menjadi jurukabar Tuhan. Masing-masing peserta dimintakan untuk mengambil tempat yang tepat untuk berdoa dan kembali ke tempat acara serta meletakkan lilin berbentuk salib, menyatakan kemauan dan kesiapan menanggung salib Yesus. Sungguh sebuah suasana yang mengharukan sekaligus menyadarkan kita bahwa betapa Tuhan Yesus telah menunjukkan cinta kasih-Nya yang besar kepada kita dan yang menjadi pertanyaan bagaimanakah dengan kita? Pada Minggu pagi peserta juga mengikuti renungan pagi kemudian senam Korea yang dipimpin oleh para misionaris dan acara games yang dipimpin oleh Even Sinaga yang merupakan Ketua BAKORPASM. Akhirnya tepat pada pukul 12 siang acara Bible Camp ditutup resmi oleh Bapak Loran Napitupulu selaku Penasihat/Sponsor BAKORPASM setelah didahuli dengan ucapan terima kasih dari ketua panitia, Alfred Pandiangan yang walau mendapat kecelakaan pada hari Jumat namun dengan semangat yang tinggi tetap mengikuti acara sampai selesai dan puji Tuhan saudara Alfred berangsur-angsur dipulihkan oleh Tuhan. Panitia juga memberikan cinderamata kepada pembicara utama, Bapak Glen Sianipar dan tim misionaris yang lain. Akhirnya seluruh peserta berfoto bersama dan kembali ke Medan dengan sebuah komitmen untuk senantiasa meluangkan waktu untuk berdoa dan membaca Alkitab. Seluruh peserta merasakan kepuasan dan kebahagiaan dengan acara yang telah dipersiapkan dengan matang oleh panitia sehingga berjalan dengan sukses. n —Dilaporkan oleh Loran Napitupulu, Penasihat BAKORPASM. 01 - 2012 | Adventist World

45


Berita Dalam Negeri

KONFERENSI KEENAM

Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

K

ita puji Tuhan atas segala berkat-Nya nyata dalam pekerjaan Tuhan di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya, oleh karena Konferensi Konferens DKI Jakarta yang ke-6 selama tiga hari, 6-8 Desember 2011 di GPA MT. Haryono dengan peserta 500 orang telah berlangsung dengan baik. Hadir juga tamu dari divisi, Pdt. Noldy Mambu, juga semua officers dan departemen dari UIKB. Puji Tuhan suasana konferensi yang telah terselenggara ini adalah suasana rohani dan semua peserta telah banyak menyetujui program kerja pada tahun yang akan datang. Delegasi ini juga telah memilih pelayan Tuhan di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya melalui Panitia Pemilih. Dan hasilnya telah disetujui Rapat Paripurna dengan baik. Adapun Nama-nama Pelayan di Konfens DKI Jakarta pada Periode 2012-2015 yang akan datang adalah sebagai berikut: Ketua Sekretaris Bendahara

: Pdt. W.L. Limbong : Pdt. Ronny Wenas : Panahatan Doloksaribu

Sek. Asosiasi Kependetaan Asso Sekretaris & Legal Sekolah Sabat/PP Adventist Mission

: Pdt. R. Y. Hutauruk : Pdt. H.J. Tielung : Pdt. Poltak Sihombing : Pdt. L. Situmorang

Penerbitan Penatalayanan Pendidikan Wakil Pendidikan Kesehatan & Roh Nubuat Shepherdess & BWA Komunikasi/ Kebebasan Beragama Wakil Komunikasi Pemuda Advent Wakil Pemuda Advent Pelayanan Anak-anak/ Rumah Tangga

: Pdt. Saiman Saragih : Pdt. Jonathan Sinaga : Ny. Sobrin Matanari : Asyer Sitanggang : Pdt. Heince Rusli : Ny. N. Limbong : Pdt. Arbeni Sagala : Pdt. Andre Daymbani : Pdt. Daniel Rampen : Pdt. Laham Nababan : Pdt. H.D. Manurung

Demikianlah laporan singkat ini kami sampaikan sebagaimana adanya, marilah kita doakan mereka agar diberkati Tuhan dan pekerjaan Tuhan akan lebih maju pada tahun yang akan datang. n —Dilaporkan oleh Pdt. A. Sagala, Direktur Komunikasi & Pelayanan Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konfe­ rens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi

majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana mem­ butuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap text naskah berita yang ka­ mi terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/image di dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file text dokumen tersebut). gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen text naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta beresolusi minimum 640x428. Jika ada keterangan gambar/ foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam text naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pe­ ngirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk me­ masukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemung­ kinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan dalam edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

46

Adventist World | 01 - 2012

Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia


WARTA

GEREJA ADVENT

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha A. Ricky Bendahara S. Manueke Pemasaran S.P. Rakmeni

KONFERENSI KETUJUH Konferens Jawa Kawasan Timur

S

audara, saya mengasihimu.” Demikianlah imbauan penting yang ditekankan dalam setiap mengawali rapat oleh Ketua GMAHK Uni Indonesia Kawasan Barat, Pdt. Dr. J.S. Peranginangin selaku ketua rapat Konferensi GMAHK Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT) yang ke-7 yang dilaksanakan pada tanggal 30 Nopember-2 Desember 2011 di SLA Purwodadi, Lawang, Jawa Timur. Dengan pertolongan Tuhan Konferensi KJKT dapat berlangsung dan berakhir dengan baik, dengan pengurus yang telah terpilih, sebagai berikut: Ketua Sekretaris Eksekutif Bendahara Sek. Asosiasi Kependetaan, GM/AM, AMR, Komunikasi Penerbitan Penatalayanan, Trust Service, Musik PA, AMICUS, RN Legal, IRLA/PARL, ADRA, Filantropi, ASI SS/PP, Kesehatan Pendidikan BWA, Shepherdess RT, Pel. Anak-anak Manajer BBA

: Pdt. Henky Wijaya : Pdt. Albert Saroinsong : Peter Nabut : Pdt. Ranap Situmeang : Pdt. Darius Uly Reke : Pdt. Victor Sinuhaji : Pdt. Leonard Mamentu : Pdt. M. Ngatino : Pdt. Abri Santoso : David Maart : Laste Wijaya : Lenny Santoso : Aldridge Dompas

Kita doakan Officers dan Departemen KJKT yang baru terpilih ini senantiasa dipimpin dan diurapi Tuhan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan untuk masa periode 2012-2015. n —Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Direktur Komunikasi KJKT.

Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi S.P. Silalahi, R.C.A. Raranta, J. Wauran Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya S. Nappoe, Jawa Barat W. Siringoringo, Jawa Tengah R. Situmeang, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku H. Sandil, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Toraja Izin

Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi) www.iphbdg.org

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

01 - 2012 | Adventist World

47


PENAHBISAN GMAHK Dieng, Malang G

ereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Dieng yang semula terletak di Jl. Raya Dieng 31, Malang, telah dipindahkan ke Jl. Raya Lembah Dieng No. 4, Malang dan tetap berdampingan dengan Perguruan Advent Malang (PAM) yang terdiri dari TK, SD, SMP dan SMU. Kebaktian Peletakan Batu Pertama Sekolah dan Gereja, telah diadakan di Gereja Raya Dieng 31, Minggu, 11 Juli 2010. Atas keputusan majelis, bangunan gereja sudah digunakan untuk berbakti pertama kali pada tanggal 30 Juli 2011, hampir 1 tahun setelah peletakan batu pertama. Dan secara resmi ditahbiskan pada hari, Minggu, 20 November 2011. Dimulai pukul 10.00 WIB, dihadiri oleh officers dan staf Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT), beberapa mantan pendeta yang telah melayani di Jemaat Dieng, anggota eksekutif komite KJKT, anggota jemaat, majelis jemaat seDistrik Malang dan undangan lainnya. Penandatanganan prasasti oleh Ketua UIKB, Pdt. Dr. J.S. Peranginangin disaksikan oleh Ketua KJKT Pdt. A. Saroinsong, gembala jemaat, ketua jemaat, dilanjutkan dengan pengguntingan pita. Pendeta Peranginangin baik dalam sambutan maupun khotbahnya mengharapkan agar setiap anggota je-

maat dapat memanfaatkan rumah ibadah ini dengan semangat pelayanan baru dan wajib menjadi agen keselamatan untuk memberitakan Injil kepada dunia. Sedangkan Ketua KJKT, Pdt. A. Saroinsong dalam sambutannya mengingatkan pentingnya keberadaan gereja dengan tanggung jawab yang besar dan mulia yang Tuhan berikan, dan sudah seharusnya semua anggota menyatukan langkah memenuhi rencana Tuhan untuk gereja ini. Lagu pujian dan ucapan syukur atas ditahbiskannya bangunan gereja ini, dikumandangkan oleh paduan suara Dieng Adventist Youth Choir (DAYC) dan The Messenger Group dengan satu doa kiranya rumah Tuhan ini boleh menjadi kepujian dan kemuliaan bagi nama Tuhan, dan menjadi berkat bagi masyarakat di sekitar. Pdt. James Hursina selaku gembala Jemaat, berterima kasih kepada semua pihak, teristimewa kepada Tuhan atas terlaksananya penahbisan GMAHK Dieng, Malang dengan baik dan sukses. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan, GM/ AM, AMR, Komunikasi Konferens Jawa Kawasan Timur.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.