Aw december 2014 indonesian

Page 1

War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke t ujuh

1 2 - 201 4

BUATAN

RUSIA 20

Kusta

Saya

26

Allah

Pencipta Kita

27

Menghadapi

Ketakutan Kita


12 - 2 01 4

C E R I TA

The International Paper for Seventh-day Adventists

16

D ec e mb e r 2 01 4

RUSSIA My

Leprosy

26

Our Creator

God

27

Buatan Rusia

Oleh Andrew McChesney

Dengan runtuhnya Komunisme, bekas Uni Soviet lapar akan literatur Kristen. Dan berkat hubungan dengan Review and Herald, mereka yang lapar mulai dipuaskan.

MADE IN

20

S A M P U L

Facing

Our Fears

14

K

10

P

A N O R A M A

Allah memanggil kita bergabung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri kita.

20 Kusta Saya K

A D V E N T

Oleh Grace Lee

W

Oleh Ted N. C. Wilson

A R I S A N

A D V E N T

Ellen White seperti yang Anda Tidak Pernah Lihat

Oleh Andrew McChesney

R E N U N G A N

S ebuah fotografi baru yang hampir 100 tahun sejak difoto.

Meja

E H I D U P A N

24

Terus maju terlepas dari berbagai kendala.

12

Oleh Callie Williams

Bukan tidak dapat disembuhkan.

S E D U N I A

Mempercayai Allah yang Mahakuasa

D A S A R

Bersama

E P E R C AYA A N

Oleh Olen Netteburg

Benar atau Salah: Allah memerlukan kita.

D E PA R T E M E N TA L 3 L A P O R A N

SEDUNIA

3 Fitur Berita

9 K E S E H A T A N S E D U N I A Breathe Free

22 R O H N U B U A T Amanat Natal bagi Orang Muda

27 P E L A J A R A N A L K I T A B Menghadapi Ketakutan Kita

P E R T A N YA A N 26

28

DAN

PERTUKARAN IDE

JAWA B A N A L K I TA B

Allah Pencipta Kita

www.adventistworld.org Tersedia daring dalam 11 bahasa

2

Adventist World | 12 - 2014

32-40 D A R I I N D O N E S I A Warta Gereja Advent (WGA)

I L U S T R A S I S A M P U L S er g e y E l k i n

O L E H


Rahmat dari Waktu ke Waktu

LAPORAN SEDUNIA

Kepercayaan Dasar

Diperbarui

Revisi itu adalah tonggak sejarah kepercayaan dasar, yang telah dibiarkan sebagian besar tidak tersentuh sejak tahun 1980.

O li v er

/

A NN

Oleh Andrew McChesney, editor berita, Adventist World

A n sel

P

emandu taman itu menunggu sampai gerombolan pejalan kaki tiba bersama dia ke arah canyon. Tapi bukannya mengarahkan perhatian kami pada tebing yang dramatis menjulang di atas kepala kami atau sungai yang memotong jalan melalui lembah, ia hanya menunjuk untuk sekelompok pakis yang menonjol dari dinding batu sekitar 30 meter di atas kami. “Anda mungkin bertanya-tanya,” katanya sambil tersenyum, “bagaimana pakis itu mendapatkan air yang dibutuhkan untuk bertahan hidup di sini di wilayah gurun tebing ini. Apakah ada yang punya ide? “ Kami setidaknya cukup bijaksana untuk tidak mencoba menjawab tentang sesuatu yang tak seorang pun dari kami tahu. “Ahli hidrologi memberitahu kita bahwa satu-satunya sumber air untuk pakis indah itu ada di sisi tebing—air itu yang membuat mereka tetap hidup—air itu jatuh dari ratus­an meter dataran tinggi pegunungan lebih dari 20 tahun yang lalu. Dibutuhkan dua dekade agar air itu meresap hingga 700 meter melalui pori-pori batu pasir dan sumber makanan yang menyebabkan pakis ini tumbuh.“ Dan sekarang giliran saya untuk tersenyum, untuk, dengan suatu cara, bahwa saya telah mengetahui kisah ini. Saya juga telah diberkati untuk memandang suatu cara di mana Allah memelihara dan menyegarkan salah satu bagian dari dunia milik-Nya karena anugerah yang telah diberikan bertahuntahun dan atau bahkan beberapa dekade sebelumnya. Dalam rahmat-Nya, berkat tidak pernah kehilangan nilainya, bahkan ketika seseorang atau pelayanan yang telah diterima dipindahkan dari tempat kejadian. Saat Anda membaca cerita sampul bulan ini tentang bagaimana salah satu orang yang paling bersejarah dalam pelayanan penerbitan Advent menjadi mata air bagi orang lain supaya berkembang, berterimakasihlah pada Bapa sekali lagi bahwa tidak ada dalam pengaturan-Nya yang sia-sia. Hujan memberkati Anda akan memberkati orang lain selama Anda mengizinkan Dia menjaga aliran kebaikan tetap mengalir.

MEMBAHAS KEYAKINAN: Artur A. Stele, Kktua komite revisi, mendiskusikan revisi terhadap 28 Kepercayaan Dasar di Rapat Tahunan pada 12 Oktober 2014.

nn Para pemimpin Advent secara tentatif menyetujui usulan revisi kepercayaan dasar gereja setelah dua hari pembicaraan yang Artur A. Stele, Ketua Komite Revisi, mengatakan telah membantu membuat hal yang lebih baik. Para delegasi di Rapat Tahunan, pertemuan bisnis gereja besar, dengan mudah mendukung revisi terakhir yang diusulkan kepada 28 kepercayaan dasar dalam 202-2 hak suara, dengan tiga abstain, pada sore hari, 13 Oktober. Mereka meneruskan dokumen itu ke sesi General Conference untuk pembahasan akhir dan pemungutan suara pada bulan Juli. Tak satu pun dari revisi itu mengubah salah satu kepercayaan dasar, dan banyak hal hanya memperbarui dan membuat teks lebih tepat, Ted N.C. Wilson, Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia, meyakinkan para delegasi ketika perundingan dimulai pada 12 Oktober, “Saya tidak ingin seorang pun di ruang ini berpikir bahwa kita akan mengubah keyakinan kita,“ katanya. “Kita hanya menyesuaikan kata-kata untuk membuatnya lebih jelas dan lebih bermanfaat.”

Bersambung ke sebelah

12 - 2014 | Adventist World

3


4

Adventist World | 12 - 2014

/

Yunani asli menggunakan bahasa gender inklusif. “Mereka bertumbuh dengan kata-kata yang mereka rasakan adalah kutipan langsung dari Alkitab, sehingga mereka merasa seolah-olah kita mengubah Alkitab,” katanya. “Untuk menjadi sensitif terhadap hal ini, kami memutuskan, ‘Baiklah, mengapa tidak menemukan katakata yang berbeda?’” Bill Knott, anggota komite revisi, memuji hasil akhir tersebut. “Solusi kreatif ditawarkan oleh Pendeta Mark Finley yang menggambarkan nilai umat Allah yang berpikir bersama tentang bagaimana cara terbaik mengekspresikan keyakinan mereka dalam pentingnya dan otoritas Alkitab,” kata Knott, Editor Adventist Review dan majalah Adventist World. Bagaimana Revisi Itu Terbuka

Proses revisi dimulai dengan tindakan pada sesi General Conference 2010 untuk menyelaraskan Kepercayaan Dasar Pasal 6, “Penciptaan,” dengan pernyataan penciptaan disetujui oleh Rapat Tahunan 2004. Pernyataan rapat menekankan bahwa bumi diciptakan dalam enam hari literal beberapa ribu tahun yang lalu—dua isu yang telah datang di bawah pengawasan para evolusionis dan tidak disebutkan dalam pernyataan kepercayaan pasal 6. Tapi bukanlah masalah sederhana mengubah kepercayaan dasar. Ketika keyakinan ke-28 ditambahkan pada tahun 2005, delegasi sesi General Conference melewati sebuah protokol yang memer­ lukan setidaknya dua tahun kerja di semua tingkatan dari gereja Advent sebelum perubahan dapat dipertimbangkan pada sesi General Conference. Membuat hal ini tetap dalam pikiran,

General Conference, yang mengawasi gereja Advent sedunia, menunjuk sebuah komite revisi empat anggota untuk mengatasi masalah “Penciptaan,” dan ditanya pada saat yang sama untuk meninjau kepercayaan dasar lain dalam kemungkinan penyesuaiannya. Para anggota lain dari komite ini adalah Angel Rodriguez, pensiunan Direktur Biblical Research Institute, dan Gerhard Pfandl, pensiunan Associate Direktur Biblical Research Institute. Tindakan pertama komite adalah untuk mengundang anggota gereja dari seluruh dunia untuk mengirimkan saran dalam setahun—langkah yang bukan merupakan bagian dari protokol tetapi Stele mengatakan itu langkah yang terbukti berharga. “Tentu saja, kita tidak bisa menggabungkan semua saran baru karena ada yang bertentangan,” tambah Stele. “Apa yang satu kelompok sarankan, kelompok lain meminta kita untuk tidak melakukannya.” Stele mengatakan komite itu menggunakan lima kriteria untuk menentukan saran apa yang dapat dimasukkan: nn Kami akan menyertakan saran yang memperdalam pernyataan, tapi tidak terlalu banyak. nn Kami tidak dapat mencakup setiap pikiran dalam setiap bagian; kami harus melihat dokumen secara keseluruhan. nn Kami akan menerima ide-ide yang tidak ada dalam naskah tapi harus ada sangkut pautnya. nn Kami akan menerima saran yang baik yang memperpendek naskah. nn Kami akan menyaring saran

O li v er

DELEGASI MENDENGAR: Mereka yang menghadiri Rapat Tahunan 2014 di auditorium utama kantor pusat General Conference di Silver Spring, Maryland.

A n sel

Rapat Tahunan 2014 telah dijadwalkan untuk mendiskusikan dan pemungutan suara pada 12 Oktober, namun lebih dari 20 komentar dari para delegasi meminta komite revisi kembali bekerja. Diskusi tersebut berkumpul kembali pada 13 Oktober dan semua kecuali satu revisi yang diusulkan telah disetujui oleh 179-15 suara, dengan 5 abstain, sebelum tengah hari. “Saya percaya bahwa proses ini sangat membantu,” Stele, Direktur Biblical Research Institute gereja, mengatakan dalam sebuah wawancara. “Cukup banyak saran telah dibuat setelah kami menyajikan naskah itu.... Saya berpikir bahwa pembahasan naskah itu lebih baik dari hari Minggu sebelumnya pada 12 Oktober.” Revisi itu adalah tonggak sejarah kepercayaan dasar, yang berjumlah 27, ketika pertama kali dirancang pada tahun 1980. Dengan pengecualian dari penambahan keyakinan kedua puluh delapan (“Bertumbuh dalam Kristus,” pasal 11) pada tahun 2005, kepercayaan dasar itu tetap tak tersentuh sampai sekarang. Di antara keyakinan inti lainnya adalah “Sabat” (Pasal 20), “Baptisan” (Pasal 15), dan “Sifat dan Keadaan Manusia,” yang sekarang sudah siap untuk menjadi “Sifat Kemanusiaan” (“The Nature of Humanity”) (Pasal 7). Revisi itu memperkenalkan bahasa gender inklusif untuk teks di tempattempat di mana ajaran Alkitab disebut dengan jelas bermaksud untuk melibatkan baik pria maupun wanita. Diskusi terbesar berpusat pada keberatan penggantian kata “holy men of God” menjadi “holy persons of God” dalam Kepercayaan Dasar Pasal 1, yang berjudul “Firman Tuhan Allah.” Komite revisi kemudian mengubah kalimat “the inspired authors“ atas saran penginjil Mark Finley, dan pada delegasi menyetujui hal terakhir itu. Stele mengatakan ia tidak memiliki masalah membuat perubahan, karena keberatan delegasi adalah masalah hati nurani. Ungkapan asli “holy men of God” berasal dari 2 Petrus 1:20, 21, bahwa teks

A NN

LAPORAN SEDUNIA


yang tampaknya bersifat agenda pribadi. Komite ini kemudian memasukkan semua saran yang ditemukan berguna— Stele mengatakan menerima sekitar 200 surat—untuk naskah yang dikirim ke divisi, uni, konferens, dan lembaga untuk respons balik. Rapat Tahunan menyetujui naskah pertama pada tahun 2013. Setelah penyesuaian sejumlah badan General Confe­ rence, naskah kedua datang ke Rapat Tahunan pada bulan Oktober. Sekilas Beberapa Revisi

Salah satu revisi penting untuk Pasal 18, “Karunia Nubuat,” menjelaskan bahwa Alkitab dan tulisan pendiri gereja Ellen G. White tidak boleh dianggap sama. Kata-kata baru yang disahkan oleh Rapat Tahunan berbunyi: “Alkitab bersaksi bahwa salah satu karunia Roh Kudus adalah nubuatan. Karunia ini adalah tanda identifikasi dari gereja sisa dan kami percaya bahwa hal itu diwujudkan dalam pelayanan Ellen G. White. Tulisannya berbicara dengan otoritas nubuatan dan memberikan kenyamanan, bimbingan, instruksi, dan koreksi bagi gereja. Tulisan itu juga membuat jelas bahwa Alkitab adalah standar bagi semua pengajaran dan pengalaman yang harus diuji.“ Tambahan ke pasal 23, “Pernikahan dan Keluarga,” untuk pertama kalinya mengidentifikasi orang tunggal yang tidak menikah adalah sebagai anggota keluarga. “Saya pikir hasilnya sangat baik,” kata Pfandl, anggota komite revisi. “Para delegasi menyadari bahwa kami memenuhi ketentuan yang diberikan kepada kami untuk mengubah dan tidak menulis ulang ayat-ayat tertentu.” Naskah lebih jelas dari 28 Kepercayaan Dasar dapat dilihat di: adventistreview.org/assets/public/ news/2014-10/FUNDAMENTAL_BELIEFS_STATEMENT-last_version.pdf.

Ng Mengkhawatirkan

“Kehilangan Serius” Anggota Sekretaris Eksekutif General Conference mengatakan kehilangan anggota gereja sama pentingnya dengan pertumbuhan gereja. Oleh Andrew McChesney, editor berita, Adventist World nn Keanggotaan dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah sampai 18 juta untuk pertama kalinya, tapi G.T. Ng, Sekretaris Eksekutif gereja Advent sedunia, tidak merayakannya. Ng menyatakan kecewa tentang kerugian besar. “Sangat mudah untuk membaptis mereka, tapi jauh lebih sulit untuk mempertahankan mereka,” kata Ng dalam sebuah wawancara. “Mempertahankan dan memelihara harus berada di sisi yang sama dari sebuah koin, tapi tampaknya baptisan membawa daya tarik lebih: ‘Lihatlah berapa banyak saya telah baptis!’” katanya. ‘“Pemeliharaan? Siapakah yang peduli? Tidak ada nilai tambah bagi saya.’ Jadi kita memiliki masalah yang melekat: Kehilangan, kehilangan serius. Tapi tidak banyak orang membicarakannya.“ Ng, bagaimanapun, membuat titik tolak berbicara tentang hal itu pada 12 Oktober ketika ia menyampaikan laporan keanggotaan tahunan kepada Rapat Tahunan. Keanggotaan gereja telah berkembang 1,5 persen mencapai 18.143.745 juta dari 17.881.491 tahun sebelumnya, menurut data yang ia disajikan. Untuk tahun kesepuluh berturut-turut, lebih dari 1 juta orang bergabung dengan gereja—persisnya 1.091.222—tapi pada saat yang sama dalam satu dekade dengan jumlah tinggi 828.968 orang telah dihapus dari buku kanggotaan, setelah kematian, meninggalkan gereja, atau hilang. Beberapa kerugian itu mencerminkan perjalanan yang sedang berlangsung oleh gereja-gereja lokal untuk mengaudit

buku-buku mereka untuk menghapus nama-nama anggota yang tidak terjangkau yang tidak menghadiri ibadah untuk beberapa waktu, kata David Trim, kepala arsip gereja Advent sedunia, yang mengkompilasi data tersebut. Tanpa audit, keanggotaan gereja akan berdiri hingga 25 juta saat ini, kata Ng. Memaparkan kesulitan statistik lainnya, Ng mengatakan 31,8 juta orang telah dibaptis selama 40 tahun terakhir, sementara 11,4 juta telah meninggalkan keanggotaan mereka atau hilang. Angka tersebut tidak termasuk orang yang meninggal. Banyak dari orang itu pergi karena gereja tidak memeliharanya dengan baik, kata Ng. Dalam contoh baru-baru ini, orang Advent terakhir yang dibaptis setelah seri penginjilan di sebuah desa kecil di India utara pada tahun 2005 ditobatkan ke agama Hindu pada akhir Agustus. Kejadian, yang menjadi berita utama di media India, menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang Kristen bahwa kembali ke agama sebelumnya karena dipaksa, bahwa sebenarnya hal itu ilegal di negara itu. Tapi seorang Advent dikirimkan ke desa tersebut, Asroi, menemukan bahwa 33 mantan orang Advent menerima sedikit dukungan dari kepemimpinan gereja sejak baptisan mereka pada tahun 2005 dan telah dirayu kembali oleh para aktivis Hindu. Pemimpin gereja Divisi Asia Selatan, yang meliputi India, telah terlibat dalam pencarian jiwa setelah kehilangan tersebut. “Kita harus hati-hati memelihara penda-

Bersambung ke sebelah

12 - 2014 | Adventist World

5


6

Adventist World | 12 - 2014

/

Pimpinan Gereja Mendesak untuk

Biayai Pendeta,

Bukan Administrator

Bendahara menunjuk pada kebijakan ketat keuangan General Conference sebagai teladan untuk diikuti. Oleh Andrew McChesney, news editor, Adventist World nn General Conference, administrasi tertinggi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, memiliki 282 pegawai pada tahun 1995. Saat ini hanya 287 pegawai, hanya bertambah 5 pegawai. Tapi gereja Advent sedunia tidak tetap pada ukuran yang sama. Keanggotaan melonjak dari 8.800.000-18.100.000 dengan usia 18 tahun ke atas, sementara jumlah divisi sedunia meningkat dari 11 menjadi 13 divisi, jumlah uni bertumbuh dari 94-132 uni, dan jumlah konferens dan misi bertumbuh dari 459-626. Bendahara General Conference, Robert E. Lemon mengatakan kendali ketat pada mempekerjakan administrator baru adalah model untuk semua tingkat administrasi gereja, dan ia mendesak para pemimpin gereja untuk mengikuti teladan General Confe­ rence. “Pesan yang saya miliki untuk para pemimpin gereja jika mereka ingin berhasil dalam memiliki uang untuk melakukan pekerjaan di lapangan, mereka harus mengen-

dalikan jumlah orang yang mereka miliki di konferens, uni, dan kantor divisi mereka,” kata Lemon dalam wawancara di selasela Rapat Tahunan, pertemuan utama urusan gereja. “Menambahkan para pendeta dan karyawan di garis depan adalah suatu hal yang perlu kita dorong, dan tidak hanya menambah tingkat administrasi tententu,” katanya. Lemon menyampaikan permintaan itu kepada para pemimpin gereja saat ia mempresentasikan laporan bendahara tahunan di Rapat Tahunan pada tanggal 13. Dia juga memberikan gambaran keadaan keuangan gereja sedunia, menunjukkan bahwa gereja telah menerima 2.39 miliar dolar AS dalam persepuluhan tahun lalu, 3.5 persen peningkatan dari 2.31 miliar dolar AS pada tahun 2012. Dari jumlah itu, General Conference menerima hampir 150 juta dolar AS tahun lalu, kira-kira jumlah yang sama yang telah diperoleh sejak tahun 2011.

O li v er

MEMBICARAKAN UANG: Robert E. Lemon, Bendahara General Conference, memberikan laporan tahunan pada Senin, 13 Oktober 2014.

A n sel

tang baru dan membantu mereka berakar dalam firman,” kata T.P. Kurian, Direktur Komunikasi Divisi Asia Selatan. Pada rapat tahunan, Ng membela praktik menghitung anggota dan mengatakan tidak bisa dibandingkan dengan sensus Perjanjian Lama oleh Raja Daud yang mengakibatkan hukuman dari Allah. Ng mengatakan tindakan Daud adalah tampilan rasa sombong. “Ketika kita menghitung dalam gereja, kita harus menghitung dengan kerendahan hati,” katanya. Penghitungan tersebut, kata dia, hanya “sebuah laporan tentang apa yang Guru yang telah lakukan.” Ng menguraikan dalam wawancara dengan menunjuk ke tiga perumpamaan Yesus dalam Lukas 15. “Tidak ada yang salah dengan hal menghitung,” katanya. “Setelah semuanya, Yesus menghitung dalam tiga perumpamaan, bukan? Wanita itu menghitung sebanyak 10 koin dan menemukan satu hilang. Gembala menghitung hanya 99 domba. Sang ayah kehilangan seorang putra. Jadi tak ada salahnya.“ Juga, Ng mengatakan cerita mision biasanya berakhir pada nada tinggi hebat yang meninggalkan kesan bahwa pekerjaan itu berhasil. Namun dia mengatakan statistik menyajikan sisi lain dari gambaran tersebut: Sebagian besar dunia belum memiliki kesempatan untuk mendengar tentang kedatangan pertama Yesus, apalagi kedatangan Yesus yang kedua. Dia mengatakan gereja telah hadir di sekitar 230 negara, tetapi 22 negara yang lain yang diakui oleh PBB tetap belum dimasuki. Selain itu, sebuah negara mungkin memiliki populasi Advent yang besar tetapi masih terdiri dari kelompok komunitas besar tanpa seorang pun Advent. Di Kenya banyak dari 800.000 anggota jemaat berasal dari dua kelompok bahasa terutama, sedangkan 40 kelompok bahasa lain sebagian besar belum terjangkau. Hal yang sama berlaku di Thailand, di mana sebagian besar anggota berasal dari kelompok minoritas. “Jadi itu tidak berarti bahwa sekali Anda memasuki negara tertentu pekerjaan itu selesai,” kata Ng. “Masih jauh daripada itu!”

A NN

LAPORAN SEDUNIA


Lemon mengingatkan delegasi Rapat Tahunan bagaimana keuangan ketat General Conference pada awal 1990-an, dan bagaimana mereka harus menyesuaikan alokasi dan mengurangi jumlah karyawan. Dia mengatakan General Conference telah mempekerjakan orang yang diperlukan sejak saat itu, termasuk Direktur Departemen Pelayanan Anak-anak yang baru, tapi setiap penambahan mendatangkan biaya ke bagian lain dari anggaran. Jika departemen ingin menambah anggota staf atau layanan lain, ia harus menemukan sesuatu untuk memotong anggaran. Untuk mengoptimalkan biaya, hampir semua pemimpin General Conference sekarang berbagi dalam asisten administrasi daripada memiliki asisten administrasi mereka sendiri. Lemon mengatakan tujuan utama General Conference adalah untuk mempertahankan working capital yang cukup untuk memiliki operasi keuangan yang sehat dan menutupi biaya sehari-hari, dan untuk mengalokasikan semua kelebihan dana pada akhir tahun untuk proyek khusus. Proyek khusus itu telah membuat General Conference untuk menyerap gelombang kejutan krisis keuangan global tahun 20082009 dan membantu itu menahan fluktuasi konstan mata uang asing saat ini, katanya. Hal ini juga berarti bahwa General Conference telah mampu menyediakan sejumlah besar dana untuk proyek-proyek khusus, termasuk inisiatif berkelanjutan untuk membagikan Yesus di wilayah jendela 10/40 dari bumi ini, wilayah yang mencakup Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia. Lemon mengatakan biaya di jendela 10/40 saat ini dapat dibandingkan dengan ukuran anggaran satu divisi. Dia meminta para pemimpin gereja Advent seluruh dunia untuk menjadi lebih efektif dengan praktik disiplin keuangan. “Jika Anda ingin organisasi Anda memiliki kemampuan untuk segera merespons, seperti yang kita lakukan dengan proyekproyek khusus, Anda tidak bisa hanya menambah karyawan,” katanya.

Pertanyaan pada

Pengurapan Wanita Dikirim ke

Sidang GC

Delegasi memungut suara setelah enam jam diskusi dalam suasana “ramah.” Oleh Andrew McChesney, editor berita, Adventist World nn Delegasi Rapat Tahunan menyetujui meminta sidang General Conference tahun depan untuk memutuskan apakah tiap divisi secara tersendiri dapat memutuskan pengurapan wanita atau tidak. Banyak yang menyatakan harapan bahwa keputusan akhir tentang masalah tersebut akan memungkinkan gereja untuk lebih fokus penuh pada misi untuk mewartakan Yesus yang segera datang. Setelah enam jam presentasi dan diskusi pada 14 Oktober, para delegasi Rapat Tahunan—pertemuan utama urusan gereja—sangat menyetujui permintaan untuk mengajukan pertanyaan tentang masalah ini sebelum sesi Gene­ral Conference 2015. Jika disetujui, aksi itu akan memberikan otoritas masing-masing dari 13 divisi dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh untuk pengurapan wanita di wilayahnya jika diinginkan. Pertanyaan yang akan diajukan kepada delegasi pada sidang General Conference Juli mendatang adalah: “Setelah penelitian penuh doa Anda pada pengurapan dari Alkitab, tulisan Ellen G. White, dan laporan penelitian komisi; dan setelah pertimbangan hatihati tentang apa yang terbaik bagi gereja dan penggenapan misinya, apakah dapat diterima bagi komite eksekutif divisi, karena kemungkinan mereka

menganggap tepat dalam wilayah mereka, untuk membuat ketentuan bagi pengurapan wanita untuk pekabaran Injil? Ya atau Tidak “ Para delegasi menyetujui permintaan itu dan menyertakan tiga halaman pernyataan—keduanya dirancang oleh pimpinan General Conference dan Divisi—dalam 243-44 pemungutan suara, dengan tiga abstain. “Saya ingin mengucapkan terima kasih atas semangat murah hati yang Anda telah melakukan pada pertemuan ini,” Ted N.C. Wilson, Ketua Gene­ ral Conference, berkata saat setelah hasil pemungutan suara elektronik secara rahasia menyala di layar. “Kita berharap untuk hal ini pada sidang General Conference.” Wilson juga meminta para pemimpin gereja untuk mematuhi apa pun keputusan sidang General Conference lakukan pada pengurapan wanita. “Saya berjanji kepada Anda, bahwa saya akan mengikuti suara sidang General Conference,” katanya. “Saya meminta Anda untuk melakukan hal yang sama.” Bacalah pernyataan yang disetujui pada delegasi pada 14 Oktober di www.adventistreview.org/assets/public/news /201410/statement.pdf.

12 - 2014 | Adventist World

7


LAPORAN SEDUNIA

Membuat Anak-anak

Menyukai Gereja

Direktur Departemen Pelayanan Anak-anak katakan bahwa rahasianya adalah keterkaitan anak-anak dalam khotbah. Oleh Andrew McChesney, editor berita, Adventist World

8

Adventist World | 12 - 2014

c ourtes y

o f

L i n d a

M ei

L i n

nn Siapkan satu halaman kerangka khotbah dengan kata-kata yang sengaja dikosongkan yang akan diisi anak-anak dengan alat tulis saat mereka mendengarkan khotbah. Dalam khotbah pendeta tersebut mungkin menyatakan ketika jawaban terjawab, “OK, ini adalah jawabannya.” “Dengan cara ini anak-anak semua berpartisipasi dalam khotbah,” kata Koh. “Tapi memberitakan sebuah khotbah yang sesuai dengan anak-anak adalah keterampilan yang harus kita pelajari.” Koh sedang menyusun panduan praktis tentang bagaimana berkhotbah sesuai dengan anak-anak. Dia berasal da-

P hoto

nn Linda Mei Lin Koh sedang melatih para pendeta Advent untuk mengkhotbahkan khotbah yang sesuai untuk anak. Koh, Direktur Departemen Pelayanan Anak-anak untuk gereja Advent sedunia, mengatakan mungkin diperlukan kerja ekstra, tapi hasil akhirnya adalah anakanak yang bersemangat tentang Tuhan dan gereja mereka. “Pendeta tidak dilatih secara khusus untuk berkhotbah sesuai untuk anakanak, dan sebagian besar dari kita berkhotbah bagi Injil kepada orang dewasa,” katanya dalam sebuah wawancara. “Jadi beberapa keahlian, seperti menjadi sadar dan melibatkan anak-anak dalam berpikir tentang apa yang Anda khotbahkan, dapat berdampak luas.” Koh mengidentifikasi empat cara pendeta yang dapat melibatkan para pendengar muda: nn Tentukan ayat Alkitab untuk anakanak dan panggil nama mereka untuk membaca ayat-ayat itu dari kursi mereka bersama orangtua mereka. nn Kemukakan pertanyaan Alkitab sederhana dari mimbar dan minta anak-anak untuk mengangkat tangan mereka dengan jawaban mereka. nn Mulailah berkhotbah dengan mengidentifikasi sebuah ayat Alkitab sebagai hal yang penting dan meminta anak-anak untuk menghitung berapa kali disebutkan dalam khotbah itu.

Koh

Koh Berkata Bagaimana

ri Singapura dan nenek dari lima cucu, Koh menjabat sebagai Direktur Pelayanan Anak-anak selama 19 tahun dan mungkin yang paling dikenal bagi pembaca Advent untuk terbitan seri renungan anak-anak di Adventist Review dan edisi pekan doa musim gugur ini. Koh mengatakan anak-anak prasekolah biasanya terlalu muda untuk terlibat dalam khotbah, tetapi harus dimasukkan dalam pelayanan gereja dengan cerita anak-anak. Anak SD dan remaja, bagaimanapun, dianggap sudah cukup umur untuk mengesampingkan mainan dan bahan bacaan untuk mendengarkan khotbah—dan untuk terlibat dalam pelayanan lagu, musik istimewa, membaca Alkitab, mengumpulkan persembahan, dan memimpin proyek pelayanan masyarakat gereja. “Ini adalah pola hidup dan sedikit yang memilikinya, ‘Anda cukup umur untuk melakukannya ketika Anda mencapai usia tertentu,’” kata Koh. Anak-anak yang terlibat dalam khotbah dan kegiatan gereja lainnya sejak usia muda, bertumbuh menjadi orang dewasa yang penuh kasih dengan hati misionaris, katanya. “Misionaris masa depan, pemimpin masa depan, dimulai dengan anak-anak saat ini,” katanya.

MERAYAKAN ANAK-ANAK: Linda Mei Lin Koh, Direktur Departemen Pelayanan Anak-anak berfoto bersama anak-anak di Universitas Advent Lukanga di Republik Demokrasi Kongo.


K E S E H ATA N

SEDUNIA

BreatheFree

Oleh Peter N. Landless dan Allan R. Handysides

Saya telah mendengar laporan bahwa program Breathe-Free telah direvisi. Apakah orang banyak masih merokok sebanyak yang sering mereka lakukan? Juga, saya terkejut mendengar bahwa mungkin ada rencana untuk menyediakan area merokok di dalam gedung gereja. Tolong klarifikasi.

T

erlepas dari kenyataan bahwa jumlah orang yang merokok mengalami penurunan di banyak negara, jumlah keseluruhan perokok di seluruh dunia terus meningkat. Ini menakutkan dan serius untuk dicatat bahwa pada akhir tahun 2010 hampir 6 juta orang meninggal setiap tahun sebagai akibat langsung dari merokok, dan bahwa hal itu tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian yang dapat dicegah di seluruh dunia. Sebuah pendekatan dua arah untuk pengurangan statistik menakutkan ini diperlukan. Pertama, harus ada penekanan kuat pada mencegah orang dari untuk memulai menggunakan tembakau; kedua, inisiatif efektif yang membantu orang dalam melenyapkan kebiasaan merokok harus dikembangkan dan dimanfaatkan. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah aktif dalam program berhenti merokok sejak akhir 1950-an. Dr. J. Wayne McFarland dan Chaplain Elman Folkenberg, yang bersama-sama menyusun Rencana Lima Hari Berhenti Merokok, memelopori salah satu inisiatif awal terapi kelompok sistematis dalam berhenti merokok. Yang pertama dari rencana ini dilakukan pada awal tahun 1960, tak lama sebelum laporan ahli bedah umum, Luther L. Terry yang tegas menyimpulkan bahwa merokok berkaitan dengan kanker paru-paru pada pria. Pada tahun 1984 program Breathe-Free diluncurkan dengan hasil tulis ulang, total Rencana Lima Hari, dengan perubahan yang signifikan dan perbaikan. Program BreatheFree kini telah direvisi dan sedang disaji-

kan dalam format situs Web. Ini dikenal dengan Breathe-Free 2. Versi sebelumnya berjalan selama 30 tahun dan terbukti efektif secara internasional. Banyak prinsip dasar telah dipertahankan, dan banyak yang telah ditambahkan. Versi baru, seperti pendahulunya, telah hati-hati diteliti dan merupakan pendekatan berbasis bukti untuk membantu orang berhenti merokok. Hal ini juga membuat pendekatan motivasi interogasi dalam membantu individu melihat kebutuhan untuk berhenti dan tetap bebas dari kebiasaan merokok. Penggunaan intervensi farmakologi dan bantuan telah dimasukkan untuk situasisituasi tertentu bahwa penyedia layanan kesehatan bagi individu yang kecanduan dapat merasakan kebutuhan itu. Salah satu tujuan utama program itu saat ini adalah untuk mempromosikan hubungan positif dengan orang yang berjuang dengan kecanduan nikotin. Hubungan ini adalah kunci untuk hasil sukses. Ada penekanan penting pada pola hidup, termasuk olahraga; nutrisi sehat; dan sistem dukungan positif dengan keluarga, teman, dan orang penting bagi mereka yang berhenti menggunakan tembakau. Hampir semua perokok sadar bahwa merokok itu berbahaya dan menyebabkan banyak penyakit. Buktinya, sangat aneh, tembakau bahkan diperbolehkan untuk dijual, padahal tembakau adalah satu-satunya komoditas yang tersedia secara bebas yang membunuh 50 persen dari orang yang menggunakannya! Anda juga telah menanyakan pertanyaan penting, apakah ada rekomendasi

untuk membangun area merokok di dalam gereja kita. Hal ini belum pernah disarankan! Apa yang telah direkomendasikan adalah bahwa gereja menunjuk pada area spesifik di luar gedung gereja untuk para perokok. Hal ini akan melindungi orang lain dari asap rokok. Anggota akan mendorong orang yang mencoba untuk berhenti merokok tapi masih belum bebas dari kecanduan mereka untuk tetap datang ke gereja dan menggunakan kuasa yang Kristus telah janjikan untuk membantu mengatasi kebiasaan yang telah berakar itu. Sangat penting bagi kita sebagai gereja untuk memiliki pendekatan ramah dan sambutan bagi semua orang yang mencari keutuhan tubuh, pikiran, dan jiwa. Kita memiliki kesempatan baik untuk menjangkau masyarakat kita dengan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan membantu mereka yang terbelenggu oleh rantai kecanduan nikotin. Sementara kita menggunakan metode Kristus dan berbaur, bersimpati, dan memenuhi kebutuhan banyak orang, kita dapat berdoa bahwa mereka akan merangkul karuniaNya dan keselamatan, yang Ia tawarkan secara bebas bagi semua. Kita memiliki alat itu—mari kita menggunakannya. n

Peter N. Landless, seorang ahli kardiologi

nuklir, adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi,

baru pensiun, sebelumnya adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

12 - 2014 | Adventist World

9


PA N O R A M A

SEDUNIA

Berikut ini hasil adaptasi dari khotbah Ted N.C. Wilson, ketua gereja Advent sedunia, yang disampaikan di Rapat Tahunan 2014, di Silver Spring, Maryland. Untuk khotbah lengkapnya, kunjungi: www. adventistreview.org/church-news/‘god’sprophetic-movement,-message,-and-mission-and-their-attempted-neutralizationby-the-devil.’—Editor.

Mempercayai yang Mahakuasa

S

adarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama” (1 Petrus 5: 8, 9). Kita [orang Advent] menegaskan tanpa ragu-ragu bahwa Allah telah memberi kita misi khusus untuk saat penutupan sejarah bumi, dan Iblis sangat marah. Kita melihat ini dengan jelas digambarkan dalam Wahyu 13, yang menguraikan rencana perang berkekuatan dua kali lipat dari Setan untuk menghancurkan umat Allah zaman akhir. Wahyu 14 mengungkapkan respons Tuhan: umat sisa-Nya menunjukkan karakter-Nya dan menyatakan pekabaran panggilan-Nya ke dunia—pekabaran tiga malaikat.

Setan Berusaha untuk Memecah

Kebenaran berkuasa dari pekabaran unik ini akan mematahkan sepenuhnya tipuan setan, jika dinyatakan sebagai maksud Tuhan. Tidak heran, kemudian, bahwa Setan melakukan semua yang dia dapat lakukan untuk menyerang pergerakan Advent dalam upaya untuk melenyapkan pengaruh kita di wilayah yang ia klaim sebagai miliknya. Meskipun skala besar penganiayaan pasti akan datang, saat ini Setan mencoba untuk bekerja dari dalam; untuk melemahkan gereja melalui perselisihan, pertentangan, dan kesesuaian dengan dunia. “Setan pernah berusaha untuk memecah iman dan hati umat Allah. Dia juga tahu bahwa persatuan adalah kekuatan mereka, dan perpecahan adalah kelemahan mereka. Hal ini... penting bahwa semua pengikut Kristus memahami peralatan Setan dan dengan persatuan kita berhadapan dengan serangannya dan dapat mengalahkan dia. Mereka perlu melaku-

10

Adventist World | 12 - 2014

kan upaya terus-menerus bersama-sama bahkan jika itu membawa pengorbanan untuk diri mereka sendiri.“1 Setan juga mencoba untuk melenyapkan usaha kita dengan hiburan sekular. Dia menggunakan kebiasaan kesehatan yang buruk. Dia menggunakan skeptisisme tentang kebenaran Alkitab. Dia mencoba untuk membawa kontroversi doktrin Alkitab untuk mengalihkan kesaksian penginjilan kita dengan membuat kita tidak percaya dan saling menyerang. Kita bahkan memperingatkan bahwa pada akhirnya Setan akan menginspirasi individu yang akan memberitakan reformasi dalam gereja dengan menyerahkan doktrin khusus kita untuk membuatnya lebih mudah bagi orang lain bergabung dengan kita. Satu-satunya Harapan Kita

Satu-satunya harapan adalah iman yang tinggal di dalam Firman Allah, per-

caya pada nasihat yang diilhami, doa, dan pimpinan Roh Kudus. Tanpa titik-titik kompas surgawi, kita pasti akan jatuh pada penyesatan Setan. Saat kita berusaha mengetahui kehendak Tuhan melalui penelitian Firman-Nya, kita tidak harus menempatkan interpretasi aneh dan menggunakan keahlian interpretasi untuk menarik kesimpulan yang tidak jelas dari bacaan sederhana Firman Allah. “Bahasa Alkitab harus dijelaskan sesuai dengan makna yang jelas, kecuali simbol atau angka sedang digunakan.”2 Waktu di bumi sangat singkat. Masa percobaan segera ditutup. Persiapan untuk memandang Tuhan muka dengan muka dengan pertobatan dan meninggalkan dosa perlu dilakukan saat ini. Hanya ketergantungan total pada Kristus, kebenaran dan kuasa-Nya, kita akan melihat kemenangan. Dalam peperangan rohani ini, kemenangan ada di dalam Kristus dan tidak ada di tempat lain. P hoto

b y

A n sel

O li v er


Allah Oleh Ted N. C. Wilson

Peperangan Itu Nyata

Dan perang itu sangat nyata. Serangan Iblis tidak hanya teori, dan kita tidak dapat menahan serangan itu tanpa kuasa Allah yang berkelanjutan. Izinkan saya membagikan dengan Anda beberapa pengalaman terbaru dalam keluarga saya sendiri. Kami memiliki tiga anak perempuan dan menantu yang baik, beserta delapan cucu yang luar biasa. Banyak dari Anda mengenal Edward, cucu kami yang berusia 2 tahun, putra dari anak perempuan pertama kami, Emilie, dan suaminya, Kameron. Anda mungkin telah mendengar tentang pergumulan Edward dengan kankernya dan hasilnya setelah delapan bulan terakhir ini. Sementara kita memuji Tuhan karena ia sekarang bebas dari kanker, dia masih menderita sejumlah masalah neurologi karena ia mengembangkan antibodi terhadap kanker yang kini menyerang

otaknya. Kami bersyukur pada Tuhan bahwa Edward menunjukkan beberapa pemulihan dengan pengobatan, tetapi masa depannya masih belum jelas. Sebagian besar dari Anda tidak mengetahui bahwa seorang anak laki-laki berusia 15 bulan dari putri kami yang kedua, Elizabeth, dan suaminya, David, telah didiagnosis dengan mutasi genetik yang langka; sangat langka, pada kenyataannya, bahwa sejauh yang kami tahu, hanya dua orang lain di dunia yang memiliki penyakit itu. James yang kecil itu begitu berharga dan hati kami sedih ketika kami menyadari gawatnya situasi dan bahayanya hal itu bagi kesejahteraan masa depannya. Dan hal yang paling baru, putri ketiga kami, Catherine, dan suaminya, Bob, sedang menantikan anak ketiga mereka sampai ketika tiga minggu yang lalu, mereka kehilangan bayi tersebut. Setelah kelahiran prematur di usia empat bulan, ia memegang anak laki-laki kecil yang telah terbentuk sempurna di tangannya. Ketika Tuhan datang kembali, anak kecil Catherine akan ditempatkan dalam pelukannya dan dia akan bertumbuh di surga. Pada tahun lalu atau lebih, Iblis telah berusaha untuk memengaruhi semuanya anak perempuan kami yang berharga, keluarga mereka, dan kami sebagai orangtua mereka. Tapi dia tidak akan berhasil. Tuhan tetap memegang kendali. Dia akan menang. Saudara-saudara, tidak satu pun dari kita dibebaskan dari serangan Iblis saat ia berusaha menghancurkan pekerjaan kita bagi Tuhan. Kita semuanya bersama-sama di dalamnya. Ada banyak orang yang berurusan dengan hal-hal yang jauh lebih buruk daripada keluarga kami saat ini. Kita hanya bisa menjadi kuat sementara kita bergantung sepenuhnya pada kuasa Allah untuk menopang kita dan membantu kita untuk menjadi lebih seperti Dia.

tang di kaki Kristus, meninggalkan dosadosa kita, memohon ampunan, meminta kuasa-Nya untuk menolak skema penyerangan musuh, Allah akan memberikan kuasa pada kita yang tak terbatas dari langit untuk menjalani kehidupan baru. Sementara Iblis berusaha memengaruhi orang Advent, janganlah hanya berdiri, namun, melalui kuasa Roh Kudus, membela kebenaran Allah! Membawa pekabaran Tuhan dengan berani. Tuhan menginginkan kebenaran khusus dari pekabaran Advent yang diberitakan. Jauhilah dari apa pun yang akan merusak pekabaran kita atau keyakinan khusus kita. Jangan tergoda oleh Iblis untuk berbaur dalam kerumunan atau menjadi “secara politik benar.” Jangan memproklamasikan Kekristenan “lazim” atau “kasih karunia murahan dari Kristus” yang tidak menunjuk pada kebenaran Alkitab yang khusus untuk dinyatakan di seluruh dunia—alasan utama bagi yang Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh diorganisasikan.3 Saudara-saudara, Yesus akan datang segera! Sementara kita mendekati hari indah saat Yesus kembali, upaya Iblis untuk memengaruhi Firman Tuhan akan benar-benar dikalahkan oleh kuasa Tuhan dan pekabaran Alkitabiah yang kekal mengenai kasih dan kebenaran. Iblis dikalahkan; Allah menang! Ini adalah pesan utama dari tema pertentangan besar, dan itu adalah hak istimewa kita untuk memungkinkan Tuhan memakai kita dalam upaya rohani terakhir yang besar untuk membawa kebenaran Yesus kepada setiap manusia di planet ini—“menjang­ kau dunia” melalui kuasa luar biasa Tuhan. n 1 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1998), jld. 3, hlm. 435. 2 Ellen G. White, The Great Controversy (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 599. 3 See Ellen G. White, Testimonies to Ministers and Gospel Workers (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1923), hlm. 470, 471.

Jangan Tunda

Kami tidak boleh menjalani risiko penundaan. Kita harus memelihara hubungan kita dengan Kristus setiap saat untuk memerangi tipu daya Setan. Tuhan kita Mahakuasa dan akan mengatasi semua rintangan dilemparkan pada kita oleh Setan dan pengikutnya. Jika kita da-

Ted N. C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia. 12 - 2014 | Adventist World

11


R E N U N G A N

R

umah Sakit Advent Bere di Chad, Afrika, bisa menjadi tempat yang gila. Suatu hari kami menyelamatkan lima atau enam nyawa, dan hari berikutnya saya memecat seseorang karena menggelapkan uang. Kebanyakan dari sekian minggu yang kami miliki, kami menghitung puluhan orang yang hidup karena kami ada di sini—membantu melahirkan bayi C-section, merawat anak-anak yang malaria, membantu mengobati tulang paha yang patah sehingga seorang wanita dapat memiliki kehidupan yang berguna. Kami melakukan beberapa pekerjaan yang luar biasa dalam beberapa keadaan yang sangat primitif dengan sedikit peralatan medis modern. (Kami tidak memiliki sebuah mesin X-ray. Bahkan tidak berpikir tentang MRI dan CT scan) Lakukan saja untuk membuat orang terampil—dan bahkan semakin terampil Tuhan memberkati upaya lemah kami. Tapi kemudian kami menemukan seorang karyawan yang tidak mau memberikan obat atau menjalankan tes kecuali keluarga pasien menyuap dia. Lakukanlah untuk Setan! Kami sedang berada di garis depan pertentangan besar itu. n n n

Saya seharusnya menjadi CEO dari rumah sakit 70 tempat tidur ini, dan juga penasihat dari lima rumah sakit lain yang dikelola oleh Adventist Health International. Saya adalah administrator yang tidak terlalu berani selama ini. Saya tidak menyukai politik. Saya tidak begitu baik pada hubungan interpersonal ketika saya menjadi bos. Saya adalah orang tidak terlalu terorganisasi. Saya tidak cukup termotivasi. Oh, dan saya juga terlalu banyak bekerja. Setiap hari saya melihat pasien anak-anak dan medis, menangani pertanyaan radiologi, berkonsultasi secara pribadi—oh, kemudian saya pergi ke halhal yang untuk itu saya telah terlatih: Pengobatan darurat. Tapi saya adalah bosnya. Jadi saya mengatur pertemuan, mengumpulkan dana, menyelesaikan perselisihan antara staf, mencoba untuk membuat hubungan dengan pejabat pemerintah, cari relawan—Ya, sebutkan sajalah!

12

Adventist World | 12 - 2014

Dan apakah saya menyebutkan ada lima rumah sakit lain juga? Bulan ini kami memiliki banyak uang yang hilang, dan dua kepala administrator dipecat, dan dua administrator baru lainnya—melakukan pekerjaan itu. Karena banyak uang hilang, saya menandatangani setiap pengeluaran dan setiap penerimaan, membuat slip gaji—dan bertemu orang dua kali lebih banyak. n n n

Saya perlu untuk menghabiskan beberapa jam sehari menjawab e-mail dan bekerja pada komputer. Saya perlu waktu untuk berpikir, mendengarkan suara Tuhan, belajar dan bertumbuh dalam pekerjaan saya dan dalam kehidupan rohani saya. Ketika saya bekerja di rumah sa-

Oleh Olen Netteburg

kit, pasien dan staf terus-menerus datang untuk menemui saya. Ketika saya bekerja dari rumah—di meja dapur yang besar —saya anak ingin bermain bersama saya. Saya perlu sebuah kantor. Istri tercinta saya mengubah kamar tidur tamu di rumah kami, dan seorang relawan dari bagian pemeliharaan yang luar biasa, Jamie, membuat saya satu meja—Sebenarnya karena ditemukan sebuah kerangka meja tua dalam bentuk yang dapat digunakan dan dapat ditambahkan sepotong kayu lapis Amerika di atasnya, dengan tepi meja di ampelas supaya sempurna. Dan yang diperlukan berikutnya adalah cat. Jadi Lyol dan saya mengecatnya. Begitulah.

Meja


Saya menikmati menghabiskan waktu bersamanya. Saya menikmati melihatnya mempelajari sesuatu. Lyol meraih kuas berukuran sedang dan memberi saya kuas berukuran pensil. Dia kemudian melanjutkan untuk mengambil cat di ember dan membawanya ke meja. Terkadang ia sedikit mendorong cat itu di sekitarnya, tidak seperti apa yang mungkin Anda pernah lihat dengan apa yang dilakukan seorang tua di sirkuit permainan shuffleboard. Meskipun tidak sempurna, dengan ukuran kuas yang ada pada saya dan keinginan saya untuk tidak hanya menggunakan kuas untuk mencelupkan dan mengecatnya, saya masih berhasil mengimbangi dia di sisi meja itu. Saya mengecat tepi meja. Sementara meja itu hampir selesai, saya mengambil ember cat itu sehingga kami bisa mengecat sudut yang tersisa dari kayu lapis itu. Setiap kali mencelupkan kuasnya ke ember cat, Lyol selalu meneteskan setengah dari cat di kuas itu menetes di tangan saya. Lyol memutuskan mungkin juga bijaksana untuk mengecat dasar kayu lapis baru itu, sehingga ia mencoba mengecat beberapa garis di atasnya. Kemudian ia berhenti dari kegiatannya karena lelah. Dia mundur dari pekerjaannya. Saya juga melangkah mundur dari meja itu dan anak saya berusia 5 tahun itu, mencoba untuk menentukan yang mana yang terkena cat lebih banyak, meja itu atau kulitnya. Dia mengatakan bahwa pekerjaannya dalam mengecat cukup baik dan segera pergi bermain ke halaman, tetapi yang pasti sebelumnya ia membersihkan dirinya dari cat dengan bensin. Saat ia bermain di halaman sejauh 40 kaki dari saya, saya mencoba untuk membersihkan hasil kerjaan Lyol. Saya mencoba untuk memindahkan cat dari area yang tampaknya seperempat inci lebih tebal ke area yang masih tipis. Saya mengecat tepi meja itu. Dan saya telah

menyelesaikan dasarnya. Aku menyadari bahwa yang saya bisa melakukan pekerjaan itu lebih baik, dan melakukannya lebih cepat sendirian. Tetapi saya menikmati melakukannya bersamanya. Saya menikmati menghabiskan waktu bersamanya. Saya menikmati memerhatikan dia belajar sesuatu untuk melakukan sesuatu. n n n

Itu kemarin, dan aku telah memindahkan meja itu ke kantor saya hari ini. Meja itu sekarang memiliki hasil karya tangan dari ketiga anak-anak saya. Apakah terdiri dari bagian besar dengan kualitas tertinggi? Tidak. Apakah keahlian yang membuatnya berharga? Tidak juga. Tapi itu meja favorit saya di dunia ini. Ini meja yang sempurna. Mengapa? Karena anak saya dan saya menghabiskan waktu bersama-sama mengecat meja itu. Kami berdua. Proyek kami. Jadi sekarang saya duduk di sisi meja saya dan bekerja. Saya memikirkan tumpukan tugas saya. Saya memikirkan stres saya. Saya memikirkan mengenai pekerjaan buruk yang saya sedang lakukan. Dan saya menyadari sesuatu. Saya sebenarnya sedang membawa kuas saya yang berukuran sedang ke rumah sakit ini dan ke rumah sakit gereja di wilayah tersebut. Dan saya tumpahkan cat itu di seluruh tempat, mau tak mau. Beberapa area terlalu tebal. Area lain sama sekali tidak kena cat. Saya lupa. Saya tidak memerhatikan secara detil. Saya mengecat hal-hal yang tidak perlu dicat. Saya mulai mengecat beberapa bagian, dan saya kehabisan semangat untuk menyelesaikannya. Saya mendapatkan diri saya sangat kotor. Dan saya bahkan sempat menumpahkan cat kepada Seseorang yang memegang ember cat itu. Dia berdiri, mengamati saya melakukan yang terbaik yang saya dapat laku-

kan. Dia dengan sabar mengizinkan saya menutupinya dengan upaya buruk saya. Dia memerhatikan saya saat membuat diri saya kotor. Dia melihat semua area yang saya sudah abaikan. Dia melihat bagaimana hasil cat saya tidak rata, bagaimana saya sangat terlibat dalam masalah. Dia melihat saya mengecat area yang sebenarnya tidak ada masalah tanpa dicat, dan membuatnya semakin jelek. Kemudian Dia dengan sabar melakukan yang terbaik yang Dia dapat lakukan dengan membasahi tubuh saya dengan bensin dan menggosok saya hingga bersih. Kemudian Dia selalu sabar menggunakan kuas pensil berukuran kecil yang saya berikan sebelumnya pada-Nya dan memulai pergi ke area yang tidak tersebtuh oleh saya. Menyelesaikan apa yang saya tidak dapat selesaikan. Memuluskan atas ketidakrataan yang saya buat. Tanpa pernah mengeluh, Ia menanggung cat yang saya sudah oleskan pada tangan-Nya dengan kejanggalan dan kekurangan dan kurangnya perhatian terhadap hal detil. Dan Dia berdiri kembali dan tersenyum. Ya, pekerjaan itu bisa dilakukan lebih baik dan lebih cepat—tanpa saya. Tapi tahukah Anda? Dia memilih melakukan hal ini bersama seseorang. Dan apakah Anda tahu lagi? Dia memilih saya! Dan ketika Dia duduk di meja-Nya untuk bekerja, Dia berpikir kembali untuk menghabiskan waktu bersama saya. Ia berpikir tentang upaya konyol saya, percakapan saya pada konsentrasi dan segala sesuatunya. Dia melihat ketidaksempurnaan dalam pekerjaan saya, yang tidak sulit untuk ditemukan. Dia menempatkan jari-jari-Nya di area di mana Dia ingat saya mengacaukan sesuatu atau di mana Dia ingat saat bekerja keras untuk menghapus kesa­ lahan-kesalahan saya. Dan Dia tersenyum, berkata kepada diri-Nya, “Ini adalah meja favorit Saya. Saya membuat ini bersama anak Saya.“ n

Olen Netteburg seorang dokter misionaris—dan administrator yang enggan—di Bere Adventist Hospital. Artikel ini diadaptasi dari situs blog bersama dengan istrinya yang adalah seorang dokter, Danae. Under the Mango Trees dapat ditemui di www.missionary doctors.blogspot.com. 12 - 2014 | Adventist World

13


K E P E R C AYA A N

DASAR

Bersama PASAL 12

Oleh Callie Williams

Gereja tidak pernah dimaksudkan menjadi sekadar hadir di akhir pekan

B

ertumbuh sebagai seorang Advent, Sabat selalu menggantikan hari “Sabtu.” Sabat datang dengan buku sekolah yang tertutup, makan malam bersama, hubungan yang hangat, dan gereja. Selain dari pertemuan doa sekali-sekali, pikiran anak saya berusia 10 tahun, gereja adalah sekadar hadir di akhir pekan. Pendeta adalah orang yang memberi kita “makan” secara rohani, dan mendengarkan pada kesempatan pelayanan gereja dengan serius adalah bagian saya. Saya dengan patuh menyambut para pengunjung sesekali, tapi sisanya adalah rutinitas belaka. Setelah lulus dari sekolah menengah atas, saya melihat teman meninggalkan gereja. Saya tetap dekat, tapi saya juga bergumul dengan implikasi suatu gereja. Jika saya hanya satu dari 18 juta itu, apakah ada artinya jika saya hadir? Saya bersyukur saya tetap di gereja untuk belajar memperoleh jawabannya. Melalui keterlibatan di gereja lokal saya dan berbagai gereja di seluruh dunia, kebenaran pengalaman yang membawa pulang pentingnya gereja secara Alkitabiah.

1

Terbuat dari Individu

Beberapa orang percaya bahwa gereja adalah bangunan, kompleksitas politik dan kepemimpinan, atau bahkan suatu entitas dalam dirinya sendiri. Sebaliknya, gereja adalah Anda. Adalah saya. Kita sebagai individu membentuk gereja. Sama seperti air terdiri dari tetesan air, tubuh Kristus terdiri dari Anda dan saya. Tanpa tetesan air, tidak ada laut; tanpa orang, tidak ada gereja. Sebuah gereja sering memerlukan bangunan untuk ibadah, tapi itu bukan gereja. Ketika kita percaya itu adalah struktur yang tak bernyawa, kita membatasi gereja untuk kegiatan akhir pekan bukan sebuah identitas. Selain itu, ketika kita merealisasikan gereja menjadi sebuah entitas itu sendiri (misalnya gereja mengatakan hal ini, gereja melakukan kesalahan itu, gereja bertanggung jawab untuk ini), kita mengalihkan tanggung jawab diri kita sendiri dan dengan demikian lupa bahwa kita, gereja, adalah pengantin wanita Kristus.

14

Adventist World | 12 - 2014

Memang benar bahwa kita naik tidak lebih tinggi dari para pemimpin kita, tetapi juga benar bahwa suhu gereja ditentukan oleh anggotanya. Ellen White menulis bahwa “tidak ada gereja bisa maju dalam kekudusan kecuali anggotanya sungguh-sungguh mencari kebenaran seperti mencari harta karun yang terpendam.”1 Dia tidak mengatakan pendeta, anggota majelis, atau para pemimpin awam; dia berkata anggotanya. Gereja kita sendiri tidak bisa bergerak maju sampai kita, secara pribadi, bergerak maju dengan Kristus.

2

Panggilan Melayani

Ketika Yesus meninggalkan dunia ini, Dia memberikan tugas utama: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku” (Matius 28:19). Para murid berusaha untuk memenuhi ini dengan sekuat tenaga. Mereka memberitakan, orang disembuhkan, bahkan mendistribusikan makanan untuk memenuhi kebutuhan fisik (Kisah Para Rasul 3:11-13; 3:7; 6:1-7). Teladan mereka mengajarkan kita bahwa tidak harus sampai ke pendeta atau pemimpin untuk melakukan penginjilan dan memenangkan jiwa bagi Kristus; menjangkau itu melibatkan semua murid. Bagaimana seharusnya seseorang melayani? Ellen White menulis: “Metode Yesus saja yang akan memberikan keberhasilan sejati dalam menjangkau manusia. Almasih bergaul dengan manusia sebagai seorang yang menginginkan kebaikan mereka. Ia menunjukkan rasa simpati-Nya terhadap mereka, melayani kebutuhan mereka, dan memenangkan kepercayaan mereka. Lalu Ia memanggil mereka, ‘Ikutlah Aku.’”2 Memberikan kebutuhan manusia, apa pun hal itu, adalah apa yang Yesus lakukan. Dalam 1 Korintus 12 Paulus membahas kesatuan dalam perbedaan yang tubuh Kristus miliki, dan memang harus dimiliki. Jika kita semua pengkhotbah, siapakah yang akan menyambut? Jika kita semua teknisi tata suara, siapakah yang akan menjalankan pelayanan kepada tunawisma dan menyediakan makanan untuk potluck? “Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?“ (Ayat 17). Sementara kita melayani bersama,


Gantinya menjadi rumah sakit bagi yang sakit, entah bagaimana kita menjadi pameran untuk menjadi orang yang pura-pura kudus. kita harus menggunakan karunia yang diberikan Allah yang berbeda-beda untuk melayani dan menarik orang lain pada-Nya.

3

Dimaksudkan untuk Persekutuan

Kita diperingatkan untuk jangan “menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita” (Ibr. 10:25). Sifat manusia memiliki kecenderungan untuk menghindari kerentanan, dengan memakai bagian luarnya saja. Itu sebabnya, banyak orang mengeluh dengan kemunafikan di sekitar kita. Gantinya menjadi rumah sakit bagi yang sakit, entah bagaimana kita menjadi karya pameran untuk orang yang pura-pura kudus. Dalam Kisah Para Rasul 2:42 Lukas memilih kata tertentu untuk persekutuan gereja mula-mula: Koinonia. Hal ini tidak persekutuan “nongkrong” biasa, tapi persahabatan intim, hal yang mencakup kerentanan yang sehat dan saling berbuat baik dan kasih. Tidak ada catatan dari anggota gereja yang seperti ini yang sempurna,3 berarti sebenarnya mereka saling mengasihi. Mereka menyadari secara akrab dan masih mengasihi. Hal ini menciptakan keamanan dan kepuasan surgawi.

Gereja Gereja adalah komunitas orang percaya yang mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dalam kontinuitas bersama umat Allah dalam Perjanjian Lama, kita dipanggil keluar dari dunia; dan kita bergabung bersama untuk ibadah, untuk bersekutu, untuk instruksi dalam Firman, untuk perayaan Perjamuan Tuhan, untuk melayani seluruh umat manusia, dan untuk proklamasi Injil di seluruh dunia. Gereja memperoleh wewenangnya dari Kristus, yang adalah Firman yang menjelma, dan dari Kitab Suci, yang merupakan Firman yang tertulis. Gereja adalah keluarga Allah; diadopsi oleh-Nya menjadi anak-anak-Nya, anggotanya hidup berdasarkan perjanjian baru. Gereja adalah tubuh Kristus, sebuah komunitas iman yang Kristus sendiri merupakan Kepalanya. Gereja adalah pengantin untuknya Kristus telah mati bahwa Ia menyucikannya. Pada kedatangan-Nya kedua kali dalam kemenangan, Dia akan menghadiahkan gereja-Nya bagi diri-Nya suatu gereja yang mulia, umat beriman dari segala zaman, hasil tebusan darah-Nya, tidak memiliki cacat, tapi suci dan tanpa bercela. (Kej. 12:3; Kis. 7:38; Ef. 4:1115; 3:8-11; Mat. 28:19, 20; 16:13-20; 18:18; Ef. 2:19-22; 1:22, 23; 5:23-27; Kol. 1:17, 18).

Penulis Kristen Timothy Keller mengungkapkan keindahan kebutuhan persekutuan Kristen sejati: “Untuk dikasihi tetapi tidak dikenal sangat menghibur tapi dangkal. Dikenal, tetapi tidak dikasihi adalah kekhawatiran terbesar kita. Tetapi untuk sepenuhnya dikenal dan benar-benar dikasihi, bagaikan sangat banyak dikasihi oleh Allah. Ini adalah apa yang kita butuhkan lebih dari apa pun. Hal itu membebaskan kita dari kepurapuraan, merendahkan hati kita dari kebenaran diri sendiri, dan membentengi kita dari kesulitan kehidupan yang dapat melempar kita.“4

4

Satu Tempat untuk Bertumbuh

Salah satu suku asli Amerika memiliki hanya satu aturan ketika berbicara selama pertemuan umum: Jika Anda mengkritik sesuatu, Anda juga harus memberikan ide untuk perbaikan. Banyak dari kita telah melakukan pekerjaan yang baik mengkritisi gereja—segala sesuatu dari apa yang Ketua General Confe­ rence lakukan untuk praktik “mengerikan” mengenai menjangkau orang, untuk apa yang pendeta seharusnya beritakan pada khotbah Sabat lalu. Tetapi ketika kita menunjukkan kesalahan, apakah kita menawarkan tangan dan hati kita untuk memenuhi kebutuhan tersebut? Mengapa Allah memilih Israel sebagai umat-Nya? Mengapa Dia memanggil Anda dan saya untuk menjadi bagian dari gereja-Nya? Ketika Allah berbicara kepada Musa tentang rencana-Nya bagi bangsa Israel, Dia berkata: “Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya“(Kel. 3:8). Allah tidak berhenti dengan membebaskan mereka dari perbudakan, tapi Dia membawa mereka ke sebuah rumah baru yang sangat indah. Jadi dengan kita: Tuhan ingin membawa kita dari kondisi kita yang penuh dosa untuk ukuran penuh karakter Kristus, dan Ia ingin kita melakukannya bersama-sama. Sementara besi menajamkan besi, sementara salah satu bara menghangatkan yang lain, gereja adalah tempat bagi kita untuk bertumbuh di dalam Yesus bersama-sama. n  Ellen G. White, Darkness Before Dawn (Nampa, Idaho: Pacific Press Pub. Assn., 1997), hlm. 7.  Ellen G. White, Membina Keluarga Sehat (Bandung: Indonesia Publishing House, 2004), hlm. 123.  Surat-surat kepada jemaat di Korintus harus membuang mitos ini. 4  Timothy Keller bersama Kathy Keller, The Meaning of Marriage (London: Hodder and Stoughton, 2011), hlm. 101. 1 2 3

Callie Williams melayani sebagai direktur misi untuk R3 Missions. Dia tinggal bersama keluarganya di Maryland, Amerika Serikat, di mana ia juga belajar untuk menjadi guru bahasa Inggris. 12 - 2014 | Adventist World

15


C E R I TA S A M P U L

S

ebuah tim penembak jitu dan anjing pendeteksi bom menjaga Review and Herald Publishing Association di Hagerstown, Maryland. Puluhan karyawan menunggu, berharap, di lobi depan. Kemudian helikopter sewaan menukik ke bawah ke rumput halaman dengan urusan agama resmi Uni Soviet, Konstantin Kharchev dan rekannya, Ketua General Conference, Neal C. Wilson. Beberapa saat kemudian Kharchev memasuki bangunan untuk tepuk tangan dari karyawan. Dia tersenyum lebar dan menggenggam tangannya dengan rasa syukur, seperti yang terlihat dalam rekaman video dari arsip Review and He­ rald. Harold “Bud” Otis, Jr., Direktur Review and Herald pada saat kunjungan Oktober 1986, merasa luar biasa ketika ia mengingat reaksi Kharchev terhadap mesin cetak yang menderu. “Kami sedang mencetak Adventist Review, 30.000 satu jam, hanya baru saja mematikannya,” kata Otis dalam sebuah wawancara yang direkam pada 2013. “Dan dia menepuk bahu saya, dan dia berkata: ‘Anda harus datang ke Rusia dan membangun sebuah rumah percetakan seperti ini.’” Dan gereja Advent telah melakukannya. Kisah seperti ini adalah yang menanam warisan Review and Herald Publishing Association sebagai kekuatan utama di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh— bahkan saat memasuki era baru sebagai penerbit tanpa fasilitas percetakan sendiri untuk pertama kalinya sejak tahun 1850an. General Conference, pemilik Review and Herald, bersama dengan konstitusi penerbitan yang terpilih, memutuskan pada bulan Juni untuk menutup pabrik Hagerstown setelah bertahun-tahun kerugian finansial. General Conference akan mempertahankan kepemilikan properti Review and Herald dan menerbitkan banyak buku dan literatur lainnya, termasuk Adventist Review dan Adventist World, di bawah jejak Review and Herald di Pacific Press, penerbit utama gereja Advent yang lain di Amerika Serikat. “Review and Herald telah memiliki sejarah panjang pemberitaan kebenaran Advent, dan kita sangat berterima kasih atas warisan itu—yang tidak akan bera-

16

Adventist World | 12 - 2014

BUATAN RUSIA

Kisah luar biasa Review and Herald Oleh Andrew Mc Chesney, editor berita, Adventist World khir,” kata Ketua General Conference saat ini, Ted N.C. Wilson, yang ayahnya adalah yang membawa pejabat Soviet untuk tur di Review dan Herald. “Kita sangat berterima kasih atas layanan khusus dari karyawan Review and Herald selama bertahun-tahun,” kata Wilson. “Banyak jiwa akan berada di surga karena ini.” Penutupan Hagerstown sangat mengecewakan Review and Herald dan karyawannya, banyak di antaranya telah bekerja di sana selama beberapa dekade. Sekitar selusin karyawan dan mantan karyawan, berbicara dalam wawancara di pabrik tersebut, melalui telepon, dan melalui e-mail, berbicara dengan penuh semangat tentang kerinduan mereka untuk pabrik untuk tetap terbuka. Tapi tidak satu berbicara tentang ketidakpuasan dengan gereja Advent. Sebaliknya, wajah mereka menyala karena mereka mengesampingkan kesedihan pribadi untuk berbagi cerita tentang peran yang Review and Herald telah mainkan dalam mewartakan Yesus yang segera kembali. “Kuasa percetakan itu adalah kerendahan hati,” kata Mark B. Thomas, Di-

rektur Review and Herald tahun 20102014 dan salah satu karyawan terlama. “Bekerja untuk Review and Herald bagaikan merasa seperti berada di pabrik penerbitan Mercedes.” “Tuhan Merencanakannya Seperti Itu”

Thomas menyaksikan kunjungan Kharchev, Ketua Dewan Departemen Agama Soviet. Kharchev mampir ke Review and Herald selama kunjungan 12 hari ke Amerika Serikat yang juga termasuk pertemuan dengan para pemimpin dari agama lain di New York dan Atlanta. Itu adalah kunjungan yang pertama dalam sejarah Amerika-Soviet. “Kajadian itu keren karena ada Secret Service di mana-mana,” kata Thomas dalam sebuah wawancara di kantornya. “Ada penembak jitu di gedung, ada anjing pelacak. Kami memiliki landasan helikopter, tetapi mereka tidak akan membiarkan dia mendarat di sana karena 70.“ Interstate 70 adalah jalan raya utama jarak pendek dari bangunan Review and Herald. Di helikopter kembali ke Washington, D.C., Kharchev mengingatkan Otis, yang

U n less

other w ise spe c i f ie d , photos are c ourtes y o f R e v ie w a n d H eral d .


duduk di sampingnya, tentang keinginannya untuk sebuah penerbit. “Selama perjalanan kembali ke Washington ia menguraikan rencana untuk bagaimana hal itu akan terjadi,” kata Otis dalam sebuah wawancara telepon. “Dia dan saya langsung mendiskusikannya sejak awal,” katanya. “Tuhan merencanakan seperti itu, tentu saja.” Otis memutuskan untuk pergi ke Uni Soviet setelah sekian bulan musim dingin. Tapi Kharchev mendesaknya untuk datang lebih cepat, sehingga Otis dan istrinya, Rose, menaiki penerbangan ke Moskow pada Januari 1987. Otis mengatakan Kharchev segera mulai membalas kebaikan yang telah dinyatakan padanya ketika berada di Review and Herald—dan melipatgandakannya. “Ia menemui kami di bandara dan membawa kami melalui pintu diplomatis negara itu,” kata Otis. “Dia memperlakukan kami seperti raja. Dia memberi saya dua minggu kesempatan untuk pergi di seluruh negeri, berkhotbah di gereja-gereja kita di daerah yang belum pernah melihat seorang Pendeta Advent dari General Conference sejak tahun 1917.“ Asal Mula Review and Herald

SOVIET VISITOR: Konstantin Kharchev, in gray suit, touring the Review and Herald facility in Hagerstown, Maryland, with Neal C. Wilson, right in center photo, and Harold “Bud” Otis, left, in October 1986.

Akar Review and Herald berada di tahun 1849, ketika salah seorang pendiri Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, James White memulai jurnal berjudul The Present Truth, pendahulu dari Adventist Review, di AS. Setahun kemudian ia meluncurkan jurnal kedua yang disebut The Advent Review, dan segera menggabungkan keduanya menjadi Second Advent Review and Sabbath Herald, yang kemudian menjadi The Advent Review and Sabbath Herald setahun kemudian. White pindah untuk mencetak jurnalnya sendiri pada sebuah mesin cetak kecil yang ia peroleh pada tahun 1852. Tidak ada hukum yang menyadari organisasi nirlaba pada masa itu, sehingga White memiliki seluruh operasi peru-

sahaan. Orang Advent pada awalnya merasa khawatir tentang organisasi sebuah gereja formal, tetapi mereka juga menyadari bahwa jika sesuatu terjadi pada White, mereka bisa kehilangan segalanya. Jadi mereka sepakat untuk membentuk sebuah penerbit, yang mereka namakan Seventh-day Adventist Publishing Association yang kemudian dikenal dengan Review and Herald. Rumah penerbitan mula-mula itu dan jurnalnya pada dasarnya memiliki entitas yang sama, dan jurnal itu diuntungkan dengan memegang bersama-sama dan menggabungkan pergerakan Advent sebelum resmi diorganisasikan sebagai gereja pada tahun 1863. “Selama hampir seluruh sejarah gereja kita, terbitan gereja itu tak terpisahkan dan terikat ke rumah penerbitan dan gereja,” kata William G. Johnsson, editor Adventist Review dari tahun 1982 sampai 2006. “Bagi gereja, Review adalah yang terdepan, mengikat orang Advent bersama-sama dengan harapan, doktrin, dan misi. “ Gerald Wheeler, seorang ahli sejarah dan editor buku terlama Review and Herald di rumah penerbitan tersebut, berkata bahwa jurnal tersebut memegang peranan komunitas yang mirip dengan media sosial saat ini. “Itu adalah Facebook pada saat itu,” kata Wheeler dalam sebuah wawancara bersama istrinya, seorang penulis produktif Advent, Penny Estes Wheeler. “Gereja terdiri dari anggota terisolasi yang berbeda dibandingkan yang lainnya. Review menyediakan cara untuk berkomunikasi satu sama lain. Mereka bisa mengekspresikan kekecewaan, ketakutan, frustrasi, dan kesepian mereka.“ “Ketika Anda membaca surat kepada editor, beberapa dari hal ini datang,” kata Penny Estes Wheeler. Adventist Review mulai memisahkan diri dari Review and Herald pada tahun 1982, ketika rumah percetakan pindah ke Hagerstown dari suatu kompleks yang berbagi area dengan General Conference di Takoma Park, Maryland. Kantor edi­ torial jurnal tersebut tinggal di kantor pusat General Conference, yang sekarang berada di Silver Spring, Maryland. Dalam beberapa tahun terakhir Adventist Review dan adiknya, Adventist World, telah mengkontribusikan 25 per-

12 - 2014 | Adventist World

17


C E R I TA S A M P U L sen penjualan tahunan Review and He­ rald. Pacific Press akan mulai mencetak kedua jurnal tersebut pada tahun 2015. “Misi Adventist Review berjalan ke depan dengan tidak berubah bahkan ketika Review and Herald berhenti mencetakk buku,” kata Bill Knott, Editor Adventist Review dan Adventist World. Perpustakaan Buku yang Berharga

Rumah percetakan itu di kemudian hari muncul dari bayang-bayang jurnal itu dan mungkin yang paling dikenal saat ini untuk salah satu proyek yang paling mahal dan kompleks dalam sejarah penerbitan Advent: Buku-buku populer 10 jilid, Bible Story bagi anak-anak oleh Arthur S. Maxwell. Diterbitkan pada tahun 1953-1957, buku-buku itu menceritakan kembali lebih dari 400 cerita yang mengisahkan Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu. Apa yang membuat proyek ini jadi luar biasa adalah keputusan Review and Herald untuk menempatkan gambar berwarna pada hampir setiap halaman buku itu. Inisiatif ini memerlukan ratusan lukisan, kebanyakan diproduksi oleh seniman Harry Anderson dan Russell Harlan, dan banyak lagi, banyak sekali waktu yang diperlukan dalam proses pracetak di era pradigital itu. Investasi untuk proyek itu cukup besar pada saat itu, Thomas mengucurkan dana dalam puluhan ribu dolar, dan dapat jadi ancaman kebangkrutan bagi perusahaan yang sama. Bahkan saat ini, banyak penerbit Advent masih sulit untuk memulai usaha seperti itu, kata Kim Peckham, Kepala Komunikasi Review and Herald. “Percetakan Advent Filipina, misalnya, tidak pernah mampu untuk melakukan hal ini, jadi kami memberi mereka hak untuk menerbitkan. Kami juga memberikan hak pada Pacific Press untuk menerbitkannya,“ kata Peckham. Pacific Press Publishing Association, juga didirikan oleh James White, hanya sedikit lebih muda dari Review and He­ rald. Ini dimulai di Oakland, California, pada tahun 1874 dan tetap di wilayah itu untuk lebih dari satu abad sebelum akhirnya pindah ke Nampa, Idaho, pada tahun 1984. “Tempat ini adalah rumah induk

18

Adventist World | 12 - 2014

percetakan,” kata Peckham. “Di sinilah segalanya di mulai.” Dalam masa kejayaannya, Review and Herald menerbitkan 30.000 set The bible Story setahun, dan Pacific Press menghasilkan jumlah yang sama, katanya. Kemudian 15.000 set setahun lainnya dicetak oleh Southern Publishing Association, sebuah penerbit milik gereja Advent yang bergabung dengan Review and Herald pada tahun 1980. Review and Herald juga memprakarsai proyek besar lainnya, termasuk tujuh jilid Seventhday Adventist Bible Commentary pada tahun 1953-1957, diedit oleh editor gereja Advent yang telah lama eksis, F.D. Nichol dan menggabungkan karya ilmiah dari puluhan teolog Advent. Magabooks, buku yang diterbitkan dalam format majalah yang siswa jual untuk mendapatkan uang kuliah, dimulai pada tahun 1986 dengan sebuah versi singkat tulisan Ellen G. White daR o n ri Christ’s Object Lessons yang berjudul He Taught Love. Telah dicetak dengan oplah awal sebanyak 300.000. Review and Herald membantu untuk menggerakkan kembali distribusi buku pada tahun 2009 ketika merilis edisi murah dari tulisan Ellen G. White, The Great Controversy, proyek yang dipelopori oleh kaum awam Advent, Jack Henderson. Biaya buku ini di kemudian hari tidak terlalu diketahui, sekitar 60 sen per buku untuk memproduksinya, dan Review and Herald bahkan menawarkan untuk mengirim salinan buku ini melalui kantor pos di mana saja di Amerika Serikat hanya dengan 1.10 dolar AS. Buku itu telah dikirimkan lebih dari 2 juta eksemplar. Proyek The Great Controversy juga memicu keinginan Ted N.C. Wilson, saat ini Ketua General Conference, menantang Review and Herald dan penerbitan Advent lainnya di seluruh dunia untuk

Paling Atas: Review and Herald di Battle Creek, Michigan, pada akhir 1800-an. Atas: Departemen seni saat bekerja sekitar 1940an. Q ui c k

INISIATIF GLOBAL: Jack Henderson, seorang awam dari Carolina Utara, mengimpikan membagikan The Great Controversy bagi setiap rumah di AS. Dia memulai sebuah inisiatif global yang membuat gereja mendistribusikan 142 juta eksemplar pada tahun 2012 dan 2013. A n d re w

GAMBAR BARU: Artur A. Stele memegang buku Vzaimponimaniye, sebuah jurnal yang ia katakan merevolusi citra orang Advent di Uni Soviet.

M c Ches n e y


mendistribusikan 100 juta eksemplar buku tersebut. Sebanyak 142 juta edisi penuh dan ringkasan dari The Great Controversy akhirnya didistribusikan, termasuk 20 juta unduhan buku elektronik. Kembali ke U.S.S.R.

Selama kunjungan pertamanya ke Moskow, Otis mengatakan pada Kharchev bagaimana pendeta Advent setempat sangat kekurangan buku dan pelatihan. Hanya dalam beberapa bulan, Otis mengatakan, pemerintah Soviet memberikan gereja Advent sebidang tanah dan gedung sekolah yang baru saja terbakar untuk sebuah seminari di lahan di mana Zaoksky Adventist University sekarang berdiri. Otis sangat menghargai Kharchev, dengan berkata: “Dia memiliki rasa hormat tertinggi untuk gereja dan memperlakukan kami seolah-olah kami adalah diplomat kelas dunia.” Rumah Percetakan Advent, Source of Life, dibuka di lokasi Zaoksky pada tahun 1992, memproduksi buku-buku di mesin cetak yang Otis bantu sediakan. Otis mengatakan ia memperoleh 3.000.000 dolar mesin cetak dari seorang pria di Swedia yang berharap untuk menerbitkan Alkitab berbahasa Rusia namu telah bangkrut. “Saya meneleponnya dan berkata, ‘Dengar, saya bahkan tidak memiliki 1 dolar, tapi mari kita bicara,’” kata Otis. “Jadi kami berbicara. Lalu aku berkata, ‘Saya bahkan tidak memiliki setengah juta dolar, tapi mari kita bicara.’ Akhirnya saat ketiga kalinya saya berkata, ‘Lihat, jika Anda mengirimkan mesin itu ke Zaoksky, saya akan memberikan 300.000 dolar AS dalam bentuk tunai.’” Dan dia menyetujuinya. “Mesin itu masih berfungsi saat ini,” kata Otis, yang menjabat sebagai Ketua Review and Herald tahun 1978-1988 dan kemudian seorang perwakilan General Conference bagi Soviet dan Rusia. Otis, sekarang berusia 76 tahun, masih mengadakan perjalanan ke Rusia dan bersama-sama dengan Kharchev, yang telah berusia 81 tahun. Tahun lalu mereka bertemu di Zaoksky, yang terletak dua jam perjalanan dari selatan Moskow, dan menceritakan satu kisah bagi para mahasiswa pada hari Sabat sore. Kontribusi Review and Herald, jauh

melampaui peluncuran rumah percetakan Advent di Rusia, kata Artur A. Stele, salah seorang Wakil Ketua General Conference yang tinggal bertahun-tahun di bekas Uni Soviet. Bagaimana? Percetakan itu menerbitkan jurnal berbahasa Rusia tak lama setelah kunjungan Kharchev dan, dengan berkatnya, telah didistribusikan di Uni Soviet pada tahun 1987. Cetakan kualitas tinggi, jurnal yang berwarna-warni disebut Vzaimoponimaniye (Saling Pengertian): A Look at Adventists in the U.S.S.R. and the U.S., dan memperkenalkan Advent kepada warga Soviet. Pada tahun 1988 Review and Herald merilis edisi kedua jurnal itu, kali ini didedikasikan untuk keluarga dan anakanak. “Review and Herald menghasilkan keinginan untuk publikasi berkualitas tinggi pada tahun 1987,” kata Stele, yang telah bekerja sama dengan penerbitan Advent di Rusia selama bertahun-tahun, termasuk sebagai mantan Rektor Zaoksky Theological Seminary dan mantan Ketua Divisi Euro Asia. “Kedua jurnal itu merevolusi citra Advent di Uni Soviet, membuka jalan bagi izin yang diberikan untuk membuka rumah percetakan di Zaoksky.” Sebuah Warisan Kepercayaan

Sementara kunjungan Soviet mungkin menyebabkan berita utama, tetapi itu bukanlah satu-satunya waktu bagi agen Secret Service berada di Review and He­ rald. Para penembak jitu kembali hadir pada awal 1990-an saat kunjungan Wakil Presiden Uganda, Samson Kisekka, yang juga adalah seorang Advent. “Saya berada di sana dalam promosi saat itu,” kata Thomas. “Ada agen Secret Service belakang saya dan juga anjing pelacak.” Kisekka, seorang dokter karena dilatih, membuat beberapa perjalanan ke Amerika Serikat pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, dan mereka membuat Review and Herald mengirim ke Afrika pengiriman besar mengenai isu khusus majalah Message bertemakan AIDS dan narkotika. “Pada saat itu, isu khusus itu memiliki cetakan tertinggi dari semua cetakan isu khusus dalam sejarah Review and Herald dan menargetkan untuk mengatasi krisis AIDS di Amerika Seri-

kat dan di benua Afrika,” kata Delbert Baker, salah satu Wakil Ketua General Conference dan mantan editor Message. Review and Herald juga memberikan kontribusi mengenai keahliannya di ne­ gara-negara lain, menyumbangkan peralatan dan pengiriman staf untuk menginisiasi operasi lokal. Dalam satu contoh: Kepala Penjilidan, Keith Alexander pergi ke Amerika Selatan pada tahun 1989 untuk membantu melaksanakan instalasi deretan buku untuk Percetakan Advent Guyana. Howard Scoggins, yang merupakan Direktur Penerbitan Divisi Euro-Asia sejak 1996 hingga 2000, berkata bahwa Review and Herald terbukti menjadi berkat selama ia bekerja di sana. “Saya membutuhkan naskah, saya memerlukan izin, dan saya tidak punya uang,” kata Scoggins. “Saya mengimbau Review and Herald, dan saya berkata: ‘Teman-teman, saya perlu buku-buku ini. Saya akan bayar royaltinya, tapi tolong jangan minta biaya dari saya.’” Review and Herald dibebaskan dari banyak biaya dan tertolong dalam cara lain, yang memungkinkan Scoggins untuk bergerak maju dengan cepat. Scoggins, yang sebelumnya pernah bekerja di percetakan Advent di Afrika dan Timur Tengah, kemudian bergabung dengan Review and Herald di Hagerstown, di mana ia pensiun sebagai Wakil Direktur Pemasaran di awal 2014. Dia mengatakan pengalamannya di Rusia mengajarinya bahwa Review and Herald menawarkan sesuatu yang istimewa untuk sekian banyak penerbit Advent di seluruh dunia yang kekurangan naskah: Kepercayaan yang mereka pegang dengan konten berkualitas tinggi bersama terjemahan dan terbitan yang berharga. “Ketika mereka melihat logo itu, R yang kecil itu, mereka tahu bahwa mereka dapat membuka buku itu dan membacanya dengan percaya diri,” katanya. n

Andrew McChesney adalah editor berita Adventist World.

12 - 2014 | Adventist World

19


K E H I D U PA N O R A N G A DV E N T

Kusta Saya

Oleh Grace Lee

Atas: MEMBANTU MEREKA YANG MEMBUTUHKAN: Grace Lee berpose bersama penduduk koloni penderita kusta.

S

aya tidak tahu kalau saya terinfeksi. Tadinya, saya pikir saya berada dalam kondisi kesehatan yang lebih baik daripada orang lain dan saya tidak akan memerlukan pengobatan sama sekali. Lalu Tuhan membawa saya untuk melayani para penderita kusta untuk menunjukkan kepada saya bahwa saya benar-benar orang yang perlu disembuhkan dari penyakit kusta “keegoisan” saya. Pada bulan Februari 2013 Tuhan memberi saya kesempatan yang luar biasa untuk melayani sebagai relawan di salah satu koloni dari 600 penderita kusta di Cina. Negara ini memiliki total sekitar 240.000 penderita kusta yang terbengkalai, kebanyakan dari mereka adalah orang tua, penderita kusta, yang tidak hanya membutuhkan bantuan secara fisik tetapi juga secara spiritual—mengetahui kabar baik tentang Yesus. Seorang pria Korea yang sudah tua bernama Kim Jin To, kini berusia 81 tahun, memulai pelayanan kepada para penderita kusta pada tahun 2006. Dia datang sendirian ke Cina setelah selama 17 tahun melayani penderita kusta di Korea dan orang

20

Adventist World | 12 - 2014

Pelajaran dari koloni penderita kusta Cina buta di Jepang selama lima tahun sebelum itu. Kini ada sekitar 90 orang relawan dari berbagai negara yang bergabung dalam pelayanan ini. Para relawan tinggal di sembilan koloni penderita kusta yang berbeda untuk membantu memenuhi kebutuhan fisik orang di sana. Pada saat kebutuhan fisik mereka terpenuhi, mereka pun membuka diri untuk mendengar tentang Juruselamat para relawan itu, Yesus. “Dapatkah Anda Memilikinya?”

Pertanyaan yang paling sering saya dengarkan adalah “Apakah Anda tidak takut jika Anda terjangkit penyakit kusta itu sendiri?” Untungnya, jawabannya adalah tidak. Karena dengan adanya pengobatan yang modern penyakit kusta adalah penyakit mudah disembuhkan, dan semua orang di koloni tersebut telah diobati dan tidak lagi menular. Namun sangat disayangkan bahwa mereka telah terinfeksi bertahun-tahun sebelum menerima perawatan yang tepat, sejumlah besar dari mereka menghabiskan sebagian hidupnya dengan penyakit ini. Artinya

mereka berjuang dengan berbagai luka dan cacat fisik. Banyak yang menjadi buta, lumpuh, tubuhnya rusak, dan kehilangan jari, tangan, dan kaki. Ciri khas yang paling merugikan pada kusta adalah ketidakmampuan untuk merasakan. Sebagai contoh, saat memasak beberapa orang tidak menyadari bahwa tangan mereka sedang dibakar dalam air mendidih. Ketika kami mengganti perban luka mereka, mereka mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak merasa kesakitan, meskipun lukanya besar dan dalam. Kusta Rohani

Tidak lama setelah saya memulai tugas sebagai relawan di Cina, saya membaca sebuah kutipan dari Ellen White: “Penyakit kusta cinta diri telah merajalela di dalam sidang. Tuhan Yesus Kristus mau menyembuhkan sidang dari penyakit yang hebat ini jika sidang itu mau disembuhkan. Obatnya terdapat dalam buku Yesaya pasal 58.“1 Kemudian saya tersadar. Saya adalah penderita kusta yang sesungguhnya! Dari luar saya kelihatan “normal,” tapi hati saya mati rasa dan saya membusuk secara rohani Courtes y

o f

the

author


Kiri: KASIH SAYANG SEPENUH HATI: Sukarelawan Grace Lee berpegangan tangan dengan wanita yang tua yang hidup di salah satu koloni Cina bagi mereka yang terkena dampak kusta.

Atas: BELAJAR ALKITAB: Lebih dari 600 penderita kusta telah mempelajari Yesus dan telah menerima Dia menjadi Juruselamat.

GEMBIRA DALAM YESUS: Pelajar Alkitab yang bersukacita

karena keegoisan dan dosa saya. Saya tidak menyadari kondisi saya dan telah hidup tanpa kasih Kristus dalam hati saya. Saya telah mengabaikan penderitaan dan kesengsaraan mereka yang telah mati tanpa lebih dahulu mengenal Yesus. Allah menyatakan kepada saya bahwa saya seperti imam atau orang Lewi dalam perumpamaan orang Samaria yang baik hati (lihat Lukas 10: 25-37). Mereka pikir mereka sehat secara rohani karena mereka menghadiri gereja setiap hari Sabat, makan makanan yang halal, dan memiliki banyak pengetahuan tentang Alkitab. Namun sesungguhnya, sebagaimana yang Yesus nyatakan, mereka melanggar hukum yang sangat mendasar: Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia (lihat Matius 22:37-40). Sekaranglah Waktunya

Sekarang adalah waktunya bagi kita untuk bertobat dan menyingkirkan segala keegoisan dan dosa-dosa kita sehingga kita dapat diubahkan untuk mencerminkan karakter Yesus. Seperti yang dituliskan Lu-

BERDOA BERSAMA: Relawan koloni Kusta, Grace Lee, menundukkan kepala dan berdoa dengan penduduk koloni itu.

kas dalam kitab Kisah Para Rasul, kita perlu “sadar dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus”(Kisah Para Rasul 3:19, 20). “Saya melihat bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menerima “penyegaran” itu kecuali mereka mendapat kemenangan atas tiap-tiap perangkap dosa, atas kesombongan, mementingkan diri sendiri, kasih akan dunia, dan atas setiap perkataan dan perbuatan yang salah. Oleh sebab itu, kita harus menghampiri Tuhan semakin lama semakin dekat dan dengan tekun mengusahakan persiapan yang penting itu yang menyanggupkan kita dapat berdiri dalam pertempuran pada hari Tuhan. Biarlah semua orang mengingat bahwa Allah kudus adanya dan tidak ada orang kecuali makhluk-makhluk kudus yang dapat tinggal di hadirat-Nya selama-lamanya.“2 Saya sangat bersyukur karena Allah telah membawa saya ke Cina untuk me-

nunjukkan bahwa saya memiliki penyakit kusta dalam keegoisan dan perlu disembuhkan oleh-Nya. Roh Kudus benar-benar bekerja di koloni penderita kusta ini. Sampai saat ini ada 677 jiwa yang telah menerima Yesus menjadi Juruselamat mereka dan telah dibaptis, dan masih banyak lagi yang sedang mempersiapkan diri untuk menerima baptisan, meminta Yesus untuk membasuh dosa mereka dan menyanggupkan mereka untuk dapat menjalani kehidupan yang baru di dalam Dia. n 1  Ellen G. White, Nasihat Penatalayanan (Bandung: Indonesia Publishing House, 1980), hlm. 54. 2  Ellen G. White, Tulisan-tulisan Permulaan (Bandung: Indonesia Publishing House, 2011), hlm. 129.

Grace Lee, seorang

yang tamat dari Southern Adventist University di Tennessee, Amerika Serikat, telah menjadi relawan dalam pelayanan bagi kaum awam Advent yang menderita kusta di Cina sejak tahun 2013.

12 - 2014 | Adventist World

21


R O H

N U B U A T

T

anggal 25 Desember telah lama diperingati sebagai hari kelahiran Yesus, dan dalam artikel ini saya tidak bermaksud untuk menegaskan atau mempertanyakan kepatutan untuk merayakan acara ini pada masa sekarang, tetapi untuk merenungkan masa kanak-kanak dan kehidupan Juruselamat kita. Adalah menjadi tujuan saya untuk menarik perhatian anak-anak kepada kesederhanaan pada waktu Penebus datang ke dunia. Seluruh penghuni surga sangat tertarik kepada suatu peristiwa yang besar yaitu peristiwa lahirnya Kristus di bumi. Pada malam itu utusan surgawi datang untuk memberitahukan kelahiran yang telah lama dijanjikan, Juruselamat yang telah lama dinanti-nantikan kepada para gembala sederhana yang sedang menjaga ternak mereka di dataran Betlehem. Manifestasi pertama yang menarik perhatian para gembala pada saat kelahiran Juruselamat adalah cahaya terang yang sinar bintang di langit, yang membuat mereka heran dan kagum.... Para gembala tercengang hampir tidak bisa memahami pesan mulia yang dibebankan kepada mereka oleh para malaikat, dan ketika cahaya terang telah berlalu, mereka berkata satu sama lain, “Sekarang mari kita pergi ke Betlehem, dan melihat apa yang terjadi, yang telah Tuhan beritahukan kepada kita. Lalu mereka pergi dengan tergesa-gesa, dan mereka menemukan Maria dan Yusuf, dan seorang bayi yang berbaring di palungan. Dan ketika mereka melihatnya, mereka menyebarluaskan kabar yang telah mereka dengar tentang anak ini.“ Mereka dipenuhi dengan rasa sukacita; mereka tidak bisa menyimpan kabar mulia mengenai lahirnya Sang Penebus bagi diri mereka sendiri, tetapi dengan semangat dan sukacita mereka memberitahukan kepada semua orang yang mereka temui, hal-hal indah yang telah mereka lihat dan dengar; dan semua orang yang mendengar mereka menghubungkan pengalaman indah para gembala kepada yang lain, dan banyak yang kagum dan bersukaria, mereka mempercayai apa yang telah diucapkan oleh utusan surgawi. Sambil memuji dan memuliakan Allah, para gembala kembali ke ternak mereka di dataran Betlehem.... Kelompok Kepentingan Khusus

Mereka yang mengasihi Allah harus merasa sangat tertarik pada anak-anak dan kaum remaja. Kepada mereka Allah dapat mengungkapkan kebenaran dan keselamatan-Nya. Yesus memanggil anakanak kecil yang percaya pada-Nya, anak-anak domba dari kawanan-Nya. Dia memiliki cinta dan minat yang istimewa kepada anak-anak. Yesus mengatakan, “biarkanlah anak-anak itu, dan jangan halangi mereka untuk datang kepada-Ku [janganlah ada seorang pun yang membuat sesuatu sebagai halangan bagi anak-anak untuk datang kepada-Ku]; karena merekalah yang memiliki kerajaan surga. “Yesus telah melewati cobaan dan kesedihan yang

22

Adventist World | 12 - 2014

Amanat

N atal bagi Orang

Muda

Oleh Ellen G. White


datang pada masa kanak-kanak. Dia tahu penderitaan kaum muda. Dengan Roh Kudus-Nya, Dia menarik anak-anak itu kepada-Nya, sementara Setan bekerja untuk menjauhkan mereka dari-Nya. Persembahan yang paling berharga yang dapat diberikan anak-anak kepada Yesus adalah kebahagiaan masa kecil mereka. Ketika anak-anak mencari Tuhan dengan segenap hati, mereka akan menemukan-Nya. Pada masa sekarang ini kasih sayang adalah yang paling diperlukan, hati adalah yang paling rentan untuk diobati. Segala sesuatu yang dilihat dan didengar membekas pada pikiran kaum muda. Semua raut wajah yang tampak, kata-kata yang diucapkan, tindakan yang dilakukan, adalah bagaikan buku yang dibaca oleh kaum muda; karena mereka akan memiliki keputusan yang dipengaruhi pikiran, hati, dan karakter.

Jika malaikat saja mau bernyanyi karena Juruselamat lahir di Betlehem, tidakkah hati kita terdorong untuk menggemakan sukacita, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi, damai di bumi,” bagi kebaikan semua manusia? Maka sangatlah penting bagi anak-anak untuk datang kepada Yesus sedini mungkin, dan menjadi anak domba dari kawanan-Nya! Adalah juga sangat penting bagi anggota yang lebih tua dalam gereja, melalui ajaran dan teladan memimpin mereka kepada Yesus yang menghapus dosa dunia, dan yang memelihara mereka dalam rahmat-Nya agar tidak binasa. Semakin mereka mengenal Yesus dengan baik, maka mereka akan semakin mencintai-Nya dan mampu melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Nya. Allah telah menyucikan masa kanak-kanak saat Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk menjadi seorang anak di bumi ini. Alangkah besar kasih yang dinyatakan Yesus untuk dunia yang berdosa ini! Jika malaikat saja mau bernyanyi karena Juruselamat lahir di Betlehem, tidakkah hati kita terdorong untuk menggemakan sukacita ”Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, damai di bumi,” bagi kebaikan semua manusia? Meskipun kita tidak tahu hari yang tepat akan kelahiran Kristus, kita tetap menghormati peristiwa yang kudus itu. Semoga Tuhan menjauhkan pemahaman sempit untuk mengabaikan acara tersebut karena ketidakpastian mengenai waktu yang tepat. Mari kita melakukan apa yang dapat kita lakukan untuk mengikat pikiran anak-anak pada hal-hal yang mulia bagi se-

mua orang yang mencintai Yesus. Mari kita mengajarkan mereka bagaimana Yesus datang ke dunia untuk membawa harapan, kenyamanan, kedamaian, dan kebahagiaan bagi semua orang. Para malaikat menjelaskan alasan sukacita mereka, dengan mengatakan, “hari ini telah lahir bagimu di kota Daud, Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan.” Maka, anak-anak dan para remaja, sebagaimana kalian akan merayakan hari Natal, maukah kalian menghitung banyak hal yang patut kalian syukuri, dan memberikan persembahan syukur kepada Kristus, dan melakukan hal lain dengan mengungkapkan bahwa Anda menghargai pemberian surgawi? Biarlah Seluruh Hati Merespons

Para malaikat sangat kagum pada kasih Kristus yang membuat-Nya rela menderita dan mati di Kalvari untuk menyelamatkan manusia dari kuasa Setan. Karya penebusan merupakan sebuah keajaiban bagi para malaikat surga. Mengapakah, kemudian, kita ini, bagi siapa keselamatan luar biasa ini telah diberikan, acuh tak acuh, dingin dan tidak memiliki kasih? Hai anak-anak, engkau dapat melakukan tugas-tugas yang Yesus akan sepenuhnya terima. Engkau dapat membawa hadiah kecil dan persembahan kepada Kristus. Orang majus yang dipandu oleh bintang ke tempat di mana bayi itu berbaring, membawa persembahan emas dan kemenyan dan mur. Ketika mereka menemukan Dia yang dijanjikan itu, mereka menyembah-Nya. Anak-anak, kalian mungkin bertanya, “hadiah apa yang dapat kita bawa kepada Yesus?” Engkau dapat memberi hatimu kepada-Nya. Hadiah kudus apa yang dapat diberikan sebagai tempat berdiamnya jiwa yang bersih dari pencemaran dosa? Yesus berdiri mengetuk pintu hatimu; apakah engkau akan membiarkannya masuk ke dalam? Dia mengatakan, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok;. Jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” Maukah engkau membiarkan Yesus masuk ke dalam hatimu? Maukah engkau membersihkan segala sesuatu yang me­ ngotorimu, dan membuka pintu, dan dengan penuh sukacita menyambut tamu surga? Saya tidak perlu memohon kepadamu untuk membawa persembahan syukur kepada Tuhan jika engkau akan membiarkan Juruselamat masuk ke dalam hatimu. Engkau akan sangat bersyukur, tidak ada yang dapat mencegahmu untuk meletakkan hadiah di kaki Yesus. Kiranya hati kita semua memberikan respons dengan penuh sukacita akan hadiah yang tak ternilai dari Anak Allah. n

Diambil dari artikel “Christmas Address to the Young,” diterbitkan di Review and Herald, 17 Desember 1889. Orang Advent percaya bahwa Ellen G. White (1827-1915) mempraktikkan karunia rohani bernubuat selama lebih dari 70 tahun pelayanan publik.

12 - 2014 | Adventist World

23


PENEMUAN LANGKA: Ellen G. White berjalan dekat dengan sebuah tenda bersama anaknya William C. White dan istrinya, bulan Mei 1905.

Oleh Andrew Mc Chesney

seperti yang Ellen White Anda Tidak Pernah Lihat

S

ebuah foto yang sebelumnya tidak diketahui mengenai salah seorang pendiri gereja Advent, Ellen G. White, muncul di antara dokumen tua seorang dokter Advent yang meninggal di California pada tahun 1966. Foto yang ada sejak 1905 itu, yang menunjukkan Ny. White berjalan di luar bersama anaknya William dan istrinya, May, adalah gambar Ny. White terbaru pertama muncul dalam beberapa dekade, dan penemuannya sangat mendebarkan bagi para ahli peneliti kehidupan Ny. White karena memberikan sekilas akan kehidupannya sehari-hari yang langka. “Saya belum pernah melihat dia seperti ini,” kata James R. Nix, Direktur Ellen G. White Estate, lembaga gereja Ad-

24

Adventist World | 12 - 2014

Sebuah foto yang sebelumnya tidak diketahui mengenai pelopor Advent memberikan sekilas kehidupan sehari-harinya yang langka. vent yang mengkoordinasi tulisan Ny. White. “Foto khusus ini sangat penting karena tidak dibuat-buat,” kata Nix. “Anda dapat merasa bagaikan Anda bisa melangkah datang padanya dan berkata, ‘senang dapat melihat Anda.’” Hanya sekitar 50 foto mengenai Ny. White yang telah dikenal ada, dan sebagian besar dari foto itu diambil di sebuah studio atau pengaturan formal lainnya. Foto sejak tahun 1905 itu, Ny. White,

77 tahun, terlihat sejak berjalan kaki dekat dengan tenda yang tampaknya ia sedang menghadiri Sidang General Conference, di Takoma Park, Maryland, Mei 1905. Nyonya White, mengenakan topi Edwardian dan syal bunga, sedang merangkul lengan anaknya William (“Willie”) C. White, kepala asisten redaksi dan manajer penerbitan tulisan Ny. White. Yang ada di lengan lainnya adalah kertas yang besar, jenis yang ia gunakan untuk surat dan khotP hoto

Courtes y

o f

R o n

Gra y b ill


WARISAN

bah tulisan tangan, yang White Estate sekarang ini simpan dengan sangat hati-hati di lemari besi tahan api. Secarik kertas putih terlihat mencuat dari sudut kumpulan kertasnya. “Dalam imajinasi saya, dia sedang menuju untuk berbicara pada pertemuan itu, dan kertas-kertas itu ini berisi catatannya,” kata Nix. Hal yang mendukung gagasan itu bahwa White mungkin sedang berjalan menuju tempat untuk berbicara saat itu adalah kacamata jepit yang tergantung di hidungnya. Nyonya White dikenal dengan memakai kacamata saat membaca, jadi mungkin dia menggunakan kacamata itu di hidungnya pada hari yang cukup dingin di bulan Mei untuk membaca khotbahnya. Ini adalah foto kedua yang diketahui, mengenai Ny. White yang menggunakan kacamata. Mengapa Ada Tenda Berdiri di Belakang Ny. White

Tim L. Poirier, ahli arsip di White Estate telah meneliti foto tersebut, awalnya berpikir bahwa wanita lain yang ada dalam foto itu mungkin perawat pribadi Ny. White, Sara McEnterfer, yang menemani White selama perjalanan dari California, di mana dia tinggal saat itu. Tapi perbandingan dengan foto lain menunjukkan bahwa wanita itu adalah menantu Ny. White. Poirier juga mengetahui bahwa perawat pribadi itu telah jatuh sakit sebelum sidang General Conference dan May White telah membuat keputusan untuk tidak mengikutsertakan perawat itu dan anak-anak William dengan anggota keluarga di California sehingga pasangan itu dapat melakukan perlanan ke timur bersama Ellen White. Poirier menambahkan: “Tenda dan lahan dalam foto itu sesuai dengan apa yang kita ketahui tentang lokasi pertemuan itu yang saat ini adalah Washington Adventist University di Takoma Park, Maryland.” Sidang General Conference diadakan di sebuah tenda besar di Washington Training College yang baru didirikan (sekarang Washington Adventist University). General Conference, badan administratif yang mengawasi gereja Advent, baru saja pindah ke lokasi itu dari Battle Creek, Michigan, pada akhir 1903. Lahan dan bangunan saat itu disewa, dekat dengan Washington, D.C., bersama-sama dengan Review and Herald Publishing Association, kata Ronald D. Graybill, seorang sejarawan Advent

yang telah pensiun. Para delegasi tinggal di tenda-tenda. Ellen White tinggal di kamar tidur dan belajar di asrama pria yang baru dibangun, sementara putra dan menantunya berada di kamar ketiga, kata Graybill. Tahun ke tahun telah berlalu sejak penemuan foto yang sebelumnya tidak diketahui. Nix memperkirakan bahwa foto terakhir mungkin telah ditemukan 50 sampai 60 tahun yang lalu, dikatakan bahwa foto dari tahun 1905 itu foto adalah foto baru pertama dalam 42 tahun selama ia bekerja di White Estate. Sumber dari Foto yang Tidak Diketahui Itu

Sumber dari foto yang ada sejak tahun 1905 itu tidak jelas. Tapi kemungkinan yang dianggap pemilik aslinya adalah Harriet “Hattie” Allee Trott, seorang janda 27 tahun yang bekerja sebagai sekretaris di Review and Herald pada tahun 1905. Trott, seorang fotografer yang gemar memfoto, kemudian pindah ke California untuk bekerja sebagai staf registrasi di College of Medical Evangelists (sekarang Loma Linda University), dan dia menikahi seorang wisudawan dan dokter bernama Leslie Trott pada tahun 1921. Foto yang hilang itu ditemukan di tumpukan kertas milik Leslie Trott. Harriet Allee Trott meninggal pada tahun 1958, delapan tahun sebelum suaminya meninggal, yang bekerja di White Memorial Medical Center yang dikelola gereja Advent, nama itu diberikan oleh karena menghormati Ellen White, di Los Angeles. Cucu perempuan Trotts, Jacqueline Leslie Trott-Bally dari Los Angeles, tidak sengaja menemukan foto Ny. White dalam folder yang diberi nama “Foto Keluarga Harriet” saat sedang memilah-milah kertas tua, kata Graybill, seorang yang dihubungi Trott-Bally mengenai foto itu. Dia sudah bekerja bersama Graybill untuk menyumbangkan beberapa kertas kakek buyutnya demi almamaternya, Universitas Loma Linda. Graybill, yang meneliti termasuk presentasi dari semua foto yang diketahui mengenai White, langsung mengenali White di foto dan segera menyadari kelangkaan foto tersebut. “Sungguh menakjubkan untuk menemukan foto yang

ADVENT

tidak diketahui itu pada tahun akhir seperti itu,” katanya. Ukuran foto tua hanya 3,5 inci kali 3,5 inci (8,9 cm kali 8,9 cm), tetapi foto itu sangat tajam atau jelas, kata Graybill. “Saya kagum pada ketajaman foto itu, saya kagum pada detilnya, dan saya terpesona oleh topinya,” katanya. Dia mengatakan Ny. White mengenakan topi dalam satu foto lain yang menunjukkan kepalanya yang sedang tertutup. Graybill menginformasikan White Estate tentang foto itu pada 1 Oktober. “Foto Favorit Saya mengenai Ellen White”

Temuan itu menimbulkan harapan bahwa foto lain dari Ny. White mungkin akan muncul lagi. Nix, Direktur White Estate, mengatakan mereka yang memiliki koneksi lama pada gereja Advent harus memeriksa album keluarga yang telah tua dan kotak gambar untuk melihat apakah mereka mungkin memiliki foto Ny. White atau pelopor Advent lainnya. Dia mengatakan sangat menarik untuk membaca kisah tentang pelopor Advent, tetapi juga melihat mereka, terutama dalam foto yang tidak dibuat-buat, membantu orang untuk lebih mengenali mereka sebagai orang yang nyata. “Sampai setelah saya melihat gambar ini, saya secara perasaan membayangkan Ellen White hanya memakai pakaian merah tua atau hitam di depan umum setelah kematian suaminya pada tahun 1881,” kata Nix. “Melihat dia mengenakan syal berwarna di lehernya, dengan kacamata jepit di hidungnya dan beberapa catatan di tangannya untuk pembahasannya yang telah disampaikan, telah membawanya hidup bagi saya dalam hal bahwa tidak ada gambarnya yang lain dari dirinya yang pernah eksis,” katanya. “Saya baru saja mengetahui foto ini untuk sekitar seminggu, tapi foto ini telah menjadi foto Ellen White favorit saya.” n

Andrew McChesney adalah editor berita Adventist World.

12 - 2014 | Adventist World

25


P E R T A N YA A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

Mengapakah

Allah Pencipta Kita

Allah

Ini adalah pertanyaan sederhana yang tidak memiliki jawaban yang sederhana. Anda menanyakan alasan atau motivasi Ilahi untuk menciptakan. Menurut saya Alkitab tidak akan memberikan jawaban yang jelas atas pertanyaan Anda. Jadi satu-satunya hal yang dapat kita lakukan adalah memeriksa apa yang Alkitab katakan tentang Allah, dan mencoba memperkirakan jawaban untuk pertanyaan Anda. Di sini saya akan membahas Allah sebagai kasih, sebagai Pencipta, dan karya-karya-Nya. 1. Allah Itu Kasih: Jawaban yang paling umum untuk pertanyaan Anda adalah bahwa Allah menciptakan karena Dia adalah kasih (1 Yohanes 4: 8, 16). Tapi itu hanyalah pernyataan biasa yang tidak sepenuhnya menjawab pertanyaan. Hal ini hanya menjelaskan bahwa kasih Allah yang menggerakkan Dia untuk menciptakan, tanpa memberi penjelasan kepada kita mengapa kasih ingin ditunjukkan melalui tindakan penciptaan. Pada kenyataannya, bisa saja nyatakan bahwa apabila kasih bukanlah suatu alasan, maka tidak ada alasan untuk penciptaan. Jawaban ini mengisyaratkan bahwa penciptaan tidak rasional dan tidak memiliki tujuan. Untuk menghindari masalah ini, telah dibahas sebelumnya bahwa kasih Allah mendorong atau menggerakkan-Nya untuk menciptakan, mungkin karena Allah ingin memperbesar objek kasih-Nya melampaui hubungan antar Trinitas. Ini menjawab pertanyaan “mengapa” pada penciptaan, tetapi menimbulkan pertanyaan baru. Mengapa Allah ­ingin memperbesar lingkaran kasih-Nya? Apakah untuk memuaskan kerinduan Ilahi dalam Ketuhanan? Anda mungkin berpikir bahwa tidak ada masalah mendasar dengan jawaban ini, namun sebenarnya ada. Jawaban ini menunjukkan bahwa kasih yang memberi karakter dari anggota Keilahian sepanjang masa kekekalan tidak dapat dinyatakan. Kebutuhan ini harus dipenuhi dengan cara diciptakannya makhluk lain yang akan membuat Mereka dapat mewujudkan kepenuhan kasih mereka. Namun masalah yang sesungguhnya dalam solusi ini adalah bahwa kasih Allah tidak pernah diarahkan dengan sendiri; kasih Ilahi selalu mencari keuntungan atau kebaikan dari yang lain. Jika dalam penciptaan Allah hanya memuaskan kebutuhan pribadi, maka penciptaan adalah ekspresi keegoisan, bukan wujud kasih-Nya. Tentu saja kita tidak menyatakan bahwa penciptaan harus dipisahkan dari kasih Ilahi. Pertanyaannya adalah bagaimana menghubungkan

menciptakan?

26

Adventist World | 12 - 2014

dua hal ini dengan cara yang sepadan. 2. Allah Itu Pencipta: Hal pertama yang Alkitab katakan kepada kita mengenai Allah adalah bahwa Dialah Sang Pencipta (Kej. 1:1). Gelar ini biasanya dipahami sebagai fungsi Ilahi: Penciptaan dipandang sebagai ekspresi kekuasaan-Nya. Dan hal ini adalah benar. Tapi dengan sendirinya hal ini menunjukkan bahwa Allah melakukan sesuatu yang Dia tidak pernah lakukan sebelumnya, Ia menjadi Sang Pencipta. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, siapakah Ia sebelum Ia menciptakan? Saya sadar bahwa semua ini tampak sangat spekulatif. Adalah lebih baik untuk tetap tinggal dalam kesaksian-kesaksian Alkitab. Alkitab menerjemahkan arti “Pencipta” tidak hanya sebagai apa yang telah dilakukan Allah tetapi mengenai siapa Dia (Yer. 10:12; Ams. 3:19; Why. 4:11). Sebelum Ia mulai menciptakan, hikmat Ilahi ada pada-Nya (Amsal 8:22-31). Oleh karena itu kapasitas Ilahi untuk menciptakan tidaklah terlepas dari sifat-sifat IlahiNya, dari apa sesungguhnya Allah dalam diri-Nya. Karya-karya Ilahi merupakan bagian dari esensi Allah. 3. Kreativitas Allah: Satu-satunya yang memberikan ide kreatif ketika Dia menciptakan kita menurut gambar-Nya adalah kreativitas itu sendiri. Jika hal ini benar, maka artinya tidak pernah kreativitas itu lepas dari Allah. Perannya sebagai Pencipta dengan tegas tampak melalui karya-Nya. Melalui karya-Nya hikmat Ilahi terungkap. Tentu saja dalam kodrat Ilahi-Nya, Dia mencintai dan menciptakan. Dia menciptakan karena hal itu adalah bagian dari-Nya yang mengekspresikan diri-Nya dalam tindakan penciptaan, bukan karena Dia memiliki beberapa kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi. Penciptaan adalah penuh makna dan sangat terarah karena merupakan kodrat Allah untuk menciptakan sebagai ekspresi kebebasan-Nya dan kreativitas-Nya, kodrat yang penuh kasih, dan penuh kuasa. Karena kreativitas Ilahi adalah ungkapan kasih-Nya, maka apa yang Allah ciptakan adalah baik (Kej. 1:31). Hal ini berarti bahwa karya-karya-Nya sangat lekat dengan perhatian-Nya yang besar bagi kebaikan dan manfaat ciptaan-Nya. Penciptaan tidak menambahkan sesuatu bagi Allah (Kisah Para Rasul 17:25), tetapi menyatakan kemuliaan karakter Ilahi kepada makhluk ciptaan-Nya. n

Angel Manuel Rodríguez sebelumnya adalah Direktur Biblical Research Institute General Conference. Dia sekarang tinggal di Texas, Amerika Serikat.


P E L A JA R A N A L K I TA B

Oleh Mark A. Finley

Menghadapi

Ketakutan Kita S

alam dari Irlandia. Saya menulis pelajaran Alkitab Adventist World ini dari kota Dublin yang indah. Pada pertemuan malam terakhir, dalam sesi tanya jawab pada pertemuan penginjilan kami, seseorang bertanya, “Pendeta, meskipun saya seorang Kristen, saya sangat takut ketika saya berpikir tentang kedatangan Yesus. Saya sungguh tidak mengerti apa yang membuat saya demikian. Dapatkah Anda membantu saya?“ Ada beberapa alasan yang mungkin saja membuat seseorang ketakutan ketika mereka memikirkan mengenai kedatangan Tuhan kembali. Mungkin mereka merasa bahwa meskipun mereka adalah orang Kristen, mereka belum siap untuk kedatangan Yesus. Mereka bisa saja merasa terlalu lemah secara rohani untuk melewati krisis yang dilalui dunia ini. Bisa saja mereka hanya memikirkan dosa-dosa spesifik dalam kehidupan mereka. Pertanyaan yang mendasar adalah: Bagaimanakah agar saya menantikan kedatangan Yesus dengan sukacita dan percaya teguh? Pelajaran bulan ini akan memberikan beberapa jawaban.

1

Nasihat apakah yang Yesus berikan kepada jemaat di Smirna ketika mereka menghadapi masa kesulitan dan penganiayaan kejam? Janji apakah yang Tuhan berikan kepada mereka? Baca Wahyu 2:10. Berdasarkan sejarah jemaat di Smirna adalah jemaat kedua dari tujuh jemaat dalam Wahyu. Orang percaya di jemaat ini mengalami penganiayaan dari kaisar Romawi Diokletianus, yang berlangsung selama 10 tahun, dari 303 sampai 313 S.M. Yesus berjanji kepada umat-Nya bahwa hal itu tidak akan terjadi selamanya. Ketika mereka menantikan dalam iman melewati masa pencobaan menuju “mahkota kehidupan” yang kekal, ketakutan berubah menjadi pengharapan. Saat melihat “apakah yang sedang terjadi” menjadi “apa yang akan terjadi” maka hati kita akan dikuatkan.

2

Meskipun kita semua takut, bagaimanakah kita bisa bebas dari rasa takut yang melumpuhkan dan mendominasi kehidupan kita? Baca 1 Yohanes 4:18,19 untuk mendapatkan jawaban yang penuh harapan. Dengan mengalami kasih Allah secara pribadi akan mengeluarkan kita dari ketakutan dahsyat yang terkadang mengendalikan hidup kita. Mempercayai bahwa Tuhan mengasihi kita dan menginginkan yang terbaik bagi kita akan membuat semuanya

P hoto

b y

g er d

altma n n

menjadi berbeda. Ketika kita hanya berfokus pada kekurangan dan kelemahan kita, hati kita akan dipenuhi dengan ketakutan. Tapi ketika fokus kita adalah pada Yesus dan kasih-Nya, hati kita akan dipenuhi dengan harapan.

3

Mengapakah ada orang yang ketakutan ketika mereka memikirkan kedatangan Yesus? Apakah pilihan lain yang lebih baik? Perhatikan kontras dalam kedua ayat ini: Lukas 21: 25-28 dan Ibrani 12: 1, 2.

4

Apakah pesan Kristus yang memberikan dorongan kepada setiap orang ketakutan dalam terang kedatangan Kristus? Baca Yesaya 35: 3, 4. Alasan mengapa kita tidak perlu takut untuk kedatangan Kristus adalah karena Dia akan datang untuk menyelamatkan kita. Kerinduan hati Yesus yang terbesar adalah untuk membawa kita pulang sehingga kita dapat hidup bersama-Nya selamanya (Yohanes 14: 1-3).

5 Pilihan apakah yang Yesus tawarkan untuk menggantikan kekhawatiran dan ketakutan kita? Baca Matius 6:33,34 dengan saksama dan perhatikan dua hal: Pertama, nasihat apakah yang Tuhan katakan untuk dilakukan; dan kedua, apakah yang Kristus katakan yang tidak baik kita lakukan. 6 Apakah ada rasa takut yang sehat? Bacalah ayatayat berikut dan identifikasikan tiga hal yang diselesaikan oleh “takut yang sehat”: Mazmur 19:9; Pengkhotbah 12:13, 14; Wahyu 14: 7. ”Takut akan Tuhan” artinya adalah mengakui Allah dengan sepenuh hati, menghormati dan memuliakan Dia. Takut atau hormati Tuhan adalah awal dari segala hikmat; yang memberikan petunjuk dalam hidup kita. Penghormatan kita kepada Allah akan menuntun kita untuk memuliakan-Nya melalui kepatuhan kita terhadap perintah-Nya dengan sepenuh hati dan memuliakan Dia dalam kehidupan kita. Arahkan pikiran kita kepada realitas yang kekal, pandanglah Yesus, dan bersandarlah dalam kasih-Nya agar kita dapat mengatasi rasa takut yang melumpuhkan itu dan tetap bersukacita di dalam kasih karunia-Nya.

12 - 2014 | Adventist World

27


PERTUKARAN IDE Allah juga masih menggunakan orang seperti saya yang memiliki keinginan membara di dalam hati untuk menjadi alat Tuhan, membawa pekabaran kepada orang lain yang tidak mengetahuinya. —Marcelo Sapia, Misiones, Argentina

Surat

Area Merokok Saya menulis sebagai respons terhadap artikel yang dituliskan Andrew McChesney “Gereja Advent Meluncurkan Breath-Free 2, Program Berhenti Merokok Baru” (September 2014). Dalam artikel itu Daniel Handysides menyatakan bahwa adalah menjadi tujuannya “setiap orang dalam gereja kita akan mencapai titik di mana mereka akan memiliki area merokok di luar gereja.” Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa hal ini adalah untuk memastikan bahwa perokok pun dapat merasa nyaman untuk datang ke gereja sebagai seorang perokok. Saya sangat terkejut saat membaca tulisan ini, lalu saya berpikir untuk bertanya meminta pendapat kakak saya, seorang yang belum menjadi anggota gereja Advent, namun kadang-kadang ia pergi bersama saya ke gereja saya saat ia datang mengunjungi saya. Kakak saya menggambarkan dirinya sebagai seorang “pecandu nikotin,” dan ini adalah pendapatnya tentang masalah ini: “Ini semua [gereja Advent] adalah mengenai hubungan antara pikiran/tubuh/roh. Saya tidak dapat mempercayai bahwa mereka mau memikirkan

Doa w

hal itu. Saya tidak akan pernah merokok atau minum minuman keras di acara gereja. Gereja itu tidak perlu pergi ke tingkat itu untuk menarik orang datang ke gereja. “ Sebagai catatan, kakak saya merasa sangat nyaman di gereja, dan para anggota selalu ramah kepadanya, memberi dukungan, dan mereka berdoa secara teratur untuknya. Kita tidak area khusus untuk merokok di gereja-gereja kita. Kita hanya perlu menasihi dan memberi perhatian kepada para perokok yang datang bergereja di tempat kita. Anya McLarty Mildura, Victoria, Australia Terima kasih atas surat Anda! Lebih lanjut dalam artikelnya Handysides menjelaskan bahwa ia “berbicara tentang pergeseran sikap di mana kita mengizinkan para perokok untuk datang ke acara gereja tanpa menghakimi.” Kedengarannya kakak Anda telah diberkati oleh jemaat yang mempraktikan hal itu.—Editor. Lebih pada Kisah Itu Sebuah kisah tentang Dr. Riley Russell menjadi fitur di Adventist World September 2014 (lihat “106 Tahun Lalu”). Dia adalah seorang misionaris Advent pertama di Korea. Ibunya dan kakek saya adalah kakak beradik. Russell dibesarkan dekat peternakan di mana ibu saya dibesarkan. Setelah Russell kembali dari Korea, dia

memberikan pengobatan di Amerika Serikat. Dia membawa ibu saya bersamanya untuk membantu merawat anak-anaknya. Kedua orangtua saya bertemu pada suatu pertemuan perkemahan dan dinikahkan oleh Russell. Dua puluh tujuh tahun kemudian ia menikahkan saya bersama suami saya di gereja kecil yang sama. Ia berusia sekitar 80 tahunan saat itu, dan kami adalah pasangan terakhir dari banyak pasangan yang dinikahkannya. Sambil menunggu untuk memasuki gereja, Russell bercerita kepada suami saya tentang pasangan yang ia nikahkan dalam mobilnya di mana saat itu juga ia sedang membawa pasangan itu ke salah satu rumah sakit untuk melahirkan anak mereka yang pertama. Dia selalu punya cerita sendiri tentang petualangannya. Russell memiliki suara besar yang khas dan menggelegar, dan setiap kali dia melihat saya di rumah sakit di mana saya meng-

PUJIAN

Saya tahu bahwa Allah bekerja melalui mukjizat. Cucu saya yang baru berumur 3 bulan tidak bisa melihat, dan dokter mengatakan tidak ada yang bisa mereka lakukan. Tolong doakan! Simone, Jamaika

28

Adventist World | 12 - 2014

Berdoalah sehubungan dengan penyakit Ebola yang sedang menyebar, dan untuk gereja kita yang berada di negara di mana Ebola berkembangnya. Remsee, Liberia Tolong doakan agar Roh Kudus bekerja dalam hidup saya. Berdoalah juga bagi keluarga saya. Leonardo, Brasil

Berdoalah untuk keluarga saya; kami memerlukan kuasa Roh Allah untuk mengendalikan hidup kami. Mwamba, Malawi Tolong doakan saudara laki-laki saya yang memiliki penyakit diabetes. Dia sangat depresi dan juga membutuhkan kesembuhan secara fisik. Sheila, Amerika Serikat


Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

Kristus

Umat Kristen telah memperingati kelahiran Kristus selama hampir 1.700 tahun. Tradisi-tradisi berikut ini telah menjadi bagian dari perayaan itu:

S c hrei b er / isto c k / thi n k sto c k

Satu Kemacetan dan The Great Controversy Terima kasih kepada Waldburga Müller, Anda telah membagikan pengalaman Anda dalam artikel “Satu Kemacetan dan The Great Controversy” (Mei 2014). Allah memakai Anda sebagai alat untuk menjangkau orang melalui buku The Great Controversy. Melalui Adventist World, Allah juga masih menggunakan orang seperti saya, yang memiliki keinginan membara di dalam hati untuk menjadi alat Tuhan, untuk membawa pekabaran kepada orang lain yang tidak mengetahuinya.” Terima kasih banyak! Marcelo Sapia Misiones, Argentina

Semuanya mengenai

Ke v i n

ambil pendidikan keperawatan, ia akan berkata, “itu dia, salah satu bayi saya!” Rasanya saya ingin merangkak bersembunyi di bawah karpet. Dia menyebut anak-anak yang ia bawa sebagai bayinya. Russell juga membawa bibi saya yang bernama Nada untuk melanjutkan pendidikannya. Dia menjadi Registered Nurse (RN) dan menjadi inspirasi bagi saya, juga untuk menjadi RN. Sebuah buku menarik yang ditulis mengenai dirinya berjudul “It Came in Handy,” oleh Stella Parker Peterson. Russell akan senang bila mengetahui cucu saya sekarang menjadi seorang pengajar di salah satu sekolah di Korea. Laura Ann Matthews Independence, Oregon, AS

nn Orang Bolivia merayakan Misa Rooster pada malam Natal, tradisi yang melambangkan bahwa ayam adalah mahkluk pertama yang mengumumkan kelahiran Yesus. nn Laba-laba adalah bagian dari dekorasi Natal yang umum di Polandia karena legenda yang menceritakan bahwa laba-laba menenun selimut untuk bayi Yesus. nn Santa Claus didasarkan pada seseorang yang nyata, Nikolas dari Myra, lahir di Patara (modern Turki) pada abad keempat. nn Ada yang bilang orang pertama yang menghias pohon untuk menghormati kelahiran Kristus itu Protestan Reformis Martin Luther, yang tergerak oleh keindahan bintang yang bersinar di antara cabang-cabang pohon cemara. nn Apel dikenal sebagai dekorasi pohon Natal pada zaman dahulu. banyak aktor pada abad pertengahan menggunakan apel dalam “drama Paradise,” menggambarkan penciptaan Adam dan Hawa dan kejatuhannya. Source: facts.randomhistory.com/Christmas-facts.html

Revived by His Word Perjalanan Menemukan Bersama melalui Alkitab Allah berbicara kepada kita melalui firman-Nya. Bergabung dengan orang percaya lainnya di lebih dari 180 negara yang sedang membaca pasal Alkitab setiap hari. Untuk mengunduh Panduan Bacaan Alkitab setiap hari, kunjungi RevivedbyHisWord.org, atau mendaftar untuk menerima pasal Alkitab setiap hari melalui e-mail. Untuk bergabung, mulai di sini: 1 JANUARI 2014 • Lukas 17

Saya telah berhasil dalam pelayanan literatur sejak tahun 2008, tetapi untuk dua tahun terakhir ini saya mengalami penurunan penjualan yang serius. Saya tidak mampu memenuhi kebutuhan anak-anak saya sebagai orangtua tunggal. Doakan saya. Mohon doakan juga anggota gereja kami yang sedang sakit. Boitumelo, Afrika Selatan

Mohon doakan keluarga saya agar datang kembali kepada Yesus. Tolong juga doakan putri saya yang menderita ALS. Sara, Amerika Serikat

Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohonan doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

12 - 2014 | Adventist World

29


PERTUKARAN IDE

99

Tahun Lalu

William Ambrose Spicer lahir di Freeborn, Minnesota, pada tanggal 19 Desember 1865, bagi sepasang orangtua berkeyakinan Baptis hari ketujuh. Setelah menjadi anggota Advent, ia bekerja di Battle Creek Sanitarium sebagai petugas kurir. Kemudian ia bekerja sebagai sekretaris pengawas medis sanatorium, John Harvey Kellogg. Pada awal tahun 20-an Spicer pergi ke Inggris bersama Stephen Nelson Haskell, dan untuk beberapa waktu melayani sebagai staf editorial The Present Truth. Pada tahun 1893 ia membantu mendirikan Solusi Mission di Matabeleland di lokasi 4.900 hektar (12.000 acre) yang diperoleh dari Cecil Rhodes, yang kemudian menjadi perdana menteri Cape Colony. Pada tahun 1898 Spicer pergi ke India. Setahun kemudian ia diangkat sebagai editor Oriental Watchman, dan untuk sementara waktu menjadi satu-satu­ nya pendeta Advent yang diurapi di India. Nama Spicer Adventist University dibuat untuk menghormatinya. Spicer menjabat sebagai Sekretaris General Conference selama Arthur Grosvenor Daniells menjabat sebagai Ketua General Conference (1903-1922). Lalu Daniells menjabat sebagai Sekretaris General Conference selama empat tahun pertama saat Spicer menjabat sebagai Ketua General Conference (1922-1930). Spicer menulis beberapa buku dan memberi inspirasi di antara umat Advent atas kebiasaannya yang sederhana dan pelayanan misi yang luar biasa.

Banyak Matahari, Banyak Tidur Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa orang yang bekerja di kantor dan tidak mendapatkan sinar matahari secara langsung, rata-rata tidur 47 menit lebih sedikit dibandingkan mereka yang bekerja di kantor dengan jendela. Paparan cahaya alami dapat membantu untuk menyinkronkan perputaran jam kita, meningkatkan produksi hormon tidur melatonin. Atasi “efek suka rubuh” dengan menghabiskan setengah jam di luar ruangan pada waktu istirahat makan siang Anda. Sumber: Northwestern University/Men’s Health

Hanya suatu

Pemikiran Iman percaya pada hal yang tidak masuk akal, Melihat yang tidak terlihat, Itulah jumlah robot industri yang dijual pada tahun 2013, 12 persen lebih banyak dari tahun 2012. Satu dari setiap lima robot dibuat di Cina. Jepang memiliki robot industri terbesar dari negara mana pun, yaitu sebanyak 300.000. Sumber: International Federation of Robotics/The Rotarian

30

Adventist World | 12 - 2014

Menerima yang mustahil. —Marcela Rodríguez, Mendoza, Argentina


“Lihatlah, Aku Datang Segera”

Di Belahan

Dunia

Manakah Ini?

JAWABAN: Mzuzu, Malawi, di mana Pathfinders mengunjungi Rafiki Girls Secondary School untuk membagikan literatur Advent kepada para siswa.

Lagi Afghanistan, Pakistan, dan Nigeria adalah satu-satunya negara di dunia di mana polio masih ada. Peperangan dan intoleransi etnis dan agama tampaknya menjadi hambatan terbesar untuk memberantasnya. Sumber: The Rotarian

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaktur Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Pyung Duk Chun, Jae Man Park, Hyo Jun Kim Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley, John M. Fowler Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 10, No. 12

12 - 2014 | Adventist World

31


dari INDONESIA

P

ada saat penulis masih sebagai tenaga pengajar di salah satu sekolah tepatnya SD Swasta, pada hari Jumat pulang kampung dan hari Minggu pagi kembali ke kompleks tetapi karena sepi, ia dengan kawannya pergi ke kota terdekat untuk bermain. Kembali ke sekolah pada Senin pagi, pukul 06.30 WIB sudah ada di kompleks. Setelah memasuki ruangan untuk renungan pagi ada seorang pemuda berpenampilan guru. Penulis merasa senang karena akan ada teman yang akan berbagi tugas. Ternyata setelah selesai renungan pagi, kepala sekolah memanggil penulis dan berkata: “Tadi malam kami sudah komite mendadak oleh karena kami mendengar saudara sudah melamar menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) maka kami sudah putuskan ‘si Anu’ ini menggantikan saudara!” Penulis pada saat itu seperti disambar petir di siang bolong. Dengan hati tersayat penulis berkata, “saya tidak pernah melamar jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)” Apakah itu menyakitkan? Memang “sakit, sakit, sakitnya tuh di sini di dalam hatiku.” Hati ini luka seperti disayat hanya karena gosip. Gosip dan Fitnah

Menggosip bukanlah pekerjaan umat Kristen karena hal tersebut akan menimbulkan banyak hal yang merusak. Misalnya: Pertengkaran, kekacauan, dan perpecahan. Gosip dapat merusak rumah tangga, mencemarkan nama baik, menghancurkan karier, menjatuhkan pimpinan. Gosip dapat membuat orang pusing dan sakit kepala, membuat mimpi buruk, menggangu pencernaan, membangkitkan kecurigaan, membakar amarah, membuat orang jadi kurus kering serta menyayat hati orang yang tidak bersalah. Bergosip memang mengasikkan bagi penggosip karena banyak orang yang suka dengar gosip, sementara tukang gosip tertawa terbahak-bahak di kamar tidurnya dengan suaminya saat menceritakan hasil gosipnya, benar-benar mengasikkan, pada hal yang digosipi sepanjang malam tidak dapat tidur, hilang selera makan dan akibatnya sakit pencernaan, tetapi yang paling menyedihkan gosip membuat “sakit, sakit, sakitnya tuh di sini di dalam hatiku.”

32

Adventist World | 12 - 2014

Sakit, Sakit, Sakitnya tuh

di Sini, di Dalam

Hatiku

Gosip memang tidak mengenal waktu, tempat dan usia. Pagi, siang, sore, malam dan kapan saja tukang gosip selalu asyik menggosip, entah itu di kantor, di rumah, di teras rumah, di jalan, di asrama, di perpustakaan, di kantin, di GOR dan bahkan di tempat tidur dan di mana saja gosip makin digosok makin sip. Tetapi yang paling menyedihkan bila umat Tuhan menggosip di tempat kebaktian saat ibadah berlangsung. Menjaga Mulut dan Lidah

Mulut dan lidah harus dijaga dan dipelihara dengan baik supaya seluruh tubuh ini pun terpelihara dengan baik dan jauh dari kesukaran, sebab orang yang tidak dapat mengekang lidah dan mulutnya akan mengundang kesukaran. Sebab demikian nasihat hikmat, “Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari kesukaran" (Amsal 21:23). Dan “Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan“ (Amsal 13:3). Ayat ini mengingatkan penulis akan pernyataan yang mengatakan, “mulutmu adalah harimaumu.” Bisa jadi kenyataan pada saat kata-kata yang keluar dari mulut kita menimbulkan kesukaran demi kesukaran dan akhirnya kesukaran itu sendiri yang akan menerkam jiwa kita. Umat Masehi Advent Hari Ketujuh (MAHK) Tidaklah pantas mengucapkan kata-kata yang tidak benar. Awasilah penyebab tersebut agar kita boleh mencapai kesempurnaan dan dapat mengendalikan semua organ tubuh kita. Firman Tuhan menyatakan, “Sebab kita semua

bersalah dalam banyak hal, barang siapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna yang dapat mengendalikan seluruh tubuhnya” (Yak. 3:2). Jangan lupa bahwa kita akan dihadapkan dengan pengadilan Allah, semua kata-kata yang kita ucapkan harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya jika tidak, dengan kata-kata yang kita ucapkanlah kita akan dihukum. Sebab Yesus dengan tegas mengatakan, ”Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan dan menurut ucapanmu pulalah engkau akan dihukum” (Matius 12:37). Jika demikian apakah yang harus kita ucapkan Rasul Paulus memberikan nasihat, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh Kasih Karunia” (Efesus 4:29).

Fitnah

Memfitnah juga sangat menyenangkan bagi tukang fitnah. Seorang pemfitnah bisa saja senang dan tertawa lebar duduk di kursi barunya setelah berhasil menggulingkan atasannya dengan fitnahannya lalu ia bergembira ria menduduki kursi atasannya tersebut. Pantas, Tuhan lebih awal menasihati umat-Nya setelah kisah Keluaran dengan berkata, “Janganlah engkau pergi kian kemari menyebar fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan” (Imamat 19:16). Pada umumnya fitnah ditujukan kepada seseorang yang sedang diben-


ci jadi untuk mencegahnya di ayat 17, Tuhan menambahkan, “Jangan engkau membenci saudaramu dalam hatimu.” Raja Salomo mengibaratkan fitnah itu bagaikan kayu yang membakar, Ia menulis, “Bila kayu habis padamlah api; bila pemfitnah tak ada redalah pertengkaran” (Amsal 26:20). Di mana ada pertengkaran di sana ada pemfitnah ataupun provokator, kalau tukang fitnah habis, redalah pertengkaran dan kerusuhan dari bangsa-bangsa, perceraian antara dua sahabat pun tidak terjadi. Sebagaimana Salomo menulis, “... dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib” (Amsal 16:28). Tiga puluh tahun yang lalu. Roy baru saja mengadakan pesta pernikahan, kemudian pamit kepada istri dan keluarga, dengan baik-baik ia diberangkatkan ke Jakarta. Belum lama dia di Jakarta, di kampung yang ia tinggalkan sudah beredar kabar bahwa “Roy sudah kawin lari ke Jakarta.” Mendengar ini istrinya pasti pusing dan sakit namun ia tahankan. Kemudian tidak lama, berita kedua menyusul mengatakan: “Roy sudah kawin lagi di Jakarta.” Istri Roy pun tidak tahan lagi maka ia pun tinggalkan mertuanya dan mencari Roy supaya dapat kepastian kalau memang sudah kawin lagi, ia tahu untuk ambil sikap. Memang fitnah kejam dan menyakitkan. “Sakit, sakit, sakitnya tuh di sini di dalam hatiku.” Tiga bulan kemudian Roy pulang ternyata tidak pernah kawin lari ke Jakarta. Sampai hari ini Roy dan istrinya adalah pasangan bahagia. Setan tidak suka melihat persahabatan yang karib sebab perceraianlah yang ia sukai dengan menyebar fitnah dan gosip. Firman Tuhan menambahkan, ”sebab itu jangan engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut” (Amsal 20:19). Bagaimanakah Tuhan bisa percaya kepada yang bocor mulut? Roh Nubuat Memberikan Nasihat

Jadi memang umat Tuhan sudah harus ekstra hati-hati di zaman canggih ini untuk menyampaikan kata-kata baik lisan maupun tulisan. Itulah sebabnya Ny. White menulis, ”kata-kata kita apakah diucapkan atau dituliskan hendaklah dipertimbangkan dengan hati-hati” (The Acts

of The Apostles, hlm. 69). Salah satu usaha gereja mengurangi pertengkaran, perselisihan dan perpecahan adalah dengan menjauhkan gosip dan fitnah dari umat itu dan usaha memberantas gosip dan fitnah adalah dengan “rajin menginjil dan banyak berdoa.“ “Ada beberapa orang lakilaki dan perempuan yang lebih banyak bergosip dari pada berdoa, mereka tidak mempunyai ketajaman rohani yang jelas. Mereka jauh dari Allah” (Medical Ministry, hlm. 212). Tanpa kita sadari gosip yang kita taburkan sudah merusak iman, akibatnya kepekaan rohani sudah tumpul maka kebiasaan yang salah pun tidak dianggap salah sehingga dosa menyelimuti kita. Janganlah kiranya kita mendukakan hati Tuhan kita oleh omongan kita. Ingatlah nasihat roh nubuat ini, ”Engkau mungkin merasa bahwa tidaklah dosa bergosip dan omong kosong, tetapi ini mendukakan hati penebusmu dan menyedihkan malaikat-malaikat surga” (Fundamental of Christian Education, hlm. 457). Izinkan Tuhan Menjaga Mulut Kita

Marilah kita berdoa seperti raja Daud, ”Awasilah mulutku, Ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku” (Mazmur 141:3). Asal saja kita izinkan Tuhan mengawasi mulut, lidah dan bibir kita maka setiap kata sudah disaring dengan baik, pastilah kata-kata penghiburan, yang saling menguatkan dan saling membangun, mengajar dan menuntun orang kepada Yesus supaya selamat. Segala yang kita ungkapkan keluar dari dalam hati biarlah isi hati dan ucapan kita berkenan di hati Tuhan. Sebagaimana Raja Daud kembali bermazmur, ”Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya Tuhan” (Mzm. 19:15). Sehingga dengan demikian tidak akan terulang lagi kesalahan umat Tuhan yang terjadi zaman dahulu kala yang “bicara kurang ajar.“ Sebagaimana Tuhan katakan, “Bicaramu kurang ajar tentang Aku. Firman Tuhan…“ (Maleakhi 3:13).

Hiduplah dengan pikiran yang baik, berbicara dengan baik serta berlaku dengan baik. Maka kita akan menuai yang baik. Sebab Firman Tuhan mencatat, ”Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya” (1 Petrus 3:10, 11). Kesimpulan

Jika masa lalu kita didapati dalam catatan malaikat Tuhan ada kata-kata yang tidak dapat dipertanggungjawabkan biarlah hari ini kita bertobat dan mohon ampun. Agar semua kata-kata kita yang salah yang akan dihadapkan dengan pengadilan surga segera akan dihapus lalu kita akan dibenarkan karena kita sudah bicara dengan bahasa kasih, kata-kata yang indah dan sedap didengar. Cintailah hidup sekarang ini dan hidup yang akan datang dengan menjaga lidah dari yang jahat, serta awasilah bibir dari gosip, fitnah dan penipuan. Supaya hari-hari kita baik, bahasa kita baik, perilaku kita baik, masa depan kita baik. n

Urbanus Sinambela

adalah Gembala Jemaat GMAHK Batam Mas, Batam.

12 - 2014 | Adventist World

33


dari INDONESIA Seminar Ethos CareAct Ministry (CAM)

U

ntuk pertama kalinya CAM (CareAct Ministry atau Pelayanan Aksi Peduli) memberikan seminar kepada para guru dan pendeta, juga merupakan hal yang luar biasa karena CAM bekerja sama dengan UPH (Universitas Pelita Harapan) yang merupakan sebuah universitas yang cukup terkenal di Indonesia. Dalam Seminar ini pihak CAM diwakili oleh Dr. Tanggor Sihombing, M. Simbolon MBA serta David John. Sedangkan pihak UPH diwakili oleh Dr. Kim Sung Suk, seorang warga Korea Selatan yang juga merupakan dosen tetap di UPH. Seminar sehari yang dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2014 di kantor Daerah Sumatera Kawasan Tengah (DSKT) dengan pembicara Dr. Tanggor Sihombing menekankan “Faktor-faktor yang Memengaruhi Etos Kerja, Managing People serta Etos Kerja yang Produktif.” Dr. Kim Sung Suk (UPH) membawakan topik “What Makes Differences” yang intinya menceritakan apa yang membuat Korea Selatan bisa lebih maju dari pada negara yang lain khususnya Indonesia. Beliau menceritakan tentang budaya kerja yang diterapkan oleh negaranya sehingga bisa mencapai kondisi Korea hari ini. Sedangkan David John membawakan topik “Membentuk Super Tim” dengan menerapkan SOP kerja, serta membentuk manusia yang bertanggung

34

Adventist World | 12 - 2014

jawab dan manusia yang tahu menempatkan posisinya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Pada akhir seminar, CAM memberikan bantuan dana pembangunan sekolah Pasir Putih, Pekanbaru sebesar Rp45.000.000. CareAct Ministry ini merupakan supporting ministry Uni Indonesia Kawasan Barat, yang selalu mendampingi officer dan Departemen UIKB dan melakukan KKR di daerah-daerah. CAM secara pribadi lebih berfokus pada perkembangan sekolah Advent di daerah terpencil (SMP & SMA Kulor Singkawang Kalimantan Barat, SD & SMP Duri Riau, serta SMA Noelbaki Kupang). Aksi yang CAM lakukan adalah menjadi orangtua asuh bagi murid yang tidak mampu dalam financial serta memberikan sumbangan untuk pembangunan sekolah di daerah terpencil. Saat ini CAM sendiri mempunyai beberapa anak asuh di berbagai daerah. Ministry ini berdiri di bawah naungan Yayasan Lima Artha. CAM juga membuka pintu untuk uluran tangan dari para pembaca yang budiman melalui rekening Bank BJB dengan nomor rekening 0060-1168-65100 atas nama Yayasan Lima Artha. n —Dilaporkan oleh David John, Sekretaris CareAct Ministry (CAM).


Kristus Jawaban Semua Masalah KKR Bengkulu

C

areAct Ministry kali ini mendukung pelaksanaan KKR yang dilaksanakan oleh Direktur Pendidikan Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB), Drs. P. Sihotang, di Bengkulu yang berlangsung dari tanggal 12-17 Oktober 2014 di Hotel Xtra, Bengkulu. Tamu yang hadir setiap malam rata-rata sekitar 50 orang dan pada malam Kamis dan Jumat tamu mencapai 65 orang. Menurut ketua daerah, Pdt. E. Simanjuntak, KKR ini merupakan KKR yang paling banyak tamunya, bahkan ada 3 orang pendeta dari sekte lain yang hadir dalam KKR ini hingga malam terakhir. Hal yang luar biasa adalah ketika para pendeta, Direktur Pendidikan UIKB serta CAM melakukan perlawatan ke rumah para calon baptisan yang jarak tempuhnya cukup jauh yakni menggunakan waktu sekitar 1,5-2 jam sekali perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda empat, tetapi jarak tempuh tersebut tidak menghambat niat mereka untuk menghadiri KKR. Dalam khotbah pada hari Sabat sebelum upacara baptisan disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina CAM, Dr. Tanggor Sihombing, dalam khotbahnya mendorong anggota jemaat bersatu-padu untuk mendirikan sekolah di daerah Bengkulu, karena sekolah merupakan sarana terbaik

untuk penarikan jiwa. Beliau juga menyatakan bahwa CAM siap memberi bantuan pembangunan sekolah. Setelah khotbah usai, upacara baptisan dilaksanakan terhadap 6 jiwa yang terpanggil untuk menerima Yesus. n —Dilaporkan oleh David John, Sekretaris CareAct Ministry (CAM).

KKR Pelayanan Perorangan Jemaat Bagan Batu menuai 9 jiwa

P

ada tanggal 28 September-4 Oktober 2014, diadakanlah KKR Pelayanan Perorangan di Jemaat Bagan Batu. Acara tersebut berjalan dengan baik dan menarik dan dihadiri oleh beberapa tamu yang datang setiap malam walaupun acara tersebut diadakan di gedung GMAHK Jemaat Bagan Batu. Pembicara dalam KKR

12 - 2014 | Adventist World

35


dari INDONESIA tersebut adalah Pdt. E. Pakpa­han, Gembala Distrik Bagan Batu, Bpk. E. Siahaan dan Bpk. T.L. Sihotang sebagai Ketua Jemaat Bagan Batu. Di akhir KKR pada hari Sabat, 4 Oktober 2014, ada 9 jiwa yang menyerahkan hidupnya kepada Tuhan melalui upacara baptisan, dan upacara baptisan dipimpin langsung oleh Pdt. E. Pakpahan.

Kita berdoa semoga 9 jiwa yang baru dibaptis menjadi murid Yesus yang setia, serta penginjilan semakin maju di Distrik Bagan Batu. n —Dilaporkan oleh Pdt. E. Pakpahan, Gembala Distrik Bagan Batu.

Children Talent 2014 GMAHK se-Kota Medan

S

abat gabungan seKota Medan dalam rangka Children Ta­ lent tahun 2014 telah berhasil dilaksanakan dengan baik pada hari Sabat, 25 Oktober 2014 di Gedung Pertemuan Advent Air bersih. Acara ini diikuti oleh 7 distrik dari 8 distrik yang ada di Kota Medan, talenta anak anak yang dipertunjukkan adalah terdiri dari 5 kategori yaitu: Choir, Poem, Story Telling. Acara ini disusun dengan semenarik mungkin dengan tetap mempertimbangkan efisiensi waktu sehingga ada bebe-

rapa susunan acara ibadah di Sekolah Sabat yang ditiadakan dan diganti dengan pertunjukkan talenta yang dimiliki oleh masing-masing anak. Pada saat khotbah Ibu S. Sagala (Direktur Departemen Pelayanan Anak anak, Daerah Sumatera Kawasan Utara (DSKU) menyampaikan Firman Tuhan yang begitu indah dan baik agar anak-anak khususnya belajar dari Daniel yang luar biasa, yang tetap menjaga kekudusan diri dan selalu dekat dengan Tuhan. Sehabis makan siang acara juga dilanjutkan dengan tetap mendapat antusias dari para anggota gereja Advent seKota Medan. Diperkirakan hadir lebih 1.800 orang pada acara ini. Semua peserta merasa puas bukan karena juara atau tidak juara namun karena semua anak-anak telah menunjukkan talenta yang mereka miliki dan semuanya ini untuk kemuliaan nama Tuhan. n —Dilaporkan oleh Loran Napitupulu, Dewan Juri Children Talent se-Kota Medan.

36

Adventist World | 12 - 2014


“Remember Your Creator In the Days of Your Youth” Pekan doa Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi

H

ari Minggu malam tanggal 19 Oktober 2014 dimulai Pekan Doa Semester Ganjil 2014 Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Yoseph H. Sianipar, Associate Direktur Penerbitan bagian Roh Nubuat Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB). Tema Firman Tuhan yang disampaikan adalah: ”Remember Your Creator In The Days of Your Youth.” Pertemuan malam pertama menekankan seri pelajaran pertama: Ingat berkat-Nya selalu untuk kebaikan. Kita akan diberkati bilamana membaca firman-Nya. Kita akan diberkati bilamana mau mendengarkan firman-Nya dan kita akan lebih diberkati bilamana mau melakukan Firman Tuhan. Bagi setiap orang muda yang hadir juga diingatkan bahwa masa depan datang begitu cepat, tanpa mempersiapkan diri dengan baik maka akan gagal. Sejak muda menyerahkan diri kepada Tuhan maka akan memiliki hidup

yang berarti. Sepanjang enam hari pelajaran yang disampaikan pagi dan malam banyak hal menarik dalam memperjelas kebenaran Firman Tuhan. Pada akhir pekan doa ada 14 jiwa yang menerima Yesus menjadi Juruselamat pribadi mereka. n

—Dilaporkan oleh Petrus Souisa, Humas Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi.

Jiwaku Memuji dan Memuliakan Tuhan Student Talents Perguruan Advent Kramat Pulo

K

etua Konfrens DKI Jakarta dan Sekitarnya, Pdt. Rindu Hutapea, dalam pembukaan Student Talents di Perguruan Advent Kramat Pulo Jakarta memberikan semangat kepada peserta dengan sebutan: “Sukses,”

kemudian peserta menjawab: “Saya Mau” dan kemudian dilanjutkan oleh Direktur Pendidikan konfrens, Ibu Dra. Sobrin Matanari membacakan judul “Jiwaku memuji dan Jiwaku memuliakan Tuhan” peserta pun menjawab “yes, yes, yes. Kegiatan ini digelar pada tanggal 18 Oktober 2014. Departemen Pendidikan Konfrens DKI Jakarta dan Sekitarnya mengharapkan siswa-siswi tak hanya pintar akademis tetapi beriman, berakhlak mulia dan berkarakter baik, juga mereka memiliki kemampuan dan kelebihan tentang talenta, di satu sisi bagi siswa yang lain adalah sebuah pembelajaran untuk berani tampil ke depan. Kegiatan ini diakhiri dengan pembagian hadiah, dengan beberapa seleksi yang dilaksanakan oleh tim juri yang terdiri dari dewan guru. n —Dilaporkan oleh Emmy Silalahi S.Pd, Kasek PADET.

12 - 2014 | Adventist World

37


dari INDONESIA Pengukuhan Malang Adventist Pathfinder Club dan Adventurer Club Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

T

elah dikukuhkan Malang Adventist Academy Pathfinder Club dan Adventurer Club pada tanggal 25 September 2014 di Perguruan Advent Malang. Acara pengukuhan klub ini dihadiri oleh M.G. Leo Mamentu selaku Direktur PA Konferens Jawa Kawasan Timur dan para Master Guide yang berada di Malang. Tujuan dibentuknya klub ini adalah sebagai wadah untuk melatih anakanak menjadi laskar Kristus yang dipersiapkan bekerja bagi Tuhan dalam membagikan kasih kepada sesama, dan juga untuk mengenalkan Kristus kepada anak-anak bukan Advent yang bersekolah di Perguruan Advent Malang ini, sehingga melalui klub ini banyak anak-anak yang dapat mengenal dan merasakan kasih Kristus dalam kehidupan mereka. Tantangan yang diberikan oleh Mamentu kepada klub yang baru terbentuk ini adalah berkomitmen untuk memajukan ke-pathfinder-an baik di sekolah dan di mana pun

38

Adventist World | 12 - 2014

kita berada. Selanjutnya acara diakhiri dengan penyerahan hadiah bagi pemenang atraksi terbaik yang telah berlangsung pada tanggal 22 september 2014 bersamaan dengan perayaan hari pathfinder sedunia yang diadakan di Perguruan Advent Malang. n —Dilaporkan oleh M.G. Amelia Lalompoh, Direktur Administrasi Malang Adventist Academy Pathfinder Club dan Adventurer Club Perguruan Advent Malang.


Anak Rantau Palembang Pulang Kampung Pelaksanaan pertemuan penginjilan di Palembang

A

nak-anak dan keluarga besar para pegawai mision, yang lahir dan pernah tinggal atau bersekolah di Kota Palembang mengadakan reuni sekaligus memajukan pekerjaan Tuhan di kota yang mereka cintai ini. Keluarga besar Marthen Taniwell yang sekarang bermukim di Amerika Serikat menjadi pelopor dan penggerak utama dari rencana besar ini sejak tahun lalu. Melalui kepedulian yang luar biasa dari Jemaat RISDA (Riverside Indonesian SDA Church) di California, mendukung program ini dan menjadikannya salah satu kegiatan pelayanan jangkauan keluar mereka. Di saat yang sama gembala jemaatnya adalah Pdt. Praban Saputro yang juga pernah menjadi salah satu pendeta yang bertugas dan melayani di Palembang. Hal yang sama juga terjadi di kantor UIKB di Jakarta, karena beberapa pemimpinnya saat ini di antaranya: Bpk. B.F. Sihotang & ibu, Bpk. R. Doloksaribu, Pdt. J.H. Sia­ nipar, Pdt. M. Sitompul dan Pdt. S.G. Manik, dan Pdt. L.J. Situmorang, adalah beberapa dari sekian para pemimpin gereja yang dulu pernah bertugas dan melayani dalam waktu yang lama di Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS) ini.

Pelaksanaan KKR Serentak di 8 Titik

Respons luar biasa dari berbagai pihak, khususnya anak-anak Palembang yang sekarang sudah ‘merantau’ di berbagai penjuru Indonesia dan mancanegara, membuka kesempatan untuk memperluas jangkauan pelayanan di luar Kota Palembang. Akhirnya disepakati ada 8 titik KKR serentak dalam rangka mendukung program “Palembang Ministry” ini. Di antaranya: (1) Kedaton I; (2) Bandar Lampung Barat/Kemiling; (3) Kedaton VII; (4) Jatiagung;

(5) Natar; (6) Belitang/Martapura; (7) Jambi, dan (8) Palembang. Palembang menjadi pusat dari semua kegiatan besar ini, dan Pdt. Praban Saputro secara khusus menjadi pembicara rohani di sini juga didampingi para penceramah kesehatan (dr. Liniyanti D. Oswari dan dr. Efman U. Manawan) juga penceramah Rumah Tangga (Kel. Teddy Mumu). Selama satu pekan, tanggal 5-11 Oktober 2014 yang lalu, secara serentak Injil itu disampaikan dengan penuh sukacita di Kota Palembang dan juga setiap titik lain. Tema KKR di Palembang “Bersama Yesus di Kaabah-Nya” menjadi satu pembahasan yang menarik dan memiliki keunikan tersendiri bagi pembicara dan semua yang hadir. Karena dari malam ke malam, suasana dan teologi kaabah dibahas dengan sangat ba-

12 - 2014 | Adventist World

39


dari INDONESIA ik untuk mengarahkan pendengar mengenal lebih dekat pelayanan dan rencana keselamatan manusia. Kehadiran puluhan tamu, mahasiswa, orangtua menambah sukacita pembicara dan para panitia untuk selalu menyajikan acara kebaktian yang penuh kebahagiaan. Pada hari Sabat, ruangan gereja sudah tak mampu untuk menampung anggota jemaat dan tamu yang hadir. Panitia akhirnya menyedia-

kan layar televisi di luar gereja agar jemaat yang berada di luar turut juga menikmati perbaktian dengan baik. Hasil dari pelayanan sepanjang satu minggu itu adalah 86 jiwa, sementara di Palembang ada 28 jiwa yang menyerahkan diri untuk Kristus melalui baptisan. n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komunikasi DSKS.

“Terang dari Surga” KKR Bio dan Kaluwutu

T

elah terlaksana Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dengan tema “Terang dari Surga” dengan pembicara Pdtm. Jeferhar Karel yang dilaksanakan di dua tempat yaitu: Bio Makalekuhe dan Kaluwatu. Yang pertama di Jemaat Bio Makalekuhe dari tanggal 22-25 Oktober 2014 yang berlangsung dengan sangat baik atas kehadiran seluruh anggota jemaat, para hamba Tuhan dari denominasi gereja dan para tamu yang sudah hadir dari malam ke malam. Acara pembukaan yang dihadiri oleh Bpk. Matius Makawangung yang adalah Kapitalaung Kampung Makalekuhe sekaligus membuka KKR di malam

Itu. Dalam sambutannya beliau mengatakan, “ku tak pandang dari gereja mana.” Selain memberikan pembahasan Alkitab di KKR ini, juga di bahas mengenai seminar keluarga oleh Ibu Vanda Karel. Di akhir dari KKR ini ada empat jiwa yang menyerahkan diri melalu acara baptisan. Sesudah KKR di Bio Makalekuhe dilanjutkan KKR di Kaluwatu oleh Jemaat Dagho yang dimulai tanggal 27 Oktober-1 November 2014 yang dihadiri oleh seluruh anggota jemaat, para hamba Tuhan dari denominasi gereja lain dan masyarakat Kaluwatu. Selain pembahasan Alkitab dan juga seminar keluarga. Penerimaan masyarakat sangat baik dengan menyediakan rumah bagi keluarga pendeta, menghadiri acara dari malam ke malam. Sampai akhir KKR memang tidak ada yang berani mengambil keputusan untuk dibaptis, namun Injil telah ditaburkan di Kaluwatu dan ada 60 buku Kemenangan Akhir, 10 buku Melampaui Imajinasi dan 20 buku Ada Satu Hari Pengharapan telah dibagikan ke seluruh masyarakat. n —Dilaporkan oleh Pdtm. Jeferhar Karel, Gembala Wilayah Tamako 2.

40

Adventist World | 12 - 2014


Sekilas Tamako 2 Dua pertemuan sukacita di Tamako 2

P

ada tanggal 6 September 2014 telah dilaksanakan pertemuan Jemaat Advent se-Pulau Sangihe yang bertempat di Wilayah Tamako 2 khususnya di Jemaat Menggawa. Segala persiapan telah dibuat untuk suksesnya acara pertemuan tersebut. Pemerintah Kampung Menggawa pun turut terlibat dalam persiapan baik dalam pembuatan tenda dan memperbaiki jalan masuk menuju gereja Advent Menggawa. Akhirnya acara yang dinanti pun tiba, persiapan sangat melelahkan pun terobati dengan hadirnya beberapa tamu dari Divisi Asia Pasifik Selatan (SSD) yang dalam hal ini dihadiri oleh Sekretaris Eksekutif SSD, Pdt. Samuel Saw dan Wakil Sekretaris SSD, Pdt. Kelvin Costelo. Pdt. Samuel Saw, dalam khotbahya mengajak umat se-Pulau Sangihe untuk memilih cara hidup yang di pilih oleh Abraham. Dari Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT) dan Daerah Misi Nusa Utara dan seluruh anggota Advent yang ada di Pulau Sangihe dan para pendeta wilayah turut hari dalam acara pertemuan tersebut. Dalam waktu yang berbeda, tanggal 2-5 Juli 2014 telah diadakan seminar terpadu dalam memantapkan pelayanan penatalayanan, dalam bidang penginjilan, keuangan, waktu dan kehidupan jemaat. Pimpinan daerah GMAHK Daerah

Misi Nusa Utara yang adalah sebagai narasumber dalam kegiatan ini, secara serentak dan penuh semangat melayani ke wilayah Tamako 2 yang terbagi dalam tiga kelompok. Acara dimulai pukul 5 sore di tiga jemaat (Menggawa, Bio Makalekuhe, dan Dagho). Pdt. E. Takasanakeng, dalam seminarnya dengan tema “Proyek Besar Allah,� menyampaikan tentang bersyukur kepada Tuhan atas apa yang ada padamu dan selalu menengok ke bawah. n —Dilaporkan oleh Pdtm. Jeferhar Karel, pendeta wilayah Tamako 2.

12 - 2014 | Adventist World

41


dari INDONESIA KKR Wahyu Pengharapan Distrik Luwu Tana Toraja

S

etelah kurang lebih tiga tahun melayani memimpin Distrik Luwu Tana Toraja, Pdt. Marthen L. Saluy, telah memasuki purnabakti pada tanggal 29 September 2014. Beliau yang hendak mengakhiri masa bakti pelayanan dengan mengadakan KKR pada tanggal 21-27 September 2014, dengan tema “Wahyu Pengharapan,” bertempat di gedung Art Centre Rantepao. Kurang lebih waktu untuk mempersiapkan KKR ini hanya dua minggu tetapi bukan berarti tanpa persiapan yang matang. Oleh karena panitia dalam KKR kali ini adalah panitia yang sama dengan seminar “Everlasting Gospel” sekalipun waktu yang lalu sudah dibubarkan. Diawali dengan doa subuh dan doa keliling selama dua minggu panitia mempersiapkan segala sesuatu dan mengharapkan kuasa Tuhan dapat bekerja melalui panitia dan seluruh anggota jemaat yang ada agar semua acara dapat berjalan dengan baik. Acara KKR kali ini dikemas seperti acara seminar, oleh karena setelah pembahasan Firman Tuhan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Dan antusias dari para tamu KKR dalam bertanya sangat luar biasa sehingga banyak

pertanyaan yang ditanyakan. Pada akhir KKR ini ada 9 jiwa yang dimenangkan untuk Tuhan. Dari 9 jiwa ini ada satu keluarga yaitu keluarga Paulus dan Odry yang menyerahkan diri untuk dibaptiskan setelah beberapa kali mereka ikut bersabat di Jemaat Bolu. Selain acara KKR, ada hal yang menarik lagi di mana BWA Chapter III wilayah Toraja mendapat kunjungan dari BWA Bitung Barat. Kunjungan ini sangat jarang terjadi, dan BWA yang ada di Toraja dengan penuh kasih menyambut kehadiran BWA Bitung Barat. Selain berkunjung, BWA Bitung Barat juga melayani sepanjang hari Sabat sampai penutupan dengan lagu-lagu yang sangat menguatkan hati. Sebagai informasi adalah bahwa distrik ini sedang berkembang, dan baru saja berubah status menjadi Daerah Misi yang baru di Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur. n —Dilaporkan oleh Frans Sissang, Gembala GMAHK Jemaat Tikala dan Rantepao, Distrik Luwu Tana Toraja.

42

Adventist World | 12 - 2014


Jemaat Pondok Melati Yang ke-159 di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

P

ertumbuhan gereja telah terjadi di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya dengan diorganisasikannya Cabang Sekolah Sabat Pondok Melati menjadi jemaat mandiri yang ke-159. Acara pengorganisasian dilaksanakan pada hari Sabat sore, 11 Oktober 2014 pukul 15.00 di Kampung Sawah. Proses pengorganisasian ini dilaksanakan oleh salah seorang pemimpin konferens, Pdt.Ronny Wenas. Beliau menekankan agar anggota jemaat ambil peran dalam pertumbuhan gereja, semua harus terlibat dalam melakukan bagian masing-masing demi kemajuan pekerjaan Tuhan di jemaat itu sendiri. Dan semua anggota jemaat yang baru diorganisasikan merasakan kebahagiaan dan terberkati. Dan pada saat yang sama setelah penutupan Sabat, dilaksanakan juga peletakan batu pertama untuk pembangunan gereja mereka yang segera dimulai. Harris Pane salah seorang yang dituakan dalam jemaat yang baru ini menerangkan sejarah berdirinya cabang sekolah sabat ini, pada awalnya mereka hanya beberapa keluarga itu pun masih berkumpul di bawah pohon. Tapi be­ liau mengatakan dengan berjalannya waktu maka bertambahlah keluarga yang menggabungkan diri dengan perkumpulan baru ini.

Maka mereka menjadi perkumpulan Cabang Sekolah Sabat Pondok Melati. Dan semua prosesi pengorganisasian ini berlangsung dengan baik oleh pertolongan Tuhan. Selamat kepada jemaat yang baru, Jemaat Pondok Melati di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya. n —Dilaporkan oleh Pdt. Arbeni Sagala, Departemen Komunikasi Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.

12 - 2014 | Adventist World

43


dari INDONESIA “Indah Rancangan-Mu Tuhan” KKR kaum awam Jemaat Melonguane

K

ebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang bertema “Indah Rancangan-Mu Tuhan” digelar Jemaat Me­ longuane pada tanggal 26 Oktober sampai 1 November 2014 dengan melibatkan 6 pembicara awam, mulai dari Ketua Jemaat, Alfius Ambuliling; Rahma Zakawerus, Ketua KPUD Talaud; Donald Ambuliling, Ketua Diakon; Kompol Drs. Chillion Diar, Kabagops Polres Talaud; Ferdinan Laloma, Sekretaris Jemaat, Peky Apena, Pemimpin Pelayanan Perorangan; dan pada hari Sabat ditutup oleh Ketua Daerah Misi Nusa Utara, Pdt. Edison Takasanakeng, yang secara tidak disangka-sangka menjadi peserta KKR dalam 2 malam terakhir karena menyempatkan diri datang saat perjalanan menuju tempat KKR yang akan dibuatnya di distrik lain. “Melihat semangat dan potensi kaum awam ini maka para pendeta harus lebih banyak melatih diri agar jangan kalah dari anggotanya,” kata ketua daerah pada penutupan KKR Sabat siang. “Dan kita harus peka untuk melayani karena ini sesungguhnya kesempatan untuk mempraktekkan kehidupan pelayanan.”

Kegiatan KKR ini memberi banyak kesempatan bagi hampir semua anggota jemaat untuk melayani. Semua yang mengambil bagian dalam acara bukanlah orang yang biasa tampil, tetapi mereka merelakan dirinya diajar, dilatih dan kemudian dipakai oleh Tuhan. Hal yang paling mengesankan adalah melihat pertumbuhan iman para anggota jemaat yang merelakan waktu, tenaga, fasilitas dan uang mereka untuk menopang kegiatan ini sehingga KKR berjalan lancar dan dapat mendatangkan tamu dari berbagai tempat, dan luar biasanya adalah baik anggota mau pun para tamu sangat menikmatinya sehingga mereka menyesali pelaksanaannya yang hanya 6 malam. “Kita akan membuatnya lagi tahun depan dengan merencanakan lebih baik dan melibatkan lebih banyak orang,” komentar sebagian besar anggota dengan semangat. Hasil dari semangat doa mereka adalah 5 jiwa. n —Dilaporkan oleh Pdt. Jensen Rompas, Distrik Talaud Tengah.

Menabur Benih Kebenaran di Pong Balatto GMAHK Jemaat Tikala, Luwu Tana Toraja

P

ada tanggal 20-25 Oktober 2014, GMAHK Jemaat Tikala mengadakan KKR di Pong Balatto dengan tema “Yesus Jalan, Kebenaran, dan Hidup.” Sebagai pembicara adalah Pdtm. F. Sissang yang adalah gembala Jemaat Tikala. Dalam acara ini juga dibuat pemeriksaan kesehatan gratis oleh Ibu Rita Palethe serta beliau juga

44

Adventist World | 12 - 2014

memberikan seminar sehubungan dengan hasil pemeriksaan kesehatan yang dibuat. Acara KKR ini sangat sederhana karena hanya dibuat di rumah dan duduk di atas tikar yang disediakan. Walaupun demikian tidak mengurangi antusias dari masyarakat yang ada di Pong Balatto, hal ini mereka tunjukkan dengan ke-


hadiran mereka yang terus bertambah dari malam ke malam. Beberapa tamu yang hadir adalah majelis gereja Toraja dan juga tokoh masyarakat. Masyarakat yang ada di sana sangat haus untuk mendengarkan Firman Tuhan, mereka dengan penuh perhatian duduk mendengarkan pembahasan setiap malamnya. Beberapa di antara mereka yang baru mendengarkan pekabaran tersebut mengakui kebenaran yang disampaikan namun mereka belum berani mengambil keputusan. Dan beberapa simpatisan rindu untuk mendalami kebenaran. Sampai pada ibadah penutupan pada hari Sabat, masih banyak di antara mereka yang hadir. Ada beberapa mukjizat Tuhan dalam KKR ini. Salah satunya pada hari Kamis malam, pada waktu menuju lokasi KKR, mobil yang dikendarai sempat berhenti dan mogok di pendakian yang sangat terjal dan mobil hampir terjatuh ke dalam jurang tetapi berkat pertolongan Tuhan mobil tersebut dapat selamat tiba di lokasi KKR. Pong Balatto adalah suatu kampung yang berada di pengunungan Sesean, dan belum ada anggota gereja yang tinggal di sana. Dan juga daerah ini belum pernah dijangkau dengan pekabaran tiga malaikat. Melalui prakarsa dari Ibu Martha Tumba yang adalah seorang penduduk asli di sana, beliau menghubungi pemerintah dan tokoh masyara-

kat untuk meminta izin agar boleh mengadakan KKR dan pelayanan kesehatan. Dan mereka pun menyetujuinya dan memberikan rumah agar dapat digunakan untuk acara KKR tersebut. —Dilaporkan oleh Frans Sissang, Gembala GMAHK Jemaat Tikala dan Rantepao, Distrik Luwu Tana Toraja.

“Alkitab Berkata”: Evangelisasi Tim IPH (Bagian 2) Tondano dan Amurang Dibangunkan oleh Firman

S

elama satu pekan sejak 5-11 Oktober 2014 tim dari IPH melaksanakan pertemuan evangelisasi di empat titik lokasi. Pada edisi bulan lalu, pekerjaan Injil di Tahuna, dan di Kotamobagu telah dilaporkan. Kali ini berita yang sama kembali dilaporkan secara khusus yang telah terjadi di wilayah Tondano, dan di Amurang.

yang ramah, berpadu menyukseskan KKR ini. Dari malam ke malam para pengunjung, para penyanyi datang memadati gedung gereja Jemaat Eden yang baru saja selesai membuat plafon gereja yang indah.

“Alkitab Berkata” Tondano Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Eden yang terletak di Kelurahan Kendis Tondano, menjadi tempat pelaksanaan Kebaktian Kebangunan Rohani dan Seminar Rumah Tangga dan Kesehatan dari Tim IPH. Secara bergantian Pdt. R.M. Hutasoit dan Pdt. F. Ngantung menjadi pembicara pada acara ini. Bersama Pdt. Sandji Sakka sebagai koordinator, para pendeta wilayah se-Kota Tondano dan seluruh anggota jemaat

12 - 2014 | Adventist World

45


dari INDONESIA

KKR yang diadakan mulai tanggal 5-11 Oktober 2014 ini juga mengadakan pelayanan penginjilan di SD dan SMP Advent Tondano yang dipimpin oleh Pdt. R. M. Hutasoit selama tiga hari yang dilaksanakan tanggal 8-10 Oktober pukul 07.00-08.00 pagi. Para siswa begitu antusias mendengarkan Firman Tuhan yang dipaparkan. Melalui kuasa Roh Kudus dan kerja sama para pendeta serta anggota jemaat se-Kota Tondano, dihasilkanlah 24 jiwa yang dibawa kepada Kristus melalui baptisan suci baik pada pagi sebelum ibadah Sabat dan siang setelah ibadah. Salah satu siswa yang dibaptiskan memiliki ibu yang menderita penyakit yang cukup berat. Ia menyayangi ibunya yang sedang berjuang untuk kesembuhan dan selalu berdoa memohon agar Tuhan menyembuhkan ibunya. Dalam imannya ia menerima Yesus dibaptiskan dan mau meng-

gembirakan hati ibunya. Oleh karena itu seusai baptisan para pendeta, pemimpin jemaat dan anggota mendoakan ibunya yang sakit. “Alkitab Berkataâ€? Amurang Berlokasi di Balai Desa, Kelurahan Ranomea Kecamat­ an Amurang Timur, Kabupaten Minahasa Selatan. Pertemuan evangelisasi itu pun dilaksanakan dengan pembicara Bpk. Samuel Manueke, Direktur Indonesia Publishing House; bersama Pdtm. J. Pardede, salah seorang Asisten Editor Indonesia Publishing House. Acara ini terlaksana atas kerja sama 15 jemaat lokal yang tergabung dalam 4 wilayah. Terlihat sang kepala lingkungan hadir tiap malam dan bahkan beberapa kali bersama kelompoknya ikut menyanyikan pujian bagi Tuhan. Se-

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/ daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS atau naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/ Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/imagE di dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere­solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada saat kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

46

Adventist World | 12 - 2014

Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia


WARTA

GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera…”

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha S. Manueke Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede

PALING KIRI: Foto bersama para siswa SD dan SMP Advent Tondano selepas pekan doa. ATAS: Bersama beberapa jiwa yang baru dibaptis di pantai bersama pembicara dan para pendeta setempat. KIRI: Sang Kepala Lingkungan Ranomea dan istri (di tengah) yang hadir setiap malam bersama kedua pembicara di Amurang.

tiap sore pukul 16.00 acara APTA juga dilakukan di lokasi KKR berlangsung karena jika waktunya bersamaan tidak akan cukup menampung pengunjung yang setia mengikuti acara ini yang diperkirakan sebanyak 500 orang. Itu sebabnya waktu pelaksanaannya dipisah. Setelah itu sekitar pukul 19.00 seri evangelisasi itu dimulai, dan dimulai dengan berbagai lagu pujian dari berbagai kelompok bahkan beberapa gereja tetangga, seperti dari Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM), Pantekosta serta masyarakat yang ada di Kelurahan Ranomea. Pada hari terakhir, hari Sabat itu, setelah khotbah oleh Pdtm. J. Pardede, dilangsungkan acara penutupan oleh Pemerintah Kecamatan Amurang Barat, yang secara khusus berkenan hadir dalam ibadah Sabat bersama. Acara santap kasih bersama siang itu akhirnya telah menjadi bukti kebersamaan antar jemaat, gereja sekitar dan pemerintah. Baptisan dilaksanakan setelah santap kasih bersama, oleh karena perlu waktu untuk bersama-sama pergi ke salah satu lokasi pantai yang ada di Amurang, dan pada kesempatan itu ada 22 jiwa yang menyerahkan diri kepada Tuhan. Hal yang istimewa lagi pada sore Sabat itu, telah dilaksanakan pernikahan kudus di Jemaat Ranomea, dan pasangan yang terberkati itu adalah juga jiwa yang baru dibaptiskan pada siang harinya. Itu adalah hari Sabat berkat yang luar biasa bagi pasangan tersebut. Kita berdoa agar mereka yang baru dibaptiskan akan tetap setiap dan bertumbuh dalam Yesus. Dan semangat penginjilan akan selalu berkobar. n —Dilaporkan oleh Pdt. F. Ngantung, salah satu Asisten Editor Indonesia Publishing House; dan Pdtm. Agus Tongkotow, panitia KKR Alkitab Berkata di Amurang.

Tim Redaksi F. Parhusip, R.S. Keni, F. Ngantung, J.W.S. Wagiran J. Wauran, F. Manurung, A. Siahaan Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya N. Serang, Jawa Barat A. Pender, Jawa Tengah D. Maart, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku F. Macpal, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Tana Toraja Izin

Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi) www.iphbdg.org

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

12 - 2014 | Adventist World

47


Berikan Mereka Kunci itu! Bayangkan Orang muda Advent mengubah dunia jungkir balik demi Yesus merencanakan misi (paling tidak 75 persen dari anggota komite perencanaan persembahan regional GC akan berusia di antara 5 dan 25 tahun!). memilih, memiliki dan mengimplementasikan proyek penginjilan yang mengubah hidup Persembahan General Conference Session 2015 dapat membiayai ribuan orang muda yang tergerak oleh proyek misi di seluruh dunia.

Kreativitas. Energi. Visi.

TANGGAL

PERSEMBAHAN* 13 Desember 2014 11 April 2015 4 Juli 2015 (Hanya dikumpulkan di sesi General Conference di San Antonio)

11 July 2015 *Silakan cek jadwal persembahan lokal Anda

gcsessionoffering.org


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.