Aw indonesian 2012-1003

Page 1

War t a G e re j a Ma s ehi Ad v e nt Har i Ke t u j u h

0 3 - 2 01 2

Sang

Penyihir dan Si

Pengkhotbah

11

Sesuatu yang

Berikan

14

Pasangan

Seimbang?

22

Vis覺 Itu

Tetap Hidup


0 3 - 2012

The International Paper for Seventh-day Adventists

C E R I TA

Ma rc h 201 2

The

Witch Doctorand the Preacher

16

S A M P U L

Sang Penyihir dan Si Pengkhotbah

Oleh Wellesley Muir You

Thewill go here 10 24 Title to

8 12 Title will go here Shall Be a

Path

Blessing!

Enlightenment

Sang penyihir menginginkan kekuatan, dan si pengkhotbah yang memiliki buku istimewa.

Never

2226Title will go here

Again!

8 Oleh Ted N. C. Wilson

P A N O R A M A S E D U N I A Mengikuti Cara Firman Itu Bagaimana kita meneruskan iman kita kepada generasi berikutnya?

12

RENUNGAN Kebenaran yang Menuntun pada Kekekalan Oleh Ramani Kurian

Kebenaran bukanlah sekadar sesuatu yang kita percayai; tetapi sesuatu yang kita hidupkan.

1 4 Oleh Karen Holford

KEHIDUPAN ADVENT Pasangan Seimbang? Apakah makna konsep sesungguhnya?

2 0 Bangkit Menuju Kekekalan K E P E R C AYA A N D A S A R

Oleh Philip Rodonioff

Apakah yang terjadi ketika Yesus ada di sana untuk membangunkan Anda?

22

R O H N U B U A T Visi Itu Tetap Hidup Oleh Humberto M. Rasi

Sistem pendidikan Protestan terbesar di dunia lebih dahulu telah dinubuatkan oleh Ellen G. White.

24 Oleh Adrienne James dan Sandy Mattison P E L AYA N A N A DV E N T Malamulo: Pos Terdepan Allah

Menyembuhkan jiwa sebagaimana untuk tubuh.

D E PA R T E M E N TA L 3

LAPORAN

SEDUNIA

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 10 Sebuah One-Day Church

11 K E S E H A T A N S E D U N I A Sesuatu yang Berikan

27 P E L A J A R A N A lkitab Kuasa Pengharapan

26 P E R T A N Y A A N

28

JAWABAN

DAN

A lkitab

Tabut Perjanjian

www.adventistworld.org Tersedia dalam 13 bahasa secara online

2

Adventist World | 03 - 2012

PERTUKARAN

32-47 W A R T A

IDE

INDONESIA


Hubungan Cerita

LAPORAN SEDUNIA

Anggaran Gereja Advent Sedunia

Diarahkan Kepada

Fokus Misi Global

P h o t o

►► Anggaran tahun 2012 Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh General Confe­rence akan mendanai pekerjaan misi dan bantuan administratif di luar Amerika Utara, juga operasional kantor pusat gereja dunia. Anggaran dunia untuk denominasi ini yang mendekati nilai 167 dolar AS untuk tahun 2012 mengalokasikan dana 38,7 juta dolar derma kepada 12 divisi dunia selain Amerika Utara, dengan tambahan 27,4 juta dolar untuk para misionaris dan pegawai yang melayani di divisi-divisi lain. DANA UNTUK MISI: UndertreaBiaya pengoperasian untuk kantor pusurer GC, Juan R. Prestol barusat denominasi tersebut di Silver Spring, baru ini berbicara tentang angMaryland, Amerika Serikat, dibatasi samgaran sedunia tahun 2012. pai 2 persen dari persepuluhan dunia, yang ditentukan tahun ini sejumlah 40,9 juta dolar. Para pegawai keuangan berkata kantor pusat secara konsisten mengelola lebih dari 2 juta dolar. Anggaran dunia menyertakan hanya hal-hal yang berkaitan dengan kantor pusat dunia itu saja dan tidak menyertakan penghasilan yang sudah dilaporkan atau anggaran untuk ke-13 divisi dunianya atau unit-unit dan jemaat-jemaat administrasi setempat masing-masing. Anggaran dunia menyertakan unit-unit dan jemaat kantor pusat, para pegawai antar divisi, pekerjaan departemen seluruh dunia, dan derma kepada divisi-divisi dunia. “Yang menyediakan dukungan bagi semua program ini adalah kesetiaan para anggota,” kata Juan R. Prestol, wakil bendahara untuk gereja dunia Advent. “Sebagian besar para pemberi tidak kaya tetapi hidup dengan kewajiban keuangan yang berat lainnya. Gereja diberkahi oleh kesetiaan mereka.” Divisi-divisi penerima diperkirakan menerima derma antara 1,7 juta dolar dan 4,6 juta dolar. Anggaran tahun 2012 juga menyertakan 3 persen kenaikan atas derma tahun 2010. Tahun-tahun sebelumnya jumlah itu diberikan di akhir tahun dengan dana anggaran tambahan. Tahun ini 3 persen diberikan pada awal tahun sebagaimana telah dianggarkan. Prestol berkata sekitar 65 persen dari pendanaan denominasi itu dibayarkan dalam dolar AS, real Brazil, euro, dolar Kanada, dolar Australia, peso Meksiko, dan won Korea. Masukan persepuluhan dari Amerika Utara tetap kuat, dengan kenaikan dalam persepuluhan dan persembahan misi dari divisi-divisi luar negeri. Diperkirakan bahwa 30 sampai 40 persennya dipengaruhi oleh laju pertukaran mata uang, kata Prestol. Amerika Utara tetap merupakan pemberi persembahan misi terbesar. Pada tahun 2010 Amerika Utara memberikan sekitar 23,6 juta dolar dalam F i l e

erita-cerita misi,” kita menyebutnya, dan selama lebih dari 150 tahun, orang Advent sedunia berkumpul mengelilingi orang yang mengetahui kisah tentang kuasa Allah yang sedang berlangsung di tempat-tempat eksotik atau yang jauh. Hutan-hutan tropis yang lebat terhampar dalam bayangan; malaikat-malaikat terang melindungi orang-orang percaya dari hewan-hewan liar atau penjahat kejam; dan rintangan-rintangan yang lebih besar dari Tirai Besi runtuh oleh kemajuan pesat Injil. Satu benang serupa yang menyatukan 10.000 kisah: benih sesawi bertumbuh; kerajaan bertambah luas; harinya sudah dekat. Anda akan menemukan kisah misi menarik lainnya dalam cerita sampul bulan ini, “Sang Dukun dan Pendeta.” Diceritakan oleh seorang misionaris kawakan, membawa kembali kepada sejarah misi Advent di Amerika Selatan dan membawa kisah itu dengan kuat sampai sekarang ini. Sebagaimana cerita bagus lainnya, yang ini akan mengingatkan Anda tentang kisah lain— yang Anda ketahui lebih baik daripada orang lain—satu kisah tentang bagaimana kerajaan sedang bertumbuh karena kehidupan Anda diserahkan kepada Tuhan atas misi itu. Karena cerita-cerita misi tidak lagi diukur oleh berapa jauh itu terjadi atau berapa banyak lautan yang harus di seberangi oleh si juru cerita. Kisahkisah misi—setidaknya yang diperhatikan oleh surga—mulai di jalan Anda, di desa Anda, di kompleks apartemen Anda. “Tweet” yang Anda kirim, traktat sederhana yang Anda berikan kepada seorang tetangga, atau percakapan yang Anda lakukan di pasar lokal menjadi bahan cerita paling mengasyikkan di surga. Tuhan yang paling banyak mengajar dalam cerita, paling suka menyertakan kesetiaan Anda dan menghubungkannya dengan cerita-cerita orang lain di gereja atau komunitas Anda yang menyerahkan hati dan tangan mereka kepada Dia. Saya bisa bayangkan bahwa di suatu tempat di surga, terdapat satu dinding cerita di mana semua hubungan yang belum kita lihat—tetapi yang kelak akan kita ketahui—dituliskan, dipelihara, dan dibanggakan. “Kita masing-masing adalah satu kisah kemurahan; kita masing-masing adalah perbuatan kasih karunia,” penulis lagu pujian itu mengingatkan kita. Bulan ini, setelah Anda membaca kisah misi yang menyejukkan hati, putuskanlah untuk menjadi cerita misi juga yang suatu hari kelak akan dengan senang hati diceritakan oleh surga tentang pelayanan Anda.

A N N

C

"

Bersambung ke halaman berikut

03 - 2012 | Adventist World

3


Hukum Hungaria Dapat Mempersulit Registrasi Gereja

►► Cerita tentang mengamankan status gereja agar resmi di Hungaria tetap berlanjut, walaupun dengan apa yang para penasihat kebebasan beragama sebutkan sebagai berita yang menggembirakan akhir tahun lalu, pada waktu Constitusio­nal Court berlawanan dengan Law of Churches negara itu yang kontroversial. Sebelum penerapannya, lebih dari 300 kepercayaan minoritas—di antaranya adalah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh—ditetapkan untuk kehilangan status hukum di Hungaria pada tanggal 1 Januari, di mana setelahnya mereka bisa melakukan proses pengajuan ulang. Dengan tibanya tahun yang baru gereja-gereja itu menghadapi situasi yang sama. Constitutional Court negara itu mengubah Law of Churches (peraturan tentang gereja) murni dengan alasan teknis, dan pada tanggal 30 Desember, sebagian besar partai konservatif Hungaria “dengan mudah” memperkenalkan kembali dan menyodorkan hukum yang pada dasarnya sama, efektif tanggal 1 Januari, kata Dwane Leslie, perwakilan legislatif gereja dunia di Washington, D.C. Parlemen Hungaria menyatakan hukum itu perlu untuk mencabut bisnis-bisnis atau individu-individu yang bersikap sebagai gereja hanya untuk memperoleh hak-hak dan keistimewaan yang menyertainya. Lebih lanjut lagi, mayoritas pemerintah mengatakan bahwa hukum itu tidak melanggar kebebasan beragama. Ini tidak “melarang” peribadatan menurut tradisi kepercayaan manapun, kementerian Hungaria untuk komunitas pemerintah, Zoltan Kovacs, menulis dalam tulisan opini di Wall Street Journal baru-baru ini. Kovacs berkata hukum itu hanya menguraikan bagaimana gereja-gereja bisa

4

Adventist World | 03 - 2012

memperoleh pengakuan resmi “jika mereka memperlihatkan diri cukup populer.” Satu persyaratan mewajibkan agar satu gereja bisa membuktikan sejarah selama satu dasawarsa di negara tersebut dan terhitung memiliki lebih dari 1.000 anggota. Pemerintah Hungaria sedang “membuat upaya untuk menjelaskan kepada komunitas internasional bahwa ini bukan permasalahan hak asasi manusia,” kata Ganoune Diop, perwakilan gereja dunia Advent untuk Perserikatan Bangsa-bangsa. “Situasi di Hungari sangatlah kompleks, dan ada beberapa permasalahan yang sedang terjadi, mulai dari bidang ekonomi sampai bidang hukum dan perundang-undangan—dan yang terdepan dari semua permasalahan ini, agama. Pemerintah melihat pendaftaran ulang gereja-gereja ini sebagai satu respon, sebagian, kepada tantangan berat yang sedang dihadapi negera itu,” kata Diop. Banyak anggota dari komunitas kebebasan beragama internasional bersikeras bahwa bagaimanapun pergumulan internal negara itu, hukum tersebut mengandung tantangan-tantangan yang tak semestinya bagi organisasi-organisasi keagamaan yang sah. “Sekarang kami tidak hanya memiliki standar objektif tentang apa yang merupakan satu gereja, tetapi kami juga me­ merlukan dua pertiga suara dari Parlemen hanya untuk menjadi satu agama yang sah, dan kami kira itu masalah,” kata Leslie. Baru-baru ini, 82 dari sekitar 300 agama minoritas yang terkena dampak hukum tersebut mendaftar ulang untuk status resmi, di antaranya adalah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, kata para pegawai denominasi di Hungaria. Para analis kebebasan beragama berkata ketentuan hukum yang baru itu mengindikasikan bahwa gereja-gereja yang sudah meminta status tidak akan mendapat tempat dalam pengakuan resmi. Mereka akan mempertahankan pengakuan sebelumnya sementara keputusan tentang status akhir mereka sedang tertunda di Parlemen. Para pemimpin gereja di Hungaria

A n s e l

persembahan misi, atau sekitar sepertiga dari total 70,9 juta dolar dalam persembahan misi. —Adventist News Network

O l i v e r

LAPORAN SEDUNIA

REGISTRASI GEREJA: John Graz, direktur urusan publik dan kebebasan beragama untuk General Conference Masehi Advent Hari Ketujuh, mengawasi status registrasi gereja di Hungaria dari kantor pusat.

melaporkan bahwa “komunikasi dengan pemerintah” menunjukkan bahwa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh akan memperoleh kembali status resminya. “Satu kemajuan positif dalam hukum yang baru itu adalah bahwa ia tidak melarang denominasi tersebut untuk menggunakan istilah ‘gereja,' sekalipun bila tidak diterima oleh Parlemen,” kata Tamas Ocsai, ketua Uni Konferens Hungaria. Gereja-gereja yang tidak dianugerahi pengakuan resmi oleh parlemen akan menerima status “asosiasi keagamaan,” katanya. “Semoga beberapa gereja di Hunga­ ria—termasuk Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, yang telah beroperasi di negara tersebut selama lebih dari satu abad— akan memiliki jawaban positif [bulan depan],” kata John Graz, direktur urusan publik dan kebebasan beragama untuk gereja dunia Advent. —Adventist News Network

Orang-orang Advent Membantu Mendidik Anak Yatim Piatu di India

►► Kurang dari setengah anak-anak India yang mendapatkan pendidikan. Banyak di


“Dari seorang anak kecil yang ketakutan kini menjadi seorang anak yang ceria di Sunrise yang mendapatkan pasangan yang sangat mengasihi dan rohani yang mengurus mereka. Melihat perbedaan pada gadis kecil itu sangatlah menyenangkan,” kata Rennie. Pelayanan Asian Aid tidak terbatas pada pemberian dana bantuan. Pelayanan itu juga mengawasi sejumlah proyek pengembangan seperti menyediakan sumber air bersih, melek huruf, dan pelatihan pekerjaan bagi orang dewasa dan perawatan medis bagi populasi yang terlantar, termasuk wanita Nepal dan komunitas lepra. Asian Aid juga menyediakan naungan bagi para wanita yang terbebas dari perdagangan manusia. —Adventist News Network.

Orang Advent Inggris Menyiapkan Kesaksian Olimpiade

►► Sepuluh ribu tiket mungkin telah terjual serempak untuk Olimpiade London tahun 2012, namun lebih dari 10.000 anggota Gereja Advent di daerah London sedang menggiatkan diri untuk menyerempakkan kesaksian mereka dan aktivitas komunitas bertepatan dengan acara olahraga terbesar yang pernah dilihat di Inggris. Di antara orang Advent yang siap sukarela selama olimpiade itu adalah Richard Daly, pendeta gereja Croydon. Sebagai bagian dari tim kependetaan, perannya termasuk bekerja bersama para atlet, para pelayan, dan relawan lain dari kepercayaan Kristen untuk menyediakan layan-

c o u r t e s y

A s i an

A i d

Bersambung ke halaman berikut

p h o t o s

antaranya adalah yatim piatu yang tinggal dalam kemiskinan ekstrem di perkampungan kumuh negara itu. Satu pelayanan pendukung Advent di wilayah itu sedang berinvestasi pada masa depan anakanak ini. Asian Aids sedang membangun satu panti asuhan baru untuk 70 orang anak yatim piatu yang sekarang tinggal di rumah sempit di pinggiran Boobbili, India. Sunrise Orphanage, yang direncanakan akan buka awal tahun 2012, bisa menampung lebih dari dua kali lipat anak yang terlantar. Lahan Sunrise yang seluas 12 hektar berarti bahwa panti asuhan itu bisa menanam beberapa makanannya sendiri dan menjual panen untuk menambah penghasilan. Masing-masing anak akan menanam sayuran untuk mempelajari keterampilan berkebun dan nilai kerajinan, satu laporan dari pelayanan itu menjelaskan. Setelah didirikan di Australia 40 tahun yang lalu, Asian Aid sekarang mengelola kantor Amerika, di pinggir kota Collegedale, Tennessee, selain kantor pusatnya di Wauchope, New South Wales. Pelayanan itu mengelola lebih dari 100 sekolah dan panti asuhan di India, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka. Melalui berbagai bantuan sponsor, Asian Aid mengirim 8.500 anak ke sekolah-sekolah Advent di wilayah itu. “Kami tidak hanya memberikan mereka pendidikan, tetapi memperkenalkan mereka kepada Yesus,” kata CEO Asian Aid Jim Rennie. “Bantuan sponsor benarbenar merupakan aktivitas misionari sehari-hari. Jika seseorang ingin mengetahui bahwa mereka sedang membuat satu perbedaan dalam ladang misi setiap hari, maka mereka bisa.” Bantuan sponsor dasar mencakup biaya sekolah seorang anak di sekolah Advent setempat, dengan tingkat bantuan yang lebih tinggi menyediakan naungan dan makanan juga. Anak-anak yatim piatu di India seringkali terlantar dan diasingkan oleh masyarakat, kata Rennie. Satu contoh barubaru ini, staf Sunrise Orphanage terhenyak melihat seorang anak diikat di halaman sebuah pos.

Dari atas ke bawah: PANTI ASUHAN BARU: Lokasi panti asuhan Sunrise yang baru dekat Bobbili, India. Rumah ini akan menampung lebih dari 100 anak. MEMBANTU ANAK-ANAK: Anak-anak yatim piatu yang disponsori melalui Asian Aid menerima makanan, naungan, dan pendidikan di sekolah-sekolah Advent terdekat.

03 - 2012 | Adventist World

5


LAPORAN SEDUNIA

Seorang Advent Memperoleh

an ibadah, doa dan belajar Alkitab di Olympic Village dan tempat lain di Arena Olimpiade. Ia berkata, “Sebagai bekas atlet, dan yang pernah bertanding pada tingkat nasional, merupakan suatu keistimewaan untuk memadukan kesenangan saya terhadap olahraga dan panggilan saya sebagai seorang pendeta. Di atas semua merupakan satu kehormatan mewakili gereja saya.” Ia menambahkan bahwa ia senang mengetahui bahwa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh turut diwakilkan bersama dengan gereja-gereja lain di UK dalam posisi ini. Collin Stewart adalah perwakilan Advent pada komite pengurus “Going for Gold.” Ia menyatakan bahwa ada banyak cara gereja dan individu terlibat. Sam Davis, ketua Konferens Inggris Selatan, berkata, “Kami tidak bisa melewatkan tahun 2012 dan tidak ikut serta dalam pesta budaya terbesar tepat di depan rumah kami—Olimpiade London 2012.” —Victor Hulbert

6

Adventist World | 03 - 2012

Alkitab Proyek sembilan tahun telah mengubah Menyalin

Oleh Suk Hee Han, Direktur Komunikasi Divisi Asia-Pasifik Utara.

S

T o m p k i n s

eorang petani organik berusia 72 tahun dari Korea Selatan menghabiskan waktu enam jam sehari mengurus jenis pertumbuhan yang sangat berbeda; ia menyalin, dengan tangan, ayat dari Alkitab, juga ayat-ayat dari beberapa buku Roh Nubuat yang ditulis oleh salah seorang pendiri Gereja Advent, Ellen G. White. Nam Yong Han, seorang penatua lokal di Gereja Chilbo di Konferens Korea Barat Daya, mengurus pertanian organik, menanam beragam buah dan sayuran. Tehnik pertaniannya telah diajarkan dibanyak negara, termasuk Republik Korea, Cina, Korea Utara, Filipina, dan Bangladesh. Sembilan tahun yang lalu, di bulan Januari 2003, selagi melayani sebagai seorang misionari di Beijing, Cina, Han mulai menyalin ayat-ayat ini, satu proses yang dia sebut “transkripsi.” Pada bulan Oktober 2011 ia telah menyalin ayat dari Alkitab sebanyak tujuh kali, juga satu serial Conflict of the Ages dan Testimonies for the Church. Han berkata jam-jam yang digunakannya menyalin merupakan saat-saat paling menyenangkan dalam hidupnya. Baru-baru ini ia duduk bersama untuk diwawancarai:

Pa u l

SIAP BERSAKSI: Anggota-anggota tim “Live London” dari Advent berpose di luar Stadium Olimpiade di bulan Mei 2011. Lebih dari 10.000 orang Advent di London dan sekitarnya sedang bersiap untuk bersaksi selama acara yang diharap merupakan yang acara olahraga terbesar di Inggris.

Pertumbuhan Kerohanian karena

Apakah yang membuat Anda mulai menyalin Alkitab dan Roh Nubuat? Sudah 50 tahun sejak saya memutuskan untuk berjalan dengan iman. Setelah merasakan senang dan pahitnya kehidupan, saya ing­ in sepenuhnya tergantung kepada Tuhan saya dan menjadi lebih seperti Dia. Pada tahun 2000 saya memiliki kesempatan untuk tinggal di Beijing, Cina, dan melakukan beberapa pekerjaan Injil di sana. Tuhan memberikan saya banyak kesenangan dan berkat, bersama dengan penderitaan dan kesulitan. Saya ditahan dan diinvestigasi oleh Biro Keamanan Publik di Cina atas aktivitas keagamaan. Kemudian saya memikirkan perlunya semakin dekat dengan Allah sekalipun di masa kesukaran, jadi saya mulai menyalin Alkitab pada tanggal 7 Januari 2003, di Beijing. Lebih jauh lagi saya biasa memberikan ceramah kepada para pegawai pemerintahan dan petani di Ci-


kehidupan Nam Yong Han Kiri: MENYALIN DENGAN TANGAN: Petani Korea dan seorang Advent, Nam Yong Han telah menyalin seluruh ayat Alkitab dengan tangan sebanyak tujuh kali dalam sembilan tahun terakhir, termasuk satu salinan dalam bahasa Cina. Kanan Atas: KITAB SUCI DALAM TULISAN TANGAN: Han berkata hasil salinannya, yang ia sebut penyalinan, telah membawa dia lebih dekat kepada Allah dan melunakkan perilakunya. KANAN: SERIAL ALFA DAN OMEGA: Bersama dengan Alkitab, Han telah menyalin buku serial Alfa dan Omega oleh Ellen G. White, seorang pionir pendiri pergerakan Advent. S u k

H e e

Han

na; untuk melakukan ini, saya harus menghafalkan dan memahami Firman Allah sebisa mungkin, jadi saya bisa mengingatnya kapan saja dan di mana saja. Apakah yang telah Anda salin dan berapa kali? Sampai sekarang, saya sudah mencatat Alkitab sebanyak tujuh kali, termasuk sekali di Cina. Saya juga selesai mencatat satu serial buku-buku Conflict of the Ages, dan satu serial Testimonies for the Church. Saya membuat layar gulung dengan kertas catatan. Ini masih berlangsung dan telah menjadi bagian penting dalam hidup saya, jadi saya melakukannya setiap hari. Sementara mencatat Alkitab, saya menyadari bahwa sekali menulis jauh lebih baik daripada 10 kali membaca jika seseorang ingin mengingat dan memahami Firman. Semakin banyak saya mencatatnya, maka semakin saya menghargai Allah atas kasih-Nya yang dalam dan rencana yang ajaib bagi saya. Ceritakan lebih banyak lagi tentang penyalinan Alkitab. Sejak mulai menulis, saya melakukannya enam jam sehari. Sambil mencatat, saya merasa seolah saya sedang berbicara dengan Tuhan muka dengan muka dan mengenal Dia; saya telah mengalami betapa manis Firman-Nya itu. Namun saya menghadapi penderitaan pada saat bersamaan. Sebagai seorang veteran yang terluka, saya tidak bisa duduk untuk waktu yang lama karena sakit pada kaki dan punggung. Penulisan yang berkesinambungan juga memberikan penglihatan kabur, juga rasa sakit yang sangat pada pergelangan tangan, lengan, dan bahu. Akan tetapi, Firman-Nya itu semanis sarang madu, dan ini membantu saya

mengatasi kelemahan fisik tersebut. Apakah hasilnya, manfaat, dan berkat dari penulisan itu? Tadinya saya adalah seorang yang tidak sabar dan agresif. Tetapi saya bisa menyadari betapa saya ini seorang pendosa yang tak berdaya melalui pencatatan itu. Sementara mencatat Alkitab saya merasa hati saya dilembutkan dan kecenderungan agresif menghilang. Lagipula, rasa sakit pada mata, punggung, dan kaki juga lenyap jadi sebenarnya saya bisa mencatat selama lebih dari 10 jam. Saya memberikan pujian kepada Allah karena telah melenyapkan kelemahan-kelemahan ini dan karena telah memberkati saya dengan Firman-Nya. Di antara manfaat dan berkat yang tak terbilang banyaknya, yang paling menakjubkan adalah bahwa saya bisa turut ambil bagian dalam Firman Allah dan melakukan persekutan rohani bersama-Nya dengan berjalan dan berbicara dengan-Nya. Jadi saya percaya bahwa saya menjadi semakin serupa dengan Yesus. Apakah kerinduan hati Anda? Saya ingin menjadi seseorang yang siap untuk kedatangan kerajaan melalui pencatatan selama Tuhan mengizinkan saya melakukannya. Saya juga ingin dengan setia mempraktikkan tanggung jawab saya sebagai seorang Kristen. Keinginan lain adalah mencatat Alkitab 10 kali, jadi kebangunan rohani dan reformasi bisa dicapai dalam hidup saya. Saya berharap orang Advent di dunia bisa mengalami manfaat dan berkat rohani yang sama melalui pencatatan mereka sendiri. n

03 - 2012 | Adventist World

7


PAN O RA M A

S E D U NIA

S

uatu Sabat, beberapa waktu yang lalu saya mendapat kehormatan beribadah bersama 67.000 orang di Citadel Stadium Luanda, Angola. Selama acara itu kami menyaksikan ribuan anak muda dalam seragam Pathfinder dan Youth Ministry bergerak jalan untuk Tuhan. Luar biasa. Beberapa hari kemudian sekali lagi kami terkesima ketika menemui ribuan pemuda Advent di Bongo, Angola, dan Cape Town, Afrika Selatan. Saat mengadakan perjalanan ke berbagai tempat di seluruh dunia, salah satu sukacita saya yang terbesar adalah menemui begitu banyak orang muda, dan saya memuji Tuhan karena begitu banyak yang setia kepada Kristus dan pekabaran Advent. Sebagai satu keluarga sedunia, kita memiliki satu kewajiban khusus dan besar kepada orang muda ini—untuk membantu mereka melihat Yesus di dalam segala keindahan-Nya, menerima Dia dan kebenaran-Nya, melibatkan mereka dalam misi gereja, dan di atas semua itu, mengarahkan mereka kepada kedatangan-Nya yang akan segera tiba. Prioritas Anak Muda Prioritas dan metode-metode bagi pelayanan orang muda sudah secara luas didiskusikan. Salah satu permasalahan yang lebih kontroversial adalah tentang peribadatan, terutama gaya ibadah dan pilihan musik. Beberapa orang percaya cara untuk menjangkau dan mempertahankan kaum muda adalah dengan menyediakan pengalaman ibadah yang lebih “kontemporer” menampilkan band “rock Kristen,” bentuk-bentuk doa mistik, dan pendekatanpendekatan teologia yang dipelajari dari gerakan gereja ada. Kadang-kadang para pembicara non-Advent yang sangat fasih berbicara diundang untuk memberikan penyajian selama jam ibadah. Tetapi apakah inikah sesungguhnya yang dicari orang muda Advent? Selama sidang General Conference tahun 2010 di Atlanta, satu penelitian informal diadakan oleh Kantor Pengkajian dan Keefektifan Program General Conference. Para hadirin ditanya, “Apakah yang ingin Anda sampaikan

8

Adventist World | 03 - 2012

kepada gereja?” Mereka diajak untuk membagikan buah pemikiran mereka dalam tulisan. Ke-253 responden penelitian itu dibagi hampir sama antara pria dan wanita, banyak diantaranya berusia di bawah 35 tahun. Salah satu topik paling populer yang dibahas adalah bagaimana mempertahankan kaum muda di dalam gereja, dan banyak solusi ditawarkan yang berasal dari kaum muda itu sendiri. Hasilnya memberi jawaban. Jika kita ingin mempertahankan mereka, menurut mereka gereja harus: (1) Mengajarkan prinsip-prinsip Alkitab dan substansi Kekristenan secara dini, sering, dan sebanyak mungkin. (2) Kemas penyajian kebenaran ini secara menarik tetapi tanpa mengandung keduniawian. (3) Integrasikan anak muda ke dalam tanggung jawab dan aktivitas sehari-hari gereja. (4) Sediakan aktivitas sosial keluar dimana kaum muda bisa bergaul bersama dalam lingkungan Kristen gantinya

Mengikuti

Cara

Firman Itu

Suatu kewajiban besar Oleh Ted N. C. Wilson


mencari hiburan dari dunia. (5) Dengarkan ide-ide dan sudut pandang kaum muda. (6) Kenali dan bersahabatlah dengan kaum muda. Menariknya, satu riset Kristen dan literatur sekarang ini akan memperlihatkan bahwa bukan pemuda Advent saja yang merindukan sesuatu yang lebih dari sekadar hiburan dalam pengalaman ibadah mereka. Mereka mencari substansi—substansi Alkitabiah. Jika kita bisa melibatkan pemuda dan orang muda dewasa dalam pelajaran Alkitab dan pelayanan yang nyata, membuat mereka merasa bagian dari keluarga gereja, kita tidak perlu menghibur mereka. Kita bisa melibatkan mereka dalam misi gereja, dan mereka akan dicegah agar tidak tergelincir kepada sesuatu yang lain. Pelayanan yang Bergema Bersama Pemuda Jenis pelayanan ini bergema bersama kaum muda. Tahun lalu saya mendapat kehormatan mengunjungi Baden-Wuerttemberg Conference (Jerman) di Divisi Euro-Afrika. Selagi berada di sana saya mendapat kesempatan istimewa menghadiri kongres pemuda Youth in Mission yang disponsori konferens. Musiknya hebat, dan penyajiannya berfokus pada Alkitab dengan menekankan pelayanan pada Allah dan umat manusia. Itu merupakan satu contoh baik terhadap pendekatan Alkitabiah dan Roh Nubuat kepada pelayanan pemuda. Tiap tahun di Amerika Utara, ribuan kaum muda menghadiri kongres pemuda yang diatur oleh Generation of Youth for Christ (GYC), satu pelayanan pendukung Advent dimana para pemimpinnya adalah kaum profesional muda yang tinggal di seluruh Amerika Serikat dan Kanada. Selama konferens GYC, para hadirin menikmati musik yang mengangkat jiwa dan penyajian Alkitab serta seminar-seminar pelatihan oleh beberapa pemimpin Advent, mendengarkan kesaksian yang menginspirasi dari rekan-rekan mereka, memimpin diskusi-diskusi kelompok kecil, dan berpartisipasi dalam jangkauan luar komunitas dan kesempatan-ke­

sempatan pelayanan. Tentu saja, acara pemuda lain mencoba fokus pada Firman Allah dan memainkan faktor “hiburan.” Doakan mereka dan himbau para pemimpin pemuda kita saat mereka memusatkan penyajian pada Firman Allah, doa, dan kesaksian. Perbedaan dalam Cita Rasa dan Budaya Karena sudah pernah hidup dalam empat budaya berbeda di berbagai benua, saya mengerti dan menghargai keanekaragaman budaya yang tercakup dalam keluarga kita orang percaya sedunia. Dan bilamana kita membahas berbagai permasalahan, terutama yang kontroversial seperti ibadah dan musik, ada kaitan budaya yang harus kita pahami. Akan tetapi, ada prinsip-prinsip dasar Alkitabiah yang harus menentukan ibadah dan musik di mana pun di dunia, seperti yang ditemukan dalam Filipi 4:8: “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Berbicara tentang dasar-dasar kehidupan, manusia itu biasanya sama, dan prinsip-prinsip Allah berlaku bagi kita semua. Kita harus memperlakukan orang lain dan budaya lain dengan sikap hormat, dan biasanya kita akan menerima tingkat penghormatan yang sama sebagai balasannya. Namun, kita harus benar-benar mengerti bahwa ada budaya duniawi dan ada budaya surgawi yang berlaku di seluruh dunia. Diubahkan Sayangnya, ada kecenderungan di dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di beberapa tempat di seluruh dunia untuk menerima pengaruh budaya duniawi dalam gereja yang tidak baik. Salah satu masalah besar kita sebagai bagian dari masyarakat di abad kedua puluh satu adalah membiarkan dunia secara perlahan mengubah persepsi kita tentang apa yang benar dan pantas— apapun standar bagi masyarakat cende-

rung menjadi hal yang lumrah. Kita diingatkan oleh Paulus dalam Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Terjemahan J.B Phillips berkata “Jangan biarkan dunia di sekeliling Anda membentuk Anda ke dalam cetakannya.” Jalan Firman Saya secara total percaya bahwa kita memiliki satu kewajiban besar untuk melakukan segala yang bisa kita lakukan untuk mengimbau kaum muda Advent untuk mengikuti cara Firman dan bukan cara dunia. Keprihatinan tentang pengaruh duniawi tidak dimaksudkan untuk menyelubungi gereja dalam pemikirannya; ini ada kaitan dengan iblis yang melakukan sebisanya untuk menetralisir gereja dengan membawa “dunia” ke dalam gereja. Menurut saya inilah yang Paulus amarkan. Sebenarnya, inilah pekabaran tiga malaikat dalam Wahyu 14 itu: Mengangkat Yesus dan kebenaran-Nya dan mengembalikan orang kembali kepada penyembahan Allah yang benar dan menjauhi kekacauan Babilon di dalam segala bidang perhatian. Saya tidak ragu bahwa Roh Kudus akan bekerja dalam gereja-Nya untuk mencegahnya agar tidak dinetralisasi. Inilah kebangunan dan reformasi itu apabila kita dengan rendah hati berserah kepada kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam kita dan mengarahkan kita kepada Kristus dan Firman-Nya. Kita harus menjalankan pekerjaan dan aktivitas kita di bawah tuntunan Roh Kudus sebagaimana dalam Mikha 6:8, melakukan apa yang benar dan pada saat yang sama mencintai kesetiaan dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah—yang berarti berserah kepada tuntunan-Nya. Anak Muda Itu Penting Anak muda dan orang muda dewasa memenuhi peran penting dalam kebangunan dan reformasi, dan saya telah

03 - 2012 | Adventist World

9


PAN O RA M A

S E D U NIA

sepenuhnya yakin bahwa mereka akan terus menjadi bagian dari aktivitas-aktivitas gereja untuk mengangkat Kristus, kebenaran-Nya, kedatangan-Nya yang tidak lama lagi, dan pekabaran tiga malaikat-Nya. Sebagaimana saya bicarakan dalam “One Year to Change the World” (lihat Adventist World, November 2011), saya percaya pada keterlibatan pemuda Advent dalam penginjilan sekarang ini dan di masa yang akan datang. Kini mereka memperlihatkan kekuatan terbesar di bawah pimpinan Allah dan akan tetap demikian. Mari kita ingat selalu: “Kita memiliki laskar pemuda sekarang ini yang dapat melakukan banyak, jika mereka dengan benar diarahkan dan didorong. Kita ingin anak-anak kita mempercayai kebenaran. Kita ingin mereka diberkati Allah. Kita menginginkan mereka memainkan peran dalam rencana-rencana yang sudah diatur dengan baik untuk membantu orang muda lain. Hendaklah semua orang dilatih agar mereka dengan benar menyampaikan kebenaran, memberikan alasan pengharapan yang ada di dalamnya, dan menghormati Allah dalam segala bidang pekerjaan yang mereka kuasai” (Ellen G. White, dalam General Conference Bulletin, 29 Januari, 1893, hlm. 24) Saya mengajak Anda, terutama bila Anda adalah seorang anggota pemuda atau orang muda dewasa, untuk membagikan pemikiran Anda pada permasalahan penting ini. Bagaimanakah Anda terlibat dalam kehidupan gereja? Apakah yang terutama Anda hargai, dan apa yang ingin Anda lihat agar berubah di tempat Anda? Bagikan buah pikiran Anda lewat @adventistchurch facebook.com/pages/ Adventist-world-magazine letters@adventistworld.org

Ted N. C. Wilson adalah Ketua General Confe­ rence Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Silver Spring, Maryland, AS.

10

Adventist World | 03 - 2012

Sebuah

One-Day Church Namulenga, Malawi

M

ereka berkata gerejanya “ada di sebelah atas perkebunan teh di sana lewat baobab besar, turun ke sungai kecil, kemudian naik ke sebelah matahari terbit. Sekitar 20 menit.” Beberapa jam kemudian, setelah melewati lautan ayam merah, kami tiba di kumpulan rumah batu bata yang dipisahkan oleh dua gang bertanah merah yang jarang digunakan. Sopir kami tersesat, tetapi ia mendapatkan ide. “Rasanya kita sudah dekat. Mari kita mencari seorang wanita yang kelihatannya seperti seorang Advent. Ia akan tahu di mana menemukan gerejanya.” Semua orang di dalam truk tertawa, termasuk sopir Maranatha kami. Kemudian kami mulai melaju perlahan memasuki desa itu, sambil melihat-lihat hati dari semua orang yang kami jumpai. “Itu dia!” Richard sopir kami melonjak girang, sambil menunjuk ke arah seorang wanita yang sedang menghempas-hempas kain di atas “batu cuci”-nya “Dia pasti seorang Advent. Siapakah lagi yang bisa tersenyum seperti itu?” Richard melambai ke arahnya, mengajukan beberapa pertanyaan, dan lima menit kemudian kami berada di gereja di mana ia melayani sebagai anggota paduan suara dan pemimpin dorkas. Inti dari bangunan itu adalah gereja baja One-Day, tetapi batu-bata merah yang dengan hati-hati disusun telah menjadikannya pusat ibadah dengan jendela katedral dan serambi yang mendapat cahaya hangat. Ia menyanyikan satu seruan panggilan nyaring di udara sore yang panas itu, dan gereja itu segera dipenuhi dengan para anggota yang tinggal di sekitar, jemaat yang berbangga hati dan bertumbuh pesat di Namulenga, Malawi.

Program One-Day adalah upaya kerja sama antara Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Adventist-laymen’s Services and Industries (ASI), dan Maranatha Volunteers International. Inisiatif The One-Day Church awalnya dibuat dan dikembangkan oleh pengusaha Minnesota dan anggota ASI, Garwin McNeilus. Kisah-kisah ini datang kepada Anda tiap bulan dari “Jurucerita” Maranatha, Dick Duerksen.


K ES EHATAN

S ED U N IA

Sesuatu yang

Oleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landless

Berikan

Saya memperhatikan semakin banyak teman-teman yang “vegetarian” mengaku “pesco-vegetarian.” Bahkan ada satu orang yang mengaku vegan, tetapi makan ikan dua kali seminggu. Apa rekomendasi Anda? Ikan atau tidak?

D

iet vegetarian adalah yang tidak menyertakan makanan “daging.” Beberapa mengatakan bahwa ikan tidak termasuk dalam istilah “daging” di akhir abad kesembilan belas; bahkan sekarang ini banyak yang menganggap diri mereka sendiri vegetarian menyertakan ikan sebagai bagian dari diet mereka. Tuhan kita makan dan menyajikan ikan dalam tubuh-Nya yang mulia, yang secara logis menuntun pada satu pengertian bahwa ikan secara intrinsik, merupakan bahan makanan yang berguna dalam diet. Bahkan Ellen White makan ikan selama periode dimana ia mengaku tidak makan makanan “daging.” Ini telah menuntun para periset mempercayai bahwa ia tidak menyertakan ikan dalam istilah “daging,” yang biasanya berarti daging merah. Namun ia memperingatkan tentang ikan yang diperoleh dari perairan berpolusi. Sejak zamannya, kenaikan konsentrasi merkuri, kadmium, PCB, dan dioksin di perairan alam telah berlipat ganda, dan kami tidak merasa nyaman menganjurkan ikan sebagai bagian dari bahan diet. Tentu saja, kami akui ada tempat-tempat dimana perairannya tidak tercemar, dan ada bukti tentang manfaat dari mengkonsumsi ikan. Beberapa penelian memperlihatkan bahwa konsumsi ikan dua sampai tiga kali per minggu menurunkan risiko serangan jantung nonfatal sebanyak 21 persen, dari kematian karena penyakit koroner jantung sebanyak 38 persen, dan dari stroke sebanyak 31 persen.1 Penelitian-penelitian ini telah dilakukan pada individu-individu yang “berisiko” untuk masalah jan-

p h o t o

b y

W i l f

Ra t z b u r g

tung, dan belum ada percobaan-percobaan acak berskala besar yang bisa disimpulkan tentang efek perlindungan dari asam lemak omega-3 pada populasi umum.2 Kaum vegetarian bisa memperoleh asam lemak omega-3 dari minyak seperti canola, kedelai, zaitun, dan flaxseed, juga dari alpukat, dan kenari. Ada perbedaan antara omega-3 dari sayuran (atau alpha-linolenic acid [ALA]) dan omega-3 dari laut (eicosapentaenoic acid [EPA] dan docosahexaenoic acid [DHA]). Omega dari laut telah dipelajari dengan lebih giat daripada omega dari sayuran, sehingga datanya tidak sebanyak yang dari sayuran. Adventist Health Study II bisa diharapkan memberi pencerahan yang lebih terperinci tentang perbedaan yang berkaitan dengan kesehatan bagi mereka yang mengkonsumsi diet vegetarian. Kecenderungan terdahulu dari penelitian ini belum memadai secara statistik untuk membuat rekomendasi yang kuat. Yang tak bisa dibantah adalah bahwa terdapat perbedaan besar antara pemakan daging dan semua jenis vegetarian, dan itu termasuk vegetarian pemakan ikan. Bila memperlihatkan perbedaan antara diet yang berbasis tanaman secara total (vegan), diet berbasis tanaman (lacto-ovovegetarian), dan diet pesco-vegetarian (tidak ada daging kecuali ikan), maka sejauh ini datanya tidak meyakinkan karena tidak ada cukup waktu untuk menindaklanjuti. Tampaknya bahwa untuk mortalitas dari semua penyebab, lacto-ovovegetarian sekarang ini cukup bagus. Untuk keuntungan tingkat kolesterol jantung dan berat badan, diet berbasis total pada tanaman sedikit

risikonya. Pesco-vegetarian, meskipun lebih baik dari pemakan daging, berada sedikit di belakang mereka yang mengikuti kedua jenis diet tadi. Ada kemungkinan memperoleh beberapa manfaat dari omega-3 laut dari kapsul minyak ikan, dengan demikian menghindari risiko polutan seperti merkuri. Tim Consumer Reports tidak menemukan jumlah merkuri, PCB, atau dioksin yang berarti dalam sekitar 16 kapsul minyak ikan yang mereka uji.3 Namun pertanyaan sesungguhnya adalah apakah konsumsi kapsul minyak ikan—atau bahkan ikan, untuk masalah itu—menambah manfaat yang sudah bisa diambil dari diet vegetarian seimbang. Kita tidak akan mengetahui jawaban pastinya selama beberapa tahun, tetapi untuk sekarang, jawaban yang mungkin adalah tidak. n 1 Ka He, Yiqing Song, Martha L. Daviglus, Kiang Liu, Linda Van Horn, Alan R. Dyer, dan Philip Greenland, “Accumulated Evidence on Fish Consumption and Coronary Heart Disease Mortality: A Meta-Analysis of Cohort Studies,” Circulation 109 (2004): 2704-2711. 2 JoAnn E. Manson, Shari S. Bassuk, “Marine Omega-3 Fatty Acids and Cardiovascular Disease.” 3 “Omega-3 Oil: Fish or Pills,” Consumer Reports 68, no. 7 (2003): 30-32; The Female Patient 36, no. 11 (November 2011): 12.

Allan R. Handysides, seorang ahli kandungan bersertifikat, merupakan seorang Direktur Departemen Kesehatan General Conference.

Peter N. Landless, seorang ahli jantung nuklir,

merupakan associate director dari Departemen Kesehatan General Conference.

03 - 2012 | Adventist World

11


R E N U N G A N

Kebenaran yang Menuntun pada Oleh Ramani Kurian

Kekekalan

W

aktu itu saya sedang dalam perjalanan menuju kampung halaman saya dengan kereta api. Penumpang wanita lain, yang duduk agak jauh dari saya, memberikan senyuman lebar, yang saya balas dengan senyum yang sama. Bagi saya ia seorang asing. Saya menebak-nebak alasan mengapa ia memperlihatkan minat sedemikian rupa kepada saya. Saya tidak mengenakan perhiasan— dia juga tidak. Kelihatannya ia mengira saya seorang penganut Pentakosta, karena hanya orang Pentakosta yang biasanya tidak mengenakan perhiasan di wilayah saya. Ketika ia mendapatkan bahwa tempat duduk di sebelah saya kosong, ia datang dan duduk. Ia memulai percakapan dengan bertanya, “Apakah Anda seorang yang percaya? Apakah Anda telah diselamatkan? Apakah Anda menerima baptisan Roh Kudus dan lidah?” Ia terus mengajukan pertanyaan demi pertanyaan tanpa memberikan saya kesempatan untuk menjawabnya. Di akhir 'ocehan'nya saya berkata, “Ya, saya seorang yang percaya; saya seorang Advent.” Semua antusiasme dan kegembiraannya seperti lenyap. Saya mulai bertanya-tanya, Apakah kira-kira pertanyaan pertama yang akan diajukannya bila ia adalah seorang Advent? Saya masih ingat hari-hari setelah pertobatan saya dari agama Hindu. Banyak teman orang Advent akan bertanya, “Kapan Anda mene-

12

Adventist World | 03 - 2012

rima ‘kebenaran’ itu?” atau “Berapa lamakah Anda berada dalam ‘kebenaran’?” Ya sebagai orang-orang Advent kita sangat memegang teguh “kebenaran,” tetapi saya bertanya-tanya di mana tempat “kebenaran” itu dalam kehidupan dan pertimbangan kita sehari-hari. Kebenaran yang Membenarkan Yesus berkata dalam Yohanes 14:6, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.” Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi kita, maka kita menerima kebenaran itu dan berjanji hidup oleh kebenaran tersebut. Kita berjanji kepada Allah bahwa kita akan hidup dalam kebenaran itu selama sisa hidup kita. “Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yoh. 8:32), itulah janji Yesus. Kendati sifat alamiah kita berdosa, Yesus bersedia membawa kele­ mah­an-kelemahan kita dan mati bagi dosa-dosa kita di salib. Bilamana kita percaya dan menerima pengorbanan-Nya bagi kita, maka Ia membenarkan kita. Kita diampuni. Kita mendapatkan permulaan yang baru—tetapi ini tidak berarti bahwa kita tidak akan jatuh lagi. Kita bisa menjauh dari kebenaran yang kita terima. Jadi kita perlu memahami bahwa bukan dari kekuatan kita sendiri yang membuat kita menang. Tetapi kekuatan dari Roh


Kita perlu untuk

mengerti

bahwa bukanlah kekuatan kita yang membawa

kemenangan.

Kudus yang membuat kita tetap terhubung dengan Aku dalam Yohanes 14:6 dan akan membantu kita melihat perbedaan antara kebenaran dan kebohongan. Kebenaran Versus Kebohongan Anak-anak Allah mencintai kebenaran dan kita hidup dalam kebenaran itu. Tidak akan ada tempat bagi kebohongan dalam hidup kita. Ya, kita sering menyimpang dari kebenaran untuk alasan-alasan yang mementingkan diri. Kita kehilangan pandangan terhadap Tuhan dan menaruh kepercayaan kita kepada hal lain. Kita menjadi begitu yakin diri dan lupa bahwa musuh secara konstan bekerja untuk menyesatkan anak-anak Allah dari-Nya. Fokus kita yang mementingkan diri bisa menyebabkan kita mengatakan kebohongan, terputus dari kebenaran itu. Yesus memberikan beberapa komentar suram tentang kebenaran dan kebohongan dalam Yohanes 8:44 ketika berbicara kepada kepemimpinan Yahudi di zaman-Nya : “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. ... ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” Dengan mengatakan dusta, kita menggeser kesetiaan kita dari Yesus kepada Iblis. Hidup dalam

dusta pada akhirnya mengakibatkan kehancuran dan kejatuhan, sebagai ganti kehidupan berlimpah yang ingin diberikan Yesus kepada kita. Kebenaran yang Menyucikan Setelah kita dibebaskan oleh kebenaran, Yesus tidak meninggalkan kita untuk berjuang sendiri. Ia berdoa kepada Bapa-Nya, “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran” (Yoh. 17:17). Penyucian terjadi ketika kita terus berada dalam kebenaran. Hubungan erat antara Firman Allah dan Yesus, kebenaran yang hidup, membantu kita mengerti bahwa belajar Alkitab dan berdoa bukan pilihan—itulah satu-satunya jalan untuk menemukan pertolongan melawan serangan Setan. Kita harus meminta Roh Kudus menuntun kita belajar dari Alkitab agar kebenaran itu terbentuk dalam hidup kita. Setiap hari kita disucikan oleh kuasanya. Petrus mengingatkan kita bahwa kesetiaan kepada kebenaran akan memenuhi hati kita dengan kasih kepada sesama kita manusia ( 1 Petrus 1:22). Kasih ini adalah karakteristik kunci dari kebenaran yang menyucikan. Pertumbuhan akan terjadi, dan kita akan menjadi semakin seperti Yesus. Paulus pastilah memikirkan ini ketika ia mengimbau orang-orang di Efesus untuk: “dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala” (Ef. 4:15). Kebenaran dan Kemuliaan Mazmur 15:1, 2 menggambarkan kualitas dari orang-orang yang siap hidup di hadirat Allah: “TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya.” Komitmen kepada kebenaran (baik dalam perwujudan maupun yang nampak) merupakan persiapan untuk akhirnya menikmati hadirat Allah selamanya. Sungguh suatu keistimewaan mengalami pembenaran, penyucian, dan suatu hari juga kemuliaan, bilamana kita hidup bagi Kebenaran itu!” “Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN, yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan” (Mazmur 40:5), seru pemazmur. Kebohongan, kemunafikan, hubungan-hubungan baik—semua ini tidak berguna dalam pandangan Allah. Ia mencari mereka yang setia kepada kebenaran-Nya, atau, sebagaimana yang dikatakan Ellen White, yang “setia kepada kewajiban sebagaimana jarum dengan lubangnya.”* n

* Ellen G. White, Education, hlm. 57.

Ramani Kurian adalah Asisten Direktur Departemen Komunikasi Divisi Asia Selatan di Hosur, India.

03 - 2012 | Adventist World

13


K E H I D U PA N

A D V E N T

C

ara (nama seseorang) duduk di meja dapur sahabatnya. “Laura,” katanya, dengan ragu-ragu, “Mike mengajakku pergi berkencan. Tetapi aku merasa bingung. Ia orangnya baik dan seorang Kristen yang baik, dan kami sudah saling mengenal selama beberapa bulan. Kami memiliki begitu banyak kesamaan, dan aku ingin mengenal dia lebih dalam lagi.” Ia memandang Laura. “Hanya untuk makan siang....” Laura menaruh tangannya di atas tangan Cara. “Kedengarannya Mike baik, Cara. Tetapi berhati-hatilah. Kau tahu ia bergereja hari Minggu. Kau tidak ingin mendapati dirimu sendiri tidak seimbang, bukan?” Sebagian besar orang Advent, seperti teman Cara tadi, memahami dengan baik nasihat Paulus agar tidak menjadi “pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya” (2 Kor. 6:14) yang berarti bahwa orang Advent harus menghindar dari menikahi yang bukan Advent. Tetapi untuk “menjadi pasangan seimbang” (equally yoked ) dengan orang Advent juga bukanlah resep yang menjamin bagi keberhasilan pernikahan. Maksud Allah bagi pernikahan adalah dua orang berbeda menjadi satu daging (Kej. 2:24)—bersatu secara rohani, tetapi juga dalam tubuh, hati, dan pikiran.

Pasangan Sukses Paulus menggunakan ekspresi “pasangan yang tidak seimbang” sebagai satu kiasan bagi hubungan manusia. Ia merujuk kepada kuk kayu yang dibentuk agar pas dipasang pada leher dua ekor hewan. Bersama-sama mereka bisa menarik bajak yang berat. Kuk yang berhasil dipasang memerlukan hewan yang sama dalam ke-

Pasangan Oleh Karen Holford

Seimbang?

Apakah konsep yang sebenarnya? kuatan, kecepatan, stamina, dan tinggi. Jika mereka berjalan bersama dengan kecepatan berbeda, maka mereka akan berputar dalam lingkaran. Jika satu hewan lebih kuat dari yang lainnya, maka hewan lain bisa keletihan, tertekan, atau terluka karena berusaha menyamai. Allah begitu peduli dengan tekanan yang terjadi pada hewan bila tidak seimbang sehingga Ia mengeluarkan satu hukum menentangnya: “Janganlah engkau membajak dengan lembu dan keledai bersama-sama” (Ul. 22:10). Jadi sudah sewajarnya kalau Allah bahkan lebih peduli agar manusia menghindari tekanan karena menanggung kuk dengan seseorang yang sangat berbeda dari mereka sendiri. Melalui nasihat Paulus tentang jangan menjadi pasangan yang tidak seimbang, kita mengetahui ia prihatin dengan orang Kristen yang memilih untuk menyerahkan diri pada hubungan penuh arti dengan orang tidak percaya. Sama seperti memasang kuk pada dua ekor hewan yang berbeda dalam kekuatan sehingga

Berjuang untuk Hubungan Pasangan yang Seimbang n Berdoa dengan sungguh-sungguh

kerohaniannya sendiri.

dan cari nasihat bijak sebelum memulai hubungan dekat atau hubungan ketergantungan dengan seseorang yang secara rohani berbeda dari Anda.

n Waspadalah terhadap perbedaan sifat alamiah yang dibawa oleh masing-masing individu ke dalam pernikahan.

n Pilihlah seorang pasangan menikah yang akan mendukung pertumbuhan rohani Anda sambil mengembangkan

dalam hubungan Anda itu sederajat dan saling mendukung agar tidak ada orang yang mendominasi yang lain.

14

Adventist World | 03 - 2012

n Periksalah keseimbangan kekuatan

menyebabkan yang lemah mengalami rasa sakit dan takut, ia mengetahui bahwa penyalahgunaan kekuatan dalam hubungan bisa merusak orang juga. Ia mendesak mereka yang memegang tanggung jawab dan kepemimpinan agar mengasihi, rendah hati, dan pengertian. Paulus melihat bahwa bilamana satu pasangan menjadi seorang Kristen, mereka seringkali mengalami rasa sakit, ketegangan, konflik, kesendirian, tekanan, penolakan, dan kesetiaan yang terbagi. Banyak pasangan Kristen menghadapi pi­lih­ an-pilihan yang amat sulit antara komitmen mereka kepada Allah dan tanggung jawab mereka kepada pasangannya yang bukan Kristen. Ia ingin melindungi orang percaya dari membuat pilihan-pilihan besar dalam hidup yang bisa mengganggu keinginan mereka untuk mengikut Allah. Paulus merekomendasikan agar para janda yang ingin menikah lagi harus memilih suami yang “adalah seorang yang percaya” (1 Kor. 7:39). Kehidupan menikah itu sendiri sudah cukup sulit tanpa harus me-

n Pastikan ketidaksetaraan yang ada dari sejak semula, atau yang timbul kemudian dalam hubungan, didiskusikan secara terbuka agar Anda dapat memiliki satu rencana yang disetujui bersama untuk mengaturnya. n Ketidaksetaraan yang timbul kemudian dalam hubungan merupakan satu kesempatan bagi yang “kuat” untuk mengembangkan karakter Kristen mereka dengan cara sabar dan rendah hati melayani orang lain dengan kebaikan dan kasih sayang.


nambah kerumitannya dengan sengaja. Pengecualian yang Tidak Seimbang Alkitab berisi kisah-kisah menarik tentang pasangan yang tidak seimbang. Ada Ester dan Raja Ahasyweros, yang tidak seimbang dalam dimensi kepercayaan, budaya, etnis, golongan, pendidikan, usia, dan keuangan. Namun Allah menggunakan hubungan ini untuk menyelamatkan umat pilihan-Nya. Rut, seorang Moab, menikahi salah seorang putra Naomi. Setelah suaminya meninggal, kepercayaan dan kasih Naomi mengilhami Rut untuk mengasihi dan percaya kepada Allah. Meskipun ia masih belia, miskin, dan dari latar belakang penyembah berhala, ia menikahi Boaz, seorang petani Yahudi yang kaya raya. Melalui persekutuan ini Rut menjadi nenek moyang Yesus. Kisah-kisah ini memberikan pengharapan bagi mereka yang mendapati dirinya secara rohani tidak seimbang. Jelas Allah memiliki maksud khusus bagi Ester dengan menempatkan dia dalam hubungan yang sedemikian tidak biasa. Dan kisah Rut mengilustrasikan bagaimana orangorang Kristen yang positif dan mengasihi dapat digunakan untuk menarik seorang anggota keluarga yang tidak percaya kepada Allah. Pada kedua cerita ada penekanan kuat pada iman, doa, kasih, dan kepercayaan total kepada Allah. Dilema yang Tidak Seimbang Orang Advent menghadapi tantangan khusus mengenai permasalahan ini. Ketika Paulus menasihati tentang ketidakseimbangan berpasangan dengan orang tidak percaya, semua orang Kristen adalah orang Kristen—tanpa denominasi. Tetapi orang Advent yang percaya pada Sabat hari ketujuh biasanya menafsirkan ayat itu bahwa kita harus menikah hanya kepada orang Advent. Ini bijak, karena bisa membingungkan dan pada akhirnya kelak merusak anak-anak yang dibesarkan dalam rumah tangga di mana orangtua beribadah pada hari berbeda dan memiliki pemikiran berbeda tentang makanan sehat, penggunaan alkohol, apa yang terjadi ketika Anda mati, dan lain-lain. Satu-satunya anak Abraham, Lydia, telah menikahi seorang pemuda Advent. Namun peperangan pecah di negara mereka. Takut kalau-kalau ia ditembak atau dipenjarakan karena menjadi seorang Ad-

vent, maka ia melarikan diri dan meninggalkan istrinya. Sekarang keluarga itu berada dalam keadaan sulit. Komunitas gereja mereka yang kecil tidak memiliki pemuda lain. Tetapi budaya Abraham mewajibkan dia untuk menemukan suami baru bagi putrinya yang akan memberikan anak, rumah, dan perlindungan baginya. Mudah dimengerti, ia khawatir jikalau satu-satunya pilihan Lydia adalah menikahi seorang Kristen yang bukan Advent. Ketika Becky menikahi Thomas, ia merasa telah mendapatkan pasangan rohani jiwanya secara rohani. Sang pria baru saja memulai pelayanan kependetaannya di sebuah gereja besar dan aktif, dan Becky sedang giat berbagi dalam pelayanannya. Mereka tampak seperti pasangan yang sempurna dalam segala hal. Tetapi lima tahun kemudian dalam pelayanan, ibunda Thomas, saudara perempuannya, dan keponakannya tewas dalam satu kecelakaan mobil. Di tengah pergumulan melawan kesedihan dan keragu-raguan, Thomas kehilangan kepercayaannya kepada Allah dan meninggalkan pelayanan itu. Meskipun ia telah menikahi seorang Advent setia, Becky mendapati ternyata hanya dirinya sendiri yang rohani. Mengungkapkan Pasangan Lain yang Tidak Seimbang Begitu kita mulai mengungkapkan permasalahan yang tidak seimbang, ketidaksamaan lain dalam hubungan kita menjadi tampak. Sebagai seorang penyuluh pernikahan dan keluarga, saya telah melihat berbagai macam perbedaan—bukan hanya keagamaan—yang memisahkan pasangan. Golongan sosial, budaya, pendidikan, pengharapan tentang peran, latar belakang keuangan, usia, kesehatan, dan tekanan dari harapan keluarga besar semua bisa menciptakan kuk yang tidak seimbang dan tidak nyaman. Beberapa orang mempunyai beban tanggung jawab tambahan pada hubungan sebelumnya juga. Pasangan baru seringkali percaya bahwa cinta mereka cukup kuat untuk menaklukkan segala tantangan. Tetapi ketika cahaya kemilau itu pudar dan kenyataan kehidupan pernikahan menjadi lebih nyata, mereka seringkali menemukan bahwa menjembatani perbedaan itu bisa lebih sulit dari yang mereka bayangkan.

Tantangan Cinta Betapapun kita berdoa, mencari hikmat dari orang lain, dan melangsungkan penyuluhan pernikahan, ada masa-masa di dalam sebagian besar pernikahan bahwa kita mendapat diri kita sendiri tidak seimbang karena satu orang secara rohani atau secara emosional berbeda daripada yang lain. Ini merupakan fakta alamiah dari kehidupan berkeluarga di dunia yang telah jatuh dan hancur ini. Jadi bagaimanakah kita mengatasi ini? Petrus mengimbau agar para istri Kristen untuk tetap bersama suami mereka yang tidak percaya dan menemukan segala cara yang memungkinkan untuk menyalurkan kasih Allah kepada keluarga mereka. Ia menasihati mereka untuk mencoba membujuk suami mereka, bukan oleh percakapan mereka, tetapi oleh kebaikan mereka, perhatian, dan kemurahan hati dari perbuatan mereka (1 Petrus 3:1-3). Adalah mungkin melanjutkan perkembangan rohani kita dan mempertahankan integritas kita, tetapi juga berjalan dengan perlahan bersama mereka yang “lebih lemah” daripada kita—sama seperti yang dilakukan Yesus (Yes. 42:3). Dalam membahas hubungan yang sehat, Paulus mengimbau kita untuk menghormati satu sama lain di atas diri kita sendiri (Rm. 12:10), dan dalam “pasal tentang kasih,” penjelasan pertamanya tentang kasih adalah kesabaran (1 Kor. 13:4). Dengan kata lain, jangan gunakan kekuatan Anda untuk menarik yang lebih lemah melintasi lahan Anda, tetapi perlambat langkah Anda agar bisa melangkah bersama mereka, mengambil beberapa beban dari bahu mereka, sampai mereka cukup kuat untuk berbagi beban yang sama. Setelah kita melakukannya, maka kita akan mengerti lebih banyak tentang pengorbanan penuh kasih yang Yesus perbuat bagi kita (Flp. 2:1-8). n

Karen Holford adalah se-

orang penulis lepas, pengarang, dan ahli terapi keluarga yang tinggal di Auchtermuchty, Skotlandia, di mana suaminya adalah Ketua Misi Scotlandia dan pendeta dari Crieff Seventh-day Adventist Church, di pinggiran dataran tinggi itu.

03 - 2012 | Adventist World

15


CERITA S A M PU L

Sang

Penyihir dan Si Pengkhotbah Oleh Wellesley Muir

Apakah si Pendeta mau mengajarkan sihirnya?

L

ino Chaiña, tinggal di Kota Juli dengan pemandangan ke Danau Titicaca, Peru, yang menafkahi keluarganya dengan mempraktikkan ilmu sihir. Meskipun kota itu membanggakan empat katedral zaman penjajahan yang dibangun di masa Spanish conquistadores, orang India Aymara hidup dalam rasa takut dan takhyul. Sebagai seorang dukun sihir, Chaiña memanfaatkan rasa takut ini dengan mempraktikkan sihir. Setelah mendengar bahwa buku ilmu sihir terbesar yang pernah diterbitkan dijual di Puno, ia berpikir, diperlukan waktu dua hari untuk berjalan ke sana, tetapi saya akan membuat pengorbanan apa pun untuk mendapatkan buku ini. Delapan puluh kilometer [50 mil] merupakan jarak yang jauh ditempuh dengan berjalan kaki, tetapi akan ada gunanya. Di masa itu tidak ada jalan raya ke Puno, hanya jalan setapak yang dilalui hewan dan manusia. Setelah berangkat sejak sinar mentari pagi bersinar menghiasi danau raksasa itu, ia berjalan melewati gereja Santa Cruz, sebuah katedral yang pada mulanya dibangun oleh kaum Jesuit. Tukang-tukang batu Indian telah mengukir dewa matahari Inka yang besar, di depan gereja itu. Fakta bahwa matahari tersebut, yang telah membawa kehangatan ke tubuhnya dan mengusir rasa dingin udara pagi itu, adalah ciptaan Allah yang penuh kasih, tidak pernah melintas dalam pikiran Chaiña. Sekelompok burung flamingo terbang saat ia berjalan di sepanjang pinggir danau sebelah utara Juli. Sayap mereka yang merah dan putih mengingatkan saya dengan bendera Peru, pikirnya. Terkadang ia bertemu anak-anak kecil yang menggembalakan domba keluarga mereka sambil berjalan dengan susah payah ke arah Ilave. Tengah hari seorang asing bergabung bersa-

16

Adventist World | 03 - 2012

manya ketika ia melewati pedesaan Acora. “Kita akan segera tiba di Plateria,” kata pria itu. “Di sana ada rumah di belakang bukit di mana seorang gringo (orang asing berkulit putih) tinggal. Mereka berkata ia adalah seorang manusia pada siang hari dan berubah menjadi seekor hewan di malam hari.” “Benarkah?” tanya Chaiña. “Ya! Kata orang-orang, itu terjadi sepanjang waktu.” Menakjubkan! Satu pemikiran baru melintas dalam pikiran Chaiña. Jika saya belajar melakukan ini, maka saya bisa menakut-nakuti penduduk di malam hari. Kemudian sebagai seorang penyihir saya bisa meminta biaya untuk melindungi orang-orang dari hewan liar. Saya akan memperoleh banyak uang. Setelah mendekati Plateria petang itu, orang asing tersebut menunjuk ke satu-satunya rumah di daerah itu dengan atap logam. Rumah itu berdiri sendiri membelakangi sebuah bukit. “Di situlah gringo itu tinggal,” katanya. “Namanya adalah Ferdinand [Fernando] Stahl.” Terobsesi dengan ide untuk bisa menjadi seekor hewan di malam hari, Chaiña memutuskan untuk meninggalkan jalur dan menyelidikinya sendiri. Ia mengikuti jalur berbatu menuju rumah Stahl. Dengan gemetar, ia mengetuk pintu kayu besar itu. Pintunya terbuka, dan seorang pria tinggi dan kuat menyapa dalam bahasa pribumi Aymara. Bukan Hanya Sebuah Buku “Kamisaraki hermano! Mengapa Anda di sini?” Pendeta Stahl bertanya. “Saya sedang dalam perjalanan menuju Puno untuk membeli


MISIONARIS PIONIR: Ferdinand dan Ana Stahl menggunakan waktu 10 tahun melayani orang di Bolivia dan Peru. Bersama-sama mereka melayani sebagai misionaris selama hampir 30 tahun. p h o t o s

c o u r t e s y

o f

t h e

buku sihir terbesar dan terbaik yang pernah diterbitkan,” kata Chaiña. Stahl tersenyum: “Anda tidak perlu pergi ke Puno. Saya memiliki buku sihir terbaik yang pernah diterbitkan di sini,” katanya. “Masuklah, saya akan memperlihatkannya kepada Anda.” Stahl menyambut dengan rangkulan lebar dan menarik sang penyihir masuk ke dalam rumahnya. “Silakan, duduk di meja. Siapa nama Anda?” “Saya Lino Chaiña, dari Juli.” Stahl berjalan menuju sebuah lemari buku dan menarik satu Alkitab keluarga yang besar dengan banyak ilustrasi. “Señor Chaiña,” katanya, “inilah buku sihir terbaik yang pernah diterbitkan. Buku ini mengubah hidup orang-orang.” Chaiña menelan ludah. Apakah itu artinya buku itu menceritakan tentang bagaimana berubah dari seorang manusia menjadi seekor hewan? Stahl duduk di samping Lino Chaiña dan mulai membalikbalik halaman Alkitab besar itu. Ketika mereka tiba di buku Daniel, ia melihat gambar-gambar segala jenis hewan yang aneh. Pasti benar, pikir Chaiña. Orang ini pastilah mengetahui bagaimana mengubah dirinya menjadi seekor hewan di malam hari. Ketika mereka tiba di buku Wahyu, Chaiña jadi yakin betul. Di sini ada gambar-gambar binatang buas aneh yang tidak pernah dibayangkannya ada. Kedua pria itu berbincang cukup lama. Akhirnya Stahl berkata, “Sudah malam. Anda tidak bisa pergi ke Puno malam ini. Ayo kita makan bersama-sama, dan Anda bisa menginap di sini. Istri saya, Ana, sedang dalam perjalanan jauh, tetapi ia meninggalkan saya dengan banyak roti enak dan kita bisa makan sup.”

a u t h o r

Kemudian Stahl menyarankan: “Karena istri saya sedang pergi, Anda bisa tidur di kamar kami. Saya akan tidur di tempat tidur besar, dan Anda bisa memakai ranjang kecil dekat dinding.” Lino Chaiña, sang dukun sihir dari Juli, memperhatikan ketika Stahl bertelut di samping tempat tidurnya dan tetap begitu cukup lama. Ia pastilah sedang meminta roh-roh untuk mengubah dia menjadi seekor hewan, Chaiña membayangkan. Bukannya tidur, Chaiña tetap terjaga sepanjang malam mengharap-harap melihat sang misionaris Stahl berubah menjadi seekor hewan. Ketika Stahl turun dari tempat tidur di pagi hari, Chaiña mengeluh. Apa yang mereka katakan tidak benar. Ia masih manusia. Walaupun pada awalnya kecewa, tetapi tertarik juga dengan “buku sihir terbaik” itu dan semua gambar-gambar hewan aneh, jadi ia tinggal sepanjang hari mempelajari Alkitab itu bersama misionaris Stahl. Ia tinggal hari berikutnya, dan hari berikutnya. Ia belajar bersama Stahl setiap hari selama tiga minggu. Stahl memberikan sebuah Alkitab kepada Chaiña, dan gantinya ke Puno untuk membeli buku sihir besar, ia kembali ke Juli dan membakar semua buku sihirnya. Setelah terus belajar selama hampir satu tahun, Chaiña kembali ke Plateria dan minta dibaptiskan oleh Pendeta Stahl. Dalam waktu dekat istri dan anak-anaknya juga dibaptiskan. Satu definisi kamus mungkin tidak membenarkan menyebut Alkitab sebuah buku sihir, tetapi Stahl benar. Alkitab bekerja seperti sihir pada hati keluarga Chaiña dan ribuan orang india Aymara lainnya yang tinggal di sekitar Danau Titicaca. Kuasa Firman Allah yang mengubahkan untuk mengubah hidup manusia itu mengagumkan. Saya suka cara Ellen G. White

03 - 2012 | Adventist World

17


mengatakannya, “Seluruh Alkitab adalah wahyu kemuliaan Allah di dalam Kristus. Bila diterima, dipercayai, dituruti, maka ia merupakan alat agung dalam perubahan karakter. Itu merupakan perangsang besar, kekuatan yang mendesak, yang menggiatkan kekuatan fisik, mental, dan rohani, dan mengarahkan kehidupan ke dalam saluran-saluran yang benar” (The Ministry of Healings, hlm. 458). Satu Hubungan kepada Masa Lalu Keluarga saya tinggal di kantor pusat Daerah Lake Titicaca selama lima tahun, tetapi saya tidak pernah mendengar tentang Lino Chaiña. Segera setelah saya dipindahkan ke Lima, misi meminta saya untuk mengunjungi stasiun misi di Perené River. Di desa Campas suatu petang, seorang guru Advent bersama istrinya mengajak saya untuk bergabung bersama mereka makan malam pepaya, mangga, pisang, dan roti enak yang disiapkan oleh istrinya di atas api terbuka. Sementara makan di tengah cahaya kelap-kelip lilin, saya bertanya pada sang guru dari mana asalnya dan bagaimana ia menjadi seorang Advent. “Ayah saya dulunya adalah seorang dukun sihir di Juli,” katanya. Kemudian ia memberitahu saya cerita yang baru saja Anda baca. Ia menambahkan, “Waktu itu kami adalah satu-satunya orang Advent di daerah itu, dan orangtua saya banyak berkorban untuk mengirim saya ke Lake Titicaca Training College, di mana saya belajar menjadi seorang guru. Saya bersyukur kepada Allah karena Stahl, yang membawa Firman Allah ke Daerah Lake Titicaca.” Putra Chaiña tersebut melanjutkan, “Ketika Stahl mendapat masalah kesehatan karena hidup di dataran tinggi, bukannya pulang ke rumah, mereka justru pindah ke Perené di hutan Amazon atas dan menjadi pelopor pekerjaan injil di tengah penduduk Campas. Suatu keistimewaan bagi saya bisa bekerja di sini di mana mereka tadinya bekerja.” “Apakah ayah Anda masih hidup?” tanya saya. “Ya. Ibu saya sudah wafat, tetapi ayah tinggal sendirian di pegunungan di atas Kota Juli. Ia mengurus domba dan hidup dengan menjual wol.” Kemudian saya membuat satu keputusan: Kalau saya mendapat kesempatan, saya akan mengunjungi Lino Chaiña.

Sedikit Lebih Jauh Lagi Setelah sembilan tahun di Lima kami pindah lagi ke Lake Titicaca Mission. Kami sudah ada di Peru hampir 16 tahun, dan masih belum bertemu Lino Chaiña. Kami menghabiskan waktu akhir pekan panjang di stasiun misi dekat perbatasan Bolivia. Sementara mengadakan perjalanan pulang, kami melewati Juli. Saya berpaling kepada istri saya, Evelyn, dan berkata, “Kalau kita ingin melihat saudara Chaiña, maka sebaiknya kita melakukannya sekarang.” Ada satu masalah. Sudah lebih dari 10 tahun sejak saya mengunjungi putranya dan yang saya ketahui hanyalah bahwa ayahnya tinggal di pegunungan di atas Juli. “Ia bisa saja sudah wafat sekarang ini,” saya berkata kepada istri. Kami mulai menanyakan arah. Beberapa orang berkata mereka tidak tahu, tetapi sebagian besar orang hanya menunjuk ke atas pegunungan. Kami menemukan jejak hewan dan meng­

11o

Tahun Silam

Ana dan Ferdinand Stahl menjadi Advent pada tahun 1902. Setelah sekolah perawat di Battle Creek Sanitarium, mereka melayani di klinikklinik dan sanitarium di Ohio, Amerika Serikat. Pada sidang General Conference tahun 1909, mereka sukarela menjadi misionaris, dan membiayai sendiri penugasan mereka di La Paz, Bolivia. Dua tahun kemudian mereka “sementara” ditugaskan ke bagian Peru, Lake Titicaca, yang berakhir 10 tahun, sampai kesehatan yang buruk memaksa mereka untuk meninggalkan ketinggian pegunungan Andes tersebut di tahun 1921. Mereka terus melayani sebagai misionaris di Amerika Selatan sampai tahun 1939, ketika mereka kembali ke Amerika Serikat setelah 29 tahun pelayanan misi.

18

Adventist World | 03 - 2012


a u t h o r t h e o f c o u r t e s y p h o t o s

PEMANDANGAN DARI LADANG MISI (dari atas searah jarum jam). DANAU PEGUNUNGAN: Lake Titi­ caca, salah satu danau tertinggi yang dapat ditempuh di dunia, telah menjadi tempat tinggal bagi banyak misionaris Advent selama bertahun-tahun. RUMAH DI PEGUNUNGAN: Rumah Lino Chaiña pada ketinggian 15.000 kaki berdiri di lingkungan yang jarang penduduknya. KOTA JULI SEKARANG INI: Foto ini, dengan Lake Titicaca di latar belakang, diambil dari tanah yang dibeli di mana sebuah gereja Advent baru untuk Juli dibangun. PERSAMAAN KELUARGA: Putra Lino Chaiña (kanan) adalah guru di hutan Amazon atas di mana dulu Stahl pernah melayani sebagai misionaris.

ikuti­nya, kadang-kadang berhenti menanyakan rumah Lino Chaiña. Jawabannya selalu sama, “Dia tinggal jauh di atas pegunungan.” Ketika jalur yang kami coba tempuh tidak bisa dilewati dengan mobil, kami meninggalkan mobil kami dan mulai berjalan kaki. Dengan ketinggian lebih dari 14.000 kaki, bernapas menjadi semakin sulit, namun setiap kali kami berhenti untuk menarik napas, kami berpaling menatap pemandangan luar biasa dari Lake Titicaca. Kami berjalan selama lebih dari satu jam ketika kami menemui seseorang di jalur itu yang berkata rumah Chaiña tidak terlalu jauh lagi. Kami berjalan satu jam lagi tanpa melihat rumah sama sekali. Kami berhenti dan berbicara dengan beberapa orang wanita. Seorang wanita menunjuk ke kejauhan. “Itu rumah Chaiña,” katanya. Kami terus berjalan, dan pada ketinggian 15.000 kaki sampai di rumah bata beratap jerami. Tidak ada orang di sekitarnya; semuanya terkunci. Saya memandang istri saya. “Apakah kita datang sejauh ini dengan sia-sia?” Dua orang lewat. “Apakah Anda melihat Lino Chaiña?” saya bertanya. “Ya,” kata mereka. “Dia bersama dombanya sedikit lebih jauh di atas pegunungan sana. Ikuti jalur yang baru kami lewati untuk turun.” Setelah berjalan setengah jam, kami mulai berkecil hati. “Lihat, Evelyn,” saya berkata istri saya, “ada sekawanan domba.” Kami berjalan lebih dekat lagi. Saya bisa melihat seorang pria tua duduk di atas tanah. Ia memegang sesuatu di tangannya—sebuah buku. Karena asyik membaca, ia tidak melihat kami berjalan mendekat. Ia sedang membaca buku sihir terbaik! Rasanya saya ingin berteriak. “Buenas tardes, hermano Chaiña!” Terkejut ia menengadah ke atas. Kami tidak dapat menahan sukacita. Bekas dukun Lino Chaiña yang kini berusia 90 tahun, duduk di sisi pegunungan sambil membaca buku “sihir”—Alkitabnya—dan masih setia kepada Juruselamatnya 60 tahun setelah bertemu Pendeta Stahl. Kami duduk bersamanya dan berbincang cukup lama. Saya memberitahu dia tentang pertemuan kami dengan putranya, seorang guru di Perené di hutan. Ia menjawab, “Istri saya sedang beristirahat sekarang, tetapi kami bersyukur kepada Allah ketika putra kami memilih untuk menjadi seorang guru misionaris. Kami senang ketika ia mulai mengajar di mana Stahl bekerja di hutan Amazon. Saya bersyukur kepada Tuhan karena Pendeta Stahl mengajar saya untuk mengasihi Allah dan buku ‘sihir’ agung-Nya.” Ternyata sulit menahan air mata sukacita ketika kami berdoa bersama pria tua yang menyenangkan ini dan pamit pergi. “Saya membaca ajaran Alkitab tentang kedatangan Kristus,” katanya. “Saya berdoa Ia akan segera datang. Saya ingin bersama Anda, Stahl, dan semua umat Allah dalam kerajaan-Nya.” n

Wellesley Muir, misionaris dan pendeta pensiunan, tinggal di Oakhurst, California, AS.

03 - 2012 | Adventist World

19


K E P E R C A Y A A N

D A S A R

Bangkit

Oleh Philip Rodonioff

Menuju

Kekekalan

P

emakaman pertama yang saya hadiri adalah pemakaman nenek saya. Waktu itu saya masih kanak-kanak, dan yang tinggal dalam kenangan saya adalah kesedihan, emosi yang kelam, dan “kekelabuan” dari semua itu. Kemudian, sebagai seorang dokter medis, saya lebih sering menemui kematian, tetapi saya tidak pernah terbiasa dengannya. Sebagaimana dikatakan oleh penulis Susan Cheever: “Kematian itu menakutkan karena terlalu biasa. Terjadi sepanjang waktu.”1 Kematian itu barangkali “biasa” di dunia yang berdosa ini, tetapi bukan itu maksud Allah yang mula-mula. Kematian itu tragis, dan pertanyaannya selalu sama. Apakah yang terjadi ketika Anda mati? Ke manakah Anda pergi? Adakah kehidupan setelah kematian, atau hanya begitu saja? Kabar baiknya adalah bahwa Alkitab menyediakan jawaban kepada pertanyaan-pertanyaan penting ini.

1. Allah saja yang kekal: Alkitab mengajarkan bahwa hanya Allah yang kekal (1 Tim. 6:16). Semua kehidupan lain, termasuk hidup manusia, berasal dari Allah. Kita memiliki hidup hanya karena Allah memberikan kita kehidupan. Kekekalan bukanlah pembawaan lahir manusia, tetapi “bersyarat” atas hubungan kita dengan Allah (Kis. 17:25, 28; Yak. 4:14; Mzm. 78:39). 2. Manusia mati karena dosa: Alkitab jelas mengatakan bahwa setiap orang berdosa (Rm. 5:12) dan bahwa “upah dosa adalah maut” (Rm. 6:23; lihat juga Yeh. 18:4). Penduduk bumi pertama memilih untuk tidak menurut kepada Allah dengan memakan “pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat” (Kej. 2:17; 3:6). Karena memilih untuk tidak menurut, mereka memisahkan diri mereka sendiri dari Sumber kehidupan. Sebagai akibatnya, kematian masuk ke dunia ini meskipun itu bukanlah rencana Allah semula bagi umat-Nya.

20

Adventist World | 03 - 2012

PASAL 26

3. Kematian adalah keadaan tak sadar (“tidur”): Untuk memahami apa yang terjadi ketika kita mati, maka kita perlu memahami bagaimana Allah menciptakan penduduk bumi yang pertama. Pada Penciptaan, Allah memberikan “napas hidup” ke dalam “debu tanah” (Kej. 2:7). Perhatikan bahwa ada rumusan di sini: Debu + Napas hidup = Makhluk hidup (jiwa). Kata “jiwa” (digunakan dalam beberapa terjemahan) merujuk hanya kepada orang yang hidup. Sama halnya, ketika seorang mati mereka “kembali ke tanah,” karena sebagaimana Kitab Suci menjelaskan, “engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu” (Kej. 3:19). “Napas hidup,” juga dikenal sebagai “roh,” kembali kepada Allah (Pkh. 12:7; Mzm. 146:3, 4). Alkitab tidak mengajarkan bahwa manusia memiliki bagian kekal yang tetap ada setelah kematian. Saat kematian, semua kesadaran berakhir. Orang yang mati tidak mengetahui apa pun dan tidak melakukan apa pun (Pkh. 9:5, 6, 10). Yesus dan para rasul (juga para penulis Perjanjian Lama) sering merujuk kematian sebagai tidur (mis., Mat. 9:24; Mrk. 5:39; Yoh. 11:11-14; 1 Kor. 15:51, 52; 1 Tes. 4:13-17; 2 Ptr. 3:4; Dan. 12:2; Ayub 14:10-12; Mzm. 13:3). Bayangan tidur menekankan bahwa kematian bukanlah akhir, tetapi keadaan tak sadar sebelum kebangkitan (perhatikan dalam hal ini kebangkitan Lazarus dalam Yohanes 11:11-14, 23-25, 43). 4. Yang selamat akan dibangkitkan saat kedatangan Yesus kedua kali: Pada kedatangan Yesus yang kedua kali mereka yang telah tertidur di dalam Yesus akan dibangkitkan kepada kehidupan. Kita diberitahu: “Tuhan sendiri akan turun dari surga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit” (1 Tes. 4:16). Kemudian orang-orang percaya itu yang masih hidup akan “diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa” (ayat 17). Kata-kata ini ditulis-


kan untuk membesarkan hati setiap orang-orang percaya. Kebangkitan Yesus sangatlah penting bagi orang-orang Kristen. Rasul Paulus menceritakan kepada kita bahwa bila Yesus tidak dibangkitkan dari kematian “maka sia-sialah pemberitaan kami” (1 Kor. 15:14) dan “sia-sialah kepercayaan” kita (ayat 17). Tetapi Yesus “telah dibangkitkan dari antara orang mati” (ayat 20). Lebih lanjut lagi, “Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya” (1 Kor. 6:14). Kita boleh yakin dengan kebangkitan kita sendiri karena Yesus Sendiri telah bangkit dari kematian.

5. Allah memberikan hidup kekal kepada yang diselamatkan: Allah menawarkan karunia hidup kekal kepada semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus (Yoh. 3:16; Rm. 6:23). Pada kedatangan kedua kali Yesus, orang yang diselamatkan akan diubahkan dan akan “dikenakan” kekekalan. “Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati” (1 Kor. 15:52, 53). 6. Yang tak bertobat akan dibangkitkan setelah milenium untuk menghadapi penghakiman: Yang tak bertobat tidak dibangkitkan pada kedatangan Yesus kedua kali. Mereka tetap “tertidur” dalam keadaan tak sadar sampai akhir milenium, dimana mereka dibangkitkan (lihat Why. 20:5). Kebangkitan ini terjadi sebelum penghakiman terakhir (ayat 12, 13). Kelihatannya memang sepantasnya mereka yang harus dihakimi, hadir saat keputusan akhir diberikan. Yesus berbicara tentang masa ini: “sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum” (Yoh. 5:28, 29). 7. Hukuman bagi yang tak bertobat disebut kematian kedua: Setelah penghakiman akhir, yang tak bertobat menerima hukuman mereka. Hukuman ini disebut kematian kedua. “Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu,

ia dilemparkan ke dalam lautan api itu” (Why. 20:14, 15; lihat juga 21:8). Alkitab juga menggunakan kata-kata seperti “binasa” dan “kehancuran” berbicara mengenai nasib akhir dari orang yang tak bertobat (mis., 2 Ptr. 3:7, 9; Yoh. 3:16; Ibr. 10:28; Mal. 4:1). Gambaran-gambaran ini menegaskan bahwa kematian kedua merujuk pada pembinasaan (atau pemunahan) dari orang yang tak bertobat, bukan siksaan dalam keadaan sadar yang terus menerus dan kekal.

8. Kematian itu sendiri akan dihancurkan pada akhirnya: Kematian merupakan musuh yang kejam dan pahit. Akan tetapi, itu akan diatasi. Sebagaimana jelas dikatakan dalam 1 Korintus 15:26: “Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut” (lihat juga Why. 20:14). Buku Wahyu menggambarkan seperti apa kekekalan bagi yang diselamatkan: “maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu” (Why. 21:4). Kemenangan Banyak orang mengira bahwa mereka akan dikalahkan oleh kematian. Sebuah batu tulis Roma yang terkenal secara fatal menyatakan: “Dulunya saya bukan. Dulunya saya ada. Saya tidak ada sekarang. Saya tidak peduli.” Tetapi berita menyenangkan dari Firman Allah adalah bahwa kematian itu sendiri telah dikalahkan oleh Yesus Kristus. Kematian, musuh besar itu, akan mati. Orang percaya tidak perlu takut akan kematian. Yesus Kristus memberikan kepastian tentang kebangkitan kepada hidup kekal bagi semua orang yang menerima karunia keselamatan-Nya yang ajaib. n 1 Susan Cheever, Home Before Dark: A Personal Memoir of John Cheever by His Daughter (London: I. B. Tauris, 2001), hlm. 233.

Philip Rodonioff tinggal di Gold Coast di Aus-

tralia. Ia adalah seorang dokter medis yang memegang gelar master dalam bidang agama dari Universitas Andrews dan senang mengadakan seminar-seminar tentang bukti-bukti iman Kristen.

Kematian dan

Kebangkitan

Upah dosa adalah maut. Tetapi Allah, yang adalah kekal, akan menganugerahkan hidup kekal kepada umat tebusan-Nya. Sampai hari itu, kematian adalah keadaan tak sadar dari semua orang. Ketika Kristus, yang adalah hidup kita, muncul, orang benar yang dibangkitkan dan orang benar yang masih hidup akan dimuliakan dan diangkat ke angkasa untuk menemui Tuhan. Kebangkitan kedua, kebangkitan orang yang tidak benar, akan terjadi seribu tahun kemudian. (Rm. 6:23; 1 Tim. 6:15, 16; Pkh. 9:5,6; Mzm. 146:3, 4; Yoh. 11:11-14; Kol. 3:4; 1 Kor. 15:51-54; 1 Tes. 4:13-17; Yoh. 5:28, 29; Why. 20:1-10).

03 - 2012 | Adventist World

21


R O H

N U B U A T

P

ara pionir yang secara resmi mendirikan pendidikan Advent pada tahun 1872 akan sungguh terkagumkagum jika mereka bisa melihat jangkauan internasional dari inisiatif tersebut sekitar 138 tahun kemudian. Dari satu ruangan sekolah yang mengadakan pertemuan di atas rumah tinggal gurunya di Battle Creek, Michigan, proyek percobaan tersebut menjadi perusahaan sedunia. Apa yang pada awalnya merupakan suatu tempat yang dicanangkan untuk

Itu

Oleh Humberto M. Rasi

Tetap

idup H

Ellen White dan Pendidikan Advent mengajarkan hal-hal dasar kepada anakanak dalam waktu dekat menjadi pusat pelatihan pertama bagi para calon pendeta Advent. Seiring waktu berlalu, program-program perguruan tinggi lain ditambahkan untuk mempersiapkan para guru, personil layanan kesehatan, para manajer, dan para misionari untuk Gereja Advent di Amerika Utara dan untuk menjadi para pembuka jalan di luar negeri. Sementara jaringan pendidikan meluas dengan cepat pada semua tingkatan akademis selama dasawarsa berikutnya, jelas bahwa sekolah-sekolah denominasi pos-pos misi terdepan merupakan metode efektif menarik para siswa dari keyakinan lain kepada kepercayaan Advent. Sesudah itu terjadi lebih banyak penyesuaian. Setengah abad berikut dari abad kedua puluh, perguruan-perguruan tinggi dan universitas-universitas kita mulai menyediakan pendidikan profesional pada semakin banyak orang Advent yang tidak berencana untuk dipekerjakan oleh gereja, tetapi bermaksud menemukan pekerjaan di berbagai organisasi berbeda atau mendirikan usaha mereka sendiri. Visi Ellen White untuk Pendidikan Advent Sejak permulaan inisiatif global ini, suara yang menonjol dalam menyediakan fondasi konseptual dan memproyeksikan visi pendidikan Advent adalah seorang wanita yang tidak memiliki pengalaman sekolah formal yang cukup luas tetapi

22

Adventist World | 03 - 2012

yang banyak dibaca orang hasil karyanya—Ellen Harmon White. Dalam essainya yang berisi 30 halaman “Proper Education� (1872-1873)—yang kemudian diperluas dalam buku-bukunya Education (1903) dan Counsels to Parents, Teachers, and Students (1913)—ia menguraikan satu filosofis dan misi yang mengandung visi namun praktis bagi pendidikan Advent yang tetap menuntun dan menantang para guru kita, para pengurus, orang tua, dan siswa. Apakah ciri khusus visinya untuk jenis pendidikan khusus ini? Karakteristik

khususnya bisa dirangkumkan sebagai berikut:

1. Pembentukan anak-anak dan orang muda Kristen merupakan bagian dari proses kerjasama yang melibatkan rumah/orangtua, sekolah/guru-guru, dan gereja/para pemimpin keagamaan. Para siswa belajar bahwa mereka adalah bagian dari satu umat yang istimewa dengan satu sejarah, satu misi, dan satu masa depan gemilang, dimana mereka bisa memainkan peran penting. 2. Alkitab merupakan dasar dan pu-

Kini, pada hari biasa umumnya, 1.7 juta anak. Pemuda, dan orang dewasa muda belajar bersama 85.000 guru di 7.800 sekolah advent, perguruan tinggi, dan universitas Advent di 145 negara di dunia.


sat rujukan dari upaya-upaya sekolah. Seluruh program kurikulum dan penunjang kurikulum mencerminkan pandangan dan prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam Kitab Suci. Para guru dan siswa percaya bahwa Roh Kudus yang sama yang mengilhami para penulis Alkitab akan menuntun mereka yang mendekatinya dengan perilaku yang mau diajar.

3. Kehidupan Yesus Kristus dan aja-

ran-ajaran-Nya mendapat tempat istimewa di kampus. Orang muda diimbau untuk menerima Dia sebagai Pencipta, Juruselamat, Tuhan, dan Raja yang akan datang, dan agar menyerahkan hidup mereka kepada Dia. Mempertahankan hubungan bersahabat dengan Dia membawa makna, tujuan, dan pengharapan kepada kehidupan kita.

4. Para pendidik diserahi tugas untuk memungkinkan perkembangan seimbang dari masing-masing siswa dalam setiap dimensi kehidupan—pikiran, tubuh, roh, dan hubungan. Para siswa dihimbau untuk mengadopsi gaya hidup sehat dan mengatur waktu serta sumber daya mereka dengan benar. Tujuan akhir kita adalah keselarasan dengan Allah, diri kita sendiri, orang lain, dan alam. 5. Sasaran utama dari pendidikan Advent adalah membantu para siswa mengembangkan karakter Kriste mereka yang kokoh, menyadari kelayakan individual mereka sebagai anak-anak Allah, merangkul nilai-nilai Alkitabiah, dan belajar membuat pilihan-pilihan yang berprinsip. Tujuan ini paling baik dicapai dalam konteks kebebasan yang bertanggung jawab dan disiplin yang menyelamatkan.

6. Para guru dan siswa mengakui bahwa semua kebenaran adalah kebenaran Allah, dan bahwa setiap bidang pelajaran bisa memperluas dan memperdalam pemahaman mereka tentang kebenaran sebagaimana yang dinyatakan dalam Yesus, Alkitab, dan alam. Kurikulumnya mendukung pembelajaran antar cabang ilmu pengetahuan dan praktis. Kreativitas dan beasiswa diupayakan. 7. Pelayanan kepada sesama makhluk manusia, yang dimotivasi oleh kasih dan teladan Kristus, merupakan tujuan

hidup yang paling tinggi. Prioritas diberikan kepada kualitas pekerjaan yang jujur, belas kasih yang aktif, kemurahan hati, dan keadilan. Program-program jangkauan luas sekolah mempromosikan aktivitas-aktivitas yang meringankan kebutuhan manusia dan menyampaikan kabar baik keselamatan.

8. Para siswa dimotivasi ke arah pemikiran yang terdidik, mandiri, dan bertanggung jawab. Gantinya membiarkan mereka dibentuk oleh budaya di sekeliling, mereka belajar mendekatinya dengan ketajaman kritis dari sudut pandang Allah, dan memilih yang benar, yang baik, dan yang indah. 9. Orang muda belajar dari pengalaman untuk mengambil bagian dalam rencana penebusan Allah. Karena mengakui peran mereka sebagai garam dan ragi, maka apa pun pekerjaan atau profesi mereka, mereka berusaha membawa dunia ini menuju keselarasan yang semakin dekat dengan cita-cita-Nya.

10. Para siswa diimbau untuk menemukan talenta-talenta dan lapangan kerja mereka, dan menyiapkan diri mereka sendiri untuk kehidupan berguna dari pembelajaran yang mengarahkan diri sendiri. Sasaran akhirnya adalah untuk membantu masing-masing dari mereka untuk menjadi warga kerajaan Kristus, di mana pendidikan mereka akan terus sampai kekekalan bersama Allah Sendiri.

Visinya Tetap Hidup Lebih dari satu abad telah berlalu sejak Ellen White menyampaikan tuntunan terinspirasinya untuk jenis pendidikan yang berbeda-beda. Sejak saat itu peru­ bahan-perubahan penting telah terjadi di masyarakat saat kita beranjak dari kerangka kerja ekonomi pertanian menuju industri kepada teknologi. Namun prinsipprinsip dan tujuan pokok yang direkomendasikannya mempertahankan nilainya dan terus mengubah ratusan ribu jiwa. Kini, pada rata-rata hari biasa, 1,7 juta anak, pemuda dan orang dewasa muda belajar bersama 85.000 guru di 7.800 sekolah-sekolah, perguruan-perguruan tinggi, universitas-universitas Advent di

145 negara di dunia. Cabang pendidikan Advent menarik semakin banyak pengakuan dari para pejabat pemerintah di banyak negara dan dukungan dari berbagai keluarga dari keyakinan lain. Sebenarnya, lebih dari setengah siswa yang sekarang ini terdaftar berasal dari keluarga-keluarga non Advent yang sangat menghargai apa yang kita berikan. Sayangnya, rasio global para anggota yang telah dibaptiskan dengan para siswa di sekolah-sekolah kita tetap menurun sampai titik dimana pada tahun 2008 hanya ada sembilan siswa per 100 anggota— satu kecenderungan tak menyenangkan dalam gereja yang muda dan berkembang seperti gereja kita. Para pemimpin denominasi dan anggota-anggota harus menghadapi tantangan ini dan membalikkan stagnasi atau pengurangan ini agar lebih banyak siswa Advent bisa mengembangkan talenta mereka yang diberikan Allah yang diasuh oleh para guru dan pengajar Advent yang berdedikasi. Satu hal jelas: Tanpa lembaga pendidikan dan guru-guru Advent yang setia kepada visi Ellen White, dunia ini tidak akan melihat gereja yang dinamis, bersatu, dan berorientasi pada misi yang bergerak maju mempersiapkan satu umat bagi kerajaan Kristus. Selama kita tetap setia kepada prinsipprinsip pendidikan yang diuraikannya dan menerapkannya dalam praktik, maka sekolah-sekolah, akademi-akademi, dan universitas-universitas kita akan menyiapkan para pemimpin yang berkarakter dan berkeyakinan yang akan mengubahkan dunia sebagai bagian dari rencana besar Allah. n

Humberto M. Rasi, Ph.D.,

melayani sebagai guru, editor, dan administrator, juga Direktur Departe­ men Pendidikan General Conference (1990-2002). Sekarang setelah pensiun, ia tetap mengajar, menulis, dan mendukung beberapa proyek pendidikan.

03 - 2012 | Adventist World

23


P E L A Y A N A N

A D V E N T

s an d y

m at t i s o n

R

umah sakit Malamulo didirikan tahun 1908 oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan berlokasi di daerah pedusunan selatan Malawi yang dikenal atas banyaknya perkebunan teh. Beberapa pasien bekerja sebagai pekerja ladang teh yang mendapat penghasilan hanya 1,15 dolar tiap hari kerja. Karena lokasinya dan populasi miskin yang dilayani Rumah Sakit Malamulo, maka sulit bagi fasilitas tersebut untuk tetap bisa mandiri. Melayani sekitar 6.000 individu per bulan melalui rumah sakit dan klinik dengan 220 tempat tidur, Rumah Sakit Ma­ lamulo juga menyediakan perawatan ke sekeliling desa sekitar dengan mengirim para pekerja layanan kesehatan yang mengadakan pendidikan kesehatan, klinik-klinik satelit, dan vaksinasi anak. Juga ada sekolahnya. Baru-baru ini kami berdua, sahabat lama, membuat perjalanan misi singkat ke rumah sakit itu.

Malamulo Hospital trains medical assistants, nurses, and other medical personnel for service in the southern region of the nation of Malawi.

Pos Milik Allah

Malamulo: Oleh Adrienne James dan Sandy Mattison

Berita dari Rumah Sakit Malamulo

Drs. James dan Mattison “Perjalanan kami adalah tentang perjalanan yang mulai 12 tahun silam ketika kami meninggalkan rumah masa kanakkanak kami di Nebraska dan Conecticut untuk berkuliah di Universitas Andrews. Di sana kami sekamar selama empat tahun yang penuh kenangan di Lamson Hall, kamar wanita. Kemudian, dengan gelar biologi yang sudah di tangan, kami menuju sekolah kedokteran di wilayah berbeda negara itu. Sekarang, delapan tahun kemudian, kami diingatkan mengapa kami memulai perjalanan kami ke pelayanan medis beberapa tahun yang lalu. “Namun kami tidak mengetahui bahwa sekalipun kami terbang ke Lilongwe, ibukota Malawi yang biasanya damai, kota itu telah terguncang oleh protes-protes yang memenuhi bangsa itu. Kami tiba menemui toko-toko yang tutup dan tidak ada angkutan umum. Tidak ada bis yang akan membawa kami menuju rumah sakit Malamulo yang jauhnya 5 jam perjalanan. Tetapi Allah mempunyai rencana alternatif bagi kami. Dalam waktu-Nya yang sempurna, seorang pria Advent di Lilongwe yang sedang ada urusan bisnis akan menuju Malamulo hari berikutnya. Perjalanan bis yang diharapkan lima jam pengenalan kepada komunitas setempat justru menjadi perjalanan pribadi yang mulus menuju tempat tujuan, ditemani sahabat Advent kami yang baru, Elde Paladar. Allah itu memang baik.”

24

Adventist World | 03 - 2012

Di Rumah Sakit Bersama Dr. James “Hari itu dimulai dengan ibadah pagi di rumah sakit. Saya menyambut perubahan rutinitas kerja di rumah. Saya terutama suka lagu-lagu dalam bahasa asli Chichewa. Setelah pertemuan departemen, patroli pengobatan pun dimulai. Setiap ruangan di bangsal memiliki beberapa tempat tidur, masing-masing ditutupi dengan jaring nyamuk. Lantainya sering dipel untuk menyingkirkan debu merah yang selalu hadir dari jalanan berdebu, kemungkinan karena banyak pasien yang bertelanjang kaki. Saya terutama diberkati oleh sifat alamiah ingin tahu dan kegembiraan dari para siswa klinis saya. Mereka ingin sekali belajar, yang sungguh menyegarkan bagi saya dan menambah semangat saya kepada pasien. Kegembiraan dari para pasien dan keluarganya di sini meng­ inspirasikan saya. Banyak dari mereka berjalan bermil-mil jauhnya untuk mencari layanan medis. Kebanyakan anggota-anggota keluarga atau para penjaga yang setia tetap di sisi tempat tidur orang-orang yang mereka kasihi dan membantu melayani kebutuhan dasar. Dengan harapan hidup hanya 41 tahun di Malawi, banyak pasien menderita sejumlah penyakit tropis, seperti tuberkulosis, meningitis, dan malaria. Pekerjaan saya di Washington, D.C., dengan laju HIV tertinggi di AS, membuat saya terbiasa dengan komplikasi HIV yang banyak terlihat di sini. Karena tan-


tangan terhadap akses layanan kesehatan, para pasien tampaknya lebih bersyukur atas layanan yang disediakan di Malamulo.” Bersama Dr. Mattison “Saya menggunakna sebagian besar waktu saya di bangsal bersalin. Meskipun seluruh populasi pasien rumah sakit membengkak di musim malaria dan berkurang dengan datangnya musim kering, namun bangsal bersalin nyaris penuh sepanjang tahun, melayani 25-40 pasien setiap saat. Bangsal bersalin ratarata menangani empat sampai tujuh kelahiran per hari. Stafnya termasuk dua bidan, kadang-kadang dengan bantuan petugas klinis (di AS sama dengan asisten dokter) dan seorang dokter jaga. Di bangsal bersalin ada perawatan untuk pra kelahiran (sebelum kelahiran), persalinan, dan para pasien pasca melahirkan serta bayi-bayi mereka. Kedua bidan perawat itu juga bertanggung jawab untuk melayani ruangan khusus yang dikhususkan untuk bayi prematur dan ibunya. Di bangsa bersalin di AS, sedikitnya setengah lusin perawat dan sejumlah asisten perawat yang sama (selain bidan, residen, dan dokter) akan melakukan pekerjaan ini. “Pasien-pasien hamil yang mengalami rasa sakit di perut bawah dan punggung diajak untuk tinggal di rumah sakit selama berjam-jam, berhari-hari, atau berminggu-minggu, sambil menunggu persalinan, karena banyak orang berjalan dari jarak jauh untuk sampai ke tempat ini. Kamar-kamar persalinan dibuat dari tiga tempat tidur yang tinggi yang ditutupi dengan alas berwarna hitam yang dipisahkan dengan tirai kain. Kursi roda tidak tersedia, dan para wanita yang bersalin disuruh naik tangga untuk berbaring di tempat persalinan. Begitu mereka melahirkan, mereka turun tangga, mandi, dan pindah ke bangsal pasca melahirkan. Kekuatan dan kegembiraan mereka menakjubkan. Kami kehilangan enam bayi prematur selama waktu tinggal kami yang singkat. Setidaknya dua dari enam wanita terjangkit HIV. Syukurlah, obat-obatan untuk mengurangi penularan HIV dari ibu ke anak tersedia kepada pasien-pasien melalui program khusus klinik dan pemerintah. Saya juga mengetahui bahwa penutupan saluran telur pasca melahirkan tersedia di sini dengan anesteri lokal bukan dengan anestesi tulang belakang (spinal), sebagaimana dilakukan di AS. Ini menurunkan harga dan menganjurkan perencanaan keluarga.”

Tas Pribadi 2,

Dr. James “Di Malamulo kami diberkati dengan cuaca yang menyenangkan sampai satu hari sebelum keberangkatan kami, ketika hujan selama dua hari, dengan hanya penampakan sedikit dari matahari. Pada petang hari sebelum keberangkatan kami, hujan berhenti lalu kami memulai perjalanan bis melalui daerah pedesaan Malawi. Matahari bersinar terang, dan saya terkejut mendapati pegunungan luas dan kaki-kaki bukit yang sebelumnya tersembunyi oleh debu dan asap kendaraan. Sebelum datang hujan, saya melihat pemandangan desa yang indah dengan kaki-kaki bukit di sana sini, tetapi hujan menyelubungi pemandangan gunung yang segar dan luas. Itu adalah satu kenangan yang tidak akan pernah saya alami tanpa hujan yang mendahului tadi. Saya berpikir sendiri: Begitulah Juruselamat kita, yang membawa kita melalui kesulitan hidup hanya untuk memberi kita berkat dengan pemandangan luas yang bahkan tidak kita bayangkan ada di sana, yang sebelumnya tersembunyi dari pemandangan.” Dr. Mattison “Malamulo melakukan hal-hal besar dengan anggaran yang luar biasa kecilnya, merawat pasien-pasien yang tidak bisa membayar atas layanan yang mereka terima. Saya memuji Allah atas personil medis asing dan nasional yang memberi dengan cumacuma dan mengorbankan diri sendiri untuk melayani pasienpasien ini.” n

Dr. Adrienne James praktisi penyakit dalam di daerah Washington. Dr. Sandy Mattison adalah seorang ahli kandungan di Pennsylvania, AS.

Makwasa, Malawi

Rumah Sakit Advent Malamulo adalah salah satu dari tiga lembaga layanan kesehatan yang dimiliki dan dikelola oleh Uni Misi Malawi Advent, yang merupakan tempat tinggal bagi hampir 340.000 orang percaya Advent. Lembaga tersebut telah diakui sebagai rumah sakit terbaik di Malawi, dan ketiga terbaik di Afrika, atas penanganannya untuk HIV/AIDS.* Kampusnya secara teratur menerima personil medis yang berkunjung, dan termasuk sebuah asrama Students for International Missionary Service (SIMS), yang dibangun sebagian besar dengan dana dari organisasi itu sendiri, yang berpusat di Loma Linda, California. Kebanyakan bantuan pelatihan dan relawan ini melalui inisiatif Adventist Health International (AHI), di mana situsnya memfasilitasi personil relawan, keuangan, dan pelayanan lain ke rumah sakit itu. AHI menyediakan keterampilan manajemen, personil, asisten teknis, dan sumber daya lain untuk memelihara, meningkatkan, dan memulihkan operasi berkualitas pada sekitar 70 rumah sakit di seluruh dunia. * Lihat situs Giving Children Hope di www.gchope.org/malamulo-hospital-in-need-of-medical-supplies.html.

03 - 2012 | Adventist World

25


P E R TA N YA A N

Apakah

makna penting

D A N

J AWA B A N

Tabut Perjanjian

Tabut perjanjian adalah perangkat perabotan yang paling penting di bait kudus Israel. Itu adalah sebuah kotak kayu, yang disepuh emas, sekitar empat kaki dua inci panjangnya dan 30 inci x 30 inci. Pada awalnya hanya berisi loh batu Sepuluh Hukum. Kotak itu ditutupi dengan lapisan emas di mana dua kerub dipahat menyatu dengan tutupnya. Tabut itu adalah simbol kehadiran dan kuasa Tuhan. Karena itu mewakili kehadiran Tuhan, maka tabut itu ada untuk mengekspresikan beberapa pemikiran penting tentang Tuhan. 1. Tempat Wahyu: Tempat tinggal Allah di tengah bangsa Israel adalah tempat di mana Ia berkomunikasi dan memperlihatkan diri-Nya sendiri kepada bangsa-Nya. Ia berkata kepada Musa, “dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel” (Kel. 25:22; bandingkan Bil. 7:89). Pada satu contoh, bangsa Israel pergi ke tempat tabut itu untuk meminta nasihat Tuhan sebelum pergi berperang, dan Ia menjawabnya (Hakim-hakim 20:27). Menakjubkan sekali karena Allah mau menyediakan diri-Nya sendiri bagi bangsa-Nya di tempat khusus—dalam hal ini bait suci, dan di dalam tempat antara dua kerub tabut perjanjian. 2. Tempat Ibadah: Karena tabut itu, yang bertempat di Tempat Maha Kudus dari bait suci, merupakan simbol Tuhan, orang-orang menyembah Dia searah bait suci: “mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus” (Mzm. 28:20 bandingkan dengan 138:2). Yosua sujud dan berdoa di hadapan tabut, dan Tuhan menjawab dia (Yosua 7:6-11). Bangsa Israel tidak menyembah tabut itu, tetapi mereka mencari Tuhan di sana sebagai tempat di mana Ia akan bertemu dengan mereka, dan di mana mereka bisa memberikan doa dan pujian kepada-Nya. 3. Tempat Raja: Tuhan adalah raja bagi umat-Nya, dan tabut itu mewakili Dia demikian. Pemazmur mengatakan Allah sebagai “Gembala Israel” yang duduk “di atas para kerub” (Mzm. 80:1). Hizkia menggunakan ekspresi yang sama dan menambahkan, “Hanya Engkau sendirilah Allah segala

dari tabut perjanjian itu?

26

A l k i t a b

Adventist World | 03 - 2012

kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi” (2 Raj. 19:15; bandingkan 2 Sam. 6:2). Ini tidak berarti bahwa tabut itu adalah takhta Allah, tetapi itu mewakili Dia sebagai raja bumi. Sebagai raja, Tuhan memimpin umat-Nya dari tabut dalam kampanye militer. Ketika mereka bergerak sebagai pasukan tentara, tabut/Tuhan memimpin jalan (Bil. 10:33, 35); ketika mereka berjalan menuju Sungai Yordan sambil membawa tabut, sungainya berhenti mengalir (Yosua 3:13); dan di Yeriko hadirat Tuhan, yang diwakili oleh tabut, memimpin bangsa itu menuju kemenangan (Yosua 6). Tabut itu adalah simbol, bukan Tuhan itu Sendiri. Kehadiran tabut itu dalam peperangan tidak mesti berarti bahwa Tuhan hadir di tengah umat-Nya. Kehadiran-Nya secara langsung berkaitan dengan kesetiaan janji. Bila perjanjian dilanggar, kehadiran tabut itu tidak berguna, dan umat Allah dikalahkan (1 Sam. 4:1-11). 4. Tempat Penghakiman dan Kemurahan: Tabut itu seringkali disebut “tabut kesaksian” karena hukum perjanjian—Sepuluh Hukum—ditaruh di dalamnya sebagai satu kesaksian tentang hubungan perjanjian antara Allah dan Israel. Hukum itu adalah aturan hidup; pelanggarannya merupakan hal serius yang harus diatasi oleh Tuhan Perjanjian itu. Sistem korban berurusan dengan cara yang berbeda dengan dosa bangsa dan kebutuhan mereka terhadap penebusan. Tetapi hukum di dalam tabut ditutupi dengan tempat kemurahan, atau “tutup pendamaian” (Kel. 25:17), tempat pendamaian—mengisyaratkan bahwa kata terakhir Allah bagi kita adalah kemurahan dalam bentuk pendamaian melalui darah. Perjanjian Baru akan mengidentifikasi darah ini dengan darah Putra Allah. Ia sekarang mengantarai kita di hadapan tabut Tuhan di bait kudus surgawi, di hadirat Raja alam semesta, yang menuntun umat-Nya dalam konflik akhir, mengantarai peribadatan kita, dan memastikan pengampunan bagi kita dan kelepasan dalam penghakiman akhir selama hari pendamaian eskatologi. n

Sebelum ia pensiun baru-baru ini, Angel Manuel Rodríguez adalah Direktur Biblical Research Institute General Confe­ rence.


P E L A J A R A N

Kuasa

A l k i t a b

Pengharapan eseorang dengan bijak berkata, “Anda dapat hidup berminggu-minggu tanpa makanan, berhari-hari tanpa minuman, beberapa menit tanpa udara, tetapi sulit tanpa pengharapan.” Pengharapan mengangkat roh kita dan mengangkat hati kita. Harapan membawa kita melalui masa-masa sulit hidup dengan mengarahkan kita kepada hari esok yang lebih cerah. Harapan mengangkat mata kita dari bumi di bawah menuju surga di atas. Fokus kepada janji-janji Allah bukan kepada masalah kita. Pelajaran ini mengungkapkan kuasa pengharapan.

1 Di seluruh Perjanjian Lama umat Allah seringkali tidak setia kepada Dia, hanyut dalam penyembahan berhala yang penuh dosa. Namun Tuhan kita menjangkau mereka. Baca Yeremia 29:11. Janji indah apakah yang diberikan nabi Yeremia kepada bangsa Israel yang menjadi tahanan di Babilon? Meskipun Israel memberontak, Allah masih memiliki maksud bagi mereka; masa depan mereka masih di tangan-Nya. Allah berjanji untuk memberikan mereka “satu masa depan dan pengharapan.” Tantangan apapun yang kita hadapi, Allah berjanji memberikan kita satu masa depan yang baru. Kita memiliki pengharapan bahwa Ia memiliki satu rencana bagi hidup kita dan bahwa masa depan-Nya lebih baik daripada masa lalu kita.

2

Sebagaimana istri Hosea, Gomer, tidak setia kepadanya, begitu juga Israel tidak setia kepada Allah. Gomer meninggalkan suaminya untuk kekasih yang lain dan mengembara dalam keputusasaan. Dalam Hosea 2 , lembah Akhor mewakili semua ketidakberdayaan dan keputusasaan yang dihadapi Gomer dalam situasinya yang menyedihkan. Kata-kata menghibur apakah yang diucapkan Hosea kepada Gomer dalam Hose 2:15? Sekalipun di tengah ketidakberdayaannya, Allah mau membuka pintu pengharapan. Melambangkan apakah simbol “pintu pengharapan” bagi Anda?

3 Bacalah Zakharia 9:11, 12. Seruan mendesak apakah yang Allah berikan kepada mereka yang menjauh dari Dia? Dia sebut apakah anak-anak-Nya yang memberontak? Mengapa kata-kata ini begitu membesarkan hati?

4 Dalam pengertian yang sangat nyata masing-masing kita terjebak dalam rumah penjara dosa. Kita berada dalam perbudakan si Iblis. Kita memiliki sifat alamiah dosa serta berdosa karena pilihan. Kita ini adalah para tahanan, tetapi “tahanan pengharapan.” Baca Roma 5:1,2, 5. Apakah yang Yesus telah lakukan untuk mengobati situasi kita yang menyedihkan? Bagaimana ini mengubah hidup kita?

m a r i a h

S

g r ay

Oleh Mark A. Finley

Melalui kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus kita bisa berharap kembali. Kita “dibenarkan” melalui kematian Kristus di salib. Kita memiliki perdamaian bersama Allah dan dapat bersukacita dalam pengharapan masa depan gemilang sekarang ini, esok, dan selamanya dalam kerajaan kekal-Nya. Sebagai hasil dari segala sesuatu yang Yesus telah lakukan bagi kita, dan yang sedang dilakukan sekarang bagi kita, dan yang masih akan dilakukan, maka kita bisa bergembira dalam pengharapan.

5 Dimanakah satu-satunya sumber pengharapan kita? Apakah di dalam kemampuan kita untuk menyelesaikan masalah, hikmat kita untuk mengatasi situasi-situasi sulit? Baca ayat berikut tentang dari mana pengharapan asli itu berasal: Kolose 1:27; 1 Timotius 1:1; Ibrani 6:18. Mengenal Kristus berarti mengenal pengharapan. Saat kita mengembangkan satu hubungan yang otentik dengan Yesus, maka pengharapan mengalir ke dalam hidup kita. Pengharapan dan Yesus tidak dapat dipisahkan. Jika kita menginginkan lebih banyak pengharapan, maka kita lebih memerlukan Yesus.

6 Apakah yang disebut rasul Paulus, kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali di dalam Titus 2:13?

Kembalinya Tuhan kita adalah “pengharapan berkat” bagi dunia yang dipenuhi dengan penyakit, bencana, dan kematian. Ia adalah satu-satunya pengharapan bagi planet kita yang kacau, bimbang. Di planet yang memberontak melawan Allah, di mana peperangan bergolak, anak-anak kelaparan, dan yang tak bersalah menderita, satu-satunya pengharapan nyata bagi banyaknya masalah dunia yang tampak tak terpecahkan ini adalah kedatangan Yesus.

7 Sampai siklus kematian yang keji diputuskan, kematian tak terhindarkan bagi setiap manusia. Apa yang akan menyela kematian di sepanjang sejarah? Baca 1 Tesalonika 4:13-18 dan renungkan pengharapan kemuliaan dari kedatangan Tuhan kita kembali dan hari reuni besar-besaran ketika orang-orang yang kita kasihi dibangkitkan dan bersama-sama kita naik untuk menemui Yesus di angkasa. Alkitab adalah satu buku yang dipenuhi dengan pengharapan. Yesus menciptakan kita. Ia memiliki satu rencana bagi hidup kita. Bahkan bila kita meninggalkan Dia, Dia masih peduli dan akan membuka “pintu pengharapan” di lembah keputusasaan kita. Kristus mati bagi kita. Ia hidup bagi kita. Ia datang kembali untuk kita. Ia telah menyiapkan satu tempat di surga terutama bagi kita dan rindu agar kita berada di sana. Jika itu tidak memenuhi kita dengan pengharapan, apa lagi yang bisa? n

03 - 2012 | Adventist World

27


PERTUKARAN IDE s dventist th-day A or Seven l Paper f rnationa The Inte

O c tob e r 2011

“Ikuti Aku” (The Ministry of Healing, hlm. 143). Terima kasih atas penekanan yang harus kami amalkan, dan kami sedang mengamalkannya.

S. Ezekiel Wheel Uni Kolombia Utara, Medellin, Kolombia

Intothe

Cities See page 16

11

Too Much

tv?

14

God’s Mosaıc

Surat

26

For the

Gloryof God

Ke Kota-kota Dalam Adventist World bulan Oktober 2011 perhatian saya tertarik pada masalah tema inti “Ke Kota-kota.” Beberapa hal yang berkaitan dengan penginjilan kota: “Dengan Tangan Penuh Kasih,” oleh Gary Krause, dan “Hati Yesus Menangis,” oleh Mark A. Finley. Saya terkesan dengan penekanan yang diberikan kepada pemikiran Ellen White dalam “Membuat-Nya Dikenal”: “Metode Kristus saja yang memberikan keberhasilan sejati dalam menjangkau orang. Juruselamat bergaul dengan pria dan wanita sebagai seorang yang menginginkan kebaikan mereka. Ia memperlihatkan simpatiNya kepada mereka, melayani kebutuhan mereka, dan memenangkan kepercayaan mereka. Kemudian Ia mengajak mereka,

top

Membagikan Kuasa Allah Saya membagikan artikel Ryoko Suzuki dalam terbitan bulan Agustus 2011 “Mukjizat Hiroshima.” Teman itu, yang tinggal di Belanda, memerlukan beberapa bukti kuasa Allah di sepanjang zaman. Semoga Tuhan terus memberkati pekerjaan Anda di seluruh dunia. Kami menerima begitu banyak inspirasi dari artikel-artikel yang kami baca setiap bulan dalam Adventist World.

Yoly Mangold Argentina Artikel ini—dan semua artikel Adventist World—bisa ditemukan dalam arsip kami di www.adventistworld.org. —Editor.

Hari Kesukaan Saya mendapati artikel Ted N. C. Wilson “Hari Kesukaan” (Juli 2011) sangat menarik. Memang penting mengingatkan orang bahwa Sabat dari hukum keempat tidak boleh menjadi beban karena, sebagaimana selalu kita katakan: “Sabat adalah hari perhentian dan ibadah.” Agak umum melihat orang yang tidak memelihara Sabat, atau melihat orang membicarakan mengenai itu dengan cara yang membuatnya tampak hanya merupakan hukum Musa yang lain saja—hanya satu hari “larangan” di mana Anda tidak dapat melakukan apa pun. Saya setuju dengan Wilson bahwa Sabat harus menjadi pengalaman yang paling menyenangkan yang kita alami dan bahwa persiapan untuk itu tidak dimulai hari Jumat hanya beberapa menit sebelum matahari terbenam. Rumah, pikiran, dan hati kita harus disiapkan untuk hari ini sebagai satu perjanjian istimewa de-

Sabat haruslah menjadi pengalaman paling menyenangkan yang kita alami. —Tassia Bianca Jansen Bueno, Curitiba, Brazil

Indeks Kota secara global tahun 2010 mengurutkan kota-kota terbesar dalam hal perdagangan, budaya, politik, informasi, dan kapital manusia. Menurut peringkat tersebut, lima kota teratas di dunia adalah:

n n n n n

New York City London Tokyo Paris Hong Kong

Sumber: National Geographic, Desember 2011


ngan Allah sepanjang minggu oleh persekutuan setiap hari dengan Dia, mulai jam pertama di pagi hari. Adventist World menyediakan informasi penting bagi orang Kristen mengenai kehidupan, pertarakan, cerita-cerita tentang para misionaris, dan bahkan cara bersekutu dengan Allah. Bagus sekali gereja memiliki majalah seperti ini. Adventist World merupakan alat yang penting untuk menyampaikan pesan tentang Allah; kasih-Nya; putra-Nya; dan keselamatan melalui kematian-Nya. Akan baik jika Adventist World juga dibagi-bagikan di sekolah-sekolah Advent sebagai hadiah bagi orangtua, yang juga non-Kristen, yang mau menerima Injil melalui majalah ini.

154TahunLalu P

ada tanggal 14 Maret 1858, Ellen White mendapatkan visi di Lovett’s Grove (sekarang Bowling Green), Ohio, AS., yang telah dikenal sebagai visi pertikaian besarnya. Ellen White segera mulai menuliskan visi itu, menyelesaikan sebagian besar naskahnya bulan Juni. Di bulan September, Spiritual Gifts, volume 1, diterbitkan, dengan sub judul The Great Controversy Between Christ and His Angels and Satan and His Angels. Kemudian diperluas menjadi The Great Controversy, bagian dari serial Conflict of the Ages, yang termasuk Patriarchs and Prophets, Prophets and Kings, The Desire of Ages, dan The Acts of the Apostles.

Tassia Bianca Jansen Bueno Curitiba, Brazil Miliki Lebih Banyak Pengharapan Saya benar-benar senang membaca majalah Adventist World. Saya sedang berada dalam situasi keuangan yang sulit—majalah ini telah membantu saya memiliki lebih banyak pengharapan. Tolong doakan saya!

Johnny Qkhunnttenbeurg Uganda Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 250 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang akan ditampilkan.

U N T U K

K E S E H A T A N

Sumber: James R. Nix, Memorable Dates From Our Adventist Past.

A N D A

Sajian setiap harinya dari sayuran berdaun hijau bisa menurunkan risiko tipe 2 diabetes sebanyak 14 persen. Kubis dan bayam mengandung polipenol yang dapat mencegah stres oksidatif yang menuntun pada diabetes dan penyakit kronis lainnya. Sumber: Men’s Health.

03 - 2012 | Adventist World

29


PI DE RE AT U EK XA CR HA AN N IGDEE

5O 5O K A T A A T A S U K U R A N G

Kitab Favorit Saya dalam Alkitab

Buku kesukaan saya adalah buku Mazmur. Kapan pun saya memerlukan dorongan rohani, saya membaca Mazmur. Buku ini sepertinya mencerminkan setiap aspek pengalaman manusia—sukacita, kesedihan, keamanan, ibadah, keraguan, pengampunan. Saya tidak bisa bertahan tanpa Mazmur. n

—Inga, Oslo, Norway

Saya suka membaca Wahyu. Saya tidak mengerti banyak gambaran dan tokoh yang berbicara, tetapi cukup bagi saya untuk memahami bahwa Kristus dan para pengikut-Nya pada akhirnya akan menang melawan “naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan” (Why. 12:9). n

—Francisco, Lima, Peru

Buku kesukaan saya dalam Alkitab adalah 1 Korintus, barangkali karena pasal kesukaan saya dalam Alkitab adalah 1 Korintus 13. Saya membacanya paling sedikit sekali seminggu. Bila kita memahami betapa Allah mengasihi kita, maka bagaimana bisa kita tidak mengasihi orang lain? n

—Sienna, Christchurch, Selandia Baru

1.1 miliar jumlah

Jumlah penduduk di dunia yang hidup dengan US$1 sehari atau kurang dari itu. Sumber: A Dollar a Day; http://library.thinkquest.org/05aug/00282/home.htm

K E H I D U P A N

A D V E N T

Suatu petang selama program Pemuda Advent kami bermain “berburu hewan dalam Alkitab.” Dua kelompok bertanding mengutip sebanyak mungkin ayat Alkitab yang menyebutkan hewan tertentu. Di putaran kelima pada kata “unta,” kelompok kami kehabisan ayat. Tetapi sebelum batas waktu habis, Er yang berusia 6 tahun berdiri mewakili kelompok kami. Dengan suara T h o m a s v an d e n B e r g yang lantang ia berkata, “Unta itu, yang pernah aku dan kakek baca, entah di mana di buku Raja-raja. Aku tidak bisa mengingat pasalnya.” Kemudian menoleh ke arah kakeknya, yang merupakan bagian dari tim lain, Er bertanya, “Kakek, maukah menyebutnya sekarang? Yang membawa rempah-rempah untuk ratu Syeba. Nanti kita bagi nilainya.” —Roldan H. Bacus, Pagadian, Philippines.

Doa

PUJI SYUKUR Kali berikutnya, ceritakan kepada kami dalam 50 kata atau kurang tentang janji Alkitab kesukaan Anda. Kirimkan ke letters@AdventistWorld.org. Tulis “50 Words or Less” pada baris judul.

Saya terluka di tahun 2005 karena ledakan pertambangan di Afganistan. Saya masih menunggu penggantian ruginya. Saya memerlukan doa-doa Anda.

George, via e-mail

Tolong doakan, saya menghadapi kesulitan membayar biaya kuliah saya.

Emelda, Zimbabwe

30

Adventist World | 03 - 2012


“Lihatlah, Aku Datang Segera…”

Di Belahan

S u b m i t t e d

JAWABAN: Di Loma Linda, Kalifornia, Amerika Serikat, pasien LLU Children Hospital, Sandra Cisneros berlagak jadi pilot pada salah satu dari empat helikopter tentara yang mendarat di Loma Linda University di halaman utara pada acara Thirteenth annual Cops for Kids Fly-In tanggal 26 Oktober 2011. Rekan pilotnya, Richard Estes, dari Riverside Police Department, memperlihatkan bagaimana helikopter bekerja.

b y

Lo m a

L i n d a

M e d i c a l

C e n t e r

Dunia Manakah Ini?

Disiplin mengajar kita melakukan apa yang tidak biasa bagi kita. —Pendeta Andres Portes

Sewa kontrakan saya sudah akan jatuh tempo, dan saya tidak punya uang. Tolong doakan agar Allah menyediakan uangnya dan membangun iman saya.

Carol, Kanada

Tolong doakan saudara perempuan saya agar lulus ujian negara keperawatan dan menemukan pekerjaan.

Harvey, Filipina

Saya bekerja bersama Allah di berbagai rumah sakit, penjara, dan pasar terbuka. Tolong doakan agar saya bisa memperoleh bahan-bahan yang diperlukan seperti Alkitab, pakaian, makanan, dan sepatu, dan pada saat yang sama menjadi alat bagi pekerjaan Allah menyentuh kehidupan manusia.

Joshua, Kenya

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbitan Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinanasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editor), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park Jan Mae Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley Senior Advisor E. Edward Zinke Asisten Eksekutif Redaksi Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Asisten Editor Gina Wahlen Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Fatima Ameen Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada Para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari Alkitab Terjemahan Baru. Hak cipta © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Jld. 8, No. 3

03 - 2012 | Adventist World

31


KOLOM

dari

INDONESIA

Launching Searah

Sebuah organisasi yang bernama Searah

P

ada tanggal, 17 Januari 2012 sebuah organisasi baru lahir. Organisasi itu bernama Searah. Searah adalah sebuah organisasi yang memiliki visi dan misi untuk menyatukan orang beriman dalam satu tujuan untuk melakukan hal-hal baik dalam komunitas dan menghubungkan orang-orang beriman dalam sebuah jaringan yang dapat memberikan pengaruh positif kepada komunitas. Ada pun latar belakang dibentuknya organisasi ini adalah dengan alasan bahwa pada saat ini kita hidup dalam dunia di mana kelompok-kelompok yang berbeda terpisah satu sama lain dengan batasan-batasan yang dibuat. Sayangnya, kelompok-kelompok yang berbeda ini menyembah Tuhan yang sama. Sangat ironis! Bukannya menolong satu sama lain, kelompok-kelompok ini justru berperang satu sama lain dalam berbagai bentuk peperangan. Untuk itulah Searah ingin membawa orang-orang beriman duduk bersama sehingga dinding pembatas dan prasangka di antara orang beriman akan hancur sendiri. Selain itu searah juga akan menyadarkan kepada orang-orang beriman bahwa mereka menyembah Tuhan yang sama. Organisasi yang dipimpin oleh Pastor Bryan Gallant selaku Direktur Utama Interfaith Study Centre ini juga mengajak seluruh mahasiswa UNAI untuk menjadi sukarelawan di organisasi ini. Syaratnya hanya 1 yaitu 'mau.' Bila sudah punya keinginan mari kita bersama-sama menjalankan segala program yang sudah atau akan direncanakan. Acara Launching Searah dimulai pada pukul 17.30 WIB di Kantor Camat Parongpong. Acara ini dihadiri oleh wakil mahasiswa dari tiap organisasi di UNAI dan seluruh mahasiswa nonAdvent. Entah itu Protestan, Katolik, Islam, Hindu atau Budha. Tidak hanya mahasiswa, beberapa dosen pun hadir pada acara itu, di antaranya Pastor Hancock, Yusuf Gandi, dan Richard Simbolon. Acara sore itu dimulai dengan games branch marking, dimana seluruh yang hadir diberi kertas berisi pertanyaan, dan semua yang hadir diwajibkan mencari jawaban yang sesuai pada kertas

32

Adventist World | 03 - 2012

itu dengan bertanya pada orang-orang di sekelilingnya. Setelah suasana cukup hangat dengan games yang diadakan, Pastor Bryant Galant memberikan renungan kepada seluruh yang hadir. Pada pukul 18.30 WIB seluruh peserta menikmati hidangan yang telah disiapkan. Sambil menikmati hidangan masing-masing peserta membentuk kelompok sambil berdiskusi akan pengalaman masing-masing. Pada pukul 19.00 Pastor Bryan Gallant menjelaskan apa tujuan Searah kepada seluruh yang ha-

dir dan mengajak seluruh yang hadir untuk mau menjadi sukarelawan bagi acara ini. Pada hari itu juga, diumumkan pemenang desain logo Searah yang berhasil dimenangkan oleh Ludwig, mahasiswa jurusan teologi angkatan 2010. Tidak berakhir sampai di situ, kelompok-kelompok yang telah terbentuk diberi misi oleh Pastor Bryan Gallant untuk mengungkapkan seba­ nyak-banyaknya ide apa yang akan mereka lakukan untuk menolong sesama. Mulai dari hal kecil seperti melakukan kerja bakti di sekitar Parongpong hingga hal besar lainnya. Kelompok yang berhasil mencetuskan banyak ide mendapat hadiah kaus cantik dari Searah. Acara sore itu juga dimeriahkan oleh lagu pujian yang dibawakan oleh orlando and friends dan doorprize yang sangat menarik. Pada akhir acara seluruh yang hadir membentuk lingkaran dan sama-sama berdoa untuk kelancaran organisasi ini. Semoga organisasi yang baru dibentuk ini dapat berjalan sesuai visi dan misinya. Untuk mengetahui informasi selanjutnya dapat di akses di www.searah.org. n —Dilaporkan oleh Yoan Panjaitan, Mahasiswi Universitas Advent Indonesia.


KOLOM

dari

INDONESIA

Cabang Sekolah Sabat Karangjati Sabat pertama tahun 2012

C

abang Sekolah Sabat Karangjati merupakan sebuah cabang yang diputuskan menjadi proyek pembukaan wilayah baru dan ditangani langsung oleh 2 jemaat yaitu Jemaat Caruban dan Ngawi, mengingat Kecamatan Karangjati ini berada di antara Kota Caruban dan Kota Ngawi yang berjarak 40 Km. Di sana terdapat beberapa keluarga yang tadinya merupakan anggota jemaat di Caruban dan di Ngawi, yang karena jarak akhirnya bersepakat meminta pelayanan dari gereja induk. Ibu Winarti dengan rela hati bersedia menyediakan rumahnya untuk menjadi tempat kebaktian sementara, kebaktian sudah dimulaikan di sana sejak tahun 2011 tetapi masih berstatus KPA (Kelompok Pendalaman Alkitab) nanti kemudian di akhir tahun 2011 baru diputuskan di majelis Jemaat Ngawi dan Caruban, Karangjati ditetapkan menjadi Cabang Sekolah Sabat dan dila-

yani oleh gereja induk. Sabat pertama di tahun 2012 umat Tuhan di Karangjati yang terdiri dari 5 keluarga mengadakan kebaktian Sabat bersama. Acara Sekolah Sabat dipimpin oleh Sdr. Ari, Sdri. Nana dan Bpk. Daniel. Kemudian diskusi pelajaran Sekolah Sabat dipandu oleh Pdtm. Dale Sompotan. Kebaktian pertama di tahun 2012 ini terasa sangat istimewa di Sabat itu karena hadir juga beberapa tamu dan simpatisan yang turut bergabung, memang maksud dan tujuan dibentuknya cabang ini adalah sebagai sarana untuk mencari jiwa-jiwa baru di wilayah tersebut. Mohon didoakan sehingga tujuan ini boleh dapat tercapai sehingga banyak jiwa dimenangkan untuk Tuhan. n —Dilaporkan oleh Fransisca Muntu.

Cabang Sekolah Sabat Kedunggalar Kebaktian tahun baru

H

ari Minggu, 15 Januari 2012, Cabang Sekolah Sabat Kedunggalar mengadakan sebuah acara yang baru pertama kali diadakan di tempat itu yaitu ibadah atau kebaktian bersama tahun baru 2012 bersama dengan warga masyarakat yang ada di sekitar dari lokasi kebaktian Cabang Sekolah Sabat Kedunggalar di rumah Kel. Djoko Waluyo. Kebaktian berjalan dengan lancar siang itu dipimpin oleh tim pelayanan dari GMAHK Caruban yang datang ke Desa Kedung-

galar yang berada 30 KM dari Kota Ngawi ke arah Kota Sragen. Bpk. Difat sebagai pembawa acara, dan doa pembukaan serta lagu pujian disampaikan oleh Sdr. Ari, dari GMAHK Ngawi. Dan firman Tuhan pada siang itu dibawakan oleh Pdtm. Dale Sompotan, mengambil tema "Bagaimana Menjadi Orang Kristen yang Bertumbuh dalam Iman," hanya kurang lebih 30 orang yang datang memenuhi undangan pada siang itu. Tetapi Puji Tuhan setelah acara, ada dua keluarga yang mau belajar Alkitab lebih lanjut. Hadir juga dalam acara ini pimpinan dan staf dari LSM HARKA, yang bergerak dibidang sosial kemasyarakatan di Ngawi. Cabang Sekolah Sabat Kedunggalar sendiri berinduk ke GMAHK Ngawi, tetapi mengingat jarak ke Kota Ngawi cukup jauh maka diinisiatifkan untuk mengadakan pelayanan Sabat sore di Kedunggalar untuk Kel. Djoko Waluyo yang memiliki 6 orang anggota keluarga. Sangat diharapkan ada pertumbuhan jiwa baru di Cabang Sekolah Sabat Kedunggalar lewat adanya acara kebaktian tahun baru ini. n —Dilaporkan oleh Fransisca Muntu.

03 - 2012 | Adventist World

33


KOLOM

dari

INDONESIA

Orang Advent Menjadi Ketua DPC PWKI Gresik

Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI)

P

ada hari selasa, 24 Januari 2012 di GMAHK Jemaat Gresik telah dilaksanakan Pelantikan PWKI (Persatuan Wanita Kristen Indonesia) Kabupaten Gresik, dimana Anggota Jemaat GMAHK Gresik, Ibu Edsen D.W. Mamahit menjadi Ketua DPC PWKI Kab. Gresik untuk periode 2012-2017. Hadir dalam pelantikan tersebut, Ibu Bupati dan Wakil Bupati beserta Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik dan para pengurus Gabungan Organisasi Wanita se-Kabupaten Gresik, serta Ketua DPD PWKI Jawa Timur dan para pendeta serta undangan.

Pada kesempatan tersebut buku Kemenangan Akhir—buku misionaris gereja Advent sedunia saat ini—dibagikan ke para undangan. Kita doakan agar pelayanan para ibu dari gereja Advent di PWKI Kabupaten Gresik bisa menjadi berkat dan menjadi terang bagi sesama untuk kemuliaan bagi nama Tuhan. n —Dilaporkan oleh Johanes Handriadi, Jemaat GMAHK Gresik Jawa Timur.

Kebaktian Tahun Baru Bersama BAMAG Kota Ngawi

GMAHK Jemaat Ngawi, Jawa Timur "

K

asih Bahasa Persatuan" itulah tema khotbah yang diangkat dari 1 Korintus 13:13 yang telah dibawakan oleh Pdtm. Dale Sompotan dalam Kebaktian Tahun Baru GMAHK Jemaat Ngawi bersama BAMAG Kabupaten Ngawi pada hari Sabtu, 14 Januari 2012 pukul 15.30 waktu setempat di Gedung BWA Ngawi. Tamu undangan yang hadir pada acara sore itu adalah dari Ketua BAMAG Kabupaten Ngawi sendiri yaitu Pdt. Girsang dan para pendeta dari gereja Kristen yang ada di Kabupaten Ngawi, serta tamu undangan dari warga sekitar dan beberapa simpatisan yang turut hadir, tak ketinggalan juga undangan datang dari utusan GMAHK Caruban, Saradan, Dr. Sutomo Madiun dan Magetan. Acara sore itu dipandu oleh Ibu Ester, didahului dengan sambutan dari ketua panitia Ibu Sri Sumandari serta doa pembu-

kaan dibawakan oleh Sdr. Ari. Selepas renungan tahun baru oleh Pdt. Dale Sompotan, maka diundang Pdt. Girsang sebagai Ketua BAMAG Ngawi untuk menyampaikan sambutannya sekaligus berdoa syafaat. Dalam sambutannya Pdt. Girsang menyampaikan rasa salutnya kepada GMAHK Ngawi yang bisa membuat acara seperti ini, serta berjanji akan senantiasa memperhatikan gereja ini apabila ada hak-hak yang perlu didapatkan lewat BAMAG Kabupaten Ngawi, sementara itu Ibu Sri Sumandari sebagai ketua panitia menyatakan: “acara ini bagi saya secara pribadi bersyukur karena berjalan dengan sukses.” Semoga dengan adanya kesempatan ini, GMAHK yang tadinya seakan-akan tertidur dan tidak lagi diakui eksistensinya di Kota Ngawi boleh dapat bersemangat kembali sehingga dapat maju dan banyak jiwa dimenangkan kepada Tuhan, mengingat saat ini keanggotaan gereja sangat sedikit, tidak sampai 10 jiwa dan masih menyimpan "PR" besar yaitu mendirikan kembali pagar yang sudah roboh akibat ditimpa banjir beberapa tahun silam. n —Dilaporkan oleh Fransisca Muntu.

34

Adventist World | 03 - 2012


KOLOM

dari

INDONESIA

KKR Keluarga Bahagia dan Peresmian SMP Advent Tambaga Duet pesta rohani di Sulawesi Tengah

M

engawali tahun 2012, Wilayah pegunungan Da’a yang terdiri dari empat jemaat dengan populasi keanggotaan yang hampir mencapai 500 jiwa kembali menyatukan hati dan visi menerima lawatan Allah dengan mengadakan KKR Keluarga Bahagia yang berpusat di Desa Lumbu Lama, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala. KKR yang di sponsori oleh NAM (Nafiry Adventist Ministry) dengan tema: “Demikianlah Firman-Nya” ini diadakan mulai tanggal 22-28 Januari 2012 dan dihadiri oleh hampir seluruh masyarakat desa yang sangat antusias mendengarkan pembahasan yang di buka dengan penuh semangat oleh Pdt. W. Rumambi yang diikuti oleh Pdt. D. Woy, Pdt. T. Manarante dan di tutup oleh Pdt. N. Sakul pada malam panggilan. Mengiringi pesta rohani ini, pada hari Kamis tanggal 26 Januari sampai Sabat, 28 Januari 2012 juga telah diadakan pengobatan cuma-cuma (charity clinic) yang di koordinasikan langsung oleh dr. Billy Mamanua, dr. Cindy Mamahit (Misionaris Senior Angkatan ke-7 serta Direktur Kesehatan DMST), dr. Milda Manuhutu (Misionaris Senior Angkatan ke-7) dan dr. Martin Tombeng. Puncak dari KKR ini telah menghasilkan 20 jiwa yang menyerahkan diri pada Tuhan pada acara baptisan hari Sabat siang. Pesta rohani yang luar biasa ini juga dimeriahkan dengan ­acara Peresmian SMP Advent Tambaga tanggal 26 Januari 2012.

Sekolah ini di bangun atas prakarsa dari NAM yang dipimpin Bpk. E. Kolibu dan para donator dari dalam dan luar negeri yang berkomitmen penuh untuk mengembangkan daerah pegunungan Da’a ini. Sekolah SD & SMP Advent Tambaga ini memiliki sekitar 48 siswa SD & 20 siswa SMP yang menggunakan fasilitas dua bangunan SD & SMP yang terdiri dari 9 ruang kelas (6 ruang untuk SD dan 3 ruang untuk SMP) sebagai pusat sarana belajar mengajar mereka. Acara peresmian yang bersejarah ini diresmikan oleh Asisten III yang mewakili Kepala Kantor Bupati Donggala dan disaksikan oleh Pdt. N. Sakul selaku Ketua GMAHK UKIKT serta seluruh staf Daerah Misi Sulawesi Tengah yang di pimpin oleh Pdt. H. Sutomo dan Bpk. S. Kairupan, selaku ketua dan Bendahara DMST. n —Dilaporkan oleh Pdt. Stenly Karwur, Sulawesi Tengah.

03 - 2012 | Adventist World

35


KOLOM

dari

INDONESIA

Semangat Sosialisasi

Rencana Kerja Konferens Jawa Timur 2012

O

fficers dan Pemimpin Departemen Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT) dengan semangat mengadakan kunjungan sosialisasi rencana kerja KJKT tahun 2012 di seluruh distrik KJKT, antara lain pada hari Sabat 14 Januari 2012 di distrik Surabaya, Sabat 21 Januari 2012 di distrik Bali/NTB, Sabat 28 Januari 2012 di distrik Madiun, Sabat 4 Februari 2012 di distrik Malang, Sabat 11 Februari 2012 di distrik Kediri, dan yang terakhir nanti Sabat 3 Maret 2012 di distrik Lumajang dan sekitarnya. Puji Tuhan dengan diadakannya kunjungan sosialisasi rencana kerja KJKT pada awal tahun 2012 ini dapat mem-

bawa dampak yang baik bagi jemaat-jemaat untuk melaksanakan program yang telah direncanakan dan diharapkan semua pihak dapat bergandengan tangan dalam menyelesaikan pekerjaan Tuhan, secara khusus di KJKT. “Tiga poin penting untuk kita capai pada tahun ini dan tahun yang akan datang, pertama meningkatkan kerohanian semua pihak, yang kedua meningkatkan kualitas dan kuantitas penarikan jiwa, dan yang ketiga meningkatkan keuangan KJKT.� Hal ini selalu ditegaskan dalam khotbah dan kata sambutan dari Ketua KJKT, Pdt. Henky Wijaya dalam setiap kunjungan ke distrik-distrik dan jemaat-jemaat. Semoga rencana kerja KJKT tahun 2012 dan seterusnya dapat berjalan dengan baik dan dapat membawa berkat khusus bagi seluruh umatumat Tuhan di KJKT. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Komunikasi KJKT.

36

Adventist World | 03 - 2012


KOLOM

dari

INDONESIA

Pathfinder Day

GMAHK Jemaat Dukuh Kupang, Surabaya

P

ada hari Sabat tanggal 18 Februari 2012 adalah Sabat yang istimewa bagi GMAHK Jemaat Dukuh Kupang, Surabaya, karena pada hari Sabat tersebut diadakan Sabat Pathfinder Jemaat. Dalam kesempatan yang baik tersebut diadakan acara inisiasi siswa baru untuk tahun 2012 dan pembukaan secara resmi kelas kemajuan untuk tahun 2012, walaupun sebenarnya kelas-kelas sudah dimulai sejak bulan lalu. Sebelum jam khotbah, dilaksanakan prosesi sederhana untuk acara tersebut. Didampingi oleh para pembina masing-masing kelas, para siswa berjalan ke depan lengkap dengan seragam dan bendera masing-masing club. Siswa Little Lamb didampingi oleh pembinanya Kak Sheila Pattilima, kemudian Kak Silvia Sembiring mendampingi siswa Eager Beaver, Kak Jean Priska Kristiawan dengan Kak Tiormina Hutauruk mendampingi siswa Adventurer. Tidak ketinggalan juga siswa Pathfinder ikut berbaris didampingi Kak Eben Sembiring sebagai pembina. Dalam acara tersebut para siswa menyanyikan lagu, mengucapkan janji, motto dan peraturan, dan secara simbolis MG. Leo Mamentu sebagai Direktur Pathfinder Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT) memasangkan kacu kepada masing-masing siswa, sebagai simbol mereka diterima menjadi siswa sesuai kelas masing-masing. Dalam sambutan singkatnya, Kak Pdt. Leo Mamentu menyampaikan terima kasih kepada Jemaat Dukuh Kupang yang telah memulai dan memprakarsai dibentuknya kelas-kelas kemajuan mulai dari kelas Little Lamb (4 tahun), Eager Beaver (5 tahun), Adventurer (6-9 tahun) dan juga kelas Pathfinder (10-15 tahun). Beliau juga menyampaikan pesan kepada jemaat untuk tetap mendukung kegiatan-kegiatan orang muda dan menyampaikan pesan kepada para pembina untuk tetap bersemangat untuk membina adik-adik di kelas masing-masing. Setelah selesai acara inisiasi siswa baru dan pembukaan kelas secara resmi, kebaktian dilanjutkan ke acara khotbah. MG. Pdt. Leo Mamentu yang mengambil bagian khotbah didampingi oleh para pembina masing-masing kelas, di antaranya MG. Pdt. Eben Sembiring, Kak Jean Priska Kris-

Kanan: MG. Leo Mamentu memasangkan kacu kepada siswa-siswa yang diterima. Bawah: Prosesi penerimaan siswa baru kelas kemajuan jemaat Dukuh Kupang

tiawan, Kak Sheila Patilima dan Kak Silvia Sembiring. Judul khotbah yang Kak Leo Mamentu sampaikan adalah "Di Manakah Anak-Anakmu?" Beliau menyampaikan bahwa kita kehilangan banyak orang muda yang meninggalkan gereja. Beliau mengatakan, ada 10 penyebab utama orang mu03 - 2012 | Adventist World

37


KOLOM

dari

INDONESIA

Berfoto bersama MG. Leo Mamentu, para pembina dan para siswa. da meninggalkan gereja: 1. Kurang berpartisipasi dalam acara gereja. 2. Pengaruh negatif dari media. 3. Hubungan yang buruk dengan orangtua. 4. Merasa rendah diri. 5. Hubungan yang buruk dengan pendeta. 6. Pengaruh buruk teman sebaya. 7. Orangtua yang terlalu otoriter. 8. Menuntut hak emansipasi yang sama. 9. Konsep negatif tentang agama. 10. Kurangnya keharmonisan keluarga. Oleh karena itu beliau menekankan dua hal utama, yaitu: Supaya setiap orangtua melakukan tanggung jawabnya dengan baik untuk menjaga anak-anak kita. Yang kedua adalah supaya jemaat juga melakukan tanggung jawabnya dengan baik untuk menjaga anak-anak kita tetap hidup dalam kebenaran, yang mana salah satunya adalah menjalan-

38

Adventist World | 03 - 2012

kan kelas-kelas kemajuan dengan baik dan berkelanjutan. Puji Tuhan atas semangat dan pelayanan dari pemimpin Pathfinder jemaat yaitu Kak Jean Priska Kristiawan dan para pembina di antaranya Kak Shella Patilima, Kak Tiormina Hutauruk, Kak Ossy, Kak Selvi Sidabutar, Kak Silvia Sembiring dan juga dukungan orangtua dalam jemaat serta dukungan dari tua-tua jemaat, kelas-kelas kemajuan di Jemaat Dukuh Kupang mulai dari Little Lamb sampai Pathfinder sudah dilakukan sejak tahun lalu. Kiranya dengan usaha yang terbaik yang dilakukan orangtua dan jemaat untuk membina anak-anak kita boleh menjadikan mereka tetap setia dalam Tuhan. n ­â€”Dilaporkan oleh Jean Priska Kristiawan, Direktur Pathfinder Jemaat Dukuh Kupang dan Eben Ezer Sembiring, Gembala Jemaat Dukuh Kupang.


KOLOM

dari

INDONESIA

Kunjungan BWA Nabire-Papua ke Ambon Dalam rangka pertukaran acara

K

unjungan BWA (Bakti Wanita Advent) Wilayah Nabire-Papua tahun lalu ke Kota Ambon dalam rangka Pertukaran Acara, disambut hangat dan penuh kekeluargaan oleh Direktur BWA Daerah Misi Maluku Ibu M. T. Risakotta dan Pengurus BWA Rayon 2 yang diketuai oleh Ibu Tina Lewedalu. Acara tersebut bertemakan: “Membangun Hubungan Persaudaraan di Dalam Kristus.” Dan sub temanya adalah "Meningkatkan, Memampukan dan Mengoptimalkan Peran Bakti Wanita Advent dalam Pelayanan Gereja dan Masyarakat. Jumlah peserta BWA Nabire-Papua yang turut serta dalam kegiatan ini adalah 30 peserta, termasuk tamu dari GMAHK Daerah Misi Papua, Ibu J. Dike, selaku Direktur Departemen BWA Daerah Misi Papua, juga dari kalangan pemerintah Kabupaten Nabire, yakni Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nabire, Ibu T. Worabay. Acara diakhiri dengan acara malam budaya yang sangat meriah membuat setiap hati para BWA Nabire-Papua dan BWA

Rayon 2 Daearah Misi Maluku begitu terikat erat satu dengan yang lain hingga terasa takkan terpisahkan lagi. Acara seperti ini akan dilanjutkan pada tahun 2012, dengan maksud kunjungan balasan BWA Maluku ke Nabire-Papua. n —Dari Daerah Misi Maluku.

Salah Satu Program Penginjilan Daerah Misi Maluku

S

Ibadah bersama di pulau Seram

ebagai salah satu usaha penginjilan di Daerah Misi Maluku pada tahun 2011 adalah dengan diadakannya Pembinaan Rohani dan Ibadah Bersama (PERDIB) di Pulau Seram dengan tema "Ora et Labora Kristen," pada tanggal 7-10 September yang dipimpin langsung oleh Pdt. Y. Risakotta, selaku Ketua GMAHK Daerah Misi Maluku. Program tersebut membuat masyarakat dan pemerintah desa dan kecamatan begitu berantusias dalam menghadiri acara tersebut, bahkan hadir pula pendeta Gereja Protestan Maluku dalam ibadah Sabat pagi hingga selesai acara dengan penuh perhatian dan dalam suasana kekeluargaan Kristen yang penuh. n —Dari Daerah Misi Maluku.

03 - 2012 | Adventist World

39


KOLOM

dari

INDONESIA

Preach Seminar Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS)

Dihadiri tokoh-tokoh gereja dan pendeta dari berbagai denominasi

S

atu pencapaian yang luar biasa terjadi di awal tahun 2012 ini ketika Departemen Kependetaan DSKS mengadakan satu acara yang biasa disebut dengan “Preach Seminar.� Acara seperti ini bukanlah sesuatu yang baru di setiap konfrens/daerah termasuk di Sumatera Selatan, karena hampir tiap tahun program ini terlaksana dengan baik. Tetapi untuk tahun ini ada satu yang berbeda terjadi, bukan karena yang bertindak sebagai panitia Pdt. Jim Brauer sedang menyampaikan materi diterjemahkan oleh Pdt. H.E. Sinaga. pelaksana adalah dari hamba-hamba Tuhan yang meSalah satu pejabat pemerintahan yang hadir adalah Balayani di seluruh Provinsi pak Dr. Saroli Waruwu (Kepala Pembimas Kristen Provinsi Lampung atau perkumpulan ini sering disebut PGCL (PerLampung), dalam sambutannya menyampaikan ucapan tesatuan Gembala Chapter Lampung). Tapi juga tempat acara dibuat di Kota Bandar Lampung yang belum pernah melak- rima kasih yang luar biasa kepada Gereja Advent yang telah berhasil mengumpulkan ratusan pemimpin gereja dari bersanakan acara besar seperti ini. Dan hasilnya sungguh luar biasa, karena peserta yang akan hadir ini melebihi target yang diharapkan. Undangan yang diberikan kepada para pendeta dari berbagai denominasi non-Advent memberikan respons yang sangat baik. Terlihat dari jumlah pendaftar yang sangat banyak, maka seminggu sebelum acara dilaksanakan pendaftaran sudah ditutup untuk menjaga kemampuan panitia menyediakan keperluan setiap peserta seminar ini. Bertempat di Aula RSA Bandar Lampung, pada hari Senin, 16 Januari pukul 09.00 WIB, acara sudah dimulai, Pdt. E. Simanjuntak (Ketua Daerah Sumkasel) memberikan renungan pembuka dan sekaligus membuka acara ini secara resmi. Dan dalam khotbahnya dijelaskan beberapa tugas pokok sebagai gembala di jemaat. Dan menjelaskan apa yang dimaksud dengan “Preach Seminar� berarti bukan mengenai ilmu berkhotbah tetapi lebih mengarahkan pelayanan kependetaan sehari-hari mulai dari rumah dan kegiatan yang lebih luas. Pdt. B. Sembiring dan Pembimas Kristen.

40

Adventist World | 03 - 2012


KOLOM

dari

INDONESIA

hamba Tuhan yang hadir, hal itu terlihat dari respons pertanyaan dan diskusi yang berlangsung di sela-sela setiap materi seminar disampaikan. Dan pada akhir acara, beberapa tokoh penting dari berbagai gereja memberikan sambutan dan ucapan terima kasih, di antaranya Dr. Darwin Pangaribuan (Ketua PIKI Lampung), Pdt. Mesakh Hutagalung (Ketua API/Asosiasi Pendeta Indonesia), Pdt. Deny Hutabarat (Ketua PGI Wilayah Lampung), Pdt. Kres Ari Kawalo (Ketua LPSK Lampung) dan ditutup oleh Pdt. B. Sitanggang (Sekretaris Kependetaan DSKS). Dan semua memberikan pujian dan ucapan terima kasih untuk pertemuan yang luar biasa ini.

ATAS: Pada waktu buku Kemenangan Akhir dibagikan. BAWAH: Foto bersama setelah acara seminar selesai. bagai denominasi, karena hal seperti ini sangat sulit terjadi sekalipun oleh pihak Pembimas Kristen. Narasumber yang hadir memberikan materi seminar adalah: (1) Pdt. Dr. Jim Brauer, dengan materi mengenai tindakan tak terpuji pendeta: “Pelecehan Seksual dalam Pelayanan Kependetaan.” (2) Pdt. H.E. Sinaga, dengan materi “Kekerasan Domestik: Apakah yang Dapat Dilakukan Jemaat-Jemaat?” (3) Pdt. Dr. E. Pandjaitan, dengan materi “Pendeta dan Seks.” Semua materi seminar disampaikan dengan begitu sederhana dan jelas tetapi berhasil menyentuh hati setiap

Membagikan Buku Kemenangan Akhir Diperkirakan dari catatan panitia, ada terdaftar dalam acara ini lebih dari 170 para pendeta dari luar denominasi Advent. Maka pada kesempatan ini pun digunakan untuk membagikan buku “Kemenangan Akhir” bagi peserta seminar. Dan setiap peserta menerima sertifikat dan satu buku Kemenangan Akhir. Dan raut wajah penuh haru dan sukacita terlihat dari setiap para hamba Tuhan ini ketika berpisah dan bersalaman satu dengan yang lain. Kiranya pertemuan yang baik ini mengawali satu hubungan yang kuat untuk terus menjangkau jiwa-jiwa yang berharga ini di waktu yang akan datang. Terima kasih kepada para pemimpin dan staf RSA Bandar Lampung yang telah menyediakan tempat yang cukup baik untuk melaksanakan acara ini. Terima kasih kepada panitia di bawah koordinasi Pdt. Dickson Simanungkalit dan anggota PGCL yang terlibat dalam acara ini. Kiranya benih yang telah ditaburkan akan terawat dengan baik melalui hubungan yang kuat di antara kita para pekerja dan pemimpin gereja. n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komunikasi GMAHK DSKS.

03 - 2012 | Adventist World

41


KOLOM

dari

INDONESIA

Minggu Sembahyang Pekerja dan Pendeta

Kuasa Doa akan semakin nyata bila hati telah diserahkan untuk diurapi oleh Roh-Nya

S

trategic Plan yang luar biasa hebatnya di organisasi gereja ini harus juga diikuti dengan doa yang sungguh-sungguh oleh setiap pekerja-Nya” demikian kalimat penegasan yang disampaikan oleh Pdt. E. Simanjuntak (Ketua Daerah Sumatera Kawasan Selatan) dalam merencanakan program kerja tahunan kepada semua pekerja dan pendeta di jemaat. Untuk itu, diadakanlah satu program rohani yang sangat baik dalam mempersatukan visi dan misi dalam tugas pekerjaan pelayanan ini. Setelah acara “Ten Days of Prayer” selesai dengan baik dilaksanakan di kantor daerah dan jemaat-jemaat, maka para pemimpin daerah kembali mengumpulkan para pekerja dan pendeta untuk mengadakan minggu sembahyang pada tanggal 22-28 Januari 2012. Acara dilaksanakan di Palembang dengan mengundang seorang pembicara yang penuh semangat yaitu: Pdt. Bryan Gallant dari Uni yang membidangi pelayanan AMR (Adventist Muslim Relationship), dan juga bersama tim ministry yang dibawa serta dari Bandung. Acara sudah dimulai dari hari Minggu sore dengan mengadakan persekutuan dengan para pemuda di Jemaat Ratna dan juga dihadiri belasan mahasiswa Kristen Fakultas Kedokteran Unsri (yang sengaja diundang oleh dr. Liniyanti D. Oswari). Dan selain kesaksian-kesaksian, materi yang telah disampaikan juga sangat sederhana untuk membuka wawasan dalam menjalin hubungan yang baik dengan kaum mayoritas. Setiap hari (pagi dan malam) para pekerja dan gembala jemaat dipersatukan dalam persekutuan doa dan mendengarkan firman Tuhan dari hamba-Nya ini. Dan setiap acara kebaktian selalu diisi dengan doa percakapan atau yang biasa disebut doa ACTS. Agar tidak ada waktu yang terbuang sia-sia, maka pada siang hari dari pukul 09.00-15.00 WIB diadakan acara seminar AMR bagi semua pendeta dan pekerja kantor. Pdt. Bryan Gallant dengan Sdr. Oswin Budi Darmawan (penerjemah) dengan semangat terus melayani. Banyak pengetahuan baru yang disampaikan dengan sederhana dalam sesi seminar ini. Dan metodemetode itu akan digunakan untuk meningkatkan hubungan pelayanan dengan kaum mayoritas di sekitar kita. Dan dalam kesempatan ini juga, beliau juga melayani di acara Chapel Sekolah Advent Ratna yang kebanyakan siswanya adalah kaum mayori-

ATAS: Pdt. Bryan dan D. Saputra. BAWAH: Doa ACTS di Jemaat pada hari Sabat. tas.

Dan pada hari Sabat diadakan kebaktian gabungan se-Kota Palembang, Pdt. Bryan melayani di acara khotbah dan diterjemahkan dengan sangat baik oleh Bapak Daniel Saputra (Ketua Jemaat Ratna). Dan setelah makan siang bersama, dilanjutkan kembali dengan memberikan seminar bagi semua anggota jemaat yang masih hadir di gereja. Dan tanpa terasa acara ini berlanjut sampai tutup Sabat. Di akhir pertemuan, Pdt. E. Simanjuntak memberikan katakata ucapan terima kasih untuk setiap pelayanan yang sudah diberikan selama satu minggu ini. Dan Pdt. Posman Simanjuntak (mewakili gembala dan jemaat) juga berdiri di depan untuk memberikan kata-kata ucapan terima kasih atas pelajaran rohani yang sudah dibagikan sepanjang acara minggu sembahyang ini. Kiranya melalui doa dan persekutuan yang sungguh-sungguh ini akan memulai turunnya kuasa hujan Roh Kudus bagi setiap pekerja dan pendeta di daerah ini dan kemajuan pekerjaan Tuhan akan semakin nyata terlihat dari banyak jiwa-jiwa yang dibawa ke dalam jemaat-Nya. Demikian sekilas kemajuan pekerjaan Tuhan di Sumatera Selatan, kiranya membawa sukacita bagi kita semua. n

—Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komunikasi GMAHK DSKS.

42

Adventist World | 03 - 2012


KOLOM

dari

INDONESIA

Sosialisasi Rencana Kerja dan Pengarahan

T

elah dilaksanakan pada hari Minggu, 22 Januari 2012 pukul 08.00-17.00 WIB, suatu acara sosialisasi rencana kerja dan pengarahan kepada pendeta intern bertempat di Kantor DSKT, Pasir Putih. Acara ini dihadiri oleh anggota majelis je maat GMAHK se-Distrik Pekanbaru yang berjumlah 105 orang. Dipimpin langsung oleh Ketua Daerah Pdt. M. Limbong, diadakanlah pertemuan dengan seluruh anggota Majelis Jemaat GMAHK se-Distrik Pekanbaru dan juga pengarahan kepada para pendeta intern, dan juga para pemimpin KPA jemaat serta pemimpin dan pengurus BWA jemaat untuk menyatukan kekuatan, menyatukan tujuan dengan menso­ sialisasikan Rencana Kerja dan Authorized Meeting Sumatera Kawasan Tengah tahun 2012. Hari minggu 22 Januari 2012, Pukul 08.00 wib, acara di mulai dengan didahului Renungan Firman Tuhan yang dibawakan oleh Ketua Daerah Sumatera Kawasan Tengah Pdt. M.Limbong, yang menekankan Arti Murid. Menjadi murid artinya dilatih untuk

Daerah Sumatera Kawasan Tengah (DSKT) menjadi sama seperti Gurunya, yaitu Guru Agung kita yaitu Yesus Kristus. Sama artinya adalah dalam hal tabiat. Kemudian acara di lanjutkan arahan dari Direktur Kependetaan SKT Pdt.P.Manullang, yaitu mengenai hal-hal yang berhubungan kepada rencana kerja jemaat. Tidak ketinggalan Pdt. B. Sagala, sebagai sekretaris daerah Sumatera Kawasan Tengah, mengarahkan para sekretaris jemaat bagaimana cara penulisan keputusan hasil rapat-rapat majelis jemaat dan juga arahan untuk audit keanggotaan jemaat Bendahara B. Pardosi bersama Dir. Penatalayanan Pdt. H. Sihaloho, Daerah Sumatera Kawasan Tengah Juga turut memberikan bimbingan kepada para bendahara, anggota jemaat mengenai penatalayanan dan keuangan jemaat, disesi terakhir Dir. BWA dan SS/PP menekankan kembali agar anggota tetap setia menjalankan KPA. n —Dilaporkan oleh H. Alex. Sihaloho, Pekanbaru.

03 - 2012 | Adventist World

43


KOLOM

dari

INDONESIA

Launching Buku Kemenangan Akhir

Buku-buku "Kemenangan Akhir" telah tiba di jemaat Distrik Lampung Tengah Pada hari Sabat 21 Januari yang lalu merupakan Sabat istimewa dalam mengawali tahun 2012 ini, karena diadakan kebaktian gabungan se-Distrik Lampung Tengah di Jemaat Bandar Jaya. Hal ini dilakukan untuk menerima dan mempromosikan dari kantor daerah setiap program pelayanan sepanjang tahun ini. Dan pada kesempatan ini juga digunakan untuk membagikan buku-buku Kemenangan Akhir yang telah diterima di kantor gembala jemaat. Satu acara khusus diadakan untuk menerima dan mendoakan buku-buku Kemenangan Akhir yang sudah ada dan yang masih akan diterima lagi di waktu yang akan datang. Pdt. Victor J. Sinaga (dari DSKS) memimpin acara ini. Ra­ tusan buku ini disusun dengan baik di hadapan jemaat, dan para ketua jemaat diundang hadir di depan bersama Pdt. B. Pasaribu (gembala distrik) menerima buku ini dan memimpin doa penyerahan dan memberkati buku-buku yang akan dibagikan ini. Dalam sambutannya, gembala distrik mengajak setiap keluarga mengambil komitmen untuk bersedia membagikan buku-buku luar biasa ini, agar banyak orang dituntun mencari kebenaran di waktu yang akan datang. Dan jemaat melalui para ketuanya menerima dengan penuh sukacita dan siap memulai pembagian buku-buku tersebut. Mari kita doakan jemaat-jemaat di distirk ini agar Tuhan

menyiapkan orang-orang yang siap menerima buku ini dan dituntun untuk mencari kebenaran dalam Yesus Kristus. Distrik Bengkulu Demikian juga pada hari Sabat yang sama di tempat yang berbeda, tanggal 21 Januari 2012 adalah menjadi satu hari Sabat yang penuh sukacita bagi seluruh umat Tuhan se-Distrik Bengkulu karena diadakan juga kebaktian gabungan distrik di Jemaat Muhajirin, Bengkulu. Pdt. TF. Tampubolon (dari DSKS) memimpin pelayanan dari sejak kebaktian vesper. Dalam khotbahnya mengajak semua umat Tuhan untuk “siap menerima urapan Roh Kudus melalui doa yang sungguh-sungguh, baca Alkitab dan giat bersaksi.” Pada saat pelayanan perorangan semua ketua jemaat beserta dengan Pdt. Z. Silalahi (gembala Distrik Bengkulu dan Pdtm. S. Situmeang (gembala Jemaat Talang Prapat dan Getsemani) maju ke depan. Dan dengan bergandengan tangan sebagai simbol dari persatuan dan kesatuan tekad untuk turut terlibat membagikan buku “Kemenangan Akhir.” Sebelum berdoa khusus untuk pembagian buku “Kemenangan Akhir” tersebut, Pdt. L.P. Simanjuntak (mantan ketua daerah) memberikan motivasi penginjilan kepada semua jemaat yang hadir. Dan doa penyerahan dipimpin oleh Pdt. T.F. Tampubolon. Dan setelah makan siang bersama, diadakan rapat pembentukan KKR yang akan dipimpin oleh Pdt. Marolop Sagala (pada bulan Agustus yang akan datang). Dan pada pukul 16.00 WIB, dalam komitmennya semua anggota dan tua-tua jemaat bersedia dan mendukung program pembagian buku "Kemenangan Akhir” dan semua kegiatan KKR di Distrik Bengkulu sepanjang tahun 2012 ini. Mari kita doakan semua komitmen dan penyerahan umat Tuhan ini agar dapat dilaksanakan dengan baik. Karena “...Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.” Zakharia 4 : 6. n

—Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komunikasi GMAHK DSKS.

44

Adventist World | 03 - 2012


KOLOM

dari

INDONESIA

Minggu Sembahyang Para Pelayan Tuhan Konferens Jawa Barat (KJB)

U

ntuk meningkatkan kerohanian bagi para pendeta se Konferens Jawa Barat, dari departemen kependetaan mengadakan Minggu Sembahyang sepanjang satu minggu mulai dari tanggal 6-10 Febuari 2012 yang diadakan di Aula Indonesia Publishing House (IPH). Dalam acara ini pembicara berasal dari Universitas Advent Indonesia (UNAI), yaitu Pdt. B. Hancock, beliau adalah Dekan Fakultas Filsafat UNAI. Untuk hari pertama pembicara menguraikan Firman Allah dalam Ulangan 6:5-7, dimana Allah memanggil kita untuk melalukan pekerjaan yang utama (prioritas) sebagai pendeta, dan mengikuti perintah Allah sebagai penuntun untuk melakukan pekerjaan. Allah meminta segenap pikiran, fisik dan waktunya untuk digunakan dalam pelayanan sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali. Selain itu pembicara menekankan kondisi akhir zaman yang diaplikasikan kepada kehidupan pribadi. Pada hari kedua dalam minggu sembahyang, Pdt. Hancock menyampaikan materi pentingnya doa. Akhir dari khotbahnya adalah agar doa kita mem-

punyai fokus yang benar-benar tertuju kepada Allah dan kepentingan umat, baru yang terakhir kepada diri sendiri Hari ketiga, pembicara melanjutkan seri pelajaran tentang doa yang diungkapkan dalam judul khotbahnya “Kerendahan Hati.� Beliau menceritakan tentang pengalamannya berdoa setiap hari dan menegaskan serta menjelaskan berdoa dengan kerendahan hati. Sementara pada hari keempat pembicara menekankan baptisan Roh Kudus sebagai topik pembicaraannya. Beliau menekankan, jika roh kudus mengalir keluar dari kita seperti air sungai, kita tidak lagi menjadi haus, kita tidak lagi berseru kepada Roh Kudus oleh karena sudah mengalir di hati kita. Untuk penekanan yang lebih jauh pembicara memberikan pertanyaan: Kenapa roh kudus belum dicurahkan? Karena Yesus belum ditinggikan. Oleh karena itu semua pengerja harus meninggikan Yesus baru Roh Kudus itu dicurahkan. Pada hari terakhir dalam pekan doa tersebut, diadakan acara perjamuan kudus. Semua pekerja (pendeta dan istri) ikut serta dalam acara yang sakral dalam perjamuan kudus itu. Di acara ini ada beberapa lagu yang dinyanyikan sehingga membuat suasana menjadi sangat mengharukan hati. Akhir dari semua rangkaian minggu sembahyang itu, ditutup dengan doa oleh Pdt. B. Hancock. —Dilaporkan oleh Pdt. Slamet Nappoe, Departemen Komunikasi Konferens Jawa Barat.

03 - 2012 | Adventist World

45


KOLOM

dari

INDONESIA

Preach Seminar

Berkat khusus bagi para pelayan DMST

P

uji Tuhan! Kali ini giliran para Hamba Tuhan Daerah Misi Sulawesi Tengah (DMST) yang kebagian berkat dengan diadakannya “Preach Seminar” dengan tema “Revival, Reformation and Beyond.” Acara ini dilaksanakan pada hari Senin, 6 Februari 2012 ini dihadiri oleh hampir lima puluh pendeta dan beberapa istri pendeta di Kota Palu

dan sekitarnya. Ibadah pembukaan acara “Preach Seminar” ini dibuka dengan tantangan yang dibawakan oleh Pdt. H. Sutomo sebagai Ketua DMST dalam renungan singkatnya yang memberikan tantangan bagi para hamba Tuhan untuk lebih meningkatkan profesionalisme mereka dalam pelayanan. Ibadah ini diikuti oleh kata sambutan yang disampaikan oleh Ketua Panitia Preach Seminar, Pendeta F. Tondatuon dan juga sambutan oleh Penyelenggara BIMAS Kristen Kota Palu Bpk. Martinus E. Bonggili yang kehadirannya didamping Bapak F.Pollo selaku ketua BKSUK Kota

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redak-

si majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format M ­ icrosoft Word/Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/image­ di dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere­solusi minimum 640x428. Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk dimasukkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

46

Adventist World | 03 - 2012

Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia


WARTA GEREJA ADVENT

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha A. Ricky Bendahara S. Manueke Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi S.P. Silalahi, R.C.A. Raranta, J. Wauran

Palu. Kendati waktu satu hari itu berlalu begitu cepatnya, namun para hamba Tuhan dari dalam dan luar gereja yang hadir ini sangat dipuaskan dengan pembahasan materi-materi pelayanan kependetaan yang bermutu yang disampaikan oleh empat narasumber yang berpengalaman, antara lain: Untuk materi “Kekerasan dalam Rumah Tangga & Sexual Abuse” yang disampaikan dengan gamblang oleh Pdt. Dr. H. E. Sinaga, Sekretaris Kependetaan SSD; Materi “Pendeta sebagai Pemimpin Rohani” yang diulas dengan semangat oleh Pdt. N. Kaumpungan, Sekretaris Kependetaan UKIKT; Materi “Biblical Foundation of Health dan The Fresh Start on Healthy” yang dibahas dengan terperinci oleh Pdt. Dr. F. Rachman, Direktur PP/AB UKIKT; dan yang terakhir materi “Pastor, a Healthy Mandate” dipaparkan dengan lugas oleh Pdt. Dr. M. H. Wauran, Dekan Fakultas Filsafat Universitas Klabat. Dalam acara yang luar biasa ini, para peserta seminar memberikan berbagai tanggapan yang positif saat diberikan kesempatan untuk bertanya atau pun memberikan tanggapan. Bahkan di akhir acara, salah satu peserta yang hadir, yaitu Bapak dr. Altin Mongi, Ketua Jemaat GPDI Palu yang juga menjabat Wakil Ketua FKUB Propinsi Sulteng dan Penasihat BKSUK Kota Palu, sempat meminta waktu 15 menit pada panitia untuk memaparkan terapi jeruk nipis yang sangat efektif menyembuhkan penyakit Asam Urat dalam dua minggu. Pada akhir acara seminar sehari ini, panitia membagikan sertifikat penghargaan dan buku-buku Kemenangan Akhir secara cuma-cuma kepada para peserta sehingga ini mendapatkan respons yang berkesan bagi semua yang hadir. Para pemimpin DMST sangat berterima kasih bagi para donator yang sudah membantu terlaksananya acara ini, semoga acara ini akan memberikan kontribusi yang besar dan untuk memperluas penginjilan di DMST ini. n —Dilaporkan oleh Pdt. Stenly Karwur, Palu.

Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya S. Nappoe, Jawa Barat W. Siringoringo, Jawa Tengah R. Situmeang, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku H. Sandil, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Toraja Izin

Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi) www.iphbdg.org

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

03 - 2012 | Adventist World

47


Setiap bulan Adventist World tiba juga kepada “mereka yang berbakat� Dr. Ben Carson* membaca Adventist World agar tetap berhubungan dengan keluarga Advent di seluruh dunia. Anda juga dapat tetap berhubungan dengan keluarga lingkungan gereja dengan cara yang sama. Hubungi departemen komunikasi Anda jika Adventist World gratis, tidak secara teratur dibagikan di gereja Anda.

*Dr. Carson adalah ahli bedah pertama di dunia yang sukses memisahkan belahan kepala belakang bayi kembar siam.

Satu Keluarga. Satu Dunia. Adventist World.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.