War t a G e re j a Ma s ehi Ad v e nt Har i Ke t u j u h
0 5 - 2 01 2
HarapanTanpa
Kesembuhan 8
Menjangkau
Daerah Kuno
dengan
Cara Baru
12
Penurutan101
26
Tempat anita W
0 5 - 2012
c e r i ta
16
s a m p u l
Harapan Tanpa Kesembuhan
Oleh Olen Netteburg
Ke manakah kita berpaling bilamana ceritanya tidak berakhir menyenangkan?
Daerah Kuno dengan 8 Menjangkau Cara Baru P A N O R A M A
S E D U N I A
14
K E H I D U P A N
Membangun Rumah Pohon
Struktur administrasi gereja berubah untuk menyeimbangkan realitas sosiopolitik yang baru.
12
R E N U N G A N
Penurutan 101
Oleh Lyndelle Brower Chiomenti
Datang, duduk, dan tinggal—ini berhasil pada anjing-anjing! Mengapa orang-orang Kristen tidak?
20
3 Sekilas Berita 5 Fitur Berita 10 Sebuah One-Day Church
Pemuridan adalah juga tentang mengembangkan kebiasaan-kebiasaan baik serta menghilangkan kebiasaan yang buruk.
22
R O H
N U B U A T
Mendirikan Gereja di Atas Landasan Berbatu
Oleh Frank M. Hasel
Mereka yang bijaksana membangun di atas batu.
24
W A R I S A N
Oleh Lael Caesar
Mereka bekerja keras, menyanyi dengan manisnya, dan membuat pengaruh yang besar.
28
DAN
ALKITAB
Tempat Wanita
Tersedia dalam 13 bahasa secara online
2
IDE
(WGA)
Pada Sampul: PELAYANAN PENYEMBUHAN: Dr. Olen Netteburg memberikan penyembuhan dan pengharapan kepada para pasiennya kendati fasilitasnya tak memadai dan persediaan serba kurang di Béré Hospital di Tchad, Afrika. F o t o
Adventist World | 05 - 2012
PERTUKARAN
32-48 D A R I I N D O N E S I A Warta Gereja Advent
27 P E L A J A R A N A L K I T A B 11 K E S E H A T A N S E D U N I A Berurusan dengan Kasak-kusuk tentang Khawatir Tembakau
www.adventistworld.org
A D V E N T
Burung Penyanyi dan Para Pionir
26 P E R T A N Y A A N JAWABAN
D A S A R
Oleh Marcos Paseggi
D EPARTEME N TAL LAPORAN SEDUNIA
Bekerja bersama-sama adalah satu cara yang hebat membesarkan anak-anak.
Mengosongkan, atau Mengisi Penuh?
3
Oleh Marcia Azevedo
K E P E R C AYA A N
Oleh Ted N. C. Wilson
A D V E N T
O L E H
A d a m
H e r n a n d e z
R
atusan diskusi Sekolah Sabat yang bersemangat mencoba menjawab pertanyaan, “Mengapa Allah membiarkan penderitaan?” Menguap di tengah keheningan tengah malam sebuah ruang tunggu rumah sakit lain. Kami berbicara pelan-pelan; memegang tangan satu sama lain; kami berdoa bergantian berulang-ulang. Jika ada satu jawaban yang membantu tangisan pedih begitu banyak hati, maka itu akan ditemukan dalam rangkulan seorang teman satu iman yang memegang Anda, mendengar Anda, dan menunggu bersama Anda selama jam-jam yang gelap. Hal yang paling kita inginkan ketika kita takut atau sedang kesakitan adalah kehadiran seseorang yang mengenal Juruselamat. Di seluruh dunia Advent ada puluhan ribu—barangkali jutaan—orang-orang seperti itu, mengabarkan kasih karunia dan penghiburan dari Penyembuh itu di ruang tunggu, bangsal-bangsal rumah sakit, kelas-kelas Sekolah Sabat. Tidak setengah dari hal-hal yang bersifat teologi atau filosofi yang mungkin mereka katakan pada saat-saat sulit seperti itu, yang lebih berkesan daripada belas kasih yang mereka tunjukkan seperti Yesus dengan tangan merangkul bahu atau bisikan doa. Kasih mengetahui bagaimana berdiam, bagaimana menunggu, bagaimana mengarahkan mereka yang terluka kepada janji-janji dari Dia yang tak pernah gagal. Saat Anda membaca cerita sampul bulan ini, “Harapan Tanpa Kesembuhan,” ambil waktu sejenak berdiam diri dan berdoa bagi mereka yang memberikan perawatan di baris depan kepada orang-orang terluka dan tertindas di dunia—ribuan dokter, perawat, penyuluh, pekerja bantuan, pendeta, dan penasihat Advent di hampir 200 negara. Doa bukan hanya untuk kata-kata yang akan mereka ucapkan ketika menyaksikan orang yang menderita atau menyampaikannya sendiri, tetapi bahwa mereka sendiri akan dijamah sementara mereka menjamah begitu banyak orang. Dia yang kepadanya “segala sesuatu ada” (Kol. 1:17) akan segera kembali. Dan di dalam rangkulan-Nya yang abadi, kita akan menemukan jawaban yang paling memuaskan kepada pertanyaan sepanjang abad lamanya yang dimulai dengan “Mengapa?”
LAP O RA N SE D U N IA
Sekolah Misi Advent
Merayakan 75 Tahun
◙◙ Setiap hari sekolah, sekitar 220 anak melintasi perbatasan dari Mexicali, Meksiko, untuk masuk ke Amerika Serikat di Calexico, Kalifornia, sekitar 120 mil sebelah timur San Diego. Ada hal lain pada kedua kota yang berkerabat itu: Yakni pendidikan yang disediakan bagi kawula muda oleh sebuah sekolah misi Advent yang baru-baru ini merayakan peringatan yang ketujuh puluh lima. Peringatan tersebut menyertakan kebaktian dengan khotbah yang dibawakan oleh seorang mantan guru, Bernardo Sámano, satu konser petang yang menampilkan reuni kelompok musik sekolah itu, Mission Singers, dan pekan raya malam di mana dana dikumpulkan untuk kebutuhan sekolah. Meskipun demikian, kirakira lebih dari 100 alumni yang datang untuk PERAYAAN AKADEMI: hari peringatan itu datang jauh-jauh dari LinAlan Bohman, kiri, seorang coln, Nebraska, dan Washington, D.C., sebamantan Kepala Sekolah gian besar yang datang dari sekitar, di Meksiko. Calexico Mission School, Berlokasi 20 kaki dari batas internasional dan mewawancarai Alfredo hanya dua blok dari perlintasan Meksiko—AS, Loreto, seorang murid Calexico Mission School (CMS) telah memenuhi CMS dari tahun 1965-1966, maksudnya mengabarkan Injil sejak tahun selama reuni merayakan 1937. peringatan ketujuh puluh “Sekolah tersebut terletak tepat di perbalima lembaga Advent tertasan antara Amerika Serikat dan Meksiko. Basebut. nyak siswa yang tadinya bersekolah di situ kini telah menjadi para pemimpin di gereja kita,” kata Alan Bohman, seorang mantan Kepala Sekolah CMS. Yang tadinya dimulai dengan 30 orang siswa, ruangan kelas dengan satu orang guru berkembang menjadi satu lembaga Advent K-12 yang pernah membanggakan populasi murid lebih dari 400, dan baru-baru ini menerima 275 murid. Sebagian besar orangtua mengirim anak mereka ke CMS agar mereka dapat menerima pendidikan Amerika Serikat dan belajar bahasa Inggris, tetapi guru-guru dan staf sekolah itu memberikan lebih dari sekadar pelajaran utama. Sekitar 90 persen dari siswanya bukan orang Advent, tetapi datang ke sekolah tersebut atas keunggulan pendidikannya. Selagi berada di sana, beberapa siswa ini menerima pekabaran Advent. —DENGAN INFORMASI DARI NIC LINDQUIST, CALEXICO MISSION SCHOOL C M S
Sebuah Kehadiran Penyembuhan
Bersambung ke halaman sebelah
05 - 2012 | Adventist World
3
BAPTISAN TUNARUNGU: Pemandangan baptisan saat para tunarungu disambut ke Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Jumlah seluruhnya ada 38 orang tunarungu yang bertobat dibaptiskan selama kunjungan baru-baru ini oleh para pemimpin pelayanan tunarungu.
◙◙ Orang Advent di Rwanda menjalankan kegiatan masyarakat dan membawa persatuan serta perdamaian ke bangsa Afrika Timur, Ketua General Conference Ted N.C. Wilson berkata pada kebaktian Sabat tanggal 3 Maret 2012, di Amahoro National Stadium di Kigali. Wilson memuji semangat persahabatan yang ia amati. Bangsa itu semakin pulih setelah pembunuhan massal yang menelan sebanyak 800.000 jiwa di tahun 1994. Wilayah itu mengalami peperangan singkat selama bertahun-tahun antara kelompok etnis Hutu dan Tutsi. Beberapa pejabat pemerintah, termasuk Perdana Menteri Pierre Habumuremyi dan Walikota Kigali Fidele Ndayisaba, hadir untuk acara kebaktian, yang dihadiri oleh jemaat yang terdiri dari 30.000 orang lebih. Wilson mengingatkan para perwakilan pemerintah bahwa Gereja Masehi
4
Adventist World | 05 - 2012
E C D
Tunarungu Kenya Bersukacita dengan Kunjungan Pelayanan, Baptisan
c o u r t es y
BATU FONDASI: Perdana Menteri Habumuremyi dari Rwanda (kedua dari kiri) bersama ketua General Conference Ted N.C. Wilson dan ketua Divisi Afrika Timur-Tengah Blasious Ruguri meletakkan batu fondasi untuk perluasan kampus di Universitas Advent Afrika Tengah. Wilson mengunjungi Rwanda di bulan Maret 2012 sebagai bagian dari kunjungan daerah.
Advent Hari Ketujuh berkomitmen mendukung masyarakat Rwanda melalui program-program pendidikan, kesehatan, dan kerohanian. Ketua General Conference itu juga mengambil kesempatan untuk berterima kasih kepada para pegawai nasional untuk melindungi kebebasan beragama di negara tersebut. “Semoga bisa selalu dikatakan bahwa negara Rwanda menyediakan kebebasan beragama bagi semua warganya,” kata Wilson, sambil mengutip peraturan pemerintah untuk membiarkan orang Advent menyelesaikan pelayanan komunitas nasional mereka pada hari Minggu bukan hari Sabtu, Sabat Alkitab. Di awal minggu itu Habumuremyi bergabung dengan Wilson dalam meletakkan batu pertama bagi perluasan Universitas Advent Afrika Tengah. School of Science and Technology di Kigali akan “membantu memajukan pekerjaan Allah,” kata Wilson, sambil menambahkan bahwa perluasan kampus itu akan melayani banyak warga Rwanda di komunitas, bukan hanya orang Advent. —Dengan informasi dari Adventist News Network.
◙◙ Puluhan kaum tunarungu di Kenya dibaptiskan pada pertengahan bulan Feb ruari, selama satu kunjungan para pemimpin denominasi yang mengkhususkan diri menjangkau kelompok populasi ini. Kunjungan dan baptisan tersebut merupakan satu tanda pengakuan untuk satu komunitas yang tidak selalu didukung dengan baik di gereja (lihat “Apakah Kita Mendengar Mereka?” Februa ri 2012).
L a r r y
Wilson Mengunjungi Rwanda, Memberitakan Perluasan Gereja
E va n s
LAP O RA N SE D U N IA
Larry Evans, Humas International Deaf Ministries di General Conference, mengatur satu kunjungan yang menonjolkan beberapa pemimpin tunarungu, John Blake dari Gospel Outreach Deaf Ministry, Kanada; David Trexler dari Three Angel’s Deaf Ministries; dan Thompson Kay, seorang direktur Team Education Centre. Dengan Paul Muasya, Ketua Uni Afrika Timur, kelompok tersebut menghabiskan waktu 11 hari mengunjungi pelayanan tunarungu di seluruh Kenya. Perhentian pertama adalah kantor pusat daerah DOOR (Deaf Opportunity Outreach) International di Ongata Rongai, dekat Nairobi. Pelayanan itu, yang berkaitan dengan Wycliffe Bible Translator, menerjemahkan bagian-bagian dari Alkitab ke dalam bahasa isyarat untuk Afrika dan Asia. Berikutnya, kelompok tersebut mengadakan perjalaan ke Mombasa untuk pernikahan dua orang tunarungu Advent, pengantin prianya Dickens Otieno dan pengantin wanitanya Lydia Khakay. Yang hadir ada banyak tunarungu dari Mombasa, Nairobi, Kisumu, dan Nakuru. Pada pekabaran Sabat pagi, Evans mengimbau jemaat untuk mendukung pekerjaan menjangkau individu tunarungu, juga anggota tunarungu. Para Sabat sore para tunarungu Advent memberikan beberapa penyajian termasuk lagu dan kesaksian dalam bahasa isyarat. Para anggota gereja tunarungu berpartisipasi selama kebaktian—cerita anak-anak diberikan oleh seorang wanita tunarungu, dan selama sekolah Sabat, anggota tunarungu mengadakan diskusi pelajaran mereka sendiri. Selama dua hari berikutnya kelompok tersebut mengunjungi beberapa sekolah bagi kaum tunarungu dan mengadakan dua upacara baptisan yang dilakukan oleh para pendeta setempat. —Dengan informasi dari Catherine Nyameino-Ontita, Uni Afrika Timur.
Mark A. Kellner, editor berita
Para Pemimpin Para Ahli, dan
Bertemu di Israel
Kongres Alkitab akan mendiskusikan antropologi Alkitabiah, perjalanan keliling mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah.
M A r k
A .
Kell n e r
L
ebih dari 300 sarjana Alkitab Advent, profesor universitas dan seminari, dan para pemimpin gereja dari seluruh dunia akan bertemu pada dua lokasi di Israel bulan Juni untuk mengadakan kongres Alkitab internasional. Pertemuan-pertemuan berkala, yang sebelumnya diadakan pada tahun 1998 dan 2006, dirancang untuk mendorong kesatuan teologi dalam pergerakan Advent sedunia, agar aktif di lebih dari 203 negara. Ketua General Conference Ted N.C. Wilson, yang mengetuai 13 divisi gereja sedunia, dan para pemimpin lain diharapkan bergabung dengan kongres dan wisata keliling tersebut. “Ini adalah kongres Alkitab internasional terbesar yang pernah ada, dengan lebih dari 330 ahli teologi dan para pengurus tingkat atas dari 60 lebih negara,” kata Clinton Wahlen, seorang Associate Director Biblical Research Institute (BRI) milik gereja, yang mengatur acara itu. “Ada 70 presentasi tentang sifat manusia, kematian, dan pengaruh spi ritualisme yang semakin berkembang, banyak di antaranya kelak pada akhirnya dipublikasikan dalam subjek penting para sarjana. Kongres ini menggambarkan langkah penting lain dalam membangun kesatuan teologi di seluruh dunia.” Para delegasi juga akan mengunjungi sejumlah lokasi bersejarah dan berkaitan dengan Alkitab di Israel, dan dengan alasan yang baik, kata Wahlen. “Orang Advent adalah umat Alkitab,
LAUT GALILEA: Pemandangan laut Galilea dari Kibbutz Ginosar
dan penting bagi kita untuk mengenal lebih baik negeri Alkitab itu.” Sambil mencatat bahwa, “dalam 15 tahun belakangan sejumlah penemuan arkeolog dan epigraphic [berkaitan dengan prasasti] telah dibuat,” Wahlen berkata bahwa kesempatan untuk melihat sejarah itu secara langsung kemungkinan akan meningkatkan pemahaman partisipan dan penyampaian kebenaran-kebenaran Alkitab. Kongres itu diharapkan mulai pada tanggal 11 Juni di Kibbutz Ginosar, yang berada di pantai Laut Galilea, dan diakhiri 10 hari kemudian di Yerusalem. Kelompok itu akan merayakan Sabat pada tanggal 16 Juni, tidak jauh dari
tempat di mana Yesus dan murid-murid-Nya beribadah di Yerusalem. BRI mengeluarkan satu seruan agar berbagai makalah disajikan pada kongres itu, dengan antropologi Alkitabiah sebagai temanya: “Sejumlah total 12 sidang pleno direncanakan, beberapa menyelidiki kaitan tema tersebut [antropologi Alkitabiah] dengan Timur Dekat kuno, Perjanjian Lama dan Baru, filosofi Yunani, Yudaisme, sejarah Kristen, budaya, dan teologi kontemporer. Sidang pleno lain akan membahas pelayanan di zaman spiritualisme, penciptaan, evolusi, sifat manusia, dan kematian dan
Bersambung ke halaman sebelah
05 - 2012 | Adventist World
5
6
Adventist World | May 05 - 2012 2012
A .
di mana terletak Ginosar. Nazaret, tempat masa kecil Yesus, memberikan kesempatan untuk melihat-lihat “desa abad pertama” dibuat ulang di sana. Kelompok BRI itu kemungkinan mengunjungi Kapernaum, yang dalam sebutan Roma (latin) K’far Nahum, atau Village of Nahum. Kapernaum adalah tempat tinggal Simon Petrus dan keluarganya, dan sebuah tempat di mana Yesus melakukan beberapa mukjizat dan dari situ Ia bersama murid-murid-Nya berangkat ke seluruh wilayah Galilea. “Nahum” adalah nama umum di Israel, jadi tidak ada kaitan yang diketahui antara K’far Nahum dan nabi Nahum, yang bukunya ada di Perjanjian Lama. Tetapi dengan mengingat nama Ibrani dari desa ini cukup membantu, dan fakta bahwa pada abad kelima TM (dan lebih awal) itu adalah sebuah kota orang Yahudi, meskipun Roma menyebutnya sebagaimana yang sudah dikenal luas.
Kell n e r
“PERAHU YESUS”: Potongan-potongan perahu abad pertama diawetkan dan dipamerkan di Kibbutz Ginosar, di mana bagian pertama dari Kongres Alkitab Internasional 2012 akan dilaksanakan.
M A r k
A . M A r k
neraka dalam Kitab Suci. Akan ada juga 54 naskah tambahan, yang disajikan dalam enam sidang paralel,” ungkap situs web kelompok itu. Bersamaan dengan kongres itu, sebagaimana disebutkan tadi, akan ada kesempatan mengunjungi lokasi-lokasi Alkitabiah, yang bisa dilakukan oleh para jurnalis ini di bulan September 2011 pada tur pers yang diatur oleh Israel Ministry of Tourism dan El Al Airlines. Lokasi Kibbutz Gonisar di Galil, sebagaimana orang Israel juluki terhadap Laut Galilea, adalah kunci penemuan tahun 1986 terhadap sisa-sisa kapal nelayan abad pertama yang sekarang disebut “Jesus Boat,” yang dipamerkan di Kibbutz. Di balik pameran tersebut ada kisah yang cukup menakjubkan, yang ditemui para pengunjung Ginosar. Kisah perahu Yesus itu mulai dengan sebuah paku tua yang berkarat, yang tergeletak di Pantai Galilea yang sedang mengering. Biasanya, permukaan air yang tinggi akan mengaburkan bidang tanah itu, tetapi pada tahun 1986 agak kering. Paku tersebut menarik perhatian saudara Moshe dan Yuval Lufan, nelayan yang tinggal di Kibbutz, dan mereka terus memeriksa tanah yang lembap itu. Satu langkah menuntun kepada langkah lain, dan akhirnya penemuan sisa-sisa sebuah perahu nelayan yang tampaknya berasal dari abad pertama A.D. Penggalian yang saksama (dengan tangan) dilakukan, dan akhirnya perahu itu dibubuhi dengan polyurethane dan dipindahkan ke Museum Yigal Allon di Kibbutz. Setelah dengan hati-hati diawetkan dengan lilin, maka sekarang dipamerkan. Karbon yang membuktikan sejarah perahu itu: Memang benar dari abad pertama. Tidak seorang pun dapat membuktikan siapa yang memiliki perahu itu, atau siapa yang berlayar dengannya. Tetapi ada satu fakta menarik: terdapat 12 kayu berbeda yang digunakan pada perahu ini, jumlah yang berkaitan dengan 12 suku Israel. Tentu saja, memang ada sejumlah tempat lain untuk dikunjungi di Israel,
Kell n e r
LAP O RA N SE D U N IA
TANGAN SEORANG TUKANG KAYU: Gambaran lokasi abad pertama Desa Nazaret di Israel.
Mengapa itu penting? Itu membantu kita memahami mengapa rumah ibadat di abad kelima di Kapernaum merupakan struktur yang begitu besar. Beberapa tiang, dinding, dan barisan tempat duduk (di sepanjang dinding dan tidak diatur sebagai bangku gereja modern) yang tersisa, dan lokasinya menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya. Struktur abad pertama itu terletak di atas reruntuhan yang lama, bangunan yang sama, yang membuat banyak orang mempercayai bahwa ini juga adalah “rumah pertemuan” abad pertama, atau beit knesset, di mana Yesus beribadah. Sebelum kehancurannya pada tahun 70 TM, hanya ada satu tempat di mana orangorang Yahudi beribadat—Bait Suci Yerusalem. Perkumpulan lokal adalah rumah pertemuan (beit knesset) dan/atau rumah belajar, yang dikenal sebagai beit midrash. Yerusalem, di mana setengah dari acara kongres Alkitab akan dilaksanakan, biasanya merupakan tempat utama bagi umat Kristen sedunia. Selama kunjungan para jurnalis di tahun 2011, kelompok tur kami pertama kali pergi ke Bukit Zaitun, yang memberi pemandangan sisi sebelah timur dari “Kota Tua” dan Temple Mount. Barisan pekuburan orang Yahudi dan Muslim berseberangan dengan Kidron Valley yang terlihat di bawah pegunungan itu, dan Dome of the Rock, bagian dari kompleks Islamik yang berusia berabad-abad lamanya di atas Temple Mount yang beru-
sia lebih tua lagi, mendominasi kaki langit. Dari sini, Yesus memandang Yerusalem dan menangis, karena mengetahui nasibnya. Anda dapat membacanya dalam Lukas 19:41-44: “Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kata-Nya: ‘Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu....’” Dan di atas bukit yang besar ini Yesus berdoa sebelum pengkhianatan, penahanan, pengadilan, dan penyalibanNya, sebagaimana kita membaca dalam Matius 26: “Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: ‘Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki’” (ayat 39). Di lokasi gereja yang disebut “Taman Getsemani” ada banyak hal yang dapat dilihat, termasuk bagian taman tak berpagar di mana beberapa pohon zaitun yang sangat tua bisa ditemukan. Semakin tua, pohon zaitun itu semakin tebal batangnya, bukan semakin tinggi. Berapakah usia pohon-pohon ini? Tidak seorang pun bisa menentukan dengan pasti. Tetapi ada baiknya membayangkan barangkali satu pohon di bukit ini mungkin telah menyaksikan penderitaan Yesus. Kelompok tur kami juga mengun-
Kell n e r A . M A r k
RUMAH IBADAT DI KAPERNAUM: Reruntuhan sebuah rumah ibadat yang dipercaya telah dibangun di tempat rumah ibadat abad pertama di mana Yesus bersama murid-murid-Nya berdoa.
jungi kompleks Museum Israel, yang termasuk sebuah model Yerusalem sebagaimana terlihat di abad 66 TM, sekitar 33 tahun setelah kematian dan kebangkitan Yesus, dan empat tahun sebelum kehancuran bait suci oleh bangsa Roma. Model itu, yang dipamerkan di luar, memberikan sudut pandang yang luar biasa kepada pandangan sejarah Kota Tua, karena seseorang bisa melihat seluruh daerah, terhampar, dalam satu cara yang tidak mungkin dilakukan sambil berjalan. Di dalam Shrine of the Book, potong an-potongan dari banyak gulungan Laut Mati yang ditemukan di Qumran, Israel, bisa dilihat, juga gulungan lengkap buku Yesaya. Gulungan-gulungan itu disalin oleh kaum Essenes, satu sekte Yahudi, dan benar-benar konsisten dengan naskah-naskah terakhir dari buku-buku Perjanjian Lama yang diceritakan. Ini dapat memberikan keyakinan yang lebih besar kepada orang percaya dengan otoritas Firman Allah. Sejumlah lokasi lain menanti kunjungan, dari “Kotel” atau “Western Wall” sisa-sisa Bait Suci Salomo sampai tempat-tempat bersejarah yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus. Suasana Kota Tua itu membangkitkan satu masa dan tempo yang sangat jauh berbeda dari kehidupan keras dari banyak dunia modern. Banyak orang Kristen menggambarkan kunjungan mereka ke Israel sebagai satu pengalaman yang “mengubahkan.” Meskipun masing-masing peserta akan memiliki reaksi pribadi yang berbedabeda kepada apa yang mereka lihat di Israel, fakta bahwa kongres Alkitab ini dilaksanakan di negeri di mana Yesus berjalan dan mengajar, tak diragukan lagi memberikan kesempatan belajar yang bertahan jauh lebih lama dari kongres dan tur yang berlangsung selama 10 hari itu sendiri. n —sebagian dari artikel ini ada di blog penulis “Israel Sojourn,” online di http://bit. ly/wVIJni.
Untuk Adventist Review: 2006 Bible Conference Report, kunjungi
http://bit.ly/GBotif
May 05 - 2012 | Adventist World
7
P A N O R A M A
S E D U N I A
Oleh Ted N. C. Wilson
menjangkau
Daerah Kuno dengan Negeri Alkitab (tempat Alkitab ditulis) masih memerlukan pekabarannya.
8
Adventist World | 05 - 2012
T
ugas besar yang diberikan oleh Yesus, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus� (Matius 28:19), merupakan mandat abadi yang harus kita turuti di setiap bagian dunia sampai akhir zaman. Itu sudah menjadi pernyataan misi gereja sejak permulaan. Dan meskipun panggilan itu sendiri abadi, caranya dilaksanakan, disesuaikan dengan berbagai zaman dan tempat. Satu tempat demikian adalah wilayah Timur Tengah. Untuk berbagai alasan di masa lalu, gerejanya lebih giat, dengan pertumbuhan keanggotaan yang lebih kuat. Namun selalu ada dinamika yang sepertinya mempengaruhi pertumbuhan dan kesempatan-kesempatan gereja. Belakangan ini beberapa orang Kristen di Timur Tengah, termasuk orang Advent, untuk alasan tertentu telah meninggalkan wilayah tersebut mencari tempat yang memberikan kesempatan lebih besar menghidupkan iman mereka tanpa rintangan. Akibatnya, keanggotaan asli Advent di Timur Tengah jauh berkurang. Ini memberikan kesulitan yang lebih besar lagi bagi gereja itu, karena kesaksian gereja diperkuat dengan memiliki kelompok bersaksi yang bertambah-tambah.
Rencana Strategis
Sambil mencari cara-cara menghadapi tantangan khusus ini, dibentuklah Greater Middle East and Mediterranean Survey Commisson pada tahun 2010 untuk mempelajari pekerjaan gereja di wilayah itu. Setelah menganalisis data sejarah, demografis dan statistiknya, komisi tersebut memberikan laporannya kepada para delegasi Dewan Tahunan pada tanggal 9 Oktober 2011, sambil merekomendasikan agar negara-negara di Timur Tengah berada langsung di bawah pengawasan kantor pusat sedunia sebagai Greater Middle East Union (GMEU). Sebelum langkah ini, pengawasan administratif negara-negara ini dibagi antara dua divisi dunia, Trans-Eropa dan Euro-Afrika. Walaupun gereja berterima kasih atas cara-cara positif yang dijalankan divisidivisi ini untuk mengembangkan dan memelihara aktiÂvitas-aktivitas Advent di Timur Tengah, komisi survei ini melaporkan bahwa bilamana wilayah ini bersatu secara langsung di bawah kantor pusat maka keadaannya akan kondusif bagi pertumbuhan gereja di wilayah tersebut, juga menyediakan keuntungan logistik tertentu. Ini juga akan mengelompokkan negara-negara yang memiliki budaya yang sama (lihat peta).
The Greater Middle East Union
Cara Baru Poin Penting bagi Gereja Dunia
Dengan perubahan administratif ini, Timur Tengah sekarang merupakan titik penting bagi seluruh gereja dunia. Saya mengimbau seluruh anggota kita sungguh-sungguh memberi perhatian dalam membagikan pekabaran Advent yang indah kepada lebih dari 500 juta orang yang tinggal di wilayah Greater Middle East Union. Orang berharga ini adalah anak-anak Allah, dan mereka memiliki keinginan dan kebutuhan sama seperti kita semua. Kehormatan bagi kita memikul beban besar ini dan bersungguhsungguh memikirkan kebaikan orangorang di beberapa peradaban tertua di planet ini. Tugas besar kita sekarang ini adalah mencoba membangun kembali fondasi kesaksian di wilayah ini dan membagikan pekabaran pengharapan kita yang penting melalui semua cara yang memungkinkan. Kita ingin membantu komunitas setempat, menuntun orangorang menemukan makna dan maksud, dan membantu mereka mengalami hidup dalam segala kepenuhan—baik secara fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Bertumbuh di Mesir
Ini bukan sekadar masalah adminis-
tratif bagi saya. Saya kenal baik daerah ini, karena saya dibesarkan di Kairo, Mesir. Kenangan saya di masa muda erat berkaitan dengan daerah ini yang saat itu dikenal “tempat lahirnya peradaban.” Tempat-tempat seperti Libia, Libanon, Italia, dan Mesir merupakan bagian dari dunia saya, dan sampai usia 8 tahun saya tidak pernah meninggalkan dunia itu. Bila Anda dibesarkan dalam satu budaya tertentu, maka Anda terpengaruh oleh banyak hal yang tinggal bersama Anda selama hidup. Makanan Timur Tengah masih menjadi kesukaan saya. Saya ingat makan ta’miyya (falafel Mesir) dan pergi bersama ibu saya membeli jagung panggang segar di sudut jalan. Lezat sekali! Dan kenangan meminum jus mangga segar di Kairo melekat dalam diri saya sebagai satu pengingat tentang apa yang Allah telah hasilkan di wilayah Nil yang subur itu. Budaya Timur Tengah adalah budaya yang sangat kuno dan rumit. Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang paling indah dan ekspresif di dunia. Manfaat indah dari belajar budaya bagian dunia lain di luar pengalaman pendidikan mana pun. Dan saya telah belajar bahwa aset terbesar Timur Tengah adalah masyarakatnya. Benar, Timur Tengah memi-
liki cadangan minyak dan benda-benda kuno, tetapi sumber utama dari Timur Tengah adalah populasinya— masyarakatnya. Timur Tengah baru-baru ini mengalami perubahan sosial dan politik tertentu. Namun sekalipun di tengah perubahan, kita masih dihadapkan dengan tujuan yang lebih besar lagi dalam memenuhi tugas Injil. Ini adalah tujuan yang bertahan lama—dengan metode strategis yang disesuaikan. Bagaimana Anda Bisa Terlibat
Ada beberapa cara Anda bisa memenuhi tugas besar di wilayah dunia ini. Pertama dan yang paling penting, sisipkan daerah Timur Tengah senantiasa dalam daftar doa Anda. Doakan para anggota gereja, pendeta, dan pemimpin yang berdedikasi yang kita miliki di daerah itu. Doakan agar mereka bisa berdiri teguh bagi Tuhan dan memberikan satu kesaksian kasih yang positif kepada orang di sekitar mereka. Kedua, Anda dapat berpartisipasi dengan setia pada persepuluhan dan persembahan—seperti Persembahan Sekolah Sabat dan Persembahan Anggaran Dunia, yang mendukung pekerjaan di Timur Tengah dan di seluruh dunia.
05 - 2012 | Adventist World
9
S E D U NIA
Akses untuk Semua Orang
Timur Tengah adalah tempat istimewa di mana orang-orang menghadapi berbagai tantangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi baru-baru di wilayah ini bisa membuka kesempatan-kesempatan baru untuk membantu mereka yang biasanya tidak terbuka bagi pekabaran pengharapan dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Masih harus dilihat ke mana arah yang akan dituju dengan situasisituasi ini, tetapi kita mengetahui bahwa selama satu masa perubahan, orangorang akan semakin terbuka. Tolong doakan agar gereja Allah menggunakan kesempatan-kesempatan ini untuk memaksimalkan keadaan berterima dari wilayah penting dan kuno itu. Doakan agar orang-orang bisa memiliki akses kepada sabda pengharapan, keselamatan, dan penebusan Allah seiring dikumandangkannya pekabaran tiga malaikat, yang mengarahkan kepada kedatangan Kristus yang segera tiba. n
Ted N. C. Wilson adalah Ketua General Confe rence Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Silver Spring, Maryland, AS.
10
Adventist World | 05 - 2012
Sebuah
One-DayChurch Mazira, Malawi
Ribuan One-Day Church telah dibangun di seluruh dunia selama dua tahun terakhir, masing-masing dibiayai dari sumbangan orang Kristen yang peduli. Surat ini dari James Jones, seorang penyumbang One-Day Church, menceritakan berkat dari memberi: “Ketika pertama kali saya bisa menyumbangkan sebuah gereja, diamdiam saya berharap agar suatu hari kelak bisa mengunjungi gereja tersebut. Itulah yang ditaruh Tuhan dalam hati saya. “Ketika saya menerima surat elektronik yang menceritakan di mana Tuhan telah menggunakan dana itu untuk menyediakan sebuah bangunan gereja baru, saya segera mencari Mariza, Malawi, di peta Afrika dan mulai mengimpikan suatu hal yang tak mungkin. “Sebulan kemudian, Tuhan mengajak saya pergi dalam satu perjalanan misi bersama Share Him and Quiet Hour Ministries ke Makawsa, Malawi, 25 mil jauhnya dari One-Day Church saya di Mazira! Saya nyaris tak percaya bahwa Allah telah menjawab doa saya begitu nyata. “Saya mengatur perjalanan pada bulan Januari 2011 dan berdoa setiap hari agar Allah menggunakan saya bilamana kami pergi ke Malawi di bulan Agustus. “Upaya pelayanan kami bagi kerajaan-Nya sangat diberkati. Setelah tiga minggu pertemuan, 1.064 jiwa yang berharga dibaptiskan, dan saya telah jatuh cinta kepada masyarakat Malawi. “Pada hari Minggu terakhir, dengan bantuan dari beberapa teman baru, saya bisa mengunjungi Mazira dan melihat One-Day Church yang saya bantu atas izin Tuhan. Itulah jawaban terbesar kepada doa yang saya pernah alami secara pribadi. “Memikirkan bahwa Allah telah membawa saya ribuan mil untuk menemui mereka yang Ia izinkan saya bantu merupakan hal menakjubkan. Bagi saya berdiri bersama anggota gereja yang saya bantu dirikan atas izin Tuhan merupakan berkat yang lebih luar biasa lagi. “Terima kasih, Maranatha dan ASI, atas semua yang kalian lakukan bagi kerajaan-Nya. Saya berdoa agar Ia terus menggunakan kalian dengan caracara yang agung dan ajaib.” Program One-Day Church adalah upaya kerja sama antara Seventh-day Adventist Church, Adventist-laymen’s Services and Industries (ASI), dan Maranatha Volunteers International. Inisiatif The One-Day Church awalnya diciptakan dan dikembangkan oleh pengusaha Minnesota dan anggota ASI, Garwin McNeilus. Kisah-kisah ini datang kepada Anda tiap bulan dari “Jurucerita” Maranatha, Dick Duerksen.
d u e r k se n
Selain itu, Anda bisa mendukung inisiatif khusus yang akan diberitahukan untuk membantu berbagai kesempatan unik. Individu-individu atau gereja-gereja setempat bisa memutuskan untuk membantu mendukung satu program tertentu. Sekolah Sabat Anak bisa menerima penekanan misi di Timur Tengah, tempat di mana Yesus dibesarkan. Ada berbagai cara membantu anak-anak kita mengetahui bahwa mereka perlu memikirkan dan mendoakan daerah khusus di dunia ini. Anda, jemaat Anda, atau konferens bisa menghubungi Sekretariat General Conference untuk informasi tentang bagaimana Anda atau kelompok Anda bisa membantu berbagai proyek di wilayah Timur Tengah entah itu sebagai pegawai atau sebagai relawan.
d i c k
PAN O RA M A
K ES EHATAN
Kasak-
Kusuk tentang
Tembakau
Oleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landless
Bersediakan Anda mendiskusikan salah satu atau lebih dari kebutuhan kesehatan yang utama bagi dunia, seperti kecanduan tembakau? Saya rasa kita terlalu banyak fokus pada persoalan kesehatan pribadi kita sendiri.
P
elayanan, dari definisinya, harus memenuhi kebutuhan. Ketika Ellen White menuliskan kata-kata inspirasi bahwa Yesus datang “sebagai pelayan kebutuhan manusia yang tak mengenal lelah,”1 ia mendefinisikan pelayanan penyembuhan. Kini kita mungkin mendapati pelayanan penyembuhan bergerak mengikuti arah dan nada dari para pemimpin. Beberapa permasalahan kesehatan memang memerlukan perhatian kita. Salah satunya adalah epidemik tembakau sedunia. Perokok individu mungkin menampik segala upaya membantu mereka berhenti merokok, namun masyarakat secara keseluruhan bisa mendapat manfaat dari keterlibatan secara berkelompok dalam masalah dan kebutuhan sosial. Dr. Gro Harlem Brundtland, mantan direktur jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), berkata, “Tembakau adalah salah satu bencana kesehatan terbesar yang ada dalam sejarah manusia.” Masalahmasalah seperti itu paling baik dihadapi dengan strategi kesehatan publik. Peraturan industri tembakau kemungkinan besar memberikan hasil lebih baik daripada pendekatan satu-satu. Sebagaimana Matthew L. Myers, Ketua International Campaign for Tobacco-free Kids, katakan: “Memang membingungkan kalau satu produk yang merusak ke tubuh manusia seperti rokok ini tetap nyaris benar-benar tak diatur untuk melindungi kesehatan dan keselamatan.” Sebagai orang Advent, kita tidak hanya perlu mendiskusikan masalahnya tet i j m e n
va n
d o b b e n b u r g h / d i g i t all y
tapi juga terlibat dalam kampanye untuk mempersempit batasan tembakau. Kita harus secara kelompok dan bekerja sama mendukung larangan merokok di semua tempat kerja tertutup dan tempat-tempat umum. Semua bangunan dan kendaraan angkutan perlu bebas dari asap beracun tembakau. Kita bisa bergabung dengan para perwakilan di berbagai tingkatan pemerintah mendesak reformasi semacam itu. Meningkatkan pajak tembakau mengurangi penggunaannya, dan kenaikan 10 persen harga tembakau sedunia akan mencegah paling tidak 10 juta kematian akibat tembakau.2 Kita juga harus terus menawarkan bantuan secara individu untuk berhenti merokok, sambil memahami bahwa pengobatan yang benar ternyata menggandakan jumlah orang yang berhasil berhenti merokok. Kita harus bekerja sama dengan para dokter dalam merencanakan program-program berhenti merokok. Murid-murid kita perlu digunakan untuk memperingatkan anggotaanggota, orang muda, anak-anak, dan publik, tentang bahaya tembakau. Sebagian besar perokok terjerat selagi masih remaja, jadi jangan takut mendukung larangan penggunaan dan periklanan tembakau yang diarahkan kepada orang muda. Mahatma Gandhi berkata (18691948), “Kita harus menjadi perubahan yang ingin kita lihat.” Industri tembakau tak henti-hentinya mempromosikan tembakau, tetapi yang bahkan lebih jahat adalah penggunaan m o d i f i e d
S ED U N IA
kekuasaan keuangan periklanannya untuk mencegah majalah-majalah awam agar tidak melaporkan efek buruk rokok dalam merusak kesehatan. Industri itu juga menargetkan Asia dan Afrika, yang memiliki ladang populasi remaja yang subur untuk diperbudak dan mendapat keuntungan. Di seluruh dunia, satu dari 10 orang dewasa mengalami kematian yang berkaitan dengan tembakau. Wanita dan anak-anak juga pria terikat kepada satu kebiasaan yang memperpendek usia mereka. Maka penting agar kita sebagai orang-orang Advent, berhenti kasak kusuk tentang tembakau, dan melakukan sesuatu yang bermakna dalam mengurangi pengaruh tembakau oleh kaum muda kita. Mari kita mulai dengan menjadi penasihat yang peduli dan penuh perhatian bagi anak-anak atau kaum muda. Persahabatan memberi lebih banyak dampak daripada nasihat atau khotbah. Mari kita bekerja seperti Yesus, memenuhi kebutuhan dan berusaha menolong satu sama lain. Lebih dari 50 persen bangsa-bangsa di dunia bahkan tidak memiliki pengendalian tembakau paling minimal sekalipun. Ada satu kebutuhan dan satu tempat bagi orang Advent untuk terlibat. Kita harus bekerja sama dengan orang lain berusaha mengendalikan produk candu dan merusak ini. Barangkali orang-orang Advent bisa sekali lagi menjadi kepala, bukan ekor, dalam mempromosikan serangan global pada tembakau ini. n 1 2
Ellen G. White, The Ministry of Healing, hlm. 17. World Bank, Curbing the Epidemic, hlm. 39.
Allan R. Handysides, ahli kandungan bersertifikat,
adalah direktur dari Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.
Peter N. Landless, seorang ahli jantung nuklir, ada-
lah associate director dari Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.
05 - 2012 | Adventist World
11
R E N U N G A N
Oleh Lyndelle Brower Chiomenti
Penurutan
“Timmer! ke sini!”
“Timmer! KE SINI!” “Tidak, Timmer! Kembali ke sini!”
“Biarkan Barkley! TIMMER! KE SINI!” Dari enam anjing yang saya miliki, Timmerlah yang paling sulit dilatih. Seekor binatang peliharaan yang ceria dan suka berteman dengan manusia dan sesamanya, bisa dibilang mendapat sedikit gangguan dalam memberi perhatian. Penglihatan dan penciuman dari kelas penurutan, taman, mobil, dapur, halaman belakang—di mana pun—jauh lebih menarik daripada menuruti tiga perintah dasar yang harus dipelajari semua anjing. Perintah ini adalah “ke sini,” “duduk” dan “diam di tempat.” Sementara merenungkan kekesalan saya dengan Timmer suatu malam ketika sedang mengendarai mobil pulang dari sesi latihan penurutan, tiba-tiba saya menyadari bahwa sama seperti seekor anjing harus belajar untuk datang, duduk, dan diam agar menjadi warga anjing yang baik, begitu pula kita harus mempelajari perintah yang sama untuk menjadi warga kerajaan Kristus yang baik. Dan berbicara secara umum, tidak lebih mudah bagi kita untuk mempelajarinya daripada seekor anak anjing yang lincah.
12
Adventist World | 05 - 2012
Pelajaran 1: Datang kepada Yesus Mari kita mulai dengan perintah untuk “datang.” Dalam Matius 11:28 Yesus memberikan kita satu ajakan. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Ajakan ini adalah “panggilan Injil; barangsiapa mau, biarlah ia datang. Semua orang yang mau datang akan menerima perhentian sebagai hadiah Kristus, dan memperoleh kedamaian dan penghiburan di dalam hati mereka. Tetapi dengan datang kepadanya mereka harus mengambil kuknya, dan berserah kepada kehendaknya. Mereka harus mempelajari segala hal dariNya, sebagai penghiburan dan penurutan mereka. Ia menerima hamba yang ikhlas, betapapun tidak sempurnanya pelayanan itu... demikianlah kemurahan sang Penebus; dan mengapa pendosa yang bekerja keras dan berbeban berat harus mencari perhentian dari tempat lain? Mari kita datang kepada-Nya setiap hari, meminta kelepasan... dari dosa dan Setan, dari semua perkara kita, rasa takut kita, dan kesedihan kita.... Datang kepada Yesus untuk menemukan perhentian bagi jiwa Anda.”1 Pelajaran 2: Duduk di Kaki Yesus Begitu Timmer sudah belajar untuk datang, ia juga perlu belajar untuk duduk. Begitu pula dengan kita dalam hubungan dengan Kristus. Di dalam Yoha-
Timmer
nes 6:1-3 kita membaca bahwa karena penyembuhan penuh keajaiban yang Yesus lakukan, maka orang banyak yang mengikut Dia saat mengadakan perjalanan ke sisi lain Laut Galilea. Begitu tiba di sana, Ia naik ke gunung di mana Ia duduk bersama murid-murid-Nya. Orang banyak tidak hanya duduk bersama Yesus—mereka tinggal bersama Dia secara mental dan mendengar dengan saksama. Di dalam Lukas 10:38-41 Maria duduk di kaki Yesus dan mendengarkan ajaran Yesus sementara saudara perempuannya Marta sibuk di dapur, mengurusi semua persiapan yang ia rasa harus dilakukan. Ketika Marta mengeluh tentang kekurangan perhatian Maria dalam persiapan ini, Yesus berkata kepada Marta: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya” (ayat 41, 42). Ketika kita mengunjungi orang, entah itu di rumah mereka atau di kantornya, duduk mengesankan satu kesediaan untuk tinggal sebentar. Kita memberi isyarat bahwa kita ingin bersahabat dan bahwa kita mempedulikan hubungan kita dengan mereka. Jadi bila kita duduk bersama Allah, maka kita sedang menyampaikan bahwa kita ingin menggunakan waktu berkualitas bersama Dia. Kita tidak sedang tergesa-gesa dan bersedia menyisihkan beberapa tugas sehari-
t i
B r o w e r
n m e i o C h
n d e l l e Ly
BY to
o h
P
Ketika kita duduk bersama Allah, kita sedang menyampaikan bahwa kita ingin menghabiskan waktu berkualitas bersama Dia. hari untuk dibimbing olehNya. Memang, tidak mungkin bertumbuh di dalam Kristus, diberi wejangan oleh-Nya jika kita jarang duduk bersama Dia atau terburu-buru di waktu renungan agar kita bisa melanjutkan kegiatan sepanjang hari. Pelajaran 3: Diam di Tempat Anjing-anjing yang belajar untuk duduk dalam periode waktu yang lama lebih sanggup mempelajari perintah “diam di tempat.” Hasil dari duduk diam ini melibatkan pertumbuhan hubungan yang sehat antara si anjing dan manusia. Sama halnya, bilamana kita belajar duduk bersama Yesus, kita belajar untuk duduk diam, atau tinggal bersama Dia. Sementara tinggal di dalam Dia, kita berkembang, melalui masuknya Roh Kudus, buah dari Roh: “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Gal. 5:22, 23). Dengarkan Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya: “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab
di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh. 15:4, 5). Persatuan ini “bukannya sentuhan biasa, bukan hubungan putus-sambung. Ranting itu menjadi bagian dari pokok anggur yang hidup. Komunikasi dalam kehidupan, kekuatan, dan hasil buah dari akar menuju ranting-ranting, tak terhalang dan terus-menerus. Bilamana terpisah dari pokok anggur, ranting pun tak dapat hidup. Tidak lagi, kata Yesus, engkau bisa hidup terpisah dari Aku. Kehidupan yang telah engkau terima dari Aku hanya dapat dipelihara oleh persekutuan yang terus-menerus. Tanpa Aku, engkau tidak dapat mengalahkan dosa, atau melawan godaan.... Tinggal di dalam Kristus berarti terus-menerus menerima Roh Kudus-Nya, satu kehidupan penyerahan yang sepenuhnya kepada pelayananNya. Saluran komunikasi harus terbuka secara berkesinambungan antara manusia dan Allahnya. Sebagaimana ranting anggur yang terus-menerus menarik sari dari pokok anggur yang hidup, begitu pula kita bergantung kepada Yesus, dan menerima dari Dia, oleh iman, kekuatan dan kesempurnaan karakter-Nya sendiri.”2 Pelajaran 4: Tinggal di Tempat Aman Pada permulaan artikel ini saya menyebutkan bahwa ada tiga perintah yang harus dipelajari seekor anjing. Akan tetapi, ada juga perintah keempat yang membuat kehidupan itu jauh lebih me-
nyenangkan. Perintah itu adalah “tumit” (heel). Ini ketika si anjing mempelajari berjalan di sebelah pemiliknya, bukan selalu berlari ke sana ke mari menariknarik Anda. Sayangnya, keadaan ditariktarik itu juga masalah yang saya hadapi dengan Timmer. Salah seorang pelatih Timmer berkata kepada saya selama satu sesi yang sulit dengan perintah tumit ini bahwa “mengajarkan anjing Anda berjalan di sebelah adalah mengajarkan dia bahwa tempat terbaik adalah berada di sisi Anda.” Sekarang saya mengerti jauh lebih baik jawaban Yesus kepada pertanyaan Yesus yang sering diajukan kepada murid-murid, “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Jawab Simon Petrus kepadaNya: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal?” (Yoh. 6:66, 68). Memang, setelah kita belajar datang, duduk, dan tinggal, kita akan menemukan bahwa tempat terbaik bagi kita adalah senantiasa berada di sisi Yesus. n 1 2
Matthew Henry, Concise Commentary on the Bible. Ellen G. White, The Desire of Ages, hlm. 676.
Lyndelle Brower Chiomenti
adalah Editor Collegiate Quarterly di Departeman Pelayanan Perorangan /Sekolah Sabat General Conference Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
05 - 2012 | Adventist World
13
K E H I D U PA N
A D V E N T
E
llen White menulis, “Pelajaran-pelajaran yang sudah dipelajari, kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk, selama tahun-tahun masa bayi dan kanak-kanak lebih banyak kaitannya dengan pembentukan karakter dan arah kehidupan daripada semua pengajaran dan pelatihan setelah bertahun-tahun kemudian� (Child Guidance, hlm. 184). Membesarkan anak-anak sementara bekerja untuk gereja telah memberikan sejumlah kesempatan mendapat pengalaman tak terlupakan bagi keluarga saya. Kami telah diberkati dengan tinggal di berbagai negara berbeda serta dihadapkan pada petualangan-petualangan dan tantangan-tantangan baru. Dan melalui semua itu, kami telah mendapat kenangan-kenangan manis dari rumah tangga yang sibuk, makanan yang memberi semangat, dan kesempatan-kesempatan untuk belajar bersama-sama. Bersama kedua anak laki-laki kami, kenangan-kenangan nyata tinggal di pertanian—mengendarai kuda, waktu luang
Membangun
Oleh Marcia Azevedo
Rumah Pohon Tercapainya satu proyek keluarga yang indah
bersama sapi-sapi, memerah susu kambing dan mengejar ayam-ayam, bermain bersama anjing, dan semua sepatu bot yang kami kenakan—senantiasa membawa tawa ceria pada percakapan di meja makan. Kami percaya dalam menjalani kehidupan yang alamiah, dan sederhana. Dan kami memilih untuk membesarkan anak-anak kami dalam satu lingkungan yang damai, bebas dari TV, video games, dan pengalihan perhatian lainnya. Ini telah memberikan kami waktu dan kesempatan untuk menciptakan kenangan-kenangan keluarga yang bertahan lama. Ketika kami pindah ke rumah baru di sebuah negara baru, kami dengan senang hati mendapat kejutan menemukan sebuah rumah yang nyaman dengan halaman depan yang indah, dikelilingi oleh pegunungan agung, kering, dan berbatu. Ketiga anak kami—Racquel, 5 tahun; David 7 tahun; dan Rebekah, 9 tahun—langsung dan dengan gembira menjelajah lingkungan baru kami dan menemukan tempat-tempat menarik untuk bermain. Dengan terbatasnya halaman belakang, kami segera menyadari ketiga anak kecil itu menyukai daerah teduh di halaman depan di bawah semacam pohon kemiri yang bagus, dengan pohon-pohon kecil yang dengan mudah mereka panjat. Menyaksikan mereka suka memanjati dahan-dahannya men-
14
Adventist World | 05 - 2012
cari sarang burung, dan dengan bangga memberitahu seberapa tinggi mereka bisa capai, memberikan saya satu gagasan untuk membangun sebuah rumah pohon di sisi halaman depan. Anak-anak senang mendengar gagasan itu. Kami mendiskusikan proyek baru itu, dan sibuk dengan rencana kami. Kami membuat gambar seperti apa kelihatannya dengan gambargambar yang kami temukan di Internet. Kami bahkan mempertimbangkan membangun jembatan gantung yang akan menyatukan ketiga pohon ke pohon kemiri itu di tengah halaman depan. Kami menggunakan waktu dua bulan mengumpulkan sisasisa kayu dari gudang pertukangan kayu universitas. Sebuah kotak kayu dari mesin cuci yang baru untuk binatu kampus memberikan kami cukup kayu untuk lantai dan dinding. Empat tiang sudut, masing-masing berukuran lebih dari 11 kaki, adalah satu-satunya kayu yang kami beli. Yang lainnya kami gunakan yang bekas. Mengumpulkan bahan-bahan ini merupakan petualangan tersendiri, saat anak-anak mencari-cari di belakang gudang pertukangan kayu dengan semangat tinggi, seolah-olah sedang mencari harta karun. Di toko peralatan setempat kami membeli bor dan tali, sekrup dan paku, meteran dan tangga, se-
ph o t o s
c o u r t es y
o f
t he
A z e v e d o
fa m i l y
buah palu, dan kotak perabotan khusus untuk proyek ini. Kami mulai dengan membersihkan daerah yang akan bangun. Kami mengukur bidang dan menggali empat lubang sudut untuk tonggak utama. Tanahnya keras dan berbatu, karena jarang ada hujan di tempat kami berada. Kami menggali dengan galah besi untuk menyingkirkan batu-batu, dan menyendok tanah dengan cangkir plastik atau salah satu pengerok dapur kami. Anak-anak bergantian mengambil tanah dari lubang itu. Karena kami mencoba untuk tidak memotong dahan dari pohon mana pun, kami harus mulai proses menggali dua kali. Kami juga memperluas ukuran rumah pohonnya ketika menyadari bahwa tempat itu terlalu kecil untuk memuat tiga anak dan teman-teman yang berkunjung. Setelah penggalian dan persiapan fondasi, kami membor tiang utama dan memasang sekrup, menaruhnya dalam lubanglubang. Kemudian kami siapkan campuran beton dari pasir dan
batu-batu kecil dicampur dengan semen, dan mengisi lubang dan lantainya dengan campuran yang keras. Untuk memberikan ruang yang cukup bagi daerah konstruksi, kami harus memotong sebagian dari bukit yang kami tinggali. Tugas itu memerlukan penggalian yang berat, mengangkut tanah, dan meratakan dengan tanah. Namun selama proses keseluruhan, ketiga “ayam kecil” saya—panggilan kami untuk mereka—ada di sisi saya, dan pandangan wajah mereka merupakan motivasi konstan bagi saya. Anak laki-laki kami yang sudah lebih besar—Andre, 17 tahun dan Daniel 15 tahun—membantu di saat saya memerlukan “otot.” Mereka handal saat memegangi tiang kayu utama, mengencangkan sekrup panjang, dan memakukan paku-paku panjang. Suami saya turut membantu bilamana ada kesempatan— kadang-kadang masih dengan setelan dan dasi—membantu apapun yang diperlukan saat itu, selalu memberikan kata-kata penghargaan, dorongan, dan pujian. Satu proyek seperti ini menghasilkan banyak berkat. Bagi anak-anak kami yang kecil, ini memberikan satu pemahaman tentang maksud dan perbedaan, dan kebanggaan positif dari pencapaian mereka. Keluarga juga memberikan pengorbanan: Misalnya pasrah dengan rumah yang tidak sebersih dan setera-
tur biasanya, karena kami menggunakan cukup banyak waktu membangun. Namun kegembiraan mereka terlihat nyata. Di Sekolah Sabat dan Klub Petualang, anak-anak dengan bangga mengumumkan kepada teman-temannya bahwa mereka sedang membangun sebuah rumah pohon, dan mengajak mereka untuk datang dan melihatnya. Bagi saya, membangun sebuah rumah pohon bagi anakanak membawa rasa puas yang unik dari waktu yang digunakan dengan baik dan pembangunan karakter (karakter mereka dan saya). Dengan tiap paku yang dipalukan, setiap sekrup yang dibor, dan tiap papan yang dipasang, anak-anak memperhatikan kemajuan kami dengan takjub. Mereka benar-benar belajar apa yang bisa dicapai dari bekerja secara tim, dan melihat bagaimana pemeliharaan Allah bisa ditemukan dalam hal-hal kecil kehidupan. Setiap kali kami menemukan sebilah kayu yang bisa digunakan dalam membangun, saya akan berkata, “Terima kasih Yesus,” karena telah menyediakan. Saya ingin membantu anak-anak saya melihat bahwa Allah turut membantu menyediakan—bahkan untuk hal-hal kecil. Dan selama ibadah keluarga anak-anak kecil ini mengekspresikan rasa terima kasih mereka atas kemajuan proyek kami setiap kali kami meminta mereka mengucapkan sesuatu yang patut disyukuri. Saya juga memperhatikan bahwa semua anak saya mengembangkan satu sikap “kami bisa mencapai segala sesuatu bersama-sama.” Bahkan suami saya mendapati sesuatu dalam diri saya yang tidak diketahuinya selama 23 tahun kami bersama. Dan tentu saja saya bergembira atas kebahagiaan mereka. Setelah dua bulan pekerjaan menyenangkan itu, rumah pohonnya akhirnya rampung. Sekarang anak-anak bermain di dalamnya setiap hari, dan banyak teman-teman bergabung bersama mereka. Kami memiliki banyak foto rumah kayu kecil itu, karena anak-anak ingin memperlihatkan apa yang kami telah lakukan kepada anak-anak mereka sendiri suatu hari kelak. Dalam membangun rumah pohon bersama anak-anak, saya juga menaruh batu bata lain dalam fondasi karakter mereka. Ellen White membandingkan pembentukan karakter dengan proses membangun, mulai dengan fondasi, dan mengikuti langkah berurutan yang diperlukan untuk mencapai tujuan akhir. “Fondasi yang benar harus diletakkan, satu kerangka kerja, kuat dan teguh, dibangun; dan kemudian hari demi hari pekerjaan membangun, memperhalus, menyempurnakan, harus berjalan terus” (Child Guidance, hlm. 17). Bagaimana saya sebagai orangtua membangun satu fondasi yang lebih baik daripada menggunakan waktu bersama anakanak, daripada mengarahkan mereka kepada nilai dari hal-hal kecil dalam hidup, mempelajari bahwa Allah pengasih menyediakan, dan memberi pahala bagi upaya kita bilamana kita hidup tanpa mementingkan diri bagi Dia? Doa saya adalah agar ketika angin kehidupan meniup di pintu mereka, maka mereka akan berdiri teguh, diperkuat oleh prinsip-prinsip yang telah mereka pelajari. Waktu yang digunakan bersama anak-anak kita adalah waktu yang diinvestasikan dalam kekekalan. n
Marcia Azevedo, R.N., M.S.N., (atas, kiri) adalah seorang istri pendeta dan tinggal di rumah bersama lima anak. Ia tinggal di kampus Peruvian Adventist University, dekat Lima, Peru.
05 - 2012 | Adventist World
15
A d a m
H e r n a n d e z
CERITA SAMPUL
STAF RUMAH SAKIT: Seluruh staf rumah sakit di Béré Hospital yang berkapasitas 70 tempat tidur di Tchad.
Oleh Olen Netteburg
Harapan Tanpa Ke Ketika pertanyaan tidak terjawab, masihkah
16
Adventist World | 05 - 2012
A d a m
nya saya tahu bahwa ia akan mati. Saya tidak mau terbawa perasaan. Emmanuel baru berumur 8 tahun. Saudara laki-lakinya secara tak sengaja menumpahkan bubur yang mendidih ke atasnya. Satu jumlah yang cukup banyak untuk memberi makan seluruh keluarga. Ia menjadi anak yatim piatu beberapa tahun yang lalu, semi adopsi oleh semi keluarga. Mereka menyebut diri mereka sendiri Bibi dan Paman, tetapi tidak sesungguhnya. Sekarang ia seorang anak yatim piatu dengan luka bakar. Saya tidak mau terbawa perasaan. Saya seorang dokter gawat darurat. Seorang anak dengan luka bakar tingkat dua dan tiga yang mencakup 10 persen lebih dari tubuh mereka saja, memiliki banyak kesulitan di pusat luka bakar terbaik di dunia. Béré Adventist Hospital bukanlah pusat luka bakar di dunia, dan Emmanuel mengalami luka bakar tingkat 3 seluas 40 persen. Saya tidak mau terbawa perasaan. Saya memandang dia. Saya menyentuhnya. Saya berbicara kepadanya. Ia masih hidup. Ia bernapas. Ia berpikir. Ia bergerak. Ia berbicara. Apakah yang harus saya lakukan? Satu-satunya yang dapat saya lakukan
H e r n a n d e z
HARi 1 Sejak pertama kali melihat-
PELAYANAN TANPA PAMRIH: Janna Wagner dan Dr. Netteburg memeriksa seorang pasien anak. Wagner adalah seorang dari 10 staf relawan di Béré Hospital.
sembuhan kita mau percaya? adalah menangani dia. Saya dilatih untuk itu. Itulah sebabnya saya seorang dokter. Seorang pasien masuk. Saya memberikan pengobatan. Pasiennya menjadi lebih baik. Saya merasa senang sendiri. Saya ingat memberikan pujian kepada Allah. Kadang-kadang. Saya tidak bisa mengobatinya sete ngah-setengah. Saya perlu sepenuhnya menangani dia. Mahal memang. Keluarganya tidak mampu membayar. Untungnya, pemerintah memberi mandat agar kami mengobati mereka secara cumacuma. Mereka mendermakan kepada kami obat-obatan dan persediaan lain untuk kasus-kasus kaum miskin; kami menyediakan perawatannya. Saya memesan cairan, antibiotik, cimetidine, selembar seprai bersih, dan pembalut bersih. Oh, dan tentu saja, obat penahan sakit: Tylenol dan Motrin. Itu yang kami miliki di sini di pusat luka bakar terbaik di “daerah yang tidak ada apa-apanya” di Tchad. Saya meninggalkan rumah sakit dan berjalan menyusuri halaman seluas 50 yard melalui pohon-pohon mangga menuju rumah kami. Saya tidak mau terbawa perasaan terhadap Emmanuel. (Saya harus berhenti menggunakan namanya!) Ia hanya pasien lain. Hanya anak lain yang akan mati di Tchad.
HARI 2 Emmanuel kelihatan agak tidak nyaman. Mungkin saya bisa tetap menggunakan namanya dan tetap tidak terbawa perasaan. HARI 4 Ia masih hidup. Yah, mungkin ia tidak akan mati karena masalah saluran pernapasan/pulmonary. HARI 7 Saya mulai berpikir. Mungkin ia akan berhasil. Nah, saya sedang membodohi diri saya sendiri! Luka bakar tingkat 3 sebanyak 40 persen. Ia akan segera mati. Kalaupun ia hidup, ia akan memiliki cacat yang mengerikan. Ia akan mengalami contractures yang berat. Ia tidak akan pernah bisa menggunakan ta ngan-tangannya. Ia harus terus menjalani pemotongan kulit agar ia bisa terus bertumbuh. Bekas luka itu (jika bisa sembuh) tidak akan memungkinkan kulit meregang dan bertumbuh. Ia tidak akan hidup. Ia akan mati. Dan saya tidak mau terbawa perasaan. HARI 12 Saya terus mendengar kata-kata seperti “mukjizat.” Saya bahkan kedapatan menggunakannya sekali. Tetapi satu keajaiban akan membawa kematian pada anak ini. Ia sangat menderita, tidak hentinya menangis—kapan pun ia memiliki tenaga. HARI 19 Seseorang memiliki ide untuk membawa seember air ke sisi tempat
tidur untuk membasuhnya. Kami mencoba memberitahu staf tersebut bahwa hal itu tidak diperlukan, tetapi apakah yang kami ketahui? Ia menangis setiap kali mereka menaruhnya di dalam air. Saya tidak bisa membayangkan rasa sakitnya. Ia mengira pembasuhan adalah hal baik baginya, jadi ia dengan berani menggosok tubuh di bagian yang sudah tidak ada kulitnya. Ia meringis ketika menimbulkan rasa sakit pada dirinya sendiri. Ia begitu berani. Tidak, saya tidak mau terbawa perasaan kepada Emmanuel. Saya tidak sanggup. HARI 25 Rumah sakit kehabisan produk-produk suplai pemerintah untuk Emmanuel. Keluarga tidak bisa membayar. Benzaki, seorang pegawai di rumah sakit kami, mulai membayar biayanya sendiri. Apakah yang salah dengan orang ini? Gajinya saja tidak sampai 300 dolar sebulan! Bagaimanakah ia bisa memberikan semua uangnya untuk kasus yang tak ada harapan? HARI 34 Pagi ini Benzaki menarik saya ke sisi tempat tidur Emmanuel. Ia nyaris tak bernapas. Mereka masih menginginkan segala sesuatu dilakukan. Saya duduk di tempat tidur yang berseberangan dengannya dan memperhatikan betapa pucatnya dia. Saya menulis dengan cepat pada selembar kertas, pesanan untuk memasang IV (baca: aivi— red), dextrose, transfusi darah, quinine, ampicillin, gentamicin, metronidazole, dan cimetidine. Perawat tidak bisa menemukan pembuluh darahnya. Saya masuk ke kantor dan kembali dengan jarum intraosseous* dan lima gram magnesium. Saya menyadari adanya risiko depresi pernapasan, tetapi tetap memberikan suntikan magnesium ke ototnya. Kemudian saya secara manual memasang sekrup sepanjang jarum logam panjang itu ke dalam tulang keringnya. Saya memasukkan jarum ke dalam sumsum tulang sebelum para perawat memasukkan jarum mereka ke dalam pembuluh darah. Kami memulai pengobatan. Saya harus pergi sebelum ini menjadi masalah pribadi. Saya tidak mau terbawa perasaan kepada Emmanuel. Tidak pada kasus yang tidak ada harapan ini. Kemudian saat itu saya sedang berada di kantor melakukan ultrasound. Saya mendengar teriakan. Saya tahu apa yang
05 - 2012 | Adventist World
17
18
Adventist World | 05 - 2012
KELUARGA BENZAKI: Tuan dan Nyonya Benzaki berduka atas kehilangan Emmanuel, yang tadinya akan mereka adopsi.
H e r n a n d e z
Ke r m i t
Ne t t e b u r g
A d a m
Ne t t e b u r g
KEBAKTIAN STAF: Staf rumah sakit berkumpul di bawah pohon mangga setiap pagi untuk ibadah. Lokasi itu kemudian menjadi ruang tunggu bagi rumah sakit, dan kemudian pada malam hari digunakan sebagai tempat tidur bagi sanak keluarga pasien.
Ke r m i t
terjadi. Saya berjalan keluar. Benzaki, pegawai bodoh yang sama yang tidak pernah menyerah, datang. Kami berjalan menuju tempat tidur si pasien bersamasama. Emmanuel sudah berbaring di atas sebuah usungan, ditutupi oleh selembar kain, siap dibawa ke rumah keluarganya. Saya meminta mereka berhenti dan mengembalikan dia. Saya ingin melihatnya lagi. Saya ingin menarik kain itu. Saya ingin mengatakan selamat tinggal kepada anak ini yang tidak bisa berbicara bahasa Inggris atau Perancis seperti saya. Ternyata saya telah terbawa perasaan. Seorang perawat berdoa dalam bahasa setempat. Saya tidak mengetahui apa yang ia katakan, tetapi penglihatan saya kabur ketika membuka mata. Saya tidak bisa mengatakan kalau mereka boleh mengangkatnya dan berjalan keluar. Saya mengetahui kata-katanya dalam bahasa Perancis. Saya bahkan membungkam. Tetapi saya mengetahui suara saya akan mengkhianati saya jika mencoba membuat suara. Mereka mengerti. Mereka membawanya pergi. Benzaki dan saya berjalan keluar. Istrinya sedang duduk di bawah sebuah pohon mangga, di atas papan beton yang kami perlakukan sebagai bangku untuk menunggu. Ia juga sudah mulai memiliki perasaan yang tak biasa kepada anak ini. Ia menangis. Saya duduk di sampingnya, tak menyadari bahwa ia akan menyerang saya dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak siap dan tidak mampu saya jawab. “Katakan, Dr. Olen. Katakan pada saya, mengapa ia harus mati? Apakah maksud penderitaannya selama ini? Apakah yang sedang disampaikan oleh Allah kepada saya?” Mengalirlah cerita yang sesungguhnya. Keluarga Benzaki telah sepakat un-
YANG PALING RENTAN: Dr. Olen Netteburg menangani bayi-bayi yang tak terhitung jumlahnya di negara yang memiliki angka mortalitas bayi tertinggi di dunia.
hatannya candu dengan rasa sakit dan penderitaan. Tetapi saya tidak berteriak. Saya ingat bahwa Allah datang ke dunia ini dalam bentuk manusia. Saya ingat bahwa satu bagian dari Allah menyaksikan bagian lain dari Allah menderita. Satu bagian dari Allah bisa saja turut campur, tetapi Ia tidak mau membahayakan semua manusia untuk menyelamatkan bagian lain itu, yaitu Allah-manusia. Allah tidak pernah menyerah pada perlombaan yang mana seluruh alam semesta ini dianggap tidak layak, tidak berpengharapan, jelek, cacat. Jadi saya tidak meneriaki Nyonya Benzaki. Sebagai gantinya saya memeluk dia. Dan bersama-sama kami menangis di bawah pohon mangga itu. n *Sebuah jarum intraosseous disuntikkan melalui tulang korteks yang keras ke bagian sumsum lunak, yang memungkinkan akses langsung ke sistem vaskular.
Olen Netteburg dan istrinya, Danae, adalah
dokter di Béré Hospital di Tchad, Afrika. Keluarga mereka termasuk dua orang putra, Lyol dan Zane. Artikel ini diadaptasi dari catatan blog mereka. Untuk membaca lebih banyak tentang pengalaman mereka, kunjungi www.missionarydoctors.blogsport. com.
Oleh Kermit Netteburg
Olen dan Danae Netteburg adalah para dokter misionari di L’Hôspital Adventiste de Béré (Béré Adventist Hospital). Mereka berdua lulusan Universitas Kedokteran Loma Linda di California, Amerika Serikat, dan menyelesaikan masa pelatihan di Baystate Medical Center di Springfield, Massachusetts; istrinya dalam bidang kebidanan dan kandungan, dan gelar suami dalam bidang pengobatan gawat darurat. Tugas misionari pelajar mereka di Afrika— sementara istrinya di Malamulo Hospital di Malawi, dan tugasnya di Heri Hospital di Tanzania dan bersama ADRA/Rwanda—menginspirasi mereka kepada pelayanan misi yang tetap. Olen dan Danae bertemu di Student Mission Club selagi kuliah kedokteran. Mereka memilih untuk melayani sebagai para misionari di Tchad karena “kebutuhan terbesar ada di sana,” kata mereka. Sebagai satu-satunya dokter untuk populasi sebanyak 200.000 penduduk di Tchad selatan, mereka harus menciptakan waktu untuk bermain bersama kedua putera mereka, Lyol dan Zane. Baik Olen maupun Danae memiliki warisan pekerjaan misi. Kakek dan nenek Olen melayani selama 17 tahun sebagai misionari di Libanon dan Irak. Ayah Danae adalah seorang dokter misionari di daerah Nigeria sebelum Danae lahir. Ia bersama istrinya, Delores, barubaru ini pindah ke Béré, Tchad, di mana ia melayani sebagai dokter ketiga di rumah sakit itu. Olen dan Danae keduanya menceritakan pengalaman mereka secara teratur di rumah sakit tersebut. Anda dapat membaca lebih banyak di www.missionarydoctors.blogspot.com.
Ga r d n e r
Tradisi Misi
Satu
napas terakhir. “Katakan, Dr. Olen. Katakan mengapa. Kami sepakat untuk mengadopsi dia dalam bentuknya yang sempurna. Dan setelah ia terluka bakar begitu parah, kami masih menginginkan dia. Kami tidak peduli bagaimana buruk atau jeleknya dia nanti. Ia tetap akan menjadi putra kami. Mengapa, Dr. Olen? Tolong katakan mengapa?” Saya ingin berteriak, “Tidakkah kalian mengerti? Memang sudah tidak ada harapan! Ia sudah tiada! Tidakkah kalian bergembira karena penderitaannya sudah selesai? Dan tidakkah kalian mengerti bahwa kalian akan melihatnya lagi nanti di surga, dengan kulit baru surgawi? Saya tidak mengetahui apa alasan Allah. Atur an yang berlaku pada peperangan antara kebaikan dan kejahatan adalah hal-hal yang tidak saya pahami. Mungkin Allah dalam keadilan membiarkan kejahatan sedikit lebih banyak peluang daripada yang akan kita lakukan. Dan yang kita ingin lakukan adalah memberitahu Allah bahwa Ia tidak adil.” Saya ingin berteriak, tidak hanya kepadanya tetapi juga ke seluruh dunia, dunia tempat saya terikat, dunia yang keli-
Be k k i
tuk mengadopsi anak ini di bulan Desember. Mereka sudah membayar uang sekolahnya. Di usia mereka yang sekitar 40 tahun dan tanpa anak membuat Anda pantas melakukannya dalam budaya ini, kisah ini sesungguhnya mengenai mereka. Setelah berbagai pertimbangan yang penuh doa, mereka memutuskan untuk mengadopsi dia. Sebelumnya mereka belum pernah memikirkan tentang adopsi. Mereka menandatangani suratsuratnya dan baru akan diadakan penyerahan. Kemudian Emmanuel terkena luka bakar. Mereka mengunjunginya setiap hari. Mereka membayar biaya pengobatannya. Mereka naik motor menempuh perjalanan jauh untuk mencari obat baginya. Mereka memperlihatkan kepada Emmanuel bagaimana kasih orangtua itu, sesuatu yang tidak pernah diketahuinya. Dan pagi ini, setelah bangun pagi untuk menyiapkan kamarnya hari itu siapa tahu ia siap untuk pulang, Nyonya Benzaki mengunjungi calon putranya, meraih tangannya, dan mendengar dia menyebutnya “Mama” untuk pertama kalinya. Dan kemudian ia menghembuskan
Kermit Netteburg, ayah dari Olen, adalah pendeta senior Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Beltsville, Maryland, Amerika Serikat. 05 - 2012 | Adventist World
19
K E P E R C AYA A N
D A S A R
PASAL 11
Mengosongkan, B
agaimanakah kira-kira reaksi Anda kalau Yesus mau datang berkunjung dan menginap di rumah Anda? Apakah Anda akan senang atau cemas? Terlalu bergembira atau kewalahan? Di sisi lain, pernahkah Anda menjamu tamu yang tak diharapkan? Apakah yang Anda lakukan? Apakah Anda tidak sabar menunggu mereka pergi? Atau apakah Anda terbiasa dengan mereka dan akhirnya menjadi sahabat? Ketika Yesus berada di bumi ini, Ia menceritakan satu kisah tentang seorang tamu spesial. Ia menyebut “teman” lama kita, seseorang yang kita harap tidak akan pernah kita lihat lagi. Tetapi ya, Ia berkata, bahwa teman itu kembali. Dan kemungkinan “teman” lama kita itu tidak sendirian. Yesus berkata: “Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini” (Matius 12:43-45). Yesus tidak sedang membuat pernyataan doktrin di sini, mengubah ajaran Alkitabiah tentang keadaan tak sadarkan diri dari orang mati. Ia sedang menceritakan satu perumpamaan untuk menyampaikan satu pelajaran. Apakah yang sedang Ia coba ajarkan kepada kita? Saat Itu Terjadi
Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi telah meminta tanda dari Yesus (lihat Mat. 12:38). Gantinya sebuah tanda, Yesus berkata, “Engkau perlu bertindak sesuai dengan terang yang telah diberikan kepadamu” (lihat ayat 39-42). Tanda-tanda dan argumen itu sendiri tidak membuat orang percaya atau mengubah perilaku mereka (lihat Yoh. 12:37). Sesaat kemudian, dalam perumpamaan-Nya, Yesus menggunakan satu kiasan yang bagus. Apa artinya memiliki rumah “kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.”” (Mat. 12:44) Pertama-tama, apa yang diwakili oleh rumah itu? Yesus menghubungkan cerita itu dengan orang-orang yang mendengarkannya (lihat ayat 45); jadi, “rumah” itu adalah kia san untuk kehidupan individual kita. Sebuah rumah yang kosong, bersih tersapu, dan rapi teratur merujuk pada satu kehidupan yang dijalankan dengan menjaga penampilan, memperlihatkan gambaran tentang hal benar dari luar, apa pun yang terjadi. Ini mewakili seorang Kristen yang membuat segala upaya pribadinya “kelihatan bagus,” untuk “melakukan hal yang
20
Adventist World | 05 - 2012
MENGISI benar,” sekalipun bila itu berarti tak melakukan apa pun. Yesus sedang membicarakan orang-orang yang terlalu khawatir dengan “kebenaran oleh doktrin,” dengan membuktikan satu poin sekalipun bila itu sampai harus mencela seorang pendosa. Hal penting bagi mereka adalah “mengosongkan,” bukan “mengisi penuh.” Mereka tertarik menjadi benar, mendahulukan prosedur dari profesi, dalam menapis nyamuk padahal unta ditelan (Mat. 23:24). Mereka bisa mengutip segala sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan seorang saleh, bahkan mereka pun nyaris tidak ambil pusing dengan apa yang seharusnya mereka lakukan. Dalam hal ini, mereka bukanlah orang jahat yang tidak bia sa. Malahan, itu adalah hal yang sangat umum dilakukan manusia. Bilamana Allah bukanlah Tuhan atas hidup kita, seluruh rangkaian nilai-nilai kita terganggu. Dalam hal itu, bagaimana perjalanan Kristen kita? Tidakkah kita juga berada dalam bahaya dikhawatirkan dengan membayar “persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan,” sembari mengabaikan “yang terpenting dalam hukum Taurat, kamu abaikan yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan” (Mat. 23:23)? Nah, bila Roh meyakinkan kita bahwa kadang-kadang kita mungkin bergabung dengan “generasi jahat,” apakah yang dapat kita lakukan? Bagaimana kita bisa menghindar dari jatuh ke dalam jebakan bersih, kosong, tersapu dan rapi teratur? Teologi dari Tindakan yang Positif
Bilamana kita membiarkan Roh membuka mata rohani kita, maka kita bisa mengerti bahwa agama yang kosong dan bersih bukanlah agama dari Alkitab. Yesus datang untuk memberikan kehidupan “berkelimpahan” kepada kita (Yoh. 10:10). Jika agama dari Yesus lebih berkelimpahan daripada jenis kehidupan lainnya, bagaimanakah kita mengekspresikannya dalam cara negatif, atau sebagai yang hampa? Dan bila kita sudah jatuh ke dalam jebakan negatif, bagaimanakah kita bisa terbebas darinya untuk mulai bertumbuh dengan penuh sukacita di dalam Kristus? Kita mungkin bisa mulai dengan mengenali bahwa teologi
atau
tumbuh sesuai dengan keinginan Allah? “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup” (1 Yoh. 2:6). Dan bagaimanakah Ia hidup? Ia “berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis” (Kisah. 10:38). Terang di Dalam Kegelapan
oleh Marcos Paseggi
? enuh P
negatif dan kekosongan seringkali membawa kita kepada lingkaran Setan yang tidak membawa kita ke mana pun, dan tentu saja bukan ke surga. Tuhan mengajak kita untuk mendapatkan “minyak pelumas mata” dari-Nya, agar kita bisa melihat dan mengerti kehendak-Nya (Wahyu 3:18). Yesus juga mengajak kita untuk bersungguh-sungguh dalam berbuat baik. Mengomentari Matius 12:43-45, Ellen G. White menyatakan: “Untuk melayani kerajaan kegelapan kita tidak perlu dengan sengaja memilihnya agar berada di bawah kekuasaannya. Kita hanya perlu mengabaikan persekutuan kita dengan kerajaan terang.”1 Di atas semua itu, Tuhan rindu mengubah pikiran dan motivasi kita. Bahkan dalam usaha jangkauan luar dan misionaris, yang penting bukanlah apa yang kita lakukan, tetapi mengapa kita melakukannya. “Ada hasrat bagi jiwa-jiwa,” tulis Oswald Chambers, “itu tidak berasal dari Allah, tetapi dari keinginan untuk membawa orang bertobat kepada sudut pandang kita.”2 Ini bukan tentang kita, tetapi tentang memberikan kemuliaan kepada nama Tuhan. Kalau begitu apakah yang diperlukan dari kita untuk ber-
bertumbuh dalam
Allah mengajak kita untuk menjadi terang, berhenti dikenal atas apa yang tidak kita lakukan, dan mulai dikenal atas apa yang kita lakukan. Ia memerintahkan: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Mat. 5:16). Perubahan-perubahan apakah yang harus segera kita mulai dalam hidup kita? Dalam cara kita berhubungan dengan rekanrekan kita non-Kristen, menggunakan waktu luang kita, membagikan pekabaran kesehatan, dan memelihara Sabat? Dalam istilah manusia, “rumah” kita bisa tanpa noda dan bersih bersinar, tetapi jika tidak diisi dengan Tuhan, itu tidak menguntungkan kita sama sekali. Yesaya bernubuat: “Bulan purnama akan tersipu-sipu, dan matahari terik akan mendapat malu, sebab TUHAN semesta alam akan memerintah” (Yes. 24:23). Ia benar: Bilamana Tuhan memerintah, tidak ada roh bergentayangan akan bisa kembali ke tempat kita, karena rumah kita akan selamanya terisi dengan kehadiran Yesus. Dan bilamana Ia hidup dan ada di dalam kita, maka mau tak mau kita akan menjadi “mata air,... yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Yoh. 4:14). Tamu manakah yang Anda inginkan? Roh jahat yang berkeliling-keliling bersama teman-temannya yang jahat, atau Yesus? Saya lebih suka Yesus. n
Ellen G. White, The Desire of Ages (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1898), hlm. 324. My Utmost for His Highest (Grand Rapids: Discovery House Publishers, 1995), bacaan untuk 27 Oktober.
1
2
Marcos Paseggi adalah seorang penerjemah
profesional, penulis yang antusias, dan penyelidik Alkitab, menulis dari Ottawa, Ontario, Kanada. Ia juga adalah penerjemah Adventist World edisi bahasa Spanyol
Kristus
Oleh kematian-Nya di salib, Yesus menang atas kekuatan kejahatan. Ia yang menaklukkan roh-roh jahat selama pelayanan di bumi telah mengalahkan kekuatan mereka dan memastikan nasib akhir mereka. Kemenangan Yesus memberikan kita kemenangan atas kekuatan jahat yang masih berusaha mengendalikan kita, saat kita berjalan bersama Dia dalam damai, sukacita, dan jaminan kasih-Nya. Sekarang Roh Kudus tinggal di dalam kita dan memberi kita kuasa. Dengan senantiasa berserah kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan, maka kita dibebaskan dari beban perbuatan masa lalu. Kita tidak lagi hidup dalam kegelapan, takut dengan kuasa kejahatan, kebodohan, dan kesia-siaan cara hidup kita yang lama. Dalam kebebasan baru di dalam Yesus ini, kita diajak untuk bertumbuh menjadi serupa dengan karakter-Nya, bersekutu dengan Dia setiap hari dalam doa, membaca Firman-Nya, merenungkan Firman dan pemeliharaan-Nya, menyanyikan pujian, berkumpul bersama untuk beribadah, dan berpartisipasi dalam misi gereja. Saat kita menyerahkan diri sendiri di dalam pelayanan kasih kepada mereka yang ada di sekeliling kita dan dalam memberi kesaksian terhadap keselamatan-Nya, kehadiran-Nya yang terus-menerus bersama kita melalui Roh mengubahkan setiap saat dan setiap tugas ke dalam pengalaman rohani. (Mzm. 1:1, 2; 23:4; 77:11, 12; Kol. 1:13, 14; 2:6, 14, 15; Luk. 10: 17-20; Ef. 5:19, 20; 6:12-18; 1 Tes. 5:23; 2 Ptr. 2:9; 3:18; 2 Kor. 3:17, 18; Fil. 3:7-14; 1 Tes. 5:16-18; Mat. 20:25-28; Yoh. 20:21; Gal. 5:22-25; Rm. 8: 38, 39; 1 Yoh. 4:4; Ibr. 10:25).
05 - 2012 | Adventist World
21
R O H
N U B U A T
Oleh Frank M. Hasel
Mendirikan Gereja di Atas
Tanah Berbatu
U
Pengaruh Seorang Nabi
mat Advent berutang kepada Ellen G. White (18271915) dalam banyak hal. Tanpa nasihat praktis dan pengaruh positifnya, tak diragukan lagi, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh akan berbeda dari yang sekarang. Mari kita pertimbangkan beberapa sumbangsih tersebut:
1 Menerima Alkitab sebagai otoritas akhir. Ellen White terus-menerus mengangkat Alkitab sebagai otoritas akhir bagi semua iman dan praktik. Ia pernah menulis: “Sedikit perhatian diberikan kepada Alkitab, dan Tuhan telah memberikan lebih sedikit terang untuk menuntun pria dan wanita kepada terang yang lebih besar” (Colporteur Ministry, hlm. 125). Penghargaannya yang dalam terhadap Kitab Suci dan kepercayaan mutlaknya terhadap segala yang ditulis di sana telah menjadi contoh bagi orang Advent untuk menjadi “umat dari buku itu.” Doktrin-doktrin kita tidak didasarkan pada penglihatan-penglihatan Ellen White tetapi dengan sungguh-sungguh mempelajari Firman Allah. 2 Menegaskan kebenaran Alkitab dan menuntun pemahaman kepada terang baru. Ellen White memainkan peran penting dalam mengarahkan kebenaran Alkitab yang penting di tengah orang-orang Advent yang tengah belajar. Melaluinya Ellen White membantu memperdalam kasih kita kepada Yesus Kristus dan kepada semua orang yang hilang tanpa Dia. Hasrat-Nya terhadap penginjilan membentuk kerohanian Advent dari permulaan hingga sekarang ini. 3 Pemahaman tentang pertikaian besar antara Kristus dan Setan. Pandangan-pandangan ilhamnya tentang rencana keselamatan dan pertikaian besar antara Setan dan Kristus telah memberikan satu pemahaman teologi yang unik bagi umat Advent, tentang keselamatan Allah dan solusi kepada masalah dosa. Perhatian yang diberikannya kepada pekabaran nubuat an Alkitabiah, terutama dalam buku-buku Daniel dan Wahyu, membantu orang Advent memperoleh sudut pandangan teologi berbeda yang telah membentuk pekabaran dan identitas kita. 4 Menegakkan pekabaran inti pembenaran oleh iman. Tanpa Ellen White, pekabaran inti pembenaran oleh iman tidak akan berhasil dan memperoleh tempat sedemikian utama
22
Adventist World | 05 - 2012
di dalam gereja kita. Pengenalan dan promosinya tentang kebenaran tersebut dalam penekanan A.T. Jones dan E.J. Waggoner tentang kebenaran oleh iman di sidang General Confe rence tahun 1888 memberikan dorongan kuat pada pekabarannya.
5 Menyampaikan pekabaran kesehatan menyeluruh dan mempromosikan pola hidup sehat. Di suatu zaman di mana konsumsi daging sehari-hari menjadi ciri khas bagi Amerika Utara, Ellen White mempromosikan diet vegetaris dan meng inspirasikan revolusi makanan sehat yang dimulai dengan Dr. John Harvey Kellogg dalam menciptakan cornflake. Sejumlah sanitarium inovatif didirikan untuk mempromosikan hidup sehat. Penelitian kesehatan dan umur panjang dari beberapa negara mengindikasikan bahwa orang Advent rata-rata hidup tujuh sampai 12 tahun lebih lama daripada populasi umum. Tidak ada gereja Protestan lain yang mengelola rumah sakit, pusat kesehatan, sanitarium, dan industri makanan sehat sebanyak orang Advent. 6 Mempromosikan pendidikan Kristen. Ellen White memiliki minat besar dalam pendidikan dan mempromosikan konsep luas pendidikan Kristen. Ia juga mengemukakan pentingnya pendidikan awal kanak-kanak di rumah dan memberikan pandangan berharga ke dalam pertanyaan-pertanyaan tentang pendidikan. Karena pengaruhnya, orang Advent menopang sistem pendidikan Protestan terluas di seluruh dunia. 7 Membangun pelayanan penerbitan seluruh dunia. Produktivitas1 sastra Ellen White yang luar biasa dan nasihat-nasihatnya tentang pentingnya buku cetak membantu orang Advent membangun satu pelayanan penerbitan sedunia yang mempromosikan dan menyebarluaskan literatur dan nilainilai Kristen, termasuk Adventist Review (didirikan pada tahun 1849) dan Adventist World (2005). 8 Mendirikan satu organisasi dan struktur sedunia yang efektif. Nasihat Ellen White telah membantu mendirikan satu organisasi dan struktur organisasi gereja yang efektif yang menyanggupkan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mempertahankan misi sedunia yang kini ada di lebih dari 200 negara.
Sebuah Gereja tanpa Seorang Nabi
Jika saya merenungkan gereja Advent tanpa pengaruh positif dari Ellen White, maka saya tidak perlu berlama-lama untuk mendapat perbandingan yang nyata: Gereja Kristen Advent (Adventist Christian Church). Mereka adalah orang Advent pemelihara hari Minggu yang juga berawal dari pergerakan Miller. Segera setelah Kekecewaan Besar pada tahun 1844 mereka memiliki pengikut sekitar 30.000 sampai 50.000. Sekarang, mereka memiliki sekitar 75.000 anggota di 19 negara. Pada organisasi gereja kita di tahun 1863 ada sekitar 3.500 pengikut Advent Hari Ketujuh. Kini kita memiliki lebih dari 17 juta anggota di lebih dari 200 negara. Satu perbedaan penting antara kedua kelompok tersebut ini adalah: Orang Kristen Advent itu menolak pelayanan nubuatan Ellen White.2
Pengaruh Ellen White kepada Pengalaman Rohani Kita
Pertumbuhan Pemuridan bagi Kristus Pembaca
Nonpembaca
Hubungan yang kuat dengan Yesus Kristus.
85 %
59 %
Jaminan menjadi benar bersama Allah.
82 %
59 %
Belajar Alkitab setiap hari secara pribadi.
82 %
47 %
Memberikan dukungan finansial secara teratur kepada memenangkan jiwa.
76 %
46 %
Mengadakan kebaktian keluarga setiap hari.
70 %
42 %
Salah satu berkat yang paling hebat yang diterima Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh melalui pelayanan Ellen White adalah dampak positif yang ia sumbangkan kepada pengalaman rohani pribadi kita maupun golongan. Beberapa tahun yang lalu Divisi Amerika Utara mengadakan satu survei pertumbuhan gereja yang luas. Sebagian dari survei itu menjawab pertanyaan apakah anggota-anggota gereja yang teratur membaca tulisan-tulisan Ellen White berbeda secara nyata dari mereka yang jarang melakukannya. Jawaban 8.200 lebih orang Advent menyatakan beberapa hasil yang menakjubkan (lihat tabel): Dari ke 11 kategori, mereka yang membaca tulisan Ellen White secara teratur berada di posisi lebih tinggi daripada semua non-pembaca.3 Tulisan-tulisan White mendorong pembelajaran Alkitab secara pribadi, menuntun kepada pengalaman rohani yang lebih kaya, memperdalam hubungan pribadi dengan Yesus Kristus, dan memotivasi supaya aktif dalam misi. Ellen White bukanlah pengganti Alkitab. Sebaliknya, ia menjunjung Alkitab dan membantu kita bersungguh-sungguh pada Firman Allah itu. Pelayanannya merupakan karunia Allah kepada gereja umat sisa di akhir zaman. Oleh sebab itu sabda Alkitab dalam 2 Tawarikh 20:20 masih berlaku sekarang ini: “Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!” n Ellen White menulis lebih dari 5.000 artikel dan 40 buku dan disebut sebagai penulis Amerika paling banyak diterjemahkan karyanya. 2 James R. Nix, “The Light Still Shines,” renungan yang disampaikan selama Pertemuan Musim Semi General Conference, 15 April, 2004. 3 Roger L. Dudley dan Des Cummings, Jr., “Who Reads Ellen White?” Ministry, Oktober 1982, hlm. 10-12. 1
Belajar Alkitab bersama non-Advent selama tahun terakhir.
45 %
26 %
Telah memenangkan seseorang kepada Kristus dalam tiga tahun terakhir.
46 %
33 %
Bertemu secara teratur dengan kelompok persekutuan atau kelompok belajar. E lle n
G .
Wh i t e
E s tat e
Frank M. Hasel, Ph.D., adalah Dekan Theological 40 %
20 %
Seminary dan Direktur Ellen G. White Study Center di Seminar Schloss Bogenhofen di Austria.
05 - 2012 | Adventist World
23
W A R I S A N
Burung Penyanyi dan Para
Pionir
Oleh Lael Caesar
Keluarga Ottley dari Trinidad
N
eville Ethelbert Ottley berjumpa dengan cinta hidupnya pada konser paduan suara anak di Port of Spain, di kepulauan Karibia, Trinidad. Waktu itu ia berusia 11 tahun. Begitulah pula si wanita, dan ia seorang penyanyi tunggal utama. Yang wanita seorang Advent, dan si pria seorang Anglikan. Si wanita dekat dengan rumahnya yang berada di Belmont, sementara si pria jauh dari rumahnya di San Fernando, ibukota bagian selatan kepulauan itu.
Jauh dari Rumah
Tetapi Neville senang berada jauh dari rumah. Bukan karena Myra. Ia belum pernah bertemu dengan penyanyi berumur 11 tahun itu. Tetapi karena baginya rumah itu merupakan tempat yang tidak ramah. Ibunya sudah meninggal dunia. Ayahnya juga. Kakek neneknya pun sudah meninggal dunia. Ny. Smith, yang disebut semua orang “Miss Pooney,” mengasuh dia. Tetapi beberapa orang dalam keluarga nyonya itu tidak sayang padanya. Mereka sering memukuli dia. Kasihan sekali, Neville yang yatim piatu senang bisa lepas dari rumah. Seorang Tuan Williams, teman Ny. Smith, membantu dia lari. Tuan Williams adalah seorang Advent. Ia membawa anak itu ke Sekolah Sabat. Tuan itu tidak mengetahui bahwa ia sedang membesarkan seorang calon insinyur mekanik, pemimpin Pathfinder, direktur departemen konferens, dan pegawai perguruan. Ia hanya membantu seorang anak yatim piatu. Dan demikianlah pada usia 11 tahun, Neville mendengar Myra bernyanyi.
Bernyanyi Bersama-sama
Hampir dua dasawarsa berikutnya Neville dan Myra membentuk duet sendiri setelah kasih dan kebenaran Allah mempersatukan hati dan hidup mereka. Persatuan mereka memberkati Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Trinidad dan lebih lagi dengan banyaknya hal baik selama 66 tahun membagikan kepada dunia, kebaikan mereka secara terpisah ataupun sebagai
24
Adventist World | 05 - 2012
satu tim. Neville menyumbangkan kehandalannya dalam pertukangan kayu dan manajemen bisnisnya yang cekatan. Myra, yang kemudian dikenal sebagai seorang pemimpin yang tenang, mengajar pra sekolah dan taman kanak-kanak sepanjang minggu dan pada hari Sabat juga, dan menjalankan pusat penitipan anak. Tim itu dikenal atas kemampuan berkebun yang baik, disiplin yang kuat, musik yang indah—entah sebagai duet atau bersama keempat anak mereka, Nevilla, Geraldine, Myron, dan Ruby—dan kesalehan yang otentik. Banyak pemimpin Karibia Advent yang kemudian menyadari jasa Neville dan Myra atas pengaruh yang mereka tanamkan dalam hidup mereka di Caribbean Union College (CUC), sekarang University of the Southern Caribbean (USC). Ada cerita menarik di balik persatuan kedua sejoli tersebut. Neville telah memutuskan untuk mendoakan masa depan hubungannya dengan seorang wanita tertentu. Dengan mata tertutup, ia membuka Alkitab dan menaruh jarinya di atas sebuah ayat. Kemudian ia membuka matanya. Sebagaimana kemudian dikenang oleh Neville, kata-kata yang ditunjuk oleh jari-jarinya memberitahu untuk tidak menjadi orang “yang mendirikan rumah” (barangkali 1 Taw. 17:4). Saat itu ia merasa bahwa artinya ia tidak akan membentuk sebuah keluarga jika ia menikahi temannya saat itu. Dituntun oleh jawabannya, Neville memutuskan hubungan tersebut. Ia menemukan orang lain: Myra. Mereka mulai berpacaran di akhir usia mereka yang 20-an. Ketika Myra bertanya mengapa Neville memilih dia bukan yang lain, ia siap dengan jawaban rohani yang cermat: “Alkitab mengarahkan saya.” Mereka menikah pada tahun 1943, dan membesarkan empat anak cakap yang telah mengembangkan kesaksian misionaris dan pelayanan musik di gereja Advent. Cukup mengagumkan bagi beberapa orang, meskipun tidak bagi Neville yang serius, teman sebelumnya itu memang menikah juga, tetapi tidak pernah memiliki anak sendiri. Ternyata Allah memang menuntun dengan cara-cara yang mistrius.
Ia menjadi seorang penyandang modern sebutan Daud di zaman kuno “penyanyi merdu di Israel.” Melayani di Trinidad
Setelah tujuh undangan barulah Neville dan Myra mau meninggalkan rumah mereka di Kalifornia pada bulan Desember 1959, untuk kembali ke tempat di mana mereka akan memberikan pengaruh besar pada perkembangan gerakan Advent di daerah asal mereka Trinidad dan Tobago. Mereka datang ke Kalifornia setelah belajar di Emmanuel Missionary College (EMC), yang sekarang menjadi Andrews University, dari tahun 1945 sampai 1951. Neville telah memberikan sumbangsih lain juga, selagi berkuliah di EMC. Ia telah membantu Uncle Dan memandu pertunjukan radio anak yang sekarang terkenal di dunia, Your Story Hour. Keahliannya sebagai seorang tukang kayu juga membawanya bekerja sebagai pegawai mahasiswa di bengkel kayu sekolah itu. Pekerjaannya yang pertama ketika masih remaja di Trinidad adalah menggergaji. Satu bulan pelatihan di sana telah membuatnya sanggup membuat kotak uang dalam bentuk buku. Karena termotivasi dan juga terampil, ia mempelajari pertukangan kayu di Royal Institute. Di EMC mereka dengan cepat mengetahui keahliannya dan memindahkan dia dari pegawai mahasiswa menjadi pegawai tetap yang profesional. Ketika kembali ke CUC, Neville pertama kali melayani sebagai guru matematika. Bertahun-tahun kemudian para murid ingat bagaimana ia membawa matematika ke dalam kehidupan dalam cara yang baru, membuat sesuatu yang menjadi misteri itu menjadi mudah dipahami. Neville juga harus membuat matematika mudah dimengerti ketika ia kemudian bertugas sebagai bisnis manajer perguruan tinggi itu. Kala itu CUC hanya memiliki dua orang pengurus, seorang ketua dan seorang manajer bisnis. Sebagai seorang bisnis manajer, Neville adalah orang yang menentukan bagaimana rencana keuangan siswa yang memuaskan. Suara tenor terdengar berbeda nyata dengan keteguhan manajemen keuangannya. Pria rajin ini, yang membangun setiap potongan perabotan di rumahnya ketika ia dan Myra menikah, tidak hanya bertujuan untuk mengatur sekolah itu dengan benar tetapi juga mengajarkan para siswa tentang pentingnya tanggung jawab keuangan. Meskipun ia sendiri adalah seorang pengurus keuangan, atau mungkin bisa dibilang seperti itu, karena ia adalah seorang pengurus uang yang berbeda, ia tidak pernah mengerti mengapa bank-bank mau memberikan pinjaman kepada orang yang memiliki tagihan banyak. Walaupun demikian, Neville tidak dikenang sebagai orang yang kurang belas kasihan. Sejumlah anak “adopsi” mengingatnya, sama seperti anak dan cucunya sendiri, sebagai seorang ayah yang tegas namun pengasih. Ia menjadi ayah bagi puluhan anak lain selain yang lahir baginya dan Myra. Selama bertahuntahun mereka mengetahui bahwa mereka bisa bergantung padanya dalam berbagai jenis bantuan, mulai dari keuangan dan mengasuh anak sampai pada perbaikan rumah mereka atau membantu mereka membeli alat yang benar. Seperti dikatakan oleh Myra, apa yang tidak pernah didapat Neville di masa kanak-kanaknya, dengan senang hati diberikannya kepada generasi berikutnya. Tugas-tugas kantor dalam mengajar dan administrasi hanya
bagian dari warisan kuat Ottley kepada warga Trinidad dan gerakan Advent Karibia. Barangkali karena tidak ada kata tidak kepada para pelamar siswa yang berpengharapan namun miskin, Neville sama-sama dikenang baik untuk kebaktian petang yang diadakannya di kampus, ini dikenang di halaman-halaman buku tahunan sekolah itu, Valley Echoes, 1964. Ia juga melakukan banyak hal untuk mengembangkan bangunan fisiknya. Generasi-generasi berikutnya telah mendengar karyanya sebagai pengurus kedua sekolah itu. Tetapi banyak orang di USC masih mendapat manfaat dari kepandaiannya yang tanpa pamrih tanpa pernah menyadari kalau mereka itu berutang kepadanya. Mereka tidak mengetahui bahwa beberapa bangunan yang mereka tempati adalah hasil karya arsitekturnya. Meskipun begitu kebanyakan nyanyiannyalah yang menyentuh hati para pendengar di Trinidad dan Tobago, dan ke mana pun ia pergi. Ia menjadi seorang penyandang modern sebutan Daud di masa kuno, “penyanyi merdu di Israel.” Sekembalinya ke Amerika Serikat setelah ia dan Myra menyelesaikan delapan tahun pelayanan penuh hasil untuk Karibia, Neville mendapat keistimewaan menjadi anggota National Choral Society yang terkenal di bawah Francisco de Araujo. Ia juga memberikan pertunjukan solo dan menyenangkan banyak orang dengan pembawaan lagunya yang indah “The Wedding Prayer.” Kesimpulan
Allah memberkati Neville dan Myra dengan umur panjang agar mereka bisa melakukan banyak kebaikan dalam nama-Nya untuk umat-Nya dan untuk pekerjaan-Nya. Neville baru mau berusia 96 tahun ketika ia akhirnya meninggal dunia. Myra menyusulnya hampir dua tahun berikutnya, pada usia 97 tahun. Musik indah dalam hidup mereka terus didengarkan sekarang ini melalui generasi-generasi pemimpin gereja, pendidik, penyanyi, instrumentalis, dan pemimpin lagu Ottley. Dua instrumen musik paling menonjol dari dampak musik Ottley adalah sekolah musik Ottley, yang dikelola sudah tiga dasawarsa oleh Nevilla sang putri tertua, dan secara internasional dikenal Metro Singers, diarahkan oleh Myron sang putra. Keduanya berlokasi di Hyattsville, Maryland, AS. Semua itu adalah warisan yang benar-benar pantas menyandang nama Ottley yang begitu dihormati dan sangat dikagumi oleh orang Advent Karibia, dan banyak lainnya, terima kasih atas karya Neville dan Myra Ottley. Kita akan segera bernyanyi bersama mereka, dalam kemuliaan. n
Lael Caesar adalah Associate Editor of Adventist World.
05 - 2012 | Adventist World
25
P E R TA N YA A N
DAN
JAWABAN
ALKITAB
Tempat Wanita
Di Lukas 10:38-41 mengapakah Yesus menegur Marta karena Saya tidak yakin menyebuttelah meminta Maria nya “teguran,” tetapi saya memembantunya ngerti apa yang menurut saya di dapur? menjadi perhatian
utama Anda. Ketidaksediaan Yesus untuk membiarkan Maria membantu Marta dalam menyiapkan makanan memberikan kesan bahwa menyediakan makanan bagi orang lain dalam roh pelayanan itu tidak sebanding dengan mendengarkan Yesus. Kelihatannya bahwa Yesus meremehkan pekerjaan wanita di rumah. Namun sebelum tiba pada kesimpulan mana pun, kita harus menelaah ayat itu dari sudut pandang ajaran Yesus, mempertimbangkan beberapa praktik budaya zaman yang berlaku saat itu. 1. Marta adalah tuan rumah: Ketika Yesus mendekati perkampungan di mana Marta dan Maria tinggal, Marta keluar dan mengajak Dia untuk datang ke rumahnya. Tindakan ramah tamah yang tulus ini mau diterima Yesus. Lukas menceritakan contoh lain tentang orang-orang yang mengajak Yesus untuk datang ke rumah mereka. Lewi mengajak Yesus ke rumahnya untuk pesta makan (Lukas 5:27-29); orang Farisi (Lukas 7:36; 11:37) dan bahkan seorang Farisi terkemuka (Lukas 14:1) mengajak Yesus ke rumah mereka. Dalam hal Zakheus, Yesus mengajak Diri-Nya Sendiri; namun si pemungut cukai tersebut senang menerima Dia (Lukas 19:5, 6). Kasus Marta adalah satu-satunya contoh yang kita miliki tentang Yesus yang menerima jamuan persahabatan yang ditawarkan tuan rumah wanita. Yesus menerima undangan semacam itu untuk mematahkan rintangan, untuk memperlihatkan bahwa pelayanan-Nya itu mencakup semua orang (Lukas 7:33-35), dan mengajarkan serta mengilustrasikan melalui perbuatan-Nya sendiri seperti apa kerajaan Allah itu. Duduk di meja jamuan bukan hanya masalah makan, tetapi satu kesempatan unik untuk mengajar mereka yang mengajak Dia. Marta mengajak Yesus seraya menyadari bahwa ia bertanggung jawab atas makanan dan bahwa sang Rabi akan menggunakan rumahnya sebagai pusat pengajaran. 2. Perhatian pada makanan: Yesus barangkali tidak mengadakan perjalanan sendirian. Akibatnya, Marta harus menyiapkan makanan untuk beberapa orang. Ayat itu berkata bahwa Marta “sibuk” oleh semua persiapan yang harus dilakukan” (Lukas 10:40). Ia terlalu terbebani dengan jumlah kerja yang harus dilakukan untuk tamu terhormat. Sedangkan Ma-
26
Adventist World | 05 - 2012
ria, karena tahu bahwa selama perjamuan, Rabi akan mengajar, memutuskan untuk duduk di sebelah-Nya, di kaki-Nya, sikap seorang murid yang ingin sekali belajar dari sang guru. Maksud utama Yesus untuk perjamuan persahabatan itu sedang dipenuhi. Permintaan yang diberikan Marta kepada Yesus bisa dimengerti. Ia memerlukan bantuan untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai tuan rumah dengan baik. Perbedaannya menarik: Maria terdiam sementara sedang diajari; Marta berbicara sambil memohon kepada sang guru. Respons Yesus baik tetapi jelas. Kata seru ganda—“Marta, Marta”—mengekspresikan simpati dan pertalian emosional. Ia peduli kepada Marta dan atas apa yang sedang ia lakukan, tetapi ia harus mengerti bahwa ada sesuatu yang lebih penting daripada roti jasmani. Permasalahannya adalah mana yang paling penting. Tampaknya Ia memberitahu bahwa Marta tak perlu menyediakan makanan luar biasa bagi-Nya; ia tidak perlu memberatkan dirinya sendiri. Ia memberitahu Marta bahwa meja persekutuan-Nya terutama bertujuan membagikan pekabaran kerajaan Allah. Karena pertanyaannya adalah yang mana yang didahulukan, maka Maria telah memilih bagian yang terbaik (makanan). 3. Wanita sebagai pelajar: Apa yang Yesus lakukan di rumah Marta merupakan hal di luar kebiasaan Yahudi zaman itu. Secara umum, wanita nyaris tak terpapar kepada pendidikan formal. Mereka disuruh tinggal di rumah di sisi ibu-ibu mereka mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan aturan kesucian dan kenajisan serta tanggung jawab rumah tangga mereka. Bahwa seorang rabi akan secara pribadi mengajar seorang wanita merupakan satu hal yang nyaris tak terpikirkan di masa Yudaisme abad pertama itu. Wanita bisa belajar di rumah ibadat, tetapi kehadiran mereka di rumah ibadat jarang terjadi karena ovulasi bulanan mereka dan fakta bahwa mereka harus mengurus anak-anak mereka. Dalam keadaan demikian, maka acara di rumah Marta itu istimewa. Yesus sedang mengajar Maria, dan meminta Marta untuk datang dan belajar dari Dia. Pada saat yang sama, Ia sedang meringankan beban Marta dan membebaskan dia agar membuatnya lebih efisien dalam pelayanannya kepada Tuhan. Ia juga bisa menjadi seorang murid. n
Telah pensiun, Angel Manuel Rodríguez melayani beberapa tahun sebagai Direktur Biblical Research Institute of the General Conference.
PELAJARAN
ALKITAB
Ma r t i n
Walls
Berurusan dengan
Khawatir Oleh Mark A. Finley
K
ekhawatiran dan kembarannya, kecemasan, adalah dua keadaan emosi yang paling melumpuhkan yang mungkin kita hadapi. Keadaan ini melemahkan energi kita, melenyapkan sukacita kita, dan secara negatif mempengaruhi kesehatan kita. Allah memiliki rencana yang jauh lebih baik bagi hidup kita, daripada kita harus dilumpuhkan oleh rasa takut, kecemasan, dan kekhawatiran. Yesus berkata: “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yoh. 10:10). Meskipun kita tidak selalu bisa mengendalikan emosi, tetapi kita bisa mengendalikan bagaimana kita memprosesnya. Dalam pelajaran ini kita akan menemukan bagaimana mengatasi kekhawatiran dan bagaimana menangani kecemasan dan rasa takut.
1 Baca Mazmur 37:8. Ketika kita marah dengan kehidupan yang kita alami, atau merasa tertekan dengan masa depan sehingga diliputi oleh kekhawatiran, apakah akibatnya bagi kesehatan fisik, mental, dan rohani kita?
Pemazmur menjelaskan: Bila kita resah, atau khawatir, ini menciptakan kerusakan pada keutuhan diri kita. Khawatir yang berlebihan atau kecemasan melepaskan bahan-bahan kimia negatif ke dalam aliran darah kita yang merusak seluruh kesehatan kita. Rasa takut yang melumpuhkan juga mengaburkan pandangan kita tentang kemungkinan-kemungkinan bagi Allah untuk melakukan yang tidak mungkin dan mengobati situasi tersebut.
2 Baca Mazmur 34:3-7. Solusi apakah yang diberikan Pemazmur sebagai obat bagi rasa takut?
Saat kita membesarkan nama Tuhan dan memuji namaNya karena kebaikan-Nya, Ia akan melepaskan kita dari rasa takut dan kecemasan. Salah satu alasan kita begitu khawatir adalah karena kita memandang ke arah yang salah. Seseorang menambahkan, “Ketika saya melihat masalah saya, maka masalah itu bertambah; tetapi ketika saya memandang Yesus, masalah saya hilang.” Tentu saja, ini bukan berarti bahwa kita tidak akan memiliki masalah jika berserah kepada Yesus. Ini artinya bahwa di dalam Dia kita telah menemukan solusi kepada masalah itu.
3 Baca Filipi 4:6, 7. Bagaimanakah rasul Paulus memberi nasihat kepada orang-orang percaya di Filipi untuk mengatasi kecemasan? Apakah kelak
akibatnya jika mengikuti nasihat Paulus?
Saat kita datang kepada Yesus dengan segala kekhawatiran kita, dan menyampaikan permasalahan kita kepada Dia dengan hati yang penuh syukur dan percaya bahwa Ia akan melepaskan kita dari kecemasan, maka Ia berjanji akan mengisi hati kita dengan kedamaian yang melampaui pengertian manusia.
4 Jaminan apakah yang Paulus berikan kepada Timotius muda dalam 2 Timotius 1:7?
Kasih memutuskan mata rantai ketakutan dan melepaskan kita dari ikatan kecemasan. Bila dipenuhi dengan kasih Allah, maka kita akan memiliki pikiran yang sehat. Lihat juga 1 Yoh. 4:18.
5 Dalam Khotbah di Atas Bukit, Yesus menasihati para murid-Nya untuk berhenti mengkhawatirkan tentang masalah mereka dan tantangan-tantangan masa mendatang. Tuhan menunjukkan bahwa Ia sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan mereka. Baca Matius 6:25-34. Daftarkan semua hal yang Yesus sebut agar tidak dikhawatirkan. Kemudian daftarkan alasan dasar bahwa kecemasan itu tidak baik (ayat 27). 6 Baca Matius 11:28-30. Ajakan murah hati apakah yang Juruselamat berikan kepada mereka yang pikirannya dibebani oleh kekhawatiran? Sungguh Juruselamat yang penuh kasih dan kemurahan! Ia mengajak kita untuk menaruh semua kekhawatiran di kakiNya. Ia sepenuhnya mampu menanganinya. Bahu-Nya cukup lebar dan cukup kuat untuk menopang kita. Kekhawatiran dan kecemasan adalah emosi. Keadaan hidup menyebabkan emosi-emosi ini mengalir ke dalam pikiran kita; tetapi kita bisa memilih apa yang bisa kita lakukan dengannya. Kita bisa menyimpan pemikiran-pemikiran negatif, memproyeksikan hasil-hasil akhir terburuk dalam layar pikiran kita, atau dengan sadar “menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus” (2 Kor. 10:5) dan meletakkan di kaki-Nya. Kita bisa memilih untuk menyerahkan “segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Petrus 5:7). Setelah kita membiasakan roh percaya menghadapi tantangan hidup, maka kekuatiran tidak lagi mendominasi pemikiran kita dan mengendalikan pikiran kita. Pujilah nama Allah yang kudus! n
05 - 2012 | Adventist World
27
P ERTUKARAN I DE
Saya merasakan kebutuhan akan masyarakat di tempat ini. — Silverwynn Ada Llena, Zamboanguita, Negros Oriental, Filipina
Surat
Di Manakah Allah itu?
Terima kasih atas materi yang baik pada Adventist World bulan Januari 2012. Saya maksudkan tulisan “Karena Sabda-Mu,” oleh Bill dan Heather Krick, dan “Di Manakah Allah Ketika Anda Memerlukan Dia?” oleh John Skrzypaszek. Saya memiliki satu jawaban untuk pertanyaan terakhir: Allah ada di tempat yang sama di mana Putra kesayanganNya, Yesus Kristus berada, yang mati di salib dan bangkit pada hari ketiga sebagai penakluk kematian. Kasih karunia Yesus, kasih Allah Bapa, dan persekutuan dengan Roh Kudus ada bersama semua orang yang mencarinya. Heitor Aparecido Dos Santos Vila Natal, Mogi Daas Cruzes, São Paulo, Brazil
Ada Pengharapan
Saya menanggapi kolom pelajaran Alkitab oleh Mark A. Finley, “Ada Pengharapan” (Januari 2012). Suatu hari saya mengalami kekecewaan besar saat memikirkan apa yang akan terjadi ke atas dunia ini. Saya bertanya-tanya, Pengharapan apakah yang saya miliki? Bagaimanakah saya bisa
28
Adventist World | 05 - 2012
ah m e d
al - sh u k a i l i
menjalani waktu-waktu mendatang? Akankah saya siap? Saya menangis sedih saat menyadari keberdosaan saya, dan yang bisa saya pikirkan hanyalah pengharapan apakah yang saya miliki? Hari itu juga saya menerima majalah Anda dan tiba di pelajaran Alkitab. Beban saya seketika itu juga terangkat karena Allah meyakinkan saya bahwa Ia adalah pengharapan saya dan bahwa Ia bisa dipercaya untuk menyertai saya. Sherrie Monique Bell Coon Rapids, Minnesota, Amerika Serikat Pengalaman Doa
Artikel oleh Janet Page, “Operation Global Rain” (November 2011), menyoroti insiatif doa gereja sedunia: Bukankah ada baiknya membaca beberapa pengalaman yang dialami gereja-gereja yang berdoa di edisi-edisi Adventist World berikutnya? Bagi saya itu akan sangat memberi dorongan kepada para pembaca. Helmut Mayer Jerman
Ke Kota-kota
The Adventist Youth Negros Oriental dan Squijor Mission-South Division
mengatur satu kebangunan rohani tanggal 9-18 April 2012. Salah satu tantangan kami adalah memutuskan di mana kami harus mengadakan acara itu. Terlintas dalam benak saya untuk melihat-lihat beberapa majalah Adventist World. Allah menuntun tangan saya meraih terbitan bulan Oktober 2011 dengan artikel sampul “Ke Kota-kota.” Artikel “Dengan Tangan Mengasihi,” oleh Gary Krause, merupakan jawaban yang tepat. Ini membantu saya memberi saran kepada tim kami untuk mengadakan kebangunan rohani di kota. Saya merasakan kebutuhan masyarakat di tempat ini, satu tempat di mana banyak teman kami tinggal. Sebagaimana Ellen White menuliskan: “Tuhan telah menarik perhatian kita kepada orang banyak yang terabaikan di kota-kota besar, namun sedikit perhatian diberikan kepada permasalahan ini” (Fundamentals of Christian Education, hlm. 537). Silverwynn Ada Llena Zamboanguita, Negros Oriental, Filipina Apa yang Membuat Ibadah Berkesan Advent?
Saya harus mengakui kalau saya tidak membaca semua artikel di Adventist World, tetapi terbitan bulan September 2011 itu benar-benar bagus. Topik yang dibahas itu sungguh berkualitas dan mendalam. Saya mendukung ketua gereja Ted N.C. Wilson dalam visinya tentang apa itu ibadah sejati.
Di
Belahan
unia D Manakah Ini? JAWABAN: Tiga penatua lokal dari Gereja Advent Nuevo Laredo-Cavazos ikut berlari dalam acara 2010 Powerade Marathon, di Monterrey, Nuevo León, Meksiko. Para penatua berlari untuk menghormati Yesus dan menyoroti pola hidup orang Advent.
Artikel “Apa yang Membuat Ibadah Berkesan Advent?” Harus digunakan oleh semua pendeta kita untuk meningkatkan kewaspadaan anggota-anggota kita tentang permasalahan ini. Saya tinggal di French Antiles dan anggota dari satu jemaat yang beranggotakan 1.000 orang. Bila Anda tinggal di Karibia, yang begitu penuh dengan dongeng dan tradisi, tidak selalu mudah membuat pilihan yang baik, terutama bila tiba pada pilihan musik. Bila Anda menambahkan kurangnya pertobatan dan keduniawian kepadanya, seseorang bisa dengan mudah dan sepenuhnya kehilangan pandangan terhadap apa ibadah itu, dan dengan cepat berubah menjadi satu pertunjukan; sebuah pertunjukan yang berjalan baik barangkali, tetapi bukan untuk kemuliaan kepada Allah. Semoga Allah membuat para pemimpin musik kita, para pendeta, dan pemimpin untuk menjadi lebih waspada dengan kegentingan zaman, dan semoga kita kembali kepada jalan sempit dan lurus itu, untuk kemuliaan Allah. Louise-Marie Fortas Louri Martinique
21Menit Sehari Mereka yang berolahraga 21 menit sehari, 65 persen lebih sedikit kemungkinan merasa lelah sepanjang hari itu, daripada mereka yang tidak berolahraga.
Tubuh yang Baru
Saya bersyukur kepada Allah karena Adventist World yang sudah membantu memperkuat iman saya kepada Kristus. Saya juga membagikan artikel-artikel inspirasinya kepada teman-teman. Artikel Edna Olsen Regester, “Tubuh yang Baru” (September 2011) sangat lucu namun memperlihatkan betapa siasianya usaha manusia dalam memelihara kehidupan. Kenyataannya, kita hanya mencoba mengendalikan risiko. Hidup kita ada di tangan-Nya Florence Ofovwe Nigeria Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor
Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 250 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang akan ditampilkan.
Sumber: Mental Health and Physical Activity
Secara
Angka
26 tahun adalah usia rata-rata penduduk dunia di tahun 2000. Pada tahun 2050 angka itu diharapkan menjadi
37 tahun.
Sumber: United Nations
05 - 2012 | Adventist World
29
PI ERTUKARAN DEA E X C HANGE I DE
Tidur
Lebih
CEPAT
Riset di Taiwan mengindikasikan bahwa mereka yang makan dua buah kiwi satu jam sebelum waktu tidur setiap malam selama empat minggu akan tertidur 35 persen lebih cepat daripada mereka yang tidak memakannya. Kiwi mengandung serotonin, satu bahan kimia yang mengatur siklus tidur.
“Kita semua menghadapi berbagai macam tantangan. Tetapi bersembunyi di balik kesulitan itu hanya menghindarkan kita dari menyadari ukuran kasih karunia Allah yang dapat membuat kita menjadi apa yang Ia inginkan. — Larry R. Valorozo, Bologna, Itali
Sumber: Men’s Health
S uatu
f akta
Dunia ini memiliki...
Potret AdventistWorld
Keluarga-keluarga pasien yang berlangganan di Béré Adventist Hospital di Tchad seringkali membantu di kebun rumah sakit untuk membantu meringankan biaya pengobatan. Untuk informasi lebih lanjut tentang Béré Adventist Hospital, lihatlah cerita sampul bulan ini, “Harapan tanpa Kesembuhan.”
Doa
71.048 Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sumber: General Conference Communications/Wikipedia
31.000 restoran McDonald’s
PUJI SYUKUR Kemuliaan bagi Allah! Saya minta didoakan untuk pekerjaan dan gaji yang memuaskan. Saya sudah bekerja di bidang pemasaran, akuntansi... dan di firma hukum. Saya juga sedang berdoa untuk pernikahan. Peter, Zimbabwe Tolong doakan anak kembar kami agar bisa sesehat mungkin. Satu anak ke-
30
Adventist World | 05 - 2012
mungkinan akan mengalami Down Syndrome. Monica, Argentina Kami adalah keluarga yang miskin. Saya sudah dioperasi oleh seorang dokter, tetapi masih merasakan sakit. Tolong doakan kami. Jean Claude, Burundi
Tolong doakan Srikanth, keluarganya, dan gerejanya di India. Mereka sedang mengalami kesulitan keuangan dan masalah kesehatan. Juga doakan untuk kesembuhan sebelah mata saya, dan untuk ibu saya. Carol, Amerika Serikat Belakangan ini saya menjalani kehidupan yang tidak baik; tolong doakan
O KATA 5O 5
KURANG LEBIH
Pendeta/Guru
n Ketika
Favorit Saya...
masih di sekolah dasar, kepala sekolah saya, Paul Weisner, adalah orang yang sangat saleh. Setiap kali ia berdoa, seolah-olah Allah ada tepat berada di ruangan itu bersama kami. —Richard, Toronto, Kanada
n Saya
adalah salah seorang dari banyak siswa di Universitas Loma Linda selama bertahun-tahun yang mengikuti kelas dari A. Graham Maxwell. Pertanyaannya, “Apakah yang disampaikan oleh ayat ini tentang Allah?” Adalah pertanyaan yang terus saya ajukan saat belajar Alkitab bahkan sampai sekarang. —Katie, Perth, Australia
n Meskipun
saya tidak pernah berjumpa dengannya, pendeta/guru Alkitab kesukaan saya adalah Morris Venden. Saya sudah membaca semua bukunya. Ketika saya tergoda untuk berpikir bahwa saya tidak akan pernah cukup baik untuk diselamatkan, saya diperkenalkan kepada kebenaran oleh iman melalui buku-buku dan rekaman audio Venden. —Phillipe, Cape Town, South Africa
Kali berikutnya, ceritakan kepada kami dalam 50 kata atau kurang tentang nyanyian himnal kesukaan Anda. Kirimkan ke letters@ AdventistWorld.org. Tulis “50 Words or Less” pada baris judul.
saya agar berubah. Catherine, Kenya Saya meminta doa-doa Anda untuk banyaknya masalah membingungkan di keluarga saya—untuk mengetahui bahwa meskipun kegelapan tampak tebal, Allah ada bersama kami. Saya terutama khawatir dengan putri kami di Afrika Selatan. Keffie, via e-mail
Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohonan doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.
“Lihatlah, Aku Datang Segera” Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.
Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Asisten Editor Gina Wahlen Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 8, No. 5
05 - 2012 | Adventist World
31
DARI INDONESIA
Messenger Vocal Group
Pelayanan ke Jemaat Saradan, Jawa Timur
M
essenger Vocal Group (VG) dari Jemaat Dieng Malang pada hari Sabat, 31 Maret 2012 mengadakan kunjungan pelayanan ke Jemaat Sa radan. Rombongan menempuh perjalanan panjang dari Kota Malang tiba dengan selamat di Saradan pukul 08.00 pagi dan langsung di jamu dengan hidangan istimewa yang disediakan oleh Kel. Deddy Suwadji dari Jemaat Caruban. Sabat itu juga bergabung di Saradan semua anggota Jemaat Caruban. Messenger VG datang dengan dua kendaraan, dalam pelayanan kali ini dipimpin oleh Bpk. Bambang Kadarman, pelayanan Sabat itu sepenuhnya diambil oleh Messenger VG, mulai dari Acara Sekolah Sabat (SS) hingga khotbah, dalam kesempatan Sabat itu diadakan diskusi gabungan yang dipimpin oleh Bpk. Nicky Kamalirang, memimpin dengan piawai diskusi SS yang hangat dan menarik membahas pelajaran yang terakhir di triwulan ini menyangkut janji kedatangan Yesus pada kali yang kedua. Sebelum acara khotbah, diberikan kesempatan untuk SS Anak-anak mengambil bagian karena ini adalah Sabat ke-13, anak-anak di bawah asuhan Ibu Debby membawakan lagu-lagu pujian dan ayat hafalan. Khotbah pada siang itu dibawakan langsung oleh Bpk. Bambang Kadarman, yang dalam khotbah menyoroti soal perumpamaan Tuhan Yesus tentang harta terpendam yang ditemukan seseorang di ladang, kemudian ia pergi dengan men-
jual seluruh hartanya dan membeli dengan sukacita ladang tempat adanya harta terpendam itu, ladang menurut kutipan Roh Nubuat adalah Alkitab dan harta terpendam itu adalah Injil. Bpk. Bambang yang juga adalah pemimpin Healing Way Medical Missionary yang berlokasi di SLA Purwodadi, Pasuruan mengupas tuntas tentang perumpamaan tersebut. Sesudah acara makan siang bersama dengan menu yang sudah disiapkan oleh para ibu Jemaat Saradan yang dipimpin oleh Ibu Saidi, dilanjutkan kemudian dengan mini concert dari Messenger VG yang membawakan lagu-lagu rohani yang mengangkat hati dan pikiran semakin dekat dengan Tuhan. Di samping itu diisi juga dengan kesaksian-kesaksian singkat dari anggota Messenger VG, kemudian acara sore itu ditutup dengan doa oleh Gembala Jemaat Saradan, Pdt. Dale Sompotan, yang mendoakan khusus pelayanan dari Messenger VG, sementara itu sebelum pulang diadakan foto bersama dan ucapan terima kasih mewakili seluruh jemaat dari Sdr. Sunaryo, Ketua Jemaat Saradan. Terpujilah nama Tuhan atas terselenggaranya kunjungan pelayanan ini, hal ini terjadi atas kerja sama yang baik dari Messenger VG yang selalu berkomunikasi dengan Gembala Jemaat Saradan. n —Dilaporkan oleh Departemen Komunikasi Jemaat Saradan.
32
Adventist World | 05 - 2012
WARTA GEREJA ADVENT (WGA)
Satu Keluarga Menerima Kebenaran di Singkut Mimbar Rohani Advent di Sumatera Selatan
K
isah ini terjadi di Singkut, Distrik Sarulangun Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS). Berawal dari satu keluarga (Kel. P. Sinaga) yang menyaksikan tayangan dari televisi yang menyajikan Mimbar Rohani Kristen yang diisi oleh gereja Advent dan menekankan bahwa hari Sabat adalah hari kudus. Maka satu keluarga ini pun mencari gereja Advent yang mereka sudah kenal berbakti dan menguduskan hari Sabat atau hari Sabtu. Gembala yang melayani di distrik ini adalah Pdtm. Erikson Pane, dan ketika keluarga ini bertemu dengan pendeta maka hubungan dan keakraban pun semakin kuat karena adanya kebutuhan rohani yang besar dan ada banyak pelajaran rohani yang diterima selama ini. Maka direncanakanlah sebuah acara KKR untuk mematangkan pelajaran bagi keluarga ini setelah sekian lama belajar pribadi dengan pendeta dan sudah siap menerima baptisan— walaupun risiko pengucilan dari gereja yang sebelumnya dan keluarga terjadi dan harus dihadapi ketika memutuskan untuk bergabung dengan gereja Advent.
Acara KKR di Jemaat
Ketua daerah, Pdt. E. Simanjuntak dan ibu, berangkat ke tempat ini untuk memimpin acara KKR tersebut. Bertempat di gereja selama satu minggu (18-24 Maret 2012), acara berjalan dengan baik dan lancar dan dihadiri tamu-tamu dari beberapa keluarga Kristen yang ada di desa itu. Selama satu minggu KKR, ketua daerah bersama gembala distrik setiap hari menyusuri setiap bagian wilayah dengan jarak tempuh setiap hari mencapai 400 km untuk boleh tiba di beberapa rumah keluarga anggota jemaat yang terpencar dengan jarak yang sangat jauh (inilah salah satu kesulitan yang dihadapi di distrik ini). Pada malam terakhir acaÂra KKR, ada 3 jiwa yang siap menerima baptisan kudus pada keesokan harinya.
khususnya Jemaat Singkut, karena ada tiga acara kudus yang diselengarakan dan dipimpin oleh Pdt. E. Simanjuntak, yaitu: Acara baptisan kepada 3 jiwa (P. Sinaga dan Istri, Ibu Vera), acara penyerahan anak, acara pengurapan ketua Jemaat Singkut. Sebagai informasi, bahwa Bpk. P. Sinaga adalah seorang PNS (guru biologi) dan bahkan sebelumnya beliau juga aktivis di sebuah gereja besar di tempat itu. Marilah kita doakan jiwajiwa yang baru dibaptis ini agar mereka tetap setia dan mereka yang masih bergumul dapat mengambil keputusan untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat mereka di waktu yang akan datang. n —Dilaporkan oleh Pdt. Erikson Pane, gembala Jemaat Singkut dan Victor J. Sinaga, Komunikasi DSKS.
3 in 1 Dalam Kebaktian Hari Sabat
Pada hari Sabat, 24 Maret 2012 menjadi hari yang istimewa dan penuh sukacita bagi Distrik Sarolangun
05 - 2012 | Adventist World
33
DARI INDONESIA
Calon Bupati Tulang Bawang Menerima Buku Kemenangan Akhir Puluhan Pendeta Nonadvent Juga Menerima Buku yang Sama
D
alam sebuah pertemuan rutin di antara para pendeta dari berbagai denominasi se-Kabupaten Tulang Bawang dan sekitarnya, dan kali ini gereja Advent mendapat giliran sebagai tuan rumah. Dan satu hal yang istimewa dalam pertemuan ini adalah kehadiran salah seorang calon Bupati Tulang Bawang yang akan maju dalam Pilkada tahun ini. Acara yang seharusnya diadakan di gedung gereja, tetapi oleh karena situasi dan kondisi ruangan yang tidak memungkinkan, maka acara pertemuan ini pun diadakan di rumah kediaman hamba Tuhan Ev. Yusuf Herlin (Guru Injil) yang melayani di distrik ini. Acara ini berlangsung pada hari Jumat, 23 Maret yang lalu. Pertemuan para hamba hamba Tuhan berjalan dari pukul 10.00-12.00. Dan diakhir pertemuan ini, Pdt. Septa Dwi Eneas mempromosikan buku Kemenangan Akhir dan langsung membagi-bagikan kepada seluruh hadirin yang berjumlah 32 orang pendeta dan ditambah lagi beberapa dari tim calon bu-
pimpin oleh Bapak Yusuf Herlin sambil semua hamba Tuhan mengangkat tangan sebagai lambang pengurapan dan memberkati calon bupati ini. Kiranya kehadiran pemimpin gereja dan umat Kristen khususnya gereja Advent akan membawa pengaruh yang baik dan akan selalu dilibatkan dalam kemajuan satu daerah khususnya di kabupaten yang luas ini. Dan kita doakan agar setiap buku Kemenangan Akhir yang sudah disebarkan ini akan menuntun banyak jiwa mengenal kebenaran dan bersatu dalam persekutuan gereja ini. Launching Buku Kemenangan Akhir di Jemaat Ratna, Palembang
Sementara itu, pada hari Sabat 31 Maret yang lalu, sebuah acara penting telah dilaksanakan di Jemaat Ratna Palembang, 300 eksemplar buku Kemenangan Akhir secara resmi di launching di hadapan jemaat. Dipimpin oleh Pdt. P. Simanjuntak (gembala jemaat), semua anggota jemaat diajak untuk rela terlibat dalam membagikan buku ini dan menamakan diri sebagai “tangan-tangan Allah” agar pekerjaan Injil itu segera menyebar di Kota Palembang. Sebelum pembagian dimulai, gembala jemaat beserta ke tua-ketua jemaat dan perwakilan dari jemaat (bapak, ibu dan orang muda) diadakan doa khusus. Doa bersama ini dipimpin oleh Pdt. Victor J. Sinaga (sebagai perwakilan daerah). Kiranya akan banyak jiwa-jiwa dimenangkan dalam tahun ini karena buku yang akan dibagikan ini. n
—Dilaporkan oleh Pdt. Septa Dwi Eneas dan Yusuf Herlin, Gembala Distrik Tulang Bawang, Lampung dan Victor J. Sinaga, Komunikasi Daerah. pati tersebut. Dalam sambutannya, Bapak Ir. H. Hanan A. Rozak, M.S. (calon bupati), mengajak para pemimpin gereja ini untuk turut terlibat dalam pembangunan Kab. Tulang Bawang dan berjanji bila terpilih kelak akan memberikan perhatian lebih besar untuk kepentingan umat Kristen di kabupaten ini. Dan sekaligus memohon doa restu dari para pendeta yang hadir hari itu. Dan sebelum berpisah, calon bupati ini mendapatkan doa khusus dari seluruh pendeta yang hadir dan doa ini di-
34
Adventist World | 05 - 2012
WARTA GEREJA ADVENT (WGA)
The Secret of Happiness
Week of Prayer Perguruan Advent Purwodadi
K
ita hidup dalam satu zaman yang banyak sekali menawarkan filosofis rahasia kebahagiaan dan nampaknya seperti tidak mungkin memilah tips rahasia kebahagiaan yang begitu menarik yang diberikan dalam menggapai kehidupan yang lebih baik. Rasul Paulus mengatakan, ”Hatihatilah supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus” (Kolose 2:8). Pada tanggal 1-7 April 2012 Perguruan Advent Purwodadi (Slapur) bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak David
Maart, Direktur Pendidikan GMAHK Konferens Jawa Kawasan Timur yang sudah memimpin pekan doa dan menyampaikan Firman Tuhan baik pada waktu pagi dan malam hari selama satu pekan dengan unik dan punya gaya sendiri dalam menyampaikan Firman Tuhan: “Rahasia Kebahagiaan” yang mengajak para siswa dan para guru pengajar Slapur untuk senantiasa berpikir dan berpikir serta merenungkan pekabaran yang disampaikan. Dalam suasana kelas XII SMA yang menghadapi Try Out Ujian Nasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan dan menjelang liburan Paskah tidak mengurangi semangat dalam mempelajari Firman Tuhan, banyak siswa dan para pengajar tetap antusias mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani. Sabat 7 April 2012, kebaktian Sabat siang diadakan dan dilanjutkan dengan upacara baptisan suci bagi 3 siswa yang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat. n —Dilaporkan oleh Petrus Souisa, Wakasek Humas Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi.
Seminggu Berjalan Bersama Yesus Week of Prayer Lab School UNAI
D
i antara kesibukan siswa dan guru mempersiapkan ujian tengah semester genap tahun ajaran 2011/2012, Sekolah Advent Parongpong yang terletak di bawah kaki gunung Burarang dan Tangkuban Perahu ini bergeliat dalam kerohanian dengan mengadakan minggu sembahyang sekolah yang berlangsung dari tanggal 5-9 Maret 2012 di Alumni Chapel UNAI. Dinginnya udara pagi tidak menyurutkan semangat anakanak TK-SD-SMP untuk mengikuti acara minggu sembahyang ini yang bertemakan ”Walking with Jesus.” Acara minggu sembahyang ini dikemas dengan melibatkan langsung para siswa mulai dari kepanitiaan hingga yang mengambil bagian acara setiap paginya, sehingga dengan keterlibatan para siswa maka siswa pun bisa merasakan berjalan bersama Yesus selama persiapan, pelaksanaan minggu sembahyang hingga dalam kehidupan di sekolah maupun di luar sekolah.
Pembicara minggu sembahyang kali ini adalah Bpk. Herwan Oroh seorang mahasiswa teologi tingkat IV Universitas Advent Indonesia (UNAI). Puji Tuhan kebersamaan kami bersama Yesus selama acara ini membawa jiwa-jiwa baru yang terpanggil datang kepada Tuhan. Dua belas (12) jiwa akhirnya menerima baptisan yang suci pada tanggal 10 Maret 2012 yang dibaptis oleh Pdt. D. Silitonga ( Sek. GMAHK KJB), Pdt. H. Manullang (Gembala Jemaat UNAI), Pdt. P. Siregar (Gembala Jemaat Parongpong). Selesai acara baptisan dan kebaktian Sabat diadakan, acara ramah tamah dilaksanakan. Selamat kami ucapan kepada Farrel Ginting, Heince Ruth Oroh, Dinda M. Perdana, Grace Theresia Rantung, Yorie Putra Siahaan, Joan Nitchel, Angel Sinaga, Irvan Simanjuntak, Baginda Tarihoran, Helpin Niyta Manullang, Monique C. Ginting dan Talitha A. Putri. Biarlah komitmen untuk bersama Yesus membawa masa muda mereka penuh dengan berkat. Kita doakan agar mereka jadi teladan bagi semua orang dalam perkataan, dalam tingkah laku, dalam kasih, dalam kesetian dan dalam kesucian. n —Dilaporkan oleh Bpk. P. Hasibuan.
05 - 2012 | Adventist World
35
DARI INDONESIA
Serah Terima Jabatan Para Pelayan Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya
B
ertempat di Kantor Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya, pada hari Selasa, 3 Januari 2012 diadakan acara serah terima jabatan pelayan konferens untuk masa bakti 2012-2015. Dalam kesempatan ini turut hadir Officers UIKB bersama beberapa direktur departemen uni. Sebelum penyampaian Firman Tuhan, para direktur departemen yang lama, membawakan sebuah lagu pujian untuk mempersiapkan kepada renungan Firman Tuhan. Bpk B.F. Sihotang menyampaikan Firman Tuhan sebagai pengantar dalam acara serah terima ini. Dalam Bpk. B.F. Sihotang menyampaikan renungan sebelum acara renungannya, Bpk. Sihotang mengingatkan kepada se- serah terima jabatan. mua yang hadir, bahwa demikianlah dinamika dari sebuah organisasi, dimana kepada masing-masing prilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serah terima badi Tuhan mempercayakan tanggung jawab yang berbedajabatan pelayan konferens yang lama (periode 2009-2011) dari beda dalam rentang waktu yang sudah Tuhan atur sedemikian Pdt. L. Situmorang kepada Pdt. W. L. Limbong sebagai Ketua rupa. Ada waktu untuk setiap hamba Tuhan, para pelayan unKonferens DKI Jakarta yang baru untuk masa waktu 2012tuk diberikan tanggung jawab tertentu. 2015. Dan turut menandatangani para Officers UIKB di antaSetelah Renungan dari Bpk. Sihotang, Pdt. J.S. Perangin ranya Pdt. J.S. Peranginangin dan Pdt. J.H. Rantung. Kemuangin, sebagai ketua uni, menambahkan nasihat dengan dian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serah mengambil perumpamaan kapal yang sedang berlayar. Mau terima jabatan dari para direktur departemen yang berganti. dibawa ke mana nantinya “kapal besar” GMAHK Konferens Departemen-departemen yang berganti direkturnya adaDKI Jakarta ini, tergantung kepada nakhodanya. Bagaimana lah Sekretaris Asso. Kependetaan, SS/PP, Rumah Tangga & menghadapi badai, bagaimana menghadapi gelombang, cara Anak-anak, Kesehatan & Roh Nubuat, Pendidikan, Pemuda, melewatinya dan bagaimana supaya umat yang ada dalam peBWA-Shepherdess, Global Mission dan Penatalayanan. Semenlayaran di “kapal besar” ini, tidak mabuk terombang ambing tara para pelayan yang tidak berganti adalah Sekretaris, Bengelombang, tetapi tetap tenang dan nyaman dalam perjalanan dahara, Departemen Penerbitan dan Departemen Komunirohaninya. Semua itu hanya dapat dilakukan dengan bergankasi. Dalam formasi pelayanan ini, juga telah dipilih beberapa tung sepenuhnya kepada Tuhan. associate direktur, yaitu untuk Departemen Pemuda, PendiSetelah mendengarkan dua nasihat yang disampaikan, didikan, Komunikasi dan Associate Sekretaris bidang Legal. Acara yang berlangsung hingga lewat makan siang ini, juga disaksikan oleh seluruh pegawai kantor yang hadir, dan acara ini berlangsung sederhana namun hikmat. Mengakhiri acara serah terima ini, Pdt. L. Situmorang dan Pdt. W. L. Limbong menyampaikan kata sambutan mereka masing-masing dan juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pemimpin departemen yang sudah melayani selama periode sebelumnya. Kita doakan agar para pelayanan yang baru ini diberikan hikmat dari surga agar dapat melayani gereja Tuhan ini dengan pertolongan Tuhan, sehingga pekerjaan Tuhan di konferens ini dapat berjalan dengan baik dan banyak jiwa yang dibawa kepada Tuhan. n
Ketua UIKB memimpin serah terima jabatan Ketua Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.
36
Adventist World | 05 - 2012
—Dilaporkan oleh Departemen Komunikasi & Kebebasan Beragama, Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya.
WARTA GEREJA ADVENT (WGA)
Penginjilan di Distrik Rantau Prapat Kisah Berdirinya Jemaat Torganda
P
ada bulan Agustus tahun 2003 Kel. A. Pardede pindah dari Sinarpagi menjadi salah seorang karyawan di AFD I P.T. Torganda. Hari Sabat mereka tidak bekerja seperti karyawan lain tetapi mereka berbakti, bernyanyi memuji Tuhan sebagaimana kepercayaan mereka. Seminggu kemudian, tetangga mereka bertanya, apakah agama mereka? Lalu Bapak Pardede menjawab, Masehi Advent Hari Ketujuh. Beberapa hari kemudian beliau mulai mengetahui ada teman seiman yaitu Kel. Habeahan (Saat ini sudah ke Sulawesi), dan Kel. S. Sagala. Ketika Bapak Pardede mendengar ada teman seimannya, mulailah mengajak mereka untuk berbakti bersama. Mereka pun sepakat untuk berhenti kerja hari Sabtu (Sabat) dan mengadakan perbaktian di rumah Kel. A. Pardede. Kebaktian berjalan terus hingga suatu ketika, Bapak M. Siahaan, seorang Kepala Pengamanan di P.T. Torganda menyadari ada kumpulan Advent di Torganda. Akhirnya beliau pun ikut berkumpul, berbakti bersama-sama. Setelah itu ada empat keluarga setiap sari Sabtu berbakti di rumah Kel. Pardede. Suatu saat mereka merencanakan mendirikan sebuah gereja di luar P.T. Torganda sebagaimana denominasi lainnya, dan mereka pun setuju dalam rencana tersebut, kemudian saat itu juga di buat doa khusus untuk berdirinya sebuah gereja dan pada akhirnya, puji Tuhan, rencana tersebut telah terwujud. Atas persetujuan Kel. M. Siahaan dan Ibu L. Manurung, keluarga ini pun menyerahkan sebidang tanah untuk dijadikan fondasi bangunan gereja seluas 200 meter persegi. Saat lahan fondasi tersebut diserahkan, mereka pun berdoa di atas tanah fondasi gereja tersebut pukul 22.00 waktu setempat, supaya kiranya Tuhan menolong mereka. Permohonan mereka dikabulkan Tuhan sehingga berikutnya panitia pembangunan pun dibentuk. Bantuan pun mulai berdatangan, antara lain dari P.T. Torganda, dengan mendatangkan alat berat untuk meratakan fondasi gereja. Bapak M. Siahaan pun mencari dana kepada mereka yang beliau kenal di Desa Torganda, termasuk dari P.T. Torganda. Demikianlah pembangunan bangunan gereja ini berlangsung sehingga dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Pdt. R. Pakpahan (Ketua DSKU saat itu). Puji Tuhan bangunan sederhana ini pun diresmikan oleh kantor daerah walaupun anggota masih sedikit, namun hal ini membawa kebahagiaan tersendiri bagi mereka.
trik Rantau Prapat saat ini) bersedia melayani siaran rohani dengan waktu yang cukup banyak: Sabtu sore pukul 18.30 sampai pukul 22.00, kemudian hari Minggu pukul 08.00 sampai pukul 22.00 waktu setempat. Walaupun jarak tempuh Kota Rantau Prapat ke Torganda lebih kurang 123 km, pendeta tersebut siap melayani setiap Minggu. Satu persatu orang berdatangan mencari gereja Advent dan dibaptis, anggota pun semakin bertambah. Kumpulan ini pun telah memenuhi syarat untuk diorganisasi dengan jumlah 28 jiwa. Senin, 19 Maret 2012, para pemimpin DSKU yang dipimpin oleh Pdt. D. Nainggolan selaku Ketua DSKU bersama rombongan telah tiba di Desa Torganda, Kec. Cikampak, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, tepatnya pukul 10.00 mengorgani足 sasikan kumpulan Torganda menjadi salah satu jemaat di DSKU. Berbagai acara dalam pengorganisasian ini dilangsungkan sebelum
ATAS: Pdt. Lasno Kromowiryo, Sekretaris DSKU memeriksa ke 28 anggota Jemaat Torganda. BAWAH: Pdt. D. Nainggolan, Ketua DSKU sedang menyampaikan khotbah pengorganisasian tanggal 19 Maret 2012 di Torganda, Distrik Rantau Prapat, Sumatera Utara.
Menambah Jumlah Anggota
Bapak Siahaan berupaya menghubungi Radio GSG (Gita Suara Gandauli) di Sibisa Mangatur Torganda, untuk diberikan kesempatan menyiarkan Firman Tuhan. Atas persetujuan para pemimpin radio, akhirnya Pdt. J.L. Damanik (Ketua Dis-
05 - 2012 | Adventist World
37
DARI INDONESIA
28 anggota Jemaat Torganda menerima pengarahan dari para pemimpin DSKU sehubungan kesiapan mereka untuk diorganisasikan menjadi satu jemaat. Firman Tuhan disampaikan. Banyak tamu yang hadir dari sekitar yang mendukung kumpulan Torganda ini. Firman yang disampaikan pada saat itu menegaskan agar “umat di Torganda menjadi terang di tengah-tengah orang yang masih tinggal
dalam kegelapan, dan jangan berharap kepada manusia tetapi berharaplah kepada Tuhan,” ujar Pdt. D. Nainggolan. Pemilihan pegawai jemaat pun dilaksanakan hari itu. Pengurapan ketua jemaat yaitu Bpk. S. Sagala dan para diakon yaitu Bpk. J. Tambunan dan Bpk. J. Pinem, juga dilaksanakan hari itu. Dengan demikian hari itu sebuah jemaat baru bernama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Torganda telah resmi menjadi jemaat yang ke 180 di DSKU. Atas kemajuan dan perkembangan yang terjadi di Jemaat Torganda, kita beryukur kepada Tuhan dan mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin DSKU yang datang dari P. Siantar beserta rombongan yang mendukung jemaat ini. n
—Dilaporkan oleh Pdt. J.L. Damanik, Ketua Distrik Rantau Prapat; Bpk. Aiptu M. Siahaan, Ketua Jemaat Rantau Prapat; Risto Abdon Manurung, Sekretaris Jemaat Torganda.
Seminar Para Ketua Jemaat Se-Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya
B
ertempat di Hotel Parama Cisarua, Puncak, para ketua jemaat hadir dari seluruh Konferens DKI Jakarta. Dinginnya udara yang diiringi rintik hujan, tidak menyurutkan semangat para ketua jemaat dalam menghadiri acara seminar tersebut. Selama tiga hari, dari Jumat sampai Minggu, 2-4 Maret 2012, para ketua jemaat dibekali dengan berbagai nasihat yang sangat berharga, baik dari Pdt. H. E. Sinaga, Sekretaris Asosiasi Kependetaan Divisi, Pdt. E. Pandjaitan, Sekretaris Asosiasi Kependetaan Uni Indonesia Kawasan Barat dan juga pembicara lainnya dari uni dan konferens. Dalam amanat pembuka, Pdt. Dr. W. L. Limbong sebagai ketua konferens, memberikan pemaparan tentang keadaan umat Advent sekarang ini, yang mana kalau diukur dari hal berdoa, umat Advent berada diurutan ke-7, dan bahkan kalau diukur dari segi kerajinan membaca Alkitab, berada pada urutan ke-12. Beranjak dari keadaan ini, ketua konferens memberikan tantangan kepada para ketua jemaat agar kita mengadakan reformasi dalam kehidupan rohani kita. Bangun! Itulah inti dari imbauan kepada para ketua jemaat. Yaitu bang un dari tidur rohani, agar anggota-anggota jemaat juga dapat
38
Adventist World | 05 - 2012
bangun dari tidur rohani mereka. Sepanjang hari Sabat, banyak sekali materi yang diberikan yang sebagian besar dibawakan oleh Pdt. H. E. Sinaga, tentang “Peran ketua jemaat dalam kebangunan dan pembaruan rohani” yang mengingatkan para ketua jemaat agar pembaruan itu dimulai dari diri para ketua jemaat sendiri. Ketua jemaat diharapkan sebagai inisiator yang memulai pelayanan pembaruan dan kebangunan rohani, agar jemaat pun dibangunkan kerohaniannya. Selain itu diingatkan juga kepada para ketua, bahwa mereka juga mempunyai peran dalam penginjilan. Pada Sabat sore, panitia pelaksana menghadirkan pembicara tamu lainnya, yaitu Bpk. Jung Dianto, seorang ketua jemaat yang berasal dari Jemaat Yosodipuro. Ini adalah salah satu sesi yang cukup menarik, oleh karena para ketua jemaat mendengarkan satu motivasi dan kesaksian langsung dari beliau, pelaku KPA yang sukses melaksanakan KPA di Jemaat Yosodipuro, mulai dari 3 KPA, sampai 50 KPA di tahun ini, hanya dalam 5 tahun terakhir ini. Untuk melengkapi seminar ini, dibuka juga ruang tanya jawab dan mendengarkan masukan-masukan dari para ketua je-
WARTA GEREJA ADVENT (WGA)
maat, untuk lebih melengkapi pelayanan baik di jemaat maupun di konferens. Pada hari Minggu sebelum penutupan, setelah berolah raga bersama dan sarapan pagi, para ketua jemaat yang masih setia mengikuti seminar kembali melanjutkan seminar di hari terakhir yang dibawakan oleh Bpk. B.F. Sihotang tentang pengaruh seorang pemimpin. Dalam bagian ini, diingatkan kepada semua ketua jemaat, bahwa sebagai pemimpin di setiap jemaat, mereka dapat memberikan pengaruh yang baik bagi
kemajuan pekerjaan Tuhan di jemaat masing-masing. Acara ditutup dengan komitmen yang juga dipimpin oleh Bpk. Sihotang. Kita doakan agar komitmen dari setiap ketua jemaat sebagai mitra gembala untuk memajukan pekerjaan Tuhan di Konferens DKI Jakarta, dapat terlaksana dengan pertolongan Tuhan. n —Dilaporkan oleh Departemen Komunikasi & Kebebasan Beragama, Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya.
Pelatihan dan Pembekalan Penginjil Awam
G
Pelatihan bagi Pemimpin dan Staf Sekolah Sabat dan Penginjil Awam dan Sosialisasi Pengembangan Masyarakat
ereja ini diorganisasi untuk menunaikan amanat agung Yesus Kristus, mencari jiwa-jiwa untuk dibawa ke dalam kandang yaitu gereja ini. Dengan tema “Dibangunkan oleh Firman-Nya,� acara pembekalan kerja departemen Sekolah Sabat/Pelayanan Perorangan serta pelatihan guru-guru Unit Kerja Sekolah Sabat (UKSS) serta Kelompok Pendalaman Alkitab (KPA) dan Adventist Mission untuk Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS) diselenggarakan pada tanggal 15-17 Maret 2012 di gereja Advent Jalan Ratna, Palembang. Setelah renungan pembukaan selesai maka dilanjutkan dengan acara penyambutan dan selamat datang kepada dua orang hamba Tuhan yang hadir sebagai narasumber selama acara ini yaitu Pdt. Dr. Marolop Sagala (Direktur Departemen SS/PP, SN & ASI UIKB dan Pdt. K.R. Sagala, MPTh (Direktur
Adventist Mission UIKB). Acara berlangsung dengan baik dengan penyampaian dan pemaparan materi yang menarik dari kedua hamba Tuhan ini secara bergantian. Pdt. M. Sagala dalam seminarnya menekankan dan berharap agar melalui program kebangunan rohani di jemaat maka keterlibatan anggota dalam penginjilan kelompok pendalaman Alkitab (KPA) dan kerinduan untuk memenangkan jiwa menjadi budaya hidup setiap umat Tuhan. Sementara itu, dalam bagian yang tidak kalah menariknya disampaikan Pdt. K.R. Sagala memotivasi para peserta seminar ini untuk berani memulai pengembangan usaha ekonomi masyarakat di tempat masing-masing. Tujuannya adalah untuk penginjilan dan hal yang sama sudah ada dan bertumbuh dengan pesat serta berhasil di berbagai daerah di UIKB ini. Dan salah satu yang sedang digalakkan adalah dengan cara berternak dan bertani, dengan modal yang kecil dapat menghasilkan lapangan kerja dan jalan untuk menginjil. Pada hari Sabat, 17 Maret 2012 menjadi hari yang istimewa karena diadakan kebaktian gabungan di Jemaat Ratna bersama seluruh anggota gereja di Palembang. Dimulai dengan doa percakapan, kebaktian sepanjang Sabat berjalan hikmat dengan suguhan acara demi acara yang menarik serta lagu-lagu pujian yang kumandangkan oleh anak-anak SD Advent Pakjo, Kwartet Pendeta DSKS dan nyanyian solo oleh Ibu Z. Sianipar. Pembentukan Pengurus ASI Chapter Sumatera Selatan
Suasana saat pelatihan dan seminar berlangsung.
Setelah acara makan siang acara kemudian dilanjutkan dengan pembentukan Pengurus ASI Chapter DSKS. Namun sebelumnya telah diadakan satu pemaparan visi dan misi ASI In-
05 - 2012 | Adventist World
39
DARI INDONESIA
Pengurus ASI Daerah Sumatera Kawasan Selatan ternational dan beberapa catatan pelayanan yang sudah dilaksanakan oleh anggota ASI. Acara pemilihan pengurus ASI dipimpin oleh Pdt. Dr. Marolop Sagala. Doa khusus pun dilaksanakan bagi para pengurus ASI dan berharap keterlibatan kaum awam semakin membawa kemajuan pesat dalam penginjilan di daerah ini. Selamat kepada semua pengurus yang telah terpilih dan ditetapkan. Semoga dengan acara pelatihan ini serta dengan terbentuknya pengurus ASI Chapter DSKS maka membawa satu pe-
rubahan yang baik bagi setiap gereja dalam melanjutkan misi penarikan jiwa di daerah ini. Demikian acara yang baik ini telah terlaksana dengan sukses, dan kami mohon doa dari Bapak/Ibu dan semua umat Tuhan agar pekerjaan di Daerah Sumatera Selatan ini terus bertumbuh. n —Dilaporkan oleh Pdt. T.F. Tampubolon, Direktur SS/PP DSKS; Victor J. Sinaga, Direktur Komunikasi DSKS.
Satu Jiwa Berharga di Mata Tuhan Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)
P
uji Tuhan satu jiwa telah dibaptiskan oleh gembala Jemaat Pasuruan, Pdt. Giyanto Retti pada Sabat, 17 Maret 2012 di GMAHK Pasuruan. Seharusnya ada tiga jiwa yang akan dibaptiskan pada Sabat tersebut, namun dua orang dari calon baptisan mengalami gangguan kesehatan sehingga tidak jadi dibaptiskan pada saat itu. Namun kedua jiwa tersebut tetap berencana akan dibaptiskan pada waktu yang akan datang jika sudah sembuh. “Bagi kita yang sudah dibaptiskan, hendaklah kita benarbenar menjadi anggota Advent yang setia. Hal ini ditegaskan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Ass. Kependetaan dan Komunikasi KJKT dalam sambutannya pada saat serah terima nama baptisan kepada jemaat.
Kita doakan semoga jiwa yang sudah dibaptiskan dan yang belum dibaptiskan tetap setia kepada Tuhan dan tidak ada halangan bagi mereka untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka. n —Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan dan Komunikasi KJKT.
40
Adventist World | 05 - 2012
WARTA GEREJA ADVENT (WGA)
GONG XI FAT CAI
Acara Kebaktian Sabat Bernuansa Imlek
G
ong Xi Fa Cai! Selamat Sabat! Demikianlah salam pembuka yang disampaikan oleh Pdt. Dr. W.L. Limbong dalam kebaktian gabungan dan perayaan Imlek di Wilayah 16 pada Sabat pagi, 28 Januari 2012. Anggota jemaat dari seluruh wilayah 16 yang terdiri dari 7 jemaat dan 2 cabang, telah datang sejak pagi di Gedung Pertemuan Gajah Mada Plaza untuk menikmati persekutuan hari Sabat itu. Gedung pertemuan di lantai 7 itu nampak berbeda dengan hari biasanya, oleh karena banyaknya lampion merah yang digantung di sekeliling ruangan dan dihiasi berbagai ornamen Tionghoa lainnya, dan yang lebih menarik lagi adalah, busana Tionghoa yang dikenakan oleh sebagian orang menambah meriah suasana perbaktian tersebut. Selama pelayanan pujian, terdengar alunan lagu-lagu Sabat berbahasa Mandarin dari para musisi gereja dari wilayah 16, membuat suasana perbaktian Sabat saat itu menjadi istimewa. Dalam khotbahnya Pdt. Limbong mengingatkan bagaimana pekabaran Advent pertama masuk ke Jakarta ini, adalah juga karena peran salah satu tokoh Tionghoa di kawasan Kramat sekitar seratus tahun yang lalu. Dengan menekankan pada tema besar tahun ini yaitu “Dibangunkan oleh Firman-Nya.� Pdt. Limbong dengan penuh semangat menyampaikan Firman Tuhan mengingatkan semua jemaat agar dapat mengalami perubahan dan pembaruan dalam kehi-
dupan rohani melalui membaca Firman Tuhan agar kerohanian anggota dapat lebih dibangunkan lagi. Dalam kesempatan ini juga, pengurus wilayah, Pdt. Heince Rusli dan Pdt. Andri Daymbani, memandu acara penyambutan kepada para tamu dari konferens yang turut hadir. Selain itu pengurus wilayah juga, mewakili seluruh jemaat di wilayah 16, juga menyambut para gembala yang baru bergabung di wilayah 16. Mereka adalah Pdt. J. Runtu (Zhen Li), Pdtm. Tomy Wala (Kapuk) Pdtm. Herme Parhusip (Jelambar) dan Pdtm. Deny Komaling (Wang Lin). Wilayah 16 adalah salah satu wilayah yang cukup luas di mana gereja-gerejanya terpencar dari Kelapa Gading, Pluit, Puri Kembangan, Jelambar sampai ke M.T. Haryono. Wilayah ini terkenal dengan pelayanan khusus dalam bidang penginjilan kesehatan dan Alkitab kepada mayoritas masyarakat Tionghoa di Jakarta dan sekitarnya. n —Dilaporkan oleh Departemen Komunikasi dan Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.
05 - 2012 | Adventist World
41
DARI INDONESIA
Revived by His Word
Daerah Misi Sulawesi Tengah (DMST)
B
ertolak dari sejarah yang panjang sejak tahun 1942 yang dituntun oleh kuasa Roh Kudus, tim khusus DMST telah sukses mengorganisasi pelaksanaan Ibadah Perayaan 70 Tahun Masuknya Pekabaran Advent di Sulawesi Tengah pada tanggal 31 Maret 2012. Perayaan besar ini mengambil Tema: “Dibangunkan oleh Firman-Nya dalam Melanjutkan Warisan Iman.” Tim yang diketuai oleh Pdt. Ramli Mende, M.Min, Sekretaris Eksekutif DMST ini telah sukses menggerakkan ribuan anggota jemaat yang tersebar di 10 wilayah besar DMST dari Toli-toli sampai Pulau Peling. Menurut beliau, ini adalah perayaan yang istimewa di Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT) karena inilah kali pertama dalam sejarah di mana kantor uni telah dikosongkan ka-
KANAN: Pdt. N. Sakul sedang menyampaikan Firman Tuhan. BAWAH: Seluruh staf UKIKT—sedang menyanyi. PALING BAWAH: Quartet penyambutan acara.
rena seluruh officers dan stafnya telah menjadi tamu kehormatan di Tentena, Sulawesi Tengah. Acara yang bersejarah di DMST ini dibuka hari Jumat malam dengan khotbah ‘berapi-api’ yang disampaikan oleh, Pdt. Novry Kaumpungan, MA, Sekretaris Ass. Kependetaan UKIKT yang menantang seluruh anggota yang hadir di lokasi perkemahan Festival Danau Poso itu untuk lebih memahami dan mengikuti jejak para pionir dalam menginjil dan bersaksi. Khotbah perayaan pada puncak acara Sabat siang, Pdt. Noldy Sakul, MA sebagai Ketua UKIKT, memotivasi setiap anggota jemaat yang hadir untuk tetap memiliki dan mempraktikkan semangat para pionir dalam usaha memenangkan jiwa di daerah Sulawesi Tengah ini. Sementara itu, disamping mengajak seluruh anggota jemaat untuk lebih meningkatkan iman dan kerohanian jemaat untuk menjadi terang, Pdt. Herry Soetomo, MA., sebagai Ketua DMST yang dalam sambutannya pada acara perayaan hari Sabat siang juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pimpinan UNI beserta seluruh staf dan officer UKIKT yang hadir, juga penghargaan kepada Asisten II Propinsi Sulawesi Tengah, Wakil Bupati Poso dan Kapolres yang turut menghadiri perayaan ini. Puncak acara bersejarah ini di tandai dengan penyalaan obor yang melambangkan Api dan Semangat para pionir yang dinyalakan oleh Bapak Dr. Elim Somba, selaku Ass. II Propinsi Sulawesi Tengah didam pingi oleh para pemimpin UKIKT, para pemimpin DMST, Ir. T. Samsuri, MSc., selaku Wakil Bupati Kabupaten Poso serta Kapolres Kabupaten Poso. Perayaan ke-70 tahun masuknya pekabaran Advent di Sulawesi Tengah ini dihadiri lebih dari 1500 anggota jemaat dan dimeriahkan oleh berbagai lagu-lagu pujian berupa paduan suara jemaat serta quartet. Puji Tuhan, di usia yang ke70 ini DMST telah memiliki 49 jemaat serta 43 cabang dengan total keanggotaan 5.427 anggota jemaat dan dilayani oleh 22 pendeta. “Selamat Ulang Tahun ke-70, Daerah Misi Sulawesi Tengah, Tuhan akan selalu menyertai pergumulan dan doa kalian.” n —Dilaporkan oleh Pdt. Stenly Karwur, Palu, DMST.
42
Adventist World | 05 - 2012
WARTA GEREJA ADVENT (WGA)
Ulang Tahun ke-7 Jemaat Bukit Zaitun Bandung, Konferens Jawa Barat (KJB)
S
abat, 17 Maret 2012, Jemaat Bukit Zaitun [BZ] merasakan sukacita yang besar. Sebab pada sabat itu merupakan Sabat perayaan ulang tahun ke 7. Jemaat yang awal mula berdirinya dari sebuah cabang Sekolah Sabat Jemaat Padasuka. Jemaat ini merupakan jemaat yang ke 39 di Konferens Jawa Barat. Hadir pada perayaan yang dibuat sederhana ini adalah Sekretaris KJB, Pdt. Desmond Silitonga. Dalam khotbahnya, mengupas tentang saling memaafkan dengan tidak melihat kesalahan orang lain dan mau mengampuni satu sama lain. Dalam acara perayaan ulang tahun ini, diminta tampil ke depan mereka yang merintis jemaat ini, di antaranya Kel. Teguh, Kel. Kalangi lumenta, Kel Mulyadi, atas permintaan pembawa aca ra yaitu Bpk. Hannes Limbong. Tumpeng nasi kuning pun telah disiapkan oleh para ibu dan telah diberikan Pdt. Siahaan kepada Pdt. D Silitonga sebagai ucapan terima kasih dari jemaat kepada KJB. Perayaan HUT kali ini mengambil tempat di sebuah villa yang sejuk dan dingin, yang berlangsung dengan sukacita. Dalam kesempatan tersebut juga diadakan acara perjamuan kudus. Perjamuan kudus ini dipimpin langsung oleh Pdt. Desmond dengan pendamping gembala jemaat Pdt. Siahaan dan ketua jemaat Bpk. Darius Lango.
Gembala jemaat menyerahkan nasi tumpeng kepada Sekretaris Konferens Jawa Barat. Mohon doakan Jemaat Bukit Zaitun ini dalam pengembangan jemaat ke depannya. n —Dilaporkan oleh Denny Kalangi, Jemaat Bukit Zaitun, Bandung.
Seminar Diakon dan Diakones Jemaat Kebayoran Jakarta
S
abat, 31 Maret sampai 1 April 2012, selepas potluck bersama, para diakon dan diakones Jemaat Kebayoran berangkat menuju Cibulan, Kabupaten Bogor untuk mengikuti seminar mengenai pelayanan diakon dan diakones di jemaat. Pdt. H. J. Tielung, Associate Secretary membidangi Legal Konferens DKI Jakarta dan sekitarnya, dan Pdt. Hormat Hasibuan, Gembala Jemaat Kebayoran, adalah narasumber pada acara seminar tersebut. Pdt. H. J. Tielung mengingatkan bahwa peranan diakon dan diakones sangat penting bagi tugas pelayanan pendeta di jemaat, tugas pelayanan pendeta akan sangat berhasil karena peranan diakon dan diakones, perlu diketahui bahwa pela-
yanan diakon dan diakones adalah sebagian besar pekerjaan pendeta. Perintah Yesus tidak hanya menyangkut penginjilan tetapi yang lebih penting adalah pemeliharaan. Itulah tugas penting yang perlu diperhatikan oleh diakon dan diakones. Banyak sekali gereja-gereja yang mengabaikan tugas ini untuk menyediakan kesejahteraan bagi jiwa-jiwa yang bertobat. Itulah sebabnya gereja Advent dikenal dengan membuka pintu depan lebar-lebar, namun juga membuka pintu belakang lebar-lebar. Terima kasih kepada Bpk. R. Sumendap selaku pemimpin diakon yang telah menyediakan tempat dan fasilitas selama seminar berlangsung, serta para diakones yang telah menyediakan konsumsi di bawah koordinasi Ibu Trie Hursina sebagai pemimpin diakones. n —Dilaporkan oleh Bobby Posumah, Direktur Komunikasi & Suara Nubuatan Jemaat Kebayoran.
05 - 2012 | Adventist World
43
DARI INDONESIA
Seminar SS/PP dan Adventist Mission Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)
T
elah diadakan seminar dan pelatihan Sekolah Sabat/Pelayanan Perorangan dan Adventist Mission se-Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT) pada tanggal 22-25 Maret 2012 di Gedung Wisma Diklat Pemkot Surabaya, Prigen, Jawa Timur. Lebih kurang 64 orang peserta yang hadir dalam acara tersebut. Selain para pemimpin dan staf Konferens Jawa Kawasan Timur, hadir juga narasumber utama dari Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB), antara lain Pdt. Maro lop Sagala, Dir. SS/PP/ASI/Philantrophy UIKB, dan Pdt. Kaleb R. Sagala, Dir. AM/Koordinator 1000 MM UIKB. Dengan adanya acara tersebut, maka kita berharap akan terjadi peningkatan dan pertumbuhan dalam pelayanan penginjilan di KJKT. n
—Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan dan Komunikas KJKT.
Sosialisasi Rencana Kerja Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya
M
engawali seluruh rangkaian kegiatan sepanjang tahun 2012 ini, konferens Jakarta melaksanakan satu acara yang sudah menjadi kalender rutin pada setiap awal tahun, yaitu sosialisasi rencana kerja. Untuk tahun 2012 ini, acara tersebut dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 15 Januari 2012 yang lalu, dengan mengambil tempat di Jemaat Salemba. Acara yang dimulai sekitar pukul 9 pagi itu dihadiri oleh perwakilan jemaat, yaitu para penatua, anggota majelis, dan juga para gembala jemaat. Sosialisasi ini didahului dengan renungan pembuka yang disampaikan oleh Pdt. Dr. W. L. Limbong sebagai Ketua Konferens DKI Jakarta. Dalam renungan pembukaannya, beliau mengingatkan dan mengamarkan kepada seluruh jemaat agar dapat melaksanakan apa yang telah ditetapkan oleh organisasi yaitu meningkatkan kerajinan dalam membaca Alkitab dan juga melaksanakan Doa 777. Dalam bagian lain dari renungannya, beliau juga menyampaikan bahwa sesuai dengan survei yang dilakukan, ditemukan bahwa umat Advent sekarang ini telah berkurang dalam membaca Alkitab dan berdoa. Itulah sebabnya, diamarkan agar melalui Program Follow The Bible, seluruh umat Tuhan di DKI Jakarta, dapat dibangunkan rohaninya melalui Firman Tuhan, sama seperti tema sepanjang tahun 2012 ini, “Dibangunkan oleh Firman-Nya.”
44
Adventist World | 05 - 2012
Dalam kesempatan ini juga, diadakan satu seremoni sederhana, pembagian buku Kemenangan Akhir, yang merupakan salah satu dari Pdt. Dr. W.L. Limbong memaparkan sotujuh strategi sialisasi rencana kerja dan pembagian dalam melak- buku Kemenangan Akhir. sanakan penginjilan di tahun 2012 ini. Dalam acara ini, Pdt. Limbong secara khusus mendoakan semua perwakilan majelis jemaat yang hadir dengan memegang buku Kemenangan Akhir di tangan mereka masing-masing. Acara yang berlangsung sederhana namun hikmat tersebut diharapkan dapat memotivasi dan memberi semangat kepada seluruh jemaat untuk mau menginjil dan menggunakan buku Kemenangan Akhir ini sebagai salah satu sarananya.
WARTA GEREJA ADVENT (WGA)
Setelah pembagian buku Kemenangan Akhir, Pdt. Rony Wenas memaparkan tujuh strategi yang akan dilaksanakan untuk memenangkan jiwa, dan ini terus-menerus didengungkan di setiap jemaat dalam setiap kesempatan perbaktian. Tujuh strategi tersebut adalah: Melaksanakan doa untuk kecurahan Roh Kudus (Operation Global Rain, Doa 777 dan doa khusus di jemaat-jemaat), Doa 1752, Follow The Bible (bacaan Alkitab tahunan dan merenungkan satu pasal setiap hari dari 17 April 2012 sampai Juli 2015), membagikan buku Kemenangan Akhir dengan feedback 10% pelajar Alkitab), melaksanakan KPA produktif selama satu tahun, melaksanakan KKR Celebration dua kali setahun dan yang terakhir melaksanakan KKR di 10 titik di seluruh Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.
Setelah pemaparan strategi ini, barulah seluruh majelis berpisah sesuai dengan bidang masing-masing. Dalam sesi terpisah inilah setiap anggota majelis yang mewakili departemen masing-masing jemaat, dapat mendengarkan pemaparan dari para direktur departemen sekaligus memberi masukan hal-hal apa yang dapat dilakukan demi memajukan pekerjaan Tuhan di konferens Jakarta melalui departemen-departemen di masing-masing jemaat. Kita doakan agar rencana kerja yang sudah di sosialisasikan ini, dengan pertolongan Tuhan dapat dilaksanakan dan dapat menjadi berkat bagi seluruh jemaat di konferens Jakarta. n
—Dilaporkan oleh Departemen Komunikasi dan Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.
05 - 2012 | Adventist World
45
DARI INDONESIA
Seminar Istimewa Kependetaan Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)
K
“
ita adalah gembala. Kalau kita belum sadar bahwa kita adalah gembala, segera bertobat. Kalau sudah tidak bisa bertobat, ajukanlah pengunduran diri”. Hal ini ditegaskan oleh Pdt. Dr. Robert Lee Hancock dari USA yang sedang mengabdikan diri menjadi tenaga pengajar di Universitas Advent Indonesia (UNAI) Bandung dalam seminar istimewa yang diadakan pada tanggal 25-26 Maret 2012 di Villa Blessing Hils, Grand Trawas, Jawa Timur. Hadir dalam seminar tersebut lebih dari 65 pendeta-pendeta se-Konferens Jawa
Kawasan Timur (KJKT). Pdt. Henky Wijaya, Ketua KJKT dalam kata sambutannya sangat berterima kasih atas kesediaan Pdt. Dr. R. L. Hancock yang dengan senang hati bisa datang ke Jawa Timur untuk memberikan pelajaran berharga bagi semua pendeta dan pegawai kantor KJKT. Demikian pula sangat berterima kasih kepada Alumni
Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses re-
daksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format M icrosoft Word/Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/imagedi dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta beresolusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk dimasukkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.
46
Adventist World | 05 - 2012
Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia
WARTA
GEREJA ADVENT WARTA GEREJA ADVENT (WGA) “Lihatlah, Aku Datang Segera…”
Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184
UNAI Chapter Jawa Timur yang telah mendukung pelaksanaan seminar kependetaan tersebut sehingga semuanya dapat berlangsung lancar dan baik. “Bapak-bapak sekalian adalah gembala/pendeta. Pendeta tidak bisa dinasihati... karena mereka sudah diurapi. Kami rindu mendukung pendeta-pendeta dalam pelayanan ini, itulah sebabnya kami alumni UNAI turut berdoa dan bekerja sama untuk mengadakan seminar kependetaan ini.” Demikian disampaikan dalam kata sambutannya pada pembukaan seminar oleh Bapak Esron Siburian, Ketua Alumni UNAI Pusat. Bapak Tjandra Putra, Ketua Alumni UNAI menyampaikan rasa terima kasih kepada Tuhan karena pernah mengecap pendidikan di UNAI dan sekarang dapat berpartisipasi bagi pekerjaan Tuhan dan siap mendukung para hamba Tuhan dalam pelayanan ini. Seorang peserta seminar dari kalangan rekan pendeta memberikan kesaksian bahwa dia sangat berterima kasih oleh karena seminar tersebut diadakan. Ia merasa sangat diberkati dan berharap seminar seperti ini terus diadakan minimal satu kali setahun. Semoga dengan diadakannya seminar kependetaan tersebut di KJKT dapat berdampak lebih baik bagi pekerjaan Tuhan dan berkat bagi para pendeta maupun anggota-anggota jemaat. n —Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Ass. Kependetaan KJKT.
Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha A. Ricky Bendahara S. Manueke Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi S.P. Silalahi, R.C.A. Raranta, J. Wauran Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya S. Nappoe, Jawa Barat W. Siringoringo, Jawa Tengah R. Situmeang, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku H. Sandil, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Toraja Izin
Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987
Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi) www.iphbdg.org
R a l at
Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.
Tahun Pertemuan General Conference yang tercetak di sampul belakang edisi 04 - 2012, seharusnya tertulis tahun ‘2015.’ 05 - 2012 | Adventist World
47
*Profesor Ongeri adalah Menteri Pendidikan Republik Kenya. Ia bekerja tanpa lelah untuk memperbaiki kesempatan pendidikan bagi orang muda Kenya.
Setiap bulan Adventist World tiba juga kepada seorang guru ini
Seorang profesor yang dihormati, seorang duta, Sam K. Ongeri* membaca Adventist World untuk tetap terhubung dengan keluarga besar Advent di seluruh dunia. Anda juga dapat tetap terhubung dengan keluarga gereja Anda dengan cara yang sama. Hubungi departemen komunikasi Anda jika Adventist World gratis tidak secara teratur tersedia di gereja Anda.
Satu Keluarga. Satu Dunia. Adventist World.