AW indonesian 2012-1010

Page 1

War t a G e re j a Ma s ehi Ad v e nt Har i Ke t u j u h

1 0 - 2 01 2

Untuk

Sesama oleh Sesama

20

Lingkaran

Cahaya

26

Keadilan

Alkitab

27

Itu

Pilihanmu


1 0 - 2012

The International Paper for Seventh-day Adventists

O c tob e r 201 2

C E R I TA

14

or

People by People

20

of

A Halo

Light

26

Bible

27

Justice

It’s Your

Choice

S A M P U L

Untuk Sesama oleh Sesama

Oleh Chantal dan Gerald Klingbeil

Bagaimana Ellen G. White memahami pentingnya Sabat hari ketujuh.

Apakah penginjilan kesehatan bekerja ketika ladang misi menjadi pascamo­ dern Eropa?

K E P E R C A Y A A N D A S A R Napas yang Berkuasa

8 Oleh Ted N. C. Wilson

PANORAMA SEDUNIA Bekerja Melalui Perbedaan Kita

22 Oleh Frank M. Hasel

Menghargai Roh Kudus adalah langkah pertama menuju mengenal-Nya.

24

W A R I S A N A D V E N T Michael B. Czechowski, Bagian 2

Mengikuti cara Alkitab

1 2 Oleh Tony Philip Oreso RENUNGAN Pendamai

20

R O H N U B U A T Lingkaran Cahaya Oleh Kwabena Donkor

Oleh Nathan Gordon Thomas

Kehidupannya sebagai pionir meninggalkan sekian banyak pengikut jejaknya.

Apakah artinya? Dan apakah yang dibutuhkan untuk menjadi satu?

D E PA R T M E N TA L 3 L A P O R A N

SEDUNIA

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita

11 K E S E H A T A N S E D N U I A Penyakit Parkinson

26 P E R T A N Y A A N

Keadilan Alkitab

Adventist World | 10 - 2012

IDE

32-48 D A R I I N D O N E S I A Warta Gereja Advent

27 P E L A J A R A N A L K I T A B Itu Pilihanmu

www.adventistworld.org Tersedia dalam 13 bahasa secara online

2

28 P E R T U K A R A N

DAN

JAWA B A N A L K I TA B

(WGA)

Pada sampul: Dua sukarelawan memandang lokasi VitaSalus di Portugal. F o t o

b y

J u l i a n n e

P e n n e r


Datang danPergi

LAPORAN SEDUNIA

Pelari Beragama Advent Menunda

Pertandingan

Olimpiade karena Allah

T r a c y

J o s e p h

■■ Tracy Joseph telah memiliki impian untuk menjadi pelari sejak ia masih sangat muda. Dia berpartisipasi dalam olahraga apa saja yang dia bisa. Pada usia 13 tahun, sementara terdaftar di sekolah Advent di Limón, Costa Rica, ia mendengar pertandingan 200 meter di kota dan pergi dengan teman-teman untuk melihat apakah dia bisa berpartisipasi. Tanpa pelatihan formal, ia masuk pertandingan dan mengalahkan sang favorit. Dari sana ia melanjutkan pertandingan untuk mewakili TIDAK PERNAH PADA SABAT: Tracy Joseph Provinsi Limón dalam kom(kanan) memberikan kemenangan pada tim­ petisi nasional. nya setelah menang lari estafet terakhir un­ Hari ini, Joseph, 24 tahun, tuk 4 x 100 meter pada saat 2010 Central Amertelah mengumpulkan banyak ican Games yang diselenggarakan di Panama. medali dari pertandingan atIa memiliki kesempatan mewakili Costa Rica di letik nasional dan internasio­ Olimpiade 2012, tetapi menolak berpartisipasi nal dari Costa Rica, Amerika untuk berkompetisi karena jadwal pertanding­ Tengah, dan Amerika Selatan an diubah dari hari Minggu menjadi hari Sabtu. sampai ke Finlandia. Baru-baru ini, dengan fokusnya pada musim panas Olimpiade tahun ini di London, Inggris, ia terbang ke Kolombia pada bulan Juni untuk bersaing di dua pertandingan final internasional. Dia menyelesaikan pertandingan pertama di Cali, tapi beberapa jam sebelum melakukan perjalanan ke Bogota untuk pertandiangan kedua dia mendapat kabar tak terduga. Dia telah berlatih dan melakukan yang terbaik untuk lari 200 meter dari waktu tempuh 23,78 detik menjadi 23.30 detik, yang akan memenuhi syarat dia untuk bersaing di Olimpiade. Dengan tujuan tersebut dalam benaknya, dia diberitahu bahwa pertandingan terakhir telah dijadwal ulang dari hari Minggu sampai hari Sabtu ketika ia bersiap untuk berangkat ke Bogota. Setelah mendengar hal ini, Joseph berkemas dan menuju rumah. Bukan perubahan tersebut yang mengganggu pikirannya, karena ia sudah sangat yakin dengan hal memelihara Sabat. Tapi dia mengakui bahwa sudah sangat dekat kepada Olimpiade, ia bergumul dengan pikirannya. “Saya bergumul malam itu di hotel, tapi saya mengerti bahwa kemenangan saya harus bergandengan tangan dengan Yesus. Jika saya pergi ke C o u r t e s y

idak ada kata kerja dalam kosakata Advent selama 150 tahun yang telah ditekankan begitu banyak sebagai keharusan yang sederhana seperti, “Pergilah.” Dari organisasi tertinggi gereja, General Conference pada tahun 1863 dengan sekitar 3.500 anggota kepada dunia saat ini dengan 17 juta anggota gereja, perintah Yesus untuk “pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku” (Matius 28:19) telah menjadi semboyan dari enam generasi dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Merasakan bobot dari kata sederhana itu, puluhan ribu orang percaya yang berdedikasi telah mengorbankan waktu, uang, dan karier untuk membawa Injil kepada hampir setiap bangsa di bumi. Banyak yang pergi oleh terkesan akan perintah tersebut sekarang ini telah tidur di kuburan jauh dari rumah mereka, beberapa dari mereka martir untuk iman kepada Yesus. Yang lain telah mengalami kesulitan yang tak terkatakan di tangan musuh karena mereka tidak bisa melupakan panggilan untuk “pergi.” Banyak yang membayangkan perintah Yesus sebagai satu garis, mulai dari percakapan terakhirnya dengan murid-muridNya di tahun 31 TM dan menyimpulkan hanya pada Kedatangan Kedua. Tapi ada satu kata kerja lain—yang penting—yang kita lakukan dengan baik, dan itu adalah salah satu yang benar-benar mendahului perintah untuk “pergi.” “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu “kata Yesus (Matius 11:28). Sebelum kita mengambil pekerjaan pemuridan yang tepat, kita harus mengadakan hubungan pribadi dengan Tuhan, Sang Ahli pemuridan. Jika kita pergi dalam misi tanpa topangan—pemberi kuasa kehidupan yang dijanjikan oleh Yesus dan ditemukan di antara umat-Nya—kita bergerak dengan kekuatan kita sendiri dan akan segera menjadi lelah dan putus asa. Seperti 70 murid yang Yesus utus untuk pergi ber­ dua-dua (Lukas 10:1, 2), kita dimaksudkan untuk bergerak dalam lingkaran misi berkat dan diisi kembali untuk membuat gereja sehat dan bersemangat untuk tugasnya. Di mana pun Anda berada dalam siklus aktivitas dan dukungan saat ini, berdoa bagi mereka yang “pergi” dan “datang” karena pengabdian mereka kepada Yesus.

P h o t o

T

Bersambung ke halaman berikut

10 - 2012 | Adventist World

3


LAPORAN SEDUNIA

Chaplain Olimpiade Advent Menggunakan Pin sebagai Saksi ■■ Enam hari seminggu selama Olimpiade 2012, Richard Daly pergi ke Olympic Park di London Timur, di mana lebih dari 100.000 penonton menonton sembilan pertandingan. Daly, seorang pendeta Advent, adalah salah satu dari 60 pendeta sukarela di tempat itu. Untuk minggu pertama kompetisi ia ditugaskan untuk melayani media, bersama dengan 11 pendeta lainnya

4

Adventist World | 10 - 2012

sebut, butuh hampir 20 menit bagi Daly untuk berjalan ke ruang doa yang terletak di High Street, melalui deretan kafe, bank, dan toko layanan. Selama pertandingan tersebut, sebuah lokasi pusat perbelanjaan terletak di antara International Broadcast Centre dan Main Press Centre. Sebuah pusat keagamaan di kalangan wartawan menarik sedikit orang, bahkan dengan lokasinya yang strategis di seberang dari gym media. Sebagian besar mereka adalah sekular, Daly mengatakan, dan terus-menerus berurusan dengan tenggang waktu. Sementara sebagian besar tidak akan menghadiri layanan tersebut, tetapi beberapa akan datang untuk menulis permohonan doa pada kartu, yang nantinya akan didoakan oleh chaplain bersama-sama. Pada Selasa pagi beberapa penganut Islam masuk dan keluar untuk berdoa. Ruangan itu memiliki kursi lipat, bangku empuk, dan dua ruangan semi pribadi di belakang pemisah ruangan putih. Logo Olimpiade terhias di dinding, dengan kata-kata inspirasi, seperti, “tekad,” “keberanian,“ dan “keunggulan.” Karena sedikit yang masuk, Daly keluar. Sebagian besar hubungannya terjadi di kantin di mana mereka dengan santai

O l i v e r

—Libna Stevens, Divisi Inter-America

yang bergiliran melayani di ruang doa media sepanjang hari. Ia kadang-kadang harus berhenti sementara berjalan di sekitar Olympic Park, dan hal itu bukan karena dia mirip seorang atlet yang sedang bersaing. Ia berhenti biasanya karena koleksi pinnya yang digantung di lehernya yang memberikan hak istimewa. “Wow, banyak sekali pin itu,” kata seorang relawan di depannya saat antre makan siang. “Itu koleksi yang mengesankan,” kata yang lain. Kemudian di luar, seorang wanita berteriak dari tengah kerumunan orang yang berjalan ke arena, “Anda tidak punya pin Adidas untuk dijual, ya kan?” Pada Olimpiade, perdagangan pin peringatan adalah hobi yang serius, terdokumentasi dengan baik oleh media lokal dan internasional. Seorang kamerawan NBC mengatakan bahwa dia sedang melakukan kebiasaannya ketika ia merekam Daly yang sedang bernegosiasi dengan pedagang yang mengenakan rompi yang dihiasi dengan pin Olimpiade masa lalu dan saat itu. Salah satu pin Daly yang selalu ia tunjukkan kepada penonton pertandingan yaitu pin Olimpiade “Iman,” sebuah permulaan percakapan yang baik, katanya. “Lihat yang satu ini, Anda telah melihat yang satu ini belum? Apakah Anda orang beriman? “Tanyanya kepada penjaga keamanan sebelum mengundang dia untuk mengunjungi ruang doa. Daly, 45 tahun, pendeta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Croydon di selatan London, menggunakan cuti tahunan untuk menjadi sukarelawan di pertandingan itu. Dia mengatakan bekerja di Olimpiade adalah kesempatan untuk menawarkan pelayanan di salah satu acara bergengsi di dunia. “Kami ingin memberikan pelayanan dan kehadiran di sini,” katanya Selasa pagi sambil berjalan di antara kerumunan orang yang tersenyum karena cukup beruntung memperoleh tiket ke pertandingan. Dari gerbang pintu masuk taman ter-

A n s e l

pertandingan itu, saya akan pergi melawan kehendak-Nya, “kata Joseph, yang juga menjelaskan bahwa saat itu sudah terlalu terlambat untuk mengajukan banding atau masuk kualifikasi pertandingan lain. Beberapa minggu kemudian dia tidak menyesali keputusannya. Dia menikmati Olimpiade musim panas di TV di rumahnya. “Keputusan itu telah mengajarkan saya banyak hal untuk menjadi lebih dalam hidup saya dan telah menjadi berkat bagi orang lain juga,” jelas Joseph, yang dibesarkan di rumah tangga Advent dan telah dibaptis pada usia 9 tahun. Dia juga pernah sekali menunda pertandingannya demi menyelesaikan gelar bisnisnya di bangku kuliah di San José, Costa Rica. Dia mengatakan bahwa menyesuaikan apa yang dia suka lakukan kepada apa yang dia harus lakukan adalah selalu sebuah proses. “Aku suka sekali, suka sekali menjadi pelari, aku bahkan tidak bisa mengungkapkan bagaimana rasanya,” katanya. “Selain bersaing, saya mengetahui tubuh saya lebih baik, dan itu memotivasi saya untuk melakukan hal-hal yang lebih baik setiap hari, belajar untuk tidak mudah menyerah dan selalu memberikan yang terbaik dalam segala hal yang saya lakukan, selalu menempatkan Allah di tempat yang pertama.”

MANUSIA PIN: Memperjualbelikan pin pada saat Olimpiade di London adalah hobi yang umum. Banyak orang meng­ hentikan Richard Daly, chaplain Advent, untuk mengomentari koleksi luar biasa miliknya yang ia kalungkan di lehernya, yang memberikan hak istimewanya un­ tuk masuk ke Olympic Park.


Di Amerika Selatan, Pelatihan Media Bersifat Lokal ■■ Kerjasama pelatihan komunikasi biasanya melibatkan para direktur dari pemimpin tertinggi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Baru-baru ini, para penasihat penyiaran untuk departemen komunikasi di Amerika Selatan turun sampai ke akarnya.

O l i v e r / ANN A n s e l

memberitahukan kehidupan mereka. Itu adalah kesempatan Daly untuk menegaskan iman mereka atau menawarkan katakata dukungan, bahkan mungkin memperkenalkan Kristen. Mendoktrinisasi tidak diizinkan, tapi dia bisa menjelajahi iman mereka sendiri dengan atau mengundang mereka mencari kehidupan rohani yang lebih dalam. Daly mengatakan banyak orang terkejut mengetahui ada chaplain di pertandingan tersebut. Membuat pelayanan ini menjadi sebuah prioritas bisa meningkatkan kesadaran publik terhadap denominasi ini, kata Daly. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh adalah minoritas di Inggris dan sedikit dikenal di sebagian besar wilayah. “[Advent] sangat tidak dikenal di sana,” kata Daly. “Gereja hari ketujuh?” Kata Kaye Wren dari Birmingham, menanyakan Daly mengenai agamanya, sebelum mengakui bahwa ia belum pernah mendengar tentang gereja Advent. Di kantor pusat gereja Advent sedunia, Direktur Pelayanan Chaplain, Gary Councell mengatakan, orang Advent “harus memikirkan kembali dan memperluas bagaimana melakukan pelayanan di luar paradigma tradisional. Yesus berbaur dengan semua orang pada zaman-Nya. Pelayanan chaplain adalah cara berbaur dalam komunitas yang lebih besar, memperluas pelayanan di luar empat dinding gereja.“ —Ansel Oliver, Adventist News Network, melaporkan dari London

FOKUS PADA MEDIA: Rogério Ferraz, manajer Web untuk Divisi Amerika Selatan, memimpin diskusi panel saat forum Web dilaksanakan, sebuah pertemuan wila­ yah dari Global Adventist Internet Network.

Program yang besar—sebuah seminar pelatihan komunikasi akhir pekan dan forum multiday web—termasuk para direktur uni dan konferens, tapi untuk pertama kalinya mengikutsertakan ribuan sekretaris komunikasi jemaat Advent setempat. Pemimpin gereja memperkirakan bahwa puluhan ribu pemirsa televisi dan online menyaksikan seri ini, yang disiarkan dari pusat media jemaat Novo Tempo di Jacarei, Brasil. Acara tersebut menyoroti tujuan divisi mengenai jangkauan keluar web dan media sosial. Termasuk juga masukan dari para spesialis yang menawarkan tips tentang hubungan masyarakat, fotografi dan videografi, website, dan pemasaran, serta gambaran misi gereja dan tantangan gereja di seluruh dunia. Para pemimpin komunikasi saat ini ingin tahu apakah metode baru yang menyertakan penasihat sedivisi dapat diaplikasikan di tempat lain. Pertimbangan berikutnya adalah oleh karena Divisi Euro-Afrika, berbasis di Bern, Swiss. “Kita berharap untuk memiliki nasihat komunikasi dengan semua orang yang terhubung secara langsung, atau melalui satelit, Skype, konferensi video, atau dengan cara lain,” kata Direktur Komunikasi GC, Williams Costa, Jr. “Kita perlu untuk memecahkan dinding yang masih memisahkan kita.” Para pemimpin gereja mengatakan hanya sedikit daerah di dunia ini yang dapat menawarkan nasihat komunikasi, sehingga meninggalkan mereka yang dalam skala yang besar. Seri Media tersebut

menggarisbawahi komitmen Divisi Amerika Selatan untuk terus berkomitmen bekerjasama menghasilkan komunikasi yang baik. Selama bertahun-tahun para pemimpin di Amerika Selatan telah mengharapkan teknik jangkauan keluar mutakhir mulai dari juru bicara, dan menyediakan staf dan sumber daya manusia untuk membantu mereka melakukannya. Divisi ini mempekerjakan wartawan yang berpengalaman untuk berbagai posisi di departemen komunikasi. Mereka secara teratur menampilkan berita dari gereja setempat dan para agen berita nasional. Pusat Media Novo Tempo merupakan bukti nyata betapa seriusnya gereja secara resmi menggunakan media dan profesional muda untuk mendorong misi gereja.

Para Pengungsi Advent do Kongo Pergi ke Rwanda ■■ Jefferson Kern menemukan hal yang menarik tentang gelombang pengungsi yang meninggalkan Republik Demokratik Kongo ke negara tetangga Rwanda: hampir 100 persen dari mereka adalah orang Advent. Hal tersebut diketahui ketika para pekerja transportasi yang membantu menyadari bahwa banyak sekali yang tidak mau diangkut pada hari Sabtu, seorang perwakilan dari PBB memberitahunya. Kern, Direktur ADRA di Rwanda, mengatakan 80 persen dari pengungsi yang melarikan diri dari kerusuhan sipil adalah perempuan dan anak-anak. Kan-

Bersambung ke halaman berikut

10 - 2012 | Adventist World

5


LAPORAN SEDUNIA

Orang Advent Berpesiar ke

tor Berita PBB melaporkan hingga setengah juta orang mengungsi dari kerusuhan dalam empat bulan terakhir. Hal ini menyebabkan pemerintah Rwanda membuka lokasi perkemahan pengungsi yang keempat, di mana ADRA mendukung melalui pendidikan dan transportasi logistik. Dalam sebuah wawancara, Kern menjelaskan mengapa begitu banyak pengungsi Advent yang tidak lazim terjadi, apa yang ADRA lakukan, dan apa yang gereja bisa lakukan untuk membantu. Dia juga membahas pelayanan individual dan secara tim, dan proyek ADRA di Rwanda. “Kita tidak akan membantu-orang karena mereka Advent—kita akan membantu mereka karena mereka membutuhkan,” kata Kern.

Alaska Mempromosikan

Kebangunan Rohani! Ratusan orang mengambil Pelajaran Alkitab, menghadiri pertemuan; banyak yang telah dibaptis Steve Vistaunet, Editor Gleaner, Uni Pasifik Utara, dan Ephraim Palmero, Direktur Komunikasi Konferens Alaska

B

A n s e l

MELAYANI YANG LAIN: Direktur ADRA Rwanda, Jefferson Kern berkeliling di ke­ mah pengungsi yang dibangun oleh pe­ merintah Rwanda. Hampir 100 persen da­ ri para pengungsi Kongo tersebut beraga­ ma Kristen Advent.

O l i v e r

—Adventist News Network

6

Adventist World | 10 - 2012

anyak orang Amerika berpesiar setiap tahun—lebih dari 10 juta menurut penelitian kelompok industri perdagangan. Tetapi beberapa para pesiar melakukan lebih dari bersantai dengan teman-teman. Dalam kasus ini sebuah kelompok Advent dari daratan Amerika, rencana liburan mereka memicu penginjilan penjangkauan besar di negara paling utara: Alaska. Bagi mereka yang tidak terbiasa, Alaska adalah negara terbesar di Amerika Serikat dengan daerah—663.268 mil persegi (1.717.856 kilometer persegi)— tetapi juga yang paling padat penduduknya. Negara hanya memiliki 722.718 penduduk, dan dari jumlah itu sekitar setengahnya hidup di dalam dan sekitar Anchorage, kota terbesar. Di samping konsentrasi akan banyaknya orang, Alaska merupakan daerah penginjilan yang menantang. Rasa kemandirian dan tidak membutuhkan Tuhan, bersama dengan isu-isu lain, tampaknya menjadi salah satu alasan Alaska tinggal jauh dari gereja. Dalam merencanakan perjalanan liburan 2012 untuk para pendukung dan sahabat, pemimpin Voice of Prophecy (VOP), sebuah media jangkauan keluar milik Advent yang berkantor pusat di Simi Valley, Kalifornia,

dekat Los Angeles, memutuskan untuk melakukan lebih dari sekadar memiliki pengalaman liburan dan menikmati musik Kristen. Lance Liebelt, manajer VOP, bertanya, “Jika kita akan ke Alaska, apa lagi yang bisa kita lakukan?” Dalam berpesiar sebelumnya, kelompok VOP telah menemukan sukacita melakukan proyek, khusus di tempat tujuan mereka. Bahkan, banyak peserta mengatakan acara itu merupakan petualangan yang lebih hebat daripada pelayaran itu sendiri. Jadi mereka memutuskan untuk menetapkan tujuan proyek pelayaran ke Anchorage. Discover Bible School (DBS) dan direkturnya, Kurt Johnson, ikut terlibat. “Apa rasanya untuk mengirimkan kartu undangan Discover untuk setiap orang di setiap kota dan desa di Alaska?” mereka bertanya-tanya. Ketika mereka memanggil Ken Crawford, Ketua Konferens Alaska, dia sangat gembira tentang potensi dari proyek ini. Maka lahirlah proyek Jangkauan Keluar Alaska, yang dirancang untuk membawa pelajaran Alkitab untuk semua orang Alaska di setiap komunitas, tidak peduli seberapa jauh, melalui Discover, KidZone, atau pelajaran Alkitab Native New Day.


P l at n e r / V o i c e

N P U C

P h o t o

E lw y n

o f

P r o p h e c y

N P U C

P h o t o

SAMBUTAN (kiri): Sebuah acara yang di pandu oleh George Johnson dan Connie Vandeman Jeffery membu­ at para pengunjung—dan pemirsa—merasa diterima. PANGGILAN (atas kiri): Pada akhir acara Sabat pagi de­ ngan Ron Halvorsen, Sr., mereka yang merindukan un­ tuk berkomitmen mengubah hidup mereka kepada Kris­ tus memenuhi depan panggung. BERKOORDINASI (atas kanan): Kurt Johnson, Direktur Discover Bible School (DBS) , berbicara dengan Tina Steenmeyer, Koordinator DBS Alaska Conference. Johnson melakukan bebera­ pa perjalanan ke Alaska dalam tahun tersebut sebelum seri Kebangunan Rohani! dan setiap hari menghubungi Steenmeyer melalui telepon.

“Bagaimana kalau kita mengadakan serangkaian pertemuan khusus pada akhir pelayaran?” Ide tersebut dikemukakan dengan semangat. “Dan bagaimana jika kita meminta pembicara Advent terbaik dan tercerdas untuk mengambil bagian setiap malam?” Seri acara tersebut tidak hanya akan mempengaruhi daerah besar Anchorage, tetapi juga akan direkam untuk disiarkan pada Hope Channel. “Mari kita menyebutnya ‘Kebangunan Rohani!’” mereka memutuskan. Jadi rencana dibuat untuk meningkatkan strategi penjangkauan Divisi Amerika Utara melalui kartu undangan yang dikirimkan ke setiap rumah tangga di Alaska. Lebih dari 280.000 kartu dikirim ke Alaska yang luas—dua kali. Dan respons? Pengikut pelajaran Alkitab mengalahkan jumlah keanggotaan aktif Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Alaska—setidaknya 200 para pelajar dimulai di Fairbanks/wilayah kutub utara saja, dan lebih dari 130 para pelajar di wilayah yang jauh yaitu Nome! Demikianlah mulainya kerjasama yang luar biasa antara VOP dan Konferens Alaska. Johnson melakukan koordinasi rutin dengan Tina Steenmeyer, koordinator konferensi DBS. Tim doa diben-

tuk, pertemuan setiap minggu melalui telepon. Beberapa orang mengatur jadwal kerja mereka untuk mengakomodasi prioritas baru ini. Pada saatnya lebih dari 500 tamu memulai pelayaran VOP pada tanggal 1 Juni, lebih dari 2.000 siswa DBS berada dalam proses atau siap untuk di wisuda. Pegawai Adventist Media Center/Adventist Media Productions (AMC/AMP) sedang dalam perjalanan ke Anchorage untuk mulai menyiapkan pertemuan yang akan datang. Sebuah kontainer 40 kaki diisi dengan 10 ton lampu, gulungan, kamera, peralatan elektronik, dan peralatan siaran telah diangkut ke Seattle dan dikirim ke Anchorage. Kontainer tersebut sudah menunggu di dermaga ketika anggota tim tiba di Anchorage untuk memulai pemasangan teknis yang rumit di pusat kota William A. Egan Civic dan Convention Center. Semuanya sudah siap dan bekerja pada waktunya untuk konser VOP Family Reunion pada akhir pekan setelah pelayaran. Lalu tibalah pada suatu seri seminggu penuh dari Kebangunan Rohani!, 9-16 Juni 2012! Dengan tim pembicara virtual Advent—Dwight Nelson, Derek Morris,

Jon Henderson, Karl Haffner, Randy Roberts, Elizabeth Talbot, Carlton Byrd, José Vicente Rojas , dan Ron Halvorsen, Sr. “Ketika Lance Liebelt bertanya, “Apa lagi yang bisa kita lakukan? ‘” Kata Johnson, “siapa sangka bahwa semua pembicara berbakat akan menerima panggilan, bersedia untuk menjadi bagian istimewa minggu ini?“ Pada kenyataannya, hal ini mungkin pertama kalinya bahwa kelompok tersebut telah menggabungkan upaya seperti kejadian minggu ini. Dengan mengganti pendekatan doktrinal, fokus topik setiap malam adalah aplikasi dalam “Mengalami Tuhan” dalam hal kasih karunia, kedamaian, pengampunan, dan harapan. Ini adalah hal yang baru, segar, dan diterima dengan baik. Masing-masing pembicara berkata, “Suatu pengalaman yang indah. Mari kita melakukannya lagi.“ Sepanjang seri, buah pertama dari pelajar Alkitab datang ke depan. Lebih dari 100 pelajar menerima ijazah mereka pada akhir pekan pertama. Beberapa yang telah menyelesaikan studi tambahan pun telah dibaptis. Dan ratusan, jika tidak ribuan, para pelajar sedang menyelesaikan kursus mereka. Pemirsa di seluruh Amerika Utara, dari Hawaii ke Pantai Timur, juga memanfaatkan siaran malam melalui Hope Channel. Banyak yang mengundang anggota kursus Alkitab mereka untuk bersama-sama menonton dengan mereka. Mereka yang terlibat program kursus Alkitab dengan cepat menyadari bahwa hal itu bukanlah alur satu arah. Inspirasi tersebut mengalir dua arah. Seiring dengan ketertarikan tersebut, anggota jemaat juga telah dibangunkan kerohaniannya dengan komitmen yang bertumbuh untuk melayani dan gairah yang segar untuk membawa orang kepada hubungan yang menyelamatkan dengan Yesus Kristus. n

10 - 2012 | Adventist World

7


PA N O R A M A

SEDUNIA

Oleh Ted N. C. Wilson

Bekerja Melalui

Perbedaan Kita Mengikuti cara Alkitab

Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku (Yohanes 17:20, 21).

H

anya beberapa jam sebelum pengorbanan-Nya untuk dunia yang bersalah, Yesus memohon kepada Bapa-Nya untuk karakteristik penting dari orang-orang yang akan menempatkan iman mereka kepada-Nya dan berbagi kabar baik keselamatan-Nya. Yesus tahu bahwa mereka membutuhkan satu hal bahkan lebih dari apa yang mereka butuhkan untuk keberanian atau keselamatan atau kefasihan atau ketekunan: mereka perlu menilai dan melestarikan pemberian kesatuan Tuhan yang harus selalu melambangkan gereja-Nya. Doa Yesus sangat sesuai untuk kebutuhan aktual para pengikut-Nya. Seperti yang kita lihat dalam kolom Panorama Sedunia bulan Juni, “Konflik dalam Gereja,” pada zaman tahun-tahun awal gereja ada kuasa Ilahi dan kelemahan manusia. Dalam kolom tersebut kita melihat beberapa tantangan spesifik yang dihadapi gereja dan bagaimana hal itu diselesaikan (lihat http://www.adventistworld .org/issue.php?issue=2012-­1006&page=8 In). Dari fondasi tersebut, sekarang kita akan melihat lebih dekat bagaimana rasul membahas isu-isu yang dihadapi gereja dalam dewan di Yerusalem yang dicatat dalam Kisah Para Rasul pasal 15. Berbagai pengalaman melalui pimpinan Roh Kudus kepada orang percaya memberikan kekayaan tuntunan bagi gereja-Nya saat ini. Secara khusus, kita dapat belajar banyak dari diskusi tentang bagaimana orang bukan Yahudi dapat menjadi ang-

8

Adventist World | 10 - 2012

gota gereja. Dari catatan yang diberikan Lukas kepada kita, jelas bahwa ada banyak perdebatan tentang masalah ini selama beberapa tahun. Masalah ini akhirnya sampai di sebuah krisis ketika orang Kristen dari Yudea tiba di Antiokhia, mengklaim bahwa orang bukan Yahudi dapat diselamatkan hanya jika mereka akan disunat dan memelihara hukum Musa, yang berarti mengutamakan aspek hukum seremonial (Kisah Para Rasul 15:1, 5 ). Sengketa ini menjadi begitu serius sehingga banyak yang takut sebuah perpecahan di dalam gereja akan terjadi. Orang percaya Antiokhia mengutus Paulus dan Barnabas bersama-sama dengan para pemimpin lokal lainnya ke Yerusalem untuk menempatkan pertanyaan di hadapan para rasul dan penatua pada sesi yang beberapa orang sebut “Pertemuan General Conference” pertama, di mana delegasi dari berbagai gereja akan bertemu secara umum untuk berpikir, berdiskusi, dan berdoa bersama-sama. Dari wawasan yang disediakan oleh Ellen G. White, tampaknya ada diskusi yang cukup hangat! (Lihat The Acts of the Apostles, hlm. 190, 191). Karena ide yang berbeda dikemukakan sehubungan dengan apa yang sebenarnya terjadi pada pertemuan ini, adalah penting untuk melihat lebih dekat proses para rasul dan penatua gunakan untuk mencapai mufakat. Semangat Interaksi

Kata-kata Lukas dalam Kisah Para

Rasul 15:2, 7 dapat dipahami secara positif dalam arti, “studi, penyelidikan” atau secara negatif sebagai “bersengketa” atau bahkan “berdebat.”1 Sikap tersebut—Semangat—di mana kita menyelidiki subyek kontroversial yang akan memiliki dampak yang dramatis pada hasil diskusi: Apakah kita ingin serius belajar, atau hanya untuk sengketa dan perdebatan? Apakah kita bersedia untuk mendengarkan—benar-benar mendengarkan—kepada mereka dengan siapa kita tidak setuju? Apakah kita percaya bahwa Tuhan dapat mengajarkan kita sesuatu sementara kita bersama-sama mencari untuk menemukan jawaban? “Kita harus memiliki kebijaksanaan yang lebih besar dari yang kita miliki sehubungan dengan tata cara di mana kita memperlakukan mereka yang dalam beberapa poin iman pada dasarnya berbeda dari kita,” tulis Ellen White lebih dari satu abad lalu.2 “Adalah tidak pantas bagi siapa saja yang mengaku menjadi pengikut Kristus untuk menjadi tajam dan bersikap mengadu, membungkuk tetapi untuk mengejek pandangan orang lain. Roh mengkritik tidak melayakkan manusia untuk menerima cahaya yang Allah ingin kirimkan bagi mereka, atau untuk melihat bukti dari pada kebenaran tersebut.“ Tuntunan dari Visi Pemberian Allah

Elemen penting lainnya dari proses yang digunakan dewan di Yerusalem adalah bahwa diangkatnya isu tersebut untuk menekankan untuk mengingat kembali tuntunan dari visi pemberian Ilahi yang memberikan dorongan untuk fase baru dalam pemahaman gereja mengenai misinya. Khotbah Petrus yang pertama kali tercatat untuk dewan terse-

P h o t o

b y

A l d e n

J .

H o / A d v e n t i s t

R e v i e w


but mengingatkan pilihan Allah bahwa melalui dia orang bukan Yahudi akan mendengar Injil dan percaya (Kisah Para Rasul 15:7). Kisah Para Rasul 10 menjelaskan secara rinci bagaimana hal itu terjadi: Tuhan memberikan penglihatan kepada Petrus tiga kali, serta penglihatan untuk Cornelius, menyebabkan penerimaan Injil dan pencurahan Roh Kudus atas perwira dan keluarganya. Penglihatan Petrus digambarkan dua kali dan telah dijelaskan (Kis. 10:28), sebagaimana halnya dengan penglihatan kepada Kornelius (Kis. 11:13, 14). Dalam pertemuan tersebut, ada kesaksian yang luar biasa dari pekerjaan Allah melalui Petrus, Paulus, dan Barnabas untuk keselamatan orang bukan Yahudi yang menegaskan apa yang sudah ditunjukkan oleh visi Ilahi (Kis. 15:8-12). Roh itu memberikan inisiatif melalui karunia nubuat untuk menuntun gereja terus maju dalam misinya untuk dunia. Diskusi dan Belajar

Dilihat dari pertimbangan kita yang sangat singkat, hal ini tampaknya mengambil beberapa waktu agar para delegasi di dewan tersebut menyetujui dasar Alkitabiah bagi kehendak Allah dalam hal ini (seperti yang terjadi sebelum Pentakosta dalam memilih rasul kedua belas [Kisah Para Rasul 1: 15-26]). Setelah banyak diskusi dari kedua belah pihak, Yakobus mengakui penggenapan nubuat dari apa yang rasul tersebut jelaskan, dan mengutip Amos 9:11, 12 (lihat Kisah Para Rasul 15:16, 17) untuk mengkonfirmasi bahwa Tuhan memang mengambil orang bukan Yahudi untuk bersatu dengan orang Yahudi yang percaya. Saat ia menyimpulkan bahwa orang percaya bukan Yahudi tidak diharuskan memeluk semua hukum Yahudi tetapi hanya empat persyaratan dasar untuk membawa mereka kepada keharmonisan dan persekutuan dengan orang Yahudi yang percaya, Yakobus hanya mengumumkan “keputusan haruslah dari dewan ini.”3 Keempat persyaratan tersebut mewakili standar minimum yang diperlukan orang asing yang ingin untuk tinggal di Israel pada zaman Musa, dan bahkan diberikan dalam urutan yang sama (bandingkan Kis. 15:20 dengan Im. 1820). Keputusan yang timbul dari dewan di Yerusalem tidak semata-mata, solusi

pragmatis berdasarkan kebutuhan sesaat saja, tetapi hasil dari berhati-hati, berdoa sambil belajar dari firman dalam terang yang menemukan kehendak Allah. Sebuah Proses Sukses

Kita dapat melihat dengan jelas bahwa di Antiokhia dan Yerusalem diskusi yang “hidup” berlangsung, di mana semua dapat berbagi dalam keyakinan mengenai isu-isu kontroversial dan pada dasarnya mengakui perbedaan mereka. Ketika perselisihan menjadi terlalu kontroversial di Antiokhia, semua pihak sepakat untuk membawa masalah ini ke dewan umum di Yerusalem, di mana delegasi dari gereja lain berkumpul. Sementara itu, disepakati untuk menunda kontroversi dan menunggu dengan sabar untuk keputusan dewan umum, yang mana akan “diterima secara universal oleh gereja yang berbeda di seluruh dunia.”4 Tentu tidak mudah untuk menunggu, hal tersebut memerlukan agar menyerah dari keyakinan sendiri dan segera melaksanakan kebijaksanaan dari kelompok yang lebih luas. Di Yerusalem, setelah “diskusi hidup” yang lain, tuntunan Roh adalah bukti sementara Petrus menyatakan tuntunan Tuhan melalui penglihatan, dan bukti telah diberikan bahwa bangsa bukan Yahudi (sebagaimana orang Yahudi) menerima karunia Roh Kudus. Pengalaman ini dikonfirmasi oleh kebenaran Alkitab, dan membawa persetujuan bahwa syarat kepada bangsa bukan Yahudi yang bertobat hanya dengan beberapa persyaratan yang telah ditentukan dalam kitab Imamat. Mengikuti Contoh Alkitabiah

Sebagaimana kita menghadapi masalah yang sulit dan menantang dalam gereja saat ini, sangat penting bahwa kita juga mengikuti contoh dari Alkitab dalam bekerja sama untuk mencari solusi. Pada Pertemuan General Conference 2010 di Atlanta, salah satu delegasi, seorang ketua dari sebuah konferens di Amerika Serikat, “menyerukan praktik gereja mengenai pengurapan diselidiki ulang.”5 menangani seruan ini dengan sangat serius, administrasi gereja berkomitmen untuk secara komprehensif, di seluruh dunia mempelajari tentang penahbisan, termasuk kelayakan untuk menahbiskan seorang wanita untuk pelayanan Injil.

Proses tersebut saat ini sedang berlangsung di 13 divisi sedunia dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, di mana Biblical Research Committees (BRCs)— Komite penelitian Alkitab—telah dibentuk. Selama pertemuan ini banyak diskusi, pelajaran, dan doa yang dilakukan. Perbedaan pemikiran sedang dibagikan; aspek yang berbeda dari penahbisan sedang diteliti. Anggota komite ini akan menemukan landasan bersama sedapat mungkin, dan saat perbedaan terjadi, laporan terpisah akan dibuat dari berbagai kelompok dalam komite penelitian yang sama. Pada bulan November 2013, masing-masing komite di divisi pada pertemuan akhir tahun akan meninjau studi dan laporan yang disusun oleh komite penelitian Alkitab divisi masing-masing, dan kemudian akan merekomendasikan kesimpulan kepada Direktur Biblical Research Institute untuk dipertimbangkan oleh Theology of Ordination Study Committee. Komite Administratif General Conference akan menentukan para anggota komite penelitian yang besar ini, yang mana termasuk juga para perwakilan yang tepat dari masing-masing divisi sedunia. Komite yang besar ini akan hati-hati meninjau bahan yang diterima dari semua BRCs dari divisi masing-masing, dan akan mempersiapkan sebuah laporan gabungan pada bulan Juni 2014. Laporan itu sendiri akan ditinjau oleh para pemimpin General Conference dan Komite Administratif General Conference. Pada bulan Oktober 2014, laporan tersebut akan dibagikan di rapat tahunan dari eksekutif komite gereja—ini adalah badan musyawarah tertinggi di antara Pertemuan General Conference yang diadakan setiap lima tahun. Komite Eksekutif yang besar itu, yang mewakili dalam dan luasnya gereja sedunia, akan mempertimbangkan laporan tersebut dan memutuskan apa tindakan yang mau diambil lebih lanjut. Sepanjang diskusi yang penuh dengan ketelitian, kesabaran, penyelidikan, dan diskusi terbuka ini, akan didukung oleh doa seluruh anggota Advent sedunia demi penelitian penting ini. Datang Bersama dalam Kristus

Sejak awal gerakan Advent dan Gere-

10 - 2012 | Adventist World

9


SEDUNIA

1 E. Larsson, “Ze-teo, Ze-te-ma,” Exegetical Dictionary of the New Testament, jld. 2, hlm. 102, 103. 2 “Candid Investigation Necessary to an Understanding of the Truth,” The Signs of the Times, 26 Mei 1890. 3 The Acts of the Apostles, hlm. 195. 4 Ibid., hlm. 190. 5 “Adventist Church Administration Commits to Comprehensive Study of Ordination,” oleh Elizabeth Lechleitner. http://www.adventistreview.org/article/3625/ archives/issue-2010-1526/adventist-church-administrationcommits-to-comprehensive-study-of-ordination

Ted N. C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh General Conference.

10

Adventist World | 10 - 2012

Kisah GLOW: Giving Light to Our World

kisah 1: Seorang koordinator

GLOW di Eropa menerima kiriman traktat GLOW yang besar yang akan dikirimkan oleh anggota jemaat ke berbagai gereja. Ke 140.000 traktat yang beratnya lebih dari 1.000 kilogram itu memerlukan penyortiran. Sebagai koordinator GLOW dan seorang sahabat yang turut membongkar kotak di depan rumah teman dan mulai menyortir traktat tersebut, tanpa disadari orang yang sedang lewat memandang dua orang tersebut dengan mata penasaran. Beberapa orang berhenti dan bertanya mengenai—dan diberikan—traktat. Seorang pria bertanya mengenai biaya traktat dan kemudian membeli beberapa cetakan dalam bahasa Rusia dan Jerman. Orang yang sama kemudian menelepon nomor kantor GLOW yang tercetak di bagian belakang traktat dan meminta lebih banyak literatur, termasuk versi Jerman dari buku Kemenangan Akhir. Ketika seorang anggota tim GLOW menyampaikan literatur tersebut ke rumahnya, orang itu mengatakan dia sangat menikmati membaca traktat tersebut dan bahwa ia ingin mendapatkannya lagi untuk berbagi dengan teman-temannya.

kisah 2: Pada kongres pemuda di Eropa seorang mahasiswa muda

bernama Sven berhenti oleh stan GLOW dan mengambil beberapa traktat. Hari itu ia mengunjungi teman sekelas yang memiliki minat mendalam dalam musik. Sven berbagi rekaman musik dari kongres pemuda dengan dia, dan kemudian mengeluarkan beberapa traktat. Hal ini menyebabkan diskusi tentang Tuhan. Sven kemudian menulis kepada para pemimpin GLOW, meminta mereka untuk berdoa agar Roh Kudus akan bekerja pada hati temannya. Tidak lama setelah menerima e-mail Sven, tim GLOW menerima e-mail dari teman sekelas Sven untuk meminta pelajaran Alkitab. Kisah-kisa ini disusun oleh Direktur GLOW Konferens Kalifornia Tengah AS, Nelson Ernst. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai GLOW, silakan kunjungi www.sdaglow.org.

G LOW

Giving Light to Our World—GLOW—adalah sebuah inisiatif menjangkau yang berasal dari Kalifornia, Amerika Serikat, tetapi sekarang memiliki cabang ke divisi sedunia lainnya. Ini didasarkan pada konsep anggota gereja Advent yang membawa literatur traktat GLOW ke mana pun mereka pergi dan menyebarkan traktat tersebut—gratis—di setiap kesempatan. Traktat tersebut saat ini sedang dicetak dalam 29 bahasa. Berikut adalah dua cerita pendek dari Eropa yang menggambarkan kehidupan yang tersentuh oleh GLOW:

o f

ja Masehi Advent Hari Ketujuh, anggota telah menemukan kesatuan dengan berfokus pada Kristus dan Firman-Nya. Saat kita berserah kepada firman melalui yang dikemukakan oleh Roh Kudus, kita belajar untuk hidup bersama sebagai tubuh Kristus dengan segala perbedaan dan keragaman. Tidak dapat dipungkiri bahwa akan ada perbedaan pendapat di kalangan kita bahkan percaya kalangan yang paling berkomitmen. Untuk alasan itu, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh selalu bekerja melalui Pertemuan General Conference, yang diadakan setiap lima tahun, dan melalui Komite Eksekutif, yang bertemu di antara Pertemuan General Conference. Selama sesi tersebut, delegasi dan anggota komite eksekutif membangun pemahaman di mana gereja secara global menegaskan keyakinan Alkitabiahnya, mengatur misi menginjilan, menyatakan pekabaran tiga malaikat, dan secara rohani memelihara anggotanya dalam sebuah hubungan dengan Kristus. Persatuan telah dinyatakan berkalikali dalam Pertemuan General Conference dan pertemuan lainnya sebagaimana Roh Kudus memimpin gereja melalui masalah yang sulit. Sedangkan perbedaan pendapat yang diungkapkan terus terang, kita bersepakat untuk bekerja ber­ sa­ma-sama sebagai sebuah organisasi di seluruh dunia dengan keyakinan dan praktik yang berdasarkan Alkitab. Saya memiliki keyakinan bahwa Tuhan akan terus memimpin gereja-Nya saat ini sebagaimana yang Dia telah lakukan di masa lalu, sementara kita rendah hati datang bersama-sama, berbagi keyakinan, berdoa mempelajari Firman-Nya, dan tetap terbuka untuk tuntunan-Nya. n

c o u r t e s y

PA N O R A M A


K E S E H ATA N S E D U N I A

Penyakit Parkinson

Adakah harapan sembuh? Oleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landless

Baru-baru ini suami saya didiagnosis dengan penyakit Parkinson, dan saya khawatir mengenai bagaimana masa depannya akan terungkap. Saya cemas dia memiliki penyakit yang lain. Bisakah Anda memberitahu saya tentang penyakit Parkinson?

P

ada dasarnya penyakit Parkinson tidak sepenuhnya dapat dipahami, namun penyakit ini adalah fokus dari penyelidikan intensif. Hal utama dari penyakit Parkinson adalah timbulnya tremor—yang hadir pada saat istirahat— melambatkan gerakan, meningkatkan kekakuan otot, dan penurunan refleks yang mengatur postur tubuh. Nyeri biasanya bukanlah hal yang signifikan, meskipun mungkin hadir pada tahap selanjutnya. Pada banyak kasus, bagaimanapun, penyakit itu bekerja sangat lambat, dapat mencapai bertahun-tahun untuk menjadi penyakit yang sebenarnya. Jadi kami menganjurkan Anda tidak perlu khawatir mengenai “kemungkinan lain” dan focus pada menikmati hidup yang Anda miliki bersama suami Anda, dan memberikan beberapa harapan, adalah yang akan kami katakan selanjutnya. Pada saat penyakit ini bekerja perla­ han-lahan, dia mempengaruhi pengontrolan otot, jadi akan ada beberapa gejala selain tremor dan perubahan dalam berjalan kaki. Berbicara dapat menjadi sangat ragu dan lambat, dan untuk menelan saja pun menjadi lebih sulit. Biasanya orang yang berpenyakit Parkinson memiliki kesulitan mengendalikan mulut, lidah, dan menelan, dan sedikit mengeluarkan air liur. Tahap selanjutnya dapat membuat orang tersebut berjalan dengan menyeret kaki dengan langkah kecil, yang kadang-kadang terganggu oleh ‘berhenti berjalan” yang tidak dapat dikendalikan penderitanya. Tampilan wajah juga menjadi lebih seperti terpaku, emosi sangat spontan sehingga tidak mungkin ada kedipan di wajah seperti dulu. Penyakit Parkinson dapat mengacaukan penyakit syaraf yang lain, jadi konP h o t o

b y

j u l i a

F r e e m a n - W o o l p e r t

sultasi dengan dokter ahli syaraf sangat direkomendasikan. Ada beberapa penyebab penyakit Parkinson, tetapi kebanyakan penyebabnya tidak diketahui. Penanda genetik penyebab yang terkait dengan bentuk keluarga penyakit Parkinson telah diidentifikasikan.* Hal ini adalah akumulasi selsel otak dari otak tengah “substantia nigra” dari bahan yang disebut alpha synuclein dan ubiquitin yang khas dari Parkinson. Zat-zat intraseluler yang menggumpal disebut “Lewy bodies,” dan itu diyakini bahwa mereka merupakan akumulasi material sel yang rusak yang memicu kematian sel-sel otak di mana mereka terakumulasi. Sel otak di bagian otak ini adalah regulator yang sangat penting dalam pergerakan. Biasanya regulator ini memproduksi zat kimia yang mengatur interaksi di antara sel-sel. Salah satu dari zat kimia ini disebut dopamin. Tidak ada pembawa infeksi yang telah diselidiki dapat menyebabkan penyakit Parkinson, tetapi bagi hewan beberapa racun, seperti pestisida dapat menunjukkan gejala yang persis, walau pun tidak selalu dengan mengakumulasikan Lewy bodies. Beberapa penyebab anti-inflamasi telah menunjukkan dalam beberapa kasus bermanfaat mengubah penyakit Parkinson. Bagaimana pun tidak semua dari anti-inflamasi ini berfungsi baik, Dan tampaknya kelompok khusus yang disebut COX inhibitor itu diperlukan. Perawatan dengan sebuah obat yang disebut Levodopa dapat menolong penderita Parkinson. Juga ada beberapa pengobatan tambahan yang dapat mempengaruhi kekakuan otot, tremor, dan

yang berikutnya, tetapi obat-obatan ini hanya dapat mengontrol gejala saja. Saat ini banyak yang tertarik kepada terapi stem sel. Perawatan stem sel membawa banyak kemungkinan yang belum diketahui, dan dalam model hewan yang menderita Parkinson, peningkatan kesehata melalui stem sel telah terjadi. Praktik itu sesuai dengan teori sebuah mekanisme auto imun yang sedang bekerja pada penyakit Parkinson. Sementara tidak ada obat penawar bagi penderita Parkinson, penelitian yang cukup besar sedang berlangsung, dan tidak ada yang tahu kapan terobosan nyata itu terjadi. Pertahankan iman Anda dan tetaplah kuat, karena bukan hanya di dunia ini kita memperoleh harapan. Kita mempercayai Yesus, yang telah berjanji untuk datang kembali dan membawa kita ke suatu rumah yang indah di mana tidak ada lagi sakit penyakit. n *J. Simón-Sánchez, C. Schulte, J. M. Bras, “Genome-wide Association Study Reveals Genetic Risk Underlying Parkinson’s Disease,” Nature Genetics 41, no. 12 (2009): 1308-1312 (online: www.Nature.com); W. Satake et al., “Genome-wide Association Study Identifies Common Variants at Four Loci as Genetic Risk Factors for Parkinson’s Disease,” Nature Genetics 41, no. 12 (2009): 1303-1307 (online: www.Nature.com).

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Peter N. Landless, seorang ahli jantung nuklir, adalah Associate Director Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference. 10 - 2012 | Adventist World

11


R E N U N G A N

Oleh Tony Philip Oreso

Pendamai

Menjadi seperti apa yang Allah inginkan

S

aat itu adalah Sabat pagi, dan saya sedang bersiap-siap untuk pergi ke gereja. Istri saya, anak-anak saya telah pergi lebih dahulu untuk program Sekolah Sabat. Musik instrumental lembut bersenandung dari radio kecil digital saya, memberikan keheningan ruangan. Saat saya selesai berpakaian, mata saya melihat hiasan baru yang digantung di dinding. Saya tidak pernah melihatnya sebelumnya dan dengan cepat saya menyimpulkan bahwa istri pasti sudah memajangnya kemarin. Hiasan dinding tersebut berisi ilustrasi dua merpati putih memegang anggur di paruh mereka dan dekat satu sama lain. Kata-kata tertulis dalam huruf tebal di bawah gambar itu: “Tidak ada jalan untuk damai. Damai adalah sebuah jalan.“ Saya tertarik dengan hiasan dinding dan pekabarannya: Damai. Kami mengacu pada kata damai di hari-hari tertentu. Kami menggunakannya dalam konteks politik, pasangan dan keluarga, sekolah, gereja, tempat kerja, dan dalam keadaan lain. Alkitab menyebut kata “damai” berkali-kali dalam Perjanjian Baru. Dalam kehidupan kita sehari-hari orang percaya berusaha sedapat mungkin untuk menghindari perang dan kekerasan. Setiap kali kita mencoba untuk mencapai kedamaian dalam wilayah kita, kita menjadi bagian dari kelompok besar orang

12

Adventist World | 10 - 2012

yang juga disebutkan dalam Kitab Suci— penjaga damai. Ketika kita melihat sekeliling kita, kita menyadari bahwa perdamaian adalah salah satu karakteristik utama dari Kekristenan yang dunia sangat butuhkan. Berikut adalah empat elemen penting dari Alkitab “penjaga damai.” “Carilah Perdamaian dan Berusahalah Mendapatkannya” (Mzm. 34:14)

Seperti barang berharga yang berkualitas, perdamaian harus dicari, dengan kata lain perdamaian tidak selalu tersedia. Dalam ketiadaan perdamaian kita mengalami segala macam gangguan dan ketidakpastian, yang pada akhirnya membahayakan kebebasan kita. Dalam rangka untuk mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya, kita sebagai orang Kristen harus berdamai dengan diri kita terlebih dahulu. Menemui tantangan ini akan sangat tergantung pada seberapa benar dan setia kita dalam kehidupan pribadi kita sendiri. Apa yang kita makan tidak sejalan dengan prinsip-prinsip Alkitab untuk hidup sehat? Bagaimana kita memberi makan pikiran kita? Apakah kita tumbuh secara rohani? Apakah kita memerangi kerusakan dalam diri kita sebelum kita mengoreksi orang lain? Pertanyaan-pertanyaan penting ini membentuk landasan yang menghasilkan ke-

damaian dalam diri kita sendiri. Setelah kita melihat jauh dan serius ke dalam cermin yang memantulkan kehidupan kita sendiri, maka akan lebih mudah bagi kita untuk memberikan teladan kepada tetangga dekat kita. “Tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik” (Yes. 48:22)

Penting untuk dicatat bahwa kita tidak dapat mencapai keadaan damai, baik dalam keluarga kita atau di negara kita, jika kita jahat. Memahami bahwa moral buruk dan rusak, menjadi jahat adalah akar penyebab setiap situasi kekerasan. Dalam sebuah keluarga mungkin saja tidak setia, tidak bertanggung jawab, atau merasa saling menyalahkan terhadap satu sama lain. Untuk suatu bangsa mungkin saja ada korupsi, perebutan kekuasaan, penggelapan dana nasional, atau distribusi yang tidak adil dari kekayaan nasional. Tujuan dalam upaya kita untuk mendapatkan kedamaian tetap pada pertanyaan tentang bagaimana kita dapat melepaskan diri dari kejahatan dan mengalami kedamaian. Di mana pun kita berada, sebagai orang Kristen kita ditantang untuk berdiri sebagai pilar cahaya dalam dunia yang gelap. Sebagai pembawa cahaya, berusaha untuk mencerminkan “terang dunia,” kita dipanggil untuk melawan kejahatan.


Sebagai pembawa terang, mencari demi merefleksikan “terang dunia,” kita telah dipanggil untuk memerangi kejahatan.

Pertimbangkan poin-poin ini:1

n Kita adalah makhluk asing bagi

dunia ini karena praktik dunia ini telah menyimpang jauh dari apa yang Allah ditujukan pada awalnya. Hal ini telah membuat pola hidup Kristen tampak asing bagi “norma” dunia. n Bertahan. Jika kita ingin menjadi teladan yang baik kepada orang di sekitar kita, kita harus mampu menahan gangguan dan pengaruh duniawi. n Menonjol. Cara terbaik untuk menjangkau orang lain adalah dengan membiarkan sinar kemuliaan Allah dilihat orang lain melalui kita. Kita perlu berlatih untuk hidup di dunia, tetapi tidak menjadi bagian dari dunia. n Teguh. Kita mungkin ditertawakan untuk berperilaku sesuai dengan prinsip Alkitab. Karena dosa dunia, tipu daya, iri hati, dan perebutan kekuasaan dapat menodai penilaian dari mereka yang tidak didasarkan pada Firman. n Jadilah baik untuk alasan yang tepat: perbuatan baik kita tidak harus menunjuk ke diri kita sendiri, tetapi harus bertujuan untuk memuliakan Tuhan. “Berbahagialah Orang yang Membawa Damai” (Mat. 5:9)

Dalam ajaran-Nya kepada orang ba-

nyak di bukit itu, Kristus menyinggung mengenai pembawa damai sebagai kelompok yang khusus. Menjadi pembawa damai memiliki ekspresi yang berharga dalam menyandang predikat “anak” Allah. Banyak tokoh telah menganjurkan untuk perdamaian—Nelson Mandela, Mahatma Gandhi, Bunda Teresa, dan yang lain membuat perdamaian politik atau sosial menjadi agenda mereka. Mereka semua menganjurkan dalam satu atau lain cara demi perdamaian di planet ini. Namun, “manusia tidak bisa menghasilkan perdamaian. Rencana manusia untuk pemurnian dan mengangkat individu atau suatu masyarakat akan gagal menghasilkan perdamaian, karena mereka tidak mencapai intinya. Satu-satunya kekuatan yang dapat membuat atau mengabadikan perdamaian sejati adalah kasih karunia Kristus. Ketika hal ini ditanamkan dalam hati, itu akan mengusir nafsu jahat yang menyebabkan perselisihan dan pertikaian.“2 Adalah tantangan kita sebagai orang Kristen untuk menyambut Dia yang adalah Damai (dan Pendamai) ke dalam hati dan hidup kita sehingga kita dapat menjadi pembawa damai di dunia yang membutuhkan perdamaian.

“Damai Sejahtera Kutinggalkan Bagimu. Damai Sejahtera-Ku Kuberikan Kepadamu” (Yoh. 14:27)

Dalam kerinduan kita untuk menjadi pembawa damai, Kristus harus menjadi pusat dari segala sesuatu. Tantangan bagi perdamaian ada di mana-mana: keluarga yang berpisah; kita hidup di tengah negara di mana korupsi telah menjadi pola hidup; berkali-kali kita menghadapi perselisihan di jemaat. Secara individu, dan secara komunitas, kita perlu mengenal Kristus sebagai satu-satunya sumber damai yang sangat kita butuhkan. Ketika kita mencari nasihat dan rekomendasi untuk perdamaian, kata-kata berikut ini menyatakan sesuatu: “Kehendak Tuhan tidak tersembunyi. Kita tidak membutuhkan pengetahuan okultisme. Kita tidak perlu mempertanyakan pengalaman masa lalu. Kita perlu mendengarkan Firman Tuhan dan mengesampingkan agenda kita sendiri dan mencoba untuk menafsirkannya atas perhatian kita sendiri.“3 n

I am indebted to Amy Prindle, “Strength in the Storm,” LEAD Magazine, Januari-Maret 2009, hlm. 83. Ellen G. White, The Desire of Ages (Boise, Idaho: Pacific Press Pub. Assn., 1940), hlm. 305. 3 Ekkehardt Mueller, “The Foundation of Christian Life,” LEAD Magazine, Januari-Maret 2009, hlm. 56. 1

2

Tony Philip Oreso adalah penulis sukarela yang menulis dari Nairobi, Kenya. 10 - 2012 | Adventist World

13


Untuk

Oleh Chantal dan Gerald Klingbeil

Sesama Sesama oleh

Sebuah visi penginjila

MENGUMPULKAN INFORMASI: Chantal Klingbeil mewancarai Marianne dan Viriato Ferreira.

G e r a l d

A .

i l K l i n g b e


C E R I TA SAM P UL “Ada orang menelepon berkata,” ‘Saya memiliki masalah? Dapatkah Anda membantu saya?’ Kami menjawab, “bangunan ini masih dalam tahap pembangunan,” namun mereka tidak peduli. Mereka bahkan bertanya, ‘Apakah Anda tidak memiliki sebuah kamar di mana saya bisa tinggal? Saya ingin datang, saya membutuhkan bantuan.’ Marianne tersenyum saat dia mengingat peristiwa tersebut. Menemukan Ladang Misi

an medis

V i r i at o

F e r r e i r a

Viriato dan Marianne Ferreira telah memiliki kisah hidup di ladang misi klasik sebagai misionaris di perbatasan kepada suku Himba di Namibia, Afrika. Mereka bertemu di Universitas Capetown, Afrika Selatan, di mana keduanya lulus dari kedokteran. Setelah lulus dan keluar dari universitas, mereka bergairah untuk menjangkau yang belum terjangkau dan melayani yang kurang mampu, mereka telah memutuskan untuk pindah ke daerah yang sangat terpencil di Namibia yang jarang penduduknya untuk melayani suku setempat yang entah bagaimana telah jatuh kepada komunitas modern. Setelah beberapa tahun dan dengan proyek di tangan yang mampu, Viriato ditawari beasiswa ke Cambridge, Inggris, untuk sekolah spesialisasi medis. Saat mengunjungi keluarga di Portugal pada tahun 1998 (di mana keluarga Viriato tinggal) mereka bertemu Pastor Mario Brito, yang kemudian menjadi Ketua Uni Konferens Portugis (dan saat ini Sekretaris Kependetaan Divisi Euro Afrika). Ia menantang mereka untuk pindah ke Portugal dan memulai pusat pola hidup sehat yang akan membantu membuka pintu hati rakyat Portugal. Penginjilan yang konvensional sangat sulit dilakukan di Portugal yang sekular, di mana sekularisme yang ekstrem (dalam kota) dan kecurigaan dari sekte Protestan (di pedesaan yang jarang penduduknya didominasi oleh gereja Katolik) membuat pertumbuhan gereja sulit. Ellen White menjelaskan bahwa pekerjaan medis adalah menjadi “jalan masuk” untuk menjangkau orang. Pekerjaan medis telah menjadi alat yang ampuh di Afrika, tapi akankah bekerja di negara modern Portugal? Mirip dengan warga negara-negara Barat lainnya, orang di Portugal menderita stres, penyakit jantung, obesitas, diabetes, dan depresi. Obat yang umum sering meredakan gejala, tetapi tidak me-

ngarah pada perubahan pola hidup. Pada awal 2002 Viriato dan Marianne telah memutuskan untuk membuat Portugal menjadi ladang misi mereka. Namun, uni tidak memiliki dana untuk memulai pusat pola hidup itu—sehingga keluarga Ferreira berjalan oleh iman. Kebijaksanaan para pendiri yang umum, akan mendesak mereka mengumpulkan uang yang cukup, tanah yang aman di lokasi yang baik, membangun fasilitas yang memadai, menyewa para profesional berkomitmen dan staf, menetapkan tanggal peresmian, dan, setelah upacara resmi pemotongan pita, berdoa untuk para pasien. Kemudian, mudah-mudahan, dari pasien yang mempelajari Alkitab dan akan dibaptiskan, bahkan mungkin “membangun jemaat.” Hal itu adalah kebijaksanaan umum tanpa menyertakan faktor adanya Tuhan. Apakah yang Ada di Tanganmu?

Tidak ada dana untuk pusat pola hidup tersebut. Tetapi ada kesempatan-ke­ sempatan lain untuk melayani. Hanya membutuhkan beberapa hari bagi Allah untuk membuka pintu-pintu untuk memperoleh bahkan hal yang lebih besar. Segera setelah kedatangan mereka, sebuah permohonan telah datang melalui kantor uni untuk memulai sesuatu yang baru. Sebuah gereja di kepulauan Azores (milik Portugal) telah berencana untuk mensponsori sebuah pameran kesehatan. Gembala mereka, Daniel Gomes Bastos, membutuhkan dukungan medis untuk pameran itu. Saling membantu satu per satu, keluarga Ferreira pergi ke pulau tersebut dan membantu dalam pameran kesehatan perdana yang diselenggarakan oleh gereja Advent di Portugal. Suatu kesuksesan besar telah terjadi. Dalam dua hari 650 orang mengunjungi stan tersebut, dan persahabatan jangka panjang telah dibangun. Enam bulan setelah kedatangan mereka, Viriato dan Marianne membuka prak-

10 - 2012 | Adventist World

15


CERITA S A M PU L s ta n l e y

tik medis mereka di Lisbon. Meskipun pameran kesehatan tidak hilang dari benak mereka. Para pemimpin gereja disemangati oleh pendekatan baru dalam penginjilan sehingga mereka membiayai empat lagi pameran kesehatan di Portugal pada tahun 2003. Lebih dari 5.000 orang yang diberkati oleh pelayanan ini, dan banyak yang bersahabat dengan gereja Advent. Pada tahun 2004, 19 pameran kesehatan dilakukan: satu tahun kemudian sudah mencapai 21 pameran. Statistik menunjukkan bahwa antara tahun 2002 dan 2012 lebih dari 110.000 jiwa terhubung ke gereja Advent melalui pameran kesehatan, dan sekitar 5.000 relawan Advent dilatih dan aktif berpartisipasi dalam jangkauan keluar ini. Namun, belum ada pusat pola hidup. Pada tahun 2003 lembaga non profit, Portuguese Association of Preventive Medicine (atau APMP dalam bahasa Portugis) telah didirikan. Para pendiri adalah, Pendeta Mario Brito (ketua uni) dan Daniel Gomes Bastos, dan Doktor Viriato dan Marianne Ferreira menampilkan perpaduan unik dari pegawai gereja dan pelayanan independen—menawarkan rencana bangunan di mana pekerjaan gereja secara resmi dan pelayanan kaum awam dapat bekerjasama. Hubungan erat antara pekerjaan mendukung departemen kesehatan dan pekerjaan gereja masih menjadi model kerja untuk pusat pola hidup tersebut. Buktinya, Viriato bukan bagian dari tim kepemimpinan pusat pola hidup VitaSalus (Bahasa Latin berarti “hidup” dan “sehat”) tersebut, namun sejak tahun 2006 ia juga Direktur Pelayanan Kesehatan Divisi Euro Afrika. “Saya rasa hal ini adalah contoh dari apa yang Pendeta Ted Wilson sebut sebagai ‘gabungan pelayanan.’ Tidak ada maksud untuk independen. Hal ini hanya untuk melayani gereja. Impian kami adalah untuk melihat pelayanan bersatu antara gereja resmi dan anggota awam, organisasi anggota awam, bekerja untuk Yesus,” kata Viriato ketika ditanya tentang hubungan VitaSalus dan gereja. Pada tahun 2003 APMP yang baru dibentuk mulai mencari lokasi yang cocok. Memerlukan lokasi yang cukup besar, untuk memungkinkan pertanian, agar tidak terlalu jauh dari kota besar dan beberapa kota, dan tidak banyak biaya. Sebuah bangunan rekreasi di pegunungan, terletak

16

Adventist World | 10 - 2012

m a x w e l l

TIDAK PERNAH ‘TERLALU MUDA’: Sukarelawan junior memplester dan mengecat.

V i r i at o

F e r r e i r a

BANYAK ORANG KERJAAN RINGAN: Foto para sukarelawan yang diambil pada bulan Mei 2012.

MENANAM SEBUAH BUNGA: Chantal Klingbeil berbagi pada saat berkebun dengan Lily Reyes, dalang di belakang keindahan alam di proyek tersebut.

G e r a l d

A .

e i l K l i n g b


B e r n a d e t t e

TINDAKAN KASIH: Kim Busl dan dua siswa memberikan pijatan di kursi saat pameran kesehatan di Morocco. V i r i at o

F e r r e i r a

MENIKMATI PEMANDANGAN: Clarice Ferreira menikmati panorama dari salah satu bangunan VitaSalus.

F aya r d

di wilayah utama dekat Kota Penela, sekitar dua jam dari Lisbon Utara, menjadi lokasi yang tepat. Pemerintah kota yang memiliki properti tersebut tidak yakin tentang rencana sekelompok pakar kesehatan dan pendeta di lokasi tersebut. Properti itu sendiri sudah cukup rusak yang mana tadinya digunakan untuk menopang luas tanah yang cukup besar. Viriato, Marianne, dan Daniel tahu bahwa untuk dapat membeli atau menyewa properti tersebut, pertama-tama APMP perlu mendapatkan kepercayaan dari masyarakat setempat. Negosiasi berlanjut sampai tahun 2007, ketika APMP membeli hak pakai properti selama 100 tahun. Antara 2003 dan 2007 Viriato dan tim mengadakan sejumlah pameran kesehatan di Penela, dan perlahan-lahan masyarakat sekitar menerima proyek tersebut. Masyarakat menghubungkan bahwa “mereka yang di gunung” memberikan kesehatan kepada mereka. Kepercayaan mulai tumbuh. Mata Viriato dan Marianne berkaca-kaca ketika mereka menceritakan bagaimana Allah menyediakan dana untuk pembelian properti tersebut. Dua tahun sebelum kesepakatan tersebut sebuah sumbangan nyata di Amerika telah mendepositkan 55.000 dollar Amerika ke rekening APMP. Tidak ada yang meminta uang. Tidak ada yang tahu persis mengapa 55.000 yang dikirim—kecuali Tuhan. Pada waktu itu 55.000 dollar amerika setara dengan 50.000 euro yang mana adalah jumlah yang tepat yang pemerintah kota minta sebagai pembayaran kontan properti tersebut. Ketika Viriato mendengar jumlah ini, dia tidak bernegosiasi lebih lanjut: ia tahu bahwa Tuhan telah memberikan jumlah yang tepat untuk pembelian properti tersebut, dan siapakah yang ingin “bernegosiasi” dengan Allah? Menanam Sebuah Bunga

Pekerjaan pembangunan pusat pola hidup dimulai pada tahun 2009. Tapi ti-

dak ada uang di bank. Sebagai gantinya uang, Tuhan membutuhkan orang, dan orang banyak menjadi mata uang yang paling berharga VitaSalus. Relawan dari seluruh dunia datang untuk berpartisipasi. Uang tiba pada saat yang tepat. Gereja-gereja, para dermawan, dan dari departemen lain bergabung untuk membuat impian menjadi kenyataan. Sementara itu sebuah inti permanen dari para anggota telah mulai hidup di lokasi tersebut. Pertama, mereka tinggal di karavan, kemudian di kamar yang sudah jadi atau di rumah yang lebih permanen. Pastor Daniel Gomes Bastos diangkat oleh Uni Portugis sebagai chaplain proyek tersebut dan juga seorang pendeta di gereja terdekat. Sebuah gereja kecil mulai berfungsi. Seperti kebanyakan tempat di kawasan itu, tanah di “proyek itu,” seperti yang diketahui oleh sekitar, sangat keras dan berbatu, tapi tanah yang keras memberikan kesempatan, bagi mereka untuk mempraktikkan talenta yang diberikan Tuhan. Lily Reyes, misalnya. Lily, seorang pensiunan perawat, tinggal di dekat Loma Linda di Amerika Serikat Dia mendengar tentang proyek tersebut melalui wawancara yang ditayangkan 3ABN, dan sekarang menghabiskan musim panas nya mengubah sebuah situs bangunan menjadi kebun yang sangat indah di mata. Masyarakat adalah modal yang paling penting di VitaSalus. Ini adalah tempat bagi masyarakat, dan tersedia tempat bagi semua orang untuk berkontribusi. Blessie Cruz, berasal dari Filipina, telah bersama proyek ini hampir dari awal. Dia menggunakan bakatnya sebagai seorang juru masak untuk memberi makan berbagai staf, pasien, relawan, dan mahasiswa yang menghabiskan enam bulan setiap tahun untuk belajar guna mengintegrasikan kesehatan dan pelayanan. Di bawah bimbingan Kim dan Joyce Bisl (seorang pemimpin senior dari VitaSalus), para siswa memanfaatkan antusiasme mereka untuk menjalin persahabatan demi pusat tersebut di desa-desa terdekat. Ketika mereka tidak terlibat dalam pameran kesehatan (secara nasional dan internasional) atau menjalankan klub kesehatan di desa-desa terdekat, mereka

10 - 2012 | Adventist World

17


CERITA S A M PU L

18

Adventist World | 10 - 2012

F e r r e i r a

SEPERTI MAU TERBANG: Peserta program New Start siap untuk “lepas landas” kepada hidup yang lebih sehat.

r a F e r r e i

Masih o V i r i at

memberikan kekuatan otot yang sangat dibutuhkan pada proyek tersebut. Banyak dari mereka kembali menjadi relawan kapan saja mereka bisa. Seperti Sofia Filipe Duarte Lopes mengatakan: “Tempat ini menjadi sebuah bagian dalam hidup Anda yang membuat Anda akan merindukannya. Proyek ini telah begitu banyak membantu saya—Saya bersyukur, saya ingin memberikan sesuatu untuk membalasnya.“ Sementara beberapa orang terus datang kembali, yang lain menemukan pasangan seumur hidup melalui proyek itu. Jetro dan Dobromila, yang berasal dari latar belakang budaya yang sangat berbeda, menemukan tujuan yang sama di VitaSalus. Mereka adalah pasangan pertama yang menikah di bawah pohon pinus di lokasi tersebut. Dengan semua kegiatan ini pengunjung bertanya-tanya kapankah pusat pola hidup ini dimulai. “Mungkin hal itu terjadi, dan kita tidak menyadarinya. Hal itu karena bangunan bukanlah inti dari proyek ini. Oranglah atau komunitasnyalah intinya, “kata Viriato. Pusat pola hidup adalah hal mengenai memelihara hubungan dan dapat menjadi tempat yang sangat sibuk. Banyak pasien yang datang ke dua ruang konsultasi atau mengunjungi klinik gigi Dr. Eduardo Gouveia itu. Kadang-kadang pengunjung hanya mampir untuk melihat bagaimana bangunan ini telah dibangunan atau untuk membeli beberapa roti panggang yang baru. Gisela Pinheiro, yang baru saja bergabung dengan staf sebagai koordinator proyek, melihat gambaran besar dari proyek tersebut. Dia menyaksikan sangat jelas akan banyaknya keajaiban yang Allah lakukan untuk menyediakan dana yang diperlukan demi sebuah proyek yang bekerja pada anggaran Allah. “Anda tahu apa pengeluaran Anda. Anda tahu apa yang Anda butuhkan untuk membangun, gaji yang Anda perlu bayar. Tapi Anda tidak pernah tahu bagaimana anggarannya. Hal ini sangat memperkuat iman kita. Hal ini benar-benar melebarkan iman saya.” Ketika ditanya apakah proyek ini dapat berfungsi di tempat lain, Gisela menjawab: ”Mengapa tidak?”

V i r i at o

PERSAHABATAN YANG BERTUMBUH: Lily Reyes, sukarelawan dari Loma Linda, AS, dan Katarina Martines Borga, seorang pasien VitaSalus, berbagi senyum.

Catarina Borga adalah salah satu pasien di awal proyek VitaSalus dan tiba pada saat di tengah-tengah pekerjaan konstruksi. Chantal Klingbeil berbicara dengan Catarina, yang bukan penganut Advent. Bagaimana Anda mengentahui proyek ini? Catarina: Saya dengar dari seorang teman yang suaminya praktik medis [di Lisbon]. Saya saat itu putus asa karena saya menderita depresi serius. Teman saya bercerita tentang proyek ini, dan dia berkata: “Anda akan lebih baik di sana, Anda harus berbicara dengan dokter.” Jadi saya pergi ke tempat praktik dan berbicara dengan dokter, dan saya menyukainya. Saya benar-benar merasa dia ingin membantu saya dalam keputusasaan saya. Saya telah ke rumah sakit lain. Dalam satu klinik saya menghabiskan dua bulan dan saya tidak mendapatkan yang lebih baik karena mereka memberi saya hanya obat-obatan, dan saya membutuhkan lebih dari sekadar obatobatan. Kami berada di sebuah bangunan dengan tidak ada hubungannya sepanjang


Sebuah Kota Perlindungan

Dalam zaman Alkitab orang yang melakukan kejahatan kriminal tanpa disengaja punya kesempatan untuk lari ke sebuah kota perlindungan, di mana mereka bisa aman.1 Pastor Daniel melihat kesembuhan pada mereka yang datang untuk memiliki hubungan dengan proyek ini dan meminta untuk belajar Alkitab atau dibaptiskan. Dia menggunakan perumpamaan Alkitab ini untuk menjelaskan proyek dan masa depannya. “Tuhan masih melakukan mukjizat hari ini. Kami masih jauh dari segala sesuatu yang dapat dilakukan, tapi apa yang telah terjadi di sini adalah sebuah keajaiban besar—dan saya memiliki rasa lapar untuk suatu mukjizat. Saya percaya dengan segenap hati bahwa ini akan menjadi tempat untuk berbagai mukjizat—sebuah kota perlindungan. Saya merasa sangat sedih ketika saya melihat begitu banyak orang mencari perlindungan. Mereka tidak tahu ke mana harus per-

gi. Ini adalah kota perlindungan pertama bagi orang yang datang. Saya berharap akan ada lima tempat di seluruh negeri ini, di suatu tempat. Tetapi doa saya adalah agar anggota kita berdoa untuk melipatgandakan keajaiban ini, karena yang membutuhkan sangat banyak. Tidak jauh dari sini, di sebuah jalan dari utara sampai ke selatan, Anda akan melihat, pada bulan Mei setiap tahun, ribuan dan ribuan orang berjalan mencari mukjizat—tetapi ke arah yang salah. Mereka pergi ke Fátima.2 Mereka perlu mengetahui bahwa mukjizat yang mereka cari adalah di gunung ini. Saya berharap ribuan orang akan mencari perlindungan di tempat ini dan menemukan orang yang akan menunjukkan kepada mereka Allah yang mengasihi mereka.“ n

Jika Anda ingin menjadi bagian dari keajaiban ini atau ingin tahu lebih banyak tentang VitaSalus, hubungi Dr. Viriato

Ferreira di viriatoferreira@medicinapreventiva.pt atau kunjungi situs web dari proyek ini di www.medicinapreventiva.pt. Perjanjian Lama menyebutkan adanya enam kota perlindungan, tersebar di seluruh negeri, di mana orang-orang yang tidak sengaja membunuh orang lain bisa melarikan diri dan aman. Bandingkan dengan Bil. 35:9-15; Ul. 4:41-43; dan 19:1-13. 2 Kota Fátima di Portugal terkenal dengan penampakan Maria. Jutaan orang mengunjungi situs tersebut sebagai peziarah setiap tahun. 1

Chantal dan Gerald Klingbeil menulis

dari Silver Spring, Maryland, AS, di mana Gerald melayani sebagai Associate Editor Adventist World sementara Chantal adalah penulis dan tuan rumah program TV StoryLine di Hope Channel. Mereka memiliki tiga anak perempuan, Hannah, Sarah, dan Jemima.

Tahap Pembangunan

dalam

hari. Jadi ketika saya datang ke sini, itu benar-benar berbeda.

Saat Anda tiba di sini, saat ini masih dalam tahap pembangunan. Apakah Anda kecewa? Catarina: Tidak; itulah hal pertama yang bagus, karena kita tidak melihatnya sebagai rumah sakit. Banyak udara baik, berada di alam—membuat saya merasa nyaman. Dan dengan orang di sini, Saya bingung, Mengapakah semuanya sangat baik kepada saya? Saya memahami bahwa Anda bukan pasien biasa, layaknya di rumah sakit lain; Anda diminta untuk membantu di dapur atau di tempat lain, ya kan? Catarina: Ya, saya membantu. Dokter bilang saya bebas untuk melakukan apa yang saya bisa lakukan. Jika saya ingin tinggal di tempat tidur, saya tinggal di tempat tidur, jika saya ingin beristirahat, saya akan beristirahat. Baik bagi saya untuk melakukan sesuatu, itu membuat saya merasa berguna. Jadi saya mencoba untuk membantu di mana pun saya bisa. Hanya seperti itu: Saya membantu orang, dan mereka membantu saya. Saya merasa menjadi bagian dari tim. Sebenarnya, hal ini seperti sebuah keluarga, saya merasa seolah-olah saya bagian dari keluarga. Tempat ini dijalankan oleh orang-orang yang menekankan hubungan dengan Allah. Apakah itu berdampak pada Anda dalam beberapa cara?

Catarina: Saya seorang Katolik ketika saya dibesarkan. Saya kehilangan iman saya karena ibu saya meninggal, dan saya punya banyak masalah saat remaja. Ketika saya datang ke sini, tidak ada kewajiban untuk berpartisipasi dalam hal-hal agama, tapi itu adalah bagian dari tempat ini, dan saya pergi untuk melihat seperti apa. Saya menyukainya karena kami bernyanyi dan saya menikmati persekutuan itu. Lalu saya mulai mempelajari Alkitab dengan Pendeta Bastos. Saya menikmatinya, saya baru dalam hal ini, tapi saya sangat menikmatinya. Adakah saran yang Anda akan berikan kepada seseorang yang berjuang dengan depresi berat atau sesuatu yang serupa? Catarina: Ya, lakukanlah sesuatu. Orang seperti kami ingin berada di sebuah ruangan tanpa cahaya, tanpa orang. Saya melanjutkan hidup saya dengan pengobatan medis, tapi saya pergi untuk jalanjalan, berbicara dengan teman-teman. Ini sangat penting untuk berpartisipasi dalam bagian sosial dari kehidupan Anda. Kadangkadang sulit, tapi itu sepadan dengan perjuangan. Mungkin Anda tidak bisa melakukannya setiap hari, tetapi cobalah satu hari pada suatu waktu. Cobalah untuk pergi ke luar dan mendapatkan udara segar. Ini sangat penting, itu membuat Anda merasa sehat. Ini meningkatkan sirkulasi tubuh, dan bagian iman kepada Allah sangat penting. Ada harapan untuk berjuang melalui penyakit, dan berbicara kepada Tuhan adalah cara untuk berbicara dengan seseorang dan membuang penyakit itu keluar.

10 - 2012 | Adventist World

19


R O H

N U B U A T

S

ebelum menemui Joseph Bates tahun 1846 di New Bedford, Massachussets, Ellen White tidak pernah menyadari bahwa Sabat hari ketujuh adalah topik yang serius. Bates, yang telah memeluk iman Advent lebih duluan dan sudah mengamati Sabtu sebagai hari Sabat Tuhan, adalah seorang pendukung yang berantusias akan keyakinan barunya dan mendesak hal itu kepada pengikutnya. Tapi pendengarnya ragu-ragu untuk menerima kebenaran ini. Ellen White menceritakan bahwa dia tidak merasakan pentingnya menekankan perintah Sabat atas yang lain.

Kemudian pada sebuah penglihatan, ditunjukkan kepadanya bait suci surgawi, bahtera, dan hukum Allah di dalamnya, dengan lingkaran cahaya mengelilingi perintah keempat. Takjub pada apa yang dilihatnya bertumbuh menjadi pemahaman rohani yang mendalam tentang makna dan pentingnya hari Sabat.

Sebuah Peringatan Penciptaan

Setelah penglihatannya tentang hari Sabat, Ellen White tidak lagi melihat hari Sabtu sebagai hari dalam seminggu belaka. Hari itu buatan Allah sendiri, tindakan puncak karya kreatif-Nya. Dia mengerti bahwa “ketika dasar bumi diletakkan, demikian juga diletakkan dasar hari Sabat” (Life Sketches, hlm. 96). Hubungan intim antara hari ketujuh dan penciptaan menuntun Nyonya White untuk memahami hari Sabat sebagai peringatan kuasa kreatif Allah. Sebagai peringatan, hari Sabat berfungsi sebagai tanda, mengarahkan orang kepada Penciptaan Allah. Dengan demikian tanda (Sabat), dan apa yang ditandakan (Penciptaan), terkait erat dan tidak dapat dipisahkan. Hari Sabat adalah lembaga yang lahir dari surgawi; bertahan di alam dan masyarakat dalam karakter (lihat Prophets and Kings, hlm 183). Peringatan ini dimaksudkan untuk dirayakan. Jadi hari Sabat, dimana memerlukan ketaatan dari pengikut setia Allah, juga merupakan undangan bagi manusia untuk beristirahat dan bersu-

20

Adventist World | 10 - 2012

Lingkaran

Bagaimanakah Ellen G. White tiba pada

kacita dalam Tuhan. Tuhan beristirahat pada hari ketujuh dan disegarkan setelah Penciptaan (Kejadian 1:31; 2:2), pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai (Ayub 38:7). Adalah kehormatan bagi kita untuk melakukan hal yang sama. Sebuah Hari yang Diberkati

Hari Sabat adalah hari peristirahatan dan perayaan, bukan karena beberapa kualitas ajaib yang melekat pada hari ketujuh, tetapi karena Tuhan telah memberkati itu. Ellen White menulis: “Allah menentukan peringatan karya penciptaan-Nya dalam menempatkan berkat-Nya pada hari ketujuh” (Patriarchs and Prophets, hlm 48). Namun

berkat ini dapat direalisasikan hanya bila hari ini diikuti dengan setia, “Berkatberkat besar dibungkus dalam penurutna yang setia akan hari Sabat (Testimonies for the Church, jld. 6, hlm. 349, penekanan diberikan). Di bagian lain Ellen White mengutip Keluaran 31:16 dan mengatakan bahwa alasan bangsa Israel diminta untuk memelihara hari Sabat karena Allah “telah menguduskan dan memberkati hari ketujuh dan membuatnya peringatan-Nya yang kudus” (Medical Ministry, hlm. 215). Berkat-berkat tersebut diberikan tergantung pada pengakuan bangsa Israel dan pemeliharaannya sebagai peringatan yang suci. Dan berkat ini tidak hanya bagi orang Israel, tapi bagi semua orang yang menyadari pentingnya peringatan dan menghor-


matinya seperti yang diperintahkan Allah. Hari Tuhan Allah

Sabat “milik Kristus” (The Desire of Ages, hlm. 288), dan untuk Ellen White, aspek Sabat ini adalah hal penting. Kristus membuat Sabat dan membedakannya sebagai peringatan dari karya penciptaan. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya sebagai Pencipta tetapi yang menguduskan (Yeh. 20:12). Ellen White mengidentifikasi suara Kristuslah dalam Yehezkiel 20:12 dan mengomentari: “Hari Sabat adalah tanda kuasa Kristus untuk membuat kita kudus. Dan itu diberikan kepada se-

akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus, dan membuat mereka bersukacita di rumah doa-Ku“(idem). Panggilan hari Sabat ke pikiran yang kehilangan kedamaian Eden dan menyatakan pemulihan kedamaian melalui Kristus karena hari Sabat menunjukkan kekreatifan Allah dan kuasa dan penebusan-Nya. Sebuah Hari untuk Berbagai Maksud

Tulisan-tulisan Ellen White menunjukkan nilai rohani Sabat. Pertama, hari Sabat memiliki peran mengajar dalam sejarah keselamatan. Ini menunjuk kepada Allah sebagai sumber kehidupan

Cahaya Oleh Kwabena Donkor

pemikiran menghormati Sabat hari ketujuh? mua yang Kristus sucikan. Sebagai tanda kekuasaan-Nya menguduskan, hari Sabat diberikan kepada semua orang melalui Kristus menjadi bagian dari bagsa Israel milik Allah “(The Desire of Ages, hlm. 288). Arti penting dari Sabat Kristus ini melampaui kuasa penyuciannya. Uraian pada teks “jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.” (Markus 2:28), Ellen White mengatakan bahwa itu adalah instruksi penuh dan memberi kenyamanan (The Desire of Ages, hlm. 288). Di dalam memahami semua lembaga yang Tuhan buat untuk kepentingan manusia, Ellen White bisa mengatakan bahwa Tuhan menyatakan bahwa semua yang memelihara “Sabat dan tidak mengotorinya,” bahwa “mereka

dan pengetahuan, dan “mengenang kemuliaan manusia pada awal penciptaan, dan dengan demikian menjadi saksi kepada maksud Allah untuk mengembalikan kita kepada gambar-Nya” (Education, hlm. 250). Kuasa yang menciptakan segala sesuatu adalah kuasa yang mengembalikan jiwa dalam rupa Allah. Sabat juga memiliki nilai pelajaran dalam kaitannya dengan seluruh perintah Allah. Memperhatikan perintah Sabat (Kel. 20:8) sebagai satu-satunya yang memberitahu siapa sebenarnya Allah itu, Ellen White mengatakan bahwa Sabatlah yang membedakan Allah Pencipta dari segala allah lainnya. Memang, dia mengatakan bahwa “Selalulah pelihara dan sucikan Sabat, tidak akan per-

nah ada seorang ateis atau penyembah berhala” (Counsels for the Church, hlm. 270). Selain itu, karena perintah Sabat di dalam loh batu tersebut adalah satu-satunya yang menyatakan Sang Pemberi taurat, yang mengandung meterai Allah sebagai bukti otentik dan kuasa yang mengikat taurat. Hari Sabat dibuat untuk, dan memainkan peran penting, dalam kehidupan manusia. Sabat adalah institusi penting dalam surga, dan terus demikian sampai hari ini. Manusia memerlukannya, dan tetap memerlukannya, untuk mengesampingkan kepentingan sendiri dan beraktivitas selama satu hari dalam tujuh hari (hari ketujuh), sehingga karya Allah dapat direnungkan dan kuasa-Nya dan kebaikan-Nya dapat direnungkan. Allah adalah Penolong manusia, Sahabat, dan Juruselamat, dan Sabat memberikan kesempatan yang tidak seperti yang dalam merenungkan kebaikan dan kemuliaan-Nya. Hari Sabat sangat berarti bagi Allah dengan demikian bahwa mereka yang memelihara hari Sabat diidentifikasi sebagai penyembah Yahweh. Menjelang akhir zaman, kesetiaan kepada perintah ini akan menjadi ujian besar kesetiaan kepada Allah. Dengan demikian, sebuah “garis perbedaan akan ditarik antara mereka yang melayani Tuhan dan mereka yang tidak melayani Dia” (The Great Controversy, hlm. 605). Bagi Ellen White, Sabat adalah benarbenar sebuah lembaga keagamaan penting. Dipelajari dari semua arah Sabat adalah saksi yang kuat dan pengingat akan Allah Pencipta kita (Testimonies to the Church, jld. 7, hlm. 139). Pada awalnya, sifatnya, dan tujuannya, hari Sabat bukti bagi kemuliaan Allah sebagai Tuhan yang mengasihi pencipta, pemelihara, dan Allah penebus. n

Kwabena Donkor, Ph.D.,

adalah Associate Direk­ tur Biblical Research Institute di Silver Spring, MD, AS.

10 - 2012 | Adventist World

21


K E P E R C A Y A A N

D A S A R

PA S A L 5

Napas be r k ua s a yang

Oleh Frank M. Hasel

Peran dinamis Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya

P

ekerjaan Roh Kudus dalam Alkitab memiliki sesuatu yang menyenangkan tetapi sulit dipahami. Yesus membandingkan Roh Kudus dengan a­ngin (Yohanes 3:8), dan Perjanjian Lama menggambarkan Roh Kudus dalam bahasa yang sama: Dia adalah ruach, yaitu, napas, angin, atau roh (lih. Kej 1:2; Ayub 26:13; 33:4). Dia seperti angin: tidak ada yang tahu dari mana Ia datang atau pergi. Ia tak terlihat, namun Dia adalah nyata. Semua orang tahu dan mengalami hasilnya. Seperti udara yang kita hirup, Roh Kudus sangat penting bagi kehidupan rohani kita. Tanpa Dia kita tidak bisa beratahan secara rohani, namun peran-Nya lebih dari latar belakang dalam Alkitab.

kenallah Aku.” Sebaliknya, Dia meninggikan Yesus dan memperbesar kemuliaan-Nya; Dia menuntun manusia kepada pengetahuan akan keselamatan dari Yesus dan melalui Dia mereka mengenal Allah Bapa. Dia memimpin mereka untuk mematuhi yang diwahyukan dan Firman Allah yang diinspirasikan. Dalam dunia dosa yang berpusatkan ego dan diri ini, keindahan Roh Kudus terletak pada tidak menampilkan diri, tapi dalam tidak mementingkan diri sendiri. Dia mengajarkan kita untuk memuliakan Allah Bapa melalui Yesus Kristus Anaknya (Yohanes 16:13-15). Untuk alasan ini orang percaya disebut “Kristen,” bukan “Pneumians.”1

Peran Roh Kudus

Tanpa Roh Kudus kita tidak akan memiliki Alkitab sebagai landasan iman kita. Pengetahuan kita tentang Allah tergantung pada-Nya. Dia tahu bahwa Tuhan tidak seperti makhluk ciptaan lain. Dia bahkan mengetahui hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah (1 Kor. 2:10, 11). Untuk alasan ini Dia sangat unik dan sesuai untuk membuat Allah dan kehendak-Nya diketahui dalam kepercayaan dan wibawa, karena Ia adalah “Roh Ke-

Tidaklah mengherankan bahwa hal mengenai Roh Kudus dalam Alkitab tidak terlalu menonjol dibandingkan mengenai Allah Bapa atau Yesus Kristus. Salah satu tugas penting-Nya untuk memperbesar karya penebusan Kristus dan untuk menunjukkan Yesus kepada (Yohanes 15:26). Pekabaran Roh Kudus dalam Alkitab tidak pernah “Lihatlah Aku, sembahlah Aku, datanglah kepada-Ku,

22

Adventist World | 10 - 2012

Kebutuhan Akan Roh Kudus

benaran” (Yohanes 14:17; 15:26). Memang, proses wahyu Ilahi dan inspirasi adalah karya uniknya (2 Tim 3:16; 2 Petrus 1:20, 21). Namun hasil inspirasi-Nya bukanlah sebuah kitab yang mengutamakan Roh Kudus, melainkan sebuah kitab yang merujuk kepada Yesus Kristus Anak Allah (lih. Luk 24:25-27, 44, 45; Yohanes 15:26; 16:14). Inspirasi Roh Kudus

Roh Kudus juga membangunkan kita dalam mengapresiasi pekabaran Ilahi dan mengobarkan keinginan kita untuk mematuhi Firman Allah. Hanya Roh Kudus yang memungkinkan kita untuk memahami apa yang Dia inspirasikan (1 Kor. 2:12, 14, 15; Ef. 1:17-19). Dia tidak pernah bertentangan dengan Alkitab yang suci dan tidak pernah menggantikan Alkitab. Roh Kudus tidak hanya penulis Firman Tuhan, namun Dia juga secara signifikan terlibat dalam Firman yang telah menjadi daging (Lukas 1:35).

Tuntunan Roh Kudus

Alkitab mengatakan kepada kita bahwa pada mulanya Roh Kudus berperan aktif dalam dunia ini. Dia hadir ketika dunia kita diciptakan (Kej 1:2). Ia me-


nuntun umat Allah dengan memberikan penglihtan dan mimpi melalui nabi-Nya (misalnya, Dan. 2:19; 7:1; 2 Sam. 23:2). Dia memberdayakan orang dan para raja untuk memimpin dan membebaskan Israel (misalnya, Hak. 3:10; 6:34, 11:29). Dia menuntun gereja pada zaman Perjanjian Baru (Kis. 1:8; 2:38; 13:1-4, 9; 20:28) dan demi memperlengkapi gereja untuk menyebarkan kabar kekal Injil Yesus Kristus dalam mempersiapkan dunia untuk kedatangan-Nya yang segera kembali.

diadopsi menjadi anak-anak Allah (Rm. 8:16). Roh Kudus tidak hanya menyebabkan orang berdosa datang kepada Yesus, namun juga mematahkan kuasa dosa dan memungkinkan orang percaya untuk hidup dalam kemenangan melalui darah Kristus (Why. 12:11). Sementara Roh Kudus menyucikan kita dari dosa dan menguduskan kita (1 Kor. 6:11), Dia menyesuaikan karakter kita menjadi serupa dengan gambar-Nya (2 Kor. 3:18) dan menghasilkan buah Roh dalam diri kita (Gal. 5:22, 23).

munitas iman bersama-sama ke rumah rohani Ilahi “di dalam Roh” (Efesus 2:22). Dia membantu orang percaya dan dia adalah”Penolong,” “Penghibur” (KJV), atau “Penasihat” )RSV),2 Sementara kata parakletos telah diterjemahkan (Yohanes 14:16). Secara aktif Roh Kudus mendukung dan memperlengkapi berbagai anggota tubuh Kristus dengan pemberian karunia rohani istimewa kepada siapa saja yang ia pandang layak( 1 Kor 12:11) dan menghasilkan kasih dalam hati kita (Roma 5:5; Gal 5:22).

Roh Kudus Memberikan Kesadaran

Roh Kudus Mempersatukan Gereja

Roh Kudus Mengubahkan

Pada tingkat pribadi, Roh Kudus adalah penulis dari kehidupan rohani kita (Yohanes 3:5, 6). Roh Kuduslah yang membangunkan kita dari dosa dan dari ketidakpekaan (lihat Ef. 2:1; Yeh. 36:26, 27) dan membuka mata buta kita (Kis. 26:18;. 2 Kor. 4:4) untuk realitas penipuan dosa. Dia membangkitkan kesadaran hati nurani kita yang salah arah, membawa kesadaran tentang keadilan Ilahi dan penghakiman, dan membawa kita kepada pertobatan (Yohanes 16:8-11).

Roh Kudus Menolong Pembentukan Karakter

Sekali kita menerima Yesus sebagai Juruselamat kita, Roh Kudus memberikan jaminan kepada kita bahwa kita telah

Melalui Roh Kudus membuat kita secara efektif untuk bersatu dengan Kristus. Hal ini bekerja pada tingkat individu mengarah kepada komunitas iman yang spesifik: yaitu Gereja. Kita dibaptis oleh satu Roh Kudus ke dalam tubuh Kristus (1 Korintus 12:13). Hal ini dilakukan atas nama satu Allah yang benar: Bapa, Anak, dan Roh Kudus (Matius 28:19), yang menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah sepenuhnya Allah sebagaimana Allah Bapa dan Allah Anak. Oleh karena itu, gereja Tuhan disebut “bait Allah” (1 Korintus 3:16, 17; Ef. 2:19-22). Setelah mengalami keselamatan melalui iman dan hanya dalam Yesus Kristus, lahirlah persekutuan Roh Kudus di gereja (lihat 2 Korintus 13:13; Phil. 2:1, 2). Dia membangun ko-

Roh Kudus Allah, Roh yang kekal secara aktif bersama Bapa dan Anak dalam penciptaan, inkarnasi, dan penebusan. Ia mengilhami para penulis Alkitab. Dia mengisi kehidupan Kristus dengan kuasa. Dia menarik dan menghukum manusia; dan mereka yang merespons-Nya akan diperbarui dan diubahkan kepada gambar Ilahi. Dikirim oleh Bapa dan Anak untuk selalu bersama anak-anak, dia memperluas karunia rohani dalam gereja, menguatkan semuanya agar dapat menjadi saksi Kristus, dan dalam keharmonisan Alkitab akan membawanya kepada kebenaran. (Kej. 1:1, 2; Luk. 1:35; 4:18; Kis. 10:38; 2 Ptr. 1:21; 2 Kor. 3:18; Ef. 4:11, 12; Kis. 1:8; Yoh. 14:16-18, 26; 15:26, 27; 16:7-13.)

Roh Kudus bekerja secara harmonis bersama-sama dengan Allah Bapa dan Allah Anak untuk menyelesaikan keselamatan kita. Mempertimbangkan aktivitas luas ini, karya Roh Kudus dapat digambarkan sebagai kehadiran dan pengaruh Ilahi. Arti kata “sublime” dalam bahasa Inggris mengungkapkan sesuatu tingkat yang tinggi. Hal itu menggambarkan sesuatu yang ditinggikan oleh alam dan hal itu ditingkatkan dalam martabat dan rasa hormat. Hal ini mengubah sesuatu yang rendah menjadi sesuatu yang lebih bernilai.3 Pelayanan Roh Kudus memang luar biasa. Dia bekerja tanpa paksaan, namun Dia sangat berkuasa. Roh Kudus adalah pemberian Allah yang luar biasa akan dirinya yang menuntun kepada perubahan hidup kita dan membawa kita dalam persekutuan sukacita bersama Yesus Kristus dan Allah Bapa. n Graham A. Cole, He Who Gives Life: The Doctrine of the Holy Spirit (Wheaton, Ill.: Crossway Books, 2007), hlm. 284. Dikutip dari Alkitab bahasa Inggris terjemahan RSV (Revised Standard Version), digunakan dengan izin. 3 http://www.merriam-webster.com/dictionary/sublime (yang diakses tanggal 31 Oktober 2011). 1

2

Frank M. Hasel, Ph.D.,

adalah profesor dan de­ kan Theological Seminary di Seminar Schloss Bogenhofen, Austria.

10 - 2012 | Adventist World

23


W A R I S A N

A D V E N T

Bagian I dari seri ini memperkenalkan Michael Belina Czechowski, seorang pengkhotbah independen Advent yang berkhotbah ke Eropa yang mana, setelah kehilangan kepercayaan dari mereka yang pertama kali bertobat di Swiss dan kehilangan dukungan keuangan dari denominasi Advent, pindah ke Hungaria untuk melanjutkan misinya sebagai misionaris sukarela Advent.

B

Pindah ke Hungaria

ab berikutnya kisah Czechowski adalah suatu yang menyedihkan. Perpindahan ke Hungaria membawa perpisahan akan keluarganya, yang mana telah ditinggalkan sebelumnya, ia berpikir, supaya masalahnya berkurang. Tidak ada catatan yang jelas, tetapi ia tampaknya memiliki masalah pernikahan untuk beberapa waktu dan yakin bahwa istrinya mengubah anak-anaknya untuk melawannya. Dalam sebuah surat tanggal 30 November 1869, Czechowski berbicara kepada sahabatnya alasan mengapa ia meninggalkan istrinya: “Istri saya ini dengan kurangnya akal sehatnya dan kekasarannya menghancurkan semua usaha dan pekerjaan saya, sehingga setelah kematian Nona Butler yang mulia, saya dipaksa untuk meninggalkan dia selamanya, untuk hidup sendiri, dan bekerja keras untuk mendidik lima anak saya.“ Czechowski tidak dapat dibenarkan atas apa yang dilakukannya dari setiap sudut pandang yang tepat. Istrinya mungkin saja sakit, sejak dia meninggal, dalam beberapa bulan, pada bulan Juli tahun 1870. Tapi Czechowski selalu menempatkan karyanya lebih dari pada keluarganya, fokusnya diarahkan pada pengajaran doktrin Advent. Bahkan keluarganya tidak dapat mengikuti ajarannya.

Meninggalkan mereka dalam berjuang untuk diri sendiri tidak dapat dimaafkan. Annie Butler, yang telah melakukan perjalanan dengan dia dari Amerika sebagai sekretarisnya, telah meninggal di Swiss sebelum 1869, sehingga Wilhelmina Schirmer, seorang wanita Jerman yang telah menemaninya ke Hungaria, menjabat sebagai sekretaris dan penerjemah. Ia kemudian menikahinya, dan mereka memiliki dua anak. Di Hungaria Czechowski pergi untuk bekerja dengan caranya yang energik, menyewa gedung pertemuan dan bekerja dari pintu ke pintu. Seperti yang ia katakan, Tuhan “memberkati saya dengan berlimpah� saat ia mendirikan pos misionaris di Budapest dan daerah sekitarnya. Pada bulan Oktober ia pindah ke daerah yang saat ini disebut Romania. Di Kota Pest dia mencoba memperoleh uang dengan mendirikan sebuah pabrik batu bata, setelah memiliki beberapa pengalaman mengenai usaha ini di Amerika Serikat. Seperti biasa dengan skemanya dalam

24

Adventist World | 10 - 2012

Bagian II

Michael Belina

Czechowski

Seorang penganut Advent, pahlawan atau pemberontak? Oleh Nathan Gordon Thomas

menghasilkan uang, usahanya gagal. Setelah ini, orang Romania meyakinkannya bahwa dia bisa mencari nafkah dengan membuat tungku masak di Pitesti, Romania. Tetapi usaha itu gagal bahkan sebelum itu dimulai. Tapi di Pitesti, Czechowski bertemu dengan seorang pria bernama Thomas Aslan, yang menerima pekabarannya dan kemudian menjadi pengikut dan pemimpin Advent yang setia.1 Sebagai hasil dari pekerjaan Czechowski itu, Aslan, istrinya, dan beberapa orang lainnya adalah orang-orang yang pertama kali dibaptis menjadi Advent di Romania. Keberhasilan ini tampaknya adalah karya terakhir Czechowski. Setelah itu kita menemukan dia kelelahan, dan dirawat di rumah sakit di Wina, Austria, di mana ia meninggal pada tanggal 25 Februari 1876. Peninggalan Czechowski

Adalah hampir mustahil untuk memberikan evaluasi yang adil dan seimbang dari kehidupan Czechowski. Dalam satu hal, kita tidak memiliki catatan yang jelas dari setiap tahun hidupnya, dan catatan yang kita miliki adalah seringkali cukup miring. George Butler, seorang yang dua kali menjadi Ketua General Conference, dan J.N. Andrews, seorang misionaris resmi yang pertama kali ke Eropa, keduanya menyatakan komentar cukup negatif tentang Czechowski. Ellen White memberikan kepadanya arah yang jelas berdasarkan penglihatannya mengenai Czechowski.2 Tampaknya, bagaimanapun, bahwa James dan Ellen White memperlakukan dia lebih ramah daripada pemimpin gereja lap h o t o

c o u r t e s y

o f

t h e

e l l e n

g .

w h i t e

e s tat e


innya pada saat di Battle Creek. Ellen White pernah menyatakan bahwa “Allah mengasihi Saudara Czechowski.”3 James White menyatakan bahwa tidak diragukan lagi, Allah menggunakan Czechowski. Konteks Sementara

Sebagian dari masalah dalam memahami Czechowski berasal dari latar belakang dan sikap gereja Advent yang baru lahir pada saat itu. Gereja ini nyaris tidak terbentuk saat Czechowski tiba di Amerika Serikat. Tidak ada General Conference sampai 1863, dan sistem persepuluhan yang sangat berhasil membiayai pekerjaan pelayanan seorang gembala, belum sepenuhnya berfungsi baik. Paling tidak, keanggotaan gereja berjumlah sekitar 3.000 jiwa sebelum Perang Sipil AS (1861-1865). Selain itu, gereja memiliki sangat banyak mentalitas pedesaan, anti kota, dan selama bertahun-tahun sangat sulit memahami, seorang yang sangat murni dan terdidik, yang dibesarkan di kota, seorang mantan Imam Fransiscan yang telah terbakar dalam mengabarkan pekabaran Advent ke seluruh dunia. Di sisi lain, Czechowski, yang berbicara tujuh atau delapan bahasa secara lancar, sama sekali tidak berorientasi di Amerika, dan tidak pernah. Hal ini akan memakan waktu bertahun-tahun dalam usaha misionaris sebelum orang Advent dapat mengklaim siapakah yang memahami Eropa dengan seperti yang dilakukan Michael Belina Czechowski. Visinya lebih dekat kepada penglihatan Ellen White tahun 1848 tentang membawa Injil kepada dunia daripada visi pendeta mana pun yang ada di Battle Creek. Visi yang memerintahkan bahwa jika James memulai pekabaran dengan kertas kecil, pekabaran itu akan “menjadi seperti aliran cahaya yang mengelilingi dunia.”4 Orang Advent di Amerika pada umumnya tidak siap untuk menerima visi tersebut. Saat itu gereja bergerak sangat lamban untuk instruksi itu, namun demikian pada 1870 pemikiran itu pun belum tiba.

Banyak yang Merekomendasikannya

Czechowski tampaknya seperti instrumen untuk kebenaran Allah. Pada dasarnya, ia tahu bahwa Roma Katolik di Eropa lebih bagus daripada Advent pada saat itu. Dia tidak akan dipandang sebagai seorang pengkhotbah Amerika yang memiliki ide aneh mengenai agama. Eropa akan menerima dan mempercayai dia sebagai salah satu dari mereka sendiri. Pada saat yang sama, Czechowski adalah benar-benar sebuah teka-teki bagi gereja Advent: seorang yang memiliki bakat untuk siap dan bersedia sekaligus beberapa kelemahan yang mencolok; seorang pria yang keras kepala yang menolak untuk menerima nasihat bahkan dari Ellen White sekalipun; seorang yang menggunakan penilaian buruk saat Ellen White menasihatinya, dan benar-benar tidak mampu mengelola urusan penting apa pun.

Namun demikian, sekian jiwa yang Czechowski bawa kepada pertobatan, dan pemimpin sukses dari “gerejanya,” adalah hal yang tepat dan suatu kontribusi yang berharga. Banyak orang Advent di Eropa yang mencari ajaran Advent, kembali kepada para pendahulu yang pertama kali telah mendengar pekabaran “Saudara Czechowski.” Dan beberapa telah memikirkan bahwa dia sebagai pemberian Allah yang istimewa kepada gereja Advent pada saat yang tepat. Karyanya di Eropa menunjukkan bagaimana hal itu bisa dilakukan. Dan dia, di Eropa, bersama dengan Hannah More di Afrika, adalah pemberian Tuhan untuk memulai misi kita di seluruh dunia. Saat ini, dengan keanggotaan gereja yang lebih dari 17 juta anggota, dalam jangkauan global, dan dengan lebih dari 90 persen keanggotaannya di luar Amerika Serikat, tampaknya tepat untuk menghormati Czechowski sebagai misionaris pionir sebagai awal dari semua penginjilan, sebuah perintis bagi apa yang akan menjadi program misi Advent sedunia. Catatan Tambahan

Adalah menyedihkan bahwa Czechowski harus meninggal pada usia 57 tahun, sejauh yang kita tahu ia tidak dihormati dan sendirian, di rumah sakit Wina. Bahkan lebih tragis lagi, adalah catatan koroner keagamaannya terdaftar sebagai seorang “Katolik” dan tempat tinggalnya “tidak diketahui.” Czechowski adalah seorang Advent yang tidak suka mengikuti tradisi, seorang pemberontak karena alasan yang nyata, dan dihargai sebagai seorang suci oleh mereka yang mengetahui sejarahnya. Apa pun pemberontakannya, ia tidak pernah mengkhianati gereja atau meninggalkan pekabaran Advent, ia pun tidak menjadi korban dari ketidakstabilan kerohanian yang menyebabkan banyak pemberontak terkemuka lainnya di sana-sini yang tertiup oleh angin doktrin baru yang sesat. Meskipun dalam kelemahannya, ia digunakan Allah dalam memulai pekerjaan misi Advent di Eropa. Sejak kematiannya kita tidak mengetahui ada pelayan Advent yang lain seperti Michael Belina Czechowski. n

1 L. R. Conradi, in Historical Sketches of the Foreign Missions of Seventh-day Adventists (Basle, Switz.: Imprimerie Polyglotte, 1886), hlm. 251. 2 Tanggal 3 Agustus 1861: lihat “Michael Belina Czechowski, Bagian I,” Adventist World, Agustus 2012, hlm. 24, 25. 3 Ellen G. White, Manuscript Releases (Silver Spring, Md.: Ellen G. White Estate, 1990), jld. 7, hlm. 41. 4 Ellen G. White, Life Sketches of Ellen G. White (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1915), hlm. 125.

Nathan Gordon Thomas, Ph.D, adalah se­ orang professor emeritus sejarah gereja di Pacific Union College di Angwin, Kalifornia, AS. (gordonna54@yahoo.com) 10 - 2012 | Adventist World

25


P E R T A N YA A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

Keadilan Alkitab

Bagaimanakah pengadilan hukum berfungsi di Perjanjian Lama?

Hak negara untuk membangun, menafsirkan, dan menegakkan hukum memainkan peran penting dalam masyarakat. Sistem hukum dalam Perjanjian Lama sulit untuk ditentukan secara rinci, meskipun garis dasarnya cukup jelas. Seperti sistem hukum lainnya, di Israel hukum berusaha untuk membangun kembali keadilan, keharmonisan sosial, dan pelanggaran perdata atau pidana ditindaklanjuti. Pada prinsipnya, pengadilan itu bermaksud untuk mencari dan mengungkapkan kebenaran dalam konteks perdebatan hukum. 1. Dari Musa kepada Para Hakim: Setelah Keluaran, Musa berfungsi sebagai hakim Israel (Kel. 18:13, 16). Hal ini didasarkan pada keluarga atau hukum adat, di mana ayah dari keluarga bertanggung jawab untuk menjaga atau membangun kembali keadilan. Dalam kasus Musa, ini menjadi tanggung jawab yang tidak dapat ditanggulangi, dan sistem baru didirikan di tempat yang tampaknya telah mempengaruhi sistem hukum di seluruh Perjanjian Lama (ayat 17-27). Ini terdiri dari tiga elemen. Pertama, orang-orang mempelajari hukum yang mengatur komunitas untuk bertindak bertanggung jawab. Kedua, pengadilan yang lebih rendah terletak di seluruh area kamp. Wewenang pengadilan ini terbatas pada masalah hukum yang kecil. Para hakim yang ditunjuk secara hati-hati dipilih, berkomitmen kepada Tuhan, dan handal secara etis dan moral (ayat 21). Ketiga, ada pengadilan yang lebih tinggi yang masa Musa adalah hakimnya. Ini bukanlah pengadilan naik banding, tapi satu hal di mana masalah hukum yang terutama harus diselesaikan (ayat 22). Sistem hukum dimodifikasi sedikit sebelum Israel memasuki Kanaan (Ul. 17:8-13). Pengadilan yang lebih rendah yang terletak di kota-kota atau gerbang kota (ayat 2; Rut 4:112). Para hakim kemungkinan adalah penatua di kota tersebut. Pengadilan tertinggi kemudian terletak di mana bait suci berada dan akan menangani kasus “bunuh-membunuh, tuntut-menuntut, atau luka-melukai” (Ulangan 17:08). Seorang hakim, bersama-sama dengan para imam, akan selalu membuat keputusan akhir (ayat 9). Selama periode para hakim itu selalu ada banyak hakim di seluruh wilayah tersebut (Yosua 24:1), dan setidaknya beberapa hakim yang karismatik melaksanakan peran pengadilan (Hakim 4:4, 5; 1 Sam 8:1-3).

26

Adventist World | 10 - 2012

2. Raja sebagai Hakim: Ketika orang meminta seorang raja yang bisa mengadili mereka, kerajaan telah lembagakan (1 Sam 8:20;. 1 Raja-raja 3:9). Raja menjadi hakim wilayahnya (2 Sam. 15:4), tetapi ia tidak bisa bertindak sendiri. Daud juga adalah hakim (1 Tawarikh 26:29), dan mungkin untuk memimpin pengadilan kecil. Raja adalah hakim untuk kasus yang lebih sulit, dan mungkin untuk naik banding (2 Sam. 14:5-10). Sulit sekali untuk menetapkan bagaimana proses pengadilan oleh raja dilaksanakan, tetapi reformasi hukum oleh Yosafat dapat membantu pemahaman kita. “Ia mengangkat juga hakim-hakim di seluruh negeri, yakni di semua kota yang berkubu di Yehuda” (2 Taw. 19:5). Sebuah pengadilan tertinggi di Yerusalem terdiri dari para imam dan orang Lewi dan beberapa “kepala puak Israel” (ayat 8; kepala puak). Pengadilan ini menangani kasus-kasus yang lebih sulit, mungkin dirujuk kepada mereka oleh pengadilan yang lebih rendah (ayat 10), yang mungkin termasuk hal mengenai agama, kasus perdata, dan pidana. Raja menunjuk wakilnya ke pengadilan yang lebih tinggi (ayat 11). Jelas dia memiliki otoritas peradilan sendiri, tetapi kita kekurangan informasi yang spesifik. 3. Kepentingan Teologis: Di Israel Allah adalah hakim agung, tidak hanya kepada umat-Nya, tetapi kepada seluruh bumi. Dia adalah satu-satunya yang bisa memulihkan keadilan, keharmonisan, dan keutuhan masyarakat dan wilayah. Hakim yang tidak hanya “untuk manusia..., melainkan untuk TUHAN, yang ada beserta kamu, bila kamu memutuskan hukum dalam penghakiman” (ayat 6). Dalam Perjanjian Baru, Yesus menggambarkan peran Allah sebagai hakim universal. Dia adalah hakim, imam, dan raja, yang melalui pengorbanan-Nya mengungkapkan kejahatan demi kejahatan dan kasih Allah, dan kemudian bisa mengucapkan keputusan akhir di pengadilan tertinggi dari alam semesta, bait surga, melawan musuh-Nya dan mendukung umat-Nya. n

Angel Manuel Rodríguez tinggal di Texas, setelah pensiun dari Direktur Biblical Research Institute, di General Conference.


P E L A J A R A N

A L K I T A B P h o t o

b y

H e c t o r

L a n d a e t a

Itu

Pilihanmu Oleh Mark A. Finley

K

emampuan untuk memilih adalah sifat alamiah dalam otak kita dan salah satu pemberian Pencipta yang paling berkuasa yang telah diberikan kepada kita. Allah ingin memberikan kepada ciptaan-Nya kuasa memilih, walaupun Ia tahu mereka akan membuat pilihan yang menghancurkan. Tetapi bagi Allah, dengan mengabaikan kemampuan memilih kita oleh karena kita tidak menggunakannya dengan tepat, akan membuat kita menjadi sebuah robot, tidak seperti manusia. Memilih adalah inti dari apa artinya diciptakan menurut gambar Allah. Begitu banyak kebahagiaan dalam hidup kita saat ini dan dalam kehidupan yang akan datang, tergantung pada pilihan kita. Pada bulan ini kita akan mempelajari mengenai pemberian yang mengagumkan akan kebebasan memilih.

1

Baca Kejadian 1:26; 2:16, 17; 3:1-5. Bagaimana­ kah kitab Kejadian menggambarkan penciptaan dalam mengungkapkan Pencipta yang penuh kasih, yang sejak awal telah memberikan kemampuan memilih kepada Adam dan Hawa? Konsekuensi atas pilihan buruk orangtua kita adalah merupakan kehancuran. Hal ini tidak hanya mempengaruhi pada zaman mereka, tetapi juga mempengaruhi masa depan seluruh umat manusia. Pilihan kita juga memiliki suatu konsekuensi yang kekal.

2 Baca Ulangan 6:18, 23, 24; 12:28; 28:1-13. Janji apakah yang telah Allah buat kepada umat-Nya dalam perjanjian lama jika mereka memilih untuk menurut? Apakah hasil dari penurutan akan hukum Allah dan mengikuti prinsip kerajaan-Nya? 3

Baca Ulangan 30:19, 20. Apakah ajakan tulus yang Allah lakukan kepada bangsa Israel?

Walaupun kita bergantung kepada faktor kebiasaan dan lingkungan yang berada di luar kemampuan kita, memilih untuk mengikuti prinsip hidup kekal Allah mendatangkan berkat yang melimpah dalam hidup kita.

4

Baca anjuran Musa berikut ini (Kel. 32:26),

Yosua (Yosua 24:15), dan Elia (1 Raj. 18:21). Apakah persamaan dari anjuran-anjuran ini? Apakah yang mereka katakan kepada kita mengenai pentingnya memilih dengan tepat?

Para Nabi Alkitab selalu menghadapi kemurtadan dengan anjuran yang kuat bagi umat Allah untuk melepaskan perilaku dosa mereka dan kembali kepada Allah. Perubahan didasarkan atas pilihan. Jika kita rindu untuk membuat perubahan positif dalam kehidupan kita, kita harus membuat pilihan yang positif.

5

Baca Yohanes 7:17; 9:35-41. Pernyataan apakah yang Yesus ungkapkan mengenai pentingnya membuat pilihan yang tepat?

Memahami rencana keselamatan bukanlah masalah pikiran semata-mata; hal itu juga merupakan hal “memilih� dalam melakukan kehendak Allah. Ketika kita memilih untuk melakukan apa saja yang Tuhan minta, dan berkomitmen untuk menyenangkan Dia di dalam segala sesuatu, terang kebenaran-Nya melenyapkan kegelapan dan memberkati kehidupan kita.

6 Baca Roma 12:1, 2 dan filipi 2:5. Apakah anjuran Rasul Paulus kepada orang percaya di Roma dan Filipi dalam menekan pentingnya membuat pilihan positif? Siapakah yang seharusnya kita buat senang dalam kehidupan kita? 7

Buku pertama dalam Alkitab, Kejadian, dimulai dengan pilihan buruk yang tragis dari Adam dan Hawa. Bagaimanakah buku terakhir Alkitab, Wahyu, memberikan seruan akhir kepada masing-masing kita untuk membuat pilihan yang positif? Di dalam Alkitab, Allah menyerukan agar umat-Nya membuat pilihan yang positif. Dia menyadarkan mereka oleh Roh-Nya dan menginstruksikan mereka melalui Firman-Nya (Yoh. 16:713; 2 Tim. 3:16, 17). Meskipun Ia rindu agar kita hidup berkelimpahan, Ia tidak akan pernah memaksa pilihan kita; Ia tidak akan pernah memaksakan kehendak kita. Ia mengizinkan kita untuk bebas memilih, dan menuai, keuntungan yang mengagumkan dari hal membuat pilihan yang positif. n

10 - 2012 | Adventist World

27


PERTUKARAN IDE

Materi ini menginspirasi dan menyentuh saat saya Minot Sungoh, Shillong, Meghalaya, India Nimrod

Surat Rekreasi dan Kebangunan Rohani

“Rekreasi dan Kebangunan Rohani” (Juli 2012) adalah artikel yang sangat baik! Senang untuk mengetahui bahwa Ketua General Conference kita menyukai aktivitas renovasi rumah, berkebun, dan mentimun. Setelah membaca artikelnya, kami memanen 73 mentimun dari kebun kami. Suatu berkat surgawi bagi saya! Suatu kelegaan bagi seorang insinyur yang sarat dengan komputer seperti saya. Sebuah surat berkat dari orang Cina berkata: “Allah pertama, orang, kebun.” Allah menciptakan Adam menjadi tukang kebun yang terberkati, dan kita semua akan menjadi tukang kebun dan tukang kayu di surga: “Mereka tidak akan mendirikan sesuatu, supaya orang lain mendiaminya, dan mereka tidak akan menanam sesuatu, supaya orang lain memakan buahnya” (Yes. 65:22). Saya berharap untuk saat-saat seperti itu di mana saya dapat membagikan mentimun indah dari Polandia. Semua tukang kebun diundang hadir. Maranatha!

Andrzej Butscher Solothurn, Switzerland

28

Adventist World | 10 - 2012

Saya agak terkejut bahwa Angel Rodríguez, dalam artikelnya “Siapakah pemburu yang Gagah Perkasa Itu?” Mengenai Nimrod (Juli 2012), tidak disebutkan bahwa satu-satunya struktur yang dibangun Nimrod masih digambarkan pada peta modern saat ini, bahkan pada peta di Alkitab saya. Struktur tersebut adalah Tembok Median. Nimrod adalah seorang pemburu perkasa, dan dia membangun sebuah ttembok antara Tigris dan Sungai Efrat untuk menjebak hewan yang ia diburu. Saya menemukan ini gambaran arkeologi yang menarik yang mengungkapkan pemburu perkasa tua tersebut.

John McConnell C itrus Heights, California, United States Iman.Simpel

Saya sangat senang untuk membaca artikel Gerald A. Klingbeil bulan Juni 2012, yang berjudul “Iman. Simpel.” Saya melihat program tersebut pertama kali di internet. Meskipun saya tidak berbicara dalam bahasa Jerman, saya mendapat berkat. Saya pikir format acaranya adalah ide yang sangat baik dan satu hal yang layak diikuti di Amerika Serikat. Saya sangat menghargai pelayanan Matthias Müller, Klaus Popa, dan yang lain-lain. Saya berharap berkat

Tuhan pada pekerjaan mereka.

Kellie Rodman Via Email Harapan Tanpa Kesembuhan

Mengenai “Harapan Tanpa Kesembuhan,” oleh Olen Netteburg (Mei 2012): Cerita sampul yang luar biasa! Materi ini me­ nginspirasi dan menyentuh saya. Saya tergerak oleh kata-kata yang menggambarkan pelayanan tanpa henti dan dedikasi dari mereka yang memberikan harapan bagi mereka yang membutuhkan Allah. Semoga Tuhan terus memberkati para pelayan kesehatan yang takut akan Allah.

Minot Sungoh Shillong, Meghalaya, India Sang Penyihir dan Si Pengkhotbah

Artikel Wellesley Muir, “Sang Penyihir dan Si Pengkhotbah” (Maret 2012) menyemangati saya untuk melihat upaya luar biasa dari para misionaris. Selamat atas artikel yang bagus. Saya seorang yang sering membaca Adventist World. Terima kasih, dan Tuhan bersama Anda dalam pelayanan Anda.

I rma Duerto Via E-mail


Di Belahan

Dunia Manakah Ini?

Gustavo Mujica Mayagüez, Puerto Rico Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pas­ tikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal di­ terbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

B e r n a d e t t e b y P h o t o

Saat membaca “Kota Besar—Visi yang Lebih Besar,” oleh Ted NC Wilson (Oktober 2011), sebuah ide datang ke pikiran saya. Saya menginjil melalui literatur bulan Juni lalu di New Jersey, dan saya memiliki kesempatan untuk mengunjungi New York City. Saya berjalan-jalan di Manhattan, dan saya melihat banyak orang dari segala bangsa di dunia datang ke tempat itu. Saya pikir, kita harus menginjili orang-orang ini. Mereka perlu tahu tentang Yesus dan kasih-Nya. Saya teringat akan salah satu kegiatan yang kami lakukan di jalan utama di Puerto Rico, di mana saya belajar. Hal ini disebut “Doa di Jalan” dan pada dasarnya itu adalah sekelompok anak muda yang berdiri di pinggir jalan dengan spanduk yang bertuliskan: “Kami Ingin Berdoa untuk Anda,” “Berdoalah untuk Keluarga Anda,” “Hanya Beberapa Menit,” “Kami Ingin Berdoa untuk Hubungan Anda,” dan lain sebagainya. Mereka yang menghentikan mobilnya bertemu dengan orang muda yang berdoa dengan mereka dan membaca janji-janji Alkitab. Mereka akan berdoa untuk kebutuhan mereka dan memberi mereka salinan langkah kepada Kristus atau beberapa literatur lainnya. Kita dapat melakukan sesuatu seperti itu di Big Apple (sebutan kepada New York City).

JAWABAN: Orang banyak menunggu untuk ditolong saat program jangkauan keluar kesehatan di Moroko, diselenggarakan oleh orang Advent dan Muslim!

Kota Besar—Visi yang Lebih Besar

F aya r d

membacanya.

top Divisi-divisi dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dengan pertumbuhan tertinggi dalam hal keanggotaan yang baru: 10.4% Amerika Selatan (SAD) 8.9% Samudera Afrika Hindia Selatan (SID) 7.0% Asia Pasifik Selatan (SSD) 6.0% Afrika Timur Tengah (ECD) 5.9% Inter Amerika (IAD) 10 - 2012 | Adventist World

29


PERTUKARAN IDE C e n t e r

f o r

A d v e n t i s t

R e s e a r c h

122 Tahun Lalu P

ada tanggal 20 Oktober 1890, kapal layar Pitcairn berlayar dari Oakland, Kalifornia, Amerika Serikat. Disebut Pitcairn, setelah kejadian di kepulauan Pasifik Selatan di mana para korban selamat dari HMS Bounty merapat ke pulau itu setelah pemberontakan yang terkenal tersebut, kapal layar tersebut digunakan oleh gereja Advent untuk mengangkut misionaris ke pulaupulau di Pasifik Selatan antara tahun 1890-1900. Keputusan untuk membangun sebuah kapal misionaris diputuskan pada pertemuan General Conference bulan Oktober 1889, dan segera konstruksi kapal dimulai. Kapal itu dibiayai dari persembahan Sekolah Sabat. Kapal itu telah bernama Glad Tidings, tetapi pada pertimbangan lebih lanjut Dewan Misi Luar Negeri menetap di Pitcairn. Kapal tersebut selesai pada musim gugur 1890, dengan perabotan, berbagai pengeluaran, dan stok buku untuk tujuan misionaris dengan total biasa 22.098.35 dollar Amerika, pada saat itu untuk pertam kali kapal tersebut berlayar. Acara dedikasi untuk Pitcairn telah diadakan September 25, 1890, selama pertemuan kamp Kalifornia, dan dihadiri oleh sekitar 1.500 orang.

—Robert Costa

Ambil Dua

Dua buah pisang sudah cukup dalam menyediakan energi untuk 90 menit pekerjaan yang berat. Mengandung tiga gula alami— sukrosa, fruktosa, dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat, pisang memberikan tambahan tenaga secara instan.

Sumber: www.healthassist.net/facts/interesting-facts.shtml. F o t o

o l e h

D av i d

G u g l i e l m o ,

Doa

PUJI SYUKUR

Saya berterima kasih kepada Tuhan bahwa saya bisa menghadiri pertemuan perkemahan tahun ini. Hal ini mengangkat, mendorong, dan memperkaya pikiran saya. Ini adalah kesempatan untuk memperbarui hubungan saya dengan Tuhan.

Uche, United Kingdom

30

Adventist World | 10 - 2012

Saya berdoa untuk dua isu: hubungan saya dengan Yesus, yang telah mengejutkan karena beberapa perilaku berdosa saya, dan mengenai biaya hidup dan biaya kuliah.

Mcloud, Malawi Saya melakukan pekerjaan penginjilan di desa-desa terpencil. Pada bulan November kami merencanakan untuk melaku-

kan acara pelayanan dalam dua hari. Tolong doakan saya, keluarga saya, dan pelayanan kami.

Isaac, India Saya berdoa suatu tuntunan, agar Allah untuk menunjukkan saya dan istri saya ke mana harus pergi.

Erich, Poland


KEKUATAN

“Lihatlah, Aku Datang Segera”

Kacangkacangan

Kacang panjang (juga garbanzos, biji ceci, biji chana) memiliki protein dUa kali lipat dari jagung dan empat kali lipat lebih banyak serat dari beras merah. F OTO

OLEH

S a n j ay

Ac h a r y a .

Walaupun Anda sudah tua dengan tidak ada pekerjaan, tidak ada mobil, bersukacitalah bahwa Anda memiliki kesempatan menjangkau orang yang sudah tua. — Pastor David Barute di Pertemuan Kamp Rumonge, Bujumbura, Burundi, Juli 2012 Tolong doakan saya karena saya bergumul dalam kekuatan kegelapan sehubungan dengan mantan majikan saya. Kami akan segera masuk dalam pengadilan, dan perwakilan saya tidak ingin pergi lebih jauh lagi dalam kasus saya ini. Judith, Inggris Saya menderita maag dan masalah fisik lainnya. Tolong doakan situasi ini. Ber-

doalah juga agar saya menemukan orang Advent yang tulus untuk berbagi dalam hidup saya.

Lelylynn, Filipina Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur sau­

dara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohon­an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Asisten Editor Gina Wahlen Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 8, No. 10

10 - 2012 | Adventist World

31


DARI INDONESIA

Zakat Pemuda Advent Jemaat Kediri Stasiun Pemuda Advent Kadiri (Pakar)

P

ada bulan puasa yang telah dinikmati oleh kaum mayoritas, juga merupakan suatu bulan yang telah dinanti-nantikan oleh para Pemuda GMAHK Jemaat Kediri Stasiun untuk dapat berbagi. Acara berbagi “zakat” ini telah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Dan merupakan satu sukacita, acara ini dapat terlaksana pada tanggal 11 Agustus 2012. Acara sore itu telah dimulaikan dengan kelas-kelas kemajuan, dan tepat pada pukul 17:00 waktu setempat, maka seluruh pemuda Kediri yang menamakan diri “PAKAR” ini mulai berangkat dan memberikan zakat yang telah disiapkan itu. Ada pun acara berlangsung dengan sangat apik, zakat diterima oleh Bpk. Dadang, Ketua RT setempat, yang berulangkali setelah menerima zakat dan mengatakan “semoga ini, menjadi berkah buat mas-mas dan mbak-mbak sekalian.” Seyogianya, kita umat Tuhan harus dapat menjadi berkat, di mana pun, kapan pun dan dalam keadaan apa pun, kita harus dapat menjadi berkat. Sukacita dirasakan oleh para PAKAR (Pemuda Advent Kadiri). Acara kemudian diakhiri dengan doa bersama sekaligus renungan tutup Sabat oleh Pdtm. Franklin Satori, gembaPdtm. F. Satori, Ketua PA dan PS B. Tobing bersama Ketua RT la Jemaat Kediri Stasiun, Eben Haezer dan Banaran. n setempat.

—Dilaporkan oleh Pdtm. F. Satori, gembala Jemaat Kediri Stasiun, Eben Haezer dan Banaran.

Pathfinder di Hari Merdeka Jemaat Kediri Stasiun

T

anggal 17 Agustus adalah satu saat yang sangat dinantinantikan oleh seluruh masyarakat Indonesia—hari kemerdekaan bangsa. Kesempatan ini juga tidak disia-siakan oleh Pathfinder Jemaat Kediri Stasiun. Setelah disetujui oleh majelis jemaat, maka pada tanggal 18 Agustus, seluruh acara kebaktian Sekolah Sabat pada Sabat itu, dibawakan oleh para anggota Pathfinder, diskusi Sekolah Sabat dilakukan dengan cara diskusi panel, dengan para narasumber yang tidak asing lagi bagi je-

32

Adventist World | 10 - 2012

maat; MG. Mujitoyo, MG. Dimas, MG. Jaka, Gideon, MG. Grace, serta MG F. Satori. Pada saat itu topic pembahasan yang cukup menarik, dengan garis besar untuk menguduskan diri—khususnya terhadap pelanggaran hukum ke-7—dirangkumkan oleh MG. Dimas, yang mengajak agar masing-masing kita, termasuk orangtua harus dapat menjadi teladan bagi anak-anak muda, serta anak-anak muda diimbau menjauhkan diri terhadap hal-hal yang negatif, yang dapat menjerumuskan diri terhadap pelanggaran hukum ke-7. Acara pada jam Sekolah Sabat itu diakhiri dengan lagu pujian dari Klub Pathfinder Jemaat Kediri Stasiun yang berjudul ‘Pandu-pandu,’ yang mengajak kita semua untuk dapat menjadi pandu-pandu di dalam ladang Tuhan, serta setia di dalam segala hal. n —Dilaporkan oleh Pdtm. F. Satori, gembala Jemaat Kediri Stasiun, Eben Haezer dan Banaran.


Tiga KKR Misionaris Goncang Palopo

U

ntuk pertama kalinya dalam sejarah jemaat di wilayah Palolo di Sulawesi Tengah dipusatkan sebagai tempat pelatihan “Cottage Meeting� oleh para misionaris dari Kampus 1000MM, Manado. Tim yang di pimpin langsung oleh Pdt. Oh Yunhee, Direktur 1000 MM Indonesia itu memimpin 47 misionaris dan staf yang terbagi dalam 3 tim di mana masing-masing tim berjumlah 15 dan 16 orang. Setelah menempuh perjalanan panjang kurang lebih 24 jam, ketiga tim ini tiba larut malam tanggal 16 Agustus, di wilayah kecamatan Palolo (Jemaat Ampera dan Jemaat Dongi-Dongi) dan wilayah Kecamatan Napu (Jemaat Alitupu). Keesokan harinya para misionaris mulai mengadakan kunjungan dari rumah ke-rumah tanpa ada yang terlewatkan. Dalam kunjungan ini mereka bersosialisasi dengan masyarakat sehingga tidak lama kemudian sebagian besar para misionaris telah mendapatkan tempat tinggal di rumah masyarakat yang bukan Advent. Hari minggu pagi, para misionaris menyebar ke berbagai gereja yang ada sambil membawa undangan KKR, sehingga banyak orang yang datang. Pada malam pertama pembukaan KKR yang berketepatan dengan mulainya lebaran dari kaum mayoritas, tua-tua jemaat yang tadinya tidak yakin bahwa akan ada tamu yang hadir sangat terkejut karena banyaknya tamu yang hadir, bahkan ada beberapa di antaranya dari kaum mayoritas. Pada malam pembukaan, ada 24 tamu yang hadir di gereja Ampera dan yang hadir di KKR DongiDongi ada 34 orang sedangkan di gereja Alitupu ada 23 orang. Para tamu ini kemudian adalah para tamu yang terus hadir tiap malam sampai berakhirnya KKR tersebut. Siang hari, KKR tersebut juga di isi dengan pengobatan cuma-cuma oleh Pdt. Sohn Young Mo, pendeta pensiunan dari Korea Selatan, seorang ahli akupunktur dan terapi pijat. Sementara malam hari pendeta Sohn juga mengambil bagian dalam membawakan Firman Allah di Alitupu dan dialihbahasakan oleh Pdtm. Ressa Liwe. Di Dongi-Dongi dan Ampera dialihbahasakan oleh Pdt. Stenly Karwur dan Pdtm. Maxi Nelson Neno. Walaupun para misionaris sudah bersahabat dan bersosialisasi dengan masyarakat namun Setan juga bekerja keras. Baru hari pertama KKR selesai, para tamu yang hadir di KKR Dongi-dongi harus berhadapan dengan para pemimpin yang berpangkat mayor dari Gereja Bala Keselamatan yang dengan keras

Ada 24 jiwa yang dimenangkan

menunjuk, melarang dan mengancam mereka untuk menghadiri KKR dari Advent sehingga banyak para tamu yang hadir dipermalukan malam itu, namun ternyata itu tidak menyurutkan semangat mereka, bahkan mereka meminta para misionaris untuk mengajar mereka di rumah. Sementara di Ampera pun, menghadapi tekanan para pemimpin gereja yang lain sehingga harus main “kucing-kucingan� dengan para penatua tersebut. Para anggota jemaat di wilayah Palolo dan Napu sangat terharu akan kegiatan satu minggu yang di laksanakan oleh para misionaris. Mereka tersentuh tatkala melihat dedikasi para anak muda yang benar-benar membaktikan hidup mereka bagi Yesus. Walaupun para misionaris harus berjalan sepanjang hari tanpa istirahat untuk mengunjungi ketiga daerah KKR yang di huni rata-rata 1000-1800 kepala keluarga, walaupun mereka harus tidur larut malam setelah KKR, namun mereka tetap setia

10 - 2012 | Adventist World

33


DARI INDONESIA bangun pagi-pagi jam 4 untuk berjalan 1-2 jam mengadakan “Prayer Marching” mengelilingi desa tersebut sama seperti bangsa Israel mengelilingi tembok Yeriko. Doa para misionaris ini adalah, “Tuhan berikan kami jiwa, atau kami mati saja… Tuhan, jika Yeriko yang kokoh pun runtuh maka tidak ada yang mustahil bagi Desa Ampera, Dongi-Dongi dan Alitupu ini….” Anggota jemaat di Ampera terkejut ketika para misionaris mengajak mereka untuk berdoa mengelilingi desa pukul setengah 2 malam. Di Dongi-Dongi, anggota jemaat pun di ajak mendaki puncak gunung tinggi yang di tempuh 1 jam perjalanan hanya untuk menangis dan berdoa bagi jiwa-jiwa. Namun dengan cara ini, jemaat mengakui bahwa mereka juga di ajar untuk berkorban dan berbeban bagi jiwa-jiwa. Hasil dari doa yang tekun ini, maka mulai hari Rabu pagi, 1 jiwa menyerahkan diri untuk di baptis di Dongi-Dongi, sedangkan 2 jiwa menyerahkan diri untuk di baptis di Ampera. Menyusul kemudian 3 jiwa dibaptis di Dongi-Dongi pada hari berikutnya, kamis pukul 12.30 tengah malam dan 2 jiwa dibaptis di Ampera pada pukul 11.10 tengah malam. Meski demikian ternyata jamahan Allah belum selesai, karena hari jumat siang, 2 jiwa diserahkan

pada Tuhan di Alitupu. Setelah bermain “kejar-kejaran” dengan para pemimpin dari gereja lain, pada hari jumat malam kembali 3 jiwa menyerahkan diri pada pukul 12.00 tengah malam di Dongi-Dongi dan disusul 6 jiwa yang juga dibaptis pada pukul 12.30 di Ampera. Sukacita surga ini ditutup dengan 3 jiwa yang kembali menyerahkan diri di Alitupu pada hari Sabat dan 1 jiwa di Dongi-Dongi. Walaupun “Cottage Meeting” ini hanya 10 hari, namun ini telah memberikan sumbangan yang amat besar bagi kerohanian anggota jemaat. Keduapuluh empat jiwa yang telah dibaptiskan telah membuka mata bagi setiap anggota jemaat bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan bila kita sungguh-sungguh berbeban bagi jiwa-jiwa. Daerah-daerah yang dulunya telah dicap sebagai daerah yang sulit untuk mendapatkan jiwa karena kokohnya toleransi beragama yang mengekang masyarakat sama seperti tembok Yeriko ternyata dapat ditembus hanya dalam 10 hari saja. Biarlah pujian dan kemuliaan hanya bagi Tuhan saja.

n

—Dilaporkan oleh Pdt. Stenly Karwur, Pendeta Jemaat Wilayah Palolo.

Menerobos Wilayah Baru Jemaat Maranatha Barusjulu

D

engan semangat Penginjilan yang ‘berapi-api,’ Jemaat Maranatha Barusjulu menyusun program kerja pada awal tahun 2012 seperti biasanya. Salah satu dari program kerja yang telah disusun adalah penginjilan dan menerobos wilayah baru. Jemaat Maranatha bersatu hati dalam melayangkan doa setiap hari pada minggu pagi untuk penginjilan ini, dengan semangat yang tinggi serta tuntunan Roh Kudus bagi Jemaat Maranatha untuk menjejaki satu wilayah tepatnya di Desa Ketangkuhen Kec. Sibolangit Kab. Deliserdang. Wilayah yang di targetkan sudah dibawakan dalam doa, maka tim survei terjun ke lapangan, langsung menjumpai kepala desa. Puji Tuhan Kepala Desa Ketangkuhen sungguh senang menerima KKR yang akan direncanakan dibuat di masyarakat pemerintahannya. Dengan tuntunan Tuhan dan kerja sama anggota gereja, maka kunjungan khusus terus dilakukan ke warga setempat sebelum KKR. Puji Tuhan,

34

Adventist World | 10 - 2012

warga Desa Ketangkuhen senang menerima kami baik saat kunjungan dan juga pembagian undangan KKR yang berlangsung tanggal 3-7 Juli 2012. Desa Ketangkuhen digemparkan dengan pelayanan khotbah yang dibawakan oleh hamba Tuhan Maradona Ginting, SAg dan Pdtm. Resta Karo-karo, STh. Serta dukungan seluruh Jemaat Maranatha dan Barusjulu. Malam ke malam tamu semakin bertambah dan memenuhi lokasi KKR. Pada siang hari


ketua Jemaat Maranatha, Eduli Ginting bersama Pdtm. Resta Karo-karo mengunjungi warga rumah ke rumah dan ke ladang untuk mendoakan masyarakat. Puji Tuhan dengan semangat Jemaat Maranatha serta tuntunan Roh Kudus, pada saat malam panggilan ada 19 jiwa menyerahkan diri. Namun oleh karena sesuatu hal, maka tiga jiwalah dari masyarakat tersebut yang dibaptiskan pada hari Sabat oleh Pdt. M.K. Barus. Namun kami bersyukur pada hari Sabat tersebut warga desa dan tetangga yang berjumlah 40 orang ikut bersama dengan kami beribadah di Los Desa Ketangkuhen. Setiap sabatnya setelah KKR, Jemaat Maranatha tetap melayani mereka. Puji Tuhan, masyarakat desa yang belum dibaptiskan mendesak untuk mengadakan ibadah Sabat di rumahnya, dan kami pun beribadah Sabat di rumahnya.

Dalam kunjungan Sabat dan KPA setiap minggunya, Jemaat Maranatha mengumpulkan dana setiap hari Sabat dan digunakan untuk biaya yang melayani ke Ketangkuhen. Perlu kita ketahui bahwa jarak tempuh dari Jemaat Maranatha dan Ketangkuhen jukup jauh. Kami dari Jemaat Maranatha tetap mengharapkan dukungan para pembaca dalam doa serta dukungan moral dan materi, semoga 3 jiwa yang sudah menerima Yesus sebagai Juruselamatnya tetap bertahan sampai kedatangan Yesus yang kedua kali. n —Dilaporkan oleh Pdtm. Resta Karo-karo, STh, Gembala Jemaat Karo Timur; Eduli Ginting, Ketua Jemaat Maranatha; T. Ginting, Dept. Penginjilan Perorangan Jemaat Maranatha; S. Bangun, Dept. Komunikasi Jemaat Maranatha.

Perkemahan Pemuda dan Rumah Tangga GMAHK Distrik Luwu Tana Toraja

P

ada tanggal 21 Agustus 2012, tepatnya selasa siang, Bumi Perkemahan Hotel Agro Wisata Palopo yang adalah lokasi untuk diadakannya Perkemahan Pemuda dan Keluarga dengan tema “The Power of One,” se-Distrik Luwu Tana Toraja, sudah mulai di penuhi peserta perkemahan. Para peserta perkemahan datang dari berbagai wilayah di antaranya daerah Palopo, Luwu Utara, Luwu Timur, Toraja Utara, dan Tana Toraja. Para peserta perkemahan dengan antusias memasuki daerah perkemahan dan mulai mendirikan tenda-tenda mereka. Ada pun tujuan diadakannya acara perkemahan pemuda dan keluarga ini, menurut Ketua Distrik Luwu Tana Toraja, Pdt. Mar­ then L. Saluy adalah “untuk meningkatkan kualitas iman pemuda dan keluarga demi terwujudnya Revival and Reformation serta mempererat ikatan persaudaraan sesama anak Tuhan....” Lebih lanjut lagi sebagai ketua panitia dari acara ini, Pdt. Imanuel Lisupadang selaku Dir. SS/PP/PA/Kom Distrik LUTAT, mengatakan “lewat perkemahan ini kita akan mendapat berkat rohani yang besar dari Tuhan dan mengalami kuasa dari Yesus yang akan membuat kita lebih dekat satu sama lain dan bersatu dalam penyelesaian pekerjaan-Nya di atas dunia ini sebagaimana tema perkemahan The Power of One.” Acara ini dibuka pada Selasa malam pukul 19.00 waktu setempat dan yang membuka acara ini adalah Bapak J. Palangan, SE selaku Sekretaris/Bendahara GMAHK Distrik LUTAT. Pada keesokan harinya panitia menyiapkan program-program yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas rohani dan persatuan para peserta perkemahan. Pada pagi hari acara diawali dengan meditasi Alkitab pada pukul 4.30 WITA, dan dilanjutkan dengan ibadah pagi yang pada saat itu renungan dibawakan oleh Pdt. J. Salaga, pendeta dari Jemaat Mangkutana dan sekitarnya. Setelah ibadah pagi, peserta perkemahan diberikan waktu acara bebas dan mempersiapkan segala sesuatunya tema-

suk makan, mandi, dll. Kemudian acara dilanjutkan dengan acara seminar. Setelah itu para peserta diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan masing-masing, di antaranya makan siang, dan bersantai. Pada pukul 14.00 WITA, acara dilanjutkan dengan program olahraga. Acara malam hari dimulai pada pukul 19.30 WITA diawali dengan ibadah, dan berikutnya adalah acara rekreasi yang meliputi LUTAT mencari bakat, who wants to be a millionaire, ajang kreasi dan kreativitas termasuk perlombaan pengkhotbah cilik. Salah satu acara yang sangat menarik khususnya bagi mereka yang sedang mencari calon pasangan hidup adalah “Take Me Out.” Setiap hari acara berlangsung reguler seperti di atas, walaupun kadangkala cuaca kurang bersahabat, terkadang malam hari turun hujan dengan derasnya yang sempat mengganggu tidur dari para peserta perkemahan, namun hal itu tidak menyurutkan semangat para peserta untuk datang ibadah pagi hari.

10 - 2012 | Adventist World

35


DARI INDONESIA

Namun di tengah-tengah berlangsungnya acara perkemahan ini pada hari Rabu tepatnya ada berita duka yang datang dari keluarga Pdt. M.L. Saluy selaku Ketua Distrik LUTAT, bahwa ayahanda yang terkasih telah diizinkan oleh Tuhan beristirahat untuk sementara. Panitia pun merespons akan berita duka itu, dan berusaha untuk membagi perhatian antara acara perkemahan dan penghiburan kepada keluarga yang berduka. Puji

Tuhan oleh karena kebaikannya, acara perkemahan ini pun tidak terganggu dan juga kebaktian penghiburan sampai pemakaman pun berjalan dengan baik bahkan seluruh peserta perkemahan diarahkan untuk menghadiri acara pelepasan. Setelah acara pemakaman pada hari Kamis 23 Agustus 2012, maka semua kembali fokus kepada acara perkemahan dan puji Tuhan pada hari Sabat pagi ada seorang pemudi menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi melalui baptisan. Pada malam minggu adalah malam puncak acara sekaligus penutupan dari acara perkemahan. Acara ini pun berlangsung dengan meriah dan ditutup dengan doa. Tentunya dalam pelaksanaan kegiatan ini memiliki begitu banyak kekurangan dan kelemahan yang bisa ditemukan di berbagai aspek. Namun panitia sudah melakukan persiapan yang maksimal untuk berlangsungnya acara ini. Ada pun kekurangan itu mari kita jadikan pelajaran untuk berbuat yang lebih baik lagi pada acara-acara berikutnya demi kemuliaan nama Tuhan. Mari terus bersatu sampai Kristus datang. The Power of One. n Dilaporkan oleh Pdt. Imanuel Lisupadang, Dir. Komunikasi Distrik LUTAT.

Charity Clinic di Sekolah Advent Dalam rangka Big City Evangelism

A

cara Pengobatan gratis ini mendahului KKR “Big City Evangelism� yang dipimpin oleh Pdt Dr. Edison Panjaitan dari Uni Indonesia bagian Barat yang diadakan dari Tgl 26 Agustus sampai 1 September 2012. Acara Pengobatan Gratis dimulai Jam 8 pagi di lapangan dan ruangan Sekolah Advent Jl. Ratna No. 2, pada waktu itu sudah banyak pasien mendaftar dilayani oleh Stella Manawan, Ibu T. Sitanggang, dan yang lainnya kemudian Ibu Zuska Sianipar bertugas menimbang dan mengukur lingkar perut pasien yang datang. Ibu Yosi Manawan bertugas memanggil pasien. Pemeriksaan pasien dilayani oleh tiga dokter yaitu dr. Liniyanti D. Oswari, MSc; Dr. Efman Ulrich Manawan, MSc, SpB, KBD; dr.

36

Adventist World | 10 - 2012

Vinenda Panjaitan (istri dari Pdt. Dr. E. Panjaitan) dan dibantu Coass dan Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRI—Bella, Chandra dan Richard yang memeriksa pasien. Irene Saputra memeriksa gula darah sedangkan Monik dan Sylvia memeriksa tekanan darah bersama Perawat Yanti Siahaan, sedang kan Perawat Rita Sitompul dan Uli Purba bertugas untuk menyuntik pasien. Di bagian pembagian obat ada Lina dan Eka Nurcahyadi dibantu oleh Yosrin Simbolon, Junior Sagala, Ray Hutapea dan Adam. Kasus yang dilayani sangat bervariasi, acara pengobatan gratis ditutup pukul 12.30 siang dan telah melayani 171 pasien. Suatu hal yang menarik perhatian dr. Vinenda Panjaitan selain memerik-


sa pasien juga melakukan pemijitan pada pasien-pasien. Walaupun sudah ditutup dan yang melayani sudah siap makan siang masih juga beberapa pasien datang terlambat. Terima kasih pada RSA Bandar Lampung, dan para donatur yang sudah membantu baik konsumsi maupun obat-obatan dan tenaga sukarela termasuk enam mahasiswa FK UNSRI (lima mahasis-

wa adalah bukan Advent). Biarlah pelayanan ini menjadi kemuliaan nama Tuhan. Biarlah pelayanan ini juga mengikat silaturahmi dengan masyarakat yang berada di sekitar gereja dan Sekolah Advent. n —Dilaporkan oleh dr. Liniyanti D. Oswari, MSc., Palembang.

Duka Membawa Pertobatan

M

engabar injil merupakan pekerjaan yang mulia, sebagaimana Tuhan Yesus berfirman dalam Matius 28:19 yang berbunyi “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” Kita bersyukur karena organisasi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh memiliki salah satu program menginjil yang tidak asing lagi yaitu Kelompok Pendalaman Alkitab (KPA). Program ini menjadi salah satu sarana bagi umat Tuhan yang mau bekerja untuk menyampaikan firman-Nya. Demikan juga dengan Cabang Sekolah Sabat (CSS) GMAHK Taman Wisma Asri (TWA), yaitu CSS Babelan. Mereka pun aktif mengadakan kegiatan KPA dari hari ke hari. Salah satu KPA yang dipimpin oleh Pdtm. Tawaris Laia dan dibantu oleh anggota jemaat CSS Babelan diadakan di rumah Kel. Simanjuntak. Seorang dari anak keluarga ini, yang bernama Anton Simanjuntak aktif mengikuti KPA dan intensif mendalami Firman Tuhan. Ia bersedia untuk menerima baptisan yang kudus. Namun ada hal yang menghalangi karena Saudara Anton sering diterpa penyakit, sehingga tidak memungkinkan untuk dibaptis. Dan sangat disayangkan pada hari Selasa, tanggal 17 Juli 2012 saudara Anton Simanjuntak telah mengakhiri hidup-

Jemaat Taman Wisma Asri

nya dan baptisan pun tidak sempat dilakukan. Di hari ia meninggal, anggota jemaat yang ada di CSS Babelan berkunjung ke rumah Kel. Simanjuntak serta mengadakan penghiburan. Setelah acara penghiburan, orangtua Anton memohon kepada Pdtm. Tawaris agar gereja Advent memberikan pelayanan dalam acara pelepasan di rumah hingga ke pemakaman. Kemudian hal ini dikoordinasikan dengan gembala jemaat induk TWA, Pdt. R. Sianipar, maka acara kebaktian di rumah hingga ke pemakaman dilayani oleh gereja Advent yang dipimpin oleh Pdt. R. Sianipar. Melihat keadaan keluarga yang membutuhkan perhatian secara keuangan ini, maka anggota jemaat CSS Babelan tergerak hatinya untuk mengumpulkan dana. Dana yang terkumpul ternyata cukup untuk menutupi seluruh biaya mulai dari peti jenazah, ambulans dan tempat pemakaman, sehingga seluruh acara dapat berjalan dengan baik dan lancar. Satu hal yang menarik adalah, jauh hari sebelumnya jemaat induk TWA telah merencanakan upacara baptisan pada hari Sabat, tanggal 21 Juli 2012, karena dari KPA yang lain ada 3 jiwa yang telah bersedia untuk dibaptis yaitu Ibu Samosir dan anaknya, serta seorang anak gadis. Hari Jumat sore, tanggal 20 Juli 2012, Sdr. Ari Depari (Mahasiswa UNAI) yang sedang field school di CSS Babelan berkunjung ke rumah Kel. Simanjuntak dan memberitahukan bahwa besok hari Sabat, 21 Juli 2012, akan ada baptisan di gereja Induk TWA. Di luar dugaan, seketika itu juga Kel. Simanjuntak (ibu dan bapak) mengatakan bahwa mereka ingin dibaptis juga. Dan benar, hari Sabat itu mereka dibaptiskan, dan baptisan dilaksanakan oleh Pdt. R.Y. Hutauruk Sekretaris Asosiasi Kependetaan Konferens DKI Jakarta. Demikianlah sukacita yang dituai dari pelayanan yang menghasilkan jiwa. Oleh karenanya, marilah kita sebagai umat Tuhan selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, sehingga banyak jiwa yang akan dimenangkan untuk Tuhan. n —Dilaporkan oleh L. Sagala, Koodinator Cabang Sekolah Sabat Babelan.

10 - 2012 | Adventist World

37


DARI INDONESIA

KKR Big City Evangelism Menuai 13 Jiwa Tema: Kasih Allah di Tengah Krisis Dunia

K

KR “Big City Evangelism” dengan pembicara rohani, Pdt. Dr. Edison Panjaitan dari tanggal 26 Agustus sampai 1 Mei 2012, bertempat di gereja Advent Jl. Ratna No. 2, Palembang telah dilangsungkan dengan baik. Berbagai topik rohani dan kesehatan pun telah dipaparkan dari malam ke malam. Tamu yang hadir pada malam pertama ada 21 orang dan jumlah tersebut sempat menurun karena hujan, tapi pada hari keempat sampai keenam, meningkat sampai 40 tamu. Tamu anak-anak yang hadir setiap malam sekitar 40 sampai 70 anak-anak. Mereka dipimpin oleh Ibu Ruth Habeahan dan guru-guru Sekolah Advent serta guru-guru SS anak-anak dari 3 jemaat di Palembang. Pada hari Rabu malam dan Kamis malam, mahasiswa PEDOM (Perkumpulan Doa Mahasiswa) FK UNSRI datang membawakan lagu spesial dan meEnam jiwa dari Jemaat Ratna dengan tua-tua Jemaat Ratna dan Pdt. E. reka mendengarkan KKR sampai selesai, sebagian Panjaitan dan Pdt. P. Simanjuntak. besar yang nyanyi adalah bukan Advent. Selain itu ada juga tamu yang bukan Advent, datang untuk Semoga jiwa-jiwa yang dibaptis tetap setia dan mari kita doakan memberikan lagu spesial pada hari Kamis malam. Setiap maagar tamu-tamu yang hadir yang belum ambil keputusan dibaplam selalu ada lagu spesial yang dipersembahkan oleh anggota tis, semoga Roh Kudus bekerja di hati mereka sehingga mereka dari ketiga jemaat di Palembang. pun mau menyerahkan diri kepada Yesus melalui baptisan. n Pada hari Sabat 13 jiwa menyerahkan diri untuk dibaptiskan, yang dilayani oleh Pdt. P. Simanjuntak dan Pdt. S. Sitorus. —Dilaporkan oleh dr. Liniyanti D. Oswari, MSc., Palembang.

Charity Clinic di Pulau Bangka Perdana di Pulau Bangka

Pangkalpinang—Babel, DSKS

Sebagai bagian dari pesta rohani di Pulau Bangka tahun ini, maka Panitia KKR telah mempersiapkan satu rangkaian kegiatan sosial melalui pelayanan kesehatan gratis (Charity Clinic) bagi masyarakat yang sangat membutuhkan. Puji Tuhan karena di Pulau Bangka ini ada tiga orang dokter Advent yang siap melayani pada kegiatan penting ini. Untuk melaksanakan pelayanan ini panitia mengajak Lembaga STIE IBEK Bangka dan YKPMI (Yayasan Peduli Kasih Masyarakat Indonesia) untuk berada di depan dalam menopang dan menyediakan berbagai keperluan mulai dari teknis administrasi dan obat-obatan yang diperlukan. Direncanakan ada dua kali kegiatan charity dalam satu minggu itu, dan setelah tim menentukan dua lokasi yang tepat untuk dijangkau, semua persyaratan dan izin pun diselesaikan dengan baik karena setiap pejabat kelurahan di lokasi tersebut memberikan respons dan dukungan yang kuat untuk kegiatan

38

Adventist World | 10 - 2012

sosial ini. Rencananya, hari Minggu, 26 Agustus 2012 charity yang


pertama di Desa Mangkol, Bangka Tengah. Dan hari Rabu, 29 Agustus 2012 berlokasi di Desa Lontong Pancur, Pangkalpinang –Bangka. Dua lokasi ini dipilih karena tidak jauh dari kota (gereja) dan belum pernah mendapatkan sentuhan kasih pelayanan pengobatan dari Advent. Bersama dua dokter Advent—dr. Yunitha Fenilho dan dr. Fransisca Trijayanti—serta para perawat Klinik Advent Muntok, ditambah belasan Mahasiswa dari Kampus IBEK siap melayani semua masyarakat yang datang untuk berobat. Desa Mangkol, Bangka Tengah

Warga di desa ini sangat beragam, ada dari suku Tionghoa dan suku Jawa, dan yang pasti lebih dominan suku Melayu Bangka. Tapi dari data bagian pendaftaran ada banyak juga yang beragama Katolik dan Kristen. Salah satu yang berkesan dalam pelayanan kita di desa ini ialah, keramahtamahan dan dukungan yang begitu baik dari pejabat kelurahan yang sejak awal menyambut kami dengan baik. Sebuah balai desa sudah disulap seperti rumah sakit kecil yang nyaman dan hangat menyambut setiap warga yang akan berobat. Oleh karena keterbatasan dana untuk menyediakan obat-obatan, maka panitia membatasi kupon hanya untuk 150-200 orang saja. Dalam

sambutannya, Bapak Lurah Mangkol menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tim dokter dan semua panitia yang telah mengupayakan kegiatan tersebut di desa ini. Dari data terakhir, tercatat 142 pasien yang mendaftar dan mendapatkan pengobatan hari itu, Desa Lontong Pancur, Pangkalpinang

ka, yang kehidupannya sangat terbatas dan tinggal di pemukiman sederhana. Lokasi ini dipilih karena anjuran dari rekanrekan di YKPMI agar memilih lokasi kumuh, miskin dan tak mampu. Dan benarlah, bahwa mayoritas kondisi penduduk di desa ini sangat membutuhkan pelayanan kesehatan yang memadai. Dari awal sudah ditargetkan agar dapat menjangkau 500-700 warga dan sebanyak itu juga jumlah obatobatan sudah disiapkan YKPMI. Dukungan warga dan mulai dari RT dan Lurah sangat menolong terlaksananya acara ini. Salah satu tokoh masyarakat juga membantu menyediakan jasa dua orang dokter tambahan untuk membantu melayani pasien. Sementara pelayanan berjalan, beberapa kali hujan mengguyur namun tim tetap bekerja dan melayani dengan penuh sukacita. Tercatat ada 305 orang dilayani pada hari itu, walau belum mencapai jumlah yang diharapkan tetapi tetap bersyukur dan puji Tuhan karena diberi kesempatan untuk berbagi kasih dan melayani di desa ini. n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komunikasi Daerah Sumatera Kawasan Selatan.

Penduduk di desa ini mayoritas adalah suku Melayu Bang-

10 - 2012 | Adventist World

39


DARI INDONESIA

Ladang Jiwa yang Menguning di Sumatera Selatan Berbagai kegiatan penginjilan di Sumatera Selatan

T

ahun 2012 ini Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS) menjadi salah satu daerah yang dipilih UIKB untuk membantu pelayanan penarikan jiwa. Selama satu minggu, dari 26 Agustus-1 September 2012, serentak di lima wilayah/distrik, diadakan KKR penuaian yang dipimpin langsung oleh hamba-hamba Tuhan yang dikirim dari kantor uni sebagai pembicara di tempat masing-masing. Untuk keberhasilan proyek besar ini, sejak dari awal tahun sudah dipersiapkan berbagai metode secara khusus di setiap distrik yang akan dilayani. Para pemimpin dari kantor daerah pun telah membagi tugas kerja dan memilih koordinator di setiap distrik. Melalui kunjungan-kunjungan, pelatihan dan berbagai kegiatan rohani yang lain, semua diarahkan untuk memotivasi setiap anggota untuk terlibat dalam kegiatan penarikan jiwa ini. Puji Tuhan karena hasilnya telah membuat setiap distrik siap untuk melaksanakan acara besar ini sekalipun berbagai kegelisahan, keraguan dan halangan-halangan kecil mencoba melemahkan panitia di awal-awal persiapan KKR ini, namun semangat dan roh kebersamaan di antara umat Tuhan mengikat dan meneguhkan komitmen untuk terus maju dan siap melaksanakan acara ini. Secara serentak, ada 5 lokasi titik pelayanan KKR pada sepanjang minggu itu:

KANAN: baptisan di Jambi. BAWAH: Baptisan dengan anggota jemaat di Pantai Bangka.

40

Adventist World | 10 - 2012

1. Distrik Jambi sebagai pembicara adalah Pdt. M. Sitompul, hasil baptisan 25 jiwa. 2. Distrik Bengkulu sebagai pembicara adalah Pdt. M. Sagala, hasil baptisan 16 jiwa. 3. Distrik Palembang sebagai pembicara adalah Pdt. E. Pandjaitan, hasil baptisan 13 jiwa. 4. Distrik Bangka sebagai pembicara adalah Pdt. S. Simorangkir, hasil baptisan 9 jiwa. 5. Distrik Belitang sebagai pembicara adalah Pdt. J. Havelaar, hasil baptisan 8 jiwa. Dan jumlah keseluruhan baptisan dari KKR penuaian ini adalah 71 jiwa, dan dibaptiskan pada hari Sabat, 1 September 2012, di tempat dan jemaat masing-masing. Mari kita doakan setiap jiwa yang telah menerima baptisan ini agar tetap setia dan terus bertumbuh dalam rohani. Ladang yang luas, tuaian banyak dan sudah menguning tapi pekerja sedikit, kiranya Tuhan segera mengirimkan para pekerja untuk menyelesaikan tuaian jiwa-jiwa di DSKS. n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komunikasi Daerah Sumatera Kawasan Selatan.


KKR Wilayah 17 di Sekitar Cikarang

P

ada tanggal 3-7 Juli 2012, wilayah 17 yang meliputi Jemaat Getsemani Cikarang, Jemaat Tj. Pura Karawang, Jemaat Panatayuda Karawang, Jemaat Cikarang Asih, Jemaat Cikampek dan Jemaat Purwakarta telah menyelenggarakan KKR yang diadakan di Jemaat Tj. Pura, Karawang. Kami mendapat kehormatan karena pembicara KKR kali ini adalah Pdt. Dr. W.L. Limbong sebagai Ketua Konferens DkI Jakarta sekaligus penasihat wilayah 17. Tema KKR berjudul “Diubahkan oleh Kasih-Nya.” Kehadiran para tamu dari malam ke malam rata-rata 21 orang yang berasal dari KPA masing-masing jemaat dan tamu yang terbanyak berasal dari Jemaat Getsemani Cikarang di mana ada 8 KPA di Jemaat tersebut. Pada hari Sabat kebaktian digabung dan kami menyewa gedung GBDI Resinda Karawang supaya dapat menampung seluruh anggota jemaat dan tamu. Pada sabat itu anak-anak Tuhan yang sudah menyerahkan diri ada 13 jiwa. Para pendeta yang membaptis adalah Pdt. N.Z.Nenoharan sebagai ketua wilayah 17, Pdt. T.H. Silaen (dimana cucunya Felix Silaen dibaptis), dan Pdt. A. Suranto. Sementara sebagian anggota jemaat mengikuti acara baptisan di Kolam Renang Resinda, Pdt. W.L. Limbong menyelenggarakan seminar di gedung GBDI bagi yang tidak mengikuti acara baptisan. Setelah kembali dari tempat baptisan, diadakan acara penyambutan bagi 13 jiwa, yang disampaikan oleh Bpk. B. Nainggolan mewakili masing-masing jemaat, kemudian Pdt. N.Z. Nenoharan mewakili wilayah 17 dan Pdt. Dr. W.L. Limbong me-

Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

wakili Konferens DKI Jakarta dan seluruh dunia. Wilayah 17 juga terberkati karena pada sore harinya Pdt. Jonatan Sinaga juga memberikan seminar tentang penatalayanan, yang menekankan mengenai perubahan hati dalam mengembalikan persepuluhan dan persembahan yaitu dengan terencana dan sukarela. Seluruh rangkaian acara diakhiri dengan penuh sukacita. n —Dilaporkan oleh Yesaya Sukirman, Dept. Komunikasi Jemaat Getsemani Cikarang.

Perkemahan Pemuda Advent

P

erkemahan kali ini sangat berbeda dan meriah, unik dari biasanya. Perkemahan diadakan di Bumi Perkemahan Ira Wuri tanggal 22-26 Agustus 2012, dengan tiga jenis air yang tersedia—air laut, air tawar, air panas. Lokasinya adalah di Kecamatan Alor Timur, 50 Km dari Kota Kalabahi. Tema acara tersebut adalah “The Power of One.” Dengan narasumber adalah Pdt. G. Wangania, Ketua Daerah Nusa Tenggara (DNT); Pdt. M. Ataupah, Sekretaris DNT; H. Simalango, Bendahara DNT; Paulina Simalango, Dir.PA/RT; Advent Peduli yang dipimpin langsung oleh Alvin Bidi. Perkemahan dimulai pada pukul 19.00 WITA, hari rabu malam, dengan kehadiran 300 orang yang terlebih dahulu sejak pagi telah berada di lokasi perkemahan. Acara pembukaan untuk perkemahan pemuda dengan resmi dibuka oleh Bupati Alor. Dalam sambutannya bupati menyampaikan lima hal penting

Daerah Nusa Tenggara (DNT)

buat semua peserta perkemahan: 1. Pemuda harus membangun persatuan untuk memuliakan Tuhan. 2. Pemuda dipersiapkan untuk menghadapi tantangan global. 3. Pemuda harus memiliki jati diri dan bersiap untuk diutus menjadi duta Kristus. 4. Pemuda harus memiliki perilaku hidup yang layak di hadapan Tuhan. 5. Pemuda harus miliki kualitas iman. Setelah acara pembukaan, diadakan ramah tamah bersama bupati dan rombongan, sekaligus bupati mempersembahkan dua lagu pujian. Di akhir pujiannya, bupati mengucapkan terima kasih kepada pihak Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Da-

10 - 2012 | Adventist World

41


DARI INDONESIA

erah Nusa Tenggara yang telah memilih Alor sebagai tempat berkemah untuk melatih dan membina orang muda untuk berguna bagi bangsa dan negara terlebih bagi Tuhan. Pada hari Kamis pagi diadakan Pelayanan Masyarakat dan dilanjutkan dengan seminar pemuda, lomba menghafal ayat Alkitab, cerdas cermat Alkitab, dan ilmu berkhotbah. Pada Jumat pagi, panitia juga telah menyiapkan acara-acara yang menarik seperti permainan team building dan flying fox. Lomba yang diadakan dalam perkemahan Pemuda Advent yang diikuti oleh setiap utusan maka sebagai juara satu cerdas cermat Alkitab adalah dari Jemaat Oesao, juara dua dari Jemaat Sikumana, juara tiga dari Jemaat Oebobo. Yang juara di lomba

Ilmu Berkhotbah, seorang dari Jemaat Kupang, juara dua dari Jemaat Kupang, juara ketiga dari SLA atas nama Melati. Pada kebaktian hari sabat, dihadiri semua anggota jemaat Distrik Alor dengan tak kurang dari 450 orang, mulai dari anak-anak dan orangtua yang berkumpul di tenda umum. Dan sebagai pembicara adalah Pdt. A. Kalumbang, Dir. Rumah Tangga Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya. Dalam khotbahnya beliau menekankan beberapa hal penting bagi semua peserta perkemahan secara khusus orang muda; (1) Orang muda harus berpikir positif (I Samuel 1:17). (2) Orang muda harus optimis karena memiliki power. (3) Orang muda harus memiliki kemauan. (4) Orang muda harus miliki semangat tinggi. (5) Mengisi hidup dengan membaca Alkitab, buku Roh Nubuat dan berdoa. Pada acara malam minggu begitu banyak acara yang dipentaskan oleh peserta seperti malam budaya, lawak, drama, lagu daerah. Kegiatan ini mendapat sambutan yang meriah dari semua peserta dan diikuti seluruh peserta, dan acara perkemahan berakhir pada malam minggu dan ditutup oleh Pdt. G. Wangania. Dalam sambutan beliau mengatakan bahwa semua acara yang disiapkan dan dilaksanakan ini diharapkan dapat mengikat jalinan kasih persaudaraan yang kuat di antara sesama orang muda dan mampu bersaksi melalui kehidupan kerohanian yang baik. n —Dilaporkan oleh Pdt. D. Kana Djo, Departemen Komunikasi Daerah Nusa Tenggara.

Seminar Kesehatan di Padang Sidempuan Daerah Sumatera Kawasan Tengah (DSKT)

P

ada tanggal 6-9 September 2012 di Padang Sidempuan, dilaksanakan seminar kesehatan se-DSKT dengan 80 peserta yang datang dari Riau Daratan dan Tapanuli. Nara-

sumber kali ini adalah Pdt. Jimmy Havelaar, Dir. Departemen Kesehatan UIKB; Bpk. G. Hutagalung, Kepala BPA Padang Sidempuan dan Ny. R.O. Sagala, Dir. Kesehatan DSKT. Para peserta menginap di Penginapan Angkola yang tidak jauh dari gereja Advent Padang Sidempuan, dengan semangat yang tinggi para orangtua dan yang muda datang mengikuti seminar (Sertifikasi Kesehatan Level 1) karena dengan belajar pelajaran kesehatan, akan memudahkan kita dalam penginjilan keluar (Reach Out), dan itu adalah komitmen para peserta. n —Dilaporkan oleh Ny. R.O. Sagala, Direktur Kesehatan DSKT.

42

Adventist World | 10 - 2012


KKR Kalimantan Barat Distrik Kalimantan Barat

T

idak menggunakan waktu beristirahat terlalu lama, hanya dalam kurun waktu tiga bulan setelah selesai mengadakan KKR di Distrik Kupang, Daerah Nusa Tenggara tanggal 15-21 April 2012, hamba Tuhan yang memiliki talenta dan semangat besar, Pdt. Dr. J. H. Rantung, Sekretaris GMAHK UIKB melanjutkan KKR di Wilayah Kalimantan Barat, tepatnya ibu kota propinsi di Pontianak pada Tanggal 5-11 Agustus 2012, dengan tema: “Pengharapan di Tengah Krisis.� Pdt. J.H Rantung tidak hanya bekerja sendiri, Pdt. Jimmy Havelaar, Dir. Dept. Kesehatan UIKB dan Pdt. Rony Panambunan, gembala Jemaat Mount Carmel menjadi kesatuan timnya. Balai Pengobatan Advent Pontianak, di bawah pimpinan Ibu Eva Hutagalung juga mengadakan pengobatan gratis di tiga titik di pinggiran Kota Pontianak yaitu (1) Desa Sungai Rengas (2) Desa Korek (3) Desa Ambawang menjadi lokasi pelayanannya. Dokter Alvin Sinaga Sp.A yang melayani di RSUD Yos Sudarso diundang panitia sebagai pembicara seminar kesehatan di malam pertama dan Pdt. Jimmy Havelaar yang dengan setianya menyampaikan seminar kesehatan di setiap malam berikutnya. Seluruh pengunjung sangat antusias mendengarkan materi seminar kesehatan dan khotbah yang disampaikan para pembicara. Pada malam keempat, di mana panggilan mulai dilakukan, ada 2 jiwa yang berdiri di depan, malam kelima bertambah beberapa jiwa lagi dan malam keenam di mana panggilan terakhir disuarakan ada 15 jiwa menyerahkan dirinya bagi Tuhan, terdiri dari 4 anak anggota, 5 protestan, 5 Katolik, 1 Budha. Pada acara penutupan yang menjadi Sabat gabungan dengan umat Tuhan dari Distrik Tayan, Menjalin, Kayu Tanam/ Saginah menambah jumlah baptisan, sehingga keseluruhannya berjumlah 31 jiwa. Baptisan dipimpin Pdt. Y.Y. Fina, dan Pdt. Jimmy Havelaar di kolam baptisan GMAHK Jemaat Setia Budi. Sungguh menjadi kesukaan besar bagi GMAHK wilayah Kalbar atas terseleng-

garanya KKR tersebut. Pada kesempatan ini kami mohon kiranya para pembaca Adventist World Indonesia sudi mendoakan pelayanan di Kalbar teristimewa mereka yang baru dibaptis, agar menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan. n —Dilaporkan oleh Bpk. J. Pasaribu dan Pdtm. J. Sihotang, Dept. Komunikasi Distrik Kalimantan Barat

10 - 2012 | Adventist World

43


DARI INDONESIA

One Reach One to One Win One

Sabbath School Camp di Konferens Minahasa Utara–Maluku Utara Anggota Sekolah Sabat! Jangkau Satu! Anggota Sekolah Sabat! Menangkan Satu! Anggota Sekolah Sabat! Jangkau Satu! Menangkan Satu!

I

tulah yel-yel semangat penginjilan dalam setiap sesi acara pada Sabbath School Camp 2012 yang digelar Departemen Pelayanan Sekolah Sabat dan Pelayanan Perorangan GMAHK DKMU-MU pada tanggal 25-28 April 2012 di Bumi Perkemahan Sagerat Bitung, tepatnya di lokasi perkebunan Kel. Ramoy Luntungan, Mawuntu (Mantan Bupati Minahasa Selatan). Perkemahan Sekolah Sabat dengan tema “One Reach One to One Win One” ini diikuti oleh sekitar 300 peserta yang adalah para pemimpin umum Sekolah Sabat, pemimpin diskusi, koordinator pemelihara dan Sekretaris UKSS dari jemaat-jemaat di Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung dan beberapa dari Provinsi Maluku Utara. Usai acara pembukaan, dilanjutkan dengan sesi-sesi pelatihan oleh Pdt. Dr. Ferry Rachman, Dir. Pelayanan SS/PP UKIKT, dengan topic: Peran, Fungsi dan Kerja Pemimpin Umum Sekolah Sabat dan Pemimpin Diskusi Sekolah Sabat, yang kemudian dijabarkan dalam praktik kelas melalui

pelatihan kelompok usai makan siang yang dipimpin langsung oleh Dir. Pelayanan Sekolah Sabat dan Penginjilan Perorangan, Pdt. Ronny Neman. Jumat pagi, para peserta dibekali dengan materi: Peran, Fungsi dan Kerja Sekretaris Umum Sekolah Sabat dan Sekretaris UKSS yang dibawakan oleh Pdt. Yotam Bindosano, MA. Dilanjutkan dengan topik Peran, Fungsi dan Kerja Koordinator Pemelihara UKSS oleh Bpk. Billy Kumolontang. Sabat pagi, rancangan acara Sekolah Sabat yang telah digodok dan disepakati bersama dipraktikan dalam urutan dan waktunya. Dilanjutkan dengan kebaktian Sabat dengan pembicara, Pdt. Yotam Bindosano, MA. Di sore hari, materi pelatihan dilanjutkan kembali, dengan pembicara Prof. Daniel C. Kambey mengenai menjadi pemimpin diskusi atau guru Sekolah Sabat yang baik. Sabbath School Camp DKMU-MU ditutup dalam sebuah komitmen kerja yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Ferry Rachman dan doa penyerahan oleh Pdt.F.A. Rattu, Ketua GMAHK DKMU-MU. n —Dilaporkan oleh Pdt. Jimmy Tendean, S.Ag., Bendahara Panitia Sabbath School Camp.

Foto bersama Ketua DPRD Kota Bitung pada Pembukaan Acara Sabbath School Camp 2012.

44

Adventist World | 10 - 2012


Menuai di KKR Cluster II

P

ada tanggal 1823 Juni yang lalu cluster II mengadakan kebaktian kebangunan rohani. Dan Jemaat Cibeber pun mengambil bagian dalam pesta kebangunan rohani itu, dan pada tanggal 23 Juni, Jemaat Cibeber bersukacita oleh karena adanya 3 jiwa yang datang kepada Tuhan dalam baptisan kudus. Ketiga baptisan itu adalah Brive Nasution, Cynthia Boyoh dan Janette Sitorus. Mereka adalah jiwa yang didapatkan dari hasil KPA dan juga kelas baptisan yang ada di Jemaat Cibeber. Salah satu dari mereka bukan Advent—Janette Sitorus. Ada hal yang menarik sebelum baptisannya dilaksanakan. Pada malam hari sebelum ia dibaptis, saat ia maju untuk menerima panggilan baptisan, ia datang untuk meminta tolong pada gembala Jemaat Cibeber, untuk datang ke rumahnya malam itu

Jemaat Cibeber, Konferens Jawa Barat

Jemaat Cibeber dan ketiga jiwa yang baru dibaptis. BAWAH: Proses baptisan Janette Sirorus oleh Pdt. D.E.W. Silitonga.

juga untuk berbicara dengan orangtuanya mengenai baptisannya esok. Pukul 11 malam gembala jemaat bersama istri dan Janette menuju rumahnya untuk bertemu dengan orangtua Janette. Sebelum pergi kami berdoa dalam hati memohon pada Tuhan kebijaksanaan untuk dapat berbicara dengan orangtua Janette. Dan dengan pertolongan Tuhan orangtua Janette memberikan izin ia dibaptis di gereja Advent. Keesokan harinya, setelah acara khotbah di Sabat gabungan cluster II, kami mengadakan baptisan kudus yang dipimpin oleh Pdt. Jimmy Havelaar dan Pdt. D.E.W. Silitonga bersama dengan 17 jiwa yang lain. Ketiga belia ini maju menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka. Pdt. Butarbutar mengatakan bahwa perjalanan kehidupan mereka nantinya akan penuh dengan pergumulan yang luar biasa, dan perjalanan perjuangan iman mereka secara pribadi baru akan dimulai. Akan banyak penggodaan dalam keluarga dan juga sekolah. Biarlah kita doakan anak-anak Tuhan ini, agar mereka dapat bertahan dalam kerohanian mereka dan juga ke 17 jiwa baru yang lain sampai Yesus datang. —Dilaporkan oleh Pdt. J. Butarbutar, gembala Jemaat Cibeber.

10 - 2012 | Adventist World

45


DARI INDONESIA

Festival Kebebasan Beragama di Indonesia Yang pertama di Indonesia

B

ertempat di Aula Mapalus Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, pada Sabat, 5 Mei 2012, Festival Kebebasan Beragama untuk pertama kali digelar di Indonesia dengan tema: “Thank You Indonesia for Religious Freedom and Thank You Sulawesi Utara for Religious Freedom” mendapat perhatian yang besar dari para pemimpin umat beragama di Sulawesi Utara. Aula Mapalus dengan daya tampung sekitar 2500 orang terlihat penuh dengan anggota Advent dan bukan Advent yang berbaur dalam satu kebersamaan mengikuti rangkaian acara festival kebebasan beragama yang berisi sambutan dan pemaparan para pemimpin agama se-Sulawesi Utara tentang kebebasan beragama disertai dengan lagu-lagu rohani dari Serve Him Vocal Group, Adriel Grup, Vokal Grup ke Sorga dari Gereja Masehi Injili Minahasa pimpinan Prof. Pinontoan dan koor jemaat masing-masing. Hadir memberi sambutan dalam acara ini adalah Pdt. A. Rumengan, Sekretaris Umum Sinode GMIM; Bpk. Tamzil Permata, Pemimpin Umat Muslim Sulawesi Utara; Bpk. Weda Manuaba, Pemimpin Umat Hindu; Pendeta Tedius Batasina, Pemimpin KGPM; Pendeta John Pangalila, Sekretaris GPdI Pusat di Sulawesi Utara; Bpk. Hanny Lionardy, Pemimpin Umat Budha; Bpk. Sofyan Yosadi, Pemim-

pin Kong Fu Cu; Pdt. Dr. Nico Gara, Ketua Forum Kebebasan Umat Beragama–FKUB Sulawesi Utara dan Pdt. Noldy Sakul, Ketua Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur. Dalam sambutan dan pemaparannya, para pemimpin agama sepakat bahwa kebebasan beragama adalah hak mutlak yang wajib dijaga bersama oleh semua umat beragama dan inilah yang sudah lama di praktikkan di Provinsi Sulawesi Utara tercinta, sehingga Sulut dikenal sebagai daerah yang aman. Masing-masing pemimpin agama juga memberikan apresiasi dan rasa bangganya kepada gereja Advent karena dapat menggelar acara festival kebebasan beragama yang pertama di Sulawesi Utara bahkan di Indonesia. Mereka juga berharap, acara ini dapat menjadi agenda rutin yang bukan saja nanti hanya di dibuat dan diprakarsai oleh gereja Advent tetapi kemudian bisa bergilir pada setiap denominasi agama yang ada atau pun dapat dibuat tim bersama untuk acara akbar dan penting seperti ini. Gubernur Sulawesi Utara, Dr. Sinyo H. Sarundajang dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten I, Ir. Roy Roring, mengatakan bahwa Sulawesi Utara sebagai daerah yang aman jangan lengah untuk terus menjaga kerukunan umat beragama dengan saling menghargai dan menghor-

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redak-

si majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format M ­ icrosoft Word/Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/image­ di dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere­solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk dimasukkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

46

Adventist World | 10 - 2012

Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia


WARTA

GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera…”

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha A. Ricky Bendahara S. Manueke Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi R.C.A. Raranta, F. Parhusip, J. Wauran Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur

mati karena torang samua basudara (kita semua adalah saudara). Beliau juga menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya kepada gereja Advent sedunia yang menggelar acara ini dan mempercayakan Sulawesi Utara sebagai tuan rumah. Usai sambutan-sambutan dari para pemimpin umat beragama dan dari pemerintah, Pdt. Dr. John Grazz, Sekretaris Asosiasi International Religious Liberty Association (IRLA), dari General Conference kemudian memaparkan bahwa gereja Advent adalah bagian dari komponen kebebasan beragama dari seluruh agama dan kepercayaan di dunia , yang berada di bawah payung PBB. Gereja Advent menyokong penuh kebebasan umat beragama untuk beribadah, mendirikan tempat beribadah serta melaksanakan segala kewajiban agamanya. Di akhir dari sambutannya, Grazz mengatakan bahwa dia juga bangga dan berterima kasih karena di Indonesia khususnya di Sulawesi Utara, dia dapat merasakan makna dari kebebasan beragama, dengan melihat semua umat beragama duduk berdampingan dengan damai dan penuh kekeluargaan. “Sulawesi Utara memang adalah surga senyuman dan keramahan. Saya orang asing, tapi tidak merasa asing di sini,” ungkapnya. Di akhir dari acara festival kebebasan beragama, semua pemimpin Agama yang hadir mendapatkan piagam penghargaan sebagai komitmen untuk terus menjaga kebebasan beragama di Sulawesi Utara, Indonesia dan internasional, yang telah disiapkan oleh panitia. n —Dilaporkan oleh Pdt. Jimmy Tendean, Gembala Wilayah Manado Utara I.

Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya S. Nappoe, Jawa Barat W. Siringoringo, Jawa Tengah R. Situmeang, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku H. Sandil, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Toraja Izin

Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi) www.iphbdg.org

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

10 - 2012 | Adventist World

47


DIBANGUNKAN

MELALUI

DOA

DAN MEMPELAJARI ALKITAB

Bergabunglah bersama kami dalam

10

DOA H A R I 9-19 Januari 2013

Anggota gereja Advent di seluruh dunia berdoa pada pukul 7 setiap pagi dan petang. Bergabunglah bersama kami dalam doa demi kehadiran Roh Kudus dalam keluarga kita, jemaat, para pemimpin dan komunitas kita sehingga Yesus segera datang!

(Dibangunkan oleh Firman-Nya)

Melaluinya dengan membaca Alkitab bersama. Daftarkan hari ini!


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.