War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke t ujuh
0 4 - 2013
PENCIPTAAN
Ditampilkan Paket Keajaiban LIPUTAN
KHUSUS Hlm. 32-38
Pelayanan Ketua General Conference di Indonesia
14
Menghadapi
Aum Singa
22
Senyuman
Swaziland
27
Melalui
Saat Sukar
dalam Hidup
04 - 2 013
C E R I TA
16
S A M P U L
Penciptaan Ditampilkan
Mengapa pandangan Alkitab akan asal usul penting kepada pandangan Kristen sedunia.
14 Menghadapi Aum Singa K E P E R C AYA A N
DASAR
Oleh Stefan Hรถschele
Bertumbuh dalam Kristus bukanlah suatu pilihan, melainkan suatu keharusan.
21 Pertanyaan Mengenai Sejarah M E R AYA K A N
W A R I S A N
8 MIA: Mission in Action PA N O R A M A
SEDUNIA
Oleh Ted N. C. Wilson
Reputasi kita dibuat oleh apa yang kita lakukan.
22
K E H I D U PA N
12 Saul, Saul
ADVENT
Senyuman Swaziland
Oleh Doyle Nick
Mendemonstrasikan pelayanan penyembuhan Allah, satu mulut setiap saat.
RENUNGAN
Oleh Bill Knott
Dalam 150 tahun sejak pergerakan kita terorganisasi, kita memiliki banyak alasan untuk berterima kasih kepada Tuhan.
Oleh Mary-Alice White
Bagaimana ia berangkat dari penganiaya gereja kepada pemelihara gereja.
24
MENEMUKAN
ROH
NUBUAT
Berkat Eropa Oleh Gerhard Pfandl Memelihara gereja muda pada awal mulanya.
D E PA R T E M E N TA L 3 L A P O R A N
SEDUNIA
3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 10 Kisah GLOW
11 K E S E H A T A N Ministroke 26
SEDUNIA
P E R TA N YA A N
J A W A B A N
D A N
ALKITAB
Simbol dan Kekuasaan Nubuatan
www.adventistworld.org
Tersedia dalam 13 bahasa secara online
2
Adventist World | 04 - 2013
27 P E L A J A R A N A L K I T A B Melalui Saat Sukar dalam Hidup 28 P E R T U K A R A N
IDE
32-48 D A R I I N D O N E S I A Warta Gereja Advent (WGA)
Kesaksian Penciptaan
A
LAPORAN SEDUNIA
Orang Advent Fokus pada
Pelayanan Kebutuhan Khusus
D a b r o w s k i / C R SB
da alasan mengapa saya memulai setiap seri pelajaran Alkitab dengan doktrin penciptaan, “kata seorang pendeta yang sudah pensiun, senyum yang lambat menyebar di wajahnya. “Jika seseorang tidak percaya pada kebenaran sebagaimana yang diajarkan dalam kitab Kejadian, ia pun tidak akan pernah berhasil bahkan setengah jalan sampai ke Wahyu. Jika tidak ada di hatinya keinginan untuk mengakui otoritas Yesus sebagai Pencipta, ia tidak akan memiliki kemauan untuk membiarkan hidupnya dibentuk oleh Yesus adalah Tuhan. Doktrin keselamatan kita, doktrin Sabat kita, doktrin tentang kedatangan kedua—semuanya itu tumbuh dari kebenaran yang ditanam di Eden. Menerima ajaran Alkitab tentang penciptaan adalah salah satu indikator terbaik bahwa seorang pria atau wanita akan pergi untuk mengenal dan mencintai kegenapan akan kebenaran Allah.“ Hikmat dari gembala yang berpengalaman itu masih menggema dalam hidup dan pelayanan saya. Dan menghidupkan ribuan kali setiap minggu sebagai seorang guru Advent, pendeta, pekerja Alkitab, dan pemimpin jemaat dengan setia mengidentifikasi hubungan yang penting antara keyakinan kita tentang asal-usul dan keyakinan kita tentang akhir zaman. Kebenaran Allah tidak pernah ditawarkan kepada kita sebagai suatu menu, dimana kita dapat mengambil dan cara memilih salad atau hidangan utama di restoran. Kita pun turut mengambil bagian dari seluruh makanan yang Yesus tawarkan, atau kita akhirnya berjalan menjauh dari meja perjamuan-Nya yang besar. Dalam edisi Adventist World kali ini kita menyoroti kesaksian umat Advent yang unik dan menarik mengenai kebenaran seperti yang ditemukan dalam kitab Kejadian. Meskipun bekerja di Korea, Amerika Serikat, dan Panama, mereka berbagi misi yang sama. Masing-masing fokus dalam menangkap perhatian pria dan wanita yang terburuburu, gelisah dengan kabar baik bahwa Tuhan yang pernah membuat semua hal yang baik, dan akan tetap melakukan semua hal dengan baik. Ketika Anda membaca edisi bulan ini, berdoalah bagi kesaksian yang diberikan oleh beberapa pelayanan ini dan yang lainnya kepada kebenaran penting dari pekerjaan Allah yang kreatif dan berkuasa.
R a j m u n d
“
MENYANYI PUJIAN: Sebuah penampilan musikal dilakukan oleh paduan suara tunanetra di sebuah acara bersama untuk Pelayanan Kebutuhan Khusus Advent di São Paulo, Brazil.
nn Lebih dari 200 orang Advent tertarik dengan pelayanan kepada mereka yang memiliki kebutuhan khusus yang bertemu pada tanggal 25-27 Januari 2013, di São Paulo, Brazil, untuk merumuskan cara-cara untuk mencapai orang-orang dengan cacat fisik dan emosional. “Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh,” kata Jonathan Kuntaraf, Direktur Departemen Sekolah Sabat dan Pelayanan Perorangan untuk General Conference, “telah membuat keputusan secara sengaja untuk melatih, menantang, dan mendorong setiap divisi, uni, konferens, dan gereja dalam pelayanan ini, di mana telah tiba saatnya.“ Konferensi ini berlangsung di Universidade de São Paulo Adventista (Kampus Universitas Advent São Paulo Brazil), yang dipusatkan pada Sabat Kebutuhan Khusus di kampus UNASP. Acara ini termasuk presentasi oleh Christian Record and Adventist Deaf Ministries, serta penampilan paduan suara orang buta dan penandatanganan oleh beberapa individu dan kelompok yang tunarungu. Kuntaraf mempresentasikan pidato utama pada Sabat Kebutuhan Khusus: “Ministry of Compassion.” Dalam pesannya dia mengutip apa yang dituliskan Ellen G. White, seorang pendiri dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, yang juga merasakan kebutuhan akan pelayanan seperti ini. Dalam Testimonies to the Church, jilid 3, ia menulis, pada halaman 511, “bahwa orang-orang yang menderita dalam berbagai macam cara telah ditempatkan dalam hubungan Kristiani yang dekat dengan gereja-Nya, untuk membuktikan umat-Nya dan mengembangkan karakter mereka yang seBersambung ke halaman ber ikutnya
04 - 2013 | Adventist World
3
LAPORAN SEDUNIA
4
Adventist World | 04 - 2013
dalam 113 tahun pengalamannya melayani orang buta. Special Needs Ministries adalah suatu pendekatan yang sangat disambut yang gereja akui saat ini, “kata Dabrowski. —Dilaporkan oleh Gary Swanson, dengan Mark A. Kellner, redaktur berita.
UMAT ADVENT DI KANADA MENERIMA PENGHARGAAN UNTUK ADVOKASI
A d v e n t i s t
C h u rc h
i n
C a n a d a
nn Seorang Advent telah menerima salah satu penghargaan tertinggi Kanada, sebagai hasil atas karyanya dalam kebebasan beragama. Barry W. Bussey, dianugerahi Queen Elizabeth II Diamond Jubilee Medal yang bergengsi sebagai pengakuan atas karyanya untuk mendukung kebebas-
S e v e n t h - d ay
benarnya. Malaikat Allah sedang mengawasi untuk melihat bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang membutuhkan simpati, cinta, dan belas kasih kita tanpa pamrih.“ Meskipun gereja secara historis mengalamatkan beberapa kebutuhan khusus melalui pelayanan tertentu di beberapa daerah bagi mereka yang buta atau tuli, sampai sekarang belum ada inklusi yang komprehensif dari kebutuhan yang lebih luas di bidang ini. Pelayanan ini baru berusaha menangani kebutuhan dari tujuh kategori cacat fisik: Kognitif, pendengaran, mobilitas, kejiwaan, berbicara, visual, dan “tersembunyi,” yang meliputi kecacatan yang tidak mudah diamati. “Pelayanan belas kasih dan misi tidak dapat dipisahkan,” kata Larry Evans, Associate Director Departemen Penatalayanan General Conference. “Mereka yang memiliki kebutuhan khusus, bukan hanya layak mendapatkan belas kasih, juga melihat diri mereka sebagai duta Allah untuk menjangkau orang lain yang memiliki keadaan seperti diri mereka dengan pesan akan pengharapan. Mereka dapat memainkan peran penting dalam misi gereja.“ Sementara berpartisipasi dalam pertemuan penasihat internasional Special Needs Ministries Department, milik Advent yang baru didirikan, Rajmund Dabrowski, Direktur Pemasaran Christian Record, bertemu dengan sekitar 25 anggota Real Vision, sebuah organisasi São Paulo, Brazil, dari anggota gereja yang buta. Anggota Real Vision berbagi pengalaman mereka dan menyatakan minatnya untuk kerja sama di masa mendatang dengan Christian Record untuk menyediakan materi untuk para tunanetra dalam bahasa Portugis. “Ini merupakan lembaga yang tepat waktu, perpaduan atas pelayanan-pela yanan yang menanggapi individu dan kelompok dengan kebutuhan khusus, yang merupakan bagian dari komunitas iman kita. Christian Record bersemangat untuk berbagi apa yang telah mereka pelajari
PERAIH PENGHARGAAN: Barry Bussey, seorang Advent yang aktif dalam urusan kebebasan beragama, menerima Queen Elizabeth II Diamond Jubilee Medal dalam sebuah upacara di Parlemen Kanada di Ottawa, Ontario.
an beragama di Kanada dan secara internasional. Ia menerima penghargaan pada tanggal 30 Januari 2013, dalam sebuah upacara di Ottawa, Ibukota Kanada. Menurut Maurice Vellacott, anggota parlemen yang mewakili konstituen Wanuskewin Saskatoon, Bussey “telah memainkan peran penting dalam perjuangan untuk memelihara kebebasan beragama di Kanada dan internasional.... Suaranya yang efektif atas [nama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh] telah membantu memperluas representasi dari Kanada yang membela kebebasan beragama di sini dan di luar negeri.“ Bussey, yang menghabiskan lebih dari 15 tahun dalam pelayanan keagamaan sebagai seorang pendeta, pengacara, dan advokat kebebasan beragama, juga sebagai direktur hubungan PBB untuk Gene ral Conference, yaitu sebagai vice president bidang hukum untuk Canadian Council of Christian Charities, di Elmira, Ontario. Medali Diamond Jubilee diciptakan untuk memperingati perayaan ulang tahun keenam puluh Yang Mulia Ratu Elizabeth II. Medali berlian Ratu Elizabeth II “dibuat untuk menghormati kontribusi dan prestasi yang signifikan oleh warga Kanada.” “Medali ini adalah untuk suatu alasan,” kata Barry. “Medali ini dikarenakan kebebasan beragama. Kami memiliki berkat-berkat yang indah di Kanada, namun saya tahu di seluruh dunia ada saudara dan saudari yang menderita karena iman mereka, dan itulah sebabnya saya terlibat. “ Penyerahan penghargaan diadakan pada tanggal 30 Januari, di ruang House of Commons gedung Parlemen di Ottawa. Anggota parlemen Vellacott berada di sana untuk memberikan penghargaan. Dalam upacara tersebut turut hadir pula anggota keluarga, teman, dan rekan Barry. —Dilaporkan oleh Alexandra Yeboah, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Kanada.
SPD O F c o u r t e s y p h o t o
DI TAHITI, WILSON MENEKANKAN KEPEMIMPINAN ROHANI nn Kerohanian otentik adalah inti dari pekabaran Advent, Ted N. C Wilson, Ketua General Conference, mengatakannya dalam kunjungan resmi dengan pemimpin Polinesia Perancis pada tanggal 8 Februari 2013. Wilson bertemu dengan Presiden Oscar Temaru dan pejabat pemerintahan Perancis Polinesia di kantor presiden di Papeete, Tahiti, ketika mengadakan kunjungan ke pulau-pulau di Pasifik Selatan. Presiden Temaru mengatakan ia berterima kasih atas dampak positif yang diberikan oleh gereja Advent di Polinesia Perancis, seraya menambahkan bahwa umat Advent adalah ”warga negara yang baik.” Wilson, berbicara dalam bahasa Perancis, menyatakan penghargaannya atas kebebasan beragama yang diberikan
oleh pemerintah Polinesia Perancis. Sebagai suatu negara overseas (kepulauan) Perancis, kelompok negara kepulauan ini diberikan otonomi yang cukup, memungkinkan suatu kebebasan beragama lebih besar daripada yang diberikan oleh undang-undang di wilayah utama Perancis. Kemudian dalam percakapan mereka, Wilson menggambarkan keyakinan gereja Advent dalam kehidupan holistik. Sambil menunjuk ke arah sebuah meja yang berada di kantor presiden, ia berkata, “Ketika satu kaki hilang, meja tidak dapat berdiri. Demikian pula, manusia harus mempersatukan kebutuhan rohani, kebutuhan fisik, mental dan sosial mereka. Kita percaya Allah ingin agar kita membangun semua atribut secara harmonis.“ Sebelumnya Wilson telah bertemu dengan Gaston Tong Sang, Walikota Bora Bora yang juga adalah mantan presiden Polinesia Perancis. Bapak Sang ke-
R e c o r d . n e t. a u
Atas: KUMPULAN DARI ORANG PERCAYA: orang muda duduk di struktur bangunan di Papenoo, Tahiti, dibangun untuk menjadi tuan rumah pertemuan rohani seminggu menyambut ketua gereja Advent sedunia Ted Wilson. Pertmuan umum itu disiarkan langsung secara online dan disiarkan di stasiun radio Advent setempat di Polinesia, Perancis. Sisipan: KEDUA PRESIDEN: ketua gereja Advent sedunia Ted Wilson (kanan) bersama dengan presiden Polinesia Perancis, Oscar Temaru, di Papeete, Tahiti. Wilson menawarkan pesan rohani dan berdoa dengan pemimpin nasional dalam pertemuan yang diadakan pada 8 Februari 2013.
mudian melakukan penerbangan selama 45 menit menuju Tahiti untuk menghadiri ibadah Advent dan penginjilan yang berlangsung pada 7-9 Februari 2013. Selama khotbah Sabat itu, Wilson mendesak hadirin yang berjumlah hampir 4.000 orang, untuk memprioritaskan pengembangan rohani, mengutip kisah Perjanjian Lama tentang Elia, yang menganjurkan kembali kesalehan. “Allah memanggil kita untuk menjadi Elia di dunia modern kita,” kata Wilson. Para pemimpin gereja Advent setempat memberikan pujian atas usaha yang kuat kepada anggota gereja yang membawa teman dan tetangga untuk menghadiri pertemuan ini. Ada sekitar 4.600 orang umat Advent di Polinesia Perancis, yang tersebar di sekitar 130 pulau. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mengoperasikan 37 gereja di Polinesia Perancis, termasuk perguruan tinggi dan pusat media. “Pertemuan rohani ini telah menjadi berkat besar bagi kami,” kata Roger Tetuanui, Ketua Uni Polinesia Perancis. “Ini telah membawa keluarga gereja kami untuk bersama-sama. . . . Tapi yang paling penting adalah dampak rohani dari pekabaran. Kami merasa bersatu dan bersemangat secara spiritual.“ —Dilaporkan oleh James Standish, Divisi Pasifik Selatan, bersama dengan jaringan berita Advent.
04 - 2013 | Adventist World
5
LAPORAN SEDUNIA UMAT ADVENT MONGOLIA DIUNTUNGKAN MELALUI BELAJAR JARAK JAUH nn Sebagaimana tahun baru dimulai, anggota Advent di Mongolia Mission Field (MMF), bekerja sama dengan Divisi Asia Pasifik Utara, meluncurkan program pusat pembelajaran jarak jauh/Distance Learning Centre (DLC) di Mongolia, dijalankan oleh Adventist International Institute of Advanced Studies (AIIAS) di Silang, Cavite, Filipina. DLC akan menyediakan pendeta lokal maupun pemimpin gereja dengan jalan untuk meningkatkan keterampilan mereka dan menambah pembelajaran akademik dan kompetensi teknis dalam pelayanan. Program ini akan mengadakan kelas sekali setiap kuartal selama lima tahun. Sesi pertama berlangsung pada tanggal 14-30 Januari 2013, dengan Chung Soo Young, profesor teologi terapan AI-
IAS, menyajikan “Dasar Kepemimpinan Alkitabiah“ dilakukan di kantor pusat MMF. Kursus pelajaran jarak jauh pertama ini menyediakan 32 siswa MMF dengan pemahaman mendasar tentang prinsipprinsip dan pendekatan pada kepemimpinan Alkitabiah, mengidentifikasi karakteristik penting, kualitas, dan persyaratan dari para pemimpin Kristen, menghargai beberapa model kepemimpinan Alkitabiah dan berbagai kegiatan kepemimpinan, dan membantu mengkoordinasikan pemimpin misi untuk bekerja sama pada tingkat regional, nasional, dan global. Program DLC adalah kunci untuk mempromosikan rencana pembangunan pelayanan yang kuat yang akan melatih dan mengembangkan pendeta Advent di Mongolia, kata para pemimpin gereja. —Dilaporkan oleh Divisi Asia-Pasifik Utara.
A
PARTISIPAN SEMINAR: Pelajar jarak jauh di Mongolia Mission Field berkumpul pada seminar bulan Januari 2013. p h o t o
6
Adventist World | 04 - 2013
c o u r t e s y
O F
NSD
pa yang akan Anda lakukan untuk menarik kaum muda ke gereja, terutama di negara di mana sulit untuk bersaksi secara terbuka? Bagaimana tentang permainan bisbol? Itulah pengalaman terbaru dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Kuba, di mana bisbol telah lama menjadi olahraga populer. Dimulai dan berkembang, sebuah tim bisbol membawa pendatang-pendatang baru ke gereja, kata para pemimpin gereja setempat. Bisbol adalah olahraga yang sangat dihormati di Kuba: Negara ini memiliki liga amatir sendiri, dan sebuah tim nasional Kuba menjadi finalis dalam kompetisi Baseball World Classic 2006, kalah dari Jepang dalam pertandingan yang berlangsung di San Diego, Kalifornia. “Program ini dimulai pada tahun 2009 sebagai sebuah cara untuk membantu orang muda Advent menikmati olahraga tanpa mengesampingkan kesaksian Kristiani mereka,” kata Dayami Rodriguez, direktur komunikasi Uni Kuba. Dia berbicara pada bulan November 2012 pada pertemuan tingkat tinggi komunikasi yang diselenggarakan di Miami, Florida, oleh Divisi Inter-Amerika, yang mencakup Kuba. Kaus dan topi bisa saja tidak selalu cocok, dan ada tantangan-tantangan lain yang harus dihadapi, namun gereja Advent Kuba telah menemukan bahwa bisbol adalah alat penjangkauan yang ideal. Bahkan, permainan yang tampak tenang menarik perhatian salah seorang pejabat pemerintah setempat, yang memberikan kata-kata sambutan. Permainan dilakukan dengan menghormati semua pihak, anggota tim berdoa sebelum pertandingan. Bentrokan dan bahasa kasar kadang-kadang dikaitkan dengan liga lainnya sama sekali tidak
p h o t o s
c o u r t e s y
O F
t h e
C u b a
U n i o n
Kiri: MENYANYI: Pemain melepas topi mereka pada saat menyanyikan lagu kebangsaan, suatu tradisi bisbol. Atas: MENGIBARKAN BENDERA: Pemain dalam kompetisi bisbol gereja Advent Kuba melewati bendera Pathfinder, yang mewakili program pemuda gereja. Kanan: BERSIAP: Salah seorang pemain mengayunkan tongkat di lapangan saat pertandingan bisbol Advent di Kuba. Di sinilah, olahraga digunakan sebagai alat penginjilan.
Oleh M ark A. Kellner, editor berita
Orang Advent di Kuba Menggunakan
isbol B untuk
Menjangkau
Olahraga yang populer menarik perhatian dimana pemain berdoa sebelum pertandingan. muncul pada praktik dan kompetisi Advent, kata Rodriguez. Suasana damai menarik perhatian pemain non-Advent yang ingin berpartisipasi. Pemimpin gereja setuju, tapi dengan kondisi: Pemain harus menunjukkan perilaku yang baik, ucapan dan sikap mereka akan sesuai dengan standar Advent, dan semua pemain akan hadir setiap hari, studi Alkitab pagi dan seminar malam. Menurut Rodriguez, ini sangatlah berhasil! Para penonton—mulai dari wasit setempat, pemain bisbol profesional, dan anggota masyarakat yang turut serta dalam permainan—semuanya terpukau menyaksikan mereka di tengah teriknya permainan berdoa untuk satu sama lain
sebelum pertandingan, memegang tangan, memeluk dan memberi selamat satu sama lain setelah pertandingan. Beberapa penonton menghampiri tim, ingin untuk mempelajari lebih lanjut. Para pemuda memperkenalkan diri mereka sebagai umat Advent, dan mengundang mereka yang tertarik ke pertemuan yang diadakan pada malam hari. Pada tahun pertama ada 28 orang yang memberi hati mereka kepada Tuhan sebagai hasil dari usaha tersebut, pada bulan Agustus 2012, 100 orang membuat komitmen Kristiani pada saat permainan dan penjangkauan berlangsung di Palmarito, Holguin, di bagian timur Kuba. Rodriguez mengatakan, “Setiap malam kota kecil lumpuh oleh apa yang ter-
jadi di gereja Advent yang sederhana di atas lembah. Semua orang berlari untuk mendengar pengkhotbah, membawa kursi mereka sendiri untuk menemukan tempat kecil di tengah-tengah begitu banyak orang yang memadati jendela dan pintu dari tempat kudus itu. Pada akhir minggu dari seri penginjilan, ‘Yesus Sang Penakluk Sepanjang Masa,’ gereja sangat bersukacita menyaksikan banyak yang memutuskan untuk menyerahkan diri mereka kepada Kristus selamanya.“ Pemerintah setempat pada awalnya enggan untuk mengizinkan kelompok agama ini untuk menggunakan fasilitas mereka, namun pada akhirnya menyerah. Dan para relawan datang untuk membersihkan daerah yang digunakan untuk tempat permainan. Bahkan, sekretaris utama partai komunis setempat menghadiri acara pembukaan dan memberikan sambutan. Ketua gereja Advent di Kuba dan pendeta lainnya bergabung dengannya. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah aktif di Kuba sejak 1905. Pada 2012, hampir 33.000 anggota yang telah dibaptis melakukan ibadah mingguan di 302 jemaat. n
04 - 2013 | Adventist World
7
PA N O R A M A
SEDUNIA
P
ria itu dalam sebuah misi—untuk meneror, menyiksa, dan membunuh. Saul, seorang Farisi yang kuat, bertekad untuk menyingkirkan setiap pria, wanita, dan anak yang mengaku bahwa Yesus dari Nazaret memang Anak Allah. Pada persidangan Stefanus, Saul dengan fasih dan logis meyakinkan orangorang bahwa terdakwa sedang berkhotbah untuk menyesatkan, melakukan ke-
PHOTO
BY
H e s t e r
ngejar mereka ke mana pun mereka pergi. Perubahan Misi
Maka ia pun merencanakan perjalanan misi khusus ke Damaskus, sebuah kota yang kaya dan kuat perdagangan di kekaisaran Romawi. Dengan otoritas dan tugas dari imam-imam kepala di Yerusalem (lihat Kisah Para Rasul 26:12), Saul berangkat melakukan misinya untuk me-
G r i ff i n / ANN
yakinkan tentang kebenaran yang dinyatakan oleh para murid “(Kisah Para Rasul, hlm. 115). Saul juga mengingat ucapan Stefanus, dan banyak nubuat tentang Mesias. Berdasarkan keyakinan dari Roh Kudus, Saulus dari Tarsus, siswa Kitab Suci yang luar biasa, untuk pertama kalinya menyadari bahwa di dalam Yesus dari Nazaret semua nubuat telah digenapi. Mengakui dosa-dosanya dan mengakui Kristus sebagai Juruselamatnya, Saul si penganiaya menjadi Paulus, misionaris besar, penulis, dan seorang martir. Kebenaran dalam Yesus
Jadi hal ini selalu terjadi pada semua pengikut Kristus yang sejati—begitu mereka menyadari “kebenaran [sebagaimana] di dalam Yesus” (seperti yang Paulus tulis dalam Efesus 4:21), bukannya melayani diri sendiri, hidup mereka menjadi salah satu misi, berusaha untuk memenangkan sebanyak mungkin untuk kasih Yesus Kristus dan janji kehidupan kekal melalui Dia. Kita melihat dedikasi kepada Kristus dan kebenaran-Nya ini selama berabad-
MIA: Mission inAction Kemanakah tujuanmu?
bohongan yang berbahaya. Atas hal ini Saul dihadiahi dengan turut dalam keanggotaan Sanhedrin, memberinya kekuatan yang lebih besar untuk mengejar para pengikut Kristus. Sebagaimana penganiayaan memberikan tekanan kepada orang percaya di Yerusalem, mereka melarikan diri ke berbagai tempat, termasuk ke kota Damaskus. Saul menyaksikan dengan cemas karena orang-orang yang percaya pada Kristus ini “memberitakan Injil” ke mana pun mereka pergi (Kisah Para Rasul 8:4). Bertekad untuk memusnahkan semua orang percaya, Saul berencana untuk me-
8
Adventist World | 04 - 2013
(Misi dalam Aksi)
Oleh Ted N. C. Wilson
nangkap semua yang mengakui Yesus sebagai Mesias mereka. Namun, tanpa diketahui orang Farisi yang bangga ini, misinya akan segera berubah (lihat Kisah Para Rasul 26:9-18). Karena pertemuannya dengan Yesus, “Saul sekarang melihat bahwa dalam menganiaya para pengikut Yesus ternyata ia telah melakukan pekerjaan Setan,” tulis Ellen White. “Dia melihat bahwa keyakinannya atas hak dan tugas pribadi sebagian besar telah didasarkan pada kepercayaan secara implisit pada para imam dan penguasa.... Sekarang Yesus sendiri berdiri mengungkapkan, Saul di-
abad, dengan sangat cermat ditelusuri dalam buku yang indah The Great Controversy, di mana kita membaca tentang banyak martir yang lebih suka tetap setia pada Tuhan dan misi-Nya daripada menyerah untuk menyelamatkan hidup mereka sendiri. Intensitas misi yang sama itu berkobar di dalam hati orang percaya Advent yang mula-mula, ketika mereka belajar tentang kedatangan Kristus dan keselamatan mereka melalui Dia, pekerjaanNya di tempat kudus surgawi, kebenaran mengenai Sabat hari ketujuh, dan dasar kebenaran Alkitabiah lainnya. Mereka
begitu bersemangat untuk berbagi apa yang telah mereka pelajari bahwa mereka mungkin tidak bisa membantu tetapi dapat menghidupkan misi, berbagi kabar baik dengan setiap orang yang mereka temui. Membagikan Kabar Baik
Dalam sebuah kisah ternama mengenai Joseph Bates kita mendengar semangat para pioneer Advent yang mulamula dalam membagikan iman mereka. Pada pertengahan tahun 1840-an Bates kembali ke rumahnya di Fairhaven, Massachusetts, setelah mempelajari tentang Sabat dan Alkitab dengan teman-teman di New Hampshire. Saat Bates berjalan melintasi jembatan antara New Bedford Fairhaven, ia bertemu seorang teman lain, James Hall, yang bertanya apakah isi pekabaran itu. “Kabar bahwa hari ketujuh adalah hari Sabat, dan kita harus menyucikannya,” kata Bates kepadanya. Tak lama kemudian James Hall dan keluarganya memelihara Sabat hari ketujuh. Para pionir begitu bersemangat untuk berbagi kebenaran Alkitab yang mereka temukan di mana sekelompok kecil umat Advent bertumbuh dari hanya kelompok-kelompok kecil di New England pada pertengahan tahun 1840-sampai akhirnya 3.500 orang percaya bertemu di 125 gereja yang tersebar di seluruh wilayah geografis yang luas pada tahun 1863, ketika Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh secara resmi terorganisasi. Masuk ke Dalam Dunia
Sebagaimana kesadaran atas misi yang terus tumbuh, amanat agung dari Matius 28 menjadi semakin menonjol karena gereja menyadari kebutuhan untuk “pergi jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu “(ayat 19, 20). Pada tahun 1864 Michael Czechowski, seorang mantan pastor Katolik Roma, pergi sendiri untuk menyebarkan pekabaran Advent di Eropa. Sepuluh tahun kemudian J.N. Andrews, bersama dengan putranya Charles yang berusia 16 tahun,
dan putrinya Mary berusia 12 tahun, dikirim ke Swiss dengan resmi sebagai misionaris gereja pertama. Akan lebih banyak lagi misionaris yang segera akan mengikuti, mendirikan sekolah-sekolah, gereja-gereja, rumahrumah penerbitan, klinik medis, dan rumah sakit, melayani kebutuhan orang banyak dan memberitakan pekabaran tiga malaikat yang sangat di seluruh dunia. Pada akhir abad kesembilan belas gereja Advent telah benar-benar menjadi global. Gereja terus tumbuh, dan hari ini kita berada di 209 negara di seluruh dunia, dengan lebih dari 17 juta anggota bertemu di lebih dari 70.000 gereja. Misi Merupakan Suatu Kehormatan
Namun misi lebih dari sekadar fakta dan angka, bangunan dan lembaga. Misi bukanlah sebuah protokol dari gereja— lebih dari sekadar protokol, itu suatu kehormatan. Ini dimulai dari masing-masing kita ketika kita menerima Kristus dan kebenaran-Nya dan pemberian yang luar biasa yang Dia telah buat bagi kita. Tanggapan alami kita terhadap pemberian-Nya yang besar adalah untuk menjadi aktif dalam misi dan berbagi berita baik dengan orang lain. Bagaimana mungkin kita menjaga kabar baik tersebut hanya untuk diri kita sendiri? Pena inspirasi mengatakan kepada kita: “Sejumlah besar jiwa mulia merabaraba dalam kegelapan, namun rindu dan menangis dan berdoa untuk cahaya” (Manuscript Releases, jld. 4, hlm. 135). Ketika saya membaca ini, saya berpikir tentang lebih dari 7 miliar orang di dunia saat ini, di mana 3,6 miliar di antaranya tinggal di daerah perkotaan,* dan saya bertanya-tanya berapa banyak yang hidup dalam kegelapan, menunggu cahaya yang telah ditugaskan kepada kita untuk membawanya kepada mereka. Menjangkau Kota
Pada musim panas ini, di mana kita meluncurkan “Misi ke Kota” yang komprehensif dimulai dengan Kota New York, kami berharap untuk dapat menjangkau sebanyak mungkin dari 20 juta orang yang ada di daerah metropolitan
yang besar itu. Berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab dan nasihat dari Roh Nubuat, penjangkauan ini melibatkan berbagai jenis kegiatan yang luas di bawah bimbingan Roh Kudus, termasuk penggunaan misionaris medis, penyuluhan kesehatan, pusat-pusat pengaruh, gereja-gereja maupun pendeta setempat, anggota gereja, tim anak muda dari seluruh dunia, penginjil literatur, kelompok kecil, pekerjaan misionaris dari pintu ke pintu, pelayanan masyarakat, dan pekerjaan sosial yang mengikuti metode Kristus. Setelah melakukan jangkauan di Kota New York, mereka yang telah berpartisipasi akan membawa kembali misi ke kota di negara asal mereka, di mana berbagai rencana kini sedang dibuat untuk menjangkau, melalui kasih karunia Allah, tempat tinggal jutaan di daerah metropolitan Kinshasa, Moskow, Kiev, Jenewa, Praha, Hamburg, Munich, Wina, Mexico City, Bogotá, Tokyo, Buenos Aires, Luanda, Sydney, Christchurch, Port Moresby, Suva, Manila, Mumbai, London, dan Lagos. Misi untuk Setiap orang
Apakah misi Anda? Misi adalah semua mengenai orang—apakah Anda tinggal di kota besar, sebuah desa kecil, atau di pedesaan. Di mana saja ada orang, di situlah kita memiliki misi, misi untuk membawa harapan dan penyembuhan dan kelegaan. Dan sementara kita melayani kebutuhan duniawi mereka, jangan lupa untuk mempersiapkan mereka dengan “kebenaran [karena] dalam Yesus”-roti dan air kehidupan yang akan memuaskan tidak hanya di bumi, tapi untuk selamanya. Anda mungkin bukanlah seorang pendeta atau penginjil, Anda mungkin bukanlah seorang pekerja medis, tetapi tidak peduli seberapa tua atau muda Anda, tidak peduli apa tingkat pendidikan Anda, Anda masih dapat membuat perbedaan kekal dalam kehidupan seseorang hanya dengan tersenyum hangat dan menyerahkan orang sepenggal sastra—traktat Alkitab, majalah, buku seperti The Great Controversy atau The Great Hope, memberitahu mereka seberapa besar arti pesan ini untuk Anda dalam kehidupan
04 - 2013 | Adventist World
9
PA N O R A M A
SEDUNIA
Anda sendiri, dan bahwa Anda berharap agar mereka pun akan merasa tertolong dalam kehidupan mereka. Kita telah mendengar bahwa tidak ada pekerjaan seseorang yang terabaikan dalam pekerjaan penyelamatan jiwa. Dalam buku Kisah Para Rasul Ellen White menulis: “Bukan hanya pada pendeta yang diurapi terletak tanggung jawab untuk pergi keluar dan memenuhi pelaksanaan [Injil]. Setiap orang yang telah menerima Kristus dipanggil untuk bekerja demi keselamatan sesama manusia.... “Adalah suatu kesalahan fatal untuk menganggap bahwa pekerjaan penyelamatan jiwa hanya tergantung pada pelayanan saja. Umat percaya yang rendah hati dan disucikan, yang kepadanya Pemilik kebun anggur membebani bagi jiwa-jiwa, akan diberikan semangat oleh mereka yang telah Tuhan berikan tanggung jawab yang lebih besar. Mereka yang berdiri sebagai pemimpin dalam gereja Tuhan harus menyadari bahwa tugas dari Juruselamat diberikan kepada mereka yang percaya dalam nama-Nya. Allah akan mengirimkan banyak orang yang belum berdedikasi kebun anggur-Nya untuk pelayanan oleh penumpangan tangan....“ “Telah lama Tuhan menunggu semangat pelayanan untuk mengambil alih seluruh jemaat sehingga setiap orang akan bekerja bagi-Nya sesuai dengan kemampuannya. Ketika para anggota gereja Tuhan melakukan pekerjaan yang telah ditentukan bagi mereka di ladang yang membutuhkan baik di dalam rumah maupun lebih luas lagi, dalam memenuhi amanat Injil, seluruh dunia akan segera diingatkan dan Tuhan Yesus akan kembali ke bumi ini dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya“(hlm. 110, 111). Meskipun demikian, datanglah, Tuhan Yesus. * United Nations, “World Urbanization Prospects: The 2011 Revision” (New York: 2012). Available online at: http://esa.un.org/ unup/pdf/WUP2011_Highlights.pdf.
Ted N. C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh General Conference.
10
Adventist World | 04 - 2013
Kisah GLOW: Giving Light to Our World Giving Light to Our World—GLOW—adalah sebuah inisiatif penjangkauan yang berasal dari Kalifornia, Amerika Serikat, tetapi sekarang bercabang ke divisi dunia lainnya. Ini didasarkan pada konsep anggota gereja mendistribusikan traktat GLOW—secara gratis—di setiap kesempatan. Saat ini traktat sedang dicetak dalam 29 bahasa. Berikut adalah dua cerita pendek dari Eropa yang menggambarkan kehidupan yang disentuh oleh GLOW:
KISAH 1: Setelah percakapan singkat tentang
Tuhan, seorang wanita memberikan traktat GLOW kepada seorang kasir di salah satu McDonald di Jerman. Dia mengatakan kepada kasir, “Jika Anda memiliki pertanyaan atau ingin berbicara dengan orang-orang beriman, hubungi saja nomor telepon di bagian belakang traktat tersebut.” Keesokan harinya kasir menelepon nomor itu dan meminta koordinator GLOW untuk berdoa dengan dia untuk beberapa teman dekat dan untuk dirinya sendiri. Dengan senang hati, wanita itu kembali menelepon beberapa kali untuk meminta doa, dan mengatakan bahwa setelah setiap menelepon dia merasakan kuasa Roh Kudus dan berharap penuh bahwa Allah akan menjawab doa-doanya. Kasir dan koordinator GLOW terus berdoa bersama secara teratur. Allah memimpin distributor literatur setia kepada seseorang dengan keinginan untuk berdoa kepada Tuhan yang penuh kuasa.
KISAH 2: Seorang wanita di Eropa menemukan traktat GLOW berjudul
“Death’s Silent Truth” di kotak suratnya. Bukanlah sekadar kebetulan, karena orang yang dicintainya baru saja meninggal dan wanita itu merasa membutuhkan harapan. Setelah membaca traktat ini, dia merasa sangat terhibur, dia menelepon perwakilan GLOW di Eropa dan bertanya bagaimana agar dia bisa mendapatkan lebih banyak traktat untuk diberikan kepada teman-teman yang juga turut merasakan kehilangan seperti ia sebelumnya. Dia juga ingin berbagi traktat dengan sesama anggota gerejanya. Cerita disusun oleh Direktur GLOW Pusat California Nelson Ernst. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang GLOW, kunjungi sdaglow.org.
KESEHATAN
SEDUNIA
Oleh A llan R. Handysides dan Peter N. Landless
Ministroke
Satu masalah yang mendunia
Ibu saya telah memiliki dua episode yang dokter sebut sebagai ministroke, atau serangan iskemik temporer. Kami khawatir dia akan memiliki stroke berat. Apakah ada sesuatu yang dapat kami lakukan untuk melindunginya?
S
troke merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan merupakan penyebab utama kecacatan pada korban yang menderitanya. Ketika serangan stroke iskemik dan temporer (TIA) bersatu, akan memberikan efek melebihi pembuluh darah koroner. Stroke iskemik terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau sangat berkurang, merampas oksigen dan makanan dari jaringan otak. Dalam beberapa menit sel-sel otak mulai mati. Stroke atau TIA (dimana penyumbatan bersifat sementara) memiliki risiko sebesar 12,8 persen untuk dapat berulang dalam waktu seminggu. Beberapa telah memperkirakan hingga 80 persen serangan stroke dapat dihindari jika pasien ditangani dengan tepat. Tidak semua stroke terjadi karena alasan yang sama. Suatu gumpalan atau sumbatan plak pada pembuluh darah yang paling sering menjadi penyebab gangguan dalam aliran darah. Sekitar 15 persen dari stroke iskemik, bagaimanapun, adalah hasil dari pecahnya pembuluh darah di otak, dengan sekitar 5 persen (1 dalam 20) berhubungan dengan pendarahan di sekitar otak. Untuk mengidentifikasi penyebab TIA, atau ministroke, dokter perlu menentukan: 1. Apakah ini berhubungan dengan masalah di jantung, seperti atrial fibrilasi? 2. Apakah itu terkait dengan penyakit arteri besar, seperti karotis? 3. Apakah ada penyakit jantung ringan, seperti diabetes?
4. Apakah ini berhubungan dengan masalah lain, seperti gangguan pembekuan, obat, atau masalah mekanik? Untuk memperoleh informasi-informasi ini, sebagian besar pasien akan menjalani pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI), yang lebih sensitif dibandingkan Computed Tomography (CT) untuk mendefinisikan stroke. Bentuk lain dari gambar akan memungkinkan diagnosis kerusakan pembuluh darah. Namun meskipun dengan tes ini, dokter kadang-kadang tidak dapat menentukan penyebab dari stroke. Berikut ini adalah 10 faktor yang telah diidentifikasi sebagai faktor yang memainkan peran dalam 90 persen faktor risiko stroke: 1. Tekanan darah tinggi. 2. Merokok. 3. Kegemukan. 4. Pola makan yang buruk. 5. Kurang olahraga. 6. Diabetes. 7. Konsumsi alkohol. 8. Stres dan depresi. 9. Penyakit jantung. 10. Secara genetik menentukan kadar kolesterol abnormal. Selain perubahan pola hidup, bukti kuat mendukung penurunan tekanan darah, penurunan kolesterol, dan obatobatan untuk pelekatan platelet yang lebih rendah. Data tidak tersedia untuk menentukan tekanan darah yang optimal, namun penurunan mutlak tekanan sistolik telah menunjukkan hasil yang lebih baik. Sebuah risiko 28 persen lebih rendah terkena stroke selama empat tahun itu terlihat pada mereka yang mengambil inhibitor Angiotensin Converting Enzyme (ACE) untuk menurunkan tekanan darah. Apakah obat tertentu atau menurunkan tekanan darah yang paling bertanggung jawab masih bisa diperdebatkan, tetapi sebagian besar dari bukti yang mendukung-
nya adalah menurunkan tekanan darah. Menurunkan kolesterol dengan statin telah menunjukkan penurunan 25 persen dalam risiko stroke, dengan efek terbesar terlihat pada orang yang paling signifikan kolesterolnya diturunkan. Aspirin dalam dosis yang sangat rendah (80 miligram per hari) tampaknya sama efektifnya dengan dosis tinggi ketika diminum secara teratur, dan meskipun obat antiplatelet lainnya memiliki efek sedikit lebih baik, efek sampingnya mengimbangi manfaat. Evaluasi saksama terhadap ibumu diperlukan, diikuti dengan perubahan pola hidup. Jika tekanan darahnya meningkat, harus dinormalkan. Kadar kolesterol juga, perlu dibawa ke normal. Pengobatan antiplatelet adalah manfaat yang lebih rendah, tetapi dapat direkomendasikan. Latihan bersama dengan diet vegetaris rendah lemak yang mencakup keseluruhan, makanan yang tidak diolah dan banyak buah-buahan segar dan sayuran menawarkan kesempatan terbaik untuk kehidupan yang lebih panjang. Pelaksanaan pola hidup seperti itu juga memungkinkan kita merayakan kebaikan Tuhan dalam memberikan kita kehidupan dan kesehatan sebagai hadiah anugerah-Nya. n
Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, Direktur Departemen Kesehatan General Conference.
Peter N. Landless, seorang ahli cardiologi nuklir,
adalah Asociate Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.
04 - 2013 | Adventist World
11
R E N U N G A N
S “
aulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku“ (Kisah Para Rasul 9:4)? Sebagai seorang anak, Saya teringat saat mendengar ibu saya mengatakan kepada saya, “Pastikan engkau datang ketika ibu memanggilmu dan jangan sampai ibu harus memanggilmu dua kali.” Saya berharap saya bisa mengatakan bahwa dia tidak pernah memanggil nama saya dua kali, namun walaupun demikian, saya lebih baik mendengarkan atau apa saja! Dalam Alkitab kita membaca ada banyak contoh di mana Allah dan Kristus memanggil seseorang. Namun, ada tujuh orang yang Allah atau Kristus panggil namanya dua kali. Saya percaya kita bisa memperkirakan pelajaran yang dapat kita terapkan sekarang ini. Mari kita lihat kisah Saulus.
Giat bagi Tuhan
Saulus pertama kali diperkenalkan dalam Kisah Para Rasul 8:1, pada saat itu ia merajam Stefanus, salah satu diakon di gereja mula-mula. “Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus” (Kisah Para Rasul 7:58). “Saul juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh” (Kisah Para Rasul 8:1). “ Mati martir Stefanus membuat kesan yang mendalam pada semua orang yang menyaksikannya. Ingatan atas meterai Allah pada wajahnya; Kata-katanya yang sangat menyentuh jiwa mereka saat mendengarkannya, tetap berada dalam pikiran mereka yang menyaksikannya.”1 Saul tidaklah terkecuali. “Iman, keteguhan, dan kemuliaan para martir tidak bisa dihapuskan dari ingatannya [Saul].”2 Menyaksikan kematian pria yang saleh dan mendengarkan kesaksiannya memunculkan pertanyaan yang membingungkan. Sebelum aksi merajam Stefanus terjadi, anggota Sanhedrin itu merencanakan untuk membunuh beberapa rasul. Hal ini merupakan hasil dari perkataan Ga-
12
Adventist World | 04 - 2013
aul , S
Oleh Mary-Alice White
Saul
Mendengar panggilan Allah dengan saksama maliel terhadap anggota Sanhedrin sehingga mereka memutuskan untuk tidak membunuh para rasul (lih. Kis. 5:33-40). Tampaknya Saulus menyadari perkataan Gamaliel. Tanpa diragukan lagi Saulus mempercayai Gamaliel, guru dan mentor, dengan penuh hormat. Pikirannya mungkin menjadi kacau dengan apa yang dikatakan Gamaliel serta oleh apa yang dikatakan Stefanus menjelang kematiannya. Tak berapa lama Saulus sadar bahwa mati martir Stefanus akan menumbuhkan benih keselamatan di dalam hidupnya sendiri maupun dalam kehidupan orang lain. Saulus telah mendengar khotbah Stefanus. Dia mendengarkan kata-kata terakhir Stefanus: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka” (Kisah
Para Rasul 7:60). Rasa sakit yang menyiksa seorang pria yang hampir mati dan kata-kata kasih karunia dan belas kasihannya mempengaruhi Saulus. Dia “digoncang dalam prasangkanya; namun pendapat dan argumen para imam dan pemimpin meyakinkan Saulus bahwa Stefanus adalah seorang penghujat; bahwa Yesus Kristus yang dia layani adalah penipu, dan bahwa mereka yang melayani di ruangan yang suci pasti benar.”3 Maka, dengan pertanyaannya yang dibungkam oleh para pemimpin agama, Saulus membuat keputusan untuk membantu menghancurkan gereja Kristen mulamula. Keputusan yang kita buat berdampak pada kehidupan kita sendiri serta kehidupan orang lain. Sama seperti kerikil di-
I l l u s t r at i o n
b y
Br e t t
M e l i t i
Allah melihat potensi yang luar biasa pada Saulus jika ia mau merespons panggilan-Nya. lemparkan ke air yang tenang menimbulkan riak yang meluas melampaui titik di mana kerikil itu jatuh, demikianlah keputusan yang kita buat dapat mempengaruhi kehidupan orang lain baik atau jahat. Keputusan Saulus berdampak pada kehidupan semua orang Kristen di Yerusalem dan daerah serta kota-kota sekitarnya. Nama Saulus mungkin sangat populer di semua rumah orang Yahudi yang percaya. Dia berkomitmen untuk menganiaya para murid—di mana pun ia menemukan mereka. Meminta surat pengantar, ia siap untuk berangkat ke Damaskus untuk memenjarakan orang Kristen di kota itu dan membawa mereka kembali untuk penghakiman di Yerusalem (lih. Kis 9:1, 2). Dipanggil oleh Tuhan
Saulus sangat bersemangat dan mau melakukan misinya untuk mengumpulkan semua orang Kristen di Damaskus dan mengantarkan mereka ke pihak berwenang di Yerusalem. Dia yakin dia melakukan suatu kebaikan bagi Allah. Keputusan yang salah menempatkan kita di jalan hidup yang salah. Digambarkan, Saulus berada di jalan yang salah. Namun, Allah menggunakan jalan yang salah untuk menjadi jalan tepat untuk memanggil dan menantang Saulus. Ketika Saulus berjalan hampir mendekati 160 mil perjalanannya dari Yerusalem ke Damaskus, “cahaya memancar dari langit mengelilinginya. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” (Kisah Para Rasul 9:3, 4). Tuhan memiliki pesan penting untuk disampaikan kepada Saulus atas keputusannya yang sesat. Allah ingin agar Saulus mengubah haluannya. Allah sedang mencari seseorang untuk melawan filosofi kafir dan formalitas Yudaisme. Allah sedang mencari orang yang bersemangat yang bersedia untuk melakukan pelayanan misi Allah. Dia sedang mencari seseorang yang mau menghargai hubungannya dengan
Anak-Nya lebih dari semangat keagamaan. Allah melihat potensi luar biasa pada Saulus jika saja ia mau menanggapi panggilan-Nya. Diubah oleh Allah
Pertemuan Saulus dengan Juruselamatnya dalam perjalanan ke Damaskus adalah saat yang menentukan hidupnya. Kristus mengarahkan pikiran Saulus, dan dia, pada gilirannya, mengakui siapa sebenarnya dirinya yaitu—orang berdosa yang membutuhkan Juruselamat. Panggilan Saulus adalah panggilan untuk bertemu dengan Yesus Kristus secara pribadi. Itu adalah panggilan untuk dilahirkan kembali dan melayani Mesias yang dijanjikan. Itu adalah panggilan untuk mengubah arah hidupnya dan tentu saja untuk membuat keputusan yang positif. Saulus menyambut baik panggilan Allah. Dia menerima Yesus Kristus sebagai Mesias, sebagai Juruselamat pribadinya. Apakah Jalan Damaskus Anda?
Bagaimanakah dengan kita? Apakah kita dalam perjalanan yang salah? Apakah kita sedang berada di jalan Damaskus kita hari ini? Apakah Tuhan memanggil kita untuk mengubah arah kita? Apakah keputusan hidup kita keluar jalur? Apakah kita pada misi egois untuk membangun kerajaan kita sendiri? Apakah kita membuat keputusan yang positif dan sehat yangTuhan inginkan dari kita? Bagaimanakah keputusan kita mempengaruhi orang lain di sekitar kita? Atau apakah kita seperti Saulus, perlu mengubah arah kita dan memasukkan alamat yang berbeda ke dalam GPS rohani kita? Saya pernah berada di jalan Damaskus saya sendiri, saya menjalani hidup saya dan melakukan apa yang saya inginkan. Seperti Saulus, saya juga bertemu dengan Kristus. Tidak sedramatis pertemuan Saulus, tetapi pengalaman yang mengubah hidup. Hidup saya berubah dan berpusat pada kehendak dan cara Kristus. Seorang Kristen duniawi menja-
di seorang Kristen yang taat. Paulus berbicara tentang tiga kelompok orang dalam 1 Korintus 2 dan 3. Dia mengacu pada manusia duniawi, manusia rohani, dan kemudian ia membahas Jemaat Korintus sebagai jasmani atau duniawi. Kita masih memiliki tiga kategori yang sama. Ada orang yang hidup tanpa Kristus atau Allah dalam hidup mereka. Ada orang yang dipenuhi Roh Kudus dan sepenuhnya berkomitmen kepada Kristus. Dan kemudian ada orang Kristen duniawi, mereka yang berjalan di pagar antara dunia dan ibadah yang benar kepada Allah. Mereka ingin menikmati manfaat dan berkah dari keanggotaan gereja tanpa komitmen kepada Kristus. Kristus tidak memerintah di dalam takhta hati mereka. Sebagai Kristen Advent, kita bisa menemukan diri kita dalam salah satu dari dua kategori yang terakhir. Kita sepenuhnya dapat percaya doktrin-doktrin gereja; kita mungkin bersemangat dalam melayani untuk gereja, tetapi tidak memiliki pertobatan yang berpengalaman atau mungkin telah kehilangan cinta pertama kita untuk Kristus. Allah memanggil nama Saul nama dua kali untuk mendapatkan perhatiannya. Saul mendengar panggilan Kristus, merespons, dan menjadi seorang anak yang dilahirkan kembali dari Allah. Berapa kali Tuhan harus mengulangi nama kita ketika Dia memanggil kita? n 1 Ellen G. White, The Acts of the Apostles (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 101. 2 Ellen G. White, Sketches From the Life of Paul (Battle Creek, Mich.: Review and Herald Pub. Assn., 1883), hlm. 19. 3 Idem., hlm. 21.
Mary-Alice White
ia adalah seorang pensiunan ahli diet dan anggota aktif Mount Pisgah Academy milik gereja Advent. Dia dan suaminya menikmati hidup di Asheville, Karolina Utara.
04 - 2013 | Adventist World
13
K E P E R C A Y A A N
D A S A R
Menghadapi PASAL 11
B
AUM inga
erburu singa adalah sebuah petualangan yang tidak saya akan pilih! Tapi di antara Masai dari Afrika Timur, sebelumnya kelompok orang seperti pejuang, laki-laki muda telah lama mengambil kebanggaan dalam perburuan raja hewan itu. Karena gaya hidup semi nomad seperti mereka, ternak mereka selalu terancam oleh musuh. Seorang teman Masai pernah menjelaskan kepada saya bagaimana perburuan semacam itu berlaku: dengan tombak mereka, sekelompok prajurit muda mengelilingi singa, tantangannya adalah untuk menyerang pada waktu yang tepat, yang pertama menyerang akan dirayakan sebagai yang paling berani. Setelah tombak prajurit hilang, singa, walaupun terluka, akan membalas dendam! Jika tidak ada penyerangan, singa akan mencari pria paling takut dan menyerangnya. Pertempuran Kristen
Terkadang hidup sebagai seorang Kristen merasa seperti Masai pada saat berburu singa. Kita telah memutuskan untuk mengikut Yesus, yang mengatakan, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28). Namun, setelah melakukan perjalanan jarak tertentu dengan-Nya, kita ingat bahwa “Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya” (1 Petrus 5:8). Dan jika kita tidak menyadari itu dari awal, sekarang kita mulai memahami apa yang dimaksudkan Yesus ketika Ia menyatakan, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” (Matius 16:24). Ada tiga pilihan untuk berurusan dengan singa yang mengaum dalam hidup kita. Pertama, kita bisa mengabaikan mereka. Kita bisa berpura-pura tidak ada masalah, bahwa kejahatan tidak dapat merugikan kita. Kita bahkan bisa mengaku bahwa musuh Allah tidak ada. Tapi pendekatan seperti ‘pura-pura tidak tahu’ tidak akan menyelamatkan kita dari binatang itu, demikian juga pilihan kedua: melarikan diri—membiarkan ketakutan menguasai. Apakah Anda pernah mencoba melarikan di-
14
Adventist World | 04 - 2013
Oleh Stefan Höschele
S
Bagaimana setiap hari bertumbuh dalam Kristus ri dari singa? Dengan kecepatan 35 mph (sekitar 50 km per jam), lari darinya tidak akan menyelamatkan Anda! Opsi ketiga, bagaimanapun, akan memutuskan pertarungan. Hal ini didasarkan pada pepatah tua yang baik “Serangan adalah bentuk pertahanan terbaik,” dan Allahlah yang memulai penyerangan. Teladan Yesus
Bagaimanakah wujudnya serangan Ilahi? Sebuah ilustrasi yang baik adalah “dikuasai” roh jahat. Sebagai misionaris di Afrika, saya mengalami sejumlah kasus di mana orang dibebaskan dari roh-roh jahat. Kita dapat menyisihkan fenomena ini dengan menghubungkan hal ini ke beberapa penyakit lain, atau gemetar sebelum tampaknya itu adalah penguasa kegelapan. Namun Yesus menunjukkan kepada kita cara lain. Dia tidak ‘mendiskon’ keberadaan makhluk jahat supranatural, namun memerintahkan makhluk itu dengan cara yang mudah untuk pergi.* Dan mereka harus pergi, karena mereka telah diatasi, dan digoncangkan dengan nama Yesus. Dengan demikian proses mengusir setan, bukanlah kejadian spektakuler dan aneh, menunjukkan dengan cara sederhana namun berkuasa sangat berarti bagaimana Allah itu berurusan dengan musuh keselamatan. Mereka yang di sisi Allah memiliki semua senjata yang diperlukan untuk mengatasi hal ini. Tentu saja hal ini tidak berarti bahwa perjuangan tidak menimbulkan rasa sakit. Ya, kuk Yesus enak (Matius 11:30), namun serangan bisa datang dalam berbagai cara—dari luar dan
bahkan dari dalam. Saya tetap saja bertemu orang yang tidak pernah menghadapi cobaan. Namun, jika Tuhan kita menemui mereka, tidaklah hal yang memalukan ketika kita juga tersandung pada masalah tersebut. Yang benar-benar berbahaya adalah berpikir bahwa kita bisa atur masalah kita sendiri. Sebuah cobaan yang diakui kepada Tuhan telah menyelesaikan setengah permasalahan. Menceritakan kepada seorang saudara atau saudari tidak membawa malu seperti yang Anda pikirkan, tetapi dapat berarti cobaan hampir dikalahkan. Senjata Rahasia
Untungnya, hidup sebagai seorang Kristen bukanlah perjuangan selamanya. Bahkan prajurit terbaik membutuhkan persiapan yang cukup dan waktu istirahat untuk memulihkan kekuatan mereka. Mereka tidak bisa terus-menerus terlibat dalam peperangan. Mereka harus merawat kesehatan mereka, belajar tentang saling mendukung, mendapatkan pelatihan untuk tanggung jawab khusus mereka, dan mengembangkan stamina mereka dengan belajar dari pengalaman orang lain. Sebagai pengikut Yesus, kita juga perlu cukup “waktu untuk tumbuh.” Kita tidak harus mencari konfrontasi dengan kekuatan menentang Tuhan sampai kita telah matang untuk melakukannya. Proses pertumbuhan mungkin terasa lambat, atau kita mungkin tidak melihat tanda-tanda pertumbuhan sama sekali. Pada kenyataannya, bagaimanapun, pertumbuhan penting sedang terjadi. Inilah sebabnya mengapa Alkitab menggunakan beberapa gambaran untuk pemuridan yang mengekspresikan hubungan dekat (“mengenal Allah,” “meniru” Kristus, “milikNya”) atau bahkan kemiripan sebuah kandungan (“berada dalam Kristus,” “tetap dalam Yesus,“ ”tinggal di dalam firmanNya“). Seperti embrio atau anak yang berkembang, tumbuh di dalam Kristus tidak bergantung pada apa yang si kecil lakukan tetapi pada yang memberi makan kepadanya. Inilah sebabnya mengapa meminum Firman Tuhan dan Roh-Nya, bernapas dalam doa begitu penting. Saya belum pernah melihat seorang bayi menolak susu ibunya selama berhari-hari. Demikian juga, kita perlu memakan makanan yang konsisten untuk bertumbuh secara rohani. Ada begitu banyak metode dari bermeditasi dan cara berdoa—biarkan saya mendorong Anda untuk memilih salah satu cara terbaik untuk membantu Anda. Bagi mereka yang telah berjuang dengan, apa yang mereka anggap, kehidupan kerohanian tidak cukup, mungkin rekomendasi sederhana ini akan membantu: mulai dari kecil, secara konsisten. Lebih baik beberapa menit secara teratur daripada rencana untuk lama sekali tapi tidak realistis. Pada waktunya keinginan untuk lebih lama akan berkembang secara alami sebagaimana “prajurit Kristus” muda tumbuh. Secara pribadi, saya telah menggunakan sekitar 10 pendekatan meditasi yang berbeda. Selain meditasi dan doa, saya telah mengutip Injil untuk beberapa waktu, dan pada akhir pekan saya suka menulis di buku harian. Tetapi “kerohanian” tidak hanya berdoa, membaca, dan bernyanyi. Itu adalah seluruh hidup kita. Saya sangat senang bahwa seperempat dari keyakinan dasar kita berurusan dengan kehidupan Kristen (periksalah—
Bertumbuh dalam Kristus
Dengan kematian-Nya di kayu salib Yesus menang atas kekuatan jahat. Dia yang menaklukkan roh-roh jahat selama pelayananNya di dunia telah melanggar kekuasaan mereka dan membuat hukuman akhir mereka. Kemenangan Yesus memberi kita kemenangan atas kekuatan jahat yang masih berusaha untuk mengendalikan kita, karena kita berjalan bersama-Nya dalam damai, sukacita, dan jaminan kasih-Nya. Sekarang Roh Kudus berdiam dalam diri kita dan memberdayakan kita. Terus berkomitmen kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan, kita dibebaskan dari beban perbuatan masa lalu kita. Kita tidak lagi hidup dalam ketakutan, kegelapan kekuatan jahat, kebodohan, dan kesia-siaan dari cara hidup kita yang lama. Dalam kebebasan baru dalam Yesus, kita dipanggil untuk tumbuh menjadi karakter Kristus, bersatu dengan-Nya setiap hari dalam doa, mendapat makanan dari firman-Nya, merenungkan firman-Nya dan pada pemeliharaan-Nya, menyanyikan pujian-Nya, berkumpul bersama untuk beribadah, dan berpartisipasi dalam misi Gereja. Saat kita menyerahkan diri dalam kasih pelayanan kepada orangorang di sekitar kita dan bersaksi tentang keselamatan-Nya, keha diran-Nya yang selalu melalui Roh mengubah setiap saat dan setiap tugas menjadi suatu pengalaman rohani. (Mzm. 1:1, 2; 23:4; 77:11, 12; Kol. 1:13, 14; 2:6, 14, 15; Luk. 10:17-20; Ef. 5:19, 20; 6:12-18; 1 Tes. 5:23; 2 Ptr. 2:9; 3:18; 2 Kor. 3:17, 18; Flp. 3:7-14; 1 Tes. 5:16-18; Mat. 20:25-28; Yoh. 20:21; Gal. 5:22-25; Rm. 8:38, 39; 1 Yoh. 4:4; Ibr. 10:25).
ini adalah nomornya: 11, 17, dan 19 sampai 23). Mengikuti Yesus adalah sesuatu yang sangat praktis. Menjadi murid dan bertumbuh di dalam Kristus bukanlah satu set akan daftar ‘lakukan’ dan ‘jangan lakukan,’ tetapi sebuah proses di mana kita belajar untuk menaklukkan tantangan dengan dukungan terbaik yang dapat kita bayangkan. Kita dapat menghadapi singa yang mengaum selama kita melekat dengan Guru itu dan berpegang pada firman-Nya. n * Dalam semua kasus kecuali satu, di mana Ia mendemonstrasikan bahwa kuasa Allah cukup kuat bahkan untuk mengusir sepasukan legion, Jesus bahkan tidak mau berdialog dengan roh jahat.
Stefan Höschele, Ph.D., seorang mantan misionaris Aljazair dan Tanzania, mengajarkan studi misi dan teologi sistematis di Theologische Hochschule Friedensau, Jerman. 04 - 2013 | Adventist World
15
C E R I TA S A M P U L
PEN C I PT A A N
Ditampilkan
Paket Keajaiban
P
enciptaan dan evolusi isu panas di seluruh dunia—hal ini juga mencapai gereja Advent. Kita dibombardir setiap hari oleh teori dan hipotesis dan argumen dan argumen kontra. “Penciptaan Ditampilkan” merupakan upaya untuk menampilkan keajaiban penciptaan dan menceritakan kisah tentang bagaimana lembaga-lembaga Advent dan individu di seluruh dunia berbagi kejeniusan Sang Pencipta dengan orang di sekitar mereka. Sementara Anda membaca cerita ini, izinkan sang Pencipta untuk berbi—Editor. cara di hati Anda.
PUSAT SAINS
Byeol-Sae-Kot-Tol
P
usat Sains Byeol-Sae-Kot-Tol milik Advent di Shew Chung, daerah pedesaan dekat Seoul di Korea Selatan, dimulai dengan impian anak muda untuk mempelajari bintang. Seorang anak yang penasaran dan cerdas, Kyoungsang Sohn belajar keras di sekolah dan akhirnya menjadi seorang dokter gigi yang sukses. Dia tidak pernah kehilangan minat dalam astronomi, bagaimanapun, tidak lupa impian masa kecilnya untuk mengamati dan memeriksa sedekat mungkin keajaiban alam semesta Allah. Sebagai orang Advent yang setia dan percaya pada Pencipta Allah, Sohn rindu untuk mendidik orang lain—khususnya anak-anak dan kaum muda—dalam keajaiban alam dan dalam banyak hal yang mengungkapkan kasih Bapa surgawi. Jadi pada tahun 1999, menggunakan keuangan pribadinya, Sohn mem-
Atas: MENGAMATI BURUNG: Ribuan mahasiswa yang mengunjungi Pusat Sains Byeol-Sae-Kot-Tol setiap tahun dapat mengobservasi burung liar secara dekat melalui pusat teleskop pengamatan burung. Kanan: PLANETARIUM: Pusat Sains Byeol-Sae-Kot-Tol di Korea Selatan memiliki planetarium dilengkapi dengan teleskop dan atap kubah yang dapat dibuka.
Oleh Staf Adventist World dengan kontribusi Percetakan Advent Korea
bangun dan membuka pusat sains, awalnya disebut Nomok. Enam tahun kemudian, pada tahun 2005, gereja Advent di wilayah tersebut mengambil alih pengelolaan fasilitas pendidikan tersebut, nama itu menjadi Pusat Sains Byeol-Sae-KotTol. Sejak itu berkembang menjadi sebuah kompleks yang sangat diakui dan dihargai yang merupakan penerima penghargaan pemerintah untuk keunggulan dalam bidangnya. Belajar Alam Allah
Nama dari pusat sains, Byeol-SaeKot-Tol, menunjukkan fokus pada empat bidang studi: astronomi (studi planet dan bintang), ornithology (studi burung), botani (studi tanaman dan bunga), dan paleontologi (studi fosil). Hal ini membanggakan planetarium yang dilengkapi dengan teleskop dan kubah yang bisa dibuka; habitat dan umpan makanan untuk menarik burung liar datang dekat sehingga dapat diamati melalui teropong dan pusat teleskop pengamatan burung; sebuah kebun botani yang penuh dengan bunga berwarnawarni dan semarak, semak-semak, dan rempah-rempah serta mikroskop berte-
naga tinggi untuk studi yang cermat dari dedaunan; dan wilayah pameran ratusan rumah fosil di mana remaja dan orang dewasa dapat belajar sejarah bumi dari pandangan penciptaan dunia. Para guru dan staf yang berkualitas yang menjalankan fasilitas belajar ini juga berbagi cerita tentang Yesus dan bagaimana orang bijak mengikuti “Bintang� khusus ke Betlehem, tempat di mana Yesus dilahirkan. Lebih dari 100.000 pengunjung setiap tahun, sebagian besar terdiri dari siswa dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, menemukan karya Allah di Pusat Sains Byeol-Sae-Kot-Tol dan belajar dari Sang Pencipta, yang telah berfirman sehingga dunia ini dan alam semesta menjadi ada karena kasih yang tak terduga bagi umat manusia. Karena banyaknya pengunjung, pendaftaran diperlukan. Rencana juga sekarang sedang dilakukan untuk memperluas fasilitas tersebut.
Untuk mengentahui lebih lanjut mengenai Pusat Sains Byeol-Sae-Kot-Tol, kunjungi www.ntam.or g.
P h o t o s C o u r t e s y o f t h e K o r e a n P u b l i s h i n g H o u s e
Menceritakan kisah penciptaan di Korea
Oleh Chantal J. Klingbeil dan Gerald A. Klingbeil
Sebuah
SA HA M di Pasir
Pameran Asal Usul Dibuka di SAU
W
orldview adalah perangkat mobil mutakhir. Alat itu bisa hidup 24 jam 7 hari dan menyaring segala sesuatu yang kita sentuh. Di Departemen Biologi Southern Adventist University (SAU), Tennessee, Amerika Serikat, fakultas memutuskan untuk memerangi gagasan bahwa Anda dapat memeriksa iman agama Anda di pintu laboratorium sains. Mereka ingin menempatkan saham di pasir, sehingga mereka memindahkan semua jenis percakapan mereka di lorong universitas mereka. Pada Mulanya
Sementara ide akan Pameran Asal Usul datang ke fakultas, dana 50 dolar pertama dari berasal dari mahasiswa: “Saya tahu apa yang Anda ajarkan, dan saya sangat senang Anda mengajarkan
aspek-aspek pada asal-usul. Saya hanya mahasiswa, tapi di sini ada 50 dolar; lakukanlah sesuatu dengan itu.“ Kehidupan akademik berlanjut dengan ketidaknyamanan sebagaimana perkembangan pameran di dinding lorong departemen biologi selama bertahun-tahun mendatang. Diskusi antara dosen, mahasiswa dan respons dari orang lain, dan dana dari semua individu yang tertarik membantu membuat Pameran Asal Usul ini sebuah pengalaman unik. Langkah demi Langkah
Pameran ini dibagi menjadi tiga bagian utama yang saling melengkapi satu sama lain dan harus dikunjungi secara berurutan. Memasuki gedung, tiba-tiba Anda menemukan diri Anda menjelajahi seluk-beluk dan keindahan dari sel manusia. Dari sana pameran mengembang, berfokus pada kolom geologis. Pada titik ini kepala Anda mungkin tergoncang dengan pertanyaan-pertanyaan besar ilmu pengetahuan dan asal usul. Bagian akhir dari pameran di lorong yang melingkar ini bukanlah argumen ketat dan berbagai bukti, namun meliputi visi keindahan P h o t o s
INTERAKTIF: Tampilan pada Pameran Asal Usul bermaksud untuk membangkitkan minat pengunjung pada level tertentu.
C o u r t e s y
o f
dan estetika yang ditemukan di alam. Pameran, resmi dibuka pada tanggal 15 April 2012, tidak dimaksudkan untuk menjadi bukti definitif penciptaan. Perancangan cerdas ditawarkan sebagai teori ilmiah yang valid dalam kontrasnya dengan asumsi yang diarahkan evolusi yang menembus diskusi paling ilmiah. Bagian akhir memperkenalkan konsep pandangan dunia dan segala kemungkinannya. Ini lebih dari sebuah perdebatan ilmiah yang baik atau argumen. Apa yang Anda percaya, Anda temukan dalam pameran, mempengaruhi keputusan-keputusan Anda dan memiliki konsekuensi kekal. Menarik Lebih dari Dinosaurus
Terlepas dari para pendengar dari jurusan biologi, siswa SAU lainnya menyukai pandangan sekilas sementara mereka datang untuk mengambil kelas biologi. Sekolah K-12 lokal dan para pelajar rumah juga telah tertarik dengan pameran tersebut. Selama perkemahan fakultas biologi seorang siswa membagikan bahwa pameran tersebut telah menjadi faktor utama dalam perjalanannya dari seorang ateisme menjadi Kristen Advent SAU / I s a a c
J a m e s / G e r a l d
K l i n gB e i l
yang kuat. Para senior biologi, selama wawancara mereka, dengan suara bulat menyoroti dampak positif dari pameran dalam perspektif mereka mengenai asalusul. Pameran Asal Usul ini bukan hanya tentang fosil tulang yang tua, formasi batuan, dan pertanyaan tentang periode waktu yang lama. Masalah pandangan dunia menembus setiap mata kuliah, dan profesor dari fakultas yang berbeda telah ditantang untuk berpikir mengenai implikasi filosofi dari asal-usul di bidangnya. Keith Snyder, Ketua Departemen Biologi dan Koordinator Pameran, membuat poin penting: “Kita bisa mengumpulkan data, kita bisa mengumpulkan fosil, kita bisa melihat lapisan, kita dapat melihat segala macam hal, tapi masih itu hanya masih menyimpulkan apa yang terjadi.“ Pembukaan pameran tidak menandai akhir dari visi tersebut. Fakultas tersebut sedang mengimpikan membangun sebuah Pusat Asal Usul secara online yang akan membantu menyebarkan hasil penelitian penting dalam bahasa yang dapat diakses oleh siswa sekolah menengah dan tinggi. Pameran Asal Usul SAU hanya satu bagian dalam mosaik besar. Di seluruh dunia, perguruan tinggi Advent dan universitas menggunakan metode kreatif mengkomunikasikan perspektif alkitabiah mengenai asal-usul. Mengetahui dari mana kita berasal sangat penting dalam pemahaman kita tentang masa depan dan bertemu dengan Dia yang pernah berfirman sehingga kita ada. n
Chantal and Gerald Klingbeil
menulis dari Silver Spring, Maryland, AS, di mana Gerald melayani sebagai Associate Editor Adventist World dan Chantal sebagai Associate Director Ellen G. White Estate di General Conference. TIga anak perempuan mereka, Hannah, Sarah, dan Jemima, memiliki banyak pertanyaan mengenai asal usul.
KELUARGA DAN SAHABAT: (baris belakang, dari kiri ke kanan) Elsa Martínez Cayaso, Gabriel Martínez, Eliezer Moran, Fredy Benitez, (baris depan) Wendell Martínez, Jr., Anel Villareta, dan Eilyn Martínez berhenti bekerja untuk sejenak berpose.
P h o t o s
C o u r t e s y
o f
E i ly n
M a r t i n e z
Oleh Kimberly Luste Maran
Nattur
PANAMA Sebuah bisnis keluarga membagikan alam sebagai sebuah cerita.
W
ilberto Martínez memiliki visi. Dalam karya aslinya Panama, dikelilingi oleh tanaman tropis, pegunungan, dan perairan, Wilberto ingin mengekspos orang lain untuk keindahan di sekelilingnya—dan dia ingin melakukannya dengan keluarganya. Wilberto dan istrinya Elsa bekerja keras untuk menjaga putra dan putri mereka di sekolah gereja—dan menanamkan dalam diri mereka kasih untuk Tuhan dan ciptaan-Nya. Dengan semangat mitra, dan perintis, Wilberto memulai Nattur Panama, sebuah bisnis pelestarian alam dan ekowisata. “Ayah saya benar-benar menjadi pelestarian akan spesies, burung, dan pemerhati burung,” kata Eilyn Martínez Cayaso, yang membantu menjalankan pusat alam dan bisnis pariwisata milik keluarga ini. “Waktu itu, pada 1970-an dan 1980-an, ekowisata tidak benarbenar ada, tapi itu sesuatu yang dia benar-benar nikmati. Ini adalah sesuatu yang dikejar—dan kemudian ia memutuskan untuk memberikan layanan bagi operator pariwisata lokal, dan untuk operator luar negeri” untuk ditawarkan. Nattur Panama adalah wisata dengan
berjalan dan mengamati burung yang ada pada saat itu. Pada tahun 1993 visi Wilberto mengambil bentuk yang lebih substansial ketika ia dan Elsa dikirim Eilyn dan kakaknya Wendell ke Columbia Union College (sekarang Washington Adventist University) di Maryland, Amerika Serikat. Kedua saudara kandung belajar dipersiapkan untuk kembali pulang ke karier di Nattur Panama. Pada tahun 1996 keluarga itu bersatu kembali—dan semuanya membantu bisnis kecil mereka menjadi sukses. “Kami mulai melakukannya pada tur wisata darat di alam bagi pengunjung dari berbagai kapal pesiar,” kata Eilyn. “Berjalan di alam, mengamati burung, wisata di danau dan sungai—semua ini dimulai 16 tahun yang lalu.“ Dikembangkan
Pada tahun 2000 Nattur Panama menjadi bisnis keluarga yang dikelola secara penuh. “Mitra ayah saya tidak mengerti keyakinan dan cara berpikir kami,” jelas Eilyn. “Jadi ayah saya, saudara, dan saya sendiri adalah orang yang mengoperasikan bisnis ini.” Dan mereka tidak hanya mengoperasikannya—mereka
04 - 2013 | Adventist World
19
TUR BERJALAN: Sebuah kelompok sekolah berpartisipasi berjalan dipandu Panama Nattur, terletak di luar Colon, Panama. memgembangkannya. “Nattur Panama masih memberikan tawaran berjalan di alam, mengamati burung, dan tur. Kami bergeser setelah beberapa tahun menjadi operator tur—merencanakan program keseluruhan untuk turis (mengatur penerbangan lokal, hotel, restoran, hiburan)—karena hal ini sudah menjadi sangat kompetitif, “kata Eilyn. “Kami bergeser bekerja lebih banyak dengan industri pelayaran, dan hal ini barjalan baik bagi kami untuk sekitar 12 tahun ini. Bagian pelayaran ini secara eksklusif hanya enam bulan dalam setahun, jadi kami harus bekerja keras.“ Keluarga kami telah menemukan sesuatu tentang banyak orang yang mengikuti tur ini. “Menjadi pemandu, Anda belajar sedikit tentang latar belakang dari orang-orang yang bersama Anda,” kata Eilyn. “Banyak tamu kami memiliki beberapa jenis latar belakang Kristen. Sangat jarang kami menemukan orangorang yang benar-benar tidak percaya pada penciptaan. Jadi apa yang kami lakukan adalah kami berbagi alam sebagai sebuah cerita. Kami katakan, misalnya, cerita tentang bagaimana lebah menggunakan bunga atau beberapa anggrek seolah-olah seperti bandara.“ Eilyn, Wendell, dan Elsa masih bekerja keras untuk menjaga bisnis ini tetap ada. “Ayah saya jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia pada tahun 2011,” jelas Eilyn. “Ibuku melangkah untuk mem-
20
Adventist World | 04 - 2013
bantu kami penuh waktu. Kami juga punya seorang bibi dan dua paman membantu kami.“ Selama beberapa tahun. Mereka telah mengoperasikan pusat alam, yang juga melayani sebagai tempat untuk kegiatan gereja, untuk Pathfinder dan pertemuan pemuda, dan untuk denominasi Kristen lainnya. Mereka juga mulai menyediakan tempat istirahat dan sarapan pagi, berusaha untuk menjaga arus pada kebutuhan perjalanan dan tren wisatawan. “Orang Panama umumnya tidak terlalu peduli pada alam, dan mereka tidak tertarik ekologi,” kata Eilyn, “jadi kami tidak memiliki banyak tamu lokal. Kami harus memikirkan sesuatu yang benar-benar akan menggambarkan keyakinan kami sehubungan dengan alam dan penciptaan.“ Mempertahankan
Bagian dalam terlibat membagikan dalam usaha meraih Panama’s Flag Blue, sebuah penghargaan diberikan oleh pemerintah setiap tahun bagi badan usaha di masyarakat yang mencapai minimal 90 persen pembangunan berkelanjutan di pantai dan alam melalui kriteria yang ketat, yang meliputi kualitas air dan pendidikan lingkungan. “Kami menerima penghargaan bintang pada Mei lalu,” kata Eilyn. Hal ini telah membantu bisnis mereka untuk memperoleh pengakuan di daerah yang menarik bagi wisatawan dari luar negeri, yang mana isu-isu lingkung-
an penting. Tetapi memiliki pusat, pembibitan tanaman, dan agroforestry berkelanjutan juga berarti peningkatan tenaga kerja. “Kami biasanya memiliki dua musim,” jelas Eilyn. “Kami melihat banyak pengunjung di musim panas yang kering. Hari-hari itu sangat intens sementara kami mencoba untuk mendapatkan segalanya siap untuk kelompok tur. Selama sisa hari itu, ketika kami tidak memiliki kelompok tur yang lebih besar datang, kami melakukan perawatan lokasi dan peralatan. Kami perlu untuk memotong rumput, menjaga kebun, pondok, air. Kami perlu memberi makan hewan... hal itu cukup menyibukkan.“ Sebagai tambahan stres pada operasional sehari-hari di sebuah usaha yang kecil, Eilyn berbagi bahwa ada banyak persaingan ketat dengan perusahaan besar. “Kompetisi yang baik,” kata Eilyn, “karena membuat berbagai variasi—dan agar yang dihasilkan lebih baik—tetapi cukup membuat frustasi untuk melihat bagaimana orang lain mengambil keuntungan dari pekerjaan Anda dan pengetahuannya dan memanfaatkannya di lokasi lain atau dalam aspek lain. Kami harus beradaptasi dengan pasar baru dan tantangan baru.“ Dan meskipun ada saat-saat, terutama selama pengunjung tidak banyak, bahwa keluarga telah berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup, dia (dan keluarganya) tidak menyerah. “Allah telah berjanji untuk bersama kami. Dia telah menjawab begitu banyak doa—dan kami berada di sini karena Dia. Hal ini telah menjadi seperti sebuah pelayanan karena kami dapat berbagi dalam pikiran dan perasaan dan keyakinan kepada beberapa pengunjung yang tidak tahu mengapa kami tutup pada hari Sabat, atau mengapa kami tidak makan daging.... Tuhan telah begitu baik kepada kami. Dalam doa kami telah memohon hal mendasar—makanan untuk dimakan— pada banyak kesempatan, dan Tuhan telah menyediakannya. Dia telah membuka jendela bagi kami untuk beroperasi dan terus maju.“ n
Kimberly Luste Maran
adalah seorang Asisten Editor Adventist World.
Kisah Orang Advent
S
iapakah yang menulis sejarah dari gereja kita?
ja Advent. Akankah cerita itu diberitahu terutama dari perspektif Amerika Utara, di mana sebagian besar sejarah Gereja Mashi Advent Hari Ketujuh dimulai? Apakah semua wilayah lain dianggap “asing” karena mereka “asing” untuk Amerika Utara? Akankah fokusnya berada pada pria dan wanita pemberani yang menyeberangi air garam untuk membawa Injil, atau akankah kisah itu pada pria dan wanita pemberani yang terkadang melangkah keluar dari budaya yang ada dan agama untuk percaya dan mempraktekkan iman kepada Yesus? Ini adalah hanya beberapa dari pertanyaan yang tim editorial Adventist World akan tanyakan sebagaimana kita terbitkan edisi bulan depan, suatu seri artikel baru 14 bulan tenOleh Bill Knott tang sejarah iman ini. Serial ini bertepatan dengan ulang tahun ke 150 organisasi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh General Conference pada bulan Mei 1863, namun akan mencakup lebih dari satu perayaan sejarah akan kantor pusat gereja ini. Tergantung pada bagaimana Anda ta, tergantung pada saat Anda memulainya, yang da- menghitung, Anda dapat mulai menghitung dengan tanggal referensi awal pada saat disebut “Seventh-day pat meregang kembali hampir 200 tahun. Adventist” sampai ke organisasi rumah penerbitan Dan cerita siapakah itu? Akankah kisah yang dipertama gereja pada tahun 1860, atau organisasi ceritakan sebagian besar merupakan catatan bakonferens lokal pertama pada tahun 1861. Dalam ngunan, pemimpin, dan keberhasilan? Atau akanterbitan, sejarah ini muncul pada saat penerbitan kah menjadi kisah yang diceritakan dari perspektif Second Advent Review and Sabbath Herald (sekarang sebuah keluarga yang anggotanya telah mengalami beberapa atau semua sejarah itu? Akankah kita men- disebut Adventist Review, adik dari pada majalah ini) dengar kesuksesan seoran pendeta yang melayani je- pada tahun yang dini di 1853. Masing-masing dari 13 bagian besar gereja— maat Anda, dan menyebutnya sejarah? Atau akanyang disebut “divisi”—akan diundang untuk menkah itu menjadi sejarah misi—bagaimanakah pekaceritakan kisah melalui seorang penulis dari daerah baran tiga malaikat tiba di komunitas Anda; dengan tersebut. Dalam beberapa kasus, hal itu pasti akan siapakah mereka melakukannya; dan seberapa cepat menjadi sejarah bagaimana karya misi menghasilmereka menyebarkannya? kan perkembangan jemaat, lembaga, dan penginjilAkankah kita memahami sejarah gereja dengan an wilayah yang dikenal saat ini. Di lain pihak, cerita latar belakang peristiwa besar dunia—perang, kelaini akan lebih pribadi, difokuskan pada individu paran, badai, dan inovasi? Atau akan menjadi sejayang menanggapi bisikan Roh Kudus dengan keserah Advent seperti yang dialami dalam satu jemaat tiaan dan keberanian. kecil, di mana kehidupan para anggotanya telah saDalam edisi Mei kami akan menceritakan kisah ngat sama selama lebih dari satu abad? dari beberapa orang yang memulai organisasi forApakah penulis menjadi pria atau wanita? Ini mal dari iman sedunia ini di Michigan, Amerika Setentu membuat perbedaan apakah penulis peduli rikat, 150 tahun yang lalu. Dalam bulan-bulan menuntuk menyadari kontribusi dari para wanita untuk datang Anda akan mengetahui kekayaan dan berbapertumbuhan gereja Anda—baik jemaat lokal Anda gai kisah Advent dari berbagai perspektif—semuadan denominasi sedunia. Para wanita kini mencapai hampir dua pertiga dari 17 juta anggota baptis gerenya akurat, dan semuanya penting. n Tampaknya pertanyaan yang cukup sederhana—yang bisa dijawab dengan nama dan deskripsi singkat tentang keterampilan penulis. Tapi itu adalah pertanyaan yang mengundang banyak pertanyaan lain. Apakah kelompok atau badan yang Anda maksudkan ketika Anda menggunakan kata “gereja?” Apakah Anda bermaksud bahwa Anda sedang mencari sejarah gereja lokal Anda—25 atau 250 atau 2.500 orang percaya berkumpul setiap Sabat di gereja Anda? Atau apakah Anda mencari seseorang untuk menulis sejarah yang lebih besar dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh? Itu adalah ceri-
Pertanyaan
Mengenai
Sejarah
04 - 2013 | Adventist World
21
K E H I D U PA N
ADVENT
B
ulan Juni 2012 adalah kesempatan kami mengunjungi monarki kecil di Swaziland. Kami diundang untuk memberikan perawatan gigi gratis kepada masyarakat tidak terlayani. Gigi pasien yang tidak terla yani sangat mudah ditemukan di Swaziland. Dengan 33 dokter gigi resmi dan jumlah penduduk lebih dari 1,3 juta, itu adalah ada sekitar satu dokter gigi untuk 40.000 orang di negeri ini. Suatu kontras yang luar biasa dengan sekitar 2.000 orang yang dibutuhkan untuk satu dokter gigi profesional di Amerika Serikat. Oleh karena itu tidak mengherankan bagi kami bahwa pada hari terakhir kami melihat pasien—mereka yang mana kami harapkan dapat kami lihat justru berjalan pergi menangis karena kami tidak sanggup layani—kami menyadari bahwa seberapa lama pun kami berada di sana, situasinya akan tetap sama. Sangat banyak yang membutuhkan bantuan kami.
Menolong Senyuman Mereka
Kami datang dari Loma Linda University’s School of Dentistry (LLUSD). Tim kami terdiri dari dua dokter gigi berlisensi dan berkualitas, salah satu psikolog, lima mahasiswa kedokteran gigi, dan dua mahasiswa kesehatan gigi. Kami menyiapkan lima unit ponsel, satu unit X-ray mobile, dan pusat sterilisasi. Selain itu, kami menggunakan bangku dan kursi yang tersedia untuk pengobatan, pembersihan dan pencabutan gigi. Perjalanan kami ke Swaziland dilaksanakan sebagai tanggapan terhadap permohonan untuk menolong. Kami memfokuskan waktu kami di Kota Manzini, serta merawat anak-anak di Panti Asuhan Emmanuel dan merawat anggota masyarakat sekitar sekolah Advent Lagwane. Kami berharap bahwa kami mungkin dapat melihat 50 pasien setiap hari. Namun, ketika kami tiba pada pagi pertama, ada hampir 150 pasien yang sudah menunggu kami. Pasien demi pasien bergilir melalui pintu, dan selalu ada seseorang yang bersemangat menunggu kami bahkan sebelum kami siap untuk melihat mereka. Mereka masih muda dan tua, kuat dan lemah, bahagia dan stres.
22
Adventist World | 04 - 2013
Kelompok tersebut mengunjungi Kruger National Park.
Senyuman Oleh Doyle Nick
Swaziland
Mengapakah mahasiswa kedokteran gigi Universitas Loma Linda melayani secara internasional? Kebutuhan gigi adalah berkisar dari mereka yang membutuhkan pembersihan ringan sampai kepada mereka yang mulutnya memiliki masalah lain—yang menyakitkan, terinfeksi, dan tidak menyenangkan. Anak-anak Tuhan tersebut menyentuh hati kami dengan kebutuhan mereka dan rasa terima kasih mereka. Kami bekerja pada hari yang panjang, berjuang untuk melakukan yang terbaik melawan gelombang kebutuhan yang tak berujung. Meskipun janji pertemuan telah dibuat untuk jumlah yang dapat dilayani setiap hari, banyak pasien terus berbaris setiap pagi—beberapa datang sedini mungkin di 03.00—dengan harapan bahwa kami akan dapat bertemu mereka juga. Kami telah melihat 400 pasien, menyediakan sejumlah besar usaha restoratif kesehatan gigi untuk mengatasi rasa sakit dan infeksi dengan mengekstraksi gigi yang tidak bisa dikembalikan. FilosoP h o t o s
fi kami—bahwa kami memperlakukan sebuah komunitas dan bukan mengumpulkan sekian pasien—maju terus dengan cara di mana kami dapat peduli untuk setiap orang yang datang menemui kami. Ketika dokter gigi datang dan hanya melakukan ekstraksi, mereka kurang mempersiapkan pasien untuk dididik dan menerima pemeliharaan gigi yang konservatif dan modern. Setiap pasien yang setelah gigi gerahamnya disembuhkan, gigi depan yang sehat, menarik, dan mulut bersih secara keseluruhan (yang menyebabkan gusi yang sehat, tersenyum indah, dan napas segar) menyampaikan pesan harapan bagi kesehatan gigi, berbeda dengan tampilan kehilangan gigi dengan gusi berdarah dan keadaan ompong. “Ada satu pasien yang sangat menonjol bagi saya,” kata Robert Judd, LLUSD 2013. “Semua enam gigi rahang atas anterior telah membusuk nyaris mendekati pulp. Sementara saya berbicara dengannya melaC o u r t e s y
o f
LOMA
LINDA
UNIVE R SITY
Atas: Tiffany Beale, LLUSD 2013, dengan seorang pasien. Bawah: Ken Ricks, LLUSD 2013, sedang melayani pasien di Manzini.
lui penerjemah tentang kemungkinan mencabut gigi tersebut, ia mulai menangis. Saya bilang kita akan mencoba sebaik mungkin untuk menyelamatkan giginya, tetapi jika pembusukan melibatkan syaraf gigi tidak ada jalan lain lagi. Untungnya, saya bisa mengembalikan giginya dengan resin komposit, gantinya meninggalkannya tanpa gigi, dia pergi dengan senyum yang baik dan dalam bahasa Inggris yang tidak lancar dia mengatakan kepada saya, ‘terima kasih.’ Saya tahu saya telah mengubah hidupnya secara dramatis. Dan hanya butuh sedikit lebih dari satu jam. Ini adalah saat yang tidak akan saya lupakan.“ Peserta siswa kami berasal dari sejumlah yang berbeda latar belakang Kristen—Advent, Katolik, Mormon, dan non-denominasional. Bersama-sama kami menghabiskan dua hari Sabat yang indah beribadah di gereja Advent Swaziland, di mana kami memberikan presentasi pada kesehatan umum, gigi, dan mental. Presentasi ini selalu memberikan kami kesempatan untuk lebih mendalam dalam percakapan tentang kesehatan juga. Kami sangat menikmati sambutan hangat Afrika, bernyanyi indah, dan makan siang lezat bersama. Selain itu, kami bergembira dalam tradisi layanan gereja di Afrika bagi setiap orang yang hadir berjabat ta-
Keindahan Pelayanan Belajar
Moto Loma Linda University School of Dentistry (LLUSD) adalah “Pelayanan adalah Panggilan Kami.” Sebagai bukti dari komitmen ini, kurikulum menuntut aktivitas “KKN,” yang merupakan pengalaman ragam pelayanan tidak mementingkan diri kepada mereka yang di komunitas lokal dan global. Harapannya adalah bahwa melalui pengalaman-pengalaman, penghargaan dan tanggung jawab untuk merawat mereka yang tidak dapat dengan mudah merawat diri akan menanamkan ke dalam kehidupan masing-masing siswa yang profesional dan pribadi. Ini adalah bagian penting dari pendidikan profesional Kristen. Sebagian besar dari program LLUSD melibatkan perjalanan layanan internasional, yang memungkinkan siswa memperoleh paparan budaya yang berbeda, adat istiadat, dan situasi ekonomi, sehingga memberikan mereka perspektif yang lebih luas dan pandangan tanggung jawab profesional yang melampaui praktek masing-masing. Dalam lima tahun terakhir 50 perjalanan internasional dibuat untuk memberikan perawatan gigi untuk populasi yang tidak terlayani di 20 negara yang berbeda. Lebih dari 100 siswa LLUSD berpartisipasi dalam perjalanan internasional setiap tahun. Ini adalah tujuan bahwa siswa memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari setidaknya satu perjalanan pelayanan selama pengalaman sekolah mereka.
ngan satu dengan lain, dengan garis ucapan yang keluar ke lingkaran besar di depan gereja dengan “Selamat Sabat” yang terdengar saat musim dingin Afrika. Hal Itu Sangat Berarti
Para pemimpin gereja dari konferens, uni, dan bahkan divisi setempat mengatur jadwal kami dan semua dukungan tambahan. Kebaikan mereka serta rasa terima kasih yang tulus dari pasien sangat berarti bagi kami. Ada kebutuhan yang jelas di Swaziland yang kami coba isi. Dan terlepas dari kesulitan kecil dalam berusaha untuk melayani semua orang, pengalaman kami adalah positif. Rasa terima kasih yang tulus yang kami rasakan dikombinasikan dengan hak istimewa berada di Afrika dengan warisan indah alam dan budayanya adalah suatu berkat. Memang, budaya melayani di LLUSD adalah hal yang biasa, dan kami berharap budaya tersebut berkelanjutan dalam kehidupan profesional dari masing-masing mereka yang telah lulus. Dalam perjalanan ini kami merasa bersyukur untuk dapat digunakan Tuhan untuk membantu anak-anakNya, mengunjungi Afrika, dan diberkati oleh orang-orang baik yang kami temukan di sepanjang jalan. “Perjalanan saya ke Swaziland adalah salah satu pengalaman paling berharga dalam hidup saya,” kata Tiffany Beale, LLUSD 2013. “Saya merasa sangat istimewa untuk pergi ke suatu negara yang indah untuk melayani orang-orang yang ramah. Setiap perjalanan misi, saya memperkuat keinginan saya untuk membuat misi bekerja adalah bagian dari karier saya selama sisa hidup saya.“ Ini adalah pengalaman yang mengubah kami menjadi lebih baik dan memberi kami kenangan berharga yang akan hidup dalam hati kami seumur hidup. n
Doyle Nick adalah seo-
rang associate director dalam bidang kesehatan gigi bagi Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.
04 - 2013 | Adventist World
23
M E N E M U K A N
R O H
N U B U A T
E
ropa adalah benua pertama di mana pekabaran Advent diberitakan di luar Amerika Utara. Michael Belina Czechowski (1818-1876), seorang imam Polandia yang bertobat, memiliki keinginan yang sungguh-sungguh untuk menjadi misionaris ke Eropa untuk denominasi Advent. Ketika para pemimpin menolak menyetujui permintaannya, ia mampu meminta dukungan dari orang Advent pemelihara hari Minggu. Pada 1864 ia tiba di Torre Pellice, sebuah lembah Waldensia di Italia Utara, di mana ia membentuk perkumpulan
1878 oleh William Ings, yang berasal dari Hampshire, dan dibangun oleh J.N. Loughborough dan istrinya, yang menghabiskan lima tahun di Inggris. Sementara di Inggris, Ellen White mengunjungi Grimsby, di mana karya misi dan penerbitan telah berkantor pusat sejak 1884, dan sejumlah kota-kota lain, termasuk London dan Southampton. Dalam mimpi yang diberikan kepadanya pada tahun 1874, ia menunjukkan kota-kota mati di dunia dan mengatakan: “Jangan pernah melupakan fakta bahwa pekabaran yang Anda sampaikan adalah pekabaran sedunia. Hal ini diberikan kepada semua kota, semua desa, itu harus dinyatakan di jalan raya dan jalan kecil. Anda tidak melokalisasikan dalam memproklamasikan pekabaran itu.”2
Oleh Gerhard Pfandl
Berkat
Memelihara gereja yang Ellen G. White, duduk kedua dari kanan, saat menghadiri pertemuan perkemahan Moss di Norway tahun 1887. orang percaya kepada siapa ia mengajar doktrin Advent. Dia mendirikan perkumpulan lain di Swiss dan Romania. Orang Eropa melihat kedatangan misionaris resmi pertama dari Advent. Atas permintaan mendesak orang percaya di Swiss, General Conference mengirim John Nevins Andrews, yang tiba di Neuchatel, Swiss, pada 16 Oktober 1874, didampingi oleh anak-anaknya, Charles dan Mary (istrinya telah meninggal pada tahun 1872). Setelah sembilan tahun bekerja berdedikasi di Eropa, ia meninggal pada tahun 1883, pada usia 54, dan dimakamkan di Basel, Swiss. Eropa juga benua pertama yang dikunjungi oleh Ellen White.1 Pada sesi kedua dari European Missionary Council di Basel, Swiss, pada tahun 1884, diputuskan meminta General Conference untuk meminta Nyonya Ellen G. White dan anaknya W.C. White untuk mengunjungi daerah misi di Eropa. Menanggapi panggilan ini dari seberang lautan, Ellen White dan anaknya tiba di Liverpool, Inggris, pada bulan Agustus 1885, di mana mereka disambut oleh M.C. Wilcox, editor jurnal Inggris yaitu Present Truth. Pekerjaan di Inggris didirikan pada tahun
24
Adventist World | 04 - 2013
Pembenahan di Swiss
Dari London dia dan anaknya menaiki kereta ke Dover, menyeberangi terowongan ke Calais di Perancis, dan pada tanggal 3 September 1885, mereka tiba di Basel, markas besar Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Eropa Tengah. Di sini ia menetap selama dua tahun ke depan sementara di Eropa. Ketika Ellen White mengunjungi rumah penerbitan, “kata Pendeta Whitney [yang telah mendukung J.N. Andrews pada tahun 1883], ‘Lihatlah aula pertemuan kami sebelum pergi ke lantai atas.’” Ruangan di lantai pertama itu sangat bagus, penataan cahaya sangat baik lengkap dengan furniturnya. Nyonya White melihat dengan teliti semua fasilitas dari tempat itu, dan kemudian berkata: “Ini adalah ruang pertemuan yang bagus. Saya merasa bahwa saya pernah melihat tempat ini sebelumnya. “...Ketika tiba di ruang cetak, proses pencetakan sedang berlangsung, dan Nyonya White mengatakan: ‘Saya telah melihat ruang cetak ini sebelumnya. Ruangan ini memang sangat saya kenal.’ Segera dua pria muda yang bekerja di ruang cetak maju ke depan, dan diperkenalkan kepada para pengunjung. Nyonya White berjabat tangan dengan mereka, dan kemudian bertanya, ‘Di mana yang satu lagi?’ ‘Apa yang satu lagi?’ Pendeta Whitney bertanya. ‘Ada seorang pria yang lebih tua di sini,’ jawab Nyonya White, ‘dan saya memiliki pesan untuknya.’ Pendeta Whit-
ney menjelaskan bahwa mandor ruang cetak tersebut berada di kota untuk beberapa urusan.” “Sudah sedikitnya lebih dari sepuluh tahun sejak Nyonya White, sehubungan dengan ruang pertemuan yang besar di gereja Battle Creek sebagaimana yang telah ditunjukkan kepadanya dalam penglihatan mengenai pekerjaan yang harus dilakukan di berbagai negeri asing, telah mengatakan bahwa dia telah melihat proses pencetakan berjalan di banyak negara asing, mencetak majalah dan traktat dan buku tentang kebenaran masa kini bagi masyarakat dari berbagai negeri ini.“3 Tak perlu dinyatakan bahwa bagaimanapun, pengalaman ini adalah sebuah motivasi luar biasa untuk para pelayan dan anggota gereja di Eropa. Hal ini menegaskan mereka dalam suatu keyakinan bahwa mereka sedang melakukan pekerjaan Tuhan. Segera setelah kedatangannya, ia berpartisipasi dalam Euro-
Eropa
masih muda
pean Missionary Council yang ketiga di Basel. Salah satu tindakan yang dilakukan adalah mengundang Ellen White dan anaknya W.C. Putih “untuk mengunjungi Skandinavia, Inggris, dan daerah lainnya.”4 Dalam dua tahun berikutnya ia mengunjungi gereja dan kelompok orang percaya di Jerman, Italia, Perancis, Denmark, Swedia , dan Norwegia dari rumah sementaranya di Basel. Perjalanan di Eropa
Perjalanan pertamanya membawanya menggunakan kereta api ke seluruh seluruh Jerman sampai Skandinavia. Ada 18 gereja dan sekitar 800 ratus pemelihara Sabat di negara-negara tersebut. Di Christiana, Norwegia, ketua komunitas temperance mengundangnya untuk berbicara di gimnasium prajurit militer, balai terbesar di kota. Ellen White memilih untuk berbicara mengenai pertarakan dari sudut pandang agama. Mengharapkan sesuatu yang sangat berbeda, para pendengar “pada awalnya terkejut, kemudian tertarik, dan akhirnya sangat digerakkan.”5 Di antara 1.600 orang yang hadir adalah warga terkemuka, termasuk uskup dari gereja dan sejumlah pendeta lainnya. Itu adalah pertemuan dengan pendengar terbanyak yang dia pernah lakukan di Eropa.
Orang percaya di Eropa menghadapi masalah yang unik seperti wajib militer dan kehadiran di sekolah pada hari Sabat. Beberapa orangtua yang menjaga anak-anak mereka di rumah pada hari Sabat didenda, yang lain dipenjara. Dihadapkan dengan masalah ini, Ellen White mendesak anggota-anggota gereja untuk bernegosiasi beberapa pengaturan dengan pihak sekolah. “Jika hal ini gagal, maka tugas mereka jelas, untuk mematuhi persyaratan Allah apa pun risikonya.”6 Di Italia ia mengunjungi lembah Waldensi. Dia naik ke gunung Bobbio untuk mengunjungi gua di mana sekelompok pengungsi Waldensi pernah tercekik dalam asap api yang dinyalakan oleh para penganiaya mereka. Perjalanannya di Eropa ke tempat-tempat yang terkait dengan reformasi membantu dirinya dalam merevisi buku The Great Controversy pada tahun 1888. Anaknya W.C. White menulis pada tahun 1934: “Selama dua tahun tinggal di Basel, ia mengunjungi banyak tempat di mana peristiwa penting khusus terjadi pada hari-hari reformasi. Hal ini menyegarkan kembali ingatannya akan sesuatu yang pernah ditunjukkan kepadanya dan ini membawanya kepada sesuatu hal yang lebih penting lagi dalam bagian-bagian dari buku yang berhubungan dengan saat-saat reformasi.“7 Kembali ke Amerika
Pada tanggal 3 Agustus 1887, ia naik perahu di Kota Roma di Liverpool untuk perjalanan kembali ke New York, di mana ia tiba pada 11 Agustus. Refleksi dirinya pada pekerjaan di Eropa ditemukan dalam sebuah ulasan artikel yang ditulis empat bulan setelah ia kembali dari Swiss. “Setelah tinggal dua tahun di Eropa kami melihat tidak ada alasan lagi untuk khawatir akan permasalahan di negara bagian tersebut dibandingkan dengan masalah di berbagai wilayah di Amerika.”8 Saat ia tinggal di Eropa adalah berkat yang besar bagi gereja yang tumbuh di sana. Pada saat pergantian abad, keanggotaan di Eropa berjumlah di sekitar 7.000, urutan kedua dibandingkan jika hanya kepada gereja di Amerika Utara. n 1 Untuk mengenai saat Ellen G. White di Eropa Saya berutang pada informasi dar D. A. Delafield, Ellen G. White in Europe (Grantham, Eng.: Stanborough Press, 1975) dan Arthur L. White, The Lonely Years: 1876-1891 (Hagerstown, Md.: Review and Herald Pub. Assn., 1984). 2 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 7, hlm. 35, 36. 3 Ellen G. White, Life Sketches of Ellen G. White (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1915), hlm. 282, 283. 4 Ellen G. White, in Review and Herald, 3 Nov. 1885. 5 Ellen G. White, in Historical Sketches (Basel, Switz.: Imprimerie Polyglotte, 1886), hlm. 211. 6 Idem., hlm. 216. 7 Dikutip dari Arthur L. White, The Ellen G. White Writings (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1973), hlm. 127. 8 Ellen G. White, in Review and Herald, 6 Des. 1887.
Gerhard Pfandl, seorang Austria, seorang associate director paruh waktu di Biblical Research Institute di General Conference, Silver Spring, Maryland, AS.
04 - 2013 | Adventist World
25
P E R TA N YA A N
DAN
JAWABAN
ALKITAB
Simbol dan Kekuasaan Apakah pekabaran Daniel 11:40-45?
Ini adalah nubuat apokaliptik yang sulit. Saya dapat memberikan hanya satu cara yang mungkin menafsirkannya. Dan dalam melakukan itu saya akan membuat hanya dua saran: Pertama, sebagian besar bahasa dan bayangan yang digunakan dalam bagian ini mirip dengan narasi keluaran dari Mesir. Kedua, “Raja negeri Utara” dalam kitab Daniel bersikap dengan cara yang mirip, dalam Wahyu, yang digambarkan sebagai Babilon mistik. 1. Keluaran dan Raja Negeri Utara: Berikut adalah beberapa persamaan yang paling penting antara kisah keluaran dan raja negeri utara. Ungkapan “negeri Mesir” (Daniel 11:42) yang digunakan dalam Keluaran lebih banyak dari buku lain dalam Alkitab (lihat, misalnya, Kel. 5-12). Tangan Tuhan melawan Mesir (Kel. 3:20); sekarang tangan raja melawan Mesir (Dan. 11:42). Selama kisah keluaran Allah pergi ke Mesir, sekarang raja turun ke Mesir (Kel. 3:10-12; Dan 11:42). Edom, Moab, dan Amon adalah bangsa yang tidak diserang Israel selama keluaran (Kel. 15:15; Ul. 2:1-9); raja negeri utara tidak akan mengalahkan mereka (Daniel 11:41). Baik Tuhan dan raja mengelahkan Mesir (Kel. 14:29-31). Sementara selama keluaran orang-orang Israel mengambil emas dan perak dari Mesir (Kel. 12:35, 36), dan raja tersebut melakukannya sekarang (Dan. 11:43). Bangsa Israel meninggalkan Mesir dan pergi ke gunung yang kudus untuk melayani Tuhan (Kel. 3:12; 19:2023). Raja akan meninggalkan Mesir dan pergi ke gunung yang kudus (Daniel 11:45). Bangsa Israel pergi ke Kanaan dalam perang pemusnahan (Ulangan 7:2), raja negeri utara akan pergi ke gunung suci untuk membasmi banyak orang (Daniel 11:44). Hubungan paralel ini, dan beberapa yang lain, menunjukkan bahwa raja negeri utara berupaya untuk mengambil posisi Allah dalam sejarah manusia. Dia meniru tindakan keselamatan dari Allah dan pekerjaan umat Allah, tetapi dalam kenyataannya ia bertarung melawan mereka. Pada akhirnya tidak ada yang datang untuk membantu dia, dan ia dikalahkan oleh Tuhan. 2. Wahyu dan Raja Negeri Utara: Persamaan antara kegiatan raja dan Babilon signifikan. Saya akan menyebutkan hanya beberapa. Kita menyimpulkan bahwa raja mengambil bagi
26
Adventist World | 04 - 2013
Nubuatan
dirinya peran Allah. Dalam Wahyu, trinitas yang tidak suci dibentuk oleh naga, binatang dari laut, dan binatang dari tanah merupakan Babilon dan berusaha untuk merebut peran Allah di bumi (Wahyu 12-14). Babel, seperti raja negeri utara, menyatukan raja di bumi dalam rangka untuk mencoba untuk membasmi umat Allah (Wahyu 16:13, 14; 17:13, 17). Beberapa tidak “ditaklukkan” oleh raja karena mereka mendengarkan panggilan untuk keluar dari Babel (Wahyu 18:4), dan dapat lambangkan dalam Wahyu oleh Edom, Moab, Amon. Dalam perang pemusnahan, umat Allah mencari perlindungan di Gunung Sion, gunung suci dalam Perjanjian Lama (Why. 14:1). Babel pergi melawan mereka (Wahyu 16:16). Serangan itu gagal karena Allah membebaskan umat-Nya. Koalisi Babel terpecah (ayat 1821), dan, seperti raja negeri utara, tidak ada yang bisa membantu. 3. Simbolisme Raja negeri Selatan: Bahasa geografis Daniel menunjuk kekuatan spiritual universal yang bekerja melalui agen manusia. Daniel mengacu Mesir adalah raja negeri selatan, sebuah simbol kecenderungan negatip Alkitab. Itu adalah sebuah tanah yang mana raja tersebut tidak menghormati Tuhan dan terang-terangan menantang-Nya (Keluaran 5:2). Ini adalah singkatan dari kesombongan manusia. Sementara raja negeri utara tertarik menduduki posisi Allah, merebut perangNya, raja negeri selatan sama sekali tidak peduli. Mereka ini dengan mudah bisa disimbolkan sebagai yang tidak menganggap Allah Alkitabiah penting. Saat ini, simbol ini bisa berlaku untuk masyarakat bukan Kristen, dan ke tempat-tempat di mana sekularisme dan ateisme menang. Raja negeri utara akan mengalahkan mereka ketika luka yang diderita binatang dari laut itu sembuh (Wahyu 13:3). Tapi apa yang tampaknya menjadi baik akan berubah menjadi apa yang sebenarnya: sebuah upaya untuk merebut kekuasaan Tuhan di bumi. Nubuatan Daniel 11:40-45 dikembangkan lebih lanjut dalam Wahyu dalam simbol Babel. Ini harus memotivasi kita, karena dalam kedua kasus tersebut, Allah dan umat-Nyalah yang menang. n
Angel Manuel Rodríguez telah melayani gereja sebagai pendeta, profesor, dan ahli teologi. Saat ini ia pensiun, berdomisili di Texas.
M a r t i n o v i c
ALKITAB
B o s k o
PELAJARAN
Melalui
Saat Sukar dalam
Hidup
S
uaranya bergetar. Air mata mengalir di pipinya, dan melalui isak tangis menyakitkan dia berseru satu kata: “Kenapa?� Lalu: “Mengapa Tuhan membiarkan hal ini terjadi pada saya?�
Ibu yang baik ini baru saja mengalami penderitaan yang luar biasa dalam hidupnya. Dia mengalami apa yang tak seorang pun harus lalui. Dia bertanya pertanyaan yang bagus. Masalahnya adalah bahwa saya tidak memiliki jawaban yang baik. Bahkan, jawaban atas pertanyaan mengapa hal-hal buruk terjadi pada orang baik tersembunyi dalam misteri pertentangan besar antara kebaikan dan kejahatan. Kita akan harus menunggu sampai kekekalan sebelum kita sepenuhnya punya jawaban untuk pertanyaan mengapa. Tapi kita bisa mengetahui dua hal pasti: Pertama, Allah beserta kita dalam sakit kita, mendorong, mendukung, dan menopang kita. Kedua, dengan cara yang kita tidak pernah bisa mengerti, Tuhan sering menggunakan rasa sakit yang ditimbulkan oleh si jahat untuk mencapai tujuan-Nya yang lebih besar. Tentu saja, Allah tidak bertanggung jawab atau penulis kesedihan dan penderitaan. Namun Dia bisa menggunakan bahkan saat terburuk pun untuk mencapai sesuatu yang luar biasa dalam hidup kita. Pelajaran Alkitab bulan ini akan menyelidiki dua aspek penderitaan manusia: kehadiran Allah dan tujuan Allah.
1
Baca Mazmur 34:4, 40:17; 46:1, 61:1, 2. Seperti Daud menghadapi beberapa saat kehidupan yang paling menantang, apa yang kesaksiannya yang tak tergoyahkan? Kehidupan Daud tak lepas dari cobaan. Dia mengalami kesedihan, trauma, dan sakit hati. Daud memiliki bagiannya pada air mata. Tetapi melalui semua itu, ia menemukan penghiburan dan kekuatan di hadapan Allah. Dia memiliki kepastian bahwa Allah tidak meninggalkan-Nya di masa kehidupan yang paling sulit.
2
Ketika bangsa Israel mengalami kekecewaan pahit dan patah hati, apakah kata-kata pengharapan yang nabi Yesaya katakan dalam Yesaya 41:10 untuk memastikan kehadiran Allah? Yesaya meyakinkan janji Allah di telinga kita dan memotivasi
Oleh Mark A. Finley
hati kita. Janji ini adalah untuk kita.
3
Baca Matius 28:20 dan Ibrani 13:6. Apakah janji yang kita miliki dalam Perjanjian Baru akan kehadiran abadi Tuhan dengan umat-Nya?
4 Baca Ayub 13:15. Bagaimanakah Ayub menimbang sehubungan dengan cobaan hidup? Ayub memiliki keyakinan mutlak bahwa semua hikmat Tuhan dalam mengerti rasa sakitnya dan bagaimana pun ia akan melaluinya. Ayub memusatkan perhatiannya pada Allah yang bersamanya, bukan pada rasa sakit yang menimpa dirinya. Jika kita fokus pada rasa sakit kita, kita akan dipenuhi dengan rasa sakit yang lebih besar, tetapi jika kita fokus pada kehadiran Allah dalam penderitaan kita, kita akan menerima kekuatan baru untuk melanjutkan melampaui rasa sakit.
5
Baca Kejadian 50:20. Apakah kesimpulan Yusuf dalam tujuan yang lebih dalam mengenai ditinggalkan dan dikhianati oleh saudara yang cemburu? Yusuf memiliki keyakinan mutlak bahwa Allah memiliki tujuan yang lebih besar dalam penahanannya. Dia tidak marah dan kesal atas apa yang telah dilakukan saudara-saudaranya kepadanya. Dia mencari tujuan Allah yang lebih besar, dan Allah memakai dia untuk menyelamatkan umat-Nya dalam waktu kelaparan.
6 Baca 2 Korintus 1:3, 4. Apakah dorongan yang dibagikan Rasul Paulus bagi semua orang yang melewati kesengsaraan dan cobaan? Kesaksian universal dalam Alkitab berlimpah penyataan dasar: Allah tidak meninggalkan kita dalam penderitaan. Dia ada dalam ujian kita untuk memperkuat dan mendukung kita. Dia memberikan kenyamanan dalam kesedihan kita sehingga kita akan mampu berbagi kenyamanan-Nya dengan orang lain yang menderita. Ketika Anda mengalami rasa sakit, melihat ke Dia yang adalah sumber segala penghiburan. Dia tidak akan pernah mengecewakan Anda, kenyamanan-Nya adalah milikmu hari ini. n
04 - 2013 | Adventist World
27
PERTUKARAN IDE
Saya tidak ingat bahwa kisah anak yang hilang diberikan hanya satu tahun untuk kembali. —Tina Bunker, Devon, Inggris.
Surat Menemukan Mereka, Memelihara Mereka
28
Adventist World | 04 - 2013
Adventist World memberi saya sukacita. Majalah ini memuliakan Tuhan dan menghormati Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Majalah terakhir yang saya miliki adalah Mei 2008, dengan artikel penutup oleh Stephen Chavez, “Memimpikan Dunia yang Lebih Baik.” Saya senang dengan artikel ini, dan juga dengan “Langkah Ibadah,” yang merupakan kolom Pertanyaan Alkitab oleh Angel Manuel Rodríguez. Saya punya pertanyaan untuk Rodríguez: bolehkah semua alat musik mendukung ibadah? Mengue Louanges Mintom, Kamerun
K l i n g b e i l
Saya sedih membaca nasihat G.T. Ng pada audit keanggotaan dalam wawancara dengan Bill Knott, “Audit Keanggotaan adalah Suatu Proses Penyelamatan” (De-
Artikel “Untuk Sesama oleh Sesama,” oleh Chantal dan Gerald Klingbeil (Oktober 2012), begitu menarik dan ditulis dengan baik. Saya benar-benar menikmati membaca tentang apa yang Viriato dan Marianne Ferreira lakukan di Portugal. Suatu tim yang
Kegembiraan
A .
Lebih Bahaya dari Maksud Baik?
Untuk Sesama, oleh Sesama
dinamis! Sangat inspiratif untuk merasakan antusiasme mereka, belajar tentang pendekatan inovatif mereka untuk penginjilan kesehatan, dan mendengar tentang Tuhan terkenal di VitaSalus. Fotofoto yang indah. Heather Krick Fresno, Kalifornia, Amerika Serikat
G e r a l d
Penutup artikel Benjamin D. Schoun ini “Menemukan Mereka, Memelihara Mereka” (Desember 2012) menarik perhatian saya. Saya pikir itu akan membantu para pemimpin kita, bahkan anggota kita, untuk tahu apa peran mereka dalam menjaga anggota baru. Juga, mungkin membantu mereka yang berkontribusi pada anggota baru untuk menyadari apa yang mereka miliki untuk memperbaiki sehingga anggota yang hilang akan kembali. Mari kita berdoa bagi anggota masa depan kita, dan bagi mereka yang pergi, sehingga Tuhan dapat membantu mereka datang untuk tinggal. Thierry Ahonon Dassa, Benin
sember 2012). Apakah pernah ada waktu, bahkan setelah satu tahun mengunjungi, ketika kita harus mendekati anggota gereja yang tidak hadir untuk memberitahu mereka bahwa nama mereka akan dihapus dari catatan keanggotaan? Apakah pernah ada “kebutuhan” untuk mengeluarkan nama mereka dari catatan gereja? Tentunya, hanya kecuali anggota murtad mendatangi gereja dan meminta agar nama mereka dihapus, nama anggota tersebut harus tetap tercatat di buku dan, yang lebih penting, di hati dan dalam doa dari seluruh gereja yang bersangkutan. Saya tidak ingat akan kisah anak yang hilang yang diberikan hannya satu tahun untuk kembali ke rumah. Kita bisa melakukan sesuatu yang lebih berbahaya daripada pada maksud baik dalam upaya untuk menjaga buku keanggotaan gereja kita rapi. Saya berterima kasih kepada Tuhan atas catatan-Nya. Tina Bunker Devon, Inggris
Adventist World diproduksi oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan didistribusikan kepada para anggotanya secara gratis. Kami juga ada di Internet di www. adventistworld.org. Kami bersyukur bahwa majalah ini mengisi kebutuhan Anda. —Editor. Coba Hitung Mereka Lagi
Sebuah laporan berita di Adventist World 2012 Desember melaporkan: “Jonathan Duffy Memimpin ADRA Internasional.” Dalam berita ini juga menyatakan bahwa Duffy dikonfirmasi “sebagai ketua keempat lembaga yang berusia 28 tahun ini.” Ada kesalahan dalam penghitungan. Duffy adalah ketua kelima. Menurut catatan saya, di sini adalah daftar yang benar: 1. Robert R. Drachenberg. 2. Ralph Watts. 3. Charles Sandefur, Jr. 4. Rudi Maier. 5. Jonathan Duffy. Robert R. Drachenberg Mount Dora, Florida, Amerika Serikat
Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.
F a m a r i n
Dunia Manakah Ini? R i t c h i e
Teman Advent saya telah memberi saya dua edisi Adventist World. Majalah ini memberikan saya wawasan luas sementara saya melayani Tuhan, bahwa saya ingin menerimanya secara bulanan. Meskipun saya seorang Pendeta Baptis, kita satu dalam Kristus. Saya akan sangat senang jika saya bisa menerimanya secara teratur. V. Suikharliana Mizoram, India
Di Belahan JAWABAN: Pada akhir pertemuan penginjilan, dari Sahmyook Medical Center (Rumah Sakit Advent Seoul) berpose di Pantai Dalagan, Gloria, Oriental Mindoro, Filipina, diikuti dengan upacara baptisan.
Akses ke Adventist World
25
%
SATU DARI EMPAT orang hidup di wilayah dunia di mana
air tanah digunakan lebih cepat daripada proses air tanah untuk terisi kembali.
Sumber: Nature
Satu
Apel Sehari Makan satu dua atau tiga gram serat ekstra setiap hari (sayuran, buahbuahan, biji-bijian) dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Siapa tahu Anda bertanya-tanya, dua sampai tiga gram serat ekstra dapat ditemukan dalam satu apel. Sumber: Men’s Health P h o t o
b y
D o r o ta
K a s z c z y s z y n
04 - 2013 | Adventist World
29
PERTUKARAN IDE
Doa
70
PUJI SYUKUR
Tahun Lalu
P
ada tanggal 24 April 1943, Presiden Meksiko, Manuel Ávila Camacho, mengunjungi Escuela Agrícola Industrial Mexicana (Sekolah Pertanian dan Industri Meksiko, ESAIM). Kunjungannya membantu memungkinkan J.C. Jacobsen untuk bergabung menjadi staf instruktur pertanian dan manajer pertanian. Kelas dimulai bulan November sebelumnya. Jacobsen bergabung bersama AG Parfitt, ketua; istrinya, Antonio Alarcón, Carmen Rodríguez, dekan perempuan; Ivan Angell, direktur, dan Juan Gil, koordinator konstruksi. Ketua General Conference J.L. McElhany juga mengunjungi tempat itu pada musim panas. Hari ini Universidad de Montemorelos (Universitas Montemorelos) merupakan institusi pendidikan tinggi yang menawarkan lebih dari 20 program profesional sarjana (termasuk gelar medis), program gelar tujuh master, dua di antaranya adalah ekstensi dari Andrews University, dua spesialisasi, satu dalam kedokteran gigi restoratif dan satu di oftalmologi, dan satu program doktor. P h o t o
C o u r t e s y
o f
M o n t e m o r e lo s
U n i v e r s i t y
JElajah Angkasa
National Aeronautics and Space Administration (NASA) milik Amerika Serikat mengirimkan foto luar angkasa setiap hari. Untuk dapat terpesona dengan daya ciptaan kreatif Allah kunjungilah apod.nasa.gov.
99
Dunia ini persen bebas polio, berkat upaya dari World Health Organization and Rotary International. Dalam kurun waktu 40 tahun ke depan pemberantasan polio akan mencegah 10 juta balita dari kelumpuhan karena penyakit ini. Sumber: The Rotarian
30
Adventist World | 04 - 2013
99
% BEBAS POLIO
Tolong doakan wanita yang saya cintai. Saya ingin dia mendengar panggilan Tuhan dalam hidupnya, dan ingin rekonsiliasi di antara kami. Malango, Zambia Tolong doakan agar mimpi saya menjadi kenyataan di dalam Yesus Kristus. Dia tahu apa yang itu. Rute, Brazil Saya memulai sebuah bisnis, dan saya juga telah menikah. Tolong berdoa bahwa saya menrima berkat Allah. Ivan, Inggris Tolong doakan saudara saya untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi. Hal ini telah menghalangi dia mendapatkan pekerjaan. Dan doakan bagi keluarga saya untuk lebih mengasihi Tuhan. Dana, Zimbabwe Tolong doakan anak-anak kami di Australia. Mereka tanpa bekerja dan memiliki empat anak. Johannes, Afrika Selatan Saya memiliki masalah yang sedang berlangsung dengan ayah saya mengancam untuk menendang saya keluar. Saya butuh hidup saya sendiri, tetapi hal-hal yang masih pada tahap canggung antara memperoleh pendidikan yang diperlukan dan memiliki finansial yang baik untuk diri saya sendiri. Rachel, via E-mail Saya berjuang secara finansial dengan biaya pendidikan. Tolong berdoa bagi saya. Tanya, Madagaskar Harap diingat distrik di gereja saya dalam doa. Kami membutuhkan Tuhan untuk memberi kami terobosan. Leonard, Bahama Doa & Puji Syukur: Kirimkan permohonan doa rasa syukur
saudara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohonan doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.
“Lihatlah, Aku Datang Segera” Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.
top Harapan hidup di empat negara yang paling padat penduduknya di bumi (perkiraan 2012): Sumber: Hemispheres
TAHUN
POPULASI
74.8 67.1 78.5 71.6 Cina
India
amerika
Indonesia
1,343,239,923
1,205,073,612
313,847,465
248,645,008
Luar Biasa! Canggung di daratan, sang penguin mampu menyelam sampai kedalaman 1.750 kaki dan tinggal di dalam air selama 20 menit dengan sekali tarik napas.
Sumber: National Geographic
Siksaan akan Utang, menghabisi, dan menghancurkan jiwa.
—Valy Grant Henry, via E-mail
Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Asisten Editor Gina Wahlen Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 9, No. 4
04 - 2013 | Adventist World
31
DARI INDONESIA
Pelayanan Pemimpin Gereja Masehi Advent Hari
General Conference
di
P
INDONESIA
ada kesempatan ini, liputan khusus mengenai kunjungan kerja atau pelayanan pemimpin Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh ke Indonesia dipublikasikan secara khusus untuk informasi kita bersama dalam menyadari bahwa gereja global milik Tuhan ini memiliki kewajiban untuk memperkenalkan dirinya yang adalah duta Allah bagi pekabaran tiga malaikat ke seluruh dunia, dan secara khusus hal ini adalah untuk kemuliaan nama-Nya. Beberapa sub judul akan liputan khusus ini adalah sekelumit kegiatan pelayanan yang telah dilaksanakan pada bulan Februari yang lalu. Apresiasi Kebebasan Beragama
Pemimpin Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia (Ketua GC), Pdt. Ted N. C. Wilson menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang sudah menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan beragama, khususnya menciptakan lingkungan yang damai bagi kelompok-kelompok keagamaan. Hari Selasa, (12/02/2013) Bapak Presiden Republik Indonesia menerima Pdt. Wilson bersama rombongan, di ruang VVIP Bandara Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Saat itu presiden baru saja tiba dari kunjungan dinas ke Manado. “Kami bersyukur atas indahnya kebebasan beragama yang diberikan kepada kelompok-kelompok masyarakat di Indonesia,” kata Pdt. Ted Wilson kepada Presiden RI. “Gereja Advent punya komitmen untuk menolong dengan cara apa saja, di bidang sosial, mental jasmani dan tentunya rohani.” Dalam pertemuan siang itu, Presiden Yudhoyono mengakui nilai-nilai gereja Advent serta kegiatannya dalam
32
Adventist World | 04 - 2013
kegiatan sosial dan promosi kesehatan. “Presiden sangat memahami apa yang kita lakukan,” kata Pdt Wilson dalam jumpa pers. “Orang Advent dihargai di mata Presiden.” Dalam pertemuan sekitar 20 menit itu, Presiden Yu dhoyono mendorong umat Advent untuk memelihara toleransi dan saling pengertian. Ia juga menyempatkan diri membagikan visinya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, menciptakan lapangan kerja, mengatasi masalahmasalah di bidang pendidikan dan kesehatan. Di Indonesia, gereja Advent melayani 100.000 pasien setiap tahun melalui jaringan rumah sakit dan balai pengobatan. Di bidang pendidikan, gereja memiliki 372 sekolah dan 3 universitas dengan 40,000 siswa dan mahasiswa yang terdaftar tahun 2012. Pada peristiwa bencana gempa dan tsunami tahun 2003 di provinsi Aceh, gereja melalui Adventist Development and Relief Agency (ADRA), menyalurkan 7 miliar rupiah dalam bentuk bantuan tanggap darurat dan proyek-proyek pengembangan. Berbicara tentang implikasi pertemuan penting ini, Pdt. Wilson meminta umat Advent untuk lebih terlibat kepada masyarakat. “Sekarang kesempatan bagi kita, untuk semakin melibatkan diri kembali, menolong masyarakat memahami nilai mereka dan memperkenalkan mereka kepada Tuan yang indah, Yesus Kristus yang segera datang kembali,” tutup Pdt. Wilson. “Inilah kebanggaan kita menjadi bagian dari pergerakan ini.” Dalam pertemuan ini Pdt. Wilson dan istrinya Nancy didampingi Ketua Divisi Asia-Pasifik Selatan, Pdt. Alberto C. Gulfan, Jr. dan wakilnya, Pdt. Johnny Lubis; Ketua Uni
LIPUTAN
KHUSUS
Ketujuh Kanan: KEDUA PEMIMPIN: Ketua GMAHK Sedunia, Pdt. Ted N.C. Wilson dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat bertemu di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Paling Kanan: Pdt. Ted Wilson, menjelaskan maksud pertemuannya dengan Presiden Republik Indonesia kepada para wartawan.
Indonesia Kawasan Barat, Pdt. Joseph S. Peranginangin; Ketua Uni Konfrens Indonesia Kawasan Barat, Pdt. Noldy Sakul; simpatisan gereja, Jenderal TNI (Purn) T.B. Silalahi, Pdt. M. Sagala dan Pdt. S. Simorangkir perwakilan dari direktur departemen uni. Gereja menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerja di balik layar sehingga pertemuan ini dapat menjadi kenyataan. Rumah Sakit Advent Fokus kepada Misi
bawa orang kepada kaki ‘Dokter Agung’ itu. Inilah menjadi visi terbesar yang harus diselesaikan. “Melalui pengaruh, senyuman, keramahtamahan, kita akan benar-benar mewakili umat Advent sedunia,” tutup Pdt. Wilson dalam kunjungan yang berlangsung sekitar 45 menit bertempat di teras lantai 3 gedung baru. Sebelumnya, rombongan Pdt Wilson dan istri melakukan tur untuk melihat beberapa fasilitas rumah sakit antara lain, ruang Instalasi Gawat Darurat dan ruang Tindakan Kateterisasi Jantung sebagai pelayanan andalan. Rumah Sakit Advent Bandung berdiri pada tahun 1950 dan saat ini memiliki lebih dari 700 karyawan. Dengan kapasitas 230 tempat tidur, Rumah Sakit Advent terbesar di Indonesia ini melaporkan tingkat okupansi mencapai 85
Pelayanan kesehatan terpadu diharapkan menjadi ujung tombak dalam upaya menjangkau kota-kota besar. Inilah harapan Ketua GMAHK Sedunia, Pdt. Ted N. C. Wilson yang disampaikan dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Advent Bandung hari Rabu (13/02) lalu. “Saya memberikan penghargaan kepada para pemimpin institusi ini yang selalu memfokuskan pelayanan rumah sakit ini kepada kepada penyembuhan yang mengarahkan orang untuk menyembah Allah yang benar,” kata Pdt Wilson. Hal ini dinilai penting sebab upaya yang dilakukan insitusi yang tahun lalu meresmikan bangunan baru 7 lantai ini berdampak besar bagi masyarakat. Di hadapan para pemimpin yayasan, direksi serta staf dan pelaksana, Pdt. Wilson mengingatkan Rumah Sakit Advent Bandung untuk terus fokus kepada misi pelayanan kesehatan gereja yaitu penyembuhan fisik dan tentu penyembuhan rohani. Penyembuhan rohani yang dimaksudkan adalah mem04 - 2013 | Adventist World
33
DARI INDONESIA
persen, yaitu yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Gereja Advent mengoperasikan salah satu jaringan pelayanan kesehatan terbesar di dunia dengan lebih dari 320 rumah sakit dan klinik kesehatan. Kejarlah Pengetahuan Tentang Allah
Rombongan Ketua General Conference tiba di Universitas Advent Indonesia (UNAI) sekitar pukul 11:00 WIB disambut dengan gagap gempita oleh warga kampus UNAI. Turun dari kendaraannya di lapangan parkir, Wilson dan istri disuguhkan tarian tradisional sebagai ungkapan selamat datang kepada tamu istimewa hari itu. Beberapa menit kemudian rombongan menuju ke halaman rumput berseberangan dengan lokasi pembangunan gedung Science Building untuk menanam pohon. Hal ini dimaksud sebagai rasa syukur kepada Tuhan bahwa pembangunan fasilitas yang baru dapat berjalan dengan baik. Pendeta Wilson dan Pdt. Alberto C. Gulfan, Jr. masing-masing menanam pohon setelah sebelumnya memanjatkan doa. Setelah itu rombongan langsung menuju ke Aula Alumni Center. Namun langkah cepat mereka tertahan sejenak oleh prosesi penyambutan berikutnya yang kali ini disertai pemasangan topi tradisional di kepada Pdt. Wilson. Rombongan kembali bergegas memasuki aula yang kini sudah penuh. Memasuki ruangan yang megah ini, alunan
musik angklung bergema diikuti oleh suguhan nyanyian oleh Unai Chorale. Dalam khotbahnya siang itu, Pendeta Wilson tekankan nilai-nilai pendidikan Advent. “Universitas Advent Indonesia adalah bagian penting dari gereja kita,” kata Pdt. Ted Wilson. “Kalian adalah bagian penting dalam proses pendidikan Advent sedunia. Tetap ingat bahwa dasar dari semua pengetahuan yang benar adalah pengetahuan tentang Allah.” Ketua gereja ini juga mengajak para mahasiswa untuk selalu ingat mengapa mereka ada di UNAI, sedangkan mereka bisa saja berkuliah di universitas lain dengan standar tinggi di dalam bidang ilmu pengetahuan. “Alasan mengapa Anda berada di sini, benar memperoleh pendidikan, tetapi alasan yang terpenting adalah untuk mengenal Yesus lebih baik. Komponen rohani yang Anda dapatkan di UNAI adalah komponen yang penting,” lanjut Pendeta Wilson. “Satu hal yang penting Anda bawa dari sekolah ini bukan saja ijazah, tetapi memiliki hubungan yang lebih erat dengan Yesus.” Usai acara kebaktian, rombongan tamu langsung menuju ke Student Center lantai dua untuk menikmati makan siang bersama untuk selanjutnya kembali ke Jakarta untuk rangkaian pertemuan selanjutnya. Ibadah Bersama se-Sulawesi Utara
Sekitar 40.000 umat Advent berkumpul di kampus Sekolah Lanjutan Atas Kawangkoan, Tompaso II untuk menghadiri Kebaktian bersama Ketua GMAHK Sedunia, Pdt. Ted N. C. Wilson. Kebaktian Sabat pada 16 Februari 2013 ini dihadiri langsung oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Dr. Sinyo Harry Sarundajang yang datang bersama rombongan. Dalam sambutannya, gubernur memberikan pesan penting kepada jemaat. “Gereja Advent haruslah menjadi pelopor dari persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara,” kata kepala daerah yang meraih gelar doktor honoris kausa dari Universitas lslam Jawa Timur sebagai seorang tokoh pluralis. “Warga Advent di seluruh Sulawesi Utara harus dapat memegang teguh ajaran agama dan senantiasa hidup di dalam kasih.” Gubernur Sinyo Sarundajang pernah menjabat di tiga daerah dan walikota terlama yang memimpin satu daerah di lndonesia. Setelah menyampaikan sambutannya, beliau mengikuti kebaktian khotbah dan mendengarkan Firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. Ted Wilson yang diterjemahkan oleh Pdt. Noldy Sakul. Dalam pembukaan khotbahnya, Pdt. Ted Wilson tidak menyangka bahwa dia dapat berdiri dan berbicara di tempat yang sama yang mana 29 tahun yang lalu saat Ayahnya
Kiri: RASA SYUKUR: Tanam Pohon karena rasa syukur berjalannya pembangunan Building Science di UNAI. Bawah: Pdt. Ted Wilson disambut di UNAI dengan pemasangan topi tradisional.
34
Adventist World | 04 - 2013
datang sebagai Ketua GC pada tahun 1984 mengunjungi Kawangkoan dan menyampaikan Firman Tuhan. Pada waktu itu Ayahnya berkhotbah di lapangan terbuka, sementara sekarang Pdt. Ted Wilson berkhotbah di dalam gedung yang besar yang pembangunannya sebagian adalah sumbangan dari ayah Pdt. Ted Wilson. Dalam khotbahnya Pdt. Wilson menekankan agar kita sebagai umat Advent tidak menjadi legalis. Di saat yang sama juga beliau mengingatkan agar umat Tuhan selalu setia pada imannya kepada Tuhan. Dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran yang berbeda dengan apa yang sudah diajarkan oleh gereja. Beliau juga menyampaikan kepada jemaat, agar tetap menyampaikan pekabaran tiga malaikat kepada dunia ini. Itulah sebagian dari pesan Pdt. Ted Wilson kepada jemaat yang hadir baik dari tiga uni yang sementara mengikuti Lead Seminar maupun jemaat yang hadir dari Manado dan sekitarnya. Meskipun hujan cukup deras mengguyur, tetapi itu tidak menyurutkan semangat umat Tuhan untuk datang berbakti. Jangan Pernah Gunakan Pikiran Sendiri!
Itu adalah pesan pemimpin tertinggi gereja Advent sedunia, Ted Wilson pada malam permintaan doa, Rabu, 13 Februari 2013 di Gedung Pertemuan Advent Jalan M.T. Haryono, Jakarta. Ted Wilson menyampaikan sebuah peristiwa sekaligus sebagai kesaksian, bagaimana Tuhan menolong umat-Nya saat terdesak. Kisah ini kisah nyata. Diceritakan, di sebuah negara, seorang wanita yang bukan pengikut Kristus, hidup sebagai seorang wakil walikota di sebuah kota di negara itu. Pada suatu kali datanglah seorang pendeta membawa proposal pembangunan gereja dan menemui ibu wakil walikota. Pendeta ini datang dengan maksud meminta bantuan agar dibantu dengan sumbangan batu bata. Wakil walikota kemudian menerima proposal dan mengatakan agar pendeta itu kembali tiga hari lagi. Tiga hari kemudian, pendeta ini kembali mendatanginya dengan maksud menanyakan jawaban proposal. Wakil walikota kemudian menjelaskan bahwa dia belum sempat membaca proposal itu dan meminta agar nanti kembali tiga hari lagi. Tiga hari kemudian, pendeta ini kembali datang. Jawaban wakil walikota sama saja, belum sempat membaca karena sibuk. Pendeta ini tidak menyerah lain kali ia datang kembali. Wakil walikota akhirnya tanpa memeriksa menandatangani proposal permintaan batu bata untuk pembangunan gereja itu. Akhirnya berdirilah sebuah gereja yang begitu megah di kota itu. Empat bulan setelah gereja itu rampung, pada suatu hari, anak dari wakil walikota ini datang menghampiri
ibunya dan bertanya? “Ibu, apakah ibu punya waktu, aku mau menyampaikan sesuatu KHUSUS pada ibu.”' Ibu itu menjawab, “Katakan secepat mungkin karena ibu sibuk.” Anak itu berkata, “Ibu dalam beberapa hari ke depan aku berulang tahun yang ke-17, bolehkah ibu meluangkan waktu untukku untuk sehari saja?” Ibu wakil walikota sempat berpikir sebentar membayangkan betapa banyaknya jadwal pekerjaan yang harus ia selesaikan. Di sisi lain, ini adalah hari istimewa anaknya. Akhirnya ia menjawab, “boleh, untuk sehari, ibu akan bersama-sama dengan kamu anakku” jawabnya. Tiba pada hari ulang tahun anak itu, hari itu tepat pada hari Sabtu. Ibu itu kemudian dibawa oleh anaknya ke suatu tempat. Anak itu membawa, ibu wakil walikota ke gereja megah yang proposal pembangunannya pernah ia tidak sempat baca namun ia tanda tangani. Awalnya ia tidak mau karena ia bukan seorang Kristen. Di sisi lain, Ia berpikir apa nanti yang dikatakan seisi kota jika ia masuk ke gereja itu? Ibu wakil walikota semakin terkejut dan galau, ketika mengetahui bahwa anaknya hari itu akan dibaptis. Apa kata dunia? Tiba acara baptisan, tempat baptisan kebetulan agak jauh dari gereja. Dengan tertatih-tatih karena sedikit ada masalah di kaki anak itu, anak itu berjalan menuju kendaraan yang disediakan untuk menuju kolam baptisan. Anak itu kemudian meminta ibunya untuk memapahnya dan bersama-sama dengan kendaraan yang disediakan. Ibu itu mengatakan ia akan menggunakan kendaraan fasilitas walikota. Anak itu kemudian meminta dengan sangat agar ia bersama ibunya di hari ulang tahunnya. Akhirnya mereka bersama. Tiba di kolam baptisan, sesaat sebelum prosesi baptisan, terlihat anak itu berbicara dengan serius bersama anak lain. Tidak lama kemudian anak itu melompat-lompat kegirangan dan berlari keliling kolam lalu mendekati ibunya. Anak itu berkata, “Ibu... kata pendeta, ibu boleh juga dibaptis dengan aku.” Ibu wakil walikota sangat terkejut. Ia sama sekali tidak pernah tahu apa itu Kristen, ia tidak pernah membaca Alkitab. Ia berkeringat membayangkan akan cemoohan orang banyak dan suaminya. Karena aturan di negara itu tidak boleh sesuatu apa pun dilakukan oleh seorang istri tanpa persetujuan suami. Anak itu kemudian meminta sambil menangis untuk hadiah ulang tahunnya, agar ibunya juga dibaptis. Ibu wakil walikota akhirnya ikut dibaptis. Mereka mendapatkan sertifikat baptisan dan disimpan sangat rapi agar suaminya tidak mengetahui peristiwa bap-
LIPUTAN
04 - 2013 | Adventist World
35
DARI INDONESIA
tisan itu. Mulai sejak saat itu ibu wakil walikota mulai membuka Alkitab ingin tahu tentang kristen. Ia pun kemudian jatuh cinta kepada Yesus. Empat bulan kemudian, dengan tergesa-gesa anak itu menghadap ibunya dan berkata “Ibu... kita akan mendapatkan celaka, Ayah menemukan surat baptisan kita.” Anak dan ibu itu panik. Kemudian saat sarapan pagi, mereka bertiga duduk di meja makan. Lalu suaminya bertanya, “apakah yang telah kamu lakukan dengan ini?” Bentaknya sambil menunjukkan surat baptisan itu. Ibu wakil walikota terkejut, bingung dan tidak dapat berkata apa-apa. Kemudian ia mengingat bahwa ada janji Tuhan saat ia membaca Alkitab. Di dalam hati ia berdoa, meminta jawaban dari Tuhan agar ia bisa menjawab pertanyaan suaminya. Saat itu juga Tuhan menjawab doanya, mulutnya mulai terbuka dan keluarlah kata-kata: “Suamiku... yang tersayang, lihatlah tanggal yang tertera di sertifikat baptisan itu, jika sejak tanggal itu, perilakuku bertambah buruk—aku akan membuang semua yang sudah aku lakukan. Tapi jika ternyata aku semakin sayang dan bertambah baik, baik sebagai istri maupun sebagai ibu—aku mohon engkau mempertimbangkan apa yang sudah aku lakukan. Suami dari wakil walikota ini tidak dapat berbuat apaapa karena kenyataannya dalam empat bulan terakhir istrinya jauh lebih baik dari sebelumnya. Ia pun kemudian menyelidiki Alkitab dan juga jatuh cinta pada Yesus dan menerima baptisan. Sebagai anggota GMAHK, kita semua hendaknya menyampaikan pekabaran tiga malaikat ke semua orang. Namun jangan pernah menggunakan pikiran sendiri, karena Roh Kudus dipastikan akan menuntun mulut kita berbicara sesedikit apa pun pengetahuan kita akan Firman Allah. Tidak Ada yang Membatasi Maksud Allah
Bangunan tahap dua Rumah Sakit Advent Manado (RSAM) diresmikan oleh Ketua GMAHK Sedunia, Pdt. Ted Wilson dan Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Dr. Sinyo Harry Sarundajang hari Jumat (15/02/2013). Dalam khotbahnya, Pdt. Ted Wilson mengimbau agar institusi ini terus menjadi teladan dalam kebaikan serta berperan aktif memberikan pertolongan kepada masyarakat. “Ingat bahwa gedung pelayanan kesehatan ini dibangun dengan misi membagikan kasih Allah,” kata Pdt. Wilson. “Tidak ada yang membatasi kebaikan Allah yang mengalir melalui Rumah Sakit Advent Manado ini.” Dari pihak gereja, turut hadir Ketua GMAHK Divisi Asia Pasifik Selatan, Pdt. Alberto C. Gulfan, Jr. dan ibu, Ketua GMAHK Uni Indonesia Kawasan Ba-
36
Adventist World | 04 - 2013
rat Pdt. J. S. Peranginangin serta jajarannya. Turut hadir dalam kesempatan ini adalah rombongan gubernur terdiri dari jajaran pemerintah kota, kepolisian daerah, angkatan udara, angkatan laut, angkatan darat, muspida dan para donatur. Pendeta Wilson menjelaskan bahwa peran setiap dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya adalah untuk berbicara dengan ramah sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan. “Ingat bahwa kalian adakah pengkhotbah yang diutus kepada para pasien,” kata Wilson. “Peresmian bangunan yang baru adalah saksi terhadap apa yang Allah ingin lakukan kepada orang-orang di Kota Manado.” Menurut Gubernur S. H. Sarundajang, pengembangan fasilitas ini menjadi jawaban atas beberapa sasaran pembangunan yang menjadi prioritas daerah antara lain pengentasan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja. Gubernur yakin kehadiran RS Advent Manado sangat membantu pemerintah mengentaskan masalah kesehatan.
Beberapa poin penting rencana pembangunan kesehatan, pencapaian umur harapan hidup, penurunan angka kematian bayi; dan penurunan prevalensi gizi kurang pada balita. “Upaya pemantapan peran rumah sakit swasta juga termasuk dalam program pemerintah,” kata Sarundajang. “Rumah sakit Advent Manado adalah representasi pengembangan sumber daya kesehatan masyarakat dan jawaban tepat dalam konteks pembangunan dan berkelanjutan.” RSAM dibangun tahun 2008 lalu dengan 25 karyawan. Hari ini terdapat 265 karyawan dengan kapasitas 90 kapasitas tempat tidur. “Di bagian awal kita hanya mempunyai semangat yang besar,” kata Direktur RSAM, Dr. Eddy Antouw. “Melalui doa dan berkat Tuhan, banyak donatur sudah membiayai pengembangan tahap kedua Rumah Sakit ini.” Kehidupan Rohani Para Administrator
Ketua GMAHK Sedunia, Pdt. Ted Wilson memberikan penataran kepemimpinan kepada 300 peserta Leadership Conference atau Konferensi Kepemimpinan. Inilah perlajaran yang ia bagikan: LEAD Conference bukan sekadar program, tetapi merupakan mandat surgawi. Kepemimpinan Kristen mengarahkan gereja untuk membawa pekabaran unik. Pekabaran tiga malaikat dan malaikat khusus. Tema kita, Revival and Christian Life dari pemimpin gereja Advent. Sangat penting hubungan dengan Yesus ini. Inilah yang diperlukan untuk bekerja baik, tetapi untuk memberkati orang lain. GMAHK lama dikenal mempromosikan hidup seimbang, aspek mental, rohani, sosial. Hidup Anda sebagai pemimpin rohani harus dibimbing dengan hal ini. Kerohanian Anda akan dikendalikan oleh hubungan Anda dengan Tuhan dan firman. Mikha 6:8 adalah uraian terbaik pemimpin tentang rohani. Tuhan menunjukkan apa yang baik dan benar. Apa yang dia tuntut? Tiga hal. Jangan lupakan hal ini sebagai pemimpin. Lakukan apa yang benar dan adil. Ya, ikut Firman Tuhan, ikuti policy gereja, tetapi terus dituntun oleh Allah dalam belas kasihan. Di atas segalanya, berjalan dalam kerendahan hati. Jangan pikir bahwa sebagai pemimpin, saya berkuasa. Ingat, berjalanlah dalam kerendahan hati. Bila hal ini dipenuhi, Anda akan menjadi pemimpin rohani yang penuh kuasa. Itulah panggilan Allah bagi kita. Lakukanlah yang benar. Jangan terlalu kaku sehingga lupa menjadi baik. Sadarlah bahwa hanya Allah sumber jawaban. Bila ayat ini dipenuhi, Allah akan menuntun hidupmu sesuai Kolose 1:9-18, Paulus membuat kita memahami pe-
ngetahuan atas kehendaknya. Berjalan layak bersama Tuhan, menyenangkan hatinya, KHUSUS berbuah dalam hidup, semakin bertambah pengetahuan akan Allah. Hubungan dengan Kristus membawa kuasa dalam pengaruh. Ada 20 perkara bila kita punya hubungan dengan Kristus.
LIPUTAN
1. Belajar dan Meyakini Alkitab sebagai Firman Allah apa adanya. Sebagai pemimpin rohani, Alkitab harus menjadi pusat dari segala yang kita lakukan. Inilah firman. Kita tidak menyembah buku, kita menyembah penulis buku ini. Kristus adalah firman, Firman itu menjadi manusia. Dia tinggalkan firman-Nya. Saya percaya bahwa Yesus akan segera datang, itu sebabnya penting ada kebangunan rohani, dibangunkan oleh firman-Nya, membaca 1 pasal setiap hari. Itu sebabnya ada misi ke kota-kota besar di SSD dan dunia. Penginjilan terbesar yang pernah kita lakukan di dunia ini akan segera dimulai. Target kita 630 kota sudah dijangkau di akhir tahun 2015. Pendekatan menyeluruh, dengan orang muda, rumah ke rumah menginjil, gunakan media, gunakan penerbitan, kesehatan, pelayanan masyarakat. Tapi semua ini berdasarkan Firman Allah. Iblis akan gunakan segala cara untuk mengesampingkan buku ini. Sebagai pemimpin rohani, jangan sampai hal ini terjadi. Terimalah Alkitab ini sebagaimana adanya. 2. Terima dan Percaya 28 Doktrin Alkitab Ada yang katakan bahwa Kedatangan Yesus hanya di hati. Penciptaan bukan 6 hari. Ini anggapan orang. Belajar Alkitab setiap hari. Gunakan metode sejarah Alkitabiah. Yakinlah akan 28 doktrin. Ketahuilah apa isinya. Beri makan umat. Ajarkan. Promosikan. 3. Percaya Sepenuhnya atas tuntunan Roh Nubuat Terima ini sebagai karunia Allah yang terbesar. Baca roh nubuat setiap hari. Ini adalah penggenapan kitab Wahyu. Mari secara serius tanggapi buku roh nubuat. 4. Senantiasa hidup dalam doa secara aktif Bagaimana orang bisa hidup tanpa doa? Seberapa sibuk, engkau tidak bisa eksis tanpa doa. Minta petunjuk Tuhan, apakah memimpin rapat, proyek, kegiatan, hadapi masalah, setiap hari. Berdoa. 5. Meyakini kebangunan rohani dan reformasi. Kita sedang hidup di era Laodekia. Rendahkan diri di
04 - 2013 | Adventist World
37
DARI INDONESIA
LIPUTAN
KHUSUS
hadapan Allah. Minta sesama rekan untuk bersama meminta bantuan Roh Kudus. Kebutuhan terbesar adalah kebangunan yang sejati.
6. Bagikan imanmu. Bukan hanya tugas anggota atau pemimpin Pelayanan Perorangan. Kita semua adalah bagian dari jemaat. Bersiap digunakan oleh Allah. Rela untuk memberi teladan. 7. Tinggikan Kristus, kebenarannya dan bait suci. Sadari bahwa kita diselamatkan oleh kasih karunia, itulah yang disebut dibenarkan. Kuasa Roh Kudus membuat kita hidup seperti Dia, itulah pengudusan. Ini digambarkan oleh pelayanan di bait suci. Kristus menghidupkan hidup yang sempurna. 8. Beritakan Pekabaran Tiga Malaikat Orang Advent harus kabarkan ini. Harus dikabarkan dengan suara nyaring. Ini adalah saksi yang berkuasa. Jawaban atas sekularisme. Memanggil orang kembali kepada penyembahan yang benar. Ingatkan umat pentingnya pekabaran ini. Roh Kudus akan memperlengkapi kita. 9. Miliki hidup yang berseri-seri. Jadikan kehidupan Advent tampil menarik, bukan beban berat. Jadilah positif dalam hidup. Bawakan hal-hal yang bahagia. Beri dorongan. Jadilah pendamai. Jadilah bagian dari solusi bukan sumber masalah. Jadilah orang yang disenangi. Yesus mau kita jadi bagian dari pelayanan pendamaian. 10. Jadilah orang yang setia dan tegas Akui pencapaian orang lain. Jadi pemimpin rohani yg selalu memberi dorongan. Ingat, kepemimpinan Anda penting.
akan lancar. Akan semakin banyak penyakit dalam daging hewani. Kalau makan daging, pastikan tepat. Saya usulkan diet tanaman yang murni, rasa lebih baik, Tuhan akan berkati Anda. Ini adalah antara Anda dan Tuhan, buatlah keputusan. 13. Jadilah adil dan seimbang Umat Tuhan memiliki latar belakang yang berbeda. Jadilah adil. Evaluasi semua secara hati-hati. Jangan pilih kasih. Buat keputusan yang masuk akal dan sesuai prinsip Alkitab. Minta nasihat dari roh nubuat. 14. Jadilah pendengar yang baik. Pemimpin rohani akan mendengar sebelum berbicara. Jangan melompat kepada kesimpulan. Carilah sisi lain dalam kasus. Simpan komentar sebelum semua informasi didapati. Tunggu dan dengar. Rela untuk belajar. 15. Minta nasihat orang lain. Jangan percaya bahwa Anda tahu semua. Meminta nasihat dari bawahan bukan hal yang merendahkan. Tentu dari orang yang Anda percayai. 16. Membela yang benar. Membela yang benar. Alkitab katakan sedapat mungkin agar kita disenangi orang. Tetapi jangan takut berdiri membela yang tidak populer. Berdiri teguh untuk apa yang benar. 17. Membela mereka yang tidak punya suara/hak. Jadilah suara bagi mereka. Minta tuntunan Allah dalam melakukannya. Ikuti cara Yesus membela mereka janda, dan yatim piatu 18. Minta hikmat setiap hari. Yakobus 1:5 menyatakan kepada kita bahwa kita harus akui bahwa tanpa kuasa surga, tidak ada kuasa.
11. Percaya pada tuntunan Allah Allah sedang menuntun umat yang sisa ke hari kemenangan. Inilah pergerakan Advent yang besar. Ketahuilah bahwa Allah memanggil gereja untuk peran unik di waktu yang unik. Meski kelihatan akan jatuh, tapi gereja akan terus maju. Akan ada mereka yang berseru melalui email dan traktat keluarlah engkau dari Advent yang sudah Babilon.
19. Diatas kehormatan adalah kerendahan hati. Dia yang akan jadi pemimpin haruslah menjadi hamba.
12. Pastikan untuk olahraga dan makan dengan benar. Kita ajarkan hidup sehat. Tapi pemimpin sering tidak ikuti nasihat yang kita ajarkan. Nasihat bagi Anda dan saya, ikuti olahraga, tidur, istirahat, rekreasi, semua mempengaruhi hidup rohani. Gunakan waktu untuk olahraga. Otak
Demikianlah rangkuman nasihat yang dipaparkan oleh Pdt. Ted N.C. Wilson dalam rangka Lead and Development Conference di Manado pada bulan Februari 2013 lalu. n
38
Adventist World | 04 - 2013
20. Percaya bahwa Yesus akan datang segera Terima nubuatan bahwa Yesus akan segera datang. Ingat selalu nasihat hamba-Nya Ellen G. White bahwa sebagai pemimpin kita harus “semakin dekat kepada Allah� (Selected Messages, jld. 2 hlm. 376).
—Dilaporkan oleh Bruce Sumendap, Komunikasi UIKB dan Denis Ginting, DKI Jakarta.
Integrated Evangelism Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya
P
uji Tuhan atas segala berkatNya dan kasihNya yang sudah kita terima dalam hidup kita. Selama dua hari, Senin dan Selasa, tanggal 4-5 Februari 2013 telah diadakan seminar Integrated Evangelism untuk para pelayan Tuhan di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya, para pendeta, intern dan pra intern beserta istri. Tujuan dari acara ini adalah untuk membekali para hamba Tuhan dalam pelayanan di jemaat melalui seminar Integrated Evangelism "Win! Wellness Homes Of Hope Care Group Training." Acara ini dilaksanakan di gedung Taman Anggrek Taman Mini Indonesia. Ada pun yang menjadi nara sumber adalah para pemimpin kita dari divisi dan yang hadir adalah: Pdt. J. Lubis, Pdt. Jonatahan Catolico, Pdt. Abraham Carpena, Ibu Helen Gulfan, Pdt. Vivencio Bermudes dan Mickey Bankhead. Juga semua pemimpin kita dari UIKB dan Konferens DKI Jakarta. Pembekalan ini sangat bermanfaat dalam mempraktikkan care group di jemaat-jemaat di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya. Buku Petunjuk dan pelatihan sudah diberikan kepada semua gembala jemaat untuk menjadi pelatih di jemaat masing-masing. Dan bahan untuk care group ini sangat bagus karena sudah di cetak di Percetakan Advent Indonesia dan segera dikirim ke Konferens DKI Jakarta dan disiapkan juga CD untuk mempermudah pelaksanaan program ini. Harapan kita bahwa semua keluarga akan tergabung dalam care group ini, tentunya dengan pelatihan di jemaat yang dilakukan oleh gembala jemaat. Dan kita harus merasakan dulu
dalam keluarga kita. Karena melihat bahan yang sangat baik ini kita akan semakin merasakan kebahagiaan dan pentingnya kesehatan dalam keluarga. Karena dalam bahan ini yang lebih banyak disoroti adalah pola hidup sehat. Tentu ini bisa terlaksana atas dukungan dan kerja sama semua anggota jemaat dan majelis dan para ketua dan gembala jemaat, dan yang paling penting adalah kesatuan melalui kecurahan Roh Kudus dalam hidup kita masing-masing. n —Dilaporkan oleh Pdt. A. Sagala, Komunikasi & Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.
Tantangan itu Menantang Pulau Yapen (Serui) bagian Timur
T
antangan adalah sebuah kata yang lazim bagi manusia dalam keterkaitannya dengan seluruh unsur kehidupan. Begitu pula dengan yang disebut pelayanan penginjilan tidak luput dari yang namanya tantangan. Beda tempat beda orang, beda warna kulit, jenis rambut, budaya, bahasa dan banyak hal termasuk beda tantangan. Tapi tujuan dari setiap tantangan itu adalah mendewasakan setiap orang yang melayani bahkan tantangan-tantangan itu akan menumbuhkan iman semakin kuat di dalam Tuhan. Tantangan yang berat di suatu tempat belum tentu dianggap berat bagi orang di tempat lain. Untuk itu, berita kali ini yang kami laporkan bukanlah membesar-besarkan tetapi sekadar berbagi dengan harapan menjadi berkat bagi yang membaca.
Sudah 24 tahun GMAHK Jemaat Dawai yang terletak di Kabupaten Kepulauan Yapen (Serui) melewati tantangan demi tantangan. Begitu sulitnya pekabaran Advent menerobos tembok-tembok raksasa gereja mayoritas. Tetapi Tuhan tidak pernah membiarkan umat-Nya berjalan sendiri karena janji-Nya dalam Mzm. 23:1-6 bahwa Ia adalah Gembala yang akan menuntun umat-Nya berjalan melewati setiap tantangan. Diusia yang bisa dibilang menanjak dewasa ini, Jemaat Dawai telah mengalami kemajuan dalam pelayanan yaitu diorganisasinya Cabang Sekolah Sabat Kerenui menjadi perkumpulan pada tanggal 17 Oktober 2012 dan Cabang Sekolah Sabat Waindu menjadi perkumpulan pada tanggal 24 November 2012 dan kedua-duanya diorganisasi oleh Pdt. Willis Suebu, M. Min
04 - 2013 | Adventist World
39
DARI INDONESIA
sebagai Dir. SS/PP Daerah Misi Papua yang sekarang sudah menjadi Sekretaris Eksekutif Daerah Misi Papua Barat. Jemaat berharap kedua perkumpulan yang telah diorganisasikan tahun 2013 ini akan ditingkatkan statusnya menjadi jemaat. Dengan semangat yang baru oleh karena hadirnya Kel. Pdt. James Waropen Takaendengan sebagai ketua/pendeta wilayah yang baru maka kami berkeyakinan harapan itu bisa terealisasi pada tahun ini. Pada tanggal 13-17 Februari 2013 baru-baru ini, Pdt. James Waropen mengambil kesempatan untuk berkunjung ke wilayah pelayanan bagian Timur Pulau Yapen (Serui) yang terdapat 2 jemaat dan 2 perkumpulan yakni Jemaat Dawai dan Kurudu serta Perkumpulan Kerenui dan Waindu. Setelah menempuh perjalanan laut dengan menggunakan speed boat selama kurang lebih 1 jam 30 menit, hamba Tuhan
40
Adventist World | 04 - 2013
ini tiba dengan selamat di Pantai Dawai dan dijemput oleh Pdt. M. Bawengan sebagai pendeta Jemaat Dawai dan Kurudu. Setibanya di Dawai, beliau langsung mengunjungi gedung Gereja Perkumpulan Kerenui dan kemudian kembali ke Dawai untuk persiapan ibadah Rabu malam. Walaupun sederhana, beliau disambut dengan hangat dan penuh semangat oleh anggota Jemaat Dawai dengan disematkannya kembang oleh salah satu anggota pionir yaitu Sdr. Lukas Reba. Pada hari Sabat diadakan Sabat gabungan antara Jemaat Dawai dan Perkumpulan Kerenui. Mulai dari Diskusi Sekolah Sabat hingga seminar pada sore hari, hamba Tuhan ini melayani umat dengan penuh kuasa. Besoknya, hari minggu tanggal 17 Februari 2013 dengan menggunakan speed boat, Sdr. Lukas Reba dan bersama beberapa anggota jemaat mengadakan perjalanan ke Pulau Kurudu untuk mengunjungi umat Tuhan di Jemaat Kurudu. Tantangan yang kami hadapi adalah ombak akibat dari angin keras yang bertiup dan derasnya arus di Selat Sasorai yang harus dilewati. Tetapi mukjizat yang terjadi adalah sewaktu hendak merapat di pantai Desa Kurudu, kami dapat merapat dengan selamat. Pada hal, warga sekitar serta umat Tuhan yang ada di sana mengatakan bahwa beberapa hari ini cuaca buruk tetapi pada hari ini cuaca baru bersahabat. “Hari ini kan yang datang adalah para malaikat,” kata salah seorang anggota gereja. “Jadi cuaca bagus,” lanjutnya.…” Pelayanan hanya berlangsung dua jam setelah Pdt. James Waropen diperkenalkan kepada anggota-anggota jemaat di rumahnya masing-masing dan kemudian mengantar kami rombongan kembali ke pantai untuk berangkat kembali ke Dawai. Puji Tuhan semua yang telah dilakukan dalam pelayanan perdana bagi pendeta wilayah yang baru ini berjalan dengan baik. Sebelum meninggalkan umat Tuhan, kami berjanji untuk kembali lagi oleh karena ada tiga orang diakenes dan 1 orang diaken yang akan diurapi. Walaupun tantangan ombak ketika perjalanan kembali menerpa speed boat yang kami tumpangi tetapi sukacita bertemu umat Tuhan dan melayani mereka membuat kami tidak merasa takut sedikit pun. Doakan kami umat Tuhan yang ada di Wilayah Serui agar terus semangat melayani walaupun penuh tantangan. Jemaat-jemaat di Kepulauan Yapen adalah: Serui Kota, Kabuaena, Yapan, Papuma, Ansus, Dawai, Kurudu, Perkumpulan Waindu, Perkumpulan Kerenui, CSS Wansma dan Mariadei. n —Dilaporkan oleh Pdt. Michael Bawengan, Pulau Yapen.
Pelatihan Misionaris Kesehatan di Manado Eden Way Wellness Center
P
ena inspirasi menyatakan kepada kita bahwa “kita telah datang kepada waktu di mana setiap anggota gereja seharusnya melakukan pekerjaan misionaris kesehatan” (Testimonies, jld. 7 hlm. 62). Pekerjaan ini Tuhan berikan kepada kita agar manusia bisa merasakan pelayanan Kristus melalui pekerjaan misionaris kesehatan. Itulah yang dinyatakan dalam Testimonies, jld. 9 hlm. 168 Ellen White menuliskan bahwa “Kristus tidak lagi berada di dunia ini sebagai pribadi, pergi ke kota-kota besar, kota-kota kecil, dan ke desa-desa kemudian menyembuhkan yang sakit. Tetapi, Dia telah menugaskan kita untuk membawa ke depan pekerjaan misionaris kesehatan yang Ia telah mulaikan.” Untuk itulah, dalam amanat pembukaan, Pdt. Allan Pasuhuk, dosen Fakultas Filsafat Universitas Klabat menyatakan bahwa perlu ada pelatihan yang akan mempersiapkan umat Tuhan untuk melakukan pekerjaan ini. Acara pembukaan ini merupakan pembukaan dari dua pelatihan medical missionary yaitu pelatihan satu bulan misionaris kesehatan yang diadakan di kampus Eden Way Wellness Center yang akan berlangsung dari pembukaan tanggal 17 Februari sampai penutupan pada tanggal 23 Maret 2013 yang diikuti oleh 10 peserta dari 1000 Missionary dan 3 utusan dari jemaat dan juga merupakan pembukaan dari pelatihan satu semester misionaris kesehatan yang di-
adakan di kampus Universitas Klabat yang diikuti oleh hampir 40 peserta yang datang dari berbagai fakultas di Universitas Klabat. Sebelum amanat pembukaan, sdr. Markus Sulaiman, Sekretaris Healing Way Indonesia (HWI) memberikan penjelasan bagaimana Tuhan menuntun pergerakan misionaris kesehatan di Indonesia melalui HWI. Beliau menyaksikan banyak mukjizat yang Tuhan telah buat dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Mari kita doakan pekerjaan ini, supaya banyak orang akan diberkati melalui pekerjaan misionaris kesehatan. n —Dilaporkan oleh Glen Rumalag, Eden Way Wellness Center.
SMP Advent Serui Dikunjungi Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen (Serui)
R
abu, 20 Februari 2013, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Advent Serui menerima kunjungan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen yaitu bapak Amsal, dalam kunjungan kerja serta kegiatan penyuluhan bagi sekolah-sekolah yayasan bagi Kristen maupun Islam. Dalam kunjungannya ke SMP Advent Serui beliau memaparkan seminar seputar Narkoba sekaligus memotivasi generasi muda gereja untuk menjaga tubuhnya sebagai bait suci Allah dengan mengutip ayat-ayat Firman Tuhan. Tubuhmu adalah bait suci Allah, katanya sambil mengajak anak-anak didik untuk memperhatikan hal tersebut dengan serius. Kita harus mempromosikan cara hidup yang sehat, apalagi kita sekolah di sekolah Kristen, lanjut beliau. Bapak Jess Weol sebagai Kepala Sekolah SMP Advent beserta guru-guru menyambut beliau dengan senang hati. Kegiatan ini bertepatan dengan kegiatan rutin sekolah yaitu acara chapel yang jadwalnya jatuh pada
hari Rabu. Kedua siswi, masing-masiing Ellen Rumandewai dan Treisya Erari mengambil bagian sebagai pembawa acara dengan
04 - 2013 | Adventist World
41
DARI INDONESIA
menggunakan dua bahasa (bahasa Inggris dan bahasa Indonesia) yang merupakan bagian dari program sekolah setiap acara chapel tetapi juga merupakan promosi bagi pemerintah yang hadir. Acara diakhiri dengan doa khusus oleh Pdt. James Waropen, S.Ag. sebagai Ketua Wilayah Misi Kepulauan Yapen. Dalam laporan ini, kami juga sekaligus melaporkan kegiatan rutin SMP Advent Serui yang baru-baru ini dengan pertolongan Tuhan melalui anjuran Direktur Pendidikan GMAHK Daerah Misi Papua, Bapak Meshak Waramori, M. Pd yaitu doa pada jam 7 pagi. Sebelumnya, pada pukul 6 pagi, Kepala Seko-
lah telah memperdengarkan lagu-lagu rohani melalui pengeras suara sekolah. Hingga pukul 7 pagi, lagu instrumen “Inilah Jam Ku Berdoa” diputar sebagai tanda waktunya berdoa. Kelompokkelompok doa mulai dari 2 orang hingga 6 orang bahkan lebih dibentuk dan suasana sekolah diliputi dengan suasana doa. Kiranya lewat program doa ini, anak-anak didik yang kebanyakan bukan Advent dapat mengenal kebenaran sesungguhnya dan menjadi anak-anak Tuhan yang setia. n —Dilaporkan oleh Pdt. M. Bawengan, S.Ag., Kepulauan Yapen (serui).
Masterchef Bakti Wanita Advent Batam Mas, Sumatera Tengah
H
ari minggu pagi, 3 Maret 2013 setelah selesai acara Menara Doa, BWA (Bakti Wanita Advent), Jemaat Batam Mas sedang melakukan acara perlombaan masak antar BWA Batam Mas yang dipimpin oleh Ibu Deny Papudi selaku Pemimpin BWA Batam Mas. Acara ini berjalan cukup seru dan semua kelompok yang sudah ditentukan ada berjumlah empat kelompok ditambah kelompok pemudi, sudah bersiap-siap untuk menyiapkan segala keperluan—keperluan yang berhubugan dengan masak memasak baik itu kompor, wajan, dan menu makanan yang ingin diolah. Panitia sudah menentukan menu apa yang ingin diperlombakan, antara lain mi goreng dan nasi goreng, kelompok pemudi yang begitu semangatnya mengikuti acara ini semua bergembira. Setelah selesai semuanya maka tim juri yang sudah di-
42
Adventist World | 04 - 2013
pilih, Pendeta Sinambela dan ibu serta Bapak Deny Papudi akan bersiap-siap untuk mencicipi segala masakan yang sudah siap untuk dicicipi. Semua kelompok tegang dan berdebar—debar memikirkan tim mana yang akan jadi pemenangnya. Akhirnya setelah tim juri selesai menilai semua kelompok, diumumkan langsung oleh ibu gembala dan pemenangnya jatuh kepada kelompok IV yang dipimpin Ibu R. Simbolon. Kami mengucapkan selamat buat pemenang. Semoga dengan acara ini semua BWA semakin hari semakin akrab dan nama Tuhan ditinggikan. n —Dilaporkan oleh Simson Siallagan, Dept.Komunikasi GMAHK Batam Mas.
Pengorganisasian dan Peletakan Batu Dasar GMAHK Jemaat Bitunuris Selatan
P
uji dan syukur kepada Tuhan karena berkat-Nya selalu menjadi bagian kita. Setelah selesai mengikuti acara Leadership Education And Development Seminar pada tanggal 15-18 Februari 2013 di Hotel Grand Kawanua-Manado, para pemimpin Daerah Misi Nusa Utara (DMNU) Pdt. Edison Takasanakeng bersama Pdt. Warno Suleh, sebagai Sekretaris Eksekutif DMNU dan Pdt. Fery Macpal, Direktur Komunikasi dan Pelayanan Penatalayanan DMNU segera berangkat ke Kabupaten Kepulauan Talaud sehubungan dengan kegiatan yang memang sudah direncanakan jauh hari sebelumnya yaitu pengorganisasian dan peletakan batu dasar gedung GMAHK yang baru di DMNU yang berada di Desa Bitunuris Selatan Distrik Talaud Selatan di bawah pelayanan Pdtm. Angky Tumbal. Acara pengorganisasian dan peletakan batu dasar rumah ibadah telah disiapkan dan telah berjalan dengan baik pada hari Kamis, 21 Februari 2013 dan mendapat sokongan semua pihak. Ada pun lokasi tanah di mana bangunan gedung gereja didirikan, adalah pemberian dari keluarga Bambulu-Wando yang berukuran 32,5 kali 15,4 meter. Dalam acara ini sambutan hangat telah disampaikan oleh pemerintah kabupaten dan kecamatan serta tua-tua adat desa setempat. “Kerohanian harus bertumbuh dan iman harus berkualitas, ungkap Bapak Lukas Bawiling sebagai asisten I pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud mengawali sambutannya. “Pemerintah jangan menimbulkan konflik dalam kegiatan gerejani tetapi melindungi masyarakat,” tambahnya lagi. Tak ketinggalan juga pemerintah Ke-
camatan Salibabu yang tercetus dalam sambutan hangatnya, ”pelayanan gereja harus lebih dekat dan maksimal,” kata Bapak Sunarko yang kelihatan begitu akrab dengan warga setempat. “Gereja harus ada perkembangan” kata tua-tua adat desa, Bapak Alex Porobaten. Dalam acara istimewa ini, khotbah pengorganisasian dan peletakan batu dasar rumah Tuhan telah disampaikan oleh ketua GMAHK DMNU, Pdt. Edison Takasanakeng dengan penuh semangat yang di ambil dari kitab Nehemia 6:1-19, ”Jadikan pekerjaan Tuhan sebagai yang utama dan tujuan kita mendirikan rumah Tuhan adalah kita boleh bertemu Tuhan.” Beliau juga menambahkan, dalam membangun rumah Tuhan ada banyak tantangan tetapi kita harus maju terus dalam persatuan sebagai satu jemaat Allah yang hidup. Acara peletakan batu dasar berlangsung dengan baik dan di tutup dengan doa syukur oleh Pdt. Warno Suleh. Dan acara pengorganisasian jemaat berakhir pula dengan acara istimewa yakni Perjamuan Kudus bersama. Dengan demikian kita puji Tuhan, telah lahir jemaat yang ke-55 yaitu Jemaat Bitunuris Selatan di DMNU. Selanjutnya seluruh warga jemaat dan para tamu menikmati jamuan kasih bersama yang sudah disediakan oleh seluruh anggota jemaat yang berdedikasi tinggi dalam melayani Tuhan. n —Dilaporkan oleh Pdt. Fery Macpal, S.Ag., Komunikasi DMNU.
04 - 2013 | Adventist World
43
DARI INDONESIA
Meminta Curahan Roh Kudus Jemaat Tidar 2 Surabaya
P
ada hari Minggu, tanggal 10 maret 2013 bertempat di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Tidar 2 Surabaya, dimulai pukul 19.00 WIB dan berlangsung lebih kurang satu jam, telah dimulai pembukaan doa bersama yang direncanakan diadakan setiap malam selama sepuluh hari. Dengan duduk di tikar lesehan dihadiri oleh anggota dan majelis jemaat. Dalam pembukaan tersebut Pdtm. Agustinus Subagio sebagai gembala jemaat memberikan renungan membacakan 2 Tawarikh 7:14 dengan penekanan bahwa Tuhan menasihatkan kepada kita, bilamana kita selalu merendahkan didi dan berdoa memohon kepada-Nya, maka Tuhan akan mengampuni dosa-dosa kita. Kemudian gembala jemaat menjelaskan, bahwa tujuan kita mengadakan doa bersama selama sepuluh hari dari malam ke malam ialah: (1) Jemaat Tidar 2 memohon kepada Tuhan untuk mendapatkan curahan Roh Kudus, agar banyak jiwa yang mengenal kebenaran dan berserah diri menerima Yesus menjadi Juruselamat pribadi. (2) Supaya kita selalu bersama-sama mempersatukan iman kepercayaan kita kepada Tuhan, dan juga mempersatukan iman kita kepada saudara-saudara kita seiman, untuk bekerja melayani pekerjaan Tuhan. (3) Membangun pertumbuhan rohani kita, agar kita lebih teguh, percaya sepenuh hati dan tetap setia sambil menunggu kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus yang kedua kali.
Dengan hikmat dan khusyuk, dipimpin oleh gembala jemaat dan diselingi lagu-lagu pujian, jemaat yang hadir berdoa bergantian, sehingga semuanya ikut ambil bagian dalam memanjatkan doa dan permohonan kepada Tuhan. n —Dilaporkan oleh Roefsahar, anggota majelis GMAHK Jemaat Tidar 2 Surabaya.
Pekan Doa: Revived by His Word SLA Advent Mebali Tana Toraja
P
endeta M.L. Saluy, S.Th, MPH (Ketua GMAHK Luwu Tana Toraja) mengadakan pekan doa di Sekolah Lanjutan Advent Mebali Tana Toraja, tanggal 4-9 Maret 2013. Temanya adalah “Revived by His Word.” Pekan doa yang setiap hari dihadiri sekitar 300 murid SMP, SMA dan SMK bersama para guru dan staf benar-benar memberikan kekuatan iman bagi penghuni kampus SLA Mebali, ter-
lebih dalam menghadapi masalah tanah sekolah yang ingin diambil alih oleh masyarakat sekitar. Pdt. M. L. Saluy mengadakan doa khusus di waktu subuh bersama dengan guru-guru dan para murid untuk masalah tersebut, juga mendoakan para siswa yang akan menghadapi Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah tahun 2013. Beliau juga mengadakan konseling bagi para murid yang rindu mendapatkan nasihat dan arahan. Puncak acara pekan doa berlangsung pada hari Sabat, 9 Maret 2013 dengan dibaptiskannya 12 jiwa yang menerima Yesus menjadi Juruselamat melalui upacara baptisan suci. Upacara baptisan dilaksanakan oleh Pdt. Redy Kadang sebagai gembala Jemaat SLA Mebali. Jiwa-jiwa yang baru lahir ke dalam kebenaran ini diharapkan akan tetap setia dan turut serta bergabung dengan anggota jemaat menjadi murid dan memuridkan keluarganya bersama orang lain menyongsong hari maranatha yang sudah semakin dekat. n —Dilaporkan oleh Pdt. Imanuel Lisupadang, Direktur Komunikasi GMAHK Luwu Tana Toraja.
44
Adventist World | 04 - 2013
Pelatihan Penginjilan Terpadu Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS)
D
alam rangka melengkapi sistem penginjilan yang sudah dicanangkan di uni maka dipastikan di setiap daerah sudah memiliki pemahaman dan metode yang sama untuk dapat disesuaikan serta dilaksanakan dan mencapai keberhasilan dalam pelayanan penginjilan. Program yang baru ini sudah sering disebutkan dengan istilah “Integrated Evangelism” dalam bahasa sederhananya disebut Penginjilan Terpadu. Bertempat di ruang rapat RSA Bandar Lampung dan dihadiri semua gembala dan pegawai kantor daerah, acara dimulai pada hari Kamis pagi dengan renungan pembuka oleh Pdt. E. Simanjuntak (ketua daerah) yang mengambil satu pembahasan dari buku Kisah 18:3 “Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.” Dalam khotbahnya, ketua daerah kembali mengingatkan semua peserta pelatihan ini untuk bersedia menuntun setiap anggota jemaat agar mau dan siap memadukan setiap kekuatan yang ada untuk pekerjaan penginjilan. Karena bekerja sama akan menghasilkan lebih banyak dari pada bekerja sendirisendiri. Seminar dan Pelatihan
Para instruktur yang hadir dari uni adalah Pdt. M. Sagala, Pdt. J.B. Banjarnahor, Pdt. Djoko Soewarso dan Ibu N. Sihotang. Mereka memperkenalkan dan memberikan pengertian dari program penginjilan yang baru ini. Prinsipnya adalah bahwa melalui Kelompok Peduli (Care Group) akan melibatkan lebih banyak anggota jemaat untuk terlibat dan menjadikan ru-
mahnya menjadi “Rumah Pengharapan” di mana setiap orang dan tetangga sekitar dapat belajar, mendapatkan nasihat serta kelak akan dituntun untuk menerima injil melalui kelompok peduli ini. Dilengkapi dengan materi bahan-bahan pelajaran dalam bentuk buku dan digital yang berisi pelajaran kesehatan dan pendidikan rumah tangga, diharapkan melalui para gembala akan melatih anggota jemaat masing-masing dan berhasil menjalankan program “Kelompok Peduli” ini. Pdt. M. Sagala membuat satu sesi latihan bagaimana menjalankan kelompok peduli ini di jemaat. Semua peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan langsung latihan praktik agar nanti juga dapat dilaksanakan di jemaat masing-masing. Semua bisa melibatkan diri dan menjadi bagian dari “care group” ini. Dan diharapkan metode ini boleh memaksimalkan sistem penginjilan yang selama ini masih belum berjalan dengan baik karena tidak memadukan setiap kekuatan yang ada di jemaat kita masing-masing. Terima kasih kepada para instruktur yang sudah melatih dengan baik. Terima kasih juga kepada Pimpinan RSA Bandar Lampung yang telah menyediakan tempat dan akomodasi bagi peserta yang datang dari luar Bandar Lampung.
n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komunikasi GMAHK DSKS.
04 - 2013 | Adventist World
45
DARI INDONESIA
Misionaris Kesehatan Tiba di Kanaan Eden Way Wellness Center
S
etelah mengadakan pelayanan di berbagai daerah di Indonesia, kini tim medical missionary tiba di Kanaan. Kunjungan ini tepatnya pada hari Sabat tanggal 23 Februari 2013, di mana sebanyak 13 peserta pelatihan medical missionary angkatan dua yang mengikuti pelatihan di kampus Eden Way Warukapas, bersama dengan para pelatih, mereka pergi melayani di GMAHK Jemaat Kanaan, Airmadidi. Acara ini diprakarsai oleh Departemen Bakti Wanita Advent dan Departemen Kesehatan Jemaat Kanaan. Dimulai dengan acara rumah tangga dan Sekolah Sabat yang dipimpin oleh para peserta dari angkatan dua, acara dilanjutkan dengan pelayanan perorangan dan presentasi oleh Markus Sulaiman tentang bagaimana medical missionary masuk dan melayani di gereja-gereja bahkan di berbagai lapisan masyarakat di seluruh Indonesia melalui Healing Way Indonesia, Eden Way Well-
ness Center, Klub Sehat Indonesia, Departemen Kesehatan GMAHK di Indonesia Timur dan Barat, dan beberapa ministry dan personal lain yang telah dituntun oleh Tuhan untuk membantu menjalankan program medical missionary ini. Setelah makan bersama pada hari Sabat, acara di-
Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/ daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format 足Microsoft Word/Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/image足 di dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere足solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.
46
Adventist World | 04 - 2013
Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia
WARTA
GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera…” Paling Kiri: Suasana Health Expo di Jemaat Kanaan Airmadidi. Kiri: Pemeriksaan darah (asam urat, gula darah, dan kolesterol) pada acara Health Expo. Bawah: Foto bersama sesudah Health Expo.
lanjutkan dengan seminar kesehatan oleh dr. Cindy Sumual-Mamahit, seminar dan demo pengobatan dengan arang oleh Saudari Yuli Takapente, pelajaran tentang sistem kekebalan tubuh yang dibawakan oleh misionaris dari LIGHT, Filipina, yaitu Saudara Ruel Jamorol dan renungan tutup Sabat oleh Saudara Glen Rumalag. Sesudah berdoa bersama dengan jemaat pada hari Minggu subuh yang dipimpin oleh gembala jemaat kanaan, yaitu Pdt. Fanny Wawondatu, acara dilanjutkan dengan program Health Expo untuk anggotaanggota Jemaat Kanaan. Sambil bekerja untuk membangun gedung serba guna jemaat yang terletak di samping gereja. Dengan bantuan peserta medical missionary dari Unklab Medical Ministry angkatan satu dan dua, alumnus medical missionary angkatan satu, dan Klub Sehat Indonesia Manado Point, tim medical missionary dapat melayani delapan puluh dua anggota jemaat yang datang pada acara ini. Setelah peserta yang terakhir diperiksa, acara dilanjutkan dengan makan bersama dan sesudahnya, tim medical missionary kembali ke Warukapas untuk melanjutkan pelatihan angkatan dua yang sudah berlangsung sejak tanggal 17 Februari sampai 23 Maret 2013. n —Dilaporkan oleh Glen Rumalag, Eden Way Wellness Center.
Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha A. Ricky Bendahara S. Manueke Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi R.C.A. Raranta, F. Parhusip, J. Wauran Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya N. Serang, Jawa Barat W. Siringoringo, Jawa Tengah R. Situmeang, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku H. Sandil, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Toraja Izin
Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987
Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi) www.iphbdg.org
Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.
04 - 2013 | Adventist World
47
*Stella Libongani adalah Inspektur Jenderal Kepolisian Negara Republik Zambia. Sebanyak 15.400 Polisi bersamanya, dia memelihara kedamaian dan keamanan di negara tersebut.
Setiap bulan Adventist World tiba juga kepada wanita yang memiliki lengan damai ini. Stella Libongani* membaca Adventist World untuk tetap terhubung dengan keluarga besar Advent di seluruh dunia. Anda juga dapat tetap terhubung dengan keluarga besar gereja Anda dengan cara yang sama. Hubungi departemen komunikasi Anda jika Adventist World gratis tidak secara teratur tersedia di gereja Anda.
Satu Keluarga. Satu Dunia. Adventist World.