War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke t ujuh
0 3 - 2 01 5
Tukang Bangunan bagi
Tuhan
Zuki dan Pali Mxoli pertaruhkan semuanya. 12
Janji
adalah Janji
20
Iman Versus
Finansial
27
Karunia Janji
Yesus
03 - 2015
C E R I TA
War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke t ujuh
0 3 - 2015
Tukang Bangunan bagi
Tuhan
Zuki dan Pali Mxoli mempertaruhkan semuanya. 12
Janji
adalah Janji
20
ImanVersus
Finansial
27
Pemberian Janji
Yesus
16
S A M P U L
Tukang Bangunan bagi Tuhan
Oleh Sandra Blackmer
Di ambang kehilangan segalanya, Zuki dan Pali Mxoli malah maju ke depan.
8 Ladang Misi Paling Utama PA N O R A M A
SEDUNIA
Oleh Ted N. C. Wilson
Membuat keluarga kita menjadi prioritas.
12 Janji adalah Janji RENUNGAN
Oleh Julian Archer
Bagaimana pengeluaran kita dapat mencerminkan iman kita.
22
ROH
Apakah Tuhan selalu melakukan apa yang Dia katakan akan Dia lakukan? DASAR
Jurukabar Allah— Pelayanan Itu Berkembang
Oleh Anna Galeniece
Ellen White membagikan pekabaran kesehatan Allah.
Oleh Paulo Cândido de Oliveira
Mengasihi Tuhan yang mengenal kita lebih baik daripada kita sendiri.
Oleh Joel Reyes
Menghubungkan seorang yang membutuhkan dengan seorang yang peduli
25 Ketika Spesies Berubah D A N
S A I N S
Oleh L. James Gibson
Makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungan mereka sepanjang waktu.
D E PA R T E M E N TA L 3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 10 Kisah GLOW
ADVENT
I M A N
SEDUNIA
NUBUAT
P E L AYA N A N
Oleh Dennis Meier
3 L A P O R A N
ADVENT
K E P E R C AYA A N
K E H I D U PA N
24 Kasih dalam Tindakan
14 Visi Tuhan
20 Iman Versus Finansial
Sesi General Conference 2015 P E R TA N YA A N 26 JAWABAN
DAN
ALKITAB
Hilang Tapi Tidak Dilupakan
11 K E S E H A T A N S E D U N I A 27 P E L A J A R A N A L K I T A B ADHD (Attention Karunia Janji Yesus Deficit/Hyperactivity 28 P E R T U K A R A N I D E Disorder)
Pemberitahuan resmi diumumkan bahwa Sesi General Conference keenam puluh akan diselenggarakan tanggal 2-11 Juli 2015, di Alamodome di San Antonio, Texas. Pertemuan pertama akan dimulai pada 08:00, 2 Juli 2015. Seluruh delegasi yang terakreditasi dimohon hadir pada waktu itu. Ted N. C. Wilson, Ketua General Conference G. T. Ng, Sekretaris General Conference
www.adventistworld.org Tersedia daring dalam 10 bahasa
2
Adventist World | 03 - 2015
S A M P U L :
C r e a t as / T h i n k s t o c k . c o m
Namun Dalam
LAPORAN SEDUNIA
3.052 Dibaptiskan
di Republik Dominika
Suatu Sabat bersejarah pada penutupan Doa Sepuluh Hari Gereja Advent Sedunia
G o m e z
/
I A D
Oleh Andrew McChesney, editor berita, Adventist World
R e n e
“Segera sesudah kaki para imam pengangkat tabut TUHAN, Tuhan semesta bumi, berhenti di dalam air sungai Yordan, maka air sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir menjadi bendungan” (Yosua 3:13). Merupakan salah satu khotbah yang paling dikenal dalam gereja Advent, yaitu tentang melangkah dalam iman dengan penuh harapan bahwa Allah akan memenuhi janji-Nya. Proyek pembangunan seribu gereja kami hadirkan dalam edisi kali ini. Promosi penginjilan yang banyaknya tak dapat dihitung semakin berkembang. Awalnya terbata-bata, namun dengan semakin meningkatnya rasa percaya diri, sebagai seorang pemimpin ataupun anggota kita kembali dipanggil akan pentingnya patuh kepada apa yang Allah telah perintahkan, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Markus 16:15) . Tapi apakah yang terjadi ketika dasar sungai tak kunjung kering saat Anda sedang melangkah, ketika air akhirnya mencapai lutut, pinggang, atau bahkan leher Anda? Apakah yang terjadi ketika logika yang diberikan Tuhan melalui pikiran kita tampak bertentangan dengan panggilan dari Allah yang mengaruniakan iman? Jika semua anak kucing yang hilang tiba-tiba muncul setiap kali kita berdoa, atau setiap jiwa yang hilang berbalik secara dramatis karena kita meminta Tuhan untuk mengubah hatinya, kita akan segera menganggap bahwa mukjizat Allah biasa saja dan pantas terjadi. Firman Allah berulang kali mengingatkan kita bahwa iman tidak akan pernah menjadi mesin jualan otomatis yang dapat melakukan transaksi hanya dengan cara memasukkan koin untuk membeli produk yang kita perlukan. Pada akhirnya, itu bukanlah sesuatu, bukan pula mukjizat yang paling kita perlukan, tetapi adalah hubungan dengan Allah ajaib yang penuh kasih karunia. Sasaran iman selalu lebih besar daripada hal-hal besar yang iman dapat selesaikan, pembangunan yang dilakukan, khotbah yang diberitakan, secangkir air minum yang diberikan. Iman adalah pengalaman untuk belajar lebih dalam tentang percaya, yang pada akhirnya akan membawa kita pada keyakinan yang tak tergoyahkan bahwa kita akan selalu aman karena kita berada dalam naungan tangan-Nya. Ketika Anda membaca fitur sampul bulan ini, tentang sepasang suami istri Advent yang masuk ke Sungai Yordan, sampai air mencapai ke leher mereka, berdoalah untuk dapat lebih percaya dan mengingat janji-Nya: “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau” (Yes. 43: 2).
Atas: PENYERAHAN: Dua puluh enam orang pendeta (barisan tengah), bertelut bersama para pimpinan gereja (barisan kiri) dalam upacara pengurapan. Para istri pendeta berdiri di belakang mereka. Kanan: DARI TIONGHOA: Israel Leito, Ketua Divisi InterAmerika, membaptis Hiu Wang, orang Tionghoa pertama yang percaya dan menyerahkan dirinya bergabung ke gereja Advent di Republik Dominika, pada tanggal 17 Januari 2015. R e n e
G o m e z
/
I A D
nn Ribuan orang memadati sebuah stadion di Ibukota Republik Dominika untuk merayakan 3.052 baptisan dan upacara pengurapan 110 orang pendeta pada penutupan Doa Sepuluh Hari Sedunia yang diprakarsai oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Ada 29 pemimpin tertinggi gereja Advent, termasuk Ketua General Conference Ted N. C. Wilson yang turut hadir dalam ibadah tanggal 17 Januari di Stadion Santo Domingo de Los Deportes. “Kami pulang dengan hati yang penuh syukur atas kuasa jamahan Roh Allah dan berlimpah dengan rasa sukacita atas pekerjaan Roh Kudus yang penuh kuasa di ibukota ini,” ucap evangelis Mark Finley, yang juga telah membawakan suatu program acara setiap malam yang berjudul “New Year, New Life” di stadion yang sama pada tanggal 7-11 Januari. Pembaptisan ke 3.052 jiwa terdiri dari 1.800 yang dibaptis di stadion pada hari Sabat tanggal 17 Januari dan ratusan jiwa yang dibaptis di tem-
Bersambung ke sebelah
03 - 2015 | Adventist World
3
LAPORAN SEDUNIA pat lain di pulau itu pada tanggal 16 dan 17 Januari, menurut Uni Dominika. Ada puluhan lainnya yang telah dibaptis saat seri penginjilan Finley minggu sebelumnya. “Yesus adalah batu karang dan Anda diminta untuk membangun gereja-Nya di atas batu karang kita, yaitu Yesus Kristus,” Wilson berbicara kepada calon baptisan di stadion. “Anda sedang membangun gereja Allah ketika Anda membawa orang lain kepada-Nya, kepada Firman Kudus-Nya, ke gereja-Nya, kepada nubuatan-Nya.” Salah satu baptisan di tengah podium: Hiu Wang, orang Tionghoa pertama yang percaya dan menyerahkan dirinya bergabung dalam gereja advent di Republik dominika. “Wang mewakili sekelompok orang percaya sebagai hasil dari kerja sama gereja dengan salah satu Mission Center Advent di Santo Domingo selama satu tahun setengah terakhir,” kata Luis Miguel Acevedo, pendeta yang membimbing kelompok itu. Upacara pengurapan yang dilakukan pada sore hari itu adalah saat bersejarah bagi gereja Advent di mana ada banyak pendeta yang diurapi, ada banyak negara dan pemimpin gereja yang terlibat. Ada seratus sepuluh orang pendeta yang ditahbiskan, termasuk di antaranya 26 pendeta dari Santo Domingo. Para pemimpin gereja yang berasal dari 13 divisi gereja menghadiri upacara pengurapan, yang disertai juga oleh Wakil Ketua Ge neral Conference dan pemimpin lainnya. Dua puluh tiga gereja dari 11 negara di Divisi Inter-Amerika mengambil bagian dalam ibadah tersebut melalui siaran satelit. Ada sekitar 30 pendeta lain yang menerima pengurapan sebelumnya di divisi lain. Hari Sabat yang berketepatan dengan penutupan Doa Sepuluh Hari, sebuah inisiatif tahunan Sekretaris Asosiasi Kependetaan General Conference yang telah menyaksikan banyak umat Advent berkumpul setiap hari di seluruh dunia untuk meminta hujan Roh Kudus pada ge-
4
Adventist World | 03 - 2015
reja. Finley mengatakan bahwa Allah mengubah hidup. “Saya meninggalkan Santo Domingo dengan kesan yang luar biasa atas komitmen para anggota gereja Advent untuk melayani, partisipasi yang luar biasa dari anggota gereja dewasa muda untuk hidup bersaksi bagi gereja, dan mengarahkan administrasi gereja pada penginjilan penjangkauan,” kata Finley. “Saya merasakan bahwa Tuhan melakukan sesuatu yang sangat tidak biasa,
karena para pengurus, pendeta, dan anggota awam bersatu untuk misi Allah bagi dunia karena menyadari bahwa waktunya sudah sangat mendesak. Dan saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika fokus yang memadukan misi dan komitmen untuk memenangkan jiwa yang hilang kepada Kristus ada pada seluruh kepentingan dan prioritas dari setiap gereja, setiap konferens, uni dan divisi.“ —Libna Stevens, Divisi Inter-Amerika, berkontribusi pada laporan ini.
KOMENTAR BERITA
Kontribusi Terbesar
Herbert E. Douglass’ pada Teologi Advent
Douglass menggunakan tulisan Ellen G. White dalam menjelaskan pada saat yang penuh tantangan. Oleh Jerry Moon, ketua, Departemen Sejarah Gereja, Universitas Andrews nn Sebagai seorang mahasiswa S3 di awal 1960-an, Herbert E. Douglass menjalani pendidikan di mana ia dan sesama siswa di Pacific School of Religion di Berkeley, California, seharusnya membaca dan mendiskusikan teologi modern. Beberapa kali kelas membahas kontradiksi yang tampak sulit di antara sesama teolog terkemuka dan Douglass memberikan keterangan bahwa seluruh kelas diharapkan menjadi sebagai pengklarifikasi kesulitan. Sejak awal, teman-teman sekelasnya menganggap bahwa Douglass adalah ahli teologi yang diutus. Dan ketika itu terulang, beberapa temannya datang kepadanya dan berkata, “Anda pasti mendapatkan pemahaman itu dari suatu tempat.
Apakah yang Anda baca selain tugas-tugas kelas?” Ketika menanggapinya Douglass mengarahkan mereka kepada tulisan yang ditulis oleh pendiri Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Ellen G. White. Setelah membaca buku White yang berjudul The Desire of Ages, salah satu temannya berkata, “Saya tahu apa yang Anda maksudkan.” Penulis buku ini memiliki kualitas otentikasi diri sendiri. Douglass, yang menceritakan kejadian ini kepada saya, menempatkan tulisan Ellen White pada pusat sistem teologi yang ia didirikan selama hidupnya. Dia yakin bahwa jika Advent benar, dan jika Ellen White digunakan oleh Tuhan untuk membantu dalam memajukan kebenaran
AHLI PIKIR ADVENT: Herbert E. Douglass berfoto pada tahun 1973 saat enam tahun bertugas sebagai Associate Editor Review and Herald, yang sekarang dikenal sebagai Adventist Review. A d v e n t i s t
A r c h i v e s
teologi Alkitabiah, maka tulisan-tulisan Ellen White tentu mengandung pemahaman yang diperlukan untuk memecahkan berbagai persoalan. Kesungguhannya untuk memahami tulisan-tulisan Ellen White pada tingkat yang mendalam adalah usaha yang berakhir hanya dengan kematiannya setelah ia lama sakit pada tanggal 15 Desember 2014, dalam usianya yang ke-87 tahun. Perlu menghargai semangat Douglass, yaitu seorang teolog terkemuka abad keduapuluh di gereja Advent, yang memerlukan tulisan White menjadi sebuah pemahaman dari goncangan dunia Advent ketika ia sebagai pendeta muda pada tahun 1950-an. Umat Advent Lupa Reformasi
Nilai pokok yang umat Advent warisi dari Reformasi Protestan adalah gagasan karena kemerosotan dan kepuasan manusia terhadap diri sendiri, satu-satunya cara bagi gereja untuk tetap direformasi yaitu dengan harus selalu reformasi. Kelemahan dalam setiap gerakan keagamaan adalah dengan menganggap dirinya telah “direformasi” dan menghentikan proses “reformasi” yang sedang berlangsung. White berulang kali menegaskan, “Kita adalah reformis,” dan umat Advent mula-mula menganggap bahwa misi mereka adalah menyelesaikan Reformasi Protestan dalam mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus. Sayangnya, pada tahun 1860-an dan
1870-an beberapa penginjil terkemuka mengandalkan perdebatan doktrin dan mengabaikan hubungan pribadi dengan Kristus, yang kemudian menghasilkan anggota gereja yang percaya kepada doktrin yang benar tetapi tidak diarahkan pada hubungan yang intim setiap hari dengan Yesus. Pada konferensi gereja pada tahun 1888, dua orang pendeta muda, E. J. Waggoner dan A. T. Jones, mencoba meyakinkan gereja tentang pentingnya reformasi, tetapi menurut White, mayoritas menolak pekabaran mereka. Dengan demikian banyak orang Advent yang memasuki abad keduapuluh dengan kurang pengalaman mengenai hidup yang dibenarkan oleh iman hanya di dalam Yesus tanpa menyadari kekurangannya. Mereka dianggap oleh sebagian besar Protestan lainnya sebagai sekte legal atau juga sebagai sekte langsung. Pertemuan General Conference tahun 1950 berusaha untuk memperbaiki hal ini melalui panggilan untuk kebangunan dan reformasi, yang hanya berdasarkan pandangan terhadap hukum pembenaran, bukan “ciptaan baru” sepenuhnya seperti yang dikatakan oleh Paulus dalam 2 Korintus 5:15-17 dan didukung oleh White. Dua orang misionaris muda Advent di Afrika memprotes penyimpangan ini, dan pimpinan gereja merasa diserang. Tekanan eksternal yang diarahkan kepada pimpinan gereja Advent muncul pada tahun 1955 ketika beberapa evangelis menyatakan orang Advent tidak lebih daripada orang Kristen ortodoks. Hal ini menyebabkan diterbitkannya sebuah buku Seventh-day Adventists Answer Questions on Doctrine, pada tahun 1957. Buku doktrin itu dengan terangterangan menyatakan bahwa tujuannya “bukanlah untuk menjadi sebuah pernyataan baru tentang iman” tetapi untuk memberi penjelasan “keyakinan umat Advent dalam terminologi yang saat ini digunakan di kalangan para teolog.” Namun isu yang diangkat oleh buku tersebut dengan segera membawa pertentangan di denominasi itu.
Dalam situasi yang tidak stabil ini muncullah Herbert E. Douglass. Pelayanannya berlangsung selama lebih dari 60 tahun pada saat yang paling bergejolak dan kontroversial dalam sejarah Advent. Pada tahun 1953 Douglass berusia 26 tahun, dengan memiliki pengalaman pastoral selama enam tahun ketika Pacific Union College memanggilnya untuk mengajar dan mensponsorinya ke Se venth-day Adventist Theological Seminary. Ketika itu, baik seminari, kantor pusat General Conference, dan penerbitan Review and Herald berdiri berdampingan di Takoma Park, Washington, DC. Douglass semakin dikenal sebagai seorang ahli Alkitab yang memiliki bakat luar biasa, Review and Herald mengundangnya untuk bergabung dengan staf editorial untuk mempersiapkan jilid 6 dan 7 Seventhday Adventist Bible Commentary. Jawaban dari Ellen White
Jadi Douglass memiliki kedudukan yang tepat untuk mengamati perkembangan kontroversi, dan ia kembali kepada Ellen White untuk menemukan solusi. Douglass kembali ke Pacific Union College untuk mengajar teologi pada tahun 1957 dan kemudian menjadi ketua Departemen Teologi di Atlantic Union College (AUC) pada tahun 1960; menerima gelar doktor di Pacific School of Religion pada tahun 1964; dan bekerja di AUC sebagai dekan akademis dan kemudian menjadi rektor. Ia berada di perguruan tinggi pada tahun 1970 ketika Kenneth Wood, editor dari Review and Herald (sekarang Adventist Review), mengundangnya untuk menjadi associate editor percetakan. Hal ini memberi Douglass waktu dan kesempatan untuk menerbitkan artikel dan buku tentang konsep yang telah dikembangkan selama bertahun-tahun dalam mengajar. Selain ratusan artikel, ia akhirnya menghasilkan lebih dari 30 buku. Bukunya Messenger of the Lord (1998) adalah jilid paling komprehensif tentang White sebelum ada Ellen G. White Ency-
Bersambung ke sebelah
03 - 2015 | Adventist World
5
LAPORAN SEDUNIA clopedia (2013), di mana dia juga menjadi kontributor utama. Douglass menemukan titik awal bagi teologinya dalam naskah Alkitab mengenai konflik antara yang baik dan yang jahat, dan dalam komentar White pada berbagai ayat tersebut. Dimulainya dosa, Setan yang melawan karakter Allah, dan terungkapnya rencana keselamatan Allah sebagai jawaban komprehensif dari apa yang dilakukan Setan, memaparkan kelemahan teologi modern saat ini. Fokus Ellen White pada karakter Allah sebagai persoalan mendasar dalam pertentangan besar, menjadi dasar dari sistem teologi Douglass. Tema pertentangan besar menjelaskan dan menyelesaikan dilema keliru antara karya Kristus di kayu salib dan pekerjaan-Nya di bait suci surgawi. Apa yang menjadi tujuan penebusan adalah untuk menyembuhkan kerenggangan yang diakibatkan dosa di dalam alam semesta milik Allah, sudah jelas bahwa salib adalah pusat tapi bukan akhir dari penebusan. Pengorbanan Kristus di kayu salib sungguh sempurna, lengkap, memenuhi, dan sekali saja untuk semua. Namun pada hari kebangkitan Kristus masih ada persoalan yang belum selesai di alam semesta ini, yang hanya bisa di dilakukan oleh-Nya. Presentasi terlengkap dari sistem teologi Douglass ditemukan dalam tiga buku yang diterbitkan pada akhir-akhir masa hidupnya: God at Risk: The Cost of Freedom in the Great Controversy (2004), A Fork in the Road (2007), dan The Heartbeat of Adventism: The Great Controversy Theme in the Writings of Ellen G. White (2011). Douglass adalah orang yang besar, legenda pada masa hidupnya bagi ribuan orang Advent yang membaca tulisannya dan penerapan gagasan yang dikatakannya untuk kehidupan sehari-hari. Bahkan mereka yang tidak setuju dengan dia hampir tidak dapat membantah bahwa melalui tulisan-tulisannya ia akan tetap menjadi salah satu teolog Advent paling berpengaruh dari abad keduapuluh.
6
Adventist World | 03 - 2015
SEDANG DALAM KONSTRUKSI: Pemimpin Gereja membangun kelas Sekolah Sabat di dekat Jemaat Villa Caoba di La Romana, Republik Dominika.
L i b n a
S t e v e n s
/
Pimpinan Tertinggi Advent
Membangun Gereja
Wilson memimpin rombongan berhenti dari tugas administratif untuk melakukan sesuatu secara langsung. Oleh Libna Stevens, Division Inter-Amerika nn Sebanyak 29 orang pemimpin tertinggi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh menyimpan laptop dan ponsel mereka lalu mengambil kuas dan sekop ketika mereka membangun sebuah bangunan gereja, ini merupakan pengalaman pertama bagi beberapa orang, di Republik Dominika. Ted N.C. Wilson, Ketua General Conference, memimpin sekelompok ketua divisi, wakil ketua, dan administrator gereja senior lainnya dengan berhenti satu minggu rapat untuk membantu dalam proyek di Kota La Romana, Pulau Kari bia. “Merupakan suatu kesempatan yang berharga dapat beristirahat dari tugas-tugas administratif dan melakukan sesuatu secara langsung,” kata Wilson dalam renungan pagi di hotel tempat rombongan menginap. “Ini adalah sebuah pekerjaan penggandaan, memperluas gereja.” Para pemimpin gereja berkumpul di awal setiap tahun untuk pertemuan perencanaan disebut PREXAD (President’s Eksekutif Advisory), namun Wilson mendorong para pemimpin tahun ini untuk turut juga membangun gereja. Menjelang
pertemuan itu, General Conference menghubungi Maranatha Volunteers International, sebuah organisasi Advent berafiliasi yang dikenal dengan proyek bangunan One-Day Church, dan akhirnya ditetapkanlah gereja Advent Villa Caoba di La Romana. Gedung gereja baru itu dibangun untuk memberikan tempat beribadah bagi 40 anggota Advent setempat yang dilengkapi dengan sumur air tawar pertama dalam masyarakat setempat yang berjumlah 12.000 orang. Sebelumnya para anggota gereja berbakti di sebuah bangunan sederhana beratap dan berdinding logam seng, hanya memiliki delapan bangku dalam keadaan rusak, dan lantai tanah yang tidak rata yang dapat berlumpur ketika hujan. Anak-anak berkumpul di bawah pohon selama acara Sekolah Sabat. Pada tanggal 14 Januari 2015, para pemimpin gereja membuat dan mencat dua toilet di gereja baru, meletakkan dinding bata, dan menempatkan atap di atas bingkai bangunan. Mereka juga mengangkat struktur One-Day dengan rangka logam dan atap yang akan berfungsi se-
I A D
bagai ruang kelas Sekolah Sabat di samping gereja. “Adalah hal yang luar biasa untuk dapat merasakan perasaan internasional bersama semua di sini, bekerja sama dalam memperluas gereja,” kata penginjil Mark Finley saat ia memberi cat dinding kamar mandi bersama Wakil Ketua Ge neral Conference Ella Simmons dan Armando Miranda. Finley mengatakan ada dua hal yang terlintas dalam pikirannya ketika ia bekerja di sana: Memberi cat dengan benar dan memuji Tuhan atas kesempatan untuk melayani-Nya. Simmons, yang menjalani masa jabatan lima tahun keduanya sebagai Wakil Ketua General Conference perempuan pertama, mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya dia berpartisipasi untuk membangun gereja. “Selama bertahuntahun saya telah menunggu kesempatan ini. Ini sangat indah,“ katanya. Simmons menghabiskan beberapa waktu untuk mewarnai dinding, kemudian ia mengumumkan bahwa ia telah lulus dalam melakukan peletakan blok. Membangun gereja bersama Maranatha juga yang pertama bagi Israel Leito, ketua Divisi Inter-Amerika, yang meliputi Republik Dominika. “Ini adalah saat yang sangat bersejarah di mana semua pemimpin gereja membangun gereja untuk anggota gereja kita,” katanya. “Kami sangat senang, karena ini meyakinkan para anggota gereja kita bahwa kami ada bersama dengan mereka, tidak hanya duduk di kantor kami.” Esteban Paredes, pendeta dari gereja Advent Villa Caoba, mengatakan bahwa gereja yang baru itu adalah yang terkecil dari enam jemaat yang dipimpinnya, tetapi keputusan para pemimpin gereja untuk membantu membangunnya telah membuatnya menjadi besar. “Sungguh merupakan suatu sukacita melihat dan memiliki pemimpin gereja Advent dari seluruh dunia berdiri bahumembahu untuk membangun tempat ibadah ini,” katanya.
PLANG BARU: Ketua Ted N.C. Wilson membuka plang nama Jalan Elena G. de White Street sementara Wakil Ketua General Conference Amando Miranda, kiri, menerjemahkannya.
L i b n a
S t e v e n s
/
I A D
Jalan Dinamai
Ellen G. White
Jalan Elena G. de White adalah jalan pertama di dunia Oleh Libna Stevens, Division Inter-Amerika nn Sebuah kota di Republik Dominika telah memberi nama sebuah jalan dengan nama seorang pendiri Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Ellen G. White sebagai penghormatan atas kontribusinya kepada dunia melalui tulisan-tulisannya. Keputusan yang dibuat La Romana, sebuah kota 130.000 orang, menjadi tanda untuk menandai pertama kalinya sebuah jalan yang satu-satunya di dunia diberi nama White. La Romana Walikota Maritza Suero mengumumkan penggantian nama dari 7th Street ke Jalan Elena G. de White pada upacara yang dihadiri oleh Ketua gereja Advent sedunia Ted N.C. Wilson dan para pemimpin gereja lainnya. “Tidak ada kata yang cukup untuk menyambut kepribadian tinggi dunia Kristen pada saat ini di sini untuk kota ini di La Romana, yang telah kita dekla rasikan sebagai kota Allah,” kata Suero dalam pidato yang penuh dengan pujian bagi gereja Advent dan pemimpinnya pada tanggal 15 Januari 2015. Wilson mengucapkan terima kasih kepada walikota atas sambutan hangatnya, atas upaya kota untuk mempromosikan kebebasan beragama, dan dalam
menghormati warisan Ellen White melalui nama dari salah satu jalan di kota itu. Saat upacara berakhir, seorang pejabat kota senior membuat pengumuman mengejutkan bahwa kota itu menyumbangkan sebidang tanah senilai lebih dari 100.000 dolar untuk gereja sehingga bisa membangun gedung gereja baru. Lahan seluas 500 meter persegi terletak di kawasan kelas menengah ke atas. Jalan Elena G. de White terletak di kawasan Villa Alacrán, satu blok dari gereja Advent La Fe de Villa Alacran yang memiliki 60 orang anggota. Wilson dan para pemimpin gereja lainnya kemudian mengunjungi jalan tersebut untuk meresmikan dan berdoa. Ide untuk mengubah nama jalan berasal dari salah seorang anggota dewan Wanchy Medina, ia adalah seorang Advent seumur hidupnya. Dia mengatakan dia ingin mengakui kontribusi penting White terhadap bidang kesehatan dan dalam bidang lainnya. G.T. Ng, Sekretaris Eksekutif gereja Advent sedunia dan ketua dewan pengawas Ellen G. White Estate, mengatakan ini adalah pertama kalinya, bahwa jalan telah dinamai White dan tercatat bahwa 2015 menandai peringatan 100 tahun kematiannya.
03 - 2015 | Adventist World
7
PA N O R A M A
SEDUNIA
Oleh Ted N. C. Wilson
ladang Misi Paling Utama Dekat ke Rumah
D
ari semua karunia yang Allah telah berikan kepada kita, dua yang paling berharga berawal di Taman Eden: Sabat dan keluarga. Ini merupakan karunia istimewa yang berpusat pada hubungan dengan Allah, dan dengan orang terdekat kita. Sungguh menarik, Setan berfokus untuk memberikan beberapa serangan paling kejam kepada kedua karunia istimewa tersebut. Sesuatu yang Allah rencanakan menjadi kebahagiaan terbesar kita, Setan coba mengubahnya menjadi penderitaan. Mari kita memberi perhatian dengan saksama pada keluarga.
Mahakuasa, Pemulih, dan Pemelihara atas segala sesuatu yang berkomitmen kepada-Nya (lihat 2 Tim. 1:12). Allah masih dapat membantu keluarga saat ini untuk mengalami kehangatan, cinta, dan keakraban yang Ia maksudkan. Pena inspirasi menuliskan, “Hadirat Kristuslah yang dapat membuat pria dan wanita berbahagia. Segala air kehidupan yang biasa dapat diubahkan oleh Kristus menjadi anggur dari surga. Kemuliaan rumah tangga menjadi sama seperti suatu Firdaus yang bahagia; keluarga menjadi satu lambang yang indah dari keluarga yang di surga.“1
Karunia Keluarga
Cara Praktis Memperkuat Keluarga
Ketika Allah menciptakan Adam dan Hawa, Ia tidak hanya bermaksud membuat dua individu untuk hidup berdamping. Tidaklah demikian! Sebaliknya, ia menciptakan perpaduan yang indah dari dua menjadi satu kesatuan, itulah keluarga pertama di dunia! “Lalu berkatalah manusia itu: ‘Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.’ Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” (Kej. 2:23, 24). Betapa suatu pemandangan yang indah dan penuh kasih mesra! Betapa Allah menginginkan keintiman ini, cinta ini, agar selalu hadir dalam setiap keluarga sejak awal. Tapi seperti yang kita sangat sadari, dosa timbul dan membawa kesengsaraan dan penderitaan. Tapi tidak berarti segalanya jadi hilang. Pencipta kita adalah Penolong yang
8
Adventist World | 03 - 2015
mi ingin agar anak-anak merasa nyaman dengan doa. Setelah mereka tumbuh, Nancy dan saya berfokus menyusun berbagai cara kebaktian keluarga, termasuk membaca Alkitab, buku renungan tahunan, bertukar kutipan mengesankan dari Roh Nubuat, dan selalu menjadikan doa bersama sebagai titik fokus ibadah kami pada pagi dan malam hari. Bagi kami berdua, membaca Alkitab dan Roh Nubuat secara pribadi adalah mutlak dilakukan dalam ibadah kami. Pada akhirnya kebiasaan ini memperkuat situasi dalam memperluas keluarga melalui anak-anak dan cucu. Berdoalah selalu dengan anak-anak Anda, di pagi hari dan pada malam hari. Berdoalah dengan anak-anak Anda dan pasangan Anda. Pastikan mereka menempatkan hari mereka di tangan Tuhan. Biarkan keluarga diawali dengan doa pada pagi hari, dan ditutup dengan doa pada malam hari. Ketika saya masih mahasiswa, ayah saya mengambil waktu untuk mengirim catatan tulisan tangan dengan kutipan berikut: “Serahkanlah diri kepada Tuhan pada pagi hari, jadikanlah ini tugasmu yang pertama. Biarlah doamu seperti ini: ‘Ambillah aku, ya Tuhan, jadi milik-Mu sepenuh. Kubentangkan semua rencana-rencanaku di kaki-Mu. Gunakanlah aku hari ini berbakti pada-Mu. Tinggallah di dalam aku, dan biarlah semua pekerjaanku dikerjakan di dalam engkau.’”2 Saya tidak akan pernah lupa tindakan kebaikan itu, dan saya mencoba untuk menguduskan diri setiap pagi. 2. Berbicaralah dan berdoa bersama anak-anak Anda. Hai para orangtua, adalah sangat penting bagi Anda untuk berbicara dengan anak-anak Anda. Tanyakan kepada
Apa sajakah hal-hal praktis yang dapat kita lakukan sebagai upaya untuk memperkuat keluarga? Berikut adalah enam hal yang direkomendasikan: 1. Luangkan waktu setiap hari untuk ibadah keluarga. Memiliki ibadah keluarga yang tidak bersifat menguasai atau panjang, tetapi buatlah pendek dan mengangkat. Ketika anak-anak kami masih kecil, kami melakukannya dengan banyak membaca. Ketika mereka sangat kecil, kami menggunakan cerita Alkitab berukuran saku yang disebut buku “Little Fish.” Pada usia 2 tahun putri sulung kami dapat menghafalkannya. Kemudian kami membaca My Bible Friends, diikuti oleh Cerita Alkitab, yang ditulis oleh Arthur S. Maxwell. Kadang-kadang mereka bermain tebak kata Alkitab, dan tentu saja, kami juga membaca dari Alkitab. Kemudian kami berdoa bersama, anak-anak pun akan berdoa. Doa haruslah menjadi bagian pusat ibadah, dan kaP h o t o :
B r a n d
X
P i c t u r e s / S t o c k b y t e / T h i n k s t o c k . c o m
Biarlah keluarga pergi keluar dengan doa, dan pada malam hari ditutup dengan doa.
mereka tentang sekolah mereka, kehidupan sosial mereka, juga perkembangan spiritual mereka. Berbicaralah kepada mereka. Bicara. Bicara. Bicara. Bahkan saat mereka tumbuh dewasa, Anda masih bisa menelepon atau mengirimkan pesan elektronik, atau menulis surat kepada mereka. Jangan mendesak atau mengganggu mereka, tapi teruslah berkomunikasi. Libatkan mereka dalam percakapan dan bawa pikiran mereka ke dalam hal-hal rohani, tapi tidak dengan cara merendahkan atau mengutuk. Berikan kata-kata yang menghibur. Beritahu mereka bahwa Anda juga berdoa bagi mereka. Berdoalah bersama mereka melalui sambungan telepon atau secara langsung. Doa membantu anak-anak Anda mengetahui bahwa Anda mengandalkan Tuhan. Dan ketika Anda memberi teladan dalam doa, itu akan membuat mereka tahu bahwa mereka juga dapat bergantung pada Tuhan. 3. Akui dan hargai anak-anak Anda. Tunjukkan kepada anak-anak Anda bahwa Anda menghargai mereka, dan bahwa mereka adalah suatu pribadi dengan hak mereka sendiri. Berikan petunjuk dan dorongan untuk mencapai sesuatu yang berharga selamanya, baik secara pribadi atau juga dalam pekerjaan seumur hidup mereka. Suatu faktor yang sangat besar dalam mengakui dan menghargai anak-anak kita adalah dengan mengatakan kepada mereka bahwa Anda percaya pada mereka. Begitu banyak orang yang merasa kurang dihargai saat ini. Ada banyak hal yang menjadi alasannya, termasuk pesan yang kita temui melalui berbagai media yang mengatakan kepada kita bahwa jika kita tidak melakukan ini atau tidak memiliki itu, maka kita tidak berarti apa-apa. Maka beritahu anak-anak Anda bahwa Anda percaya pada mereka dan bahwa Anda bangga dengan mereka. Ambillah berbagai kesempatan untuk mendapatkan alasan dalam mengakui mereka. Jangan mencacimaki mereka, tapi arahkan mereka kepada Tuhan sebagai sumber dari segala sesuatu yang baik dan berikan semangat kepada mereka saat berjalan mengarah kepadaNya. Saya tidak perlu melebih-lebihkan pentingnya menghargai anak-anak Anda. Jangan berhenti melakukan hal itu setelah mereka menjadi dewasa. Sangat penting untuk mendorong dan menghargai mereka
dalam setiap jalan hidup yang dilalui. 4. Rencanakan waktu khusus untuk bersama-sama. Sejak jauh-jauh hari, rencanakan suatu acara keluarga, seperti piknik, malam bersama di rumah, atau mengajak pasangan Anda untuk makan malam. Jika Anda tidak berencana membuat suatu kegiatan, Anda akan menjalani hidup ini tanpa banyak berinteraksi dengan keluarga Anda. Rencanakan liburan keluarga dengan baik sejak tahun sebelumnya, dan izinkan semua anggota keluarga ikut merencanakan waktu yang bahagia dan gembira ini, bukannya suatu peristiwa penuh stres dengan tidak memiliki waktu untuk saling bergembira. Rencanakan beberapa kegiatan penjangkauan spiritual bersama—seperti memberikan literatur atau menyanyi untuk orang di panti jompo atau rumah sakit. Melakukan sesuatu bersama-sama untuk orang lain adalah bagaikan suatu penangkal besar terhadap godaan Iblis. 5. Berubahlah menjadi seperti apa yang Anda inginkan. Keluarga adalah lembaga yang ditetapkan oleh Allah sendiri, dan keluarga haruslah memberikan perlindungan terhadap terobosan sinisme, skeptisisme, dan keputusasaan. Keluarga dimaksudkan untuk memberi dorongan, bukan untuk menghambat. Coba ingat saat pertemuan keluarga terakhir. Apakah Anda terganggu oleh salah seorang anggota keluarga? Apakah Anda kesal dengan komentar yang diberikan? Sadarilah bahwa di dalam keluarga ada kasih yang besar, tapi sayangnya dapat juga terjadi permusuhan besar. Belajarlah untuk memaafkan, merangkul, dan memberi dorongan kepada keluarga Anda, bahkan jika mereka mematahkan semangat Anda. Jangkaulah mereka dengan semangat khotbah Kristus di atas bukit (lihat Matius. 5). Di berbagai belahan dunia ini terdapat keluarga besar, yang melibatkan beberapa anggota keluarga yang tinggal berdekatan dan merupakan bagian dari pengalaman hidup sehari-hari. Hal ini dapat memberikan kesempatan bagi kita untuk memberi dorongan bagi anggota keluarga yang mengalami kesulitan. Sayangnya, pada abad kedua puluh satu semakin banyak orang tinggal jauh dari keluarga mereka. Mereka dapat terputus secara rohani dari akar rohani mereka dan
dapat jatuh ke dalam pola hidup yang jauh dari apa yang Kristus pikirkan. Kepada setiap anggota keluarga, jangkaulah orang yang Anda cintai, sekalipun mereka berada jauh di negara asing. 6. Jadilah penjaga bagi saudaramu. Keluarga sedang berada dalam serangan yang besar, dan hal ini sering terjadi pada keluarga yang retak dengan orangtua tunggal. Bagi mereka yang menemukan diri mereka dalam situasi ini, minta kekuatan dari Tuhan, agar Dia mengisi tempat kosong dalam keluarga Anda. Dia berjanji, “Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang�(Hosea 2:18). Pertanyaan yang ditanyakan Kain “Apakah aku penjaga adikku?� Dijawab oleh Kristus dengan cara menunjukkan perhatian-Nya kepada setiap orang. Hal ini meluas juga kepada gereja sebagai suatu keluarga. Kita adalah bagian dari keluarga besar yang tersebar di seluruh dunia dengan 18 juta saudara, masing-masing bertanggung jawab untuk memelihara kerohanian dalam keluarga yang indah ini. Bagi Orangtua yang Anaknya telah Meninggalkan Tuhan
Jangan pernah kehilangan harapan. Jangan pernah berhenti berdoa untuk anak-anak Anda. Pikirkan kembali bagaimana mendekati mereka agar jangan Anda mengutuki. Sebaliknya, tunjukkan cinta kasih Bapa surgawi kita, yang melalui Roh Kudus, selalu membujuk kita agar kembali kepada-Nya. Ketahuilah bahwa melalui upaya kecil yang tak pernah berhenti, menunjukkan perhatian Anda dan kasih pada anak-anak Anda tanpa henti, oleh kasih karunia Allah akan ada perubahan dalam sikap mereka. Ambil segala kesempatan untuk memberikan komentar positif. Jadikan setiap kesempatan untuk menunjukkan bahwa Anda peduli kepada mereka. Bagi Keluarga yang Menghadapi Tantangan
Jangan berhenti berbicara satu sama lain, tetaplah berbicara dengan nada tenang. Terlalu sering kita hanya mendengar apa yang kita katakan, bukan apa
03 - 2015 | Adventist World
9
PA N O R A M A
SEDUNIA
yang orang lain katakan. Seperti yang Alkitab katakan: “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu“ (Gal. 6:2). Tempatkan diri Anda pada posisi orang lain dan cobalah untuk berdamai, daripada mempertahankan benteng pertahanan untuk selalu mengemukakan pendapat Anda. Biarkan Roh Kudus meluluhkan hati Anda, dan dengan berbuat demikian, Dia akan meluluhkan hati pasangan dan anak-anak Anda. Biarlah ada semangat manis di rumah Anda, yang mengklaim janji “Tiap-tiap rumah tangga harus menjadi tempat kasih diamalkan suatu tempat di mana para malaikat Allah berdian, bekerja dengan kelembutan dan menaklukkan hati para ibu bapa dan anak-anak.”3 Mari kita menjaga agar mata kita tetap terarah pada hal yang kekal. Ketika kita masuk surga, Allah tidak akan bertanya kepada kita tentang berapa banyak pekerjaan yang kita lakukan di gereja, atau berapa banyak buku yang kita bagikan. Betapapun baiknya Anda melakukannya, hal itu tidak akan menjadi fokus utama. Sebaliknya Dia akan bertanya, “Apakah yang Anda buat dalam keluargamu? Di mana kawanan kecilmu?“ Suatu Sumber Daya yang Besar
Setiap tahun Departemen Pelayanan Rumah Tangga General Conference menciptakan suatu sumber daya untuk memperkuat keluarga. Saya mengundang Anda untuk mengunjungi situs mereka di www.family. adventist.org dan unduh e-book Revival and Reformation, Building Family Memories, yang diedit oleh Direktur Family Life, Willie dan Elaine Oliver. Buku ini adalah sumber daya yang besar bagi siapa pun yang tertarik dalam memperkuat keluarga mereka sendiri, serta keluarga di gereja dan masyarakat. n 1 Ellen G. White, Membina Keluarga Bahagia (Bandung: Indonesia Publishing House, 2005), hlm. 26. 2 Ellen G. White, Steps to Christ (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1956), p. 70. 3 Ellen G. White, Membina Keluarga Bahagia (Bandung: Indonesia Publishing House, 2005), hlm. 16.
Ted N. C. Wilson Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia.
Kisah GLOW: Giving Light to Our World Giving Light to Our World—GLOW—adalah sebuah inisiatif penjangkauan yang berasal California, Amerika Serikat, namun kini bercabang ke divisi lain di dunia. Ini didasarkan pada konsep anggota gereja mendistribusikan traktat GLOW secara gratis di setiap kesempatan. Hingga saat ini traktat dicetak dalam 45 bahasa. Berikut ini adalah sebuah cerita pendek dari Inggris yang menggambarkan kehidupan yang tersentuh oleh GLOW :
BRITANIA RAYA: James,* seorang anggota gereja di Britania Raya, sedang melakukan perjalanan di bus umum ketika ia merasa tergerak untuk membagikan traktatnya kepada seorang pemuda yang duduk di sampingnya. Memberanikan diri untuk berbicara, James menjelaskan bahwa dia terlibat dengan proyek distribusi bacaan yang dapat meningkatkan kesadaran tentang apa yang Alkitab katakan akan terjadi pada akhir sejarah bumi. Diskusi pun terjadi, dan ketika tiba saatnya untuk James turun dari bus, dia menunjukkan alamat dari gereja Advent terdekat yang tercantum di bagian belakang traktat dan mengundang pemuda itu untuk hadir. Pada suatu Sabat sekitar setahun kemudian James masuk ke gereja dan terkejut sekaligus senang melihat pemuda yang dikenalnya di bus. Dia mengatakan kepada James bahwa ia datang untuk mempelajari lebih lanjut tentang gereja Advent. Beberapa bulan kemudian, setelah mempelajari Alkitab, pemuda itu dibaptis, dan ia mengundang seluruh keluarganya untuk hadir. “Saya terpana melihat betapa sederhana hal itu terjadi,” kata James. “Kadang-kadang kita mencari cara hebat untuk membagikan kebenaran, tapi Tuhan hanya perlu saya untuk berada di bus dengan traktat GLOW pada waktu yang tepat.” Cerita disusun oleh Pacific Union Conference, Amerika Serikat, Direktur GLOW Nelson Ernst dan koordinator International GLOW Kamil Metz. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang GLOW, kunjungi sdaglow.org. Untuk menonton video kesaksian GLOW, kunjungi vimeo.com/user13970741. * nama samaran
10
Adventist World | 03 - 2015
KESEHATAN
SEDUNIA
Oleh Peter N. Landless dan Allan R. Handysides
ADHD
Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder Cucu kami gelisah dan merasa sulit untuk mengikuti petunjuk. Guru dan orangtuanya mengatakan bahwa ia memiliki kekurangan perhatian dan hiperaktivitas, dan sangat impulsif. Mereka telah menjulukinya dengan gangguan attention-deficit/hyperactivity. Kami pikir mungkin yang ia butuhkan adalah disiplin ketat, tetapi orangtuanya telah meminta kami untuk “jangan campuri hal itu.” Apakah Anda punya saran?
A
ttention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) adalah situasi stres bagi semua. Sebenarnya walau kelihatannya demikian, namun, saran untuk “jangan campuri hal itu” mungkin dimohon dari Anda untuk membantu mengurangi penderitaan orangtua dan kecemasan mereka. Gangguan ini dapat memiliki banyak dampak dan telah dipelajari secara intensif. Hal ini didiagnosis pada gejala perilaku, banyak yang Anda telah gambarkan. Gangguan kompromi belajar membaca dan membuat sahabat, dan hal itu dapat bertahan sampai dewasa. ADHD dikaitkan dengan rendahnya tingkat kelulusan SMA, dan bisa menjadi masalah halangan pekerjaan. Walau Anda bermaksud baik, tidak kritis, dukungan kasih dan kebaikan akan jauh lebih dihargai daripada komentar pada perilaku anak dan nasihat tentang disiplin ketat. ADHD tidak hanya didiagnosis pada anak-anak dan remaja yang menunjukkan usia kegembiraan, tetapi mungkin terkait dengan efek merugikan jangkapanjang. Akibatnya, diagnosis bergantung pada “validasi orangtua dan guru yang menilai perilaku anak dalam situasi sehari-hari di berbagai lingkungan.”* Gangguan dan kecemasan, serta depresi belajar, merupakan faktor yang membawa kesusahan tidak hanya untuk keluarga tetapi juga untuk anak yang mengalami gangguan ini. Penilaian profesional diperlukan untuk memastikan tak ada diagnosis yang berlebihan atau respons yang tidak memadai dengan situasi tertentu. Diagnosis
yang berlebihan adalah kemungkinan yang berbeda, karena ada hubungan lazim yang tinggi di negara-negara seperti Amerika Serikat. Anak laki-laki lebih berisiko dibandingkan anak perempuan. Tingkat tahap internasional menunjukkan bahwa sekitar 5 persen dari anak laki-laki mungkin memiliki kondisi tersebut, sementara di AS meningkat 33 persen pada 1997-1999 dan 2006-2008. Kriteria diagnosis digambarkan di Amerika Serikat pada American Psychiatric Association Practice Guidelines: “Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM).” Setidaknya enam sampai sembilan gejala yang diperlukan untuk diagnosis dan harus hadir sebelum usia 12 tahun. Klasifikasi internasional menggunakan gangguan istilah hyperkinetic disorder. Masalah pada banyak gangguan ini adalah bahwa tingkat keparahan dapat berkisar dari ringan sampai parah, dan hasil juga mungkin berbeda. Beberapa penelitian telah menunjukkan komponen genetik, dengan sekitar 76 persen dari faktor turunan telah dinyatakan. Neuroimaging telah menunjukkan keterlambatan dalam jatuh tempo dari korteks otak, dan banyak yang percaya ada disfungsi dalam fungsi listrik saraf otak. Pengelolaannya cukup kompleks, dan sangat penting untuk memiliki tim yang sangat berpengalaman yang terlibat dalam perawatan yang bekerja sama dengan orangtua di rumah. Orang awam sering bertanya tentang obat-obatan, dan penggunaan stimulan
telah terbukti mengurangi gejala kekurangan perhatian, hiperaktif, dan impulsif. Meskipun perbaikan gejala dapat terjadi dengan obat-obatan, terapi perilaku merupakan pusat manajemennya. Dengan menggunakan penghargaan dan konsekuensi lainnya, serta pelatihan perilaku orangtua, banyak anak-anak yang terbantu. Banyak orang merekomendasikan terapi komplementer, seperti suplemen diet, vitamin, perubahan pola makan, penghapusan gula dari diet, chelation therapy (menghapus unsur logam dari tubuh), dll. Beberapa pendekatan ini tidak berbahaya, tetapi beberapa dapat menyebabkan efek merugikan. Ada bukti yang cukup untuk merekomendasikan terapi ini, dan chelation dan megavitamins dapat benar-benar berbahaya dalam situasi ini. Suasana tenang, lingkungan rumah damai dengan rutinitas terstruktur, termasuk waktu ibadah, akan memberikan kontribusi untuk ketenangan yang dibutuhkan oleh anak-anak—sebagaimana dengan kita semua. Menghindari program TV yang menarik dan menghindari terlalu banyak game elektronik juga halhal yang kita sangat sarankan. Sebagai kakek, nenek, teruslah untuk dapat diandalkan, dapat dipercaya, penuh kasih, dan mendukung dalam apa yang dapat dibuat dalam waktu yang sangat melelahkan bagi orangtua. Hindari memberi nasihat; berikan kasih sebagai gantinya. n * Heidi M. Feldman and Michael I. Reiff, “Attention Deficit– Hyperactivity Disorder in Children and Adolescents,” New England Journal of Medicine 370 (27 Feb. 2014): 838-846.
Peter N. Landless, seorang ahli kardiologi
nuklir, adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.
Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi,
baru pensiun, sebelumnya adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.
03 - 2015 | Adventist World
11
R E N U N G A N
Janji adalah
Janji
“Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik” (Kej. 18:1).
A
pi yang menghancurkan Malden Mills pada tanggal 11 Desember 1995, di Lawrence, Massachusetts, adalah salah satu bencana pabrik terbesar dalam sejarah negara bagian Massachusetts. Setelah tragedi itu, mempengaruhi ribuan pekerja, Malden Mills, CEO Aaron Feuerstein mengumumkan bahwa ia akan mempertahankan karyawannya pada gaji— dan bahwa ia akan membangun kembali pabrik itu. Kebanyakan orang di pabrik pakaian itu mengharapkan Feuerstein mengambil cek asuransi besar dan membangun kembali pabrik di Asia di mana sebagian besar pabrik Amerika Utara telah pindah. Apakah dia benar-benar serius atau apakah ini aksi hubungan publik belaka? Dalam Kejadian 18 Allah menunjukkan kesetiaan-Nya dengan mengunjungi tenda Abraham, dan menikmati berkat berbagi makanan bersama. Allah tidak hanya datang untuk memakan hidangan lezat. Ia juga bermaksud mengunjungi sahabatNya, Abraham. Sebenarnya, ada alasan khusus dalam kunjungan ini, karena ini bukanlah pertama kalinya Allah datang kepada Abraham. Dalam percakapan tersebut, alasan pertemuan khusus ini pun akhirnya menjadi jelas. Jika Anda memperhatikan dengan saksama, Anda akan menemukan bahwa hanya dalam beberapa ayat sebelumnya (Kej. 17:21) pertemuan yang serupa telah terjadi. Allah berfirman kepada Abraham: “Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga.” Alasan Kunjungan
Kedatangan Allah di dekat pohon terbantin di Mamre memiliki latar belakang. Allah datang untuk mengulangi janji-Nya yang tidak dianggap dengan serius dan tidak didengar dengan benar. Entah mengapa Abraham harus “mendengar” janji itutanpa terlalu mempercayai janji itu. Kita dapat menggunakan “imajinasi suci” kita untuk membayangkan adegan tersebut. Sementara semua orang sedang bercakap-cakap dan menikmati hidangan mewah, Allah diamdiam menyondongkan tubuh-Nya kepada Abraham, dan kemudian dialog berikut terjadi:
12
Adventist World | 03 - 2015
Oleh Dennis Meier
Tuhan: “Abraham?” Abraham: “Ya, Tuanku” Tuhan: “Apakah kau ingat percakapan kita tiga bulan yang lalu?” Abraham: “Tentu saja Tuan, mengenai perjanjian dan hal bangsa yang besar dan juga hal bersunat, bukan?” Tuhan: “Ya, benar. Jadi Abraham, apakah yang kita perlukan untuk menjadi sebuah bangsa yang besar? “ Abraham: “Orang yang sangat banyak! “ Tuhan: “Nah, Abraham, dari mana mereka akan datang? Ingatlah perkataan-Ku! “ Abraham: “Yah, tentu dari aku dan Sarah” Tuhan: “Itu benar, Abraham. Baiklah, langsung saja: Aku telah berbicara kepadamu tiga bulan yang lalu dan Aku mengatakan bahwa dalam satu tahun Sarah akan memiliki seorang putra. Apakah kau ingat?“ Abraham: “Ya, tapi saya pikir itu....“ Tuhan: “Selain berpikir, apakah lagi yang kau lakukan, engkau dan Sarah, berada dalam garis keturunan?” Kemudian Allah mengulangi dan menekankan dengan keras, kata-Nya: ”Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki” (Kej. 18:10). Sekarang kita tahu mengapa Allah harus mengunjungi Abraham di Mamre. Tiga bulan berlalu, dan tidak ada yang terjadi. Janji Allah seolah-olah “terdengar” seperti janji kosong. Barangkali janji tersebut telah membawa semangat. Mungkin Abraham beralasan, sebagaimana para teolog sering lakukan, bahwa ada masalah hermeneutika, masalah penafsiran. Bagaimanapun juga, tidak ada tindakan yang membuktikan janji. Sebuah janji yang tidak diterapkan, tidak dihayati, akan menjadi ungkapan kosong atau menjadi ramalan belaka. Allah Mengunjungi Kita
Para pengikut Kristus memiliki tas penuh janji-janji dalam bagasi mereka. Allah telah memberikannya kepada kita. Kadang-kadang janji itu berlaku bagi semua orang; dan kadang pula bersifat sangat pribadi. Sebuah janji yang berlaku untuk kita semua, janji yang serius seperti halnya ketika memberitahukan kelahiran Ishak kepa-
Kegenapan janji datang melalui tindakan; melalui tindakan kita mengekspresikan keyakinan kita kepada Tuhan. da Abraham dan Sarah, terdapat dalam kalimat yang diucapkan oleh Yesus berikut ini: “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman“ (Mat. 28:20). Kita harus menyadari betapa radikalnya janji ini. Tidak tergantung pada apakah kita merasa Yesus dekat dengan kita. Juga tidak tergantung pada apakah kita selalu melakukan hal yang benar. Kebenaran doktrin bukanlah syarat untuk memenuhi janji Allah ini. Janji ini berlaku tanpa syarat kepada semua orang yang mengambil bagian dalam Kerajaan Allah (ayat 18, 19). Ada kalanya dalam hidup ini kita tidak yakin apakah Yesus berjalan bersama kita. Penyakit yang serius, kekecewaan, atau depresi mungkin menyamarkan rasa kehadiran Allah dalam hidup kita. Tetapi ada pelajaran yang lain: Kunjungan Allah kedua mengajarkan kita bahwa ini bukanlah mengenai kata-kata religius, tapi mengenai fakta yang dijanjikan memerlukan perbuatan dari pihak kita. Abraham akan memiliki anak yang dijanjikan hanya dengan menikmati kewajiban suami istri dengan Sarah. Penggenapan janji itu datang melalui perbuatan; per buatan kita menyatakan kepercayaan kita kepada Allah. Suatu kali, setelah saya berkhotbah mengenai konsep ini, seorang anggota gereja yang sudah sangat menderita karena penyakit yang dideritanya mempertanyakan pertanyaan yang sulit. Dia ingin tahu mengapa doa-doanya untuk kesembuhan belum dijawab. Banyak orang yang telah berdoa untuknya menurut Yakobus 5, dan dia telah membaca janji penyembuhan harfiah (Yakobus 5:15: “Tuhan akan membangunkan dia” [pasien]). Dengan cara seperti apa ia dapat mengklaim janji ini dan menghadapinya? Bagaimanapun juga, jawabannya tidak sebatas teknis dengan melakukan sesuatu maka kemudian apa yang dijanjikan akan terjadi. Janji adalah ikrar yang dapat dipercaya dalam hubungan yang penuh kasih. Dalam janji Yesus pada Matius 28:20, Sang Guru berkata bahwa Dia ada sampai akhir. Maka Dia pun ada, bahkan ketika kita tidak menyadarinya. Mengapa? Karena hanya Dia yang mengasihi saya dan mau berada dekat saya, yang dapat membuat janji seperti itu. Janji ini juga berlaku untuk segala sakit penyakit. Yang berarti bahwa kesembuhan tidak selalu berarti perbaikan kondisi yang dapat
Imag e :
S w e e t w at e r
P u b l i s h i n g
terlihat oleh kita; itu bisa datang kemudian, bahkan kadangkadang hanya pada kebangkitan. Namun demikian, juga merupakan soal kepercayaan. Janji-Nya hidup dalam iman, dan iman tumbuh dalam suatu hubungan; pada gilirannya hubungan tumbuh ketika kita berinvestasi di dalamnya. Hubungan yang terus-menerus bergerak (perpetuum mobile) dipelajari oleh para ahli Alkitab selama berabad-abad: Hubungan ini dikuatkan oleh energinya sendiri, yang dihasilkan oleh diri sendiri. Secara tegas dinyatakan, hal ini bukanlah tentang mengklaim suatu janji yang harus digenapi (teologi dengan mengatakan permohonan, dan mengklaimnya), melainkan untuk bertindak, karena kita mengenal Dia yang telah berjanji. Kemudian kita bisa bergerak maju, karena kita tahu Allah ada di sana. Melalui doa, kita dapat membawa-Nya dalam kehidupan kita seharihari. Kita melepaskannya. Ayat itu secara sederhana berkata: Bersama Allah, tidak ada yang mustahil (Kej. 18:14). Suatu Janji yang Digenapi
Janji-janji Allah digenapi. Sarah benar-benar hamil dan melahirkan anak laki-laki. Dalam surat Ibrani Sarah dipuji atas imannya kepada Allah (Ibr. 11:11). Oh ya, mengenai anggota gereja saya yang sakit itu, sekarang keadaannya jauh lebih baik. Dan CEO Aaron Feuerstein memenuhi janjinya. Memegang janjinya dengan membayar gaji pegawainya dengan penuh ketika pembangunan kembali pabrik di Massachusetts itu yang menghabiskan dananya sebesar 25 juta dolar dan akhir dapat mengendalikan perusahaannya—tetapi dia telah melakukan apa dia katakan. Allah mengenapi janji-Nya. Tidak peduli apa yang Anda alami, Dia tidak akan meninggalkan Anda. Janji-Nya tetap berlaku. Sekarang bangunlah dan hidupkanlah janji itu. n
Dennis Meier Ketua Konferens Hansa dan tinggal bersama keluarganya di Hamburg, Jerman.
03 - 2015 | Adventist World
13
K E P E R C AYA A N
DASAR
B
eberapa waktu lalu seorang teman menceritakan kisah nyata ini kepada saya. Ada seorang pria rohani merokok sebatang rokok di bawah trailer truk. Kemudian seseorang datang dan bertanya mengapa ia merokok di bawah truk itu. Lalu ia menjawab: “Karena di sini Allah tidak dapat melihat saya.” Dapat dimengerti bahwa Allah adalah dasar dari segala kehidupan rohani. Saya dibesarkan di sebuah negara Katolik, tadinya saya meyakini bahwa ini berhubungan dengan kemegahan, kesungguhan, dan jarak. Ini adalah masalah tempat, waktu, dan perilaku yang benar. Saya diajarkan bahwa Allah tinggal di surga, tetapi kita bisa menemui-Nya tiga kali seminggu, jika setia menghadiri ibadah di gereja, dan bahwa saya harus berperilaku baik di hadapan-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, saya jadi menganggap-Nya seperti seorang tetangga tua yang menjeng-
PASAL 3
Menemukan lukisan warna-warni dan mengejutkan mengenai Allah dalam kitab Mazmur kelkan, yang terus mengintai untuk menangkap dan menghukum saya ketika saya melakukan sesuatu yang salah. Saya akan mencoba terus menghindari-Nya kecuali dalam situasi putus asa. Tapi kemudian saya bertemu dengan Allah yang sangat berbeda dalam kitab Mazmur. Saya menemukan-Nya di jalan-jalan, di toko-toko, di sudut-sudut, dan di rumah, Ia selalu terlibat dalam kehidupan banyak orang. Saya terkejut ketika melihat Ia menyatakan diri-Nya bagaikan suatu lukisan yang berwarnawarni di tengah kekacauan hidup. Allah yang dinyatakan dalam kitab Mazmur memperkenalkan saya kepada tiga karakteristik Allah, yang telah mengubah pandangan saya tentang Dia dan merintis jalan bagi kekuatan spiritual. Hadir, Tidak Jauh
Karakteristik pertama, dan mungkin realitas yang paling mencolok dalam kitab Mazmur adalah bahwa Allah selalu dekat dengan kita (Mzm. 139). Visi yang mengganggu mengenai Allah yang berada jauh tampaknya menjadi asumsi yang tersebar luas. Adalah lebih mudah dan lebih aman berurusan dengan Allah yang jauh. Dia tidak menakutkan, lebih misterius, dan, mungkin, lebih suci.
14
Adventist World | 03 - 2015
Banyak hal yang mengejutkan saya, Mazmur menyatakan bahwa semakin saya dekat, semakin saya dapat melihat Dia sebagai yang berdiam dibalut dengan cahaya kemuliaan (Mzm. 104:1,2) dan memiliki kekuatan dan keagungan di luar jangkauan pemahaman manusia (Mzm. 8; 139:6). Saya terkejut ketika menyadari bahwa Allah Yang Kudus dalam Mazmur tidak hanya berfokus pada dosa dan kekurangan saya (Mzm. 130:3, 4). Arah hati yang setia kepada Allah tampaknya lebih penting daripada keadaan hati itu sendiri (Mzm. 106). Puisi-puisi sakral dan himne seakan-akan mengajak saya untuk datang dengan berani dan rendah hati dalam menemukan rasa aman, damai, dan beristirahat di bawah bayang-bayang-Nya (Mzm. 91:1, 2). Dalam keakraban yang intim ini saya mengerti bagaimana kehidupan dapat diubahkan dan bagaimana kita dapat menerima kekuatan untuk tetap setia. Sehingga ini hanyalah masalah bagaimana agar
Oleh P aulo Cândido de Oliveira
Tuhan Ia menarik daya agar berada dekat dengan-Nya. Tiba-tiba saya sadar bahwa kita tidak dapat meninggalkan ataupun datang ke hadirat-Nya. Sebaliknya, tidak dengan suatu rahasia, sesungguhnya kita berada dalam hadirat-Nya (Mzm. 139:7). Aktif, Bukan Diam
Karakteristik kedua adalah keterlibatan aktif Allah dalam sejarah manusia (Mzm. 135:6, 7). Allah yang jauh yang tadinya saya kenal adalah diam, jarang terlihat atau pun terdengar. Saya bingung memikirkan bagaimana mungkin Dia sering absen dan bisu dalam menghadapi penderitaan dan sangat tidak peduli dengan kegilaan manusia. Dengan takjub saya kemudian menyaksikan bagaimana Ia membuka wajah-Nya perlahan-la han, Tuhan tidak pernah meninggalkan manusia sendirian dengan takdirnya, ataupun alam dengan hukumnya. Mazmur mengungkapkan Dia sebagai pelaku kontrol atas segala sesuatu (Mazmur 103:19), termasuk bangsa-bangsa dan alam (Mzm. 9:7, 8; 104:14, 15, 27, 28). Pada zaman ini, gejolak sosial dan alam menciptakan rasa ketidakpastian dan kecemasan. Namun dalam Mazmur ada jaminan bahwa Allah memegang masa depan, masa depan kita ada dalam tangan-Nya (Mzm. 16:5). Adalah sangat menghibur ketika kita mengetahui pemeliharaan-Nya bagi mereka yang Ia
Saya salah. Allah tidak jauh, diam, atau marah. bentuk bersama-sama di dalam rahim ibu mereka (Mazmur 139:13), dan saya akhirnya datang bertemu muka dengan muka, dengan pemeliharaan-Nya (Mzm. 138:7, 8). Dia mendengar doa-doa kita dan menjawabnya melalui perlindungan, kebebasan, dan keselamatan (Mzm. 18:5, 6, 16-19). Matanya mengikuti kita bagaikan sinar cahaya pada malam yang gelap. Dia mendengar orang yang berutang dengan penuh keputusasaan (Mzm. 103:8), dan memberi perlindungan ketika kita menghadapi bahaya (Mzm. 57:1). Dia memuaskan yang dahaga dan mengenyangkan yang lapar (Mzm. 107:8), sementara dengan setia berdiri di sisi orang miskin (Mzm. 109:31). Selain itu, Dia mengingatkan saya bahwa Dia penuh kasih memberkati umat setia maupun juga mereka yang tidak setia (Mzm. 104:31-5). Saya tersenyum sambil pula terkejut saat saya menyadari betapa Dia membuat diri-Nya sendiri diketahui, penuh kasih sayang dan kemurahan (Mzm. 111:4). Penuh kasih, Tidak Marah
Akhirnya, karakteristik ketiga mengarahkan saya kepada bayangan Allah yang penuh kasih. Tadinya saya melihat lukisan Allah yang marah, tidak ceria. Tapi lukisan-lukisan yang tergantung pada dinding kitab Mazmur bukanlah sebuah wajah yang tampak cemberut. Seperti menghirup udara segar akhirnya saya mengenal bahwa Dia memiliki rasa humor (Mazmur 2: 4). Dan memberikan sukacita dan kebahagiaan (Mzm. 4:58). Hanya Dia yang dapat mengubah kegelapan menjadi terang (Mzm. 18:28). Dan bahkan menikmati suara gembira (Mzm. 100:1, 2). Saya seolah-olah ingin berlari menghampiri-Nya ketika Mazmur mengungkapkan bahwa Dia bukanlah Allah yang dengan kesal duduk di atas awan dengan petir di tanganNya siap untuk menyerang orang yang tidak taat kepada-Nya. Kini, saya dapat merasakan-Nya sebagai sumber kepuasan
(Mzm. 126). Saya tidak dapat mengalihkan pandangan dari Mazmur 136, di mana Dia bersikeras menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang penuh kasih setia. Para penulis dari Mazmur, Daud, Asaf, Korah, Musa, Heman, Ethan, Salomo, dan Yedutun, semuanya percaya kepada Allah (Mazmur 130:5), dan mengerti bahwa untuk me ngenal-Nya adalah mempercayai-Nya (Mazmur 9:10). Sejarah Israel penuh dengan perbuatan mengerikan yaitu berselingkuh kepada Allah. Mereka mulai dari rasa cemburu kepada Musa dan Harun, lalu mengorbankan anak-anak mereka kepada roh jahat. Bangsa Israel menolak tanah yang dijanjikan dan memakan makanan untuk dipersembahkan kepada Baal. Namun terlepas dari semua tindakan jahat Israel, Allah tetap memberikan rahmat dan pemeliharaan-Nya (Mzm. 106). Saya telah salah. Allah tidak jauh, diam, atau marah. Dia rindu untuk memberikan kesejahteraan dan berkat bagi keluarga kita (Mzm. 128; 144: 12-15). Visi yang Sesungguhnya
Jika mereka yang berpendapat bahwa Allah tidak ada adalah orang yang bodoh (Mzm. 14:1), begitu pula dengan mereka yang berpikir bahwa Allah tidak akan melihat mereka di bawah truk trailer. Untung saja, Allah tidak meninggalkan kita sendiri membangun allah hitam putih seperti yang kita bayangkan. Allah yang nyata, dalam dunia yang nyata, berjalan di jalanjalan yang kotor dan mendengarkan percakapan kita yang paling biasa dan dianggap remeh. Ia membiarkan tangan-Nya menghapus air mata orang miskin dan ketakutan. Dia dapat mencium setiap tragedi dan mendengar penderitaan yang timbul karena kehilangan. Dia tersenyum pada anak-anak yang bermain. Dia bergabung dalam lagu-lagu gembira pada pernikahan kita dan mengambil catatan dari sumpah pasangan muda. Dia membisikkan ide-ide kreatif ke dalam telinga para penyair dan memberikan harmonis baru untuk para musisi. Dia adalah Allah dari segala sesuatu yang benar-benar dapat menjadi tempat berteduh manusia (Mazmur 90:1). n
Paulo Cândido de Oliveira lahir di Brazil dan saat ini melayani di Timur Tengah. Ia menikah dengan Liliane, dan mereka memiliki dua anak perempuan.
Allah
Bapa
Allah Bapa yang kekal adalah Pencipta, Sumber, Penopang, dan Penguasa segala ciptaan. Dia adalah suci, penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih setia dan kesetiaan. Sifat dan kekuatan ditunjukkan dalam Anak dan Roh Kudus juga mengungkapkan Bapa. (Kej. 1:1; Wahyu 4:11; 1 Kor. 15:28; Yohanes 3:16; 1 Yohanes 4: 8; 1 Tim. 1:17; Kel. 34: 6, 7; Yohanes 14: 9).
03 - 2015 | Adventist World
15
C E R I TA S A M P U L Zuki dan Pali, sepasang suami istri, saling bergenggaman tangan ketika mereka berdua berdiri di atas gundukan tanah kecil yang berumput sambil menatap sebuah gereja Advent yang baru akan dibangun. Apakah yang akan kami lakukan? Diam-diam masing-masing bertanya pada diri sendiri. Mengapa kami bisa sebodoh ini? Pali menatap suaminya kemudian berbicara dengan keras mengenai sesuatu yang secara kebetulan sedang mereka pikirkan : “Apakah Allah benar-benar memimpin proyek ini? Apakah kami mengikuti rencana-Nya dengan benar?“ Awalnya Zuki tidak menjawab. Sebaliknya, ia memeluk istrinya sambil ia mulai berjalan di sekitar bangunan dua lantai yang konstruksinya baru dimulai, lalu mengintip ke dalam jendela. Dia membayangkan akan ada anak-anak yang bernyanyi dan berdoa di ruang kelas Sekolah Sabat sementara orang dewasa duduk bersama di bangku yang nyaman, mempelajari Alkitab. Ruangan yang akan segera dipenuhi oleh beberapa ratus orang, yang akan memberikan kesempatan untuk dilakukannya persekutuan, makan bersamasama, dan merencanakan program penjangkauan ke luar. Pasti akan menjadi bangunan yang mengesankan, tempat yang akan menghormati Allah dan menyambut umat yang datang. Tetapi dapat membuatnya dan Pali kehilangan semua yang mereka miliki, segalanya! Apakah Allah benar-benar mengharapkannya dari kita? Ia bertanya-tanya. Mungkin sebaiknya kami memberi penjelasan dan meminta maaf kepada orang dan pergi ke tempat lain. Pasti mereka akan mengerti. Terjadi pergumulan yang mengancam dan membanjiri hati Zuki, namun ia membiarkan pikirannya hanyut ketika proyek pertama dimulai.
Z
ukisani (“Zuki”) Mxoli, seorang arsitek dan pengembang properti yang sukses hidup bersama istrinya, Palesa (“Pali”), dan kelima anak mereka di Johannesburg, Afrika Selatan, selalu memberikan waktu untuk membagikan imannya kepada orang lain. Ia tidak hanya berbicara mengenai Allah kepada teman-teman dan rekan kerjanya, Zuki juga seorang pengkhotbah awam dan penginjil. Memimpin di berbagai pekan doa dan penginjilan di mana saja ia melihat orang menerima Yesus sebagai
Atas: DALAM PROSES: Jemaat Thembelihle saat tahap awal konstruksi. Kiri: LENGAN PENOLONG MUDA: Bahkan anakanak dari Jemaat Thembelihle membantu membersihkan sekitar gereja.
Oleh Sandra Blackmer
Tukang bagi
Bangunan
Tuhan
Zuki dan Pali Mxoli pertaruhkan semuanya.
KEL. MXOLIS: Zuki dan Pali
Juruselamat mereka. “Saya selalu memiliki gairah dalam penginjilan,” kata Zuki, “tetapi ada kalanya saya bergumul antara menjalankan bisnis saya atau memenangkan jiwa. Di satu sisi, saya harus berusaha untuk menghasilkan uang dengan cepat, menafkahi keluarga saya dan juga diri saya; di sisi lain, saya perlu untuk mempersiapkan firman dan berkhotbah. Itu merupakan dilema besar.“ Zuki dan Pali mulai berdoa, meminta Allah untuk menyelesaikan konflik. Allah membuat mereka terkesan dengan tulisan dalam Alkitab: “Apa pun yang engkau lakukan, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah” (1 Kor. 10:31). Keluarga Mxolis interpretasikan bahwa Allah tidak meminta mereka untuk meninggalkan bisnis mereka, melainkan untuk menggunakannya sebagai alat penginjilan. Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah “bagaimanakah kami melayani orang lain melalui bisnis kontraktor yang kami kelola?” Lalu apakah jawabannya “Membangun gereja.” “Kami menemukan sebuah jemaat di Katlehong yang telah membeli lokasi dan fondasi baja tetapi tidak punya uang untuk membangun gereja,” jelas Zuki. “Mereka telah berusaha untuk mengumpulkan dana selama bertahun-tahun. Mereka berbakti di dalam sebuah ruang kelas yang sangat kecil, tampak orang berdesakan dalam ruangan kecil itu, akhirnya mereka mencoba untuk membangun sebuah gereja. Mereka mengundang kami untuk datang dan berkhotbah, dan seP h o t o s
C o u r t e s y
Bac k g r o u n d
o f
P h o t o :
Zu k i
mentara kami berada di sana, saat itulah kami merasa didorong: Ah! Kami dapat membantu orang ini! Kami memiliki keterampilan, sarana, dan uang! Kami telah diberkati melalui keuntungan besar dari proyek pembangunan, jadi kami memutuskan untuk menggunakan keuntungan dari satu proyek untuk membangun sebuah gereja bagi jemaat ini secara gratis. Kami mendorong para anggota untuk terus mengumpulkan dana, agar mereka dapat membayar hal-hal tertentu yang mereka inginkan untuk gereja mereka. Keuntungan dari sisa proyek bangunan akan kami digunakan untuk biaya hidup keluarga kami. Kami ingin melakukan hal seperti ini sekali dalam setahun: Menemukan kelompok umat yang membutuhkan gereja dan membangun untuk mereka dengan gratis, dan sisanya dari pendapatan adalah untuk kami. “Itulah apa yang kami pikir yang lebih baik, sesuai dan dapat diterima oleh Allah,” katanya. Tidak Sesuai Rencana
Zuki mengatakan kepada mereka bahwa Allah akan menyediakan sarana, dan bahwa perusahaannya akan membangun sebuah gereja bagi mereka dengan sedikit atau tanpa biaya dari mereka. Orang itu gembira! Namun semuanya tidak berjalan sesuai rencana. Tepat setelah para tukang telah menetapkan fondasi dan mulai membangun dinding, proyek yang rencananya keuntungannya akan digunakan Zuki untuk membangun gereja gagal. Para pemimpin pemerintah daerah setempat menentang perjanjian lahan itu, dan karena itu bank menolak untuk memberikan pin jaman tambahan kepada klien. Dana pembangunan gereja hampir lenyap dalam semalam saja. “Kami bertanya kepada diri sendiri, “lalu bagaimana?” Jelas Zuki. “Apakah kami harus memberitahu anggota gereja, ‘lihatlah, kami telah mengerjakannya sampai sini, jadi sekarang kalian dapat menyelesaikannya sendiri?’“ Atau apakah kami akan melanjutkannya? Kami pun memutuskan untuk melanjutkan. Zuki mulai menggunakan dana dari keuntungan proyek bangunan lainnya, dana yang seharusnya untuk menutupi biaya hidup keluarganya, sekarang dipakai untuk proyek gereja. Tapi itu bukanlah hanya sebuah bangunan gereja kecil
M x o l i
i s t o c k / t h i n k s t o c k . c o m
dengan empat dinding dan atap seperti yang Zuki telah rancang. Itu adalah bangunan yang luas, bagus, bangunan dua lantai diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar 300.000 dolar Amerika. “Dalam kitab Keluaran, dengan spesifik Allah memberikan petunjuk dalam pembangunan tempat kudus-Nya,” kata Zuki. “Dia memerlukan lenan halus, emas murni, kayu terbaik. Jadi kami memutuskan bahwa kami harus melakukan yang terbaik untuk gereja ini demi memuliakan Allah.“ Pada awalnya Zuki dan Pali tidak terlalu khawatir tentang kehilangan uang proyek; Allah telah memberkati bisnis mereka, dan mereka percaya bahwa mereka masih dapat menyediakan dana. Biasanya banyak proyek baru datang dengan cepat di pintu mereka. Tapi sekarang, karena beberapa alasan, hal itu tidak terjadi. “Kami sama sekali tidak memiliki pekerjaan,” kata Zuki. “Saya telah melakukan pekerjaan ini selama 15 tahun terakhir, tapi sekarang tidak demikian. Jadi akhirnya tabungan kami kering untuk mendanai pembangunan gereja.“ Sayangnya, situasi berubah menjadi lebih buruk. Di mana tidak ada proyek baru datang—meskipun Zuki melakukan segala upaya dengan “menempatkan perusahaan di luar”—dan dengan hampir semua pendapatan mereka digunakan untuk mendanai gereja, pasangan itu hampir terkikis bangkrut oleh karena masalah finansial. Tak lama kemudian mereka pun tidak lagi mampu untuk membayar cicilan rumah dan mobil mereka, dan bank akhirnya mengancam untuk menyita segala sesuatunya. Menghadapi Tantangan
“Saat segalanya ditarik kembali adalah saat di mana kami dihadapkan dengan tantangan terbesar,” kata Zuki. “Kami tidak yakin apa yang harus kami lakukan. Jadi kami berdoa bersama-sama kepada Tuhan. Ketika kami selesai berdoa dengan berdiri di sudut rumah, kami saling menatap, dan dengan serentak kami berkata, “Kita akan terus membantu gereja.” Meskipun pengacara dan akuntan mengatakan kepada mereka agar “berhenti menjadi bodoh,” Zuki dan Pali terus melanjutkan dengan mengingat 1 Korintus 2, di mana dikatakan bahwa perkara Allah “adalah suatu kebodohan”
03 - 2015 | Adventist World
17
C E R I TA S A M P U L bagi orang yang tidak beriman, tetapi tidak bagi mereka yang memiliki “pikiran Kristus.” Meskipun ini bukanlah suatu keputusan yang mudah. Masalah finansial menyebabkan gejolak dan stres di rumah, dan kadang-kadang membuat pasangan suami istri ini bingung dan putus asa. Saat itulah Zuki berkata kepada istrinya, “Mari kita pergi ke lokasi.“ “Kami akan menghabiskan waktu dua jam di sana, hanya berjalan-jalan seperti orang yang bekerja,” kata Zuki. “Lalu kedamaian datang, dan kami merasa yakin bahwa ini adalah apa yang harus kami lakukan, tidak peduli apa dampaknya pada diri kami sendiri.” Dia menambahkan, “para anggota gereja tidak tahu tentang situasi yang kami alami. Mereka hanya memuji Allah untuk hal yang indah yang terjadi. Lalu mereka tersenyum! Mereka memberi kami kekuatan untuk melanjutkan. Yang kami tahu hanyalah bahwa Allah ingin agar kami membangun gereja ini. Dan fokus pribadi kami mulai berubah. Bukannya berdoa meminta uang untuk membeli rumah dan mobil, tapi doa kami hanyalah, ‘Tuhan, tolonglah kami untuk menyelesaikan pembangunan gereja ini.” Akhirnya, setelah tidak melakukan pembayaran rumah dan mobil selama tiga bulan, bank menetapkan tanggal untuk menarik kembali segala sesuatu milik keluarga Mxolis. Itu akan dilakukan selama tiga hari pada waktu siang hari. Tekanan tentang apa yang akan dipikirkan orang lain, terutama orang di gereja, membebani hati pasangan suami istri ini; bahkan semakin menekan, meskipun mereka tetap berkomitmen untuk setia kepada Allah dan apa yang Dia ingin agar mereka melakukan. Jadi mereka mempercayakannya pada pemeliharaan Allah dan bergerak maju dalam iman. Campur Tangan Allah
Pada hari ketiga, sesaat sebelum bank menutup perusahaannya, Zuki mendapatkan panggilan telepon. Telepon itu berasal dari seorang pengusaha di Durban, sekitar 550 kilometer (340 mil) dari Johannesburg. Dia membutuhkan kontraktor yang berpengalaman untuk mengawasi proyek konstruksi di Johannesburg dan bertanya apakah Zuki tertarik untuk mengambil pekerjaan ini. Dia baru saja mendengar tentang Zuki, kata-
18
Adventist World | 03 - 2015
nya ketika ia melewati sebuah bangunan “gedung gereja yang indah” yang hampir selesai dan berhenti untuk melihatnya. Orang di sana menjelaskan bahwa pengembang properti sedang membangun gereja bagi jemaat dengan biayanya sendiri. Pengusaha itu yang kebetulan adalah seorang Kristen berpikir, Wah! Jika ada orang yang bisa kupercayai, ia adalah seseorang yang akan memberikan uangnya sendiri bagi gereja. Dia segera menghubungi Zuki dan menawarkan pekerjaan. Dan itu bukanlah suatu proyek yang kecil. “Itu proyek yang sangat besar!” Kata Zuki. Sang pengusaha pun terbang ke Johannesburg pada hari itu juga, dan pada malam berikutnya dokumen disiapkan dan kontrak ditandatangani. Proses yang biasanya memakan waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan. Sebuah proyek yang sangat besar, Zuki berkomentar. Pria itu kemudian meminta informasi mengenai rekening bank Zuki sehingga dia bisa mentransfer dana. Keesokan paginya, hari di mana bank seharusnya menarik kembali rumah dan aset lainnya milik Zuki dan Pali, Zuki memeriksa rekening banknya, berharap bahwa setoran dana yang biasanya 5 sampai 10 persen telah terkirim. Sebaliknya, ia melihat bahwa pengusaha tersebut telah menyetor sebanyak 50 persen dari dana tersebut! “Lalu saya segera menghubunginya dan berkata, ‘Anda telah melakukan kesalahan. Anda menyetor terlalu banyak uang.’” Dia menyadari bahwa ia memang melakukan kesalahan dan berkata, ”Saya percaya pada Anda, karena Anda telah memberikan semua yang Anda miliki untuk membangun gereja Tuhan.” Waktunya pun tiba, dan begitu pula petugas yang datang untuk menarik kembali semua kendaraan keluarga dan barang-barang lainnya. Tapi Zuki menghentikan mereka dan berkata, “kami ingin melakukan pembayaran.” Mereka menjawab, “Tidak, kami tidak ingin berbicara dengan Anda tentang pengaturan apa pun, karena Anda telah berjanji begitu lama. Kami hanya datang untuk mengambil barang-barang Anda.“ “Tidak, tidak, tidak, Anda tidak mengerti,” kata Zuki kepada mereka. “Kami tidak ingin bernegosiasi. Kami ingin
PROYEK TERSELESAIKAN: Kantor Uni Konferens Zambia di Lusaka, Zambia, setelah selesai.
membayar! Kami hanya perlu tahu: Apakah Anda pilih cek atau uang tunai?” “Ini benar-benar saat yang terindah dalam hidup kami,” jawab petugas itu. Pekerjaan Dilanjutkan
AWAL BANGUNAN KANTOR UNI: Berfoto bersama di situr konstruksi kantor Uni Konferens Zambia (dari kiri) adalah Ketua Uni Konferens Zambia Harrington Akombwa; misionaris Amerika Dennis Evans; Wakil Ketua General Conference Pardon Mwansa; kontraktor property Zuki Mxoli; dan Francis Makuwa, associate bagi Dennis Evans yang adalah seorang Zambia.
PRIA BERIMAN: Kontraktor properti Afrika Selatan Zukisani “Zuki” Mxoli memegang gambar rencana bangunan yang didedikasikan kepada Tuhan.
Sejak saat itu gereja di Katlehong yang diberi nama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Thembelihle telah selesai, dan umat telah berbakti di sana. Bisnis Zuki berkembang dengan pesat dan masalah finansial pasangan itu pun berlalu. Lalu apakah yang mereka lakukan sekarang? Di bawah naungan pelayanan mereka yang baru yang disebut “The Word Lives Ministry Co-Mission,” mereka terus menyumbangkan dan membangun tidak hanya gereja bagi Tuhan, tetapi banyak fasilitas lain juga. Antara lain, gedung administrasi dan ruang kelas untuk Sekolah Keperawatan Maluti di Lesotho, sebuah bangunan sains untuk Universitas Rusa ngu di Zambia, perpustakaan dan kapel untuk Rumah Sakit Advent Kanye di Botswana, perumahan married housing bagi Helderberg College Cape Town, dan kantor pusat Uni Konferens Zambia di Lusaka. Kadang-kadang Zuki membayar total biaya konstruksi; pada kesempatan yang lain ia bekerja sama dengan anggota gereja atau organisasi dan membayar sekitar setengah biaya proyek. Banyak permohonan bantuan yang datang, Zuki dan Pali bertekun dalam iman untuk mengambil membantu proyek-proyek yang sampai sekarang telah meluas sampai ke tujuh negara. “Sekali kami mengerjakan sebuah proyek, kami membuat komitmen dan kemudian meminta Tuhan untuk memberikan dana—dan Ia memberinya,” kata Zuki. “Iman kami kepada-Nya berkembang setiap hari. Kami memberitahu banyak orang, “Ini bukan sekadar hal mengenai Zuki; ini adalah hal mengenai Allah. Apa yang Dia lakukan bagi kita dan apa yang Dia terus lakukan dalam kehidupan kita dapat Dia lakukan dalam kehidupan siapa pun. Anda hanya perlu untuk mengambil langkah iman.” n
Sandra Blackmer adalah Asisten Editor Adventist World. 03 - 2015 | Adventist World
19
K E H I D U PA N
ADVENT
Iman
Oleh Julian Archer
Versus
Finansial
Apakah kemakmuran memengaruhi kerohanian? lat permainan seesaw (jungkatjungkit) umum ditemui pada taman bermain di seluruh dunia. Nama “seesaw” adalah kata bahasa Inggris langsung bersumber dari kata Perancis ci-ça, yang berarti secara harfiah, “iniitu.” Seesaw atau jungkat-jungkit ini adalah alat mekanis “salah satu,” atau “ini atau itu.” Anda hanya dapat memiliki satu sisi di bagian atas pada waktu tertentu; tidak pernah dua sisi berada di atas pada waktu yang sama. Apakah seperti itu mengenai iman dan finansial? Dapatkah kita hanya memiliki iman atau finansial saja, tidak pernah keduanya? Atau iman yang hebat dan finansial yang besar yang cenderung bagaikan jungkat-jungkit?
A
lu merasakannya), tapi kekayaan kami juga lebih merata dibandingkan banyak negara lain. Sebagai seorang Kristen yang menghabiskan bertahun-tahun mencoba untuk mempertahankan hubungan yang kuat dengan Allah sementara saya juga memiliki pendapatan yang cukup tinggi untuk hidup dengan sangat mandiri, pertanyaan yang saya harus tanyakan adalah Dampak apakah yang ditimbulkan oleh kekayaan terhadap kerohanian, termasuk diri saya sendiri? Apakah itu dapat membawa kita lebih dekat kepada Allah, kepada iman yang lebih besar? Atau apakah itu memalingkan pandangan kita dariNya? Atau mungkin finansial sama sekali tidak berhubungan dengan iman?
Apa yang Saya Pelajari di Taman Bermain “Down Under”
Mencari Jawaban
Menurut laporan terbaru, negara dari mana saya berasal, Australia adalah salah satu negara paling makmur di dunia. Credit Suisse Global Wealth Report tahun 2013 menunjukkan bahwa orang dewasa di Australia memiliki peringkat kekayaan tertinggi kedua di dunia dari negara mana pun yang ada di planet ini (nomor dua setelah Negara Swiss), dan tingkat kekayaan rata-rata kami per orang dewasa adalah yang tertinggi di planet ini, lebih dari dua kali lipat Swiss. Ini berarti bahwa kami tidak hanya sangat kaya (meskipun mungkin saja kami tidak sela-
20
Adventist World | 03 - 2015
Pada tahun 2009 sebuah jajak pendapat Gallup melaporkan survei yang mereka lakukan di 114 negara. Salah satu pertanyaan yang mereka tanyakan adalah “Apakah agama merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari Anda?” Gallup juga meneliti tingkat pendapatan per kapita untuk setiap negara dan kemudian membuat korelasi antara keduanya. Data menegaskan bahwa efek jungkat-jungkit mengayun penuh. Semakin tinggi pendapatan per kapita suatu bangsa, semakin rendah peran agama dalam kehidupan sehari-hari, dan begitu pula
sebaliknya. Mari kita memperhatikan beberapa negara yang berada di bagian atas dan bawah jungkat-jungkit “iman versus finansial.” Tabel yang dilampirkan berdasarkan data dari kedua jajak pendapat— Gallup dan Credit Suisse Global Wealth Report. Dengan jelas data itu menunjukkan perbedaan yang signifikan—pentingnya agama dan tingkat kekayaan—di antara negara terkaya dunia (kurang rohani) dan negara termiskin (lebih rohani). Dapat disimpulkan bahwa alasan mereka yang berada di peringkat kekayaan “Top 10” kelihatannya bahwa negara-ne gara 10 terkaya awalnya adalah mereka yang masyarakat dan praktik bisnisnya berdasarkan prinsip Kristen, sehingga Tuhan memberkati mereka. Namun keadaan pun berubah. Jungkat-jungkit sekarang telah miring, di mana kemakmuran telah memengaruhi baik agama maupun kerohanian. Mahatma Gandhi pernah berkata, “Faktanya adalah, ketika stabilitas finansial semakin pasti, maka kemerosotan rohani juga semakin pasti terjadi.” Gandhi tampaknya mencerminkan apa yang dikatakan Yesus: “Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Markus 10:25). Melalui pengalaman pribadi saya, saya tahu bahwa ketika seseorang diberkati secara finansial mereka berada di tahap
Negara
rohani yang paling berbahaya dalam hidup mereka. Semakin tinggi pendapatan saya, semakin saya merasa tidak memer lukan Allah. Penghasilan saya membayar kerohanian saya. Menjalani Impian?
Ketika saya melaksanakan seminar Iman Versus Finansial, saya melihat bahwa orang Kristen yang paling kaya, sesungguhnya di dalam hati mereka yang terdalam, benar-benar ingin memulai suatu hubungan yang dapat mengubah hidupnya dalam Tuhan. Tapi mereka frustrasi. Mereka merasa seolah-olah dipaksa untuk hidup yang berfokus pada prioritas duniawi padahal sesungguhnya mereka sadar bahwa kepuasan sejati dan pemenuhan hanya datang dari hal-hal yang kekal. Saya dapat mendengar teriakan mereka karena saya pernah menghabiskan bertahun-tahun “hidup menjalani impian” tapi mengorbankan hubungan yang intim dengan Tuhan. Saya akhirnya menyadari bahwa berkat materi Allah telah menjadi kutukan dalam kehidupan rohani saya. Ini bukan berarti bahwa berkat Allah adalah kutukan, tetapi kita sering menggunakannya sedemikian rupa dengan cara yang salah sehingga berkat itu menjadi kutukan. Ketika kita membiarkan berkat materi Allah mengisi hati kita, kita tidak bisa membuka pintu hati kita kepada Yesus. Dan itulah kutukan itu, kutukan yang abadi. Alkitab penuh dengan contoh di mana penyalahgunaan berkat Tuhan menyebabkan kutukan. Dalam Ulangan 6 Musa berkata kepada Bangsa Israel bahwa mereka akan memasuki “negeri yang berlimpah-limpah dengan susu dan madunya” (ayat 3). Tapi kemudian ia memperingatkan: “Apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan Tuhan” (ayat 11, 12). Ini adalah peringatan yang tegas bahwa ketika perut kita kenyang, kita dapat menjadi mengantuk. Sekilas Jungkat-Jungkit
Jadi, apakah sebenarnya jungkatjungkit dalam kehidupan sehari-hari seorang Kristen yang nyaman? Mari kita simak tiga area ini: Konstruksi: Ketika saya membangun “lumbung yang lebih besar” dan menyimpan harta saya di bumi ini, sebetulnya di sinilah perhatian saya dialihkan dari kekayaan yang kekal. Saya mulai
“Apakah agama Kekayaan bagian penting Orang dalam hidup Anda sehari-hari?” Dewasa (AS$,000)
% Menjawab“Tidak”
Switzerland 513 57% Australia 403 67% Norwegia 380 78% Luxamburg 315 64% Amerika 301 36% Swedia 299 88% Perancis 296 74% Singapura 282 53% Belgia 256 68% Denmark 255 83% PERBEDAAN JAUH Thailand 8 2% India 5 9% Haiti 4 8% Pakistan 4 4% Kenya 3 3% Kamboja 3 3% Nepal 2 5%
penghalang untuk melarang Ia masuk. Yesus mengetuk melalui kekayaan yang diberikan-Nya kepada Anda. Dia memenuhi Anda dengan berkat-berkat untuk menguji kesetiaan Anda, apakah berkatberkat itu akan mengalir keluar dari Anda kepada orang lain. Akankah Anda mengizinkan keegoisan Anda yang menang? Apakah Anda akan menyia-nyia kan berkat Allah, dan kehilangan jiwa Anda karena kecintaan Anda kepada berhala berkat yang diberikan-Nya?“* Ini merupakan wilayah yang sangat menantang, yang juga menimbulkan pertanyaan Apakah iman akan selalu menurun seiring dengan bertambahnya kekayaan? Apakah jungkat-jungkit iman versus keuangan tidak dapat diubah, apakah ini telah menjadi prinsip yang universal? Mematahkan Jungkat-Jungkit
mengkhawatirkannya, dan saya menginvestasikan jumlah waktu dan energi yang lebih banyak untuk melindungi dan melipatgandakan berkat itu bukannya mempercayakan sepenuhnya kepadaNya. Keuangan saya meningkat, tetapi iman saya jatuh; dan sering saya tidak menyadarinya (lihat Wahyu 3:17). Waktu: Indikator pertama dari kerohanian yang apatis adalah melumpuhkan dan mengkikis waktu saya bersama Tuhan. Biasanya hal ini biasanya terjadi selama periode meningkatnya tekanan waktu karena finansial, pribadi, hiburan, atau prioritas lainnya. Masalah tersebut dapat berakhir dalam beberapa hari, bahkan mungkin juga selama bertahuntahun. Ketika saya abaikan memberikan waktu yang berkualitas untuk berdoa dan mempelajari Alkitab, hubungan saya dengan Kristus menjadi semakin lemah. Hati: Setiap kali saya mengisi hati dengan pemberian bukannya dengan menjadi pemberi, iman saya jatuh. Ketika Kristus mengetuk pintu hati saya yang dipenuhi dengan berkat materi (ayat 20), suara ketukan-Nya sayup terdengar. Dan sekalipun saya mendengarnya, saya harus berjuang keras untuk memanjat semua berkat-berkat materi saya agar dapat menjangkau dan membuka pintu. Ellen White mengacu pada sindrom hati sesak ini ketika dia menulis, “Tamu surgawi sedang berdiri di depan pintu Anda, sementara Anda menumpuk
Allah menawarkan obat bagi setiap orang yang menyadari bahwa pola hidup makmur mereka telah merusak kehidupan rohani mereka. Ini merupakan serangan jantung! Bukan saja jantung yang terhenti, tetapi transplantasi jantung rohani total. Dalam Yehezkiel 36:26 Tuhan memberitahu kita bahwa Dia ingin memberi kita hati yang baru, roh yang baru di dalam batin kita, untuk menggantikan hati yang membatu karena material. Kita harus lebih bertobat lagi. Kita bisa saja menjadi anggota gereja yang aktif dan pendukung dana dalam pekerjaan Tuhan, tetapi juga masih menderita penyakit jantung rohani. Kita membutuhkan transplantasi jantung secara total. Gantinya iman versus finansial, itu dapat dan seharusnya menjadi iman dan finansial. Atau bahkan lebih baik, iman tanpa mempedulikan finansial. Semoga kita tetap benar di hadapan Allah dalam segala hal, terlebih dalam menggunakan berkat materi kita. n * Ellen G. White, di Advent Review and Sabbath Herald, 2 Nov. 1886.
Julian Archer adalah
penulis: Help! I’ve Been Blessed! Ia menulis dari Toowoomba di Queensland, Australia.
03 - 2015 | Adventist World
21
WARISAN
BAGIAN 2: 1860–1868
Tahun Perkembangan Gereja
JURUK ABAR ALL AH
Pelayanan Itu
Berkembang Sekilas pada kehidupan dan warisan Ellen White
G .
W h i t e
Es t a t e
Oleh Anna Galeniece
Ell e n
S
ejarah resmi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dimulai pada tahun 1860 dengan pemilihan nama dan penggabungan asosiasi percetakan kecil pada tahun 1861. Melalui awal yang sederhana ini, umat Advent mulai melihat diri mereka sebagai sebuah organisasi. Mereka bergabung dalam konferensi lokal, dan Konferens Michigan pun didirikan pada bulan Oktober 1861. Hingga saat ini, hampir semua tulisan Ellen White ditujukan untuk mendukung orang percaya dalam kesetiaan mereka kepada Allah dan ajaran Alkitab, mempertahankan pekerjaan penerbitan, dan mengarah kepada kebutuhan organisasi gereja. Sekarang tiba saatnya untuk memperbesar visi umat Advent sehingga mereka dapat mulai melihat misi memperluas gereja ini. Oleh karena itu, pada bulan Mei 1863, 20 delegasi dari enam dari tujuh konferens1 memutuskan untuk bersama-sama menetapkan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh General Conference sebagai pemimpin pusat. Menyoroti Bidang Kesehatan
Pada tanggal 5 Juni (bisa juga tanggal 6 Juni karena terjadi setelah matahari terbenam pada hari Jumat), 1863, hanya dua minggu setelah sesi resmi General Conference pertama, dan beberapa waktu setelah pembentukan doktrin utama gereja, Ellen White mengunjungi keluarga Hilliard di Otsego, Michigan. Ketika berada di sana, Ellen mendapatkan penglihatan yang berlangsung sekitar 45 menit. Dia diberi pekabaran mengenai reformasi kesehatan yang komprehensif,2 dan Allah ingin agar ia menyampaikan pesan itu kepada orang percaya. Ini bukanlah pertama kalinya ia diberi visi mengenai kebutuhan untuk pola hidup sehat. Pada tahun 1848 Tuhan mewahyukan kepadanya bahaya menggunakan tembakau, teh, dan kopi,3 dan kemudian pada 1854 ia mengungkapkan bahwa rumah umat yang suci harus ditata rapi dan selera makan mereka harus dikontrol.4
22
Adventist World | 03 - 2015
FOTO KELUARGA: James dan Ellen White berfoto bersama putra-putranya, Willie (tengah) dan Edson (paling kanan) untuk album keluarga pada tahun 1865, dua tahun setelah kematian Henry (kiri, disisip).
Visi luas yang diperolehnya di kediaman Hilliard tidak hanya termasuk manfaat memiliki tubuh yang sehat dan lingkungan sekitarnya, tetapi juga menyajikan hubungan yang erat antara kesehatan dan kerohanian, yang bukan saja menjadi masalah pribadi dalam umatNya. Ellen melihat bahwa pesan ini “harus membangunkan pikiran setiap orang”5 karena dampak sosial dan misinya. Di samping hal-hal penting yang dilakukannya itu, tahun 1863 berakhir dengan halaman yang hilang dalam album keluarga White. Putra tertua mereka, Henry Nichols, menderita pneumonia
dan meninggal pada tanggal 8 Desember di Topsham, Maine. Ini merupakan suatu pukulan yang berat bagi kedua orangtuanya, terutama Ellen, yang harus kehilangan anak mereka yang masih berusia 16 tahun, “seorang penyanyi yang manis,”6 karena ketidaktahuan mereka mengenai rumah pemulihan sederhana yang mereka kenal sesaat setelah kejadian itu. Hanya dua bulan setelah kematian Henry, Willie putra ketiga mereka menderita penyakit yang sama. Saat itu sang ibu menerapkan hidroterapi bersamaan dengan doa yang tekun yang akhirnya menguatkan dan menyembuhkan Willie. Namun demikian, hasil dari pepe-
BAGIAN 3: 1868–1881
BAGIAN 4: 1881–1891
Tahun Pertemuan Kamp
rangan pada pertentangan besar—penyakit, penderitaan, dan kematian,—datang kepada rumah jurukabar Allah ini beberapa kali. Sebelumnya, putra keempat pasangan White ini, John Herbert meninggal pada usia 3 bulan pada tahun 1860. Pembelajaran Tetap Berlanjut
Tahun 1864 ditandai dengan beberapa hal penting dalam pelayanan Ellen White. Pertama, ia menerbitkan jilid ke-4 Spiritual Gift, dengan subjudul “Important Facts of Faith: Laws of Health, and Testimonies Nos. 1-10.” Yang mencakup suatu karya 32 halaman yang mengungkapkan pekabaran kesehatan luas yang diterimanya pada tanggal 5 Juni 1863. Pada saat yang sama ia juga menyelesaikan pamflet Appeal to Mothers. Sebuah kunjungan ke institusi medis milik James C. Jackson, “Our Home on the Hillside,” di Dansville New York pada awal September 1864 merupakan peristiwa penting lainnya yang terjadi setelah publikasi tersebut. Dalam perjalanan mereka menuju Boston, Massachusetts, White berhenti di lembaga medis itu dan sangat terkesan dengan pengobatan alami yang mereka observasi di sana. Namun, Ellen, tidak sepenuhnya setuju dengan pendekatan reformasi kesehatan yang dilakukan Jackson. Dia memiliki pengertian yang lebih baik tentang masalah-masalah itu melalui ilham kesehatan yang diperolehnya. Kemudian, dia melanjutkan menulis topik yang berhubungan dengan kesehatan dan menerbitkan enam pamflet kesehatan yang berjudul: How to Live pada tahun 1865. Melalui pembahasan mengenai kesehatan, gizi, dan pola hidup Ellen memanggil orang taat kepada hukum alam Allah. Perjalanan yang panjang, berkhotbah, menulis, pekerjaan penerbitan, tanggung jawab kepemimpinan, dan sejumlah kewajiban lainnya, selain berbagai tugas keluarga dan masalah kemiskinan, diemban oleh James White. Pada tanggal 16 Agustus 1865, ia pingsan karena kelelahan dan mengakibatkannya menjadi lumpuh, ini merupakan yang pertama kali dari serangkaian stroke yang kemudian
Peristiwa 188 0
berakibat pada kepribadiannya. Dengan demikian, di samping beban Ellen sebagai seorang nabiah, penulis, pembicara, konselor, dan ibu, ia harus juga mengurus sang suami yang sakit. Pada bulan Desember 1865 keluarga White melakukan perjalanan ke Rochester, New York, dan menginap di rumah teman mereka. Mereka berkumpul pada hari Natal untuk berdoa bagi kesehatan James yang memburuk. Pada saat itulah Ellen memperoleh ilham di mana ia diajarkan cara untuk membantu pemulihan suaminya. Dan yang paling penting, dia diberi panduan tentang pembentukan lembaga kesehatan di mana prinsipprinsip kesehatan yang tepat juga akan dilakukan dan diajarkan kepada pasien. Penglihatan ini, mengintegrasikan reformasi kesehatan dengan agama (Wahyu 14:12), menjadi alat untuk mempersiapkan gereja bagi misi yang luas dan tentu juga bagi kedatangan Kristus yang kedua.7 Enam bulan kemudian, selama sesi General Conference Mei 1866, Ellen White berbicara kepada para pemimpin gereja tentang pentingnya untuk mendirikan sebuah lembaga kesehatan. Mereka menerima tantangan baru mengenai pendidikan kesehatan dan pengobatan. Keputusan ini menghasilkan peluncuran jurnal baru, The Health Reformer, dan Western Health Reformer Institute, yang sebelumnya Battle Creek Sanitarium, hanya beberapa bulan setelah pertemuan itu. Hamba yang Taat
Untuk menjadi alat yang setia di tangan Tuhan, tidak hanya dengan berkhotbah dan mengajar orang lain tentang sesuatu yang baik, tetapi juga mengikuti kehendak Tuhan pada semua jalan yang dilalui. Oleh karena itu, untuk menaati perintah Allah bahkan selama cuaca musim dingin meskipun harus menentang nasihat teman-teman mereka, Ellen membawa James untuk perjalanan ber khotbahnya di Michigan Utara sebagai suatu bantuan untuk kesembuhannya. Pada akhir tahun 1866 perjalanan ini dibayar dengan pemulihan kesehatan
James secara perlahan-lahan, dan pelayanan mereka pun diperluas. Untuk sementara keluarga White terlibat dalam pertanian dan menulis, tetapi jadwal perjalanan selama 20 minggu pada tahun 1867 membawa keduanya pada perjalanan lain di mana mereka mengadakan 140 pertemuan. Ini membuat Ellen untuk dapat berbicara di depan umum dengan tidak takut.”8 Dia membawa pekabaran itu baik kepada orang banyak maupun kepada yang sedikit tanpa berbeda. Misalnya, pada bulan September 1867 Ellen berbicara dalam rapat “konvokasi” di Konferens Illinois-Wisconsin. Lalu ia berbicara pada pertemuan serupa di Iowa. Keberhasilan dua pertemuan tersebut mendorong General Conference untuk mensponsori pertemuan kamp resmi pertama di Michigan pada bulan September 1868, di mana Ellen berbicara kepada sekitar 2.000 orang.9 Ketika Allah memanggil seseorang untuk melakukan sesuatu bagi-Nya, Dia memperlengkapi orang itu dan memberi mereka kekuatan, keberanian, dan kuasa. Hal ini jelas terlihat dalam kehidupan dan pelayanan utusan Allah dalam memajukan misi dan pekabaran Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. n 1 Iowa,
Michigan, Minnesota, New York, Ohio, and Wisconsin; Vermont tidak mengirim delegasi. G. White manuscript 1, 1863; Ellen G. White, Spiritual Gifts (Battle Creek, Mich.: Seventh-day Adventist Pub. Assn., 1864), jld. 4a, hlm. 153; Review and Herald, 8 Okt. 1867; 2 Apr. 1914; 30 Apr. 1914. 3 Ellen G. White, Selected Messages (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1958, 1980), buku 3, hlm. 273. 4 Ellen G. White, Manuscript Releases (Silver Spring, Md.: Ellen G. White Estate, 1990), jld. 6, hlm. 221. 5 Ibid., jld. 5, hlm. 105, 106. 6 Ellen G. White Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 1, hlm. 103. 7 Ibid., hlm. 485-494. 8 Arthur L. White, Ellen G. White: The Progressive Years, 18621876 (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1986), jld. 2, hlm. 185. 9 Gary Land, “Camp Meetings,” The Ellen G. White Encyclopedia (Hagerstown, Md.: Review and Herald Pub. Assn., 2013), hlm. 676, 677. 2 Ellen
A nna Galeniece adalah seorang Direktur Kantor Cabang Ellen G. White Estate, Universitas Advent Afrika di Nairobi, Kenya. 03 - 2015 | Adventist World
23
P E L AYA N A N
ADVENT
SANG DOKTER DAN PASIEN: Satu tahun kemudian Ines befoto dengan Dr. Nelson. Dia menantikan hidup yang panjang dan produktif.
Oleh Joel Reyes
Kasih dalam
Tindakan
Gadis kecil mendapatkan kesempatan baru Puedo confiar en el Señor, El me va a ayudar Puedo confiar en el Señor, No me va a fallar.
M
elodi yang indah terbang ditiup angin, membawa pesan harapan. Ini adalah lagu pujian yang anakanak suka yanyikan. Mereka semua berasal dari tempat yang berbeda dan karena berbagai alasan, tidak satu pun dari mereka dalam keadaan baik. Mereka yatim piatu dan terlantar, anak-anak yang telah kehilangan hak asasi manusia yang paling mendasar, yaitu sebuah keluarga. Tapi di sini antara gunung-gunung dan padang pasir gurun Baja California mereka telah menemukan sebuah oasis, rumah yang nyata. Di sinilah Ines* menemukan kehidupan baru. Seperti halnya dengan anakanak lain yang masih tinggal di International Children’s Care (ICC) El Oasis Children’s Village (Desa Anak-anak), Ines pernah menderita sakit dan kesedihan yang tak terlukiskan. Ia melihat bagaimana keluarganya hancur, saudara-saudaranya dibawa pergi, dan tak pernah terlihat lagi.
Langkah Menuju Hidup Baru
Beberapa tahun setelah tiba di desa anak-anak, salah seorang pengasuh melihat lengkungan kecil pada tulang belakang Ines. Dia selalu ceria, seorang gadis kecil yang aktif, kondisi itu tampaknya tidak mengganggu dirinya. Namun demikian, dia dibawa ke dokter setempat, dan didiagnosis menderita
24
Adventist World | 03 - 2015
scoliosis. Perubahan bentuk tulang berlangsung sangat cepat. Dokter menyimpulkan bahwa jika operasi tidak dilakukan, maka kelainan pembentukan tulang itu pada akhirnya akan melumpuhkan gadis ini. Para pengurus desa anak-anak bersama dengan dokter, mulai mencari sponsor yang bersedia dan sanggup membiayai operasi. Kira-kira pada waktu yang bersamaan, sekelompok sponsor ICC dari California Selatan mengunjungi desa anakanak. Di antara mereka adalah Malcolm Smith dan istrinya yang bernama Joyce. Ketika mereka mengetahui kondisi Ines, hati mereka sedih. Setelah kembali ke California, mereka mengatakan kepada teman-teman dan kenalan mereka tentang seorang teman kecil mereka yang ada di Meksiko dan membutuhkan bantuan. Mereka juga menghubungi Loma Linda University Medical Center, dan menceritakan kondisi Ines. Setelah menganalisis keadaan, Komite Tunjangan Loma Linda University Medical Center menyetujui permohonan untuk pelaksanaan operasi yang Ines perlukan. Tapi rintangan masih harus diatasi. Ines membutuhkan paspor dan visa untuk masuk ke Amerika Serikat. Sebagai seorang yang memiliki keterbatasan, ia akan membutuhkan dispensasi khusus dari pemerintah Meksiko untuk bepergi-
an keluar negeri. Pada Oktober 2012 Ines akhirnya bisa melakukan perjalanan ke Loma Linda. Tim bedah, dipimpin oleh salah satu ahli bedah ortopedi terbaik pusat medis, Dr. Scott Nelson, bertemu untuk mengevaluasi kasus Ines dan menetapkan rencana. Katakata Nelson yang peduli dan sikapnya yang lembut mempengaruhi gadis kecil ini. Ines mengingat senyumannya ketika Dr. Nelson datang ke kamarnya. “Dia memegang tangan saya,” katanya dengan tenang, “kemudian ia mendoakan saya. Setelah dia berdoa, saya percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja, karena Yesus yang akan membantunya.“ Karena luasnya tingkat kerusakan, Nelson menjadwalkan operasi dalam dua segmen. Secara keseluruhan, dua operasi ini membutuhkan waktu lebih dari 12 jam. Ketika mereka telah menyelesaikannya, tim Nelson kelelahan tapi merasa puas karena mereka telah mengubah kehidupan seorang gadis kecil yang manis. “Mengingat keseriusan kondisinya,” kata Nelson sesudahnya, “adalah berkat yang luar biasa bagi saya sebagai dokter bedah, dan juga bagi tim, ketika melihat dia berjalan keluar dari rumah sakit, berdiri tegak dan tampak bahagia,” katanya. Jika Anda melihat Ines sebelum operasi, Anda akan melihat perbedaan yang luar biasa sekarang. Dia suka bercerita, dan jika Anda bertanya, dia akan memberitahu Anda tentang teman barunya di Loma Linda, dokter baik yang memegang tangannya dan berdoa untuknya. Dia akan membawa Anda ke sebuah goresan di dinding yang menunjukkan seberapa tinggi dia sebelum operasi. Lalu ia akan berdiri tegak sehingga Anda dapat melihat bahwa ia sudah lebih tinggi sekarang. “Tambah tiga inci!” Katanya sambil tersenyum. n *Bukan nama sebenarnya
Joel Reyes adalah Direk-
tur Hubungan Masyarakat International Children’s Care ketika ia menulis artikel ini.
P h o t o s :
S c o t t
N e ls o n
IMAN
ketika
spesies G
Kesimpulan pertama adalah bahwa fosil yang ditemukan di bebatuan tidak mencerminkan keadaan asli dari penciptaan. Meskipun Alkitab tidak membuat pernyataan eksplisit tentang fosil, tampaknya masuk akal dalam menafsirkannya sebagian besar hasil dari bencana global yang merusak dijelaskan dalam Kejadian. Pada saat banjir datang dan menghancurkan dunia, korupsi pada segala makhluk telah terjadi. Kita tidak bisa berasumsi bahwa predator yang tampak ganas yang kita temukan sebagai fosil adalah mirip dengan apa yang akan kita lihat pada akhir minggu penciptaan. Kesimpulan yang kedua adalah bahwa perilaku manusia dan hewan telah berubah menjadi buruk. Pada saat awal penciptaan di Eden tidak ada kekerasan atau penderitaan. Namun kini kejahatan telah sangat umum terjadi, dan sulit bagi kita mengalami bahkan membayangkan lingkungan tanpa kejahatan. Beberapa jenis hewan, seperti kucing, laba-laba, dan buaya, hanya memakan hewan lain. Inilah keadaan alam yang
SAINS
Oleh L. James Gibson
Berubah
ambaran Alkitab tentang kondisi asli dunia kita adalah suatu harmonis yang damai, tanpa penderitaan atau kekerasan. Tuhan memberikan tanaman sebagai makanan untuk semua makhluk ciptaan. Tapi tidak demikian halnya dengan apa yang terjadi di dunia saat ini. Perubahan dramatis telah terjadi sehingga predasi, penderitaan, dan bentuk-bentuk kekerasan sangat umum terjadi dan kita sering menganggapnya sebagai suatu keadaan alam yang normal. Bagaimanakah kita menjelaskan perbedaan antara penciptaan yang murni dan dunia yang kita lihat sekarang? Menurut Kejadian 6, alam telah sangat berubah pada zaman Nuh. Allah memberikan Nuh tiga alasan mengapa Ia mendatangkan banjir untuk menghancurkan dunia (Kej. 6:1-13). Pertama, manusia telah menjadi terlalu jahat, seperti yang dijelaskan dalam kalimat “segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata” (ayat 5). Selain itu, tanah itu “penuh dengan kekerasan” (ayat 11), dan “semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi” (ayat 12). Allah merasa perlu untuk menghancurkan dampak abad kejahatan, kekerasan, dan korupsi. Kita dapat menarik beberapa kesimpulan tentang perubahan spesies dari cerita ini. Berubahnya Ciptaan
&
kita tahu sekarang, dan adalah sulit untuk membayangkan suatu sistem ekologi tanpa predasi, penyakit, penderitaan, atau kematian. Kita juga dapat menyimpulkan bahwa hewan dan tumbuhan telah berubah secara signifikan dalam rupa mereka. Banyak hewan yang memiliki struktur yang tidak diperlukan di dunia ini tanpa predasi atau bentuk-bentuk kekerasan. Beberapa jenis ular memiliki struktur kompleks untuk menyuntikkan racun ke dalam makhluk lainnya. Komposisi racun kimia bervariasi pada masing-masing ular, berguna untuk mencocokkan kerentanan dari berbagai jenis mangsa. Buaya memiliki fitur yang tampaknya tidak cocok untuk diet vegetaris, seperti jajaran gigi tajam, dan rahang yang kuat untuk menahan korban yang berjuang. Banyak contoh lain dapat diberikan dari makhluk yang memiliki struktur khusus, meningkatkan kemampuan mereka untuk membunuh dan memakan binatang lain. Perubahan dalam bentuk menunjukkan perubahan dalam informasi genetik. Alkitab tidak terlalu jelas mengungkapkan bagaimana hal ini terjadi, tetapi dengan jelas mengungkapkan kehadiran musuh dari Sang Pencipta, makhluk jahat yang memiliki kemampuan untuk bertindak di alam (misalnya, Ayub 1, 2; Lukas 13:16). Studi ilmiah menemukan beberapa sarana mengenai spesies yang dapat berubah, tetapi banyak pertanyaan yang tetap belum terjawab. Mungkin studi pada masa yang akan datang dapat membantu kita memahami bagaimana alam secara dramatis telah berubah, dan bagaimana Sang Pencipta telah mengaruniakan kemampuan kepada organisme hidup untuk dapat bertahan hidup di dunia yang tidak lagi mencerminkan kehendak-Nya dengan akurat. Namun demikian, terlepas dari semua perubahan ini, alam masih menyaksikan adanya Sang Perancang Agung yang memiliki keterampilan dan keahlian yang kreatif dan tak dapat tertandingi. n
L. James Gibson, Ph.D., menjabat sebagai Direktur Geoscience Research Institute General Conference.
03 - 2015 | Adventist World
25
P E R TA N YA A N
Bagaimanakah kita menginterpretasikan pernyataan ketika seseorang mati dia “dikumpulkan kepada kaum leluhurnya” (Kej. 25:8)?
DAN
JAWABAN
Hilang Tapi Tidak
Kata “dikumpulkan [’asap, “berkumpul, dikubur, dikebumikan, diambil,“ dll.] kepada kaum leluhurnya” tidak umum dalam Alkitab; hal ini umumnya ditemukan dalam kitab Taurat. Saya berasumsi bahwa pertanyaan Anda seperti mendukung keyakinan kelangsungan hidup roh, atau jiwa, setelah kematian. Saya akan mengkaji, memeriksa penggunaan kata, dan mendiskusikan maknanya. 1. Kehidupan Setelah Kematian? Mereka yang setuju dengan konsep Yunani mengenai jiwa yang abadi berpendapat bahwa kalimat ini menunjukkan bahwa Perjanjian Lama mendukung konsep seperti itu. Dikatakan bahwa “leluhur” membentuk sebuah komunitas di akhirat, dan bahwa mereka yang mati bergabung dengan komunitas ini. Mereka berpendapat bahwa kalimat “dikumpulkan kepada kaum leluhurnya” tidak berarti bahwa orang tersebut dimakamkan di makam leluhur, karena Abraham tidak dikuburkan dengan leluhurnya (Kej. 25:8, 9). Juga tidak berarti mati, karena dalam beberapa perikop tampaknya harus dibedakan dari arti “meninggal.” Bagi mereka, satu-satunya penafsiran yang masuk akal adalah bahwa setelah kita mati roh kita bergabung dengan komunitas orang yang sudah mati. 2. Menelaah Ayat: Sebuah studi tentang penggunaan kalimat menunjukkan beberapa hal. Pertama, beberapa bagian di antaranya merupakan bagian dari referensi yang tegas tentang kematian. Misalnya, “Abraham menghembuskan nafas terakhir dan meninggal di usia yang cukup tua... dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya.... Anak-anaknya... menguburkannya“ (Kej. 25:8, 9, juga Kej. 25:17; 35:29; lihat Kej. 49:33; Ul. 32:50). Hal ini mempertegas bahwa kematian juga berlaku untuk umat Allah. Fakta bahwa meninggal dan dikuburkan disebut juga “dikumpulkan” menunjukkan bahwa itu bukan berarti sinonim yang tepat untuk kematian atau penguburan. Kedua, dalam beberapa kasus kalimat itu tampaknya menjadi sinonim untuk “kematian.” Allah berbicara mengenai Harun, Dia akan “dikumpulkan kepada kaum leluhurnya dan mati di sana” (Bil. 20:26). Penggunaan yang sama ditemukan dalam kasus Musa (Bil. 27:13; 31: 2). Dan generasi yang menguasai tanah itu (Hak. 2:10). Ketiga, kalimat ini hampir menjadi sinonim dengan “dikubur/dikebumikan.” Tuhan berkata kepada Raja Yosia, “Aku akan mengumpulkan [harfiah: “Akulah yang akan mengumpulkan”]
26
ALKITAB
Adventist World | 03 - 2015
Dilupakan
engkau kepada nenek moyangmu, dan engkau akan dikebumikan ke dalam kuburmu dengan damai [harafiah: “Engkau akan dikumpulkan ke kuburmu dengan damai”]“(2 Taw. 34:28; 2 Raja-raja 22:20). Bagian kedua dari ayat ini menjelaskan yang pertama: Untuk berkumpul dengan ayah berarti untuk dimakamkan di makam ayah. Keempat, kadang-kadang daripada menggunakan kalimat penuh kita hanya menemukan kata kerja “dikumpulkan” dalam arti “mati” (Bil. 27:13; Hosea 4:3; Yes. 57:1). 3. Arti Sebenarnya Kalimat Itu: Dalam memahami makna kalimat ini patut diperhatikan: Pertama, tidak ada hubungan kontekstual antara kalimat itu dengan kelangsungan hidup seseorang setelah meninggal. Kedua, kalimat itu menunjuk kepada orang yang meninggal (mayat) dan bukan salah satu dari komponennya (misalnya, jiwa, roh) yang dikumpulkan dengan nenek moyang. Ketiga, kalimat itu sebetulnya menyatakan kematian, tapi juga menekankan aspek tertentu dari kematian. Ungkapan “napas yang terakhir” menyatakan kedatangan kematian, dan “dikubur” menjelaskannya sebagai perpisahan. “Untuk dikumpulkan kepada leluhur kita” berarti bahwa kematian tidak bisa dihindari. Seperti halnya para leluhur kita, kita pun akan mati dan bergabung dengan mereka di dalam kubur; ibadah kita berakhir, dan kita beristirahat, seperti orang yang mendahului kita. Tetapi bagi mereka yang percaya kepada TUHAN tidak hanya sampai di situ. Keempat, kata kerja yang pasif yang menyatakan bahwa individu itu dikumpulkan; bukan mereka yang bertindak untuk menggabungkan diri dengan leluhurnya. Kematian terjadi pada kita. Tapi kata kerja pasif itu menunjukkan bahwa Allah adalah agen yang tersirat (2 Raja-raja 22:20). Dalam hal ini diungkapkan bahwa hamba-hamba Allah tak akan dilupakan ketika mereka mati. Meskipun mereka sudah mati, Allah masih menganggap mereka bagian dari umat-Nya. Ini bukan mengenai kondisi seseorang setelah kematian, tetapi mengenai bagaimana Allah memperhatikan mereka. Tampaknya, di dalam kalimat ini terkandung suatu harapan akan kebangkitan. n
Setelah ia pensiun, Angel Manuel Rodríguez melayani sebagai pendeta, profesor, dan teolog.
PELAJARAN
ALKITAB
Oleh Mark A. Finley
Karunia Janji Yesus J
anji mengenai Roh Kudus adalah salah satu janji Yesus yang paling berharga. Ini adalah karunia kehadiran-Nya dalam mendorong, memperkuat, menyegarkan, dan memberdayakan setiap orang percaya. Karunia berharga ini sering disalahpahami dan cukup misterius bagi kebanyakan orang Kristen. Dalam pelajaran Alkitab bulan ini kita akan menjelajahi sifat, fungsi, dan pelayanan Roh Kudus.
1
Pernyataan apakah yang Yesus berikan kepada murid-murid-Nya mengenai kepergian-Nya? Baca Yohanes 16:7 dan renungkanlah makna pernyataan Yesus. Murid-murid Yesus tentu bingung ketika Dia mengatakan kepada mereka bahwa Ia akan segera pergi. Mereka kemudian takjub ketika Dia menyatakan bahwa adalah suatu keuntungan bagi mereka jika Ia pergi. Menurut Anda apakah yang Ia maksud dengan pernyataan itu? Berikut adalah salah satu kemungkinan: Para murid akan segera tersebar. Mereka akan menjadi saksi tentang kasih-Nya di berbagai desa, kota, dan negara di seluruh dunia bagian Mediterania. Ketika Ia hadir di sana hidup dalam daging, Ia hanya bisa hadir dalam satu tempat. Tetapi melalui kehadiran Roh Kudus-Nya, Ia dapat hadir bersama masing-masing mereka di berbagai tempat di mana mereka berada.
2
Apakah Roh Kudus adalah suatu pengaruh dari Allah, atau salah satu anggota dari Keilahian? Bandingkan ayat-ayat berikut: Matius 28:19; 2 Korintus 13:14; Efesus 2:18. Perhatikan hubungan antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus: Masing-masing adalah anggota Keilahian, sama kekal dan hidup berdampingan.
3
Bagaimanakah Alkitab menjelaskan fungsi dari Roh Kudus sebagai kepribadian Ilahi? Baca Kejadian 6:3; Yohanes 16:8, 12-14; Efesus 4:30; 1 Tesalonika 5:19. Tuliskan istilah-istilah yang menggambarkan kepribadian Roh Kudus. Menurut Kitab Suci, Roh Kudus berusaha keras, meyakinkan, menginstruksikan, membimbing, dan menuntun. Dia bisa juga sedih dan seperti diam. Tak satu pun dari sikap ini hanya untuk memengaruhi. Ellen White menjelaskannya dengan baik ketika ia menulis, “Kejahatan telah terakumulasi selama berabad-abad dan hanya bisa terkendali dan ditentang oleh kekuatan kuasa Roh Kudus, pribadi ketiga dari Keilahian, yang akan datang tanpa kuasa yang dimodifikasi, tetapi dalam kepenuhan kuasa Ilahi.“*
4
Istilah apakah yang Yesus gunakan untuk menggambarkan Roh Kudus, pribadi ketiga dari Ketuhanan? Bandingkan Yohanes 14:16, 17 dengan Yohanes 16:7. Yesus menyebut Roh Kudus sebagai penolong atau pelindung kita. Kata-kata ini berasal dari kata Yunani paraklete, yang berarti “ ia yang datang bersama.” Roh Kudus adalah kehadiran pribadi Kristus yang datang kepada setiap orang percaya untuk memenuhi kebutuhan terdalam kita. Ini adalah istilah hukum. Dalam sistem hukum Romawi paraklete adalah seorang yang ditugaskan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, emosional, dan kebutuhan legal dari seseorang yang sedang menghadapi masalah. Tanggung jawab paraklete adalah menjadi advokat bagi seseorang, mewakili mereka, berdiri di sisi mereka.
5
Bacalah Yohanes 16:18. Dalam membahas pelayanan Roh Kudus pada murid-murid-Nya, bagaimana Yesus menguatkan umat-Nya dengan kenyataan bahwa meskipun Dia pergi, Dia tetap hadir bersama mereka?
6
Apakah fungsi Roh Kudus lainnya yang diungkapkan oleh Yesus, dan karunia khusus apakah yang ia bawa? Baca Yohanes 14: 25-27; 16:12, 13. Salah satu pelayanan Roh Kudus adalah untuk mengajarkan kebenaran kekekalan kepada umat yang percaya. Dia melakukan ini dengan menanamkan kebenaran Ilahi dalam pikiran kita saat kita belajar Firman Tuhan. Roh Kudus juga memberi kita kedamaian saat hidup di dunia yang penuh masalah, dan memberikan ketenangan hati kepada kita melalui perasaan bahwa Allah mengendalikan baik dunia ini maupun kehidupan kita.
7
Bagaimanakah kita bisa dipenuhi dengan Roh Kudus dan menerima oknum ketiga dari Ketuhanan dalam kehidupan kita sehari-hari? Baca Yohanes 14: 13-16; Lukas 11:13. Bapa surgawi kita rindu untuk memberi kita karunia Roh-Nya. Dia menginginkan agar regenerasi dan revitalisasi yang terjadi dalam pengaruh Roh Kudus mengalir ke dalam hidup kita. Saat kita membuka hati kita kepada Kristus dan keinginan untuk menyenangkan-Nya dalam segala hal, meminta dalam karunia Roh-Nya dalam iman, kehidupan kita akan dipenuhi dengan rasa kelimpahan, kedamaian, dan kuasa-Nya. Jadi marilah kita meminta karunia itu. n * Ellen G. White, Testimonies to Ministers (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1923), hlm. 392.
03 - 2015 | Adventist World
27
PERTUKARAN IDE r o n
g r a y b i ll
kan Administrator.” Dalam konteks tertentu, apa yang dikatakan Robert E. Lemon adalah benar. Semakin banyak menempatkan pendeta di garis depan tentu akan membantu, tapi itu tidak berarti bahwa kita tidak membutuhkan dukungan dari anggota awam. Bahkan, saya selalu menghargai kontribusi besar mereka di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Francis Tuffour Dallas, Texas, Amerika Serikat Ng Mengkhawatirkan “Kehilangan Serius” Anggota
Surat Foto yang Menceritakan Sekilas Kehidupan White
Saya menanggapi artikel Andrew McChesney tentang foto Ellen White yang baru ditemukan (lihat “Ellen White Seperti yang Anda Tidak Pernah Lihat,” Desember 2014). Merupakan foto yang indah, walaupun telah 109 tahun yang lalu tapi tetap terlihat jelas. Saya sangat berharap akan bertemu dengan mereka ketika “hari itu,” oleh kasih karunia Allah. Janet Williams Melalui e-mail Menurut saya, gambar Ellen White ini tidak diambil saat musim panas, melihat pakaian yang digunakan adalah mantel musim dingin. Kerapihan, map yang digenggamnya menyatakan kepada saya bahwa Ny. White adalah orang yang sangat terencana, dan pembicara publik yang penuh persiapan. Dalam majalah yang sama ada sebuah artikel berita yang berjudul “Pimpinan Gereja Mendesak untuk Biayai Pendeta, Bu-
Saya menanggapi artikel Andrew McChesney itu “Ng Mengkhawatirkan ‘Kehilangan Serius’ Anggota” (Desember 2014). Laporan ini membuktikan bahwa akhir zaman sudah dekat dan kita harus bersiap-siap untuk kedatangan Tuhan. Saya benar-benar merasa diberkati menjadi bagian dari gerakan besar ini. Saya berdoa agar saya dapat membantu gerakan ini dan tidak menjadi batu sandungan. Tuaian memang banyak; kita hanya perlu pergi keluar dan mengizinkan Allah menggunakan kita. Masalah utama kita adalah menahan sesuatu; kita sebagai umat-Nya perlu mengerjakannya. Mishlyn Stephen Antillen Belanda
Keistimewaan Alkitab yang Terbuka
Menurut saya dalam kehidupan setiap anak, dan bahkan dalam kehidupan beberapa orang dewasa, ada pahlawan dari berbagai generasi. Saya tidak memilikinya satu pun sampai sekarang. Saya seorang veteran Vietnam berusia 69 tahun, dan pahlawan yang saya bicarakan berusia 19 tahun. Namanya William Hunter. Saya tidak pernah menyadari betapa beruntungnya kami di Amerika Utara ini dapat membaca Alkitab sampai saya membaca cerita tentang seorang anak muda bernama William Hunter (lihat artikel Ted N.C. Wilson “Keistimewaan Alkitab yang Terbuka,” November 2014). Saya telah membaca cerita itu belasan kali sejak saya menerima salinan Adventist World. Saya sangat terkesan dengan kehidupan singkat pemuda ini, dan kecintaan-Nya kepada Firman Allah, ia telah menginspirasi saya untuk menggali firman lebih dalam. Saya merasa beruntung telah belajar dari pemuda yang penuh kesan ini. Keberanian dan sifat rendah hatinya adalah pelajaran bagi kita semua. Phillip Webber, Sr. Lisbon, Maine, Amerika Serikat Kenari!
Terima kasih untuk pesan kesehatan cerdik yang
Semakin banyak menempatkan pendete di garis depan tentu membantu, tetapi tidak berarti bahwa kita tidak perlukan dukungan kaum awam. —Francis Tuffour, Dallas, Texas, Amerika Serikat
Doaw
PUJIAN
Doakan usaha saya. Saya sudah berhasil mengumpulkan sejumlah uang yang cukup untuk saya dapat gunakan untuk mendirikan usaha kecil.
Francis, Zambia
28
Adventist World | 03 - 2015
Setelah beberapa tahun mencari, akhirnya saya mendapatkan pekerjaan yang libur pada hari Sabat. Pekerjaan yang menantang, tetaplah doakan agar saya belajar dengan cepat dan saya mampu memenuhi tuntutan. Rob, Amerika Serikat
Berdoalah untuk penyembuhan dan tuntunan rohani. Terima kasih!
Chamel, melalui e-mail Tolong doakan agar orang diubahkan selama pertemuan penginjilan di gereja kami.
Adrien, Burundi
terdapat dalam “Kenari!� Yang terdapat dalam bagian Pertukaran Ide Adventist World (Oktober 2014). Saya mengharapkan akan dapat membaca tulisan seperti itu! Carol Lee Melalui e-mail Pelajaran Alkitab
Setiap bulan saya menantikan kolom Pelajaran Alkitab Mark A. Finley. Bacaan yang sangat berguna tidak hanya untuk aplikasi pribadi, tetapi juga untuk siswa pelajar Alkitab. Saya menggunakannya selama menyelesaikan seri pelajaran, untuk sementara dan bahkan lebih sering setelah anggota baru dibaptis ketika topik-topik seperti pilihan, harapan, perdamaian, dan keamanan membantu para anggota baru dalam menghadapi tantangan sehari-hari yang ditemui oleh mereka yang baru bergabung menjadi orang Kristen. Pembahasan Finley bukanlah teori yang terpisah; tapi dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Saya mengumpulkan dan menggunakannya. Tetaplah memuatnya! Viv Braddy-Reid Birmingham, Inggris, Terima Kasih
Tidak Dikupas Umumnya di dalam Kulit kita dapat memperoleh bagian paling bergizi dari buah-buahan dan sayuran. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, makanlah buah-buahan dan sayuran berikut tanpa dikupas:
kentang
kiwi apel mangga
terong
wortel
Terima kasih saya ucapkan atas majalah dan pelayanan Adventist World! Ingatlah saya dalam doa Anda; dan saya akan berdoa untuk Anda. Janji Siphuma Bulawayo, Zimbabwe
Victor, Amerika Serikat Berdoalah untuk saya dan istri saya dan kehidupan rohani kami. Saya harus konsisten!
Franklin, Kenya
Sumber: Men’s Health
Revived by His Word Perjalanan Menemukan Bersama melalui Alkitab Allah berbicara kepada kita melalui firman-Nya. Bergabung dengan orang percaya lainnya di lebih dari 180 negara yang sedang membaca pasal Alkitab setiap hari. Untuk mengunduh Panduan Bacaan Alkitab setiap hari, kunjungi RevivedbyHisWord.org, atau mendaftar untuk menerima pasal Alkitab setiap hari melalui e-mail. Untuk bergabung, mulai di sini:
Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.
Berdoalah agar Tuhan akan menuntun saya dalam visi saya mengenai pelayanan multimedia untuk kedamaian dan keadilan sosial masyarakat.
ketimun
1 APRIL 2015 • 2 Korintus 2
Tolong berdoa bagi keberhasilan perjalanan misi kami dalam membantu para korban Topan Haiyan. Doakan juga para korban Topan Ruby. Terima kasih!
Rodel, Filipina
Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohonan doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.
03 - 2015 | Adventist World
29
G e n e r al C o n f e r e n c e A r c h i v e s
PERTUKARAN IDE
92
tahun lalu
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pertama di Irak diorganisasi di Mosul pada 17 Maret 1923. Ajaran Advent diperkenalkan di Irak oleh Bashir Hasso, yang berasal dari Mosul. Hasso telah dibaptis di Beirut, Lebanon, pada tahun 1911 ketika dia W.K. Ising and Bashir Hasso menjadi mahasiswa di Universitas Amerika. Dia membaca buku yang ditulis Uriah Smith: Daniel dan Wahyu, dan menerima instruksi lebih lanjut dari W.K. Ising, seorang misionaris Advent yang melayani di Beirut. Meskipun Hasso diisolasi dari kontak dengan gereja selama Perang Dunia I, ia mengajar tujuh jiwa yang siap untuk dibaptis ketika Ising mengunjungi Irak (kemudian disebut Mesopotamia) pada tahun 1923. Misi Mesopotamia yang baru terbentuk menjadi bagian dari Divisi Eropa.
5
800 j u ta Hampir 800 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Itu angka yang besar, lebih dari jumlah populasi gabungan antara Kanada, Amerika Serikat, dan Eropa Barat. Sumber: The Rotarian
Hal yang perlu Anda ketahui mengenai
HIDUP
panda
Tinggi Rata-rata:
0.8 meter (2.5 kaki) di bahunya
Panjang Rata-rata:
Lebih
1.5 meter (5 kaki)
Lama Baik
dan
Lebih
Berat Rata-rata:
Mereka yang paling sehat di berbagai dunia mengenai hal-hal berikut: Berbahagialah: Orang yang berbahagia cenderung memiliki tekanan darah yang lebih rendah. Makan Kacang: Orang yang makan kacang secara signifikan mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, kanker, dll. Berhenti Merokok: Jadilah cerdik, jangan coba untuk memulainya. Berdiri: Orang yang duduk lebih dari enam jam sehari 40 persen lebih rentan mati oleh sebab apa pun dibandingkan mereka yang duduk kurang dari tiga jam. Terus Bergerak: Olahraga meningkatkan kebugaran, energi, dan endorfin (bahan kimia otak “merasa baik�).
jantan, 113 kilogram (250 pon) betina, 100 kilogram (220 pon)
Umur rata-rata:
20 hingga 30 tahun Makanan Khas:
bambu (99 persen) Sumber: Defenders.org
Sumber: Women’s Health P h o t o :
s t e lla
b o gda n i c
M a r c e l o
M o k r e j s
“Lihatlah, Aku Datang Segera”
5O 5O
KATA ATAU KURANG
Himne
Favorit Saya...
n Lagu
favorit saya adalah “Jauh dan Dekat Hai Lihatlah.” Ini mengingatkan saya pada hak istimewa kita sebagai pekerja di ladang Tuhan. —Dancan, Nairobi, Kenya
favorit saya adalah “Praise to the Lord, My Soul.” Harmoninya yang begitu indah, dan dapat dinyanyikan sebagai kanon.
n Lagu
—S. T. A., Leisnig, Jerman
favorit saya adalah “To You, All Glory.” Ini tentang Tuhan, Pencipta alam semesta; bagaimana Dia mengisi kita dengan percaya diri dan merupakan sumber berkat. Pada akhir lagu ini terdapat kata-kata yang memuji kebaikan Tuhan, yang memberikan Anak-Nya mati, menaklukkan dosa dan kematian dan memberi kita jalan menuju surga. Haleluya!
n Lagu
—Jorge de Brito, Brazil n “Yesus
Sahabat Terindah” mengingatkan saya betapa setia dan lembutnya Yesus. Dia adalah sahabat kita. —Patrick, Abidjan, Côte d’Ivoire
Berikutnya, beritahu kami dalam 50 kata atau kurang mengenai janji Alkitab favorit Anda. Kirimkan ke: letters@AdventistWorld.org. Tuliskan di kolom subyek: 50 Words or Less.
Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Advent di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaktur Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Kimberly Luste Maran, Andrew McChesney Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Pyung Duk Chun, Jae Man Park, Hyo Jun Kim Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley, John M. Fowler Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 11, No. 3
03 - 2015 | Adventist World
31
dari INDONESIA
V
isi di atas merupakan ide penulis, dan disampaikan hanya untuk memberikan inspirasi untuk memikirkan program kerja jangka pendek, menengah dan panjang. Mungkinkah terlalu besar? Tidak juga dengan alasan, UNAI berdiri tahun 1948, UNKLAB 1965 dan PTASN 1978. Artinya dalam kurun waktu 30-35 tahun terakhir tidak ada pertambahan. Dan ekonomi pada tahun 2030 akan bertumbuh tiga kali lipat, sehingga sangat masuk akal jika kita memiliki 10 universitas di tahun 2030. Dimulai dengan melihat perkiraan Indonesia pada saat itu. Tabel 1 merupakan perkiraan kondisi ekonomi Indonesia tahun 2030 (sekitar 15 tahun ke depan).
miliser (milis Advent) ikut mendoakan karena beberapa anak anggota jemaat tidak mau sekolah di perguruan Advent sementara orangtuanya ingin, dan sebaliknya ada anak anggota senang sekolah di perguruan Advent namun orangtuanya tidak mengizinkan, dengan berharap bahwa sekolah di negeri (bukan Advent) akan memiliki kesempatan lebih besar untuk masuk pada perguruan tinggi ternama di negeri ini.� Pertanyaan penulis: Mengapakah bukan kita yang dirikan perguruan tinggi ternama itu ya? Seruan ini adalah seruan yang baik, dan sering terdengar dari banyak sekolah, guru-guru dan pengurus sekolah. Tetapi ini adalah merupakan masalah lama yang tidak akan pernah
& Inventarisasi Masalah
Menyoal
Oleh T anggor Sihombing
Pendidikan Ad vent
Visi Pendidikan Advent di Indonesia Tahun 2030: 10 Universitas (Perguruan Tinggi), 100 Sekolah Lanjutan Atas, dan 1000 SMP/SD? Melihat tabel 1 maka mudah dimengerti, hanya dalam 15 tahun ke depan, terjadi perputaran ekonomi sekitar tiga kali lipat dari apa yang ada pada saat ini. Sehingga kepemimpinan di lingkungan kita dapat menjadikan data ini menjadi salah satu sumber dalam pembuatan keputusan dalam rencana kerja. Dan tentu masih banyak isu lain yang menjadi sumber pertimbangan dalam membuat keputusan, misalkan isu globalisasi dan lain-lain. Pokok persoalan saat ini dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi tahun 2030 adalah SDM (Sumber Daya Manusia). Apakah SDM yang kita miliki dan akan kita miliki dapat mengisi pertumbuhan tersebut atau ikut membagi kue ekonomi atau malah menjadi hambatan pada pertumbuhan. Baru-baru ini seorang kepala sekolah SMA di salah satu perguruan kita di Jakarta menuliskan dengan penuh perhatian: �Perguruan tersebut memohon bantuan agar para
32
Adventist World | 03 - 2015
selesai. Namun menyimpan masalah. Di berbagai sekolah negeri dilengkapi dengan sarana pendidikan yang lebih memadai. Kita yakini bahwa perguruan-perguruan kita memiliki dual concern, ilmu pengetahuan umum dan integrasi iman (faith integration). Kapan kita memiliki sekolah yang lengkap sarana pendidikannya setingkat negeri atau swasta terkemuka, bahkan lebih tetapi tetap memiliki konsep dual concern? Dan siapakah yang memikirkannya? Gereja dan sekolah sangat erat hubungannya dalam pendidikan intelektual dan kerohanian, itu sebabnya banyak gereja yang bersemangat untuk mendirikan sekolah. Organisasi kita juga sangat sadar betul akan peranan sekolah dan setiap sisi pertumbuhan gereja, dan ikut membangun serta melestarikan sekolah dan pendidikan. Patut kita syukuri dengan perkembangan sekolah kita sekarang, dalam semua tingkatan SD, SMP, SMA dan uni-
hat, meski lambat, di beberapa gereja kita di berbagai daerah ndonesia ahun mau pun perkotaan, masih saja ada tumJenis Perubahan Saat Ini Tahun 2030 buh sekolah-sekolah yang baru. Justru Pertumbuhan Ekonomi 16 Besar Dunia 7 Besar Dunia aneh, pada tingkat Kelas Konsumsi (orang) 45 Juta 135 Juta organisasi, malah seTenaga Kerja Terlatih (orang) 55 Juta 113 Juta olah kita dapat perhatikan pertumbuhJumlah Penduduk 240 Juta 280 Juta an stagnannya. Coba Perputaran Transaksi Uang (dolar AS) per hari 900 Juta 2.700 Juta saja kita lihat dalam 20 tahun terakhir, *Dikutip dari berbagai sumber. hampir tidak ada (hanya satu atau dua) sekolah yang versitas berjalan dengan baik. Setelah selesai ujian nasional, baru yang dimiliki organisasi. Jika ada, sekolah tinggi atau banyak sekolah mengumumkan dan mensyukuri anak diperguruan kita yang ada sekarang ini adalah karya yang didiknya lulus 100 persen, diadakan penamatan dengan meri- dirikan oleh para pendahulu. Dan hampir tidak ada yang ah. Dan universitas kita memberi kesaksian bahwa tamatdidirikan oleh kepemimpinan dalam 20 tahun belakangan annya hampir semua mendapatkan pekerjaan. Tentu kita ini. Patut kita prihatin, mengapa sampai hari ini kita belum berterima kasih untuk itu. Namun penulis berpikir: Alat memiliki sejenis UNAI 2, IPH 2, RSA di Jakarta, dll. Malah ukurnya sangat tidak relevan. tetap saja banyak sekolah kita ingin menambah sarana, baPertanyaan adalah, apakah sekolah kita bertumbuh dari ngunan, perlengkapan lainnya, tetapi tidak mampu mendawaktu ke waktu, baik secara kuantitas dan kualitas? Apakah nai sendiri. Terlalu banyak, seolah kita, yang meski telah semangat pendidikan kita diimbangi dengan manajemen berumur panjang tetapi belum mandiri dari sisi keuangan. pendidikan yang bertumbuh secara dinamis? Mari kita li-
Tabel 1
I
T
2030
Tabel 2
KUALITAS ENTITAS
Murid/Mahasiswa
Guru/Dosen
Orangtua/Wali
Dewan/Yayasan
Tinggi Menengah Rendah Keterangan: • Kualitas, maksudnya adalah setelah melalui satu atau beberapa proses tes (psikologis, kepribadian, bakat, minat dll.). • Murid atau mahasiswa dengan kualitas tinggi, telah melalui tahap saringan saat pendaftaran, dan akhirnya didapati kualitas tinggi, menengah dan rendah. • Rekrutmen guru atau dosen melalui proses rekrutmen yang professional saat dipekerjakan. Akhirnya ditemukan kategori tinggi, menengah dan rendah. • Sedangkan orangtua/atau wali dengan kualitas tinggi maksudnya adalah orangtua yang berperan maksimal sebagai pendamping anaknya dalam proses pendidikan. • Sedangkan dewan atau yayasan dengan pemahaman tinggi maksudnya adalah mengerti dan punya semangat pendidikan yang hebat.
03 - 2015 | Adventist World
33
dari INDONESIA Identifikasi Masalah
Apakah para murid, guru, orangtua maupun anggota dewan semua memiliki kualitas tinggi? Tidak satu peserta pun yang mengatakan ya. 34
Adventist World | 03 - 2015
Bermula dari sebuah workshop di Yogyakarta pada awal Mei 2014 yang lalu, pertemuan para dewan sekolah (yayasan, pengurus) se-UIKB. Saat itu penulis menjadi salah satu narasumber. Penulis mengawali dengan beberapa pertanyaan dengan membuat matriks sederhana, yaitu tabel 2. Pertanyaan penulis kepada peserta workshop saat itu: Apakah di antara yang hadir, ada yang “merasaâ€? memiliki sekolah dengan tingkat kualitas yang tinggi pada semua entitas di atas? Apakah para murid, guru, orangtua maupun anggota dewan semua memiliki kualitas tinggi? Tidak satu peserta pun yang mengatakan ya. Ketika ditanya apakah ada campuran dari semua kualitas tinggi, menengah dan rendah ada di sekolah Anda? Dari raut muka peserta, terkesan mengÂamini pertanyaan kedua ini. Dan memang masuk akal. Sebab kita menampung semua murid/mahasiswa dari berbagai latar belakang. Penulis berpikir itu sebabnya banyak masalah di lapangan. Apa yang sering terjadi adalah murid atau mahasiswa dengan tingkat kualitas tinggi, menengah dan rendah berbaur di satu tempat akan berpotensi menjadi sumber masalah. Atau guru maupun dosen dengan tingkat kualitas yang berbeda namun berbaur pada satu wadah atau lembaga juga akan menjadi sumber potensi masalah. Atau hal lain adalah dengan kondisi berbeda, murid atau mahasiswa dengan kualitas yang tinggi, tetapi memiliki guru atau dosen dengan kualitas rendah atau sebaliknya akan dapat menjadi sumber masalah. Demikian analisis yang kita bisa teruskan, bahwa orangtua atau wali dengan kualitas berbeda dengan para pengurus bisa juga menjadi sumber masalah yang sangat serius. Berikut ini penulis ingin melakukan analisis matriks tabel 2, namun mengganti dari sisi kualitas menjadi sisi ekonomi dan keuangan. Jika sekolah Anda memiliki orangtua/wali atau mahasiswa yang memiliki kemampuan keuangan tinggi, menengah dan rendah dan berbaur di satu lembaga. Apakah jadinya dengan masalah keuangan sekolah? Pihak sekolah akan mengalami kesulitan untuk menaikkan uang sekolah. Karena akan sangat memberatkan pada siswa atau orangtua kalangan rendah ekonomi. Maka yang diuntungkan adalah para siswa atau orangtua yang ekonomi tinggi. Ada ketidakadilan bukan? Sepanjang pengamatan penulis, tunggakan akan muncul dengan jumlah yang sangat besar. Dan setiap menjelang ujian, akan terjadi riak-riak pada bagian keuangan
yang sering memunculkan benturan-benturan. Atau guruguru atau wali kelas ditugaskan pada setiap kelas berperan seperti debt collector. Guru ikut mengumumkan tunggakan, tidak mengizinkan siswa ikut ujian dan masalah lain-lain yang mungkin terjadi. Inventarisasi Masalah
Berkaca pada uraian di atas, telah terjadi beberapa masalah kecil maupun besar di lingkungan sekolah. Beberapa hal tersebut adalah: 1. Sulitnya memajukan kelas-kelas keterampilan di lingkungan sekolah kita karena keterbatasan peralatan dan tenaga professional. 2. SD, SMP dan SMA adalah feeder untuk universitas. Pada saat sekolah kita mencampuradukkan semua tingkatan kualitas, akhirnya untuk tingkat keberhasilannya diterima di universtas unggulan semakin kurang. 3. Upgrade guru-guru oleh sekolah gereja sangat minim. Kompetensi guru sering stagnan. Justru pemerintah yang sering melakukan pelatihan dengan sertifikasi. 4. Jauh dari kemandirian dana, kesulitan investasi peralatan-peralatan besar yang dibutuhkan untuk praktikum. Membangun sarana, ruangan kelas, peralatan selalu berharap dari sumbangan yang datang dari berbagai lapisan. 5. Membudayakan kunjungan dengan memanfaatkan perpustakaan sangat lemah. 6. Sangat banyak sekolah kita kesulitan menaikkan uang sekolah. Akhirnya dana mereka sangat terbatas. 7. Akuntabilitas dan kompetensi guru dan para dewan sekolah sering tidak memadai. Banyak guru tidak berlatar belakang pendidikan guru, dewan sekolah yang menjadi pengurus juga tidak memahami pendidikan. 8. Menjadi guru tidak menarik. Sulit mencari guru yang berlatar belakang pendidikan guru, khususnya untuk guru-guru di bidang eksakta. 9. Banyak pencapaian hebat oleh sekolah yang semu. Sesekali ada juara tingkat kecamatan, kabupaten atau bahkan propinsi, namun terjadi oleh karena kehebatan sang individu/murid/mahasiswa itu sendiri, bukan atas prestasi lembaga atau sekolah. Jika anak tersebut pindah, maka tidak ada lagi prestasi. 10. Universitas atau tingkat perguruan tinggi yang kita miliki hanya menawarkan jurusan yang sama, variasi jurusan tidak memadai untuk menampung talenta yang ada. Kita memiliki universitas di Thailand,
Yang sering terjadi adalah murid/ mahasiswa dengan tingkat kualitas tinggi, menengah dan rendah berbaur di satu tempat akan berpotensi menjadi sumber masalah. Filipina dan relatif menawarkan jurusan yang sama. Termasuk di Indonesia, jurusan yang itu-itu saja. 11. Terobosan pemerintah dengan mengalokasikan APBN sebanyak 20 persen telah menjadi kabar baik dan sekaligus kabar buruk kepada perguruan kita. Apakah kebijakan sekolah gratis 9-12 tahun akan menjadi ancaman jangka panjang bagi kita atau menjadi pemicu semangat kita? 03 - 2015 | Adventist World
35
dari INDONESIA
Kepemimpinan kita perlu terdorong berpikir dengan
terobosan besar (out of the box). Alternatif Solusi
Penyelenggara sekolah perlu melakukan kajian mendalam tentang sumber daya yang ada. Saatnya kita mengerti setiap entitas yang ada di lingkungan kita. Perlu diidentifikasi kualitas dan kemampuan ekonomi para siswa atau mahasiswa kita, guru dan para dosen yang ada, atau orangtua dan wali. Diversifikasi—Pengkategorian kualitas, dan ekonomi menjadi salah satu alternatif. Guru/dosen yang tinggi kualifikasinya serta wali yang tinggi ekonominya difasilitasi dengan sarana pendidikan yang tinggi pula, dengan biaya yang jauh lebih tinggi juga. Perlu diarahkan bahwa sekolah ini agar mendapatkan keuntungan yang signifikan dan menjadi penolong pada tingkatan rendah dan menengah
36
Adventist World | 03 - 2015
lainnya. Bagi mereka ini, biaya tidak menjadi halangan yang penting terpenuhi kebutuhan mereka. Sebenarnya yang paling baik itu adalah jika semua entitas dapat diposisikan pada kelas yang tinggi. Tetapi kita harus realistis dan belajar menerima kenyataan. Bagaimanakah caranya? (1) Dari antara sekolah kita yang ada sekarang ini muncul dan menetapkan status dengan kualitas tinggi. (2) Jika yang pertama tidak memungkinkan, maka beberapa sekolah pada lingkungan berdekatan bersinerji untuk pengkategorian. Misalnya di DKI Jakarta, kita memiliki banyak atau beberapa sekolah. Mereka lakukan kajian, di mana sekolah yang paling mungkin pemberi sarana dan tingkat kualitas tinggi dengan uang sekolah per bulan sekitar Rp5.000.000, gaji guru di atas Rp10.000.000, dengan beberapa kompetensi tinggi, sarana yang lengkap, sekolah ini akan hebat dari sisi kualitas dan keuangan. Dan akhirnya dapat menolong sekolah-sekolah di bawahnya. Sementara yang lainnya bersedia itu mengisi pasar menengah dan rendah. (3) Jika opsi satu dan kedua tidak mungkin, maka organisasi dalam hal ini, tingkat uni atau konferens/daerah membuka sebuah sekolah dengan keunggulan tinggi. Ada satu keanehan pasar, pemerintah memberikan uang sekolah gratis dari sekolah dasar sampai tingkat atas. Tetapi saat yang sama muncul sekolah baru dengan uang sekolah yang sangat tinggi dan mereka berhasil dan untung besar. Maka kesimpulannya adalah setiap orang perlu diversifikasi kualitas dan kepuasan. Penginjilan?
Visi pendidikan Advent di Indonesia tahun 2030: 10 Universitas, 100 SLTA, 1000 SLTP/SD? Kenapa tidak? Sekolah Advent sudah teruji menjadi bagian penginjilan terdepan, center of influence. Jika kita memiliki 10 universitas dengan baptisan masing-masing 50 orang setiap tahun, sedangkan 100 SLTA dengan baptisan masing-masing 20 orang setiap tahun, dan 1000 SLTP dengan baptisan 10 orang baptisan. Maka diperkirakan pencapaian baptisan per tahun adalah 12.500 jiwa, itu sangat besar. Kepemimpinan kita perlu terdorong berpikir dengan terobosan besar (out of the box). n
Tanggor Sihombing, adalah seorang anggota GMAHK Jemaat Bekasi. Dosen Program S1 dan Pascasarjana UPH Business School, Karawaci, Tangerang.
10 Hari Berdoa Jemaat Batam Mas, Batam
T
elah terlaksana acara 10 hari berdoa tanggal 7-17 Januari 2015, diadakan di gereja setiap malamnya dan di akhir program 10 hari berdoa, Âacara dibawakan oleh Pdt. Urbanus Sinambela selaku gembala Jemaat Batam Mas. Melalui program ini sangat membantu jemaat untuk lebih baik dalam kasih antara satu dengan yang lain agar tidak ada perpecahan di antara anggota jemaat. Setiap malamnya judul demi judul yang baik diambil dari kitab Galatia 5:22, mulai dari: Tinggal di dalam Kristus, Kasih, Sukacita, Damai Sejahtera, Kesabaran, Kebajikan/Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemahlembutan, Pengendalian Diri, dan Berjalan dalam Roh; dibawakan oleh gembala jemaat. Di penghujung 10 hari berdoa, anggota jemaat berpuasa bersama dan buka puasa
bersama di gereja setelah tutup Sabat dan berdoa bersama di area lapangan gereja. n —Dilaporkan oleh Simson Siallagan, Dept.Komunikasi Jemaat Batam Mas.
10 Hari Berdoa Wilayah Tagulandang Utara
P
ara anggota dari 5 jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) di Wilayah Tagulandang Utara dengan setia mengikuti kegiatan 10 hari berdoa yang diadakan pada tanggal 7-17 Januari 2014. Kelima jemaat itu adalah: Jemaat Lumbo, Jemaat Bawoleu, Jemaat Wo, Jemaat Minanga, dan Jemaat Mulengen. Setiap malam tepat pukul 19.00 WITA acara doa itu dimulaikan. Dibuka dengan doa yang dilanjutkan dengan mendengarkan bacaan tulisan Roh Nubuat. Sesudah itu jemaat kemudian dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk berdoa sesu03 - 2015 | Adventist World
37
dari INDONESIA
ai dengan topik doa yang ada di dalam buku penuntun 10 hari berdoa. Pada hari Jumat malam anggota Jemaat Bawoleu berkumpul di gereja mereka. Bersama dengan gembala wilayah mereka, Pdt. Brussi Soriton, mereka melanjutkan seri doa, tetapi pada malam terakhir itu mereka tidak berhenti pukul 21.00 WITA seperti pada hari-hari sebelumnya tetapi mereka berdoa semalaman. Orang dewasa, para pemuda dan anak-anak berdoa bersama pada malam terakhir itu. Pada hari Sabat para anggota jemaat tetap semangat untuk berbakti kepada Allah. Khotbah pada Sabat itu diisi dengan pengalaman yang dialami oleh para anggota jemaat ketika mereka mengikuti acara 10 hari berdoa. Banyak anggota membagikan pengalaman dan kesaksian mereka
Sistematis, Sistematis, Sistematis! Seminar Penatalayanan Distrik Tahuna
S
istematis, sistematis, sistematis! Itulah kata yang sering disampaikan berulang-ulang oleh hamba Tuhan Pdt F. Macpal selaku Direktur Penatalayanan Daerah Misi Nusa Utara dalam seminarnya yang dihadiri oleh seluruh jemaat se-Distrik Tahuna. Bertempat di Jemaat Tahuna 1 pada hari Sabat tanggal 24 Januari para pemimpin jemaat dibekali dengan seminar penatalayanan mengenai bagaimana kita selaku anggota gereja menjadi pe-
38
Adventist World | 03 - 2015
dan semuanya setuju bahwa mereka mengalami kuasa ketika berdoa dan terjadi perubahan dalam hidup mereka. Mereka membuat komitmen untuk selalu berhubungan dengan Tuhan melalui doa setiap hari. Kegiatan 10 hari berdoa merupakan kegiatan seluruh umat Advent di seluruh dunia, adalah suatu kegiatan yang diprakarsai oleh GMAHK sedunia. Pada tahun ini kegiatan 10 hari berdoa bertemakan “Mengalami Buah Roh.� Suatu kegiatan yang menyatukan seluruh umat Advent di seluruh dunia untuk meminta kecurahan Roh. n —Dilaporkan oleh Brussi Soriton, Pendeta Wilayah Tagulandang Utara.
natalayan sejati. Selain itu dalam seminarnya Macpal menerangkan bagaimana setiap unit pemberi dapat mempraktikkan suatu sistem pemberian yang terencana dan terpadu. Karena pentingnya acara ini maka ada begitu banyak anggota jemaat yang walaupun bukan majelis jemaat juga turut hadir dalam seminar ini. Tepat pukul 14.00 siang acara dimulai dan para hadirin sangat antusias karena diselingi dengan
acara energizer sehingga suasananya tidak membosankan. Semoga acara seperti ini terus dilakukan agar semua anggota jemaat mengerti dan memahami pentingnya menjadi penatalayan yang sejati. n —Dilaporkan oleh Max W. Melope, Koordinator One Year In Mission (OYIM) Daerah Misi Nusa Utara.
Penginjilan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 2 Tarakan Kalimantan Utara
J
emaat Tarakan telah mengadakan penginjilan setiap hari Sabat di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tarakan, setiap hari Sabat pukul 13:30 WITA. Hal ini terealisasi karena bantuan Bpk. Marten, salah seorang pemimpin lapas yang menangani khusus orang Kristen, di lapas ini dihuni oleh orang Kristen kurang lebih 85 orang. Lapas ini telah dilayani ini sekitar 5 bulan sejak Pdt. Roy Kapa hang ditugaskan di Jemaat Tarakan pada akhir Agustus 2014. Setelah meminta izin untuk membuat KKR di Lapas, pimpinan Lapas Tarakan sangat menyetujui karena demi bimbingan rohani bagi warga binaan, dan pada tanggal 26-31 Januari, Kapahang bersama istri mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dan seminar kesehatan di dalam Lapas ini, para warga binaan sangat senang, terutama Bpk. Marten yang sangat setuju dengan ide ini karena selama 24 tahun beliau bertugas di Lapas Tarakan baru kali ini ada gereja yang membuat KKR bagi warga binaannya, yaitu Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Tarakan. Kehadiran warga binaan untuk mengikuti KKR ini ada sekitar 80 orang, banyak yang bertanya setelah akhir pembahasan KKR, karena mereka banyak menemukan kebenaran baru dalam Alkitab yang selama ini mereka tidak temukan di gereja mereka, terutama mengenai hari Sabat
dan makanan, juga mengenai baptisan. Pada hari Kamis setelah diadakan panggilan pertama, ada 31 jiwa yang mau berdiri menandakan menyerahkan diri kepada Yesus, kemudian pada hari Jumat, pada panggilan kedua ada 24 jiwa yang berdiri lagi. Namun pada hari Sabat saat ada panggilan, hanya ada 16 orang yang tersaring dan mereka inilah yang benar-benar dalam keputusan mereka dari awal panggilan. Kita doakan agar 16 saudara kita yang baru dibaptis memperoleh kuasa dari Tuhan terlebih karena latar belakang mereka datang dari denominasi lain. —Dilaporkan oleh Pdt. Roy Kapahang, Gembala Jemaat Tarakan.
03 - 2015 | Adventist World
39
dari INDONESIA Aktivitas Langka Lansia Jemaat Treman Kecamatan Kauditan
P
ara lansia Jemaat Treman terdiri dari 21 anggota yang berusia 60 tahun ke atas telah mengadakan kegiatan penginjilan lewat KKR “Memiliki Anugerah Allah,” dan salah satu topik pelajaran adalah “Menjadi Tua adalah Anugerah Allah.” Pembicaranya adalah dari para lansia sendiri yang dikoordinasi oleh Pdt. M.L. Ngantung selaku ketua lansia Jemaat Treman disertai juga dengan seminar kesehatan dan rumah tangga yang dibawakan oleh anak dan cucu para lansia. Kegiatan unik ini pernah diadakan selama 1 minggu dari tanggal 16-21 Agustus 2014 dan dihadiri oleh anggota jemaat dan tamu lansia bukan Advent. Kegiatan lainnya dari para lansia Jemaat Advent Treman adalah mengadakan kunjungan ke Jemaat Paret Kotabunan (Bolaang Mongondow), ke Jemaat Tetey Wilayah Dimembe dan Jemaat Tanjung Merah Wilayah Bitung. Dalam kunjungan tersebut para lansia memimpin ibadah Sabat, dan saat khotbah acara dibawakan dalam 2 bahasa yakni bahasa Tonsea oleh Ibu Neltje Ngangi Wenas dan diterjemahkan oleh Pdt. M. L. Ngantung (pensiunan). Begitu pula dengan lagu pujian dalam Lagu Sion disalin ke dalam bahasa Tonsea. Kunjungan ke berbagai jemaat ini membe-
rikan pengaruh yang baik di mana para lansia jemaat setempat merasa terpanggil untuk kembali aktif dalam pelayanan pekerjaan Tuhan walaupun sudah lanjut usia (lansia). n —Dilaporkan oleh Pdt. M. L. Ngantung, Ketua Kelompok Lansia Jemaat Treman.
Dilatih dan Bekerja Demi Kemuliaan Allah Pelatihan Misionaris Kesehatan oleh Unklab Medical Ministry
P
ada tahun ajaran 2013/2014 semester yang kedua, telah diadakan pelatihan Misionaris Kesehatan Angkatan ke-4 di Universitas Klabat yang diselenggarakan oleh Unklab Medical Ministry di bawah koordinator Pdt. G. Rumalag. Pelatihan tersebut diadakan selama satu semester tanpa mengganggu aktivitas perkuliahan para mahasiswa yang mengikutinya. Dengan didukung penuh oleh pihak Universitas Klabat dan Departemen Kesehatan UKIKT maka pelatihan pun diadakan dan menyajikan materi tentang Alkitab, Roh Nubuat dan kesehatan. Dalam menjalani pelatihan, para pe-
40
Adventist World | 03 - 2015
serta yang merupakan mahasiswa di Unklab dapat merasakan sukacita persekutuan dan juga pergumulan dalam menghidupkan setiap pekabaran yang diterima. Di akhir dari masa pelatihan tersebut diadakanlah Mission Trip di Desa Silian, Minahasa Tenggara. Dalam pelayanan yang dilakukan di Desa Silian, organisasi di bawah asuhan Healing Way Indonesia ini mengalami pengalaman pelayanan yang luar biasa karena selama lebih dari satu minggu dalam Mission Trip tersebut, ada banyak mukjizat yang dialami oleh tim meskipun sangat sibuk ketika banyak pasien yang harus dilayani dalam pelayanan Health Expo maupun Home
Care, kemudian pada setiap malam harinya diadakan Revival Church untuk para anggota jemaat. Ketika pelatihan selesai dibuat dan Mission Trip telah usai, tepatnya tanggal 2 Agustus 2014 para peserta pelatihan angkatan ke-4 Unklab Medical Ministry akhirnya ditamatkan bersama-sama dengan para peserta pelatihan One Month Medical Missionary Angkatan ke-3 Manado Training Center. Harapan kami, kiranya akan semakin banyak orang yang mau dilatih dan bekerja bagi kemuliaan Allah melalui pekerjaan Medical Missionary. —Dilaporkan oleh Mervel Liogu, officer Unklab Medical Ministry.
Perjamuan Kudus Pemuda Advent Distrik Tahuna Realisasi Program Pathfinder 2015
P
emuda Advent Distrik Tahuna merealisasikan salah satu program pathfinder diawal tahun 2015 dengan Perjamuan Kudus yang pesertanya seluruh anggota Pemuda Advent yang telah dibaptis se-Distrik Tahuna. Pelaksanaan Perjamuan Kudus diselenggarakan di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Tahuna 1 pada hari Jumat sore pukul 18.00. Para pelayan yang melayani perjamuan dilatih oleh
pendeta dan beberapa diaken dan diakenes dari Jemaat Tahuna 1. Dalam khotbah ibadah perjamuan, Pdt. Ronny Pelafu, menjelaskan makna basuh kaki dan tangan, hingga makan roti dan minum anggur. Pelafu menambahkan bahwa pengorbanan Yesus di salib adalah bukti kasih karunia Allah yang sangat besar sehingga kita manusia dapat dilayakkan untuk memperoleh keselamatan dari kematian, hal ini perlu direnungkan terus oleh kita sebagai generasi mu-
03 - 2015 | Adventist World
41
dari INDONESIA da. Pendeta Ronny mengajak anak-anak muda untuk saling mendoakan satu dengan lainnya ketika akan saling membasuh kaki mengingat banyaknya tantangan dan cobaan yang akan dihadapi oleh generasi muda sekarang ini. Pelafu selaku pendeta Distrik Tahuna menuturkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan bertujuan mendidik, melatih dan menanamkan kepada anak muda sejak dini bagaimana melayani dalam upacara Perjamuan Kudus dan mereka dapat memahami arti ritual Perjamuan Kudus itu. Dan pada hari Minggu anak muda itu melakukan tugas membersih-
kan gereja Tahuna 1, dan para diaken mau pun diakenes yang muda se-Distrik Tahuna bekerja sama membersihkan peralatan perjamuan. Upacara Perjamuan Kudus khusus pemuda ini adalah yang pertama kali di Distrik Tahuna dan bahkan di Daerah Nusa Utara diikuti lebih dari 40 orang dan oleh pertolongan Tuhan boleh dilaksanakan dengan sukses. —Dilaporkan oleh Delfi Suoth, Sekretaris Jemaat Tahuna 1.
Sabat Evaluasi Pola Hidup Penginjilan Terpadu (PHPT) Pertemuan akbar se-Kabupaten Talaud
B
ertempat di Aula SMP/SMA Advent Ambia pada hari Sabat tanggal 7 Februari 2015 diadakanlah pertemuan akbar se-Kabupaten Talaud yang dihadiri oleh semua pendeta se-Talaud dan semua anggota jemaat. Dalam kegiatan ini hadir juga pimpinan Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT) yakni Pdt. F. Sepang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan UKIKT bersama istri; Bpk. J. Ismail dan Pdt. H. Sandil selaku Sekretaris Asosiasi Kependetaan Daerah Misi Nusa Utara. Aula yang sangat besar yang disediakan oleh pihak sekolah yang dikoordinasi oleh Bpk. J. Takasanakeng, kepala sekolah, hampir tidak dapat menampung semua anggota yang hadir karna menariknya acara ini. Dalam acara tersebu berbagai lagu pujian dari tiap distrik dibawakan secara bergantian dan diakhiri oleh SMADAM Chorale yang adalah koor dari SMA Advent Ambia. Sepang dalam khotbahnya menekankan bahwa kita adalah umat Tuhan yang ber-
42
Adventist World | 03 - 2015
nilai dan mahal harganya itulah sebabnya kita harus menjadi Petrus dan Yohanes modern di atas dunia ini yang walaupun dipandang sebelah mata oleh dunia tapi dipakai oleh Tuhan untuk menggoncang dunia. Setelah makan bersama sore harinya dilanjutkan dengan evaluasi PHPT. Di akhir kegiatan saat itu, Sepang memberi motivasi kepada semua anggota untuk dapat menghidupkan Pola Hidup Penginjilan Terpadu karena kita harus menjadi keluarga yang melayani masyarakat —Dilaporkan oleh Max. W. Melope, Koordinator One Year In Mission Daerah Misi Nusa Utara (DMNU).
Integrated Evangelisn Lifetyle Workshop Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya
K
onferens DKI Jakarta dan Sekitarnya telah mengadakan Integrtated Evangelism Lifestyle (IEL) Workshop. Workshop ini dilaksanakan di Hotel Parama Puncak, mulai hari Jumat, tanggal 30 Januari hingga 1 Februari 2015. Ternyata animo anggota jemaat terhadap program ini sangat baik, karena diharapkan hadir tiga ratus orang utusan namun melebihi hingga tiga ratus delapan puluh orang. Dan selama acara ini berlangsung semua peserta dipuaskan dengan berbagai pelajaran bagaimana melaksanakan Integrated Evangalism Lifestyle di jemaat masing-masing. Semua bahan yang dipresentasikan selama di Puncak sudah dibukukan dan sudah diberikan kepada para peserta. Juga sudah dibagikan dalam bentuk compact disc (CD). Sehingga sangat mudah untuk dibawakan atau dipresentasikan di jemaat oleh peserta yang diutus.
Salah satu yang ditekankan melalui IEL ini adalah mempraktikkan lima metode dasar Yesus yang sempurna: Membaur, menunjukkan simpati, melayani kebutuhan, memenangkan keyakinan, dan yang terakhir adalah mengajak (mengikut Yesus). Hanya dengan berperan dalam pelayanan evangelisasi akan mengalami satu pengalaman kerohanian bertumbuh. Diharapkan semua utusan bila sudah kembali ke jemaat akan mempraktikkan apa yang sudah didapatkan selama workshop ini. Penginjilan untuk semua dan semua untuk penginjilan adalah gambaran dari sikap Allah untuk menyelamatkan manusia. Tentu ini bisa dilaksanakan melalui para pelayan di jemaat. —Dilaporkan oleh Pdt. Arbeni Sagala, Komunikasi Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya.
Mission to the City Kota Batam Daerah Sumatera Kawasan Tengah (DSKT)
S
abtu, 7 Februari 2015, adalah Sabat pertama di bulan Februari. Acara khusus dilaksanakan dalam rangka program pertama di tahun 2015 dari Daerah Sumatera Kawasan Tengah (DSKT) yaitu Mission To The City Kota
Batam. Setelah selesai jam khotbah yang dibawakan oleh Pdt. M. Limbong (Ketua Daerah Sumatera Kawasan Tengah), sore harinya acara dilanjutkan kembali sampai tutup Sabat bersama mereka yang masih setia mengikuti acara sosialisasi “Mission To The City Kota Batam” ini. Diharapkan melalui program Mission To The City Kota Batam ini, akan membuat semuanya, khususnya warga Batam semakin giat dalam tugas menyampaikan kabar kebenaran. —Dilaporkan oleh Simson Siallagan, Dept. Komunikasi Jemaat Batam Mas.
03 - 2015 | Adventist World
43
dari INDONESIA Menyukseskan Muliku Wanua 2015 Perguruan Advent Bawoleu
P
ara guru SD dan SMP Advent Bawoleu ikut menyukseskan kegiatan budaya “Muliku Wanua” yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) di Pulau Tagulandang pada hari Minggu, 19 Januari 2015. Para guru Advent Bawoleu bersama dengan guru dari sekolah lain yang ada di Kecamatan Tagulandang Utara, atas arahan Ibu Betsy Makinggung, Camat Tagulandang Utara, memberikan makanan dan minuman kepada para peserta Muliku Wanua yang tiba di Desa Bulangan. Antusias yang tinggi ditunjukkan oleh para guru perguruan Advent. Sekitar 1000 orang peserta mengikuti kegiatan ini. Mereka berjalan kaki berkeliling Pulau Tagulandang yang jaraknya sekitar 35 kilometer. Mereka terbagi dalam regu yang masing-masing berjumlah 9 orang. Regu yang mendapat nilai terbaik akan menjadi pemenangnya dan berhak mendapat hadiah dan uang tunai dari Pemerintah Kabupaten. Desa Bulangan ditentukan oleh panitia kegiatan sebagai tempat pemberhentian. Di tempat ini sebelum para peserta beristirahat makan mereka harus membawakan atraksi yang berhubungan dengan budaya Tagulandang. Beberapa atraksi budaya diperagakan oleh setiap regu. Ada yang menari, ada yang berpantun dengan bahasa Tagulandang, dan
ada yang masamper atau menyanyi. Makan bersama dengan peserta kegiatan Muliku Wanua itu dihadiri oleh Bapak Tony Supit, Bupati Kepulauan Sitaro. Bupati bersama dengan rombongannya serta panitia kegiatan dan semua peserta menikmati makanan yang telah disediakan bagi mereka. Salah seorang panitia kegiatan, Bapak Albert Singal, Kepala Polisi Sektor Tagulandang, yang adalah seorang Advent setia memberikan penghargaan kepada para guru Advent Bawoleu yang sudah membantu kegiatan ini. “Hal ini akan menjadi suatu pernyataan kepada masyarakat Tagulandang bahwa anggota Advent mendukung Pemerintah,” katanya. Kegiatan “Muliku Wanua” yang memiliki arti “Berkeliling Pulau” diadakan setiap tahun sekali. Kegiatan ini adalah kegiatan untuk menjaga kelestarian budaya orang Tagulandang, yaitu sebelum jalan raya dibuat, penduduk Pulau Tagulandang suka berkeliling pulau bersama dengan anggota keluarga mereka untuk mengucapkan selamat tahun baru kepada keluarga mereka yang ada di desa lain di Pulau Tagulandang. Kegiatan ini dimulai dan juga berakhir di Desa Buhias, Kecamatan Tagulandang. n —Dilaporkan oleh Brussi Soriton, Pendeta Wilayah Tagulandang Utara.
44
Adventist World | 03 - 2015
Peresmian Sekolah Sabat Cabang Muncar Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)
P
eresmian Sekolah Sabat Cabang (SSC) Muncar dilaksanakan pada Sabat, 24 Januari 2015 pukul 10.15 WIB ditandai dengan pemukulan gong oleh Pdt. Abri Santoso, Dir. SS/PP KJKT disusul dengan bunyi sirene yang menyemarakkan acara ini dan dilanjutkan dengan penandatanganan sertifikat Sekolah Sabat Cabang Muncar dengan saksi dari KJKT, distrik, dan jemaat induk. Acara itu dilaksanakan di Sumber Yala Samudra Resort Muncar. Acara tersebut bersamaan dengan retret keluarga GMAHK Jemaat Banyuwangi dengan tema “Menciptkan Keluarga Rohani yang Sehat dan Bahagia.” Semua acara berjalan dengan lancar. Kiranya pertolongan dan berkat Tuhan senantiasa menyertai anggota SSC Muncar dan dalam waktu yang tidak lama anggota semakin banyak dan dapat diorganisasikan menjadi jemaat baru. n
—Dilaporkan oleh Pdt. Abri Santoso, Dir. SS-PP KJKT; Bpk. Riyanto, Sekretaris dan Komunikasi Jemaat Banyuwangi; dan Pdtm. Panca Rury Karsum, Gembala Jemaat Banyuwangi.
Pastor’s Kids Seminar Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)
U
ntuk pertama kalinya, Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT) mengadakan seminar untuk anakanak pendeta pada hari Minggu, 18 Januari 2015, dihadiri sekitar 21 anak-anak pendeta yang telah duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) seKJKT dengan narasumber Ketua KJKT, Pdt. Henky Wijaya; Sekretaris Asosiasi Kependetaan KJKT, Pdt. Ranap Situmeang; dan Shepherdess KJKT, Ibu Sulastri Wijaya. Seminar yang bertemakan “Aku Anak Pendeta” ini menekankan agar anak-anak pendeta mensyukuri dan bangga menjadi anak pendeta dan menjaga nama baik sebagai anak-anak pendeta dan berhasil meraih cita-citanya dan kelak menjadi generasi penerus dalam pelayanan pekerjaan
Tuhan dan pada akhirnya menjadi pewaris kerajaan surga. Kita doakan anak-anak pendeta Advent di seluruh dunia. n —Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan KJKT.
03 - 2015 | Adventist World
45
dari INDONESIA Membagikan Terang Kebenaran di Hari Natal Reuni Misionaris Angkatan 14 di Manado
T
ahun 2014 merupakan tahun yang bersejarah bagi para misionaris angkatan ke-14 dari pergerakan 1000 Misionaris di Indonesia karena meskipun telah selesai melayani dalam tugas di ladang penginjilan, semangat pelayanan itu masih tetap berkobar dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dinyatakan melalui pelayanan yang dilakukan khususnya pada awal dan akhir tahun 2014. Pelayanan di awal tahun dilakukan di Panti Asuhan “Kasih Sayang� Remboken dan pelayanan akhir tahun dilakukan tepat di Zero Point Kota Manado. Dalam pelayanan di Panti Asuhan, Pdt. Oh Joon Hee sebagai Direktur Pergerakan 1000 Misionaris Indonesia memberikan moti-
Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/ daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS atau naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/ Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/imagE di dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bereÂsolusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada saat kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.
46
Adventist World | 03 - 2015
Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia
WARTA
GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera” Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Advent di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.
Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha S. Manueke Bendahara W. Purba Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede
vasi bagi anak-anak yatim piatu yang tinggal di sana dan merupakan kekuatan iman juga bagi para misionaris yang terlibat dalam pelayanan tersebut. Kemudian pada penutupan tahun tepatnya tanggal 25 Desember 2014, diadakan reuni angkatan 14 sekaligus pelayanan melalui pembagian buku Kemenangan Akhir dan traktat kesehatan secara gratis terhadap warga Kota Manado di sekitar Tugu Zero Point Pasar ’45. Biarlah semangat pelayanan akan terus berkobar dalam kehidupan umat Tuhan di akhir zaman ini. n —Dilaporkan oleh S.M. Mervel Liogu, Sekretaris Angkatan ke-14 Pergerakan 1000 Misionaris.
Tim Redaksi F. Parhusip, R.S. Keni, F. Ngantung, J.W.S. Wagiran J. Wauran, F. Manurung, A. Siahaan Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat B. Sumendap, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya N. Siringoringo, Jawa Barat A. Pender, Jawa Tengah D. Maart, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku F. Macpal, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Tana Toraja Izin
Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987
Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi) www.iphbdg.org Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.
03 - 2015 | Adventist World
47