OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
5
“Era Ekonomi Kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia” Presiden Joko Widodo
PENASIHAT: Triawan Munaf Ricky Joseph Pesik PENGARAH: Abdur Rohim Boy Berawi PENANGGUNGJAWAB: Wawan Rusiawan TIM PELAKSANA: Dian Permanasari (Ketua Pelaksana) Wignyo Parasian Atikah Nur Pajriyah Bayu Try Nugraha Abdi Harry Kurniawan Joko Bramantio Nurhani Yatimah
TIM STUDI: Dr. Titik Anas Dr. Maman Setiawan Dr. Ferry Hadiyanto Dr. Mohamad Fahmi Teguh Santoso Meldi Rendra Robert Herdyanto Dionisius Narjoko Nur Afni Panjaitan Thaliya Wika Alfi Syahrin Prof. Mari Elka Pangestu, Ph.D. Dr. Haryo Aswicahyono TIM EDITOR: Celsius Creative Lab Wignyo Parasian
PROLOG
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Kisah Sampul
08
Sepatah Kata
10
Daftar Isi
12
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Kisah Sampul 8
Opus yang berarti karya, merupakan sebuah bentuk aktualisasi dari kreasi dan ekspresi, hingga dapat dilihat dan dirasakan. Melalui sebuah karya, terpapar jelas sebuah gagasan. Melalui sebuah karya, sosok legenda tercipta. Lewat sebuah karya, kejujuran bisa berbicara.
Uri Uri by Didi Budiardjo
Maka, kini saatnya kita merekam setiap jejak, merangkum setiap gagasan, serta memaparkan karya demi karya bangsa melalui sebuah buku yang akan menjadi pedoman untuk lahirnya karya-karya baru. Inilah saatnya Ekonomi Kreatif Indonesia dilihat dan menginspirasi lewat karyanya.
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Daftar Isi 12
13
PROLOG 08 Kisah Sampul
RINGKASAN EKONOMI KREATIF
PERKEMBANGAN SUBSEKTOR EKONOMI KREATIF
EPILOG 80 Prospek Ekonomi Global
10 Sepatah Kata 12 Daftar Isi
2017 16
Apa itu?
28
Seni Rupa
20
Mengapa Penting?
30
Desain Produk
24
Sekilas Pandang
32
Desain Komunikasi Visual
34
Desain Interior
36
Arsitektur
38
Seni Pertunjukan
40
Kuliner
42
Fotografi
44
Kriya
46
Fesyen
48
Film, Animasi dan Video
50
Musik
52
Periklanan
53
Aplikasi dan Game Developer
54
Penerbitan
56
Televisi dan Radio
81 Prospek Ekonomi Kreatif
AKTIVITAS BEKRAF 2016 60
Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan
64
Deputi Akses Permodalan
68
Deputi Infrastruktur
72
Deputi Pemasaran
74
Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi
76
Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah
Indonesia 2017 82 Tantangan Pengembang an Ekonomi Kreatif
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
16
Apa itu?
20
Mengapa Penting?
24
Sekilas Pandang
RINGKASAN EKONOMI KREATIF
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Apa Itu? 16
17 Creativity, arts and culture as productive endeavours Products strongly related to intelectual property rights, in particular copyrights Activities with a direct role in the value chain transforming ideas into product.
UNCTAD
1
COMMON AREA 2
DCMS
Sumber daya utama dalam Ekonomi Kreatif adalah kreativitas (creativity), yakni kapasitas atau kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang unik, solusi dari suatu masalah, atau sesuatu yang berbeda dari pakem (thinking outside the box). Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) menggunakan definisi dari Rencana Strategis untuk menjabarkan Ekonomi Kreatif, yakni: “Penciptaan nilai tambah dari kreativitas yang dilindungi kekayaan intelektual, dan bersumber dari pengelolaan budaya, ilmu pengetahuan, dan/atau teknologi”. Dalam definisi ini, nilai tambah merupakan unsur yang terpenting selain kreativitas. Misalnya, sebuah kegiatan fotografi yang dilakukan semata hanya karena hobi tidak bisa digolongkan sebagai Ekonomi Kreatif, sedangkan sebuah kegiatan fotografi yang menghasilkan pendapatan dapat digolongkan ke dalam Ekonomi Kreatif.
UNESCO
ECLAC
APA ITU EKONOMI KREATIF? Ekonomi Kreatif (Ekraf) merupakan sebuah konsep ekonomi baru yang mengandalkan gagasan, ide, atau kreativititas dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
3
WIPO
Di Indonesia, geliat Ekraf sudah mulai terasa sejak sekitar satu dekade yang lalu, ketika Pekan Produk Budaya Indonesia pertama kali digelar pada tahun 2007. Pekan Produk Budaya Indonesia kemudian berubah nama menjadi Pekan Produk Kreatif Indonesia pada tahun 2009, dan pada tahun yang sama, terbit Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, salah satu legislasi pionir yang menempatkan Ekraf di panggung nasional. Akhirnya, pada tahun 2011, terbit Perpres Nomor 92 Tahun 2011 yang menjadi dasar hukum terbentuknya kementerian baru yang bertanggung jawab untuk ekonomi kreatif: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dengan menterinya, Mari Elka Pangestu. Pada tahun 2015, di bawah pemerintahan baru Presiden Joko Widodo, dibentuk Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif. BEKRAF mengemban mandat langsung dari Presiden untuk memajukan dan mengembangkan Ekonomi Kreatif di Indonesia.
DEFINISI EKONOMI KREATIF MENURUT: United Nations Education Science and Culture Organization (UNESCO): Industri budaya dan kreatif adalah hal-hal yang menggabungkan penciptaan, produksi dan komersialisasi konten kreatif yang tidak berwujud dan bersifat budaya. Ciptaan-ciptaan ini biasanya dilindungi oleh hak cipta dan bisa berbentuk barang atau jasa. Selain mencakup semua ciptaan artistik dan budaya, juga mencakup arsitektur dan periklanan. United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD): Industri Kreatif merupakan inti dari Ekonomi Kreatif, dan didefinisikan sebagai siklus produksi barang dan jasa yang menggunakan kreativitas dan modal intelektual sebagai masukan utamanya. Mereka diklasifikasikan berdasarkan perannya sebagai warisan, seni, media dan kreasi fungsional. World Intellectual Property Organization (WIPO): Industri berbasis hak cipta adalah hal-hal yang didedikasikan, saling bergantung, atau yang secara langsung atau tidak langsung terkait dengan pembuatan, produksi, representasi, pameran, komunikasi, distribusi atau ritel materi-materi yang dilindungi hak cipta. Department of Culture, Media and Sports of the United Kingdom (DCMS): Industri kreatif adalah aktivitas berbasis kreativitas, bakat dan keterampilan individu, dan memiliki potensi untuk menciptakan lapangan kerja dan kekayaan melalui penciptaan dan eksploitasi kekayaan intelektual. Economic Commission for Latin America and the Caribbean (ECLAC): Industri konten adalah: penerbitan, film, TV, radio, fonografi, konten mobile, produksi audiovisual independen, konten web, permainan elektronik, dan konten yang diproduksi untuk konvergensi digital (cross-media). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf): Ekonomi Kreatif adalah penciptaan nilai tambah berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia (orang kreatif) dan berbasis pemanfaatan ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan teknologi.
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
18
19
“Ekonomi Kreatif berhubungan dengan ide dan uang. Ini adalah jenis ekonomi pertama di mana imajinasi dan kreativitas menentukan apa yang orang-orang ingin lakukan dan hasilkan.” -John Howkins, Bapak Ekonomi Kreatif The Creative Economy: How People Make Money from Ideas (2001)
TAHUKAH KAMU?
Indonesia merupakan satusatunya negara di dunia yang memiliki institusi pemerintahan di tingkat pusat dengan nomenklatur “Ekonomi Kreatif (EK)”. * *
Dua negara pelopor Ekraf yang sering dijadikan sebagai benchmark, yakni Inggris dan Korea, pun tidak memiliki institusi pemerintahan pusat dengan nomenklatur “Ekraf”. Kegiatan Ekraf di Inggris berada di bawah Department for Culture, Media and Sport (DCMS), sedangkan di Korea berada di bawah Ministry of Science, ICT, and Future Planning (MSIP). Indonesia memiliki BEKRAF, yakni sebuah institusi pemerintahan yang berada di tingkat pusat dengan nomenklatur “Ekonomi Kreatif (EK)”.
Ekonomi Kreatif ≠ Industri Kreatif *
*
Walaupun Ekonomi Kreatif sangat erat kaitannya dengan Industri Kreatif, namun Ekonomi Kreatif memiliki cakupan yang lebih luas dari Industri Kreatif. Ekonomi Kreatif tidak hanya terkait dengan penciptaan nilai tambah secara ekonomi, tetapi juga penciptaan nilai tambah secara sosial, budaya dan lingkungan.
APA ITU BEKRAF? Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) merupakan lembaga non-kementerian baru yang bertanggung jawab ter hadap keseluruhan perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia. Dibentuk pada tanggal 20 Januari 2015, di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo, BEKRAF bertugas membantu Presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan melakukan sin kronisasi kebijakan di bidang Ekonomi Kreatif.
Dalam pelaksanaan tugas-tugasnya, BEKRAF dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang dibantu oleh seorang Wakil, Sekretaris Utama, dan para Deputi. BEKRAF memiliki enam deputi yaitu Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan; Deputi Akses Permodalan, Deputi Infrastruktur, Deputi Pemasaran, Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi, dan Deputi Hubungan Antar Lembaga Dan Wilayah.
Pendirian BEKRAF merupakan salah satu manifestasi dari komitmen Pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang mempercayai bahwa Ekonomi Kreatif mampu menjadi penggerak roda perekonomian nasional di masa mendatang. Presiden juga menyadari potensi Indonesia dalam bidang-bidang berbasis kreativitas dan juga pentingnya memberikan porsi khusus dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang memajukan sektor-sektor berbasis kreativitas, yang telah mulai dilakukan sejak tahun 2005 lalu.
BEKRAF juga menetapkan 16 subsektor dari industri kreatif yang menjadi fokus utama untuk dikelola dan dikembangkan. Setiap deputi kemudian menerjemahkan visi dan misi di atas melalui berbagai program unggulan yang bisa diimplementasikan dalam konteks 16 subsektor tersebut.
Selain seri buku Opus (buku ini), BEKRAF juga menerbitkan beragam publikasi seputar enam belas sub-sektor Ekonomi Kreatif: 5 x Buku Grey Zone Trend Forecasting 2017–2018: • Textile & Pattern • Product Styling • Interior Design • Modest Fashion • Fashion
13 x Buku Grand Strategy Sub-Sektor Ekonomi Kreatif:
13 x Buku Road Map Penatakelolaan Pusat Unggulan:
• Desain Komunikasi Visual • Animasi • Aplikasi & Game Developer • Arsitektur • Desain Produk • Desain Interior • Fashion • Kriya • Musik • Kuliner • Seni Pertunjukan • Seni Rupa • Penerbitan
• Subsektor Animasi • Subsektor Aplikasi & Permainan • Subsektor Arsitektur • Subsektor Desain Produk • Subsektor Desain Komunikasi Visual • Subsektor Fashion • Subsektor Fotografi • Subsektor Desain Interior • Subsektor Seni Kriya • Subsektor Musik
• Subsektor Kuliner • Subsektor Seni Pertunjukan • Subsektor Seni Rupa • Subsektor Penerbitan • Subsektor Periklanan • Subsektor Televisi dan Radio 1 x Buku Survei Khusus Ekonomi Kreatif 2016
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Mengapa Penting? 20
21 Ekonomi Kreatif diyakini mampu menjadi poros ekonomi terbaru Republik Indonesia di masa mendatang. Model ekonominya yang cenderung tidak membutuhkan subsidi maupun investasi masif dari pemerintah (weightless*) tetapi memiliki dampak besar bagi perekonomian (big impact), dianggap bisa menjadi motor perekonomian baru yang membawa perubahan secara masif dan sistematis (revolutionary). Laporan UNCTAD menunjukkan tren di mana Ekonomi Kreatif berkontribusi besar terhadap peningkatan nilai tambah, penciptaan lapangan pekerjaan, dan juga ekspor di berbagai negara, termasuk Indonesia. Perkembangan teknologi khususnya revolusi digital telah menjadikan industriindustri kreatif menjadi salah satu sektor yang paling menguntungkan dan dinamis. Menurut hasil riset gabungan antara BPS dan BEKRAF yang dilakukan pada tahun 2016, Ekonomi Kreatif tercatat mampu memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 852 triliun rupiah atau sebesar 7,38 persen terhadap PDB nasional di tahun 2015 lalu. Sektor ini juga menyerap 15,9 juta tenaga kerja (13,90%), dan menyumbangkan nilai ekspor sebesar 19,4 miliar dolar AS (12,88%). Data juga menunjukkan peningkatan kontribusi Ekraf yang signifikan terhadap perekonomian nasional dari tahun 2010-2015 yaitu sebesar 10,14 persen rata-rata per tahun. Hal ini membuktikan secara gamblang bahwa Ekonomi Kreatif memiliki potensi yang besar untuk berkembang secara hebat di masa mendatang. Potensi Ekonomi Kreatif Ernst and Young (EY) pada tahun 2015 melakukan pemetaan Ekonomi Kreatif global untuk pertama kalinya di dunia dan menemukan bahwa Industri
Kreatif dan Budaya (Cultural and Creative Industries atau CCI) bernilai sebesar 2,3 triliun dolar AS (US$ 2.3 trillion atau 30.654 triliun rupiah)*. Hal ini mengejutkan karena CCI merupakan model ekonomi non-tradisional yang tergolong baru, namun memiliki potensi yang sangat luar biasa. Dalam sistem perekonomian tradisional, barang yang diperdagangkan memiliki wujud nyata (tangible) dan nilai tukar yang terstandardisasi atau terukur, contohnya seperti minyak bumi atau komoditas lainnya. Ekraf, sebaliknya, tidak memiliki wujud nyata (intangible) dan nilai tukar obyektif alias non-terstandardisasi. Misalnya, sebuah film blockbuster dapat melampaui estimasi pendapatan normal dan menghasilkan jauh di atas dugaan. Film atau Motion Picture merupakan salah satu dari 11 subsektor yang termasuk dalam studi ini, yang meliputi periklanan, arsitektur, buku, games, film, musik, koran/majalah, seni pertunjukan, radio televisi, dan seni rupa. Potensi Ekraf sebagai model ekonomi baru yang minim subsidi pemerintah (weightless) namun mampu membawa dampak yang besar (big impact), membuatnya ideal sebagai sumbu pertumbuhan perekomian nasional di masa depan. Seperti yang ditulis oleh John Howkins, “barang dagangan” utama Ekraf adalah ide-ide kreatif yang bisa menghasilkan uang.
Apa yang bisa didapat dengan 2,3 triliun dolar AS (Rp 30.654 triliun rupiah) ?
Melampaui PDB negara India (US$ 2 tn*) atau ranking 7 di dunia**
Mendekati PDB keseluruhan kawasan ASEAN* (10 negara) @ US$ 2.5 tn
4 x perusahaan Apple Inc. @ 534 miliar dolar AS (US$ 534 bn)*
*Menurut The World Bank (2015) **Berdasarkan PDB Nominal, menurut International Monetary Fund (2016)
*Menurut IHS Global Insight (2016)
*Menurut artikel di www.fortune. com “Most Valuable Companies in the Fortune 500”, 4 Februari 2016.
Jika ditumpuk menjadi satu kolom (pecahan US$1), 1 triliun dolar AS akan mencapai hampir seperempat jarak antara bumi dan bulan.
Apple Inc. menduduki peringkat teratas sebagai perusahaan terbesar di S&P 500 dengan kapitalisasi pasar sebesar 756 miliar dolar AS.
Ditunjang dengan lingkup teknologi, ilmu pengetahuan, informasi, dan inovasi yang mumpuni, Ekraf mampu menghasilkan sebuah jumlah yang tidak main-main: dalam laporannya yang bertajuk “Cultural Times – The First Global Map of Cultural and Creative Industries”, EY menulis bahwa jumlah uang yang dihasilkan Ekraf pada tahun diadakannya studi tersebut (2,3 triliun dolar AS), menyamai 3% PDB total dari seluruh dunia—sebuah jumlah yang sangat fantastis.
Berat: Jika ditimbang, 1 milyar dolar AS (US$ 1 bn) beratnya adalah 10 ton* Sementara itu, 1 triliun dolar AS (US$ 1 tn) beratnya adalah 11.023 ton. 2.3 trillion dolar AS = lebih dari 22.000 ton, atau seberat kapal Supercarrier legendaris milik Inggris, HMS Illustrious! *Menggunakan pecahan US$ 100 *Charles Webster Leadbeater, melalui bukunya The Weightless Society: Living in the New Economy Bubble (2000), menulis teorinya mengenai “Weightless Economy”, yang ia deskripsikan sebagai sebuah model ekonomi yang tidak sarat akan sumber daya fisik (Sumber Daya Alam), dan tidak membutuhkan investasi yang masif dan berskala besar, namun mampu menghasilkan keuntungan besar.
*unduh laporan ini dari www.worldcreative.org
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
22
23 Dari jumlah tersebut, subsektor Televisi menyumbang 20,9% dari total pendapatan atau sebesar 477 milyar dolar AS pada tahun 2013, dan subsektor Seni Rupa bersama Koran dan Majalah menyumbang 391 milyar dolar AS (17,1%) dan 354 milyar dolar AS (15,5%). Kawasan Asia Pasifik menyumbang 33 persen atau 743 miliar dolar AS terhadap pendapatan Industri Kreatif dan Budaya global. Di kawasan ini, tiga subsektor dengan pendapatan tertinggi adalah Seni Rupa, Koran dan Majalah, dan Televisi. Dalam hal penyerapan tenaga kerja, Industri Kreatif dan Budaya global mampu menyerap tenaga kerja sebesar 29,5 juta tenaga kerja dari seluruh dunia. Di tinjau dari persebaran pekerja kreatif dan budaya berdasarkan kawasan, sebesar 43% berada di kawasan Asia Pasifik, 26% di Eropa, 16% di Amerika Utara, 8% di Afrika dan Timur Tengah, dan 6% di Amerika Latin dan Timur Tengah. BAGAIMANA DENGAN INDONESIA? Ekonomi Kreatif di Indonesia berkontribusi secara positif terhadap perekonomian nasional, baik terhadap nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, dan juga peningkatan ekspor. Pada tahun 2015, Ekraf menyumbang 7,38 persen terhadap total perekonomian nasional Republik Indonesia, atau sebesar 852 triliun rupiah. PDB 852 TRILIUN
7,38%
TENAGA KERJA 15,9 JUTA
13,90%
EKSPOR US$ 19,4
12,88%
Dalam hal penyerapan tenaga kerja, Ekraf mampu menyerap 15,9 juta tenaga kerja (13,90%), relatif meningkat untuk kurun waktu periode 2010-2015. Ekraf juga menyumbangkan nilai ekspor* sebesar 19,4 miliar dolar AS (12,88%) pada tahun 2015, meningkat 6,6 persen dari tahun sebelumnya. *Dalam neraca ekspor nasional, ekspor Ekonomi Kreatif masuk dalam kategori ekspor nonmigas. Ekspor nonmigas pada tahun 2014-2015 mengalami penurunan, namun ekspor ekonomi kreatif justru menguat.
EKSPOR TERBESAR BERASAL DARI SUBSEKTOR Fesyen:
Kriya:
Kuliner:
56% 37% 6%
POTRET GAJI PEKERJA EKRAF DI INDONESIA: E-COMMERCE Menurut Kelly Services Salary Guide 2017, yang dirilis oleh agensi tenaga kerja TS Kelly Asia Pacific (www.kellyservices.co.id), sektor high-tech atau teknologi merupakan sektor industri yang memberikan gaji tertinggi ketiga di Indonesia, setelah Minyak dan Gas, dan Perbankan. TOP FIVE PAYING INDUSTRIES
Data juga menunjukkan peningkatan kontribusi Ekonomi Kreatif yang signifikan terhadap perekonomian nasional dari tahun 2010-2015 dengan rata-rata sebesar 10,14 persen per tahun. Pada tahun 2015, Ekraf menyumbangkan nilai tambah terbesarnya, dengan nilai mencapai 852,24 triliun rupiah. Pertumbuhan Ekraf berada di atas pertumbuhan sektor listrik, gas, dan air bersih, pertambangan serta penggalian, pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, jasa-jasa serta industri peng olahan. BAGAIMANA SAYA BISA UNTUNG? Sebagai sistem perekonomian yang mengandalkan kreativitas individu dan mengutamakan asas meritokratik (keahlian dari masing-masing individu), Ekraf tidak membutuhkan modal awal yang besar, namun mampu mendatangkan keuntungan yang luar biasa. Keuntungan lainnya adalah Ekraf mudah diakses dan mudah dinikmati. Pemerintah Indonesia kini sedang menggiatkan pengembangan sektor Ekraf melalui berbagai instansi pemerintah lainnya dan medium, dan siap membantu dan memfasilitasi para pelaku Ekraf pemula yang ingin terjun ke bidang ini. BEKRAF sendiri memiliki berbagai program unggulan yang ada di setiap Deputi, seperti Coding Mum (Deputi I), Dana Ekonomi Kreatif (DEKRAF) (Deputi II), BEK-Up (Bekraf for Pre-Startup) (Deputi III), Cita Indonesia Men dunia dan Rasa Indonesia Mendunia (Deputi IV), BIIMA Mobile App (Deputi V), dan Satgas Pedoman Investasi (DNI) untuk Film (Deputi VI). Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi BEKRAF atau kunjungi laman www.bekraf.go.id.
OIL & GAS
FINANCIAL SERVICE
HIGH TECH
INFRASTRUCTURE
FMCG
Juga menurut laporan ini, seorang Digital Marketing Manager bergelar S1 kini bisa meraih gaji hingga 65 juta rupiah per bulan tergantung kepada pengalaman kerjanya. Sementara itu, seorang UI/UX Manager bisa mendapat kan gaji hingga 50 juta per bulan. Java Developer? 20 juta per bulan. Sebagai perbandingan, Tokopedia, salah satu startup e-commerce terbesar dan tersukses di Indonesia, baru-baru ini kembali mendapatkan suntikan dana sebesar 147 juta dolar AS dari SoftBank Internet and Media Inc (SIMI), perusahaan telekomunikasi dan media asal Jepang yang juga memimpin funding pada ronde pertama de ngan investasi berjumlah 100 juta dolar AS. Ini berarti jumlah total funding Tokopedia hingga kini berjumlah 247,7 juta dolar AS, cukup untuk membuatnya masuk ke dalam kategori “Unicorn startup” dari Indonesia, atau startup yang berhasil menembus nilai valuasi pasar sebesar sedikitnya 100 juta dolar AS (Oktober 2014).
Kini, Tokopedia memiliki transaksi melebihi enam juta barang yang terjual setiap bulannya, dan dan memper kerjakan sekitar 1.200 orang. Begitu juga dengan Go-Jek, startup layanan transportasi berbasis daring. Pada tahun 2016, Go-Jek berhasil mendapatkan pendanaan segar sebesar 550 juta dolar AS dari sejumlah investor yang memiliki nama besar, KKR & Co. dan Warburg Pincus LLC. Jumlah ini memecahkan rekor sebagai yang terbesar yang pernah diberikan kepada sebuah perusahaan startup teknologi yang berasal dari Indonesia. Kesuksesan berbagai startup Indonesia, yang rata-rata masih tergolong pemain baru di ranah bisnis Indonesia, untuk mengimbangi skala bisnis perusahaan-perusahaan besar lainnya telah memicu Pemerintah Indonesia untuk menggali potensi subsektor ini. Beberapa kebijakan pemerintah untuk mendorong subsektor ini termasuk Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, Indonesia Game Show (IGS), Jakarta Game Show (JGS), Game Mechanics, Prototype Day, dan Game Developer Day. Upah pekerja kreatif berbakat di industri ini juga sangat kompetitif sehingga banyak perusahaan asing yang melakukan alih daya ke Indonesia. Kebijakan pemerintah untuk mendukung subsektor ini termasuk pembangunan infrastruktur seperti proyek Palapa Ring, yang akan memasang kabel serat optik (fiber optic) di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer, dan perluasan jaringan 4G di seluruh nusantara. Untuk mencapai visi tersebut, BEKRAF merancang enam misi besar, yaitu: > Menyatukan seluruh aset dan potensi kreatif Indonesia untuk mencapai Ekonomi Kreatif yang mandiri. > Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan Industri Kreatif. > Mendorong inovasi di bidang kreatif yang memiliki nilai tambah dan daya saing di dunia internasional. > Membuka wawasan dan apresiasi masyarakat terhadap segala aspek yang berhubungan dengan Ekonomi Kreatif. > Membangun kesadaran dan apresiasi terhadap Hak Kekayaan Intelektual, termasuk perlindungan hukum terhadap hak cipta. > Merancang dan melaksanakan strategi yang spesifik untuk menempatkan Indonesia dalam peta Ekonomi Kreatif dunia.
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Sekilas Pandang 24
25
Penetrasi Laptop: 15%
PDB per kapita: US$ 11.700* (2016) – Ranking 4 untuk populasi kelas menengah terbesar di dunia** Penetrasi Tablet: 4%
*Sumber: CIA Factbook (www.cia.gov) **Sumber: Euromonitor International, 20 September 2015.
Industri kreatif = sektor ke-4 terbesar dalam penyerapan tenaga kerja nasional.
Pada tahun 2015, Ekonomi Kreatif menyerap tenaga kerja sebesar 13,9%.
Sektor Ekonomi Kreatif (Ekraf) Indonesia menyumbang sekitar Rp852 triliun atau 7,38% terhadap total PDB Indonesia pada tahun 2015* (meningkat 4,38% dari tahun 2014)
Kuliner:
2016, oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Industri Kreatif dan Budaya global (Cultural and Creative Industries atau CCI) bernilai sebesar US$ 2,3 trillion (Rp 30.6 triliun rupiah)* atau menyamai 3% PDB dunia pada tahun 2015. *Unduh laporan ini dari www.worldcreative.org
Fesyen:
TK Nasional:
62,84%
Jawa Timur (20,85%)
Banten (15,66%)
Jawa Tengah (14,02%)
Proporsi Perusahaan yang Bergerak di Sektor Ekraf Berdasarkan Kepemilikan HKI (Hak Kekayaan Intelektual:
88,95%
Jakarta (10,50%)
Tidak memiliki HKI
NEGARA TUJUAN UTAMA EKSPOR EKRAF INDONESIA:
11,05%
Jepang (6,74%)
Kriya:
PERBANDINGAN PEKERJA EKRAF VS TENAGA KERJA NASIONAL INDONESIA BERDASARKAN GENDER (2015): Laki-laki
Jawa Barat (33,56%)
Amerika Serikat (31,72%)
43% 18% 16% EMPAT SUBSEKTOR DENGAN PERTUMBUHAN TERTINGGI:
5 PROVINSI PENYUMBANG NILAI EKSPOR EKRAF TERTINGGI:
*Menurut data Survei Khusus Ekonomi Kreatif
PENYUMBANG PDB EKONOMI KREATIF INDONESIA TERBESAR
Arsitektur: 6,62%
Penetrasi Ponsel Cerdas: 43%
Pengguna aktif sosialmedia: 79 juta orang
Animasi & Video: 6,68%
Penetrasi Ponsel (semua tipe): 85%
Pengguna aktif internet: 88,1 juta orang
Musik: 7,26%
Jumlah populasi di Indonesia: 259,1 juta orang
Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02% pada tahun 2016, ke-3 tertinggi setelah India dan Tiongkok di antara negaranegara G20 dan salah satu yang terbaik di dunia.
Desain Komunikasi Visual: 10,28%
INDONESIA AT A GLANCE
Perempuan
37,16%
TK Ekraf: Laki-laki – 46,52% Perempuan – 53,68% Kesimpulan: Rasio struktur TK Ekraf lebih merata antara pekerja bergender laki-laki vs perempuan dibanding dengan struktur TK nasional (pekerja bergender laki-laki jauh lebih banyak dibanding dengan pekerja bergender perempuan).
Taiwan (4,99%)
Memiliki HKI
Swiss (4,96%) Jerman (4,96%) Singapura (3,82%) DID YOU KNOW? TAHUKAH ANDA? Menurut sebuah artikel yang dilansir oleh www. theconversation.com yang berjudul People With Creative Personalities Really Do See The World Differently, terkuak bahwa individu atau pekerja kreatif memiliki persepsi visual yang berbeda terhadap dunia jika dibandingkan dengan orang non-kreatif. Alhasil, mereka benar-benar melihat dan mengalami dunia dengan cara pandang yang sama sekali berbeda dengan orang biasa. The Conversation adalah sebuah organisasi media independen dan nirlaba yang didirikan di Australia pada tahun 2011 dengan dukungan antara lain dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), Monash University, University of Melbourne, University of Technology Sydney, dan University of Western Australia.
94,71% Telah disetujui oleh Jenderal HKI
Tantangan terbesar yang dihadapi usaha/ perusahaan yang bergerak di sektor Ekraf: Riset dan pengembangan: 37,40% Edukasi: 31,56% Akses perbankan: 17,21% Akses non-perbankan: 9,63% Infrastruktur fisik: 31,88% Infrastruktur TIK: 21,08% Pemasaran dalam negeri: 41,89% Pemasaran luar negeri: 21,23% Regulasi: 22,26% HKI: 21,08% Hubungan kelembagaan dalam negeri: 16,04% Hubungan kelembagaan: 13,52% Kesimpulan: Pemasaran domestik merupakan kendala utama yang dihadapi pelaku Ekraf, terutama bagi subsektor Seni Rupa, Kriya, dan Musik.
3
Subsektor dengan kepemilikan HKI tertinggi:
Film, animasi dan video: 21,08%, Kuliner: 19,75% Televisi & Radio:16,59%
Potret Usia Founder Startup Indonesia (2017): Tokopedia
William Tanuwijaya (35 tahun)
Go-Jek
Nadiem Makarim (32 tahun)
Berrybenka
Jason Lamuda (30 tahun)
Traveloka
Ferry Unardi (29 tahun)
Agate Studio
Arief Widhiyasa (29 tahun)
Bukalapak
Achmad Zaky (31 tahun)
Hijup
Diajeng Lestari (31 tahun)
PERKEMBANGAN SUB-SEKTOR EKONOMI KREATIF
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Seni Rupa
28
Fesyen
46
Desain Produk
30
Film, Animasi dan Video
48
Desain Komunikasi Visual
32
Musik
50
Desain Interior
34
Periklanan
52
Arsitektur
36
Aplikasi dan Game Developer
53
Seni Pertunjukan
38
Penerbitan
54
Kuliner
40
Televisi dan Radio
56
Fotografi
42
Kriya
44
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Seni Rupa 29 Pada tahun 2016 bekerjasama dengan BPS, BEKRAF telah melaksanakan penguatan data Ekraf Indonesia yang di antaranya menghitung nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja subsektor Seni Rupa.
1,9
miliar rupiah
Besaran PDB subsektor Seni Rupa terhadap PDB Ekraf nasional pada tahun 2015
0,25% Venice Biennale Venice Biennale (la Biennale di Venezia) adalah festival seni tertua dan paling bergengsi di dunia, yang dikunjungi oleh ratusan ribu orang dari berbagai negara. Pada penyelenggaraan Venice Biennale yang ke-56 (56th International Art Exhibition) yang berlangsung dari tanggal 9 Mei hingga 22 November 2015, Republik Indonesia kembali berhasil menampilkan Indonesia Pavilion yang mewakili seniman-seniman terbaik bangsa, termasuk Heri Dono, yang menciptakan karya khusus berjudul “Voyage —Trokomod”, Tintin Wulia, Enin Supriyanto (sebagai Direktur Artistik), Agung Hujatnikajennong (kurator), dan Restu Imansari, seniman yang telah berjasa memproduksi Indonesia Pavilion untuk tahun 2013 dan juga 2015.
Kontribusi TK subsektor Seni Rupa dari total TK Ekraf
LAJU PERTUMBUHAN PDB SUBSEKTOR SENI RUPA PADA TAHUN 2015
Eko Nugroho merupakan seniman muda kontemporer Indonesia yang sukses menjadi ikon subsektor Seni Rupa terbaru. Karya-karyanya telah dipamerkan antara lain di Finlandia (2007), Australia (2006), Taiwan (2006), hingga New York (2009). Pada tahun 2013, lulusan Institut Seni Yog yakarta tahun 2006 ini mendulang sukses besar dengan diangkatnya karyanya yang berjudul “Republik Tropis” sebagai koleksi scarf Louis Vuitton untuk musim gugur dan dingin 2013. Memulai karirnya sebagai seniman jalanan yang menggunakan medium mural sebagai saluran ekspresinya, Eko sukses bertranformasi dari menjadi salah satu seniman muda Indonesia yang berhasil mengangkat nama negerinya ke panggung dunia.
5,69%
28
51,2% pelaku usaha subsektor Seni Rupa mengaku memiliki tantangan pada infrastruktur fisik
0,22% Kontribusi subsektor Seni Rupa terhadap PDB Ekraf
3
25,97% pelaku subsektor Seni Rupa memasarkan usahanya di luar negeri
NEGARA EKSPOR TERBESAR UNTUK SUBSEKTOR SENI RUPA (2015)
Singapura: 586,8 juta dolar AS Hongkong: 464,1 juta dollar AS Amerika Serikat: 457,4 juta dolar AS
55,84%
PELAKU USAHA SENI RUPA MENGGUNAKAN PAMERAN SEBAGAI MEDIA PROMOSI
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Desain Produk 30
31 Desain produk merupakan proses kreasi sebuah produk yang menggabungkan unsur fungsi dengan estetika, sehingga bermanfaat dan memiliki nilai tambah bagi masyarakat.
2,011 triliun rupiah besaran PDB subsektor Desain Produk terhadap PDB Ekraf nasional pada tahun 2015
40,54% Pelaku usaha Âsubsektor Desain ÂProduk mengaku memiliki tantangan dalam pemasaran dalam negeri
2,03% Laju Pertumbuhan PDB
Subsektor Desain Produk pada tahun 2015
0,1%
Kontribusi TK subsektor Desain Produk dari total TK Ekraf
11,56%
PELAKU DESAIN PRODUK MEMILIKI HKI
Bika Group merupakan produsen furnitur berkelas dunia yang sudah aktif sejak tahun 1975. Didirikan oleh Jason Cheung dan Karina Cheung, Bika kini telah menjalar menjadi beberapa perusahaan yang berspesialisasi di bidang upholstery, kitchen system, dan materi interior lainnya. Hal ini telah menjadikan Bika sebagai partner utama untuk kebutuhan interior berbagai hotel, apartemen mewah dan perkantoran multinasional baik di Indonesia maupun mancanegara, seperti Hotel Mulia Senayan, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Hilton Hawaiian Village Lagoon Tower, Pakubuwono Signature, dan City Club of Tokyo. Bika juga merupakan agen tunggal untuk ber bagai merek interior dunia seperti Missoni Home, Etro Home, Loro Piana Home, Interni Editions, Jonathan Adler, CTO Lighting, Baker Furniture, dan Saint-Louis.
0,24% Kontribusi subsektor Desain Produk terhadap PDB Ekraf 62,81% pelaku usaha subsektor Desain Produk menggunakan media sosial sebagai media promosi
Salone del Mobile Untuk kali pertama, pemerintah Indonesia diwakili oleh BEKRAF menghadirkan Paviliun Indonesia di ajang bergengsi Salone del Mobile yang berlangsung pada 4 - 9 April 2017 di Zona Tortona, Milano. Salone del Mobile Milan merupakan rujukan trend desain dan kriya di dunia, dan merupakan pintu gerbang yang strategis untuk memasuki pasar global. Paviliun Indonesia menampilkan 28 brand, lebih dari 50 desainer dan sekitar 100 produk yang dipamerkan setelah proses kurasi yang ketat.
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Desain Komunikasi Visual 32
33
Seek a Seek Seek-A-Seek Graphic Design Festival adalah pameran desain grafis dan seni yang paling terkemuka di Indonesia. Didukung penuh oleh BEKRAF dan berkolaborasi dengan para pelaku seni lainnya seperti galeri seni Dia.Lo.Gue, ADGI (Asosiasi Desainer Grafis Indonesia) dan DGI (Desain Grafis Indonesia), Seek-A-Seek mengusung titel “Smart Dialogue #10” pada tahun 2016 dan berlangsung dari 20 Mei hingga 22 Mei 2016 di Dia.Lo.Gue, Kemang, Jakarta. Seek-A-Seek “Smart Dialogue #10” merupakan perhelatannya yang kedua puluh kalinya dan menampilkan karya-karya dari 68 perusahaan dan studio desain grafis dari Indonesia serta pasar seni yang menjual 30 produk kreatif dari stationery hingga busana hingga perhiasan.
Desain Komunikasi Visual (DKV) didefinisikan sebagai proses desain yang tujuan utamanya adalah menyampaikan gagasan atau ide yang menggunakan bantuan visual (Sless, 1981).
513 miliar rupiah besaran PDB subsektor Desain Komunikasi Visual terhadap PDB Ekraf nasional pada tahun 2015
7,25%
Thinking Room (ditulis: Thinking*Room) adalah studio desain grafis di Jakarta yang didirikan oleh founder Eric Widjaja pada tahun 2005 yang berasal dari kekecewaannya terhadap lemahnya apresiasi dan kesadaran masyarakat terhadap industri desain di Indonesia pada saat itu. Pada awalnya, hasil-hasil karya Thinking*Room sempat dicap “nyeleneh”, tidak lazim, dan bahkan radikal, namun kini studio ini telah sukses menghitung klien-klien besar seperti Bank Internasional Indonesia, Fujifilm, Plaza Indonesia, Sinarmas, Cork & Screw dan Loewy ke dalam portofolionya. Menurut Eric, kesuksesannya berasal dari dogma kerjanya yang menyediakan konsep dan solusi total bagi klien-klien ketimbang memfokuskan hanya kepada desain. Semangat Eric untuk menjadi bagian dari perubahan di Indonesia dalam bidang desain komunikasi visual patut ditiru oleh generasi muda Indonesia berikutnya.
pelaku usaha subsektor DKV memiliki HKI
20,29%
pelaku usaha subsektor DKV memasarkan usahanya di luar negeri
13,04%
USAHA SUBSEKTOR DKV MENDAPATKAN PENDANAAN YANG BERSUMBER DARI PINJAMAN BANK
0,01% Kontribusi TK subsektor Desain Komunikasi Visual dari total TK Ekraf
10,3%
Laju Pertumbuhan PDB Subsektor Desain Komunikasi Visual pada tahun 2015
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Desain Interior 34
35 Desain Interior didefinisikan sebagai kegiatan yang memecahkan masalah fungsi dan kualitas interior, menyediakan layanan terkait ruang interior untuk meningkatkan kualitas hidup, dan memenuhi aspek kesehatan, keamanan, dan kenyamanan publik (IFI General Assembly Document, 1983).
1.354 miliar rupiah besaran PDB subsektor Desain Interior terhadap PDB Ekraf nasional pada tahun 2015
6,1%
5,45%
pengusaha desain interior memiliki HKI
62,73% USAHA SUBSEKTOR DESAIN INTERIOR MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI
Casa Indonesia
Laju Pertumbuhan PDB Subsektor Desain Interior pada tahun 2015
0,03% Kontribusi TK subsektor Desain Interior dari total TK Ekraf 87,27% pelaku usaha subsektor Desain Interior memasarkan usahanya di luar daerah
Ajang pameran interior yang paling bergengsi di nusantara, CASA Indonesia 2017, kembali digelar untuk kedelapan kalinya pada hari Kamis hingga Minggu, 14 Juni 2017 di Ballroom The RitzCarlton Jakarta, Pacific Place. Pameran yang tersohor di kalangan millennial, kreator, desainer, dan arsitek dari dalam dan mancanegara ini didukung penuh oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan menampilkan seminar khusus dari BEKRAF yang bertajuk “Developing Design Through Trend Research & Forecasting.” CASA Indonesia 2017 diorganisir oleh majalah CASA Indonesia dan bertajuk “The Largest and Most Comprehensive Living Exhibition”.
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Arsitektur 36
37 Arsitektur didefinisikan sebagai praktik dari profesi arsitek, yaitu menawarkan atau memberikan layanan profesional yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi bangunan.
6,62% Laju pertumbuhan PDB subsektor Arsitektur (2015)
Europalia Sejak tahun 1969, Europalia Arts Festival telah menggelar pameran kesenian atau art biennale sebanyak 25 festival, yang masing-masing menampilkan budaya dan kesenian dari negara-negara yang berbeda di dunia. Tahun ini, Indonesia boleh berbangga dengan digelarnya Europalia Arts Festival Indonesia 2017 dari tanggal 10 Oktober 2017 hingga 21 Januari 2018, yang akan memfokuskan seni dan khusunya arsitektur Indonesia yang telah dikurasi oleh tim Europalia dan Indonesia termasuk BEKRAF. Indonesia akan menjadi negara non-UE kedelapan yang terpilih sebagai tamu (negara) kehormatan di festival budaya paling prestisius di Eropa sejak tahun 1969.
24,07% usaha subsektor Arsitektur menggunakan pinjaman bank sebagai sumber pendanaan
19,5 TRILIUN RUPIAH BESARAN PDB SUBSEKTOR ARSITEKTUR TERHADAP PDB EKRAF NASIONAL PADA TAHUN 2015 70,41% pelaku usaha subsektor Arsitektur memiliki prioritas pengembangan usaha dalam peningkatan SDM berkualitas
96,36% usaha subsektor Arsitektur tidak memiliki HKI
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Seni Pertunjukan 38
39 Berdasarkan kerangka pemetaan potensi ekonomi, Seni Pertunjukan didefinisikan sebagai cabang kesenian yang melibatkan perancang, pekerja teknis dan penampil (performers), yang mengolah, mewujudkan dan menyampaikan suatu gagasan kepada penonton (audience); baik dalam bentuk lisan, musik, tata rupa, ekspresi dan gerakan tubuh atau tarian yang terjadi secara langsung (live) di dalam ruang dan waktu yang sama, di sini dan kini (hic et nunc). Seni pertunjukan yang dimaksud adalah teater, musik/konser/resital, tari, dan seni pertunjukan tradisionil yang dipentaskan dalam sebuah ruang terbatas dan berbayar.
10,13%
usaha subsektor Seni Pertunjukan mendapatkan pendanaan yang bersumber dari pinjaman bank
Teater Garasi didirikan pertama kali di Yogyakarta, 4 Desember 1993. Kelompok tari kontemporer ini merupakan salah satu pionir subsektor Seni Pertunjukan yang sukses mengangkat nama Indonesia ke panggung dunia melalui karya dan pertunjukan teaternya yang eksperimental dan telah dipentaskan di dalam dan luar negeri. Pada 24 dan 25 Mei 2017, Teater Garasi kembali menggelar produksi teranyarnya yang dijuduli “Menara Ingatan” yang digelar di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki Jakarta. Pertunjukan teater-musik (muziktheater) ini dibuat berdasarkan karya komposisi Yennu Ariendra, seniman Teater Garasi dan kelompok musik Melancholic Bitch.
2,2 TRILIUN RUPIAH BESARAN PDB SUBSEKTOR SENI PERTUNJUKAN TERHADAP PDB EKRAF NASIONAL PADA TAHUN 2015 59,05% pelaku usaha subsektor Seni Pertunjukan menggunakan media sosial sebagai media promosi
6,03% Laju Pertumbuhan PDB Subsektor Seni Pertunjukan pada tahun 2015
72,17% pelaku usaha subsektor Seni Pertunjukan memiliki prioritas pengembangan usaha dalam pendanaan untuk ide baru dan pemasar an usaha
1,06% Kontribusi TK subsektor Seni Pertunjukan dari total TK Ekraf
Bathara Saverigadi Dewandoro adalah koreografer tari tradisional Indonesia yang pada umurnya yang baru delapan belas tahun, telah mampu menciptakan sebuah koreografi tari bertitel “Gama Gandrung” pada tahun 2014. Prestasinya juga termasuk memenangkan penghargaan MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) sebagai koreografer termuda Indonesia yang berjasa melestarikan tari tradisional Indonesia di masa modern ini. Pada tahun 2008, ketika ia berusia 11 tahun, Bathara terpilih sebagai delegat termuda di sepanjang sejarah untuk mewakili Indonesia di India untuk tari Ramayana.
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Kuliner 40
41 Sesuai dengan pengelompokan aktivitas Ekonomi Kreatif dari BEKRAF, ruang lingkup subsektor Kuliner terdiri dari: Restoran, Warung Makan, Kedai Makanan, Penyediaan Makanan Keliling Atau Tempat Tidak Tetap, Jasa Boga Untuk Suatu Event Tertentu (Event Catering), Penyediaan Makanan Lainnya, Bar, Kelab Malam Atau Diskotik Yang Utamanya Menyediakan Minuman, Rumah Minum Atau Kafe, Kedai Minuman, Rumah Atau Kedai Obat Tradisional, Penyediaan Minuman Keliling Atau Tempat Tidak Tetap, Pusat Penjualan Makanan dan Minuman, dan Penambahan Industri Makanan.
Kreatifood Kreatifood adalah kegiatan festival seni dan budaya tahunan yang diinisiasi oleh BEKRAF dan diselenggarakan untuk mendorong perkembangan subsektor Kuliner dan memberikan wadah kepada para pelaku subsektor ini untuk menampilkan dan memasarkan hasil kreasi atau produknya ke pasar-pasar di tingkat nasional maupun internasional. Peserta acara ini antara lain adalah nama-nama pelaku di industri kuliner yang telah eksis sejak lama maupun baru seperti Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, Sate Padang Ajo Ramon, Kue Cubit, Kerak Telor, dan lain-lainnya.
Tanamera Coffee merupakan salah satu ikon “third-wave” kopi Indonesia yang kepopulerannya kini sedang mewabah di kalangan pecinta kopi nusantara maupun mancanegara. Tidak seperti warung kopi dari generasi sebelumnya, Tanamera mengusung konsep café yang trendi, nyaman dan berdesain Skandinavia-minimalis. Kualitas kopinya tidak perlu diragukan lagi, karena Tanamera memulai usahanya sebagai roaster yang pada tahun 2016 memenangkan kompetisi kopi prestisius “Champion International Roaster” di Melbourne International Coffee Exhibition. Keseriusan Tanamera dalam menggarap pasar kopi premium tercerminkan melalui produk-produk ekslusifnya seperti Malabar Natural Java dan Flores Honey, dan juga berbagai kopi single-origin dan blended lainnya.
46%
Kontribusi TK sektor Kuliner dari total TK Ekraf
94,43%
pelaku usaha subsektor Kuliner menggunakan modal sendiri sebagai sumber pendanaan
92,79% pelaku usaha subsektor Kuliner menggunakan input lokal
TOTAL EKSPOR KULINER 2015 (US $)
1,1 MILIAR
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Fotografi 42
43 Ketika dikaitkan dengan aktivitas Ekraf, subsektor Fotografi dapat didefinisikan sebagai industri yang mendorong penggunaan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu dalam memproduksi citra dari satu objek foto dengan menggunakan perangkat fotografi, termasuk di dalamnya media perekam cahaya, media penyimpan berkas, serta media yang menampilkan informasi untuk meningkatkan kesejahteraan dan menciptakan kesempatan kerja. Ruang lingkup utama fotografi terkait aktivitas Ekraf adalah 1) fotografi profesional; 2) fotografi komersial; 3) fotografi khusus; 4) fotografi seni; 5) fotografi jurnalistik; 6) fotografi pendidikan; dan fotografi amatir. Berdasarkan ruang lingkup tersebut, bisa dlihat bahwa aktivitas fotografi melintasi subsektor-subsektor lainnya di dalam Ekraf itu sendiri.
3.848 miliar rupiah besaran PDB subsektor Fotografi terhadap PDB Ekraf nasional
6,13% LAJU PERTUMBUHAN PDB SUBSEKTOR FOTOGRAFI PADA TAHUN 2015 70,93% pelaku usaha subsektor Fotografi memiliki prioritas pengembangan usaha dalam pemasaran produk
0,42% Kontribusi TK sektor Fotografi dari total TK Ekraf
93,01% pelaku usaha subsektor Fotografi menggunakan mo dal sendiri sebagai sumber pendanaan
66.48% pelaku usaha subsektor Fotografi menggunakan media sosial sebagai media promosi
Davy Linggar Adalah seorang seniman dan fotografer fesyen terkemuka di Indonesia. Karya-karyanya telah diakui di kancah nasional maupun internasional. Salah satu karyanya yang paling tersohor adalah “Pinkswing Park�, sebuah karya instalasi seni yang berkolaborasi dengan Agus Suwage dan dirilis pada tahun 2005 di acara Jakarta CP Bienale. Davy juga telah menangani berbagai proyek video clip dan fotografi untuk Raisa, Sandra Dewi dan Raline Shah, dan berkolaborasi dengan berbagai seniman nusantara tersohor lainnya seperti Tex Saverio, Jay Subiyakto dan Biyan.
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Kriya 44
45
Kontribusi PDB subsektor Kriya terhadap PDB Ekraf nasional selama periode 2015
15,7%
Kerajinan (Kriya) merupakan bagian dari seni rupa terapan yang merupakan titik temu antara seni dan desain, yang bersumber dari warisan tradisi atau ide kontemporer dan menghasilkan produk akhir berupa karya seni, produk fungsional, benda hias, atau dekoratif.
22,81% Jakarta Vintage / Salone del Mobile Dengan dukungan dari BEKRAF, puluhan desainer Indonesia berhasil mengikuti Salone del Mobile 2017, pameran desain dan kriya yang jadi kiblat tren dunia. Luthfi Hasan adalah salah satu desainer muda Tanah Air dengan brand Jakarta Vintage, yang mengusung karyanya berupa produk picnic chair, serta linen dan kanvas dengan tema Herbs and Spices Island. Luthfi dan karyanya di Jakarta Vintage berhasil lolos dari proses seleksi yang ketat untuk ikut berpartisipasi di Salone del Mobile 2017 oleh Aloysius Baskoro, selaku kurator.
Kontribusi TK sektor Kriya dari total TK Ekraf
27,16% pelaku usaha subsektor Kriya menggunakan pameran sebagai media promosi
133,8
MILIAR RUPIAH KONTRIBUSI PDB SUBSEKTOR KRIYA TERHADAP PDB EKRAF NASIONAL PADA TAHUN 2015
6,69% pelaku subsektor Kriya memiliki HKI Pangsa Pasar Ekspor Kriya 49% nilai ekspor disumbangkan dari Provinsi Jawa Timur terhadap total ekspor kriya nasional
18% Nilai ekspor yang disumbangkan dari Provinsi Jawa Barat terhadap total ekspor kriya nasional
11% Nilai ekspor yang disumbangkan dari Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah terhadap total ekspor kriya nasional
5% Banten
1% Daerah Istimewa Yogyakarta
0,77% Nilai ekspor dari 24 provinsi lainnya terhadap total ekspor kriya nasional.
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Fesyen 46
47
154.694
Berdasarkan definisi dari BEKRAF pada tahun 2016, fesyen adalah suatu gaya hidup dalam berpenampilan yang mencerminkan identitas diri atau kelompok. Subsektor Fesyen telah diklasifikasikan oleh BPS menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) menjadi 12 sektor KBLI 5 digit.
miliar rupiah (18.15% dari total PDB Ekraf) Kontribusi PDB subsektor Fesyen pada tahun 2015
Edward Hutabarat, yang juga dikenal sebagai Edo Hutabarat, adalah salah satu perancang busana tersohor Indonesia. Ia terkenal dengan desain dan karya-karya batiknya yang berkiblat kontemporer, yang telah mendulang banyak pengagum dan pembeli baik dari Indonesia maupun mancanegara. Laki-laki berusia 57 tahun ini telah menekuni dunia batik selama 35 tahun, yang ia lihat sebagai warisan pusaka budaya nusantara. Pada tahun 2016, Edo berhasil menggelar acara fashion show bertajuk “Batik Journey� di Hotel Dharmawangsa, 14 Januari 2016.
2,85%
0,86%
16,85%
1,74%
0,01%
7. Bali
8. Jawa Tengah
9. D.I.Yogyakarta
10. Nusa Tenggara Timur
23,98%
0,04% 4. Sumatera Utara
6. Jawa Timur
1,17% 3. Kep. Riau
9,97%
5. Banten
42,52%
2. DKI Jakarta
1. Jawa Barat
Provinsi Pengekspor Produk Fesyen Terbesar di Indonesia:
24% dari total TK Ekraf nasional bekerja di subsektor Fesyen (2015)
56% Produk industri kreatif yang diekspor ke luar negeri berasal dari produk-produk fesyen (2015)
14,14% pelaku subsektor Fesyen memiliki HKI
2,80% Laju pertumbuhan PDB subsektor Fesyen (2015)
Jakarta Fashion Week Jakarta Fashion Week (JFW) merupakan pagelaran fesyen tahunan yang telah berlangsung sejak tahun 2008 dan makin mendunia hingga saat ini. Pada tahun 2017, JFW akan menampilkan karya-karya dari 40 desainer dari lima generasi sebelumnya, dan 70 fashion show dari desainer lokal dan mancanegara, termasuk karya-karya dari para desainer muda binaan Indonesia Fashion Forward (IFF) Incubation Program. JFW 2017 akan diadakan pada tanggal 22-28 Oktober mendatang di Senayan City, Lantai 8, Jakarta.
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Film 48
49 Ruang lingkup subsektor Film, Animasi dan Video terbagi menjadi sembilan subsektor berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).
1,35 miliar Rupiah
Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak menorehkan prestasi terbaru bagi kancah perfilman nasional Indonesia dengan terpilihnya film tersebut untuk ditayangkan pada Festival Film Cannes 2017, salah satu ajang penghargaan film paling bergengsi dan prestisius di dunia. Film arahan sutradara Mouly Surya ini menjadi satu-satunya film panjang dari Asia Tenggara yang terseleksi di festival tahunan tersebut. Film yang mengisahkan seorang janda asal Sumba bernama Marlina (Marsha Timothy) yang membalaskan dendamnya kepada seorang perampok, Markus (Egi Fedly) ini berhasil mendulang banyak pujian dari para penonton dan kritikus film internasional dan mendapatkan waktu tayang premier yaitu tepatnya pada Quinzane des realisateurs (Directors’ Fortnight), tanggal 24 Mei 2017. Di Indonesia, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak baru akan tayang pada bulan Oktober 2017 mendatang.
Film nasional Warkop reborn Part 1 berhasil mencatat rekor baru di ranah perfilman Indonesia pada tahun 2016 dengan jumlah penonton yang mencapai sebesar 6.858.616 orang, yang juga menobatkannya sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa. Film arahan sutradara Anggi Umbara itu berhasil meraup 2.317.000 penonton pada hari kelima pemutaran di bioskop, sebuah pencapaian yang luar biasa dan yang dipuji oleh Kepala BEKRAF, Triawan Munaf, melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu (14/9/2016).
6,68% Laju pertumbuhan PDB subsektor Film, Animasi dan Video (2015)
76,96% pelaku usaha subsektor Film, Animasi dan Video menggunakan media sosial sebagai media promosi
0,23% DARI TOTAL TK EKRAF NASIONAL BEKERJA DI SUBSEKTOR FILM, ANIMASI DAN VIDEO (2015)
Besaran PDB subsektor Film, Animasi dan Video terhadap PDB Ekraf nasional pada tahun 2015
PERSPEKTIF - FILM INDONESIA TERLARIS SEPANJANG MASA 1. Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! part 1 (2016) 6.858.616 penonton 2. Laskar Pelangi (2008) 4.719.453 penonton 3. Habibie & Ainun (2012) 4.583.641 penonton 4. Ada Apa Dengan Cinta? 2 (2016) 3.665.509 penonton 5. Ayat-ayat Cinta (2008) 3.581.947 penonton 6. My Stupid Boss (2016) 3.052.657 penonton 7. Ada Apa dengan Cinta? (2002) 2.700.000 penonton 8. Danur: I Can See Ghost (2017) 2.692.957 penonton 9. Cek Toko Sebelah (2016) 2.642.957 penonton 10. Eiffel I’m in Love (2003) 2.632.300 penonton Source: filmindonesia.or.id (26/04/2017)
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Musik 50
51 Definisi musik adalah segala jenis usaha dan kegiatan kreatif yang berkaitan dengan pendidikan, kreasi/komposisi, rekaman, promosi, distribusi, penjualan, dan pertunjukan karya seni musik. (Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025). Subsektor Musik ini dikelompokan menjadi 8 subsektor dalam Klasifikasi Baku Lapangan Industri (KBLI).
6,88% pelaku subsektor Musik memiliki HKI
7,26%
LAJU PERTUMBUHAN SUBSEKTOR MUSIK PADA TAHUN 2015
3.998 miliar rupiah besaran PDB subsektor Musik terhadap PDB Ekraf nasional Synchronize Fest
96,71% pelaku usaha subsektor Musik menggunakan modal sendiri sebagai sumber pendanaan
Synchronize Fest merupakan festival musik 3-hari yang mengusung musik lokal dari beragam genre dan musisi, mulai dari Barasuara, Kelompok Penerbang Roket, Ras Muhamad, hingga Tulus, dan musik dari metal, hingga R&B dan punk. Pada Synchronize Fest 2016, terdapat sekitar 100 band dan musisi Indonesia yang berpartisipasi di acara ini. Synchronize Fest 2017 akan kembali digelar di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada tanggal 6 - 8 Oktober 2017.
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Periklanan
Aplikasi dan Game Developer
52
53 15 triliun rupiah (2% dari total PDB Ekraf nasional) Besaran PDB subsektor Aplikasi dan Game Developer terhadap PDB Ekraf Nasional pada tahun 2015
5,05%
Pertumbuhan PDB subsektor Aplikasi dan Game Developer 2015 0,25% dari total TK Ekraf nasional bekerja di subsektor Aplikasi dan Game Developer (2015)
0,97% usaha subsektor Aplikasi dan Game Developer mendapatkan pendanaan yang bersumber dari modal ventura
Definisi periklanan adalah berbagai jasa periklanan (baik dengan kemampuan sendiri atau disubkontrakkan), yang meliputi jasa konsultasi kreatif, produksi bahan periklanan, perencanaan dan pembelian media. Ruang lingkup subsektor Periklanan bedasarkan klasifikasi baku lapangan industri terbagi menjadi aktivitas hubungan masyarakat (humas), aktivitas konsultasi manajemen lainnya, periklanan, penelitian pasar, dan jajak pendapat masyarakat.
6.791 miliar Rupiah Besaran PDB subsektor Periklanan terhadap PDB Ekraf Nasional
Hakuhodo Indonesia adalah perusahaan periklanan Indonesia yang baru-baru ini menoreh prestasi gemilang dengan meraih sembilan medali di ajang bergengsi periklanan AdFest 2017 yang berlangsung di Pattaya, 22 – 25 Maret 2017. Pencapaian ini merupakan sejarah baru untuk industri periklanan di negeri ini, yaitu memperoleh penghargaan terbanyak di tingkat regional Asia Pasifik dengan satu medali emas, tiga medali perak dan lima medali perunggu. Penghargaan ini juga merupakan penghargaan terbanyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Di tingkat nasional, Hakuhodo Indonesia juga berhasil meraih gelar Agency of the Year di tahun 2016 di ajang Citra Pariwara.
34,15% pelaku usaha Periklanan menggunakan pinjaman bank sebagai sumber pendanaan
Subsektor Aplikasi dan Game Developer merupakan gabungan dari dua subsektor yang berbeda sebelumnya, yaitu subsektor Permainan Interaktif dan subsektor Layanan Komputer dan Piranti Lunak. Kedua subsektor ini digabungkan berdasarkan klasifikasi terbaru yang dikembangkan pada tahun 2015 (KBLI 2015). Aplikasi didefinisikan sebagai bagian dari perangkat lunak (software) yang menggunakan sistem komputer (hardware) untuk melakukan pekerjaan atau memberikan fungsi hiburan di luar operasi dasar komputer itu sendiri. Aplikasi diciptakan untuk membantu pengguna melaksanakan suatu tujuan atau memecahkan masalah yang dihadapi, dan ditujukan baik untuk umum maupun untuk pengguna khusus sesuai dengan kebutuhan dan permintaan. Sementara game developer didefinisikan sebagai “suatu media atau aktivitas yang memungkinkan tindakan bermain berumpan balik dan memiliki karakteristik setidaknya berupa tujuan dan aturan” (Kemenparekraf, 2015).
Go-Jek kerap disebut-sebut sebagai salah satu “startup unicorn” Indonesia karena berhasil menjadi perusahaan startup pertama Indonesia bernilai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 13 triliun di Asia Tenggara, selain Grab dari Malaysia. Penyedia layanan transportasi berbasis daring ini memulai sepak terjangnya pada tahun 2010, ketika layanannya masih berbentuk offline. Hanya dalam waktu lima tahun, Go-Jek mampu mengembangkan sayapnya menjadi one-stop service dengan 11 variasi layanan jasa dalam aplikasinya, termasuk Go-Pay (sistem pembayaran), Go-Food (antaran makanan), Go-Send (pengiriman barang), dan Go-Car. Jumlah nilai tambah yang dihasilkannya juga tidak main-main: pada bulan Mei 2017, Go-Jek kembali mendapat suntikan dana segar sebesar 1,2 miliar dolar AS yang diikuti oleh raksasa internet dari Tiongkok, Tencent, setelah sebelumnya sukses mendapatkan investasi sebesar 550 juta dolar AS atau setara 7,2 triliun rupiah pada 4 Agustus 2016. Kini, Go-Jek tengah berfokus untuk memperluas bisnisnya ke mancanegara, tepatnya di kawasan Asia Tenggara.
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Penerbitan 54
55 Dalam laporan ini, subsektor Penerbitan didefinisikan sebagai: “suatu usaha atau kegiatan mengelola informasi dan daya imajinasi untuk membuat konten kreatif yang memiliki keunikan tertentu, dituangkan dalam bentuk tulisan, gambar dan/atau audio ataupun kombinasinya, diproduksi untuk dikonsumsi publik, melalui media cetak, media digital, ataupun media daring, untuk mendapatkan nilai ekonomi, sosial ataupun seni dan budaya yang lebih tinggi� (Kemenparekraf, 2015). Dari definisi penerbitan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebuah produk penerbitan berarti memiliki minimal satu dari 5 (lima) kriteria yang menginformasikan kekhususan penerbitan yaitu: konten kreatif; keunikan; diproduksi untuk konsumsi publik; media; dan nilai.
Kontribusi Subsektor Penerbitan terhadap PDB Ekonomi Kreatif 53,57 miliar Rupiah US $ 22.334,5 Rata-rata nilai ekspor (FOB) industri Penerbitan pada tahun 2015.
Yang dimaksud dengan konten kreatif adalah informasi yang dikelola melalui proses kreativitas. Sedangkan yang dimaksud dengan keunikan adalah sebuah karya penerbitan memiliki kekhususan atau keistimewaan, atau berbeda dari yang lain. Diproduksi untuk konsumsi publik artinya bahwa sebuah karya penerbitan adalah karya kreatif yang langsung memenuhi keperluan hidup masyarakat. Sebuah produk penerbitan mempunyai fungsi sebagai media yang berarti bahwa produk penerbitan adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi baik berupa cetakan dan digital. Karya penerbitan disebut mempunyai nilai jika produk tersebut dapat menghasilkan: keuntungan finansial, penghargaan yang diberikan oleh masyarakat, konten kreatif yang mengandung aspek kebudayaan. BPS dan BEKRAF telah mengidentifikasi lapangan usaha yang masuk dalam penerbitan, yang termasuk penerbitan, percetakan, penerbitan koran, dan majalah. Berdasarkan definisi tersebut, BPS telah melakukan pendataan terhadap beberapa indikator ekonomi sektor ini: nilai tambah, tenaga kerja dan perdagangan internasional. Kontribusi langsung sektor penerbitan terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia (PDB) di tahun 2015 adalah sebesar sekitar 53,6 triliun rupiah. Berdasarkan data yang dirangkum, terkuak industri penerbitan memberikan kontribusi 6 persen terhadap total produk domestik bruto industri kreatif pada tahun 2015 dengan rata-rata pertumbuhan nilai tambah bruto sebesar 2,5 persen untuk periode 2010-2015.
0,12% merupakan besaran kontribusi ekspor dari subsektor Penerbitan terhadap total nilai ekspor Ekraf. Frankfurt Book Fair Indonesia kembali menjadi tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair (FBF) 2016 yang diselenggarakan pada 18-23 Oktober 2016 lalu di Frankfurt, Jerman. Presiden Frankfurt Book Fair, Jurgen Boss, mengundang perwakilan dari Indonesia secara khusus dikarenakan prestasi Indonesia yang dinilai sangat bagus setahun pasca-FBF 2015, yang tidak hanya berhasil menduniakan karya-karya literatur dari Indonesia, namun juga berhasil mendulang penjualan hak ciptanya. BEKRAF melalui Deputi Pemasaran beserta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Komite Buku Nasional menjadi perwakilan utama Indonesia pada ajang pameran buku internasional ini.
2,89% dari total TK Ekraf nasional bekerja di subsektor Penerbitan pada tahun 2015 15,86% pelaku subsektor Penerbitan memiliki HKI
75,24% usaha subsektor Penerbitan memiliki prioritas pengembangan usaha dalam hal penjualan produk Konsumsi Rumah Tangga Industri Penerbitan Tahun 2013
Jika dilihat dari konsumsi rumah tangga terhadap produksi industri kreatif, kontribusi industri penerbitan adalah sebesar 4,17% atau sekitar US$ 36 juta di tahun 2013. Nilai rata-rata pertumbuhan konsumsi rumah tangga industri penerbitan dalam kurun waktu tahun 2010-2013 adalah sebesar 6,07%, masih di bawah sedangkan untuk periode 2011-2013, masih di bawah nilai rata-rata pertumbuhan konsumsi rumah tangga industri kreatif dan Indonesia secara keseluruhan yang sebesar 10,5% dan 11,15% (IKAPI, 2015). Dari sisi jumlah penerbit, berdasarkan data IKAPI jumlah penerbit anggota IKAPI meningkat dari 1.158 di tahun 2011 menjadi 1.328 di tahun 2015 (Juni). Mayo ritas penerbit tersebut terdapat di Pulau Jawa, di mana sekitar 90% penerbit berlokasi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, jawa Tengah dan Yogyakarta.
Penjualan Buku Berdasarkan Jenisnya Tahun 2014
Berdasarkan data IKAPI, jumlah buku yang terjual di toko buku pada tahun 2014 adalah sebanyak 62,656 juta eksemplar. Angka ini lebih rendah dibandingkan jumlah penjualan di tahun 2013 yang mencapai 69,766 juta eksemplar atau menurun 11,348%. Secara nominal, nilai total penjualan buku di toko buku mencapai sekitar Rp8,5 triliun. Angka ini meningkat 16,1% dari penjualan tahun 2013 yang mencapai sekitar Rp7,3 triliun.
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Televisi & Radio 56
57
66,3 8,38%
0,44% dari total TK Ekraf nasional bekerja di subsektor Televisi dan Radio pada tahun 2015
78,45% PELAKU USAHA SUBSEKTOR TV DAN RADIO MENGGUNAKAN MODAL SENDIRI SEBAGAI SUMBER PENDANAAN
Pertumbuhan PDB 2015
triliun rupiah (7,78% dari total PDB Ekraf nasional) PDB subsektor Televisi dan Radio pada tahun 2015
Net. TV (PT Net Mediatama Televisi) bisa dikatakan merupakan wajah baru di ranah media siar atau televisi nasional, namun dalam waktu cepat mampu menangkap pangsa pasar Indonesia yang cukup mumpuni. Menurut riset AC Nielsen pada tahun 2015, pangsa pasar Net TV menduduki peringkat teratas (45%) untuk jumlah penonton di rentang usia 18 hingga 35 tahun (generasi milenial). Model bisnisnya yang mengacu kepada teknologi terkini seperti multi-platform, digital dan high-definition streaming, dan penyediaan konten yang segar dan relevan bagi penontonnya telah membantunya menjadi kompetitif dan membawanya ke mancanegara dalam waktu singkat.
Subsektor Televisi dan Radio didasarkan pada Undang-Undang Penyiaran No. 32 Tahun 2002 yang disesuaikan lebih lanjut dengan konteks pengembangan Ekraf di Indonesia. Lebih lanjut, subsektor Televisi didefinisikan sebagai: “kegiatan kreatif yang meliputi proses pengemasan gagasan dan informasi secara berkualitas kepada penikmatnya dalam format suara dan gambar yang disiarkan kepada publik dalam bentuk virtual secara teratur dan berkesinambungan.” Kemenparekraf (2014). Sedangkan subsektor Radio didefinisikan sebagai: “kegiatan kreatif yang meliputi proses pengemasan gagasan dan informasi secara berkualitas kepada penikmatnya dalam format suara yang disiarkan kepada publik dalam bentuk virtual secara teratur dan berkesinambungan”.
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
60
Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan
64
Deputi Akses Permodalan
68
Deputi Infrastruktur
72
Deputi Pemasaran
74
Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi
76
Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah
AKTIVITAS BEKRAF 2016
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan Sebagai model ekonomi yang bertumpu pada kekuatan Sumber Daya Manusia, Ekonomi Kreatif membangun fondasinya di atas riset, edukasi, dan pengembangan. Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan memiliki andil besar dalam mengembangkan kebijakan dan program fasilitasi riset, edukasi, dan pengembangan di bidang Ekonomi Kreatif. Deputi ini terdiri dari dua direktorat, yaitu Direktorat Riset dan Pengembangan dan Direktorat Edukasi. KEGIATAN & PENCAPAIAN DEPUTI RISET, EDUKASI, DAN PENGEMBANGAN 2016
61 tertuang di dalamnya, termasuk di antaranya Coding Mum, IKKON, CREATE dan fasilitasi komunitas. Tujuan akan Pusat Unggulan Ekonomi Kreatif ini adalah untuk memperkuat fondasi di sektor ekonomi kreatif berdasarkan riset dan pembelajaran. Pusat Unggulan Ekonomi Kreatif didirikan sebagai sebuah organisasi otonom untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan terhadap 16 subsektor Ekonomi Kreatif. Fasilitas yang disalurkan kepada masyarakat melalui Pusat Unggulan Ekonomi Kreatif meliputi informasi, pelatihan, serta kegiatan-kegiatan lain yang mendukung peningkat an kualitas dan produktifitas Sumber Daya Manusia di Indonesia.
Sejak tahun 2015, Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan telah membangun Pusat Unggulan Ekonomi Kreatif dan menjalankan beberapa program yang
“Coding Mum perlu diadakan terus dan kalau bisa merata di Indonesia agar para ibu dapat mempelajari web dan yang lebih penting lagi adalah agar para ibu lebih melek akan teknologi. Lebih baik lagi jika mereka mampu mendapatkan penghasilan dari program ini.” - Siti Aisyah CODING MUM Coding Mum merupakan program diklat (pendidikan & latihan) yang ditujukan bagi para ibu rumah tangga untuk mempelajari coding atau programming, sehingga kelak mereka dapat menerima pekerjaan paruh waktu sebagai programmer. Kegiatan Coding Mum dilaksanakan di Jakarta, Yogyakarta, Makassar, dan kota-kota besar lainnya.
SUCCESS STORY CODING MUM
60
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Program diklat 2016: Jakarta : 24 Februari Malang : 28 Maret - 28 Mei 2016 Jakarta II : 4 April 2016 Bandung : 16 April - 19 Mei 2016 Surabaya : 25 April - 25 Mei 2016 Bogor : 16 Mei - Juni 2016 Makassar : Juli - Agustus 2016 Yogyakarta : Agustus - September 2016 Jambi : September - Oktober 2016 Denpasar : September - Oktober 2016 Aceh : Direncanakan pada tahun 2017
Siti Aisyah, salah satu alumni Coding Mum asal Surabaya, berhasil memenangkan kompetisi Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) 10 Indosat Ooredoo tahun 2016. Dari 3.600 ide, terpilih 34 finalis IWIC 10 Indosat Ooredoo dari Indonesia, Filipina, Myanmar, dan Jepang, dan Siti Aisyah adalah satunya. Di IWIC 10, Siti Aisyah masuk dalam kategori woman apps dan mendapatkan juara 2.
Tujuan utama dari IKKON adalah untuk mendorong proses pengembangan dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Ekonomi Kreatif di seluruh Indonesia. IKKON Program IKKON (Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara) merupakan program yang menempatkan seseorang atau sekelompok pelaku Ekraf pada sebuah wilayah tertentu untuk membantu pengembangan potensi Ekonomi Kreatif masyarakat setempat. Peserta IKKON termasuk individu-individu maupun sekelompok pelaku Ekraf, baik itu pengajar, penyuluh, maupun desainer. Pengajar atau penyuluh IKKON tersebut melatih masyarakat setempat, yang komoditasnya memiliki potensi untuk dikembangkan, di wadah-wadah setempat seperti kelas guna membantu pengembangan potensi Ekonomi Kreatif di wilayah tersebut. Pada tahun 2016, IKKON dilaksanakan di 5 (lima) daerah yaitu Sawahlunto (tenun), Lampung (tapis), Brebes (batik), Rembang (batik), NgadaFlores (tenun).
Juni – November 2016
Lokasi:
Sawahlunto Rembang
Pesawaran
Salem, Brebes
Ngada, NTT
Mentor: DKV - Desain Mode - Desain Produk - Desain Interior Videografer - Fotografer - Antropologi
“Mengolaborasikan potensi-potensi yang dimiliki setiap daerah dengan para desainer pelaku Ekraf yang berpengalaman.”
Tujuan utama dari CREATE adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta di bidang Ekonomi Kreatif terkait dengan 16 subsektor Ekraf.
CREATE Berbeda dengan program IKKON, CREATE (Creative Training & Education) merupakan program pendidikan dan pelatihan (diklat) yang khusus ditujukan pada komunitas, asosiasi profesi, dan perguruan tinggi guna meningkatkan kemampuan anggotanya di bidang Ekonomi Kreatif. Juga berbeda dengan program IKKON yang lebih menyasar pelaku Ekraf setempat, CREATE lebih berfokus kepada organisasi-organisasi Ekraf tertentu di sebuah wilayah.
Program diklat tahun 2016: • Yogyakarta (film dan manajemen) • Lampung (penulisan, desain produk) • Bandung (fotografi, kuliner) • Pekanbaru (kuliner, seni pertunjukan) • Banda Aceh (fesyen, penulisan) • Palu (musik, kuliner) • Pontianak (penulisan, desain produk) • Banjarmasin (fesyen, desain produk) • Makassar (artisitik seni pertunjukan, bisnis manajemen seni pertunjukan) • Banjarmasin (fesyen, desain produk) • Palembang (fesyen, desain produk) • Mataram (fesyen, desain produk) • Jambi (fesyen, desain produk) • Pacitan (desain interior, desain produk) • Ambon (fesyen, desain produk) • Jayapura (manajemen bisnis, seni pertunjukan) • Pekalongan (fesyen, desain produk) • Labuan Bajo (fesyen, desain produk)
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
62
63 Workshop & Bimtek Mei – Oktober 2016
“Terlaksana di 25 kota dan diikuti 3.160 peserta.”
Workshop pemberdayaan, komunitas, asosiasi dan perguruan tinggi
Lokasi: Banda Aceh - Pekanbaru Jambi - Palembang - Bandar Lampung - Jakarta - Bandung - Pekalongan - Pacitan - Yogyakarta - Pontianak - Banjarmasin - Makassar - Palu - Mataram - Labuan Bajo - Ambon - Jayapura
Subsektor: Fashion - Desain Produk - Desain Interior - Film - Animasi - Penulisan Kuliner - Seni Pertunjukan - Fotografi - Musik - Apps & Games
Workshop Packaging: Banyuwangi - Bengkulu Batam Bimbingan Teknis (Manajemen Bisnis): Bogor - Balikpapan Medan - Serang ITF
Pendukungan
Jakarta: Jakarta Fashion Week, Hellofest, Muslim Fashion Festival, Masterclass for Cameramen, Teater Kami, Indonesia Graphic Designs Award, Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara, Komunitas Pecinta Buku Anak, Pendukungan pada APMF, Women Expo, Wrockshop, From Page to Screen, Indonesia Dance Festival (IDF).
Bandung: Workshop Eksperimen Kreatif (Komunitas Taboo), Indesignation, Footware
Purwokerto: Semiloka BEKRAFUnsoed-Wantanast
Pekalongan: Talkshow Pekan Batik Nusantara, Seminar Pekan Batik Nusantara
Solo: Workshop Seni Pertunjukan, Workshop Topeng, Trip PPBN
Yogyakarta: Art Jog, INAFED
Lombok: Masterclass for Film
Makassar: Seascreen Lab, Seminar Prospek Industri Kreatif
Kendari: Kendari Kreatif
Kepulauan Seribu: Workshop Film G1000
USA: Fasilitasi ke Amerika Serikat (Adidas Footwear)
FASILITASI DENGAN KOMUNITAS
Trend Forecasting:
Bekraf juga memberikan fasilitas kepada para pelaku kreatif baik individu, komunitas, asosiasi profesi, dan perguruan tinggi berupa: (1) pengiriman keluar negeri bagi pelaku kreatif yang berprestasi, (2) peningkatan kemampuan, (3) Pelaksanaan kegiatan terkait 16 subsektor ekonomi kreatif, dan (4) pelaksanaan kegiatan terkait 16 subsektor Ekonomi Kreatif.
Sebagai bagian dari mandat BEKRAF untuk mempublikasikan hasil riset, data dan informasi yang relevan bagi seluruh pemangku kepentingan Ekraf di Indonesia, Indonesia Trend Forecasting 2017–2018 merupakan hasil riset untuk tahun 2017–2018 yang bisa dijadikan referensi untuk sektor Ekonomi Kreatif Indonesia pada subsektor desain interior, produk, fashion, dan kriya. Bertemakan “GREYZONE”, Trend Forecasting 2017-2018 diluncurkan pada tanggal 28 Februari 2017 di Ciputra World, Jakarta.
BISMA (BEKRAF Information System Mobile Application) Aplikasi digital yang dikembangkan khusus oleh BEKRAF untuk mengumpulkan data para pelaku Ekonomi Kreatif di Indonesia. Manfaat yang diperoleh pelaku industri kreatif yang terdaftar di dalam database Bekraf termasuk mendapatkan prioritas dalam kegiatan yang diadakan oleh BEKRAF, antara lain kompetisi Industri Kreatif, Pameran, Pelatihan, Bimbingan Teknis, Pendaftaran HKI, Pemasaran, Pembiayaan, Inkubator dan Market Place.
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Deputi Akses Permodalan 64
65 Fungsi primer Deputi Akses Permodalan adalah mempertemukan pemilik dana atau investor dengan para pelaku usaha Ekonomi Kreatif dari keenam belas subsektor. Penyaluran dana dilakukan melalui ber bagai bentuk dan cara seperti hibah, modal ventura, pinjaman dari bank. Selain penyaluran dana, capacity building dalam bidang pengetahuan bisnis dan pengelolaan keuangan juga gencar dilakukan. Deputi Akses Permodalan membawahi dua direktorat, yaitu Direktorat Akses Perbankan dan Non-Perbankan. Direktorat Akses Perbankan melakukan upaya-upaya untuk membantu pelaku usaha Ekraf untuk bisa mendapatkan kemudahan pinjaman bank, sementara Direktorat Akses Non-Perbankan membuat kebijak an-kebijakan baru untuk mendorong pendanaan di sektor Ekraf berupa pinjaman non-bank, investasi, dan hibah/bantuan pemerintah melalui intermediasi. KEGIATAN & PENCAPAIAN DEPUTI AKSES PERMODALAN 2016 Deputi Akses Permodalan telah menetapkan target realisasi modal yang disalurkan kepada pelaku Ekonomi Kreatif pada tahun 2016 sebesar 400 milyar rupiah, dan jumlah pelaku Ekraf yang mendapat fasi litasi akses permodalan sebanyak 2.400 orang. Selain itu, target pertumbuhan aset Penerima Modal adalah sebesar 12 persen. Pada tahun 2016, angka realisasi modal yang disalurkan kepada pelaku Ekraf dari sektor Non-Perbankan adalah 80 miliar rupiah dengan jumlah pelaku Ekraf yang mendapatkan bimbingan teknis sebanyak 800 orang, dan jumlah pelaku Ekraf yang mendapatkan bimbingan teknis dan realisasi modal yang disalurkan dari sektor Perbankan mencapai 1.600 orang. Jumlah lembaga / badan / asosiasi yang dibina dan didukung oleh deputi ini pada tahun 2016 adalah sebanyak 16 lembaga.
Beberapa program unggulan dari Deputi Akses Permodalan antara lain: 1. Program DEKRAF (Dana Ekonomi Kreatif): BEKRAF membantu membangun jaringan sumber pendanaan dari berbagai lembaga yang berkeinginan memberikan modal kepada pelaku 16 sub-sektor Ekonomi Kreatif. Modal ini berasal dari dana hibah, dana pembiayaan (bank dan non-bank), dan dana dari investor. 2. Program KUREKRAF (Kredit Usaha Rakyat Ekonomi Kreatif): BEKRAF memberikan bimbingan manajemen kepada para pelaku 16 subsektor Ekonomi Kreatif yang berhak mendapat pendanaan dari bank penyalur KUR (Kredit Usaha Rakyat). 3. Program IP Financing: BEKRAF merancang terbukanya akses pembiayaan bagi para pelaku Ekonomi Kreatif dengan memanfaatkan kekayaan intelektual yang dimiliki oleh pelaku. 4. Optimalisasi Crowdfunding: BEKRAF bekerjasama dengan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam melakukan proses legalisasi crowdfunding sebagai salah satu model pendanaan yang layak dan kredibel. 5. Pembangunan kapasitas Pelaku Ekonomi Kreatif: Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing para Pelaku Ekonomi Kreatif sehingga bisa memperoleh kepercayaan yang lebih besar dari para penyandang dana. 6. Mengadakan forum bagi para investor dan filantropi terkait dengan permodalan ekonomi kreatif Indonesia.
DEPUTI AKSES PERMODALAN
Realisasi modal yang disalurkan kepada pelaku Ekraf
Direktorat Akses Perbankan
Manajemen kelas keuangan kreatif kepada penerima KUR:
Capaian Aktual: 4,2 triliun
Target: 500 miliar
Achievement: 859,35%
total pembiayaan yang berhasil disalurkan oleh sektor perbankan kepada pelaku usaha
700 orang Seri kelas keuangan Syariah UKM kreatif:
800 orang Lokasi:
persentase angka realisasi modal yang berhasil disalurkan kepada pelaku Ekraf
Kesimpulan: Aktivitas permodalan bagi para pelaku Ekraf meningkat.
Perbankan konvensional melalui BRI dan BNI:
4,2 triliun Rupiah Perbankan Syariah melalui BRI Syariah:
77,21 miliar Rupiah Jumlah pelaku Ekraf yang mendapatkan bimbingan teknis tentang akses permodalan perbankan pada tahun 2016 adalah sebanyak 2.600 orang atau peningkatan sebesar 130 persen dari tahun sebelumnya.
Padang
Jakarta
Pekalongan
Aceh
Surabaya
Mataram
Makassar
Yogyakarta
Denpasar
Bandung
Palembang
Tangerang
Mataram
Selatan
Lampung
Banjarmasin
Direktorat Akses Non Perbankan Target:
80 miliar / 800 orang
Capaian aktual
96,75 miliar / 1.092 orang
Achievement:
120,75% / 136,5%
Sub Direktorat Modal Ventura: 876 orang Sub Direktorat Dana Masyarakat: 205 orang
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
66
67 REALISASI PROGRAM DEPUTI AKSES PERMODALAN – KEGIATAN DIREKTORAT AKSES NON-PERBANKAN TAHUN 2016 1.Bimbingan Teknis • Pitching business Bimbingan teknis bertujuan untuk melatih serta meningkatkan kemampuan para startup dalam menggaet investor. Peserta juga dapat mengetahui sudut pandang investor dalam menentukan startup pilihan sebagai ladang investasi. • Workshop / pelatihan Manajemen keuangan, manajemen risiko, manajemen inovasi, dll. Pelatihan untuk meningkat kan kemampuan para pelaku usaha dalam manajemen usaha, terutama dari aspek keuangan dan permodalan. • Mentoring Bantuan dan sharing session yang diberikan kepada para pelaku usaha yang masih minim pengalaman, umumnya kepada para pelaku usaha startup, agar memiliki gambaran ketika melakukan bisnis. 2. Forum Filantropi • PFI, Ind Philantrophy Fest Indonesia Philantrophy Fest merupakan festival yang diseleng garakan oleh BEKRAF dan Filantropi Indonesia guna merangkul para filantropi untuk membantu pengembangan Ekraf di Indonesia. Acara yang digelar 2 tahun sekali ini berisi pameran, konferensi, talk show, forum kemitraan, serta field trip ke beberapa proyek Filantropi Indonesia. • Kebijakan filantrofi utk Ekraf (BKF, etc) Sebuah kebijakan yang dilakukan oleh BEKRAF untuk memajukan filantropi di Indonesia agar dapat berkontribusi dalam pengem bangan Ekraf. Kebija kan ini bertujuan bukan untuk menyalurkan dana ataupun memberi hibah, tetapi lebih mendorong terciptan ya lingkungan yang mendukung perkembangan filantropi keuangan untuk ekonomi kreatif di Indonesia.
• CSR, Mecenat, FFD etc. CSR: Lebih dikenal dengan Dana Ekonomi Kreatif (DEKRAF) sebagai wujud dukungan BEKRAF kepada para pelaku Ekraf di 16 subsektor. DEKRAF menjadi komitmen pendanaan kepada pelaku Ekraf yang berwujud pinjaman, hibah, maupun investasi. Mecenat: Konferensi yang memperkenalkan perusahaan-perusahaan filantropis di Jepang untuk mendorong jaringan positif di ASEAN dalam membangun promosi budaya melalui pertukaran seni dan budaya. FFD: Festival Film Dokumenter (FFD) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan pembuat film dokumenter Indonesia.
4. Forum Investor
3. Intermediasi
• IDX Diinisiasi oleh Indonesia Stock Exchange (IDX), dibangunlah sebuah ruang inkubasi bagi startup maupun UMKM yang ingin mengembangkan usahanya yang bernama IDX Inkubator. Di sini, mereka akan diajarkan akuntansi, mendirikan perusahaan, mencari modal, serta mencari investor.
• SWC Startup World Cup (SWC) merupakan model kompetisi sekaligus konferensi internasional yang mempertemukan startup, venture capital, pengusaha sekaligus CEO teknologi global. BEKRAF berperan dalam melangsungkan kompetisi SWC tingkat nasional sebagai perwakilan Indonesia di SWC.
• Angel Investor Usaha yang dilakukan oleh BEKRAF untuk merangkul para investor untuk menyediakan modal bagi usaha startup, dimana para angel investor akan mendapatkan modal kepemilikan dari startup tersebut. • PMV Perusahaan Modal Ventura (PMV) digandeng oleh BEKRAF dengan tujuan agar dapat menjadi sumber permodalan di luar perbankan, terutama dalam pengembangan bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
• KADIN BEKRAF menggandeng KADIN Indonesia dalam rangka mendukung pelaku kreatif untuk melakukan promosi ke mancanegara. • LPDB BEKRAF bersama dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) telah menandatangani perjanjian kerja sama mengenai pemanfaatan pinjaman/pembiayaan dana bergulir guna pendukungan permodalan bagi KUKM pelaku usaha di bidang Ekonomi Kreatif. • PBMT Ventura BEKRAF juga menggandeng lembaga keuangan non-bank yaitu Perusahaan Baitul Maal wat Tamwil (PBMT) Ventura Yogyakarta untuk membantu terciptanya proses intermediasi lembaga keuan gan non-bank dan para pelaku industri kreatif yang memiliki output intangible agar dapat mengakses permodalan dari LKNB.
• Startup Istanbul Startup Istanbul merupakan SWC yang diadakan pada tahun 2016 lalu, dimana BEKRAF menyiapkan 11 pelaku Ekonomi Kreatif dari kelompok startup digital untuk mengikuti ajang kompetisi ini. • Kompetisi Startup Kinara Merupakan kompetisi hasil kerjasama BEKRAF dan Kinara Indonesia, dimana peserta merupakan pemilik industri kreatif startup di Indonesia. Dalam program puncaknya di tahun 2016 lalu, BEKRAF dan Kinara juga menghadirkan para investor potensial dari berbagai industri, seperti digital, film dan animasi, fesyen, serta manufaktur membuat konten program. • Kompetisi Startup Tech In Asia Merupakan kompetisi hasil kerjasama BEKRAF dengan perusahaan modal ventura Fenox dalam rangka pengiriman delegasi startup tanah air untuk menghadiri SWC 2017 di San Fransisco, Amerika Serikat. • Ideafest Merupakan fasilitasi yang dilakukan oleh BEKRAF guna menumbuhkan startup Indonesia. Ideafest ini diharapkan dapat membantu para pelaku startup untuk membuat kesepakatan dengan para investor. IDEA fest
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Deputi Infrastruktur 68
69 Pembangunan infrastruktur merupakan fondasi terbentuknya ekosistem Ekonomi Kreatif, sehingga para pelaku Ekraf dapat berinteraksi, bekerja sama, dan merealisasikan visi dan misi mereka secara efektif. Deputi Infrastruktur bertanggung jawab terhadap terbentuknya ekosistem Ekonomi Kreatif yang kondusif, yang terdiri dari para pelaku Ekraf (pribadi & komunitas), pasar (bisnis), akademisi, dan pemerintah (Pusat & Pemda). Salah satu program deputi ini adalah membangun jaringan kota kreatif di seluruh Indonesia yang memungkinkan semua pelaku saling berinteraksi. Deputi Infrastruktur memiliki dua direktorat. Mereka adalah Direktorat Fasilitasi Infrastruktur Fisik dan Direktorat Fasilitasi Infrastruktur Teknologi Informasi dan Telekomunikasi. KEGIATAN & PENCAPAIAN DEPUTI INFRASTRUKTUR 2016 Deputi Infrastruktur memiliki serta merancang program-program guna mendukung terbentuknya ekosistem Ekonomi Kreatif yang kondusif. Beberapa program unggulan yang diampu oleh deputi ini yaitu: 1. Pengembangan Jaringan Kota Kreatif Gelaran akbar tahunan ArtJog kembali dilangsungkan pada tanggal 19 Mei hingga 19 Juni 2017 lalu di JNM (Jogja National Museum), Yogyakarta. ArtJog di tahun 2017 merayakan ulang tahunnya yang kesepuluh, dan telah menjadi pasar seni kontemporer terbesar dan tersohor di Indonesia, dengan jumlah pengunjung yang mencapai ribuan orang yang datang dari berbagai kalangan dan negara di dunia. ArtJog 2017 bertajuk “ART|JOG|10: Changing Perspective” dan menampilkan karya-karya dari 59 seniman dari Indonesia and mancanegara, termasuk seniman muda Wedhar Riyadi, Agan Harahap, Arwin Hidayat, Agus Suwage, Meliantha Muliawan, Marcel Schwittlick, Usami Masahiro, dan Tompi.
Jaringan kota kreatif bertujuan untuk mendorong para pelaku industri kreatif untuk menciptakan ide dan inovasi. Program yang juga dikenal dengan nama Indonesia Creative City Network (ICCN) ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga, membangun sumber daya manusia yang kuat, serta mengokohkan kompetensi dalam negeri. Dalam program ini, BEKRAF akan melakukan pendampingan dan fasilitasi sesuai dengan kebutuhan para pelaku usaha. ICCN sendiri pernah mengadakan gelaran expo yang dilaksanakan berbarengan dengan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC). Bertajuk “Menuju Kota Kreatif Indonesia yang Berkelanjutan”, ICCC ke-2 tersebut dihadiri oleh 17 kota dan 13 kabupaten. Para peserta tidak hanya berasal dari kalangan pemerintah daerah, namun juga dari para pelaku usaha kreatif, komunitas kreatif dan akademisi.
2. Proyek Indobioskop Program ini berupa penambahan dan pengembangan layar alternatif untuk mendorong film Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. BEKRAF menargetkan pembangunan lima ribu bioskop dan dua puluh ribu layar pertunjukan film di seluruh Indonesia dalam rangka pengembangan industri kreatif berbasis film. Untuk itu, BEKRAF tengah mengupayakan agar sektor usaha ini dibuka sebesar-besarnya untuk pemodal asing. Sebagai informasi, saat ini, hanya ada 1.050 layar bioskop di Indonesia. Jasa pertunjukan film atau pembangunan gedung bioskop saat ini telah masuk dalam Daftar Negatif Investasi (DNI), di mana pemodal asing dilarang memiliki saham dalam bisnis tersebut. Padahal animo masyarakat sangat tinggi terhadap dunia perfilman, sehingga ada kebutuhan pembangunan gedung bioskop khususnya di daerah guna melayani konsumen kelas menengah ke bawah. 3. Ruang Pemasaran (Retail Space) Ekonomi Kreatif di Daerah Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif mempunyai tugas fungsi untuk mewujudkan ruang kreatif yang secara spesifik akan dimanfaatkan sebagai pusat kreatif atau pusat ekshibisi atau inkubator bisnis serta sarana pendukung lainnya termasuk teknologi informasi dan komunikasi. Adapun program Bantuan Pemerintah untuk Fasilitasi Revitalisasi Infrastruktur Fisik Ruang Kreatif, Sarana Ruang Kreatif, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi bertujuan guna tersedianya ruang dan sarana untuk menumbuhkembangkan potensi sektor Ekonomi Kreatif di suatu wilayah. Petunjuk Teknis digunakan untuk pelaksanaan fasilitasi sehingga dapat dilakukan secara transparan, partisipatif dan akuntabel. Bantuan pemerintah itu diberikan dalam bentuk barang untuk revitalisasi bangunan yang berfungsi sebagai ruang kreatif, dan/atau sarana ruang kreatif, serta teknologi informasi dan komunikasi.
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
70
71 4. BEKUP BEKRAF for Pre-Startup BEKUP merupakan sebuah program yang digagas oleh BEKRAF serta didukung oleh MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif TIK/Digital Indonesia) dan PT Telekomunikasi Indonesia. BEKUP bertujuan untuk meningkatkan jumlah startup berkualitas di Indonesia. Selain itu, program ini juga membekali calon pendiri startup dengan keterampilan serta pengetahuan yang dibutuhkan. Alhasil, resiko kegagalan pun dapat diminimalisir. Pada bulan Juni 2016 lalu, BEKUP sukses diadakan di 14 kota. Berkaca dari kesuksesan tersebut, BEKRAF kembali mengadakan BEKUP 2.0 yang menjangkau lima kota di Indonesia, yakni Medan, Tangerang, Bandung, Malang, dan Makassar. Adapun kegiatan ini dilakukan pada Bulan Oktober 2016. Lebih lanjut, realisasi program Deputi Infrastruktur pada tahun 2016 terbagi ke dalam dua direktorat di bawah deputi ini. REALISASI PROGRAM DIREKTORAT FASILITASI INFRASTRUKTUR FISIK TAHUN 2016 Direktorat Fasilitasi Infrastruktur Fisik bertanggung jawab untuk menyusun kebijakan-kebijakan fasilitasi untuk pengembangan kota kreatif. Dalam ranah kebijakan, Direktorat Fasilitasi Infrastruktur Fisik telah melakukan kegiatan-kegiatan berikut ini: 1. Fasilitasi pengembangan Kabupaten Kreatif atau Kota Kreatif di Indonesia, termasuk di antaranya penyusunan sistem pemeringkatan Kabupaten / Kota Kreatif, penyelenggaraan ICCC 2, dan pendukungan Kota Tua Creative Festival. Simulasi pemeringkatan dilakukan di Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Solo, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Batang, Kota Lhokseumawe, Kota Manado, Kabupaten Belitung, Kabupaten Konawe Selatan, Kota Batu, Kota Banjarmasin, Kota Bandung, Kab Mempawah, Kota Tanjung Pinang, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Kayong Utara.
2. Fasilitasi pengembangan Desa Kreatif yang dilakukan di Kabupaten Sikka dan Lombok Tengah. Pembentukan Ekosistem Desa Kreatif Kabupaten Sikka dan Kabupaten Lombok Tengah, yang merupakan daerah yang diyakini memiliki potensi tenun ikat yang besar, diikuti oleh peserta sebanyak 50 orang dari masing-masing kabupaten. 3. Fasilitasi pengembangan Pusat Kreatif yang dilakukan di Kota Malang Raya (Patchwork), Kabupaten Batang (Batik Rifa’iyah) dan Kabupaten Konawe Selatan (limbah kayu), dengan peserta sebanyak 50 orang dari masing masing kabupaten dan kota. 4. Fasilitasi pengembangan Pusat Eksibisi (berpotongan dengan subsektor Film): dukungan untuk program Bamboo Biennale 2016, Museum Musik Indonesia, Layar Alternatif Misbar dan Layar Kubah (Dome Digital). Dukungan ini juga berkaitan dengan upaya menyemarakkan Sail Selat Karimata 2016 di Jambi, Kayong Utara, dan Belitung. 5. Fasilitasi pengembangan Inkubator Bisnis: pendukungan program Social Media Week 2016, Echelon 2016, Semarak Budaya Indonesia, Wayang Orang Bharata, The Big Start Competition, dan ArtJog #9. 6. Penyusunan peta infrastruktur fisik subsektor Seni Pertunjukan dan Seni Rupa di Yogyakarta, Solo, Bandung, dan Jakarta. 7. Penyusunan petunjuk teknis pemberian bantuan pemerintah kepada masyarakat dan Pemda di seluruh Indonesia.
Penilaian mandiri Kota / Kab Kreatif:
Pembentukan ekosistem desa / pusat kreatif:
19 250 lokasi
peserta / 3 bulan
Pengembangan pusat kreatif / inkubator bisnis / pusat ekshibisi:
Direktorat Fasilitasi Infrastruktur TIK
Rumah Indonesia Kreatif (12-18 Des 2016): 13 taman (Jakarta)
BEKRAF Developer Day: 7 lokasi / 4.625 peserta
Fabriek Fikr 2 (19-20 Nov 2016): 500 pengunjung / 50 seniman (Pabrik Gula Colomadu) Bamboo Biennale (1-26 Okt 2016): 100.000 pengunjung / 22 artisan (Solo)
BEKRAF for Pre-Startup (BEKUP): 13 kota / 442 peserta BEKRAF Game Prime: 2.000 peserta
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Deputi Pemasaran 72 Deputi Pemasaran bertugas memperluas pasar produk dan jasa kreatif Indonesia sehingga bisa bersaing di pasar global sekaligus menjadi raja di pasar sendiri. Strategi yang dilakukan oleh deputi ini termasuk promosi dan branding produk dan jasa kreatif Indonesia, dan membangun citra produk nasional secara menyeluruh dan konsisten baik di Indonesia maupun di luar negeri. Deputi Pemasaran membawahi dua direktorat, yaitu Direktorat Pengembangan Pasar Dalam Negeri dan Direktorat Pengembangan pasar Luar Negeri. KEGIATAN & PENCAPAIAN DEPUTI PEMASARAN 2016 Program kegiatan pemasaran dalam dan luar negeri berfokus kepada kebijakan yang dapat memfasilitasi pemangku kepentingan para pelaku Ekraf, dan berorientasi kepada pengembangan pasar dalam dan luar negeri, terutama pada strategi publikasi dan branding Ekraf Indonesia. Kebijakan Deputi Pemasaran sendiri didasarkan pada prioritas yang sudah ditentukan oleh BEKRAF, yang terdiri dari prioritas unggulan dan potensi. Subsektor yang termasuk dalam prioritas unggulan yakni subsektor Fesyen, Kriya, dan Kuliner, sedangkan yang termasuk dalam prioritas potensi yakni subsektor Film, Musik, serta Aplikasi dan Game. Pada tahun 2016, Deputi Pemasaran telah melaksanakan berbagai kegiatan publikasi dan branding Ekraf Indonesia melalui berbagai medium, termasuk partisipasi dalam Cannes Film Festival, London Design Biennale, ASEAN Festival of Children’s Content di Singapore, Tokyo Game Show, International Contemporary Furniture Fair NY, Maison D’Object Paris, C2 Montreal, London Fashion Week, Annecy International Animated Film Festival, Milan Fashion Week, Art Basel Europe, Basel, Busan Animasi dan Istanbul Mode. Deputi Pemasaran juga memiliki beberapa program unggulan lainnya, antara lain: 1. Pengembangan Pasar Busana Muslim (Hijab), bekerja sama dengan Deputi Infrastruktur.
73 2. Global Branding untuk produk-produk Ekraf nasional. 3. Mempersiapkan branding dan konten Asian Games 2018. 4. Cita Indonesia Mendunia: Merupakan program branding desainer kain Indonesia, supaya mereka mampu bersaing di pasar global bersama dengan merek-merek kelas dunia. 5. Rasa Indonesia Mendunia: Merupakan program branding subsektor Kuliner Indonesia supaya mampu dikenal di pasar global.
REALISASI KINERJA 2016 DIREKTORAT PENGEMBANGAN PASAR DALAM NEGERI
Target: 1.270 orang
Capaian: 2.1000 orang
Lokasi: 16 kota di Indonesia
Jumlah kegiatan dukungan kepada pemangku kepentingan terkait pengembangan pasar dalam negeri:
Jumlah kegiatan keikutsertaan event untuk subsektor kreatif dalam dan luar negeri:
Target: 31 kegiatan Capaian: 52 kegiatan
Target: 28 event Capaian: 28 event
Direktorat Pengembangan Pasar Luar Negeri: Target: 250 orang Capaian: 300 orang
Untuk kali pertama, pemerintah Indonesia diwakili oleh BEKRAF menghadirkan Paviliun Indonesia di ajang bergengsi Salone del Mobile yang berlangsung pada 4 - 9 April 2017 di Zona Tortona, Milano. Salone del Mobile Milan merupakan rujukan trend desain dan kriya di dunia, dan merupakan pintu gerbang yang strategis untuk memasuki pasar global. Paviliun Indonesia menampilkan 28 brand, lebih dari 50 desainer dan sekitar 100 produk yang dipamerkan setelah
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi
74
Sebagai model ekonomi yang bertumpu pada kekuatan Sumber Daya Manusia, Ekonomi Kreatif membangun fondasinya di atas Hak kekayaan intelektual (HKI). Ekonomi Kreatif dapat tumbuh dengan pesat jika ide dan karya para pelakunya dilindungi.
Program-program Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi difokuskan terutama kepada sosialisasi dan perlindungan terhadap HKI para pelaku Ekraf. Deputi ini menjalankan beberapa program unggulan, yaitu antara lain:
Untuk itu, Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi menyiapkan program-program terkait dengan Hak Kekayaan Intelektual di bidang Ekonomi Kreatif, antara lain penyediaan informasi tentang HKI dalam bentuk aplikasi, membentuk Satgas anti-pembajakan, menghadirkan para konsultan HKI untuk memberikan konsultasi one-on-one secara gratis, serta menyediakan fasilitasi untuk pendaftaran HKI bagi para pelaku Ekraf.
1. Perancangan dan peluncuran Mobile App Informasi HKI (BIIMA). Aplikasi ini menyediakan semua informasi tentang hak kekayaan intelektual secara lengkap.
Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi terdiri atas dua direktorat, yaitu Direktorat Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Direktorat Harmonisasi Regulasi dan Standardisasi. KEGIATAN & PENCAPAIAN DEPUTI FASILITASI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN REGULASI 2016 Direktorat Fasilitasi HKI bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan dan advokasi HKI, sedangkan Direktorat Harmonisasi Regulasi dan Standarisasi melakukan harmonisasi regulasi, standardisasi dan sertifikasi.
BISMA (Bekraf Information System Mobile Application) BISMA adalah sebuah aplikasi digital yang dikembangkan khusus oleh BEKRAF untuk mengumpulkan data para pelaku Ekonomi Kreatif di Indonesia. Manfaat yang diperoleh pelaku industri kreatif yang terdaftar di dalam database BEKRAF termasuk mendapatkan prioritas dalam kegiatan yang diadakan oleh BEKRAF, antara lain BEKRAF Expo, BEKRAF Award, Kompetisi Industri Kreatif, Pameran, Pelatihan, Bimbingan Teknis, Pendaftaran HKI, Pemasaran, Pembiayaan, Inkubator dan Market Place.
Pada tahun 2016, Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi secara menyeluruh telah melakukan konsultasi HKI secara gratis untuk 753 pelaku Ekraf. Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan target 1.000 pelaku Ekraf yang telah dicanangkan pada awal tahun. Juga telah dilakukan pendaftaran HKI secara gratis dengan realisasi 642 pendaftaran, dibandingkan dengan target sebanyak 2.016 pendaftaran. Terkait dengan masalah pembajakan, telah dilakukan penutupan sebanyak 22 situs penyedia musik ilegal dan 25 situs penyedia film ilegal. Deputi ini juga telah melakukan desain ulang kemasan produk-produk yang mengindikasikan karakter geografis sebanyak 16 produk unggulan. Selain itu, telah dilakukan sertifikasi profesi baik bagi para pelaku Ekraf di bidang batik, fotografi, barista, dan digital sebanyak 1.200 pelaku Ekraf, dibandingkan dengan target awal sebanyak 5.000.
2. Mengadakan konsultasi HKI secara massal dan gratis kepada para pelaku Ekraf. 3. Desain ulang kemasan produk indikasi geografis. 4. Fasilitasi 5.000 Sertifikat Profesi untuk pelaku Ekraf. 5. Fasilitasi 1000 Pendaftaran HKI untuk pelaku Ekraf. 6. Mendirikan Satgas Anti Pembajakan untuk memerangi pelanggaran HKI.
REALISASI PROGRAM KERJA DEPUTI FASILITASI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN REGULASI TAHUN 2016:
Jumlah pelaku Ekraf yang telah mendapat Fasilitasi Pendaftaran HKI:
Jumlah pelaku Ekraf yang telah mengikuti program Fasilitasi Sertifikasi Profesi:
21 kota / 16 kota / 1.174 orang 1.830 orang Pelaksanaan Konsultasi HKI dan dialog interaktif HKI: 24 kota
75
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
76
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah
77
Dalam membangun ekosistem Ekonomi Kreatif, hubungan antar lembaga dan wilayah memiliki peran yang sangat krusial. Deputi ini bertugas untuk merancang dan menjalankan program pembangunan dan penguatan hubungan, melalui kerjasama dan pembuatan ekosistem Ekraf yang melibatkan para akademisi, komunitas, bisnis, dan pemerintah (konsolidasi).
1. Membentuk Satgas Pedoman Investasi (DNI) untuk film: Satgas ini bertugas untuk membuat sebuah kajian mengenai dampak DNI terhadap film. Kajian ini nantinya akan diajukan ke Badan Kebijakan Fiskal (BKF). Tujuannya yakni untuk memberi keringanan pajak terhadap industri film, mengingat industri ini memiliki efek pengganda terhadap perekonomian.
Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah memiliki tiga tujuan utama yakni peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB), peningkatan jumlah tenaga kerja dan peningkatan nilai ekspor produk kreatif. Salah satu tahapan dalam mengupayakan pengembangan Ekonomi Kreatif adalah melalui tahapan 3C yakni Connect, Collaborate, Commerce atau Keterhubungan, Kolaborasi dan Komersialiasi. Deputi ini membawahi dua direktorat yaitu Direktorat Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri dan Direktorat Hubungan Antar Lembaga Luar Negeri.
2. Menjalankan koordinasi lintas kementerian, lembaga dan daerah.
KEGIATAN & PENCAPAIAN DEPUTI HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA DAN WILAYAH TAHUN 2016 Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah memiliki kewenangan untuk mengatur siapa saja yang bisa mendapat dukungan dan bantuan asal lolos seleksi. Melalui aturan baru dari Kementerian Keuangan tahun 2015, deputi ini dapat menyalurkan anggaran bantuan pemerintah untuk para pelaku kreatif yang terpilih melalui kurasi. Program kerja Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah pada tahun 2016 memiliki fokus utama agar BEKRAF dan pelaku Ekraf dapat bekerja sama dalam merealisasikan sektor Ekonomi Kreatif. Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah merancang berbagai program unggulan terkait dengan kerjasama antar kementerian, lembaga, wilayah, asosiasi, dan komunitas industri kreatif. Beberapa program tersebut, meliputi, antara lain:
3. Melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan lembaga-lembaga pemerintah dan non pemerintah terkait dengan kerjasama Ekonomi Kreatif. 4. Fasilitasi asosiasi dan pembentukan asosiasi-asosiasi pelaku industri kreatif baru. 5. Membentuk komite kurasi lintas kementerian dan lembaga untuk membantu dan mengawasi program-program kerja 16 subsektor Ekonomi Kreatif. 6. Melakukan kerjasama dengan para sineas lokal untuk mendukung dan memajukan industri perfilman Indonesia, contohnya dengan Korean Film Council (KOFIC), untuk mempertemukan pelaku industri perfilman Indonesia dengan Korea dalam Indonesia-Korea Cinema Global Networking. 7. Mengadakan Forum Komunitas x BEKRAF yang mengusung tema “Arah Pengembangan Perfilman di Daerah� di Jogja-Net pac Asian Film Festival (30/11/2016). Program ini dilakukan untuk memberikan pembinaan dan pencerahan bagi para pelaku perfilman, khususnya agar komunitas-komunitas film nantinya memiliki badan hukum. Tidak sedikit komunitas film di daerah yang sulit berkembang dan melakukan aktivitas gelar karya karena minimnya apresiasi dari pemerintah daerah.
DEPUTI HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA DAN WILAYAH Jumlah kerjasama dengan Pemda yang diikat dengan MOU: 14 kota
Jumlah kerjasama dengan negara luar yang diikat dengan MOU: 4 negara
Aceh Sumatra Utara Jambi Sumatra Barat Bangka Belitung Purwakarta Tegal Malang Garut Banjarnegara Yogyakarta Banyuwangi Atambua Ambon
Inggris Korea Selatan Italia (Torino Film Lab) Australia (Oz Asia)
EPILOG
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Prospek Ekonomi Global 2017
80
Prospek Ekonomi Kreatif Indonesia 2017
81
Tantangan Pengembangan Ekonomi Kreatif
82
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
80
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
Prospek Ekonomi Kreatif Global 2017 Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2016 masih lesu. Pemulihan ekonomi di negara-negara maju stagnan dan penurunan harga komoditas telah memperburuk prospek ekonomi bagi negara berkembang (Emerging Economies) yang mengekspor komoditas. Sementara itu, negara berpendapatan rendah (low-income countries/(LICs) juga mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat menghadapi guncangan dari internal dan eksternal perekonomian (World Bank, 2016). Pada tahun 2017, laju pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan mencapai 2,8 persen dan menjadi 3,0 persen pada tahun 2018. Sementara untuk negara maju, laju pertumbuhan diperkirakan meningkat pada periode 2017 menjadi 1,9 persen, namun diperkirakan akan stagnan pada angka tersebut hingga tahun 2018. Untuk negara berkembang, laju pertumbuhan diperkirakan hanya meningkat 0,6 persen dari tahun 2016 dan menjadi 4,9 persen pada tahun 2017, dan kemudian sedikit mengalami kenaikan menjadi 5,1
2,8% Proyeksi laju pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2017
Prospek Ekonomi Kreatif Indonesia 2017
persen pada tahun 2018. Lebih lanjut, negara BRICs (Brazil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan) diperkirakan tumbuh 5,1 persen pada tahun 2017 dan 5,3 persen pada tahun 2018. Kawasan Asia Pasifik diprediksi akan mengalami penurunan laju pertumbuhan ekonomi pada kurun waktu 2016 hingga 2018, yaitu diproyeksikan akan menurun menjadi 6,1 persen pada tahun 2018. Sementara itu, komponen PDB berupa belanja negara dan investasi juga diproyeksikan akan mengalami penurunan. Dari sisi transaksi internasional, kawasan Asia Pasifik akan mengalami pertumbuhan ekspor, walaupun laju pertumbuhan impor diproyeksikan lebih besar, sehingga pada periode 2016-2018 kontribusi ekspor bersih terhadap pertumbuhan PDB sebesar negatif 0,1 persen pada tahun 2016, 0 persen pada tahun 2017 dan kembali turun menjadi negatif 0,1 persen pada tahun 2018.
5,1% Proyek-
si Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada tahun 2017*
Sumber: dikompilasi dari IMF, World Bank, BNI Securities Indonesia, Danareksa Research Institute, Morgan Stanley, Oversea - Chinese Banking Corp, Roubini Economics, Citigroup, JPMorgan Chase, Bank Internasional Indonesia, IHS Markit Economics, Deutsche Bank, BNP Paribas, UBS, Bank Indonesia, OECD, ADB, The Economist
7% Target pertum-
3,0%
Proyeksi laju pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2018
6,1%
Proyeksi laju pertumbuhan ekonomi di Kawasan Asia Pasifik pada tahun 2018 (menurun)
-0,1%
Kontribusi ekspor bersih terhadap pertumbuhan PDB di kawasan Asia Pasifik pada tahun 2018 (menurun)
buhan sektor ekonomi kreatif secara rata-rata dalam periode 20152019 (RPJMN, 2015-2010)* *dengan baseline PDB Ekonomi kreatif pada tahun 2014 sebesar 693 triliun rupiah.
5,48% Proyeksi per-
tumbuhan sektor Ekraf Indonesia pada tahun 2017
Pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia pada tahun 2016 mencapai 5,02 persen (year on year), atau ketiga tertinggi setelah India dan Tiongkok di antara negara-negara G20. Menurut data yang berhasil dikumpulkan oleh BEKRAF pada tahun 2016, sepanjang tahun 2015 Ekonomi Kreatif menyumbang 852 triliun rupiah kepada perekonomian nasional, atau sekitar 7,38 persen dari total PDB Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi pada tahun 2016 dan 2017 dibandingkan pertumbuhan ekonomi beberapa tahun terakhir, diperkirakan akan secara positif berkontribusi terhadap perkembangan Ekonomi Kreatif Indonesia. Beberapa proyeksi ekonomi memperkirakan pada tahun 2017, ekonomi Indonesia akan tumbuh pada kisaran 4,8 persen hingga 5,4 persen. Dengan demikian, diharapkan pada tahun 2017 Ekraf Indonesia akan tumbuh sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2016.
81
OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017
82
Tantangan Pengembangan Ekonomi Kreatif Melalui buku ini, BEKRAF beserta kementerian, lembaga dan instansi terkait berupaya untuk memetakan beberapa tantangan terkait pengembangan Ekonomi Kreatif seperti yang tercantum dalam Renstra. Tantangan terbesar yang dihadapi antara lain:
Masih rendahnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja di Indonesia.
Kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah belum sepenuhnya mendukung pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia.
Infrastruktur Ekraf, termasuk teknologi, rantai distribusi dan keterserdiaan data pasar baik domestik maupun internasional belum memadai.
Prospek bisnis di sektor Ekonomi Kreatif dinilai masih rendah dan berisiko tinggi sehingga sulit untuk mendapatkan pembiayaan permodalan.
Riset dan pemanfaatan Sumber Daya Alam sebagai bahan baku alternatif bagi produk Ekraf Indonesia belum optimal.
Partisipasi dan sinergi para pemangku kepentingan Ekraf secara keseluruhan belum komprehensif. Kreativitas belum menjadi prinsip utama dalam pembangunan nasional.