BASELWORLD 2019 Kurasi, tren, dan tajuk utama | ANTI-MAGNETISM Semua hal yang harus Anda ketahui | TIME TO MOVE Pameran perdana oleh Swatch Group
I N DO N E S I A J UN I – AG USTUS 2019
JUNI 2019 - AGUSTUS 2019 RP. 85.000
WWW.CROWNWATCHBLOG.ID
Longines Master Collection
IFC THE TIME PLACE
IFC THE TIME PLACE
You have been broken, and have experienced some of life’s greatest hardships. But there you are, still moving forward, growing stronger each day. That’s what makes you our esteemed customer for the last 20 years. We thank you for these precious moments. @thetimeplace
WHEN I DEFEAT GREAT OBSTACLES,
HIGHEND MEDIA
EDITOR-IN-CHIEF SHANNON HARTONO shannon@crownwatchblog.id
CHAIRMAN & CEO DAVID LEPPAN
BUSINESS DEVELOPMENT AMELIA WIDHARATNA amelia.widharatna@time.co.id
CHIEF EDITOR - DIGITAL RONALD HUTAGALUNG ronald.hutagalung@crownwatchblog.id
PRODUCTION MANAGER ERIKA TANIA DESSYANDRA erika.tania@crownwatchblog.id
DISTRIBUTIONS & CIRCULATIONS MANAGER ADHIKA WICAKSANA adhika.wicaksana@crownwatchblog.id
SALES & MARKETING EXECUTIVE NABILLA RAMADILA nabilla.ramadila@crownwatchblog.id
GRAPHIC DESIGNER ERICK WIBOWO erick.wibowo@crownwatchblog.id
Diterbitkan oleh PT Indah Gemilang Internasional Centennial Tower lantai 28, Jalan Gatot Subroto Kav. 24-25 Jakarta 12930
MANAGING DIRECTOR HRISTO SIMEONOV hristo.simeonov@highend.media PUBLISHER CONNIE YEUNG connie.yeung@highend.media VP, BUSINESS DEVELOPMENT ALAN TAN alan.tan@highend.media EDITOR-IN-CHIEF ALVIN WONG alvin.wong@highend.media ONLINE EDITOR MELISSA KONG melissa.kong@highend.media ART DIRECTOR DENNIS GOH dennis.goh@highend.media
Dicetak oleh PT Gramedia www.gramediaprinting.com CROWN INDONESIA is a proud member of TIME International Group and published under license from HIGHEND MEDIA PTE LTD, Singapore. No parts of this magazine are to be reproduced without the permission of TIME INTERNATIONAL and HIGHEND MEDIA PTE LTD. All rights reserved.
Published by HighEnd PTE LTD 133 AMOY STREET #03/04-01 FAR EAST SQUARE SINGAPORE 049962
K O N T R I B U T O R
Triska Agusti Putri, Stylist
Murenk, Photographer
Arvada Haradiran, Writer
Charmian Leong, Writer
Memiliki latar belakang pendidikan di bidang desain mode, Triska sempat bekerja di salah satu majalah mode dan gaya hidup pria terkemuka sekaligus ikut serta dalam membangun sebuah label mode online di Indonesia. Kini, ia melanjutkan babak baru dalam hidupnya dengan mengeksplorasi dunia styling dan desain mode, sembari mengejar hasratnya akan budaya Perancis.
Selepas menyelesaikan studinya di Kelas Pagi Batch V, Murenk bergabung sebagai salah satu fotografer di Third Eye Space. Pria yang sangat passionate memotret makanan dan minuman ini tak hanya berkarya untuk keperluan komersial saja, tetapi juga senantiasa mengeskplorasi berbagai hal indah lainnya untuk difoto berdasarkan intuisinya.
Arvada memulai karirnya di dunia jurnalistik pada 2010 dengan bekerja sebagai editor di sebuah majalah gaya hidup Jakarta. Sejak itu, ia telah malang melintang di dunia media sebagai editor, kontributor, dan akhirnya pekerja lepas profesional yang menulis berbagai topik mulai dari jam tangan, hingga travel dan bisnis untuk publikasi baik di dalam maupun luar negeri.
Setelah tujuh tahun bekerja penuh sebagai karyawan kantoran, Charmian memilih untuk menjadi pekerja lepas dan terpana dengan aspek waktu berbeda: ia kini menguasai waktunya sendiri. Bila sedang tidak menulis dengan martini di genggaman, ia akan bermain video games dan tidur siang dalam sekejap.
MONACO CALIBRE 11 AUTOMATIC CHRONOGRAPH Steve McQueen’s legacy is timeless. More than an actor, more than a pilot, he became a legend. Like TAG Heuer, he defined himself beyond standards and never cracked under pressure.
IDENTITY 28 Master of Elegance Elegansi Longines dalam melestarikan warisan watchmaking Swiss
16
NE W CORNER
16 Top of The Hour Corner spesial Audemars Piguet di The Time Place Plaza Indonesia 18 Oris lansir jam selam Aquis edisi terbatas 19 Seiko rayakan hari jadi Gundam dengan jam tangan edisi terbatas
24 SELF PORTRAIT
52 Baselworld 2019: Highlights Kompilasi tajuk utama dari perhelatan Baselworld tahun ini 54 Baselworld 2019: Top 5 Trends Segala tren desain dan teknis dari Baselworld 2019 yang perlu Anda ketahui
VISION 12 Editor’s Note
34 Baselworld 2019: Top 10 Picks Sepuluh rilisan terbaik
20 In The Loupe Audemars Piguet Code 11.59 dengan konstruksi case nan memikat 22 My Vault Koleksi jam tangan favorit Uya Kuya 24 Self-Portrait Regional Manager Luminox Asia Pacific AndrĂŠs Poy dan Creative Director Bell & Ross Bruno Belamich mengenai pasar horologi Indonesia
60 Bold Decisions Kurasi jam tangan pria yang terampil mencuri perhatian 68 Fair Trade Pameran horologi perdana besutan Swatch Group: Time To Move
28 COVER STORY
94
76 Expanding The Horizon Rolex mengukuhkan ikatan abadinya dengan dunia pelayaran melalui Oyster Perpetual Yacht-Master 42
A NE W MILESTONE
80 Return of An Icon Omega merayakan 50 tahun pasca misi Apollo 11 dengan jam tangan re-issue edisi terbatas 84 Small Giants Brand independen berjaya di ajang GPHG 2018 90 The Next Level Jam tangan TAG Heuer pertama dengan sertifikasi Tête de Vipère 94 A New Milestone CEO baru Jean-Marc Pontroué mengukir masa depan sang brand dengan inovasi tanpa henti 98 The Right Spin Jaeger-LeCoultre lansir iterasi terbaru dari koleksi Gyrotourbillon
118
HOW TO BUY
CRAFT 104 Radiant Comeback Dua interpretasi terbaru koleksi Panthère de Cartier 106 Shimmer Summer Elevasi musim panas Anda dengan jam tangan berkilauan 114 Time And Space Brand ambassador Omega, Alessandra Ambrosio, berbagi momen dan memori
114 TIME AND SPACE
SOUL 118 How To Buy H. Moser & Cie 120 Class In Session Pengaruh magnetis pada jam tangan 122 Events Rangkuman acara horologi di Indonesia 126 Stockist Temukan lokasi butik jam tangan pilihan Anda 128 Caseback Calibre 36 kreasi Glashütte Original
VISION / SELF-PORTRAIT
Tahun ini, Luminox akan merayakan ulang tahunnya yang ke-30. Perayaan ini akan dimulai pada bulan Juli. Kami akan merilis sebuah model istimewa yang merupakan re-edition dari jam tangan orisinal dari 30 tahun yang lalu. Sayangnya saya tidak bisa menceritakan terlalu banyak karena belum rilis, tetapi jam tangan istimewa ini akan terbatas pada 730 unit saja (melambangkan bulan Juli dan peringatan 30 tahun) dan bermaterialkan baja ketimbang Carbonox, serta menampilkan bezel yang terbuat dari keramik ketimbang aluminium. Silakan tunggu saja tanggal mainnya. Di pasar Indonesia, konsumen cukup beruntung karena bisa memperoleh edisi khusus jam tangan militer Indonesia. Di banyak negara lainnya, jam tangan semacam ini tidak dijual kepada publik luas, melainkan hanya dikenakan secara eksklusif di kalangan mereka sendiri. Sedangkan di Indonesia, masyarakat dapat membeli jam tangan Luminox versi otentik Kostrad, Kopassus, maupun Kopaska. Saya sendiri memiliki jam edisi Kopaska dengan logo pasukan khusus ini yang berbentuk kodok dan dilapisi cat Super LumiNova sehingga berpendar serasi dengan Luminox Light Technology dalam kegelapan.
ANDRÉS POY
Luminox sejatinya adalah sebuah ‘tool watch’ yang mudah dioperasikan, reliabel, dan tangguh. Oleh sebab itu, kami tidak akan pernah membuat smartwatches, connected watches, atau high complications. Pengguna awal jam tangan Luminox adalah operator pasukan khusus U.S. Navy Seals dan mereka sangat mengandalkan ketiga faktor tersebut, sehingga kami akan selalu menghormati warisan bersejarah ini.
Regional Manager Luminox Asia Pacific tentang keunikan pasar Indonesia Arvada Haradiran
Indonesia merupakan pasar yang sangat penting bagi Luminox. Anda harus tahu, Luminox sudah berada di Indonesia sejak tahun 2005 dan hingga saat ini memiliki sekitar 70 hingga 80 Point of Sale (POS) yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Ini adalah sebuah pencapaian yang masif. Di Hong Kong atau Singapura, saya bisa membawa Anda mengunjungi seluruh POS kami dalam sehari. Di sini, mungkin butuh waktu sebulan! By the way, Indonesia memiliki tingkat penjualan yang sama dengan Hong Kong — sebuah bukti konkret bagaimana Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.
24
Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa Luminox menjadi pionir untuk beberapa tren horologi dunia. Sebagai contoh, Luminox adalah brand yang pertama kali menggunakan klasifikasi ‘Air’, ‘Land’, dan ‘Sea’ dalam pemasaran jam tangannya. Kami juga merupakan manufaktur pertama yang mengusung sistem pencahayaan berbasis gas tritium. Terakhir, kami menjadi pengguna pertama material Carbonox (sekarang Carbonox+) dalam jam tangan kami, sebuah material avant-garde yang lebih tangguh namun lebih ringan daripada stainless steel.
BRUNO BELAMICH Creative Director Bell & Ross menjelaskan makna dari jewel watch Arvada Haradiran
Saya selalu mengacu kepada dua hal ketika mengembangkan lini atau model baru di Bell & Ross: kanal komersial dan pasar. Kanal komersial merupakan input dari tim komersial kami di perusahaan untuk memberi tahu apakah sebuah proyek masuk akal atau bisa dilakukan. Sedangkan kanal pasar, sesuai namanya, mendikte kami untuk mengembangkan jam tangan sesuai dengan permintaan pasar. Inilah panduan mutlak yang harus kami ikuti — sebagus apapun produknya, akan sia-sia bila tidak ada pembeli. Saya rasa Bell & Ross lebih condong melihat tren masa depan ketimbang masa lalu. Meskipun banyak orang berpikir bahwa kami hanya berfokus kepada model-model vintage, pada kenyataannya kami juga proaktif dalam mengembangkan lini-lini jam modern. Anda bisa melihat beberapa dari model ini di Baselworld 2019 dan dalam masa mendatang kami akan segera mengungkapkan kejutan lainnya. Di setiap negara dan kota besar, terdapat populasi muda dan urban yang notabene dijuluki sebagai kaum milenial. Saya pikir inilah pangsa pasar Bell & Ross yang sejatinya. Tentu saja kami juga memiliki basis pembeli dengan umur yang lebih matang, tetapi saya mendesain sebagian besar jam tangan Bell & Ross dengan imaji
para pria berusia produktif yang berlalu-lalang di jalanan-jalanan Paris dengan sepeda kayuh, berjas namun tak berdasi, dan mengenakan jam tangan sebagai jewel watch yang menjadi bagian dari fashion statement mereka untuk sehari-hari. Saya percaya orang Indonesia berkarakter mirip dengan orang Prancis, tempat saya berasal. Mereka menyukai desain yang bagus; mereka menyukai inovasi; mereka menyukai jam tangan dan kemewahan. Mereka menyukai jam tangan Bell & Ross karena bentuknya yang unik, inovasi yang diusung, dan juga desain yang kami tawarkan. Walaupun saya baru sekali ke Jakarta, saya tahu bahwa kami menjual cukup banyak jam tangan di wilayah ini. Kami menyadari bahwa brand kami tergolong niche dan tidak semua orang mau memakai jam tangan kami. Dari semula, kami sudah tahu bahwa jam tangan kami akan menyasar kepada pangsa pasar yang bisa dibilang terbatas. Kreasi-kreasi kami begitu unik dan singular; kami sadar bahwa tidak semua orang akan bisa memahami filosofi desain Bell & Ross. Namun pada saat yang sama, hal ini menjadi kekuatan terbesar dan terpenting dari perusahaan ini yang harus dijaga dengan baik. Kami harus bisa menjaga keseimbangan antara faktor otentik, vintage, maupun novelty.
25
. Anda tidak lagi membutuhkan jam tangan utilitarian dalam kehidupan modern ini. Mengapa kita membeli jam tangan? Karena pada dasarnya kita semua menyukai benda-benda yang menawan, yang bagus. Untuk pria zaman sekarang, jam tangan kini menjadi sebuah perhiasan, dalam arti aksesori fesyen. Maka, tugas saya sebagai Creative Director adalah mendesain jewel watch yang sempurna bagi Bell & Ross.
IDENTITY Identitas akan hadir saat seseorang menghadapi dan menggunakan pengalamannya JAMES BALDWIN
MASTER OF ELEGANCE Elegansi Longines dalam melestarikan warisan watchmaking Swiss Arvada Haradiran
L
ongines merupakan salah satu brand jam tangan tertua dan paling legendaris di dunia horologi. Didirikan pertama kali pada tahun 1832 oleh seorang visioner bernama Auguste Agassiz di Saint-Imier, sebuah kota mungil di barat daya Swiss yang masih menjadi basis markasnya hingga saat ini, Longines terbukti mampu bertahan tidak hanya melalui Perang Dunia II namun juga era Quartz Crisis yang sempat mengguncang industri jam tangan Swiss pada tahun 1970 hingga awal 1980-an.
HISTORICAL VALUE
Auguste Agassiz mendirikan Longines pada tahun 1832
Eksistensi yang stabil ini tercapai berkat kecakapan Longines dalam menanggapi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan industri dari waktu ke waktu. Bermula sebagai produsen jam saku yang reliabel, Longines memimpin sistem ĂŠtablissage (metode produksi jam dengan menggabungkan berbagai
29
komponen jam sudah jadi dari berbagai artisan) di kawasan pegunungan Jura, Swiss, pada awal pendiriannya. Aspirasi Longines dalam berkarya mengantarkannya pada pembangunan pabrik produksi dan perilisan kreasi movement perdana, 20A, yang memenangkan penghargaan dari Universal Exhibition di Paris pada tahun 1867. Namun Longines tak sertamerta berpuas diri. Popularitas industri horologi Amerika Serikat pada 1870-an dijadikan momen evaluasi diri bagi Longines dengan mengutus Technical Director Longines Jacques David ke Universal Exhibition di Filadelfia sebagai perwakilan Intercantonal Industrial Society of the Jura. Pembelajaran yang diperoleh dari ‘studi banding’ tersebut mengawali industrialisasi watchmaking Swiss dengan produksi mekanis yang dipelopori oleh Longines. Dalam dekade-dekade selanjutnya,
IDENTITY / COVER STORY
Pabrik Longines yang didirikan pada tahun 1867
Longines kian mendulang kesuksesan, mulai dari memproduksi berbagai movement inovatif, terlibat dalam ekspedisi pendaki gunung dan pilot, mendukung berbagai cabang olahraga sebagai timekeeper resmi, meraih penghargaan Grand Prix di Paris, hingga didaulat sebagai pemasok instrumen navigasi untuk International Aeronautical Federation.
Master Collection berdiameter 29 mm dengan blue sunray dial, indeks berlian, dan stainless steel bracelet
Tantangan lain hadir ketika Revolusi Digital (perpindahan dari mekanis dan elektronik analog ke elektronik digital) terjadi di berbagai industri pada tahun 1950-an. Fenomena ini ditanggapi secara cepat oleh Longines dengan mengembangkan jam quartz pertamanya pada tahun 1954. Namun perkembangan dan penerapan teknologi yang lebih pesat di pasar Asia membuat Quartz Crisis tak terelakkan. Meski kondisi pasar Swiss tengah lesu pada masa itu, Longines secara konsisten berkarya dengan melansir ragam jam tangan mekanis, quartz, hingga digital. Pada tahun 1983, Longines meneruskan legasinya sebagai produsen jam tangan Swiss dengan bergabung dalam Swatch Group.
EPITOME OF CLASSICISM Dekade-dekade selanjutnya, Longines secara aktif merilis berbagai koleksi dan iterasi yang kemudian membentuk seperangkat penawaran jam tangannya hingga kini. Di antara sederet kreasi yang diperkenalkannya, Master Collection menjadi manifestasi sempurna dari elegansi yang
Master Collection berdiameter 40 mm dengan blue sunray dial dan stainless steel bracelet
30
MASTER COLLECTION MERUPAKAN MANIFESTASI SEMPURNA DARI ELEGANSI YANG MERUPAKAN KARAKTER ESENSIAL BAGI LONGINES
merupakan karakteristik esensial bagi Longines dan mutu terbaik karena dibuat dengan mengutamakan nilai watchmaking tradisional Swiss. Pesona desainnya yang klasik dan harga yang bersahabat untuk kategori jam tangan mekanis tanpa mengurangi kualitas, menjadikan lini ini sebagai produk best-seller Longines. Sejak perilisannya di tahun 2005 silam, Master Collection senantiasa diperbarui dengan berbagai ukuran dan kompleksitas yang kian apik. Salah satu kreasi Master Collection teranyar adalah versi dial warna biru dan abu-abu yang hadir untuk pria maupun wanita (masing-masing terdiri dari dua opsi diameter: 42 mm dan 40 mm untuk pria, 29 mm dan 25,5 mm untuk wanita). Injeksi dua warna baru ini membuat penampilan dial menjadi semakin apik karena hadir dalam pola sunray yang menawan. Beberapa opsi dial yang ditawarkan memancarkan atraksi minimalis yang berbeda-beda. Untuk dial warna biru, Anda dapat memilih antara indeks penunjuk jam bentuk batang yang dilapisi rhodium atau berlian persegi. Sedangkan untuk dial warna abu-abu, indeks penunjuk jam hadir dalam bentuk angka Romawi yang kian mengukuhkan penampilan klasik jam ini. Kesamaan di antara keduanya ialah jarum jam, menit, dan detik yang dilapisi rhodium, serta keberadaan jendela tanggal dengan pada dial. Jam tangan yang memiliki kemampuan tahan air hingga kedalaman 30 meter di bawah laut ini juga memiliki pilihan strap dari dua material. Pertama, alligator leather strap dalam warna biru atau abu-abu yang identik dengan warna dial. Kedua, stainless steel bracelet sebagai opsi khusus untuk versi dial warna biru. Kedua bracelet ini dilengkapi folding clasp yang tiga kali lebih aman dari kemungkinan terbuka tidak disengaja dan mekanisme push-piece opening yang memudahkan pemakainya. Untuk case jam ini, Longines memilih material stainless steel yang dipadukan dengan sapphire crystal anti gores baik di bagian depan untuk menutupi dial maupun di bagian belakang untuk menyingkap keindahan kinerja movement mekanis Master Collection. Jam pria ditenagai oleh Calibre L888.2 yang berbasis kepada ETA A31.L01; sendirinya merupakan mesin modifikasi dari ETA 2892, salah satu movement ETA terandal milik Swatch Group. Dengan 21 jewels dan detak frekuensi hingga 25.200 vibrasi per jam, Calibre L888.2 memiliki power reserve hingga 64 jam. Sedangkan jam wanita ditenagai oleh Calibre L592.2 yang berbasis kepada ETA A20.L01 dengan 22 jewels, detak frekuensi hingga 28.800 per jam, dan power reserve hingga 40 jam.
Master Collection berdiameter 40 mm dengan grey sunray dial dan alligator leather strap
31
IDENTITY / COVER STORY
32
MASTER COLLECTION MENJAWAB KEBUTUHAN MENDASAR PENGGUNA JAM TANGAN: MEMBACA WAKTU DALAM GAYA
TIMELESS ELEGANCE Sejak tahun 1999, Longines menetapkan ‘Elegance is an attitude’ sebagai slogan resmi yang dijadikan acuan tak hanya bagi desain dari kreasi-kreasi jam tangannya, tetapi juga dalam aksi dan tingkah laku. Sebagaimana Longines menghadapi berbagai tantangan industri dengan caranya sendiri yang sarat elegansi dan begitu karismatik. Di era modern ini, kita bisa menelusuri spirit Longines melalui salah satu brand ambassador-nya, Simon Baker. Aktor berbakat asal Australia tersebut mencuri perhatian publik sejak ia membintangi film-film blockbuster Hollywood termasuk LA Confidential (1997), The Devil Wears Prada (2006), dan The Killer Inside Me (2010) bersama Casey Affleck. Komitmen Simon sebagai aktor berkualitas yang selalu mengedepankan elegansi dalam semua hal yang ia lakukan telah berbuah dalam rupa berbagai nominasi penghargaan bergengsi di industri film, termasuk Golden Globe dan Emmy untuk kategori aktor terbaik. Keselarasan karakter dan nilai membuat Simon Baker resmi ditunjuk sebagai Ambassador of Elegance Longines, khususnya untuk Master Collection, dalam acara Prix de Diane Longines di Chantilly, Prancis, pada tahun 2012. Melalui Master Collection dan Simon Baker, Longines menunjukkan cara mudah untuk menyisipkan elegansi nan sublim dalam penampilan di berbagai kesempatan dan relevansi dress watch sebagai jam tangan harian berkat visualnya yang tak lekang oleh waktu. Meski tidak dipersenjatai oleh berbagai fitur kompleks maupun desain yang distingtif, Master Collection versi baru dengan dial warna biru dan abu-abu ini menjawab kebutuhan mendasar para pengguna jam tangan: membaca waktu dalam gaya.
33
IDENTITY
BASELWORLD 2019: TOP 10 PICKS Benarkah Baselworld mulai kehilangan relevansi? Untuk menjawabnya, CROWN Indonesia meliputnya secara langsung di Basel, Swiss.
34
B
asel ibarat Makkah bagi industri horologi, di mana para pelaku industri, jurnalis, kolektor, dan pecinta jam tangan pada umumnya berkumpul dari berbagai penjuru dunia. Setiap Maret, kota antik yang terletak sekitar satu jam dari Bandar Udara Internasional ZĂźrich ini menjadi tuan rumah penyelenggaraan Baselworld dan menyaksikan terbentuknya tren-tren desain dan teknis sebagai barometer industri ini di masa mendatang. Namun bukan rahasia bahwa pelaksanaan Baselworld 2019 mengundang kekhawatiran dari berbagai pihak. Hal ini tak lain dipicu oleh hengkangnya 17 brand di bawah naungan Swatch Group dari pameran terbesar dan tertua di dunia ini. Selain itu, terdapat juga beberapa umpan balik yang ramai dibicarakan sejak penyelenggaraan Baselworld tahun lalu, seperti lambatnya tim manajemen dalam merangkul digitalisasi, konten acara yang pasif, hingga tata letak dan fasilitas yang diharapkan dapat lebih baik. Tahun ini jumlah brand yang berpartisipasi hanya 520, merosot banyak jika dibandingkan partisipan di tahun 2016 yang terhitung lebih dari 1.500 brand. Total pengunjung pun dilaporkan menurun 22 persen dari tahun lalu. Kedua digit tersebut tentunya bukanlah fakta yang menyenangkan. Namun kabar baiknya, Baselworld telah mendengarkan semua umpan balik, mempelajarinya, melakukan diskusi dengan para pemangku kepentingan termasuk partisipan pameran, dan tahun ini menerapkan beberapa perubahan yang menjadi titik cerah bagi masa depannya.
35
Dari sisi digital, Baselworld mengubah total desain situsnya kemudian menawarkan platform berita dan pesan instan untuk memudahkan penyebaran informasi secara real time. Soal absensi Swatch Group, Baselworld menghadapinya dengan solusi yang cukup baik. Hall 1.0 yang sebelumnya dipenuhi oleh brand-brand Swatch Group diubah menjadi Central Plaza berisikan pop-up restaurant dan area khusus media. Kedua area tersebut menjadi wadah cukup nyaman bagi para pengunjung untuk saling berinteraksi dan membangun relasi dalam nuansa yang kasual. Secara keseluruhan, suasana sepanjang acara juga terasa lebih rileks dengan antrean masuk ke venue dan tiap booth, serta lalu lintas yang lebih lapang dari biasanya. Dampak terbaik dari hengkangnya Swatch Group dan berbagai brand lainnya ialah kesempatan emas bagi beberapa brand yang selama ini terbayangi oleh popularitas manufaktur besar untuk bersinar dan mendapatkan perhatian lebih. Pada akhirnya, kami mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan oleh Baselworld untuk memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan. Kami harap Baselworld dapat melanjutkan proses adaptasi dalam ritme yang kian meyakinkan dan mempertahankan statusnya sebagai pameran horologi terbesar dan tertua di dunia, di mana karya-karya jam tangan teranyar dirilis untuk melanjutkan warisan sekaligus mendefinisikan ulang seni watchmaking melalui pengembangan teknologi yang kemudian menciptakan standar baru untuk presisi, desain, dan efisiensi produksi — termasuk 10 jam tangan terbaik versi kami berikut ini.
IDENTITY
BELL & ROSS
BR 03-92 MA-1 Tahun ini Bell & Ross memantapkan reputasinya sebagai produsen instrumen pesawat terbang dengan merilis BR 03-92 MA-1. Terinspirasi oleh jaket pilot penerbangan ikonis Angkatan Udara Amerika Serikat bertitel sama dari tahun 1958, jam ini ditawarkan Bell & Ross dalam kombinasi warna khaki-oranye dan reversible calfskin strap. Kedua fitur tersebut identik dengan praktek dunia nyata dari jaket pilot MA-1 yang sesungguhnya. Sebagaimana pada saat genting, pilot yang terdampar dapat membalikkan jaket khaki mereka agar berganti warna menjadi oranye mencolok dan kemudian memudahkan proses pencarian oleh tim SAR. Paduan warna kontras tersebut juga hadir pada dial berkonstruksi ‘sandwich’ — terdiri dari dua lapis: lapisan pertama yang memiliki potongan-potongan (cutouts) berbentuk angka dan indeks; lapisan kedua yang dilapisi oleh cat luminescent Super-LumiNovaŽ berwarna oranye. Cat serupa juga diaplikasikan di jarum jamnya. Untuk bagian case, Bell & Ross memilih material keramik warna dark khaki untuk resistensi maksimal terhadap goresan. Jam berdiameter 42 mm ini juga dilengkapi kemampuan tahan air hingga kedalaman 100 meter. Dimotori oleh movement mekanis otomatis dari Calibre BR-CAL.302 yang berbasis pada Sellita SW300-1, jam tangan mekanis ini mampu berdetak sebanyak 28.800 vibrasi per jam atau 4 Hz dan memiliki power reserve hingga 38 jam.
36
37
IDENTITY
P
S
T
O
Jean-Claude Biver dari LVMH Group di press conference TAG Heuer Connected Modular 45
1 0
C P I
K
38
BREITLING
orisinalnya dari tahun 1959. Tengok saja allblack dial yang menampilkan logo dan tipografi vintage Breitling pada masa itu, sub-dial yang berwarna sama dengan dial utama, stainless steel case berdiameter 40,9 mm, serta bezel yang dapat diputar dengan 94 manik.
Navitimer Ref. 806 1959 Re-Edition Breitling terus mengepakkan sayapnya dan menjulang lebih tinggi setelah CEO Breitling, Georges Kern, mengambil alih kendali sang maison pada Juli 2017 dan mulai ‘berbenah’. Kulminasi dari restrukturisasi ini terlihat jelas di Baselworld 2019, di mana booth pamerannya menjadi salah satu yang terbesar dan tersibuk di aula utama, format dan konsep Breitling Summit yang semakin fantastis, serta lini produk yang semakin bervariasi.
Modernisasi jam ini hanya meliputi kemampuan tahan air yang ditingkatkan hingga kedalaman 30 meter dan lapisan SuperLumiNova — diaplikasikan menggunakan tangan untuk memastikan jarum jam tetap mempertahankan daya tarik vintage seperti pendahulunya. Jam ini ditenagai oleh Calibre B09 yang dikembangkan dari movement legendaris Breitling Calibre 01 dan merupakan chronometer bersertifikasi COSC. Movement bermekanisme hand-wound yang dilengkapi dengan komplikasi chronograph dan berkapasitas power reserve 70 jam ini juga akan menenagai berbagai jam re-edition nan ikonis Breitling mendatang.
Salah satu inisiatif Georges yang menarik adalah keputusannya untuk menghidupkan kembali model historis manufaktur ini — dikenal dengan istilah jam tangan re-edition. Pada Baselworld 2019, Breitling meluncurkan Navitimer Ref. 806 1959 Re-Edition dengan kemiripan yang sangat akurat terhadap versi
39
IDENTITY
CHANEL J12
J12 Phantom warna hitam
J12 Phantom warna putih
J12 dalam warna hitam
Tahun ini lini jam tangan J12 dari Maison Prancis Chanel genap berumur 20 tahun. Diluncurkan pertama kali pada tahun 1999, koleksi J12 mengambil inspirasi desain dari siluet kapal-kapal siar yang mengarungi lautan Amerika Utara dan menghadirkan material avant-garde, yaitu keramik pada kreasi jam pertamanya. Kini, pada abad ke-21, J12 telah mendapatkan tempatnya tersendiri di semesta horologi dan sukses menjadi salah satu ikon jam tangan yang tak lekang oleh waktu dengan berbagai selebritas serta sosialita yang menjadi pelanggan setianya. Berbicara mengenai pelanggan, Chanel mempertahankan karakteristik utama J12 dengan hadir dalam balutan keramik berwarna hitam maupun putih dengan lacquered dial dan angka numeral Arab nan mengilap yang begitu dicintai oleh para pemiliknya saat ini. Chanel pun menarik pelanggan baru dengan kredensial horologinya. Sebagaimana J12 versi anyar ini ditenagai oleh Caliber 12.1 yang merupakan movement eksklusif hasil kolaborasi Chanel dengan Kenissi — sebuah manufaktur berbasis Jenewa yang menyuplai movement mekanis kepada brand-brand global termasuk Tudor SA dan kini 20 persen sahamnya dimiliki oleh Chanel sejak awal tahun 2019. Kini, case J12 yang berdiameter 38 mm memamerkan mesin Caliber 12.1 melalui caseback transparan yang terlihat lebih sublim dengan detail finishing yang superlatif. Tersedia dalam pilihan material keramik maupun baja, jam tangan berkategori sporty ini juga tangguh dan praktis untuk pemakaian sehari-hari dengan sertifikasi COSC, ketahanan air hingga kedalaman 200 meter dan power reserve 70 jam. Konsensus kami? Kami tidak ragu bahwa J12 akan kembali menjadi model best-seller bagi Maison di tahun ini, sama seperti besutan di tahun-tahun sebelumnya.
J12 bertaburan baguette-cut diamonds
J12 bertaburkan brilliant-cut diamonds
J12 dengan indeks berlian
J12 dalam warna putih
J12 ĂŠdition noire
40
Caseback transparan J12 yang menunjukkan keindahan kinerja Calibre 12.1
41
42
CHOPARD
L.U.C. Flying T Twin Chopard, salah satu partisipan Baselworld terloyal sepanjang masa, tidak pernah melewatkan event ini untuk meluncurkan kreasi-kreasi horologi terbaru dan terbaiknya. Tahun ini, Chopard juga tak kalah sibuk dari tahun-tahun sebelumnya dengan merilis model-model yang memiliki fokus dan audiens berbeda-beda. dengan dial berkelir anthracite grey. Sekadar mengingatkan, semua material emas yang digunakan dalam kreasi Chopard berstatus fairmined gold, artinya proses penambangan dilakukan dengan standar buruh kerja dan pertimbangan terhadap lingkungan yang sangat baik.
Di antara sederet penawaran anyarnya,, satu model yang terus melekat di benak kami adalah L.U.C. Flying T Twin, jam tangan Chopard pertama yang mengusung komplikasi flying tourbillon. Seperti yang kita ketahui, koleksi L.U.C. Chopard menempati kasta tertinggi di arsitektur brand yang bermarkas di Jenewa ini dan di sinilah studi, pengolahan, eksperimen, dan produksi haute horlogerie serius berlangsung. Maka sangat tepat kehadiran komplikasi flying tourbillon pertama Chopard didedikasikan sepenuhnya di jam tangan ini, dan kami senang untuk melaporkan bahwa hasilnya adalah tidak lain dari super istimewa.
Beralih ke ranah teknis, mesin terbaru yang menggerakkan L.U.C. Flying T Twin merupakan in-house movement yang dikembangkan, dirakit, dan diproduksi oleh Chopard khusus untuk model pertama ini. Diturunkan dari Calibre 96.01-L, evolusi lanjutannya dinamai Calibre 96.24-L dan tak kalah superlatif dibanding pendahulunya. Titelnya yang tercantum dalam nama jam tangan ini, yaitu ‘Twin’, merepresentasikan teknologi patennya yang mengusung dua barrel yang memotori komplikasi flying tourbillon tersebut sekaligus menyediakan power reserve 65 jam, sebuah keajaiban teknis yang patut diacungi dua jempol.
Kami paling terpesona dengan bentuk jam ini yang seperti mimpi: ultra-thin case berdiameter 40 mm dan ketebalan hanya 7.2 mm — ini seharusnya menjadi rekor baru untuk sebuah komplikasi flying tourbillon tertipis yang pernah ada — dan kilau rose gold 18 karat yang berpadu harmonis
43
IDENTITY
HUBLOT
Classic Fusion Ferrari GT Hublot merilis beberapa koleksi kolaborasi menarik di Baselworld tahun ini, namun pilihan kami jatuh kepada Classic Fusion Ferrari GT. Hadir dalam varian King Gold, titanium, dan bahkan 3D Carbon, jam tangan ini memiliki profil yang minimalis walaupun berdiameter 45 mm, berkat desain case yang serba cembung. Desainnya yang unik sontak membuat kami menengoknya berulang kali, karena sama sekali tidak terlihat seperti jam tangan Hublot Classic Fusion tradisional. Di pergelangan tangan, jam ini memancarkan aura gagah yang tidak berlebihan. Jam tangan hasil kolaborasi Hublot dengan Centro Stile — tim desain internal grup Ferrari — menjadi bab baru dari kerja sama panjang mereka untuk masa-masa mendatang. Classic Fusion Ferrari GT sekaligus menjadi jembatan bagi Hublot untuk memasuki dunia Gran Turismo yang lekat dengan supercar brand tersebut. Keunggulan desain dari tim Centro Stile Ferrari juga bisa dilihat dari penempatan logo ‘prancing horse’ khas Ferrari pada pukul 12 secara subtil. Dari sisi mesin, Hublot tidak segan-segan menurunkan movement Unico terbaiknya, sebuah in-house calibre yang dapat diandalkan dengan mekanisme self-winding flyback chronograph: HUB1280. Memiliki power reserve 72 jam, movement ini berdetak di frekuensi 4 Hz (28.800 A/h) dan menampilkan column wheel yang bisa diamati dari sisi dial. Terbatas hanya 2.000 buah, semua varian Classic Fusion Ferrari GT hadir dalam tali jam bermaterialkan karet berwarna hitam dan kulit Schedoni dengan titanium deployant buckle clasp yang juga didesain langsung oleh tim Ferrari.
44
45
IDENTITY
revolusioner tersebut terbukti unggul dan penggunaan silikon di komponen oscillator atau balance spring assembly kini kian populer dan menjadi kebanggaan terbaru di kalangan manufaktur jam tangan dunia. Tahun ini, Zenith merilis Defy Inventor yang disebut sebagai versi komersial dari model Defy Lab pertama — prototipe awal dan terbatas hanya 10 buah pada saat peluncuran. Menurut pihak Zenith, Defy Inventor masih akan terbatas dalam hitungan ratusan, bukan ribuan — namun hal ini paling tidak bisa menjadi pembuktian bahwa silicon oscillator dapat diproduksi dalam skala industrial. Case Defy Inventor masih memiliki diameter yang sama dengan Defy Lab, yaitu 44 mm dan ketebalan 14.5 mm. Namun tidak seperti pendahulunya, Defy Inventor menampilkan material titanium ketimbang Aeronith, yang kini hanya digunakan pada bezel.
ZENITH
Defy Inventor Prekursor dari jam tangan kontemporer terbaik besutan Zenith dikenal dengan nama Zenith Defy Lab. Diluncurkan pertama kali pada September 2017, jantung dari jam tangan mutakhir tersebut adalah Zenith Oscillator, sebuah komponen silikon yang mengintegrasikan fungsi balance wheel, balance spring, dan lever escapement menjadi satu bagian. Ide eksperimental nan
47
Jam ini ditenagai oleh Calibre 9100 Zenith Oscillator yang superlatif dengan power reserve 50 jam, bersertifikasi kronometer dan berdetak pada frekuensi super tinggi yaitu 18 Hz atau 129.600 vibrasi per jam — 4,5 kali lebih cepat dari frekuensi standar, yaitu 4 Hz yang umum pada kebanyakan jam tangan di pasar. Karena bermaterialkan silikon, movement ini juga bersertifikasi anti-magnetis ISO-764 dan antifluktuasi temperatur (ISO-3159) sesuai dengan standar dari COSC dan Timelab. Dial Defy Inventor menampilkan estetika konstruksi openworked yang membuatnya sangat menarik mata, dengan konfigurasi oscillator yang sedikit berbeda dari Defy Lab yang ditempatkan di bagian atas bridge.
IDENTITY
ROLEX
Oyster Perpetual Cosmograph Daytona Ref. 116588 Di sebuah pameran jam tangan berskala masif seperti Baselworld, sulit untuk bisa mengingat semua modelmodel jam tangan yang dipamerkan secara beruntun tanpa henti. Namun hal ini tak berlaku pada Rolex Oyster Perpetual Cosmograph Daytona yang begitu mudah dikenali bahkan dari kejauhan berkat kilauan yellow gold 18 karat yang membalut case dan jarum jam, serta taburan batu berlian di bezel dan dial. Jika tahun lalu Rolex menampilkan emas Everose 18 karat dan bezel yang dihiasi oleh batu safir berwarna-warni, tahun ini brand legendaris tersebut menghadirkan 36 berlian trapezecut yang berpadu apik dengan lacquer dial warna hitam, chronograph counter warna champagne, serta indeks dan skala tachymeter bermaterialkan emas. Jam ini ditawarkan dengan rubber strap Oysterflex yang membuat Anda rileks dan nyaman selama memakai kreasi superlatif ini. Salah satu versi terbaru dari Cosmograph Daytona ini dilengkapi dengan movement Calibre 4130 yang mengusung teknologi self-winding melalui sebuah modul perpetual rotor dan power reserve sekitar 72 jam. Jumlah komponen movement dipangkas sehingga menjadi lebih sedikit dan reliabel, sementara mekanisme chronograph diperkukuh dengan sebuah column wheel dan vertical clutch yang memberikan aksi nan apik. Rolex juga membanggakan teknologi eksklusifnya yang tersemat di dalam calibre ini, seperti hairspring Parachrom warna biru yang dipadukan dengan overcoil karya Rolex dan diklaim 10 kali lebih akurat dibanding hairspring tradisional.
48
TUDOR
Black Bay P01 Di Baselworld 2019, Tudor bisa dibilang sebagai salah satu bintang terpopuler dan terhangat dengan deretan koleksi yang membuat semua orang gemas. Salah satu koleksi terbarunya yang wajib Anda pertimbangkan adalah Black Bay P01, model baru yang terinspirasi dari prototipe jam tangan selam militer nan tangguh untuk Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1960-an. Dengan dirilisnya jam tangan ini, Tudor seolah ingin mengingatkan kita semua tentang histori militernya yang tulen. Fitur terpenting Black Bay P01 tidak lain adalah sistem bezel yang dapat dikunci sehingga mengurangi risiko
49
bezel terputar secara tidak sengaja, sebuah fitur krusial bagi kalangan militer. Namun versi Black Bay ini juga memiliki sederet fitur lainnya yang mudah untuk disukai, seperti bentuk case yang unik (mengingatkan kita akan jam-jam tangan dari era Mad Men), tampilan distingtif dari crown yang terletak pada pukul 4, serta tali jam hibrida yang terbuat dari kulit dan karet dan bertekstur satin. Selayaknya jam tangan selam besutan Tudor, Black Bay P01 tahan air hingga kedalaman 200 meter dan mengusung movement Manufacture Calibre MT5612 yang bersertifikat COSC dan memiliki power reserve sekitar 70 jam.
IDENTITY
BVLGARI
Octo Finissimo Chronograph GMT Automatic Octo Finissimo Chronograph GMT Automatic merupakan rilisan jam tangan terduga yang paling menarik di Baselworld 2019. Anda hanya perlu melirik case berbentuk unik ini sekali saja dan Anda akan mengerti mengapa ia selalu menjadi favorit para kolektor dan jurnalis horologi dari tahun ke tahun. 2019 menjadi kali kelima ia menyandang gelar sebagai jam tangan mekanis tertipis di dunia, khususnya untuk jam tangan mekanis yang juga menghadirkan fitur komplikasi GMT dan chronograph sekaligus dalam satu kemasan yang superlatif. Dengan ketebalan hanya 3.3 mm, Octo Finissimo GMT Chronograph Automatic terasa sangat ringan dan nyaman di pergelangan tangan berkat sandblasted titanium yang menjadi bahan utama bagi case dan bracelet. Dial jam tangan, terbuat dari material yang sama, berdiameter 42 mm namun tidak terlihat oversized berkat desain dan tipografi jam tangan yang minimalis. Ditenagai oleh movement baru, BVL 318, yang mampu memberikan power reserve 55 jam dan juga ketahanan air hingga kedalaman 30 meter — fitur-fitur lain yang membuat jam tangan ini lebih irresistible.
50
PATEK PHILIPPE
Ref. 5520P Alarm Travel Time Jam tangan berkiblat aviasi ini bisa dibilang merupakan spin-off lanjutan dari Calatrava Pilot Travel Time Ref. 5524G yang dibesut pertama kali di Baselworld 2015. Iterasi ternyar di tahun ini mempertahankan estetika case dan dial yang serupa dengan model 5524G di mana indikator second time zone dan AM/PM menunjukkan waktu lokal maupun rumah. Pembaruan hadir melalui komplikasi alarm 24-jam dengan jendela display bergaya digital. Komplikasi anyar ini dapat tercapai berkat sebuah movement baru, yaitu Calibre AL 30-660 S C FUS. Patek Philippe mengklaim bahwa movement ini memiliki tidak kurang dari empat hak paten untuk mekanisme alarmnya, termasuk mekanisme martil dan gong yang akan berdenting dengan indah ketika alarm terpicu. Tentunya, jam tangan ini, yang diklasifikasikan ke dalam kategori Grand Complications oleh Patek Philippe, ditawarkan dengan harga yang fantastis. Namun, pepatah ‘ada harga, ada kualitas’ berlaku penuh untuk jam tangan ini. Selain case yang terbuat dari platinum berdiameter 42,2 mm, dial jam ini menunjukkan daya tariknya melalui palet warna hitam nan subtil dengan motif sunburst, numeral angka berlapis emas, dan cat fosfor yang memudahkan para pilot maupun pelancong lintas negara membaca waktu kapan saja dan dalam kondisi apapun.
51
STOCKIST
Temukan jam tangan yang Anda baca di CROWN Audemars Piguet Plaza Indonesia Tel: 021 310 7715 Bell & Ross Tersedia di butik INTime Breguet Tersedia di butik The Time Place Breitling Plaza Senayan Tel: 2967 8512 Bvlgari ∙ Plaza Indonesia Tel: 021 3192 6661 ∙ Plaza Senayan Tel: 021 5790 0140 ∙ Pacific Place Tel: 021 5797 3850 Cartier ∙ Plaza Indonesia Tel: 021 314 1916 ∙ Plaza Senayan Tel: 021 572 5238 Casio ∙ Senayan City Tel: 021 7278 1577 ∙ Summarecon Mall Bekasi Tel: 021 8063 3782 ∙ Tunjungan Plaza Surabaya Tel: 031 547 6992 ∙ Paskal 23 Bandung Tel: 022 2056 8586 ∙ Hartono Mal Yogyakarta Tel: 0274 292 4035 Chanel Plaza Indonesia Tel: 021 2992 4023 Chopard Plaza Indonesia Tel: 021 2992 4350
Citizen ∙ Mall Kelapa Gading 3 Tel: 021 452 5499 ∙ Tunjungan Plaza Surabaya Tel: 031 547 2049 Corum Tersedia di butik INTime deLaCour ∙ Fairgrounds SCBD Lot 14 Tel: 021 515 5009 ∙ Independent Pacific Place Tel: 021 2903 5917 Grand Seiko & Seiko ∙ Plaza Senayan Tel: 021 572 5689 ∙ Blok M Tel: 021 720 8717 ∙ Sun Plaza Medan Tel: 061 450 1505 ∙ Plaza Surabaya Tel: 031 531 6199 ∙ Mal Panakukang Makassar Tel: 0411 424250 Gucci Tersedia di butik INTime H. Moser & Cie Independent Pacific Place Tel: 021 2903 5917 Hublot Tersedia di butik The Time Place INTime ∙ Grand Indonesia Tel: 021 2358 1208 ∙ Mal Galeria Bali Tel: 0361 767 039 ∙ Paris Van Java Bandung Tel: 022 820 64135 ∙ Pondok Indah Mall 2 Tel: 021 7592 0797 ∙ Sun Plaza Medan Tel: 061 8051 2538
126
IWC Schaffhausen Tersedia di butik The Time Place
Roger Dubuis Tersedia di butik The Time Place
Jaeger-LeCoultre Tersedia di butik The Time Place
Rolex Plaza Indonesia Tel: 021 2992 3982
Longines Tersedia di butik INTime
SevenFriday ∙ Philosoph Plaza Senayan Tel: 021 572 5237 ∙ Red Army Watches Grand Indonesia Tel: 021 7278 2143 ∙ Red Army Watches Senayan City Tel: 021 7278 2143
Omega ∙ Mal Kelapa Gading 3 Tel: 021 4586 4985 ∙ Plaza Indonesia Tel: 021 2992 3723 ∙ Plaza Senayan Tel: 021 572 5663 ∙ Pondok Indah Mall 2 Tel: 021 7592 1031 ∙ Tunjungan Plaza 5 Surabaya Tel: 031 9924 3026 Oris ∙ Surya Mas Arloji Pondok Indah Mall 1 Tel: 021 750 6958 ∙ Central Watch Paris Van Java Bandung Tel: 022 8206 3606 ∙ Time Line Tunjungan Plaza 1 Surabaya Tel: 031 534 4664 ∙ Time Concept The Plaza Balikpapan Tel: 0542 424 451 ∙ Alva Jaya Mandiri Medan Tel: 061 452 3226
TAG Heuer ∙ Central Park Tel: 021 2920 0422 ∙ Grand City Surabaya Tel: 031 5116 7018 ∙ Grand Indonesia Tel: 021 2358 0685 ∙ Pacific Place Tel: 021 5797 3726 ∙ Senayan City Tel: 021 7278 1601 The Time Place ∙ Pacific Place Tel: 021 5140 2796 ∙ Plaza Indonesia Tel: 021 310 7715 ∙ Plaza Senayan Tel: 021 572 5759 ∙ Tunjungan Plaza 4 Surabaya Tel: 031 532 7991
Panerai Tersedia di butik The Time Place
Tudor Tersedia di butik INTime
Patek Philippe Plaza Indonesia Tel: 021 3192 6632
Ulysse Nardin Tersedia di butik The Time Place
Piaget Tersedia di butik The Time Place
Zenith Tersedia di butik The Time Place
BERLANGGANAN SEKARANG!
CARA BERLANGGANAN
Kunjungi www.crownwatchblog.id/berlangganan dan isi formulir berlangganan
BIAYA BERLANGGANAN MAJALAH Berlangganan per tahun (4 edisi) Rp 280.000
Untuk info lebih lanjut, hubungi kami di email: subscribe-magazine@crownwatchblog.id
CASEBACK
GLASHĂœTTE ORIGINAL CALIBRE 36 Diperkenalkan pada tahun 2016, GlashĂźtte Original Calibre 36 disebutsebut sebagai pelopor bagi kreasi movement mekanis modern dari brand ini. Ribbing, sekrup biru, logo G ganda pada rotor, dan segala macam finishing apik khas GlashĂźtte menyajikan kemilau pada sumber daya utilitarian tersebut. Movement otomatis ini dipersenjatai sistem transmisi energi yang telah direkayasa ulang dengan punjung barel berdesain baru yang menawarkan power reserve hingga 100 jam dari sebuah barel tunggal. Selain itu, movement ini telah melalui pengujian dalam enam posisi (lebih dari sertifikasi COSC yang menguji dalam lima posisi) dan tingkat presisi yang konon melebihi standar COSC. Awalnya Calibre 36 hanya menenagai jam tangan dengan tiga jarum jam sederhana, kemudian movement ini mengakomodasi fitur-fitur tambahan dengan berbagai iterasi yang meliputi tampilan tanggal besar hingga perpetual calendar.
128
WWW.CROWNWATCHBLOG.ID Your Go-To Resource for Everything Timepiece
Nikmati informasi menarik terkini seputar dunia jam tangan di mana saja dan kapan saja dari perangkat favorit Anda.
@crownwatchblog.id
facebook.com/crownwatchblogid
A PROUD MEMBER OF TIME INTERNATIONAL GROUP