Menerbangkan Guratan Rasa

Page 1



Menerbangkan Guratan Rasa

Sepilihan Sajak Aspirasi Kepeminatan Sastra Itera

Tata Letak : Afrizal Efendi

Tempias Pembuka oleh Putra Aji Gumilang Ilustrasi dan Desain Sampul oleh Afrizal Efendi



Senarai Isi Tempias Pembuka

Di Ujung Kota 2 Malam Ini

4

Kisah Penghisap Darah Racauan Si Kecil

5

6

Hujan Malam Minggu

8

Pernah 9 Aku dan Egoku 10 Kasih dalam Bait

11

Dirimu yang Kutahu Bimbang Halo

12

14

16

Apinya Berkobar dalam Hatiku

17


Hampir Saja 21 Negosiasi Rasa

20

Semua Malam Sama Saja 21 Kala

22

Sudahlah, Jangan Lagi

Kontributor 26

24



Tempias Pembuka “Syarat untuk menjadi penulis ada tiga, yaitu: menulis, menulis, menulis� — Kuntowijoyo, penyair

Ketika setiap hal yang terjadi tak dicampuri dengan ego logika, imaji tak hingga akan hadir memenuhi latar pemikiran dan menciptakan lensa sastra. Seperti itulah halnya puisi-puisi yang telah tertulis dari berbagai tangan peserta penataran sastra pada antologi ini. Dunia literasi memang sedang dinikmati saat ini. Esesnsi akan pentingnya sebuah tulisan mulai disadari setiap

kalangan. Sepilihan sajak ini terkumpul atas hal yang sangat mendasar. Dari sekumpulan orang yang menyukai padanan, terlahirlah sebuah pertanyaan. “Mau dikemanakan adonan

yang sudah kita racik dengan hati dibalut diksi-diksi yang seksi ini?�. Maka disusunlah dengan seksama sebuah karya yang berujung pada banyak suara. Antologi inilah hasilnya.

Para penulis ini bermuara pada teluk yang bernama Aksara. Sebuah teluk yang bersumber dari laut Institut Teknologi Sumatera. Laut dengan gelombang sains dan teknologi. Mereka adalah ikan-ikan yang haus dengan diksi.


Ikan-ikan yang sangat menikmati literasi dan teknologi. Ini adalah kepakan sirip pertama dalam meraih mimpi. Hingga nanti tiba pada pertemuan dua lautan sastra dan sains, seperti selat gibraltar. Memang tak menyatu, namun indah untuk dipadu. Jangan pernah berhenti untuk mamantapkan setiap gagasan. Ketika sudah matang, jangan lupa disajikan. Jika rasanya tidak pas, maka kembalilah ke dapur untuk mengadon setiap bumbu yang diperlukan. Diolah kembali. Jangan berpikir untuk berhenti, dan teruslah menikmati hidangan yang tersaji.

Jati Agung, 13 September 2019



MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

1


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Di Ujung Kota : Ahmad Agung Zefi Syahputra Gelap, Itulah kenyataannya. Ya, semua pasti paham. Gemerlap yang datang setiap malam, Rasanya hanya ingin membuat hidup padam. Sunyi. Seperti ada yang menyendiri. Di ujung gedung berdiri tanpa kaki. Anju ke depan, namun malah terjatuh. Kemudian tergeletak tak tahu malu. Lalu, Mungkin cerita lama bisa jadi pembantu Untuk melebur rasa rindu Yang katanya, jika tertelan dalam hati selalu, Dapat membuat diri membatu kemudian menjadi abu. 2


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Malam itu, Aku menangis dan ingin mengistirahatkan jiwa. Pikiran kalut berlari secepat keong yang terbang. Akhirnya di ujung pelupuk mata ‘ku bercerita Tentang cerita cinta pada tunaasmara Dalilnya sangatlah menghempaskan raga. Katanya, ceritaku menjadi bahan peledak luka di asa. Gemerlap malam, Belum tertulis di maklumat Dapat membuat semua orang senang. Gemerlap malam, Yang hanya menjadi kenangan, Gemerlap malam, Kurasa, aku salah meletakkan angan

3


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Malam ini : RannBe Di malam ini, rintik hujan pun datang Mereka datang seolah menghadangku tuk melangkah Melangkahkan kakiku tuk temuimu Kamu yang sedang bercengkrama ria bersama pembawa kebahagiaanmu Aku disini, diam terpaku Menatap hujan yang entah kapan akan mengizinkanku tuk beranjak Aku diam Diam seribu bahasa Tapi aku lelah Ya, pikiranku terus saja berlari kearahmu. Terus mengejar dan mencari Siapakah Si Pembawa Kebahagiaanmu, malam ini ?

4


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Kisah Penghisap Darah : Putri Ini cerita tentang si tuan putri Paras indahnya memikat hati Sepatu kacanya lekat di kaki Gaun indahnya silih berganti Tetapi, Jika tiba petang hari Rupanya tak cantik lagi Kulitnya pucat pasi Dengan taring menghias gigi Kutukan ini akan abadi Sampai datang pujaan hati

5


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Racauan Si Kecil : Syafira Salsabila Gelap malam yang sunyi Sebuah cahaya kecil terlihat Redup, bergoyang tertiup angin Tetap bertahan, walau hampir padam Cahaya itu mengingatkanku Pada seseorang Hidup bagai cahaya lilin Ditengah hutan gulita Ya, bagai lilin Kecil, tapi berguna Terangin sudut malam Saat cahaya utama tak bisa diandalkan Kala utama bangkit, lilin terpaksa padam Menyimpan diri di sudut lain Yang dingin nan kaku Bicara pada debu menunggu tiba debutnya Seperti demikian ia menjalani kehidupan 6


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Yang dulu, “Aku disini” Kini “Aku ingin disini, sekali-kali” Hidup bergantung lotre Mujur sial, sudah biasa. Namun satu hal kebanggaannya. Kala bangkit dunia gempar Bertekuk lutut sekali serang “Aku tak puitis, aku hanya pencetus kreatifitas palsu.” Katamu Rendah hati, meski berdarah diujung sana Tak ada yang melirik, namun ia bangga Sangat bangga. “Aku mungkin payah, kurang berguna, tapi akulah sumber kebahagiaan mereka. Aku cinta kalian, penggurat.” Dia tak tau sebanyak apa warna yang tercipta oleh percik dari lengan kecilnya itu.

7


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Hujan Malam Minggu : Reno Pahwana Kala mentari beranjak tuk tenggelam di ufuk barat Saat senja merangkak tuk terlihat Dan purnama bersiap tuk temani malam yang berat Seketika itu juga, setetes hujan menghampiri Tuk temani pertemuan yang singkat Seakan menjadi isyarat Jika senja berlalu teramat cepat Berikan aku sedikit waktu Tuk kembali bisa menikmati senyumnya Senyum yang menambah keindahan senja kala itu Senyum yang meruntuhkan semua keluh sore itu Senyum yang menjanjikan pelangi saat itu Kalut, sepi, rindu yang membayang kala itu Seketika runtuh, Runtuh tersapu pelukmu dan kecupmu Bersama hujan dimalam minggu

8


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Pernah : RannBe Jujur… Sampai detik ini aku masih, Masih sangat, Sangat merindu Aku rindu di masa-masa itu Masa aku dan kamu Aku tidak mau bilang jahat, karena kamu datang tuk pergi Aku justru berterimakasih Karena kamu telah datang tuk menghiasi hariku Hingga menjadi berwarna Tetapi, kenangan tetaplah kenangan Yang kini telah terbungkus dalam sebuah kata PERNAH Sekampung, 10 Juni 2019

9


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Aku dan Egoku : RannBe Dilema batin kini kurasa Namun aneh, Dilemaku bukan hal memilih satu atau lainnya Dilemaku jusru tentang kosongnya aku Jujur detik ini pun kekosongan dan sunyi selalu datang Apa mungkin semua ini dikarenakan oleh dirimu ? Dirimu yang kini perlahan mulai menghilang Karena Egoku sendiri Sungguh aku tenang dirimu ada Namun Egoku selalu memaksamu enyah dari lingkup pandanganku Bagaimana bisa bila aku memaksa Egoku ? Egoku adalah aku Aku adalah Egoku Relakah dirimu terus melawan Egoku demi aku ? Sekampung, 17 Mei 2019

10


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Kasih Dalam Bait : Reno Pahwana Sebuah rasa yang terkubur lama Menyelimuti jiwa dan raga Tanpa tau mengapa dan kenapa Tutur katamu slalu terbayang menyapa Serdadu kasihmu yang laksana senja Tatapanmu yang membius cakrawala Pipimu yang merona Serta pribadimu yang seperti padi menua Mengajarkanku arti kata sempurna Namun hanya lembaran putih suci Tergores bait-bait ini menjadi saksi Saksi betapa indah kasih yang kau tebar Bagai poxima centaury ditengah gelapnya tatasurya Kasih dalam bait Seakan ingin berteriak, Tapi bungkam dalam bukit sajak Yang terlipat rapi dipojok harapan

11


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Dirimu Yang Ku Tahu : Fachri Dwifan Kelak Hari Yang Ku Impikan Akan Menjadi Kenyataan Meski Hidup Penuh Penderitaan Ku kan terus berjuang hingga ujung nyawa Kau kukenal bukan dari yang lain Tak juga dari cuitan dan kiriman Kau kukenal dari diamku Saat pertama kali mata memandangmu Sekilas demi sekilas Detik demi detik Kau hadir hanya dalam selayang pandang Saat aku menyerah dengan cinta Aku mengenalmu dari parasmu Yang selalu kupandang sejenak di tiap hariku Ah… Biarlah Sesaat saja Asal kutahu kau baik-baik saja Aku bicara denganmu dalam diam Denganmu yang ku impikan Disebuah sajak yang dalam Ku tulis dirimu sebagai harapan 12


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Hei kau yang kucinta dalam diam Tak perlu kau tahu rasa ini Biarlah aku bahagia sendiri Agar tak ada kecewa dan dendam

Gedung E ITERA, 13 Mei 2019

13


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Bimbang : Fachri Dwifan Hari ini aku kembali bertanya pada diriku sendiri Tentang pilihanku di masa lalu Rasanya ada sedikit penyesalan akan hal itu Tapi kadang ada syukur didalamnya Kemarin, Kulihat hampir seluruh karibku bimbang Aku hanya diam Namun perlahan rasa itu terus memburuku Hingga dia datang dalam lelap dan mimpiku Sekali lagi aku bertanya Apakah pilihanku benar? Tapi sekali lagi takdir menjawab Jikalau kau ingin pergi Maka pergilah saat dirimu tak mampu lagi Tapi jikalau kau masih kuat, Jangan berhenti! Selalu aku bertanya Tak pernah kutemukan jawabannya Ah… Jawabannya sudah ada Hanya aku yang tak puas dengannya Kadang aku memohon pada yang maha kuasa Yang selalu memutar balikkan hati 14


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Tolong lupakan semua bimbang di hati Agar aku mampu berjalan merangkai asa Namun dia hanya diam Bagai bahagia melihatku terombang-ambing Aku mohon! Beri aku ketenangan jiwa! Berikan aku kepastian! Berikan aku rasa bahagia disaat aku gagal sekalipun!! Agar tak ada penyesalan dalam diri Yang terus membelenggu dalam rasa bersalah Agar tak ada perang didalam batin sehingga mampu terus berjalan dengan jiwa yang lapang -Bandar Lampung, 6 April 2019-

15


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Halo : Fachri Dwifan Dingin malam menghantui mimpi Panas siang membakar jiwa Saat pertama kali memandangmu Sosok berparas indah yang tersenyum diseberang sana Saat kau bercanda tawa dengan sahabatmu Ditengah hujan nan deras sore itu Di kantin sore itu Aku disini merangkai kata indah dengan melodi keras Seperti biasa kau tampak cantik Dengan rambut terurai sampai punggung Dengan sedikit pelengkap di wajahmu Sebuah kaca mata yang membuatmu tampak elegan Namun sore itu, Aku adalah penyu Bersembunyi dibalik cangkang bernama malu Disaat aku ingin menjadi merpati yang datang padamu seraya berbisik “Selamat sore, Hai kau Gadis pujaan hati” Rumah Kayu, 12 April 2019

16


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Apinya Berkobar Dalam Hatiku : Wiwin S Panjaitan harapan yang berlimpah Penuh harapan yang berlimpah ruah Bagai sinar sang mentari sungguhlah indah Berdiam dalam hatiku Suaramu menggetar Sayup lirih terdengar Dalam hati mengendap Dalam jiwa meresap Kau pulihkan letihku Lewat kasih tulus Yang kau sebarkan nan merdu Wajahmu berseri Walau sebenarnya... Berat beban yang kau pikul Saat dirundung kemelut Kau tak pernah kecut

17


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Ayah... Ibu... Kau tak pernah tergantikan Hormat putrimu dari negeri rantau ini

18


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Hampir Saja : Petrus Waruwu Bergegas... hei, dia bergegas Kata itu terkurung dalam pikiranku Terkurung dalam mimpi indahku Terhentak aku terbangun

Ternyata pagi telah menyapaku Menyapaku dengan sinarnya yang guguh Serentak kakiku mengayun Mataku melotot Rasa khawatir merasukku Waktu sudah terlalu jauh melangkah

Parah, ternyata jam 7 aku baru terbangun Tanpa ragu, hati merasuk

Kutetap teguh untuk maju Ku bergegas akhirnya mampu Ternyata aku belum lalu oh terlambat

Kau menggoncangkanku

19


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Negosiasi Rasa : Agnes Lastiar Sibarani (Angin Malam) Gerak-gerikmu seakan tak terdefinisi Terlihat sederhana namun serumit ini Bertanya pada siapa Untuk bisa mendapat jawaban Laksana panglima perang yang tak mengenal takut Kucoba melangkah menelisik hati yang telah berguncang Kedipan mata yang selalu kupandang Seakan mengisyaratkan kemenangan. Terniat untuk menjangkau sosok yang didambakan Berharap setiap ikatan tak kan terlerai Namun, itu hanya harap jauh di lubuk hati Kata mereka menatap bulan sangatlah menyejukkan hati Sudah kucoba lakukan Terasa indah menusuk sanubari Hingga hal ini mengantarkanku terhadap ironis akan dirimu Ibarat bulan yang indah namun tak kan mampu untuk kujangkau Ternyata yang kita lakukan hanya memandang 20


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Semua Malam Sama Saja : Afrizal Efendi Semua malam sama saja Dari deruan kelap angin Pada senja yang berlekas lenyap tanpa menatap Rindu dalam diam Yang mendekap dalam keperihan Semua malam sama saja Selepas gradasi yang memesona Gelap yang mendekat tak pernah bersahabat Menanti dalam sepi Yang melarut dalam kepedihan Semua sendu merengkuh suka Setiap Malam beranjak bungkam Hampa selalu Sama menyiksa Diam memang selalu Saja menyekam

21


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Kala : Afrizal Efendi 1. Biduk dicari tak dapat lagi menunjuk arah yang semestinya ada dalam atlas memori terkata atau antara dua cakrawala yang tetap tak menandakan sisa mimpimu di sela gemintang ku sangka aku ada di sana

2. sekawanan awan dengan peluh berusaha menidurkan mata yang dengan jeli mengorek angkasa mengumpulkan tanda-tanda derana atau duka maupun luka yang kemungkinan tercipta ketika egomu tak mampu melipat jarak meskipun hatimu meronta-ronta 22


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

ku rasa aku benar adanya

3. kemelut raut malam mengeluh memaksa hasrat menenggelamkan dirinya pada kedalaman rindu yang kian hari kian dalam atau tetap membatu di bawah terik waktu yang kian lama kian membakar jiwa aku tahu tak ada suka pada keduanya

4. mungkin kali ini dan seterusnya atau sampai kala yang kesekian kalinya aku akan dilahap sepi sampai tiada 3 Juli, 2019

23


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Sudahlah, Jangan lagi : Yunita Sejak sang matahari pergi, awan gelap lebih mendominasi. Tak lama hujan turun, bukan di atap rumah mu tetapi di mata mu. Udara pagi yang masuk lewat jendela kamar tak lagi mampu mendinginkan mata mu yang kian memanas. Sudah sejak semalam, sejak dia mengatakan “Kita sampai disini aja ya. ” air mata mu seolah tak pernah habis, suasana hatimu tak pernah baik. Selalu begitu, kamu selalu begitu. Ini sudah kesekian kalinya. Pertama-tama kamu jatuh cinta, dia juga,lalu kalian menghabiskan waktu bersama hari demi hari. Lalu dalam hitungan bulan dia mulai bosan, pesan singkat sudah semakin jarang dibalas, sebulan belakangan ini pun kau dan dia tidak pernah bertemu, kamu tak tahu kabarnya padahal kamu

begitu

merindukannya.

Lama-kelamaan

dia

menghilang, hubungan mu tak ada kepastian sampai pada akhirnya tadi malam telah diputuskan, dia....tak lagi mau membersamai mu. Kamu kecewa(lagi). Entah ini kisah cinta mu yang keberapa, jalan dan akhir ceritanya selalu sama. Jadi aku ingin menanyakan, sampai kapan kamu melukai hati mu sendiri? Sampai kapan kamu 24


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

berpura-pura tidak tahu bahwa berpengharapan pada manusia hanya berujung rasa kecewa? Sudahlah sudah aku tak tega melihat mu terus begitu. Tenangkan diri mu, ambil air wudhu lalu shalat lah. Lalu setelah itu buka dan bacalah Al-Quran yang lama tak kau sentuh itu. Sekarang kau harus fokus untuk meraih masa depan mu, demi orang-orang yang mencintai mu dan orang yang kau cintai, yakni orang tua mu. Dan satu lagi jangan lupa terus memperbaiki diri yaa. ~Ryunata

25


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Kontributor Agnes Sibarani Nama yang disepakati kedua orangtuamya ialah Agnes Lastiar Sibarani. Sembilan belas tahun yang lalu terdengar suara isak tangis anak perempuan di kota kecil yang bernama Laguboti. Tepatnya di tanggal 13 agustus tahun 2000, terlahir dari keluarga yang sederhana memiliki 4 Saudara perempuan dan 1 Saudara laki-laki membuatnya paham dengan arti keluarga. Waktu berlalu dengan cepat yang membuat dia harus menjalani masa pendidikan pertama yaitu sekolah dasar. Terhitung 6 tahun

waktu yang

harus

dilalui

untuk

menyelesaikan

pendidikannya di Sekolah Dasar 173550 Laguboti. Zaman yang semakin canggih dan era emansepasi wanita yang telah disandang oleh para wanita Indonesia membuatnya berpikir untuk melanjutkan pendidikannya 3 Tahun di salah satu sekolah favorit yaitu SMP N 1 Laguboti, menghitung tahun menjadi hari banyak yang harus dilalui salah satunya menunggu selembar kertas izajah untuk bisa terus maju. Menghabiskan masa putih abu-abu di SMAN 1 Laguboti. Semakin bertambahnya usia dia semakin paham arti pentingnya pendidikan. Hal ini membulatkan tekadnya untuk menduduki 26


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

salah satu bangku di Perguruan Tinggi Negeri. Tuhan mengizinkan

mimipnya

dengan

kelulusannya

menjadi

mahasiswa di institut yang berada di ujung pulau Sumatera. Dewasa

ini,

dia

sedang

bergelut

dengan

prodi

yang

mengharuskannya menggeluti setiap bagian bumi yang disebut geofisika. Mengharapkan datangnya hari yang selalu mampu dia hadapi. Ahmad Agung Zefi Syahputra Lahir di kota terbesar di ujung Sumatra pada tanggal 27 Februari 2001, Agung menjadi anak ke-1 dari 3 bersaudara pasangan suami istri Muhammad Zen dan Fifi Desnatalia. Ia dibesarkan dengan penuh cinta di kota kelahirannya.Dia lahir dari keluarga sederhana. Orang tuanya selalu menanamkan kebaikan dan budi pekerti kepada diri sendiri dan orang sekitar. Mereka juga mendidiknya agar ia rajin beribadah sesuai tuntunan agama Islam. Masuk TK pada usia 3 tahun, Agung membiasakan diri untuk menjadi mandiri. Dia lulus dari SDN 2 Beringin Raya di usia ke-11 dan menempuh pendidikan tingkat menengah di SMPN 14 Bandar Lampung. Pada tahun 2015, ia diterima di SMAN 14 Bandar Lampung, namun atas pertimbangan orang tuanya, 27


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

setahun kemudian dia pindah ke SMAN 9 Bandar Lampung. Di sanalah ia menimba ilmu sampai lulus di tahun ke-17 hidupnya. Besar di kota yang menjadi pusat industri dan informasi di provinsi membuat Agung tertarik akan dunia teknologi informasi. Akhirnya ia meminta restu orang tua untuk melanjutkan

pendidikan

di

Teknik

Informatika

Institut

Teknologi Sumatera. Di kampus itu, Agung bertemu dengan orang-orang seirama di mana mereka menyukai sastra dengan dasar pendidikan teknik, Aksara namanya. Agung memiliki harapan, ia dan teman-temannya satu angkatan Informatika dan Aksara bisa lulus tepat waktu dan dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara di bidang mereka masing-masing serta di bidang sastra. Afrizal Efendi Rangkuti Tertanggal Sembilan belas, pada bulan yang kedelapan, dalam masa dua tahun sebelum abad keduapuluh. Ia terlahir dalam kesederhanan

sebuah

keluarga

Rangkuti.

Tepat

pada

pertengahan jumlah anak, ia adalah keempat dari tujuh bersaudara. Melakoni kehidupan selama lima belas tahun di tanah pahlawan Kotanopan. Menjalani sisa keputihabu-abuan pendidikan di pusat kota bumi Gordang Sambilan, Mandailing 28


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Natal yang masih dalam lingkup ranah batak. Meneruskan penuntutan ilmu dengan membelah dua per tiga Swarnabhumi, melintasi berbagai teritori, ia sampai di gerbang pulau nan kaya etimologi, di tanah Sai Bumi Ruwa Jurai. Afrizal Efendi Rangkuti. Nama yang masih ia sandang sejak dini. Sampai ia bergelut dengan disiplin yang selalu jadi mimpi, Arsitektur. Di Institusi yang belum lama berdiri. Ia mulai jatuh cinta pada melodi hujan, sajak senja, dan barisan puisi gelayut embun semenjak edukasi formal tahun kesebelas ia jalani. Fachri Dwifan Aku hanya ingin menulis. Itulah yang dia katakan saat semua bertanya tujuannya menulis. Tak ada alasan lain. Sosok bernama Fachri Dwifan memang bukan sosok yang memiliki perangai yang baik dari fisik maupun mental. Idealisme akut mungkin layak jadi julukannya. Seorang ‘Penganut Cinta Plegmatis’ mungkin jadi alasan keren kenapa dia jomblo dari lahir. Menulis baginya adalah obat dari kebiasaan buruk berbicara tanpa henti. Hanya berharap dengan menulis orang mau dengan sukarela membaca celotehan-celotehannya.

29


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Petrus Waruwu Tepat tanggal enam bulan kesembilan tahun dua-ribu seorang dia terlahir di dalam keluarga sederhana. keluarga yang berada di ujung Indonesia, pulau Nias(tano niha). Dia merupakan si bungsu dari empat bersaudara. Dia mulai menjadi seorang akademik pada tahunnya yang keenam di SD 071002 Lolowua. Menanjak ke tingkat SMP di suatu kota kecil di SMP N. 5 Gunungsitoli. Kalau denger lagu masa SMA masa yang indah ternyata Dia juga menjalani masa putih abu-abunya di SMA N.3 Gunungsitoli dan sekarang dia sedang menjalani masa tanpa razia rambut, celana pensil dan sepatu gaul di Insititut Teknologi Sumatera(ITERA). Perkenalkan, Dia Petrus Waruwu. Laki-laki si-tampan, lucu, kurus, tinggi dan tak lupa kata ini si tampan. Menjalani hidup sebagai

seorang pelajar Teknik,

namun tak bisa dipungkiri ternyata jiwa sajak yang selalu menghiasi hidupnya membuatnya tak berhenti untuk berkarya. Dialah pria idaman sang pemburu cinta dalam setiap lariknya. Putri Si penggemar fiksi fantasi yang suka menghayal di malam hari, berkawan dengan senja dan secangkir kopi, mencoba menulis sepenuh hati. 30


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

RannBe (Rana Kartika Khairunnisa) Rana kartika khairunnisa yang akrab disapa Rana lahir di salah satu kota di provinsi Lampung yaitu kota Metro tepat pada 21 April 2000, Hari Kartini. Rana adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ayahnya bekerja di Kantor Wilayah Jawa Timur, Ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Rana adalah salah seorang dari Mahasiswi Teknik Geofisika di Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Rana memiliki hobi bersastra sejak kecil, mulai dari membaca cerpen, membaca novel, belajar membuat naskah cerpen dan drama. Saat ini, ia sedang menekuni belajar membuat puisi-puisi yang indah nan bermakna. Puisi yang isinya bukan hanya sekadar kata-kata curahan hati. Reno Pahwana Menyelesaikan pendidikan MTS dan Ma di Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid (PDM) Sumatera Utara dan saat ini sedang melanjutkan pendidikan di ITERA Lampung. Alamat Rumah Ujung Batu Sosa. Akun MEDSOS Email (enn290817@gmail.com)

Fb

(Reno

Pahwana)

WA

(081264425311), Ig (renopahwana19).

31


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Syafira Salsabila Syafira Salsabila, mahasiswi Arsitektur berusia 19 tahun yang memulai debut menulisnya sejak di bangku SMA. Lulusan dari SMAN

14

Bandar

Lampung,

yang

kini

meneruskan

pendidikannya di Institut Teknologi Sumatera. Gadis penyuka kesenian ini jarang menampilkan karyanya dan selalu menikmati itu seorang diri. Wiwin S Panjaitan Wiwin S Panjaitan lahir pada tanggal 27 Agustus 2000, di sebuah Desa bersuhu dingin di Parsoburan dari kedua orang tua bernama D. Panjaitan dan N. Pane. Sejak kecil tinggal di Desa, menamatkan sekolah dasar di SDN 177070 Galung dan bersekolah di SMP Swasta RK Kartini Parsoburan . Pada saat setelah tamat dari SMP ia memutuskan untuk melanjutkan sekolah di SMA Katolik TRI Sakti Medan. Berkat dari Tuhan Yang Maha Esa ia pun di berikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan kuliah di Institut Teknologi Sumatera mengambil Program studi Teknik Kelautan. Dan saat ini mengikuti kuliah dengan baik pada semester 3. Itulah biografi singkat seorang wiwin S panjaitan.

32


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

Yunita Septiyanda Yunita Septiyanda, lahir di Gunung-Sugih, 15 September 2000. Merupakan anak pertama dari 3 bersaudara yang saat ini sedang menempuh pendidikan di ITERA program studi Teknik Elektro.

33



PENATARAN KEPENULISAN SASTRA 1 ASPIRASI KEPEMINATAN SASTRA ITERA


MENERBANGKAN GURATAN RASA

—————

2


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.