Jejak KAMMI Bersahabat

Page 1

1


Judul: Jejak KAMMI Bersahabat

Penulis: Tim Medkominfo Editor Alikta Hasnah Safitri

Desain Cover: Mahmud Nur K.

Mini book ini diterbitkan secara mandiri oleh Tim Medkominfo Kammi Uns 2014/2015

Penerbit: Kammi Uns 2014 www.kammiuns.org FB: Kammi Uns Twitter: @KAMMI_UNS

2


Pengantar Mini book ini merupakan persembahan dari kami, Tim Medkominfo Kammi Shoyyub Uns periode 2014/2015. Meskipun kecil, semoga buku ini mampu menjadi kenangan terindah yang mengabadikan masa-masa penuh perjuangan selama satu periode kepengurusan kita. Kelak, saat kau rindukan nikmatnya perjuangan, buku ini akan jadi penawar rindu. Tim Medkominfo Kammi Bersahabat Hafidh, Alikta, Mahmud, Rizky, Doni, Ishmah, Aeni

3


Daftar Isi Pelantikan KAMMI UNS 2014: Menjaga Komitmen dan Konsistensi 7 Ketua KAMMDA Solo Raya: Ayo Kita Bangun Bersama KAMMI 10 KAMMI Bersahabat, Jargon KAMMI Shoyyub UNS 2014 12 Sosma KAMMI UNS: Ramadhan Bersama Santri TPA Rusunawa Jurug 14 Eratkan Ukhuwah, KAMMI Shoyyub UNS Adakan Buka Bersama 16 Solo Berseri Tanpa Anarki 19 Bedah Risalah Pergerakan BAB 1: Dakwah Kami 21 Aksi Damai KAMMI Daerah Solo Raya Jelang Pilpres: Ojo Mabuk Nek Menang, Ojo Ngamuk nek Kalah 24 Ambil Bagian Pembinaan Generasi Muda, KAMMI UNS Jadi Juri Pesantren Kilat 29 4


Freeze Mob Untuk Gaza 31 Tekad Anggota Biasa 2 KAMMI UNS: Tuntaskan Marhalah, Sinergiskan Langkah 33 KAMMI UNS Bedah Risalah Pergerakan: Kepada Apa Kami Menyeru? 36 Idul Qurban, Warga Rusunawa Jurug Semai Toleransi 38 Konsolidasi Badan Khusus Jaringan Fakultas KAMMI UNS: Mari Bergerak Bersama! 40 KAMMI UNS Adakan Kunjungan Studi ke Monumen Pers Nasional 43 Talkshow Jurnalistik: Media Undercover 46 Temu Kader KAMMI UNS: Ketika Telah Memutuskan Memilih KAMMI 49 Diskusi Pemira, KAMMI IAIN Salatiga Kunjungi KAMMI UNS 53 Dauroh Marhalah 1 KAMMI UNS: Mencetak Muslim Negarawan untuk Indonesia yang Lebih Baik 55

5


Diskusi Perempuan: Hijab, Antara Kewajiban dan Tren 57 Temu Kader KAMMI Solo Raya: Refleksi 2014, Resolusi 2015 59 Asah Kepedulian terhadap Sesama, KAMMI UNS Selenggarakan Donor Darah 61

6


Pelantikan KAMMI UNS 2014: Menjaga Komitmen dan Konsistensi

SURAKARTA(28/6)竏単elantikan pengurus KAMMI Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS periode 2014/2015 telah dilaksanakan siang ini (28/6) di Masjid Nurul Huda Kaplingan, Gulon, Jebres, Surakarta. Selain dihadiri oleh kader-kader KAMMI, acara pelantikan juga dihadiri oleh gerakan mahasiswa eksternal lain, perwakilan organisasi internal kampus, serta tokoh masyarakat. Acara dibuka dengan pembacaan kalam Illahi oleh Akh Ahmad Faizin, dilanjutkan dengan dikumandangkannya lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mars KAMMI oleh seluruh peserta, serta pembacaan Kredo Gerakan KAMMI oleh Akh Hasan Fahrur Rozi. Dalam sambutannya, Ketua umum KAMMI UNS periode sebelumnya, Akh Syahid Musthofa mengingatkan tentang pentingnya menjaga konsistensi gerakan dari waktu ke waktu, serta 7


komitmennya untuk tetap membersamai perjuangan KAMMI Shoyyub UNS. Senada dengan Akh Syahid, Bapak Tamso selaku camat Jebres memberikan motivasi bagi setiap kader KAMMI untuk berkomitmen dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan visi dan misi organisasi guna mencetak pemimpinpemimpin masa depan. Beliau juga berpesan agar kader KAMMI mulai merapat dan bekerja sama dengan masyarakat sekitar kampus agar mampu berkontribusi lebih untuk masyarakat. “Saya berdoa agar panjenengan semua menjadi pemimpin-pemimpin yang baik dan sukses.� Ujar beliau di akhir sambutannya. (Redaksi)

8


Badan Pengurs Harian KAMMI UNS 2014/2015 bersama camat Jebres

9


Ketua KAMMDA Solo Raya: Ayo Kita Bangun Bersama KAMMI

SURAKARTA(28/6)−Pelantikan KAMMI Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS periode 2014/2015 dilaksanakan secara simbolis dengan penyerahan bendera KAMMI Shoyyub UNS dari Akh Syahid, Ketua Umum PK KAMMI Shoyyub UNS periode 2012/2013 kepada Akh Febrian Indra Rukmana, Ketua Umum PK KAMMI Shoyyub UNS periode 2014/2015. Sebelumnya, Akh Arip Budhi Hermawan, Ketua KAMMI Daerah Solo Raya berpesan untuk menjadikan kelurahan dan kecamatan sebagai “laboratorium” mentransformasikan ide-ide demi tercapainya kesejahteraan. Beliau mendefinisikan kesejahteraan yang dimaksud dalam tiga hal, yakni: pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. “Ayo kita bangun bersama KAMMI. Baik buruknya KAMMI ada di tangan kita. Tidak 10


melulu organisasi hanya berfokus pada permasalahan politik, tapi juga terjun dalam permasalahan di sosial masyarakat.� Pungkasnya. (Redaksi)

11


KAMMI Bersahabat, Jargon KAMMI Shoyyub UNS 2014 SURAKARTA(28/6)−Dalam orasi perdananya pasca pelantikan, ketua umum KAMMI Sholahuddin Al Ayyubi Universitas Sebelas Maret periode 2014/2015, Akh Febrian Indra Rukmana menyampaikan tiga poin pokok yang akan ditekankan dalam periode kepengurusan ini. Tiga poin pokok tersebut antara lain: Menghidupkan budaya diskusi dan literasi di UNS, menjadikan KAMMI Shoyyub UNS sebagai gerakan yang ideologis tapi bersifat populis, serta bersahabat dengan masyarakat. Dengan mengusung jargon KAMMI Bersahabat di periode ini, Akh Indra yakin dapat merealisasikan tiga poin tersebut.

12


Ikrar BPH KAMMI UNS 2014/2015

13


Sosma KAMMI UNS: Ramadhan Bersama Santri TPA Rusunawa Jurug

SURAKARTA (2/7)− Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS kembali mengadakan agenda rutin mengajar baca tulis Alquran di Rusunawa (Rumah Susun Warga) Jurug. Di hari biasa, Taman Pendidikan Alquran (TPA) yang diprakarsai oleh KAMMI UNS ini mengadakan TPA dua kali dalam seminggu yaitu pada hari Senin dan Jumat, akan tetapi di bulan Ramadhan ini ditambah intensitasnya menjadi tiga kali dalam seminggu. Sesuai dengan paradigma KAMMI yang ketiga, yaitu Gerakan Sosial Independen menjadikan KAMMI UNS berupaya untuk membumikan gerakan dengan masyarakat, terutama masyarakat sekitar kampus UNS (Universitas Sebelas Maret). “Misi perbaikan bangsa adalah tanggung jawab kita bersama, seluruh elemen masyarakat sebaiknya ikut 14


turun tangan dalam perbaikan akhlak bangsa.� Ujar Sekretaris bidang Sosma KAMMI UNS 2014, Alifta Lutfiaazahra. Lebih lanjut, ia juga berharap agar Ramadhan 1435 H ini semakin berkah terutama dalam peningkatan amalan ibadah di bulan suci ini. Aamiin.

15


Eratkan Ukhuwah, KAMMI Shoyyub UNS Adakan Buka Bersama

Tausiyah dari Ust Syafi’i SURAKARTA(3/7)−Pengurus KAMMI Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS mengadakan buka bersama di rumah Ketua Bidang Perempuan KAMMI Shoyyub UNS, Shofiyyah Zahrah, Kamis 3 Juli 2014. Acara dimulai dengan kedatangan pengurus akhwat KAMMI Shoyyub UNS untuk memasak hidangan berbuka, dan dilanjutkan 16


dengan pembahasan agenda KAMMI Shoyyub UNS selama bulan Ramadhan bersama seluruh pengurus. Usai pembahasan agenda, Ustad Syafi’i, Ayahanda Shofiyyah Zahrah, sekaligus Dosen di Fakultas Teknik UNS memberikan tausiyahnya. Beliau berpesan agar kader KAMMI berbuat semaksimal mungkin untuk menjadi ummatan wasatha, umat pertengahan (moderat), sebab umat pertengahan lah yang kelak akan menjadi saksi atas manusia sedunia. “Kita harus jadi bagian dari pembangun peradaban. Ke depan, kita harus jadi yang terdepan. Kalau kita optimis, kita pasti bisa.” Ungkapnya. Sebagai penutup, Ukhti Shofi berpesan, “Sejatinya ukhuwah adalah ikatan yang terjalin karena keimanan. Maka, selagi iman terikat erat dalam hati, tak ada yang mampu memutus ikatan ukhuwah itu. Jazakumullah khair atas kunjungannya sore ini, semoga menjadi awal yang 17


baik dan memorable untuk satu periode ke depan. Semangat Bersahabat!�

18


Solo Berseri Tanpa Anarki

Aksi Pemilu Damai KAMMDA Solo

SURAKARTA (8/7) – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS kembali mengadakan aksi turun ke jalan di Gladak, Selasa (8/7) 19


pukul 10.30 WIB. Aksi yang diinisiasi oleh KAMMI Daerah Solo Raya ini menerjunkan puluhan mahasiswa dari beberapa kampus di Solo Raya.Aksi damai yang bertemakan Solo Berseri Tanpa Anarki ini bertujuan mengajak seluruh elemen masyarakat Solo pada khususnya dan Indonesia pada umumnya untuk menjalankan pemilu dengan damai dan anti anarkis. Kegiatan ini termasuk dalam rangkaian pengawalan pemilu Gerakan Kelingking Cerdas yang diinisiasi oleh Bidang Kebijakan Publik KAMMI Daerah Solo bersama tiga komisariat KAMMI di Solo Raya, yakni: Sholahuddin Al Ayyubi UNS, Al Fath UMS, dan Al Aqsha IAIN Surakarta. KAMMI menuntut agar pihak walikota dan aparatur kota Solo menjamin akan kondisi pemilihan presiden pada 9 Juli 2014 yang damai dan terhindar dari perbuatan anarkis, apapun hasilnya. KAMMI juga menuntut agar pihak aparatur Solo tetap bersikap netral, tidak memihak atau menjadi basis dari salah satu partai demi keberlangsungan pemilu yang jujur dan adil. 20


Bedah Risalah Pergerakan BAB 1: Dakwah Kami Ideologi KAMMI senantiasa diidentikkan dengan ideologi yang dianut oleh Ikhwanul Muslimin, sebuah gerakan dakwah yang pondasinya diletakkan pertama kali oleh Hasan Al Banna. Sebagai seorang insan terdidik, sudah seharusnya segala buah pikiran yang tercermin dari lisan dan tindakan keluar setelah melalui proses berpikir yang panjang. Berdasar hal tersebut, KAMMI menyelenggarakan Diskusi Ideologis guna menguarai benang merah antara ideologi KAMMI dan ideologi Ikhwanul Muslimin dengan membedah buku Risalah Pergerakan karya Hasan Al Banna. Pertemuan perdana diskusi ini dilaksanakan pada Senin, 7 Juli 2014 di komisariat KAMMI UNS dengan fasilitator Ust Muhtarom, M.Ag dan moderator Firdaus Zulfikar. Zulfikar membuka diskusi dengan memberikan sedikit pengantar mengenai topik yang akan dibahas pada kesempatan ini, “Hasan Al Banna 21


adalah pembaharu dalam metode dakwah. Yang menarik, beliau tak pernah menulis buku. Beliau hanya menulis surat-surat yang kemudian diedarkan menjadi risalah untuk disosialisasikan dalam muktamar-muktamar Ikhwan yang akhirnya dibukukan dengan judul Risalah Pergerakan. Selanjutnya kita akan membahas mengenai BAB 1 dalam buku Risalah Pergerakan yang berjudul Dakwah Kami. Dakwah Kami berisi mengenalkan manhaj ikhwan, bagaimana ikhwan memandang suatu ideologi dan permasalahan-permasalahan umat.� Selanjutnya, Ust Muhtarom mulai memberikan pemaparannya terkait bab pertama buku Risalah Pergerakan Hasan Al Banna. Dari pembacaan yang dilakukan oleh Ust Muhatarom, pada bab pertama yang terdiri dari 15 sub bab, disarikan ke dalam 4 hal pokok. Pertama, Hasan Al Banna ingin menyampaikan sifat/karakteristik dakwah Ikhwanul Muslimin. Kedua, manhajnya. Ketiga, tentang bagaimana menyikapi isme-isme dan perbedaan mazhab yang memporakporandakan bangunan umat Islam. 22


Sementara yang keempat berisi jawaban atas problematika umat dengan dakwah yang beliau usung. “Beliau sangat menekankan prinsip di dalam usul fiqh dalam mengembangkan dakwah IM yaitu memelihara nilai-nilai lama yang baik dan mengambil hal-hal baru yang lebih baik. Beliau berusaha melestarikan warisan ulama salafusshalih tapi juga tidak menutup mata terhadap perkembangan dunia sekarang. Termasuk juga tentang isme-isme yang berkembang dari barat. Sebab ia meyakini bahwa akan ada creative minority yang akan menyulam kembali peradabanperadaban yang runtuh dan membangun peradan baru. Untuk merealisasikannya, mereka juga harus berinteraksi deangan peradaban yang lama dan yang kini. Tidak menutup diri dengan isme yang berasal dari eropa. Tetapi juga harus selektif sebab ada keburukan yang harus ditinggalkan.�

23


Aksi Damai KAMMI Daerah Solo Raya Jelang Pilpres: Ojo Mabuk Nek Menang, Ojo Ngamuk nek Kalah

Selasa tanggal 8 Juli 2014 Pengurus Daerah KAMMI Soloraya dan Pengurus Komisariat KAMMI Se-Soloraya yang terdiri dari KAMMI Sholahuddin Al Ayyubi UNS, KAMMI Al Aqsha IAIN Surakarta, dan KAMMI Al Fath UMS menggelar aksi yang bertajuk Solo Berseri Tanpa Anarki. Aksi yang diikuti oleh puluhan mahasiswa sehari menjelang momentumpemilihan presiden ini dimaksudkan untuk mengajak masyarakat Solo 24


Raya agar bersama–sama menjaga situasi kondusif sebelum dan sesudah pilpres. Selama ini Solo dikenal sebagai “kota sumbu pendek”. Menurut sejarawan UNS, Sudarmono, setidaknya tercatat sejak 1965 hingga 1999 telah terjadi 8 kali kerusuhan besar maupun kecil. Kerusuhan besar maupun kecil tersebut bahkan sampai pada tahap terbakarnya kantor walikota sebanyak 2 kali dan juga beberapa gedung–gedung. Pilpres dengan dinamika yang ada setidaknya berpotensi menimbulkan gesekan diantara para pendukung capres yang ada baik dari pendukung Jokowi–Jusuf Kalla maupun pendukung Prabowo– Hatta. Ketegangan mulai nampak dari maraknya black campaign hingga perusakan kantor salah satu media televisi yang ada menimbulkan preseden yang tidak baik lagi bagi proses demokrasi kita. Berkaca dari hal tersebut, Pengurus Daerah KAMMI Solo Raya dan Pengurus Komisariat KAMMI Se-Solo Raya melaksanakan aksi damai. Aksi di mulai dari bundaran gladak yang langsung di pimpin oleh Nuzul Qodri, Kepala Departemen 25


Kastrat KAMMI Al Fath UMS bersama dengan Izen, Kepala Departemen Kastrat KAMMI AL Aqsha IAIN Surakarta. Aksi dilanjutkan dengan melakukan longmarch menuju Balai Kota Surakarta dengan menyuarakan aksi dan menyanyikan lagu– lagu perjuangan mahasiswa. Di depan Balai Kota, massa kembali melakukan empat orasi dari perwakilan masing-masing komisariat, diantaranya: M. Ikhsan dari IAIN Surakarta, Febrian Indra R, KAMMI Shoyyub UNS, Lutfi dari IAIN Surakarta, dan Arif Satriantoro, perwakilan KAMMI Daerah Solo Raya. Inti dari orasi mereka adalah himbauan agar warga Solo Raya menggunakan hak pilihnya dan menjaga perdamaian selama pemilu berlangsung baik sebelum, saat, dan sesudahnya sampai hasil penghitungan KPU Pusat selesai Selain itu, mereka juga mendesak walikota dan jajarannya untuk berkomitmen menjaga perdamaian pilpres 2014 sekaligus meminta kepada Tim sukses masing– masing pasangan capres untuk tidak melakukan 26


intimidasi kepada warga mentukan pilihannya.

masyarakat

dalam

Himbauan ini terangkum dalam bahasa jawa “Ojo Mabuk Nek Menang, Ojo Ngamuk nek Kalah”, yang berarti, “jangan mabuk (sombong/jumawa) jika menang, jangan ngamuk (bertindak anarkis dan rusuh) jika kalah.” Ketua KAMMI Daerah Soloraya, Arip Budhi Hermawan melakukan lobbying kepada Walikota untuk dapat menyambut aksi atau memberikan komitmennya di hadapan massa aksi. Setelah menunggu selama 30 menit ternyata pihak Walikota belum keluar. Massa aksi akan melakukan inisiasi untuk nekat menggeruduk ke dalam ruangan walikota. Akhirnya Ketua KAMMI daerah Soloraya keluar dan menyampaikan bahwa Walikota dan Wakilnya baru cuti karena Kampanye dan statement akan di wakili oleh Kepala Bagian Umum Kantor Walikota Solo, Heru. Dengan cukup kecewa massa aksi masuk menuju gerbang depan Pendopo Kantor Walikota. Pak 27


Heru menyampaikan bahwa Pemkot Solo akan berkomitmen menjaga berdamaian kota solo dan tidak memihak kepada Capres manapun. Diakhir aksi,dilakukan penyerahan payung kepada Pihak Pemkot solo dari Ketua KAMMDA sebagai simbol bahwa KAMMI akan tetap mengawasi, mengawal Pilpres di kota Solo serta akan menagih janji dari Pemkot Solo apabila terjadi kerusuhan. (Indra)

28


Ambil Bagian Pembinaan Generasi Muda, KAMMI UNS Jadi Juri Pesantren Kilat

SURAKARTA (19/7)- Menjadi bagian dari sebuah momentum perubahan bukanlah perkara remeh. Berpartisipasi untuk menyongsong masa depan gemilang generasi muda dengan nilai-nilai keislaman tentunya juga bukan perkara sepele. Hal inilah yang menjadi alasan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS ambil bagian dalam membantu teknis pelaksanaan acara Pesantren Kilat yang diselenggarakan oleh SD Negeri 44 Nusukan, Banjarsari, Surakarta sebagai juri beragam lomba yang diadakan di sekolah tersebut. KAMMI berharap, upaya mewujudkan bangsa dan negara yang Islami sebagaimana yang tertuang dalam visi KAMMI dapat terealisasikan di tangan para generasi muda ini. 29


Reporter & Dokumentasi : Febrian Indra R Editor : Tim Medkominfo

30


Freeze Mob Untuk Gaza

Kesatuan Aksi Mahasiswa Musim Indonesia Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS bersama berbagai organisasi pemuda dan mahasiswa lain yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Palestina melakukan freeze mob pada hari Jum’at (11/7) dari Sriwedari menuju bundaran Gladag, Jalan Slamet Riyadi Surakarta. Aksi ini sebagai bentuk solidaritas dan reaksi agresi militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina, selama bulan Ramadhan. Acara dimulai dengan koordinasi peserta freeze mob di depan Sriwedari. Sekitar pukul 13.30 WIB, barulah peserta aksi bergerak perlahan menuju Gladak. Dalam perjalanan melewati jalan Slamet Riyadi, peserta meneriakkan yel-yel tentang Palestina dan orasi dari beberapa pimpinan organisasi. Dalam orasi para pimpinan organisasi, mereka menekankan kepedulian terhadap konflik yang terjadi di Palestina. Ditekankan pula bahwa konflik 31


di Jalur Gaza tidak hanya masalah keagamaan, tetapi juga masalah kemanusiaan sehingga diharapkan masyarakat dari berbagai elemen diharapkan turut peduli tanpa memandang suku atau agama. Freeze mob berakhir di bundaran Gladak, kemudian dilanjutkan teatrikal dengan pembacaan narasi “Apakah Sampai Kepadamu Kisah Mahanazi� karya Helvy Tiana Rosa. Pasca itu, dilanjut dengan penggalangan dana dari peserta freeze mob dan berdoa bersama untuk masyarakat di Jalur Gaza.

32


Tekad Anggota Biasa 2 KAMMI UNS: Tuntaskan Marhalah, Sinergiskan Langkah

SURAKARTA (23/8)- Bidang Kaderisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi menyelenggarakan temu kader Anggota Biasa 2 pada Jum’at (23/8) di Ruang Diskusi Nurul Huda Isamic Centre. Temu Anggota Biasa 2 ini membahas banyak persoalan krusial yang berkaitan dengan kaderisasi dan presentasi seluruh program kerja KAMMI UNS periode 2014/2015 ini. Ahmad Faizin, kepala bidang kaderisasi KAMMI Shoyyub UNS memaparkan permasalah utama kaderisasi daru tahun ke tahun adalah belum kuatnya jiddiyah kader KAMMI dalam mendukung agenda KAMMI, atau bisa dikatakan kader tidak memiliki sense of bellonging terhadap KAMMI.

33


Persoalan selanjutnya adalah ketimpangan piramida kaderisasi, dimana jumlah kader Anggota Biasa 1 yang jumlahnya membludak tidak diimbangi dengan jumlah Anggota Biasa 2, sementara kader Anggota Biasa 3 pun jumlahnya masih sedikit. Padahal, levelisasi marhalah kader ini bukan semata-mata formalitas, akan tetapi harapannya bisa memberi kontribusi kader ke komisariat maupun kampus. Menurutnya, sudah selayaknyalah kader berlombalomba meningkatkan kapasitas diri, bukan hanya kepantasan jenjang marhalah. Lebih lanjut, adanya tuntutan kuliah maksimal 5 tahun dan UKT akan menjadi tantangan tersendiri bagi organisasi ini ke depan. Salah satu instrumen kaderisasi KAMMI UNS yang telah tertera di Manhaj Kaderisasi KAMMI 1433 H adalah pelaksanaan Madrasah KAMMI Khos (MK Khos), akan tetapi masih banyak hal yang perlu dibenahi disana-sini terkait pelaksanaannya.

34


Beberapa permasalahan belum berjalannya MK Khos antara lain; pemahaman urgensi kader KAMMI terhadap mk khos masih lemah, Kesibukan kader dalam lembaga internal maupun eksternal kampus, belum terkoordinirnya pemandu MK, dan terakhir, tidak sebandingnya jumlah AB 2 dengan jumlah AB 1 yang akan dikelola, atau dengan kata lain KAMMI UNS kekurangan AB2. Diskusi guna merumuskan formulasi baru Khos pada periode ini berlangsung cukup meskipun memang banyak ide-ide segar kader tawarkan untuk perbaikan kaderisasi berkelanjutan.

MK alot, yang yang

Selanjutnya, Ketua Umum KAMMI UNS, Febrian Indra, menyampaikan serangkaian program kerja yang akan dilaksanakan pada periode ini. Banyak saran, kritik, dan tanggapan yang dilontarkan AB 2 terkait program-program tersebut. Harapannya, periode ini membawa banyak perbaikan dari sisi internal serta memberikan kebermanfaatan untuk kampus khususnya dan negara Indonesia pada umumnya. 35


KAMMI UNS Bedah Risalah Pergerakan: Kepada Apa Kami Menyeru?

SURAKARTA (23/9)- Bidang Kaderisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi Universitas Sebelas Maret menyelenggarakan bedah buku Risalah Pergerakan 1 karya Imam Syahid Hasan Al Banna sebagai sarana ideologisasi kader. “Bedah risalah pergerakan ini dilaksanakan dua pekan sekali. Tiap pertemuan, kami membedah satu bab dengan didampingi Ustadz yang berkompeten. Saat ini kami baru memasuki bab 2.� Ujar Ahmad Faizin, Kepala Bidang Kaderisasi KAMMI Sholahuddin Al Ayyubi. Inti sari bab 2 Risalah Pergerakan yang berjudul Kepada Apa Kami Menyeru adalah penegasan kembali gerakan dakwah Ikhwanul Muslimin untuk menyeru umat manusia kembali pada Alloh SWT dengan segenap perangkat dan konsekuensi yang menyertainya. Sehingga, umat harus selalu 36


dipahamkan untuk berpegang pada firman Allah SWT dan hadist Rasulullah saw. Ustadz Mulyadi selaku pendamping diskusi menyampaikan, “Segala hal harus ada tujuan dan manfaatnya. Hari-hari kita harus menjadi hari-hari yang bermanfaat, menjadi singa di siang hari dan rahib di malam hari. Menjadi pribadi yang mampu berhasil.� Di akhir, beliau mengutip salah satu kalimat Imam Syahid Hasan Al Banna, “Untuk membangun sebuah peradaban, yang dibutuhkan adalah kekuatan jiwa, yakni: tekad membaja yang tak pernah melemah, kesetiaan yang teguh dan tidak disusupi oleh pengkhianatan, pengorbanan yang tidak terbatasi oleh keserakahan dan kekikiran, pengetahuan dan keyakinan, serta penghormatan yang tinggi terhadap ideologi yang diperjuangkan.

37


Idul Qurban, Warga Rusunawa Jurug Semai Toleransi

SURAKARTA – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS bekerja sama dengan PKPU menyalurkan hewan kurban pada warga Rusunawa Jurug (5/10). Rusunawa Jurug terdiri dari 3 blok yang dihuni oleh 160 Kepala Keluarga. Jumlah warga muslim yang minoritas di Rusunawa Jurug tak menjadi halangan terlaksananya acara ini, bahkan warga lain yang menganut agama berbeda pun turut serta membantu jalannya pelaksanaan penyembelihan hewan kurban. Bantuan dari warga dilakukan baik dengan menyediakan air minum, konsumsi, hingga memotong daging hewan yang telah disembelih. Pak Eko, kepala Sie Kerohaniahan Islam Rusunawa Jurug Blok A menyampaikan, “Di sini, 38


kesadaran warga begitu tinggi. Semua ikut terlibat tanpa terkecuali, tidak mendiskriminasikan seseorang. Semua berperan sesuai tugasnya masing-masing.� Wujud toleransi keberagamaan yang begitu tinggi di Rusunawa Jurug ini patut diapresiasi serta menjadi pelajaran berharga demi terwujudnya persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Tim Medkominfo)

Pemotongan Hewan Kurban

39


Konsolidasi Badan Khusus Jaringan Fakultas KAMMI UNS: Mari Bergerak Bersama!

Surakarta ( 7/9 ) – Sore yang cerah menghinggapi kampus para aktivis di Ibukota pergerakan Mahasiswa Indonesia, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hal itu membuat semangat yang membara dari para kader KAMMI Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS yang beramanah sebagai koordinator Jaringan Fakultas di tempatnya masing – masing untuk berkumpul di Halaman GOR UNS dalam rangka mengikuti Forum Komunikasi Jaringan Fakultas se–UNS yang diadakan oleh Badan Khusus Jaringan Fakultas KAMMI Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS. Acara ini di ikuti oleh kurang lebih 22 Orang yang terdiri perwakilan dari masing–masing fakultas dan kampus wilayah. Acara ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melakukan koordinasi tentang targetan Badan Khusus Jaringan Fakultas ke depan, jobdesk masing–masing Koordinator Jaringan Fakultas di tempatnya masing–masing, 40


Pembentukan struktur di masing–masing fakultas, dan pembahasan pembentukan gerakan kepakaran. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Hendra Wahyu Kurniawan selaku Ketua Badan Khusus Jaringan Fakultas, “Acara ini dilaksanakan untuk membahas tentang jobdesk Jaringan Fakultas selama 1 periode ke depan dan targetannya serta pembentukan struktur di masing–masing fakultas, dan mermbahas tentang pembetukan gerakan kepakaran.” Selain itu, Hendra menyampaikan, “Harapannya Forum ini berjalan secara optimal, massif dan mencapai targetan yang di inginkan oleh Pengurus Komisariat KAMMI Sholahuddin Al Ayyubi UNS serta mencapai visi yang di bawa oleh ketua Umum, menjadikan KAMMI sebagai rumah gerakan bagi mahasiswa UNS.”

41


Temu Perdana Koordinator BK Jafa Reporter: Febrian Indra R.

42


KAMMI UNS Adakan Kunjungan Studi ke Monumen Pers Nasional

SURAKARTA- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jum’at (10/10), melakukan kunjungan studi ke Monumen Pers Nasional. Kunjungan studi ini bertujuan untuk mengetahui sejarah perkembangan pers Indonesia dari masa ke masa. Monumen Pers Nasional berada di Jalan Gajah Mada 59 Surakarta. Gedung ini dibangun pada tahun 1918 oleh seorang arsitek terkenal di Jawa bernama Abu Kasan Atmodirono. Pada tahun 1933 digunakan sebagai tempat rapat yang dipimpin oleh RM. Ir. Sarsito Mangunkusumo. Rapat tersebut berakhir dengan berdirinya stasiun radio pertama di Indonesia bernama Soloche Radio Vereeninging (SRV). Gedung ini juga begitu penting bagi perkembangan pers di Indonesia sebab pada 9 Februari 1946, 43


berdirilah Persatuan Wartawan Indonesia, yang sekaligus diperingati sebagai Hari Pers Nasional. Kantor sekretariat PWI pun berada di Monumen tersebut. Monumen pers memiliki tugas untuk mendokumentasi, mengkonservasi bukti terbit media dan benda bersejarah lingkup pers dari seluruh Indonesia sejak sebelum proklamasi kemerdekaan hingga saat ini. Wajarlah bila saat ini monumen pers melakukan digitalisasi koleksi untuk meningkatkan kualitas dokumentasi media cetak. Awalnya, monumen ini berada dibawah naungan Departemen Penerangan. Ketika Departemen Penenerangan dilikuidasi, monumen ini kemudian menginduk pada Badan Informasi Komunikasi Nasional. Namun saat ini, Monumen Pers Nasional berada dibawah pengawasan Kementrian Komunikasi dan Informasi. Koleksi di Monumen Pers Nasional ini terbilang lengkap, dimulai dimulai dari Majalah dan Koran dari masa penjajahan hingga saat ini, replika 44


perkembangan pers di dunia, sejarah dan patung tokoh jurnalis Indonesia, mesin pemancar radio kambing yang digunakan untuk melakukan propaganda di zaman perjuangan kemerdekaan, mesin ketik tua, kamera lama, dan lain-lain. Koran dan majalah yang tersimpan dalam monumen ini berjumlah lebih dari satu juta eksemplar. Koleksi tersebut tersusun rapi dalam sebuah ruangan berpendingin guna menjaga kualitas kertas. Alikta, sekretaris bidang Medkominfo KAMMI UNS menyatakan, “Kunjungan studi ini merupakan bentuk kepedulian KAMMI pada sejarah pers di Indonesia guna menjadi bahan komparasi memandang pers hari ini. Semoga monumen pers tetap konsisten menjalankan tugasnya untuk menunjang pembangunan jiwa dan kepribadian bangsa dengan menjadi agen diseminasi informasi serta media literasi bagi masyarakat luas.�

45


Talkshow Jurnalistik: Media Undercover Sebagai industri massal dimana produknya langsung dikonsumsi oleh otak, emosi, dan nurani jutaan pembacanya, media massa sangat bertanggung jawab terhadap kecerdasan dam kesadaran, atau sebaliknya, kebebalan dan kebodohan suatu bangsa. Sejarah media massa Indonesia tak bisa dilepaskan dari peran kaum intelektual yang menjadikannya sebagai alat perjuangan. Akan tetapi, media massa yang dulunya menjadi alat perjuangan dan membawa fungsi sosial p olitik guna melepaskan bangsa dari cengkraman penjajah kini telah berubah menjadi pengejar rating dengan tujuan memperoleh keuntungan atau demi melanggengkan tujuan politik tertentu. Lantas, bagaimana peran kaum muda terdidik menyikapi hal tersebut? Bisakah kaum muda menginisiasi lahirnya media alternatif berbasis gerakan mahasiswa? 46


Berdasarkan hal tersebut, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS tpun menyelenggarakan Talkshow dan Workshop Jurnalistik bertema “Media Undercover� dengan tujuan: 1. Menumbuhkan budaya kritis di kalangan mahasiswa. 2.

Memahamkan sejarah peran pers sebagai alat perjuangan melawan penjajah.

3.

Meningkatkan kepedulian dan kesadaran mahasiswa tentang perkembangan pers hari ini.

4.

Menyadarkan mahasiswa pentingnya menjaga integritas institusi pers.

5.

Melatih skill mahasiswa di bidang jurnalistik.

Adapun gambaran umum acara tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sesi pertama berbentuk talkshow yang menghadirkan dua pembicara yang akan membahas dua tema yang berbeda. Pembicara pertama dari kalangan akademisi 47


akan membahas sejarah pers di Indonesia dari masa ke masa dengan tema “Kemerdekaan Bermula dari Pena”. Pembicara kedua dari Solo Pos yang akan membahas kondisi pers hari ini dengan tema “Media Milik Siapa? Menggugat Integritas Pers Hari Ini”. 2.

Sesi kedua berbentuk workshop untuk melatih skill mahasiswa di bidang jurnalistik dengan tema “Media Alternatif: Pers Berbasis Gerakan Mahasiswa” yang akan diampu oleh kader KAMMI yang berkompeten di bidang jurnalistik.

Acara ini insya Alloh telah diselenggarakan pada Ahad, 19 Oktober 2014 pukul 10.00 WIB-15.00 di Aula Pesantren Mahasiswa Ar Royyan.

48


Temu Kader KAMMI UNS: Ketika Telah Memutuskan Memilih KAMMI Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS selenggarakan Temu Kader pada Selasa, 21 Oktober 2014 di Masjid Baitussalam. Agenda Temu Kader terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama adalah taujih dari Ust Sugeng selaku ketua umum KAMMI pertama di UNS, sementara sesi kedua adalah rembug bersama kader KAMMI se-UNS tentang kesiapan masing-masing fakultas menjaring massa untuk diikutsertakan pada DM1. Ustad Sugeng memberikan taujih berkenaan dengan konsekuensi-konsekuensi yang menyertai kita ketika memutuskan memilih KAMMI sebagai wadah perjuangan. “Pertama, setiap dari kita adalah Da’i. Tantangan di masing-masing periode jelas berbeda. Pada setiap periode harus ada orang-orang yang tahu jiwa 49


zaman, sehingga diharapkan kader memiliki positioning yang tepat. Kita punya keterampilan/ skill yang berbeda satu sama lain yang harus kita aktualisasikan dalam bentuk kerja-kerja di KAMMI yang segmentasinya berbeda-beda. Pada pos-pos tersebut hendaknya ada personal yang punya kecenderungan untuk mengelola bagian masingmasing. Ini membuat KAMMI memberikan kesempatan untuk belajar yang layak bagi tiap kadernya.� “Proses yang kita jalani belum selesai, teruslah berdialektika agar kita berkembang merumuskan pendewasaan. Pendewasaan KAMMI dapat dinilai dari sifatnya yang moderat, yang inklusif. Dengan demikian ia bisa memberikan pengaruh positif dimana pun berada. Tidak kaku, jumud, dan ekstrem. Mestinya, semakin banyak berinteraksi dengan Islam dan dakwah, kita akan cenderung lebih moderat.� “Kedua, setiap kita memiliki tanggung jawab sejarah. Akan sangat rugi ketika kita tidak berpartisipasi dalam gerakan guna merumuskan perubahan fundamental ke arah yang lebih baik. 50


Kalau kita tidak memproduksi ide, kita hanya akan jadi buih. Kita harus tahu betul apa yang harus dilakukan dalam konteks aktivis pergerakan.” “Bagaimana kita mengambil konteks yang tepat? Pergerakan di Hongkong menuntut renumerisasi, di Indonesia hal tersebut sudah tuntas. Apa yang terjadi di Indonesia tahun 1997-1998 sedang terjadi di Hongkong. Di setting yang berbeda, ini juga terjadi di Mesir.” “Demokratisasi di Indonesia sudah cukup baik. Pembunuhan demokrasi tidak terjadi. Sudah ada kanal-kanal melalui parpol atau koalisi. Lebih lanjut, gerakan mahasiswa harus tahu positioningnya. Ia adalah watch dog. Lantas, bagaimana kalau ia tidak kritis? Bagaimana jika ia tak punya pisau analisa? Selanjutnya, ia harus menyuguhkan konsep yang genuine atas problemproblem yang terjadi. Tidak sekedar mengkritik, tapi memberi alternatif wacana.” “Ke depan, KAMMI harus mampu menghasilkan kader-kader genuine. Kader-kader ini tak harus 51


banyak, tetapi memiliki kualitas yang mumpuni. Inilah tantangan KAMMI ke depan.� Pasca taujih usai, selanjutnya diadakan musyawarah kader KAMMI se-UNS yang mematok target 100 kader terekrut di Dauroh Marhalah 1 yang akan diadakan 31 Oktober-2 November mendatang. Target ini akan menjadi tanggungan kader-kader KAMMI di masing-masing fakultas. (ahs)

52


Diskusi Pemira, KAMMI IAIN Salatiga Kunjungi KAMMI UNS SURAKARTA- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS mendapatkan kunjungan silaturrahim dari KAMMI IAIN Salatiga di Pesantren Aitam Indonesia (2/10/2014). Selain ingin melihat secara langsung Dauroh Marhalah 1 yang diselenggarakan KAMMI Shoyyub UNS, kedua pihak juga berdiskusi secara mendalam guna membahas program yang dilakukan di masing-masing komisariat serta ragam persoalan yang menderanya. Selain itu, langkah strategis guna mendukung suksesi kepemimpinan saat Pemilu Raya di kampus menjadi bahasan utama dalam diskusi tersebut. Alikta, Sekretaris Bidang Medkominfo KAMMI UNS menyatakan, “Karakter dua kampus ini (IAIN Salatiga dan UNS) jelas berbeda, akan tetapi permasalahan yang dihadapi relatif sama. Diskusi 53


mendalam dengan saling bertukar ide secara terbuka untuk merumuskan solusi akan menjadi inspirasi besar untuk perbaikan di kemudian hari.�

54


Dauroh Marhalah 1 KAMMI UNS: Mencetak Muslim Negarawan untuk Indonesia yang Lebih Baik SURAKARTA – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS selenggarakan Dauroh Marhalah 1 di Pesantren Aitam Indonesia selama 3 hari, mulai tanggal 31 Oktober-2 November 2014. Dauroh Marhalah 1 sendiri merupakan pintu gerbang untuk menjadi bagian dari keluarga besar KAMMI. Acara yang dimulai sejak Jum’at ini diikuti oleh 65 peserta yang dinyatakan lolos screening dan tes wawancara. Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan materi wajib sebagaimana dirumuskan dalam Manhaj Kaderisasi KAMMI. Selain materi wajib, peserta juga mendapatkan materi tambahan berupa Life Mapping, Fiqh Demonstrasi dan Manajemen Aksi. Pada hari terakhir, peserta melakukan simulasi aksi dan disusul dengan pelantikan di Fakultas 55


Kedokteran UNS. Peserta yang dinyatakan lulus sejumlah 59 orang. Pasca Dauroh Marhalah 1, kader terlantik berhak mengikuti Madrasah KAMMI (MK) yang dilakukan secara klasikal maupun khusus (khos). Dalam MK Khos, kader akan dibagi berdasar empat kelompok peminatan, yakni: Studi Islam dan Peradaban, Kepemimpinan Kampus, Keindonesiaan, dan Pergerakan Mahasiswa. Masing-masing kelompok akan diampu oleh pemandu yang berkompeten.

56


Diskusi Perempuan: Hijab, Antara Kewajiban dan Tren Surakarta (19/10)- Bidang Perempuan KAMMI Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS selenggarakan diskusi perempuan dengan tema “Hijab, antara Kewajiban dan Tren� sore kemarin (19/10/2014). Acara ini dihadiri oleh aktivis perempuan dari beberapa organisasi intrenal maupun eksternal kampus, diantaranya HMI dan Muslimah HTI. Pemantik diskusi adalah Shofiyyah Zahra (Kabid Perempuan KAMMI UNS) dan Chaerunisa (Sekjend Partai Asmara). Shofi berbicara tentang hijab dari segi syariat beserta dalil-dalil yang menyertainya. Ia juga meluruskan pandangan umum yang selama ini berlaku tentang jilbab, khimar, dan hijab.

57


Sementara, Anis menyampaikan kaitan antara hijab dan tren dari perspektif sejarah dan kondisi kontemporer dewasa ini. Setelah kedua pemantik menyampaikan paparannya, secara bergiliran seluruh peserta diskusi menyampaikan argumennya berkaitan dengan penyampaian yang telah disampaikan. Diskusi berlangsung lancar dan selesai saat azan Maghrib berkumandang.

58


Temu Kader KAMMI Solo Raya: Refleksi 2014, Resolusi 2015 SDIT Nur Hidayah, Laweyan, Surakarta | Senin, 29 Desember 2014 | Ust. Fajri | Ringkasan Taujih “Bergerak, Tuntaskan Perubahan.� Jargon ini menjadi andalan KAMMI di Solo beberapa tahun silam. Ada semangat, keyakinan, dan idealisme yang membara dalam jargon tersebut. Sayangnya, sepanjang 2014 ini, jargon ini lumpuh dan kehilangan ruhnya. Ada yang tidak beres dengan KAMMI selama satu tahun terakhir. Padahal, negeri ini memiliki segudang permasalahan yang kompleks. Kita membutuhkan agen-agen perubahan yang tak hanya sekedar baik, namun juga memiliki kapasitas intelektual yang mumpuni untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Pertanyaannya, mengapa Gerakan Mahasiswa selalu menjanjikan dan dinantikan? Jawabannya adalah independensi gerakan mahasiswa. Independensi adalah kemerdekaan bersikap, baik 59


pada diri kader sebagai pribadi maupun organisasi. Independensi bukanlah kebebasan yang membabi buta, tapi tetap mengindahkan nilai dan etika. Independensi dimulai dari keyakinan. Yakin bahwa kaki yang dimiliki cukup kokoh untuk menumpu berat badan kita. Tanpa keyakinan, independensi tak akan ada artinya. Salah satu persoalan yang cukup krusial di tubuh KAMMI adalah alumni yang setelah selesai masa jabatan di KAMMI, maka selesai juga produktivitasnya sebagai kader KAMMI. Mereka juga kurang kompetitif dalam dunia profesional pasca kampus. Barangkali, ini disebabkan karena iklim organisasi yang dibangun di KAMMI. Saking seriusnya membina organisasi, potensi personal direduksi oleh potensi komunal. Kalau kita selalu berfokus pada kelanggengan organisasi, kita hanya akan berharga sebagai mesin, tapi buruk sebagai individu. Dialog yang bermakna harus selalu dilakukan. Memberikan kepercayaan pada kader adalah keniscayaan. 60


Asah Kepedulian terhadap Sesama, KAMMI UNS Selenggarakan Donor Darah

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Sholahuddin Al Ayyubi UNS bekerja sama dengan warga Rusunawa Jurug sukses menyelenggarakan donor darah pada Ahad, 4 Januari 2014 kemarin. Kegiatan ini dilaksanakan dari pukul 08.00 hingga 13.00 di Rusunawa Jurug blok A, tempat dimana KAMMI UNS menyelenggarakan Taman Pendidikan Al-Qur’an. Acara yang digawangi oleh bidang Sosial Masyarakat ini mendapat respon positif tak hanya dari mahasiswa UNS dan warga Rusunawa, tetapi juga masyarakat sekitar. Hal ini terbukti dengan antusiasme para pendonor yang melebihi target yang direncanakan. Alifta, penanggung jawab kegiatan donor darah ini berharap agar ke depan, acara-acara yang dilaksanakan bidang sosial masyarakat dapat berjalan dengan sukses dan bisa memotivasi pihak61


pihak lain agar turut peduli terhadap lingkungan sekitar. “Karena, untuk bisa disebut ‘manusia’, kita hanya butuh sifat kasih sayang dan peduli.” Pungkasnya.

62


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.