Bulletin kammi Ed 1

Page 1

Edisi I/09

BULETIN NEGARAWAN

KAMMI Sholahuddin Al Ayyubi

Menggugat Gerakan Intelektual Profetik KAMMI Anda ilmuwan-ilmuwan sosial yang terhormat dari Negara dunia ketiga, jauh jauh pergi ke barat, mempelajari dan membela sampahsampah mereka dengan melupakan warisan anda yang tak ternilai harganya (Ziauddin Sardar)

M

embicarakan Keterkaitan KAMMI dan hubungannya dengan makna gerakan

intelektual profetik adalah suatu hal yang menarik untuk dibahas. Mengapa menarik? Sebab jelas dalam GBHO KAMMI bab IV pasal 7 ayat 2, yang disahkan pada Muktamar IV di Samarinda, KAMMI menyatakan dengan jelas tentang hal itu.Yakni makna intelektual profetik adalah didefinisikan sebagai berikut : a. Gerakan Intelektual profetik adalah gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal b. Gerakan intelektual Profetik merupakan gerakan yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip kemanusiaan yang universal c. Gerakan intelektual profetik adalah gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan, perlawanan, pembelaan, pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia secara organik. Dengan adanya penjelasan yang ada terkait makna dari gerakan intelektual profetik yang ada dalam GBHO ,selesaikah interpretasi makna dari intelektual profetik bagi kita kader KAMMI?

Bagi saya interpretasi akan gerakan intelektual profetik belumlah selesai. Intelektual profetik saat ini baru masuk ke dalam narasi yang masih terlalu umum. Dalam tataran yang lebih rigid, yakni tataran aplikasinya, intelektual profetik masih berusaha untuk menemukan metode terbaiknya dalam proses penerapannya di tataran praksis. Khusus nya dalam tubuh KAMMI sendiri. Intelektual Profetik Dan Islamisasi Ilmu Membahas gerakan intelektual profetik berarti bahasan ini tak bisa dilepaskan begitu saja hubungannya dengan ilmu sosial profetik yang begitu populer. Profetik berasal dari kata bahasa inggris yaitu 'prophet' yang artinya nabi. Ilmu sosial profetik dibahasakan secara sederhana yakni adalah suatu ilmu sosial yang diberi “nilai dan warna keTuhanan� yang sifatnya transenden. Jika ilmu sosial biasanya selama ini tak memiliki nilai KeTuhanan, ilmu sosial profetik justru sebaliknya. Pada dasarnya ilmu sosial profetik berangkat dari suatu kegelisahan dimana melihat adanya suatu bentuk nihilisme dan skeptisme bangunan kelimuan peradaban barat, tanpa nilai ketauhidan dan juga nilai Ketuhanan. Ilmu dalam peradaban barat menjunjung tinggi Rasionalitas tapi begitu mengeliminasi peran Tuhan dalam proses menghasilkan ilmu.

1


Sebut saja nama seperti Naquib al Attas yang mencetuskan islamisasi pengetahuan pada tahun 1970, ziauddin Sardar, dan ismail Raji al faruqi serta tak bisa dilupakan begitu saja yakni Kuntowijoyo yakni dari Indonesia. Mereka semua adalah nama nama pelopor ilmu profetik. Berbicara tentang proses “pewarnaan ilmu� dengan nilai dan warna ketuhanan, setidaknya sampai saat ini masih ada hambatan yang mengganjal terkait hal ini. Yakni tentang apakah yang mesti dilakukan, apakah islamisasi pengetahuan ataukah pengilmuan islam. Jika yang diambil adalah islamisasi pengetahuan itu artinya nilai keilmuan dari peradaban barat yang ada saat ini tinggal diberikan nilai nilai keTuhanan. Bahasa sederhananya kita tidak menolak ilmu yang berasal dari barat, tetapi semua ilmu dari barat tidak kita ikuti semuanya dan disaring terlebih dahulu dengan Islam sebagai filter. Pemaknaan akan metode seperti ini disepakati oleh tokoh Al Faruqi. Jikalau langkah kedua yang diambil yaitu dengan cara pengilmuan islam, maka yang dilakukan adalah kita harus membongkar dan mengkonstruks kembali bangunan keilmuan. Kita kembali ke titik awal keilmuan yakni epistimologi. Jadi bukan cabang cabang keilmuan yang harus dibenahi, tapi yaitu titik awal keilmuanlah yang harus dibenahi. Sifatnya filosofis dan menyeluruh. Pendapat seperti inilah yang menjadi pemikiran dari Tokoh Naquib al Attas dan juga Ziauddin Sardar. Menyentuh Akar Filosofis Mahasiswa dan intelektualitas adalah ibarat dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan begitu saja. Keduanya tak dapar dipisahkan karena Intelektualitas dalam diri gerakan mahasiswa ibarat kata menjadi nyawa dan ruh gerakan. Yakni penentu dari arah perjuangan gerakan mahasiswa adalah hasil dari kajian. Berbicara tentang Intelektualitas mahasiswa yang dibangun dengan dialektika dan kajian kajian yang ada, pada titik inilah urgensinya. Yakni bagaimanakah proses dialektika keilmuan yang

terjadi di KAMMI, sudahkah terjadi pewarnaan ilmu dengan nilai nilai profetik. Jika sudah pertanyaan berikutnya apakah proses tersebut menyentuh akar epistimologi ataukah hanya ilmu barat yang ada pada saat ini diberikan warna profetik. Jika melihat fenomena yakni melihat KAMMI yang tersebar di hampir mayoritas PTN dan PTS yang ada di Indonesia, karakteristik utama kader KAMMI adalah berangkat dari mahasiswa dengan background pendidikan umum non agama dan terikat dengan manhaj Ikhwanul muslimin. Inilah yang menjadi tantangannya, trend sekarang yang ingin menggalakkan kajian intelektual di dalam tubuh KAMMI masih terpaku pada dialektika dengan keilmuan dari peradaban barat.Yang saya lihat belum ada suatu upaya yang lebih filosofis dalam rangka menyentuh titik epistimologi. Yakni menjadikan Islam sebagai titik epistimologi dalam kajian keilmuan yang ada. Padahal dengan menyandang statusnya gerakan mahasiswa Islam,hal seperti menjadi tantang sekaligus peluang bagi KAMMI Karena selama ini yang terlihat, ketika gerakan lain yang mengaku islam, justru malah terlihat lebih mendewakan kajian kajian keilmuan baratnya.KAMMI tak boleh justru ikut terbawa trend yang ada. Tetapi justru malah sebaliknya,yakni melakukan kajian keilmuan dengan menjadikan islam sebagai titik epistimologi nya. Bahwa KAMMI sudah melakukan ikhtiar dan mencoba melakukan pewarnaan keilmuan barat dengan nilai islam, adalah betul. Tetapi dalam posisi saat ini KAMMI tak boleh cepat berpuas diri. Jika KAMMI bisa menyediakan dan membentuk intelektual baru yang menghasilkan keilmuan yang benar benar “orisinal islam�, bukankah itu suatu prestasi tersendiri yang bisa membanggakan umat Islam.

2


Epilog Mimpi besar kita yakni dengan pengilmuan islam adalah mimpi besar yang harus kita jaga dan kita ikhtiarkan bersama. Melihat fenomena keilmuan yang diajarkan di kampus kampus yang ada saat ini adalah produk keilmuan barat yang miskin nilai wahyu dan tauhid, adalah alasan kita untuk terus memperjuangkan ini. Seperti kata Gramsci, bahwa bahwa infrastruktur adalah menentukan suprastruktur. Peradaban Barat dalam hal ini yang menguasai insfrastruktur, telah menghegemoni kita umat islam dengan suprastruktur yang ada, yakni bidang ilmu pengetahuan. Menjadi aneh jika sebagai insane akademis justru menelan mentah mentah segala keilmuan dari peradaban barat dan tanpa melakukan proses berpikir kembali. Pada akhirnya KAMMI sebagai gerakan mahasiswa Islam yang ada, yakni yang mentasbihkan dirinya sebagai gerakan inetelektual profetik haruslah mengambil peran juga dalam perjuangan di bidang keilmuan ini. Karena bentuk dan isi kajian dalam tubuh gerakan akan amat sangat menentukan perwajahan dari sebuah gerakan itu sendiri. Maka dari itu KAMMI ke depan harus bisa mencetak dan membentuk intelektual baru yang menghasilkan keilmuan yang benar benar “orisinal islam�. Karena kita sebagai umat islam tentu tak bisa berharap sepenuhnya pada keilmuan barat yang dihasilkan dari orang yang gay seperti Foucault, Sartre yang atheis, atau (maaf) seorang Marx yang menghamili pembantunya. Bukankah begitu? Ditulis Oleh : Arif Satriantoro, Mahasiswa Fakultas Hukum UNS Angkt 2008. Riwayat Organisasi : Staff Dept. Luar Negeri BEM UNS 2009, Staff Bidang Liputan Jurnalis LPM Novum, Kadiv Kastrat BEM FH 2010, Presiden BEM UNS 2011, Peneliti CIPPS (Centre of Indonesia Public Policy Studies) 2012. Riwayat Dauroh di KAMMI : 1. DM1 KAMMI Shoyyub UNS tahun 2010 2. DM 2 KAMMI Daerah Solo tahun 2011 3. Training for Instructur KAMMI Daerah Solo tahun 2012

3


nilah

Bergabunglah

KAMMI

Bersama

Kelahiran KAMMI KAMMI lahir di saat kondisi negara Indonesia sedang mengalami goncangan hebat. Krisis multidimensi yang bermula dari krisis ekonomi bukan saja berpengaruh terhadap rasa kebangsaan, akan tetapi juga menimbulkan efek domino berupa segala bentuk kerusuhan yang disebabkan ketidakpercayaan publik terhadap institusi pemerintah.

Meskipun demikian, kelahiran KAMMI di era reformasi tidak muncul secara tiba-tiba. KAMMI adalah bagian dari rencana gerakan yang dibangun oleh arus kebangkitan Dunia Islam, secara khusus di Indonesia. Dalam sejarah berdirinya, ketika tengah diselenggarakan konsolidasi dalam muktamar FSLDK (Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus) ke sepuluh di Malang, para aktivis dakwah kampus tersebut kemudian menyadari perlunya berperan dalam perbaikan negara dan masyarakat, sehingga setelah forum muktamar berakhir, sebagian besar dari mereka mendeklarasikan berdirinya suatu front aksi yang dinamakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) pada tanggal 29 Maret 1998. Selanjutnya, karena KAMMI lahir dari proses menyejarah gerakan dakwah kampus yang telah tersebar di berbagai kampus di Indonesia, segera saja ia mampu mengonsolidasikan diri dengan cepat, dari bentuk 'front aksi' menjadi ormas yang permanen. Filosofi Gerakan KAMMI Kompleksitas problematika yang terjadi tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak, ia harus ditanggung bersama oleh umat ini di seluruh lapisannya. KAMMI sebagai lapisan pemuda memiliki posisi dan peran strategis menghimpun para pemuda terpelajar guna menjadikan KAMMI sebagai wadah permanen yang menyemai bibitbibit unggul lahirnya para pemimpin yang tangguh di masa depan. Landasan utama dan spirit perjuangan yang menjiwai gerakan KAMMI tertuang dalam Filosofi Gerakan KAMMI yang

mencakup : visi, misi, prinsip, karakter organisasi, paradigma gerakan, unsur-unsur perjuangan dan kredo gerakan KAMMI yang tertuang dalam konstitusi KAMMI. (selanjutnya buka www.kammiuns.org )

Visi KAMMI adalah sebagai wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin dalam upaya mewujudkan bangsa dan Negara Indonesia yang Islami. Ideologi KAMMI merupakan elaborasi dari nilainilai keislaman yang dimanifestasikan dalam 6 prinsip gerakan KAMMI (dalam Filosofi gerakan KAMMI) yang meliputi : Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI, Kebathilan adalah musuh abadi KAMMI, Solusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI, Perbaikan adalah tradisi perjungan KAMMI, Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI, dan Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI. Karakter organisasi KAMMI sebagai organisasi kader (harokatu tajnid) dan organisasi pergerakan (harokatul 'amal) menuntut KAMMI menggunakan pendekatan sistematik dalam keseluruhan proses pengkaderannya. Semua bentuk aktivitas/kegiatan pengkaderan disusun dengan semangat integralistik untuk mengupayakan lahirnya kader-kader berkualitas yang mampu mewujudkan tujuan organisasi. Muslim Negarawan KAMMI menyadari bahwa membentuk Muslim Negarawan sebagai visi kaderisasinya bukanlah hal yang instan dan mudah. Muslim Negarawan hanya akan lahir dari rahim gerakan Islam yang tertata rapi, semangat keimanan yang kuat, dan kompetensi yang tajam. Secara aplikatif sosok kader muslim negarawan harus memiliki kompetensi kritis yang harus dilatih sejak dini. Kompetensi kritis ini adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki kader yang dirancang sesuai kebutuhan masa

4


depan sebagaimana yang dirumuskan di dalam intelektual, sosial, dan politik sehingga Visi Gerakan KAMMI. Terdapat lima kompetensi memenuhi kualifikasi indeks jati diri kader. kritis yang harus dimiliki kader KAMMI, yakni : 2. Membentuk sarana kaderisasi yang integratif Pengetahuan Ke-Islam-an, Kredibilitas Moral, intensif, profesional, dan efektif dari segi Wawasan ke-Indonesia-an, Kepakaran dan kurikulum, konsep, dan manajemen profesionalisme, Kepemimpinan, serta Diplomasi pelaksanaannya. dan Jaringan. 3. Membentuk metode kaderisasi melalui model pembelajaran yang memfasilitasi ruang Dauroh marhalah 1 (DM 1) yaitu dauroh yang ekspresi, aktualisasi, dan artikulasi kader. diselenggarakan sebagai tahap awal menjadi 4. Menguatkan kultur akademik berupa diskusi, anggota KAMMI yang juga merupakan sebagai membaca, dan menulis. tahap awal memasuki pengkaderan KAMMI dan 5. Memapankan eksistensi gerakan melalui satu berhak mendapatkan status sebagai Anggota bentuk trendsetter kaderisasi gerakan yang Biasa1. Bisa juga kita artikan bawa DM1 adalah established. pintu gerbang untuk memasuki KAMMI. Setelah menjadi AB1, kader KAMMI berhak mendapatkan Selain jalan-jalan struktural, KAMMI juga pembinaan dari tim kaderisasi KAMMI yang tidak membatasi kadernya untuk secara integratif dibantu oleh bidang-bidang mengembangkan potensinya masing-masing lainnya serta berkewajiban untuk mentaati secara kultural. Tidak ada batasan bagi kader konstitusi KAMMI sebagaimana yang telah untuk mengupgrade dirinya sejauh yang ia ditetapkan dalam AD/ART KAMMI. mampu. Dalam hal kontribusi di lapangan di bidang sosial masyarakat, KAMMI UNS Sebagai sarana ideologisasi kader, KAMMI menyelenggarakan TPA dan pengajian rutin di membagi kegiatannya dalam dua fungsi, yaitu Rusunawa Jurug, dalam hal penguatan wacana, kegiatan peningkatan kualitas kader. Kegiatan ada diskusi integratif yang diselenggarakan oleh tersebut dikemas dalam bentu pelatihan (dauroh) bidang Kebijakan Publik. dan madrasah. Dalam rangka penjagaan kader diselenggarakanlah Madrasah KAMMI yang Sebagai gerakan mahasiswa, KAMMI tak terbagi dalam dua sesi, yakni klasikal dan akan lepas dari kampus sebagai basis masa dan kelompok kecil, sementara dalam upaya basis operasionalnya, untuk itu, kader KAMMI peningkatan kualitas kader dilakukan berbagai berdiaspora ke lembaga-lembaga internal macam varian dauroh sesuai kebutuhan, baik itu kampus seperti : BEM, Dewan Mahasiswa, LDK meningkatkan kapasitas kader di bidang maupun LDF, Lembaga Keilmiahan, Pers, dan keislaman seperti Dauroh Qur'an, pelatihan yang lain-lain. Sehingga, sejak dini kader KAMMI bersifat teknis seperti manajemen aksi dan community development, serta penguatan dilatih untuk menjalani tiga proses pembelajaran, wacana kader dalam pengenalan ideologi. yakni : proses penyadaran jati diri seorang Muslim sekaligus sebagai mahasiswa, proses Salah satu program KAMMI UNS untuk pemahaman akan fungsi dan tugasnya sebagai meningkatkan kapasitas kader adalah ICES agent of change serta partisipasi sebagai (Islamic Civilization and Engineering School), langkah kontributif bagi masyarakat, sekaligus sebuah Sekolah Rekayasa Peradaban Islam. proses pembelajaran yang akan datang. Hal ini ICES diharapkan dapat mengakselerasi tidak berarti bahwa KAMMI haus akan jabatan kematangan kualitas kader yang diproduk dan popularitas, akan tetapi merupakan bentuk KAMMI, sehingga dalam jangka pendek mampu tanggungjawab moral dari setiap kader KAMMI memiliki kualifikasi jati diri kader yang kompeten untuk memberikan segala daya dan upayanya dan compatible dengan dinamika zaman, dalam untuk perbaikan yang berkelanjutan. jangka panjangnya akan menyiapkan kader untuk terjun langsung dalam membangun warga masyarakat (civil society). Tujuan khusus dari ICES antara lain: 1. Meningkatkan kualitas kader dengan menggali, membina, dan mengerahkan potensi dakwah,

5


Inilah KAMMI, bergabunglah bersama KAMMI. Salam Negarawan! ditulis oleh : Alikta Hasnah Safitri, Staff Bidang Kebijakan Publik KAMMI UNS tahun 2012. Sumber Referensi : Buku SAKTI Indeks Jati Diri Kader KAMMI. 2011. KAMMI KOMSAT SHOYYUB UNS. Manhaj Kaderisasi KAMMI Nef Saluz, Claudia. 2009. Dynamis of Islamic Students Movements. Jogjakarta : Resist book

6


Gallery Adik-adik TPA KAMMI

Aksi KAMMI Lomba TPA

Pelantikan Futsal KAMMI

KAMMI naik gunung

Solo cerdas memilih

7


MENGAPA AKU MENCINTAI KAMMI?

K

AMMI telah dan masih menjadi inisiator, inspirator, mediatorku untuk selalu belajar, berkembang, dan memberi.

Khalid-FMIPA 2011

A

ku ber-KAMMI dengan menakar pilihan sikap itu melalui berbagai pertimbangan, sehingga pengikutan atas dasar kecintaan itu pun dapat sepenuhnya kupertanggungjawabkan. Yang membuatku tidak mencintai secara membabi-buta, akan tetapi berusaha tetap kritis dengan pertimbangan akal sehat. Alikta Hasnah S-FKIP 2012

M

encintai KAMMI berarti mencintai perjuangan pahlawan nasional, dengan turut serta aktif dalam perbaikan bangsa.

Firdaus Zulfikar-FKIP 2012

M

encintai KAMMI dengan apa yang ada dalam dirinya berarti juga mengajarkan untuk mencintainya. Tidak hanya lewat ucapan, tetapi juga lewat tindakan nyata dan teladan dari semua. Zulfikar Ali Ahmad-FE 2008

I

nilah KAMMI yang kucinta. Cinta itu berlandaskan pada dua alasan yaitu rasional dan irrasional. Alasan rasional saya mencintai kammi adl karena kammi membuat saya semakin cinta pada Islam, pada ukhuwah (cinta dengan saudara), dan KAMMI yang punya ideologi yang kuat. Karena alasan irrasional tidak dapat dijabarkan secara rasional, makanya ikut DM1 untuk mendapatkan jawabannya#AyoMeluDM1. Chaerunisa-FKIP 2011

Bulletin Negarawan KAMMI Shoyyub UNS. Penanggung Jawab : Syahid Musthofa. Pimpinan Redaksi : Alikta H.S. Redaktur Pelaksana : Hafidz, Yogo, Yulaikha, Afifah, Mahmud, Andi. Editor : Anggel D. Satria. Design dan Layout : Mahmud, Alikta facebook : Kammi Uns twitter : @kammiuns website : kammiuns.org

8


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.